Download - MPO 2 Strategi Operasi
Strategi Operasi Dan Pengambilan Keputusan Produksi Dalam Perusahaan Agribisnis Ir. Agustina Shinta, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email: [email protected]
POKOK BAHASAN 1. Strategi Operasi 2. Model Strategi Operasi 3. Pengambilan Keputusan dalam
Operasi dan Produksi
4. Peramalan Permintaan dalam Bidang Operasi dan Produksi
5. Manajemen Proyek 6. Teknik Manajemen Proyek: PERT
dan CPM
1. STRATEGI OPERASI Menurut Zulian Yamit, 2003, Strategi merupakan konsep
multidimensional yang merangkum semua kegiatan kritis organisasi, memberikan arah dan tujuan serta memfasilitasi berbagai perubahan yang diperlukan sebagai adaptasi terhadap perkembangan
lingkungan. Strategi operasi merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan operasi pabrik
dan jasa untuk berkompetisi di pasar global. Operasi seharusnya tidak hanya dianggap sebagai wadah
kekuatan bersaing dalam bisnis dan sebagai wadah untuk mencapai
keunggulan yang dapat berkesinambungan. Strategi operasi harus menjadi kekuatan penggerak proses transformasi agar selalu fit
dengan kondisi lingkungan baru, seperti era globalisasi. Dalam era globalisasi terdapat beberapa kecenderungan yang mungkin terjadi,
yaitu : Terjadi proses pengembangan produk yang lebih baik, lebih
canggih, lebih berkualitas, lebih murah dibandingkan dengan
produk sebelumnya sebagai akibat perubahan yang begitu cepat dalam bidang tehnologi.
Operasi pabrik dalam era globalisasi dituntut untuk menjadi unggulan baik dalam arti komparatif maupun daya saing. Unggul dalam bidangnya (professional), kualitas produk, pengembangan
produk dan desain, inovatif dan kreatif.
Sedangkan menurut Schroder, Anderson dan Clevevand, 1986,
Strategi operasi adalah sebagai sesuatu yang terdiri dari empat komponen, yaitu misi, tujuan, kemampuan khusus, serta kebijakan. Menurut Hayes dan Wheelwright, 1984, strategi operasi sebagai suatu
pola yang konsisten dalam keputusan-keputusan operasi. Makin konsisten keputusan-keputusan tersebut, makin besar daya
dukungnya terhadap strategi bisnis, dan hasilnya akan semakin baik, Menurut Wichkam Skinner (1985) mendefinisikan strategi operasi dalam hal keterkaitan antara keputusan-keputusan dalam
operasi dengan strategi perusahaan Ia menilai bahwa apabila operasi sudah keluar dari langkah-langkah yang ada dalam strategi
perusahaan maka keputusan-keputusan operasi seringkali menjadi tidak konsisten dan bersifat jangka pendek.
MODUL
Ma
na
jemen
Pro
du
ksi da
n O
pera
si Da
lam
Peru
sah
aa
n A
grib
isnis
2
Page 2 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
Akibatnya operasi terpisahkan dari bisnis dan keterkaitannya dengan strategi perusahaan menjadi lemah.
Sehingga dapat disintesa bahwa strategi operasi dikatakan sebagai suatu strategi fungsional yang harus berpedoman ada strategi bisnis, agar dapat menghasilkan suatu
pola yang konsisten dalam keputusan-keputusan operasi.
Di era globalisasi seperti ini, persaingan dalam pasar perdagangan barang dan jasa semakin tinggi, perusahaan harus dituntut memberikan suatu barang ataupun jasa
yang memiliki kualitas yang tinggi yaitu menciptakan produk yang lebih baik, lebih canggih, lebih berkualitas, lebih murah dari produk sebelumnya, jika tidak maka
perusahaan akan mengalami kekalahan dalam menghadapi persaingan perdagangan baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. Banyak upaya yang di lakukan setiap perusahaan dalam manajemen produksi untuk mengahadapi persaingan untuk
bisa bersaing dengan produk lain maupun bisa mengusai pasaran. Hal ini juga harus memperhatikan inovasi serta kreativitas dari manajer maupun tenaga kerja dalam
perusahaan tersebut serta didukung oleh tekhnologi yang modern dan canggih.
Sebagai manajer operasi harus mempunyai pandangan global dalam strategi
operasi. Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan dunia dan pasar yang berkembang seperti Cina dan eropa timur mengakibatkan banyak organisasi harus
memperluas operasinya secara global. Banyak standar barn dalam persaingan global termasuk kualitas, variasi customization, kenyamanan, ketepatan waktu, dan biaya.
Strategi globalisasi memberikan efisiensi serta nilai tambah pada barang dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menambah rumit pekerjaan manajer operasi. Upaya yang dilakukan antara lain adalah:
a.Meminimalisir biaya produksi dan operasional Menurut Tampubolon (2004) ada beberapa cara untuk meminimalisir biaya
produksi dan operasional antara lain: 1) Mendirikan usaha di tempat asing
Banyak perusahaan Internasional mencari cara untuk dapat menurunkan biaya. Salah satunya adalah dengan cara mendirikan usaha dengan berlokasi di tempat asing yang biaya upah tenaga kerjanya lebih rendah. Sehingga hal tersebut dapat
membantu menurunkan biaya produksi. Peraturan pemerintah yang lebih longgar. Contohnya pengawasan lingkungan, kesehatan, keselamatan kerja, dan
lain-lain dapat mengurangi biaya. Kesempatan untuk mengurangi pajak dan tarif juga mendorong adanya operasi di Negara lain. Contohnya, di meksiko dengan pembentukan maquiladoras (zona perdagangan
bebas) memperkeanakan produsen mengurangi biaya pajaknya dengan membayar hanay nilai tambah yang dihasilkan oleh pekerja meksiko. Jika
produsen Amerika seperti IBM membawa computer seharga S500 untuk dirakit di sebuah maquiladoras dengan upah S25, maka pajak tarifnya hanya dikenakan pada S25 yaitu pekerjaan yang dilakukan di Meksiko
2) Mengalihkan pekerjaan berketerampilan rendah ke negara lain
Cara tersebut dapat memberikan keuntungan potensial. Pertama, perusahaan dapat mengurangi biaya. Kedua, memindahkan pekerjaan yang membutuhkan keahlian rendah ke lokasi dengan upah pekerja rendah menjadikan pekerja
dengan upah tinggi hanya menangani pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Ketiga, pengurangan upah pekerja menjadi tabungan yang dapat
diinvestasikan memperbaiki barang dan fasilitas di negara asal
3) Perjanjian dagang
Perjanjian dagang juga membantu mengurangi tarif yang selanjutnya dapat mengurangi biaya operasional di Negara lain. (World Trade Operasional - WTO)
Page 3 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
membantu mengurangi tariff dari 40% di tahun 1940 menjadi 3% di tahun 1995. Perjanjian dagang yang penting lainnya adalah kesepakatan Perdagangan Bebas
Amerika Utara (North American Free Trade Agreement -NAFTA). NAFTA bertujuan untuk menghapus secara bertahap semua penghalang perdagangan dan tarif
diantara Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Perjanjian dagang lain yang mempercepat perdagangan global adalah APEC (Negara di sekitar kawasan samudera pasifik), SEATO (Australia, Selandia Baru, Jepang, Hong Kong, Korea
selatan, Papua Nugini, dan Chili), dan MERCOSUR (Argentina, Brasil, Paraguay,Uruguay)
4) Memperbaiki Rantai Pasokan (Supply Chain) Rantai pasokan seringkali dapat diperbaiki dengan menempatkan fasilitas di
Negara dimana sumber daya tertentu iru berada. Sumber daya ini bisa jadi keahlian, pekerja, atau bhan baku. Sebagai contoh, studio perancangan mobil
dari seluruh dunia berpindah ke industri permobilan di selatan California untuk memasrikan mereka tidak tertinggal dalam proses perancangan mobil. Sama halnya dengan produksi sepatu atletik dunia yang telah pindah dari Korea selatan
ke Guangzhou, Cina. Lokasi ini mempunyai kelebihan dalam hal upah pekerja yang rendah dan kompetisi produksi dalam satu kota, dimana terdapat 40.000
orang yang bekerja membuat sepatu atletik untuk seluruh dunia.
5) Memberikan barang dan pelayanan yang lebih baik
Karakteristik barang dan jasa bisa dapat diukur dan objektif, contohnya jumlah pengantaran yang tepat waktu. Bisa juga subjektif dan tidak dapat diukur. Contohnya kepekaan terhadap budaya. Kita membutuhkan pemahaman akan
adanya diferensiasi budaya dan cara berbisnis di negara yang berbeda. Dengan berada di negara tempat dipasarkannya barang, maka akan didapatkan
pemahaman yang lebih baik akan budaya setempat, sehingga perusahaan dapat memberikan barang dan jasanya untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
budaya yang unik di pasar luar negeri.
Menurut Handoko (1999), strategi dan peran yang dapat dimainkan di bidang operasi dalam menghadapi era globalisasi antara lain adalah sebagai berikut:
1) Bersaing pada perbedaan (Differentiation) Perbedaan berhubungan dengan penyajian seseuathu yang khas. Peluang sebuah
perusahaan untuk menciptakan keunikan bisa dilakukan pada semua aktivitas perusahaan. Lebih lanjut lagi karena banyak produk yang menyertakan jasa dan kebanyakan jasa memasukkan unsure produk, menciptakan keunikan benar-
benar hanya masalah imajinasi. Bahkan, perbedaan harus diartikan melampaui cirri fisik dan atribut jasa yang mencakup segala sesuatu tentang produk atau
jasa yang mempengaruhi nilai yang konsumen dapatkan darinya. Misalnya seperti kenyamanan (lokasi took di pusat kota), jasa antar, jasa perbaikan dan pemeliharaan.
Dalam sector jasa, suatu pilihan untuk membedakan barang adalah melalui pengalaman. Maksud dari perbedaan pengalaman dapat untuk memikat
pelanggan, yaitu untuk menggunakan kelima indera mereka sehingga larut dan menjadi pengguna aktif produk tersebut. Misalnya supermarket di daerah anda memberikan sentuhan pengalaman saat mereka menyuguhkan music dan aroma
roti yang dipanggang dan mereka memberikan anda contoh untuk dicicipi
2) Bersaing pada biaya (Cost Leadership) Untuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai. Hal ini membutuhkan usaha yang keras untuk
menurunkan biaya dan tetap memenuhi nilai harapan pelanggan. Strategi biaya
Page 4 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
rendah tidak berarti nilai atau kualitas barang menjadi rendah
3) Bersaing pada respon cepat (Rapid Response) Pilihan strategi yang ketiga adalah respons yang cepat. Respons terkadang diangga sebagai respons yang fleksibel, tetapi juga dapat diandalkan dan cepat.
Respons dapat didefinisikan sebagai keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan pengantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang
dapat diandalkan, dan kinerja yang fleksibel. Pengembangan operasi pabrik maupun jasa merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk berkompetisi di pasar internasional karena dengan
mengembangkan dan menggunakan teknologi yang canggih maka produk yang diproduksi dapat diselesaikan dalam waktu yang relative lebih singkat dalam
jumlah produksi yang lebih besar daripada menggunakan metode manual. Dengan menggunakan suatu metode yang canggih dalam pengendalian mutu
maka produk yang dihasilkan lebih berkualitas. Dengan menggunakan sistem informasi yang maju maka sistem layanan pemesanan barang dan pengiriman menjadi lebih cepat dan mudah.
2. MODEL STRATEGI OPERASI Schroedeer, Anderson, dan Cleveland (1986) mendefinisikan bahwa strategi
operasi terdiri dari empat komponen: misi, tujuan, keunggulan khusus, dan kebijakan. Keempat komponen ini membantu menegaskan tujuan apa yang akan dicapai dan
bagaimana akan mencapai tujuan itu. Hasil strategi akan membantu mengarahkan dalam pengambilan keputusan pada seluruh tahap operasi.
Empat elemen strategi operasi yaitu misi, kemampuan khusus, tujuan dan kebijakan. Keempat elemen operasi tersebut mendapatkan masukan dari strategi bisnis, analisis internal dan analisis eksternal. Hubungan strategi bisnis dan operasi
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 1. Model Strategi Operasi (E. Tandelin,1991)
Strategi
bisnis
Misi Operasi
Kemampuan khusus operasi
Tujuan operasi
Kebijakan
Operasi
Keputusan
Taktikal
Hasil
Analisis
Eksternal
Analisis
Internal
Page 5 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
Strategi Bisnis dan Strategi Perusahaan Strategi perusahaan mendefinisikan dalam bisnis yang seperti apa perusahaan
berada. Sedangkan strategi bisnis mendefisikan bagaimana bisnis tertentu bersaing. Banyak perusahaan terdiri dari sekelompok bisnis yang saling berhubungan, setiap
kelompok bisnis ini dikenal dengan unit strategis atau divisi. Setiap bisnis perlu menemukan dasar persaingannya sendiri berdasarkan segmen pasar dan produk tertentu yang telah diputuskan untuk dimasuki. Akan tetapi pada bisnis yang sudah
berjalan, kemampuan operasi tertentu dapat membuat strategi bisnis tertentu menjadi pilihan yang jelas. Jadi, strategi operasi juga dapat mempengaruhi strategi
bisnis demikian sebaliknya.
Analisis Eksternal/Internal
Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi bsinis suatu analisis harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal
biasanya meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi dan kondisi sosial. Lingkungan eksternal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan juga dapat membentuk strategi operasi. Beberapa contoh pengaruh eksternal dimasa
lalu yang telah memberikan efek yang dramatis pada strategi operasi adalah meningkatnya persaingan luar negeri, perubahan harga minyak, inflasi, fluktuasi
tingkat mata uang dan perubahan permintaan tenaga kerja.
Hal yang sama, lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi operasi
melalui ketersediaan sumber daya, keberadaan kultur organisasi, keahlian dan kemampuan tenaga kerja, lokasi dan fasilitas, bentuk system pengendalian dan sebagainya. Suatu analisis lingkungan internal biasanya mengarah pada
pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan operasi yang ada. Strategi operasi mencoba mengatasi kelemahan dan mengembangkan kekuatan yang ada.
Misi Operasi Misi operasi yang merupakan elemen pertama dari empat elemen strategi
operasi mendefinisikan manfaat fungsi operasi dalam hubungannya dengan strategi bisnis dan strategi operasi. Sasaran operasi adalah harga, kualitas, pengiriman dan
fleksibilitas. Misi operasi harus menentukan prioritas dari sasaran operasi. Misi operasi seringkali merupakan pernyataan ulang dari strategi bisnis dalam pengertian operasi dan diturunkan langsung dari strategi bisnis.
Keunggulan Khusus
Keunggulan khusus operasi adalah operasi harusunggul secara relative untuk bersaing. Keunggulan khusus ini harus sesuai dengan misi operasi. Sebagai contoh, jika misi menghendaki agar operasi unggul pada pengenalan produk baru, maka
operasi harus mengembangkankeunggulan khusus pada bidang ini. Keunggulan khusus mengarah pada keunggulan bersaing, hingga inti strategi operasi. Pada
umumnya bisnis yang berhasil dapat menentukan suatu keunggulan khusus dan mereka bekerja keras untuk melindungi keunggulan itu.
Keunggulan khusus dapat dilihat dalam beberapa bentuk. Operasi menjadi unggul dengan sasaran operasi: harga terendah, kualitas tertinggi, pengiriman terbaik
atau fleksibilitas terbesar. Operasi juga dapat menjadi unggul dengan menggunakan sumberdayanya: memiliki oirentasi pada orang banyak, pemilik tunggal bahan baku, mempunyai teknologi lebih baik bila dibandingkan dengan pesaing.
Sasaran Operasi
Elemen ketiga dari strategi operasi adalah sasaran. Sasaran dalam operasi harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang spesifik dan dalam bentuk yang dapat diukur. Sasaran ini diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu yang singkat
Page 6 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
maupun jangka waktu yang panjang. Sasaran sebaiknya ditetapkan sebagai suatu perbaikan misi secara kuantitatif dan terukur.
Kebijakan Operasi Kebijakan operasi menerangkan bagaiamana sasaran operasi akan dicapai.
Kebijakan operasi harus dikembangkan untuk setiap kategori keputusan: Proses, Kapasitas, Persediaan dan Kualitas.
Ada beberapa kebijakan yang dapat dipertimbangkan dan pilihan tertentu mengandung tradeoff atau pilihan yang mengandung konflik. Misalnya tenaga kerja
yang mempunyai keahlian tinggi mungkin mahal tetapi memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang bermacammacam. Pemilihan kebijakan
pada akhirnya bergantung pada sasaran yang telah ditetapkan.
Taktik dan Hasil
Taktik harus mengikuti perkembangan strategi. Keputusan taktik pada umumnya dibagi dalam kerangka waktu yang singkat (1 atau 2 tahun) dan dikembangkan untuk
menerapkan strategi operasi. Keputusan taktik dibuat oleh manajemen tingkat menengah dan manajemen tingkat bawah untk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Hasil biasanya diukur pada keadaan yang sama dengan sasaran dan digunakan
untuk menentukan apakah suatu strategi dan taktik terlaksana. Pengukuran hasil erat hubungannya dengan putaran dan umpan balik yang tersedia dari manfaat strategi terpilih.
Tabel 1. Pilihan Strategi dalam Manajemen Operasi
Page 7 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM OPERASI DAN
PRODUKSI Berkaitan dengan meningkatnya persaingan dalam bidang bisnis, terjadi pula
perubahan pada perilaku konsumen, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat dalam dunia usaha. Karena banyaknya pilihan, konsumen kini menjadi semakin
banyak tuntutan, baik mengenai kualitas dan biaya maupun fasilitas pendukung lainnya. Bargaining power masyarakat meningkat sedemikian rupa sehingga industri
terpaksa harus melayaninya kalau tidak mau akan tersingkir dari kancah persaingan yang makin berat.
Jika dalam manajemen strategi kita berbicara tentang formulating, implementing, dan evaluating maka dalam manajemen operasi kita berbicara tentang
usaha pengelolaan (planning, organizing, actuacting, controlling) secara optimal penggunaan sumber daya/ faktor-faktor produksi (man, material, machine, methode, Manajemen Operasiney, market ) dalam proses transformasi bahan mentah menjadi
produk / jasa. Menurut Ishak (2007) manajemen operasi erat kaitannya dengan pengelolaan input menjadi out put sesuai dengan strategi yang direncanakan untuk
memperoleh hasil yang diinginkan, misalnya dalam sebuah universitas dosen, peralatan, dan staff merupakan input, maka outputnya adalah mahasiswa terdidik dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dan mengabdi kepada masyarakat.
Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan
pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian? Karena jenis usaha seperti yang disebutkan diatas menghasilkan produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang
mana untuk kegiatan proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya.
Bagan 2. Pengambilan Keputusan MPO
Page 8 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
4. PERAMALAN PERMINTAAN DALAM BIDANG OPERASI
DAN PRODUKSI Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis
dan untuk setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Dalam area
fungsional keuangan, peramalan memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran, peramalan penjualan dibutuhkan
untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual, dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi dan operasi menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi,
penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk menetapkan kebijakan ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran,
tingkat inflasi, dan lain sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.
Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau
kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah:“If we can predict what the
future will be like we can modify our behaviour now to be in a better position, than we otherwise would have been, when the future arrives.” Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan
kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya
dalam masa mendatang yang relatif dekat.
Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif
dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi . Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa mendatan. Aktifitas manajemen operasi
menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut : - skedul produksi
- perencanaan pemenuhanan kebutuhan bahan dan tenaga kerja
- perencanaan kapasitas produksi
- perencanaan layout fasilitas
- penentuan lokasi
- penentuan metode proses
- penentuan jumlah mesin
- design aliran bahan, dll
Horizon waktu untuk peramalan:
1. Peramalan jangka pendek: peramalan hingga satu tahun, tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan: pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan
kerja dan tingkat produksi
2. Peramalan jangka menengah: hitungan bulan hingga tiga tahun. Peramalan:penjualan, anggaran dan produksi, kas, dan macam-macam rencana operasi
3. Peramalan jangka panjang: peramalan diatas 3 tahun.
Peramalan: produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, litbang
Page 9 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
Jenis-Jenis Peramalan: 1. Peramalan Ekonomi
menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang,dll
2. Peramalan tehnologi memperhatikan tingkat kemajuan tehnologi yang dapat meluncurkan
produk baru yang menarik yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru
3. Peramalan permintaan
proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan.
Metode Peramalan Salah satu cara untuk mengklasifikasikan permasalahan pada peramalan
adalah mempertimbangkan skala waktu peramalannya yaitu seberapa jauh
rentang waktu data yang ada untuk diramalkan. Terdapat tiga kategori waktu
yaitu jangka pendek (minggu bulan), menengah (bulan tahun), dan jangka
panjang (tahun dekade). Tabel berikut ini menunjukkan tipe-tipe keputusan
berdasarkan jangka waktu peramalannya.
Tabel 2. Rentang Waktu dalam Peramalan
Rentang Waktu Tipe
Keputusan Contoh
Jangka Pendek
(3 – 6 bulan)
Operasional Perencanaan Produksi, Distribusi
Jangka Menengah
(2 tahun)
Taktis Penyewaan Lokasi dan Peralatan
Jangka Panjang
(Lebih dari 2 tahun)
Strategis Penelitian dan Pengembangan untuk akuisisi
dan merger
Atau pembuatan produk baru
Selain rentang waktu yang ada dalam proses peramalan, terdapat juga teknik
atau metode yang digunakan dalam peramalan. Metode peramalan dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu:
a. Peramalan kualitatif Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi,
emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan
dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model–model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun
kelompok. Beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah
sebagai berikut: 1. Metode Delphi, Sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan
hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali
oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau
Page 10 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
intimidasi individu. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950–an. Adapun tahapan yang dilakukan adalah:
a. Tentukan beberapa pakar sebagai partisipan. Sebaiknya bervariasi dengan
latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.
b. Melalui kuesioner (atau e-mail), diperoleh peramalan dari seluruh
partisipan.
c. Simpulkan hasilnya, kemudian distribusikan kembali kepada seluruh
partisipan denan pertanyaan yang baru.
d. Simpulkan kembali revisi peramalan dan kondisi, kemudian dikembangkan
dengan pertanyaan yang baru.
e. Apabila diperlukan, ulangi tahap 4. Seluruh hasil akhir didistribusikan
kepada seluruh partisipan.
2. Dugaan manajemen (management estimate) atau Panel Consensus, dimana
peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena
pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana tidak ada laternatif
lain dari model peramalan yang dapat diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain.
3. Riset Pasar (market research), merupakan metode peramalan berdasarkan
hasil–hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya. Metode ini akan menjaring informasi dari planggan atau pelanggan potenbsial (konsumen) berkaitan dengan rencana
pembelian mereka dimasa mendatang. Riset pasar tidak hanya akan membantu peramalan, tetapi juga untuk meningkatkan desain produk dan perencanaan
untuk produk-produk baru.
4. Metode kelompok terstruktur (structured group methods), seperti metode
Delphi, dan lain lain. Metode Delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan pada proses konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli secara interaktif
tanpa menyebutkan identitasnya. Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pendapat yang bias karena pengaruh kelompok.
Pendapat yang berbeda secara signifikan dari ahli yang lain dalam grup tersebut akan dinyatakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga akhirnya diperoleh angka estimasi pada interval tertentu yang dapat diterima. Metode
Delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang selain itu, metode ini juga bermanfaat dalam
pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke segmen pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.
5. Analogi historis (Historical Analogy), merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara Analogi.
Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televise multi sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik untuk penggantian
produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.
Page 11 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
b. Peramalan Kuantitatif 1. Metode Time Series
Metode Time Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara periodesasi sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan
diproyeksikan. Misalnya mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari pihak-pihak yang melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan keadaan masa
lampau. Jika keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan yang berarti dengan keadaan masa lampau, metode ini
dapat memberikan hasil peramalan yang cukup akurat.
2. Metode Tren Linear Khusus metode ini digunakan jika scatter diagram berbentuk garis lurus.
Untuk metode tren linear ini banyak jenisnya, antara lain: a. Metode Least Square
Metode ini sering digunakan oleh perusahaan karena dianggap paling mudah untuk dipraktekkan. Metode ini digunakan pada waktu data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus.
b. Metode Product Moment Metode ini lazim dinamakan metode momen saja. Metode ini digunakan
oleh perusahaan karena dianggap mudah di samping metode least square, karena perlakuan angka X (prediksi) untuk data ganjil maupun genap tidak ada perlakuan khusus seperti halnya pada metode least square. Tentunya
metode ini digunakan dalam ramalan penjualan untuk data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus terutama nilai
ramalannya.
c. Metode Setengah Rata-Rata (Semi Evarage Method) Metode setengah rata-rata ini masih tergolong metode tren linier dimana
data yang tersedia tetap berbentuk linier jika digambar dalam bentuk grafik. Metode tren setengah rata-rata menentukan bahwa untuk
mengetahui fungsi Y’ = a + bX tersebut, semua data historis dikelompokkan menjadi dua kelompok (himpunan) dengan jumlah anggota masing-masing yang sama. Berdasarkan perhitungan rata-rata dari anggota masing-masing
kelompok itulah akan diperoleh fungsi garis lurus yang bersangkutan.
3. Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah merupakan tren non linier, dan jika digambar berbentuk garis lengkung. Metode ini biasanya digunakan atau diterapkan untuk data historis dimana jika digambar akan membentuk garis tidak lurus
atau berbentuk parabola.
4. Metode Variasi Musim
Melakukan prakiraan volume permintaan konsumen di waktu-waktu yang akan datang dapat didasarkan pada gelombang musiman yang melekat pada kultur
budaya atau kebiasaan dari masyarakat. Tetapi dapat juga karena faktor sifat dan keadaan alam yang melekat pada iklim atau cuaca. Misalnya produksi musim semi, gugur dan musim penghujan dan bahkan musim kemarau, produk
apa yang sedang atau akan datang musimnya.
Sifat masyarakat yang menimbulkan musiman ini oleh karena faktor budaya
dan kebiasaan misalnya karena musim hari raya keagamaan. Pada saat-saat itu biasanya masyarakat akan memiliki hajat yang cukup besar dalam melakukan pemenuhan konsumsi barang keperluan pesta dan sehari-hari. Maka dapat
Page 12 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
dipastikan pada periode ini permintaan akan kebutuhan dan keperluan konsumsi akan meningkat dalam jumlah yang cukup berarti. Demikian juga
ketika datang musim bulan-bulan baik maka banyak masyarakat menggunakan bulan tersebut melaksanakan hajat perkawinan, pesta perkawinan, dan hajat-
hajat yang lain yang memerlukan pesta dan upacara-upacara sacral yang memerlukan konsumsi dan persediaan barang kebutuhan untuk keperluan tersebut.
5. Metode Ekonometri Metode ekonometri merupakan metode prediksi volume atau nilai dependen
variabel dengan melibatkan berbagai faktor atau variabel independent yang relevan dan cukup signifikan mempengaruhi dependen variabel tersebut. Secara ekonomi dari model ekonometri ingin dilihat relevansinya pengaruh
independent variabel terhadap dependen variabel. Bahkan juga ingin dilihat apakah antar variabel independent itu saling mempengaruhi dan berapa besar
pengaruh mempengaruhi antar variabel independent ini atas besarnya pengaruh terhadap dependen variabel. Juga ingin dilihat berapa tepat antara kebenaran statistik dikoreksi dengan kebenaran secara ekonomi.
Jadi secara literatur ekonometrik merupakan suatu pengukuran secara ekonomi baik secara statistik, matematik maupun secara ekonomi teori sekaligus dalam
konteks hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Memang metode ekonometrik sering lebih kompleks dibanding dengan metode proyeksi trend.
Namun ekonometrik setidaknya memiliki dua keunggulan sebagai alat
prakiraan. Pertama adalah keunggulan dalam memperoleh prediksi nilai variabel yang penting. Ini akan sangat berguna bagi manajer untuk
mengevaluasi kemungkinan pengaruh alternatif keputusan yang diambil. Kedua adalah metode ekonometrika mengestimasi perilaku hubungan antara variabel-variabel. Secara mencolok meramalkan dengan dasar metode lain seperti
misalnya survey data hanya memperoleh sesuatu yang lebih kecil dari penyebab yang hakiki pada hubungan antar variabel-variabel ini secara umum.
Terdapat empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast model ekonometrika ini, yaitu:
1) Membangun suatu model teori
2) Mengumpulkan data 3) Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi
4) Mengestimasi dan menginterpretasi hasil
5. MANAJEMEN PROYEK Render (2001) menyatakan bahwa manajemen proyek adalah suatu proses
kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan
pengendalian atas sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek
sangat cocok untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan dan perbaikan yang berkelanjutan.
Tujuan dari adanya manajemen proyek ini yaitu memperoleh sebuah metode yang terbaik dalam mengolah sumberdaya yang terbatas tetapi memperoleh hasil
yang maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.
Page 13 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
Metode-metode dalam manajemen proyek dapat membantu dalam menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai serta menggarisbawahi kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan. Dengan demikian, yang menjadi tujuan dari manajemen proyek adalah merealisasikan tujuan proyek sesuai dengan kualitas,
waktu, dan biaya yang direncanakan. Manfaat yang lain adalah :
a. Keterkaitan antar kegiatan dapat diketahui b. Kegiatan yang perlu akan mendapatkan perhatian (critical task)
c. Kapan memulai dan harus menyelesaikan kegiatan dapat diketahui dengan jelas.
Menurut Yamit, (2003) Pada dasarnya tahapan manajemen proyek ada 3 macam yaitu :
1. Perencanaan Merupakan tahapan dimana terdapat kegiatan yang meliputi perkiraan
waktu kegiatan dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan. Dalam
metode jalur kritis (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam tahapan ini akan menghasilkan diagram network.
2. Penjadwalan (Scheduling) Yaitu didalam tahapan perencanaan terdapat skedul tentang sumber daya
yang diperlukan seperti tenaga kerja, mesin dan uang untuk setiap
kegiatan. 3. Pengawasan
Tahapan ini meliputi laporan perkembangan proyek, memperbaharui diagram network dalam menghadapi setiap terjadi perubahan selama proyek berlangsung
6. TEKNIK MANAJEMEN PROYEK: PERT DAN CPM A. PERT (Program Evalution Review Technique)
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan
yang ada didalam suatu proyek. Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram
jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan
(task) dalam sebuah proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
Gambar 1. Diagram PERT
Page 14 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
Dari gambar 1 dapat diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu urutan pengerjaan. Seperti pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start),
kemudian bisa dilanjutkan oleh pekerjaan 2, 3, 4, setelah itu pekerjaan 5,6. Titik 7 adalah titik finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan dan merupakan
akhir dari sebuah proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagram PERT juga menunjukan suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan. Keterikatan itu dapat dilihat dengan contoh pekerjaan 2, 3, 4
hanya dapat dilakukan jika pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan.
Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
lain disebut juga sebagai pekerjaan pararel (pararel task atau concurrent task). Selain itu terdapat juga sebuah aktivitas yang diwakili oleh garis putus-putus yang disebut dengan dummy activities. Dari sebuah diagram PERT dapat
digunakan untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harus dilakukan sebagai prioritas utama (critical path), penjadwalan dengan
aktivitas lain, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek yakni kegiatan pada titik (activity on node–AON) dan kegiatan pada panah (activity
on arrow–AOA). Pada konvensi AON, titik menunjukan kegiatan, sedangkan pada AOA panah menunjukan kegiatan. Perbedaan AOA dan AON, yaitu:
AOA (Activity On Arrow) adalah diagram jaringan suatu tanda panah menandakan suatu aktivitas.
Pada jaringan AOA, titik mewakili waktu mulai dan selesainya suatu
aktivitas yang disebut kegiatan. Artinya pada AOA tidak menghabiskan waktu maupun sumber daya
AON (Activity On Node) adalah diagram, dimana suatu titik menandakan suatu aktivitas. Jadi, Perbedaan mendasar antara jaringan AOA dan AON adalah bahwa
titik pada diagram AON mewakili kegiatan. Pada jaringan AOA, titik mewakili waktu mulai dan selesainya suatu kegiatan dan juga disebut
kejadian. Artinya titik pada AOA tidak memerlukan waktu maupun sumber daya.
Tabel 2. Perbandingan antara konvensi jaringan AON dan AOA Kegiatan pada titik (AON) Arti dari kegiatan Kegiatan pada panah (AOA)
A datang sebelum B,
yang datang sebelum C
A B C
A dan B keduanya
harus diselesaikan
sebelum C dapat
dimulai
C
B
A
Page 15 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
B dan C tidak dapat di
mulai sebelum A
selesai
C dan D tidak dapat
dimulai hingga A dan
B keduanya selesai
C tidak dapat dimulai
setelah A dan B
selesai, D tidak dapat
dimulai sebelum B
selesai. Kegiatan
Dummy ditunjukan
pada AOA
B dan C tidak dapat
dimulai hingga A
selesai. D tidak dapat
dimulai sebelum B
dan C selesai.
Kegiatan dummy
ditunjukan pada AOA.
B. METODE JALUR KRITIS (CRITICAL PATH METHOD)
Critical Path Method (CPM) atau Metode Jalur Kritis merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang
digambarkan sebagai titik pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai busur atau garis antara titik.
CPM dianggap penting karena: a. Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek,
b. Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek,
A B
C
D
Dummy activity
C
C
A
B
D
Dummy activity
B
A C
D
B
A B
C
Page 16 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
c. Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan jalur kritis ini, yaitu:
a. Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menunda penyelesaian jalur proyek ini secara keseluruhan.
b. Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat dengan mempercepat penyelesaian pekerajaan–pekerjaan di jalur kritis.
c. Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol). Hal ini memungkinkan
relokasi sumber daya dari pekerjaan non kritis ke pekerjaan kritis.
Dalam proyek sederhana perhitungan jalur kritis ini dapat dilakukan dengan menjumlah waktu untuk masing–masing jalur secara satu persatu. Tetapi dalam
proyek yang besar dan kompleks hal tersebut sangat rumit dan tidak efisien. Karena itu digunakan metode lain, misal dengan menggunakan metode alogaritma.
Menurut Yamit (2003) jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis. Jika dilihat dari prosedur menghitung umur proyek, maka total waktu jalur
kritis sama dengan umur proyek. Jalur kritis penting karena kegunaan jalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan yang memiliki kepekaan sangat tinggi atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau sering disebut sebagai kegiatan kritis. Apabila kegiatan kritis mengalami keterlambatan penyelesaian, maka akan memperlambat penyelesaian proyek secara keseluruhan, meskipun kegiatan lain
tidak mengalami keterlambatan. Demikian pula halnya apabila diinginkan percepatan proyek secara keseluruhan, maka percepatlah waktu penyelasaian
kegiatan kritis. Oleh karena itu selama jangka waktu penyelesaian proyek, jalur kritis dapat berubah sebagai akibat dari keterlambatan atau percepatan
penyelasaian kegiatan.
Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu
penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi. Ciri-ciri jalur kritis adalah: Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.
Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur kritis.
Sekali kita tahu kuantitas untuk setiap aktivitas, kita bisa menganalisis keseluruhan proyek. Analisa ini meliputi:
a. Jalur Kritis Kelompok aktivitas di dalam proyek, yang memiliki waktu
slak/keterlambatan 0. Jalur ini kritis karena penundaan di semua aktivitas sepanjang jalur ini
akan menyebabkan penundaan keseluruhan proyek.
b. T Total waktu penyelesaian proyek, yang dihitung dengan menambahkan
nilai waktu yang diharapkan (t) dari aktivitas-aktivitas pada jalur kritis. c. V Selisih pada jalur kritis, yang dihitung dengan menambahkan selisih (v)
dari aktivitas individu pada jalur kritis.
Page 17 of 17
Strategi Operasi dalam perusahaan agribisnis 2012 Brawijaya University
REFERENSI Agus Ahyari. 1986. Manajemen Produksi. Perencanaan Sistem Produksi. Buku 1 dan 2.
BPFE. Yogjakarta Zulian Yamit. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII.
Yogyakarta
Pangestu Subagyo. 2000. Manajemen Operasi. BPFE. Yogyakarta Supari Dh. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi Agribisnis Hortikultura. Seri Praktek
Ciputri Hijau. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta Sukanto Reksohadiprodjo. 1985. Management Produksi. BPFE. Yogjakarta T.Hani Handoko. 1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE.
Yogjakarta
PROPAGASI 1. Jelaskan mengenai Model Strategi operasi.
2. Jelaskan mengenai Pola Pengambilan Keputusan, sebutkan sumbernya. 3. Keunggulan bersaing berarti menciptakan sistem yang mempunyai keunggulan
unik atas pesaing lain, ada tiga strategi yang dapat memberikan peluang bagi manajer operasi untuk meraih keunggulan bersaing tersebut.Sebutkan tiga strategi tersebut dan jelaskan.
4. Secara umum dalam Manajemen Operasi, ada 10 keputusan strategis manajemen operasi yang mendukung misi dan menerapkan strategi agar
keunggulan bersaing dapat tercapai. Sebutkan dan jelaskan 10 keputusan strategis MO tersebut.
5. Saat ini adalah era globalisasi dan perdagangan bebas, bagaimana usaha dan
upaya yang harus dilakukan oleh para produsen di Indonesia khususnya di bidang operasi agar mampu memenangkan persaingan baik di pasar dalam
negeri maupun di luar negeri? Strategi dan peran apakah yang dapat dimainkan bidang operasi dalam menghadapi era globalisasi tersebut? Dapatkah operasi pabrik maupun jasa dikembangkan sehingga menjadi salah satu cara untuk
berkompetisi di pasar internasional?