Download - Nutrisi Pada Lansia

Transcript

NUTRISI PADA LANSIA

NUTRISI PADA LANSIADr. SUHAEMI, SpPD, FINASIM

OLD AGEWee Betty lived a long and fruitfull life, RIP Betty (1875-1997). Thats 122 years dont you know!STATUS GIZI LANJUT USIA10/01/09

Batasan LansiaMenurut Durmin : Young elderly (65-75 th), older elderly (75 th)Munro dkk : older elderly dibagi 2, usia 75-84 th dan 85 thM.Alwi Dahlan : usia diatas 60 thMenurut usia pensiun : usia diatas 56 thWHO : usia pertengahan(45-59), usia lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia sangat tua(>90)

DEFINISI LANJUT USIAPra Lansia: Seseorang yang berusia 45 60 tahunLansia: Seseorang yang berusia > 60 tahunLansia Risiko: Seseorang yang berusiaTinggi > 70 tahun

PENDAHULUANUsia lanjut merupakan kelompok yg rentan terhadap malnutrisi ( WHO 2002 ).

Status nutrisi pasien usila yg dirawat atau baru keluar dari RS biasanya masih buruk dan membutuhkan perhatian khusus di rumah.Penilaian status nutrisi menjadi krusial pada populasi ini karena terjadi kondisi kurang gizi progresif dan sering tidak terdiagnosis.Status nutrisi mempengaruhi berbagai sistem pada lansia : Imunitas, cara berjalan dan keseimbangan, fungsi kognitif, serta merupakan faktor risiko untuk timbulnya infeksi, jatuh, delirium.Terdapat hubungan antara malnutrisi dengan mortalitas, lama rawatan, banyaknya komplikasi dan perawatan kembali. GIZI SEIMBANG BAGI LANSIA :

Makanan yang dimakan sehari-hari, yg mengandung : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh dan terdiri dari bahan makanan yang beraneka ragam.

Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang akan bermanfaat bagi usila terutama yang tidak terkena penyakit-penyakit degeneratif atau penyakit lainnya.

GIZI PADA PROSES MENUAManusia dlm proses :- pertumbuhan- perkembangan Gizi Seimbang(bayi-lansia)Proses menua scr alamiah, terus menerus dan berkesinambungan dan akan terjadi perubahan Anatomi dan fisiologi pada jaringan tubuh akan Mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh

Proses menua sangat individual.MASALAH GIZI PADA LANSIAMasalah gizi usila merupakan rangkaian proses masalah gizi sejak usia muda yg manifestasinya timbul setelah tua

Masalah gizi pd LANSIA yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih (kegemukan/obesitas) yg memacu timbulnya timbulnya peny degeneratif (peny jantung koroner, hipertensi, DM, gout, rematik dll)FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASUPAN GIZI LANSIAFaktor FisiologisFaktor PatofisiologisFaktor Sosioekonomi

Faktor Fisiologis Perubahan Akibat Asupan Gizi

- Pe Massa bebas LemakMassa otot kebutuhan Energikebutuhan protein

Pe massa lemak retensi cairan me resiko dehidrasi

Pe massa air cadangan air tubuh resiko dehidrasi

Resistensi insulinGula darah puasaresiko DM 2

Sekresi asam lambungabsorpsi vit B12, Kalsium, zat Besi, asam folat & SengFaktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lansia Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gizi (ompong)Berkurangnya indera pengecapan penurunan cita rasa Kerongkongan mengalami pelebaranRasa lapar menurun asam lambung menurunGerakan usus / gerakan peristaltik lemah & biasanya menimbulkan konstipasiPenyerapan makanan di usus menurunPatofisiologi Malnutrisi LansiaMetabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia cenderung mengalami kegemukan/obesitasAktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya cenderung kegemukan/obesitasEkonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya cenderung kegemukan/obesitasFungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak dan nafsu makan menurun, akibatnya lansia menjadi kurang gizi (kurang energi protein yang kronis)Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat (sayur, daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini menyebabkan lansia cenderung kegemukan/obesitasPenurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi zat-zat gizi mikroMotilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya anemiaSering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hatiGangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan makanan sendiri dan menjadi kurang giziKurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan menurun dan menjadi kurang giziPendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun akibatnya menjadi kurang giziDemensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat menyebabkan kegemukan atau pun kurang giziMini Nutritional Assessment (MNA)MNA merupakan alat penilaian risiko malnutrisi pada lansia, baik pada penapisan maupun malnutrisi.MNA merupakan cara yg cepat, mudah, murah dan telah divalidasi pada lansia.MNA dikembangkan oleh Nestle dan para ahli geriatri internasional.Kebutuhan gizi lansiaKaloriHasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurusEnergi Kebutuhan berkurangBMR berkurangAktifitas berkurang

40-49 tahun(0,95BBx40kal)xindeks aktif50 -59 tahun (0,90BBx40kal)xindeks aktif60-69 tahun (0,80BBx40kal)xindeks aktifProteinUntuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.LemakKonsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.Protein Sumber asam amino esensialTinggi biological value0,8 1 gram/kgBB/ hari41-46 gram/hariTidak mengandung lemak jenuh dan kolesterolLemak Sumber asam lemak esensialPelarut vitaminMemberi tekstur dan citarasa15 30% dari total kaloriSFA, omega 9, omega 6, omega 3Intake kolesterol: 300 mg/hariKarbohidrat dan serat makananSalah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh. Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.Vitamin dan mineralHasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.SeratMencegah: konstipasiKanker ususMenurunkan kolesterol

Serat: larut dan tidak larutBuah-buahan dan sayur2anCairanKeseimbangan cairan pentingDehidrasi seringkali tak dapat terdeteksi pada lansiaDehidrasi karena konsumsi kurang dan kehilangan cairan berlebihan, urine bladder tak terkontrolGangguan klinis: demam, diare, malabsorpsi, muntah dan hemorrhagiObat2an: diuretik, laksatif, larutan i.v. hipertonikKonsumsi: 30 ml/kgBB/hariInteraksi zat gizi dan obatZat gizi mempengaruhi obat dg cara:Mengganggu daya cerna, absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi Susu dgn tetra siklinObat dapat mempengaruhi status gizi: asupan, absorbsi zat gizi, metabolisme dan ekskresiFood intake: obat menyebabkan perubahan selera, rasa, bau, ketakutan thd gejala penyakitDaya absorbsi: suasana di usus kecil (antasid : pH), mukosa usus (laksatif ber>>>: mukosa dan mikrovili usus)Antasid yang mengandung Ca: penurunan serum fosfat dam ChlorGangguan pada metabolisme: obat menghambat enzim yang diperlukan untuk penggunaan zat gizi: trimetoprim menghambat aktifitas dihidrofolat reduktase megaloblastik anemiaGangguan pada eksresi zat gizi: tetrasiklin menaikkan ekskresi vit C kedalam urinPrevalence of malnutrition in the elderly populationCommunity-dwelling:3 to 11% Nursing home residents:17 to 65% Hospital inpatients:15 to 40% 2929 Body Mass Index (BMI)World Health Organization, 1998Normal values 18.524.9AverageOverweight 25Pre-obesity 2529.9IncreasedObesity class I 30.034.9ModerateObesity class II 35.039.9HighObesity class III 40.0Very High

Classification BMI (kg/m2) Risk co-morbidityWeight (kg)Height (m2)BMI =Weight (lb) Height (in2)

30SkinfoldMeasures subcutaneous fat

Accuracy depends on caliper skill

Malnutrition: a vicious cycle MalnutritionReduced mobilityReduced capacity to feed oneselfApathy, depression, reduced attentionReduced appetiteLoss of muscle mass3233A food pyramid for the elderly

Calcium, vitamin D, vitamin B12, WholemealFruit 2 portionsCereals and tubers 6 portionsWholemeal is betterVegetables 3 portionsMilk, yogurt, cheese 3 portionsSweets and fats in moderationFish meat legumes 2 portionsWater and liquids 8 glassesWomenLittle physical activity: 1.600 caloriesModerate physical activity: 1,800 caloriesActive lifestyle: 2,000-2,200 calories

MenLittle physical activity : 2.000 caloriesModerate physical activity : 2.200-2.400 caloriesActive lifestyle : 2,400-2,800 calories

34How many calories after the age of 50?35Antioxidant food wheel

VEGETABLESBREAD CEREALS AND POTATOESCOCOAPULSEsNUTS AND DRIED FRUITOLIVE OILFRUITS.E.N.E. C.A. 2007A good diet should contain antioxidants: vitamin C, vitamin E, polyphenols.

Vitamin C and E make your immune system more efficient(de la Fuente et al. 1998).

We age because we oxidise (rust) and anti-oxidants can mitigate the signs of ageing(Miquel et al. 2002).3536Variety and balance: the key to a good diet At every meal: protein, carbohydrates, fats, vitamins, liquids and fibre in adequate proportions.

36CARA PEMBERIAN1. Suplementasi ORAL2. Tube Feeding/ NGT3. ParenteralENTERAL1. NGT diganti setiap minggu2. Alat flowcare dapat dipakai selama 4 minggu3. Botol dan selang flowcare harus diperlakukan steril guna mencegah diare.4. Pemberian makanan cairan seringkali menimbulkan hiponatremi dengan gejala kesadaran menurun, sehingga diperiksa kadar Na serum setiap minggu..5. Jika terjadi diare biasanya disebakan oleh laktosa yg terdapat pada susu, maka susu dapat diencerkan.KESIMPULANKekurangan energi dan protein merupakan masalah yg sering dijumpai pada lansia.Deteksi dini adanya masalah kekurangan energi dan protein pada awal rawatan, untuk mencegah menjadi lebih berat,Bentuk dan cara pemberian makanan perlu disesuaikan dengan kondisi pasien.Pasien yg mendapat makanan dari NGT atau flowcare harus dibawah pengawasan dokterPESAN GIZI SEIMBANG UTK LANSIA :

- makanlah aneka ragam makanan - makanlah makanan sesuai kebutuhan (seimbang) - batasi konsumsi lemak/minyak/santan kental - dianjurkan gunakan karbohidrat komplek krn mengandung vit dan mineral dp mengkonsumsi karbohidrat murni (gula) - biasakan makan pagi - minum air putih yg aman dan cukup jumlahnya - lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur - hindari minuman beralkohol

41

4141


Top Related