i
OPTIMASI POLYVINYL ALCOHOL DAN GLISERIN SEDIAAN MASKER
PEEL-OFF EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) : APLIKASI
DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Natalia Ayu Triatmojo
NIM : 158114096
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus, yang selalu mencintai dan mengampuni saya.
Bapak, Mama, Mba Rena Mba Nini, Visca, Dimas yang menjadi rumah
untuk saya.
dan Sahabat Genggong, yang mendewasakan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur, penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penyusunan dan penelitian skripsi yang
berjudul “Optimasi Polyvinyl Alcohol dan Gliserin Sediaan Masker Peel-Off
Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata Linn): Aplikasi Desain Faktorial’ dapat
diselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar
Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan dukungan dari banyak
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak, Mama, Kakak atas segala doa, dukungan, kasih sayang yang
melimpah untuk saya.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Rini Dwiastuti, Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu
memberikan pengarahan, masukan, kritik, saran, motivasi dan dorongan
selama persiapan, penelitian, sampai penyusunan skripsi ini.
4. Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan waktu, kesempatan, dan bimbingan selama kuliah maupun
penyelesaian skipsi ini.
5. Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt.selaku dosen penguji yang telah memberikan
waktu, kesempatan, dan bimbingan selama kuliah maupun penyelesaian
skripsi ini.
6. Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan waktu, kesempatan, dan bimbingan selama kuliah maupun
penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh dosen Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
yang telah memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan di
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Seluruh staf laboratorium, terutama Bapak Musrifin dan Bapak Wagiran
yang telah banyak membantu kelancaran penulis dalam melakukan
penelitian.
9. Genggong (Sheila Fatika, Laylita Pramesty, Nur Ria Tri Jayanti, Risqi
Nuris Sulistyaningrum) atas segala yang kalian berikan.
10. Andita Suryarini dan Yulia Dwicahyani, atas kebersamaannya selama
menjadi tim dalam skripsi ini.
11. Maria Arielisa atas segala keberadaannya disaat penulis menangis.
12. Sheila Fatika, Andita Suryarini, Fransiska Murni Larasaty, teman
seperjuangan dari SMK Farmasi yang menjadi satu kelas kembali di
perkuliahan ini semoga kita selalu mendapat keberuntungan.
13. Teman-teman FSMC 2015 terimakasih atas kebersamaannya, semoga kita
bisa bertemu kembali.
14. Kepada tim keamanan kampus, petugas perpus, yang membantu saya saat
laptop dan barang-barang saya tertinggal didalam perpustakaan, saya tidak
tau bagaimana nasib saya tanpa kalian.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan oleh penulis agar
menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan ilmu
pengetahuan.
Yogyakarta, 10 Juli 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA……………………………………….………v
HALAMAN PUBLIKASI………………………………………………….…….vi
PRAKATA………………………………………………………………..…..….vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….......ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..….xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………...………………..xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xiii
ABSTRAK……………………………………………………………...……….xiv
ABSTRACT………………..……………………………………………….……..xv
PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
METODE PENELITIAN………………………………………………………….2
Alat…...……………………………………………………………………..2
Bahan……………………………………………………………………..…2
Uji Tabung…………………………………………………………………..3
Uji Kromatografi Lapis Tipis……………………………………………….3
Pembuatan Sediaan Masker Peel-Off……………………………………….3
Pengujain Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak
Daun Sirsak……………...…………………………………………………..5
Analisis Data……………………………………………………...................6
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………6
Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirsak………………………..6
Pembuatan Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak………………………….7
Hasil Evaluasi dan Desain Faktorial Masker Peel-Off Ekstrak Daun
Sirsak………………………………………………………………………..8
KESIMPULAN…………………………………………………………………..27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
SARAN…………………………………………………………………………..27
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………28
LAMPIRAN……………………………………………………………………...31
BIOGRAFI PENULIS………………………………...…………………………44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Formula Acuan .............................................................................. 4
Tabel I. Formula masker peel-off ekstrak daun sirsak rancangan
desain faktorial .............................................................................. 4
Tabel III. Organoleptis masker peel-off ekstrak daun sirsak ......................... 9
Tabel IV. pH masker peel-off ekstrak daun sirsak ......................................... 9
Tabel V. Daya sebar masker peel-off ekstrak daun sirsak ............................ 10
Tabel VI. Efek PVA, gliserin, dan interaksi keduanya terhadap daya
sebar masker peel-off ekstrak daun sirsak ..................................... 11
Tabel VII. Daya lekat masker peel-off ekstrak daun sirsak ............................ 14
Tabel VIII. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
daya lekat ....................................................................................... 14
Tabel IX. Lama waktu kering masker peel-off ekstrak daun sirsak ............... 17
Tabel X. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
lama waktu kering ......................................................................... 17
Tabel XI. Viskositas masker peel-off ekstrak daun sirsak ............................. 20
Tabel XII. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
viskositas ....................................................................................... 20
Tabel XIII. Pergeseran viskositas masker peel-off ekstrak daun sirsak ........... 23
Tabel XIV. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
pergeseran viskositas ..................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil uji tabung ................................................................................ 6
Gambar 2. Hasil uji KLT ................................................................................... 7
Gambar 3. Hubungan antara PVA dengan daya sebar ...................................... 12
Gambar 4. Hubungan antara PVA dengan daya sebar ...................................... 12
Gambar 5. Contour plot daya sebar ................................................................... 13
Gambar 6. Hubungan PVA terhadap daya lekat ................................................ 15
Gambar 7. Hubungan gliserin terhadap daya lekat ............................................ 16
Gambar 8. Hubungan PVA terhadap lama waktu kering .................................. 18
Gambar 9. Hubungan gliserin terhadap lama waktu kering .............................. 19
Gambar 10. Hubungan PVA terhadap viskositas ................................................ 21
Gambar 11. Hubungan gliserin terhadap viskositas ............................................ 22
Gambar 12. Contour plot PVA dan gliserin terhadap viskositas ......................... 22
Gambar 13. Hubungan PVA terhadap pergeseran viskositas .............................. 25
Gambar 14. Hubungan gliserin terhadap pergeseran viskositas .......................... 25
Gambar 15. Contourplot superimposed ............................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Certificate of Analysis Ekstrak Daun Sirsak ................................. 31
Lampiran 2. Safety Data Sheet Ekstrak Daun Sirsak ......................................... 32
Lampiran 3. Uji Kandungan Flavonoid KLT ..................................................... 34
Lampiran 4. Data uji pH .................................................................................... 34
Lampiran 5. Uji Daya Sebar .............................................................................. 35
Lampiran 6. Uji daya lekat ................................................................................. 36
Lampiran 7. Uji lama waktu kering ................................................................... 38
Lampiran 8. Uji viskositas ................................................................................. 39
Lampiran 9. Uji pergeseran viskositas .............................................................. 41
Lampiran 10. Dokumentasi sediaan ..................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Masker peel-off adalah masker wajah yang dapat dikelupas setelah
diaplikasikan. Pembuatan masker peel-off menggunakan Polyvinyl Alcohol (PVA)
sebagai film agent dan gliserin sebagai humektan. Ekstrak daun sirsak digunakan
karena mengandung flavonoid yang dapat bekerja sebagai antioksidan dalam
mengatasi berbagai masalah kulit. Penelitian kali ini bertujuan mengetahui
komposisi optimum masker peel-off ekstrak daun sirsak dengan basis PVA dan
gliserin.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan dua faktor dan
dua level, yaitu PVA (level rendah 21 g; level tinggi 30 g) dan gliserin (level
rendah 22,5 g; level tinggi 45 g). Respon yang diamati adalah daya sebar,
viskositas, lama waktu kering, daya lekat, dan pergeseran viskositas. Analisis data
yang diperoleh menggunakan software Design Expert 11 (free trial).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ekstrak daun sirsak
mengandung flavonoid yang ditunjukan dalam uji tabung dan uji KLT. PVA,
gliserin dan interaksi keduanya memiliki pengaruh terhadap sifat fisik masker
peel-off ekstrak daun sirsak. Salah satu komposisi optimum yang didapatkan
berdasarkan respon yang signifikan yang meliputi daya sebar dan viskositas yaitu
PVA 21 gram dan gliserin 22,5 gram.
Kata kunci : Daun sirsak (Annona muricate Linn), Flavonoid, antioksidan,
optimasi, masker peel-off.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
The peel-off mask is a face mask that can be peeled off after being applied.
Making peel off masks uses Polyvinyl Alcohol (PVA) as a film agent and glycerin
as a humectant. Soursop leaf extract is used because contains flavonoids that can
help antioxidants in overcoming various skin problems. This study aims to
research the composition of peel-off mask extract of soursop leaf with optimal
PVA and glycerin base.
This study was an experimental study, with a level of two factors and two
levels, namely PVA (low level 21 g; high level 30 g) and glycerin (low level 22.5
g; high level 45 g). Interesting responses are spreadability, viscosity, dry time,
adhesion, and shift in viscosity. Analysis of data obtained using Design Expert 11
software (free trial).
The results of this study were soursop leaf extract containing flavonoids
which were shown in the tube test and TLC test. PVA, glycerin and interactions
have an influence on the physical properties of the mask removing soursop leaf
extract. One of the optimal compositions based on a significant response
spreadability and viscosity is PVA 21 grams and glycerin 22.5 grams.
Keywords: Soursop leaves (Annona muricate Linn), Flavonoids, antioxidants,
optimization, mask peel-off.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Kulit adalah bagian terluar dari tubuh manusia. Kulit terdiri dari lapisan
atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh. Kulit mampu melindungi tubuh dari
gangguan serta rangsangan dari luar tubuh manusia (Wibowo dan Daniel, 2008).
Tubuh manusia terdapat sejumlah mekanisme biologis. Salah satu mekanisme
biologis tersebut adalah pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus
(keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati). Mekanisme biologis ini
berfungsi sebagai pelindungan dari kulit. Kulit memiliki fungsi respirasi dan
pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, serta pembentukan melanin
untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet (Pearce, 2009).
Kulit wajah merupakan bagian yang sering terpapar sinar ultraviolet dan
polusi lingkungan. Paparan sinar ultraviolet dapat menimbulkan masalah pada
kulit seperti kulit menjadi lebih gelap (tanning), memerah hingga terbakar
(sunburn), dan penuaan dini (premature aging) (Mukti, 2014). Masalah kulit
dapat diatasi dengan antioksidan. Antioksidan dapat melindungi kulit dari
kerusakan oksidasi dehingga mencegah penuaan dini (Masaki,2010). Daun sirsak
memiliki kandungan flavonoid (Purwatresna, 2012). Flavonoid dapat bekerja
sebagai antioksidan (Zuhra, dkk, 2008). Konsentrasi 0,5% ekstrak daun sirsak
dalam masker peel-off menunjukkan IC50 sebesar 11,87 ppm (Sari, dkk, 2016).
Efek antioksidan akan lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk
sediaan topikal. Antioksidan dalam sediaan topikal akan berinteraksi lebih lama
dengan kulit (Sulatri dan Chaerunisaa, 2016). Salah satu sediaan topikal yang
dapat digunakan adalah masker peel-off.
Masker peel-off adalah masker wajah yang dalam penggunaannya mudah
dilepas atau diangkat seperti membran elastis (Rahmawanty et al., 2015). Masker
peel-off juga bermanfaat untuk memperbaiki dan merawat kulit wajah dari
masalah keriput, penuaan, jerawat dan dapat mengecilkan pori (Grace et al.,
2015). Masker peel-off diformulasikan dengan basis PVA dan gliserin. PVA
dalam sediaan masker akan membentuk lapisan film yang transparan, kuat, dan
dapat melekat baik pada kulit (Rekso dan Sunarni, 2007). Konsentrasi PVA
menjadi faktor penting terhadap kinerja pembentukkan film dalam masker peel-off
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(Beringhs et al., 2013). Gliserin dalam basis masker peel-off bekerja sebagai
humektan. Humektan mampu mengikat air dari lingkungan sehingga menghindari
penyusutan sediaan karena proses penguapan (Rawlings et al., 2002). Konsentrasi
humektan dalam formulasi masker peel-off akan mempengaruhi viskositas dan
lama waktu kering sediaan (Barel et al., 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh PVA dan gliserin serta interaksi dengan bahan lain
dalam formulasi sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Selain itu untuk
mengetahui apakah terdapat formula optimum dalam formulasi sediaan masker
peel-off ekstrak daun sirsak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan dua faktor dan dua level
untuk mendapatkan komposisi optimum dari PVA (film agent) dan gliserin
(humektan) dalam formula masker peel-off dari ekstrak daun sirsak (Annona
muricata Linn). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia
dan Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian, neraca (METTLER-TOLEDO),
glasswares (PYREX-GERMANY), mixer seri SM 2828 (MIYAKO), hotplate,
viscotester seri VT-04 F (RION.co.Ltd-JAPAN), alat uji daya sebar, penggaris,
stopwatch, dan lemari pendingin (SANKEN), chamber,
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitan ini adalah ekstrak kering daun
sirsak yang diperoleh dari Borobudur Herbal, PVA (kualitas farmasetis), gliserin
(kualitas farmasetis), Carbopol 940® (kualitas farmasetis), metil paraben (kualitas
farmasetis), kalium hidroksida 10% (KOH) (kualitas farmasetis), etanol 70%
(kualitas farmasetis), parfum, dan aquadest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Uji Tabung
Ekstrak kering daun sirsak sebanyak 200 mg dilarutkan dalam 5 ml
etanol dan dipanaskan selama 5 menit dalam tabung reaksi. Kemudian,
ditambahkan beberapa tetes HCL pekat dan serbuk Mg 0,2 g. Identifikasi senyawa
flavonoid terjadi adanya perubahan warna menjadi merah tua (magenta) dalam
waktu 3 menit (Hasan dan Laily, 2014)
Uji Kromatografi Lapis Tipis
Fase diam yang digunakan adalah silika gel GF254 dan fase gerak yang
digunakan merupakan campuran asam asetat glasial : butanol : air (1:4:5). Jarak
eluen yang digunakan adalah 10 cm dengan jarak penotolan 1 cm dengan
penampak noda uap ammonia. Fase gerak dimasukkan ke dalam chamber dan
dijenuhkan dengan cara meletakkan kertas saring ke dalam chamber. Dalam
penelitian ini digunakan pembanding standar flavonoid. Sampel ekstrak daun
sirsak dan pembanding ditotolkan pada plat menggunakan pipa kapiler. Plat
dimasukkan ke dalam chamber dan diangkat jika eluen sudah sampai garis batas
atas. Plat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan diuapkan dengan uap
amoniak. Plat yang sudah diuapkan di deteksi dengan UV366 dan UV254. Reaksi
positif adanya flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya noda berwarna kuning
coklat setelah diuapkan ammonia pada pengamatan pada UV366 dan UV254 (Yuda
dkk, 2017).
Pembuatan Sediaan Masker Peel-Off
PVA dilarutkan dalam sebagian aquadest, kemudian dipanaskan diatas
hotplate sambil diaduk hingga larut (campuran I). Carbopol 940 dilarutkan dengan
sisa aquadest panas dalam mortir, kemudian diaduk hingga membentuk massa gel
(campuran II). Ekstrak daun sirsak dan metil paraben dilarutkan dalam 5 mL
etanol 70% (campuran III). Campuran I ditambah campuran II, kemudian
ditambah 5 mL KOH 10% dan diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan
skala 1. Lalu, ditambah campuran III, gliserin, PEG-400, dan aqua rosae. Seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
campuran ini diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan skala 1 selama 10
menit hingga terbentuk gel yang homogen.
Tabel I. Formula acuan
Bahan Berat (gram)
Carbopol 940® 1,5
Polyvynyl Alcohol 21-30
Gliserin 22,5-45
Polietilen Glikol 400 12
Ekstrak Kental Daun Kemangi 1,5
Koh 10% 5 mL
Etanol 70% 5 mL
Perfume 7 guttae
Metil Paraben 1,2
Aquadest ad 300
(Nurrochmah, 2012)
Tabel II. Formula masker peel-off ekstrak daun sirsak berdasarkan
rancangan desain faktorial
Komposisi Formula 1 Formula A Formula B Formula AB
PVA 21 g 21 g 30 g 30 g
Gliserin 22,5 g 45 g 22,5 g 45 g
Ekstrak daun
sirsak
1,5 g 1,5 g 1,5 g 1,5 g
Carbopol 940 1,5 g 1,5 g 1,5 g 1,5 g
PEG-400 12 g 12 g 12 g 12 g
KOH 10% 5 ml 5 ml 5 ml 5 l
Metil paraben 1,2 g 1,2 g 1,2 g 1,2 g
Etanol 70% 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml
Aqua rosae q.s q.s q.s q.s
Aquadest ad 300 ad 300 ad 300 ad 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pengujian Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Daun
Sirsak
Pengujian sifat fisik dalam penelitian ini meliputi uji daya sebar, uji daya
lekat, uji lama waktu kering, uji viskositas dan uji pergeseran viskositas. Uji daya
sebar dilakukan setelah 48 jam pembuatan masker peel-off. Hal ini dilakukan
karena dalam pencampuran sediaan menggunakan mixer, sehingga memerlukan
waktu agar sediaan dalam keadaan tetap. Sebanyak 1 gram masker peel-off
ditimbang kemudian diletakkan pada bagian tengah lempeng kaca bulat dan diberi
beban dengan menggunakan pemberat 125 gram kemudian didiamkan selama 1
menit dan dicatat diameter penyebaran gel (Nurrochmah, 2012). Daya sebar
optimum adalah 5-7 cm.
Uji daya lekat dilakukan 48 jam setelah pembuatan masker peel-off.
Sebanyak 0,2 gram masker peel-off diletakkan pada antara dua gelas objek,
kemudian diberi beban 1 kg selama 5 menit. Gelas objek dipasang pada alat uji
dan ditambahkan beban 80 gram dan dihitung waktu pelepasan dari gelas objek.
Uji lama waktu kering dilakukan dengan mengoleskan 0,1 gram masker
peel-off pada area kulit tangan 2,5 x 2,5 cm2. Lama waktu kering yang
dikehendaki adalah 15-30 menit (Nurrochmah, 2012)
Uji viskositas dilakukan 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 30 hari
setelah pembutan masker peel-off. Masing-masing formula diukur viskositasnya
menggunakan Viscometer Rion seri VT 04, dengan repetisi tiga kali dan
didiamkan selama 5 menit (Nurrochmah, 2012). Repetisi dilkukan untuk melihat
konsistensi viskosistas dan atau ada tidaknya pergeseran viskositas.
Uji pergeseran viskositas dilakukan 30 hari setelah pembuatan dalam
penyimpanan suhu ruang (25-30oC). Pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan viskositas sediaan setelah 48 jam dan pada hari ke 30 (Melani,
Purwanti, dan Soeratri., 2015). Hasil yang diperoleh didapatkan sebagai persen
pergeseran viskositas. Pergeseran viskositas yang diharapkan adalah kurang dari
15% (Prasanti, 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Analisis Data
Data yang diperoleh dari semua uji sifat fisik masker peel-off yang
meliputi uji daya sebar, uji daya lekat,, uji lama waktu kering, uji viskositas, dan
uji stabilitas dianalisis secara statistik menggunkan ANOVA dengan taraf
kepercayaan 95% menggunakan software Design Expert 11 (free tiral). Melalui
perhitungan efek PVA, gliserin, dan interaksi keduanya dapat diketahui faktor
yang dominan untuk menentukan tiap sifat fisik dan stabilitas masker. Selanjutnya
dibuat contour plot tiap sifat fisik. Masing-masing contour plot yang telah
diperoleh digabungkan dalam superimposed contour plot dan akan mendapat area
komposisi optimum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirsak
Identifikasi kandungan kimia untuk mengetahui kandungan senyawa
tertentu dalam sampel yang digunakan. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah ekstrak daun sirsak. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi
kandungan flavonoid dalam ekstrak daun sirsak.
Identifikasi flavonoid ini dilakukan dengan dua cara, yaitu uji tabung dan
KLT. Uji tabung dilakukan dengan menambahkan pereaksi HCl pekat dan serbuk
Mg, hasil yang diharapkan adalah dengan ditunjukkannya perubahan warna merah
(Hasan dan Laily, 2014). Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini,
menunjukkan perubahan warna merah, sehingga sampel yang digunakan positif
mengandung senyawa flavonoid.
Gambar 1. Hasil uji tabung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Uji KLT digunakan fase diam silica gel GF254 dan fase gerak yang
digunakan adalah asam asetat glasial : air (4:1:5). Chamber yang digunakan,
sebelumnya harus dijenuhkan dengan kertas saring, hingga kertas saring terbasahi
seluruhnya. Selanjutnya dilakukan penotolan sampel ekstrak daun sirsak dan
pembanding pada satu plat fase diam. Kemudian, plat fase diam dimasukkan ke
dalam chamber yang telah jenuh, dan dilihat elusi hingga fase gerak terlihat sudah
memisahkan flavonoid pada batas atas. Plat fase diam kemudian diuapi dengan
uap asam amonia.
Gambar 2. Hasil uji KLT
Hasil dari uji KLT dalam penelitian ini menunjukkan nilai Rf bercak
ekstrak daun sirsak 4,7 dan nilai Rf bercak standar pembanding 4,8. Reaksi positif
juga ditunjukkan dengan terbentuknya noda berwarna kuning coklat setelah diuapi
ammonia pada pengamatan sinar tampak dan berwarna biru pada UV 254 dan 366
nm, dimana hal ini menegaskan adanya kandungan flavonoid (Yuda dkk, 2017).
Pembuatan masker peel-off ekstrak daun sirsak
Pembuatan masker peel-off ekstrak daun sirsak dilakukan dalam
beberapa tahap. Tahap pertama, PVA sebagai film agent dilarutkan dalam
sebagian aquadest kemudian dipanaskan diatas hotplate hingga bersuhu 90oC,
diaduk menggunakan pengaduk kaca hingga PVA larut. Proses pemanasan ini
dilakukan karena kelarutan PVA lebih cepat dalam aquadest suhu tinggi
(Nurrochmah, 2012). PVA berfungsi sebagai pembentukan film agent dalam
sediaan masker peel-off (Beringhs et al., 2013). Pada penelitian ini menggunakan
PVA sebesar 7% yaitu 21 gram sebagai level rendah dan 10% yaitu 30 gram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sebagai level tinggi (Rowe et al., 2009). Tahap kedua, Carbopol 940 yang
berperan sebagai gelling agent dikembangkan dalam aquadest hangat.
Konsentrasi Carbopol 940 yang baik digunakan pada konsentrasi 0,5-2% (Rowe et
al., 2009). Pada konsentrasi ini, Carbopol memiliki pH 2,7-3,5 (Rahmawati,
2017). Ditambahkan agen pembasa KOH 10% untuk menaikkan pH Carbopol 940
menjadi 5-6 sesuai dengan pH kulit. Selain itu pada kondisi rentang pH 5-10
carbopol 940 memiliki viskositas yang optimum (Nurrochmah, 2012).
Tahap ketiga, ekstrak daun sirsak dilarutkan dalam etanol 70%, hal ini
dilakukan agar dalam pencampuran akan lebih mudah. Metilparaben sebagai
pengawet dilarutkan juga dalam etanol 70%, hal ini karena metilparaben larut
dengan baik pada etanol 70% (Paye et al, 2006). Tahap keempat, penambahan
humektan gliserin dan PEG 400. Dalam penelitian ini, humektan berfungsi
mencegah hilangnya air dan menghindari penyusutan karena proses penguapan.
Selain itu penggunaan humektan akan meningkatkan kenyamanan dalam
pengaplikasian masker peel-off dan dapat melembutkan kulit (Naim, 1997).
Gliserin dan PEG 400 digunakan karena kombinasi kedua humektan ini akan
membentuk sistem gel yang stabil. Penggunaan gliserin yang tunggal akan
menyebabkan sediaan menjadi kaku karena gliserin memiliki pemerian yang lebih
kental dari PEG 400 (Loden, 2001). Terakhir, ditambahkan aqua rosae sebagai
perfume untuk menutupi bau khas ekstrak daun sirsak sehingga akan
meningkatkan estetika dan akseptabilitas sediaan masker peel-off ekstrak daun
sirsak.
Hasil evaluasi dan desain faktorial masker peel-off ekstrak daun sirsak
a. Organoleptis
Uji sifat fisik organoleptis meliputi warna, bentuk dan bau dari masker
peel-off ekstrak daun sirsak yang telah dibuat. Seluruh formula memiliki
hasil yang sama dalam pengujian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel III. Organoleptis masker peel-off ekstrak daun sirsak
Organoleptis F1 FA FB FAB
Bentuk Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid
Warna Hijau
bening
Hijau
bening
Hijau
bening
Hijau
bening
Bau Khas
ekstrak
daun
sirsak
Khas
ekstrak
daun
sirsak
Khas
ekstrak
daun
sirsak
Khas
ekstrak
daun sirsak
b. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk menentukan pH masker peel-off sesuai dengan
pH kulit. Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH meter digital. Hasil uji
pH yang diharapkan adalah 4,5-6,5, dimana pH ini merupakan pH kulit
wajah (Melian, 2018). Hasil uji pH masker peel-off ekstrak daun sirsak
sesuai dengan pH yang diharapkan.
Tabel IV. pH masker peel-off ekstrak daun sirsak
Formula pH
1 5,3±0,16
A 5,22±0,16
B 5,54±0,17
AB 5,33±0,08
Data yang ditampilkan dalam bentuk x ± SD, n replikasi = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Uji daya sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk melihat kemampuan masker peel-off
untuk tersebar merata setelah diaplikasikan ke kulit. Alat yang digunakan
dalam uji daya sebar adalah ekstensometer. Ekstensometer diberikan beban
125 gram dan didiamkan selama 1 menit. Hasil daya sebar masker peel-off
ekstrak daun sirsak dapat dilihat pada tabel IV.
Tabel V. Daya sebar masker peel-off ekstrak daun sirsak
formula daya sebar (cm)
1 6,20 ± 0,17
A 5,70± 0,10
B 6,30 ± 0,15
AB 5,23 ± 0,32
Data ditampilkan dalam bentuk x±SD; n replikasi = 3
Hasil daya sebar yang diharapkan adalah 5-7 cm. Berdasarkan hasil uji
daya sebar diatas, seluruh formula menunjukkan hasil yang sesuai. Formula
1 dan B menunjukkan daya sebar yang lebih luas. Hal ini disebabkan karena
komposisi PVA yang rendah menyebabkan viskositas yang dihasilkan
rendah sehingga diperoleh daya sebar yang lebih luas.
Respon daya sebar diperoleh dari faktor PVA dan gliserin, serta interaksi
keduanya terhadap daya sebar dapat ditunjukkan dalam persamaan desain
faktorial menggunakan software Design Expert 11 (free trial).
Y= 5,87-0,40 (X1) -0,08 (X2) – 0,15 (X1)(X2) …… (1)
X1 adalah PVA, X2 adalah gliserin, dan X1X2 adalah interaksi
keduanya. Berdasarkan persamaan yang diperoleh tersebut, dapat dilihat
bahwa PVA, gliserin dan interaksi keduanya mampu menurunkan daya
sebar. PVA menunjukkan faktor yang dominan dalam menentukan respon
daya sebar. Hal ini dapat terjadi karena PVA mampu mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
viskositas sediaan, dimana semakin tinggi viskositas sediaan daya sebar
yang dihasilkan semakin rendah.
Tabel VI. Efek PVA, gliserin, dan interaksi keduanya terhadap daya
sebar masker peel-off ekstrak daun sirsak
Faktor Efek Persen
kontribusi
p-value p-value
model
signifikan PVA -0.8 73.6573 0.00001
0.0006 gliserin -0.166667 3.19693 0.1950
kombinasi -0.3 10.3581 0.0344
Nilai efek dalam tabel diatas menunjukkan respon dari variasi level PVA
dan gliserin, nilai positif menujukkan faktor dapat meningkatkan respon
daya sebar, nilai negatif menunjukkan faktor dapat menurunkan respon daya
sebar. Efek PVA, gliserin, dan interaksi keduanya untuk menentukan
respon daya sebar dapat dilihat pada tabel V. Tabel V menunjukkan hasil
statistika ANOVA dalam software Design Expert 11 (free trial) dimana p-
value <0,00500, sehingga dapat dikatakan model yang digunakan dalam
penelitian kali ini signifikan terhadap daya sebar. Berdasarkan tabel diatas
dapat dilihat p-value PVA yaitu 0,0001 dan kombinasi PVA dan gliserin
yaitu 0,0344, hal ini menunjukkan bahwa PVA dan kombinasi PVA dan
gliserin merupakan faktor yang signifikan terhadap respon daya sebar. Pada
tabel diatas dapat dilihat bahwa model yang digunakan signifikan, sehingga
dapat digunakan dalam persamaan untuk memprediksi area optimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 3. Hubungan antara PVA dengan daya sebar
PVA, gliserin dan kombinasi keduanya memiliki efek negatif terhadap
daya sebar, sehingga dapat menurunkan daya sebar. Pada gambar 3,
menunjukkan semakin besar jumlah PVA yang digunakan dalam formula
dengan gliserin pada level rendah dan level tinggi dapat menurunkan daya
sebar. Level rendah gliserin ditunjukkan sebagai garis hitam dan level tinggi
sebagai garis merah. PVA memiliki nilai kontribusi sebesar 73,6573%
terhadap daya sebar.
Gambar 4. Hubungan antara PVA dengan daya sebar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pada gambar 4 menunjukkan gliserin dapat dilihat bahwa peningkatan
jumlah gliserin dapat meningkatkan daya sebar pada PVA level rendah,
sedangkan pada PVA level tinggi, peningkatan jumlah gliserin menurunkan
daya sebar. Hal ini dapat dilihat pada garis hitam yang sedikit mengalami
kenaikan dan pada garis merah menalami penurunan. Kontribusi gliserin
dalam penurunan daya sebar sebesar 3.19693 %.
Gambar 5. Contour plot daya sebar
Pada gambar 5 menunjukkan hubungan antara jumlah PVA dan jumlah
gliserin terhadap respon daya sebar. Berdasarkan countour plot diatas, dapat
dilihat bahwa level rendah dan level tinggi pada PVA dan gliserin
memberikan hasil daya sebar yang diharapkan.
d. Uji daya lekat
Uji daya lekat dilakukan untuk melihat kemampuan sediaan masker peel-
off ekstrak daun sirsak untuk melekat saat digunakan pada kulit. Tabel VI
menunjukkan hasil dari daya lekat sediaan masker peel-off ekstrak daun
sirsak, dimana seluruh formula menunjukkan hasil yang dikehendaki yaitu
tidak kurang dari 4 detik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel VII. Daya lekat masker peel-off ekstrak daun sirsak
formula daya lekat (detik)
1 8,45±2,51
A 15,80±8,87
B 7,42±1,59
AB 11,04±5,27
Data ditampilkan dalam bentuk x±SD; n replikasi = 3
Dalam penelitian ini, pada hasil statistika ANOVA dalam software
Design Expert 11 (free trial), model yang digunakan menunjukkan hasil
yang tidak signifikan dalam uji daya lekat. Nilai efek PVA dan gliserin
dalam respon daya lekat dapat dilihat pada tabel VII
Tabel VIII. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
daya lekat.
Faktor Efek Persen
kontribusi
p-value p-value
model
Tidak
signifikan
PVA 5,455 36,1556 0,0425
0,1172 gliserin -2,86167 9,95003 0,2417
kombinasi -1,835 4,09127 0,4410
Dalam tabel diatas, dapat dilihat bahwa PVA mampu meningkatkan daya
lekat sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. PVA dapat bekerja
sebagai gelling agent, yang mana dengan peningkatan jumlah PVA akan
mempengaruhi viskositas sediaan sehingga daya lekat sediaan masker peel-
off akan semakin lama (Retmowati,2013). Gliserin dan kombinasi PVA dan
gliserin menunjukkan hasil yang negatif, hal ini menunjukan bahwa gliserin
dan kombinasi PVA dan gliserin mampu menurunkan respon daya lekat.
Tabel VII menunjukkan hasil statistika ANOVA dalam software Design
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Expert 11 (free trial) dimana p-value <0,00500, sehingga dapat dikatan
model yang digunakan dalam penelitian kali ini tidak signifikan terhadap
daya lekat. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat p-value PVA yaitu 0,0425
hal ini menunjukkan bahwa PVA merupakan faktor yang signifikan
terhadap respon daya lekat. Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa model
tidak signifikan. Model yang tidak signifikan tidak dapat dibuat persamaan
sehingga tidak dapat digunakan untuk prediksi respon yang optimum dan
tidak dapat digunakan untuk memprediksi area optimum.
Gambar 6. Hubungan PVA terhadap daya lekat
Pada gambar 6 menunjukkan hubungan PVA terhadap respon daya lekat
sediaan maser peel-off ekstrak daun sirsak. Pada gambar tersebut dapat
dilihat bahwa dengan eningkatan jumlah PVA dapat meningkatkan daya
sebar pada gliserin level rendah dan level tinggi. PVA memiliki kontribusi
sebesar 36,1556% pada respon daya lekat sediaan masker peel-off ekstrak
daun sirsak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 7. Hubungan gliserin terhadap daya lekat
Pada gambar 7 menunjukkan hubungan gliserin terhadap respon daya
lekat sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Pada gambar tersebut
dapat dilihat bahwa dengan peningkatan jumlah gliseirn dapat menurunkan
daya sebar pada PVA level rendah dan level tinggi, namun lebih dominan
pada PVA level tinggi. Gliserin memiliki kontribusi sebesar 9,95003% pada
respon daya lekat sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak.
e. Uji lama waktu kering
Uji lama waktu kering dilakukan untuk melihat berapa lama kemampuan
sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak setelah diaplikasikan pada kulit.
Tabel VIII menunjukkan hasil dari lama waktu kering sediaan masker peel-
off ekstrak daun sirsak, dimana seluruh formula menunjukkan hasil yang
dikehendaki yaitu 15-30 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel IX. Lama waktu kering masker peel-off ekstrak daun sirsak
formula Lama waktu kering (menit)
1 23,04±1,62
A 26,01±1,63
B 22,54±1,50
AB 23,89±1,71
Data ditampilkan dalam bentuk x±SD; n replikasi = 3
Dalam penelitian ini, pada hasil statistika ANOVA dalam software
Design Expert 11 (free trial), model yang digunakan menunjukkan hasil
yang tidak signifikan dalam uji lama waktu kering. Nilai efek PVA dan
gliserin dalam respon lama waktu kering dapat dilihat pada tabel IX.
Tabel X. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
lama waktu kering.
Faktor Efek Persen
kontribusi
p-value p-value
model
Tidak
signifikan
PVA 2,16167 33,3847 0,0492
0,1171 gliserin -1,30833 12,2295 0,1986
kombinasi -0,801667 4,59154 0,4154
Semakin banyak jumlah PVA, akan menurunkan lama waktu kering
sediaan (Priani, 2014). Sedangkan semakin banyak jumlah gliserin akan
meningkatkan lama waktu kering sediaan (Chaerunisaa,2009). Dalam tabel
diatas, dapat dilihat bahwa PVA mampu meningkatkan lama waktu kering
sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Gliserin dan kombinasi PVA
dan gliserin menunjukkan hasil yang negatif, hal ini menunjukan bahwa
gliserin dan kombinasi PVA dan gliserin mampu menurunkan respon lama
waktu kering. Berdasarkan tabel diatas hasil yang diperoleh tidak sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Hal ini dapat terjadi karena model yang digunakan dalam uji statistik
dikatakan tidak signifikan. Tabel IX menunjukkan hasil statistika ANOVA
dalam software Design Expert 11 (free trial) dimana p-value <0,00500,
sehingga dapat dikatan model yang digunakan dalam penelitian kali ini tidak
signifikan terhadap lama waktu kering. Berdasarkan tabel diatas dapat
dilihat p-value PVA yaitu 0,0425 hal ini menunjukkan bahwa PVA
merupakan faktor yang signifikan terhadap lama watu kering. Pada tabel
diatas, dapat dilihat bahwa model tidak signifikan. Model yang tidak
signifikan tidak dapat dibuat persamaan sehingga tidak dapat digunakan
untuk prediksi respon yang optimum dan tidak dapat digunakan untuk
memprediksi area optimum.
Gambar 8. Hubungan PVA terhadap lama waktu kering
Pada gambar 8 menunjukkan hubungan PVA terhadap respon lama
waktu kering sediaan maser peel-off ekstrak daun sirsak. Pada gambar
tersebut dapat dilihat bahwa dengan peningkatan jumlah PVA dapat
meningkatkan lama waktu kering pada gliserin level rendah dan level tinggi.
PVA memiliki kontribusi sebesar 33,3847% pada respon lama waktu kering
kat sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 9. Hubungan gliserin terhadap lama waktu kering
Pada gambar 9 menunjukkan hubungan gliserin terhadap respon lama
waktu kering sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Pada gambar
tersebut dapat dilihat bahwa dengan peningkatan jumlah gliseirn dapat
menurunkan lama waktu kering pada PVA level rendah dan level tinggi,
namun lebih dominan pada PVA level tinggi. Gliserin memiliki kontribusi
sebesar 12,2295% pada respon lama waktu kering sediaan masker peel-off
ekstrak daun sirsak.
f. Uji viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk melihat seberapa besar viskositas yang
dihasilkan pada sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Viskosistas
yang diharapkan adalah dalam rentang 60-240 dpas. Tabel X menunjukkan
hasil dari viskositas sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak.
Berdasarkan tabel X hasil viskositas yang diperoleh sudah sesuai dengan
yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel XI. Viskositas masker peel-off ekstrak daun sirsak
formula viskositas (dpas)
1 86,00 ± 12,49
A 127,67 ± 2,51
B 83,33 ± 5,77
AB 172,66 ± 17,50
Data ditampilkan dalam bentuk x±SD; n replikasi = 3
Persamaan viskositas yang diperoleh yaitu
Y = 118,08+33,42(X1)+9,92(X2) + 11,25 (X1)(X2)
Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat X1 sebagai PVA, X2 sebagai
gliserin dan X1X2 sebagai kombinasi PVA dan gliserin. Dalam persamaan
tersebut dapat juga dilihat bahwa PVA, gliserin, dan kombinasi PVA dan
glisein mampu meningkatkan viskositas sediaan masker peel-off ekstrak
daun sirsak. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar jumlah PVA
viskositas sediaan akan meningkat. Nilai efek PVA dan gliserin dalam
respon viskositas dapat dilihat pada tabel XI.
Tabel XII. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
viskositas.
Faktor Efek Persen
kontribusi
p-value p-value
model
signifikan PVA 66,8333 77,9849 <0,0001
<0.0001 gliserin 19,8333 6,86777 0,0184
kombinasi 22,5 8,83872 0,0101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa PVA, gliserin, dan kombinasi
PVA dan gliserin mampu meningkatkan respon viskositas sediaan masker
peel-off ekstrak daun sirsak. Tabel XI menunjukkan hasil statistika ANOVA
dalam software Design Expert 11 (free trial) dimana p-value <0,00500,
sehingga dapat dikatan model yang digunakan dalam penelitian kali ini
signifikan terhadap viskositas. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat p-value
PVA yaitu 0,0001, p-value gliserin 0,0184 dan kombinasi PVA dan gliserin
yaitu 0,0101, hal ini menunjukkan bahwa PVA, gliserin dan kombinasi PVA
dan gliserin merupakan faktor yang signifikan terhadap viskositas. Pada
tabel diatas dapat dilihat bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini
signifikan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan persamaan dan
memprediksi area optimum.
Gambar 10. Hubungan PVA terhadap viskositas
Pada gambar 10 menunjukkan hubungan PVA terhadap respon viskositas
sediaan maser peel-off ekstrak daun sirsak. Pada gambar tersebut dapat
dilihat bahwa dengan peningkatan jumlah PVA dapat meningkatkan
viskositas pada gliserin level rendah dan level tinggi. PVA memiliki
kontribusi sebesar 77,9849% pada respon viskositas sediaan masker peel-off
ekstrak daun sirsak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 11. Hubungan gliserin terhadap viskositas
Pada gambar 11 menunjukkan hubungan PVA terhadap respon viskositas
sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Pada gambar tersebut dapat
dilihat bahwa dengan peningkatan jumlah gliserin dapat meningkatkan
visositas pada PVA level tinggi, namun terjadi penurunan viskositas yang
tidak signifikan pada PVA level rendah. Gliserin memiliki kontribusi
sebesar 6,86777% pada respon viskositas sediaan masker peel-off ekstrak
daun sirsak.
Gambar 12. Contour plot PVA dan gliserin terhadap viskositas
Pada gambar 12 merupakan contour plot hubungan jumlah PVA dan
jumlah gliserin terhadap respon viskositas. Berdasarkan countour plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
diatas, dapat dilihat bahwa level rendah dan level tinggi pada PVA dan
gliserin memberikan hasil viskositas yang diharapkan
g. Uji pergeseran viskositas
Uji pergeseran viskositas dilakukan untuk melihat stabilitas sediaan
masker peel-off ekstrak daun sirsak. Stabilitas sediaan ini dilihat dari
perbandingan viskositas sediaan setelah 48 jam dan 30 hari. Sediaan masker
peel-off yang baik adalah yang memiliki pergeseran viskositas <15%
(Prasanti, 2012).
Tabel XIII. Pergeseran viskositas masker peel-off ekstrak daun sirsak
formula Pergeseran viskositas
1 13,55 ± 10,75
A 4,45 ± 3,27
B 13,65 ± 8,04
AB 8,23± 17,50
Data ditampilkan dalam bentuk x±SD; n replikasi = 3
Dalam penelitian ini, pada hasil perhitungan statistika ANOVA dalam
software Design Expert 11 (free trial), model yang digunakan menunjukkan
hasil yang tidak signifikan dalam uji pergeseran viskositas. Nilai efek PVA
dan gliserirn dalam respon pergeseran viskositas dapat dilihat pada tabel
XIII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel XIV. Nilai efek PVA, gliserin, dan kombinasi keduanya terhadap
pergeseran viskositas
Faktor Efek Persen
kontribusi
p-value p-value
model
Tidak
signifikan
PVA -7,26 27,5155 0,1114
0,3663 gliserin 1,93667 1,958 0,6459
kombinasi 1,84 1,76742 0,6623
Dalam tabel diatas, dapat dilihat bahwa PVA mampu menurunkan
pergeseran viskositas sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Gliserin
dan kombinasi PVA dan gliserin menunjukkan hasil yang positif, hal ini
menunjukan bahwa gliserin dan kombinasi PVA dan gliserin mampu
meningkatkan respon pergeseran viskosita. Dalam penyimpanan sediaan
akan mempengaruhi viskositas, sehingga akan mempengaruhi pergeseran
viskositas. Hasil yang diperoleh tidak sesuai karena dipengaruhi oleh model
yang digunakan dalam penelitian kali ini tidak signifikan. Tabel XIII
menunjukkan hasil statistika ANOVA dalam software Design Expert 11
(free trial) dimana p-value <0,00500, sehingga dapat dikatan model yang
digunakan dalam penelitian kali ini tidak signifikan terhadap pergeseran
viskositas. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat p-value PVA yaitu 0,1114,
p-value gliserin 0,6459 dan kombinasi PVA dan gliserin yaitu 0,6623, hal
ini menunjukkan bahwa PVA, gliserin dan kombinasi PVA dan gliserin
merupakan faktor yang tidak signifikan terhadap respon pergeseran
viskositas. Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa model tidak signifikan.
Model yang tidak signifikan tidak dapat dibuat persamaan sehingga tidak
dapat digunakan untuk prediksi respon yang optimum dan tidak dapat
digunakan untuk memprediksi area optimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 13. Hubungan PVA terhadap pergeseran viskositas
Pada gambar 13 menunjukkan hubungan PVA terhadap respon
pergeseran viskositas sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Pada
gambar tersebut dapat dilihat bahwa dengan peningkatan jumlah PVA dapat
menurunkan pergeseran visksoiats pada gliserin level rendah dan level
tinggi. PVA memiliki kontribusi sebesar 27,5155% pada respon pergeseran
viskositas sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak.
Gambar 14. Hubungan gliserin terhadap pergeseran viskositas
Pada gambar 14 menunjukkan hubungan gliserin terhadap respon
pergeseran viskositas sediaan masker peel-off ekstrak daun sirsak. Pada
gambar tersebut dapat dilihat bahwa dengan peningkatan jumlah gliserin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dapat meningkatkan pergeseran visksoitas pada PVA level tinggi,
sedangkan pada PVA level rendah tidak terjadi penurunan maupun
peningkatan pergeseran viskositas. Gliserin memiliki kontribusi sebesar
1,958% pada respon pergeseran viskositas sediaan masker peel-off ekstrak
daun sirsak
h. Contour seperimposed
Contour superimposed merupakan gabungan antara contour plot yang
signifikan dari respon yang diperoleh yaitu daya sebar dan viskositas.
Berdasarkan hasil yang diperoleh daerah yang berwarna kuning merupakan
area komposisi optimum dari sediaan masker peel-off . Dari area komposisi
optimum tersebut dipilih satu titik untuk diuji validitasnya. Titik yang
diambil adalah PVA 21 gram dan gliserin 22,5 gram. Titik tersebut dipilih
karena formula tersebut memenuhi kriteria sifat fisik yang diharapkan yaitu
daya sebar 5-7cm dan viskositas 60-240 dpas.
Gambar 15. Contourplot superimposed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diapat disimpulkan
bahwa ekstrak daun sirsak mengandung flavonoid, sehingga dapat bekerja sebagai
antioksidan dalam mengatasi masalah kulit wajah. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat perubahan menjadi warna merah tua pada uji tabung, dan munculnya
bercak pada uji KLT serta didapatkan nilai RF 0,48. PVA, gliserin, dan kombinasi
keduanya memiliki pengaruh yang signifikan pada daya sebar dan viskositas.
Dalam penelitian ini diperoleh komposisi optimum salah satunya yaitu PVA (21
dan 30 gram) dan gliserin (22,5 dan 45 gram). Komposisi ini signifikan pada
respon daya sebar dan viskositas, dan tidak signifikan pada respon daya lekat,
lama waktu kering, dan pergeseran viskositas.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kandungan kimia dan efek
antioksidan ekstrak daun sirsak. Pada proses pembuatan perlu dilakukan optimasi
yang meliputi kecepatan pengadukan, lama pencampuran, dan suhu saat
pencampuran. Perlu dilakukan validitas dalam penentuan titik optimum yang
dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
DAFTAR PUSTAKA
Barel, A. O., M. Paye, and H.I Maibach. 2009. Handbook of Cosmetic Science
and Technology. New York: Informa Healthcare USA, Inc.
Beringhs, A.O., M.R. Julia, K.S. Hellen, M.B. Rosane, and S. Diva. 2013. Green
clay and aloe vera peel-off facial masks: response surface methodology
applied to the formulation design. AAPS PHarm Sci Tech. 14 (1): 445-455.
Chaerunisaa A.Y., dan Sulatri A., 2016, Formulasi Masker Gel Peel-Off Untuk
Perawatan Kulit Wajah, Bandung, Universitas Padjajaran, Farmaka, vol 14
(3), hal 18-20.
Grace F.X., C. Darsika, K.V. Sowmya, K. Suganya, and S. Shanmuganathan.
2015. Preparation and Evaluation of Herbal Pell Off Face Maske. American
Journal of PHarmTech Research. (5) 33-336.
Hasan, M.N. dan Laily, A.N., 2014, Uji Kandungan Flavonoid dan Perbandingan
Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Etanol Simplisia Bunga Pepaya
Gantung Saat Kuncup dan Mekar. Jurnal Skrining Bioaktif, 1 (1), 1-15.
Loden, M., 2001, Hydrating Substance, in Barel, Andre O., Paye, March, and
Maibach, Howard I., Handbook of Cosmetics Science and Technology,
Marcel Dekker Inc., New York, pp. 355-356.
Masaki H., 2010, Role of antioxidants in the skin: Anti-aging effects. Journal of
Dermatological Science.
Melani, D.H., Purwanti T., dan Soeratri W., 2005, Korelasi Kadar Propilenglikol
Dalam Basis dan Pelepasan Dietilmmonium Diklofenak dari Basis Gel
Carbopol ETD 2020, Majalah FarmasiAirlangga, 591, hal 1-6.
Mukti. R. A., 2014, Tabir Surya vs Iklim Tropis, FKIP Universitas PGRI Adi
Buana, Surabaya, tahun X, no 18, hal 61.
Naim, J.G., 1997, Topical Preparation, in Swarbick, J., and Boyland, J.c.,
Encyclopedia of PHarmaceutical Technology, Marcel Dekker Inc., New
York, pp. 231-234.
Nurrochmah B., 2012, Optimasi Film Agent Polyvinyl Alcohol Dan Humektan
Gliserin Dalam Formulas Gel Masker Peel-Off Antiacne Dari Ekstrak Daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kemangi (Ocimum sanctum L): Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi,
Ypgyakarta, Universitas Sanata Dharma, hal 26-28.
Paye, M., Barel, A. O., and Maibach. H.I., 2006, Handbook of Cosmetic Science
and Technology, 2nd Edition, CRC Press Taylor and Francais Group, New
York, pp.110.
Pearce. E. C., 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT.Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta, hal 28.
Prasanti, Dian., 2012, Prediksi Komposisi Optimum Filming Agent Polivinil
Alcohol Dan Humektan Propilen Glikol Formula Gel Masker Peel-Off Anti-
Acne Ekstrak Daun Kemangi (Octimum sanctum L.): Aplikasi Desain
Faktorial, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hal.
30-33.
Priani. S.E., Ainaro. E.P., dan Gadri. A., 2015, Formulasi Sediaan Masker Gel
Peel-Off Mengandung Lender Bekicot (Achatina Fulica Bowdich) sebagai
Pelembab Kulit, Fakultas MIPA, UNISBA, Bandung, hal 86-95.
Purwatresna E., 2012, Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Air dan Etanol Daun Sirsak
secara In Vitro melalui Inhibisi Enzim α-Glukosidase,. Skripsi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, hal 2.
Rahmawati E.D., 2017, Optimasi Konsentrasi Carbopol 940 dan Konsentrasi
Asam Oleat dalam Natrium Diklofenak Basis Gel Dengan Metode Desain
Faktorial, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, hal 13.
Rahmawanty D., Yulianti N., Fitriana M., 2015, Formulasi Dan Evaluasi Masker
Wajah Pell-Off Mengandung Kuersetin Dengan Variasi Konsentrasi Gelatin
Dan Gliserin, Banjarbaru, Universitas Mangkurat Banjarbaru, Media
farmasi, vol 12 (1), hal 18.
Rawlings, A.V., Harding, C.R., Watkinson, A., Chandar, P., Scott Ian R., 2002,
Skin Moisturization, Marcel Dekker Inc., New York, pp.245-263.
Rekso, G.T., dan Sunarni, A., 2007, Karakteristik Hidrogel Polivinil ALkohol
Kitosan Hasil Iradiasi Sinar Gamma, Jakarta: Pusat Aplikasi Teknologi
Isotop dan Radiasi (PATIR)-BATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Rowe, R. C., Paul, J.S., dan Marian E.Q., 2009, Handbook of PHarmaceutical
Excipient, 6th ed. Chicago, London : PHarmaceutical press.
Sari, D.N., Mita, N., dan RIjai,L., 2016, Formulasi Masker Peel-Off Antioksidan
BErbahan Aktif Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricate Linn.), In Prosiding
Seminar Nasional Kefarmasian Ke-4, Samarinda, 43-49
Sulatri A., dan Chaerunisaa A.Y., 2016, Formulasi Masker Gel Peel-Off Untuk
Perawatan Kulit Wajah, Bandung, Universitas Padjajaran, Farmaka, vol 14
(3), hal 18-20.
Wibowo, Daniel S.,2008, Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta:Grasindo, hal 13.
Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma, dkk., 2017, Skrining Fitokimia Dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Tanaman Patikan Kebo (EupHorbia Hirta
L.), MedicamentoVol.3 No.2, 2017. Hal 63
Zuhra, C.F., Tarigan, J.B., and Sihotang, H., (2008), Aktivitas Antioksidan
Senyawa Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr.),
Journal Vol.3, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
LAMPIRAN
Lampiran 1. Certificate of Analysis Ekstrak Daun Sirsak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 2. Safety Data Sheet Ekstrak Daun Sirsak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 3. Uji Kandungan Flavonoid KLT
Rf standar (Rutin) 0,48
Rf ekstrak daun sirsak 0,47
Lampiran 4. Data uji pH
No Formula pH Rata-rata
pH
SD
1 1 5,38
5,3 0,165 2 5,41
3 5,11
4 A 5,15
5,22 0,16 5 5,21
6 5,41
7 B 5,36
5,54 0,17 8 5,56
9 5,71
10
AB
5,31
5,33 0,08 11 5,26
12 5,43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 5. Uji Daya Sebar
a. Hasil uji daya sebar
No Formula Daya sebar Rata-rata
daya sebar
SD
1 1 6,2
6,2 0,17 2 6,3
3 6
4 A 5,8
5,7 0,1 5 5,6
6 5,7
7 B 6,2
6,3 0,15 8 6,5
9 6,3
10
AB
5,6
5,23 0,32 11 5
12 5,1
b. Uji ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Nilai efek PVA dan gliserin terhadap daya sebar
Lampiran 6. Uji daya lekat
a. Hasil daya lekat
No Formula Daya lekat Rata-rata
daya lekat
SD
1 1 6,13
8,45 2,513 2 8,1
3 11,12
4 A 19,1
15,8 8,875 5 10,02
6 18,1
7 B 9,16
7,423 1,59 8 7,08
9 6,03
10
AB
17,03
11,04 5,276 11 9,03
12 7,07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Ujj ANOVA
c. Nilai efek PVA dan gliserin terhadap daya lekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran 7. Uji lama waktu kering
a. Hasil lama waktu kering
No Formula Lama
waktu
kering
Rata-rata
lama waktu
kering
SD
1 1 21,2
23,043 1,62 2 23,68
3 24,25
4 A 27,32
26,01 1,63 5 24,18
6 26,52
7 B 24,15
22,54 1,50 8 22,28
9 21,18
10
AB
25,52
23,89 1,71 11 24,05
12 22,12
b. Uji ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Nilai efek PVA dan gliserin terhadap lama waktu kering
Lampiran 8. Uji viskositas
a. Hasil uji viskositas
No Formula viskositas Rata-rata
viskositas
SD
1 1 76
86 12,49 2 100
3 82
4 A 128
127,67 2,51 5 125
6 138
7 B 80
83,33 5,77 8 90
9 80
10
AB
173
172,66 17,50 11 190
12 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Uji ANOVA
c. Nilai efek PVA dan gliserin terhadap viskositas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 9. Uji pergeseran viskositas
a. Hasil pergeseran viskositas
No Formula Viskositas
48 jam
Visksitas
30 hari
%
pergeseran
1 1 76 85 12
2 100 125 25
3 82 85 3,66
4 A 128 130 1,56
5 125 135 8
6 138 142 3,8
7 B 80 85 6,25
8 90 110 22,22
9 80 90 12,5
10
AB
173 190 9,8
11 190 200 5,26
12 155 170 9,6
b. Uji ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Nilai efek PVA dan gliserin terhadap pergeseran viskositas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lampiran 10. Dokumentasi sediaan
Sediaan masker peel-off ekstrak daun
sirsak
Uji viskositas
Uji daya lekat
Uji daya sebar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “OPTIMASI
POLYVINYL ALCOHOL DAN GLISERIN SEDIAAN
MASKER PEEL-OFF EKSTRAK DAUN SIRSAK
(Annona muricate Linn): APLIKASI DESAIN
FAKTORIAL” dengan nama lengkap Natalia Ayu
Triatmojo, lahir di Kupang, 25 Desember 1997. Penulis
merupakan anak ketiga dari pasangan Yohanes
Mariatmojo dan Digna Audakter. Pendidikan formal
yang telah ditempuh penulis, yaitu TK Indriyasana
Juangen, tingkat sekolah dasar di SD N Turi 1, tingkat sekolah menengah pertama
di SMP N Turi 1, dan sekolah menengah atas di SMK “Indonesia” Jurusan
Farmasi. Penulis melanjutkan Pendidikan sarjana Strata-1 di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam masa studinya, penulis memiliki
pengalaman organisasi sebagai Anggota DPPO JMKI USD (2015-2016),
pengalaman kepanitiaan Anggota Divisi Dampok Insadha 2016, Koordinator
Divisi Medis FACTION 2016 dan 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI