87
Panitera : Saksi Pandu Anklasito dan Dodoh Rahmat
Hakim1 : ya, silahkan duduk
Hakim1 : ya, saudara berdua, saudara sudah disumpah menurut agama yang saudara
anut, itu artinya saudara harus memberikan keterangan yang benar,
ya, sesuai dengan apa yang saudara ketahui, saudara alami, ya,
saudara dengar langsung, ya,
Hakim1 : ini berkaitan dengan.....
Hakim1 : Apa ?
Hakim1 : RISI PLN yang dilaksanakan oleh PT.Netway, ya
Hakim1 : Apa yang saudara ketahui
Hakim1 : saudara sebagai apa ?
Hakim1 : ini siapa yang mau bicara duluan ?
Hakim1 : ^%^&%&^^&% (ucapan hakim sama sekali tidak jelas)
Hakim1 : saudara Dodoh, Widodo yang mana ni?
Dodoh : saya pak
Hakim1 : ahh, dalam pekerjaan ini saudara sebagai apa, berkedudukan sebagai apa ?
Dodoh : saya ditugaskan sebagai ketua tim EOSPKP
Hakim1 : ketua tim ?
Dodoh : ketua tim EOSPKP
Hakim1 : Apa tu ?
Dodoh :Evaluasi Outsourcing Sistem Kinerja Perusahaan
Hakim1 : itu......
Hakim1 : yang menujuk saudara itu siapa?
Dodoh : Pak GM
Dodoh : Pak PEDIS pemimpin distribusi waktu itu
Dodoh : pak Margo Santoso
Hakim1 : pak Margo
Hakim1 : saudara diberikan tugas untuk mengevaluasi itu ya?
88
Dodoh : ya
Hakim1 : lalu, apa yang......,
Hakim1 : hasilnya bagaimana ?
Dodoh : ahh.... kami lakukan sesuai dengan tugas-tugas yang ada dalam SK itu
Hakim1 : ini anggota saudara?
Dodoh : ini......
Pandu : iya, saya anggota
Dodoh : iya, salah....... (terpotong hakim)
Hakim1 : ahh, siapa lagi ?
Dodoh : selain dari pada itu ada....
Dodoh : ada tujuh atau lima orang gitu
Dodoh : Bernadus Toto, Budi Sugianto, Pepen Sukmawan, Aryo Subyoko kemudian
Cuk Sutono
Hakim1 : hmm, saudara ketuanyakan ?
Dodoh : ya
Hakim1 : terus, apa, hasilnya apa, gimana ?
Dodoh : yak, tugasnya ada empat, yang pertama adalah mengevaluasi sistem
kinerja..... penunjang kinerja perusahaan yang berjalan, yang kedua
mengevaluasi proposal yang masuk ke PLN Disjaya.
Hakim1 : proposal mengenai apa ini ?
Dodoh : proposal mengenai ahh.. customer information system, karena pada waktu
itu, SK itu didahului oleh presentasi dari PT. Netway Utama mengenai
customer information system.
Hakim1 : terus
Dodoh : yang ketiga menyeleksi proposal-proposal yang masuk dan kemudian yang
keempat mengusulkan yang terbaik ke...... mengusulkan ke pemimpin
distribusi.
Hakim1 : ada berapa proposal yang masuk ?
Dodoh : sampai tugas kami selesai, Cuma 1
89
Hakim1 : nah, sekarang kan ada tugas “menyeleksi proposal-proposal yang masuk”,
kayanya banyak benget ya.....
Dodoh : ya betul
Hakim1 : padahal Cuma 1
Dodoh : cuma 1
Hakim1 : apa yang diseleksi ?
Dodoh : ya, ya, betul
Hakim1 :ya, nah dari penilaian terhadap 1 proposal ini yang dari Netway, bagaimana
hasil evaluasi saudara ?
Dodoh : ya, ahh.... kami di antara tim ini, itu terdiri dari beberapa yang berkompenten,
pada kompetennya masing-masing, kalo boleh saya katakan saya sendiri
sebetulnya saya tidak berkompenten dibidang IT, kemudian yang
berkopenten di bidang IT adalah teman saya anggota panitia yaitu pak
Pandu Angklasito yang disebelah saya, kemudian pak Bernadus Toto,
itu, kemudian pak Budi Sugianto, itu yang berkaitan dengan IT,
kemudian yang berkaitan dengan tata usaha langganan adalah rekan kami pak
Aryo Subyoko dan Pepen Sukmawan, kemudian yang berkaitan dengan
keuangan itu adalah rekan kami Cuk Sutono
Dodoh : jadi diawal pembentukan ini, setelah saya menerima SK ini, saya
sempatmenyampaikan kepada pak Margo, bahwa saya tidak berkompenten
mengetuai tim ini, gitu, karena latar belakang saya tidak disitu,
kemudian pak Margo mengatakan, “ya dilaksanakan saja, karena anggota
tim ada kompetensinya masing-masing, jadi saudara kordinir saja” begituloh
pesan dari beliau, ya
Hakim1 : dan hasilnya bagaimana?
Dodoh : yak, hasilnya kami bagi dua
Dodoh : yang pertama adalah evaluasi terhadap outsourcing system kinerja
perusahaan yang sedang berlangsung waktu itu, sementara berlangsung
(mengoreksi)
Hakim1 : itu bagaimana hasil evaluasinya ?
Dodoh : iya, itu ada kontrak, ya, berdasarkan evaluasi atau penelaahan literatur, itu
ada kontrak yang saat itu sedang berjalan dan belum selesai, jadi.......
Hakim1 : dengan siapa ?
90
Dodoh : dengan politeknik ITB
Hakim1 : oh.... harus jelas itu
Dodoh : ya dengan politeknik ITB
Hakim1 : itu, belum selesai itu ?
Dodoh : belum selesai , sampai dengan saat itu, saat diterbitkannya tim dan kami
ditugaskan untuk mengevaluasi, apa penyebab tidak selesainya pekerjaan itu
Hakim1 : apa hasilnya ?
Dodoh : nah hasilnya adalah dituangkan didalam dalam laporan kami tertanggal 14
Desember tahun 2000, jadi disitu dari penelitian kami dan kawan-kawan
disimpulkan bahwa tidak selesainya pekerjaan ini karena ada kewajiban dari
masing-masing itu yang belum terlaksana dan didasari pada intinya
komunikasi yang tidak bagus antara politeknik ITB dengan pihak PLN
dalam hal ini PLN Disjaya.
Hakim1 : hasil evaluasi saudara sekarang terhadap proposal PT Netway bagaimana?
Dodoh : hasil dari itu kami tuangkan dalam laporan tanggal 20 desember
Hakim1 : tahun ?
Dodoh : tahun 2000 juga
Hakim : 2000, ah......gimana ?
Dodoh : disitu kami sampaikan bahwa, proposal dari Netway untuk membentuk
perusahaan patungan pada dasarnya baik, gitu
Hakim1 : sebentar-sebentar, apa bagainama dulu, perusahaan patungan bagaimana ?
Dodoh : ah..... jadi proposal itu yah..... itu adalah adalah untuk membentuk perusahaan
patungan
Hakim1 : antara
Dodoh : antara PLN dengan pihak Netway untuk menangani outsourcing coustermer
information system di PLN Disjaya
Hakim1 : terus
Dodoh :nah, itu dari kesepakatan kami dan kawan-kawan dari tim itu yah, kami
menyimpulkan bahwa usulan itu baik
Hakim1 : terus
91
Dodoh : yang kedua, ya, ahh, bahwa dari usulan itu juga diyakini akan memperbaiki
kinerja IT PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang
Hakim1 : terus
Dodoh : kemudian yang ketiga kami mengusulkan untuk dibentuk tim yang lebih
berkomprehensif yang meneliti mengenai kemampuan dari perusahaan itu
reputasi pengalamannya, gitu, dimana kami sebutkan disitu bahwa kami
karena keterbatasan waktu dan kopetensi diantara kami, kami belum sampai
pada penalahan itu
Hakim1 : gitu
Dodoh : gitu, antara lain poin-poinnya itu, selengkapnya tertuang dalam laporan kami
tertanggal 20 desember
Hakim1 : jadi bukti itu ya, kemudian ya, adanya sampai PT.Netway ditunjuk sebagai
pelaksana, apakah ini rekomendari dari tim rekomendasi, atau bagaimana ?
Dodoh : kami tidak merkomendasikan penunjukan langsung pada PT.Netway, justru
kami menyarankan untuk membentuk tim yang lebih berkopenten yang lebih
komperhensif untuk meneliti lebih jauh
Hakim1 : ah, dibentuk ndak tim itu?
Dodoh : dibentuk
Hakim1 : apakah tim saudara masuk, bergabung dalam tim yang dibentuk belakangan ?
Dodoh : iya, masuk
Hakim1 : nah, setelah dibentuk, saudara juga ada didalamnya, saudara juga sebagai
ketuanya ndak ?
Dodoh : e...... di yang tim........ katakan yang pertama tadi
Hakim : saudara ?
Dodoh : artinya saya sebut tim 1, tim ke 1
Hakim1 : saudara ?
Dodoh : iya, tim yang kedua juga ketuanya di tunjuk saya, tugasnya sama
Hakim1 : sama ?
Dodoh : persis, yak, yang berbeda adalah dalam tim itu susunan adalah pengarah,
dimana tim pengarah di tim pertama tadi adalah pak Timotius
92
Farnosnando beserta pak Joko Tetratmo, ya, pak Timotius di bidang
perencanaan, pak Joko Tetratmo sebagai deputi bidang keuangan, nah
kemudian di tim yang kedua itu pengarahnya adalah rekan kami pak Pandu
Angklasito sama pak Anthony Dewono sedangkan anggota lainnya sama,
Hakim1 : ya, kan, hasilnya lalu, langsung aja ya, apa lalu hasilnya evaluasi yang
dilakukan tim yang ke dua ini apa ?
Dodoh : tim yang kedua melangkah lebih jauh lagi, karena disitu ada beberapa
alternatif yang di maju (mengoreksi) diajukan PT. Netway Utama, ya,
dan dari kajian tim yang kedua ini kami menyarankan untuk memilih
alternatif yang kedua yaitu kerja sama selama lima tahun, ya
Hakim1 : coba-coba apa alternatifnya itu ?
Dodoh : alternatifnya itu yang pertama adalah..... kerja sama selama lima tahun tapi
dengan pembayaran diawal itu a...... awal terus itu, apa namanya a...... besar,
kecil,kecil kalo nggak salah begitu, nah di tim yang di.... di.... alternatif yang
kedua adalah yang lebih kecil kemudian besar, besar, baru, artinya di
yang kedua lebih besar gitu, jadi di awal-awal kami berpendapat bahwa
diawal-awal a....... sebelum sistem ini menghasilkan itu PLN jangan terlalu
banyak keluar biaya dulu gitu, harapannya begitu gitu
Hakim1 : itu berapa perpelanggan kenanya tu ?
Dodoh : perpelanggan saya tidak ingat pak hakim
Hakim1 : gitunya
Dodoh : ya, tapi datanya ada dilaporan
Hakim1 : kemudian direkomendasikan yang alternatif yang pertama ?
Dodoh : alternatif yang kedua, ya, jadi artinya pembayaran ditahun pertama itu tidak
besar ya gitu karena masih di devolep gitu, diharapkan ditahun kedua sudah
menghasilkan, ya, kemudian disitu baru itu yang, yang tertunda dipertama
dialihkan ke yang kedua pada dasarnya gitulah,
Hakim1 : gitu, terus apakah tim evaluasi yang kedua ada merekomendasikan terhadap
penunjukan langsung ?
Dodoh : a.......pada waktu itu tidak merekomendasikan penunjukan langsung tetapi
kami tim, ya, menyatakan bahwa Netway cukup alasan untuk di jadikan
partner
Hakim1 : gitu aja, o..... nah saudara memberikan pertanggung jawaban sekalu ketua tim
kepada
93
Dodoh : kepada pemimpin distribusi
Hakim1 : sapa tuh ?
Dodoh : pak Margo
Hakim1 : adakah saudara mendapat arahan, ya, dari saudara terdakwa didalam
melakukan evaluasi terhadap proposal yang diajukan oleh PT.Netway
Dodoh : tidak
Hakim1 : tidak ?
Hakim1 : adakah saudara juga yang diberikan arahan agar saudara merekomendasi
PT.Netway
Dodoh : tidak
Hakim1 : adakah saudara menerima, ya, turut campur atau campur tangan dari pada
terdakwa didalam tim yang saudara, tim itu
Dodoh : tidak
Hakim1 : mau tanya ? (kepada JPU)
Jaksa1 : ya
Jaksa 1 : saudara ya, ini didalam berita acara nomor enam belas ya, ini saya bacakan
ya, berita acara anda ya
Dodoh : ya
Jaksa1 : dodoh rahmat ya, “apakah saudara mengetahui ada arahan secara langsung
atau tak langsung dari terdakwa ini selaku direktur PLN terkait masalah
outsourcing CIS RISI kepada GM PLN”, tau ndak saudara ?
Dodoh : tau ga saudara ?
Jaksa 1 : kepada GM PLN
Dodoh : maaf, berita acara nomor 16 tentang apa ini ?
Jaksa1 : ini saudara diperiksa dipenyidik tanggal april tahun 2010, tanggal lima april
Dodoh : ya
Jaksa1 : “sepengtahuan saya”, ini jawaban saudara,
Dodoh : ya
94
Jaksa1 : ada arahan langsung atau tak langsung dari saudara eddy widiono terkait
masalah outsourcing CIS RISI yang disampaikan dalam rapat-rapat
sebagai berikut, 1 tanggal 20 Maret 2001 dilakukan rapat direksi yang
dipimpin oleh terdakwa
Dodoh : tanggal ?
Jaksa1 : 20 Maret 2001, “saat itu GM PLN Disjaya minta memaparkan secara singkat
mengenai proposal PT.Netway kemudian terdakwa menanggapi sejak jaman
pak Kuncoro menjadi dirut masalah negosiasi dengan PT.Netway telah di
setujui”.
Dodoh : ya
Jaksa1 : betul itu
Dodoh : ya
Jaksa1 : kemudian, ada rapat direksi PLN pusat tanggal 8 Mei yang dihadiri dirut dan
jajarannya saat itu ada masukan dari direktur perencanaan Hardiv Haris
Situmeang bahwa penunjukan Netway sebagai partner PLN harus
dipertanggungjawabkan secara hukum misalkan di lakukan melalui tender
Dodoh : ya
Jaksa1 : betul itu, cukup
Hakim1 : ada dia mengarahkan untuk melalui tender ?
Dodoh : ya, mungkin, mohon ijin saya jelaskan menjelaskan, tadi kan ada tim pertama
tim kedua, nah, sampai tim kedua ngga ada
Hakim1 : terus ada tim apa lagi, teamlo ?
Dodoh : ya, ada tim yang ketiga, ada......
Pandu : lansung tim reevaluasi (berbisik)
Dodoh :oh, udah tim reevaluasi ya, tim yang pertama kemudian tim yang kedua lalu
pertemuan itu, itu kan tim yang kedua bulan maret itu, itunya, a.... kalo gak
salah laporannya tanggal 14 Maret , jadi sudah selesai gitu loh, kerja tim
kedua sudah selesai
Hakim1 : nah, terus
Dodoh : sudah dilaporkan kedireksi barulah terjadi yang tadi
Hakim1 : hmmm...mmm, baru setelah di laporkan kedireksi
95
Dodoh : nah ada rapat-rapat direksi
Hakim1 : dimana saudara hadir didalamnya
Dodoh : dimana saja, diajak oleh pak Margo untuk turut serta hadir disitu
Hakim1 : disitulah saudara mendapat arahan
Dodoh : disitulah saya mendengar seperti yang disampaikan oleh......
Hakim1 : gitu, ada lagi?
Jaksa 2 : baik majelis ijin bertanya, saudara saksi ya, saksi dodoh, saksi pandu saya
sebut saksi 1 1 saksi 2, kita ulang (mengoreksi), apa, kita urut sebentar ya
dari a..... atas, saksi 1, saksi 2 benar ya pernah menjadi anggota tim
EOSPKP 1, benar ya ?
Dodoh & Pandu : betul
Jaksa 2 : tim, a...... kemudian menjadi tim EOSPKP kedua ?
Dodoh & Pandu : betul
Jaksa 2 : a...... kemudian menjadi anggota tim reevaluasi dan negosiasi ?
Dodoh & pandu : betul
Jaksa2 : a..... kemudian menjadi tim penunjukan langsung ?
Dodoh & Pendu : betul
Jaksa2 : baik ya, a........ tadikan sudah disebutkan, sudah di tanyakan oleh yang mulia
bahwa, a....... apakah ada arahan-arahan dari saksi Margo ketika saksi berdua
membuat laporan, untuk laporan, untuk hasil laporan tim EOSPKP pertama,
ada, apakah ada koreksi terhadap laporan yang saksi buat,
Dodoh : a..... maaf pak, a..... tadi yang disebutkan itu yang disebut dari beliau ya.....
bukan dari pak Margo, bukan dari pak Margo ya, pak ya, kalo pertanyaan
bapak ada arahan dari pak Margo ada,
Jaksa 2 : apa, apa bentuk arahan tersebut ?
Dodoh : di.... yang di tim ke1 ituloh
Jaksa 2 : iya, pada waktu saksi membuat hasil laporan tim EOSPKP pertama
Dodoh : ya, hmm....... nah pada waktu itu tim a....... didalam kesimpulan dan dalam
rekomendasinya menyampaikan agar mengikuti peraturan Kepdir 038 atau
Keppres nomor berapa gitu, waktu itu kami sampaikan begitu, oh...... bukan
pada waktu itu agar di lakukan tender mengikuti peraturan kepdir 038 atau
96
keppres gitu, ya, kemudian usulan kami dicoret oleh pak Margo, bahwa
jangan di tender gitu, bukankah Netway bisa ditunjuk langsung gitu,
sementara pada saat itu............
Hakim 1 : Margo mana, mana Margonya ?
Dodoh : boleh kami membuka catatan pak hakim ?
Hakim1 : silahkan, bukan ujian loh pak
Dodoh : supaya tidak salah-salah nih
Hakim1 : ya, kita langsung dengarkan silahkan ya, ini saudara saksi pak Margo ya, ini
saksi ini menerangkan bahwa tanggal 15 Mei 2001 saudara saksi...
Hakim1 :hmmm...... saudara melakukan perubahan hasil penilaian daripada tim
evaluasi ya ?
Margo : maaf pak hakim 20 desember 2000,
Hakim1 : ya
Dasril : yang mulia mohon ijin, catatan si saksi ini BAP, apakah dia bisa melihat
BAP nya ?
Hakim1 : sudah, wong dia dibenarkan keterangan BAP, boss,
Hakim1 : lah ini dia ngomong, ini, ini yang di ubahkan ?
Hakim1 : dia, ininya dan menunjuk, menyatakan bahwa PT. Netway utama dapat
ditunjuk langsung, ya, betul itu bung ?
Dodoh : begini pak, begini pak hakim, dalam rekomendasi nomor 1 di atas semula tim
mengusulkan agar dilakukan pelelangan saja mengikuti ketentuan kepdir 038
Hakim1 : ya
Dodoh : akan tetapi pak Margo mencoret usulan pelelangan tersebut, pertimbangan
yang di sampaikan pak Margo kepada saya waktu itu antara lain adalah
karena waktu pelelangan memakan waktu cukup lama sementara
kondisi PLN Disjaya untuk menyelamatkan pendapatan dari kebocoran
karena buruknya sistem IT sudah sangat mendesak sehingga pekerjaan ini
dibutuhkan segera, begitu
Hakim1 : ya, betul ndak?
Margo : ya
Hakim1 : haa.......
97
Margo : ya, memang itu, tapi sebetulnya yang mendasari juga......
Hakim1 : kan dari tim mengusulkan agar lelang
Margo : iya
Hakim1 : lalu ?
Margo : pada waktu itu konsepnya memang bukan pelelangan lagi pak, tapi adalah
menunjuk langsung kepada divisi yang akan di bentuk, jadi saya mengganti
menjadi
Hakim1 : apa ?
Margo : ketentuan yang berlaku, sesuai dengan ketentuan yang berlaku jadi tidak
membicarakan pelelangan tapi lebih umum sifatnya
Hakim1 : nunjuk gitu ya?
Margo : oh.....tidak, tidak
Hakim1 : lah ini, disuruh ganti situ
Margo : pelelangannya dapat diganti menjadi
Hakim1 : dapat ditunjuk langsung, ada tuh
Dodoh : mungkin itu yang tanggal, bulan, yang laporan bulan Mei barangkali
Hakim1 : yak, bulan mei
Dodoh : bulan Mei betul , ini desember pak
Hakim1 : desember ?
Dodoh : desember 2000
Hakim1 : jadi diubah lagi ?
Dodoh : yang tim pertama tadi itu, ini kan perjalanannya pak, dari tim pertama dulu
Hakim1 : yak, dari tim pertama
Dodoh : tim pertama tadinya merekomendasikan yah, agar di lakukan pelelangan
saja,mengikuti peraturan yang berlaku
Hakim1 : tim pertama ?
Dodoh : ya
Hakim1 : tim kedua ?
98
Dodoh : kemudian ini dicoret, oleh beliau
Hakim1 : penunjukan langsung ?
Dodoh : nah, bukan, dicoretnya agar proses kerja sama outsourcing company “OSCO”
mengikuti ketentuan yang berlaku, gitu, sementara itu kepdir nomor 38 itu
Hakim1 : terus
Dodoh : yah, kami mengikuti yang di arahkan oleh beliau
Hakim1 : yang itu, yang mei itu ?
Dodoh : ini desember 2000
Hakim1 : hah....... terus yang Mei ?
Dodoh : nah, kalo yang Mei ya, yang Mei 2001......
Dodoh : dalam laporan tersebut tim EOSPKP tidak mencantumkan rekomendasi untuk
penunjukan langsung, tidak merkomendasi untuk penunjukan langsung, ya,
kemudian disini GM meminta agar laporan dilengkapi dengan dan dalam
kesimpulan dicantumkan rekomendasi untuk penunjukan langsung serta
jangka waktu kerja sama, begini, a...... laporan ini tanggal 28 Mei itu adalah,
a........ analisis kajian, ya, yang di minta oleh beliau pak Margo kepada saya,
kepada pak Pandu dan kepada pak Anthony Dewono, waktu itu kami
dipanggil dan diminta untuk dibuatkan analisis sehingga penunjukan lansung
PT.Netway Utama memenuhi keputusan direksi nomor 38
Hakim1 : itukan, siapa yang menyuruh mengadakan penunjukan langsung itu?
Margo : pada waktu itu memang....
Hakim1 : saya tanya saksi ini dulu
Dodoh : ya
Hakim1 : siapa ?
Dodoh : artinya yang menyuruh membuat kami menganalisis ini adalah pak Margo
Hakim1 : betul saudara yang menyuruh ?
Margo : ya, tetapi waktu itu saya juga, diuruh juga
Hakim1 : oleh ?
Margo : dari kantor pusat waktu itu, saya lupa pada waktu itu
Hakim1 : oh...
99
Margo : supaya di, di
Hakim1 : adakah terdakwa menyuruh saudara untuk agar melakukan penunjukan
langsung ?
Margo : saya tidak ingat, mungkin juga bukan beliau, tapi ada juga staf dari PLN
pusat itu seperti pak.....
Hakim1 : lisan atau tertulis itu ?
Margo : lisan saja pak
Hakim1 : wuih.....masa begini saja perintahnya lisan, ini bukan main-main loh, delapan
ratus miliar ini loh, hanya dengan lisan bapak kok percaya gitu aja
Margo : jadi sebetulnya itukan mengerucut dari rapat-rapat sebelumnya, rapat
sebelumnya sebetulnya sudah mengarah ke PT. Netway tapi sebagai partner
dalam divisi, jadi waktu itu konsepnya masih
Hakim1 : ngga, yang penting saudara yang memerintahkan ini ya ?
Margo : ya
Hakim1 : hah, apa lagi ?
Jaksa2 : saudara saksi 2 dalam keterangan saksi 1 bener ya?
Pandu : betul, betul
Jaksa : kemudian ini, saksi 1, saksi 2, a...... saksi 1 pada BAP saudara pada tanggal 8
aprli 2010 nomor 10 menerangkan bahwa Margo Santoso juga menanbahkan,
tadikan koreksinya tadi, jika PT.Netway sudah berpengalaman dengan kerja
sama dengan Pihak PT Telkom Pamjaya padahal tim belum melakukan
evaluasi terhadap kualifikasi perusahaan, reputasi dan kesuksesan
PT.Netway Utama sehingga berbeda dengan analisa tim EOSPKP, benar ?
Dodoh : betul
Jaksa 2 : bener, jadi tim pada saat itu belum membuat verifikasi ya ?
Dodoh : belum
Jaksa2 : baik
Dodoh : yang ditim pertama ya, pak ya
Jaksa2 : ya, baik ya, kemudian pada waktu tim a..... EOSPKP ke dua ya, itu pada
waktu saudara, saksi 1, saksi 2 ya diminta untuk membuat laporan hasil
100
analis apa juga saksi Margo juga ada memerintahkan untuk melakukan
perubahan ?
Dodoh : ada Pak
Jaksa2 : apa bentuk perubahan yang dilakukan saksi Margo ?
Dodoh : kata-katanya mohon dibetulkan pak dari laporan kami ya, yang disitu kalo
tidak salah ingat kami menyampaikan bahwa eeee kami menyatakan bahwa
PT.Netway Utama apa istilahnya, hmmmmm, cukup alasan untuk menjadi
partner dalam kerja sama outsourcing, gitu, nah tetapi, pada saat kami
menyampaikan pada pak Margo ya, secara langsung, nah terus mana
penunjukan langsungnya, gitu saudara kan kami ditugaskan untuk pembuatan
analisis ini didalam rangka supaya Netway bisa ditunjuk lansung, gitu, nah
kemudian kami kembali lagi ke tim, ini harus ditegakan bahwa PT.Netway
Utama bisa ditunjuk langsung gitu, nah kemudian tim bersepakat ya sudah
kalau begitu perintahnya dari pak Margo memang kami bertiga diminta
menyusun analisis didalam rangka supaya bisa ditunjuk lansung, gitu ya,
bahasa balasan agar bisa ditunjuk langsung, ya dirubah saja sehingga kami
tambahkan disitu, kalo ga salah kata-katanya adalah bahwa PT.Netway
cukup alasan menjadi, dijadikan partner dalam kerja sama outsourcing
dengan ditunjuk langsung kalo ga salah begitu pak tapi intinya adalah ada
tamabhan itu
Jaksa 2 : baik saudara saksi ya kami bacakan BAP saudara saksi pada tanggal 16 april
2007 nomor 7 dan tanggal 10 april 2010 nomor 10, ya, saya bacakan, bahwa
setelah selesai tugas tim EOSPKP ke dua tanggal 14 Maret 2001, saksi
bersama dengan Pandu Angklasito dan Anthony Dewono dipanggil oleh
Margo Santoso sekitar 15 mei 2001 dan diminta untuk membuat
analisis kerja sama outsourcing CIS RISI tujuannya adalah agar
PT.Netway Utama bisa ditunjuk langsung sesuai dengan kriteria kepdir
nomor 038 denga alasan waktu yang mendesak, pekerjaan spesifik dan
homogenitas dan cotinuitas pekerjaan lanjuatan dan kesimpulan analisa tim
juga diperiksa oleh Margo santoso dengan memasukan klausul diusulkan
atau direkomendasikan PT.Netway Utama dapat ditunjuk langsung dan
akhirnya tim melakukan refisi dengan menanbah butir kesimpulan
PT.Netway Utama memenuhi syarat untuk dapar dijadikan partner dalam CIS
outsourcing dalam jangka lima tahun yang merupakan suatu bisnis cycle
serta direkomendasikan untuk penunjuk langsung, kemudian bahwa tim
juga di samping juga diperintahkan membuat hasil analisa juga diperintahkan
Margo santoso untuk membuat atau menuangkan hasil analisa tersebut dalam
berita acara, sehingga pada akhir berita acara dapat dituliskan maka kami
mengusulkan bahwa PT.Netway ditunjuk sebagai partner dalam kerja sama
outsourcing, benar ya ?
101
Dodoh : betul
Jaksa2 : saksi 2
Pandu : betul
Jaksa2 : bener, baik, pada waktu saksi menjalankan analisis ya, kajian pada waktu
tim EOSPKP kedua apakah ada perusahaan lain yang mencoba
menawarkan diri melaksanakan pekerjaan sejenis ?
Dodoh : tidak ada
Jaksa2 : ingat, diingat-ingat saksi, karena saksi sudah disumpah
Dodoh : a......barang kali boleh saya
Hakim1 : seperti pertanya saya tadilah, ada berapa proposal yang saudara kaji itu ?
Dodoh : ya, Cuma 1
Hakim1 : cuman 1
Dodoh : ya
Hakim1 : kalo menyambung pertanyaan dari JPU tadi ada perusahaan lain, kalo orang
menawarkan apa bentuk penawarannya, ajukan proposal atau apa-apa ?
Dodoh : pernah suatu waktu ada seseorang yang dateng, ke ruangan nya pak Margo
saat itu saya dipanggil waktu itu yang datang dari SAP seingat saya itu, gitu,
tapi hanya sebatas itu saja
Hakim1 : ngomong-ngomong gitu doang
Dodoh : ngomong-ngomong gitu aja sampe tim menyelesaikan tugasnya tidak ada
proposal lain
Hakim1 : hmmm.....gitu ,begitu saudara JPU keterangannya
Jaksa 2 : baik, ya kemudian ini ada a...... pada waktu saudara menganalisis ya.....
kajian netway, itu scoop pekerjaan itu berapa lama dan berapa biaya yang
diperlukan dari awal kemudian setelah itu dianalisis sehingga sampai berapa
?
Dodoh : seingat kami itu di usulkan selama lima tahun kerja sama itu dengan nilai
kurang lebih 900 sekian miliar gitu
Jaksa 2 : baik dengan jangka waktu berapa tahun ?
Dodoh : 5 tahun
102
Jaksa2 : nah, kemudian setelah itu, setelah di klarifikasi
Dodoh : setelah di klarifikasi, dalam arti kata klarifikasi ini a....... dengan tim yang
terbatas ini ya.... hanya menghilangkan hal-hal yang tak perlu atau duplikasi,
jadi koreksinya gitu aja bukan negosiasi ya sebetulnya ya, itu koreksi gitu
terhadap ini sehingga jadi 900 kurang, 800 sekian gitu
Jaksa2 : baik saudara saksi 1, saksi 2 ya, pada waktu saksi menjadi anggota
penunukan lansung ya, itu apakah saksi ada melaksanakan tugas penyusunan
HPS
Dodoh : tidak
Jaksa2 : tidak
Dodoh : tidak
Jaksa2 : a...... apakah saksi menandatangani berita acara pengesahan HPS ?
Dodoh : menandatangani
Jaksa2 : menandatangani ya, mengapa saksi menandatangani padahal saksi tidak
pernah melakukan negosiasi HPS
Dodoh : dapat kami sampaikan bahwa waktu , ini tim penunjukan langsung pak, ya,
pada saat pemebentukan tim penunjukan llangsung, saya menghadap kepada
pak Margo menyampaikan, bukan menghadap deng, dalam forum itu iya
menyampaikan bahwa pak Margo bahwa saya keberatan di dudukan sebagai
sekretaris gitu, alasannya adalah pada saat itu saya menjabat manager
bidang umum, ya, yang tugasnya adalah melayani kebutuhan-kebutuhan
karyawan yang untuk fasilitaslah, fasilitas di PLN distribusi jakarta dan
tangerang ya, sehingga saya merasa hmmmm....waktunya yang sangat sulit
untuk saya secara fokus turut serta dalam tim selaku sekretaris. Pertimbangan
ke dua adalah waktu itu ketuanya manager bidang perencanaan pak Budi
Harsono, ya, nah, sehingga mengusulkan sebagai sekretaris adalah pak
Sunjoko, pak Sunjoko itu adalah deputi meneger perencanaan corporat
Hakim1 : pertanyaan JPU itukan jelas, saudara tidak membuat HPS, benar toh ?
Dodoh : iya
Hakim1 : mengapa saudara menanda tangani HPS gitu, pertanyaannyakan gitu
Dodoh : mohon maaf, a....... karena waktu itu saya di sodori dokumen oleh pak
Sunjoko dan yang lain sudah saya tanda tangan maka saya tanda tangan saja.
Hakim1 : siapa yang membuat HPS itu, tau saudara ?
103
Dodoh : setau saya yang aktif itu pak Sunjoko
Hakim1 : selaku apa dia ?
Dodoh : selaku, a...... makanya tadi saya cerita itu
Hakim1 : jawab aja langsung itu
Dodoh : ya
Hakim1 : apa ?
Dodoh : secara formal dia adalah anggota
Hakim1 : anggota apa ?
Dodoh : anggota tim penunjukan langsung, di latar belakangi, kenapa kok dia di
depan, kenapa kok saya di bagian sekretaris, itu yang saya mau
sambung cerita tadi kalo di perbolehkan
Hakim1 : itu alasannya ya, saudara sebagai tim
Dodoh : seingat saya ada dalam posisi sekretaris yang formalitas saja, itu juga atas
perintah pak Margo
Hakim1 : sekarang gini, orang yang membuat HPS ini pasti tim evaluasikan, masuk
dalam tim penunjukan kan, itu tugas tim penunjukan adalah membuat
HPS kan ?
Dodoh : iya
Hakim1 : iya toh, nah sekarang yang membuat ini pak siapa tadi?
Dodoh : Sunjoko
Hakim1 : yang notabennya adalah juga?
Dodoh : sekretaris
Hakim1 : anggota tim juga kan?
Dodoh : anggota tim juga
Hakim1 : kan berarti dia membuat juga dong HPS
Dodoh : iya, secara keseluruhan iya
Hakim1 : iya dong alah, tadi tidak, saudara selaku pribadi tidak membuat gitu ?
Dodoh : tidak membuat
104
Hakim1 : nah tim yang membuat ?
Dodoh : iya tim penunjuk yang membuat,
Hakim1 : apa ada kewajiban masing-masing anggota tim untuk membuat HPS ? HPS di
buat oleh tim atau oleh ?
Dodoh : oleh tim
Hakim1 : nah gitu bilang dong tim membuat HPS
Dodoh : ya
Hakim1 : supaya ga salah pemahaman loh ya ternyata tim penunjukan langsung
membuat HPS, jadi mengapa membuat ,,,,,,,,,, itu tidak kepakai lagi, ya,
benar sehat?
Dodoh : ya
Hakim1 : cermatiloh pak pertanyaan jaksa, pertanyaan penasehat hukum cermati pikir
baru jawab jangan salah jawab nasib orang ini jangan-jangan nasib saudara
terseret disini salah ngomong tim kok. mudah-mudahan tidak
Dodoh : amin
Hakim1 : cobalah tanya lagi saudara penuntut umum
Jaksa2 : saksi 2 juga sama ya
Pandu : sama
Jaksa2 : tidak membuat hanya tanda tangan HPS, ya?
Jaksa2 : kemudian, saksi 1 dalam BAP tanggal 25 Mei Tahun 2011 nomor 5, saksi
tidak tau tentang TOR, saksi juga tidak tau tentang LKS, saksi juga tidak
ikut dalam negosiasi harga, ya ?
Dodoh : tidak
Jaksa2 : sehingga saksi tidak, baik...... kemudian untuk saksi kedua, saksi kedua ini
dalam keterangan saksi pada BAP pada tanggal 19 Mei tahun 2010 no 115,
bahwa setelah tim terbentuk bapak budi harsono mengajak bapak
dodoh rahmat dan saya ke ruang kerja Margo santoso di PLN Disjaya
yang tujuan nya untuk mendapatkan jawaban kepastian dari butir tiga
uraian tugas-tugas tim tentang adanya redaksi keikut sertaan pihak ke tiga,
kemudian Margo Santoso menjawab kemudian siapa lagi, bukankah selama
ini negosiasi telah dilakukan dengan PT.Netway, pada kesempatan
tersebut Budi Harsono menyampaikan hal ini, hal itu di tuangkan secara
tertulis dalam nota dinas, kemudian pak Margo Santoso memerintahkan
105
dodoh untuk menyiapkan nota dinas, yaitu nota dinas 002 tanggal 17 februari
2003yang isinya agar segera memproses administrasi dan negosiasi
pengadaan jasa tersebut dengan cara penunjukan langsung kepada
PT.Netway utama, benar ya ?
Pandu : betul
Jaksa2 : baik, kemudian dalam BAP tanggal 19 mei 2010 nomor 115,dilanjutkan oleh
saksi kedua yang menerangkan bahwa isi Nodes demikian karena ada
desakan eddie widiono kepada Margo santoso melalui, 1, surat Eddie
Widiono nomor 4323 tangga 13 oktober 2000 yang isinya PLN disjaya
diminta untuk mempersiapkan segala sesuatunya termasuk rencana
implentasi berikut anggaranya dengan sasaran januari 2001, kemudian........
Hakim1 : sebentar-sebentar ya kalo saya simak ya, dengarkan keterangan saksi
sebagaimana yang dibaca oleh penuntut umum inikan saudara
menyimpulkan itu, dari surat-surat yang dikirimkan oleh saudara terdakwa
itu kan ?
Jaksa2 : betul
Hakim1 : lalu di simpulkan, bahwa eddie widiono memerintahkan untuk melakukan
Jaksa2 : iya, betul menyimpulkan dari surat saja
Hakim1 : itu kesimpulan dia melalui atas dia membaca surat loh ya, coba di cermati
dulu keterangan itunya.... coba dicermati nanti majelis akan membaca surat-
surat yang ada, ya, dari bukti-bukti surat itu, ya, jangan meminta suatu
keterangan dari saksi yang merupakan suatu penilaian
Jaksa2 : baik, lanjut, kemudian saksi kedua ya, setelah saksi menyelesaikan tugas
ditim penunjukan langsung ya, pada waktu jamannya GM baru pak Fahmi
muhktar, ya, apakah saksi juga diminta untuk menjadi anggota tim
penunjukan langsung ?
Pandu : a...... saya juga ada disitu
Jaksa2 : ada
Pandu : ya
Jaksa2 : apa yang dihasilkan dari, a....... apa hasil dari tim penunjukan langsung
tersebut ?
Pandu : a..... kebetulan saya bertugas dibidang teknis, ya, khusus bidang teknis tetap,
sedangkan diluarnya teknis ada beberapa kegiatan pak, misalnya masalah
training abroad dikurangi dan sebagainya
106
Jaksa2 : apakah pada akhirnya, ada kontrak yang ditanda tangani antara PT.Netway
dengan PLN Disjaya ?
Pandu : mohon diulangi lagi pak
Jaksa2 :apakah akhirnya ada kontrak CIS RISI yang ditanda tangani antara PLN
Disjaya dengan PT.Netway
Pandu : ada, iya
Hakim1 : masih ada lagi ?
Jaksa2 : dilanjutkan
Jaksa1 : saudara saksi, sama dengan rekan kami, saksi 1, saksi 2, saksi 1 dulu, apakah
dalam proposal yang di ajukan PT.Netway itu sudah mencankup mengenai
biaya ?
Dodoh : ada
Jaksa1 : ada, kemudian dengan saudara analisis biaya yang di ajukan PT.Netway,
tadikan saudara juga ditunjuk sebagai panitia penunjukan langsung ya, tadi
juga saudara menerangkan bahwa saudara menandatangani HPS, nilai yang
di ajukan PT.Netway dengan HPS yang saudara tanda tangani itu bagaimana
?
Dodoh : berbeda
Jaksa1 : berbeda, tinggi yang mana ?
Dodoh : tinggi yang ditawarkan
Jaksa1 : tinggi yang ditawarkan, saudara masih ingat berapa nilainya?
Dodoh : ya, kurang lebih tadi yang ditawarkan sekitar 900 sedangkan HPS sekitar 148
an atau 149, ya
Hakim1 : jauh banget gitu
Dodoh : mungkin rekan kami bisa
Hakim1 : kalo ga inget bilang nggak inget, jangan ngawur ya, dari 900 kemudian HPS
menjadi 100 kan jauh banget, tau ga itu, saya tanya dulu senyatanya tau ga
itu
Dodoh : penawaran pertama 100, kemudian setau saya ada perubahan scope tadi yang
penawaran 900 itu 5 tahun, kemudian ada perubahan scope 2 tahun dan
itulah yang dibuat HPS
107
Hakim1 : berapa jadinya
Dodoh : 140 sekian
Hakim1 : mana yang lebih besar tanyakan, mana yang lebih besar ?
Dodoh : tentu yang 900 karena 5 tahun kan, yang ini 2 tahun 140 sekian
Hakim : hmm... 140 kemudian kalo jadi 5 tahun jadi 400 sekian loh, ya
Dodoh : kalo di kalikan 5
Hakim1 : loh yang dua tahunkan 140, lima tahun 900, bener itu ?
Pandu : a...... tidak bisa dikali begitu karena ruang lingkup pekerjanya berbeda, ya,
contoh tadi yang di tanyakan oleh penuntu umum bahwa pertama dalam
EOSPKP itu kita belum bicara HPS pak, jadi ada, dari 900 itu ada lingkup
pekerjaan yang dikurangi, misalnya call center dikurang hingga berapa
sehingga nilainya berkurang, tapi disitu kita belum bicara berapa harga yang
benar, sedangkan dalam tim penunjukan langsung itu memang yang
ditawarkan Netway itu lebih besar, itu mengalami dua kali, sewaktu tim
reevaluasi, ya, tim reevaluasi nilainya sekitar ya........ saya mohon maaf ya
mungkin saya kurang tepat sekitar 190an ya, pak ya, 90an kemudian disitu
kami tidak sepakat dengan masalah lisensi karena kita minta bukan seperti itu
Hakim1 : oya, itu
Pandu : nah kemudian bergerak ke tim berikutnya melanjutkan hasil tim reevaluasi,
ya pak, ya, nah mulailah tim penunjukan langsung, nah dalam tim
penunjukan langsung harga yang di tawarkan netway jadi lebih tinggi dari
pada, setelah kita melakukan negosiasi dibawahnya, angkanya mohon maaf
saya lupa disitu, tapi yang jelas lebih rendah gitu
Hakim1 : ada lagi ?
Jaksa1 : itu tadi yang saudara jelaskan bahwa 900 itu untuk lima tahun ya?
Pandu : betul
jaksa1 : tapi kalo item-itemnya sama ga, hanya saja ini kan jangka waktunya antara 2
tahun dan 5 tahun, tapi item-itemnya
pandu : ya
hakim1 : udah disebutkan tadi ada beberapa yang dikurangikan ?
pandu : betul
hakim1 : sudah di sebut tadi
108
pandu : ada dikurangi dan lima tahun itu ditengah tiga tahun ada masuk IBP nya
segala, jadi nggak bisa...................... berbeda pak
jaksa1 : masih ingat mungkin mengenai kan masih ada item yang di kurangi, tapi
dalam 1 item, harganya tetap atau apa?
Jaksa II : masih ingat mungkin, mengenai, kan ada item yang di kurangi, tapi dalam 1
item, harganya mentok atau bagaimana?
Saksi Pandu : hmm.. dalam hal itu, sewaktu di EOSPKP pak, di EOSPKP, kita tidak beri
harga apa-apa, tapi ada pekerjaan yang dikurangi. Misalnya, kalau bangun
rumah gitu pak ya. Ya, mohon maaf saya buat analogi aja. Bangun rumah.
Bangun rumah ini kamarnya tiga, oh tengahnya enggak usah kamar tiga,
kurangi aja, jadi kamarnya dua saja.
Jaksa II : jadi kamarnya dikurangi dua?
Saksi Pandu : iya
Jaksa II :Volume kerjaannya yang dikurangi?
Saksi Pandu : iya, volume kerjaan
Jaksa II : tapi harga item-itemnya?
Saksi Pandu : harga itemnya belum kita bahas pas di situ
Jaksa II : yah? Belum di bahas?
Saksi Pandu : belum di bahas, belum di bahas
Jaksa II : oh belum di bahas. Hanya mengurangi...
(dipotong oleh saksi Pandu)
Saksi Pandu : pembahasan baru terjadi di tim penunjukan langsung dan di tim re-evaluasi,
gitu pak. Kira-kira gitu pak
Jaksa II : kemudian ini berkaitan dengan.. saudara kan tadi bisa menjelaskan harga-
harga itu ya.. hmm.. apakah juga saudara melakukan semacam.. melakukan
perbandingan ke perusahaan-perusahaan lain, yang bergerak di bidang yang
sama?
Saksi Pandu : ya, makasih pak. Hmm.. memang di dalam.. di dalam.. hmm.. dunia IT ini
pak, ya,nomor 1 adalah bagaimana lingkup pekerjaan, tingkat layanan, dan
metodologi, dalam hal ini. Nah, di dalam tim penunjukan langsung, yah.
Yang kedua, ya, yang kedua, yang terakhir itu, bahwa tim sudah berusaha
membandingkan harga, yang pernah dilakukan di PLN. Itu yang di Jawa
Barat, Solusiona, dan itu ada di.. mungkin ada bahannya sudah kami berikan
109
di sana, gitu pak, berbeda. Harga di antara yang harganya yang di CIS RISI,
dan harga yang ada di Solusiona, kira-kira gitu pak.
Jaksa II : itu seingat saudara, dari perusahaan mana itu?
Saksi Pandu : Solusiona itu perusahaan dari, dari Filipina pak.
Jaksa II : untuk mengerjakan pekerjaan yang sejenis?
Saksi Pandu : mengerjakan sama dengan ini, yah, tapi di Best Practice, dia mengerjakan di
Cimahi pak. Ah disitu di.. hmm.. di apa ya.. hmm.. bahan di tim penunjukan,
ah laporan di tim penunjukan langsung itu terurai pak poin-poinnya. Ya tidak
bisa sama persis ya, tapi bisa di lihat lah.
Jaksa II : saudara tadi menjelaskan bahwa latar belakang saudara adalah bidang IT ya?
Saksi Pandu : betul, ya. Saya bukan bidang IT latar belakang pendidikan saya pak, ya. Latar
belakang..
(dipotong oleh Jaksa)
Jaksa II : kompetensi saudara tadi saya tolong jelaskan, saudara bidang IT
Saksi Pandu : saya bekerja di bidang IT
Jaksa II : nah, itu pertanyaan, hmm.. pekerjaan saudara ini. Apakah yang bisa
mengerjakan,, hmm.. proyek atau pekerjaan ini hanya PT. Netway?
Saksi Pandu : hmm.. semua pasti bisa, melaksanakan, yah. Karena paling penting, tahu
bisnis proses, dan tahu kultural dari perusahaan itu, tinggal waktunya aja,
mau berapa lama.
Jaksa II : ya. Sepengetahuan saksi, ada, bisa memberikan contoh, kalau tadi saudara
mengatakan bahwa itu bisa, pada dasarnya semua bisa, mungkin ada, ada
yang sudah terbentuk perusahaan atau korporasi yang bergerak di bidang ini?
Saudara tahu?
Saksi Pandu : pada saat itu, yang setahu saya tu, belum ada. Setahu saya.
Jaksa II : setahu saya
(dipotong oleh saksi Pandu)
Saksi Pandu : karena kebanyakan package aja pak. Package itu adalah buatan, hmm, dari
luar negeri pak, gitu pak. Dan tentu harganya sangat berbeda sekali.
Jaksa II : kalau tadi saksi 1 menerangkan bahwa pernah di ajak ke pak Margo ada.. PT
apa tadi?
Saksi Dodoh : SAP
Saksi Pandu : SAP
110
Jaksa II : SAP tu apa?
Saksi Pandu : oke, SAP tu, seperti mobil pak. Mohon maaf ya, jadi, biar analogi mudah ya.
Sepeti mobil, ada merk Honda, ada merk Toyota, ya. SAP tu menjual
product-product, macam-macam pak. Salah 1nya, product billing, gitu loh.
Yang menjadi masalah, apakah billingnya sesuai dengan billing PLN, gitu
loh pak. Kecuali PLN mau merubah seperti billing dia. Karena..
(dipotong oleh Hakim)
Hakim : gini, gini loh ya. Kalau saya cermati dari keterangan kedua saksi ini, mereka
datang, nanya, selanjutnya tidak ada tindak lanjut lagi, apakah ada..ndak ada
proposal, ndak apa, gitu loh, ya, gitu. Sehingga apakah ini akan menjadi
pesaing apa kompetitor, belum tahu, ya.
Jaksa II : ya. Tadi sebetulnya ada pertanyaan kami lebih lanjut, Yang Mulia.
Hakim : hmm
Jaksa II : kenapa mereka ini tidak berusaha untuk mengundang perusahaan lain yang
tadi..
Hakim : kan dari sejak awal itu, dari kita lihat dibentuk panitia tim penunjukan
langsung, iya toh. Kan tim ini kan tim penunjukan langsung, itu kan
judulnya, kan? Iya kan? SK nya ada enggak? SK? Tim penunjukan langsung
kan?
Saksi Pandu : tim penunjukan langsung, betul
Hakim : kenapa, ? karena tidak melakukan lelang kok
Jaksa II : baik, terima kasih Yang Mulia. Mohon dilanjutkan rekan kami.
Hakim : ah, jangan di ulang-ulang ya.
Jaksa III : terima kasih, Yang Mulia. Saudara saksi, saksi 1 ya. Saksi 1 dan saksi 2, tadi
seperti yang disebutkan rekan saya tadi,saudara berdua tergabung dalam
empat tim ya, tadi ya. Ikut dalam tim EOSPKP, salah 1nya. Yang saya
tanyakan, dari empat tim itu, apakah saudara melaksanakan pekerjaan,
dengan, secara formalitas atau memang betul-betul saudara bekerja dari
empat tim itu? Contoh seperti tadi di tim penunjukan langsung kan saudara
mengakui bahwa tanda tangan berita acaranya saja. Dari empat tim itu,
apakah semuanya seperti dalam tim penunjukan langsung? Saksi 1?
Saksi Dodoh : tidak
111
Jaksa III : tidak. Hanya dalam tim penunjukan langsung saudara menandatangani berita
acaranya begitu?
Saksi Dodoh : ya.
Jaksa : saksi 2?
Hakim : apa itu? Pertanyaannya apa itu? Saudara menandatangani berita acara apa?
Kok iya iya gitu, paham enggak tadi pertanyaannya JPU? Paham?
Saksi Dodoh : iya
Hakim : Iya gimana?
Saksi Dodoh : hmm.. HPS kemudian berita acara pembukaan, kemudian berita
(dipotong oleh Hakim)
Hakim :itu kan kerja tim. Kerja tim enggak?
Saksi Dodoh : ya
Hakim : Apa tiap orang menandatangani berita acara membuat berita acara begitu?
Ah?
Saksi Dodoh : tim.
Hakim : ah harusnya tim bekerja tim. Iya? Hah? Yang di maksud oleh JPU tadi, acara
apa?
Jaksa III : melalui proses atau sengaja dibuat oleh saudara Sunjoko, kemudian saudara
tinggal tanda tangan?
Saksi Dodoh : kalau dalam kaitan dengan saya, sendiri, itu, itu saya tanda tangan
Hakim : Sunjoko tim kan??
Saksi Dodoh : iya
Hakim : dia bertugas membuat HPS enggak?
Saksi Dodoh : membuat HPS (56:02)
Hakim : apa dalam membuat HPS itu, seluruh tim, seluruh anggota tim, harus bekerja
mengerjakan itu? Hah?
Saksi Dodoh : secara legalitas pada saat itu, tidak.
Hakim :pertanyaan saya, apakah diwajibkan seluruh anggota tim, harus terlibat di
dalam pembuatan HPS? hah? SOP nya ada enggak?
Saksi Dodoh : seharusnya begitu
Hakim : begitu, ada SOPnya itu?
Saksi Dodoh : sebagai tugas daripada tim, itu seharusnya terlibat di dalam semua kegiatan,
gitu.
112
Hakim : itu SOP nya apaan? Dimana?
Saksi Pandu : tidak ada SOP. Yang ada uraian kerja membuat HS dalam buat HPS tidak ada
data bahwa setiap anggota harus membuat HPS tidak ada. Hanya membuat
HPS itu aja. Artinya secara tim.
Hakim : coba saudara? Artinya tanda tangan yang anda bubuhakan itu apa hah?
: tim
Hakim : nah itu loh. Jadi menclang-mencling ngomongnya. Saya sudah bilang,
cermati setiap pertanyaan yang ada, ya. Itu pikirkan matang, jangan ngasal
jawab.
Saksi Dodoh : iya, mohon maaf
Hakim : yang akan menyelesaikan saudara sendiri itu. Apa apa apa? Detil detil ya.
Jaksa III : dalam BAP Pandu Angklasito, Majelis, nomor 118, pada bagian akhir..
Hakim : saksi siapa?
Jaksa III : Pandu. Saksi Pandu. Saksi 2, menjelaskan, “kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan kegiatan administrasi dan kegiatan yang terkait dengan penghitungan
biaya, saya tidak mengikutinya, segala sesuatu yang berkaitan dengan arsip
tadi, dibuat fiktif oleh Sunjoko almarhum, dan saya tinggal
menandatanganinya saja.”
(dipotong oleh Hakim)
Hakim : apa yang dimaksud dengan, di buat secara fiktif? Kan keterangan saudara
seperti itu kan? Ah, apa yang saudara maksud dengan HPS ini dibuat secara
fiktif?
Saksi Pandu : ah, maaf, itu bisa. HPS nya memang dibuat, tapi saya tinggal tanda tangan
aja, maksudnya begitu.
Hakim : makanya gini ya
Saksi Pandu : iya
Hakim : saya ingatkan saudara-saudara, ya, menjadi saksi, menjadi ya apa itu..
pikirkan baik-baik cermati, pikirkan baik-baik setiap pertanyaan yang
diajukan. Jangan asal jeplak. Ini resikonya tinggi. Kan katanya fiktif. Padahal
maksud saudara enggak ada yang itu.
Saksi Pandu : (jawaban saksi Pandu tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
Hakim : hah? Apa tadi ndu?
Saksi Pandu : fiktif
113
Hakim : ah. Ini gimana tu?
Saksi Pandu : itu, artinya pada saat itu, tanggalnya di atur oleh almarhum gitu.
Hakim : ah orangnya sudah meninggal? Sunjoko? Sunjoko udah meninggal?
Saksi Pandu : Sunjokonya meninggalnya setelah proyek ini sudah selesai pak. Gitu pak.
Jadi pada saat itu masih ada gitu.
Hakim : mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang. Sudah tidak ada lagi
orangnya. Ya, apa lagi pertanyaannya?
114
Jaksa III : Pertanyaan selanjutnya Majelis. Saudara saksi, kalau kompetensi dari pak
Sunjoko almarhum ini apa?
Saksi Pandu : hmm..
Jaksa III : Saksi satu mungkin? Bisa menjelaskan? Pak Sunjoko ini?
Dodoh : kalau dari sisi pendidikan, setahu saya beliau adalah.. hmm.. elektro ya. Saya
tidak tahu persisnya pak hakim. Ya
Jaksa III : oke, dan terakhir majelis, untuk saksi satu dan saksi dua, apakah dalam
kaitannya pelaksanaan apakah saudara pernah menerima uang dari PT.
Netway?
Dodoh : Tidak
Jaksa III :Tidak. Saksi dua?
Pandu :tidak saya.
Jaksa III : tidak. Dalam BAP no. 183, saksi Pandu, disini saudara pernah.. menyatakan
pernah menerima uang dari saudara Kahar, namun tidak.. saya lupa berapa
kali nya menerima uang dari.. dari nya, dan berapa besarannya. Kahar ini dari
mana?
Saksi Pandu : Kahar.. Kahar itu pegawai Netway
Hakim : pegawai Netway. Saudara sering terima duit dari dia?
Saksi Pandu : enggak, waktu itu kami setiap rapat tanpa SPPD pak
Hakim : ah
Saksi Pandu : tanpa SPPD. Jadi berangkat saja, disediakan tempat, almarhum Sunjoko
yang ngatur. Nah, waktu itu almarhum selalu nelpon kami
Hakim : pertanyaan saya begini. Kan kalau saya cermati, keterangan saudara , bahwa
saudara menerima duit dari Kahar ya?
Saksi Pandu : ya
Hakim : ya?
Saksi Pandu : ya betul
Hakim : berapa kali saudara menerima duit dari Kahar?
Saksi Pandu : saya lupa, hanya sekali
Hakim : ah? Sekali?
Saksi Pandu : saya lupa, hanya sekali Yang Mulia
Hakim : saya lupa hanya sekali. yang, yang ingatnya berapa kali?
Saksi Pandu : yang lain dari almarhum pak. almarhum sendiri yang memberikan ke saya
115
Hakim : pertanyaan saya kurang jelas ya?
Saksi Pandu : yah
Hakim :Hah?
Saksi Pandu : yah
Hakim : Atau kurang jelas pertanyaan saya?
Saksi Pandu : jelas pak
Hakim : pertanyaan saya, saudara berapa kali terima uang dari Kahar?
Saksi Pandu : satu, pak
Hakim : satu kali. Berapa?
Saksi Pandu : nilainya sekitar dua
Hakim : berapa? Milyar?
Saksi Pandu : dua juta
Hakim : dua juta. uang apa?
Saksi Pandu : waktu disampaikan untuk SPPD saja.
Hakim : ahah. Jadi biar jelas loh ya.
Saksi Pandu : iya pak.
Hakim : coba, tertekanan menerima uang di sini? Yah, biar jelas gitu. Ah, dua juta
tuh katanya. Itu katanya untuk SPPD.
Jaksa III : oke, cukup majelis.
Hakim : hmm.. silahkan saudara penasehat hukum.
PH1 (MI) : ya, makasih
Hakim : Yah yang sudah tidak lagi
PH 1 (MI) : baik, terima kasih Yang Mulia.Saudara saksi ya, pak Dodoh dan pak Pandu
ya. Selama proses penyidikan, diperiksa, mulai dari penyelidikan ya.
Mulainya tahun berapa pak?
Saksi Pandu : beberapa tahun lalu kalau enggak salah
Saksi Dodoh : 2009 pak
Saksi Pandu : 2009
PH1 (MI) : oh 2009
Saksi Pandu :2009, kalau enggak salah Februari
PH1 (MI) : oh Februari 2009 sudah mulai..
(dipotong oleh saksi Pandu)
116
Saksi Pandu : kalau tidak salah, kalau tidak salah
PH1 (MI) : sudah diselidiki. Penyidikan apa..
(dipotong oleh saksi )
Saksi Pandu : penyelidikan waktu itu
PH1 (MI) : penyelidikan, yah. Siapa aja yang, yang saudara saksi ingat, yang dipanggil
untuk penyidikan dan penyidikan ketika itu?
Saksi Pandu : saya.. hmm,, saya, bapak Dodoh, bapak Margo, kemudian.. hmm.. bapak
Fahmi Mochtar, ya. Terus kemudian.. hmm.. hmm.. ibu Sri Prabantari,
kemudian cukup banyak ya.. saya.. saya lupa
PH1 (MI) : cukup banyak ya?
Saksi Pandu : cukup banyak, ya.
PH1 (MI) : menurut pengetahuan saksi, ya, pak Margo ini cukup banyak enggak di
panggil oleh penyidik atau penyelidik ketika itu?
Saksi Pandu : paling banyak
PH1 (MI) : paling banyak. Selama proses itu, pernah ngerumpi gak sih Pak? Bapak-
bapak berdua dengan pak Margo sebagai atasan, pernah gak ngomongin..
misalnya ditanya apa atau apa begitu oleh penyidik ketika it?
Bagaimana pak Dodoh?
Saksi Dodoh : Pernah pak.
PH1 (MI) : oh pernah
Saksi Dodoh : Bahkan disarankan.
PH 1 (MI) : Disarankan oleh pak,, oleh siapa?
Saksi Dodoh : Oleh,, hmm,, penyidik yah. Penyidik.
PH 1 (MI) : Disarankan apa pak?
Saksi Dodoh : Disarankan untuk bareng-bareng mengingat-ngingat peristiwa kejadiannya
dulu bagaimana.
PH 1 (MI) : ooh,, disarankan mengingat-ingat kejadiannya dulu. Bareng-bareng ya?
Saksi Dodoh : iya
PH 1 (MI) : oke. saya teruskan pertanyaan saya. Apakah pak Margo pernah cerita bahwa
beliau diminta oleh penyidik.. untuk mengatakan apa saja yang beliau
ketahui? Pernah gak pak Margo ini cerita?
Saksi Dodoh : pak Margo sih tidak bilang ke saya. Tidak pernah bilang.
PH 1 (MI) : tidak pernah bilang.
117
Saksi Dodoh : tidak pernah bilang
PH1 (MI) : Pak Pandu?
Saksi Pandu : hmm,, kami hanya dikumpulkan untuk mengingatkan aja. Itu aja pak.
PH 1 (MI) : yang mengumpulkannya ketika itu siapa?
Saksi Pandu : enggak, waktu di....
Hakim : penyidik?
Saksi Pandu : di penyidik itu
PH 1 (MI) : oh, dikumpulkan sama-sama oleh penyidik?
Saksi Pandu : iya. kita duduk situ. Diingatkan.. apa ya.. supaya disampaikan membuat..
hmm.. apa.. mengingat-ngingat apa, kejadian apa saja
PH 1 (MI) :oke. pernah mendengar bahwa pak Margo ini mengeluh bahwa beliau.. akan
dijadikan tersangka, ketika itu?
Hakim : pernah dengar?
Saksi Dodoh : saya tidak pernah dengar
Hakim : saudara?
Saksi Pandu : saya lupa pak
Hakim : jangan kelamaan mikir. Nanti botak. Bahaya banget loh. Gitu-gitu aja kok.
(Audience tertawa)
PH 1 (MI) : enggak, begini pak Margo, mumpung pak Margo ada disini ya, apa yang pak
Margo ceritakan kepada pak Edi di pertengahan tahun 2009 mengenai target
operasi penyidikan perkara ini?
Hakim : pak Margo kan sudah kita periksa, sebagai saksi kan sudah selesai pak. Yang
dua ini aja dulu lah. Nanti kalau ada keterangan dia ini baru kita konfrontir,
baru ya..
PH 1 (MI) : enggak, karena dia berada di sini Yang Mulia
Hakim : jangan lah. Sudah kita periksa pak
PH 1 (MI) : oke. pernah gak mendengar pak, bahwa pak Margo ini mengeluh, akan,
sudah menjadi target operasi dalam perkara ini?
Hakim : ayo saksi satu, saksi satu, pernah?
Saksi Dodoh : tidak pak
Hakim : dua?
Pandu : tidak
Hakim : oh tidak
118
PH 1 (MI) : oke, saya teruskan yang lain kalau mereka mengatakan tidak. Mudah-
mudahan pernyataan itu benar. Saya teruskan ke soal surat dakwaan pak, ya.
Pertanyaan saya sederhana saja, supaya enggak muter-muter. Apakah saksi
berdua pernah diperiksa, untuk menjadi saksi, dimana yang menjadi
tersangkanya itu adalah pak Margo, pak Fahmi, dan Gani Abdul Gani?
Hakim : ya, satu dulu, jawab
Saksi Dodoh : tidak
Hakim : saudara?
Saksi Pandu : tidak
PH 1 (MI) : tidak pernah diperiksa ya. Apakah kedua saksi pernah mengetahui, pak
Margo, pak Gani, dan pak Fahmi sudah ditetapkan menjadi tersangka?
Saksi Dodoh : saya tidak
Saksi Pandu : tidak
PH 1 (MI) : tidak. oke. selanjutnya pertanyaan saya kepada saksi pertama, pak Dodoh,
yah. Apakah pernah mendengar cerita, atau mengetahui bahwa terdakwa pak
Edi ini menerima uang dua milyar rupiah dari PT. Netway?
Saksi Dodoh : tidak
PH 1 (MI) : tidak. Pak Pandu?
Saksi Pandu : tidak
PH 1 (MI) : Tidak. pernah mendengar pak Margo terima uang satu milyar?
Saksi Dodoh : Tidak
Saksi Pandu : Tidak
PH 1 (MI) : pernah mendengar, pak Sunggu Aritonang menerima uang satu milyar?
Saksi Dodoh :Tidak
Saksi Pandu : Tidak
PH 1 (MI) : pernah dengar pak Fahmi, terima uang satu milyar?
Saksi Dodoh : Tidak
Saksi Pandu : tidak
PH 1 (MI) : tidak. Semuanya tidak pak ya. Saya kembali sedikit, ke soal pernyataan dari
pak.. pak Pandu tadi ya, mengenai soal ketika diperiksa oleh penyidik. Tadi
seperti ditanyakan oleh Ketua Majelis tadi, sesudah membaca surat-surat,
yah, kemudian saudara membuat beberapa butir poin, sesudah membaca
119
surat-surat itu, yah. Pertanyaan saya, surat-surat itu dibaca dari dulu atau
ketika dihadapan penyidik? Ditunjukan oleh penyidik?
Saksi Pandu : ah, kami membuka surat-surat itu setelah ada kejadian rame-rame ini pak.
jadi baru dibaca disitu.
Hakim : dimana dibacanya?
Saksi Pandu : ah, dibacanya yaa..
(dipotong oleh Hakim)
Hakim : saudara menemukan surat-suratnya dimana?
Saksi Pandu : begini. Pak Dodoh sebagai sekretaris, rupanya rajin mengumpulkan surat-
surat pak.
Hakim : yaa
Pak Pandu : nah pada saat.. hmm.. kasus ini rame, baru kami diberikan. Jadi selama itu
sebetulnya saya hampir jarang membaca surat-surat itu.
Hakim : yang memberikan siapa?
Saksi Pandu : pak Dodoh
Hakim : arsipnya pak Dodoh?
Saksi Pandu : arsipnya pak Dodoh. Kira-kira gitu.
PH 1 (MI) : betul itu pak Dodoh?
Saksi Dodoh : iya
PH 1 (MI) : oke. saya lanjut ke pertanyaan yang lain pak ya. Apakah kedua saksi
mengetahuibahwa, pak Edi ini mengetahui adanya perjanjian kerja sama,
antara PLN Disjaya Tangerang, dan Tangerang, dan Poli Teknik ITB telah
berhasil mengimplementasikan Simple RISI di sembilan lokasi? Tahu gak
saudara saksi berdua, pak Edi tahu tentang itu?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu
PH 1 (MI) : pak Dodoh?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu
PH 1 (MI) : pak Dodoh tidak tahu, pak Pandu?
Saksi Pandu : di dalam.. hmm.. laporan pertama EOSPKP, EOSPKP pak ya. EOSPKP yang
pertama di bulan Desember, yang mana bapak Margo Santoso mengirimkan
suratnya kepada bapak Direktur Pemasaran, bapak Edi Widiono, di situ ada
lampiran, laporan pengecekan implementasi Simple RISI. Itu aja yang ada
PH 1 (MI) : kapan itu pak?
120
Saksi Pandu : itu Desember
PH 1 (MI) : Desember..
(dipotong oleh Saksi Pandu)
Saksi Pandu : Desember tahun 2000, tanggalnya mohon, saya lupa
PH 1 (MI) : sementara Simple RISI di sembilan lokasi itu sejak kapan itu?
Saksi Pandu : hmm.. saya waktu itu belum di sana, tapi berdasarkan belajar baca dokumen,
tahun 97
PH1 (MI) : oke
Saksi Pandu : hmm.. posisi saya waktu itu belum ada di situ
PH1 (MI) : belum ada di situ
Saksi Pandu : di unit lain
PH 1 (MI) : pertanyaan saya lebih lanjut pak, ya. sehubungan dengan surat itu tadi, yang
disampaikan oleh pak Margo, ya, apakah itu juga langsung diterima oleh pak
Edi, dan beliau tahu tentang isi surat itu? Saudara tahu gak?
Saksi Pandu : saya tidak tahu
PH 1 (MI) : oh tidak tahu. selanjutnya saya tanya lagi kepada pak Dodoh ya. Apakah
pada bulan September tahun 2000 itu saksi mengetahui, ada kesepakatan
atau.. antara pak Edi dengan Gani, untuk merencanakan implementasi
aplikasi Simple RISI di seluruh kantor cabang.. PLN Disjaya?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu
PH 1 (MI) : oh tidak tahu. pak Pandu?
Saksi Pandu : saya tidak tahu.
PH 1 (MI) : oke, tidak tahu ya. apakah saksi juga mengetahui, bahwa terdakwa ini pak
Edi, pernah meminta kepada Gani untuk membuat proposal, kemudian..
meminta Gani juga melakukan presentasi di .. PLN Disjaya dan Tangerang?
Tahu gak pak?
Saksi Dodoh : tidak tahu pak.
PH 1 (MI) : pak Pandu?
Saksi Pandu : saya tidak tahu.
PH 1 (MI) : tidak tahu. tadi kan bapak-bapak berdua menyebut soal proposal ya, yang
nilainya sembilan ratus milyar itu tadi, ya. Menurut pengetahuan bapak-
bapak berdua, apakah pak Edi sebelum itu disampaikan ke Disjaya, ya pada
tim itu, pak Edi ini sudah tahu mengenai proposal itu?
121
Saksi Dodoh : saya tidak tahu
Saksi Pandu : saya tidak tahu
PH 1 (MI) : kemudian saya teruskan ke surat dakwaan, Yang Mulia. Apakah bapak-bapak
berdua mengetahui bahwa pak Margo Santoso itu pernah mengajukan satu
surat, berupa Letter of Intent, ya, minta disetujui oleh pak Edi, Letter of
Intent itu? Letter of Intent yang akan disepakati dengan PT.Netway? pernah
tahu gak pak?
Saksi Dodoh : belakangan saya membaca.
PH 1 (MI) : oh belakangan membaca. Kalau pak Pandu?
Saksi Pandu :saya baru terlibat di bulan Oktober pak, jadi hanya belakangan membaca.
PH 1 (MI) : bulan September itu belum?
Saksi Pandu : saya masih, belum di bidang IT.
PH 1 (MI) : oke. Kalau di dalam membentuk Tim Evaluasi, tadi bapak-bapak berdua
sudah bercerita tentang Tim Evaluasi ini yang dibentuk pada tanggal dua
Oktober ya?
Saksi Dodoh : ya
PH 1 (MI) : ya, oke. Ketika itu, bapak-bapak berdua tahu gak perannya pak Edi dalam
pembentukan Tim Evaluasi itu?
Saksi Dodoh : tidak tahu
Saksi Pandu : tidak tahu
PH1 (MI) : tidak tahu. Apakah bapak-bapak berdua juga tahu, bahwa pada tanggal 15
Januari, GM menerbitkan surat No. 36, dan seterusnya, ditujukan.. ditujukan..
terdakwa pak Edi Widiono, tanggal 15 Januari 2006, menerbitkan surat No.
36, dan seterusnya, yang kemudian memerintahkan, atau berisi perintah, agar
supaya pak Margo Santoso, membentuk Tim Pengarah dalam Tim
EOSPKPK. Pernah tahu gak?
Saksi Dodoh : surat tanggal 15 Januari...
PH1 (MI) : iya
Saksi Dodoh : dari pak Edi...
PH1 (MI) : kepada pak Margo
Saksi Dodoh : kepada pak Margo... Yang memerintahkan, mohon maaf pak.
PH1 (MI) : yang memerintahkan, melakukan melanjutkan negosiasi, dengan PT. Netway
Utama, serta menugaskan Tim IBP CIS di PT. PLN Pusat, sebagai pengarah
122
Teknis, untuk memenuhi perintah tersebut, terdakwa Margo Santoso
menerbitkan SK, yang No. 004, yang memperbaharui susunan Tim Pengarah
dalam Tim EOSPKP. Pernah gak tahu ada perintah itu dari pak Edi?
Saksi Dodoh : iya saya pernah membaca di suratnya ada.
PH1 (MI) : suratnya ada. Isi perintahnya itu apa?
Saksi Dodoh : iya. Di dalam suratnya kalau gak salah, mohon maaf kalau kurang pas, gitu
ya, untuk membentuk atau melibatkan kalau gak salah, melibatkan. Suratnya
ada, tapi disitu hanya di butir terakhir
PH1 (MI) : iya
Saksi Pandu : supaya, akan dibantu secara teknis oleh tim CIS IBP dari PLN Pusat
PH1 (MI) : bukan di.. bukan diperintahkan untuk membentuk?
Saksi Pandu : tidak ada. Kalimat diperintahkan tidak ada.. tidak ada dalam surat tersebut.
PH1 (MI) : jadi tidak ada ya surat perintah itu. Baik. Makasih.
PH1 (MI) : kemudian.. apakah saksi tahu, bahwa pak Margo Santoso, pada tanggal 22
Mei mengirim surat kepada kantor hukum Reksa Paramita, atas perintah
terdakwa, pak Edi?
Saksi Pandu : saya tidak tahu
Saksi Dodoh : tidak tahu
PH1 (MI) : yang membuat surat kepada RSP ini, pak Dodoh atau pak.. pak?
Saksi Dodoh : saya yang membuat draftnya.
Pak Maqdir : pak Dodoh yang membuat draftnya. Tetapi apakah, tetapi pak Dodoh tidak
tahu bahwa pembuatan surat itu atas perintah pak Edi kepada pak Margo?
Saksi Dodoh : iya, tidak tahu saya.
Pak Maqdir : oh begitu. Pak Pandu juga begitu?
Saksi Pandu : saya belum kenal RSP. Ya, bahkan tahun depan baru saya kenal, waktu bikin
kontrak. Selama itu belum kenal.
Pak Maqdir : kemudian di sini disebutkan juga, bahwa terdakwa juga menerima laporan
dari Margo Santoso tentang adanya permintaan Gani Abdul Gani untuk
melaksanakan pekerjaan penyesuaian, dukungan operasi dan pembiayaan
aplikasi Simple RISI, yang telah terpasang di beberapa lokasi, unit PLN atas
laporan tersebut, terdakwa memerintahkan Margo Santoso untuk memenuhi
permintaan Gani Abdul Gani, dengan menunjuk langsung PT. Netway,
123
sebagai pelaksana pekerjaan tanpa melalui proses pelelangan. Apakah bapak-
bapak sebagai saksi pernah mendengar atau pernah tahu adanya permintaan
dari pak Edi kepada pak Margo tentang ini?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu.
Saksi Pandu : saya tidak tahu pak. Hanya saya dengan pak Dewono, pernah dipanggil pak
Margo Santoso. Pada awal Mei. Ya, untuk menyampaikan kondisi sistem.
Pak Dewono bertanggung jawab kepada permasalahan niaga, dan saya di IT
nya.
Pak Maqdir : Oke.
Saksi Pandu : pada saat itu, belum ada satu pun pegawai PLN yang mampu untuk
melakukan perubahan sistem, akibat ada perubahan organisasi, tarif dasar
listrik, yang akan segera muncul. Nah, pada saat itu, kami lapor akibat nanti
ada TDL, maka kami tidak mampu untuk merubah tarif itu. Sehingga sulit
melakukan penagihan listrik, untuk disebagian unit-unit yang sudah
menggunakan aplikasi Simple RISI. Saya juga dengan pak Margo tadi,
“bagaimana ini?” Kami tanya. Ah, di dalam berita acara BAP saya, saya
sampaikan...
Pak Maqdir : saya, saya mau ketegasan aja, bahwa ada atau tidak perintah dari..
(dipotong oleh saksi Pandu)
Saksi Pandu : tidak. Tidak.
Pak Maqdir : terdakwa
Saksi Pandu : tidak
Pak Madir : oke. kemudian mengenai enam perjanjian yang dibuat oleh pak Margo mulai
dari 2001 sampai 2003, ya. Ada enam perjanjian, ya. Bahwa bapak-bapak
berdua, ini.. ini.. berhubungan dengan Netway.. dengan Gani.. Saksi berdua
tahu mengenai enam perjanjian ini?
Saksi Pandu : perjanjiannya tahu
Pak Maqdir : tahu ya. Pak Dodoh?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu
Pak Maqdir : pelaksanaan perjanjiannya tidak pernah tahu pak Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak
124
Pak Maqdir ; tidak, ya. Oke. Kalau pak Pandu tahu tentang perjanjian ini, apakah ketika
perjanjian ini dibuat, ini atas perintah dari pak Edi Widiono? Kepada pak
Margo?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu itu pak.
Pak Maqdir : kemudian ini ada satu surat.. yang.. apa.. satu surat yang dibuat oleh pak Edi
kepada Komisaris. Dan ada satu pertemuan antara pak Edi dan pak Sjofyan
Djalil selaku pejabat sekretaris, pejabat komisaris utama PLN, yang meminta
persetujuan atas usulan dukungan pelaksanaan outsourcing Roll-Out CIS
RISIdi PLN Disjaya. Bapak-bapak berdua tahu enggak?
Saksi Dodoh : tidak
Saksi Pandu : tidak
Pak Maqdir : kemudian mengenai satu surat yang dikirim oleh pak Edi kepada Dewan
Komisaris, ya, yang berisi permintaan, atau memenuhi permintaan Gani
Abdul Gani, mengajukan permintaan pendaftaran Hak Cipta ke Direktorat
HAKI untuk mendukung kepemilikan IPR terhadap penunjukan langsung PT.
Netway. Pernah tahu enggak kalau pak Edi yang meminta ijin kepada Dewan
Komisaris?
Saksi Dodoh : tidak tahu
Saksi Pandu : tidak tahu
PH1 (MI) : pernah tahu enggak kalau Abdul Gani pada tanggal 13 September 2001,
mengajukan permohonan pendaftaran Cipta kepada Dirjen HAKI atas
permintaan terdakwa pak Edi?
Saksi Pandu : tidak tahu
Saksi Dodoh : tidak tahu
Pak Maqdir : ketika pembentukan Tim Re-Evaluasi tanggal 31 Januari pak ya, tahu enggak
para saksi kalau itu atas perintah pak Edi Widiono kepada pak Margo
Santoso?
Saksi Pandu : tidak tahu
Pak Maqdir : pak Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak tahu
Pak Maqdir : kemudian apakah kedua saksi mengetahui sesudah menerima laporan Tim
Re-Evaluasi dan Negosiasi, pak Edi, terdakwa ini, memerintahkan pak Margo
Santoso menggunakan laporan Tim tersebut sebagai dasar pelaksanaan
125
pengadaan jasa Outsourcing Roll-Out CIS RISI PT. PLN Disjaya dengan
metode penunjukan langsung. Pernah tahu enggak ada perintah pak Edi?
Saksi Dodoh : tidak tahu
Saksi Pandu : tidak tahu
Pak Maqdir : kemudian apakah saksi pernah mengetahui bahwa di dalam RKP, ya,
pembiayaan untuk prjek CIS RISI ini sudah dianggarkan pada tahun 2002
atau 2003 atau 2004 itu? Pernah tahu gak pak?
Saksi Pandu : tidak tahu
Pak Maqdir : pak Dodoh juga tidak tahu?
Saksi Dodoh : tidak tahu
Pak Maqdir : apakah kedua saksi mengetahui ketika sudah berganti GM dari pak Margo
ke pak Fahmi Mochtar, ya, melalui Sunggu Anwar Aritonang, pak Edi ini
meminta untuk meminta negosiasi ulang harga kontrak dengan PT. Netway
Utama? Pada tahu enggak?
Saksi Pandu : tidak tahu
Pak Maqdir : pak Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak tahu.
Pak Maqdir : apakah pernah, bapak berdua saksi mengetahui bahwa selama penyusunan
kontrak, ya, pak Edi ini selalu berulang-ulang menghubungi Fahmi Mochtar,
kemudian mendesak Fahmi Mochtar untuk segera menandatangani kontrak
antara PLN Disjaya dengan Netway Utama?
Saksi Dodoh : tidak tahu
Saksi Pandu : tidak tahu
Pak Maqdir : tidak ada yang tahu ya?
Saksi Dodoh : tidak tahu
Pak Maqdir : dari saya karena mereka semua enggak tahu, cukup dari saya Yang Mulia.
Akan diteruskan yang lain.
Hakim : (suara Hakim tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)
PH1 (MI) : Karena ini berhubungan dengan surat dakwaan, Yang Mulia
Hakim : iya ya ya
Pak Maqdir : itu yang kami tanyakan kepada saksi. Terima kasih.
Hakim : ada lagi?
PH2 (DA) : ada sedikit Yang Mulia.
126
Hakim : hmm.
PH2 (DA) : Mengenai lingkup sebagai anggota Tim tadi. Kalau tidak salah ada empat
ahli Tim pak ya. Tim EOSPKP dua kali, satu dua, yang pertama berakhir
Desember, yang kedua tahun 2001, yang ketiga nanti ada tim evaluasi dan
ketiga.. keempat tim penunjukan langsung. Saya ,mengingatkan bapak, saat
sebagai ketua tim dan anggota tim, hmm,, tim evaluasi EOSPKP, hmm,,
pernah membuat berita acara per tanggal 28 Mei 2001, betul pernah pak?
Saksi Dodoh : ya
Saksi Pandu : ya
Pak Dasril : apakah bapak masih ingat tentang isi dari berita acara tersebut? Pak Dodoh
sebagai ketua tim?
Saksi Dodoh : saya ada bawa, itu nya,copy nya.
Pak Dasril : oke, pertanyaan saya karena bapak pegang, bapak telah mempertimbangkan
hasil diskusi, hasil rapat direksi, dan kajian hukum dari RSP, pertanyaan
saya, apakah dalam pertimbangan-pertimbangan tersebut telah menunjuk PT.
Netway sebagai partner kerjasama outsourcing?
Hakim : ayo, bisa enggak?
Saksi Dodoh : dalam pertimbangan-pertimbangan..
Pak Dasril :Iya dalam berita acara yang bapak susun dalam tim itu, konsiderannya
begitu, menimbang bla bla bla bla. Trus diclosingnya “maka kami
mengusulkan PT. Netway Utama, ditunjuk sebagai partner dalam kerjasama
outsourcing ini”.
Saksi Dodoh : itu di pertemuan tanggal 8 Mei.
Pak Dasril : Pertemuan apa pak?
Saksi Dodoh : Tanggal 8 Mei 2001
Pak Dasril : pertemuan dalam rangka apa?
Saksi Dodoh : di Direksi
Pak Dasril : di Direksi
Saksi Dodoh : iya. Jadi pada saat itu saya di ajak oleh pak Margo Santoso untuk sama-
sama hadir
Pak Dasril : terus bagaimana?
127
Saksi Dodoh : di situ ada, hmm.. usulan dari pak Hardif Situmeang, bahwa penunjukan
Netway sebagai partner dalam kerja sama outsourcing, itu agar
mempertimbangkan dari segi pertanggungjawaban hukum, gitu.
Pak Dasril : enggak, pertanyaan saya, bapak dalam kesimpulan berita acara ini tidak
bicara pak Hardif Aritonang datang Mei itu, bapak bilang bahwa dengan tim
mengusulkan Netway untuk ditunjuk
Saksi Dodoh : iya
Pak Dasril : ini kesimpulan tim nya bapak loh.
Saksi Dodoh : ya
Hakim : pertanyaannya adalah..
Pak Dasril : pertanyaannya, adalah, apakah usulan tersebut ada peran terdakwa, sehingga
bapak membuat usulan seperti itu, karena .....
(dipotong oleh saksi Hakim)
Hakim : sudah ditanyakan tadi oleh saya dan majelis tadi, saya katakan tidak ada.
Udah ulang-ulang tidak ada, tidak ada, dan tidak ada, ya kan.
Pak Dasril : oke. Saya lanjutkan Yang Mulia.
(dipotong oleh Hakim)
Hakim : tim ini tidak kaitannya sama sekali dengan terdakwa. Tim ini adalah
bentukan daripada saksi Margo, dan ia bertanggung jawab kepada Margo.
Adakah saudara melaporkan hasil kerjasama kepada Edi?
Saksi Dodoh : tidak ada
Hakim : tidak ada. Adakah kaitannya dengan saudara Edi?
Saksi Dodoh : tidak ada.
Hakim : dapatkah saudara pengarahan dari Edi?
Saksi Dodoh : tidak ada
Hakim :di ulang-ulang.
Pak Dasril : di konsideran berita acara ini...
(dipotong oleh Hakim)
Hakim :iya
Pak Dasril : ada disebutkan Yang Mulia
Hakim : kan seperti ini
Pak Dasril : iya untuk itu kami tanyakan
Hakim : sudah dikatakan 50 kali, jawabannya tidak ada.
128
Pak Dasril : kami lanjutkan Yang Mulia. Sehubungan dengan dakwaan halaman empat,
setelah melakukan penelitian, maka Tim EOSPKP mendukung keinginan
terdakwa untuk mewujudkan rencana outsourcing implementasi, pertanyaan
saya, apakah saksi satu dan saksi dua mendengar atau mengalami, bahwa
terdakwa mendukung, dalam hal ini mendukung keinginan terdakwa? Sesuai
dengan dakwaan ini.
Saksi Dodoh : boleh di ulangi pak?
Pak Dasril : iya. Apakah saksi pernah, sebagai anggota Tim EOSPKP, mendukung
keinginan terdakwa untuk mewujudkan rencana outsourcing implementasi
CIS RISI?
Hakim : saudara pernah enggak? Pertanyaannya begini, pernah enggak saudara
bertemu dengan terdakwa?
Saksi Dodoh : enggak.
Hakim : pernah enggak saudara terdakwa menyampaikan keinginannya, agar
Netway dimenangkan dalam ini? Ditunjuk, pernah enggak?
Saksi Dodoh : tidak
Hakim : hah?
Saksi Pandu : tidak pernah
Pak Dasril : cukup, cukup.
Hakim Ketua : cukup?
Pak Dasril : cukup
Hakim Ketua : saudara terdakwa, ada ajukan pertanyaan? Iya.
Terdakwa : Terima kasih, Yang Mulia. Hmm, pak, saksi satu dan saksi dua, saya akan
mulai bertanya mengenai hal –hal yang mungkin agak teknis sih tapi ini
sesuai dengan tugas bapak- bapak selama ini. Hmm, dalam keterangan saksi
pada BAP dalam saksi Dodoh pada keterangan saksi pada 18 Oktober 2010,
pertanyaan nomor tujuh, menyatakan bahwa Disjaya dalam surat Dirsar 4323,
13 Oktober tahun 2000, Disjaya diijinkan menempuh cara outsourcing dan
bahwa ini adalah jawaban atas permintaan ijin oleh Disjaya untuk
menyatakan minat kepada Netway Utama, yang memerintahkan lebih jauh
lagi, disamping mengijinkan Disjaya untuk menempuh cara outsourcing, juga
memerintahkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Setahu saudara,
apakah Disjaya pernah mengajukan dan memperoleh ijin Direksi untuk
129
mengeluarkan proses bisnis pelayanan pelanggan berbasis IT, dari proses
internal PLN dalam menemuh cara outsourcing sebelum tanggal ini?
Saksi Dodoh : kalau boleh dipersingkat pak
Terdakwa :baik.
Saksi Dodoh : poinnya.
Terdakwa : apakah Disjaya pernah minta ijin menempuh cara outsourcing sebelum
tanggal surat 6 Oktober 2000?
Hakim : kepada siapa?
Terdakwa : kepada Direksi PLN
Hakim : bagaimana saudara?
Saksi Dodoh : 6 Oktober 2000, tidak.
Hakim Ketua : saudara?
Saksi Pandu : saya, saya belum di situ
Terdakwa : jadi belum ada ya, hmm.. benarkah bahwa surat tanggal 6 Oktober itu
konsepnya di buat oleh pak Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak.
Terdakwa : tidak. baik. Kalau bisa menjelaskan siapa yang membuat konsep?
Saksi Dodoh : setahu saya pada waktu itu yang membuat konsep adalah Debiren pak
mohsonan ( pengucapan kurang jelas)
Terdakwa : saudara tidak di ajak bicara mengenai ini?
Saksi Dodoh : saya tidak. Pada waktu itu saya masih fungsional ahli, baru pindah dari
Denpasar Bali
Terdakwa : baik. Nah sesuai surat 4323 13 Oktober, Disjaya juga diminta
mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk rencana implementasi berikut
anggarannya dengan sasaran implementasi Januari 2001. Setahu saksi apakah
arahan ini dilaksanakan?
Saksi Dodoh : oleh?
Terdakwa : oleh Disjaya. Apakah.. maksudnya untuk karena rencana anggaran,
implementasi 2001, maka maksudnya itu adalah masuk dalam RKAP 2001.
Apakah ada permohonan Disjaya untuk memasukkan program ini ke RKAP
2001?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu
Saksi Pandu : sama, saya tidak tahu.
130
Terdakwa : selaku ketua tim EOSPKP, pak Dodoh, apa pertimbangan bapak, ya, untuk
memprioritaskan negosiasi dengan Netway, dan bukan proses perencanaan
dan penganggaran, seperti yang dimaksud dalam surat tadi?
Saksi Dodoh : itu sehubungan dengan diterimanya surat keputusan yang menunjuk kami,
selaku tim EOSPKP, dan kemudian pada satu kesempatan, saya
diperlihatkan, dipanggil ke ruangannya untuk diperlihatkan oleh beliau, surat
yang itu, dimana di situ di sebutkan bahwa ditargetkan implementasinya
Januari 2001. Nah sehingga, berdasarkan jadwal itu lah, kami berusaha untuk
menyelesaikan tugas tim EOSPKP.
Terdakwa : jadi siapa yang harusnya mempersiapkan program dan menyampaikan
kepada PLN Pusat agar bisa masuk RKAP 2001?
Saksi Dodoh : ya tentu pemimpin PLN Disjaya, dalam hal ini, kalau ke bawahnya itu
biasanya bidangnya adalah bidang perencanaan.
Terdakwa : dan itu tidak dilakukan? Saudara tahunya tidak dilakukan?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu.
Terdakwa : pada tanggal 14 Desember tahun 2000, saksi selaku ketua tim EOSPKP,
menandatangani laporan pengecekan implementasi Simple RISI. Setahu
saksi, apakah sebelum laporan ini, Disjaya pernah mengeluarkan laporan
yang mengatakan bahwa Simple RISI telah berhasil diimplementasikan di
sembilan lokasi? Bila pun pernah ada, siapa yang membuat dan kepada siapa
laporan ini disampaikan?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu
Terdakwa : sesuai BAP, 13 April 2010, pertanyaan 5, pak Dodoh menjawab pertanyaan,
apa maksud isi surat Ditsar 36/106/DITSAR/2001 tanggal 15 Januari, anda
menjawab dengan kata-kata, “sepengetahuan saya, berdasarkan surat tersebut,
PLN Disjaya diperintahkan melakukan negosiasi dengan PT. Netway Utama
dengan melibatkan tim IBP”, bukankah saksi selaku ketua tim EOSPKP,
telah melakukan negosiasi dengan Netway sejak 14-15 dan 24 November,
dan mencapai kesepakatan dengan PT. Netway. Apa dasar negosiasi tersebut?
Kenapa diperlukan lagi perintah negosiasi dari Dirsar?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu itu. Tidak tahu kenapa ada di perintahkan dalam surat itu
maksudnya.
131
Terdakwa : bukan, kalau begitu kenapa anda menyatakan bahwa surat itu
memerintahkan untuk melakukan negosiasi, dalam pertanyaan.. menjawab
pertanyaan BAP 13 April?
Saksi Dodoh : hmmm,, suratnya tadi bisa dibacakan?
Terdakwa :suratnya adalah surat 15 Januari
(dipotong oleh saksi Dodoh)
Saksi Dodoh : enggak, butirnya aja, isinya yang terkait dengan itu
Terdakwa : jadi, butir 1 surat 36/106/DITSAR/2001, CIS Outsourcing “diperlukan
untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen sesegera mungkin guna
mendukung upaya perubahan TDL. Kami, dalam hal ini Dirsar, berpendapat
bahwa secara teknis proposal Netway Utama merupakan peluang bisnis yang
menarik dan dapat menguntungkan kedua belah pihak. Untuk itu, agar segera
dilakukan negosiasi lebih lanjut dengan batasan...” bla bla bla. Apakah ini
merupakan perintah negosiasi atau perintah melanjutkan negosiasi dengan
suatu batasan tertentu?
Saksi Dodoh : negosiasi.
Terdakwa : perintah melakukan negosiasi?
Saksi Dodoh : iya. Itu kaya suratnya itu ya tadi
Terdakwa : iya, pertanyaannya adalah, apakah makna dari butir ini, perintah memulai
negosiasi, atau perintah melanjutkan negosiasi, dengan suatu batasan
tertentu?
Saksi Dodoh : melanjutkan, dengan suatu batasan tertentu. Ada dibawahnya kalau enggak
salah, ya.
Terdakwa : ya, ada sekian..
Saksi Dodoh : sekian butir..
Terdakwa : di sekian butir yang memberi batasan negosiasi. Saudara tahu kenapa, ada
arahan demikian?
Saksi Dodoh : itu surat tanggal berapa?
Terdakwa : 15 Januari 2001
Saksi Dodoh : 15 Januari, itu kalau enggak salah menjawab surat PLN Disjaya tanggal..
Terdakwa : 21 Desember
Saksi Dodoh :21 Desember ya. 21.
Terdakwa : baik. Anda mengetahui mengapa jawabannya semacam itu?
132
Saksi Dodoh : tidak tahu kenapa. Tidak tahu.
Terdakwa : baik. Jadi, karena surat tanggal 13 Oktober tidak dikerjakan dengan baik,
Disjaya langsung mengajukan itu.
Hakim : coba di tanya lagi. Pertanyaan apa? Nanya apa? Kan tadi saudara tanya tahu
apa enggak, dia jawabnya enggak tahu. Kebanyakan enggak tahunya.
Terdakwa : baik. pada bulan Maret 2001, tim EOSPKP mengeluarkan laporan tahap
dua, dengan arahan dari GM, sebagai saksi jelaskan pada BAP 13 April 2010
pertanyaan nomor 3, apakah rekomendasi yang dikeluarkan dalam laporan
ini, sepenuhnya sejalan dengan arahan Dirsar dalam surat 15 Januari 2001?
Hakim : ayo, ayo jawab
Saksi Dodoh : kayanya saya harus membandingkan kedua surat itu pak, untuk menjawab
itu.
Terdakwa : kalau boleh saya ingatkan, Yang Mulia. Dalam surat, dalam rekomendasi
anda, disebutkan bahwa yang terbaik adalah tetap lima tahun.
Saksi Dodoh : ya.
Terdakwa : betul?
Saksi Dodoh : ya.
Terdakwa : padahal dalam arahan Dirsar
Saksi Dodoh : tiga tahun
Terdakwa : maksimum tiga tahun
Saksi Dodoh : tiga tahun, iya betul
Terdakwa : ya, jadi berbeda dengan arahan Dirsar
Saksi Dodoh : boleh saya tambahkan pak?
Terdakwa : iya
Saksi Dodoh : itu mempertimbangkan dari tim itu bahwa kalau tiga tahun, itu OSCO itu
belum mendapatkan apa-apa gitu, baru break even.
Terdakwa : baik, baik. Ini bukan karena arahan seseorang?
Saksi Dodoh : dari hasil kajian tim kami bersama tim pusat yang ditugaskan ke sana.
Terdakwa : jadi apa maksud saksi menyebutkan dalam BAP 8 April 2010 pertanyaan 11,
sehingga apabila pemimpin PLN Disjaya memberikan arahan yang lain, kami
mengikuti saja?
133
Saksi Dodoh : iya, itu karena kami bekerja atas perintah, dan kami bertanggung jawab
kepada pemimpin PLN Disjaya. Kalau memang pemimpin PLN Disjaya
memerintahkan, ya kami lakukan.
Terdakwa : khusus kali ini, apakah ada perintah?
Saksi Dodoh : tidak.
Terdakwa : berikut ke.. apakah benar.. ini saksi satu dan saksi dua, hadir dalam rapat
direksi 9 Agustus.. 7 dan 9 Agustus 2001, dimana direksi memilih salah satu
dari empat alternatif response terhadap surat Disjaya tanggal 31 Mei 2001.
Anda hadir?
Saksi Dodoh : 7 dan 9 Agustus..
Terdakwa : 7 dan 9 Agustus.. 7 Agustus menyimpulkan ada empat alternatif jawaban,
ya. Tanggal 9 Agustus, ini mudah-mudahan anda ingat, karena hari ini rapat
satu-satunya yang dihadiri serikat pekerja. Rapat direksi yang dihadiri serikat
pekerja.
Hakim : ingat enggak?
Saksi Dodoh : tidak. Tidak.
Terdakwa : baik saya ingatkan lagi. Dalam rapat tanggal 9 Agustus, ada pertanyaan dari
saudara Asjhari Sjofyan selaku VPIT, mengapa tidak bekerja di kantor
distribusi saja, kenapa harus di kantor cabang? Hmm.. CIS ini, ya. Beliau
menyarankan, pakai saja basis program Industrial Best Practice di kantor
distribusi. Dan tercatat response saudara Pandu Angklasito yang menyatakan,
tidak mungkin dilakukan, karena ada lima puluh delapan sistem terpisah yang
ada di distribusi Jakarta.
Hakim : ingat enggak?
Terdakwa :Ingat?
Saksi Dodoh : ya, kalau itu saya ingat. Memang saya hadir dan yang saya ingat pak Asjhari
Sjofyan itu mengusulkan package itu. Poinnya disitu gitu, jadi saya ingat.
Terdakwa : pak Pandu ingat?
Saksi Pandu : ya, pak Asjhari Sjofyan melakukan package, dan kami belum tentu cocok
dengan PLN
Terdakwa : jadi posisinya pada waktu itu adalah pak Asjhari mengusulkan, dan tim
Disjaya mempertahankan? Bahwa CIS RISI yang bisanya adalah di kantor-
kantor cabang, ini tetap lebih cocok bagi Disjaya?
134
Saksi Pandu :Hmm,, ya namanya package kan belum tentu cocok, yang cocok sekarang
membangun CIS RISI karena berdasarkan dari SK Direksi Tulkom. Nah, itu
aja.
Terdakwa : jadi posisinya demikian ya. Kemudian apakah benar bahwa pak Dodoh
pada waktu Direksi memutuskan, menyetujui penunjukan langsung, Netway
sebagai partner dengan ketentuan: satu, scopenya dari RISI, bukan Industrial
Best Practice, bukan CIS-IBP tapi CIS-RISI. Yang kedua, memenuhi
ketentuan dan aturan yang berlaku. Yang ketiga, menugaskan Icon Plus
menjadi joint venture partner. Pada saat itu, pak Dodoh mempertanyakan
alasan kedua, apakah memenuhi ketentuan dan aturan yang berlaku itu, tidak
dicukupkan dengan sudah adanya legal memorandum?
Saksi Dodoh : saya, seingat saya, saya tidak pernah mempertanyakan itu.
Terdakwa : baik kalau begitu ya. Dalam catatan rapat, ada pertanyaan itu dan dijawab
oleh KSPI bahwa peran ini diperlukan untuk melindungi direksi dari tuntutan
hukum. Baik. Berikut. Saya ingin membahas mengenai berbagai bentuk
proposal yang diproses oleh berbagai tim, ya. Apakah benar bahwa proposal
awal, Oktober 2000, ya, itu sebenarnya adalah proposal yang mengandung
pengertian pembentukan, atau mengalami pengertian outsourcing, dalam hal
ini artinya proses internal dikeluarkan, ya, dan sebagai gantinya pihak
pelaksana outsourcing harus memberikan suatu jaminan yang disebut Service
Legal Agreement Jadi, culturenya adalah outsourcing. Dan, outsourcing ini
dikerjakan oleh perusahaan patungan, joint venture, benar proposalnya
demikian?
Saksi Dodoh : ya.
Terdakwa : Apakah benar bahwa pricing, harga, untuk proposal ini didasarkan pada
suatu pemahaman bahwa harganya adalah lima ribu rupiah, kurang lebih, per
pelanggan?
Saksi Dodoh : tidak tahu saya
Saksi Pandu : tidak tahu
Terdakwa : tolong diingat-ingat lagi
Saksi Pandu : iya pak
Terdakwa : karena total ada sembilan ratus lima milyar itu, ada rumusannya bahwa itu
berasal dari berapa biaya per pelanggan, berapa jumlah pelanggan, berapa
135
bulan dia bertugas, berapa bulan dia beroperasi, ya. Jadi rinciannya, rincian
dalam financial model itu merujuk pada angka satuan rupiah per pelanggan.
Saksi Dodoh : saya tidak tahu ya. Kalau penyusunannya seperti itu, saya tidak tahu.
Terdakwa : apa tugas tim EOSPKP satu pak?
Saksi Dodoh : mengevaluasi proposal yang masuk
Terdakwa : mengevaluasi proposal yang masuk. Tolong jelaskan proposal yang masuk
dari sisi harga, yang mencapai harga sembilan ratus lima milyar itu,
bagaimana mencapai angka ini? Apakah ada di situ billing rate? Apakah di
situ ada biaya-biaya? Biaya-biaya atau apa?
Saksi Dodoh : hmm,, yang kita bahas waktu di EOSPKP satu itu, bahwa salah satu
kesimpulan dari laporan bulan Desember tahun 2001, bahwa, hmm..
disampaikan tim EOSPKP mengusulkan, agar ditunjuk bentuk tim, untuk
melakukan negosiasi harga. Jadi pada saat itu, kami lebih banyak melihat
kepada lingkup pekerjaan, dan tingkat layanan, dan metodologi. Jadi belum
berbicara sampai kepada melakukan negosiasi harga. Kira-kira gitu.
Terdakwa : jadi, tidak benar bahwa anda mengusulkan, atau tim EOSPKP
(dipotong oleh Hakim)
Hakim : bentar, jangan disimpulkan. jangan dikomentari keterangan saksi lagi pak.
Pertanyaan-pertanyaan lain apa lagi?
Terdakwa : baik pak, karena angka sembilan ratus lima milyar ini angkanya siapa, saya
jadi bingung pak.
Hakim : ya, pertanyaanlah ajukan.
Saksi Dodoh : angka penawaran dari pihak Netway
Terdakwa : tidak di evaluasi?
Saksi Dodoh : tidak, belum di evaluasi.
Terdakwa : baik, terima kasih. kapan angka ini di evaluasi?
Saksi Dodoh : belum sempat di evaluasi, pak.
Terdakwa : mengapa pada evaluasi tahap dua, angka tersebut sudah turun menjadi
delapan ratus tujuh puluh enam milyar dan tujuh ratus dua belas milyar,
untuk dua alternatif yang berbeda?
Saksi Dodoh : tadi seperti saya sampaikan, ibarat kita bikin rumah, tiga kamar, satu kamar
dihilangkan. Jadi ada satu bagian, seingat saya call-centre dihilangkan, jadi
nilainya turun. Jadi besaran itu turun karena volumenya ada yang dikurangi.
136
Terdakwa : baik. kalau begitu, apa bedanya, kalau anda menggunakan analogi rumah,
atau bangunan, bangunan yang diproses dalam evaluasi tahap dua tim
EOSPKP, dengan yang di evaluasi berdasarkan proposal Juni 2002?
Saksi Dodoh : Juni 2002..
Terdakwa : iya. Ya artinya jadi laporan akhir tim re-evaluasi dan negosiasi, 13
Desember 2002.
Saksi Dodoh : pada Juni 2002, itu pekerjaannya dua tahun pak. Ya, otomatis, maka lingkup
pekerjaannya service level, dan finance schedulenya itu berbeda, dibuat dua
tahun. Dan itulah yang kita lakukan negosiasinya.
Terdakwa : kalau mengenai analogi tadi, apakah ini masih rumah, yang satu tiga kamar,
yang satu lagi dua kamar, atau yang satu sudah rumah terus menjadi ruko?
Saksi Dodoh : ah, itu hanya analogi sederhana aja, sebenarnya yang terakhir itu sudah
berbeda pak.
Terdakwa : sudah berbeda?
Saksi Dodoh : sudah berbeda gitu
Terdakwa : jadi proposal Juni 2002 itu, sudah berbeda..
(dipotong oleh saksi )
Saksi Dodoh : sudah berbeda . sudah disesuaikan untuk pekerjaan selama dimungkinkan
dua tahun.
Terdakwa : baik. Di pekerjaan yang pertama, proposal awal, pelaksanaannya adalah
joint venture company, OSCO, di Juni 2002, siapa yang melaksanakan?
Saksi Dodoh : yang Juni itu Netway
Terdakwa : Netway sendiri?
Saksi Dodoh : ya
Terdakwa : tidak ada.. tidak ada partner dari PLN, ya?
Saksi Dodoh : sebentar pak
Terdakwa : tidak?
Saksi Dodoh : evaluasi.. tidak ada
Terdakwa : oke. kemudian dari sisi teknologi yang digunakan, atau sisi softwarenya,
proposal Oktober, itu yang di ajukan adalah tujuan akhirnya CIS CCBS IBP,
betul?
Saksi Dodoh : betul
137
Terdakwa : kalau di.. yang dikerjakan penunjukan langsung apa? Dan tim penunjukan
langsung?
Saksi Dodoh : kami ujungnya CIS RISI standard plus.
Terdakwa : berapa perbedaannya seperti bumi dan langit atau kecil?
Saksi Dodoh : kalau boleh disebut, menuju IBP
Terdakwa : menuju IBP
Saksi Dodoh : tapi belum IBP
Terdakwa : tapi belum IBP. Jadi berbeda?
Saksi Dodoh : beda. Yang jelas IBP jauh lebih lengkap.
Terdakwa :jadi, tahun nya berbeda, produknya berbeda?
Saksi Dodoh : di dalam dua tahun, hanya baru menuju IBP. Karena dalam konsep lima
tahun, tahun ketiga, tiga ke atas, tiga tahun empat bulan, baru masuk IBPnya
pak.
Terdakwa : metodologi pelaksanaan pekerjaannya berbeda atau sama?
Saksi Dodoh : hmm,, ini yang satu lima tahun, yang satu dua tahun. Tidak bisa disamakan
ya. Karena lingkupnya juga jadi berbeda.
Terdakwa : pertanyaannya adalah, metodologinya sama atau tidak? Saya ulangi lagi.
Saksi Dodoh : ya.
Terdakwa : lingkupnya sama apa berbeda? Selain beda lima dan dua tahun, antara..
(dipotong oleh saksi Dodoh)
Saksi Dodoh : Lingkupnya juga jadi berbeda pak
Terdakwa : Lingkupnya juga jadi berbeda?
Saksi Dodoh : ya
Terdakwa : metodologinya?
Saksi Dodoh : metodologinya.. ya.. hampir sama tapi untuk tahun keduanya itu saja.
Terdakwa : kalau CIS RISI tadi, titik awalnya itu adalah, implementasi di sembilan
lokasi itu tadi kan?
Saksi Dodoh : He em.
Terdakwa : Simple RISI?
Saksi Dodoh : iya, jadi yang di ambil itu adalah, dari kegiatan lima tahun, ada kegiatan dua
tahun
Terdakwa : apakah titik awalnya sama?
Saksi Dodoh : titik awalnya sama tapi maksudnya ada yang berbeda jadinya
138
Terdakwa : sebentar. Saudara katakan titik awal dari pekerjaan Oktober, yang di
proposal Oktober dengan titik awal dari pekerjaan yang menjadi kontrak
tahun 2003, ini sama titik awalnya?
Saksi Dodoh : sama titik awalnya
Terdakwa : bukankah ada enam contract?
Saksi Dodoh : oh iya, titik awalnya berbeda pak
Terdakwa : titik awalnya berbeda. Baik. Jadi selain metodenya berbeda..
Saksi Dodoh : ya
Terdakwa : lingkupnya berbeda..
Saksi Dodoh : ya
Terdakwa : ya, titik awalnya pun berbeda?
Saksi Dodoh : iya
Terdakwa : jadi, Yang Mulia kami ingin membuktikan bahwa yang diproses di tahun
2003, itu tidak berhubungan dengan yang di proses di tahun 2001. Sesuatu
yang berbeda, Yang Mulia. Dan ini.. hmm.. apa namanya..
Hakim : multi years itu?
Terdakwa : multi years kan karakter lamanya, Yang Mulia. Tetapi tadi yang berbeda
adalah, lingkup pekerjaannya yang berbeda, metode pekerjaannya berbeda,
softwarenya berbeda, pricingnya berbeda, pelaksanaannya berbeda. Sehingga
saya.. prosesnya juga tidak sama, sehingga ini adalah dua pekerjaan yang
berbeda yang diproses. Demikian Yang Mulia.
Hakim : oke, tanya apa lagi?
Terdakwa : hmm.. selanjutnya apakah saudara mengetahui bahwa ada arahan dari
Dewan Komisaris di tahun 2003 agar kontrak dengan Netway itu disusun on
actual basis. Bisa menjelaskan gak? Apa yang di maksud dengan on actual
basis?
Hakim : tahu enggak mengenai arahan itu?
Saksi Pandu : saya tidak tahu pengarahan itu pak.
Saksi Dodoh : saya belakangan baca surat, di suratnya Dekom itu ada di situ, on actual
basis.
Terdakwa : apakah anda tidak terlibat dalam penyusunan kontrak?
Hakim : terlibat enggak?
Saksi Dodoh : saya terlibat
139
Terdakwa : terlibat. apakah yang di maksud dengan on actual basis itu, bahwa yang
dibayar hanya lah yang betul-betul dikerjakan? Betul tidak pengertian itu? Ini
berbeda dengan yang biasa disebut lump-sum basis. Lump-sum basis adalah
dikerjakan, enggak dikerjakan, kalau tujuannya tercapai, dibayar semua. Tapi
kalau on actual basis, maka dia di bayar berdasarkan kehadiran, ya, apakah
benar dia membeli kertas, apakah betul dia..hmm.. apa.. datang, dan absen,
dan sebagainya. Apakah kontrak itu disusun on actual basis, atau bagaimana
penyusunannya?
Saksi Dodoh : di susun on actual basis
Terdakwa : on actual basis. Selanjutnya, kalau di susun on actual basis, berarti,
kehadiran menjadi sangat penting dalam menentukan berapa besar nilai
kontrak yang di bayar. Kehadiran dari para pegawai Netway yang dikatakan
dengan audited pay roll, ya, ini menjadi sesuatu yang penting di dalam
menentukan besaran. Saudara Pandu sebagai manager proyek pada waktu
itu..
Saksi Pandu : ya
Terdakwa : apakah anda memastikan bahwa jumlah yang dibayarkan, itu sudah sesuai
dengan kehadiran atau tidak? Apakah itu bukan.. itu tugas anda?
Saksi Pandu : ya betul
Terdakwa : betul?
Saksi Pandu : betul
Terdakwa : apakah anda pernah diberitahu dalam proses penyidikan, bahwa dari
sembilan puluh dua milyar yang terbayar, kepada Netway, ada kerugian
negara, hampir separuhnya, empat puluh enam milyar?
Saksi Pandu : tidak pernah
Terdakwa : tidak pernah diberitahu?
Saksi Pandu : tidak pernah
Terdakwa : dengan metode on actual basis, bisa anda jelaskan? Apakah kerugian itu
mungkin terjadi? Atau gimana kemungkinan terjadinya?
Saksi Pandu : selama ini, kalaupun terjadi kerugian,kita potong mereka
Hakim : oh jadi memang ada koordinator pengawasnya pak?
Terdakwa : kalau terjadi?
Saksi Pandu : ya
140
Terdakwa : kalau terjadi apa?
Saksi Pandu : kalau terjadi terbukti tidak, potong langsung. Tidak di bayar.
Terdakwa :oke
Saksi Pandu : ya.
Terdakwa : jadi,dari..
(dipotong oleh Saksi Pandu)
Saksi Pandu : jadi dalam perjalanan kita, tim itu yang menangani proyek, itu ada
kelompok pengawasnya pak. Dia mengawas, dalam bukti-bukti bayar
kemudian lihat di lapangan. Kira-kira gitu pak.
Terdakwa : baik. Pak Dodoh dan pak Pandu, anda masih aktif beberapa saat setelah..
hmm.. proses pengadaan ini masih ada, apakah anda mengikuti, bagaimana
dampak dari selesainya, atau dilaksanakannya CIS RISI ini bagi performance
atau bagi kinerja di Distribusi Jakarta
Saksi Pandu : secara kinerja, ya, untuk kinerja karena kebetulan bidang saya tidak tahu
tetapi, untuk reporting system, jauh lebih baik, dalam kasus-kasus
KAPYANTO (pengucapan kurang jelas) permainan rekening tereliminasi.
Ya, jelas manfaatnya sangat besar yang dirasakan. Terus kedua, bahwa
mindset teman-teman di lapangan itu, pekerja berbasis IT sudah terlatih di
situ. Sehingga tidak heran implementasi SOP dan konsentrasi sudah berhasil,
karena mindsetnya sudah berubah. Mereka tidak mebuat sistem, tapi bekerja
berdasarkan sistem. Itu yang paling penting.
Terdakwa : Pak Dodoh ada pendapat?
Saksi Dodoh : saya tidak tahu karena saya enggak berhubungan dengan ini tadi. Saya di
bidang umum.
Terdakwa : anda tidak bisa memberi penilaian mengenai hasil kerja anda sendiri?
Saksi Dodoh : saya tidak mengetahui
Terdakwa : Terima kasih. Saya kira, saya cukup demikian Yang Mulia.
Jaksa : Yang Mulia sebelum.. barang bukti satu pertanyaan, dan cepat sekali Yang
Mulia.
Hakim : 100 km/jam
Jaksa : Makasih Yang Mulia. Saudara.. kepada Pandu Angklasito, tadi saudara
saksi menyampaikan kalau tidak salah menerima uang, berapa?
Saksi Pandu : dua
141
Jaksa : dua juta?
Saksi Pandu : dua juta dari Kahar
Jaksa : dua juta dari kahar. Kemudian dari Sunjokok?
Saksi Pandu : tiga belas
Jaksa : tiga belas? Totalnya lima belas?
Saksi Pandu : iya
Jaksa : apakah saudara pernah menyerahkan uang lima belas juta kepada penyidik
KPK?
Saksi Pandu : iya, saya sudah kembalikan itu
Jaksa : hanya itu Yang Mulia. Terima kasih.
Jaksa : Saudara Dodoh
Saksi Dodoh : ya
Jaksa : saudara saksi, BB280, saksi Dodoh tahu?
Saksi Dodoh : pembentukan tim
Jaksa : ya, saksi Pandu?
Saksi Pandu? : ya.
Jaksa : tahu ya. Terdakwa. BB293, surat no. 2762,
Saksi Dodoh : ya
Jaksa : saksi Dodoh tahu?
Saksi Dodoh : tahu
Jaksa : saksi Pandu? Tahu?
Saksi Pandu : tahu.
Jaksa : tahu. Terdakwa?
Terdakwa : tahu.
Jaksa : BB296, surat no. 36, saksi Dodoh tahu?
Saksi Dodoh : tahu
Jaksa : Saksi Pandu
Saksi Pandu : ya, ya
Jaksa : terdakwa?
Terdakwa : ya
Jaksa : tahu. BB295, saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : tahu
142
Jaksa : tahu. saksi Pandu?
Saksi Pandu : tahu
Jaksa : terdakwa?
Terdakwa : tidak tahu
Jaksa : tidak tahu. BB30, saksi Dodoh? 301, surat no 301?
Saksi Dodoh : laporan ya?
Jaksa : iya. saksi Pandu?
Saksi Pandu : sebentar pak saya lihat dulu. Ini tanggal berapa ni?
: tanggal .....
Jaksa : tahu ya. Saksi Dodoh, saksi Pandu BB30 tahu. Terdakwa?
Terdakwa : tahu
Jaksa : BB35? Saksi Dodoh, saksi Pandu tahu ya. Terdakwa?
Terdakwa : tidak tahu
Jaksa : tidak tahu. BB279? Surat 798 No. 798, saksi Dodoh? tahu?
Saksi Dodoh : tidak
Jaksa : tidak ya? Saksi Pandu tahu?
Saksi Pandu :saya tahu belakangan aja, setelah baca dokumennya, sebelumnya tidak pernah
tahu
Jaksa : baik. Terdakwa?
Terdakwa :tidak tahu
Jaksa : tidak tahu. Kemudian BB 31.29? surat no. 3163, saksi tahu kan? Saksi
Dodoh, saksi Pandu tahu? Terdakwa tahu ya?
Saksi I,II dan Terdakwa: tahu
Jaksa : BB 31.30, SK 005
Saksi I dan II : ya, ya, tahu.
Jaksa : tahu ya saksi Dodoh, saksi Pandu. Terdakwa?
Terdakwa : tidak tahu
Jaksa : surat perjanjian. satu, dua tiga ya. Ini?
Saksi Dodoh : ya
Jaksa : ini tulisan saksi ya?
Saksi Dodoh : tulisan saya
Jaksa : ada putusan, problemnya, public menginginkan ini ya?
Saksi Dodoh : ya.
143
Jaksa : baik.
Jaksa : ini? Saudara ini? BB no. 6? sebentar yang 2001.. yang 2002 tahu ya?
Saksi Pandu : tahu, tahu tahu.
Jaksa : tahu ya. .... tahu Pandu ya. saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : iya
Jaksa : BB 28?
Saksi Pandu : saya tahu
Jaksa : saksi Pandu tahu ya. Saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : tahu
Jaksa : oke. BB 270? Saksi Pandu?
Saksi Pandu : iya tahu
Jaksa : tahu. Saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : jadi kita yang buat ya, EOSPKP ya
Jaksa : baik ya. Terdakwa? Terdakwa tahu? Baik. BB 269, laporan evaluasi tahap
dua, saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : tahu
Jaksa : saksi Pandu?
Saksi Pandu : tahu
Jaksa :terdakwa?
Terdakwa : tahu
Jaksa : ini? BB 29? dari pada Netway?
Saksi Dodoh : ya
Jaksa : tahu ya, saksi Dodoh. Saksi Pandu?
Saksi Pandu : tidak
Jaksa : tidak tahu. terdakwa?
Terdakwa : tidak tahu
Jaksa : cukup
: saksi ini. BB 117? tahu saksi Pandu ya?
Saksi Pandu : iya tahu
: saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak
: Terdakwa?
144
Terdakwa : tidak
: baik. Kemudian ini, BB 103, ya?
Saksi Pandu : tahu tahu tahu
: tahu ya, saksi Pandu tahu. Saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak
: terdakwa?
Terdakwa : tidak
: baik. Kemudian ini, BB 101, ada surat perjanjian
Saksi Pandu : iya. Saya tahu.
:saksi Pandu tahu ya?
Saksi Pandu : saya tahu
: Dodoh? Saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak
: terdakwa?
Terdakwa : tidak
: baik. Terakhir 102. Perjanjian 050 2002?
Saksi Pandu : iya
: Saksi Pandu tahu ya?
Saksi Pandu : tahu tahu tahu
: Saksi Dodoh?
Saksi Dodoh : tidak.
: Terdakwa?
Terdakwa : tidak
: cukup
Hakim : bagaimana saudara terdakwa, keter angan saksi ini?
: Yang Mulia, ada beberapa hal yang saya akan.. hmm.. sangkal dari
pernyataan saksi, namun akan kami sampaikan dalam pledoi.
Hakim : pledoi ya. Baik saudara saksi tetap pada keterangannya atau bagaimana?
Saksi I dan II : tetap
Hakim : ya, boleh meninggalkan ruang sidang.
(Saksi I dan Saksi II meninggalkan ruang persidangan)
145
Hakim : cukup saksinya hari ini?
: cukup
Hakim : saudara terdakwa ke tengah
: baik pemeriksaan saudara hari ini cukup. Kita akan dengarkan lagi nanti
pada persidangan berikutnya. Sebelum sidang ditutup, ada yang mau saudara
sampaikan?
Terdakwa : Cukup
Hakim : penasehat hukum?
PH1 (MI) : baik Yang Mulia, kemarin kami menyampaikan, satu surat Yang Mulia..
Hakim : permohonan izin berobat itu ya?
PH1 (MI) : iya betul, Yang Mulia
Hakim : ya, sudah kami tanda tangani kemudian bisa diambil .........
PH1 (MI) : kemudian, seterusnya, untuk sidang berikutnya, kami ingin ketahui, siapa
saksi-saksi yang akan dihadirkan.
Hakim : sebentar. Dari penuntut umum, siapa yang mau dihadirkan? Berapa orang?
Kalau begini liat perjalanan pemeriksaan saksinya kaya keong,diperhitungkan
lah, ya. Berapa yang akan di ajukan, di seleksi lah.
Jaksa : nanti kita informasikan, Yang Mulia, seperti biasa.
Hakim : dikoordinasikan lah, telepon-teleponan lah, laya orang jatuh cinta gitu kan
bisa main telepon-teleponan, ya. Baik, kalau tidak ada lagi, sidang hari ini
kita tunda, dan akan kita hadirkan kembali pada hari yang sama, Selasa
tanggal 27 September 2011, jam 9.dengan perintah kepada penuntut umum
untuk menghadirkan saksi dan terdakwa .Sidang kita tutup.
(Palu diketuk)
(Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang)