Download - Paper E Business
-
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan sejalannya perkembangan bidang teknologi pada masa sekarang ini,
perusahaan-perusahaan makin dipacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai nilai
jual untuk tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari semakin ketat . Akhir-
akhir ini penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan
mendominasi seluruh kegiatan bisnis secara global, teknologi akan berubah menjadi alat untuk
persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ini pun akan membawa dampak
yang sangat besar bagi setiap perusahaan. Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlu
mempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk
melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu, para
pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan
tempat secara fisik. (Budi Sutedja,2001:86) Kini makin banyak perusahaan di Indonesia yang
menerapkan e-business sebagai sarana untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama
untuk memperbaiki proses bisnis mereka. Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya
tingkat kompetisi yang semakin nyata terlihat. Sehingga perusahaan harus memiliki
kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga
perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Penggunaan teknologi
diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif
tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang
mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis
implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk
produk adalah dengan menggunakan E-Business. Selama ini juga pelanggan yang ingin
membeli suatu produk diharuskan untuk mendatangi tempat dari penjual produk sendiri dan hal
itu sangatlah tidak efisien bagi para pelanggan yang mempunyai kesibukan kesibukan yang
sangat padat sekali. Dengan adanya layanan E-Business ini maka pelanggan dapat
mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang
canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses E-Buiness tidak harus berada di suatu
tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang
menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook
ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka
-
dari itu saat sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaan-perusahaan yang
menerapkan layanan E-Business.
Dalam pembahasan ini penerapan E-Business di Indonesia, akan mengambil studi kasus
PT.Garuda Indonesia. Dalam upayanya untuk kelangsungan e-business Garuda Indonesia di
masa depan, pihak perusahaan menyadari bahwa e-commerce dapat menjadi salah satu faktor
untuk mengendalikan ekonomi, dan perusahaan tanpa sebuah platform e-commerce tidak akan
dapat berkompetisi secara global. Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-harinya, Garuda Indonesia
juga menggunakan internet yang ditampilkan dalam website khusus dalam hal e-ticketing. Setiap
orang yang akan menggunakan jasa Garuda Indonesia tidak hanya dapat memesan tiket secara
konvensional, tetapi juga bisa secara online melalui internet. Selain itu, fungsi internet disini
adalah untuk memperkenalkan Garuda Indonesia kepada masyarakat itu sendiri, sejarah Garuda
Indonesia, serta jasa-jasa yang dilayani. Dari sini dapat dilihat bahwa Garuda Indonesia
memanfaatkan e-commerce untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Bentuk penerapan e-
commerce Garuda Indonesia ini adalah dengan menyediakan pusat layanan call centre selama 24
jam sehari, 7 hari seminggu, reservasi online, serta e-auction. Garuda Indonesia mempersiapkan
dirinya untuk menjadi market leader domestic dan berharap agar dirinya siap untuk menghadapi
kompetisi secara internasional. Selain itu, visi Garuda Indonesia sendiri saat ini adalah menjadi
market leader dalam bidang e-travel dengan terlebih dahulu menjadi pioneer dalam penerapan
teknologi ini di dalam sistem mereka. Dengan adanya fondasi yang kokoh, Garuda Indonesia
telah menjadi salah satu kebanggaan bagi Indonesi
-
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT. Garuda Indonesia Airline
Alamat Kantor Pusat : Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13 Jakarta 10110
Telepon : (021) 231 2612
Faksimili : (021) 381 1486
Email : [email protected]
Website : www.garuda-indonesia.com
Cabang di Indonesia : 21 Kantor Cabang
Cabang du Luar Negri : 24 Kantor Cabang
Bidang Usaha : Jasa Angkutan Udara
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Sejarah Garuda
Indonesia berawal dari tahun 1940-an pada saat Indonesia masih berperang melawan Belanda.
Garuda Indonesia berdiri pada tanggal 26 Januari 1949 yang pada saat itu bernama Indonesian
Airways. Pesawat pertama Garuda Indonesia di beri nama Seulawah atau Gunung Emas yang
dananya di dapatkan dari sumbangan masyarakat Aceh dengan harga 120.000 dolar Malaysia.
Pada tanggal 28 Desember 1949, nama Garuda Airways diganti menjadi Garuda Indonesian
Airways. Pada tanggal 1 Maret 1950 Garuda Indonesia baru dapat beroperasi dengan sejumlah
pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan KLM.
Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda
Indonesia berkantor pusat di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13. Jakarta Pusat, Indonesia.
Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di
hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota kota di luar negeri. Kegiatan Garuda
lainya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga
-
merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke berbagai negara. Sebagai
perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang
sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan
penerbangan Garuda telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan ke luar
negeri meliputi kotakota di benua Asia, Australia dan Eropa. Garuda Indonesia telah
menerapkan standar internasional sesuai dengan standar ISO 9001 2001.
Visi
Menjadi Perusahaan penerbangan yang disegani / memiliki keunggulan bersaing di Asia
dan mengalami pertumbuhan berkesinambungan (sustainable grow).
Misi
Memberikan pelayanan jasa angkutan udara yang berkualitas dan berorientasi kepada
kepuasan pengguna jasa melalui pengelolaan secara professional.
Mengupayakan keuntungan dengan menyelenggarakan usaha jasa pengangkutan
udara untuk orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya baik domestik
maupun internasional serta kegiatan lain yang berhubungan dengan bidang usaha
pengangkutan udara.
Melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang
pembangungan dan ekonomi nasional, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara
dan di bidang lainnya yang terkait.
PRODUK DAN LAYANAN
GA-Express
Premium Economy Class
GA City Check-in
GA Frequent Flyer (GFF)
-
Ulasan tentang PT.GAruda indonesia airline:
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi udara,
perusahaan ini adalah milik negara. perusahaan ini memiliki misi menjadi perusahaan yang di
segani dan memberikan pelayanan jasa angkutan yang berkualitas,perusahaan ini
melaksanakan program kebijakan pemerintah di bidang pembangunan dan ekonomi nasional.
-
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN TENTANG E-BUSINESS
Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan
berbagai perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para
pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan
dengan semakin beratnya tantangan persaingan dari luar yang dihadapi perusahaan di
Indonesia, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang. Dalam bidang manufaktur,
misalnya, persaingan ketat datang dari Tiongkok, Malaysia, Vietnam, yang dapat membuat
produk-produk lebih murah. Produk-produk murah tersebut sulit disaingi karena memang
skala eknomi peruashaan-perusahaan yang dari Tiongkok itu lebih baik posisinya dibanding
perusahaan di indonesia. Mereka mempunyai pasar lokal yang begitu besar sehingga
produk yang dihasilkan bisa lebih murah. Untuk itu perusahaan-perusahaan nasional harus
meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan penggalangan kekuatan bersama atau kolaborasi.
Pemanfaatan e-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya
saing melalui perolehan efisiensi biaya operasi, kecepatan menjangkau pasar, maupun
jangkauan geografis usaha yang lebih luas. (Warta Ekonomi-No.23/THN XIV/9 Oktober
2002:14)
Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet.
Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,
komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:
Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)
b. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari
organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce.
McGraw-Hill)
-
c. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan
manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of
Management Information Systems: Organization and Technology in Networked
Enterprise. Prentice Hall)
d. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah
terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha
Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan
terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan
sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan
teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000. E-business Just What is It?
http://ebusiness.about.com/industry)
f. Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet akan menjadi
sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall)
g. E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian,
penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-
business pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997.
(SearchCIO.com)
h. Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis misalnya untuk
menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan rekan bisnis.; Perusahaan
yang menggunakan teknologi internet. (MSN Encarta)
i. Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan
dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan
proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu
untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi
informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara
elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business dengan e-
commerce adalah ecommerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet
sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya
sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier,
sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll
dengan konsumen mereka, dan sebagainya. (Executive Guides: Business To Customer
www.netessence.com.cy)
-
j. E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan
pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas
dan keutungan dari suatu bisnis. (http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm)
Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita dapat
menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat kesamaan
dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari
beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang
digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang
diberikan. Hasilnya sebagai berikut:
Pelaku E-Business
Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis
Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
Teknologi informasi dan komunikasi
Komputer, data yang telah terkomputerisasi
internet
Kegiatan Sasaran
Kegiatan bisnis
Proses bisnis utama
Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
Operasi bisnis utama
Tujuan
Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
Transformasi proses bisnis
Sharing informasi
Keuntungan
- Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
- Memberikan nilai bisnis yang berbeda
-
- Efisien
- Peningkatan produktivitas dan keutungan
Dengan demikian, maka akan dengan mudah mendefinisikan e-bisnis dalam satu arti utuh,
yaitu:
E-bisnis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi,
individu,atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama
sehingga dapat memberikan keuntungandapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas,
integrasi,optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
E-Business dan Perubahan dalam Perusahaan
E-business menggambarkan penggunaan alat-alat dan platforms elektronik untuk
menjalankan bisnis perusahaan (Kotler,2003:40). Menurut Judy Straus dan rekan (Judy
trauss.,et.al,2003:5) e-businessmerupakan optimisasi aktivitas bisnis perusahaan terus
menerus melalui teknologi digital. Perkembangan internet telah meningkatkan kemampuan
perusahaan secara luar biasa untuk menjalankan bisnis mereka lebih cepat, lebih akurat,
melalui batasan waktu dan tempat yang lebih luas, pada biaya yang berkurang, dan dengan
kemampuan untuk mengkustomisasi dan mempersonalisasi tawaran kepada konsumen.
(Kotler, 2003:40). Sedang menurut Budi Sutedja (Budi Sutedja,2001:97), e-business merupakan
suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama kegiatan-kegiatan bisnis yang dilakukan
melalui internet. Perubahan-perubahan yang cukup mendasar pada perusahaan bisnis terjadi
akibat adanya e-business. Perubahan tersebut diantaranya :
1. pemasaran dapat dilakukan secara luas dengan tingkat kompetisi yang lebih tinggi,
2. pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung pada
informasi dan pengetahuan,
3. produktivitas lebih ditekankan daripada formalitas kehadiran ditempat kerja,
4. produk-produk dan layanan baru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, tetapi
usia produk menjadi sangat pendek,
5. struktur organisasi menjadi lebih flat, terdistribusi, dan pemberdayaan yang dilakukan
dalam organisasi era internet tersebut akan meningkatkan fleksibilitas dan penekanan
biaya; kerja tim lebih ditekankan untuk dapat memberi respon atau melahirkan inovasi-
inovasi baru. (Budi Sutedjo,2001:90)
-
Manfaat Dan Kendala E-Business
Warta Ekonomi, dalam salah satu artikelnya mengenai e-business menyebutkan
beberapa k euntungan penerapan e-business diantaranya
1. meningkatkan daya saing perusahaan,
2. mempercepat proses bisnis,
3. biaya operasi yang lebih murah,
4. jangkauan pasar yang lebih luas,
5. kecepatan menjangkau pasar yang lebih baik (time to market),
6. potensi untuk memperluas usahanya dibidang-bidang yang baru, (7) adanya delivery
channel baru dalam berbisnis dengan pelanggan dan pemasok. (Warta Ekonomi
no.23/Thn XIV/9Oktober 2002 : 12)
Secara ringkas manfaat yang dapat dipetik baik oleh organisasi, konsumen, dan
masyarakat pada umumnya, diantaranya (Budi Sutedja,2001:102)
1. Bagi Perusahaan atau Pebisnis Perorangan
a. Memperpendek Jarak
Perusahaan atau pebisnis perorangan dapat lebih mendekatkan diri dengan
konsumen dimana jarak secara fisik dapat diatasi dengan hanya mengklik situs
yang dibangun
b. Perluasan Pasar
Jangkauan pasar dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem bisnis
tradisional yang terbatas oleh lokasi
c. Perluasan Jaringan Mitra Kerja
Selain perluasan pasar, perusahaan dapat juga melakukan perluasan jaringan
mitra kerja.
d. Biaya Terkendali
Perusahaan tidak perlu hadir secara fisik di berbagai kota dan penjuru dunia,
namun dapat melakukan transaksi dengan konsumen dari berbagai lokasi.
Melalui jaringan kerja antar perusahaan pendukung yang baik apalagi dengan
fasilitas internet, maka konsep Just In Time dapat diterapkan
-
e. Efisien
Melalui pola paperless, dimana distribusi data dan informasi dilakukan secara
elektronik, maka akan ada penghematan dari segi waktu karena ada integrasi
dengan database yang ada di komputer pusat. Waktu pengiriman, biaya kertas,
dan perangko pun dapat dihemat
f. Cash Flow Terjamin
Dengan sistem e-business, cash flow perusahaan akan terjamin karena
perusahaan akan menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim
barang yang dipesan konsumen. Dengan pola seperti ini, modal yang dibutuhkan
relatif lebih kecil
g. Manfaat Lainnya
Diantaranya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan layanan konsumen,
menyederhanakan proses,meningkatkan produktivitas,mempermudah akses
informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan fleksibilitas.
2 Bagi Konsumen
a. Efektif
Konsumen dapat memperoleh informasi dan bertransaksi setiap saat dengan
akurat, cepat, dan murah
b. Biaya Terkendali
Biaya transportmenuju lokasi untukmemilih barang, perbandingan harga dengan
penjual lain dan transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua
proses dapat dilakukan dari balik meja dan hanya menekan klik mouse
c. Aman Secara Fisik
Para konsumen akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan jumlah
uang yang sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko kecopetan
atau perampasan sangat kecil, meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit
dan pembobol sistem (hacker)
d. Harga Murah
Karena perusahaan dapat menekan biaya pemasaran dan meraih manfaat dari
penerapan Just In Time, konsumen kemungkinan mendapatkan harga produk
lebih murah
-
e. Fleksibel
Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai tempat dengan berbagai
kondisi, seperti dari rumah, kantor, perpustakaan, warnet, atau tempat lainnya
3. Bagi Masyarakat Pada Umumnya
a. Lahirnya era e-business membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan
permodalan yang baru.
b. E-business akan menjadi wahana kompetisi antar perusahaan atau usaha
perorangan yang mengglobal, sehingga masyarakat dapat menikmati produk-
produk berkualitas standar dengan harga kompetitif
4. Bagi Dunia Akademis
a. Lahirnya era e-business memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk
mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut
b. Para peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola
bisnis, konsumsi, dan transaksi dalam usaha menemukan kesepahaman baru
dan pengembangan teori dan konsep baru
c. Sistem e-business juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa
pendidikan, disamping teknologi internet yangmemungkinkan dilakukannya
aksesmateri pendidikan dari jarak jauh.
Saat ini makin banyak perusahaan menerapkan e-business dengan harapan untuk
mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan meraup pendapatan yang lebih besar.
Namummereka menghadapi banyak faktor yang dapat menggagalkan penerapan itu. Beberapa
penyebab kegagalan implementasi e-business diantaranya :
1. manajemen tidak memberikan dukungan yang efektif terhadap implementasi e-business
di perusahaannnya sendiri,
2. manajemen kurang mengetahui proses penerapan e-business yang benar,
3. manajemen tidak mampu membedakan bahwa e-business bukanlah sekedar investasi
teknologi informasi melainkan perbaikan proses bisnis atau peningkatan bisnis dengan
didukung teknologi informasi,
4. manajemen kurang menyadari bahwa proses implementasi e-business pada akhirnya
harus mampu mengembalikan nilai investasinya dan meningkatkan laba perusahaan,
-
5. manajemen tidak memberikan sumber daya yang terbaik di proyek implementasi e-
business (Warta Ekonomi no.23/Thn XIV/9 Oktober 2002 : 13)
Penerapan E-Business di Indonesia
Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlumempertimbangkan pemanfaatan teknologi
komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan
jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu, para pengusaha dapatmembangun unit-unit
bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik. (Budi Sutedja,2001:86)
Kini makin banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan e-business sebagai sarana
untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama untukmemperbaiki proses bisnis
mereka. Dalam bidang perbankan,misalnya, tercatat bank BCA, BII, Lippobank, Niagamulai
membangun e-business dalam menjalankan bisnisnya. Tidak hanya bidang perbankan saja,
tetapi e-business juga mulai diterapkan di perusahaan-perusahaan seperti Garuda Indonesia,
Telkomsel, Astra, Indosat, Telkom, United Tractor, Metrodata, Ramayana Lestari Sentosa, AIG
Lippo, dan masih banyak lagi.Gunawan Loekito,manajer pemasaran PT.SAP Indonesia,melihat
kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia akan pentingnya e-business umumnya sudah
mulai ada sejak 3-5 tahun yang lalu berdasarkan pengalaman SAP Indonesia sendiri yang
mulai aktif ikut membantu melakukan implemtasi perusahaan-perusahaan di Indonesia sejak
lima tahun yang lalu dan benar-benar aktif membantu sejak krisis ekonomi melanda Indonesia
pada tahun 1998 (Warta Ekonomi-No.23/THN XIV/9 Oktober 2002:14)
Warta Ekonomi, salah satu majalah bisnis di Indonesia, memberikan penghargaan E-
Company Award 2002 kepada perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan e-business
selama minimal satu tahun, yang terbagi dalamlima kelompok besar industri di Indonesia
dengan berbagai kriteria penilaian, diantaranya
1. customer value
(nilai-nilai yang diterima oleh konsumen yang dilihat dari semua akspek nilai-nilai
perusahaan yang melekat dalam produk atau jasa yang diberikan kepada
konsumenmeliputi nilai produk, jasa, personal, dan image),
2. proses efisiensi
(kemampuan perusahaan untuk mengoptimalisasi rasio input terhadap output),
3. inovasi
-
berdasarkan jenis dan frekuensi penerapan ide atau gagasan baru dalamproses bisnis
maupun yang berhubungan langsung dengan produk atau jasa yang diberikan),
4. human resources
sumber daya manusia dalam perusahaan yang dapat menunjang dan mendukung
Strategi perusahaan dalammenerapkan e-business),
5. komitmen manajemen terhadap pengembangan teknologi informasi,
6. revenue per total asset selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
Tantangan dan Keterbatasan E-Business di Indonesia
Meskipun model e-business ini memiliki banyak manfaat, tetapi masih ada sejumlah
tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi. Hambatan e-business di Indonesia diantaranya
meliputi (Budi Sutedja,2001:107-108) :
1. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan budaya dari pola belanja onvensional
yang memungkinkan orang untuk memegang danmencoba barang yang akan dibeli
menjadi hanya melihat katalog produk ternyata membutuhkan suatu perjalanan waktu.
Sementara itu cyberlaw juga belum juga jelas baik isi apalagi penerapannya, sehingga
konsumen banyak yang hati-hati. Kadang-kadang karena terlalu hati-hati maka
kepercayaan konsumen kepada penjual menjadi sangat rendah
2. Pada umumnya harga produk tidak dapat ditawar lagi
3. Sarana pra sarana masih belum memadai.
4. Masih sangat sedikit sumber daya manusia yang memahami dan menguasai dengan
baik dan benar konsep dan implementasi teknologi informasi dan penerapannya dalam
dunia bisnis E-Business: Meningkatkan Daya Saing PerusahaaN.
5. Layanan pendukung utama seperti jasa posmasihmemerlukan pembenahan dan
peningkatan supaya jeda waktu dari terjadinya transaksi hingga diperolehnya barang
oleh konsumen tidak terlalu lama
6. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit sehingga masyarakat mengalami
phobia terhadap mekanisme e-business yang menyertakan nomor kartu kredit dalam
formulir transaksi
-
7. Adanya masalah perbedaan platform yang digunakan dalam perusahaan. Perbedaan
platform ini dapat meliputi pola atau format pencatatan dan laporan, prosedur, sistem
waktu, dan lain sebagainya
8. Penjual dan pembeli masih menunggu sistem e-business stabil sebelum mereka
memanfaatkannya seara optimal.Para penjual juga masih mencoba Dengan menguasai
medan bisnis lewat internet
9. E-businessmasih dipandang sebelahmata sebagai sistemyang sulit dioperasikan dan
belum ada aturan yang jelas dari pemerintah
10. Perubahan pola konsumen dari konsumen yang cenderung pasif dan menunggu
informasi atau promosi dari pembicara menjadi konsumen yang aktif dalam mencari
informasi sebelum melakukan transaksi
11. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat yang tepat sehingga sistem
ebusiness dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran etika
dan moralitas, seperti menjajakan situs pornografi
Aplikasi e-business yang ditunjukan pada gambar 1 menunjukan komponen-komponen
aplikasinya, hubungan diantaranya, antaramuka (interface) dengan pelanggan, karyawan,
rekam bisnis, dan stackholder yang lain didalam suatu perusahaan e-business.
Gambar 1. Aplikasi E-Business
-
Aplikasi-aplikasi e-business pada dasarnya adalah aplikasi berbasis jaringan artinya
kehadirannya adalah untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan baik dari tempat
yang sama maupun tempat yang berbeda, seperti yang ditujukan pada gambar 2
Gambar 2 Peran ektranet bagi E-business menghubungkan perusahaan dengan
pemasok,pelanggan,rekan,dan kantor cabang
-
B. PENGGOLONGAN E-BUSINESS
Penggolongan e-business yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat transaksinya.
Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan :
1. Business to business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Consumer to Consumer (C2C)
4. Consumer to Business (C2B)
5. Non Business e-Commerce
6. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce
Gambar 3 Sistem B2B
-
Secara umum e-business dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis,
sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic
shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Dalam Business to
Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling
kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to
Customer, sifatnya terbuka untuk publik sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui
suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to
Customer.
-
C. PENGERTIAN E-COMMERCE
Electronic Commerce merupakan kebutuhan esensial saat ini dalam dunia bisnis global,
dan sebagai penunjang dalam pengembangan pasar, meningkatkan efisiensi, dapat menekan
biaya, serta memberikan akses yang lebih luas bagi partner dan pelanggan perusahaan.
Didalam http://www.sentralweb.com disebutkan bahwa e-Commerce telah ada dalam berbagai
bentuk selama lebih dari 20 tahun. Teknologi yang disebut dengan Electronic Data Interchange
(EDI) dan Electronic Funds Transfer (EFT) pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun1970-
an. Pertumbuhan penggunaan kartu kredit, Automated Teller Machines dan perbankan via
telepon ditahun 1980-an juga merupakan bentuk bentuk Electronic Commerce.
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang biasa digambarkan
sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel,
Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa
dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000
dalam buku M. Suyanto,11,2003). Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam
buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :
1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman indormasi, produk/layanan,
atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi
transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhikeinginan
perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika
meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi
di internet dan jasa online lainnya.
-
Ruang Lingkup E Commerce
E- Business, merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara elektronik dalam arti luas.
E-Commerce, merupakan lingkup perdagangan yang dilakukan secara elektronik, dimana
didalamnya termasuk Perdagangan via Internet (Internet Commerce), perdagangan dengan
fasilitas Web Internet (Web-Commerce), perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur
secara elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).
Perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan menggunakan e-commerce
menurut http://www.sentralweb.com
-
Dari gambar tersebut diatas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dengan e-
commerce. Pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada penggunaan fax, pencetakan
dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir. Efisiensi tersebut akan menunjukkan
pengurangan biaya dan waktu/kecepatan proses. Kualitas transfer data pun lebih baik, karena
tidak dilakukan entry ulang yang memungkinkan terjadinya human error. Secara ringkas e-
commerce mampu menangani masalah berikut:
Otomatisasi, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.(enterprise resource
planningconcept)
Integrasi, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
proses. (just in timeconcept)
Publikasi, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang
dipasarkan. (electronic catalogingconcept)
-Interaksi, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan
human error (electronic data interchange/EDIconcept)
Transaksi, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang
melibatkaninstitusilainnyasebagaipihakyang menanganipembayaran. (electronic
paymentconcept
-
Mekanisme E-Commerce
- Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan shopping
cartuntuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar.
Konsep shopping cartini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk
berbelanja di pasar swalayan. Shopping cartbiasanya berupa formulir dalam web, dan
dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah
dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk
membatalkan membeli barang tersebut.
- Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form
transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit.
Karena informasi inibisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak
penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan
secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.
- Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan
melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas
bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.
Manfaat E-Commerce
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto
(2003) adalah :
1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian
informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply
chain dan management tipe pull.
4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi internet lebih murah dibanding VAN.
7. Akses informasi lebih cepat
-
Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) ecommerce
juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam
sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik,
bukan lagi hari atau minggu.
5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran
serta pengalaman.
6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara
substansial.
Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen e-commerce
juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :
1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk
berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi
polusi udara.
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk
menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa ecommerce.
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan
memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat :
1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-
commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill
dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya
e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu
yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey,
1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat
-
nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan
baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.
3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan perusahaan
dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga
dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998
4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997
menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan
layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu
perusahaan tersebut.
D. PENGERTIAN E-PROCUREMENT
e-Procurement adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola pengadaan
barang/jasa berbasis internet yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan
barang/jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi. Adanya e-Procurement ini memberikan
manfaat bagi perusahaan maupun supplier karena perusahaan maupun supplier akan lebih
mudah ketika melakukan hubungan kerjasama dalam pengadaan barang. Manfaat dari
penggunaan e-Procurement adalah :
1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.
2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3. Proses pengadaan akan lebih transparan.
4. Mereduksi biaya pengadaan barang/jasa.
5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6. Memperlancar Komunikasi Buyer Supplier.
7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.
Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam mendukung proses bisnis
adalah dalam proses pengadaan barang/jasa, sehingga proses tersebut akan lebih transparan,
efektif dan efisien. Pemanfaatan e-Procurement menjadikan proses pengadaan dapat
-
dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka
dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan
baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/
Perusahan. Aplikasi electronic Procurement atau e- Procurement adalah suatu aplikasi yang
digunakan untuk mengelola pengadaan barang/jasa berbasis internet yang didisain untuk
mencapai suatu proses pengadaan barang/jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi. Aplikasi e-
Procurement memiliki fasilitas transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan
Buyer adalah pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier adalah
pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/jasa yang dibutuhkan oleh Buyer
Keunggulan e-Procurement :
Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis internet.
Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.
Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh
seluruh stakeholder.
Proses akan berlangsung secara :
a. Efisien,
b. Efektif,
c. Terbuka dan bersaing,
d. Transparan,
e. Adil/ tidak diskriminatif,
f. Akuntabel.
Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat.
Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
Manfaat e-Procurement
1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.
2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3. Proses pengadaan akan lebih transparan.
4. Mereduksi biaya pengadaan barang/jasa.
-
5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6. Memperlancar Komunikasi Buyer Supplier.
7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.
Dukungan Hardware, Software, Network, Organware.
E-Procurement sebagai suatu sistem informasi merupakan suatu sinergi antara data,
mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan
manusia untuk menghasilkan informasi. Sehingga dalam membangun suatu sistem informasi e-
Procurement sedapat mungkin menggunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem
alias System Development Life Cycle (SDLC). Siklus itu dalam aplikasi e-Procurement terdiri
dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Pengembangan siklus itu berupa
SDLC Model. Berupa metodelogi yang didasarkan pada beberapa aktifitas penting yang
meliputi: System/Information Engineering and Modeling, Software Requirements Analysis antar
muka aplikasi (interfacing), Systems Analysis and Design, Code Generation, Testing, dan
Maintenance. Pada prinsipnya sistem aplikasi e-Procurement merupakan integrasi modul-modul
aplikasi yang saling terkait satu dengan lainnya untuk membentuk aplikasi yang utuh dengan
fungsi utama mengaplikasikan konsep e-procurement. Sistem aplikasi itu sebaiknya dikenakan
audit, standarisasi dan tata kelola yang kokoh. Audit itu menyangkut efektifitas, efisiensi,
availability system, reliability, confidentiality, dan integrity, serta aspek security. Tahapan-
tahapan dalam audit sistem e-Procurement pada prinsipnya sama dengan audit TI pada
umumnya. Dalam pelaksanaannya, auditor sistem e-Procurement mengumpulkan bukti-bukti
yang memadai melalui berbagai teknik. Dalam proses pengumpulan bukti ini ada beberapa cara
yang sering dipakai yaitu, audit around computer, audit trought computer dan audit with
computer. Jika tingkat pemakaian sistem e-Procurement tinggi maka audit yang dominan
digunakan adalah audit with computer atau yang biasa disebut dengan teknik audit berbantuan
komputer atau menggunakan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Sebagai gambaran,
Di AS hasil audit sistem informasi e-Procurement harus dipublikasikan kepada publik. Dengan
demikian pengguna jasa mengetahui betul kondisi layanan sistem informasi e- Procurement
tersebut. Dari sudut software engineer, tujuan akhir proses rekayasa perangkat lunak adalah
menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi. Philip Crosby dalam bukunya yang terkenal
tentang kualitas perangkat lunak menerangkan bahwa manajemen kualitas bukanlah suatu hal
yang tidak diketahui. Dalam konteks pengembangan e-Procurement ada dua jenis kualitas yang
ada, yaitu kualitas disain dan kualitas konformansi. Kualitas desain mengacu pada karakteristik
-
yang ditentukan oleh desainer terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi, dan
spesifikasi kinerja, semua memberikan kontribusi terhadap kualitas desain. Karena material
dengan nilai yang lebih tinggi digunakan dan toleransi yang lebih ketat serta tingkat kinerja yang
lebih baik ditentukan, maka kualitas desain dari suatu produk bertambah, bila produk dihasilkan
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Kualitas konformansi adalah tingkat dimana
spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan.
-
BAB IV
PEMBAHASAN
PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa penerbangan komersial dan berada di bawah
Pembinaan Menteri Negara Pendayaguanaan BUMN. Perusahaan ini sebelumnya, bernama
Garuda Indonesia Airways NV, dan berdasarkan akte notaries Raden Kadiman nomor 137 pada
tanggal 31 Maret 1950. Perusahaan ini secara konsisten mengembangkan produknya dengan
memfokuskan diri pada peningkatan pelayanan kepada pelanggan serta peningkatan efisiensi
proses internal guna tercapainya bisnis perusahaan secara keseluruhan, langkah ini
mencerminkan komitmen manajemen untuk menjaga realibilitas pelayanan kepada pelanggan
dengan mengoptimalkan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk pelayanan yang
optimal dan konsisten. Dari sekian banyak jenis relasi e-Business, market transaksi bertipe B-
to-B (Business to Business) dinilai yang paling besar total nilai bisnisnya, sehingga langkah
strategis perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasionalnya dalam masalah pembelian
adalah dengan cara melakukan perubahan pada proses atau transaksi melalui penerapan e-
Procurement, dimana e-Procurement merupakan suatu konsep yang paling mudah untuk
dijalankan dan dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan dari perusahaan.
A. SISTEM E-COMMERCE GARUDA INDONESIA
Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-harinya, Garuda Indonesia juga menggunakan
internet yang ditampilkan dalam website khusus dalam hal e-ticketing. Setiap orang yang akan
menggunakan jasa Garuda Indonesia tidak hanya dapat memesan tiket secara konvensional,
tetapi juga bisa secara online melalui internet. Selain itu, fungsi internet disini adalah untuk
memperkenalkan Garuda Indonesia kepada masyarakat itu sendiri, sejarah Garuda Indonesia,
serta jasa-jasa yang dilayani. Dari sini dapat dilihat bahwa Garuda Indonesia memanfaatkan e-
commerce untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Bentuk penerapan e-commerce Garuda
-
Indonesia ini adalah dengan menyediakan pusat layanan call centre selama 24 jam sehari, 7
hari seminggu, reservasi online, serta e-auction.
Secara umum e-travel adalah penggunaan fasilitas e-commerce untuk mengubah
kebiasaan para pelanggan dalam industri travel sesuai dengan pengertian e-travel di internet.
Garuda Indonesia menyediakan layanan e-commerce dalam bentuk : e-booking, e-payment, e-
ticket, advance check in, schedule info, e-voucher, dan promo. Easy booking adalah proses
reservasi dan transaksi penerbangan yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun dengan
menghubungi Garuda Indonesia Call Centre. E-payment adalah pembayaran tiket secara lebih
mudah dan cepat melalui beragam fasilitas online payment, termasuk kartu kredit, ATM, phone
banking, mobile banking, dan internet banking. Setelah mendapat konfirmasi pembukuan dari
call centre, calon penumpang akan mendapatkan kode booking dan 13 digit kode pembayaran.
Untuk pembayaran melalui kartu kredit, calon penumpang hanya cukup memasukkan 16 digit
nomor kartu kredit dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh mesin transakski pada Garuda
Indonesia Call Centre selama 24 jam. Calon penumpang juga dapat membayar melalui ATM
dan fasilitas perbankan lainnya.
Fasilitas e-ticketing merupakan tiket elektronik atau tiket tanpa kertas untuk semua
penerbangan tujuan domestik dan Singapura dengan keberangkatan dari Jakarta. E-ticketing ini
diyakini dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik itu pihak maskapai penerbangan
maupun pihak konsumen.
Garuda Indonesia mempersiapkan dirinya untuk menjadi market leader domestic dan
berharap agar dirinya siap untuk menghadapi kompetisi secara internasional. Selain itu, visi
Garuda Indonesia sendiri saat ini adalah menjadi market leader dalam bidang e-travel dengan
terlebih dahulu menjadi pioneer dalam penerapan teknologi ini di dalam sistem mereka. Dengan
adanya fondasi yang kokoh, Garuda Indonesia telah menjadi salah satu kebanggaan bagi
Indonesia.
Penggunaan E-Commerce ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan
penyebaran produk serta pendapatan. Sistem ini dirancang untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pemasaran suatu perusahaan yang timbul keyika memasarkan hasil
produksi/layanan jasanyanya masih mengandalkan tenaga sales. Pemasaran melalui tenaga
sales akan mengeluarkan biaya lebih banyak dan tenaga serta waktu para sales dalam
memasarkan atau mencari customer. Hal ini dapat mempengaruhi kelancaran transaksi
pemesanan produk oleh konsumen karena pemesanan barang hanya dapat dilakukan pada
saat jam kerja saja. Sedangkan jika menggunakan sistem penjualan secara online, konsumen
dapat melakukan pemesanan barang/jasa secara online dari berbagai tempat dan kapan saja.
-
Melalui sistem E-Commerce, proses pemasaran dapat dilakukan secara lebih efektif dan
efisien.
Tampilan E-Commerce
-
B. E-Procurement di Garuda Indonesia
Pemasok pada PT. Garuda Indonesia diseleksi berdasarkan daya saing, fleksibilitas,
inovasi dan kekuatan pada penerapan solusi yang dikembangkan, perusahaan mencari bisnis
yang mampu dan mempunyai keinginan serta niat baik untuk berbagai tanggung jawab dalam
melakukan usaha untuk mengembangkan tingkat kualitas dan layanan dengan biaya
terjangkau, keterikatan pemasok terhadap penawaran perusahaan selanjutnya ditindaklanjuti
dengan proses pengiriman proposal oleh para pemasok. Untuk menjalankan program e-
Procurement ini dibutuhkan juga dukungan dari Hardware, Software, Network, maupun
organware. Penerapan e-Procument diperoleh ragam imbas dengan sebaran faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja operasional, seperti: kelancaran proses pelaksanaan kontrak pembelian,
peningkatan komunikasi dengan pemasok, percepatan proses pembelian dan pengurangan
tingkat kesalahan dalam pembelian.
PT. Garuda Indonesia telah beberapa kali melakukan tender. Salah satu tender dengan
nilai cukup besar juga telah dilakukan untuk pengadaan bahan bakar jet, dengan nilai transaksi
mencapai USD 54 juta. Tender ini dilakukan secara remote (jarak jauh), dimana pemasok
-
secara fisik tidak perlu datang ke kantor panitia tender di Jakarta. Untuk tender pengadaan
bahan bakar jet ini, penghematan yang dicapai cukup signifikan. Tingkatan penghematan yang
diperoleh bervariasi sesuai dengan jenis barang dan jasa yang ditender. Selama dalam satu
tahun menggunakan e-Procurement, tingkat penghematan yang diperoleh adalah sebagai
berikut: untuk pengadaan TRM (Treasury Risk Management) sebesar 14,02%, Forklift sebesar
33,96%, Mesin Absensi sebesar 16, 42%, Time Table sebesar 17%, Kelender sebesar 36,30%,
Kartu Lebaran sebesar 60%,Greeting Seassion sebesar 60%.
Bagi Supplier dengan adanya e-Procurement ini juga memberikan manfaat. Mereka
tidak perlu datang ke Kantor panitia tender di Jakarta. Ini berarti para pemasok akan
memperoleh keuntungan dari penghematan biaya yang digunakan. Menurut analis Dari sekian
banyak jenis relasi e-Business, market transaksi bertipe B-to-B (Business to Business) dinilai
yang paling besar total nilai bisnisnya, sehingga langkah strategis perusahaan untuk
meningkatkan kinerja operasionalnya dalam masalah pembelian adalah dengan cara
melakukan perubahan pada proses atau transaksi melalui penerapan e-Procurement, dimana
e-Procurement merupakan suatu konsep yang paling mudah untuk dijalankan dan dapat
memberikan manfaat yang cukup signifikan dari perusahaan. Penerapan e-Procurement
memberikan konstribusi positif terhadap kinerja operasional perusahaan dan berimbas
langsung pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan apabila kelola dengan
benar dan dan juga dapat dikembangkan sesuai tujuan perusahaan, efisinsi internal,
keefektifan, daya saing, dan jaminal kualitas yang diperoleh oleh perusahaan. Pada penerapan
e-Procurement secara umum menguntungkan kedua belah pihak baik pembeli maupun
pemasok. Proses pembelian dari hulu sampai ke hilir mulai dari permintaan kebutuhan sampai
diterimanya barang atau jasa hingga pembayaran kepada pemasok, dengan adanya penerapan
e-Procurement dapat terlaksana dengan cepat dan termonitor dengan baik, sehingga akan
meningkatkan daya saing perusahaan di waktu yang akan datang.
-
Tampilan E-Proucerement
C. Aplikasi Penggolongan E-business Di PT.Gararuda Indonesia
Prioritas channel e-business dari PT. Garuda Indonesia adalah sell-side downstream
channel, dimana prioritas channel ini bertujuan untuk memperoleh revenue dari pasar geografis
yang baru dan memastikan penyimpanan kunci account customer. Strategi yang digunakan
oleh pihak Garuda Indonesia untuk dapat mencapai tujuannya antara lain adalah dengan
menggunakan fasilitas e-commerce untuk produk-produk standard, membangun sistem e-
procurement, membangun kolaborasi dan project management tools, serta menciptakan partner
extranet yang bertujuan untuk paperless support. Menentukan bagaimana pihak Garuda
Indonesia harus me-restruktur atau mengubah kemampuannya dalam tujuannya untuk
mencapai sekumpulan prioritas untuk e-business. Untuk mencapai tujuannya, PT. Garuda
Indonesia melakukan beberapa pendekatan mulai dari proses integrasi sampai dengan proses
-
pemisahan (separation), yang diantaranya berupa in-house division, joint venture, strategic
partnership, dan spin-off. Keuntungan yang diberikan oleh Garuda Indonesia sehubungan
dengan pendekatan integrasi yang dilakukannya antara lain adalah kemampuan untuk men-
share informasi dan pencapaian efisiensi ekonomi.
Model bisnis, layanan, dan revenue yang digunakan oleh Garuda Indonesia adalah
Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C), dimana dalam setiap model
bisnis yang digunakan oleh Garuda Indonesia selalu diupayakan inovasi-inovasi dalam setiap
layanannya untuk meningkatkan kualitas dari pengalaman yang akan ditawarkan. Hal ini
merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan e-business perusahaan.
Masalah yang berkaitan dengan me-review kembali model bisnis dan revenue baru adalah
untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan yang diciptakan melalui disintermediation dan
reintermediation dalam sebuah pasar. Semua pilihan taktik akan dibutuhkan untuk mengatur
channel conflict yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari proses restruktur. Sebagai
contoh adalah penggunaan post-it note di kalangan internal PT. Garuda Indonesia dapat
direview baik dari pandangan buy-side maupun sell-side.Strategi pengembangan produk dan
pasar yang dilakukan oleh Garuda Indonesia adalah dengan market development, dimana
channel online disini digunakan untuk melakukan transaksi penjualan ke pasar baru,
memperoleh keuntungan dari rendahnya biaya advertising secara internasional tanpa
membutuhkan dukungan infrastruktur penjualan dari wilayah pelanggan. Penggunaan internet
disini sangat membantu Garuda Indonesia untuk memasuki pasar baru yang diberikan oleh rute
mereka dengan alokasi biaya yang lebih efektif. Diferensiasi merupakan tindakan merangkat
seperangkat perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dibandingkan
penawaran pesaing. Diferensiasi terdiri dari diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan,
diferensiasi personal, diferensiasi saluran dan diferensiasi citra. Diferensiasi produk terdiri dari
bentuk, pernik-pernik, kualitas, kehandalan, mudah diperbaiki gaya dan rancangan. Diferensiasi
pelayanan meliputi mudah pemesanan, instalasi pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan,
pemeliharaan dan perbaikan, dan pelayanan lainnya. Garuda Indonesia menggunakan strategi
diferensiasi pelayanan untuk meraih kesuksesannya. Iklan Garuda Indonesia untuk
menggambarkan pelayanan yang menyenangkan dengan e-travel.
-
Gambar 4 Contoh Server e-Business Dalam Sisten Ticketing dan Model B2C,B2B
-
BAB V
KESIMPULAN
E-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing
melalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi,
kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas. Banyak
perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untukmempersiapkan diri dengan berbagai
perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya,
pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin
beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti
sekarang. Meskipun model e-business inimemiliki banyakmanfaat, tetapi masih ada sejumlah
tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi, diantaranya :
1. belum terbentuknya high trust society
2. sarana dan prasarana yang belum memadai,
3. keterbatasan SDM,
4. layanan pendukung utama, seperti jasa pos, masih memerlukan pembenahan dan
peningkatan, serta
5. adanya tindak kejahatan dan pelanggaran etika dan moralitas yang dilakukan melalui
internet.
-
DAFTAR PUSTAKA
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perspektif e-Business: Tinjauan Teknis, Manajerial, dan Strategi,Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2001 Kotler, Philip, Dipak C.Jain, Suvit Maesincee, Marketing Moves: A New Approach To Profits, Growth, and Renewal, Harvard Business School Press, Boston Massachusetts, 2002 Kotler, Philip, Marketing Management, International Edition, 11th Edition, Upper Saddle River, NJ:Prentice Hall, 2003 Strauss, Judy,Adel I El-Ansary, and Raymond Frost, E-Marketing,3rd Edition, Prentice Hall, 2003 Obrien, James A. 2006, Sistem Informasi Manajemen, Mc Graw Hill.
M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi Yogyakarta
Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002
Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall
Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall
Christoper Stoole. 2000. E-business Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry
Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall
-
Daniel, E.M and Storey, C, 1997, On Line banking strategic and management challenges, Long Range Planning, Vol. 30, no.6,pp. 890-898
Gosh, S, 1998, Making Business sense of the internet, Harvard Business Review, March april, pp. 126-134 Michael, E. Porter, 2001, Strategy and the Internet, Harvard Business Review, March, pp. 63-78 Hamill,J, and Gregory, K,1997, Internet Marketing in the Internationalization of UK SMEs, Journal of Marketing Management, Vol 13. pp. 9-28 Hofman, D.L and Novak, 1995, How to acquire Customers on the Web, Harvard Business Review, May June, pp.179 188 Fenomena: Vol. 1 No. 2 September 2003 ISSN : 1693-4296 Fenomena: Vol. 1 No. 2 September 2003 ISSN : 1693-4296 Warta Ekonomi No.23/thn XIV/9 Oktober 2002 Warta Ekonomi no.23/Thn XIV/9Oktober 2002 : 12
Warta Ekonomi no.23/Thn XIV/9 Oktober 2002 : 13
Warta Ekonomi-No.23/THN XIV/9 Oktober 2002:14
Warta Ekonomi- No.23/THN XIV/9 Oktober 2002 : 26-32)
Executive Guides: Business To Customer www.netessence.com.cy
http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm
http://www.sentralweb.com www.garuda-indonesia.com