Download - PBL Hemiparesis B7
PBL HEMIPARESISSKENARIO IV
Kelompok B7
Members
Astari P Nuhrintama
Muh. Yunus
Angela Michelle
Eka Ananda
Hardiansyah Muslimin
Pratiwi Nophan Saleh
Fahmi Awaluddin
Ira Anastasia
Alvin Andrean Jiwono
Titis Yunvicasari
Fatimah Yunikartika
Dian Utami
Skenario.
Seorang laki-laki berusia 38 tahun dibawa ke Puskesmas karena mengalami kejang
yang diawali pada lengan kanan kemudian berlanjut pada tungkai kanan lalu ke seluruh tubuh. Keadaan ini sudah dialami selama 3 bulan dan timbul kurang lebih 3 kali dalam sebulan. Penderita juga mengeluh sering sakit kepala dan merasa canggung jika
berjalan atau memegang sesuatu karena tangan dan kaki kanannya terasa lemah.
Kata Kunci
Kejang Cephalgia Hemiparesis
Pertanyaan
Anatomi dan fisiologi sistem saraf motorik
Patomekanisme gejala klinis
Kejang
Cephalgia
Hemiparesis
Patomekanisme Kejang
Instabilitas membran sel saraf
Hipersensitifitas neuron
Kelainan polarisasi
Ketidakseimbangan ion
Lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari sebuah fokus kejang atau jaringan normal yang terganggu akibat keadaan
patologik
Patomekanisme Cephalgia
terganggunya peredaran darah krn trombus atau emboli,
edema otak
Rangsangan
Bangunan Ekstrakranial
Bangunan Intrakranial
Patomekanisme Hemiparesis
LesiMengganggu
penyaluran impuls saraf
kelumpuhan
Abses Otak• penimbunan nanah yang terlokalisasi
didalam otak
Organisme piogenik
Masuk dalam otak
Peradangan supuratif pada jaringan otak
Membentuk eksudat, trombosis septik pada pembuluh darah, dan agregasi leukosit yang
sudah mati.
Edema, perlunakan, dan kongesti jaringan
otak disertai perdarahan kecil pada
daerah peradangan
Tumor Otak
• lesi intra kranial oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh yang menempati ruang dalam tulang tengkorak
• terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan terjadi gangguan neurologis
Stroke
Cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak, krn:1. pembentukan trombus2. Embolus di otak3. Perdarahan otak
Stroke
hipoksia
sereberum
cedera &
kematian sel-
sel Neuron
Epilepsidepolarisasi dan repolarisasi yang berlangsung berkali-kali dan cepat
hipereksitasi pada neuron
Penyakit yang mungkin
DD JK UmurKejan
gHemipares
isCephalgi
a
Gangguan gaya
berjalan dan
koordinasi
Keterangan
Abses otak
L > P
10-30
tahun
+ + + +
Fr. Kejang=1 kali,Diawali demam,Hemiparesis=lesi di lob. frontalis
Epilepsi ec Tumor
otakL =P
35-55
tahun
+++ + + +Fr. Kejang berulang dan berpola,
Stroke L > P> 50 tahu
n- + + +
Gangg. Sensoris (+), confusi, delirium, lethargi, koma, disarthria,diplopia, afasia
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
Pemeriksaan fisik/neorologik didapatkan kaku kuduk, kejang,
kelumpuhan sebelah badan serta tanda peninggian tekanan dalam
kepala.
Pemeriksaan tambahan, meliputi analisis CSS, foto toraks dan
tengkorak
Pemeriksaan Penunjang
Head CT scan
Cerebral angiogram
Cranial MRI
MRA (magnetic resonance angiography)
EEG (electroencephalogram) jika terdapat kejang.
Penatalaksanaan• Apabila diketahui, atasi penyebab
kejangTersedia obat-obat yang dapat mengurangi frekuensi kejang yang dialami seseorang. Tujuan pengobatan adalah menghilangkan sama sekali kejang.
• Pembedahan untuk mengangkat fokus epileptogenik semakin sering dilakukan. Pembedahan juga dapat digunakanuntuk mengangkat hubungan-hubungan antara hemisfer serebrum untuk membatasi kejang
• Dianjurkan konsultasi bagi pasien dan keluarga.
Terima kasih
Questions..