Download - Penatausahaan piutang grand zuri fix
LOGO
PENATAUSAHAAN PIUTANGPNBP DAN AKUNTANSI PIUTANG TGR Disampaikan dalam Pelatihan Calon Petugas Akuntansi Tingkat
Satker oleh Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum
Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Kamis 26 September 2013
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan
Kanwil DJPBN Prov Riau
Materi Presentasi I
Penatausahaan Piutang PNBP
Pengertian2
Tujuan Penatausahaan3
Pelaku Penatausahaan4
Waktu Dimulainya Penatausahaan5
Dasar Hukum / Referensi1
Tata Cara Penatausahaan6
Kanwil DJPBN Prov Riau
Materi Presentasi II
Kebijakan Akuntansi Piutang (khususnya PNBP berupa Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Pengukuran2
Pencatatan dan Penyajian (Ilustrasi)3
Pengungkapan4
Pengakuan 1
LOGO
I. PENATAUSAHAAN PIUTANG PNBP
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan
1. Dasar Hukum / Referensi
a. Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-02/PB/2006 tentang Pedoman Penatausahaan dan Akuntansi Piutang PNBP
b. Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-85/PB/2011 tentang Penatausahaan Piutang PNBP pada Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga
Peraturan “b” mengubah peraturan “a”, khususnya rincian mekanisme penatausahaan piutang PNBP. Akuntansi-nya seluruhnya masih mengikuti peraturan “a” ditambah dengan ketentuan dalam Perdirjen Nomor PER-82/PB/2011 (Akuntansi Penyisihan Piutang Tak Tertagih)
(peraturan teknis)
Kanwil DJPBN Prov Riau
2. Pengertian Piutang
Kanwil DJPBN Prov Riau
Piutang adalah uang yang menjadi hak pemerintah atau kewajiban pihak lain kepada pemerintah sebagai akibat penyerahan uang, barang dan atau jasa oleh pemerintah atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pengelolaan Piutang : proses/kegiatan pengelolaan penerimaan negara, penerimaan dan pengiriman dokumen piutang serta pembukuan dan pelaporan piutang sesuai dengan ruang lingkup yang telah ditentukan
dan Pengelolaan Piutang
Ruang Lingkup
1.Penatausahaan SPn, SP Kedua danSP Ketiga
2.Penatausahaan Surat Pemindahan Penagihan Piutang PNBP
3.Penatausahaan SKTL
Catatan :1. Piutang PNBP yang diselesaikan sendiri oleh satker K/L 2. PNBP yang berlaku umum di semua K/L
Ruang LingkupPenatausahaanPiutang PNBP
Penatausahaan PNBP
Kanwil DJPBN Prov Riau
3. Tujuan Pengelolaan Piutang
Supaya piutang negara tertagih secara tepat waktu sesuai koridor hukumnya
Akuntabilitas penyelenggaraan tugas pemerintah
Disajikan pada laporan keuangan Pemerintah secara akuntabel dan mendekati net realizable value-nya.
Kanwil DJPBN Prov Riau
4. Pelaku Penatausahaan Piutang PNBP :
UPPPNBP
UnitPembukuan
UnitAdministrasi
Unit Operasional
Unit Penatausahaan Piutang (UPP) PNBP
Kanwil DJPBN Prov Riau
UPP PNBP dapat dilaksanakan oleh satu atau beberapa petugas sesuai besar kecilnya organisasi dan transaksi yang ditangani
Rincian Tugas Unit dalam UPP PNBP
Kanwil DJPBN Prov Riau
Unit Operasional
• Menyelesaikan surat pernyataan piutang
• Membuat surat penagihan piutang
• Melakukan pengawasan pembayaran/penagihan
• Membuat surat peringatan apabila terutang lalai
• Membuat Surat Pemindahan Penagihan Piutang PNBP
• Membuat SKTL• Mengirim surat tagihan
kepada unit administrasi dan unit pembukuan
• Membuat surat penyerahan pengurusan piutang tidak tertagih kepada DJKN
• Membuat usulan penghapusan piutang
• Mengarsipkan dokumen piutang
Unit Administrasi
• Menerima dokumen surat penagihan piutang
• Mengagendakan surat/dokumen yang masuk maupun yang harus dikirim kepada pihak terutang
• Membuat surat pengantar• Meneruskan dokumen
tanggapan pihak terutang ke unit operasional
• Mengirimkan bukti setor ke unit pembukuan
Unit Pembukuan
• Menerbitkan & melakukan pencatatan piutang ke dalam kartu piutang berdasarka dokumen transaksi
• Melakukan pencatatan piutang sewa rumah negara
• Membuat daftar rekapitulasi piutang
• Membuat daftar umur piutang dan reklasifikasi piutang
• Membuat daftar saldo piutang triwulanan berdasarkan kartu piutang
• Membuat penyisihan piutang tidak tertagih ke dalam kartu penyisihan piutang tidak tertagih
• Mengarsipkan dokumen• Membuat & mengirimkan
laporan PNBP
a
Setelah diketahui timbulnya piutang PNBP
b
Kepala satker K/L membentuk UPP PNBP.
Pembentukan UPP dengan Surat Keputusan (SK)
c
SK Pembentukan UPP PNBP tidak terikat tahun anggaran
Kanwil DJPBN Prov Riau
4. Waktu Dimulainya
Penatausahaan Piutang PNBP
6. Tata Cara Penatausahaan Piutang
2. Penatausahaan Kartu Piutang1. Penerbitan SPn
4. Penerbitan SP II5. Penyerahan PengurusanPiutang PNBP
Kanwil DJPBN Prov Riau
3. Penerbitan SP I
a. Penatausahaan Surat Penagihan
6. Penatausahaan sewa rumah dinas
Surat Penagihan
Diterbitkan setiap timbulnya piutang PNBP Timbulnya piutang PNBP apabila:
a. Penyetoran penerimaan PNBP ditetapkan secara angsuran
b. Sampai dengan tanggal jatuh tempo, pihak terutang belum melakukan pembayaran
Diterbitkan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak timbulnya piutang PNBP
Dibuat rangkap 3 (tiga):a. Lembar pertama untuk pihak terutang
b. Lembar kedua untuk unit administrasi
c. Lembar ketiga untuk unit pembukuan
Memuat tanggal jatuh tempo pembayaran, paling lama 1 (satu) bulan
Kanwil DJPBN Prov Riau
Dasar Penerbitan SPn
SK Pembebanan Penggantian Kerugian Negara
kepada bendahara SK Pengenaan Ganti Kerugian Negara terhadap
pegawai negeri bukan bendahara SK Menteri Pekerjaan Umum tentang Sewa Beli
Rumah Negara SK BPK tentang Pembebanan Kerugian Negara
kepada bendahara SK Penghunian Rumah Dinas/Negeri SKPP yang memuat adanya utang/sisa utang SPM/SP2D Persekot Gaji SK mengenai pengembalian kelebihan belanja
Penerbitan Surat Penagihan
SPn
Masa jatuh tempo paling lama 1 bulan
Surat Penagihan Kedua
Surat Penagihan Ketiga
Terbit paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak timbulnya
piutang
Masa jatuh tempo paling lama 1 bulan
Masa jatuh tempo paling lama 1 bulan
Paling lambat 1 (satu) hari kerja bilamana
pembayaran jatuh tempo SPn tidak dilakukan
Paling lambat 1 (satu) hari kerja bilamana
pembayaran jatuh tempo Surat Penagihan Kedua
tidak dilakukan
Tembusan:1. Inspektur Jenderal K/L2. Biro Keuangan K/L3. Direktorat PNBP, DJA4. DJKN
Penyerahan Pengurusan Piutang PNBP Kepada PUPN/DJKN
Surat Penagihan
Ketiga
Pihak Terutang Pembayaran
Jatuh Tempo
TIDAK
Biro Keuangan K/LPUPN/DJKN
Surat Penyerahan Pengurusan
Piutang PNBP
Surat Penyerahan Pengurusan
Piutang PNBP
Tembusan:BPK
BPKPItjen K/L
Dit. PNBP
Penatausahaan Kartu Piutang
Kartu Piutang untuk mencatat piutang PNBP yang telah diterbitkan SPn
Dibuat per SPnMemuat paling kurang jumlah piutang, mutasi
dan saldo piutang masing-masing debitur
Kanwil DJPBN Prov Riau
Penatausahaan Sewa Rumah Dinas Negeri
Setiap penghunian rumah dinas/negeri diterbitkan SPn berdasarkan SK Penghunian Rumah Dinas/Negeri oleh pejabat yang berwenang, dgn memperhatikan tarif yang ditetapkan
Dalam hal SK Penghunian Rumah Dinas/Negeri belum diterbitkan, sewa rumah dinas dapat dipungut berdasarkan Surat Izin Penghunian Rumah Dinas yang diterbitkan oleh Kepala Satker
Pembayaran sewa dilakukan melalui pemotongan gaji Setiap pembayaran sewa ditatausahakan dalam Kartu
Piutang Satker menyampaikan laporan pembayaran sewa
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga secara berjenjang
Kanwil DJPBN Prov Riau
b. Pemindahan Penagihan Piutang PNBP
Penatausahaan Piutang PNBP untuk pegawai Pensiun
Penerbitan Surat Pemindahan, Penagihan Piutang PNBP
PemindahanPenagihan
Kanwil DJPBN Prov Riau
6. Tata Cara Penatausahaan Piutang
Pemindahan Penagihan Piutang PNBP
Apabila pegawai negeri yang masih mempunyai utang kepada negara dimutasi ke satker lain maka diterbitkan Surat Pemindahan Penagihan Piutang PNBP
Surat Pemindahan Penagihan Piutang PNBP diterbitkan dalam rangkap 3 (tiga):a. Pihak terutang
b. Satker baru
c. Pertinggal satker lama
Penagihan atas piutang PNBP yang dipindahkan selanjutnya menjadi kewenangan dan tanggung jawab Satker yang baru
Kanwil DJPBN Prov Riau
Penatausahaan Piutang PNBP untuk Pegawai Pensiun
Apabila pegawai negeri yang masih mempunyai utang kepada negara telah memasuki batas usia pensiun maka pelunasan piutang dilakukan paling lambat sebelum pembayaran gaji terakhir pegawai ybs
Apabila belum dapat melunasi kewajibannya setelah pensiun maka pelunasan piutang PNBP dilakukan:
1. Melalui pemotongan pembayaran pensiun
2. Disetor sendiri ke kas negara
Penatausahaan Piutang PNBP untuk Pegawai Pensiun (lanjutan)
Apabila pelunasan piutang PNBP dilakukan melalui pemotongan pembayaran pensiun, maka satker menyampaikan surat pemberitahuan kepada PT Taspen/PT Asabri yang menjadi tempat pembayaran pensiun pegawai ybs
Penyampaian surat pemberitahuan paling lambat 15 (lima belas) hari setelah penerbitan SKPP Pensiun, dengan lampiran:
a.Copy SKPP Pensiun
b.Copy SPn
SKTL : Surat Keterangan Tanda Lunas, dokumen yang diterbitkan oleh kepala satker K/L yang menyatakan piutang PNBP pihak terutang telah lunas
6. Tata Cara Penatausahaan Piutang
c. Penerbitan SKTL
Kanwil DJPBN Prov Riau
Penerbitan SKTL adalah untuk pelunasan piutang PNBP yang pembayarannya dilakukan tidak sekaligus atau secara angsuran.
SKTL ditandatangani oleh Kepala SatkerDibuat rangkap 2, untuk pihak terutang dan
sebagai pertinggal.
Mekanisme Penerbitan SKTLUnit
Pembukuan
Unit Operasional
KPPNKonfirm
asi
kebenaran
setoran
SKTL
• Asli surat setoran
• Hasil konfirmasi
• Kartu Piutang
Pengujian:• Dokumen transaksi• Hasil konfirmasi• Kartu Piutang• Pengenaan Denda
6. Tata Cara Penatausahaan Piutang
d. Penyetoran dan Konfirmasi Setoran Piutang PNBP
Unit pembukuan melakukan konfirmasi setoran piutang PNBP ke KPPN.
Untuk memastikan kebenaran bahwa setoran telah masuk ke kas negara.
Pihak terutang wajib menyampaikan tembusan bukti setoran kepada unit penatausahaan piutang PNBP Satker yang terkait paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah penyetoran
Petugas pada unit pembukuan menatausahakan bukti setor dan melakukan pencatatan ke dalam Kartu Piutang
Kanwil DJPBN Prov Riau
6. Tata Cara Penatausahaan Piutang
Lain- Lain
Kanwil DJPBN Prov Riau
Dalam hal piutang PNBP berasal dari pendapatan Sewa Beli Rumah Negara Golongan III, pelaksanaan penatausahaan piutang PNBP termasuk penerbitan SKTL dilakukan oleh Kementerian PU c.q. Ditjen Cipta Karya
6. Tata Cara Penatausahaan PiutangBagan Alir Penatausahaan Piutang PNBP & Dokumen yang Perlu dibuat
Dokumen Sumber
Kartu Piutang
Daftar RekapPiutang
Daftar SaldoPiutang
Daftar ReklasifikasiSaldo Piutang
Membuat Jurnal Aset
Formulir Jurnal Aset
Daftar Umur Piutang
Kartu Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Kanwil DJPBN Prov Riau
Dilaksanakanoleh petugasUnit PenatausahaanPiutang-Pembukuan
Dilaksanakanoleh petugasAkuntansi dan diinput ke SAKPA
LOGO
II. AKUNTANSI PIUTANG PNBP
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan
1. Pengakuan Piutang PNBP
Piutang PNBP diakui saat terjadinya hak untuk menagih piutang PNBP atau pada saat terbit surat keputusan tentang piutang PNBP
Untuk TGR : pada saat terbitnya Surat Ketetapan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) yang merupakan dokumen untuk mengakui TGR untuk PNS
Bagian lancar TGR diakui setiap akhir tahun dengan cara reklasifikasi
Kanwil DJPBN Prov Riau
Khususnya TGR
1. Pengakuan Piutang PNBP
Kanwil DJPBN Prov Riau
Reklasifikasi TGR
Reklasifikasi setiap akhir
tahun
TGR
TGR (Pos Aset Lainnya di neraca)
Bagian Lancar TGR (Pos Aset Lancar, Piutang di Neraca
Untuk Menyesuaikan dengan definisi piutang dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
Reklasifikasi dilakukan setiap akhir tahun. Pada awal tahun berikutnya dilakukan jurnal balik atas reklasifikasi tsb
2. Pengukuran Piutang PNBP
Pada dasarnya piutang PNBP dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah yang belum dilunasi
Untuk Bagian Lancar TGR : dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sejumlah rupiah TGR yang akan diterima dalam waktu satu tahun
Kanwil DJPBN Prov Riau
Khususnya TGR
Ilustrasi #1 (1)Ariyanto Husodo adalah pegawai suatu satker yang dikenakan TGR atas kehilangan sepeda motor dinas pada tanggal 28 Juli 2005. Berdasarkan SKTJM ganti rugi ditetapkan Rp12.000.000 dan akan dibayar selama 2 tahun secara angsuran @Rp500.000 per bulan. Pembayaran dengan pemotongan gaji dan diasumsikan lancar pembayarannya.
3. Pencatatan dan Penyajian
Ilustrasi #1 (2)
Tanggal 1 Agustus 2005 dicatat aset berupa TGR dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 152111Tagihan TP/TGR
12.000.000
Cr 321311Diinvestasikan pada aset lainnya
12.000.000
Per 31 Desember 2005, karena sebagian TGR telah dilunasi sejumlah Rp.2.500.000 (5 bulan x Rp.500.000), maka dilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr 321311 Diinvestasikan pada aset lainnya 2.500.000
Cr 152111 Tagihan TP/TGR 2.500.000
Ilustrasi #I (3)
Per 31 Desember 2005 dilakukan klasifikasi dari Tagihan Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lainnya menjadi Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lancar. Bagian Tagihan TGR yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan (di tahun 2006) adalah sebesar 6 juta. Reklasifikas tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 115411 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 6.000.000
Cr 311311 Cadangan Piutang
6.000.000
Dr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 6.000.000
Cr 152111 Tagihan TP/TGR
6.000.000
Penyajian di Neraca per 31 Des 2005Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 6.000.000Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0
Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 3.500.000 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 6.000.000Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam aset lainnya 3.500.000Jumlah Ekuitas Dana 9.500.000
Jumlah Aset 9.500.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
9.500.000
Ilustrasi #I (4)
Tanggal 1 Januari 2006, pada awal tahun dilakukan jurnal balik atas reklasifikasi tsb:
Dr 152111Tagihan TP/TGR
6.000.000
Cr 321311Diinvestasikan pada aset lainnya
6.000.000
Dr 311311Cadangan Piutang
6.000.000
Cr 115411Bagian lancar Tagihan TP/TGR
6.000.000
Ilustrasi #I (5)
Penyajian di Neraca per 1 Jan 2006Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 0Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0
Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 9.500.000 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 0Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam aset lainnya 9.500.000Jumlah Ekuitas Dana 9.500.000
Jumlah Aset 9.500.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
9.500.000
Ilustrasi #I (6)
Tanggal 30 Juni 2006, karena TGR telah dilunasi sebesar Rp3.000.000 (6 bulan x Rp500.000), maka dibuat jurnal penyesuaian sbb:
Dr 321311Diinvestasikan dalam aset lainnya
3.000.000
Cr 152111Tagihan TP/TGR
3.000.000
Ilustrasi #I (7)
Penyajian di Neraca per 30 Juni 2006Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 0Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0
Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 6.500.000 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 0Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam aset lainnya 6.500.000Jumlah Ekuitas Dana 6.500.000
Jumlah Aset 6.500.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
6.500.000
Ilustrasi #I (8)
Selama semester II 2006, telah dilunasi TGR sebesar Rp3.000.000. Sehingga pada tanggal 31 Desember 2006, dicatat:
Dr 321311Diinvestasikan dalam aset lainnya
3.000.000
Cr 152111Tagihan TP/TGR
3.000.000
Ilustrasi #I (9)
Per 31 Desember 2006 dilakukan reklasifikasi dari Tagihan Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lainnya menjadi Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lancar. Bagian Tagihan TGR yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan (di tahun 2007) adalah keseluruhan TGR yang tersisa, 3,5 juta. Reklasifikas tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 115411 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 3.500.000
Cr 311311 Cadangan Piutang
3.500.000
Dr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 3.500.000
Cr 152111 Tagihan TP/TGR
3.500.000
Ilustrasi #I (10)
Penyajian di Neraca per 31 Desember 2006Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 3.500.000Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0
Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 0 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 3.500.000Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam aset lainnya 0Jumlah Ekuitas Dana 3.500.000
Jumlah Aset 3.500.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
3.500.000
Ilustrasi #I (12)
Tanggal 1 Januari 2007, pada awal tahun dilakukan jurnal balik atas reklasifikasi tsb:
Dr 152111Tagihan TP/TGR
3.500.000
Cr 321311Diinvestasikan pada aset lainnya
3.500.000
Dr 311311Cadangan piutang
3.500.000
Cr 115411Bagian lancar Tagihan TP/TGR
3.500.000
Ilustrasi #I (13)
Penyajian di Neraca per 1 Januari 2007Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 0Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0
Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 3.500.000 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 0Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam aset lainnya 3.500.000Jumlah Ekuitas Dana 3.500.000
Jumlah Aset 3.500.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
3.500.000
Ilustrasi #I (14)
Selama semester I 2007, telah dilunasi TGR sebesar Rp3.000.000. Sehingga pada tanggal 30 Juni 2007, dicatat:
Dr 321311Diinvestasikan dalam aset lainnya
3.000.000
Cr 152111Tagihan TP/TGR
3.000.000
Ilustrasi #I (15)
Penyajian di Neraca per 30 Juni2007Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 0Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0
Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 500.000 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 0Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam aset lainnya 500.000Jumlah Ekuitas Dana 500.000
Jumlah Aset 500.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
500.000
Ilustrasi #I (16)
Selama semester II 2007, telah dilunasi TGR sebesar Rp500.000. Sehingga pada tanggal 30 Juni 2007, dicatat:
Dr 321311Diinvestasikan dalam aset lainnya
500.000
Cr 152111Tagihan TP/TGR
500.000
Ilustrasi #I (17)
Penyajian di Neraca per 31 Desember 2007Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 0Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0
Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 0 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 0Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam aset lainnya 0Jumlah Ekuitas Dana 0
Jumlah Aset 0 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
0
Ilustrasi #I (18)
ILUSTRASI #2
Satker A memiliki piutang TGR sejak 1 Oktober 2011 senilai 24 juta yang akan diangsur Rp 1 juta per bulan selama 24 bulan setiap tanggal 1 mulai 1 Oktober 2011.
Sampai 31 Desember 2011 pegawai yang bersangkutan mengangsur tepat waktu.
Perlakuan Akuntansi
Tanggal 1 Oktober 2011 dicatat aset berupa Tagihan Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp24.000.000 dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 152111 Tagihan TP/TGR 24.000.000Cr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 24.000.000
Tanggal 31 Desember 2011 perlu dilakukan penyesuaian untuk mengakui beberapa perubahan dalam aset tersebut:
Mengakui pengurangan Tagihan Tuntutan Ganti Rugi karena pelunasan untuk bulan Oktober s.d. Desember 2011
Dr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 3.000.000Cr 152111 Tagihan TP/TGR 3.000.000
Perlakuan Akuntansi
Mengakui perubahan klasifikasi dari Tagihan Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lainnya menjadi Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lancar. Bagian Tagihan TGR yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan adalah sebesar 12 juta. Reklasifikas tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 115411 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 12.000.000
Cr 311311 Cadangan Piutang
12.000.000
Dr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 12.000.000
Cr 152111 Tagihan TP/TGR
12.000.000
Perlakuan AkuntansiMengakui adanya kemungkinan piutang yang tidak dapat direalisasikan melalui akun Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Dalam ilustrasi ini, piutang yang dimiliki satker pada tanggal pelaporan termasuk dalam kategori kualitas lancar. Penyisihan piutang tidak tertagih dihitung sebagai berikut
5/1000 X Rp21.000.000= Rp105.000,Alokasi untuk piutang jangka pendek dan panjang dihitung secara proporsional Untuk penyisihan bagian lancar TGR=
(12.000.000/21.000.000)*Rp105.000=Rp60.000 Untuk aset lainnya adalah=
(9.000.000/21.000.000)*Rp105.000=Rp45.000. Penyesuaian tersebut dicatat dengan jurnal:
Dr 311311 Cadangan Piutang 60.000
Cr 116411Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
60.000
Dr 321311Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
45.000
Cr 156411Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- Tagihan TP/TGR
45.000
Penyajian di Neraca per 31 Des 2011Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 12.000.000Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0Penyisihan Piutang Tidak tertagih-P.Jk.Pdk
(60.000)
Piutang jangka pendek neto 11.940.000 Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 9.000.000 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 11.940.000Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana InvestasiPenyisihan Piutang Tidak tertagih-P.Jk.Pjg
(45.000) Diinvestasikan dlm aset lainnya 8.955.000
Ekuitas Dana Cadangan 0Aset Lainnya Neto 8.955.000 Jumlah Ekuitas Dana 20.985.000
Jumlah Aset 20.895.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
20.895.000
Perlakuan Akuntansi
Tanggal 1 Agustus 2005 dicatat aset berupa TGR dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 152111Tagihan TP/TGR
12.000.000
Cr 321311Diinvestasikan pada aset lainnya
12.000.000
Per 31 Desember 2005, karena sebagian TGR telah dilunasi sejumlah Rp.2.500.000 (5 bulan x Rp.500.000), maka dilakukan jurnal sebagai berikut:
Dr 321311 Diinvestasikan pada aset lainnya 2.500.000
Cr 152111 Tagihan TP/TGR 2.500.000
ILLUSTRASI #3 (1)
Satker A memiliki piutang TGR sejak 1 Oktober 2011 senilai 24 juta yang akan diangsur Rp 1 juta per bulan selama 24 bulan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 pegawai yang bersangkutan menunggak cicilan pertama, kedua, dan ketiga. Atas tunggakan cicilan tersebut telah diterbitkan surat tagihan kedua pada tanggal 25 November 2011.
Selanjutnya pada tanggal 05 Juni 2012, piutang tersebut dihapusbukukan berdasarkan surat keputusan penghapusbukuan piutang pemerintah.
Tanggal 1 Oktober 2011 dicatat aset berupa Tagihan Tuntutan Ganti Rugi dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 152111Tagihan TP/TGR
24.000.000
Cr 321311Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
24.000.000
ILLUSTRASI #3 (2)
Pada tanggal 31 Desember 2011 perlu dilakukan penyesuaian untuk mengakui beberapa perubahan dalam aset tersebut.
Karena debitur tidak melakukan pembayaran atas utangnya maka tidak diperlukan jurnal untuk mencatat pengurangan Tagihan Tuntutan Ganti Rugi.
Mengakui perubahan klasifikasi dari Tagihan Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lainnya menjadi Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi yang merupakan kelompok Aset Lancar untuk Tagihan TGR yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan.
Dalam ilustrasi ini reklasifikasi sebesar Rp15.000.000 berasal dari piutang tahun 2011 (Rp3.000.000) dan 2012 (Rp12.000.000). Reklasifikas tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Dr 115411 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 15.000.000Cr 311311 Cadangan Piutang 15.000.000
Dr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 15.000.000Cr 152111 Tagihan TP/TGR 15.000.000
ILLUSTRASI #3 (3)
Mengakui adanya kemungkinan piutang yang tidak dapat direalisasikan melalui akun Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Dalam ilustrasi ini, piutang yang dimiliki satker pada tanggal pelaporan termasuk dalam kategori diragukan. Penyisihan piutang tidak tertagih dihitung sebagai berikut 50/100 X Rp24.000.000= Rp12.000.000, alokasi untuk piutang jangka
pendek dan panjang dihitung secara proporsional. Untuk penyisihan bagian lancar TGR= (15.000.000/24.000.000)*Rp12.000.000=Rp7.500.000 dan sedangkan untuk aset lainnya adalah (9.000.000/24.000.000)*Rp12.000.000=Rp4.500.000. Penyesuaian tersebut dicatat dengan jurnal:
Dr 311311 Cadangan Piutang 7.500.000
Cr 116411Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
7.500.000
Dr 321311Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
4.500.000
Cr 156411Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- Tagihan TP/TGR
4.500.000
ILLUSTRASI #3 (4)
Penyajian di Neraca Per 31 Des 2011Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 15.000.000Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0Penyisihan Piutang Tidak tertagih-P.Jk.Pdk
(7.500.000)
Piutang jangka pendek neto 7.500.000 Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman 0 Ekuitas DanaTagihan TGR 9.000.000 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 7.500.000Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana InvestasiPenyisihan Piutang Tidak tertagih-P.Jk.Pjg
(4.500.000) Diinvestasikan dlm aset lainnya 4.500.000
Ekuitas Dana Cadangan 0Aset Lainnya Neto 4.500.000 Jumlah Ekuitas Dana 12.000.000
Jumlah Aset 12.000.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana
12.000.000
ILLUSTRASI #3 (5)
Pada tanggal 30 Juni 2012, penghapusbukuan piutang pemerintah tersebut akan dicatat sebagai berikut:
Dr 156411Penyisihan Piutang tidak Tertagih – Bagian lancar Tagihan TP/TGR
7.500.000
Cr 311311 Cadangan Piutang 7.500.000
Dr 311311 Cadangan Piutang 15.000.000Cr 115411 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR 15.000.000
Untuk aset lainnya jurnalnya adalah sebagai berikut:
Dr156411
Penyisihan Piutang tidak Tertagih – Tagihan TP/TGR
4.500.000
Cr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 4.500.000
Dr 321311 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 9.000.000Cr 152111 Tagihan TP/TGR 9.000.000
ILLUSTRASI #3 (6)
Penyajian di Neraca per 30 Juni 2012Aset Lancar Kewajiban
Piutang pajak 0 Kewajiban jangka Pendek 0Piutang PNBP 0 Kewajiban jangka Panjang 0Bag. lancar Penerusan Pinj. 0Bag. Lancar Piutang TGR 0Bag. Lancar TPA 0Piutang Lainnya 0Penyisihan Piutang Tidak tertagih-P.Jk.Pdk
0
Piutang jangka pendek neto
0 Jumlah Kewajiban 0
Aset LainnyaPiutang Penerusan Pinjaman
0 Ekuitas Dana
Tagihan TGR 0 Ekuitas Dana lancarTagihan Penj. Angsuran 0 Cadangan Piutang 0Aset lain-lain 0 Ekuitas Dana InvestasiPenyisihan Piutang Tidak tertagih-P.Jk.Pjg
0 Diinvestasikan dlm aset lainnya 0
Ekuitas Dana Cadangan 0Aset Lainnya Neto 0 Jumlah Ekuitas Dana 0
Jumlah Aset 0 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 0
ILLUSTRASI #3 (7)
4. Pengungkapan Piutang PNBP
CaLK
B
E
C
D
APerincian Jenis Jenis
Piutang
Penjelasan atas Penyelesaian Piutang
Penjelasan Piutang hasil reklasifikasi :
TGR atau TPA,
pinjaman
Daftar Umur Piutang
Penjelasan atas piutang bukan pajak lainnya
Kanwil DJPBN Prov Riau
Dalam catatan atas laporan keuangan
LOGO
Atas Perhatian Bapak dan Ibu
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan