1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan,dalam
bidang,ilmu pengetahuan,teknologi dan sistem informasi (Yudha dan Nasir,2012).
Berkembangnya dunia usaha yang memberi konsekuensi kepada persaingan yang
semakin kompetitif dan perubahan cara pandang pelaku usaha untuk dapat
mempertahankan eksistensinya dalam persaingan ekonomi yang semakin ketat.Modal
intelektual dipandang memiliki peran yang sangat penting dalam penciptaan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif serta nilai bagi perusahaan. Modal intelektual
menurut CIMA (2004) adalah kepemilikan dari pengetahuan dan pengalaman,
pengetahuan profesional dan keahlian, hubungan yang baik, dan kapasitas penguasaan
teknologi, yang jika diterapkan, akan menciptakan keunggulan kompetitif bagi
organisasi.
Informasi Intellectual Capital merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan
oleh investor. Hal ini disebabkan informasi Intellectual Capital dapat membantu
investor untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang
Bukh (2003) dalam Febriana (2013) .Fenomena pentingnya Intellectual Capital di
Indonesia telah berkembang yaitu setelah munculnya PSAK no. 19 revisi (IAI, 2000)
tentang aktiva tak berwujud. Meskipun aktiva tak berwujud tidak dinyatakan secara
eksplisit sebagai Intellectual Capital, namun lebih kurang Intellectual Capital telah
mendapat perhatian. Pada PSAK no. 19 tersebut, disebutkan bahwa aktiva tak
berwujud dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu aktiva tak berwujud yang
eksistensinya dibatasi oleh ketentuan tertentu, misalnya hak paten, hak cipta, hak
sewa, franchise terbatas dan tidak dapat dipastikan masa berakhirnya seperti merk
dagang, proses dan formula rahasia, perpetual franchise dan goodwill.
Pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan perusahaan bersifat
sukarela (voluntary ).Belum ada peraturan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan
publik untuk mengungkapkan intellectual capital dalam laporan tahunannya. Oleh
2
karena itu perusahaan dapat memilih untuk mengungkapkan atau tidak
mengungkapkannya dalam laporan tahunan.
Purnomoshidi (2006) manfaat pengungkapan intellectual capital adalah
menginformasikan cara untuk memperoleh keunggulan kompetitif guna meningkatkan
daya saing, yaitu dengan lebih memberdayakan modal intelektual,yang diwujudkan
dalam bentuk aktivitas-aktivitas inovatif.Aktivitas inovatif ini meliputi pengetahuan,
keahlian dan pengalaman karyawan, prosedur operasi perusahaan, budaya , dan sistem
informasi pada perusahaan sehingga mampu melakukan diferensiasi produk/jasa yang
didasarkan pada pemberian nilai pada pelanggan.
Penelitian tentang pengungkapan intellectual capital sering dikaitkan dengan
tipe industri Woodcock dan Whiting (2009) meneliti pengungkapan intellectual
capital di perusahaan Australia dengan mengklasifikasikan jenis industri menjadi dua
kelompok berdasarkan Global Industry Clasification Standard (GICS),yaitu industri
yang padat Intellectual Capital (high-IC intensive industries) dan industri yang tidak
padat Intellectual Capital (low-IC intensive industries).Industri high intellectual
capital intensive merupakan perusahaan yang memiliki value added besar yang
berasal dari teknologi dan pengetahuan. Sedangkan industri low intellectual capital
intensive merupakan perusahaan-perusahaan yang lebih memanfaatkan sumber daya
alam dan masih menerapkan sistem tradisional .Hasil dari penelitian tersebut adalah
perusahaan yang termasuk dalam klasifikasi High-IC Intensive Industry akan memiliki
tingkat pengungkapan modal intelektual yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan
Low-IC Intensive Industry.
Williams (2001) membuktikan adanya pengaruh industry type exposure, yang
digolongkan ke dalam kelompok highly knowledge based dan low-based knowledge
terhadap jumlah pengungkapan modal intelektual. Temuan Williams tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam highly knowledge
based melakukan pengungkapan informasi modal intelektual lebih banyak dibanding
perusahaan-perusahaan yang low-based knowledge.Purnomoshidi (2006)
membuktikan bahwa tipe industri terbukti tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
3
modal intelektual. Industri-industri yang banyak melakukan aktivitas penelitian dan
pengembangan (research-intensive) ternyata tidak mengungkapkan modal intelektual
lebih banyak daripada perusahaan-perusahaan yang tidak banyak melakukan penelitian
dan pengembangan (not research-intensive).
Penelitian tentang intellectual capital juga sering dikaitkan dengan ukuran
(size) perusahaan.Artinah (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh ukuran
perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital pada lembaga keuangan yang
terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009 .Hasil dari penelitian tersebut adalah
terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital.
Susanto dan Supatmi (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009,dengan hasil terdapat
pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital
dimana semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat
pengungkapan intellectual capital perusahaan. Karena dengan ukuran perusahaan yang
besar maka memiliki biaya yang lebih besar daripada perusahaan yang kecil.
Bukh, et al. (2005) melakukan penelitian tentang kepemilikan manajerial,jenis
industi, ukuran perusahaan,dan umur perusahaan terhadap pengungkapan modal
intelektual di Denmark yang hasilnya adalah jenis industri berpengaruh terhadap
pengungkapan modal intelektual di Denmark,sedangkan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.
Penelitian yang dilakukan White, et al. (2007) berhasil menemukan bahwa
ukuran perusahaan, berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Fakhilatun, et al.(2009) ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Artinawati (2009) menemukan bahwa
faktor ukuran perusahaan, leverage,dan profitabilitas berpengaruh terhadap
pengungkapan modal intelektual di Indonesia. Wahyu (2009) menemukan faktor yang
mempengaruhi pengungkapan modal intelektual yaitu ukuran perusahaan.
4
Bening (2013) melakukan penelitian tentang analisis perbedaan pengungkapan
intellectual capital berdasarkan karakteristik perusahaan pada sektor perbankan,
dengan hasil tidak terdapat perbedaan pengungkapan intellectual capital perusahaan
berdasarkan ukuran perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan
ukuran kecil akan lebih berusaha untuk menarik minat investor dalam menanamkan
modal di perusahaannya dan untuk meningkatkan total aset yang mereka miliki,
dengan cara mengungkapkan informasi-informasi mengenai intellectual capital
dengan lebih terperinci dan lengkap.Sedangkan perusahaan dengan ukuran besar juga
mengungkapkan informasi mengenai intellectual capital secara lebih lengkap untuk
menunjukkan aktivitas tinggi mereka, baik aktivitas operasional ataupun administratif,
yang menyebabkan aset perusahaan meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe dan ukuran perusahaan
pada seluruh perusahaan publik di Indonesia yang terdaftar di BEI tahun
2012.Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian Bruggen et al (2009).
Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah dalam pengelompokan tipe
industri.Pengelompokan tipe industri dalam penelitian sebelumnya menggunakan
perusahaan manufaktur dan non manufaktur,ukuran perusahaan diproksikan dengan
total aset perusahaan.Sedangkan penelitian ini berdasarkan tipe industri ,yaitu industri
yang padat Intellectual Capital(high-IC intensive industries) dan industri yang tidak
padat Intellectual Capital (low-IC intensive industries) serta ukuran perusahaan
diproksikan menggunakan nilai kapitalisasi pasar.Penelitian ini menggunakan uji beda
karena hasil penelitian sebelumnya yang tidak konsisten tentang pengaruh
pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe industri dan ukuran perusahaan.
Manfaat dari penelitian ini, 1) Bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan
informasi yang lebih mendalam mengenai informasi intellectual capital pada laporan
tahunan perusahaan. 2) Bagi investor dan calon investor, diharapkan penelitian ini
dapat memberi masukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
5
3) Bagi perusahaan, supaya dapat lebih meningkatkan proporsi informasi mengenai
intellectual capital-nya pada laporan tahunan perusahaan, dalam rangka meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan dan kualitas dari laporan keuangan perusahaan itu
sendiri.
TELAAH TEORITIS
Teori Stakeholder
Berdasarkan teori stakeholder,manajemen dan organisasi diharapkan untuk melakukan
aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali
aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder. Tujuan utama dari teori stakeholder
adalah untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka
dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan-
hubungan di lingkungan perusahaan mereka.
Intellectual Capital
Di Indonesia, intellectual capital muncul sejak diterbitkannya PSAK No 19
(revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Akan tetapi, tidak dinyatakan secara
langsung sebagai intellectual capital. Menurut PSAK No 19, aktiva tidak berwujud
adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik
serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau
jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI,2007).
Intellectual capital seringkali didefinisikan sebagai sumber daya pengetahuan
dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang mana perusahaan
dapat menggunakannya dalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan (Bukh et al:
2005).Keterbatasan dalam menjelaskan nilai perusahaan,mengakibatkan informasi
laporan keuangan seringkali dianggap kurang memadai sebagai laporan kinerja
keuangan,seharusnya ada informasi lain yang perlu disampaikan kepada para
pengguna laporan keuangan sehingga dapat menjelaskan nilai lebih yang dimilki oleh
perusahaan.
6
Intellectual capital umumnya diidentifikasikan sebagai perbedaan antara nilai
pasar perusahaan (bisnis perusahaan) dan nilai buku dari aset perusahaan tersebut atau
dari financial capitalnya. Hal ini berdasarkan suatu observasi bahwa sejak akhir 1980
an, nilai pasar dari bisnis kebanyakan dan secara khusus adalah bisnis yang berdasar
pengetahuan telah menjadi lebih besar dari nilai yang dilaporkan dalam laporan
keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh akuntan. (Roslender dan
Fincham, 2004:2 dalam Soelistijono, 2008). Intellectual capital dibedakan menjadi
tiga komponen utama, berdasarkan yang dikemukakan oleh International Federation
of Accountants (1998) dalam CIMA (2004), yaitu Human Capital, Relational Capital,
dan Organisational Capital.
(a) Human Capital
Didefinisikan sebagai pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimiliki
ketika pegawai masuk atau meninggalkan suatu perusahaan. Keahlian dan
pengetahuan setiap pegawai sangat berbeda satu sama lain.
(b) Relational Capital
Didefinisikan sebagai seluruh sumber daya terkait dengan hubungan eksternal
perusahaan– pelanggan, pemasok, atau mitra (partners) dalam kegiatan penelitian
dan pengembangan (R & D). Relational capital terdiri dari bagian dari modal
manusia dan modal struktural yang terlibat dengan hubungan perusahaan dengan
para stakeholders (investor, kreditor, pelanggan, pemasok), ditambah persepsi
mereka tentang perusahaan.
(c) Organisational Capital
Didefinisikan sebagai pengetahuan yang berada dalam perusahaan yang
mencakup prosedur operasi perusahaan, sistem, budaya, dan database perusahaan
seperti penyimpanan data yang menjadi rahasia perusahaan dan dapat menjadi hak
kekayaan intelektual perusahaan dengan kepemilikan resmi di bawah nama
perusahaan langsung.
7
Pengungkapan Intellectual Capital
Hendriksen (1991) mendefinisikan pengungkapan sebagai penyajian sejumlah
informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian pasar modal yang efisien. Terdapat 2
jenis pengungkapan, pertama pengungkapan yang bersifat wajib (mandatory) yaitu
pengungkapan informasi wajib dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada
peraturan atau standar tertentu, sedangkan yang kedua bersifat sukarela (voluntary)
merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimun dari peraturan
yang berlaku. Pengungkapan modal intelektual merupakan pengungkapan yang
terdapat dalam laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan intellectual capital dalam
laporan tahunan perusahaan bersifat sukarela ( voluntary ). Belum ada peraturan yang
mewajibkan perusahaan-perusahaan publik untuk mengungkapkan intellectual capital
dalam laporan tahunannya. Oleh karena itu perusahaan dapat memilih untuk
mengungkapkan atau tidak mengungkapkannya dalam laporan tahunan.
Tujuan pengungkapan Intellectual Capital adalah untuk mencatat, mengelola
dan mendokumentasikan proses berbasis pengetahuan serta menyediakan baik
manajemen dan pemangku kepentingan yang relevan dengan informasi kualitatif dan
kuantitatif baru (Warden, 2003).Pengungkapan intellectual capital yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakanindekspengungkapanyang terdiridari 30 item diukur
dalam tiga komponen meliputi Organizational Capital, Relational Capital, dan
Human Capital.
Tipe Industri
Global Industry Clasification Standard (GICS) adalah sebuah taksonomi
industri yang dikembangkan oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan
S&P untuk digunakan oleh komunitas keuangan global. Berdasarkan Intellectual
Capitalintensity, GICS mengelompokkan industri menjadi 2, yaitu High-IC intensive
industries dan Low-IC intensive industries.High-IC intensive industries adalah
kelompok industri yang telah mampu memanfaatkan aset intelektualnya dengan baik
sehingga tercipta keunggulan kompetitif perusahaan dan dapat meningkatkan kinerja
8
perusahaan. Sehingga perusahaan yang termasuk dalam klasifikasi High-IC Intensive
Industry akan memiliki tingkat pengungkapan modal intelektual yang lebih tinggi
daripada perusahaan dengan Low-ICIntensive Industry.Contoh industri High-IC
intensive industries adalah automotive and allied products,cables,construction dan
contoh industri Low-ICIntensive Industryadalah adhesive,agriculture, forestry and
fishing,food and beverages
Berdasarkan teori stakeholder, perusahaan dengan High-IC Intensive Industry
akan melakukan pengungkapan modal intelektual lebih banyak, sebagai upaya untuk
memuaskan kebutuhan stakeholder akan informasi yang berkaitan dengan aktivitas
bisnis yang dilakukan perusahaan (Woodcock dan Whiting 2009).
Ukuran Prusahaan
Semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi pula tuntutan terhadap
keterbukaan informasi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Dengan
mengungkapkan informasi yang lebih banyak, perusahaan mencoba mengisyaratkan
bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) Istanti (2009). Perusahaan besar memiliki jumlah
pemegang saham yang banyak dan lebih menjadi sorotan di pasar modal, sehingga
perusahaan dituntut untuk mengungkapkan informasi untuk memenuhi kebutuhan
investor, kreditur, dan sebagainya.Purnomosidhi (2005) menyatakan ukuran
perusahaan digunakan sebagai variabel independen dengan asumsi bahwa perusahaan
yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki
banyak unit usaha dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang. Ukuran
perusahaan diproksikan menggunakan nilai kapitalisasi pasar pada setiap perusahaan
dengan mengalikan harga saham yang beredar dengan jumlah saham yang beredar.
9
Pengembangan Hipotesis
Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan Tipe Industri dalam
Laporan Tahunan Perusahaan
Menurut Omar et al. (2011) perbedaan metode dan kebijakan akuntansi yang
dianut tiap perusahaan menyebabkan terjadi perbedaan pengukuran dan
pengungkapan. Perbedaan tersebut menyebabkan tipe industri tertentu
mengungkapkan item modal intelektual lebih banyak dari perusahaan lain, tergantung
pada kebutuhan dan manfaat yang diperolehnya dari pengungkapan tersebut.
Abdolmohammadi (2005) memberikan bukti terdapat hubungan antara jenis industri
dengan jumlah pengungkapan komponen Intellectual Capital dalam laporan tahunan
perusahaan di Amerika. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat efek dari jenis
industri yang signifikan, yaitu dari kesepuluh kategori Intellectual Capital, delapan
diantaranya menunjukkan perbedaan yang signifikan antar jenis industri.Boedi (2008)
memberikan bukti bahwa terdapat perbedaan antara sektor industri baru dan lama
berkaitan dengan pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan
perusahaan, Penelitian Woodcock dan Whiting (2009) dalam “Intellectual Capital
Disclosures by Australian Companies”menunjukkan terdapat perbedaan tingkat
pengungkapan yang dilakukan pada perusahaan high-IC intensive industries dengan
perusahaan low-IC intensive industries.Perusahaan yang high-IC intensive industries
akan memberikan pengungkapan modal intelektual lebih banyak,karena sumber daya
pengetahuan dalam bentuk teknologi yang cukup,skill yang dimiliki oleh karyawan
yang baik, jaringan informasi yang luas,sehingga memungkinkan untuk melakukan
disclosure secara lebih luas dan lebih baik sebagai upaya untuk memuaskan kebutuhan
stakeholder akan informasi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan
perusahaan.Sedangkan pada perusahaan low-IC intensive cenderung melakukan
pengungkapan intelektualnya lebih sedikit.Karena kurang lengkapnya pengungkapan
intelectual capital pada laporan tahunan dalam perusahaan,serta kemampuan yang
dimiliki atau skill perusahaan.Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
10
H1:Terdapat perbedaan pengungkapan Intellectual Capital dalam laporan tahunan
berdasarkan tipe industri
Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan Ukuran Perusahaan
dalam Laporan Tahunan Perusahaan
Asumsi utama yang melandasi digunakannya variabel ini dalam model
adalah bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang
lebih banyak, dan biasanya memiliki berbagai macam unit usaha yang masing-masing
memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang yang berbeda (Hackstone dan
Milne,1996).Artinya,semakin banyak informasi yang perlu diungkapkan untuk
memberi gambaran yang lengkap suatu perusahaan kepada para stakeholders-nya.
Perusahaan dengan ukuran besar akan mengungkapkan intellectual capitalnya lebih
tinggi karena lebih banyak aktivitas-aktivitas bisnis yang diajalankan,meliputi
aktivitas operasi,aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.Perusahaan dengan ukuran
perusahaan yang kecil akan mengungkapkan intellectual capital yang rendah karena
perusahaan kecil umumnya berada pada situasi persaingan yang ketat dengan
perusahaan yang lain. Mengungkapkan terlalu banyak tentang jati dirinya kepada
pihak eksternal dapat membahayakan posisinya dalam persaingan sehingga
perusahaan kecil cenderung tidak melakukan pengungkapan selengkap perusahaan
besar (Marwata,2001)
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dapat dilihat melalui nilai kapitalisasi
pasar perusahaan.Dengan ukuran perusahaan yang besar maka pengungkapan
intellectual capital tinggi.Sedangkan dengan ukuran perusahaan yang kecil maka
pengungkapan intellectual capital rendah.Sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
H2:Terdapat perbedaan pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan ukuran
perusahaan dalam laporan tahunan
11
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan tahunan
(annual report) perusahaan tahun 2012. Data diambil dariwww.idx.co.iddan website
resmi perusahaan. Sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling untuk
mewakili populasi. Adapun kriteria - kriteria yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang telah terdaftar penuh (fully listed company) di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2012.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan tahun 2012 melalui IDX atau
website resmi perusahaan, yang memuat data yang dibutuhkan dalam
penelitian secara lengkap.
Perusahaan yang dijadikan sampel termasuk di dalam pembagian klasifikasi menurut
GICS (Global Industries Classification Standard) yang dikembangkan oleh Morgan
Stanley Capital International (MSCI) dan Standard and Poors (S&P) mengacu pada
penelitian Woodcock et al (2009) dari pengelompokan tersebut tipe industri dibagi
menjadi 2 yaitu tipe industri High-IC Intensive Industries dan Low-ICIntensive
Industries Industry .Industri high intellectual capital merupakan perusahaan yang
memiliki value added besar yang berasal dari teknologi dan pengetahuan. Sedangkan
industri low intellectual capital merupakan perusahaan-perusahaan yang lebih
memanfaatkan sumber daya alam dan masih menerapkan sistem tradisional
(Woodcock et al, 2009).
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang
bersumber dari laporan tahunan (annual report) seluruh perusahaan publik yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012.
12
Pengukuran Variabel
1. Pengungkapan Intellectual Capital
Variabel pengungkapan intellectual capital diukur dengan ada tidaknya
pengungkapan intellectual capital di dalam annual report. Indeks yang digunakan
adalah indeks klasifikasi intellectual capital disclosureyang dikeluarkan oleh
International Federation of Accountants (IFAC) yang juga digunakan oleh
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA). Pengungkapan
intellectual capital diukur dalam tiga komponen meliputi Organizational Capital,
Relational Capital, dan Human Capital, yang totalnya berjumlah 30 item.
Sehingga, pengukuran indeks pengungkapan intellectual capital ini menggunakan
Indeks ICD dengan rumus :
×100%
Pengukuran pengungkapan intellectual capital pada penelitian ini digolongkan
menjadi 2 yaitu perusahaan yang mengungkapkan item intellectual capitalnya
diatas rata-rata pengungkapan intellectual capital adalah perusahaan dengan IC
tinggi,begitu sebaliknya perusahaan dengan rata-rata pengungkapan intellectual
capital dibawah rata-rata adalah perusahaan dengan IC rendah.
2. Tipe Industri
Pengukuran tipe industri setelah dilakukan pengklasifikasian akan menggunakan
dummy, untuk perusahaan High-IC Intensive akan diberi score 1, sedangkan untuk
Low-IC Intensive akan diberi score 0.
Referensi :Boedi (2008)
3. Ukuran Perusahaan
Kapitalisasi pasar = harga pasar saham x jumlah saham yang beredar
Referensi : Karanika (2013)
Ukuran perusahaan akan dibagi menjadi dua yaitu perusahaan dengan ukuran besar
dan ukuran kecil, dengan menggunakan dummy, untuk perusahaaan dengan ukuran
13
besar dengan nilai kapitalisasi pasar >= 9,8 trilyun akan diberi score 1,sedangkan
ukuran kecil dengan nilai kapitalisasi pasar <= 9,8 trilyun akan diberi
score 0.
Teknik dan Langkah Analisis
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Menghitung banyaknya item intellectual capital yang diungkapkan dalam
laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel.
b. Mengklasifikasikan tipe industri kedalam tipe industri High IC Intensive dan
Low IC Intensive,menghitung ukuran perusahaan dengan menggunakan proksi
nilai kapitalisasi pasar pada setiap perusahaan.
c. Melakukan Uji Normalitas,apabila data berdistribusi normal maka
menggunakan Uji T-Test,namun apabila data berdistribusi tidak normal
dilakukan Uji Mnn-Whitney U.Dalam Penelitian ini pengolahan data dilakukan
menggunakan software SPSS versi 16.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistika Deskriptif
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012.Jumlah populasi dari
penelitian ini adalah 389 perusahaan.
Tabel 1 .Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012 435
Perusahaan yang tidak sesuia kriteria (46)
Total Sampel Penelitian 389
14
Dan perusahaan-perusahaan tersebut dikelompokkan menjadi 2 sesuai dengan
klasifikasi yang dilakukan oleh Woodcock et al (2009).Jumlah perusahaan yang
termasuk dalam High IC Intensive Industries pada tahun 2012 sebanyak
173.Sedangkan jumlah perusahaan yang termasuk dalam Low IC Intensive Industries
pada tahun 2012 sebanyak 216.
Statistika Deskriptif
Berikut ini adalah statistika deskriptif yang digunakan untuk mencari nilai
minimum,nilai maksimum,dan nilai mean dari tingkat pengungkapan intellectual
capital perusahaan.
Tabel 2. Statistika Deskriptif Pengungkapan IC berdasarkan High dan Low IC
High IC Intensive Industries Low IC Intensive Industries
N Min Max Mean N Min Max Mean
ICD 173 .10 .83 .5195 ICD 216 .10 .80 .4666
Sumber:DataSekunderDiolah 2014
Tabel ini menunjukkan nilai minimum, maksimum dan rata-rata dari pengungkapan
intellectual capital berdasarkan tipe industri High IC Intensive Industries dan Low IC
Intensive Industries.Dapat diketahui bahwa mean pengungkapan intellectual
capitalpada perusahaan High IC Intensive Industries lebih besar dibandingkan dengan
tipe perusahaan Low IC Intensive Industries yaitu sebesar 0,5195.Tingkat
pengungkapan tertinggi adalah sebesar 0,83 atau sebanyak 25 item dan tingkat
pengungkapan terendah adalah sebesar 0,10 atau sebanyak 3 item dari total 30 item
komponen pengungkapan intellectual capital.
Sedangkanmean daripengungkapan intellectual capital dari tipe perusahaan Low IC
Intensive Industries adalah sebesar 0,4666.Tingkat pengungkapan tertinggi adalah
15
sebesar 0,80 atau sebanyak 24 item dan tingkat pengungkapan terendah adalah
sebesar 0,10 atau sebanyak 3 item dari total 30 item komponen pengungkapan
intellectual capital.
Tabel 3.Statistika Deskriptif Pengungkapan IC berdasarkan Ukuran Perusahaan
Tabel ini menunjukkan nilai minimum,maksimum dan rata-rata dari tingkat
pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran perusahaan. Diketahui rata-rata
pengungkapan intellectual capital dari ukuran perusahaan tinggi sebesar 0,5797 dan
lebih besar daripada rata-rata pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran
perusahaan rendah yaitu sebesar 0.4674.
.
Size Tinggi Size Rendah
N Min Max Mean N Min Max Mean
ICD 74 .17 .83 .5797 315 .00 .83 .4674
Sumber :Data Sekunder Diolah ,2014
16
Tabel 4. Statistika Deskriptif Komponen Pengungkapan Intellectual Capital
Dari tabel statistika deskriptif ini ada 3 komponen pengungkapan intellectual capital
yaitu Organizational Capital,Relational Capital,dan Human Capital. Nilai mean yang
tertinggi adalah komponen Human Capital dengan rata-rata sebesar 58,57 % atau
sebanyak 4 item dari total 30 item pengungkapan intellectual capital.
Pengujian Data
Uji Normalitas
Langkah pertama yang dilakukan dalam pengujian data penelitian ini adalah
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov,untuk mengetahui normal tidaknya data yang
digunakan.Dari pengujian yang dilakukan pada lampiran 6,diketahui nilai signifikansi
dari uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan variabel berada dibawah 0,05 yang
artinya data berdistribusi tidak normal. Dua variabel tersebut adalah tipe industri dan
kapitalisasi pasar. Maka langkah yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya adalah
uji non-parametrik berupa uji Mann-Whitney.
Klasifikasi Intellectual
Capital N Minimum Maximum Mean
Organizational Capital 12 item 0% 0 item 75% 10 item 42,03% 5 item
Relational Capital 10 Item 0% 0 item 90% 9 item 49,84% 4 item
Human Capital 8 item 0% 0 item 100% 8 item 58,57% 4 item
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2014
17
Pengujian Hipotesis
Uji Non Parametrik 2-Independent Sample Test
Dalam penelitian ini semua variabel berdistribusi tidak normal.Maka langkah yang
digunakan dalam menguji pengungkapan intellectual capital yang dilihat dari jenis
perusahaan dan kapitalisasi pasar menggunakan uji non-parametrik berupa uji Mann
Whitney.
Pembahasan
Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan Tipe Industri dalam
Laporan Tahunan
Berdasarkan hasil pengujian Mann-Whitney Test untuk tipe industri
menunjukkan signifikansi (Sig. (2-Tailed)) sebesar 0,020 lebih rendah dari alpha
sebesar 0,05. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan tingkat
pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe industri. Sehingga hipotesis yang
pertama (H1) dinyatakan diterima. Dapat diketahui bahwa mean pengungkapan
intellectual capital dari tipe industri High IC Intensive Industries lebih besar yaitu
sebesar 0,5195,dibandingkan dengan tipe industri Low IC Intensive Industries sebesar
0,4666.Salah satu contohperusahaan High Intensive Industries adalah perusahaan
Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel
Asymp. Sig. (2-
tailed) Kesimpulan
(Mann-Whitney U
Test)
Tipe Industri 0,002 H1 Diterima
Ukuran Perusahaan 0,000 H2 Diterima
Sumber: Data Sekunder Diolah,2014
18
Astra Graphia Tbk dengan tingkat pengungkapan intellectual capital sebanyak 19
item,atau 63 % dari 30 item komponen pengungkapan intellectual capital.Perusahaan
Low Intensive Industries adalah PT.Gudang Garam Tbk dengan tingkat
pengungkapan intellectual capital sebanyak14 item,atau 46 % dari total 30 item
komponen pengungkapan intellectual capital.Dari hasil tersebut menunjukkan terdapat
perbedaan tingkat pengungkapan yang dilakukan pada perusahaan high-IC intensive
industries dengan perusahaan low-ICintensive industries.Perusahaan high-IC intensive
industries lebih banyak menggunakan teknologi dalam menjalankan bisnisnya,
menganggap pengungkapkan modal intelektual dalam laporan tahunan telah menjadi
suatu kebutuhan yang mendatangkan banyak manfaat (Omar et al. ,2011).Perusahaan
High-IC Intensive Industries sudah memanfaatkan lebih baik dan efisien dalam
mengungkapkan modal intelektualnya dibandingkan dengan perusahaan yang Low-IC
Industries. Salah satunya untuk memuaskan kebutuhan stakeholder akan informasi
yang berkaitan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan. Sedangkan Low-IC
Intensive Industriesbelum menganggap pengungkapan modal intelektual dalam
laporan tahunan sebagai suatu kebutuhan penting yang harus dilakukan.Hasil ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat pengungkapan
intellectual capital berdasarkan tipe industri High IC Intensive Industries dan Low IC
Intensive Industries. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Woodcock
et al,( 2009) bahwa perusahaan High IC Intensive Industries lebih banyak
mengungkapkan intellectual capital-nya dibandingkan dengan perusahaan Low IC
Intensive Industries.
19
Perbedaan pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan ukuran perusahaan
dalam Laporan Tahunan
Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-
Tailed)) untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,000 lebih rendah dari tingkat
alpha sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat
pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran perusahaan. Dengan demikian
hipotesis yang kedua (H2) diterima Hal ini didukung dengan hasil pengujian chi-
square yang menghasilkan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengungkapan intellectual
capital berdasarkan ukuran (size) perusahaan.Penjelasan diatas menunjukkan bahwa
perusahaan ukuran besar memiliki banyak aktivitas yang lebih banyak,dengan
pengungkapan modal intelektual lebih lengkap yang menyebabkan aset perusahaan
meningkat dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang kecil. Perusahaan besar
merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum.
Mengungkapkan lebih banyak informasi merupakan bagian dari upaya perusahaan
untuk mewujudkan akuntabilitas publik. Perusahaan yang mempunyai ukuran
perusahaan besar memiliki kesadaran yang lebih terhadap praktek pengungkapan
intellectual capital. Berdasarkan sampel yang ada mendapatkan bahwa ukuran
perusahaan besar mengungkapkan modal intelektual lebih banyak tergantung pada
kepentingan dan manfaat yang mereka harapkan dari pengungkapan modal intelektual
yang dilakukan sesuai dengan bisnis yang mereka jalani. Salah satu manfaat penting
tersebut yaitu, untuk menarik minat investor karena banyak disorot oleh pasar
maupun publik secara umum dan pihak ketiga supaya menanamkan modal di
perusahaan.Perusahaan dengan ukuran perusahaan yang besar yaitu Sumber Alfaria
Trijaya Tbk yang mempunyai kapitalisasi pasar sebesar Rp.19.818.512.175.000 dan
jumlah pengungkapan intellectual capital sebesar 16 item dari total 30 item
pengungkapan. Dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran perusahaan yang
kecil yaitu Asiaplast Industries Tbk mempunyai nilai kapitalisasi pasar sebesar
Rp.129.000.000.000 dengan total pengungkapan intellectual capital sebesar 9 item
20
dari total 30 item pengungkapan.Perusahaan yang memiliki ukuran (size) perusahaan
yang besar mengungkapkan lebih banyak IC dalam laporan tahunannya.Oleh karena itu
ada tuntutan bagi perusahaan untuk lebih banyak mengungkapkan informasi secara rinci,
termasuk intellectual capital (Susanto dan Supatmi ,2011). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Purnomoshidi (2005) membuktikan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan modal intelektual.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji non-parametrik
Mann-Whitney U Test seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini
menunjukkan beberapa hal, yaitu:
1. Terdapat perbedaan tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe
industri high intensive industries dan low intensive industries.
2. Terdapat perbedaan tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran
perusahaan.
Keterbatasan dan Saran Penelitian
Belum adanya peraturan pasti dalam melakukan penilaian intellectual capital yang
diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan, menyebabkan terjadinya
subjektifitas dalam penilaian dan rentan terhadap rendahnya tingkat kejelian dalam
mengkategorikan tiap informasi yang terkandung untuk kemudian dikelompokkan
ke dalam tiap klasifikasi intellectual capital.Dalam penelitian ini mengabaikan
faktor lama perusahaan beroperasi.
Implikasi
1. Dilihat dari data yang digunakan jumlah perusahaan dengan level pengungkapan
intellectual tinggi lebih besar dibanding jumlah perusahaan dengan level
21
pengungkapan intellectual yang rendah. Diharapkan perusahaan dengan level
pengungkapan yang rendah untuk meningkatkan pengungkapan intellectual
capital-nya.
2. Bagi investor yang ingin memilih perusahaan dengan intellectual capital tinggi
sebaiknya memilih perusahaan dengan tipe High IC Intensive Industries dan
ukuran perusahaan besar.
22
DAFTAR PUSTAKA
Abdolmohammadi,Mohammad.2005.Intellectual capital disclosure andmarket
capitalizationJournal of Intellectual Capital Vol. 6 No. 3, 2005
Boedi,Soelistijono.2008.Pengungkapan Intelektual dan Kapitalisasi Pasar(Studi
Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia)
Bukh, P. N. 2003.Commentary: The Relevance of Intellectual Capital Disclosure: A
Paradox?.Accounting, Auditing & Accountability Journal, 16 (1): 49-56.
Bukh, P. N., Nielsen, C., Gormsen, P., & Mouritsen, J. (2005). Disclosure of
information on intellectual capital in Danish IPO prospectuses.
Accounting, Auditing & Accountability Journal, 18(6), 713-732.
CIMA.2004.Understanding Corporate Value: Managing and Reporting Intellectual
Capital.Cranfield University School Of Management.Chartered Institute
Of Management Accountants Journal
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1,
Salemba Empat. Jakarta
Istanti,Layla 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Modal
Intelektual.Universitas Diponegoro.Semarang
Karanika, Arogya. 2012. Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual Menurut
Karakteristik Perusahaan. Universitas Kristen Satya Wacana.
Omar, Bilal, dan Jon Simon, 2011, “Corporate aggregate disclosure practices in Jordan.
Advances in Accounting, incorporating Advances in International Accounting. 27
(2011) 166–186
Purnomoshidi,Bambang.2006.Analisis Empiris Terhadap Diterminan Praktik
Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Publik Di BEJ
Sutanto dan Supatmi,2011.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat
Pengungkapan Informasi Intellectual Capital. Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
Williams, S. M. 2001. Is Intellectual Capital Performance and Disclosure Practices
Related? Journal of Intellectual Capital 2 (3), 192–203.
23
Wijayanti, Puput 2012.Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Harga Saham Melalui
Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
BEI.Universitas Brawijaya.Malang
Woodcock, J., H.R. Whiting. 2009. “Intellectual Capital Disclosure by Australian
Companies”. Paper accepted for presentation at the AFAANZ
Conference, Adelaide, Australia. Juli 2009.
Yudha, Dewantara. 2012.Analisis Pengaruh Komponen Intellectual Capital Terhadap
Kepercayaan Investor.Skripsi. Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.Semarang.
24
LAMPIRAN –LAMPIRAN
25
Organizational Capital Relational Capital Human Capital
Intellectual Property :
Patents
Copyrights
Design Rights
Trade Secrets
Trademarks
Service Marks
Brands
Customers
Customers Loyalty
Backlog Orders
Company Names
Distribution Channels
Business Collaboration
Know-how
Education
Vocational Qualification
Work-related Knowledge
Occupational Assessments
Psychometric Assesments
Work-related Competencies
26
Lampiran 1. Klasifikasi Komponen Intellectual Capital
Sumber : International Federation of Accountants (1998) dalam CIMA (2004)
Understanding Corporate Value : Managing and Reporting Intellectual Capital.
Cranfield Universitu School of Management. Chartered Institute of Management
Accountants Journal
Lampiran 2.Data Perusahaan Berdasar Tipe Industri
Industri High Intellectual Capital Industri Low Intellectual Capital
Jenis Industri Jumlah
Perusahaan
Jenis Industri Jumlah
Perusahaan
Automotive and allied
products
16 Adhesive 3
Banking 30 Agriculture,
forestry and
fishing
10
Infrastructure Assets :
Management Philosophy
Corporate Culture
Management Processes
Information Systems
Networking Systems
Financial Relations
Licensing Agreements
Favourable Contracts
Franchising Agreements
Enterpreneurial
Elan,Innovativeness,
Proactive and Reactive
Abilities, Changeability
27
Cables 6 Animal feed and
husbanry
5
Construction 8 Apparel and other
Textille products
9
Credit agencies other
than bank
13 Cement 3
Electronics and office
equipment
4 Chemical and
allied products
9
Holding and other
invesment companies
11 Consumer goods 4
Insurance 10 Fabricated and
metal products
2
Pharmaceuticals 9 Food and
beverages
18
Real estate and property 46 Hotel and travel
services
11
Securities 13 Lumber and wood
products
3
Telecommunication 7 Mining and mining
services
34
Metal and allied
products
15
Paper and allied
products
7
Photographic
equipment
3
Plastics and glass
products
13
Stone, clay, glass,
and concrete
products
5
Textille mill
products
10
Tobacco
manufacturers
3
28
Transportation 20
Wholesale and
retail
29
Total 173 Total 216
Sumber: Data Diolah 2014
Lampiran 3. Data Penelitian
No Kode %
ICD Kapitalisasi Pasar No Kode
% ICD
Kapitalisasi Pasar
1 AALI 0,2333 31.02.476.500.000 26 APOL 0,4667
433.523.950.000
2 ABDA 0,6 1.136.076.224.400 27 ARGO 0,3
335.557.450.000
3 ABMM 0,5667 8.259.495.000.000 28 ARII 0,4667
4.530.000.000.000
4 ACES 0,4333 14.063.000.000.000 29 ARNA 0,5667
300.998.670.016
5 ADES 0,6667 1.132.601.856.000 30 ARTA 0,5
140.702.365.125
6 ADHI 0,1 3.170.323.200.000 31 ASBI 0,5 85.354.685.640
7 ADMF 0,2 9.800.000.000.000 32 ASDM 0,3
142.080.000.000
29
8 ADRO 0,4333 50.857.679.580.000 33 ASGR 0,6333
1.820.853.675.000
9 AGRO 0,2 526.835.288.028 34 ASII 0,6333
307.675.003.864.000
10 AHAP 0,1667 95,000,000,000 35 ASJT 0,4667
138.000.000.000
11 AIMS 0,1667 26,400,000,000 36 ASRM 0,5333
210.268.233.560
12 AISA 0,6 3.160.080.000.000 37 ATPK 0,4667
117.947.882.301
13 AKKU 0,2333 37.720.000.000 38 AUTO 0,7333
14.266.409.680.000
14 AKPI 0,4 544.000.000.000 39 BABP 0,3
912.444.583.008
15 AKRA 0,4333 15.983.490.525.000 40 BACA 0,5333
540.058.790.040
16 AKSI 0,3 51.840.000.000 41 BAEK 0,3333
2.643.300.000.000
17 ALDO 0,2 258.500.000.000 42 BAJA 0,6333
918.000.000.000
18 ALKA 0,2333 55.843.156.050 43 BAPA 0,6 91.988.048.280
19 ALMI 0,1667 200.200.000.000 44 BATA 0,3667
780.000.000.000
20 AMAG 0,5 660.856.826.500 45 BAYU 0,4667
123.627.273.000
21 AMFG 0,4333 3.602.200.000.000 46 BBCA 0,8333
222.116.977.992.000
22 AMRT 0,5333 19.818.512.175.000 47 BBKP 0,7
4.892.197.223.460
23 ANTM 0,4667 12.209.228.480.000 48 BBLD 0,5667
1.168.515.198.340
24 APLI 0,3 129.000.000.000 49 BBNI 0,7
68.310.028.604.100
25 APLN 0,5 7.585.333.000.000 50 BBNP 0,6667
536.052.433.800
No Kode % ICD Kapitalisasi Pasar No Kode % ICD Kapitalisasi Pasar
51 BBRI 0,7667 169.736.169.141.000 76 BRAM 0,5
1.350.000.000.000
52 BCAP 0,5667 2.192.149.917.500 77 BRAU 0,6667
6.805.500.000.000
53 BCIC 0,5667 1.403.333.776.800 78 BRNA 0,3667
483.000.000.000
54 BCIP 0,3667 357.478.881.250 79 BRPT 0,7
2.931.554.969.280
55 BDMN 0,7 53.611.702.660.150 80 BSIM 0,6667
2.283.488.153.550
56 BEKS 0,6333 1.277.707.917.720 81 BSWD 0,6667
1.340.539.200.000
57 BEST 0,5667 6.365.960.930.000 82 BTEL 0,6667
1.529.229.532.750
58 BFIN 0,7 3.079.374.088.050 83 BTON 0,4667
126.000.000.000
30
59 BHIT 0,7667 19.271.653.545.780 84 BTPN 0,6667
30.354.893.016.000
60 BIMA 0,5667 77.400.000.001 85 BUDI 0,4333
467.285.699.268
61 BIPI 0,6667 6.901.752.165.784 86 BULL 0,6
935.450.000.000
62 BIPP 0,6667 192.106.048.484 87 BUMI 0,6333
12.256.306.000.000
63 BISI 0,6333 2,370,000,000,000 88 BUVA 0,4333
1.548.015.750.000
64 BJBR 0,7333 10.175.287.949.240 89 BVIC 0,6667
765.061.703.055
65 BKDP 0,6 643.721.958.176 90 BYAN 0,3667
28.166.668.075.000
66 BKSL 0,6 5.934.015.046.890 91 CEKA 0,1
386.750.000.000
67 BKSW 0,6333 2.433.057.053.670 92 CFIN 0,5333
1.528.792.691.040
68 BMRI 0,7667 187.109.999.991.900 93 CITA 0,1667
1.061.781.493.500
69 BMTR 0,3667 33.523.106.520.000 94 CKRA 0,1
1.314.768.216.580
70 BNBA 0,6 377.338.500.000 95 CLPI 0,6
447.254.210.000
71 BNBR 0,7 4.686.085.876.400 96 CMPP 0,6 81.000.000.000
72 BNGA 0,7667 27.368.319.852.500 97 CNKO 0,4
1.528.758.205.920
73 BNII 0,7 22.566.264.195.060 98 CNTX 0,6333 23.450.000.000
74 BNLI 0,7 13.951.564.286.880 99 COWL 0,7333
696.583.605.003
75 BPFI 0,6 180.000.000.000 100 CPDW 0,1 7.831.368.335
No Kode % ICD Kapitalisasi Pasar No Kode
% ICD Kapitalisasi Pasar
101 CPIN 0,8
59.852.700.000.000 126 ERAA 0,8
8.555.000.000.000
102 CPRO 0,7667
2.144.948.941.538 127 ERTX 0,4667
47.551.554.050
103 CSAP 0,7
665.858.694.000 128 ESSA 0,2667
3.100.000.000.000
104 CTBN 0,5667
3.520.000.000.000 129 ESTI 0,3
322.433.395.200
105 CTRA 0,2667
12.132.652.795.200 130 ETWA 0,3333
300.172.070.000
106 CTRP 0,6 3,690,000,000,000 131 EXCL 0,8
48.599.776.682.700
107 CTRS 0,5333 4,452,445,876,500 132 FAST 0,8
5.524.999.140.000
108 CTTH 0,4333 133 FASW 0,5667
31
71.388.709.618 6.318.616.406.850
109 DART 0,7333
2.230.387.583.020 134 FISH 0,3
1.056.000.000.000
110 DAVO 0,6
620.185.566.000 135 FMII 0,1
666.645.000.000
111 DEFI 0,3
67.600.000.000 136 FPNI 0,3333
640.137.610.000
112 DEWA 0,7333
1.092.686.689.600 137 FREN 0,7667
1.494.853.087.644
113 DGIK 0,7667
797.927.760.000 138 GDST 0,3333
885.600.000.000
114 DKFT 0,6
2.329.127.627.950 139 GDYR 0,6
504.300.000.000
115 DLTA 0,4333
4.083.361.155.000 140 GEMS 0,3667
13.970.588.375.000
116 DOID 0,6333
1.249.779.617.496 141 GGRM 0,4667
108.326.154.400.000
117 DPNS 0,4667
127.485.031.520 142 GIAA 0,7333
14.943.057.360.000
118 DSSA 0,8
10.479.511.552.000 143 GJTL 0,6667
7.753.680.000.000
119 DUTI 0,6333
5.642.500.000.000 144 GMCW 0,3333
50.602.363.880
120 DVLA 0,6
1.892.800.000.000 145 GMTD 0,5667
67.015.080.000
121 ELSA 0,6667
1.262.640.500.000 146 GOLD 0,1
112.970.000.000
122 ELTY 0,8
2.350.183.303.026 147 GPRA 0,3667
427.665.533.600
123 EMDE 0,2333
469.000.000.000 148 GREN 0,3
295.729.024.500
124 ENRG 0,6333
3.327.897.239.186 149 GTBO 0,3667
9.750.000.000.000
125 EPMT 0,5
4.740.120.000.000 150 GWSA 0,4
1.794.174.800.000
No Kode % ICD Kapitalisasi Pasar No Kode
% ICD Kapitalisasi Pasar
151 GZCO 0,2667
1.200.000.000.000 176 INDX 0,4333
45.668.131.320
152 HADE 0,5667
106.000.000.000 177 INDY 0,7
7.398.472.640.000
153 HDFA 0,5
415.800.000.000 178 INKP 0,5
3.720.268.399.880
154 HDTX 0,1
1.455.942.450.000 179 INPC 0,6333
942.315.126.504
155 HERO 0,6333
14.247.415.000.000 180 INPP 0,5667
843.813.224.000
156 HEXA 0,5667
6.846.000.000.000 181 INRU 0,3
1.922.954.661.600
157 HITS 0,3667
1.328.437.341.390 182 INTA 0,6333
972.013.149.000
32
No Kode % ICD Kapitalisasi Pasar No Kode
% ICD Kapitalisasi Pasar
201 KBLI 0,4
749.352.965.009 226 LPPS 0,5
432.237.750.000
202 KBLM 0,4333
151.200.000.000 227 LSIP 0,5333
15.692.587.119.500
203 KBRI 0,5667
434.399.762.100 228 LTLS 0,3
577.200.000.000
204 KDSI 0,3333
200.475.000.000 229 MAIN 0,7 4.025.625.000.00
205 KIAS 0,4667
2.612.592.500.000 230 MAMI 0,1
115.361.995.150
206 KICI 0,3333
37.260.000.000 231 MAPI 0,4333 3.600.000.000
207 KIJA 0,4333
3.963.378.945.600 232 MASA 0,7
11.039.000.000.000
158 HMSP 0,4333
262.541.700.000.000 183 INTD 0,4
49.713.552.000
159 HOME 0,5
111.629.247.696 184 INTP 0,5333
82.643.651.642.550
160 HRUM 0,5667
16.221.270.000.000 185 INVS 0,6
18.239.351.943.900
161 IATA 0,6
816.807.093.765 186 IPOL 0,5667
682.694.768.080
162 ICBP 0,7
45.481.441.200.000 187 ISAT 0,7667
35.048.871.075.000
163 ICON 0,4
290.600.000.000 188 ITMA 0,4333
51.000.000.000
164 IGAR 0,3667 393,750,000,000 189 ITMG 0,7333
46.948.383.750.000
165 IIKP 0,3667
4.838.400.000.000 190 JAWA 0,3667
1.434.380.490.000
166 IKAI 0,3667
112.376.497.612 191 JECC 0,4333
287.280.000.000
167 IKBI 0,4667
468.180.000.000 192 JIHD 0,5333
1.630.328.337.400
168 IMAS 0,3333
14.655.975.583.600 193 JKSW 0,1667
13.200.000.000
169 INAF 0,6667
1.022.758.275.000 194 JPFA 0,8
13.112.443.179.300
170 INAI 0,3
71.280.000.000 195 JPRS 0,4333
247.500.000.000
171 INCI 0,1667
44.353.711.220 196 JRPT 0,3333
8.525.000.000.000
172 INCO 0,5
23.350.395.992.000 197 JSPT 0,3667
1.739.052.000.000
173 INDF 0,6
51.365.495.025.000 198 KAEF 0,6667
4.109.960.000.000
174 INDR 0,4333
929.179.423.940 199 KARK 0,6
966.224.401.400
175 INDS 0,3667
1.323.000.000.000 200 KARW 0,2333
393.392.309.000
33
208 KKGI 0,2
2.475.000.000.000 233 MAYA 0,4333
10.407.088.560.000
209 KLBF 0,6667
53.826.876.436.600 234 MBSS 0,6
1.732.526.372.610
210 KOIN 0,4333
294.253.119.600 235 MBTO 0,4667
406.600.000.000
211 KONI 0,3
19.000.000.000 236 MCOR 0,6333
754.721.801.538
212 KPIG 0,6667
5.316.316.936.500 237 MDLN 0,5333
3.822.585.533.210
213 KRAS 0,6667
10.096.000.000.000 238 MDRN 0,6
3.160.700.435.880
214 KREN 0,5
871.576.829.750 239 MEDC 0,6
5.431.895.863.500
215 LAMI 0,4333
246.909.870.000 240 MEGA 0,7
12.091.815.857.850
216 LAPD 0,4667
694.111.274.325 241 MERK 0,7333
3.404.800.000.000
217 LCGP 0,2667
239.275.000.000 242 META 0,6667
2.519.749.352.456
218 LION 0,3
540.966.400.000 243 MFIN 0,5667
795.000.000.000
219 LMPI 0,4
257.172.005.595 244 MICE 0,4333
228.000.000.000
220 LMSH 0,2667
100.800.000.000 245 MIDI 0,6667
2.277.058.870.000
221 LPCK 0,4667
2.244.600.000.000 246 MIRA 0,5667
487.258.600.797
222 LPGI 0,3333
298.500.000.000 247 MITI 0,3
213.015.848.000
223 LPIN 0,2667
162.562.500.000 248 MLBI 0,6333
15.591.800.000.000
224 LPKR 0,4
23.077.689.619.000 249 MLIA 0,5667
310.905.000.000
225 LPPF 0,7333
7.878.378.816.000 250 MLPL 0,5333
1.584.146.410.940
No Kode % ICD Kapitalisasi Pasar No Kode % ICD Kapitalisasi Pasar
251 MPPA 0,6667
6.413.028.820.000 276 PICO 0,2667
147.777.500.000
252 MRAT 0,6333
209.720.000.000 277 PJAA 0,7
1.183.999.997.040
253 MREI 0,6333
664.067.831.310 278 PKPK 0,6
135.000.000.000
254 MTDL 0,6667
368.344.000.000 279 PLAS 0,6667
1.089.464.000.000
255 MTFN 0,5
1.102.225.944.875 280 PLIN 0,7333
5.751.000.000.000
256 MTLA 0,5667
4.092.839.820.000 281 PNBN 0,7667
15.017.716.978.740
257 MTSM 0,2667
162.993.600.000 282 PNIN 0,8333
2.115.528.438.400
258 MYOH 0,6 283 PNSE 0,7333
34
1.235.535.000.000 396.960.861.300
259 MYOR 0,6667
15.331.680.000.000 284 POLY 0,3
481.680.393.462
260 MYRX 0,2333
1.666.664.376.300 285 POOL 0,2667
344.013.600.000
261 MYTX 0,4333
549.999.966.375 286 PRAS 0,2667
149.940.000.000
262 NIKL 0,5333
555.137.000.000 287 PSAB 0,4667
3.780.000.000.000
263 NIPS 0,4333
82.000.000.000 288 PSDN 0,4333
295.200.000.000
264 NISP 0,7667
12.949.007.945.580 289 PSKT 0,5
57.400.000.000
265 OCAP 0,4333
88.790.000.000 290 PTIS 0,4333
462.138.852.000
266 OKAS 0,6333
353.185.555.400 291 PTPP 0,5333
4.019.222.295.000
267 OMRE 0,5667
584.575.000.000 292 PTRO 0,6333
1.331.358.600.000
268 PADI 0,2667
1.404.178.200.000 293 PTSN 0,5333
177.144.800.000
269 PANR 0,5333
236.400.000.000 294 PTSP 0,6333
540.979.600.000
270 PANS 0,3667
2.304.000.000.000 295 PUDP 0,5667
154.000.000.000
271 PBRX 0,6
1.440.602.683.240 296 PWON 0,4333
10.835.910.540.000
272 PDES 0,5333
114.400.000.000 297 PYFA 0,3667
94.709.160.000
273 PEGE 0,4333
159.379.709.400 298 RAJA 0,5333
570.791.550.000
274 PGAS 0,4333
111.510.937.701.600 299 RALS 0,5667
8.657.120.000.000
275 PGLI 0,2
53.680.000.000 300 RANC 0,4
1.251.590.000.000
No Kode % Kapitalisasi Pasar No Kode % Kapitalisasi Pasar
35
ICD ICD
351 TGKA 0,367
1.607.362.312.500 376 UNTR 0,567 73.483.662.179.200
352 TIFA 0,533
259.128.000.000 377 UNTX 0,433 29.853.450.000
353 TINS 0,633
7.750.850.800.000 378 UNVR 0,733 159.085.500.000.000
354 TIRA 0,433
102.312.000.000 379 VOKS 0,433 856.054.134.570
355 TIRT 0,367
70.824.232.500 380 VRNA 0,333 102.204.035.904
356 TKGA 0,567
13.000.000.000 381 WAPO 0,467 31.720.000.000
357 TLKM 0,833
182.447.993.484.000 382 WEHA 0,3 72.805.900.000
358 TMPI 0,233
2.613.489.779.825 383 WICO 0,433 67.254.401.781
359 TOTL 0,433
3.069.000.000.000 384 WIKA 0,633 9.031.465.420.000
360 TOTO 0,367
3.294.144.000.000 385 WINS 0,433 1.732.715.495.040
361 TPIA 0,567
13.414.609.320.000 386 WOMF 0,5 370.000.000.000
362 TPMA 0,5
1.953.458.333.000 387 YPAS 0,533 447.560.059.630
363 TRAM 0,233
11.191.388.007.900 388 YULE 0,467 35.700.000.000
364 TRIL 0,3
104.400.000.000 389 ZBRA 0,3 75.401.613.230
365 TRIM 0,433
442.255.000.000 Sumber:Data
Diolah 2014
366 TRIO 0,267
4.761.500.000.000
367 TRIS 0,5
340.000.000.000
368 TRST 0,433
968.760.000.000
369 TRUB 0,3
789.972.813.350
370 TSPC 0,233
16.762.500.000.000
371 TURI 0,333
5.189.400.000.000
372 ULTJ 0,633
3.841.548.060.000
373 UNIC 0,4
766.662.726.000
374 UNIT 0,333
26.020.659.000
375 UNSP 0,3 1.276.003.788.306
36
Lampiran 4. Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Intellectual Capital
Disclosure
N 389
Normal Parametersa Mean .4884
Std. Deviation .17498
Most Extreme Differences Absolute .086
Positive .053
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z 1.706
Asymp. Sig. (2-tailed) .006
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests
a. Test distribution is Normal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Ukuran Perusahaan
N 389
Normal Parametersa Mean 9.62E12
Std. Deviation 3.164E13
Most Extreme Differences Absolute .381
Positive .335
Negative -.381
Kolmogorov-Smirnov Z 7.506
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
37
Lampiran 5. Uji Non-Parametrik Mann-Whitney U
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Jenis Industri N Mean Rank Sum of Ranks
Intellectual Capital Disclosure Low Intensive industries 216 179.15 38696.50
High Intensive Industries 173 214.79 37158.50
Total 389
Test Statisticsa
Intellectual Capital
Disclosure
Mann-Whitney U 15260.500
Wilcoxon W 38696.500
Z -3.113
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
a. Grouping Variable: Jenis Industri
38
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Size N Mean Rank Sum of Ranks
Intellectual Capital Disclosure rendah 315 181.01 57019.50
tinggi 74 254.53 18835.50
Total 389
Test Statisticsa
Intellectual
Capital
Disclosure
Mann-Whitney U 7249.500
Wilcoxon W 57019.500
Z -5.071
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Size
39
Lampiran 6. Uji Deskriptif Crosstab
ICD
Total RENDAH TINGGI
SIZE besar Count 189 126 315
Expected Count 153.0 162.0 315.0
% within SIZE 60.0% 40.0% 100.0%
% within ICD 100.0% 63.0% 81.0%
% of Total 48.6% 32.4% 81.0%
kecil Count 0 74 74
Expected Count 36.0 38.0 74.0
% within SIZE .0% 100.0% 100.0%
% within ICD .0% 37.0% 19.0%
% of Total .0% 19.0% 19.0%
Total Count 189 200 389
Expected Count 189.0 200.0 389.0
% within SIZE 48.6% 51.4% 100.0%
% within ICD 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 48.6% 51.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 86.358a 1 .000
Continuity Correctionb 83.973 1 .000
Likelihood Ratio 114.960 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 86.136 1 .000
N of Valid Casesb 389
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35.95.
40
b. Computed only for a 2x2 table
41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dinis Abdiani
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 26September 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah : B
Tinggi / Berat Badan : 155 cm / 55 kg
Agama : Islam
Kota Asal : Salatiga
Alamat : Asrama Garnisun Tangsi Besar Blok B No.3 RT.04/RW.07
Salatiga – 50722
Email : [email protected]
Pendidikan : TK Sabilillah Malang (1996-1997)
SD Negeri Gendongan 01 Salatiga (1997-2003)
SMP Negeri 2 Salatiga (2003-2006)
SMA Negeri 3 Salatiga (2006-2009)
Universitas Kristen Satya Wacana (2009-2014)
Pengalaman :Koord. Sie Konsumsi Kepanitiaan Welcome To The Work
World 2012
Koord.Sie Konsumsi Kepanitiaan Kegiatan Nonton Breng
“Lost In Papua” Salatiga Film Festifal (Saffest) 2011
Sie Konsumsi KepanitiaanKegiatan Kupas Finger Kine
Club 2010
Sie Keamanan Kepanitiaan Social Evening “Legend
“Panitia Pesta Rakyat Ekonomi (Pesakom )