Pendekatan Kontekstual Positif dalam
Pembebalajaran Pancasila di Perguruan
TinggiMargono
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, [email protected]
Disampaikan pada Workshop Isu-isu Strategis dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi,
Pusat Pengkajian Pancasila, UM, 18-19 Agustus 2016.
Tujuan MK Pendidikan Pancasila
• Menerima Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
• Berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dan Negara Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Pendekatan Kontekstual• Pendekatan kontekstual berangkat dari isu strategis yang
dihadapi bangsa dan Negara Republik Indonesia dalam mempelajari nilai-nilai Pancasila.
• Data-data seputar isu strategis tersebut dikumpulkan dan diolah oleh mahasiswa, dibandingkan dengan teori yang relevan, dan dinilai dari sudut pandang Pancasila.
• Partisipasi mahasiswa terletak pada pendapat mahasiswa tentang isu strategis yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi akurasi data, teori, dan nilai Panacasila.
Nilai Pancasila
Data Teori
Isu Strategis
PerbandinganPendekatan Kontekstual• Strategi inkuiri• Berbasis masalah/isu strategis• Dialog untuk memecahkan
masalah• Terbuka terhadap berbagai
pendapat asalkan berdasarkan data, teori, dan nilai Pancasila.
Pendekatan Tekstual• Strategi ekspositori• Berbasis buku wajib (buku
kunyit)• Dialog untuk mengecek
kesesuaian pemahaman dengan buku wajib.
• Tertutup bagi pendapat yang berbeda dengan buku wajib.
Isu Strategisadalah masalah yang memiliki posisi
penting untuk dibahas dalam perkuliahan pendidikan
PancasilaIsu• masalah yg
dikedepankan (untuk ditanggapi dsb)
• kabar yg tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-desus
Strategis• berhubungan, bertalian,
berdasar strategi; • baik letaknya (tt tempat
Isu Strategis dan Nilai-nilai Pancasila
• Suatu masalah dianggap penting, karena terkait langsung dengan eksistensi nilai-nilai Pancasila.
• Lima nilai dasar Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
• Masalah tersebut telah berlangsung lama, telah berusaha dipecahkan, tetapi masih mengandung potensi masalah di masa depan.
• Misalnya, isu strategis yang terkait dengan nilai ketuhanan adalah hubungan agama dan Negara Republik Indonesia. Isu strategis ini tercermin pada masalah terorisme dan gerakan radikal keagamaan lainnya.
Kasus• Kasus adalah peristiwa nyata yang terkait dengan isu strategis
tertentu. Isu strategis secara konkrit berupa kasus-kasus. Dalam suatu kasus terdapat data atau informasi yang dapat dikumpulkan dan dianalisis.
• Kasus dapat dikategorikan menjadi kasus negatif dan kasus positif.• Kasus pada umumnya terkait dengan peristiwa nyata yang
bertentangan dengan idealisme nilai-nilai Pancasila. Kasus seperti ini disebut kasus negatif. Contohnya, korupsi yang dilakukan Jaksa Agung Pidana Khusus Urip Tri Gunawan.
• Kasus positif adalah peristiwa nyata yang sesuai dengan nilai-nilai Panacasila. Contohnya, kejujuran polisi Hugeng.
Data• Pengumpulan data diperlukan untuk mendalami setiap kasus. • Untuk penulisan buku ajar dan juga untuk penulisan makalah, data
yang dikumpulkan biasanya berupa data sekunder dari hasil penelitian orang lain, atau data yang dipublikasikan media massa.
• Perlu pengecekan kebenaran data, setidaknya dengan membandingkan data yang disampaikan oleh suatu sumber dengan data yang disampaikaan sumber lainnya (triangulasi sumber).
• Data dari media massa online perlu diperiksa otoritas sumber datanya. Misalnya, informasi dari blog atau media yang tidak jelas kewenangaannya, tidak dapat dipercaya sebagai data yang benar.
Teori• Teori dipakai untuk menjelaskan data.• Teori dipilih sesuai dengan hasil analisis data.• Teori dapat diambil dari seluruh cabang ilmu sosial.• Teori juga dipakai untuk meramalkan apa yang akan terjadi.• Mislanya, isu strategis tentang suksesi kepemimpinan nasional dengan kasus
negatif pergantian Presiden Soeharto dapat dijelaskan dengan teori budaya politik Singosari.
• Tetapi, analisis data dengan teori tersebut tidak sesuai dengan nilai kerakyatan. Teori budaya demokrasi dapat dipersandingkannya.
• Teori budaya demokrasi relevan untuk menjelaskan kasus positif suksesi Presiden SBY kepada Presiden Jokowi.
Nilai• Nilai-nilai Pancasila merupakan suatu kebulatan dalam suatu sistem nilai.• Suatu nilai dasar Pancasila terkait dengan nilai dasar Pancasila lainnya
dalam satu kesatuan berpikir.• Misalnya, nilai kerakyatan dalam perspektif teori budaya politik demokrasi
dapat melahirkan sikap saling menghormati antar sesama dalam kesederajatan manusia (nilai kemanusiaan), dan kesamaan kedudukan sebagai warga negara (nilai kebangsaan).
• Penjabaran nilai Pancasila menjadi sejumlah nilai instrumental dan nilai praksis dilakukan oleh segenap orang dan lembaga Indonesia, bukan monopoli lembaga tertentu. Proses penjabaran tersebut dilakukan dengan dialog nasional dengan memanfaatkan segenap ruang publik.
Pendekatan Kontekstual Positif
• Pendekatan kontekstual positif berangkat dari kasus positif dalam menganalisis isu strategis.
• Hasil analisis terhadap data-data pada kasus positif diperbandingkan dengan teori yang relevan, sehingga menghasilkan pendapat atau rekomendasi tertentu.
• Pendapat tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan nilai Pancasila dalam kehidupan nyata, bukan untuk meragukan nilai-nilai tersebut.
• Pendekatan kontekstual positif merupakan proses belajar dari pengalaman terbaik bangsa Indonesia dalam mewujudkan nilai Pancasila.
Perbedaannya dengan Pendekatan Tekstual
• Pendekatan tekstual hanya mengacu pada kasus positif pada suatu rejim pemerintahan. Pendekatan kontekstual positif mengambil kasus pada semua rejim pemerintahan, dan peristiwa yang mencerminkan inisiatif masyarakat sipil, serta pelakau bisnis.
• Pendekatan tekstual hanya menganut satu pendapat yang sealiran dengan pemerintah. Pendekatan kontekstual positif membolehkan pendapat yang beragam, asalkan berdasar pada data, teori, dan nilai Pancasila.
Mengapa Pendekatan Kontekstual Positif?
• Pendekatan kontekstual positif merupakan berita baik (good news) yang dapat mengimbangi berita buruk (bad news) yang sering menjadi topik diskusi publik di media massa atau ruang kuliah.
• Analisis terhadap peristiwa buruk, kendati sangat perlu, telah menimbulkan pesimisme dan perasaan tidak berdaya. Seolah bangsa ini penuh dengan masalah dan tidak mampu mengatasinya. Pada ujungnya pesimisme itu justru mempertanyakan kebenaran Panacasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
• Sebagai penyeimbang, pendekatan kontekstual positif terutama dipakai dalam penulisan buku pendidikan Pancasila. Sedangkan diskusi pada proses perkuliahan, mahasiswa diperkenankan mengangkat kasus-kasus negatif.
• Pendekatan kontekstual positif melahirkan sikap optimis bahwa kita mampu mengatasi masalah dan mampu mewujudkan nilai Pancasila dalam tatanan masyarakat, bangsa dan Negara (efficacy).
Nilai Pancasila
Isu Strategis Kasus Positif
Ketuhanan 1. Hubungan agama dengan Negara2. Beragama secara beradab
(meredam radikalisme agama)3. Toleransi antar umat beragama
Kemanusiaan
1. Penegakan HAM2. Pelestarian lingkungan
Kebangsaan
1. Integrasi nasional2. Bekerjasama dalam keberagaman
Kerakyatan 1. Demokratisasi2. Mewujudkan pemerintahan yang
bersih3. Penegakan hukum
Keadilan Sosial
1. Membangun ekonomi kerakyatan (Menghadapi kapitalisme)
2. Pemberdayaan masyarakat
Lembaga Keuangan Mikro Agrobis (LKMA) Prima Tani
Contoh kasus positif untuk isu strategis pemberdayaan
masyarakat: Lembaga Keuangan Mikro Agrobis (LKMA) Prima Tani
• Masril Koto adalah pendiri Bank Tani atau Bank Petani dalam bentuk Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) Prima Tani di Nagari Koto Tinggi, Baso, Agam, Sumatera Barat. Dia bersama teman petani lainnya merintis lembaga keuangan itu sejak tahun 2002, namun setelah empat tahun kemudian (2006) baru resmi didirikan setelah Masril dan kawan-kawan petaninya mendapatkan pelatihan keuangan dalam bentuk akutansi sederhana dari Yayasan Alumni Fakultas PertanianUniversitas Andalas (AFTA), Padang. Sistim bank yang didirikannya itu diadopsi oleh pemerintah dan menjadi cikal bakal Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) nasional (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2016).
Teori yang relevan• Teori modal social: petani lebih percaya kepada
Prima Tani daripada koperasi.• Teori kekuatan social: petani akan berdaya jika
mampu mengakses sumber keuangan.
Nilai yang mendasai• Nilai keadilan sosial: terjadi peningkatan
kesejahteraan di kalangan petani/penduduk miskin.