PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LSQ
(LEARNING STARTS WITH A QUESTIONS) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN IPA MATERI SISTEM PENCERNAAN
MANUSIA KELAS V DI MI MA’ARIF MANGUNSARI
SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SAKINA TUNNISA
NIM 11513066
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LSQ
(LEARNING STARTS WITH A QUESTIONS) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN IPA MATERI SISTEM PENCERNAAN
MANUSIA KELAS V DI MI MA’ARIF MANGUNSARI
SALATIGA TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SAKINA TUNNISA
NIM 11513066
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Sakina Tunnisa
NIM : 115-13-066
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi. Skripsi ini
diperkenankan untuk di publikasikan pada erespository IAIN Salatiga
Salatiga, 26 Maret 2018
v
MOTTO
“ Hendaklah jangan malu salah seorang diantara kalian untuk belajar jika ia
tidak mengetahui sesuatu. Janganlah orang bodoh merasa malu untuk bertanya
atas apa yang tidah ia ketahui.” ( Ali Bin Abi Tholib)
PERSEMBAHAN
1. Bapakku Adnani dan Ibuku Haniyati yang telah mengiringi perjalanan
hidupku dengan untaian doa.
2. Ibu Dra. Nurul Aini yang udah aku anggap sepeti ibuku sendiri yang udah
memberiku semangat dan kasih sayang yang telah kamu berikan serta
waktu yang selama ini diberikan untuk menyemangatiku untuk
menyelesaikan skripsi ini.
3. Kakak serta adik-adikku tercinta yang telah mewarnai hari-hari indah
dalam kebersamaannya dan yang selalu ada serta menemani hari-hariku
dan menghiburku setiap saat.
4. Keluarga Besar Kelas B Jurusan PGMI IAIN Salatiga Angkatan Tahun
2013, yang selalu memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu
pengetahuan.
5. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu ada di saat suka maupun duka.
6. Keluarga besar MI Ma’arif NU Mangunsari Argomulyo Salatiga.
7. Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.
8. Pendamping hidupku.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Penerapan Strategi
Pembelajaran LSQ (Learning Starts With A Questions) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Organ Pencernaan Pada
Manusia Kelas V Di Mi Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018”.
Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang
telah memberikan izin penelitian.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan izin penyusunan penelitian.
4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan
memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif
selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.
vii
6. Ibu Susriana Wahyu Ika Lestari, M.Pd.I, Kepala Madrasah MI Ma’arif
Mangunsari Salatiga yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
viii
ABSTRAK
Sakina Tunnisa, 2018. Penerapan Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Starts
with A Questions) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada
Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Organ Pencernaan Pada Manusia di MI
Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Hj.
Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Stars With A
Questions), dan IPA.
Penelitian ini membahas upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas V B
tentang materi sitem organ pencernaan manusia melalui strategi pembelajaran
LSQ (Learning Starts With A Questions) di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mendskripsikan
penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With A Questions) untuk
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi sistem
organ pencernaan manusia.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
dengan subjek penelitian sebanyak 23 siswa kelas V B. Penelitian PTK ini
berlangsung selama 3 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, teknik
dokumentasi dan teknik tes.
Hasil penelitian ini memengaruhi adanya peningkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA didukung dengan peningkatan pengelolaan pembelajaran
oleh guru dan keaktifan belajar siswa. Strategi pembelajaran LSQ (Learning Stars
With A Questions) dapat meningkatkan dari nilai ketuntasan pada siklus I sebesar
69,60%, siklus II 86,95% dan menjadi 91,30% pada siklus III, dan rata-rata nilai
hasil belajar pada siklus I sebesar 74,80% menjadi 83,50% pada siklus II dan
menjadi 85,43% siklus III.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini pada penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning Stars With A Questions)
bahwasanya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran
IPA materi sistem organ pencernaan pada manusia di MI Ma’arif Mangunsari
Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018 telah mendapatkan peningkatan keaktifan dan
hasil belajarnya.
ix
DAFTAR ISI
Judul ........................................................................................................ i
Halaman Persetujuan Pembimbing ......................................................... ii
Halaman Pengesahan Kelulusan ............................................................. iii
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan.................................................... iv
Halaman Motto dan Persembahan .......................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................ vi
Abstrak .................................................................................................... vii
Daftar Isi.................................................................................................. viii
Daftar Tabel ............................................................................................ ix
Daftar Gambar ......................................................................................... xiii
Daftar Lampiran ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan ................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................... 7
F. Definisi Operasional Penelitian ................................ 9
G. Metode Penelitian ..................................................... 13
x
H. Sistematika Penelitian .............................................. 23
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi (Learning Starts With a Question) ............... 26
B. Keaktifan Belajar Siswa ............................................ 29
C. Hasil Belajar Siswa .................................................. 34
D. Pembelajaran IPA di MI ........................................... 39
E. Penelitian yang Relevan ........................................... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Mangunsari .............. 44
B. Rancangan Hasil Penelitian ...................................... 58
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ........................................................ 84
B. Pembahasan ............................................................... 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................... 110
B. Saran .......................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru ........... 22
Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktifitas Guru ................................... 22
Tabel 1.3 Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa ......................... 23
Tabel 1.4 Kriteria Hasil Analisis Aktifitas Belajar Siswa ..................... 23
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ................................ 42
Tabel 3.1 Nama Guru MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga .................. 50
Tabel 3.2 Jumlah PTK berdasarkan Tingkat Kualifikasi Akademik ...... 51
Tabel 3.3 Kualifikasi pendidikan Berdasarkan Tingkat Kompetensi/
Sertifikasi ................................................................................ 51
Tabel 3.4 Jumlah Siswa dan Rombel di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
Tahun 2017/2018 ................................................................... 52
Tabel 3.5 Struktur Organisasi MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ............ 53
Tabel 3.6 Koleksi Perpustakaan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ......... 54
Tabel 3.7 Peralatan Pendidikan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga .......... 54
Tabel 3.8 Media Pendidikan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga .............. 54
Tabel 3.9 Prabot Sekolah MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ................... 55
Tabel 3.10 Prasana MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ............................. 55
Tabel 3.11 Ruangan Pokok MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ................ 55
xii
Tabel 3.12 Ruangan Penunjang MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ......... 56
Tabel 3.13 Jadwal Ekstrakulikuler MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ..... 56
Tabel 3.14 Jadwal Kegiatan Pembiasaan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018 .................................................... 56
Tabel 3.15 Prestasi Non Akademik ........................................................ 57
Tabel 4.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ...................................... 86
Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ..................................... 90
Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus III .................................... 95
Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III 105
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK ....................... 14
Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Hasi Belajar Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III ............................................................................ 107
Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan Klasikal Siklus I, Siklus II dan
Siklus III ............................................................................ 107
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Daftar Siswa Siswi Kelas V B
Lampiran 2 Instrumen Wawancara
Lampiran 3 Instrumen Dokumentasi
Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
Lampiran 10 RPP SIKLUS I
Lampiran 11 MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS I
Lampiran 12 Soal SIKLUS I
Lampiran 13 NILAI HASIL SIKLUS I
Lampiran 14 RPP SIKLUS II
Lampiran 15 MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS II
Lampiran 16 Soal SIKLUS II
Lampiran 17 NILAI HASIL SIKLUS II
Lampiran 18 RPP SIKLUS III
Lampiran 19 MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS III
xv
Lampiran 20 Soal SIKLUS III
Lampiran 21 NILAI HASIL SIKLUS III
Lampiran 22 Dokumentasi siklus I
Lampiran 23 Dokumentasi siklus II
Lampiran 24 Dokumentasi siklus III
Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup Penulis
Lanpiran 26 SKK
Lanpiran 27 Surat Keterangan Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun
kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Setiap siswa memiliki cara dan metode yang berbeda-beda sesuai
dengan kemampuan individu dalam mempelajari sesuatu. Siswa dalam
mempelajari sesuatu yang baru akan lebih efektif apabila siswa bertanya dan
berpatisipasi aktif dari pada hanya menerima apa yang disampaikan guru
(Sugihartono dkk, 2012: 3).
Penyelenggaraan pendidikan menurut Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3 menegaskan bahwa”
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu
maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan (Sugihartono dkk,2012:3). Setiap siswa memiliki
cara dan metode yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan individu
dalam mempelajari sesuatu. Siswa dalam mempelajari sesuatu yang baru
2
akan lebih efektif apabila siswa bertanya dan berpartisipasi aktif dari pada
hanya menerima apa yang disampaikan guru.
Menurut Sugihartono, dkk(2012:76), belajar dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berada diluar diri individu. Faktor internal ini
meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kelelahan, dan lain sebagainya. Faktor
eksternal yang berpengaruh dalam belajar meliputi cara orang tua mendidik,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, teman bergaul, standar
pelajaran, model pembelajaran, kurikulum, dan lain sebagainya.
Pendidikan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
pendidikan bidang studi yang di tingkat pra universitas dapat dibahas secara
terpadu yang disebut pembelajaran sains terpadu (integrated science
teaching) atau disajikan secara terdisintegrasi melalui disiplin sains
dasarnya, yaitu pendidikan fisika, pendidikan kimia, pendidikan biologi
(Poedjiadi, 2007:187).
Menurut Hisyam Zaini dkk dalam Arifin dan Setiyawan (2012:2)
pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang mengajak peserta didik
untuk belajar secara aktif, artinya mereka yang mendominasi aktivitas
pembelajaran. Dengan belajar aktif, siswa diajak untuk turut serta dalam
semua proses pembelajaran tidak hanya mental akan tetapi juga fisik. Proses
pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara guru dan siswa,
3
Dalam interaksi tersebut siswa sebagai subjek pokok bukan objek belajar
yang selalu dibatasi dan diatur oleh guru, Sebagai subjek dalam
pembelajaran, siswa diharuskan aktif agar dapat belajar sesuai dengan bakat
dan segala potensi yang dimilikinya (Sugihartono dkk,2012:108). Interaksi
yang baik antara guru dan siswa sangat diperlukan agar proses pembelajaran
dapat berlangsung efektif. Interaksi belajar mengajar dapat dilakukan
dengan mengaktifkan siswa menggunakan teknik tanya jawab antar siswa
dan guru dalam proses pembelajaran. Adanya interaksi antar guru dan siswa
akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya diperlukan suatu
strategi yang tepat. Strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan
keaktifan bertanya siswa adalah strategi pembelajaran Learning Starts With
A Question (LSQ) yaitu pembelajaran yang menggugah siswa untuk
bertanya. Dalam strategi pembelajaran Learning Starts With A Question
(LSQ) ini meningkatkan keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan apa
yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak
menakutkan yaitu dengan memulai pembelajaran dengan bertanya (Siregar
2010:106). strategi pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ)
juga akan melatih kecepatan dalam berpikir, dan pemahaman konsep materi
yang dipelajari.
Bertanya adalah cara untuk mengungkapkan rasa keingintahuan akan
jawaban yang tidak/belum diketahui. Rasa ingin tahu merupakan dorongan
atau rangsangan yang efektif untuk belajar dan mencari jawaban. Pada
4
hakikatnya melalui bertanya akan mengetahui dan mendapatkan informasi
tentang apa saja yang ingin diketahui. Apabila dikaitkan dengan proses
pembelajaran, kegiatan bertanya-jawab antara guru dan siswa menunjukkan
adanya interaksi di kelas yang dinamis dan multi arah. Pentingnya siswa
mengajukan pertanyaan yakni siswa dapat berperan aktif di kelas,
menimbulkan rasa keingintahuan dalam diri siswa, merangsang fungsi
berpikir siswa, mengembangkan keterampilan berpikir siswa, siswa dapat
memfokuskan perhatian pada proses pembelajaran, siswa dapat
memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan pendapat, serta dapat
merangsang terjadinya diskusi materi pelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas V MI
Ma’arif Mangunsari Salatiga pada hari Senin tanggal 1 Mei 2017 pada
kelas V, ditemukan permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA di kelas
V yaitu rata-rata hasil belajar IPA pada materi sistem organ pencernaan
manusia masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan sekolah yaitu 75. Rata-rata nilai IPA di kelas V pada materi
Sistem organ pencernaan manusia adalah 60. Guru hanya menggunakan
metode tanya jawab, ceramah dan belum pernah menggunakan strategi
pembelajaran yang ada. Keterampilan bertanya siswa saat pembelajaran IPA
rendah dan siswa cenderung pasif di buktikan rendahnya nilai anak dari
hasil wawancara nilainya hanya rata-rata 60 maka dari itu hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah, suasana Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) kurang menyenangkan dan ketika guru bertanya kepada
5
siswa tentang materi yang di sampaikan siswa tersebut kurang aktif
menjawab.
Untuk menerapkan model pembelajaran, guru perlu menciptakan
strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi
(Hartono, 2008:29). Oleh karena itu dalam upaya peningkatan hasil belajar,
penulis sendiri memilih strategi pembelajaran yang tepat dan menarik
yaitu: Strategi pembelajaran aktif yang dipilih adalah strategi Learning
Starts with a Questions. Dalam penggunaan strategi ini siswa akan menjadi
lebih aktif sejak pertama proses pembelajaran dimulai, karena sebelum
proses pembelajaran dimulai siswa terlebih dahulu membaca materi yang
akan diajarkan oleh guru dan siswa membuat pertanyaan, kemudian
siswa mengajukan pertanyaan tersebut kepada gurunya.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “PENERAPAN STRATEGI
PEMBELAJARAN LSQ (LEARNING STARS WITH A QUESTIONS)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN IPA DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
TAHUN AJARAN 2017/2018”.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut.
Apakah penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With
A Questions) dalam pembelajaran IPA pokok bahasan sistem organ
pencernaan manusia yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
kelas V MI Ma’arif Mangunsari Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V MI Ma’arif
Mangunsari Salatiga sebagai berikut.
Mendiskripsikan penerapan strategi pembelajaran LSQ (Learning
Stars With A Questions) untuk Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
pada pembelajaran IPA materi sistem organ pencernaan manusia.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori di atas, penulis dapat mengemukakan
hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah penerapan
strategi LSQ (Learning Stars With A Questions) dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pokok bahasan
sistem organ pencernaan manusia pada siswa kelas V B MI Ma’arif
Mangunsari Salatiga tahun 2017/2018.
7
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Memberikan konstribusi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan. Selain itu penelitian ini dapat
menjadi sumbangan pemikiran pihak-pihak terkait di dunia
pendidikan.
2. Secara Praktis
a. Bagi guru
Dapat mengetahui pembelajaran yang dapat memperbaiki
dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat
meminimalkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran.
Dapat menambah kreatifitas untuk meningkatkan sistem
pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran yang lebih
menarik.
b. Bagi siswa
1) Memberikan masukan kepada siswa agar berperan aktif selama
kegiatan pembelajaran terutama untuk aktif bertanya terhadap
materi yang belum dipahami dan partisipasi aktif lainnya.
2) Memberikan suasana baru dalam kegiatan pembelajaran
sehingga siswa lebih antusias dalam belajar.
8
c. Bagi Sekolah/Madrasah
Didapatkannya masukan bagi madrasah untuk perbaikan
proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan
mutu dari madrasah.
d. Bagi peneliti
1) Usaha pembuktian tentang teori-teori yang telah didapatkan di
bangku kuliah agar peneliti benar-benar memiliki pemahaman
yang tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga praktiknya di
lapangan.
2) Memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan
pembelajaran IPA materi sistem organ pencernaan manusia
melalui strategi Learning Starts With A Question.
3) Sebagai bekal menjadi pendidik di masa datang untuk
menerapkan strategi Learning Starts With A Question.
e. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dengan
penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan informasi
pada peneliti berikutnya yang akan mengadakan penelitian lebih
lanjut.
9
F. Definisi Operasional Penelitian
Untuk memperjelas sekaligus memberikan gambaran tentang judul
yang diangkat oleh penulis, maka akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pengertian Strategi LSQ (Learning Starts With a Question)
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan
oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan
selama proses pembelajaran(Hamzah, 2011: 3).
Menurut pendapat Melvin L. Silberman dalam buku yang
berjudul “Active Learning“ halaman 157 mengatakan bahwa: Proses
mempelajari hal baru akan lebih efektif jika si pembelajar dalam
kondisi aktif, bukannya reseptif. salah satu cara untuk menciptakan
kondisi pembelajaran aktif adalah dengan menstimulir siswa untuk
menyelidiki atau mempelajari sendiri materi pelajarannya tanpa
penjelasan terlebih dahulu dari guru. Pembelajaran melalui strategi
pembelajaran learning starts with a question (Belajar Memulai
dengan Sebuah Pertanyaan) adalah proses mempelajari sesuatu yang
baru akan lebih efektif jika peserta didik tersebut aktif, mencari pola
daripada menerima saja apa yang disampaikan oleh pengajar. Satu
cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta
didik untuk bertanya materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari
pengajar. Strategi ini dapat merangsang peserta didik untuk mencapai
kunci belajar yaitu bertanya (Silberman, 1996).
10
Dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question) adalah suatu cara yang digunakan
oleh pengajar dalam proses pembelajaran akan lebih efektif jika siswa
tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja apa yang
disampaikan oleh pengajar. Strategi ini dapat merangsang peserta
didik untuk mencapai kunci belajar siswa yaitu bertanya. maka siswa
diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu
dengan membaca terlebih dahulu.
2. Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan siswa untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Keaktifan dapat ditunjukkan dengan
keterlibatan siswa dalam mencari atau mendapatkan sebuah informasi
dari suatu sumber seperti buku, guru, dan teman lainya sehingga siswa
diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas
belajar dan potensi yang dimilikinya secara penuh, menyadari dan
menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat disekitarnya.
Menurut Whipple dalam Hamalik (2009), keaktifan belajar siswa
adalah suatu proses belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa
secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna memperoleh hasil
belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor
selama siswa berada di dalam kelas.
Dimyati dan Mujiono (2006) menyatakan bahwa keaktifan belajar
siswa merupakan proses pembelajaran yang mengarah kepada
11
pengoptimalisasian yang melibatkan intelektual-emosional siswa dalam
proses pembelajaran dengan melibatkan fisik siswa. Keaktifan belajar
siswa dapat ditimbulkan dengan penggunaan model pembelajaran oleh
guru diantaranya dengan melaksanakan perilaku-perilaku berikut ini
yaitu memberikan tugas secara individu atau kelompok, kelompok
kecil, memberikan tugas, megadakan sesi tanya jawab dan diskusi.
Jadi definisi keaktifan belajar menurut para ahli tersebut adalah
suatu usaha yang dilakukan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar
siswa dengan menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental,
intelektual dan emosional siswa dalam proses pembelajaran dengan
melibatkan fisik siswa.
3. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah perubahan perilaku peserta didik yang
diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu
tertentu. Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989:22).
Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran
dan kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil
belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran
12
tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf
(Syaodih, 2003 :102).
Menurut Benyamin Bloom hasil belajar dibagi menjadi tiga
ranah, yakni: 1) ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar
intelektual, yang terdiri dari 6 aspek, yakni pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi; 2) ranah afektif, berkenaan
dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban,
penilaian, organisasi, dan internalisasi; 3) ranah psikomotoris,
berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan, refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan,
gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan
interpretatif (Sudjana, 2005: 18).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan oleh peneliti
bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa yang diperoleh
setelah mengikuti pembelajaran selama menerima pengalaman
belajarnya secara kognitif, hasil belajar yang didapat oleh peneliti
yaitu nilai evaluasi belajar dari siklus I,II dan III.
4. Pembelajaran IlmuPengetahuanAlam (IPA) di MI
Pendidikan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
pendidikan bidang studi yang di tingkat pra universitas dapat dibahas
secara terpadu yang disebut pendidikan sains terpadu (integrated
science teaching) atau disajikan secara terdisintegrasi melalui disiplin
13
sains dasarnya, yaitu pendidikan fisika, pendidikan kimia, pendidikan
biologi ( Poedjiadi Anna, 2007: 187).
Di tingkat MI diharapkan ada penekanan pembelajaran
Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang
diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja
ilmiah secara bijaksana (Kemenag RI,2006: 108).
Pembelajaran IPA yang dijadikan fokus penelitian di sini yakni
materi sistem ogan pencernaan manusia pada siswa kelas V Madrasah
Ibtidaiyah untuk semester gasal. Adapun Kompetensi Dasar (KD) nya
yaitu Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas menurut Suharjono merupakan
penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Jadi
penelitian ini didesain atau direncanakan sebagai upaya untuk
memperbaiki proses pembelajaran di kelas (Suharsimi Arikunto, dkk,
2011: 58). Desain penelitian ini yaitu model spiral, yang dikemukakan
oleh Hopkins, dilakukan dengan melalui 4 tahapan yaitu perencanaan
tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan
mengevaluasi proses dari hasil tindakan (observation and evaluation),
14
dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan
atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan),
sebagaimana gambar berikut: (Suharsimi Arikunto, dkk, 2011:58)
Gambar 1.1 : Model Tahapan-TahapanPelaksanaan PTK
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
yang terletak di kelurahan Mangunsari, kecamatan Sidomukti, kota
Salatiga. Proses penelitian tindakan dilakukan di kelas V pada mata
pelajaran IPA materi sistem ogan pencernaan manusia semester ganjil
tahun ajaran 2017/2018.
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
?
15
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelas V B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dengan jumlah
keseluruhan 23 siswa yaitu 13 siswa perempuan dan 10 siswa laki-
laki.
Kolaborator adalah orang yang bekerjasama dalam
pelaksanaan penelitian ini. Adapun kolaboratornya adalah guru
pengampu Mata Pelajaran IPA Kelas V B yaitu Ibu Dra. Nurul
Aini.
b. Objek Penelitian
Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah :
1) Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran IPA pada Materi sistem ogan pencernaan
manusia melalui penggunaan strategi Learning Starts With A
Question.
2) Aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran IPA pada materi sistem ogan
pencernaan manusia melalui penggunaan strategi Learning
Starts With A Question.
3) Prestasi belajar siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran
IPA Materi sistem ogan pencernaan manusia melalui
penggunaan strategi Learning Starts With A Question.
16
4. Langkah-langkahpenelitian
Penelitian tindakan kelas yang direncanakan dalam penelitian
ini adalah penggunaan media visual yang dilaksanakan dalam dua
siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu: planning (rencana),
action (tindakan), observation (pengamatan), reflection (refleksi).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk tiap siklus
pembelajaran dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah :
a. Tahap Perencanaan
1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi,
wawancara dan pencatatan arsip.
2) Observasi awal kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat
menemukan atau mengetahui permasalahan yang dihadapi
guru di kelas, seperti prestasi belajar siswa maupun motivasi
belajar siswa. Setelah mengetahui permasalahan yang timbul,
maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan
dilakukan dalam penelitian.
3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan media visual.
4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan saat proses pembelajaran.
5) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
6) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi
siswa dalam proses pembelajaran.
17
7) Pembuatan kisi-kisi dan pembuatan instrumen tes tiap akhir
siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran.
8) Pembuatan instrumen lembar aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap tindakan adalah diskripsi tindakan yang akan
dilakukan, skenario kerja dan prosedur tindakan meliputi :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
acuan pelaksanaan proses pembelajaran. Rencana pembelajaran
pada pertemuan kedua dan seterusnya disusun berdasar hasil
analisis terhadap penggunaan strategi Pembelajaran Learning
Starts With A Questionsebagaimana yang digunakan peneliti
meliputi pendahulauan, inti (mengamati,menanya, mencoba,
menghubungkan, dan mengkomunikasikan) dan penutup.
2) Membentuk kelompok yang anggotanya 5-6 orang atau
lebih(setiap kelompok diberi tugas materi yang akan diringkas)
3) Menyajikan materi pelajaran.
4) Guru memberikan penjelasan materi pelajaran yang
disampaikan dengan mengunakan strategi Pembelajaran
Learning Starts With A Question, peneliti menugaskan masing-
masing kelompok membacakan ringkasan materi dan siswa lain
diberi kesempatan untuk ikut aktif dengan mengajukan
pertanyaan seputar ringkasan.
18
5) Memberi materi diskusi.
6) Mengorganisasi diskusi kelompok, guru mengarahkan.
7) Mempresentasikan hasil diskusi.
8) Memberikan bimbingan.
9) Memberi kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan.
10) Memberikan penguatan dan kesimpulan.
11) Melakukan pengamatan.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini guru melakukan pengamatan
terhadap siswa, Dalam tahap ini observer berperan mengumpulkan
data berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan lembar pengamatan/observasi. Kegiatan ini
dapat dilakukan bersama-sama guru sebagai mitra peneliti. Data
yang terkumpul akan dianalisis berikut dengan menilai hasil
observasi menggunakan format lembar observasi.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dari tindakan dikumpulkan selanjutnya
dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis
yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi
peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan. Dengan
melakukan beberapa hal :
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi;
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
19
2) Melakukan pertemuan untuk membahas evaluasi tentang
skenario, LKS, diskusi dan lain-lain.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang
dituangkan pada rencana tindakan pada siklus berikutnya.
4) Evaluasi tindakan, meliputi; interpretasi hasil analisis data,
pengambilan keputusan terhadap jawaban permasalahan dan
lain-lain.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah ketika
proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan menggunakan
tehnik observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Observasi adalah
cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap
objek yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data
sekolah, nama siswa, foto, dan rekaman proses tindakan kelas.
Wawancara digunakan untuk memperoleh data sekolah yang kebih
akurat. Tes digunakan peneliti untuk memperoleh hasil belajar siswa di
akhir setiap siklusnya.
6. Instrumen Penelitian
a. Lembar Observasi yang di buat oleh peneliti untuk mengamati
proses penelitian.
b. Lembar soal yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk
evaluasi.
20
c. Instrumen dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui sejarah,
letak geografis, visi, misi, tujuan struktur organisasi, data Guru dan
karyawan, data Siswa MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
d. Perangkat pembelajarn yang digunakan untuk proses pembelajaran
berupa media,alat, sumber belajar, RPP, silabus dll.
7. Analisis Data
Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang,
menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan
data untuk mendukung tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti mennggunakan teknik analisis data
kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif sebagai berikut:
a. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan cara atau
menganalisis data secara kuantititaf.Data kuantitatif berupa hasil
belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan
mean (rerata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan
dalam bentuk persentase dan angka. Dalam penelitian ini, ada dua
nilai yang harus dihitung yaitu nilai rata-rata kelas dan nilai
ketuntasan belajar individu. Berikut ini adalah cara menghitungnya:
21
1) Menghitung nilai rata-rata kelas
�̅� =∑ 𝑥
∑ 𝑁
Keterangan:
�̅�= nilai rata-rata
∑ 𝑥= jumlah semua nilai siswa
∑ 𝑁= jumlah siswa (Aqib, 2011: 40)
2) Menghitung ketuntasan belajar klasikal.
Keterangan:
% = persentase ketuntasan klasikal
ft = frekuensi siswa tuntas KKM
∑f = jumlah frekuensi seluruhnya (Aqib, 2011: 41)
Apabila tingkat ketuntasan ≥ 75% (Djamarah, 2010: 108),
maka ketuntasan belajar klasikal tercapai. Hal ini dikarenakan
kondisi sekolah yang memenuhi untuk mencapai ketuntasan
tersebut.
b. Teknik Analisis Data Kualitatif
Selain data kuantitatif, data kualitatif juga diperlukan untuk
melengkapi data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data hasil
observasi keterampilan guru serta aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA materi sistem pencernaan pada manusia dengan
penggunaan strategi Learning Starts With A Question. Data
22
kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut
kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Penilaian lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran guru
yang dilakukan oleh observer disesuaikan dengan pedoman
penskoran pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran
Guru
Skor Kriteria Penilaian
4 Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik
3 Pengelolaan pembelajaran guru baik
2 Pengelolaan pembelajaran guru cukup baik
1 Pengelolaan pembelajaran guru kurang baik
(Sugiyono, 2010: 141)
Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dan dirata-rata dengan
rumus:
Persentase = ∑ Skor yang diperoleh
∑ Skor maksimal x 100%
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam kriteria
skor pengelolaan pembelajaran IPA oleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
(Aqib, 2011: 161)
Selanjutnya, pedoman penskoran untuk mengamati
aktivitas siswa selama proses pembelajaran penggunaan strategi
LSQ(Learning Starts With a Question)pada mata pelajaran IPA
23
organ pencernaan dan fungsinya pada manusia dapat disesuaikan
dengan pedoman penskoran pada tabel sebagai berikut
Tabel 1.3 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
(Sugiyono, 2010: 141)
Setelah direkapitulasi, skor tersebut dihitung dan dirata-rata dengan
rumus:
Persentase = ∑ Skor yang diperoleh
∑ Skor maksimal x 100%
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam
kriteria skor pengelolaan pembelajaran IPA oleh peneliti sebagai
berikut:
Tabel 1.4 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
(Aqib, 2011: 161)
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Pada Bagian Ini Memuat: Bagian Awal Berisi Halaman
Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan
Pembimbing, Lembar Persetujuan Pengesahan, Pernyataan Keaslian
24
Tulisan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar
Lampiran.
2. Bagian Isi terdiri dari :
Bab I yakni Pendahuluan. Yang meliputi Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan
dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi
Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II yakni Kajian Pustaka Meliputi strategi LSQ (Learning
Starts With a Question), keaktifan belajar, hasil belajar dan
Pembelajaran IPA di SD/MI. Sub pertama Meliputi Pengertian
strategi; Pengertian strategi LSQ (Learning Starts With a Question);
langkah-langkah strategi LSQ (Learning Starts With a Question);
kelemahan dan kelebihan strategi LSQ (Learning Starts With a
Question);. Sub kedua keaktifan Belajar, pengertian keaktifan belajar
dan hasil belajar,cara untuk melaksanakan keaktifan belajar.Faktor-
faktor yang mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar. Sub ketiga
Pembelajaran IPA di MI; Pengertian Pembelajaran IPA, Tujuan
Pembelajaran IPA, Fungsi Pembelajaran IPA, Ruang Lingkup
Pembelajaran IPA.
Bab III yakni Pelaksanaan Penelitian mengenai Data
Peningkatan keaktifan Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Benda
Padat Cair dan Gas. Melalui Penggunaan strategi LSQ(Learning
Starts With a Question). Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Mangunsari
25
Salatiga Tahun Pelajaran2017/2018. Meliputi Laporan Situasi Umum
MI Ma’arif Mangunsari Salatiga dan Laporan Kegiatan Per siklus;
Deskripsi Pelaksanaan Pra siklus, Deskripsi pelaksanaan siklus I,
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Deskripsi pelaksanaan siklus III.
Bab IV yakni Hasil Penelitian dan Pembahasan mengungkap
Analisis Upaya Meningkatkan keaktifan Belajar Mata Pelajaran
IPAMateri organ pencernaan dan fungsinya pada manusia. Melalui
Penggunaan strategi LSQ(Learning Starts With a Question). Pada
Siswa Kelas V MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun
Pelajaran2017/2018. Meliputi Analisis Kegiatan Persiklus; Analisis
hasil Pra siklus, Analisis Hasil siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan
Analisis Hasil siklus III serta Pembahasan.
Bab V yakni Penutup. Meliputi Kesimpulan, dan Saran-saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir skripsi ini memuat: Daftar Pustaka,
Lampiran-lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.
26
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi LSQ(Learning Starts With a Question)
1. Pengertian strategi LSQ (Learning Starts With a Question)
Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Question) adalah suatu strategi pembelajaran aktif dalam bertanya.
Agar siswa aktif dalam bertanya, makasiswa diminta untuk
mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca
terlebih dahulu. Strategi LSQ adalah salah satu cara untuk membuat
siswa belajar secara aktif. Strategi ini dapat menggugah siswa untuk
mencapai kunci belajar, yaitu bertanya (Zainidkk, :46).
Menurut pendapat Melvin L. Silberman dalam buku
yangberjudul “Active Learning“ halaman 144 mengatakan bahwa:
Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question) adalah
proses mempelajari sesuatu yang baru lebih efektif jika peserta didik
tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja. Satu cara
menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik
untuk bertanya tentang mata pelajaran mereka, tanpa penjelasan dari
pengajar lebih dahulu. Strategi sederhana ini merangsang peserta
didik untuk bertanya (Silberman, 2007:144).
Strategi pembelajaran LSQ (Leaning Start With A Question)
adalah suatu strategi pembelajaran dimana proses belajar sesuatu
yang baru akan lebih efektif jika siswa aktif dalam bertanya sebelum
27
mereka mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari
dari guru sebagai pengajar. Salah satu cara untuk membuat siswa
belajar secara aktif adalah dengan membuat mereka bertanya tentang
materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru sebagai pengajar.
Strategi ini dapat memberikan stimulus siswa untuk mencapai kunci
belajar, yaitu bertanya.
2. Langkah-langkah strategi LSQ ( Learning Starts With a Question)
Menurut Marno dan Idris (2008:151) mengatakan bahwa,
strategi LSQ memiliki beberapa langkah-langkah pembelajaran
yaitu:
a. Bagikan bahan belajar dan mintalah mereka belajar secara
berpasangan.
b. Siswa diminta untuk membuat pertanyaan hal-hal yang belum
dimengerti.
c. Kumpulkan semua pertanyaan dan kelompokkan jenisnya atau
yang paling banyak dibutuhkan.
d. Mulailah pelajaran dengan menjawab dan menjelaskan hal-hal
yang merekatanyakan.
e. Dengan cara ini, akan terjadi pembelajaran tanya jawab secara
aktif.
Strategi LSQ (Leaning Start With A Question) ini sangat
cocok untuk memulai pembelajaran topik bahwa dimana
karakteristik materi pelajaran tertentu kadang sudah dibahas pada
28
kelas sebelumnya. Untuk menghindari pengulangan pembahasan
topik, perlu ditanyakan sesuai tingkat pemahaman dan kebutuhan
siswa. Strategi Learning Starts With Aquestion dapat diterapkan
dengan baik dalam pembelajaran apabila guru benar-benar mampu
menguasai Strategi LearningStarts With AQuestion. Oleh karenaitu,
guru harus mampu mengatur jalannya proses pembelajaran agar
pertanyaan siswa tidak keluar dari konteks yang dipelajari.
3. Kelebihan dan kekurangan strategi LSQ (Learning Starts With a
Question).
MenurutMelvin L. Silberman dalam buku yang berjudulActive
Learning mengatakan bahwa, Kelebihan dan kekurangan strategi
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) yaitu:
KelebihanTipe Learning Starts With A Question (LSQ)
a. Peserta didik terpancing untuk berfikir dan bertanya.
b. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.
c. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
d. Meningkatkan sikap positif peserta didik terhadap materi
pembelajaran.
e. Secara psikis, siswa menjadi lebih berani mengungkapkan ide-
ide atau gagasan mereka di hadapan umum.
f. Materi dapat di ingat lebih lama.
29
Kelemahan Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) yaitu:
a. Pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan dengan kreatif dan
vokal yang mampu mencakup kelas
b. Guru harus mampu menjadi moderator dan fasilitator yang baik
c. Dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda akan terjadi
hambatan berupa perbrdaan penangkapan materi yang akan
dibahas.
B. Keaktifan Belajar Siswa
1. Pengertian keaktifan belajar
Keaktifan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar. Keaktifan dapat ditunjukkan
dengan keterlibatan siswa dalam mencari atau mendapatkan sebuah
informasi dari suatu sumber seperti buku, guru, dan teman lainya
sehingga siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan
mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya
secara penuh, menyadari dan menggunakan potensi sumber belajar
yang terdapat disekitarnya.
Dimyati dan Mujiono (2006) menyatakan bahwa keaktifan
belajar siswa merupakan proses pembelajaran yang mengarah kepada
pengoptimalisasian yang melibatkan intelektual-emosional siswa
dalam proses pembelajaran dengan melibatkan fisik siswa. Keaktifan
belajar siswa dapat ditimbulkan dengan penggunaan model
pembelajaran oleh guru diantaranya dengan melaksanakan perilaku-
30
perilaku berikut ini yaitu memberikan tugas secara individu atau
kelompok, kelompok kecil,memberikan tugas, megadakan sesi tanya
jawab dan diskusi.
Sejalan dengan Dimyati dan Mujiono, Raharja (2002)
menjelaskan bahwa keaktifan belajar adalah kegiatan jasmani dan
rohani manusia untuk melakukan sesuatu dalam upaya mencapai
tujuan tertentu. Guru mengajar harus berupaya mencapai tujuan
tertentu. Guru mengajar harus berupaya agar siswa benar-benar aktif
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar baik keaktifan secara
jasmani seperti melakukan praktik, berlatih dan keaktifan secara
rohani seperti mengamati, memecahkan persoalan.
Keaktifan belajar siswa akan sangat membantu dalam proses
pembelajaran IPA mengingat belajar merupakan proses aktif dari si
pembelajar dalam membangun pengetahuannya,bukan proses pasif
yang hanya menerima ceramah dari guru. peran gurulah yang dapat
menjamin setiap siswa untuk memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan dalam kondisi yang ada. Guru juga harus selalu memberi
kesempatan bagi siswa untuk bersikap aktif mencari, memperoleh,
dan mengolah hasil belajarnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya
keaktifan belajarsiswa pada pem belajaran IPA guna pembelajaran
dapat berjalan efektif.
31
2. Klasifikasi Keaktifan Belajar Siswa
Paul D. Dierich (dalam Hamalik 2011:172-173), membagi
kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu:
a. Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan atau
tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajianbahan, mendengarkan percakapan
atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,
mendengarkan radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis
Menuliscerita, menulislaporan, memeriksa karangan, bahan-
bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan
mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta dan
pola.
32
f. Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan
pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan,
menari, berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan dan
membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenangdan lain-lain.
Klasifikasi di atas menunjukkan bahwa banyaknya aktivitas
yang dilakukan dikelas. Apabila aktivitas tersebut dapat diterapkan di
kelas, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih aktif dan
menyenangkan.
3. Indikator Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan belajar siswa dapat diamati melalui kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Menurut Nana Sudjana
(2013:61) keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
b. Terlibat dalam pemecahan masalahnya
c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya
33
d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
g. Melatih diri dalam memecahkan soalatau masalah yang sejenis
h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya.
Keaktifan belajar siswa dalam penelitian inidiukur
dengan indikator keaktifan siswa menurut Nana Sudjana yang
disesuaikan dengan model pembelajaran yang akan diterapkan.
Kemudian dapat dijabarkan menjadi berikut:
a. Siswa aktif membaca materi pelajaran
b. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
c. Siswa mencari informasi untuk pemecahan masalah
d. Siswa terlibat pemecahan masalah dalam diskusi
e. Siswa dapat memecahkan masalah dalam diskusi
f. Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru
g. Siswa memperhatikan penjelasan guru
h. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru
i. Siswa dapat menyelesaikan soal latihan yang diberikan guru
34
C. Hasil Belajar
1. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil
pembelajaran yang di kategorikan oleh para pakar pendidikan
sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fregmentaris atau
terpisah, melainkan komprehensif.
Menurut Suprijono (2009:5), hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal
Kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara
spesifik terhadap rangsagan spesifik.
b. Keterampilan intelektual
Kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
Ketermapilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan menegmbangkan
prinsip-prinsip keilmuan.
c. Strategi kognitif
Kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep
dan kaidah dalam memecahkan masalah.
35
d. Keterampilan motorik
Kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam
urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap
Kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sriyanti (2011 : 23), proses belajar melibatkan
berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing
faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan
oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor lain berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila
anak cerdas , aktif dan kreatif pada akhirnya dapat mengalami
kegagalan dalam belajar karena faktor keluarga yang kurang
mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan anak-anak dari keluarga
yang ekonomi lemah justru sukses dalam belajar karena faktor
motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang
profesional.
36
Menurut Suryabrata dkk dalam buku Psikologi Belajar (Lilik
Sriyanti 2011:23) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum penyebab keberhasilan
belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing
faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar
diri indiviu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti
faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal
terdiri-dari faktor nonsosial dan sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu
yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor
nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa
berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang
belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa
dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan
anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
37
hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau
pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah
dan sebagainya.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
(a) Keadaan tonus jasmani pada umunya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada
dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.
Keadaan jasmani secara umum ini misalnya tingkat
kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan
individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan
mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu
dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan
menghambat hasil belajar.
(b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah
keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama terkait
dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu.
38
Panca indra merupakan masuknya pengetahuan dalam diri
individu.
(c) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada
dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain
tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,
kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.tingkat
kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian
juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna
terhadap aktifitas belajar. Bakat dan minat terhadap sesuatu
mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat
kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang
kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya
yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja
keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada
siswa yang mempunyai daya juang tinggi optimis, penuh
semangat, sementara ada siswa yang kepribadiannya
mudah putus asa, kurang energik gampang menyerah.
Kondisi-kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
39
Faktor ekstern dan intern mempengaruhi
keberhasilan belajar, pengaruhnya bisa bersifat positif
mendukung, namun bisa juga negativ menghambat.
D. Pembelajaran IPA di MI
1. Pengertian mata pelajaran IPA di SD/MI
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan
IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana
agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
40
Di tingkat MI diharapkan ada penekanan pembelajaran
Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang
diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja
ilmiah secara bijaksana (BSNP, 2006 : 161).
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di MI
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah.
2. Tujuan IPA di MI
Mata Pelajaran IPA di MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan
b. Keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
c. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
d. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat
41
e. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
f. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam
g. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
h. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (BSNP,
2006:168).
3. Ruang lingkup IPA di MI
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-
aspek berikut :
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan
gas
b. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
c. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
42
4. KI dan KD
Tabel 2.1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan pada
penelitian ini akan disampaikan posisi penelitian tehadap penelitian yang
lain, berikut rujukan-rujukan penelitian terdahulu;
1. Menurut Chairunnisa Astari (2016) Penerapan Model Pembelajaran
Aktif (Active Learning) Tipe Learning Starts With A Question (LSQ)
Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xg
Sma Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 disimpulkan
bahwa penelitian tersebut dapat meningkatkan Keaktifan Belajar
Siswa dapat dilihat dari rata-rata keaktifan belajar siswa pada siklusI
menunjukkan 76,13% siswa telah aktif dan rata-rata keaktifan siswa
pada siklus II meningkat menjadi 94,71%. Peningkatan keaktifan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara
mengamati, menanyadan
mencoba berdasarkan rasaingin
tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
3.3. Menjelaskan organ
pencernaan dan fungsinya
pada hewan dan manusia
serta cara memelihara
kesehatan organ
pencernaan manusia
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
4.3. Menyajikan karya tentang
konsep organ dan fungsi
pencernaan pada hewan
atau manusia
43
belajar siswa dari siklus I ke skilus II sebesar 18,58%. Jadi indikator
keberhasilan pada keaktifan siswakelas XG telah tercapai.
2. Menurut analisis Parmithi Dan Wahidin (2013) Penerapan Strategi
Learning Start With A Question (LSQ) untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X Ap2 SMK Triatma Jaya
Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1)
Penerapan strategi pembelajaran LSQ dapat meningkatkan aktivitas
belajar dimana terjadi peningkatan dari siklus I kategori cukup ke siklus
II dengan kategori aktif (2) Penerapan strategi pembelajaran LSQ dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA peserta didik kelas X AP2 SMK
Triatma Jaya Badung tahunpelajaran 2013/2014, dimana pada siklus I
ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh sebesar 82,1% menjadi
92,8% pada siklus II.
3. Menurut Analisis Meidiana (2014) pengaruh metode pembelajaran
learning starts with a question (LSQ) terhadap hasil belajar mata
pelajaran IPS kelas IV di MIN 15 bintaro tahun pelajaran 2014/2015
dari hasil penelitian ini diperoleh melalui uji t atau uji hipotesis yang
dilakukan pada nilai post test kedua kelompok yaitu eksperimen dan
kontrol dengan mengunakan bantuan SPSS 16 for Windows yang
menghasilkan nilai probabilitas pada signifikansi (2-tailed) adalah
0,034 artinya H0 Dotolak H1 jika 𝜌 < 0,05 . Dari data menunjukkan
bahwa 0,034 <0,05.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
1. Sejarah Berdirinya MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Mangunsari merupakan sebuah
lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Ma’arif
Cabang Salatiga. Nama sekolah ini berasal dari bahasa Arab yang secara
bahasa berarti sekolah dasar. Sebagaimana lembaga pendidikan Islam
lainnya, MI Ma’arif Mangunsari memberikan perhatian yang lebih
terhadap Pendidikan Agama Islam di samping mata pelajaran umum
lainnya.
Latar belakang dari berdirinya MI Ma’arif Mangunsari adalah
adanya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat Mangunsari dan
sekitarnya akan adanya sekolah di lingkungan mereka. Pada saat itu,
sekolah di daerah tersebut masih sangat sedikit jumlahnya. Melihat
fenomena tersebut, beberapa tokoh agama yang mempunyai tanggung
jawab dan merasa berkewajiban untuk mempersiapkan generasi muda
yang berpengetahuan agama dan umum, berinisiatif untuk memprakarsai
berdirinya sebuah lembaga pendidikan Islam. Harapan itu terealisasi
dengan berdirinya MI Ma‘arif Mangunsari pada tanggal 15 Januari 1969.
Pada awal berdirinya, kegiatan belajar mengajar di MI Ma’arif
Mangunsari harus dilaksanakan di rumah-rumah warga karena belum
mempunyai bangunan sendiri. Kini, di usianya yang sudah sekitar 48
45
tahun, MI Ma’arif Mangunsari telah berkembang menjadi salah satu
sekolah yang diminati oleh masyarakat di kota Salatiga.
Lembaga ini memandang pendidikan sebagai modal asasi bagi
setiap orang dalam menjalani hidup sebagai khalifah fil ardli. Sebagian
orang boleh beranggapan bahwa pendidikan bukanlah segala-galanya.
Namun, perlu disadari bahwa segala sesuatu berasal dari pendidikan.
2. Letak Geografis MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
MI Ma’arif Mangunsari terletak di Jl. Abdul Syukur no. 3A desa
Mangunsari kecamatan Sidomukti kota Salatiga. Letak MI Ma’arif
Mangunsari strategis karena berada ditengah komplek perumahan warga,
yang dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Selain itu, lingkungan sekitar MI Ma’arif NU Mangunsari sangat
kondusif karena tidak berada di tengah kota. Sehingga, mendukung untuk
proses belajar mengajar untuk anak usia sekolah dasar.
Sekolah ini berada di atas tanah seluas 1169 m2, dengan luas
bangunan 633 m2, dan sisanya digunakan untuk tempat bermain / upacara
(halaman), tempat parkir serta taman yang berada di halaman. MI
Ma’arif NU Mangunsari Salatiga mempunyai 2 ruangan, yaitu ruangan
pokok dan ruangan penunjang. Adapun ruangan pokok MI Ma’arif NU
Mangunsari Salatiga diantaranya adalah 12 ruangan kelas/belajar ukuran
6 X 7 m, 1 ruangan kepala sekolah ukuran 3 X 4 m, serta 1 ruang guru 7
X 6 m. Adapun 1 ruangan perpustakaan ukuran 7 X 6 m, 1 ruang UKS
ukuran 2 X 2 m, 2 WC/ kamar mandi guru, dan 6 WC/ kamar mandi
murid. Untik kegiatan beribadah, warga sekolah ini menempati mushola
46
yang ada di MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga. Setiap ruangan yang
ada di MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga baik di dalam maupun di
luarnya dihiasi dengan kata-kata mutiara, semboyan serta media
pembelajaran yang sesuai. Disamping itu, madrasah ini di lengkapi
dengan berbagai fasilitas berupa sarana kebersihan, sarana olahraga, dan
multimedia yang memadai.
3. Identitas MI Ma’arif NU Mangunsari salatiga
Adapun profil dari MI Ma’ari NU Mangunsari Salatiga adalah
sebagai berikut:
a. Nama Sekolah : MI Ma’arif Mangunsari
b. Alamat :
1) Jalan : Abdul Syukur no 3A
2) Desa/ Kelurahan : Mangunsari
3) Kecamatan : Sidomukti
4) Kabupaten/ Kota : Salatiga
5) Provinsi : Jawa Tengah
6) Kode Pos : 50721
7) No. Telepon/HP : (0298)328782
c. Mulai operasional : Tahun 1965
d. Luas Tanah : 1169 m2
e. Luas Bangunan : 633 m2
f. Status Tanah : Wakaf
g. Status Bangunan : Milik Sendiri/
h. Terakreditasi : A
(sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga tahun 2017/2018)
47
4. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah
Setiap madrasah ataupun sekolah memiliki visi dan misi serta tujuan,
begitu juga dengan MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga. Adapun visi,
misi dan tujuan MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga adalah sebagai
berikut:
a. Visi Madrasah
Visi : Terwujudnya warga Madrasah yang Cerdas, Religius
dan Berakhlakul karimah baik secara individual maupun sosial.
1) Cerdas Secara Intelektual dalam prestasi Akademik.
2) Cerdas Secara Emosional dalam berperilaku
3) Cerdas Secara Spiritual dalam motivasi dan aktivitas.
4) Berkarakter Kemandirian
5) Berkarakter Percaya diri,disiplin dan jujur
6) Berkarakter Peka dan Tangung jawab
7) Berkarakter Teliti dan Sabar
8) Sholeh Ritual : Dasar Tauhid kokoh berpola Ikhsan
9) Sholeh Ritual : Disiplin dalam beribadah
10) Sholeh Sosial : Berakhlaq mulia, toleran
11) Sholeh Sosial : Sahaja, sopan santun
12) Sholeh Personal : Ikhlas dan sabar
48
Indikator Visi:
1) Unggul dalam pencapaian target daya serap kurikulum
2) Unggul dalam lomba akademik maupun non akademik
3) Unggul dalam membaca tulis Al Qur’an
4) Unggul Dalam kedisiplinan beribadah
5) Unggul dalam kesiapan kecakapan hidup
6) Unggul dalam kegiatan seni, Olahraga dan ketrampilan.
7) Unggul dalam pembentukan watak dan sikap kepribadian
tercermin dalam prilaku keseharian.
8) Mampu menjadi rujukan bagi standar layanan pendidikan dasar
b. Misi Madrasah : Belajar Enjoy Sepanjang Hayat, Rincian Misi :
1) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang
Hayat.
2) Mengembangkan model pembelajaran yang ENJOY (Efektif,
Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islamy).
3) Memantik potensi dasar siswa secara Multi kecerdasan.
4) Menumbuhkan wawasan patriotisme kebangsaan.
5) Mengembangkan pola kehidupan yang menjunjung tinggi
Nilai Islamiyah, Budaya Lokal yang baik serta nasionalisme.
6) Mengembangkan potensi masyarakat Peduli Pendidikan.
7) Mengembangkan tata lingkungan yang mendukung proses
pendidikan.
49
c. Tujuan Madrasah
1) Tujuan Umum : Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
2) Tujuan Khusus MI Ma’arif Mangunsari :
a) Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang
Hayat.
b) Mengembangkan pembelajaran yang ENJOY (Efektif,
Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islami.
c) Mengembangkan potensi dasar peserta didik secara terpadu
baik kecerdasannya, keagamaannya dan akhlakul
karimahnya.
d) Menanamkan wawasan Nasionalisme religius patriotisme
kebangsaan.
e) Mengembangkan pola kehidupan yang menjunjung tinggi
Nilai Islamiyah, Budaya Lokal yang baik serta
nasionalisme.
f) Mengembangkan potensi masyarakat Peduli Pendidikan.
g) Mengembangkan tata lingkungan yang menunjang proses
pendidikan(sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari
Salatiga).
50
5. Jumlah Guru dan Tenaga Pendukung MI Ma’arif Mangunsari
NU Salatiga
Tabel 3.1
Nama Guru MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
No. Nama / NIP Jabatan Mengajar Kelas
1 Susriana Wahyu IL, M.PdI Kepala Madrasah B. Arab kelas V dan VI
2 M. Turis Niagawan, SH Guru Kelas VI
3 Dian MAriani, S.Pd Guru Kelas VI
4 Arifatul Farida, S.Pd Guru Kelas V
5 Dra. Nurul Aini Guru Kelas V
6 Fauziah, M.Ag Guru Kelas V
7 Syafi’il Abthohi, S.Pd.I Guru Kelas IV
8 Khoriyatun Ni’mah, S.PdI Guru Kelas IV
9 Ani Muslihah,S.Pd.I Guru Kelas III
10 Siti Nur Kholifah, S.PdI Guru Kelas III
11 Sarah Ariyani F, S.Pd.I Guru Kelas III
12 Ismiyati, S.Pd Guru Kelas II
13 Siti Nasiroh, S.Ag Guru Kelas II
14 Fathul Ghufron, S.PdI Guru Kelas II
15 Tri Handayani, S.Pd.I Guru Kelas I
16 Abdul Ghoni, S.PdI Guru Kelas I
17 Rosidiana Ma’rufah,S.Pd. Guru Kelas I
18 Achmad Sabiqul Umam, S.Ag Guru Mapel SKI (III-VI), QH (IV-V),
19 Taufiqur Rohman, S.Pd.I Guru Mapel
20 Ali Ashadi Guru Mapel
21 Yunus Satpam
22 Supriyati Kebersihan
23 Ahmad Nur Fazri,S.Pd.Kom Tata Usaha
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
51
Tabel 3.2
Jumlah PTK Berdasarkan Tingkat Kualifikasi Akademik
No
Status/ Jabatan
Tingkat Pendidikan Terakhir
<
SLTP SLTA D2 D3 S1*) S2 S3
1. Kepala Sekolah - - - - - 1 -
2. Guru PNS - - - - 5 - -
3. Guru wiyata - - - - 11 1 -
4 Karyawan - 3 - - 1 - -
4 Penjaga sekolah - 1 - - - - -
*) Sarjana Pendidikan
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga 2017/2018
Tabel 3.3
Kualifikasi Pendidik berdasarkan tingkat Kompetensi/ Sertifikasi
No.
Status/ Jabatan
Jumlah Personil yang Lulus Sertifikasi/
Jumlah Tahun
1. Kepala Sekolah 1 2013
2. Guru PNS 1 2012
4 2013
3. Guru wiyata 1 2011
1 2012
1 2013
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
6. Data Siswa
MI Ma’arif Mangunsari Salatiga merupakan salah satu sekolah
yang mempunyai daya tarik cukup besar kepada orang tua untuk
menyekolahkan anak mereka di tempat ini. Jumlah siswa yang bersekolah
di tempat ini mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Bahkan, kini
kelas I-VI telah berubah masing-masing paralel menjadi dua kelas. Dan
pada tahun pelajaran 2017/2018 kelas I menjadi 3 kelas. Adapun rincian
jumlah siswa sebagai berikut :
52
Tabel 3.4
Jumlah Siswa dan Rombel di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
Tahun 2017/2018
No Kelas
TAHUN PELAJARAN
2015-2016 2016-2017 2017-2018
Jumlah Rombel Jumlah Rombel Jumlah Rombel
1. I 71 3 72 3 85 3
2. II 61 2 69 3 73 3
3. III 67 2 62 2 70 3
4. IV 59 2 69 2 62 2
5. V 53 2 59 2 69 3
6. VI 39 2 51 2 59 2
JUMLAH 350 13 382 14 418 16
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
53
7. Struktur dan Bagan Organosani MI Ma’arif NU Mangunsari
Salatiga
Tabel 3.5
Struktur Organisasi MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
GURU/KARYAWA
N
PENASEHAT
KEMENTRIAN AGAMA KOTA SALATIGA
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KOTA SALATIGA
KEPALA MADRASA
Susriana Wahyu Ika Lestari, M.Pd.I
KOORDINATOR BIDANG
KURIKULUM
Fauziyah, M.Ag
KESISWAAN
Khoiriyatun
Ni’mah, S.Pd.I
SARANA PRASARANA
Syafi’il Abtoghi, S.Pd.I
KEUANGAN
Fathul Ghufron,
S.Pd.I
54
8. Jumlah Ketersediaan Buku dan Sarana Prasarana Pendukung
Tabel 3.6
Koleksi Perpustakaan MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
No. Jenis Koleksi Buku Jumlah Satuan
1. Buku Teks Utama 850 Examplar
2. Buku Bacaan 2000 Examplar
3. Buku Referensi 400 Examplar
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
Tabel 3.7
Peralatan Pendidikan MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
No Jenis Peralatan Jumlah Satuan Kondisi
1. Alat Peraga IPA (Torso) - - -
2. IPS 5 Set Cukup
3. Matematika 2 Unit Rusak
4. Bahasa Indonesia 4 Unit Rusak
5. Bahasa Inggris 2 Unit Rusak
6. IPBAl quran 4 Unit Baik
7. KIT IPA 4 Unit Baik
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
Tabel 3.8
Media Pendidikan MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
No Jenis Media Jumlah Satuan Kondisi
1. Perangkat Komputer 12 Unit 8= Rusak
4= Baik
2. Printer 3 Unit 1 = Cukup
2 = Baik
3. LCD 3 Unit 3 = baik
4. Projector (OHP) - - -
5. Layar OHP 1 Unit Baik
6. Televisi 1 Unit Baik
7. Laptop 2 Unit 1 = Rusak
8. DVD Player 1 Unit Baik
9. Sound system 1 Unit Cukup
10 CD keping- interaktif - - -
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
55
Tabel 3.9
Perabot Sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
No Jenis Perabotan Sekolah Jumlah Satuan Kondisi
1. Meja/kursi Kepala Sekolah 1 Set Baik
2. Meja/kursi Guru 17 Set Baik
3. Meja Siswa 300 Buah Cukup
4. Kursi Siswa 350 Buah Cukup
5. Meja Komputer 2 buah Cukup Baik
6. Lemari Kelas 13 buah Cukup
7. Rak Buku Perpustakaan 6 buah Baik
8 Papan Tulis/ White Board 14 buah 4 = Rusak
10 = Baik
9. Papan data kantor 1 unit Cukup
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
Tabel 3.10
Prasana MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
Jenis
Keberadaan Berfungsi
Ya Tidak Ya Tidak
Instalasi Air √
√
Jaringan Listrik √
√
Jaringan Telepon √
√
Internet √
√
Akses Jalan √
√
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
9. Jumlah Ketersediaan Ruagan
Tabel 3.11
Ruangan Pokok MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
No. Nama Ruangan Jumlah Satuan Kondisi
1. Ruang Kelas/ Belajar 12 (6 x 7m) M2 Baik
2. Ruang Kepala Sekolah 3 x 4 M2 Baik
3 Ruang Guru 7 x 6 M2 Baik
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
56
Tabel 3.12
Ruagan Penunjang MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
No Nama Ruangan Ukuran Satuan Kondisi
1. Ruang Perpustakaan 7 x 6 m M2 Baik
2. UKS 2 x 2 m M2 Baik
3. WC GURU 2 (2 x 3) m M2 Baik
4. WC MURID 6 ( 2 x 2m) M2 Baik
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
10. Jadwal Ektrakulikuler dan Kegiatan Pembiasaan
Tabel 3.13
Jadwal Ektrakulikuler MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
Hari Waktu Ekskul Pemandu Ket.
Kamis 13.00 -14.00 Khot dan
kaligrafi
Fatkhul Ghufron, S.Pd.I Kelas III
Jum’at 13.00 - 14.00 Rebana Khoriyatun Ni’mah, S.Pd.I Kelas III,
IV, V
Sabtu 10.00 -12.00 Pramuka Dra. Nurul Aini
Ismiyati, S.Ag.
M.Turis Niagawan, S.H
Kelas III,
VI
Sabtu 10.00 - 12.00 Drumb
band
Lukman, S.Pd Kelas IV
dan V
Sabtu 10.00 -12.00 Melukis Kak Ajik Kelas I
Sabtu 10.00 -12.00 Menari - Kelas II
Kamis 01.00 - 02.00 Silat Abdul Ghoni, S.Pd.I
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
Tabel 3.14
Jadwal Kegiatan Pembiasaan MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018
Kegiatan Hari Waktu
Tadarus, Tahfidz, Sholat Dhuha Senin – Sabtu 07.00 – 08.00
Sholat Dhuhur Berjamaah Senin – kamis 12.20 – 12.40
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
57
11. Data prestasi MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
a. Prestasi Akademik
1) Jumlah Peserta UAS/UASBN Tahun 2014/2015= 37 orang
2) Rata-rata hasil UASBN Tahun 2015/2016 = 19.76
3) nilai tertinggi UASBN Tahun 2015/2016 =26.85
4) nilai terendah UASBN Tahun 2015/2016 =11.05
5) Jumlah yang diterima di SMP/ Sederajat = 37orang
b. Prestasi
Tabel 3.15
Prestasi Non Akademik
No. PRESTASI TAHUN TINGKAT
1. Juara I Adzan 2017 Kecamatan
2. Juara II TIKI Putri 2017 Kecamatan
3. Juara III TIKI Putra 2017 Kecamatan
4. Juara II MTQ Putri 2017 Kecamatan
5. Juara III MTQ Putra 2017 Kecamatan
6. Juara II Cerita Islami Putra 2017 Kecamatan
7. Juara II Cerita Islami Putri 2017 Kecamatan
8. Juara II Pidato Putri 2017 Kecamatan
9. Juara III Pidato Putra 2017 Kecamatan
10. Juara II Tartil Putra 2017 Kecamatan
11. Juara II Khot Putri 2017 Kecamatan
12. Juara II Sholat Putri 2017 Kecamatan
13. Juara III Macapat Putri 2017 Kecamatan
14. Juara I Cerita Islami 2017 Kota Salatiga
15. Juara II Cerita Islami Putri 2017 Kota Salatiga
16. Juara II TIKI Putri 2017 Kota Salatiga
17. Juara II TIKI Putra 2017 Kota Salatiga
18. Juara III Pidato Putri 2017 Kota Salatiga
19. Juara I menyanyi lagu wajib 2017 Kota Salatiga
20. Juara I karate putra 2017 Nasional
sumber: profil MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga2017/2018
58
B. Rancangan Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
MI Ma’arif Mangunsari Salatiga ini merupakan tempat yang
dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang
dikenai tindakan adalah siswa kelas V B yang berjumlah 23 siswa dengan
fokus penelitian pada pembelajaran mata pelajaran IPA semester gasal
pada saat ini sudah menggunakan Kurikulum 2013 pada tema Makanan
Sehat khususnya untuk pelajaran IPA.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri
dari 3 (tiga) siklus ini merancang strategi pembelajaran yang berbeda
dengan strategi pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran
yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan
penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki/meningkatkan
keaktifan belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran.
Karena peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama ini
berlangsung kurang memberi dampak/efek yang positif pada siswa serta
belum mampu membangkitkan aktivitas dan motivasi belajar siswa yang
pada akhirnya akan meningkatakan hasil belajar/prestasi belajar siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question) pada setiap
sikus. Dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar
dan mampu menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak hasil
belajar siswa. Diharapkan dapat membantu para guru untuk
mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang
59
efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi
individual masing-masing peserta didik.
Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V B MI Ma’arif
Mangunsari Salatiga telah dilakukan oleh peneliti sebanyak 3 siklus.
Setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan, sehingga 3 siklus terdiri
dari 6 kali pertemuan. Pelaksanan setiap siklus dalam penelitian ini
meliputi empat tahap sebagaimana yang dikemukakan oleh Kemmis dan
Mc. Taggart (Sumber: Arikunto, 2008: 17-19), sebagai berikut : (1) tahap
perencanaan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap pengamatan dan
(4) tahap refleksi. Adapun hasil penelitian dalam penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut :
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama tujuh jam
pelajaran (6 x 35 menit) pada tanggal 11 September 2017 sampai tanggal
12 September 2017 yang diikuti oleh 23 siswa. Adapun rincian tiap
tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus
I ialah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil belajar siswa.
60
2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan Strategi
pembelajaran dengan strategi pembelajaran LSQ (Learning
Starts With a Question)
3) Membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan digunakan
siswa dalam melakukan strategi pembelajaran.
4) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
5) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPA.
6) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPA.
7) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPA.
8) Melakukan dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada siklus I membahas tentang sistem pencernaan manusia.
Tiap pertemuan selama 6 jam pelajaran (6 x 35 menit).
Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan
agar siswa dapat mengetahui fungsi organ pencernaan pada manusia
yang diajarkan oleh peneliti. Peneliti strategi pembelajaran berupa
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question)
dengan membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. Jadi,
ada 4 kelompok dalam satu kelas.
61
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Salam, do’a, mengabsen siswa.
b) Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal
yang terkait dengan materi fungsi organ pencernaan pada
manusia .
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
d) Guru menjelaskan cakupan materi tentang materi fungsi
organ pencernaan pada manusia melalui metode ceramah,
tanya jawab, latihan dengan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question).
2) Kegiatan Inti
Tahap mengamati
a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question).
b) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada
siswa siswi tentang fungsi organ pencernaan manusia untuk
kesehatan tubuh
c) Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara
kelompok untuk mendisuksikan dengan temannya terkait
dengan materi fungsi organ pencernaan manusia.
62
Tahap menanyai
a) Perwakilan setiap kelompok mengambil tema atau bahan
dalam melakukan diskusi, serta lembar kerja kelompok
(LKK) yang di dalamnya memuat langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam melakukan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts
With a Question).
b) Selanjutnya siswa melakukan kegiatan diskusi dan kerja
kelompok di kelas
Tahap Mencoba
a) Setiap kelompok melakukan diskusi sesuai dengan petunjuk-
petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat hal-hal yang
ditemukan selama proses pembelajaran. Di samping itu, guru
mengarahkan dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan dalam melakukan diskusi.
b) Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa dalam
kelompok untuk membahas temuan-temuan dalam
melakukan pembelajaran dengan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question), selanjutnya membuat
kesimpulan.
Tahap Menghubungkan
a) Setelah siswa melakukan diskusi, siswa mengumpulkan data
diskusi yang telah mereka temukan dalam kegiatan
diskusinya.
63
b) Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusinya dengan
membuat laporan diskusi. Setelah itu mempresentasikan hasil
diskusinya didepan kelas.
Tahap Mengkomunikasikan
a) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak
sebagai moderator. Diskusi dilakukan dengan cara
memberikan kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian
kelompok lain menanggapinya.
b) Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang.
c) Guru memberikan tindak lanjut.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pengertian
organ pencernaan manusia yang telah diajarkan.
b) Guru memberikan evaluasi dengan tes.
c) Guru menilai hasil evaluasi.
d) Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru
diberikan di rumah masing-masing.
e) Guru menutup pelajaran dengan bacaan Hamdalah dan
berdoa bersama-sama.
Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan
kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi
sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil
belajar siklus I. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus I sebanyak 5
64
soal berbentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 8 anak
yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 15 siswa mendapat
nilai di atas KKM (75).
c. Tahap Pengamatan (Observation)
Observasi pada siklus I ini dilakukan oleh teman sejawat.
Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question).
Pengamatan yang dilakukan dalam siklus satu ini adalah pengamatan
terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
visual dan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Pengamatan aktivitas peneliti dalam pengelolaan
pembelajaran IPA menggunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question) dilakukan oleh observer yaitu
guru IPA kelas V B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
Keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada
siklus I sebesar 100% artinya sepenuhnya keterampilan guru sudah
dilaksanakan.
Setelah peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
diamati observer maka peneliti maupun observer bersama-sama
mengoreksi kembali proses pembelajaran yang dilakukan peneliti
kepada para siswa dalam kegiaran pembelajaran IPA di Kelas V B
MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
65
d. Refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu
ditingkatkan pada pembelajaran siklus II. Membandingkan hasil
belajar pre test dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang
ditemukan dalam pembelajaran siklus I.
2. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat
jam pelajaran (6x 35 menit) pada tanggal 18 September 2017 diikuti oleh
23 siswa dan tanggal 19 September 2017 yang diikuti oleh 23 siswa.
Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil belajar siswa
2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat silabus dan RPP.
3) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.
4) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar
berupa tes tertulis.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
66
6) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPA.
7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
8) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPA.
9) Melakukan dokumentasi.
Kompetensi dasar (KD) yang dipelajari pada Siklus II ialah
mendeskripsikan fungi sistem pencernaan pada manusia
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada siklus II membahas materi sistem pencernaan pada
manusia. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan
agar siswa dapat mengetahui Kebutuhan Makhluk Hidup yang
diajarkan oleh peneliti. Peneliti menggunakan media dan membentuk
kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. Jadi, ada 4 kelompok
dalam satu kelas. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap
pelaksanaan tindakan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Peneliti menyiapkan dan mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti kegiatan pembelajaran.
b) Peneliti memberi salam dan mengajak siswa berdoa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
67
c) Peneliti mengabsen siswa.
d) Peneliti menyampaikan semua tujuan pembelajaran,
kemudian peneliti memberikan apersepsi dengan cara
bertanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. Selain
itu, untuk memancing semangat siswa dalam belajar.
2) Kegiatan Inti
Tahap mengamati
a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question) Guru
memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa siswi
tetang kebutuhan makhluk hidup.
b) Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara
kelompok untuk mendisuksikan dengan temannya terkait
dengan materi sistem organ pencernaan manusia.
Tahap menanya
a) Guru juga menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang
contoh sistem pencernaan pada manusia.
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan pendapat tentang contoh sistem pencernaan pada
manusia.
c) Perwakilan setiap kelompok mengambil bahan atau tema
digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts
68
With a Question), serta lembar kerja kelompok (LKK) yang
di dalamnya memuat langkah-langkah yang akan ditempuh
dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Question).
Tahap mencoba
a) Setiap kelompok melakukan diskusi sesuai dengan petunjuk-
petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat hal-hal yang
ditemukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Question).
b) Guru mengarahkan dan membimbing kelompok yang
mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi dengan
menggunakan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts
With a Question).
c) siswa mengingat kembali tentang pentingnya sistem organ
manusia bagi tubuh kita.
Tahap menghubungkan
a) Siswa bersama dengan kelompoknya menuangkan
pemahamannya tentang organ-organ pencernaan dan sistem
pencernaan dengan membuat poster organ-organ pencernaan
manusia.
69
b) Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa dalam
kelompok untuk membahas temuan-temuan dalam
eksperimen, selanjutnya membuat kesimpulan.
Tahap Mengkomunikasikan
a) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak
sebagai moderator. Diskusi dilakukan dengan cara
memberikan kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian
kelompok lain menanggapinya.
b) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari
diskusi kelompok.
c) Guru memberikan tindak lanjut.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang fungsi sistem
pencernaan pada manusia yang telah diajarkan.
b) Guru memberikan evaluasi dengan tes.
c) Guru menilai hasil evaluasi.
d) Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru
diberikan di rumah masing-masing.
e) Guru menutup pelajaran dengan bacaan Hamdalah dan
berdoa bersama-sama.
70
Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan
kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi
sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil
belajar siklus II. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus II sebanyak
5 soal alam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 7
anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 16 siswa
mendapat nilai di atas KKM (75).
c. Tahap Pengamatan (Observation)
Observasi pada siklus II ini dilakukan oleh teman sejawat.
Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question).
Pengamatan yang dilakukan dalam siklus dua ini adalah pengamatan
terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Question)dan pengamatan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
Pengamatan aktivitas peneliti dalam pengelolaan
pembelajaran IPA menggunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question) dilakukan oleh observer yaitu
guru kelas IPA.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek
mempersiapkan siswa dalam belajar, peneliti sangat baik dalam
melakukannya. Peneliti mengatur tempat duduk siswa dan
mengabsen kehadiran siswa. Sebelum memulai pelajaran, peneliti
71
juga mengajak siswa untuk berdo’a terlebih dahulu. Aspek
melakukan kegiatan apersepsi, peneliti mengajak siswa untuk tanya
jawab tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini memotivasi siswa
untuk belajar dan mengingatkan siswa tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Aspek menyampaikan cakupan materi,
peneliti menyampaikan materi dengan jelas dan memberikan contoh
yang ada di lingkungan siswa. Aspek melakukan tanya jawab, siswa
diberi kesempatan untuk bertanya hal yang belum diketahui, tetapi
hanya ada beberapa siswa yang bertanya.
Pada aspek menyampaikan materi, peneliti menjelaskan
materi sesuai dengan keadaan lingkungan siswa sehingga siswa
mudah untuk memahaminya. Namun, ada 6 orang siswa yang tidak
merespon pertanyaan peneliti karena mereka kurang fokus dalam
mengikuti pembelajaran. Aspek pembagian kelompok secara
heterogen, peneliti membagi kelompok sama dengan siklus I. Aspek
menjelaskan soal dan bahan yang digunakan dalam diskusi, peneliti
menjelaskan alat dan bahan dalam LKK yang dibagikan kepada
setiap kelompok. Aspek menjelaskan langkah-langkah yang harus
dikerjakan siswa, peneliti menuliskannya dalam LKK yang
dibagikan siswa sehingga siswa tidak kebingungan dalam melakukan
kegiatan diskusi. Pada siklus II ini, siswa membaca langkah-langkah
dengan cermat sehingga tidak banyak pertanyaan yang diajukan
siswa. Aspek membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil
percobaan, peneliti menunjuk kelompok yang maju ke depan kelas.
72
Sedangkan perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil
diskusinya, dipilih oleh kelompok itu sendiri. Ada siswa yang belum
berani untuk mempresentasikannya, tetapi motivasi dari peneliti
dapat membangkitkan keberanian siswa itu. Aspek membimbing
siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi, peneliti berkeliling ke
semua kelompok untuk membimbing siswa dalam menyimpulkan
hasil diskusi dengan menggunakan media visual. Hal ini dikarenakan
siswa masih ragu-ragu dalam menyimpulkan hasil diskusinya.
Aspek memberi kesempatan siswa untuk bertanya, peneliti
memberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang
dimengerti dari diskusi yang telah dilakukan. Aspek memberi
penguatan dan umpan balik, peneliti menuliskan hal-hal yang
penting di papan tulis. Siswa mengungkapkan pendapatnya tentang
apa yang telah dipelajari. Aspek menyimpulkan hasil pembelajaran,
peneliti menyimpulkan pembelajaran berdasarkan apa yang
disimpulkan oleh setiap kelompok. Aspek melakukan evaluasi,
peneliti memberikan evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal
uraian. Kemudian setelah evaluasi selesai, peneliti mencocokkan
jawabannya bersama-sama dengan siswa agar siswa mengetahui
jawaban yang benar. Aspek memberikan tindak lanjut, peneliti
menilai hasil evaluasi siswa kemudian membagikan hasilnya kepada
masing-masing siswa.
73
Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
dilakukan oleh observer yaitu guru pengampu IPA. Siswa dalam
mengikuti pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question) cukup tertarik dengan
pembelajaran yang dilakukan.
Kesiapan belajar siswa pada siklus II lebih baik dari pada
siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan alat yang
digunakan dalam percobaan. Sebagian siswa berani menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan guru. Sebagian siswa berani
mengungkapkan pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan
peneliti, sebagian siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang
soal dan bahan yang digunakan dalam berdiskusi. Sebagian siswa
berinisiatif untuk mengambil soal dan bahan yang telah disediakan
peneliti untuk diskusi.
Beberapa siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu
ditunjukkan dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan
diskusi dan siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu
siswa. Peran aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal.
Mereka saling membagi tugas dalam melakukan diskusi ada yang
bertugas mencatat hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan
ada yang melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa
untuk mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik,
siswa sudah tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
74
Aspek menyimpulkan hasil diskusi, sebagian siswa
memperhatikan rangkuman yang disampaikan peneliti dan
mencatatnya. Siswa juga bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti siswa.
d. Tahap Refleksi (Reflection)
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus II dengan membandingkan hasil belajar siklus I
dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam
pembelajaran siklus II.
3. Deskripsi Kegiatan Siklus III
Siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat
jam pelajaran (6x 35 menit) pada tanggal 25 September 2017 diikuti oleh
23 siswa dan tanggal 26 September 2017 yang diikuti oleh 23 siswa.
Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus III adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil belajar siswa
2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat silabus dan RPP.
75
3) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.
4) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar
berupa tes tertulis.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
6) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPA.
7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
8) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPA.
9) Melakukan dokumentasi.
Kompetensi dasar (KD) yang dipelajari pada Siklus III ialah
mendeskripsikan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada siklus II membahas materi Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan
agar siswa dapat mengetahui tahap-tahap sistem pencernaan pada
manusia dan fungsinya yang diajarkan oleh peneliti. Peneliti
menggunakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question) dengan
membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa. Jadi, ada 4
kelompok dalam satu kelas. Tiap kelompok diberi nama dengan
76
menggunakan nama Pahlawan yang diletakkan di atas meja.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan
sebagai berikut
1) Kegiatan Awal
a) Peneliti menyiapkan dan mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti kegiatan pembelajaran.
b) Peneliti memberi salam dan mengajak siswa berdoa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
c) Peneliti mengabsen siswa.
d) Peneliti menyampaikan semua tujuan pembelajaran,
kemudian peneliti memberikan apersepsi dengan cara
bertanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. Selain
itu, untuk memancing semangat siswa dalam belajar.
2) Kegiatan Inti
Tahap mengamati
a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question).
Tahap menanyai
a) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa
siswi tentang Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
b) Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara
kelompok untuk mendisuksikan dengan temannya terkait
dengan materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan.
77
Tahap Mencoba
a) Perwakilan setiap kelompok mengambil bahan atau tema
digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts
With a Question), serta lembar kerja kelompok (LKK) yang
di dalamnya memuat langkah-langkah yang akan ditempuh
dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Question).
b) Setiap kelompok melakukan diskusi sesuai dengan petunjuk-
petunjuk yang tertera dalam LKK dan mencatat hal-hal yang
ditemukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Question). Di samping itu, guru mengarahkan dan
membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam
melakukan diskusi dengan menggunakan strategi
pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question).
Tahap Menghubungkan
a) Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa dalam
kelompok untuk membahas temuan-temuan dalam
eksperimen, selanjutnya membuat kesimpulan.
78
Tahap Mengkomunikasikan
a) Guru memberikan pujian terhadap siswa yang menang.
b) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran dan
mencatat hal-hal yang penting.
c) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak
sebagai moderator. Diskusi dilakukan dengan cara
memberikan kesempatan kepada perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian
kelompok lain menanggapinya.
d) Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi hasil dari
diskusi kelompok.
e) Guru memberikan tindak lanjut.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang sistem
pencernaan pada manusia yang telah diajarkan.
b) Guru memberikan evaluasi dengan tes.
c) Guru menilai hasil evaluasi.
d) Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru
diberikan di rumah masing-masing.
e) Guru menutup pelajaran dengan bacaan Hamdalah dan
berdoa bersama-sama.
79
Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan
kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi
sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil
belajar siklus II. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus III sebanyak
2 soal dalam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 3
anak yang mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 23 siswa
mendapat nilai di atas KKM (75). Hal itu berarti tingkat ketuntasan
belajar siswa mencapai 90,90%.
c. Tahap Pengamatan (Observation)
Observasi pada siklus III ini dilakukan oleh teman sejawat.
Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question).
Pengamatan yang dilakukan dalam siklus dua ini adalah pengamatan
terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan media visual dan pengamatan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran.
Pengamatan aktivitas peneliti dalam pengelolaan
pembelajaran IPA menggunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question) dilakukan oleh observer yaitu
guru kelas IPA.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek
mempersiapkan siswa dalam belajar, peneliti sangat baik dalam
melakukannya. Peneliti mengatur tempat duduk siswa dan
mengabsen kehadiran siswa. Sebelum memulai pelajaran, peneliti
80
juga mengajak siswa untuk berdo’a terlebih dahulu. Aspek
melakukan kegiatan apersepsi, peneliti mengajak siswa untuk tanya
jawab tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini memotivasi siswa
untuk belajar dan mengingatkan siswa tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Aspek menyampaikan cakupan materi,
peneliti menyampaikan materi dengan jelas dan memberikan contoh
yang ada di lingkungan siswa. Aspek melakukan tanya jawab, siswa
diberi kesempatan untuk bertanya hal yang belum diketahui, tetapi
hanya ada beberapa siswa yang bertanya.
Pada aspek menyampaikan materi, peneliti menjelaskan
materi sesuai dengan keadaan lingkungan siswa sehingga siswa
mudah untuk memahaminya. Namun, ada 3 orang siswa yang tidak
merespon pertanyaan peneliti karena mereka kurang fokus dalam
mengikuti pembelajaran. Aspek pembagian kelompok secara
heterogen, peneliti membagi kelompok sama dengan siklus I dan II.
Aspek menjelaskan soal dan bahan yang digunakan dalam diskusi,
peneliti menjelaskan alat dan bahan dalam LKK yang dibagikan
kepada setiap kelompok. Aspek menjelaskan langkah-langkah yang
harus dikerjakan siswa, peneliti menuliskannya dalam LKK yang
dibagikan siswa sehingga siswa tidak kebingungan dalam melakukan
kegiatan diskusi. Pada siklus III ini, siswa membaca langkah-
langkah dengan cermat sehingga tidak banyak pertanyaan yang
diajukan siswa. Aspek membimbing siswa dalam mempresentasikan
hasil percobaan, peneliti menunjuk kelompok yang maju ke depan
81
kelas. Sedangkan perwakilan kelompok yang mempresentasikan
hasil diskusinya, dipilih oleh kelompok itu sendiri. Ada siswa yang
belum berani untuk mempresentasikannya, tetapi motivasi dari
peneliti dapat membangkitkan keberanian siswa itu. Aspek
membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi, peneliti
berkeliling ke semua kelompok untuk membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil diskusi dengan menggunakan strategi
pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question). Hal ini
dikarenakan siswa masih ragu-ragu dalam menyimpulkan hasil
diskusinya.
Aspek memberi kesempatan siswa untuk bertanya, peneliti
memberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang
dimengerti dari diskusi yang telah dilakukan. Aspek memberi
penguatan dan umpan balik, peneliti menuliskan hal-hal yang
penting di papan tulis. Siswa mengungkapkan pendapatnya tentang
apa yang telah dipelajari. Aspek menyimpulkan hasil pembelajaran,
peneliti menyimpulkan pembelajaran berdasarkan apa yang
disimpulkan oleh setiap kelompok. Aspek melakukan evaluasi,
peneliti memberikan evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal
uraian. Kemudian setelah evaluasi selesai, peneliti mencocokkan
jawabannya bersama-sama dengan siswa agar siswa mengetahui
jawaban yang benar. Aspek memberikan tindak lanjut, peneliti
menilai hasil evaluasi siswa kemudian membagikan hasilnya kepada
masing-masing siswa.
82
Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
dilakukan oleh observer yaitu guru pengampu IPA. Siswa dalam
mengikuti pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question) sangat tertarik dengan
pembelajaran yang dilakukan.
Kesiapan belajar siswa pada siklus III lebih baik dari pada
siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan alat yang
digunakan dalam percobaan. Siswa berani menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan guru. Semua siswa berani mengungkapkan
pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan peneliti, siswa
memperhatikan penjelasan peneliti tentang soal dan bahan yang
digunakan dalam berdiskusi. Siswa berinisiatif untuk mengambil
soal dan bahan yang telah disediakan peneliti untuk diskusi.
Siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu ditunjukkan
dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan diskusi dan
siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu siswa.
Peran aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal. Mereka
saling membagi tugas dalam melakukan diskusi ada yang bertugas
mencatat hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan ada yang
melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik, siswa
sudah tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
83
Aspek menyimpulkan hasil diskusi, siswa memperhatikan
rangkuman yang disampaikan peneliti dan mencatatnya. Siswa juga
bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa.
d. Tahap Refleksi (Reflection)
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus III dengan membandingkan hasil belajar siklus I
dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam
pembelajaran siklus III.
84
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Kegiatan Siklus I
MI Ma’arif Mangunsari Salatiga merupakan tempat yang dipilih
untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan subjek yang
dikenai tindakan adalah siswa kelas VB yang berjumlah 23 siswa dengan
fokus penelitian pada pembelajaran mata pelajaran IPA semester gasal
pada saat ini sudah menggunakan Kurikulum 2013 pada tema 3 makanan
sehat subtema 1 Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri
dari 3(tiga) siklus ini merancang strategi pembelajaran yang berbeda
dengan strategi pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran
yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan
penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki/meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran. Karena peneliti
menyadari bahwa proses pembelajaran yang selama ini berlangsung
kurang memberi dampak/efek yang positif pada siswa serta belum
mampu membangkitkan aktivitas dan motivasi belajar siswa yang pada
akhirnya akan meningkatakan hasil belajar/prestasi belajar siswa. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan model
pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts
With a Question) pada setiap sikus. Dengan tujuan untuk meningkatkan
85
keaktifan belajar dan mampu menarik perhatian siswa sehingga akan
berdampak meningkatnya hasil belajar siswa. Diharapkan dapat
membantu para guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi
kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada
pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik.
b. Data Hasil Pengamatan
Dalam siklus I ini pembelajaran IPA untuk materi sistem
organ pencernaan manusia sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh
dari siklus ini adalah berupa data nilai hasil belajar siswa.
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, di
mana guru dibantu kolaborator yang berperan sebagai pengamat dan
penilai.
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPA pada MI Ma’arif
Mangunsari Salatiga adalah 75. Dalam penelitian ini akan dilihat
tingkat kenaikan prestasi dan ketuntasan siswa yang akan dilihat dari
siklus ke siklus.
Pada pertemuan kedua peneliti menerangkan dan memberi
kebebasan anak untuk bertanya tentang materi sebelumnya yang
kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar siklus I. Peneliti
memberikan tes evaluasi siklus I sebanyak 5 soal dalam bentuk
uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 7 anak yang mendapat
86
nilai di bawah KKM (75) dan 16 siswa mendapat nilai di atas KKM
(75). Hal itu berarti tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai
69,60%.Berikut Tabel hasil dari tes hasil belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.1 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 P Afrida Pratista 80 Tuntas
2 P Ahlan Rhahmawati 85 Tuntas
3 L Ahmad Ramadhan 100 Tuntas
4 L Alfiardan Maulana 70 Tidak Tuntas
5 P Alifia Indah Pratiwi 80 Tuntas
6 P Aulia Regita C. 100 Tuntas
7 P Cessa Givena Al Latifah 90 Tuntas
8 L Defit Afbil Fauzi 100 Tuntas
9 L Fauzan Ali Mahfudz 70 Tuntas
10 P Febrianti Rahmasari 90 Tuntas
11 P Indri Astuti 50 Tidak Tuntas
12 P Jaesy Fattayatan Ahnaf 100 Tuntas
13 P Khalisa Nabila Hawra - Tidak Tuntas
14 L M.Abid Raka Falahuddin 100 Tuntas
15 L M.Amar Qodhafi 100 Tuntas
16 L M.Ridho Darmawan 60 Tidak Tuntas
17 P Nabila Putri Ramadhani 100 Tuntas
18 P Nasywa Atthiya Muhan 100 Tuntas
19 L Naza Yudistira 80 Tuntas
20 L Novian Helmi Saputra 70 Tidak Tuntas
21 P Putri Isnaini Suhartini 100 Tuntas
22 P Vania Cetta Caturangga 70 Tidak Tuntas
23 P Zahra Azaria Al.H. 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1720
(Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus I, 12 September 2017)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus
Iini, maka diperoleh:
1720)( Fdidikpesertaseluruhnilai
16)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 23
87
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 23
16 x 100%
= 69,60%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 23
1720
= 74,80%
Hasil belajar dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil
belajar evaluasi siklus I tuntas dengan rata-rata 74,80% dengan
ketuntasan klasikal 69,60%, nilai ini masih dibawah KKM yang
tentukan yaitu 75.
Hasil belajar siklus I di Kelas V B MI Ma’arif Mangunsari
Salatiga mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus I yang
didapat dengan rata-rata kelas 74,80% sedangkan nilai KKM yang
menjadi acuan ialah 75. Siswa yang tuntas pada siklus I adalah 16
siswa dengan persentase 69,60% serta 7 siswa tidak tuntas dengan
persentase 30,40%.
c. Refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu
ditingkatkan pada pembelajaran siklus II. Mengevaluasi hasil belajar
88
siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam
pembelajaran siklus I.
Setelah pembelajaran siklus I, hasil belajar siswa pada siklus
I menjadi 16 siswa (69,60%). Sedangkan siswa yang belum tuntas
KKM pada waktu siklus I adalah 7 siswa (30,40%). Nilai tertinggi
siswa pada siklus I yaitu 100, meskipun masih ada nilai terendah 50.
Nilai rata-rata pada siklus I yaitu 74,80%.
Di samping itu, berdasarkan data yang diperoleh dari lembar
pengamatan masih terdapat kekurangan selama pembelajaran siklus I
antara lain sebagai berikut :
1) Guru :
(a) Proses penyampaian materi berjalan sempurna, tetapi guru
masih kurang maksimal dalam pembelajaran.
(b) Guru sudah memotivasi siswa dalam pembelajaran, tetapi
masih belum merata di semua kelompok.
(c) Dalam melaksanakan evaluasi, guru sudah mengkondisikan
siswa agar tidak ramai yaitu dengan membagikan 1 lembar
soal kepada setiap siswa.
2) Siswa :
(a) Sudah ada siswa yang berpendapat.
(b) Kerjasama kurang terjalin, siswa masih suka mengerjakan
sendiri.
(c) Sebagian siswa sudah memperhatikan penjelasan guru.
89
(d) Siswa kurang aktif saat menggunakan alat peraga.
(e) Masih banyak siswa yang pasif.
(f) Masih banyak siswa yang tidak aktif dalam melakukan
diskusi antar siswa dalam kelompok. Hal ini disebabkan
karena guru lepas control.
(g) Pelaksanaan diskusi antar kelompok untuk membahas
temuan-temuan dalam diskusi belum berjalan optimal.
Kekurangan-kekurangan dalam siklus I akan diperbaiki oleh
peneliti dalam pembelajaran siklus II.
2. Analisis Kegiatan Siklus II
a. Hasil Pengamatan
Dalam siklus II, peneliti tetap menggunakan strategi
pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question), namun dengan
memperhatikan kekurangan pada siklus I. Data yang diperoleh dari
siklus ini adalah data hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses
pembelajaran, di mana guru dan teman sejawat berperan sebagai
pengamat dan penilai.
Setelah proses pembelajaran siswa diberikan tes untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa pada siklus
II. Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama empat jam
pelajaran (2 x 35 menit) pada tanggal 18 September 2017 diikuti oleh
23 siswa dan tanggal 19 September 2017 yang diikuti oleh 23 siswa.
90
Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan
kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi
sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil belajar
siklus II. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus II sebanyak 2 soal
dalam bentuk uraian. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 3 anak yang
mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 20 siswa mendapat nilai di
atas KKM (75). Berikut tabel hasil dari tes hasil belajar siswa pada
siklus II.
Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 P Afrida Pratista 80 Tuntas
2 P Ahlan Rhahmawati 80 Tuntas
3 L Ahmad Ramadhan 80 Tuntas
4 L Alfiardan Maulana 100 Tuntas
5 P Alifia Indah Pratiwi 90 Tuntas
6 P Aulia Regita C. 100 Tuntas
7 P Cessa Givena Al Latifah 90 Tuntas
8 L Defit Afbil Fauzi 80 Tuntas
9 L Fauzan Ali Mahfudz 100 Tuntas
10 P Febrianti Rahmasari 100 Tuntas
11 P Indri Astuti 80 Tuntas
12 P Jaesy Fattayatan Ahnaf 100 Tuntas
13 P Khalisa Nabila Hawra 80 Tuntas
14 L M.Abid Raka Falahuddin 100 Tuntas
15 L M.Amar Qodhafi 100 Tuntas
16 L M.Ridho Darmawan 60 Tidak Tuntas
17 P Nabila Ramadhani 100 Tuntas
18 P Nasywa Atthiya Muhan 80 Tuntas
19 L Naza Yudistira 80 Tuntas
20 L Novian Helmi Saputra 90 Tuntas
21 P Putri Isnaini Suhartini - Tidak Tuntas
22 P Vania Cetta Caturangga 100 Tuntas
23 P Zahra Azaria Al.H. 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1920
(Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus II, 19 September 2017)
91
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II
ini, maka diperoleh:
1920)( Fdidikpesertaseluruhnilai
20)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 23
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 23
20 x 100%
= 86,95%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 23
1920
= 83,50%
Hasil belajar dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil
belajar evaluasi siklus II tuntas dengan jumlah 1920 dengan
ketuntasan klasikal 86,95%, nilai ini melebihi KKM yang tentukan
yaitu 75.
Hasil belajar siklus II di Kelas V B MI Ma’arif Mangunsari
Salatiga mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus II yang
didapat dengan rata-rata kelas 83,50% sedangkan nilai KKM yang
menjadi acuan ialah 75. Siswa yang tuntas pada siklus II adalah 20
92
siswa dengan persentase 86,95% serta 3 siswa tidak tuntas dengan
persentase 13,05%.
Kesiapan belajar siswa pada siklus II lebih baik dari pada
siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan bahan yang
digunakan dalam diskusi untuk meringkas hasil materi. Siswa berani
menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru. Semua siswa berani
mengungkapkan pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan
peneliti, siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang soal dan
bahan yang digunakan dalam berdiskusi. Siswa berinisiatif untuk
mengambil soal dan bahan yang telah disediakan peneliti untuk
diskusi.
Siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu ditunjukkan
dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan diskusi dan
siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu siswa. Peran
aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal. Mereka saling
membagi tugas dalam melakukan diskusi, ada yang bertugas mencatat
hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan ada yang
melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik, siswa sudah
tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Aspek menyimpulkan hasil diskusi, siswa memperhatikan
rangkuman yang disampaikan peneliti dan mencatatnya. Siswa juga
bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa.
93
b. Refleksi (Reflection)
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus II dengan membandingkan hasil belajar siklus I
dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam
pembelajaran siklus II.
Hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diketahui
bahwa siswa yang tuntas pada saat siklus I adalah 16 siswa (69,70%)
pada siklus II menjadi 20 siswa (86,95%). Sedangkan siswa yang
belum tuntas KKM pada waktu siklus I adalah 7 siswa (30,40%), pada
siklus II menjadi 3 siswa (13,05%). Nilai tertinggi siswa meningkat
dari 90 menjadi 95, meskipun masih ada nilai terendah 50. Nilai rata-
rata juga terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, dari 74,80%
menjadi 83,50%.
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan
menggunakan Strategi PembelajaranLSQ (Learning Starts With a
Question) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA
materi sistem organ pencernaan manusia. Pada siklus ke II ini
indikator kinerja baik nilai rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar
telah terpenuhi yaitu nilai rata-rata kelas adalah 83,50% dan
ketuntasan belajar 86,95%.
94
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Strategi
Pembelajaran LSQ (Learning Starts With a Question) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena terdapat peningkatan
ketuntasan nilai yang cukup signifikan yaitu Ketuntasan klasikal
siklus I mencapai 69,60% dengan rata-rata evaluasi belajar 74,80%.
Ketuntasan klasikal siklus II mencapai 86,95% dengan rata-rata
evaluasi belajar 83,50%.
3. Analisis Kegiatan Siklus III
a. Hasil Pengamatan
Dalam siklus III, peneliti tetap menggunakan Strategi
PembelajaranLSQ (Learning Starts With a Question), namun dengan
memperhatikan kekurangan pada siklus II. Data yang diperoleh dari
siklus ini adalah data hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses
pembelajaran, di mana guru dan teman sejawat berperan sebagai
pengamat dan penilai. Setelah proses pembelajaran siswa diberikan
tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa
pada siklus III.
Siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan selama
empat jam pelajaran (2 x 35 menit) pada tanggal 25 September 2017
diikuti oleh 23 siswa dan tanggal 26 September 2017 yang diikuti
oleh 23 siswa.
95
Sedangkan pada pertemuan kedua peneliti menerangkan
kembali dan memberi kebebasan anak untuk bertanya tentang materi
sebelumnya yang kurang jelas dan siswa mengerjakan tes hasil
belajar siklus III. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus III
sebanyak 10 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam
bentuk essy. Dari hasil tes tersebut diketahui ada 2 anak yang
mendapat nilai di bawah KKM (75) dan 21 siswa mendapat nilai di
atas KKM (75). Berikut tabel hasil dari tes hasil belajar siswa pada
siklus III.
Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus III
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 P Afrida Pratista 90 Tuntas
2 P Ahlan Rhahmawati 95 Tuntas
3 L Ahmad Ramadhan 90 Tuntas
4 L Alfiardan Maulana 85 Tuntas
5 P Alifia Indah Pratiwi 80 Tuntas
6 P Aulia Regita C. 85 Tuntas
7 P Cessa Givena Al Latifah 80 Tuntas
8 L Defit Afbil Fauzi 90 Tuntas
9 L Fauzan Ali Mahfudz 85 Tuntas
10 P Febrianti Rahmasari 85 Tuntas
11 P Indri Astuti 85 Tuntas
12 L Jaesy Fattayatan Ahnaf 85 Tuntas
13 P Khalisa Nabila Hawra 85 Tuntas
14 L M.Abid Raka Falahuddin 95 Tuntas
15 L M.Amar Qodhafi 90 Tuntas
16 L M.Ridho Darmawan 70 Tidak Tuntas
17 P Nabila Ramadhani 95 Tuntas
18 P Nasywa Atthiya Muhan 80 Tuntas
19 L Naza Yudistira 85 Tuntas
20 L Novian Helmi Saputra 80 Tuntas
21 P Putri Isnaini Suhartini 85 Tuntas
22 P Vania Cetta Caturangga 95 Tuntas
23 P Zahra Azaria Al.H. 70 Tidak Tuntas
Jumlah 1965
96
(Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus III, 25 September 2017)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus III
ini, maka diperoleh:
1965)( Fdidikpesertaseluruhnilai
21)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
23)( Ndidikpeserta
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 23
21 x 100%
= 91,30%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 23
1965
= 85,43%
Hasil belajar dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil
belajar evaluasi siklus III tuntas dengan jumlah 1965 dengan
ketuntasan klasikal 91,30%, nilai ini melebihi KKM yang tentukan
yaitu 75.
Hasil belajar siklus III di Kelas V B MI Ma’arif Mangunsari
Salatiga mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus III yang
didapat dengan rata-rata kelas 85,43% sedangkan nilai KKM yang
97
menjadi acuan ialah 75. Siswa yang tuntas pada siklus III adalah 21
siswa dengan persentase 91,30% serta 2 siswa tidak tuntas dengan
persentase 8,7%.
Adapun 2 siswa tersebut tidak bisa mendapatkan nilai di atas
KKM karena faktor kecerdasan siswa dan merasa kesulitan dalam
menerima materi tersebut, dan juga disebabkan oleh motivasi awal
yang rendah. Adapun solusi yang diupayakan oleh guru adalah
memberi program remedial/perbaikan guna menghasilkan nilai yang
tuntas yang telah ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajaran IPA
di kelas V.
Kesiapan belajar siswa pada siklus III lebih baik dari pada
siklus sebelumnya. Siswa menyiapkan buku sumber dan bahan yang
digunakan dalam diskusi untuk meringkas hasil materi. Siswa berani
menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru. Semua siswa berani
mengungkapkan pendapatnya. Aspek mendengarkan penjelasan
peneliti, siswa memperhatikan penjelasan peneliti tentang soal dan
bahan yang digunakan dalam berdiskusi. Siswa berinisiatif untuk
mengambil soal dan bahan yang telah disediakan peneliti untuk
diskusi.
Siswa antusias dalam melakukan diskusi. Hal itu ditunjukkan
dengan adanya kerjasama antar siswa dalam melakukan diskusi dan
siswa tidak memusatkan kegiatan diskusi pada salah satu siswa.
Peran aktif antar anggota kelompok sangat baik dan optimal. Mereka
98
saling membagi tugas dalam melakukan diskusi, ada yang bertugas
mencatat hasil diskusi, mencari bahan yang diperlukan, dan ada yang
melakukan diskusi. Keberanian dan keterampilan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi berkembang dengan baik, siswa
sudah tidak malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Aspek menyimpulkan hasil diskusi, siswa memperhatikan
rangkuman yang disampaikan peneliti dan mencatatnya. Siswa juga
bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa.
b. Refleksi (Reflection)
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus III dengan membandingkan hasil belajar siklus I
dan siklus II serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam
pembelajaran siklus III.
Hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diketahui
bahwa siswa yang tuntas pada saat siklus I adalah 16 siswa (69,60%)
pada siklus II menjadi 20 siswa (86,95%). Sedangkan siswa yang
belum tuntas KKM pada waktu siklus I adalah 7 siswa (30,40%),
pada siklus II menjadi 3 siswa (13,05%). Nilai tertinggi siswa
meningkat dari 80 menjadi 95, meskipun masih ada nilai terendah
70. Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II,
dari 74,80% menjadi 83,50%.
99
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Questions) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA materi sistem organ pencernaan pada manusia. Pada siklus ke III
ini indikator kinerja baik nilai rata-rata kelas, maupun ketuntasan
belajar telah terpenuhi yaitu nilai rata-rata kelas adalah 85,43 % dan
ketuntasan belajar 91, 30%.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena terdapat peningkatan
ketuntasan nilai yang cukup signifikan antara Ketuntasan klasikal
siklus I mencapai 69,60% dengan rata-rata evaluasi belajar 74,80%.
Ketuntasan klasikal siklus II mencapai 86,95% dengan rata-rata
evaluasi belajar 83,50%. Ketuntasan klasikal siklus III mencapai
91,30% dengan rata-rata evaluasi belajar 85,43%.
B. Pembahasan
1. Analisis Kegiatan Siklus I
Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran IPA materi sistem
organ pencernaan pada manusia dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Starts With a Question pada siklus I sudah cukup
baik. Pembelajaran pada siklus I secara garis besar cukup berhasil dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena diperoleh tingkat ketuntasan
yaitu 69,60% nilai rata-rata klasikal 74,80%. Namun, jumlah siswa yang
100
nilainya mencapai KKM (75) dari 23 siswa sebanyak 16 orang, atau
tingkat ketuntasan mencapai 69,69% dengan rata-rata hasil evaluasi
belajar 74,80%.
Pembelajaran pada siklus I dapat dikatakan cukup berhasil.
Tetapi, masih ada 7 orang yang belum tuntas atau nilai masih di bawah
KKM. Pembelajaran dilanjutkan pada siklus II peneliti berusaha lebih
giat dan lebih sering lagi memberikan motivasi dan semangat kepada
siswa dengan cara memberikan pujian kepada siswa yang selalu aktif
dalam pembelajaran.
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu sebagian
siswa masih kurang aktif, belum paham mengenai materi, belum
maksimal dalam bekerja kelompok, dan masih merasa malu ketika harus
bertanya kepada guru.
Hasil observasi terhadap aktivitas pengelolaan pembelajaran guru
pada siklus I diperoleh persentase 71% dengan kualifikasi Baik. Dari
hasil tersebut diketahui bahwa pengelolaan pembelajaran guru yaitu guru
kurang memberi penghargaan (misalnya pujian) kepada siswa/kelompok
yang kinerjanya bagus, dan guru belum menyimpulkan pembelajaran
yang telah dilakukan.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada proses
pembelajaran siklus I diperoleh persentase 72,68% dengan kualifikasi
Baik. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian siswa semakin
aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, siswa dapat
101
bekerjasama dalam kelompok. Sedangkan sebagian lagi siswa yang lain
masih malu-malu untuk bertanya dan menyampaikan pendapat.
2. Analisis Kegiatan Siklus II
Pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena
sebanyak 20 siswa dari jumlah keseluruhan 23 siswa telah mencapai
KKM (75), atau tingkat ketuntasan meningkat menjadi 86,95% dengan
rata-rata hasil evaluasi 83,50%.
a. Hasil observasi aktivitas belajar siswa yaitu siswa sudah aktif dan
siswa sudah dapat bekerja sama dengan kelompoknya secara
optimal.
b. Hasil observasi motivasi siswa yaitu siswa sudah terfokus pada
penjelasan guru dan siswa sudah teliti dalam mengerjakan tugas.
c. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran guru yaitu guru
membimbing siswa bekerja dalam kelompok secara menyeluruh, dan
guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang kinerjanya
baik.
Dari siklus II ini perhatian siswa, motivasi dan aktivitas belajar
IPA sudah ada peningkatan. Berdasarkan pengamatan dari lembar
observasi siswa dapat ditemukan perubahan-perubahan yang cukup baik
sebagai berikut :
a. Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan.
b. Siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran.
102
c. Siswa mulai mengerti instruksi dari gurunya dengan memecahkan
rumusan masalah yang harus harus dipecahkan.
d. Siswa mulai cepat membagi tugas kelompok dan siswa mulai
mengajukan pertanyaan terhadap kasus yang tidak dipahami.
e. Guru menekankan pada saat pembelajaran harus kerja sama,
tanggung jawab, peduli sosial.
f. Siswa sudah mulai bisa menyimpulkan rumusan masalah di akhir
pelajaran.
g. Peneliti menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memberikan
pendekatan kepada siswa untuk lebih tenang dan konsentrasi dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi
nyaman.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses
pembelajaran siklus II diperoleh persentase aktivitas guru sebesar 75%
dengan kualifikasi Baik. Dapat diketahui bahwa Guru menyampaikan
materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik
siswa, Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi
dengan sangat baik, Guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap
pembelajaran yang telah dilakukandengan sangat baik.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada proses
pembelajaran siklus II diperoleh persentase aktivitas belajar sebesar
85,71% dengan kualifikasi Sangat Baik, dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa semakin aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat,
103
siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya, dan lebih antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran.
3. Analisis Kegiatan Siklus III
Pembelajaran pada siklus III dapat dikatakan berhasil karena
sebanyak 21 siswa dari jumlah keseluruhan 23 siswa telah mencapai
KKM (75), atau tingkat ketuntasan meningkat menjadi 91,30% dengan
rata-rata hasil evaluasi 85,43%.
a. Hasil observasi aktivitas belajar siswa yaitu siswa sudah aktif dan
siswa sudah dapat bekerjasama dengan kelompoknya secara optimal.
b. Hasil observasi motivasi siswa yaitu siswa sudah terfokus pada
penjelasan guru dan siswa sudah teliti dalam mengerjakan tugas.
c. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran guru yaitu guru
membimbing siswa bekerja dalam kelompok secara menyeluruh, dan
guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang kinerjanya
baik.
Dari siklus II ini perhatian siswa, motivasi dan aktivitas belajar
IPA sudah ada peningkatan. Berdasarkan pengamatan dari lembar
observasi siswa dapat ditemukan perubahan-perubahan yang cukup baik
sebagai berikut :
a. Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan.
b. Siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran.
c. Siswa mulai mengerti instruksi dari gurunya dengan memecahkan
rumusan masalah yang harus harus dipecahkan.
104
d. Siswa mulai cepat membagi tugas kelompok dan siswa mulai
mengajukan pertanyaan terhadap kasus yang tidak dipahami.
e. Guru menekankan pada saat pembelajaran harus kerja sama,
tanggung jawab, peduli sosial.
f. Siswa sudah mulai bisa menyimpulkan rumusan masalah di akhir
pelajaran.
g. Peneliti menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memberikan
pendekatan kepada siswa untuk lebih tenang dan konsentrasi dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi
nyaman. Adapun 2 siswa yang tidak tuntas :
1) Siswa tersebut tidak bisa mendapatkan nilai di atas KKM karena
faktor kecerdasan siswa dan merasa kesulitan dan menerima
materi tersebut.
2) Disebabkan oleh motivasi awal yang rendah. Adapun solusi
yang diupayakan oleh guru adalah memberi program
remidial/perbaikan guna menghasilkan nilai yang tuntas yang
telah ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajran IPA di kelas
V.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses
pembelajaran siklus III diperoleh persentase aktivitas guru sebesar 80%
dengan kualifikasi Sangat Baik. Dapat diketahui bahwa Guru
menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan
karakteristik siswa, Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan
105
hasil diskusi dengan sangat baik, Guru memberi penguatan dan umpan
balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukandengan sangat baik.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada proses
pembelajaran siklus III diperoleh persentase aktivitas belajar sebesar
89,06% dengan kualifikasi Sangat Baik, dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa semakin aktif dalam bertanya dan menyampaikan pendapat,
siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya, dan lebih antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa penggunaan strategi
pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam Pembelajaran IPA siswa
kelas V B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Tabel 4.4 Hasil Prestasi Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III
No Nama Perolehan Nilai Prestasi
Siklus 1 Siklus II Siklus III
1 Afrida Pratista 80 80 90
2 Ahlan Rhahmawati 85 80 95
3 Ahmad Ramadhan 100 80 90
4 Alfiardan Maulana 70 100 85
5 Alifia Indah Pratiwi 80 90 80
6 Aulia Regita C. 100 100 85
7 Cessa Givena Al Latifah 90 90 80
8 Defit Afbil Fauzi 100 80 90
9 Fauzan Ali Mahfudz 70 100 85
10 Febrianti Rahmasari 90 100 85
11 Indri Astuti 50 80 85
12 Jaesy Fattayatan Ahnaf 100 100 85
13 Khalisa Nabila Hawra - 80 85
14 M.Abid Raka Falahuddin 100 100 95
15 M.Amar Qodhafi 100 100 90
16 M.Ridho Darmawan 60 60 70
17 Nabila Ramadhani 100 100 95
106
(Sumber : Hasil Analisis Data oleh Peneliti)
Hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
Learning starts With a Question(LSQ) terbukti dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dalam Pembelajaran IPA karena terdapat
peningkatan ketuntasan nilai yang cukup signifikan antara Ketuntasan
klasikal siklus I mencapai 69,60% dengan rata-rata evaluasi belajar
74,80%. Persentase aktivitas siswa yakni sebesar 71% dengan
kualisifikasi Baik serta persentase pengelolaan pembelajaran guru
sebesar 72,68% dengan kualisifikasi Baik. Sedangkan ketuntasan klasikal
siklus II mencapai 86,95% dengan rata-rata evaluasi belajar 85,50%.
Persentase aktivitas belajar sebesar 85,71% dengan kualifikasi Sangat
Baik serta persentase aktivitas pengelolaan pembelajaran guru yakni
sebesar 75% dengan kualifikasi Baik. Sedangkan ketuntasan klasikal
siklus III mencapai 91,30% dan rata-rata evaluasi belajar 85,43%
presentase aktivitas belajar siswa 89,06%dengan kualifikaasi sangat baik
serta presentase aktivitas pengelolaan pembelajaran guru yakni sebesar
80% dengan kualifikasi sangan baik.
18 Nasywa Atthiya Muhan 100 80 80
19 Naza Yudistira 80 80 85
20 Novian Helmi Saputra 70 90 80
21 Putri Isnaini Suhartini 100 - 85
22 Vania Cetta Caturangga 70 100 95
23 Zahra Azaria Al.H. 60 50 70
Jumlah 1720 1920 1965
Rata –rata 74,80 83,50 85,43
Ketuntasan 69,60 86,95 91,30
107
Secara lebih jelas, hasil data peneliti sajikan dalam diagram
berikut :
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III
Sumber : Hasil Perbandingan Rata-rata tiap Siklus oleh Peneliti
Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan Klasikal Siklus I Siklus III
dan Siklus III
Sumber : Hasil Perbandingan Tingkat Ketuntasan Klasikal tiap Siklus
oleh Peneliti
65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
83,50
RATA-RATA
74,80
85,43
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
86,95
KETUNTASAN
91,30
69,60
91,30
108
Paparan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
penggunaan strategi pembelajaran Learning Starts With A Question dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V B MI
Ma’arif Mangunsari Salatiga baik dari segi aktivitas di kelas maupun
keterampilan secara individual pada saat tes akhir setiap siklusnya.
Penerapan strategi pembelajaran Learning StartsWith A Question (LSQ)
memberikan dampak yang positif bagi pembelajaran. Dampak positif
tersebut terlihat dari peserta didik aktif, kreatif, inofatif dan berani
mengungkapkan ide-ide sendiri yang di ungkapkan di depan umum. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Melvin L. Silberman (2007) strategi
pembelajaran Learning StartsWith A Question (LSQ) adalah strategi
pembelajaran dengan cara merangsang peserta didik untuk bertanya,
misalnya bertanya tentang pelajaran yang mau di pelajari atau
merangsang pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sedang di
pelajari. Strategi pembelajaran Learning StartsWith A Question (LSQ)
menurut Melvin L. Silberman (2007) adalah proses mempelajari sesuatu
yang baru lebih efektif jika peserta didik tersebut aktif. Satu cara
menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik untuk
bertanya tentang mata pelajaran mereka, tanpa penjelasan dari pengajar
lebih dahulu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Parmithi dan
Wahidin (2013), tentang Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Start
With A Question (LSQ) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi
109
Belajar. Berdasarkan penelitian tersebut menyimpulkan bahwaPenerapan
strategi pembelajaran LSQ dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta
didik kelas X AP 2SMK Triatma Jaya Bandung.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitianChairunnisa Astari
(2016), tentang Penerapan ModelPembelajaran Aktif(Active Learning)
TipeLearning StartsWith A Question (LSQ) menyimpulkan bahwa
strategi pembelajaran Learning StartsWith A Question (LSQ) dapat
meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas Xg Sma Negeri 5
Yogyakarta.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Meidiana (2014),
tentang pengaruh metode pembelajaran Learning Starts With a Question
(LSQ) terhadap hasil belajar. Menyimpulkan bahwa strategi
pembelajaran Learning StartsWith A Question (LSQ) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIN 15 Bintaro.
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa,
penggunaanStrategi PembelajaranLSQ (Learning Starts With a
Question)pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sistem Organ
Pencernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas V B MI Ma’arif Mangunsari
Salatiga Tahun Pelajaran2017/2018dapat meningkatkan keaktifan belajar
dan hasil belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sistem
Organ Pencernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas V B MI Ma’arif
Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran2017/2018. Hal ini dibuktikan
dengan jumlah nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 69,60%,siklus II
86,95% dan menjadi 91,30% pada siklus III, dan rata-rata nilai hasil
belajar pada siklus I sebesar 74,80% menjadi 83,50% pada siklus II dan
menjadi 85,43% siklus III.
B. Saran-saran
Telah terbuktinya penggunaan Strategi PembelajaranLSQ (Learning
Starts With a Question).dapat meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Sistem Organ Pencernaan Pada Manusia
Pada Siswa Kelas V B MI Ma’arif Mangunsari Salatiga, maka kami sarankan
hal-hal sebagai berikut :
111
1. Bagi Siswa
Meningkatnya aktivitas siswa, keaktifaan belajar dan hasil
belajar dalam memahami mata pelajaran IPA, yang dipengaruhi oleh
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan
Strategi PembelajaranLSQ (Learning Starts With a Question).
2. Bagi Guru
Dapat mengetahui peran media pembelajaran yang dapat
memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas
sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas untuk meningkatkan
sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran yang lebih
menarik.
3. Bagi Sekolah/Madrasah
Didapatkannya masukan bagi madrasah untuk perbaikan
proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan
mutu dari madrasah.
4. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dapat
membantu dan referensi ilmu pengetahuan tambahan bagi
mahasiswa lainnya dan menambah wawasan sebagai calon guru
yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008.
Aqib, Zainal dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya. 2011.
Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
2002.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2011.
Fatchurrohman. Pembelajaran Tematik Integratif Konsep Dasar dan Aplikasi.
Salatiga: Stain Salatiga Press. 2004.
Parmithi dan Wahidin Penerapan Strategi Learning Start With A Question (Lsq)
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas
X Ap2 Smk Triatma Jaya Badung Tahun Pelajaran 2013/2014. 2013
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011.
Hamzah B.Uno.Model Pembelajar.Buki Aksara. Jakarta, 2011.
Marnodkk,StrategidanMetodePengajaran. Yogyakarta:AR.RUZZ Media.
2008.
Rachmat. Agus, dkk, Buku Materi Pokok Konsep Dasar IPA II, Jakarta:
Universitas Terbuka 1997.
Sriyanti , Lilik. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. 2011.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
Silberman. Melvin L, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
diterjemahkan dari : Active Learning : 101 Strategies To Teach Any
Subject, Yogjakarta: Pustaka Insan Madani, 2007.
Sudjana, Nana. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010.
Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. 2012.
Zaini. Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran aktif, Yogjakarta: Pustaka Insan
Madani. 2008.
http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar-.html?
(diunduh pada tanggal 11 September 2017 pukul 22.32)
Susilawati. Fransiska W A, dkk,Tema 3 Makanan Sehat : buku guru SD/MI
kelas V Edisi Revisi, Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud, 2017.
Susilawati. Fransiska W A, dkk,Tema 3 Makanan Sehat : buku Siswa SD/MI
kelas V Edisi Revisi, Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud, 2017.
Lampiran 1Daftar Siswa Siswi Kelas V B
DAFTAR SISWA SISWI KELAS V B
MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
TAHUN AJARAN 2017/2018
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. Afrida Pratista P
2. Ahlan Rhahmawati P
3. Ahmad Ramadhan L
4. Alfiardan Maulana L
5. Alifia Indah Pratiwi P
6. Aulia Regita C. P
7. Cessa Givena Al Latifah P
8. Defit Afbil Fauzi L
9. Fauzan Ali Mahfudz L
10. Febrianti Rahmasari P
11. Indri Astuti P
12. Jaesy Fattayatan Ahnaf L
13. Khalisa Nabila Hawra P
14. M.Abid Raka Falahuddin L
15. M.Amar Qodhafi L
16. M.Ridho Darmawan L
17. Nabila Ramadhani P
18. Nasywa Atthiya Muhan P
19. Naza Yudistira L
20. Novian Helmi Saputra L
21. Putri Isnaini Suhartini P
22. Vania Cetta Caturangga P
23. Zahra Azaria Al.H. P
Lampiran 2 Instrumen Wawancara
INSTRUMEN WAWANCARA
Untuk data yang akurat maka penulis mengadakan wawancara langsung
kepada obyek penelitian guna memperoleh data-data tentang :
1. Keadaan gedung madrasah beserta kelengkapan isinya.
2. Keadaan guru MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
3. Keadaan Guru Mata Pelajaran IPA Kelas V B MI Ma’arif Mangunsari
Salatiga.
4. Keadaan aktivitas siswa Mata Pelajaran IPA Kelas V BMI Ma’arif
Mangunsari Salatiga.
Lampiran 3 Instrumen Dokumentasi
INSTRUMEN DOKUMENTASI
1. Sejarah berdirinya MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
2. Letak Geografis MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
3. Visi, misi dan tujuan MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
4. Struktur organisasi MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
5. Data Guru dan karyawan di MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
6. Data siswa MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas GuruSiklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I
Nama Guru : Sakina Tunnisa
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : V B/I
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 X pertemuan
Materi Pelajaran : Makanan Sehat
Pokok Bahasan : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan
Hari / Tanggal : Senin, 11 September 2017
Petunjuk Pengisian : beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk
Kerja
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
I PENDAHULUAN
1. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Guru melakukan kegiatan apersepsi
3. Guru melakukan tanya jawab
4. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan
dibahas
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
II KEGIATAN INTI
A. OBSERVING
6. Siswa saling berbagi informasi dengantemannya
tetang unsur-unsur iklan yangmereka temukan. Siswa
7. Dengan bimbingan guru, siswamenggarisbawahi
kata-kata penting dalambacaan.
8. Guru melakukan pembagian kelompok secara
heterogen
9. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus
dikerjakan siswa
10. Guru memberikan penjelasan tentang posterdan
kriteria dari model yang akan dibuat.
B. QUESTIONING
11. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasilketercapaian materi)
12. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan LKK
dengan menggunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question)
13. Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan
hasil diskusi
14. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil
presentasi
C. EXPERIMENTING
15. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
16. Guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
17 Siswa bersama dengan teman sekelompoknya
menuangkanpemahamannya tentang organ-organ
pencernaan dan sistem pencernaandengan membuat
poster organ-organpencernaan manusia.
D. ASSOCIATING
18 Siswa bersama dengan teman
sekelompokmenemukan unsur-unsur yang terdapat
padaiklan.
19 Kegiatan membuat poster bisa disesuaikan
dandimodifikasi dengan kondisi sekolah
E. COMMUNICATING
20. Guru menggunakan beberapa pertanyaanpancingan
untuk membimbing siswamenemukan unsur-unsur
iklan.
21. Siswa menggali informasi tentang organ-
organpencernaan manusia melalui teks bacaan
yangdisediakan.
22. Guru memberikan penjelasan tentang organ-
organpencernaan manusia dan fungsinya,berikan
penekanan pada perjalanan makanandalam proses
pencernaan.
III PENUTUP
23. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
24. Guru merayakan akan pencapaian siswa
25. Guru melakukan penutupan pembelajaran
Total Skor 12 39 20
Skor Akhir 71
Persentase 71%
Kualifikasi Baik
1. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru sangat baik
3 Pengelolaan Pembelajaran Guru baik
2 Pengelolaan Pembelajaran Guru cukup baik
1 Pengelolaan Pembelajaran Guru kurang baik
2. Penilaian :
Persentase = %100xmaksimalSkor
diperolehyangSkor
= 100
71 x 100%
= 71%
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Salatiga, 11 September 2017
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Mangunsari
Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V B/I
Materi Pokok : Makanan Sehat
Pokok Bahasan : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan?
Hari/Tanggal : Senin, 11 September 2017
No. Nama Aspek Pengamatan
Jumlah A B C D E F G H
1. Afrida Pratista 4 2 3 1 2 4 2 4 22
2. Ahlan Rhahmawati 3 3 3 2 2 2 3 3 21
3. Ahmad Ramadhan 3 3 4 3 4 2 3 3 24
4. Alfiardan Maulana 3 2 3 2 3 4 2 2 21
5. Alifia Indah Pratiwi 3 2 3 3 3 2 3 4 23
6. Aulia Regita C. 4 4 2 3 3 3 4 4 27
7. Cessa Givena Al Latifah 3 3 4 3 3 4 4 3 27
8. Defit Afbil Fauzi 3 3 4 2 4 2 3 2 23
9. Fauzan Ali Mahfudz 3 3 3 2 2 3 2 3 21
10 Febrianti Rahmasari 3 3 2 3 2 2 3 3 21
11 Indri Astuti 4 4 3 3 3 2 3 2 24
12 Jaesy Fattayatan Ahnaf 2 2 3 3 3 3 3 3 22
13 Khalisa Nabila Hawra 4 2 2 2 4 3 3 3 23
14 M.Abid Raka Falahuddin 3 3 3 3 4 2 4 4 26
15 M.Amar Qodhafi 3 4 3 3 3 3 4 3 26
16 M.Ridho Darmawan 2 4 3 3 2 4 3 3 24
17 Nabila Ramadhani 2 3 3 3 3 4 2 2 22
18 Nasywa Atthiya Muhan 3 3 3 4 3 3 3 2 24
19 Naza Yudistira 3 3 3 2 2 2 3 3 21
20 Novian Helmi Saputra 2 3 3 4 3 3 2 3 23
21 Putri Isnaini Suhartini 3 3 3 3 3 3 3 2 23
22 Vania Cetta Caturangga 3 3 2 3 3 3 3 3 23
23 Zahra Azaria Al.H. 3 4 3 2 3 3 3 3 24
Jumlah 69 69 68 62 67 66 68 67 535
Persentase 72,68%
Kualifikasi Baik
1. Aspek Pengamatan
Kode Kategori Aktivitas Indikator
A Visual Activities Kelancaran mengemukakan ide atau presentasi
dalam diskusi.
B Oral Activities Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan.
C Listening Activities Mendengarkan penjelasan dari guru.
D Writing Activities Keaktifan siswa dalam menulis materi dan bahan
LKS dan Kuis.
E Drawing Activities Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS dan
Kuis.
F Motor Activities Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil
diskusi, bekerjasama dengan sesama anggota
dalam kelompoknya.
G Mental Activities Kekondusifan dan perhatian siswa dalam strategi
Pembelajaran LSQ
H Emotional Activities Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
strategi Pembelajaran LSQ
2. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
4. Analisis Data Aktivitas
rata –rata aktivitas ( x ) =
didikpeserta
didikpesertaseluruhAktivitas
= 23
535
= 23,26%
Persentase (%) = MaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas x 100%
= %10032
26,23x
= 72,68%
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas GuruSiklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II
Nama Guru : Sakina Tunnisa
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Mangunsari
Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : V B/I
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 X pertemuan
Materi Pelajaran : Makanan Sehat
Pokok Bahasan : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan
Hari /Tanggal : Senin, 18 September 2017
Petunjuk Pengisian : beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan
unjuk Kerja
No. Indiktoar/Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
I PENDAHULUAN
1. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Guru melakukan kegiatan apersepsi
3. Guru melakukan tanya jawab
4. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan
dibahas
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
II KEGIATAN INTI
A. OBSERVING
6. Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
dengan hasil belajar dan karakteristik siswa
7. Guru mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
8. Guru melakukan pembagian kelompok secara
heterogen
9. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus
dikerjakan siswa
10. Setelah selesai tanya jawab guru memberikan
tugas secara kelompok untuk mendisuksikan
dengan temannya terkait dengan materi sistem
organ pencernaan manusia.
B. QUESTIONING
11. Guru mengkoordinasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar serta membagikan
LKK dan Bahan/Materi Pembelajaran dengan
mengunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question)
12. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan
LKK dengan menggunakan strategi pembelajaran
LSQ (Learning Starts With a Question)
13. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
14. Guru juga menyampaikan pernyataan-pernyataan
tentang contoh sistem pencernaan pada manusia.
C. EXPERIMENTING
15. siswa mengingat kembali tentang pentingnya
sistem organ manusia bagi tubuh kita.
16. Setiap kelompok melakukan diskusi sesuai
dengan petunjuk-petunjuk yang tertera dalam
LKK dan mencatat hal-hal yang ditemukan
selama proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran LSQ
(Learning Starts With a Question).
D. ASSOCIATING
17. Siswa bersama dengan kelompoknya
menuangkan pemahamannya tentang organ-
organ pencernaan dan sistem pencernaan dengan
membuat poster organ-organ pencernaan
manusia.
18. Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa
dalam kelompok untuk membahas temuan-
temuan dalam eksperimen, selanjutnya membuat
kesimpulan.
E. COMMUNICATING
19. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan
hasil presentasi
20. Guru membimbing siswa dalam
mempresentasikan hasil diskusi
21. Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru
bertindak sebagai moderator. Diskusi dilakukan
dengan cara memberikan kesempatan kepada
perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian
kelompok lain menanggapinya.
22. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman
siswa terhadap materi yang dipelajari dengan
mengadakan evaluasi hasil dari diskusi
kelompok.
III PENUTUP
23. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
24. Guru merayakan akan pencapaian siswa
25. Guru melakukan penutupan pembelajaran
Total Skor 14 33 28
Skor Akhir 75
Persentase 75%
Kualifikasi Baik
1. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru sangat baik
3 Pengelolaan Pembelajaran Guru baik
2 Pengelolaan Pembelajaran Guru cukup baik
1 Pengelolaan Pembelajaran Guru kurang baik
2. Penilaian :
Persentase = %100xmaksimalSkor
diperolehyangSkor
= %100100
75x
= 75%
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Salatiga, 18 September 2017
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif mangunsari
Mata Pelajaran : Ilmu Pegetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V B/I
Materi Pokok : Makanan Sehat
Pokok Bahasan : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan
Hari/Tanggal : Senin, 18 September 2017
No. Nama Aspek Pengamatan
Jumlah A B C D E F G H
1. Afrida Pratista 4 4 4 3 4 3 4 4 30
2. Ahlan Rhahmawati 4 3 2 4 4 3 4 4 28
3. Ahmad Ramadhan 3 4 4 4 3 4 4 4 30
4. Alfiardan Maulana 4 4 4 3 4 4 4 3 30
5. Alifia Indah Pratiwi 4 4 4 4 4 4 3 4 31
6. Aulia Regita C. 3 3 3 2 4 4 3 2 24
7. Cessa Givena Al Latifah 3 3 4 2 4 4 3 2 25
8. Defit Afbil Fauzi 3 3 4 4 3 4 3 4 28
9. Fauzan Ali Mahfudz 3 3 4 3 4 4 3 3 27
10 Febrianti Rahmasari 4 4 3 4 3 4 3 4 29
11 Indri Astuti 3 3 3 3 3 4 4 3 26
12 Jaesy Fattayatan Ahnaf 3 3 3 3 3 3 4 3 25
13 Khalisa Nabila Hawra 3 3 3 3 4 3 3 3 25
14 M.Abid Raka Falahuddin 3 3 3 3 3 3 4 3 25
15 M.Amar Qodhafi 3 4 2 3 4 4 3 3 26
16 M.Ridho Darmawan 3 3 4 3 4 4 3 3 27
17 Nabila Ramadhani 3 4 4 4 4 3 4 4 30
18 Nasywa Atthiya Muhan 4 4 4 3 4 4 4 3 30
19 Naza Yudistira 4 4 4 4 4 4 3 4 31
20 Novian Helmi Saputra 3 3 3 2 4 4 3 2 24
21 Putri Isnaini Suhartini 3 3 4 2 4 4 3 2 25
22 Vania Cetta Caturangga 3 3 4 4 3 4 3 4 28
23 Zahra Azaria Al.H. 3 3 4 3 4 4 3 3 27
Jumlah 76 78 81 73 85 86 78 74 631
Persentase 85,71%
Kualifikasi Sangat Baik
1. Aspek Pengamatan
Kode Kategori Aktivitas Indikator
A Visual Activities Kelancaran mengemukakan ide atau presentasi
dalam diskusi.
B Oral Activities Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan.
C Listening Activities Mendengarkan penjelasan dari guru.
D Writing Activities Keaktifan siswa dalam menulis materi dan bahan
LKS dan Kuis.
E Drawing Activities Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS dan
Kuis.
F Motor Activities Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil
diskusi, bekerjasama dengan sesama anggota
dalam kelompoknya.
G Mental Activities Kekondusifan dan perhatian siswa dalam
pembelajaran Pembelajaran media Visual
H Emotional Activities Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
model Pembelajaran media Visual
2. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
4. Analisis Data Aktivitas
rata –rata aktivitas ( x ) =
didikpeserta
didikpesertaseluruhAktivitas
= 23
631
= 27,43
Persentase (%) = MaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas x 100%
=32
43,27x100%
= 85,71%
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas GuruSiklus III
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS III
Nama Guru : Sakina Tunnisa
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Mangunsari Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : V B/I
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 X pertemuan
Materi Pelajaran : Makanan Sehat
Pokok Bahasan : Karyaku Prestasiku
Hari /Tanggal : Senin, 25 Septermber 2017
Petunjuk Pengisian : beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk
Kerja
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
I PENDAHULUAN
1. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Guru melakukan kegiatan apersepsi
3. Guru melakukan tanya jawab
4. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan
dibahas
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
II KEGIATAN INTI
A. OBSERVING
6. Guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
7. Guru melakukan pembagian kelompok secara
heterogen
8. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus
dikerjakan siswa
B. QUESTIONING
9. Guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar serta membagikan LKK dan
Bahan/Materi pembelajaran dengan menggunakkan
strategi pembelajaran LSQ (Learning Starts With a
Question)
10. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
11. Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab
kepada siswa siswi tentang sistem organ pencernaan
manusia dan fungsinya.
12. Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas
secara kelompok untuk mendisuksikan dengan
temannya terkait dengan materi sistem organ
pencernaan manusia.
C. EXPERIMENTING
13. Siswa besama dengan kelompoknya bermain peran
sebagai travel agent yang akan menjelaskan
perjalanan yang ditempuh oleh makanan dari mulut
sampai saluran pembuangan dalam sistem
pencernaan manusia.
14. Dalam kelompok siswa membagi tugas menjadi
beberapa bagian yaitu organ mulut, organ
kerongkongan, organ lambung, organ usus halus,
organ usus besar, dan narator.
15. Setiap anggota berkewajiban untuk membuat
informasi tentang organ pencernaan dan fungsinya
sesuai dengan bagiannya masing-masing dalam
bentuk iklan media cetak.
16. Narator bertugas untuk menceritakan perjalanan
makanan dari mulut sampai ke saluran pembuangan,
tiap kali berpindah keorgan berikutnya, siswa yang
bertugas di organ tersebut menunjukkan dan
membacakan iklan yang dibuatnya.
D. ASSOCIATING
17 Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan
untukmemahami lebih dalam dalam pelajaran bahasa
indonesia,IPA, dan PPKN.
18. Setiap kelompok melakukan diskusi antar siswa
dalam kelompok untuk membahas temuan-temuan
dalam eksperimen, selanjutnya membuat kesimpulan.
E. COMMUNICATING
19. Guru memberikan pujian terhadap siswa yang
menang.
20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil
presentasi
21. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
dan mencatat hal-hal yang penting.
22. Dari hasil diskusi kelompok siswa,
gurumemberikanpenjelasan proses organ pencernaan
manusia dan fungsi masing-masing organ pencernaan
manusia bagi tubuh.
1. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Pengelolaan Pembelajaran Guru sangat baik
3 Pengelolaan Pembelajaran Guru baik
2 Pengelolaan Pembelajaran Guru cukup baik
1 Pengelolaan Pembelajaran Guru kurang baik
2. Penilaian :
Persentase = %100xmaksimalSkor
diperolehyangSkor
= %100100
80x
= 80%
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
Salatiga, 25 September 2017
III PENUTUP
23. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
24. Guru merayakan akan pencapaian siswa
25. Guru melakukan penutupan pembelajaran
Total Skor 4 28 48
Skor Akhir 80
Persentase 80%
Kualifikasi Baik
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif mangunsari
Mata Pelajaran : Ilmu Pegetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V B/I
Materi Pokok : Makanan Sehat
Pokok Bahasan : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan
Hari/Tanggal : Senin, 25 September 2017
No. Nama Aspek Pengamatan
Jumlah A B C D E F G H
1. Afrida Pratista 4 4 3 4 3 4 4 4 30
2. Ahlan Rhahmawati 4 3 4 3 4 4 4 4 30
3. Ahmad Ramadhan 4 3 3 4 4 3 3 4 28
4. Alfiardan Maulana 4 4 4 3 4 4 4 3 30
5. Alifia Indah Pratiwi 3 4 4 4 3 3 3 4 28
6. Aulia Regita C. 3 3 4 4 4 4 4 4 30
7. Cessa Givena Al Latifah 3 4 4 4 3 4 4 4 30
8. Defit Afbil Fauzi 3 4 4 4 3 3 3 4 28
9. Fauzan Ali Mahfudz 3 4 4 3 4 4 4 3 29
10 Febrianti Rahmasari 4 3 3 4 3 4 3 4 28
11 Indri Astuti 4 4 2 3 3 4 3 3 26
12 Jaesy Fattayatan Ahnaf 4 4 4 4 4 4 3 4 31
13 Khalisa Nabila Hawra 3 3 4 4 4 4 4 4 30
14 M.Abid Raka Falahuddin 3 3 4 4 3 2 3 4 26
15 M.Amar Qodhafi 3 3 4 3 3 3 3 3 25
16 M.Ridho Darmawan 3 4 4 3 4 4 4 3 29
17 Nabila Ramadhani 4 3 3 4 3 4 3 4 28
18 Nasywa Atthiya Muhan 4 4 2 3 3 4 3 3 26
19 Naza Yudistira 4 4 4 4 4 4 3 4 31
20 Novian Helmi Saputra 3 3 4 4 4 4 4 4 30
21 Putri Isnaini Suhartini 3 3 4 4 3 2 3 4 26
22 Vania Cetta Caturangga 3 3 4 3 3 3 3 3 25
23 Zahra Azaria Al.H. 4 4 4 4 4 4 3 4 31
Jumlah 80 81 84 84 80 83 78 85 655
Persentase 89,06%
Kualifikasi Sangat Baik
1. Aspek Pengamatan
Kode Kategori Aktivitas Indikator
A Visual Activities Kelancaran mengemukakan ide atau presentasi
dalam diskusi.
B Oral Activities Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan.
C Listening Activities Mendengarkan penjelasan dari guru.
D Writing Activities Keaktifan siswa dalam menulis materi dan bahan
LKS dan Kuis.
E Drawing Activities Keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS dan Kuis.
F Motor Activities Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil
diskusi, bekerjasama dengan sesama anggota dalam
kelompoknya.
G Mental Activities Kekondusifan dan perhatian siswa dalam strategi
Pembelajaran LSQ
H Emotional Activities Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
StrategiPembelajaran LSQ
2. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
4. Analisis Data Aktivitas
rata –rata aktivitas ( x ) =
didikpeserta
didikpesertaseluruhAktivitas
= 23
655
= 28,50
Persentase (%) = MaksimumSkor
didikpesertaratarataAktivitas x 100%
= 32
50,28x100%
= 89,06%
Lampiran 10 RPP SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Ma’aif NU Mangunsari Salatiga
Kelas / Semester : VB / 1
Tema 3 : Makanan Sehat
Sub Tema 1 : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan?
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik
Mengenal dan menyebutkan
unsur-unsur iklan.
4.4 Memeragakan kembali
informasi yang disampaikan
paparan iklan dari media cetak
atau elektronik dengan bantuan
lisan, tulis, dan visual
Mengenal dan menyebutkan
unsur-unsur iklan.
IPA
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menjelaskan organ pencernaan
dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ pencernaan
manusia
Mendeskripsikan organ-organ
pencernaan pada manusia.
4.3. Menyajikan karya tentang
konsep organ dan fungsi
pencernaan pada hewan atau
manusia
Membedakan organpencernaan
hewan dan manusia.
SBdP
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami tangga nada. Menjelaskan ciri-ciri lagu
bertangga nada mayor dan
minor
4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam
berbagai tangga nada dengan
iringan musik
Bermain alat musik sederhana.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mengamati iklan media cetak, siswa mampu mengenal
danmenyebutkan unsur-unsur iklan.
Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa
mampumendeskripsikan organ-organ pencernaan pada manusia.
Dengan membuat bagan dan model, siswa mampu membedakan
organpencernaan hewan dan manusia.
Dengan menyimak penjelasan dan mencermati teks informasi,
siswamampu menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga nada mayor dan minor
Dengan menyanyi dan mengiringi nyanyian dengan alat musik,
siswamampu bermain alat musik sederhana.
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mengamati iklan media cetak, siswa mampu mengenal dan menyebutkan
unsur-unsur iklan
Menggali informasi dari teks bacaan, siswa mampu mendeskripsikan
organ-organ pencernaan pada manusia
Membuat bagan dan model, siswa mampu membedakan organ
pencernaan hewan dan manusia
Menyimak penjelasan dan mencermati teks informasi, siswa mampu
menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga nada mayor dan minor
Menyanyi dan mengiringi nyanyian dengan alat musik, siswa mampu
bermain alat musik sederhana.
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Strategi : Strategi pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ)
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku teks, gambar-gambar iklan, gambar atau model organ pencernaan
manusia, teks bacaan tentang organ pencernaan manusia, dan contoh-
contoh lagu yang bertangga nada mayor dan minor.
G. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Makanan Sehat Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017).
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. Religius
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Bagaimana Tubuh Mengolah
Makanan?”.Integritas
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.Communication
15 menit
Inti Siswa mencermati gambar iklan dari media
cetak yang disajikan. Mandiri
Siswa menemukan kata kunci pada iklan
yangdisajikan dan mencari makna dari kata
kuncitersebut.
Siswa bersama dengan teman sekelompok
menemukan unsur-unsur yang terdapat
padaiklan. Collaboration
Guru menggunakan beberapa pertanyaan
pancingan untuk membimbing siswa
menemukan unsur-unsur iklan. Communication
Siswa saling berbagi informasi dengan
temannya tetang unsur-unsur iklan yang mereka
temukan. Siswa mengunjungi kelompok lain
dan menuliskan hasil diskusi kelompok lain
dalam tabel seperti yang disajikan di Buku
Siswa. Gotong Royong
Kegiatan ini ditujukan untuk mencapai KD
Bahasa Indonesia 3.4 dan 4.4
180 menit
Siswa menggali informasi tentang organ-organ
pencernaan manusia melalui teks bacaan yang
disediakan.Communication
Dengan bimbingan guru, siswa menggaris
bawahi kata-kata penting dalam bacaan.
Mandiri
Guru memberikan penjelasan tentang organ-
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
organ pencernaan manusia dan fungsinya,
berikan penekanan pada perjalanan makanan
dalam proses pencernaan.Communication
Siswa dengan bimbingan guru mencermati
gambar organ-organ pencernaan manusia dan
membaca fungsi tiap-tiap organ dengan rinci.
Siswa membuat catatan kecil tentang organ-
organ pencernaan manusia dan fungsinya.
Mandiri
Dengan menggunakan informasi yang
didapatkan dari teks bacaan, siswa menuangkan
pemahamannya tentang organ pencernaan
manusia dengan membuat diagram alur
perjalanan makanan. Kegiatan ini ditujukan
untuk memberikan pemahaman kepada siswa
tentang KD IPA 3.3 dan 4.3Critical Thinking
and Problem Solving
Siswa mencermati teks bacaan yang berisi
informasi pengetahuan tentang proses
pencernaan manusia. Siswa mencermati
tahapan-tahapan proses pencernaan pada
manusia, mulai dari mulut sampai ke saluran
pembuangan.
Siswa membandingkan diagram yang dibuat
sebelumnya dengan runutan proses yang didapat
dari teks bacaan.Creativity and Innovation
Dari hasil perbandingan tersebut siswa
mengoreksi diagram yang mereka buat
sebelumnya apabila ada kesalahan, dan
melengkapi diagram mereka apabila kurang
lengkap.
Guru menjelaskan dan memimpin diskusi kelas
dan meminta siswa memperhatikan kembali
diagram yang dibuat. Selanjutnya, siswa
mencocokkan diagram yang mereka buat
dengan penjelasan dari guru.Gotong Royong
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang KD IPA 3.3
dan 4.3.
Siswa bersama dengan teman sekelompoknya
menuangkan pemahamannya tentang organ-
organ pencernaan dan sistem pencernaan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
dengan membuat poster organ-organ
pencernaan manusia.Gotong Royong
Guru memberikan penjelasan tentang posterdan
kriteria dari model yang akan dibuat.
Kriteria tersebut meliputi: kelengkapan organ
pencernaan manusia, ketepatan penjelasan
fungsi tiap organ, ketepatan penjelasan proses
perjalanan makanan dari mulut ke saluran
pembuangan, serta kerapian dan keindahan
model. Kegiatan ini bisa digunakan sebagai alat
ukur yang dipakai untuk mengukur ketercapaian
KD IPA 3.3 dan 4.3.Creativity and Innovation
Kegiatan membuat poster bisa disesuaikan dan
dimodifikasi dengan kondisi sekolah
Siswa mengingat kembali tentang pentingnya
makanan sehat bagi pencernaan.Mandiri
Guru memperkenalkan lagu Mars Hidup
Sehat.Communication
Guru menjelaskan tentang tangga nada mayor
dan minor.
Siswa menyimak penjelasan guru dan
mencermati teks informasi tentang ciri-ciri lagu
dengan tangga nada mayor dan minor.
Siswa membedakan lagu berdasarkan ciri-ciri
yang mereka ketahui dari bacaan. Kegiatan ini
digunakan untuk memberi pemahaman kepada
siswa tentang lagu bertangga nada mayor dan
minor (SBdP KD 3.2).Critical Thinking and
Problem Solving
Guru menstimulus siswa tentang alat musik
ritmis sederhana, dengan meminta siswa untuk
melihat ke sekeliling mereka dan mencari
benda-benda yang bisa digunakan sebagai alat
musik ritmis (arahkan ke pensil atau botol yang
diisi dengan kerikil). Creativity and Innovation
Jelaskan bahwa alat musik ritmis bisa
diciptakan dari benda-benda sederhana yang ada
di sekitar mereka. Mintalah siswa untuk
menyiapkan botol plastik yang berisi kerikil,
yang akan dipakai untuk pelajaran selanjutnya.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Integritas Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius
15 menit
LAMPIRAN
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Identifikasi Iklan Media Cetak
Teknik Penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.4 dan 4.4
Identifikasi Hal-Hal Penting dalamIklan Media Cetak
• Bertutur tentang apakah iklan disamping?
• Kepada siapa iklan tersebutditujukan?
• Apakah makna dari gambar yangditampilkan di iklan tersebut?
• Menurut pendapatmu, mengapapembuat iklan memilih kalimatdan gambar
tersebut?
Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu
Bimbingan (1)
Unsur-Unsur
Iklan
Unsur-unsur
Iklan yang
disebutkan
lengkap dan
tepat
Unsur-unsur
iklan yang
disebutkan
lengkap tetapi
ada yang
kurang tepat
Unsur-unsur
iklan yang
disebutkan
kurang
lengkap
dan kurang
tepat
Unsur-unsur
yang
disebutkan
tidak lengkap
dan tidak
tepat
Kata Kunci Kata kunci
yang
disebutkan
tepat, dan
mampu
menjelaskan
makna kata
kunci serta
kaitannya
dengan gambar
dan pesan
iklan
Kata kunci
yang
disebutkan
tepat dan
mampu
menjelaskan
makna kata
kunci dan
kaitannya
dengan
pesan iklan
tetapi tidak
menjelaskan
kaitannya
dengan gambar
iklan
Kata kunci
yang
disebutkan
tepat
tetapi tidak
menjelaskan
makna kata
kunci dan
kaitannya
dengan gambar
dan pesan
iklan
Kata kunci
yang
disebutkan
kurang tepat
Sikap Cermat dan Mandiri
Diisi dengan catatan khusus hasil pengamatan terhadap sikap cermat dan
kemandirian siswa yang sangat baik dan perlu pendampingan ketika mengerjakan
tugas, sehingga dapat digunakan sebagai data dalam rekapitulasi penilaian sikap
2. Membuat Diagram Sistem Pencernaan Manusia
Teknik Penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.3 dan 4.3
Diagram Organ Pencernaan Manusia
Dengan mengamati diagram
sistem pencernaan pada
manusia, coba kamu buat
diagram alur perjalanan
makanan dari rongga mulut
hingga keluar melalui anus.
Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu
Bimbingan (1)
Kelengkapan
Organ
Pencernaan
Organ
pencernaan
dijelaskan
secara lengkap
dengan definisi
fungsi yang
tepa
Organ
pencernaan
dijelaskan
secara lengkap
tetapi ada 2-3
definisi fungsi
yang kurang
tepat
Organ yang
dijelaskan
kurang lengkap,
ada lebih dari 3
definisi fungsi
yang kurang
tepat
Organ yang
dijelaskan
tidak
lengkap dan
definisi tidak
tepat
Ketepatan
Alur
Perjalanan
Makanan
Alur
perjalanan
makanan
dijelaskan
dengan tepat
dan jelas
Alur
perjalanan
makanan
dijelaskan
dengan tepat
tetapi bahasa
kurang jelas
Alur perjalanan
makanan
kurang tepat
dan bahasa
kurang jelas
Alur
perjalanan
makanan dan
bahasa yang
digunakan
untuk
menjelaskan
tidak tepat
Sikap Kecermatan dan Ketelitian
3. Membuat Poster Sistem Pencernaan Manusia
Teknik Penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.3 dan 4.3
Membuat Poster Sistem Pencernaan Manusia
Membuat poster sistem pencernaan pada manusia. Setiap organ dalam sistem
dibuat dengan warna yang berbeda agar mudah untuk dimengerti.
Carilah informasi mengenai fungsi dari masing-masing organ dalam sistem
pencernaan tersebut. Buatlah poster tersebut dengan tulisan cukup besar dan rapi
agar dapat dibaca dari jarak yang cukup jauh.
Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu
Bimbingan (1)
Kelengkapan
Organ
Pencernaan
Organ
pencernaan
dijelaskan
secara lengkap
dengan definisi
fungsi yang
tepat
Organ
pencernaan
dijelaskan
secara
lengkap tetapi
ada 2-3
definisi
fungsi yang
kurang tepat
Organ yang
dijelaskan
kurang
lengkap,
ada lebih dari
3
definisi fungsi
yang kurang
tepat
Organ yang
dijelaskan
tidak
lengkap dan
definisi tidak
tepat
Ketepatan
Alur
Perjalanan
Makanan
Alur perjalanan
makanan
dijelaskan
dengan tepat
dan jelas
Alur
perjalanan
makanan
dijelaskan
dengan tepat
tetapi bahasa
kurang jelas
Alur
perjalanan
makanan
kurang tepat
dan bahasa
kurang jelas
Alur
perjalanan
makanan dan
bahasa yang
digunakan
untuk
menjelaskan
tidak tepat
Keterbacaan
dan
Kejelasan
Poster
Poster sangat
jelas dan sangat
mudah dibaca
Poster jelas
dan
mudah dibaca
Poster cukup
jelas dan
cukup
mudah dibaca
Poster kurang
jelas dan
kurang
mudah dibaca
Sikap Kecermatan dan Ketelitian
4. Menjawab Pertanyaan
Teknik Penilaian: Tes Tertulis
Instrumen: Kunci Jawaban
KD SBdP 3.2
Lagu Mars Hidup Sehat memiliki tangga nada _________________________
karena _________________________
Berikan dua contoh lagu nasional atau lagu daerah yang menurutmu
memiliki tangga nada:
a. mayor
b. minor
Lagu bertangga nada minor Lagu bertangga
nada mayor
Lampiran 11 MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS I
MATERI PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Organ Pencernaan Manusia
Alat pencernaan manusia terdiri atas beberapa bagian dengan fungsi
organ-organ tertentu. Pencernaan adalah proses memperhalus makanan menjadi
bentuk yang dapat diserap oleh tubuh. Fungsi organ pencernaan utama adalah
mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Saluran pencernaan
makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan alur dari jalannya proses
pencernaan adalah penguyahan, penelanan, dan pencampuran dengan enzim zat
cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan
pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum
oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum),
usus besar (colon), dan anus.
Fungsi Sistem Pencernaan - Sistem pencernaan manusia memiliki panjang
sekitar 30 kaki dari mulut yang meluas sampai ke anus. Fungsi sistem pencernaan
adalah sebagai berikut..
Mengeluarkan sisa-sisa pencernaan dari tubuh
Untuk menghancurkan makanan yang lebih halus
Menyerap sari-sari makanan untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
Lampiran 12 Soal SIKLUS I
SOAL SIKLUS I
1. Masih ingatkah kamu tentang pelajaran sistem pencernaan pada
manusia?Sistem pencernaan kita terdiri atas berbagai organ yang membantu
dalampencernaan makanan dan asimilasi nutrisi. Jadi, apa itu pencernaan?
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
2. Untuk mengenal lebih baik lagi sistem pencernaan, coba kamu
lengkapidiagram berikut ini.
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
KUNCI JAWABAN
1. Masih, pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu
makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah
secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan
kimiawi adalah penambahan kimiawi (asam, bile,enzim,dan air) untuk
memecahkan molekul komplek menjadi struktur sederhana, pencernaan
mekanik adalah mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan
menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.
2.
Lampiran 13 NILAI HASIL SIKLUS I
NILAI HASIL SIKLUS I
MATA PELAJARAN IPA
KELAS V B MI MA’ARIF NU MANGUNSARI SALATIGA
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 P Afrida Pratista 80 Tuntas
2 P Ahlan Rhahmawati 85 Tuntas
3 L Ahmad Ramadhan 100 Tuntas
4 L Alfiardan Maulana 70 Tidak Tuntas
5 P Alifia Indah Pratiwi 80 Tuntas
6 P Aulia Regita C. 100 Tuntas
7 P Cessa Givena Al Latifah 90 Tuntas
8 L Defit Afbil Fauzi 100 Tuntas
9 L Fauzan Ali Mahfudz 70 Tuntas
10 P Febrianti Rahmasari 90 Tuntas
11 P Indri Astuti 50 Tidak Tuntas
12 P Jaesy Fattayatan Ahnaf 100 Tuntas
13 P Khalisa Nabila Hawra - Tidak Tuntas
14 L M.Abid Raka Falahuddin 100 Tuntas
15 L M.Amar Qodhafi 100 Tuntas
16 L M.Ridho Darmawan 60 Tidak Tuntas
17 P Nabila Putri Ramadhani 100 Tuntas
18 P Nasywa Atthiya Muhan 100 Tuntas
19 L Naza Yudistira 80 Tuntas
20 L Novian Helmi Saputra 70 Tidak Tuntas
21 P Putri Isnaini Suhartini 100 Tuntas
22 P Vania Cetta Caturangga 70 Tidak Tuntas
23 P Zahra Azaria Al.H. 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1720
1720)( Fdidikpesertaseluruhnilai
16)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 23
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 23
16 x 100%
= 69,60%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 23
1720
= 74,80%
Lampiran 14 RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
Kelas / Semester : VB / 1
Tema 3 : Makanan Sehat
Sub Tema 1 : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan?
Pembelajaran Ke : 5
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik
Menjelaskankesimpulan isi iklan
media cetak.
4.4 Memeragakan kembali
informasi yang disampaikan
paparan iklan dari media cetak
atau elektronik dengan bantuan
lisan, tulis, dan visual
Menjelaskankesimpulan isi iklan
media cetak.
IPA
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menjelaskan organ pencernaan
dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ pencernaan
manusia
Mendefinisikan
organpencernaan manusia dan
fungsinya.
4.3. Menyajikan karya tentang
konsep organ dan fungsi
pencernaan pada hewan atau
manusia
Mendefinisikan
organpencernaan manusia dan
fungsinya.
SBdP
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami tangga nada. Bernyanyi dan memainkan
alatmusik sederhana untuk
mengiringi lagu bertangga
nada mayor dan minor.
4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam
berbagai tangga nada dengan
iringan musik
Bernyanyi dan memainkan
alatmusik sederhana untuk
mengiringi lagu bertangga
nada mayor dan minor.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan melengkapi bagan, siswa mampu mendefinisikan
organpencernaan manusia dan fungsinya.
Dengan mengamati gambar iklan media cetak, siswa
menjelaskankesimpulan isi iklan media cetak.
Dengan berlatih dalam kelompok, siswa bernyanyi dan memainkan
alatmusik sederhana untuk mengiringi lagu bertangga nada mayor dan
minor.
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D.MATERI PEMBELAJARAN
Melengkapi bagan dan mendefinisikan organ pencernaan manusia dan
fungsinya
Mengamati gambar iklan media cetak dan menjelaskan kesimpulan isi
iklan media cetak.
Berlatih dalam kelompok, bernyanyi, dan memainkan alat musik
sederhana untuk mengiringi lagu bertangga nada mayor dan minor
E. PENDEKATAN, METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Strategi : Strategi pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ)
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Teks bacaan, gambar-gambar iklan dari media cetak, majalah, surat
kabar,buku cetak.
G. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Makanan Sehat Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017).
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing. Religius
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
15
menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Bagaimana
Tubuh Mengolah Makanan?”.Integritas
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
Inti Guru membuka pelajaran dengan meminta
siswa untuk membaca teksbacaan.Literasi
Siswa mengingat kembali apa yang sudah
dipelajari tentang sistempencernaan. Guru
bisa menggunakan kotak pertanyaan yang
disajikan dibuku siswa untuk menstimulus
rasa ingin tahu siswa.Communication
Siswa mengamati gambar iklan media
cetak,mengidentifikasikan kalimat iklan, kata
kunci,makna gambar iklan, dan target
iklan.Critical Thinking and Problem Solving
Siswa mencoba menganalisis iklan media
cetakyang disajikan dan mengemukakan
bahwaiklan tersebut efektif atau tidak efektif
besertaalasannya.Creativity and Innovation
Siswa menuliskan saran untuk membuat iklan
menjadi lebih menarik/efektif. Mandiri
Siswa menuliskan fungsi iklan media cetak
yang disajikan.
Kegiatan ini digunakan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang KD Bahasa
Indonesia 3.4 dan 4.4.
180
menit
Guru dapat menambahkan penjelasan tentang
unsur-unsur iklan yang efektif. Iklan yang
efektif mengandung hal-hal berikut ini:
Communication
- Attention (perhatian). Iklan yang baik
harus dapat menarik perhatian
masyarakat umum.
- Interest (minat). Setelah mendapat
perhatian, maka harus ditingkatkan
menjadi minat sehingga timbul rasa ingin
tahu secara rinci dalam diri konsumen.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
- Desire (keinginan). Suatu cara utuk
menggerakkan keinginan
suatukonsumen.
- Conviction (rasa percaya). Untuk
mendapatkan rasa percaya dalamdiri
konsumen, maka sebuah iklan harus
ditunjang berbagai kegiatanperagaan
seperti pembuktian atau sebuah kata-kata.
- Action (tindakan). Tindakan merupakan
tujuan akhir dari produsenuntuk menarik
konsumen agar membeli atau
menggunakan produkdan jasanya.
Penutup
Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama
sehariIntegritas
Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius
15
menit
LAMPIRAN 1
Berikut macam-macam organ pencernaan dan fungsinya.
1. Mulut
Mulut adalah organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses
pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan
makanan sehingga ukurannya cukup lebih kecil untuk dapat ditelan ke dalam
perut. Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan.
Bagian alat-alat pencernaan di mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air
liur). Di dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan makanan secara
mekanik dan kimiawi. Berikut organ-organ mulut dan fungsinya, yaitu sebagai
berikut.
a. Lidah
Lidah pada sistem pencernaan berfungsi untuk membantu
mengunyah dan menelan makanan menuju ke kerongkongan, mengatur
posisi makanan agar dapat dikunyah oleh gigi dan membantu dalam
menelan makanan. Lidah tersusun atas otot lurik yang permukaannya
dilapisi epitelum dengan banyak mengandung kelenjar lendir (makosa).
b. Gigi
Gigi berfungsi untuk menghaluskan makanan, maka gigi dan lidah
berfungsi sebagai pencernaan mekanik dalam mulut. Tulang gigi terbuat
dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Gigi membantu
enzimenzim pencernaan makanan agar dapat dicerna dengan efisien dan
cepat.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva), Ludah
berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk memindahkan
makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan dapat melakukan peristaltik,
yaitu gerakan meremas-meremas untuk mendorong makanan sedikit demi
sedikit ke dalam lambung. Makanan ada di dalam kerongkongan yang hanya
sekitar enam detik. Bagian pangkal pada kerongkongan yang disebut dengan
faring berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan yang bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan.
3. Lambung
Fungsi lambung adalah sebagai penghasil pepsinogen. Pepsinogen adalah
bentuk yang belum aktif dari pepsin. Enzim pepsin ini berfungsi dalam
mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan protein (pepton).
Dinding pada lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk
membunuh mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam
lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Permukaan pada
lambung mengeluarkan lendir yang memiliki fungsi untuk melindungi dinding
lambung dari pepsin. Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu
renin, yang memiliki fungsi untuk menggumpalkan protein susu dan kasein
atas bantuan kalsium dan lipase guna dalam memecah lemak dalam susu.
4. Usus Halus
Usus halus terbagi atas 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),
usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
5. Usus Besar (Intestinum Crasum)
Fungsi usus besar adalah untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat
pembentukan vitamin K (dengan batuan bakteri Escherichia coli), serta
melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri
Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi kotoran.
LAMPIRAN 2
Kegiatan Penilaian
1. Melengkapi Diagram dan Menjelaskan Fungsi Organ Pencernaan
Teknik Penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Kunci Jawaban
KD IPA 3.3 dan 4.3
Kunci jawaban
Organ Fungsi
Mulut Menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup lebih kecil
untuk dapat ditelan ke dalam perut. Proses pencernaan dimulai
sejak akanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan. Bagian alat-
alat pencernaan di mulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(air liur). Di dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan
makanan secara mekanik dan kimiawi.
Mulut
Kerongkongan
Lambung
Usus Besar
Anus
Usus Halus
Kerongkongan Memindahkan makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan
dapat melakukan peristaltik, yaitu gerakan meremas-meremas
untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam
lambung.
Lambung Fungsi lambung adalah sebagai berikut. Sebagai penghasil
pepsinogen.
Pepsinogen adalah bentuk yang belum aktif dari pepsin. Enzim
pepsin ini berfungsi dalam mengubah molekul protein menjadi
potongan-potongan protein (pepton).
Dinding pada lambung menghasilkan asam klorida (HCl)
yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam
makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Permukaan pada lambung mengeluarkan lendir yang
memiliki fungsi untuk melindungi dinding lambung dari
pepsin.
Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu
renin, yang memiliki fungsi untuk menggumpalkan protein
susu dan kasein atas bantuan kalsium dan lipase guna
dalam memecah lemak dalam susu.
Usus halus Menyerap nutrisi
Usus besar Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi untuk menyerap
air dan elektrolit dari tinja
2. Mengamati dan Menganalisis Iklan
Teknik Penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Daftar Periksa
KD Bahasa Indonesia 3.4 dan 4.4
Daftar Periksa Mengamati dan Menganalisis Iklan
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu memberikan hasil analisis
iklan dilihat dari aspek kata kunci
.... ....
Siswa mampu memberikan hasil analisis
iklan dilihat dari aspek gambar iklan
.... ....
Siswa mampu memberikan hasil analisis
iklan dilihat dari aspek target iklan
.... ....
Siswa mampu menjelaskan fungsi dari
Iklan
.... ....
Siswa mampu meberikan saran untuk
membuat iklan menjadi lebih baik
.... ....
3. Membuat Kreasi Alat Musik Ritmis
Teknik Penilaian: Kinerja
Instrumen Penilaian: Daftar Periksa
KD SBdP 3.2 dan 4.2
Daftar Periksa Membuat Kreasi Alat Musik Ritmis
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu menemukan variasi alat
musik dari lingkungan sekitarnya .... ....
Siswa mampu mengkreasikan alat music
untuk mengiringi lagu .... ....
Siswa mampu mengiringi lagu dengan
ketukan dan ritme yang baik dan konstan .... ....
DAFTAR NILAI
No. Nama Siswa
Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2
Tercapai
()
Belum
Tercapai ()
Tercapai
()
Belum
Tercapai
()
1. Afrida Pratista
2. Ahlan Rhahmawati
3. Ahmad Ramadhan
4. Alfiardan Maulana
5. Alifia Indah Pratiwi
6. Aulia Regita C.
7. Cessa Givena Al L
8. Defit Afbil Fauzi
9. Fauzan Ali Mahfudz
10. Febrianti Rahmasari
11 Indri Astuti
12. Jaesy Fattayatan A
13. Khalisa Nabila Hawra
14. M.Abid Raka F
15. M.Amar Qodhafi
16 M.Ridho Darmawan
17. Nabila Ramadhani
18. Nasywa Atthiya M
19. Naza Yudistira
20. Novian Helmi Saputra
21. Putri Isnaini Suhartini
22. Vania Cetta C
23. Zahra Azaria Al.H.
Aspek 1 dapat menjelaskan arti pencernaan manusia
Aspek 2 dapat menyebutkan dan menjelaskan bagian-bagian organ
pencernaanmanusia dan funsinya
Lampiran 15 Materi Pembelajaran SIKLUS II
MATERI PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Bagian Organ-Organ Pencernaan dan Fungsinya
Organ pencernaan makanan melalui proses mekanik dan kimiawi. Berikut
macam-macam organ pencernaan dan fungsinya.
1. Mulut
Mulut adalah organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses
pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan
sehingga ukurannya cukup lebih kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Proses
pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan. Bagian alat-alat
pencernaan dimulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam
rongga mulut terjadi proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi.
Berikut organ-organ mulut dan fungsinya, yaitu sebagai berikut.
2. Kerongkongan (Esofagus) Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk memindahkan
makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan dapat melakukan peristaltik,
yaitu gerakan meremas-meremas untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit
ke dalam lambung. Makanan ada di dalam kerongkongan yang hanya sekitar
enam detik. Bagian pangkal pada kerongkongan yang disebut dengan faring
berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan yang bekerja secara sadar menurut
kehendak kita dalam proses menelan. Artinya jika kita menelan, makanan telah
dikunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi, sesudahnya sampai sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot organ pencernaan tidak menurut kehendak kita
(tidak kita sadari). Kerongkongan memiliki panjang saluran kurang lebih 25 cm.
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) adalah kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat dalam terjadinya sejumlah dari proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang
membulat (fundus), dan pada bagian bawah (pilorus), Kardiak berdekatan dengan
hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung
dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung pada kardiak dan pilorus akan
terdapat klep atau sfinger yang mengatur dalam masuknya dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung.
fungsi lambung adalah sebagai berikut.
Sebagai penghasil pepsinogen. Pepsinogen adalah bentuk yang belum aktif
dari pepsin. Enzim pepsin ini berfungsi dalam mengubah molekul protein
menjadi potongan-potongan protein (pepton).
Dinding pada lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi
untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana
asam dalam lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Permukaan pada lambung mengeluarkan lendir yang memiliki fungsi
untuk melindungi dinding lambung dari pepsin
Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, yang
memiliki fungsi untuk menggumpalkan protein susu dan kasein atas
bantuan kalsium dan lipase guna dalam memecah lemak dalam susu
4. Usus Halus
Setelah dihancurkan di lambung, makanan akan masuk ke dalam usus halus.
Di sinilah makanan mengalami pencernaan kimia secara sempurna dengan peran
enzim - enzim usus halus seperti enzim tripsin, disakarase, erepsin, dan enzim
lipase. Dengan adanya kerja kimia enzim-enzim tersebut, sari-sari makanan dapat
diserap oleh vili (jonjot usus). Jonjot usus menyerap semua sari makanan tersebut
dan membawanya ke hati lewat vena porta, khusus asam lemak dan gliserol di
bawa ke hati lewat pembuluh limfa.
5. Usus Besar
Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, selanjutnya ampas makanan
akan di bawa tubuh menuju usus besar. Pada organ ini, ampas makanan akan
kembali dipilah untuk mengambil air yang belum terserap. Selain itu, pada organ
ini pula terjadi proses pembusukan ampas makanan dengan bantuan bakteri usus
besar.
6. Anus
Anus adalah organ pencernaan manusia yang menjadi alat pembuangan zat
sisa pencernaan (feses). Bisa dikatakan bahwa organ ini merupakan penghubung
antara rektum dengan luar tubuh. Fungsi utamanya sendiri adalah sebagai alat
untuk membuang feses lewat proses buang air besar (defekasi). Di ujung anus
terdapat otot sphinkter yang berfungsi membuka tutup anus ketika kita sedang
melakukan buang air besar. Gambar di atas adalah gambar anatomi dari organ
pencernaan yang satu ini.
Lampiran 16 Materi Pembelajaran SIKLUS II
SOAL SIKLUS I
Lengkapilah informasi tentang organ-organ pencernaan di bawah ini!
No. Organ Pencernaan Fungsinya
1. Lambung
2. Usus Besar
3. Usus Halus
4. Mulut
5. Tengorokan
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
KUNCI JAWABAN
No. Organ Pencernaan Fungsinya
1. Lambung
Sebagai penghasil pepsinogen. Pepsinogen adalah
bentuk yang belum aktif dari pepsin. Enzim pepsin
ini berfungsi dalam mengubah molekul protein
menjadi potongan-potongan protein (pepton).
2. Usus Besar
Fungsi usus besar adalah untuk mengabsorpsi air dan
mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan
batuan bakteri Escherichia coli), serta melakukan
gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus.
Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus
besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi kotoran.
3. Usus Halus
Menyerap sari-sari makanan yang dibawa dari
lambung. Makanannya mengalami pencernaan kimia
secara sempurna sempurna dengan peran enzim-
enzim usus halus seperti enzim tripsin, disakarase,
erepsin, tripsin, dan enzim lipas.
4. Mulut
Rongga mulut berfungsi sebagai tempat makanan
diproses, gigi berfungsi melakukan pencernaan
makanan secara mekanis (mengunyah), lidah untuk
mengecap rasa dan membantu makanan masuk ke
dalam kerongkongan, sementara kelenjar ludah
menghasilkan enzim ptialin yang membantu
pencernaan secara kimia
5. Tengorokan
Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk
memindahkan makanan dari mulut ke lambung.
Lampiran 17 NILAI HASIL SIKLUS II
NILAI HASIL SIKLUS II
MATA PELAJARAN IPA
KELAS V B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 P Afrida Pratista 80 Tuntas
2 P Ahlan Rhahmawati 80 Tuntas
3 L Ahmad Ramadhan 80 Tuntas
4 L Alfiardan Maulana 100 Tuntas
5 P Alifia Indah Pratiwi 90 Tuntas
6 P Aulia Regita C. 100 Tuntas
7 P Cessa Givena Al Latifah 90 Tuntas
8 L Defit Afbil Fauzi 80 Tuntas
9 L Fauzan Ali Mahfudz 100 Tuntas
10 P Febrianti Rahmasari 100 Tuntas
11 P Indri Astuti 80 Tuntas
12 P Jaesy Fattayatan Ahnaf 100 Tuntas
13 P Khalisa Nabila Hawra 80 Tuntas
14 L M.Abid Raka Falahuddin 100 Tuntas
15 L M.Amar Qodhafi 100 Tuntas
16 L M.Ridho Darmawan 60 Tidak Tuntas
17 P Nabila Ramadhani 100 Tuntas
18 P Nasywa Atthiya Muhan 80 Tuntas
19 L Naza Yudistira 80 Tuntas
20 L Novian Helmi Saputra 90 Tuntas
21 P Putri Isnaini Suhartini - Tidak Tuntas
22 P Vania Cetta Caturangga 100 Tuntas
23 P Zahra Azaria Al.H. 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1920
1920)( Fdidikpesertaseluruhnilai
20)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 23
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 23
20 x 100%
= 86,95%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 23
1920
= 83,50%
Lampiran 18 RPP SIKLUS III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif NU Mangunsari Salatiga
Kelas / Semester : V / 1
Tema 3 : Makanan Sehat
Sub Tema 4 : Karyaku Prestasiku
Pembelajaran Ke : 1
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
PIPPKn
IPA
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.3. Menjelaskan organ pencernaan
dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ pencernaan
manusia
Mendefinisikan
organpencernaan manusia dan
fungsinya.
4.3. Menyajikan karya tentang
konsep organ dan fungsi
pencernaan pada hewan atau
manusia
Mendefinisikan
organpencernaan manusia dan
fungsinya.
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3 Mensyukuri keragaman social
masyarakat sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa dalam
konteks Bhineka Tunggal Ika
Menyajikan hasil
pengamatantentang
keanekaragaman di lingkungan
sekitar.
2.3 Bersikap toleran dalam
keragaman sosial budaya
masyarakat dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika
Menyajikan hasil
pengamatantentang
keanekaragaman di lingkungan
sekitar.
3.3 Menelaah keragaman social
budaya masyarakat
Menyajikan hasil
pengamatantentang
keanekaragaman di lingkungan
sekitar.
4.3 Menyelenggarakan kegiatan
yang mendukung keragaman
sosial budaya masyarakat
Menyajikan hasil
pengamatantentang
keanekaragaman di lingkungan
sekitar.
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.4 Menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik
Mengenal danmenyebutkan
unsur-unsur iklan.
4.4 Memeragakan kembali
informasi yang disampaikan
paparan iklan dari media cetak
atau elektronik dengan bantuan
lisan, tulis, dan visual
Mengenal danmenyebutkan
unsur-unsur iklan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan membaca teks bacaan dan berdiskusi, siswa
mampumengidentifikasikan interaksi manusia dengan lingkungannya.
Dengan mengamati lingkungan sekitar, siswa mampu
melaporkaninteraksi manusia dengan lingkungannya dan
mendeskripsikankeragaman.
Dengan membuat cerita bergambar, siswa menyajikan hasil
pengamatantentang keanekaragaman di lingkungan sekitar.
Dengan mengamati gambar iklan media cetak, siswa menyebutkan
halhalpenting dalam iklan media cetak.
Karakter siswa yang diharapkan :
Bahasa Indonesia dan PPKn : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
IPA : Religius
Jujur
Disiplin
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Bersahabat/Komunikatif
Gemar Membaca
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membaca teks bacaan dan berdiskusi, dan mengidentifikasikan interaksi
manusia dengan lingkungannya
Mengamati lingkungan sekitar, melaporkan interaksi manusia dengan
lingkungannya, dan mendeskripsikan keragaman
Membuat cerita bergambar dan menyajikan hasil pengamatan tentang
keanekaragaman di lingkungan sekitar
Mengamati gambar iklan media cetak dan menyebutkan hal-hal penting
dalam iklan media cetak
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Strategi : Strategi pembelajaran Learning Starts With A
Question (LSQ)
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku teks, buku bacaan tentang interaksi manusia dengan lingkungan
alam dan sosial, gambar-gambar interaksi manusia, gambar-gambar
iklan media cetak, guru, orang tua, teman, dan lingkungan sekitar
G. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Makanan Sehat Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017).
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. Religius
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ” Karyaku Prestasiku”.Integritas
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
15 menit
Inti Siswa menggali informasi dari bacaan yang
disajikan. Literasi
Dengan bimbingan guru , Siawa diajak membuat
Proyek, proyek ini keterpaduan tiga muatan
pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, PPKn dan
IPA. Collaboration
Dengan bimbingan guru, siswa
mengidentifikasikan proses-proses yang terkait
dengan pengadaan sumber makanan dalam
bacaan. Critical Thinking and Problem Solving
Dalam proyek ini, siswa bersama dengan
kelompoknya bermain peran sebagai travel
agent yang akan menjelaskan perjalanan yang
ditempuh oleh makanan dari mulut sampai
saluran pembuangan dalam sistem pencernaan
manusia. Collaboration
180
menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Dalam kelompok siswa membagi tugas menjadi
beberapa bagian yaitu organ mulut, organ
kerongkongan, lambung, usus besar, usus halus,
dan narator.
Setiap anggota berkewajiban untuk membuat
informasi tentang organ pencernaan dan
fungsinya sesuai dengan bagiannya masing-
masing dalam bentuk iklan media cetak.
Narator bertugas untuk menceritakan perjalanan
makanan dari mulut sampai ke saluran
pembuangan, tiap kali berpindah ke organ
berikutnya, siswa yang bertugas di organ
tersebut menunjukkan dan membacakan iklan
yang dibuatnya.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
pancingan :
Proses apa saja yang terjadi? Siapa saja yang
terlibat dalam proses tersebut?
Apakah yang terjadi dalam proses pencernaan
manusia?
Bagaimana proses organ pencernaan manusia?
Dari hasil diskusi kelompok siswa, guru
memberikan penjelasan proses organ pencernaan
manusia dan fungsi masing-masing organ
pencernaan manusia bagi tubuh.
Communication
Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan untuk
memahami lebih dalam dalam pelajaran bahasa
indonesia, IPA, dan PPKN.
Guru mengingatkan kembali tentang diskusi
makanan pokok dan menjembatani dengan
gambar iklan yang disajikan di Buku Siswa.
Communication
Gambar iklan ini digunakan untuk menstimulus
pemahaman siswa tentang iklan media cetak.
Creativity and Innovation
Secara mandiri siswa diminta untuk
mengidentifikasikan unsur-unsur iklan (kalimat
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
iklan, kata kunci, gambar). Hasil dari kegiatan
ini bisa digunakan sebagai data untuk mengukur
tingkat ketercapaian KD BahasaIndonesia 3. 4
dan 4.4 Creativity and Innovation
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas
Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius
15 menit
LAMPIRAN
Subtema 4
Karyaku Prestasiku
Proyek 1
Travel Agent
Proyek ini merupakan proyek keterpaduan tiga muatan pelajaran, yaitu
Bahasa Indonesia, PPKn dan IPA.
Dalam proyek ini, siswa bersama dengan kelompoknya bermain peran
sebagai travel agent yang akan menjelaskan perjalanan yang ditempuh oleh
makanan dari mulut sampai saluran pembuangan dalam sistem pencernaan
manusia.
Dalam kelompok siswa membagi tugas menjadi beberapa bagian yaitu organ
mulut, organ kerongkongan, lambung, usus besar, usus halus, dan narator.
Setiap anggota berkewajiban untuk membuat informasi tentang organ
pencernaan dan fungsinya sesuai dengan bagiannya masing-masing dalam
bentuk iklan media cetak.
Narator bertugas untuk menceritakan perjalanan makanan dari mulut sampai
ke saluran pembuangan, tiap kali berpindah ke organ berikutnya, siswa yang
bertugas di organ tersebut menunjukkan dan membacakan iklan yang
dibuatnya.
Pada akhir kegiatan, siswa bersama dengan kelompoknya melakukan refleksi
diri tentang sikap kerja sama dengan kelompoknya, apakah mereka
menemukan kesulitan dalam bekerja sama dengan temannya yang memiliki
ide dan gagasan yang berbeda? Bagaimana mereka menyelesaikan kesulitan
tersebut?
Rubrik Penilaian Proyek Travel Agent
Aspek Baik Sekali Baik Cukup
Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Bahasa
Indonesia
(3.4
dan 4.4)
Iklan media
cetak
yang dibuat
menarik,
mudah
dipahami,
mudah
diingat dan
menyampaikan
informasi yang
tepat
Iklan media
cetak yang
dibuat
memenuhi 3
syarat iklan
yang
ditetapkan
Iklan media
cetak yang
dibuat
memenuhi 2
syarat iklan
yang
ditetapkan
Iklan media
cetak yang
dibuat
memenuhi 1
syarat iklan
yang ditetapkan
IPA (3.3 dan
4.3)
Siswa mampu
menjelaskan
organ
perncernaan
dan fungsinya
dengan
lengkap
dan tepat tanpa
bantuan guru
Siswa mampu
menjelaskan
organ
perncernaan
dan fungsinya
dengan
lengkap dan
tepat dengan
bantuan guru
Siswa
mampu
menjelaskan
organ
perncernaan
dan
fungsinya
namun
kurang
lengkap dan
tepat dengan
bantuan guru
Siswa hanya
mampu
menyebutkan
nama organ
tanpa
menjelaskan
fungsinya
PPKn (3.3
dan
4.3)
Dalam bekerja
kelompok,
siswa
dapat
menerima
perbedaan ide
dan gagasan
dengan sangat
baik dan
menggunakan
ide yang
berbeda untuk
memperkaya
hasil
kelompok
Dalam bekerja
kelompok,
siswa dapat
menerima
perbedaan ide
dan gagasan
dengan baik
tanpa bantuan
guru
Dalam
bekerja
kelompok,
siswa dapat
menerima
perbedaan
ide
dan gagasan
dengan baik
dengan
bantuan guru
Dalam bekerja
kelompok,
siswa
tidak dapat
menerima
perbedaan ide
dan gagasan
dengan baik
Lampiran 19 Materi Pembelajaran SIKLUS III
MATERI PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Karyaku Prestasiku
Travel Agent
Proyek ini merupakan proyek keterpaduan tiga muatan pelajaran, yaitu
Bahasa Indonesia, PPKn dan IPA.
Dalam proyek ini, siswa bersama dengan kelompoknya bermain peran
sebagai travel agent yang akan menjelaskan perjalanan yang ditempuh oleh
makanan dari mulut sampai saluran pembuangan dalam sistem pencernaan
manusia.
Dalam kelompok siswa membagi tugas menjadi beberapa bagian yaitu organ
mulut, organ kerongkongan, lambung, usus besar, usus halus, dan narator.
Setiap anggota berkewajiban untuk membuat informasi tentang organ
pencernaan dan fungsinya sesuai dengan bagiannya masing-masing dalam
bentuk iklan media cetak.
Narator bertugas untuk menceritakan perjalanan makanan dari mulut sampai
ke saluran pembuangan, tiap kali berpindah ke organ berikutnya, siswa yang
bertugas di organ tersebut menunjukkan dan membacakan iklan yang
dibuatnya.
Pada akhir kegiatan, siswa bersama dengan kelompoknya melakukan refleksi
diri tentang sikap kerja sama dengan kelompoknya, apakah mereka
menemukan kesulitan dalam bekerja sama dengan temannya yang memiliki
ide dan gagasan yang berbeda? Bagaimana mereka menyelesaikan kesulitan
tersebut?
Lampiran 20 SOAL SIKLUS III
SOAL SIKLUS III
A. Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang benar!
1. Makanan setelah dicerna akan diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh.
Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada …
a. Lambung b. Usus besar
c. Usus halus d. Kerongkongan
2. Enzim Ptialin berfungsi untuk mencerna karbohidrat menjadi zat-zat yang
lebih sederhana. Enzim tersebut terdapat pada…
a. Usus halus b. Usus besar
c. Rongga mulut d. Lambung
3. Penyakit dengan gejala membesarnya daerah leher adalah ciri-ciri orang
yang kekurangan zat …
a. mineral b. Oksigen
c. Kalsium d. Yodium
4. Vitamin yang larut dalam air adalah …
a. A dan B b. A,D,E, dan K
c. B dan C d. E dan K
5. Enzim yang berfungsi untuk membunuh kuman yang terbawa oleh
makanan adalah …
a. Asam Klorida b. Tripsin
c. Ptialin d. Renin
6. Karbohidrat diperlukan oleh tubuh sebagai …
a. Zat pengatur b. Zat Tenaga
c. Cadangan makanan d. Zat pembangun
7. Berikut ini yang tidak termasuk pola hidup sehat adalah …
a. Makan makanan bergizi b. Istirahat teratur
c. Olah raga teratur d. Merokok
8. Gerakan meremas-remas yang dilakukan oleh kerongkongan disebut …
a. Parabolic b. Memutar
c. Peristaltic d. Lurus
9. Getah empedu dikeluarkan oleh salah satu organ tubuh manusia yaitu…
a. Lambung b. Hati
c. Jantung d. Paru-paru
10. Berikut ini manakah yang tidak termasuk gangguan /penyakit yang
menyerang alat pencernaan pada manusia …
a. Maag b. Apendisitis
c. Haemofilia d. Disentri
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar!
1. Makanan setelah dicerna akan diserap dan disalurkan ke seluruh bagian
tubuh. Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada . . . .
2. Alat pencernaan yang diserang oleh bakteri sehingga mengakibatkan sakit
tifus adalah ….
3. Saluran untuk masuknya makanan dari mulut menuju lambung adalah ....
4. Makanan yang sudah tidak digunakan akan dibuang ke luar tubuh.
Tempat keluarnya sisa-sisa makanan pada manusia adalah ....
5. Berikut ini penyakit yang disebabkan kadar asam lambung terlalu tinggi
adalah ....
C. Uraian
1. Sebutkan urutan alat-alat pencernaan pada manusia!
2. Sebutkan 3 fungsi lidah!
3. Ada berapa macam usus halus itu? Jelaskan !
4. Apa saja manfaat Bakteri E. Coli bagi manusia?
5. Tuliskan 4 cara memelihara kesehatan alat-alat pencernaan!
KUNCI JAWABAN
A. Soal Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. D
4. B
5. A
6. B
7. D
8. C
9. B
10. C
B. Essay
1. Usus halus
2. Usus halus
3. Kerongkongan
4. Anus
5. Maag
C. Uraian
1. Mulut, Kerongkongan, Lambung, Usus Halus, Usus Besar, Anus.
2. Indra pengecap dan perasa, membantu mencerna makanan,
membantu gigi memproses makanan.
3. Macam-macam usus halus
a. usus dua belas jari (duodenum) fungsinya membantu pencernaan
makanan.
b. usus kosong (jejunum) fungsinnya menyerapkan sari makanan
ke seluruh tubuh yang kita konsumsi.
c. usus penyerapan (ileum) fungsinya untuk proses pencernaan
makanan yang terjadi di dalam usus halus.
4. manfaat Bakteri E. Coli bagi manusia
a. menekan pertumbuhan bakteri jahat
b. membantu memproduksi vitamin K
c. membekukan darah
5. 4 cara memelihara kesehatan alat-alat pencernaan
a. Makan teratur
b. Berolahraga
c. Cukup asupan makan sehat
d. Konsumsi makanan yang berserat
Lampiran 21 NILAI HASIL SIKLUS III
NILAI HASIL SIKLUS III
MATA PELAJARAN IPA
KELAS V B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 P Afrida Pratista 90 Tuntas
2 P Ahlan Rhahmawati 95 Tuntas
3 L Ahmad Ramadhan 90 Tuntas
4 L Alfiardan Maulana 85 Tuntas
5 P Alifia Indah Pratiwi 80 Tuntas
6 P Aulia Regita C. 85 Tuntas
7 P Cessa Givena Al Latifah 80 Tuntas
8 L Defit Afbil Fauzi 90 Tuntas
9 L Fauzan Ali Mahfudz 85 Tuntas
10 P Febrianti Rahmasari 85 Tuntas
11 P Indri Astuti 85 Tuntas
12 L Jaesy Fattayatan Ahnaf 85 Tuntas
13 P Khalisa Nabila Hawra 85 Tuntas
14 L M.Abid Raka Falahuddin 95 Tuntas
15 L M.Amar Qodhafi 90 Tuntas
16 L M.Ridho Darmawan 70 Tidak Tuntas
17 P Nabila Ramadhani 95 Tuntas
18 P Nasywa Atthiya Muhan 80 Tuntas
19 L Naza Yudistira 85 Tuntas
20 L Novian Helmi Saputra 80 Tuntas
21 P Putri Isnaini Suhartini 85 Tuntas
22 P Vania Cetta Caturangga 95 Tuntas
23 P Zahra Azaria Al.H. 70 Tidak Tuntas
Jumlah 1965
1965)( Fdidikpesertaseluruhnilai
21)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 23
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 23
21 x 100%
= 91,30%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 23
1965
= 85,43%
Lampiran 22 Dokumentasi siklus I
Dokumentasi siklus I
Gambar. 1 Proses pembelajaran di kelas dengan materi pengertian sistem
pencernaan manusia
Gambar. 2 Evaluasi latihan soal
Lampiran 23 Dokumentasi siklus II
Dokumentasi Siklus II
Gambar.1 Proses pembelajaran di kelas dengan materi bagian-bagian dan fungsi
sistem pencernaan pada manusia
Gambar.2 Evalusi latihan soal
Lampiran 24 Dokumentasi siklus III
Dokumentasi Siklus III
Gambar.1 Media pembelajaran untuk materi sistem organ pencernaan manusia
Gambar. 2 Presentasi setiap kelompok di depan kelas
Gambar. 3 Evaluasi latihan soal
Gambar. 4 Foto kepala madrasah dan guru serta karyawan
Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sakina Tunnisa
NIM : 115-13-066
Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 16 Oktober 1994
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Klumpit RT 01/RW 01 Sidorejo Kidul Tingkir
Salatiga
PENDIDIKAN
Lulus MI ASAS Islam Kalibening tahun 2007
Lulus MTS Negeri Salatiga tahun 2010
Lulus MAN Salatiga tahun 2013
Masuk STAIN Salatiga jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan tahun 2013
Demikan daftar riwayat hidup singkat ini dibuat dengan sesungguhnya,
agar dapat dipergunakan seperlunya.
Salatiga, 15 Januari 2018
Lampiran 26 SKK
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Sakina Tunnisa
Nim : 115-13-066
Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PGMI
Dosen PA : Eni Titikusumawati,M.Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai
1. Sertifikat (OPAK) STAIN Salatiga
2013”
26 -27 Agustus
2013
Peserta 3
2. Sertifikat Tarbiyah STAIN Salatiga
2013”
29 Agustus
2013
Peserta 3
3. Sertifikat User Education UPT Perpustakaan Salatiga.
16 september
2013
Peserta 2
4. Sertifikat Lomba Juara 1“Aktualisasi Dakwah dalam Membentuk Generasi yang Bertaqwa, Berilmu, dan Berakhlak Mulia”
06 Mei 2015 Peserta
4
5. Sertifikat Seminar Nasional
“Perlindungan Hukum Terhadap
Usaha Mikro Menghadapi Pasar
Bebas ASEAN”
2014 Peserta
8
6. Sertifikat Seminar Nasional”
Pendidikan Karakter Untuk
Melahirkan Pemmimpin Masa
Depan”
17 November
2015
Peserta
8
7. Sertifikat Seminar Nasional”
Perbankan Syari’ah di Indonesia:
Antara teori dan Praktik”
04 November
2015
Peserta
8
8. Sertifikat Seminar Nasional
“Optimalisasi Sumber Daya Insani
dalam menghadapi Dunia
Wirausaha
29 September
2016
Peserta
8
9. Sertifikat Seminar Nasional”
Indonesia Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota Pusaka)
02 Juni 2016 Peserta
8
10. Sertifikat Seminar Nasional “Sastra
Islam dan Perannya dalam
Pembentuk moral Bangsa “
16 November
2016
Peserta
8
11. Sertifikat Seminar Nasional
“Mahasiswa Zaman Now”
02 Januari
2018
Peserta 8
12. Sertifikat Dialog Interaktif dan
Edukatif”Diaspora Politik
Indonesia di tahun 2014, Memilih
Untuk Salatiga Hati Beriman
1 April 2014 Peserta
2
13. Sertifikat “ What Do You Wanna
Be”
21 September
2013
Peserta 2
14. Sertifikat “ Dalam Kegiatan SIBA
– SIBI Training UAS Semester
Ganjil 2013-2014
10-11 Januari
2014
Peserta
2
15. Sertifikat Seminar Pengembangan
Kepeloporan Pemuda “Menjadi
Pemuda Yang Kreatif, Inovatif dan
Mandiri”
20 Desember
2015
Peserta
2
16. Sertifikat Dalam Acara Lomba
Essay Yang diselengarakan oleh
Dewan Eksekutif Mahasiswa
(DEMA), Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI), Institut
Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga
13-14 Juni
2017
Peserta
2
17. Sertifikat Dalam Rangka Kegiatan
Pelantikan Legal Drafting”
Implementasi UU ORMAWA
terhadap Mahasiswa yang
Antisipasi Dengan Dunia Politik
Kampus
24-25
September
2013
Peserta
2
18. Sertifikat Seminar Nasional
“Melawan Radikalisme dan
Komunisme”
2016 Peserta
8
19. Sertifikat jalan santai “Dies Natalis
IAIN Salatiga ke 3
28 oktober
2017
Peserta 2
20. Sertifikat sebagai peserta dalam
pengajian akbar ramadhan 1438 H
“Menyiapkan Dri Menjadi
Generasi Khairul Ummah”
14 juni 2017 Peserta
2
21. Sertifikat MAPABA (masa
penerimaan anggota baru PMII)
“Menemukan Jati Diri Menuju
Mahasiswa yang peka dan Peduli”
4-6 oktober
2013
Peserta
2
22. Sertifikat MAPABA (masa
penerimaan anggota baru PMII)
”Menanamkan Nilai-nilai
ASWAJA Melalui Pergerakan
Dalam PMII
8-10 Mei 2015 Panitia
3
23. Sertifikat Workshop pendidikan
anti korupsi “Membangun Kembali
urgensi Mahasiswa Sebagai Kader
Anti Korupsi”
24-25
November
2014
Peserta
3
24. Sertifikat “ Ngabuburit dan dialog
lintas Agama Salatiga Bhineka
Tungal Ika
30 Juni 2015 Peserta
2
Jumlah 102
Lampiran 27 Surat Keterangan Sekolah