PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, ASSET
GROWTH, FIRM SIZE, DAN CURRENT RATIO TERHADAP DIVIDEND
PAYOUT RATIO.
(Studi Kasus Pada Perusahaan Non Financial Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2005-2009)
Sutari Sri Rejeki
Dra.Hj. Endang Tri Widyarti, MM
ABSTRACT
This study is performed to examine the effect of Debt to Equity Ratio
(DER), Net Profit Margin (NPM), Asset Growth, Firm Size, and Current Ratio
(CR) toward Dividend Payout Ratio (DPR) in companies non finacial that is listed
Indonesian Stock Exchange over period 2005-2009.
The population of this research in 245 company that listed in Indonesian
Stock Exchange period 2005-2009. Sampling technique used here is purposive
sampling on criterion (1) the company that represents their financial report per
2005-2009, and (2) the company that continually share their dividend period
2005-2009. The data is obtained based on Indonesian Capital Market Directory
(ICMD 2010) publication. It is gained sample amount 11 companies from 245
companies those are listed in Indonesian Stock Exchange. The analysis technique
used here is multiple regression and hypothesis test using t-statistic to examine
partial regression coefficient and F-statistic to examine the mean of mutual effect
with level of significance 5 %
This research results that Net Profit Margin (NPM), and Firm Size gives
significantly positive effect on Dividend Payout Ratio (DPR). Debt to Equity Ratio
(DER), Asset Growth, and Current Ratio are not significantly and negative to
Dividend Payout Ratio (DPR). We suggest for investors in Indonesian Stock
Exchange whose purpose to gain dividend should be pay attention for information
that issued by the company, because with those information they can make the
best decision for their investments. On this research, Firm Size shows the most
influencing variable toward DPR that pointed by the amount of beta standardized
coefficient value 0.444, Net Profit Margin are 0.410, Debt to Equity Ratio are -
0.105, Asset Growth are -0.159, and Current Ratio are -0.319
Keywords: Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Asset Growth,
Firm Size, and Current Ratio (CR), Dividend Payout Ratio (DPR)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemegang saham dan merupakan bagian dari penghasilan yang
diharapkan oleh pemegang saham. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan
tentu saja akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan maksimisasi
kesejahteraan tersebut (Gitosudarmo dan Basri, 1994: p.11).
Perusahaan harus menetapkan kebijakan dividen yang dapat
memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Jika perusahaan tidak memiliki
kesempatan investasi yang menguntungkan, maka kelebihan dana sebaiknya
didistribusikan pada pemegang sahamnya. Perusahaan tidak harus membayar
dividen dalam jumlah yang sama pada setiap periode. Perusahaan mungkin
ingin menstabilkan jumlah absolut dividen dibayarkan dari satu periode ke
periode lain. Namun dalam jangka panjang, total laba ditahan, ditambah
sekuritas tambahan yang akan didukung oleh peningkatan dasar ekuitas, akan
berhubungan dengan jumlah peluang investasi menguntungkan yang baru.
(Van Horne dan Wachowics, 1998: p.501)
TABEL 1.2
Rata-rata DER, NPM, asset growth, firm size, current ratio, dan DPR
Pada Perusahaan non financial yang terdaftar di BEI
(Periode 2005-2009)
Rata-
Rata2005 2006 2007 2008 2009
DER 1.3 1.35 1.33 1.27 1.55
NPM 0.22 0.27 0.5 0.62 0.39
Asset
Growth
(%)23 11 32.64 25.66 -0.1
Firm Size
(Rp) 14.28 14.4 14.59 14.82 14.98
Current
Ratio
(CR)
1.52 1.69 1.68 1.748 2.045
DPR (%) 27.65 28.95 51.42 38.66 21.56
Sumber : ICMD 2010 yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata variabel DER,
NPM, asset growth, firm size, dan CR menunjukan hasil yang tidak konsisten
pengaruhnya dengan DPR seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang
masalah. Hanya Variabel DER menunjukkan hasil yang konsisten pada DPR,
dapat dilihat pada tabel DER tertinggi (1.55) berada pada tahun 2009 dan DPR
terendah (21.56) juga berada pada tahun 2009. Hal yang berbeda ditunjukkan
oleh variabel NPM. NPM tertinggi (0.62) berada pada tahun 2008, seharusnya
DPR tertinggi juga berada pada tahun 2008 karena berhubungan dengan
profitabilitas tetapi dari Tabel 1.2 DPR tertinggi berada pada tahun 2007 yaitu
51.42 %. Begitu juga dengan variabel asset growth. asset growth tertinggi
(32.64 %) berada pada tahun 2007, tetapi DPR terendah berada pada tahun
2009 bukan di tahun 2007. Hal ini juga didukung oleh variabel firm size yang
memiliki rata-rata tidak konsisten dengan DPR. Firm size tertinggi (14.98)
berada pada tahun 2009 tetapi DPR tertinggi (51.42 %) justru berada di tahun
2007. Begitu juga dengan variabel Current Ratio (CR), tahun 2009 CR berada
diposisi tertinggi (2.045) tetapi DPR tertinggi (51.42 %) berada di tahun 2007.
Berdasarkan data tersebut dimana terdapat perbedaan antara variabel-variabel
DER, NPM, asset growth, firm size, dan Current Ratio (CR) dalam
mempengaruhi DPR.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya maka ada 2 perumusan masalah. Pertama
adalah fenomena empiris yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori dengan data
empiris dan juga kondisi ekonomi pada periode 2005-2009. Pada akhir tahun 2005
sampai dengan awal tahun 2006 terjadi krisis minyak dunia ditambah lagi
pertengahan Juli tahun 2008 terjadi krisis global atau krisis morgan yang memberi
dampak pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dengan
semakin sedikitnya perusahaan yang membagikan dividen pada periode antara
tahun 2005-2009. Dari tabel 1.2 bisa dilihat bahwa pertumbuhan asset perusahaan
terus mengalami penurunan hingga berada di minus 0.1 pada tahun 2009. Hal ini
menunjukkan keadaan perekonomian yang masih kurang stabil akibat dari
pengaruh krisis Global yang terjadi diakhir tahun 2009. Perumusan masalah kedua
adalah adanya research gap dari penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil
yang berbeda-beda
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), secara
parsial terhadap dividend payout ratio
2. Untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) secara parsial
terhadap dividend payout ratio
3. Untuk menganalisis pengaruh asset growth secara parsial terhadap
dividend payout ratio
4. Untuk menganalisis pengaruh firm size secara parsial terhadap
dividend payout ratio
5. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) secara parsial
terhadap dividend payout ratio
II. LANDASAN TEORI
2.1 Teori Kebijakan Dividen
Teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen yang diproksikan pada
Dividend Payout Ratio (DPR) dan asumsi-asumsi yang mendasarinya, sebagai
berikut:
Teori dividen Residu
Keown (2000: p. 613) Teori yang menyatakan bahwa dividen dibayar oleh
kapital yang sama setelah selesai mendapat keuntungan investasi keuangan,
artinya dividen hanya dibayar jika laba tidak sepenuhnya digunakan untuk tujuan
investasi; artinya hanya pada saat ada “pendapatan sisa” setelah pendanaan
investasi baru.
Weston dan Brigham (1990: p. 205) menyatakan bahwa dasar dari
kebijakan residual investor lebih menginginkan perusahaan menahan dan
menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya dalam bentuk dividen
apabila laba yang diinvestasikan kembali tersebut dapat menghasilkan laba yang
lebih tinggi daripada tingkat pengembalian (laba) rata-rata yang dapat dihasilkan
sendiri oleh investor dari investasi lain dengan risiko yang sebanding.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian – penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan
perbandingan dan referensi dari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Nasrul (2004) , Bagus Laksono (2006) , Happy S Hartadi (2006), Siswi
Nirwanasari (2007), Eko Wahyudi dan Baidori (2008), Nadjibah (2008), Fira
Puspita (2009), Lisa Marlina dan Clara Danica (2009), Rini Hadiwidjaja dan Lely
Triani (2009) , Risky Pebriana (2009), Dyah Handayani (2010)
2.3 Kerangka Teoritis
GAMBAR 2.1
Pengaruh variabel DER, NPM, asset growth, firm size, dan current ratio
terhadap dividend payout ratio periode 2005-2009
H1
(-)
H2
(+)
H3
( (-)
H4
(+)
H5
(+)
Sumber: Nasrul (2004), Sunarto (2004), Bagus Laksono (2006), Happy S Hartadi
(2006), Michelle Suharli (2006), Siswi Nirwanasari (2007), Eko Wahyudi dan
Baidori (2008), Nadjibah (2008), Lisa Marlina dan Clara Danica (2009), Fira
Puspita (2009), Rini Hadiwidjaja dan Lely Triani (2009), Risky Pebriana (2009),
serta Dyah Handayani (2010)
2.3 Hipotesis
Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, serta kerangka pemikiran teoritis seperti yang telah diuraikan
Debt to EquityRatio(DER)
Net ProfitMargin(NPM)
Asset Growth
Firm Size
DividendPayout Ratio
Current Ratio(CR)
tersebut diatas, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1: Debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan
terhadap dividend payout ratio
Hipotesis 2: Net profit margin berpengaruh positif signifikan terhadap
dividend payout ratio
Hipotesis 3: Asset growth berpengaruh negatif signifikan terhadap
dividend payout ratio
Hipotesis 4: Firm size berpengaruh positif signifikan terhadap dividend
payout ratio
Hipotesis 5: Current asset berpengaruh positif signifikan terhadap
dividend payout ratio
III. METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel
Variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada enam yang
terdiri dari satu variabel dependen yaitu Dividend Payout Ratio (DPR),serta lima
variabel independen yaitu DER, NPM, asset growth, firm size, dan Current Ratio
(CR). Masing-masing variabel penelitian secara operasional dapat didefinisikan
sebagai berikut :
No Variabel Definisi Skala
penguku
r
Pengukuran
1 Dividend
Payout
Ratio
(DPR)
Merupakan
perbandingan
antara DPS
dengan EPS
Rasio = DPS
EPS
2 Debt to
Equity
Ratio
(DER)
Digunakan
untuk mengukur
tingkat
penggunaan
total hutang
terhadap modal
sendiri
Rasio = Total Hutang
Modal Sendiri
3 Net Pofit
Margin
(NPM)
mengukur
tingkat
kembalian
keuntungan
bersih terhadap
penjualan
bersihnya
Rasio = NIAT
Net Sales
4 Asset
Growth
Merupakan
selisih total asset
tahun ini dengan
total asset tahun
sebelumnya
dibagi dengan
total asset tahun
sebelumnya
Rasio = Total Asset (t) – Total
Asset (t-1)
Total Asset (t-1)
5
Firm
Size
Ukuran sebuah
perusahaan
merupakan salah
satu tolak ukur
seorang investor
Rasio = Ln net sales
6 Current
Ratio
(CR)
Mengukur
kemampuan
perusahaan
memenuhi
hutang jangka
pendeknya
dengan
menggunakan
aktiva lancarnya
Rasio
Aktiva lancar
=
Hutang lancer
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
non financial yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kurun waktu
penelitian (2005-2009). Jumlah populasi perusahaan yang go public sampai
dengan tahun 2009 adalah sebanyak 245.
3.2.2 Sampel
Sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling, dimana sampel
digunakan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Tidak termasuk perusahaan di sektor keuangan dan tersedia data laporan
keuangan selama kurun waktu penelitian (tahun 2005-2009)
2. Perusahaan tersebut selalu membagikan dividen selama periode
pengamatan yaitu periode 2005-2009
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini sejumlah 11
perusahaan. Sampel penelitian dapat dilihat seperti tabel 3.1 di bawah ini
(Indonesian Capital Market Directory)
TABEL 3.2
Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
1 PT Bakrie Sumatra Plantations,Tbk
2 PT Fast Food Indonesia, Tbk
3 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
4 PT Gudang Garam, Tbk
5 PT Sepatu Bata, Tbk
6 PT Colorpak Indonesia, Tbk
7 PT Sumi Indo Kabel, Tbk
8 PT Metrodata Elektronics, Tbk
9 PT Tunas Ridean, Tbk
10 PT United Tractor, Tbk
11 PT Summarecon Agung, Tbk
Sumber : ICMD 2010
3.3. Metode Analisis
Analisis data menggunakan software SPSS 16 sebagai alat untuk regresi
berganda. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, hasil analisis regresi
berganda memerlukan pengujian asumsi klasik.
3.3.1. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan interpretasi terhadap hasil regresi, terlebih dahulu
dilakukan pengujian terhadap asumsi – asumsi klasik model OLS sehingga hasil
tersebut layak digunakan.
3.3.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan
dengan melakukan analisis grafik dan uji statistik. Melalui grafik dapat dilihat dari
grafik histogram dan normal probability plot, sedangkan uji statistik yang bisa
digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S).
3.3.1.2.Uji MultikolinearitasMulticolinierity adalah situasi adanya korelasi atau hubungan yang sempurna
diantara variabel bebas. Dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) jika lebih besar
dari 10 maka dapat disimpulkan terjadi multicolinierity
3.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Indah dan Himawan (2009) dalam Gujarati (2003) heteroskedastisitas
Berarti bahwa variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Model regresi
yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas diantaranya dengan
menggunakan grafik scatterplot dan uji park. (Ghozali, 2006: p. 125)
3.3.1.4.Uji Autokerelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana disturbance term pada
periode/observasi tertentu berkorelasi dengan disturbance term pada
periode/observasi lain yang berurutan, dengan kata lain disturbance term tidak
random.. Salah satu cara untuk menguji autokorelasi adalah dengan melakukan uji
Durbin-Watson (DW test) dan dapat juga melalui uji statistik yaitu melalui Run
Test.
3.3.2. Analisis Regresi Berganda
Sulaiman (2004: p. 80) Jika suatu variabel dependen bergantung pada
lebih dari suatu variabel independen, hubungan antara kedua variabel disebut
analisis berganda. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda
dengan persamaan kuadrat terkecil (OLS), yang persamaannya dapat dituliskan
dengan sebagai berikut :
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Dimana :
Y = Dividen Payout Ratio
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi
X1 = Debt to Equity Ratio (DER)
X2 = Net Profit Margin (NPM)
X3 = Asset Growth (Growth)
X4 = Firm Size (Size)
X5 = Current Ratio (CR)
e = error term
3.3.3.Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan pengujian secara parsial (uji
statistik t), pengujian secara simultan (uji statistik F), dan secara analisis koefisien
Determinasi ( R2). Pengujian hipotesis tersebut sebagai berikut :
33..33..33..11..KKooeeffiissiieenn DDeetteerrmmiinnaassii (( RR22))
KKooeeffiissiieenn ddeetteerrmmiinnaassii ((RR22)) ppaaddaa iinnttiinnyyaa mmeenngguukkuurr sseebbeerraappaa jjaauuhh
kkeemmaammppuuaann mmooddeell ddaallaamm mmeenneerraannggkkaann vvaarriiaassii vvaarriiaabbeell bbeebbaass ((ddeeppeennddeenn))..
33..33..33..22.. UUjjii SSiiggnniiffiikkaann SSiimmuullttaann ((UUjjii SSttaattiissttiikk FF))
AAllggiiffaarrii ((22000000:: pp.. 7722)) UUjjii ssttaattiissttiikk FF mmeennuunnjjuukkkkaann aappaakkaahh sseemmuuaa vvaarriiaabbeell
bbeebbaass yyaanngg ddiimmaassuukkkkaann ddaallaamm mmooddeell sseeccaarraa bbeerrssaammaa--ssaammaa bbeerrppeennggaarruuhh tteerrhhaaddaapp
vvaarriiaabbeell ddeeppeennddeenn..
33..55..33..33.. Pengujian parsial (uji statistik t)
Sulaiman (2004: p. 81) menyatakan bahwa untuk menguji ada tidaknya
hubungan linier antara variabel independen terhadap variabel dependen,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil analisis deskripsi statistik, maka pada Tabel 4.1 berikut
ini akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini
meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai
minimum serta standar deviasi untuk masing-masing variabel.
TABEL 4.1
Hasil Analisis Deskriptif Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
DPR 55 .06 239.15 33.6513 37.87658
DER 55 .14 8.44 1.3607 1.25079
NPM 55 .00 5.94 .4024 1.13727
Growth 55 -.5059 1.4178 .185045 .2711149
Size 55 12.26 17.31 14.6202 1.33475
CR 55 .53 7.18 1.7398 1.04436
Valid N
(listwise)55
Sumber: Data sekunder, ICMD 2010 yang diolah
4.2 Pengujian Asumsi Klasik
Berikut akan disajikan hasil pengujian asumsi klasik terhadap model
regresi, yang meliputi uji normalitas data, multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas.
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Berikut ini
adalah hasil uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.10
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 9.99373700
Most Extreme
Differences
Absolute .123
Positive .123
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .776
Asymp. Sig. (2-tailed) .584
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated data
Dari hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data telah
terdistribusi secara normal. Dari uji Kolmogorov - Smirnov menunjukkan hasil
yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.584 yang berada di atas 0,05.
4.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mengetahui
ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Tabel 4.11
Hasil uji multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constan
t)-26.544 20.621 -1.287 .207
Der -2.156 3.228 -.105 -.668 .509 .754 1.325
Npm 3.904 1.827 .410 2.137 .040 .506 1.976
Growth -7.255 6.502 -.159 -1.116 .272 .911 1.097
Size 3.958 1.272 .444 3.111 .004 .911 1.098
Cr -3.572 2.008 -.319 -1.779 .084 .578 1.729
a. Dependent Variable: dpr
4.2.3. Uji Autokorelasi
Run Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.17646
Cases < Test Value 20
Cases >= Test Value 20
Total Cases 40
Number of Runs 16
Z -1.442
Asymp. Sig. (2-tailed) .149
a. Median
4.2.4. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji ada
atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan uji Park. Berikut adalah hasil
output SPSS dengan cara meregresikan variabel tersebut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constan
t)-1.158 5.646 -.205 .839
DER 1.433 .884 .300 1.621 .114 .754 1.325
NPM -.405 .500 -.183 -.809 .424 .506 1.976
growth -.797 1.780 -.075 -.448 .657 .911 1.097
size .119 .348 .058 .342 .735 .911 1.098
CR .400 .550 .154 .727 .472 .578 1.729
a. Dependent Variable:ln_1
.
4.2.4 Hasil Analisis Regresi Berganda
Berdasar output SPSS tersebut secara parsial pengaruh dari ketiga variabel
independent yaitu motif pembelian, persepsi kualitas produk, sikap merek
terhadap keputusan pembelian ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -26.544 20.621 -1.287 .207
DER -2.156 3.228 -.105 -.668 .509 .754 1.325
NPM 3.904 1.827 .410 2.137 .040 .506 1.976
growth -7.255 6.502 -.159 -1.116 .272 .911 1.097
size 3.958 1.272 .444 3.111 .004 .911 1.098
CR -3.572 2.008 -.319 -1.779 .084 .578 1.729
a. Dependent Variable: dpr
Sumber : Data sekunder yang diolah
Dengan melihat Tabel di atas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut :
DPR = -26.544 - 2.156 DER + 3.904 NPM – 7.255 Asset Growth +
3.958Firm Size – 3.572 CR
4.3. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
4.3.1. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Hasil
perhitungan koefisien determinasi penelitian ini dapat terlihat pada Tabel berikut
Tabel 4.14
Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .606a .368 .275 10.70338 1.752
a. Predictors: (Constant), CR, size, growth, DER, NPM
b. Dependent Variable: DPR
Berdasar output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan
diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0.275. Hal ini menunjukkan
bahwa besar pengaruh variabel independen yang dapat diterangkan
oleh model persamaan ini adalah sebesar 27,5% sedangkan sisanya
sebesar 72,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi.
4.3.2. Uji Statisik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel dependennya (Ghozali, 2005). Hasil
perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2265.842 5 453.168 3.956 .006a
Residual 3895.116 34 114.562
Total 6160.959 39
a. Predictors: (Constant), CR, size, growth, DER, NPM
b. Dependent Variable: DPR
Hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara bersama-sama variabel
independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil
perbandingan menunjukkan bahwa nilai probabilitas (0.006)< α (0.05) dan F
hitung lebih besar dari F table (3.956 > 2.69), maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi Dividend Payout Ratio ( DPR ) atau dapat
dikatakan bahwa variable DER, NPM, asset growth, firm size, dan current ratio
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ( DPR )
4.3.3. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2005). Hasil uji statistik t dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -26.544 20.621 -1.287 .207
DER -2.156 3.228 -.105 -.668 .509
NPM 3.904 1.827 .410 2.137 .040
Growth -7.255 6.502 -.159 -1.116 .272
Size 3.958 1.272 .444 3.111 .004
CR -3.572 2.008 -.319 -1.779 .084
a. Dependent Variable: DPR
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil analisis regresi Tabel 4.12 diatas, tampak bahwa 2
variabel independen yaitu, NPM dan firm size berpengaruh signifikan terhadap
variable independen yaitu DPR, dengan tingkat signifikansi masing-masing
sebesar 0.04 dan 0.004. hal ini berbeda dengan variable DER, growth,dan CR
yang memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variable DPR, hal ini
dikarenakan nilai signifikansinya lebih besar daripada tingkat signifikansi yang
digunakan yaitu 5 %.
V. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda
menunjukkan bahwa :
1. Hasil penelitian diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,275 yang berarti bahwa
27,5% variasi dividend payout ratio dapat dijelaskan oleh keempat variabel
independen yaitu DER, NPM, growth, size, dan current ratio Sedangkan
sisanya sebesar 72.5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
2. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Debt to Equity
Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2005-2009 . Hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa DER berpengaruh negatif signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR) ditolak
3. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Net Profit
Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR) pada perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2005-2009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kedua yang menyatakan bahwa NPM berpengaruh positif signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) diterima.
4. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa growth
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) pada perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2005-2009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang
menyatakan bahwa growth berpengaruh negatif signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) ditolak.
5. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa size
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
pada perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2005-2009., sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat yang
menyatakan bahwa size berpengaruh positif signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) diterima.
6. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Current Ratio
(CR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR) pada perusahaan non financial yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2005-2009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kelima yang menyatakan bahwa current ratio berpengaruh positif
signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) ditolak.
5.2.Kerbatasan
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat
dihindari. Keterbatasan itu tersebut tentu saja akan mempengaruhi hasil dari
penelitian ini. Adapun keterbatasan tersebut adalah :
1. Jumlah sampel perusahaan yang sedikit, hanya mencakup 11 perusahaan
2. Periode waktu penelitian selama lima tahun dimana selama waktu
pengamatan banyak terjadi masalah ekonomi, dimulai dari krisis minyak
pada periode 2005, krisis global pada periode 2007, dan pelanggaran pajak
pada tahun 2009 di Indonesia, yang berdampak pada kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen
3. Variabel independen yang digunakan hanya terbatas pada 5 variabel
independen, yaitu DER, NPM, growth, size, dan current ratio
4. Hasil uji statistik menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen
dalam mempengaruhi variabel dependen hanya sebesar 27.5% sehingga
72.5 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan
model
5.3. Saran
5.3.1. Saran penelitian yang akan datang
1. Menambahkan jumlah sampel dalam waktu pengamatan yang lebih lama
sehingga nantinya diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih dapat
digeneralisasikan.
2. Menambahkan jumlah rasio kinerja perusahaan (faktor fundamental) yang
lainnya, seperti kepemilikan manajerial (Sunarto: 2004), EPS (Nirwanasari:
2007), CP (Hartadi : 2006), dan TATO (Pebriana: 2009), serta variabel-
variabel lain yang mungkin berpengaruh, seperti tingkat inflasi dan tingkat
risiko pasar.
3. Perlu dilakukannya perluasan penelitian seperti menghubungkan antara
variabel makro ekonomi dan non ekonomi terhadap DPR.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi (Teori, kasus, dan solusi). BPFE: Yogyakarta
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft: Indonesia
Atmaja, Lukas setia. 1999. Manajemen Keuangan (Edisi Revisi). Andi: Yogyakarta
Awat, J Napa. 1999. Manajemen Keuangan (Pendekatan Matematis). PT Gramedia Pustaka
utama: Jakarta
Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Erlangga: Jakarta
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 1994. Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit
UNDIP: Semarang.
Hadiwidjaja, Rini dan Lely Triani. 2009. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Dividend Payout
Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.” Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol
5 No 2: p. 49-54.
Hanafi,Mamduh dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN:
Yogyakarta
Handayani, Dyah. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi DPR Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007. Belum dipublikasikan. Diakses
pada www.google.com
Hartadi, Happy. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada
Perusahaan Go Public yang Listed di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2001-2003.
Belum dipublikasikan. Diakses pada www.google.com
Helfert, A. Erich. 1997. Teknik Analisis Keuangan (Edisi Kedelapan). Erlangga: Jakarta
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE: Yogyakarta
Keown, Arthur, dkk. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan: Buku 2. Salemba Empat:
Jakarta
Keown, Arthur, dkk. 2008. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. PT Macanan Jaya
Cemerlang: Indonesia
Laksono, Bagus. 2006. Analisis Pengaruh Return On Asset, Sales Growth, Asset Growth, Cash
Flow, dan Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio. Belum dipublikasikan. Diakses
pada www.google.com
Marlina, Lisan dan Clara Danica. 2009. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio,
dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis vol 2
no: 1 p 1-6.
Martono dan Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. EKONISIA: Yogyakarta
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta
Nadjibah. 2008. Analisis Pengaruh Asset Growth, Size, Cash Ratio, dan Return On Asset
Terhadap Dividen Payout Ratio. Belum dipublikasikan. Diakses pada www.google.com
Nasrul, I.H. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada
Perusahaan Manufaktur Go-Public Di Bursa Efek Indonesia periode 1999-2001. Belum
dipublikasikan. Diakses pada www.google.com
Nirwanasari, Siswi. 2007. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Dividen Payout Ratio pada
Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2002-2004. Belum dipublikasikan. Diakses
pada www.google.com
Paranita, Ekayana. 2007. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan hutang,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai perusahaan. ASET Vol 9 No 2 p:
464-493
Pebriana, Risky. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Dividen Pada Sektor Industri
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2007. Belum
dipublikasikan. Diakses pada www.google.com
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN:
Yogyakarta
Puspita, Fira. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout
Ratio. Belum dipublikasikan. Diakses pada www.google.com
Santosa, Purbayu dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. ANDI:
Yogyakarta
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPFE: Yogyakarta
Sartono, Agus. 1999. Manajemen Keuangan (Edisi 3). BPFE: Yogyakarta
Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Suharli, Michelle. 2006. Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Harga
Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai. Jurnal Maksi vol 6 No 2 p: 243-256
Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS (Contoh kasus dan
pemecahannya). Andi: Yogyakarta
Sunarto. 2004. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Return
On Asset, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio. Belum
dipublikasikan. Diakses pada www.google.com
Susilowati, Indah dan Himawan. 2009. Petunjuk Praktis Menganalisis Data Kuantitatif. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada
Perusahaan Publik di Indonesia. TEMA vol II no 1
Wahyudi, Eko dan Baidori. 2008. Pengaruh Insider Ownership, Collateralizable Assets, Growth
In Net Assets, dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur
yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006. Jurnal Aplikasi Manajemen vol
6 no 3 p 474 – 482
Van Horne, James C dan John Wachowicz. 1998. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
Salemba Empat: Jakarta
Weston, J Fred dan Eugene F. Brigham. 1990. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Erlangga:
Jakarta
Weston, J Fred dan Thomas Copeland. 1992. Manajemen Keuangan. Binarupa Aksara: Jakarta
Weston, J Fred dan Thomas Copeland. 1996. Manajemen Keuangan. Erlangga: Jakarta
http //: www.google.co.id
2006. Indonesian Capital Market Directory
2007. Indonesian Capital Market Directory
2008. Indonesian Capital Market Directory