PENGARUH EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V SDN
BANYURIP 02 TAHUN AJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh:
SEPITRI MUDANTO
A 510110172
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENGARUH EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V SDN
BANYURIP 02 TAHUN AJARAN 2014/2015
oleh:
Sepitri Mudanto, A510110172, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 2, (2) besarnya pengaruh ektrakurikuler pramuka terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 2. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas V SDN Banyurip 2 Tahun 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02, (2) ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02.
Kata kunci: ekstrakurikuler pramuka, kemandirian belajar.
A. Pendahulan
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, karena pendidikan mampu membentuk
karakter suatu bangsa. Apabila pendidikan disuatu negara maju secara otomatis
negara tersebut akan menjadi negara yang maju pula. Pendidikan yang ada di
indonesia sekarang ini belum merata hanya terpusat di pulau Jawa saja, jumlah
tenaga pendidik yang masih kurang dapat mempengaruhi rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia, hal ini masih menjadi permasalahan yang dihadapi oleh
bangsa kita.
Pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas, memiliki pandangan luas dan maju untuk mencapai cita-cita yang
diinginkan. Pendidikan disekolah sendiri dilaksanakan di dalam kelas maupun di
luar kelas, kegiatan yang ada di luar kelas berupa kegiatan yang dapat
mengembangkan kepribadian siswa yang nantinya sebagai bekal kemampuan
dasar siswa untuk terjun ke masyarakat. Salah satu pendidikan yang dapat
membentuk kepribadian siswa adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada
di sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah cara efektif lainnya yang dapat
membantu siswa membangun perasaan dihargai sebagai anggota komunitas
sekolah. (Lickona. 2012: 469). Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di
luar jam pelajaran sekolah sudah tercantum dalam susunan program sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berhubungan dengan program
kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler lebih diarahkan untuk pembentukan
kepribadian anak melalui kegiatan seperti Pramuka, UKS, Olahraga, Kesenian
dan Palang Merah Remaja. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang mampu
membentuk karakter siswa melalui kegiatan Pramuka.
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka bersifat menyenangkan karena
kegiatan ini berada di luar kelas sehingga siswa akan lebih mudah memahami
materi yang ada di pramuka secara lebih cepat karena siswa dapat memperoleh
pembelajaran secara nyata, dalam kegiatan pramuka dapat meentuk sikap
kemandirian, kedisiplinan, dan sebagainya. Dengan adanya kegiatan
ekstrakurikuler pramuka di sekolah diharapkan tidak menggangu prestasi belajar
siswa dikelas. Sebaliknya justru bisa menambah prestasi belajar siswa, kegiatan
ekstrakurikuler pramuka juga mengajarkan berbagai pendidikan karakter yang
sangat berguna untuk kepribadian siswa.
Pendidikan karakter diajarkan berbagai sikap seperti kedisiplinan,
kemandirian, kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, dan sebagainya.
Pendidikan karakter tersebut sangat bermanfaat bagi siswa. Karakter yang
berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa
kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan bahwa
kegagalan penanaman karakter sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang
bermasalah dimasa dewasanya kelak. Selain itu, menanamkan moral kepada
generasi muda adalah usaha yang strategis. Oleh karena itu penanaman moral
melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci
utama untuk membangun bangsa.
Menurut Nugraha (2013: 5) pramuka adalah wahana yang dilakukan di
alam terbuka, maka kegiatan yang dilakukan oleh pamuka selalu di alam terbuka
dan membutuhkan pengetahuan serta keterampilan dasar tentang hal tersebut.
Sedangkan menurut Suyahman (2014: 23) Pendidikan Dalam Pramuka adalah
suatu proses pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat yang
berkesinambungan atas kecakapan yang dimiliki peserta didik, baik dia sebagai
pendidik maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah dasar sangat beragam
dan penting untuk kepribadian siswa, salah satunya adalah sikap kemandirian
yang harus dimiliki siswa. Menurut Samani dan Hariyanto (2012: 131) mandiri
adalah mampu memenuhi kehidupan diri sendiri dan tidak bergantung pada
orang lain dan orang yang mandiri mampu mempertimbangkan pilihan dan
membuat keputusan sendiri. Sedangkan menurut Mudjiman (2011: 9)
kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau
motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan
dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetemsi yang telah dimiliki. Untuk
siswa sekolah dasar sendiri mulai ditanamkan sikap kemandirian terhadap
dirinya, misalnya anak mulai diajarkan tentang perannya sebagai murid adalah
belajar, maka anak mulai di didik sejak dini untuk mau belajar dan bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri, tidak mudah untuk mengandalkan kemampuan
orang lain dan berani menghadapi resiko atas keputusan yang nanti akan di
ambilnya.
SDN Banyurip 2 merupakan sekolah dasar yang melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka, jadwal untuk ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan
pada hari jumat setelah pulang sekolah sampai selesai, kegiatan kepramukaan
diikuti oleh siswa kelas III sampai kelas VI. Usia anak SD termasuk golongan
pramuka siaga dan penggalang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang
yang bervariasi baik dilihat dari segi ekonomi, keluarga, afektif, kognitif dan
psikomotornya sehingga hal ini dapat mempegaruhi prestasi belajarnya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pembina pramuka
tentang kegiatan pramuka yang dilaksanakan ternyata masih ada sebagian siswa
yang kurang beminat dalam mengikuti pramuka karena di anggap kurang
menyenangkan, pramuka masih bersifat sukarela sehingga mereka mengikuti
kalau ingin saja, karena faktor orang tua yang kurang mendukung dan
sebagainya. Berdasarkan pengamatan tentang kemandirian belajar siswa dalam
belajar juga masih kurang, dilihat dari siswa yang masih mencontek, kurang
disiplin dalam mengerjakan tugas dan sebagainya. Dari permasalahan tersebut
maka peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh ekstrakurikuler
pramuka terhadap kemandirian belajar yang dimiliki siswa, Sehingga peneliti
mengangkat judul. “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap
Kemandirian Belajar Siswa Kelas V SDN Banyurip 2 Kecamatan
Sambungmacan Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Banyurip 2, yang berlokasi di desa
Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen dan dilaksanakan
pada kelas V. Peneliti memilih tempat tersebut karena: faktor jarak rumah yang
dekat dengan peneliti sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Berdasarakan
hasil observasi, peneliti melihat adanya minat yang rendah siswa dalam
mengikuti ekstrakurikuler pramuka, sampel dalam penelitian ini adalah semua
siswa kelas V yang berjumlah 21.
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu bebas dan terikat.
variabel bebas dalam penelitian ini yaitu ekstrakurikuler pramuka. Sedangkan
variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kmandirian belajar. Menurut Noor
(2012: 75) “Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta
didik sesuai dngan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan
secara khusus diselenggarakan oleh pihak pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.”
Menurut Nugraha (2013: 5) pramuka adalah wahana yang dilakukan di alam
terbuka, maka kegiatan yang dilakukan oleh pamuka selalu di alam terbuka dan
membutuhkan pengetahuan serta keterampilan dasar tentang hal tersebut.
kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau
motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan
dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetemsi yang telah dimiliki.
(Mudjiman, 2011: 9)
Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, dokementasi,
wawancara. Metode angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. (sugiyono, 2010: 199). Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329).
Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam dan jumlah responden
yang sedikit/kecil. (Sugiyono, 2010: 194). Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana atau uji t. teknik ini
untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap kemandirian
belajar siswa.
C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan.
1. Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi atau uji prasyarat analisis. Asumsi yang harus terpenuhi dalam
teknik korelasi Product Moment adalah uji normalitas dan uji linieritas. Uji
normalitas dilakukan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Test pada
taraf signifikansi (Asymsp. Sig.) sebesar 5 % atau 0,05. Hasil uji normalitas
dapat dapat dilihat pada Lampiran 6 dan ringkasan hasil uji normalitas pada
variabel penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
Variabel Asymp. Sig Keterangan
Ekstrakurikuler pramuka 0,48 Normal
Kemandirian belajar 0,731 Normal
Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas di atas, diperoleh data
bahwa nilai Asymp. Sig. pada variabel yaitu untuk data angket
ekstrakurikuler pramuka sebesar 0,48 dan untuk angket kemandirian belajar
siswa sebesar 0,731 lebih besar dari taraf signifikansi 5% (>0,05), maka
kesimpulannya adalah data variabel penelitian berdistribusi normal.
Hasil perhitungan uji linieritas dapat dilihat pada lampiran 6 dan
ringkasan hasil uji linieritas pada variabel bebas dengan variabel terikat
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Hasil Uji Linieritas
Variabel Df ������� ������
(0,05)
Deviation
From
Linearity
Ket.
Ekstrakurikuler
pramuka (X)
dengan
kemandirian
Belajar (Y)
8 ; 11 0,319 2,95 0,942 Linier
Berdasarkan tabel ringkasan hasil uji linieritas, koefisien deviation
from linearity variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat
adalah lebih besar dari taraf signifikansi 5% dan ������� lebih kecil dari
������ (������� < ������). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini
adalah linier.
Setelah data memenuhi uji prasyarat maka selanjutnya dilakukan
uji Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji regresi
sederhana. Dalam penelitian ini ada satu hipotesis yang akan diuji secara
empirik untuk menemukan ada tidaknya pengaruh profesi orang tua
terhadap prestasi belajar (X terhadap Y). Teknik analisis regresi sederhana
digunakan untuk membuktikan hipotesis.
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Sederhana X Terhadap Y
Sumber Koef. R r² ������� Sig Ket.
Konstanta
pramuka
18,677 0,597a 0,356 3,243 0,004 Positif
Signifikan 0,605
Berdasarkan tabel 4.14 nilai korelasi (r) sebesar 0,597a
menunjukkan bahwa ada hubungan positif variabel (X) dengan variabel (Y).
Nilai r2 sebesar 0,356 menunjukkan bahwa variabel ekstrakurikuler pramuka
memberikan pengaruh sebesar 35,6 % terhadap variabel kemandirian belajar
siswa.
Signifikansi nilai korelasi (r) diketahui dengan melihat kolom t dan
sig. Nilai thitung sebesar 3,243 lebih besar dari ttabel > ttabel 2,093) dan sig.
0,044 (< 0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat
diartikan bahwa nilai korelasi (r) antara ekstrakurikuler pramuka terhadap
kemandirian belajar adalah signifikan.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa ekstrakurikuler
pramuka (X) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kemandirian belajar (Y). Selanjutnya, dirumuskan persamaan regresi antara
penggunaan variabel ekstrakurikuler pramuka (X) dan kemandirian belajar
(Y) sebagai berikut:
Y = 18,677 + 0,605X
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) sebesar
18,677 dan nilai koefisien (b) kemandirian belajar sebesar 0,605 yang
berarti apabila ekstrakurikuler pramuka meningkat satu poin maka
kemandirian belajar belajar siswa akan meningkat 0,605 poin.
2. Pembahasan
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka bersifat menyenangkan karena
kegiatan ini berada di luar kelas sehingga siswa akan lebih mudah
memahami materi yang ada di pramuka secara lebih cepat karena siswa
dapat memperoleh pembelajaran secara nyata, dalam kegiatan pramuka
dapat membentuk sikap kemandirian, kedisiplinan, dan sebagainya. Dengan
adanya kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah diharapkan tidak
menggangu prestasi belajar siswa dikelas, sedangkan Kemandirian anak
dalam belajar sangat diperlukan unuk membentuk karakter anak, terutama
pada anak sekolah dasar yang nantinya akan berguna kelak ketika mereka
sudah dewasa. Hal ini diperkuat oleh Mudjiman (2011: 9) kemandirian
belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif
untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan
dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas
siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka lebih unggul
daripada yang jarang mengikuti kegiatan pramuka. Hal ini dikarenakan anak
yang aktif mengikuti pramuka lebih memiliki kesiapan dalam belajar karena
karakter mereka lebih terbentuk dari pada yang tidak mengikuti terutama
dalam kemandirian belajar, hal ini terlihat dalam sikap ketika belajar mereka
lebih percaya diri, tanggung jawab, disiplin dalam belajar baik di sekolah
maupun di rumah dibandingkan siswa yang jarang mengikuti
ekstrakurikuler pramuka.
Siswa yang aktif dalam pramuka akan lebih mudah bergaul dalam
kehidupan sosial mereka biasanya lebih mudah berinteraksi dngan
masyarakat dan lebih peduli terhadap teman.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ekstrakurikuler
pramuka berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian belajar siswa
kelas V SD Negeri Banyurip 2, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten
Sragen Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini berdasarkan dari analisis statistik
yang memperoleh thitung = 3,243 > ttabel = 2.093 dan sig. sebesar 0,044 <
(0,05) lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan bahwa
nilai korelasi (r) antara ekstrakuler pramuka (X) dan kemandirian belajar
(Y) adalah signifikan. Dengan demikian menunjukkan bahwa semakin aktif
siswa mengikuti ekstrakurikuler pramuka, maka akan semakin baik pula
kemandirian belajarnya.
Hasil tersebut diperkuat dengan Penelitian yang dilakukan oleh
Novitasari (2014) Dengan Judul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Kemandirian Anak Kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten
Grobogan, yang menyimpulkan adanya pengaruh antara pola asuh orang tua
terhadap kemandirian anak. Pola asuh orang tua berpengaruh signifikan
terhadap kemandirian anak pada kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan
Toroh Kabupaten Grobogan.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dalam Bab IV dari penelitian yang
berjudul “Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Kemandirian Belajar
Siswa Kelas V SD Negeri Banyurip 2 Tahun Ajaran 2014/2015”, diperoleh
kesimpulan:
1. Ada pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar
siswa kelas V SDN Banyurip 02. Hasil yang diperoleh dari kemandirian
belajar siswa kelas V SD Negeri Banyurip 2 menunjukkan ekstrakurikuler
pramuka dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa, hal ini
dikarenakan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka akan lebih
terbentuk sikap dan karakternya sehingga akan mempengaruhi kemandirian
belajar yag dimiliki siswa. Jadi, hipotesis pertama yang menyatakan ada
pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka dengan kemandirian belajar siswa
kelas V SDN Banyurip 02 dapat diterima.
2. Ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap kemandirian
belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02. Dari hasil perhitungan diperoleh
thitung sebesar 3,243 lebih besar dari ttabel (>ttabel 2,093) dan sig. 0,044 (<0,05)
lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sehingga dapat diartikan regresi antara
variabel terikat kemandirian belajar (Y) dengan variabel bebas
ekstrakurikuler pramuka (X) berpengaruh positif dan signifikan dengan
koefisien korelasi 0,597 dengan kontribusi yang diberikan sebesar 35,6 %
sedangkan 64,4 % dipengaruhi oleh variabel lain. Jadi, hipotesis kedua yang
menyatakan ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap
kemandirian belajar siswa kelas V SDN Banyurip 02 dapat diterima.
E. Daftar Pustaka
Lickona, Thomas. 2012. Educating for charakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Mujdiman, Haris. 2011. Belajar mandiri (pembekalan dan penerapan). Surakarta: UNS Press.
Noor, Rohinah. 2012. The Hidden Curriculum (Membangun Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler). Yogyakarta: Insan Madani.
Novitasari. (2014). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Kelas IV SD N 1 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Skipsi FKIP UMS Surakarta.
Nugraha, Satya. 2013. Panduan Lengkap Pramuka: Siaga, Pengglang, Penegak, Pandega. Yogyakarta: Pustaka Mahardika.
Samani, Muclas & Hariyanto. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suyahman & Suprapti Hariyani. 2014. Materi Dasar Pendidikan Kepramukaan. Surakarta.