Transcript
Page 1: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya Hidup

dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

(Studi Pada Konsumen Kosmetik Wardah di Kabupaten Wonosobo)

Oleh: Ratna Wijayanti

Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh isu lingkungan,sikap

lingkungan,gaya hidup dan harga terhadap keputusan pembelian studi kasus

konsumen kosmetik wardah di Wonosobo. Dalam penelitian ini populasinya

adalah perempuan atau gadis yang berumur 15 tahun keatas. Penarikan

sampel dari populasi menggunakan metode purposive sampling dengan

kriteria perempuan atau gadis yang dijadikan sampel adalah perempuan atau

gadis yang mengkonsumsi produk kosmetik wardah sebanyak 3 kali dalam

kurun waktu 3 bulan terakhir. Jumlah sampel sebanyak 89.Alat analisis

menggunakan Regresi Linear Berganda. Lokasi penelitian di Kabupaten

wonosobo.Hasil dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa (1)isu

lingkungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian(2)sikap terhadap

lingkungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian(3)gaya hidup

berpengaruh terhadap keputusan pembelian(4)harga berpengaruh terhadap

keputusan pembelian(5)secara simultan isu lingkungan, sikap lingkungan,

gaya hidup, dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Kata Kunci: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Lingkungan, Gaya Hidup,

Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Page 2: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

PENDAHULUAN

Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan, telah merubah

cara pandang dan pola hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Hal ini

ditujukan pada perubahan pola pendekatan bisnis yang mulai mengarahkan

usaha dengan pendekatan aktivitas bisnis berbasis kelestarian lingkungan.

Begitu juga dengan produk kosmetik, dimana isu-isu lingkungan menjadi

pembicaraan dan peluang yang terjadi pada industri kosmetik menyebabkan

persaingan yang semakin ketat.

Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, konsumen akan menginginkan

produk yang alami dan dapat didaur ulang serta ramah lingkungan (Green

Product Cosmetics). Di Indonesia sendiri, produk hijau belum begitu dikenal

oleh konsumen. Walaupun demikian, terdapat beberapa produk hijau yang

diterima dengan baik oleh pasar Indonesia seperti kosmetik hijau (Yulindo

2013). Salah satunya adalah Wardah Kosmetik.

Konsumen akan menentukan mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi suatu

produk dilandasi oleh keputusan untuk membeli atau tidak membeli produk

tersebut. Dalam konteks proses pengambilan keputusan pembelian oleh

konsumen berwawasan lingkungan, produk ramah lingkungan merupakan

salah satu bentuk stimulus eksternal bagi konsumen, di samping iklan

berwawasan lingkungan. Faktor isu lingkungan merupakan faktor yang

dianggap mampu mempengaruhi keputusan pembelian.

Sikap lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang menjadi

pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Klaim ramah

lingkungan yang ada pada ecolabel akan membentuk sikap dan periku

konsumen terhadap lingkungan.

Gaya hidup juga mempengaruhi keputusan pembelian. Gaya hidup menurut

Engel, Blackwel dan Miniard 1995 adalah pola dimana orang hidup dan

Page 3: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

menggunakan uang dan waktunya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian adalah harga. Menurut (Monroe 2005) harga merupakan

pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk

atau jasa.

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya Hidup

dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian” pada Konsumen Kosmetik

Wardah di kabupaten Wonosobo. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah

untuk mengetahui pengaruh isu lingkungan terhadap keputusan pembelian,

pengaruh sikap terhadap lingkungan terhadap keputusan pembelian, pengaruh

gaya hidup terhadap keputusan pembelian, pengaruh harga terhadap

keputusan pembelian, serta pengaruh secara simultan isu lingkungan, sikap

terhadap lingkungan, gaya hidup, dan harga terhadap keputusan pembelian.

TINJAUAN PUSTAKA

Keputusan pembelian

Menurut Semuel Schiffman dan Kanuk (2004) keputusan pembelian

adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan yang ada, artinya bahwa

syarat seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif

pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses

dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.

Persepektif pengambilan keputusan menekankan pendekatan pemrosesan

informasi yang rasional terhadap perilaku pembelian konsumen (Mowen dan

Minor 2002). Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan dan keinginan disebut need arousal (Sutisna 2003). Jika sudah disadari

adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi

mengenai keberadaan produk yang diinginkannya.

Page 4: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

Isu Lingkungan

Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan yang dimilik

konsumen tentang lingkungan. Thompson dan Barton (1994) mengatakan bahwa

setidaknya terdapat dua motif atau nilai yang mendasari dukungan terhadap isu

lingkungan, antroposentris dan ekosentris, keduanya mengekspresikan dukungan

terhadap isu lingkungan dengan alasan yang berbeda. Antroposentrisme

menganggap manusia sebagai bentuk kehidupan paling penting dan bentuk

kehidupan lainnya hanyalah menjadi penting sejauh dapat berdampak pada atau

berguna bagi manusia sedangkan ekosentris menganggap bahwa alam memiliki

nilai intrinsik, nilai yang tidak bergantung pada kebergunaan bagi manusia

(Kortenkamp dan Moore).

Kedua sikap tersebut mendukung perilaku lingkungan berupa

akuntabilitas lingkungan namun dengan motivasi yang berbeda. Antroposentris

mendukung akuntabilitas lingkungan agar perilaku perusahaan terkendali

sehingga tidak membahayakan kehidupan manusia termasuk generasi yang akan

datang. Sementara itu, sikap ekosentris akan mendukung akuntabilitas lingkungan

agar perilaku perusahaan terkendali karena perusahaan tidak punya hak untuk

mengeksploitasi lingkungan kecuali untuk memenuhi kebutuhan vital sehingga

keanekaragaman hayati tetap terlindungi demi alam itu sendiri. Motivasi yang

berbeda ini akan mempengaruhi tingkat dukungan akuntabilitas lingkungan,

dalam hal ini ekosentris akan lebih mendukung terkendalinya perilaku perusahaan

daripada antroposentris. Hal ini dikarenakan oleh dukungan antroposentris

terbatas pada syarat bahwa hal itu tidak akan menurunkan kualitas hidup manusia.

Page 5: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

Sikap terhadap lingkungan

Sikap merupakan predisposisi yang telah dipelajari untuk berperilaku

konsisten dalam cara yang menguntungkan atau merugikan terhadap suatu obyek

(Sciffman dan Kanuk 2007). Environmental attitudes adalah perhatian pada

lingkungan nampak seperti suatu kepercayaan yang spesifik yang mana sebagian

besar melekat pada struktur kognitif dan harus dipertimbangkan sebagai suatu

pendapat dibandingkan sikap.

Sikap terhadap lingkungan (environmental attitudes) juga berarti sebuah

konsep dari teori sikap yang dibentuk dari kepercayaan dan pengaruh dari objek

tertentu. Lingkungan lah yang menjadi objek disini (environmental), namun

sangat sulit untuk didefinisikan dan telah memiliki implikasi dalam penelitian

umum mengenai sikap terhadap lingkungan (environmental attitudes). Sedangkan

sikap (attitudes) berdasarkan kepada nilai, yaitu memiliki struktur horizontal dan

vertikal dan cenderung dari umum menjadi lebih spesifik. Secara keseluruhan

pernyataan di atas dapat mempengaruhi keseluruhan dari struktur (Heberlein

1980).

Gaya hidup

Menurut Sutisna (2002), gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara

hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka

(aktifitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan),

dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di

sekitarnya (pendapat). Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup

Page 6: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

dan menghabiskan waktu serta uangnya (Engel 1994). Gaya hidup mencerminkan

pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia

menggunakan waktu dan uang (Solomon 1994).

Menurut Kasali (1998) gaya hidup akan mempengaruhi keinginan

seseorang untuk berperilaku dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi

seseorang.

Engel (1995) mendefinisikan gaya hidup sebagai pola dimana orang hidup

dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi

konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel

lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen.”

Sedangkan menurut Assael (1995) gaya hidup didefinisikan sebagai “A mode of

living that is identified by how people spend their time (activities), what they

consider important in their environment (interest), and what they think of

themselves and the world around them (opinions).”

Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) harga didefinisikan secara sempit

adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara luas

didefenisikan sebagai sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa,

atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk jasa tersebut. Dari defenisi tersebut dapat

Page 7: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

disimpulkan bahwa untuk memiliki atau memperoleh manfaat dari suatu produk

atau jasa, konsumen/ pelanggan dibebankan sejumlah uang untuk ditukarkan

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sumarsono, Yayat Giyatno tahun 2012, hasil

penelitian menunjukkan Tidak terdapat pengaruh positif dari pengetahuan

konsumen terhadap informasi-informasi lingkungan yang terdapat pada kemasan

produk terhadap keputusan pembelian produk detergen ramah lingkungan.

Terdapat pengaruh positif dari sikap konsumen terhadap dampak perilaku

konsumsi pada lingkungan terhadap keputusan pembelian produk detergen ramah

lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Fathor. A. S tahun 2012, Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Variabel nilai individu tidak berpengaruh terhadap perilaku

ekologis konsumen. Variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap perilaku

ekologis konsumen. Variabel gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku ekologis

konsumen.

Page 8: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

45

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Wonosobo, Populasinya adalah

perempuan atau gadis yang berumur 15 tahun keatas dengan jumlah sampel

perempuan atau gadis yang berumur 15 tahun keatas yang tinggal di

Kabupaten Wonosobo. Penarikan sampel dari populasi menggunakan metode

purposive sampling dengan kriteria perempuan atau gadis yang dijadikan

sampel adalah perempuan atau gadis yang mengkonsumsi produk kosmetik

wardah sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, dengan asumsi

bahwa perempuan atau gadis yang mengkonsumsi produk kosmetik wardah

telah mengenal kualitas bahan bahan yang di pakai dalam pembuatan produk

kosmetik wardaah yaitu sebanyak 89.

Teknik pengambilan sampling dengan metode purposive sampling

dengan memberikan kuesioner yang dibuat dalam bentuk skala likert. Setiap

pernyataan disediakan 5 alternatif jawaban yang memiliki skor 1 s/d 5, yaitu

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat

Tidak Setuju (STS). Kuesioner akan dibagikan secara langsung kepada

responden dengan harapan tingkat response rate tinggi.

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

analisis kuantitatif yaitu hasil penelitian ini diperoleh dari angka-angka

statistik yang kemudian di deskripsikan kedalam kalimat.

Uji analisis data yang digunakan adalah Uji kualitas data (uji validitas, uji

reliabilitas), Uji asumsi klasik ( uji multikolonieritas, uji Heteroskedastisitas,

uji Normalitas, Autokorelasi), analisis regresi berganda serta uji hipotesis (uji

t dan uji F) dan Koefisien Determinasi (R²).

Adapun bentuk persamaan regresinya adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ei

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

Page 9: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

46

a = Konstanta

b1,......., b5 = Koefisien Regresi

X1 = Isu lingkungan

X2 = Sikap terhadap lingkungan

X3 = Gaya hidup

X4 = Harga

e = Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

4.1.1. Data Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner

kepada masyarakat di Kabupaten Wonosobo. perempuan atau gadis

yang berumur 15 tahun keatas yang tinggal di Kabupaten Wonosobo.

Penarikan sampel dari populasi menggunakan metode purposive

sampling dengan kriteria perempuan atau gadis yang dijadikan

sampel adalah perempuan atau gadis yang mengkonsumsi produk

kosmetik wardah sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 3 bulan

terakhir. Adapun batas waktu penyebaran kuesioner adalah 1

minggu dan kuesioner yang dibagikan berjumlah 89.

Page 10: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

47

Tabel 4.1

Jumlah Sampel Dan Tingkat Pengembaliannya Kuesioner

Responden Diseb

ar

Kem

bali Gugur

Dipak

ai

Konsumen

Wardah 89 89 0 89

Jumlah 89 89 0 89

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Dari seluruh kuesioner yang dibagikan kepada responden

sebanyak 89 orang. Sebanyak 89 kuesioner yang kembali (100%).

Dari 89 kuesioner yang kembali tidak ada yang cacat, sehingga

semua data digunakan dalam penelitian ini.

4.1.2. Karakteristik Responden

1. Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dibedakan

menjadi 5 kelompok yaitu 15-25 Tahun, 26-35 tahun, 36-45

tahun, 46-55 tahun dan >55 tahun. Berdasarkan umur responden

disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Umur Responden

Page 11: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

48

Frequ

ency

Perc

ent

Vali

d

Perc

ent

Cumulati

ve

Percent

V

ali

d

15-25

Tahun

5 5.6 5.6 5.6

26-35

Tahun

10 11.2 11.2 16.9

36-45

Tahun

57 64.0 64.0 80.9

46-55

Tahun

5 5.6 5.6 86.5

>55

Tahun

12 13.5 13.5 100.0

Total 89 100.

0

100.

0

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa responden terbanyak

adalah yang berumur 36-45 tahun sebanyak 57 (64%)

responden, yang berumur >55 tahun sebanyak 12 (13,5%), yang

berumur 26-35 tahun sebanyak 10 (11,2%), yang berumur 15-25

tahun sebanyak 5 (5,6%) dan yang berumur 46-55 Tahun

sebanyak 5 (5,6%) responden.

2. Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dibedakan

menjadi 5 kelompok yaitu SD, SMP, SMA, Diploma dan

Page 12: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

49

Sarjana. Berdasarkan pendidikan responden disajikan dalam

tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Pendidikan

Frequ

ency

Perc

ent

Valid

Percen

t

Cumulative

Percent

V

ali

d

SD 9 10.1 10.1 10.1

SMP 27 30.3 30.3 40.4

SM

A

40 44.9 44.9 85.4

Dipl

oma

8 9.0 9.0 94.4

Sarja

na

5 5.6 5.6 100.0

Total 89 100.

0

100.0

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang

terbanyak adalah SMA sebanyak 40 (44,9%) responden,

responden yang berpendidikan SMP sebanyak 27 (30,3%)

responden, responden yang berpendidikan SD sebanyak 9

(10,1%) responden, responden yang berpendidikan Diploma

sebanyak 8 (9,0%) dan responden yang berpendidikan Sarjana

sebanyak 5 (5,6%) responden.

Page 13: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

50

4.1. Hasil Analisis Data

4.2.1 Uji Sikap lingkungan Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2006). Uji validitas yang digunakan adalah

dengan menghitung korelasi bivariate antara masing-masing

skor indikator dengan total skor konstruk. Suatu indikator

dikatakan valid apabila korelasi antara masing-masing indikator

menunjukkan hasil yang signifikan pada tingkat 0,00 dan 0,05.

Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas

Variabel Kisaran

Korelasi

Signifikansi Keterangan

Isu

lingkungan

0,473**

-

0,792**

0,00 Valid

Sikap

terhadap

lingkungan

0,618**

-

0,864**

0,00 Valid

Gaya

hidup

0,939**-

0,951** 0,00 Valid

Harga 0,840**

- 0,00 Valid

Page 14: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

51

0,905**

Keputusan

pembelian

0,708**

-

0,891**

0,00 Valid

Sumber: Lampiran 5, 2014

Variabel kompetensi mempunyai kisaran korelasi antara

0,473 sampai 0,792 dan signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tentang Isu

lingkungan yang mengukur variabel kompetensi dapat

dinyatakan valid. Variabel Sikap lingkungan mempunyai kisaran

korelasi antara 0,618 sampai 0,864 dan signifikan pada tingkat

0,000. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan

tentang Sikap lingkungan yang mengukur variabel Sikap

lingkungan dapat dinyatakan valid. variabel Gaya hidup

mempunyai kisaran korelasi antara 0,939 sampai 0,951 dan

signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa

pertanyaan-pertanyaan tentang Gaya hidup yang mengukur

variabel Gaya hidup dapat dinyatakan valid. Variabel harga

mempunyai kisaran korelasi antara 0,840 sampai 0,905 dan

signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa

pertanyaan-pertanyaan tentang harga yang mengukur variabel

harga dapat dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Page 15: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

52

Uji konsistensi internal (uji reliabilitas) dilakukan dengan

menghitung koefisien (Cronbach) alpha dari masing-masing

variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut

dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien cronbach

alpha lebih dari 0,60 (Nunnaly dalam Imam Ghozali, 2001).

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel -

hit

T

an

da

-

bata

s

Keteran

gan

Isu

lingkungan

0,7

45

> 0,7 Reliabel

Sikap

terhadap

lingkungan

0,9

00

> 0,7 Reliabel

Gaya hidup 0,9

61

> 0,7 Reliabel

Harga 0,9

40

> 0,7 Reliabel

Keputusan

pembelian

0,9

16

> 0,7 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil

uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel

mempunyai koefisien cronbach alpha yang cukup besar yaitu

diatas 0,70 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur

masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang

berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan kuesioner yang handal.

Page 16: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

53

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan dengan menganalisis

korelasi antar variabel independen pada nilai Tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (Ghozali, 2006). Jika hasil uji nilai

Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%

(Ghozali, 2006). Selanjutnya dengan melihat VIF jika tidak

terdapat nilai VIF yang lebih dari 10 menunjukkan bahwa antar

variabel independen dalam model regresi tidak terdapat

multikolinieritas. Tabel 4.6 di bawah ini menunjukkan ringkasan

dari hasil uji multikolinieritas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel

Independen

Collinearity

Statistics Kesimpulan

Tolerance VIF

Isu lingkungan .946

1.

0

5

7

Tidak ada

multikolinieritas

Sikap terhadap

lingkungan .982

1.

0

1

8

Tidak ada

multikolinieritas

Gaya hidup .953 1.

0

5

Tidak ada

multikolinieritas

Page 17: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

54

0

Harga .988

1.

0

1

3

Tidak ada

multikolinieritas

Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa tidak

ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang

dari 0,10. Selanjutnya hasil perhitungan VIF juga menunjukkan

hal yang sama yaitu tidak ada satu pun variabel independen yang

memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel

independen dalam model regresi.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak

terjadi heteroskedastisitas. Untuk melakukan pengujian terhadap

asumsi ini dilakukan dengan menggunakan analisis dengan

grafik plots. Apabila titik-titik menyebar secara acak baik di atas

maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka dinyatakan

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

Page 18: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

55

Gambar 4.1.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Primer diolah, 2015

Page 19: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

56

Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0

pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi

yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi, variabel residual memiliki harga normal.

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

statistik non-parametik One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test.

Nilai signifikansi dari residual yang terhargakan secara normal

adalah jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) dalam uji One-Sample

Kolmogorof-Smirnof Test lebih besar dari α = 0,05. Uji

normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandar

dized

Residual

N 89

Normal

Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.3484844

3

Page 20: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

57

Most Extreme

Differences

Absolute .148

Positive .077

Negative -.148

Kolmogorov-

Smirnov Z

1.396

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.081

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer diolah, 2015

Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan

normalitas dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorof-

Smirnof Test memiliki probabilitas tingkat signifikansi di atas

batas α = 0,05 yaitu 0,081. Hal ini berarti dalam model regresi

terdapat variabel residual atau variabel pengganggu yang

terharga secara normal.

4. Uji Autokorelasi

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai Durbin

Watson menunjukkan angka 1,579. Nilai dl dan du didapat

dengan melihat tabel Durbin Watson dengan n = 89 dan k = 4.

Nilai dl sebesar 1,5627 dan nilai du sebesar 1,7501. Dengan

demikian nilai DW berada pada daerah ketidak pastian yang

ditunjukkan dengan dl< dw< du (1,5627 < 1,579 < 1,7501).

Page 21: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

58

Gambar 4.2

Pengujian Asumsi Autokorelasi

Sumber : Lampiran 7, 2015

5. Uji Linearitas

Uji terhadap linieritas berguna untuk mengetahui

kebenaran bentuk model empiris yang digunakan dan menguji

variabel yang relevan untuk dimasukkan dalam model empiris.

Dengan kata lain uji linier bermanfaat untuk mengetahui adanya

dw

1,579

0 dL

1,5

627

dU

1,7

501

(4-dU)

2,24

99

(4-dL)

2,43

73

Daerah

Penolakan

Ho

Daerah

Penolakan

Ho

Daerah

Penerimaan

Ho

Daerah

Ketidak

pastian

Daerah

Ketidak

pastian

4

Page 22: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

59

kesalahan dalam spesifikasi model. Uji linier yang digunakan

adalah Ramsey, dimana kriterianya bila probabilitas F hitung > a

(5 %), maka spesifikasi model sudah benar (Ghazali, 2005).

Tabel 4.8

Pengujian Linearitas

Model

F Sig.

Isu lingkungan 1,630 0,114

Sikap terhadap

lingkungan

0,955 0,510

Gaya hidup 1,329 0,194

Harga 1,316 0,237

Sumber : Lampiran 7, 2015

Dari table 4.8 terlihat bahwa nilai F hitung < dari nilai F

table 2,73 dan nilai signifikansi > 0,05, maka asumsi Linearitas

dapat diterima (hubungan antara X dengan Y bersifat Linear)

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Page 23: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

60

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh isu

lingkungan, Sikap lingkungan, gaya hidup, Harga terhadap

keputusan pembelian. Adapun bentuk persamaan regresinya adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ei

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b1,......., b5 = Koefisien Regresi

X1 = Isu lingkungan

X2 = Sikap terhadap lingkungan

X3 = Gaya hidup

X4 = Harga

e = Error

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program

komputer, hasil output dapat diringkas sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Page 24: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

61

Model

Unstandardiz

ed

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

B

Std

.

Err

or Beta t

Si

g.

1 (Constant) -

11.8

58

2.5

68

-

4.6

17

.0

0

0

Isu

lingkungan

.571 .10

9

.363 5.227 .0

0

0

Sikap

terhadap

lingkungan

.386 .06

4

.413 6.061 .0

0

0

Gaya hidup .770 .11

3

.472 6.809 .0

0

0

Harga .267 .07

1

.256 3.764 .0

0

0

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program

statistik komputer SPSS for Windows Release 17.00 diperoleh hasil

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = -11,856+ 0,571X1 + 0,386X2 + 0,770X3 + 0,267X4 +

Interprestasi Koefisien Regresi

Page 25: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

62

a. = -11,858

Artinya apabila isu lingkungan (X1), Sikap terhadap

lingkungan (X2), gaya hidup (X3), Harga (X4), sama dengan nol,

maka keputusan pembelian (Y) turun sebesar 11,858 dengan

asumsi variabel lain adalah konstan (cateris paribus).

b. b1 = 0,571

Koefisien regresi untuk variabel isu lingkungan (X1)

sebesar 0,571 (searah positif) artinya jika isu lingkungan (X1)

meningkat satu persen, maka keputusan pembelian (Y) akan

meningkat sebesar 0,571 persen dengan ketentuan variabel Sikap

lingkungan (X2), gaya hidup (X3), Harga (X4) konstan.

c. b2 = 0,386

Koefisien regresi untuk variabel Sikap lingkungan (X2)

sebesar 0,386 (searah positif) artinya jika Sikap lingkungan (X2)

meningkat satu persen, maka keputusan pembelian (Y) akan

meningkat sebesar 0,386 persen dengan ketentuan variabel isu

lingkungan (X1), gaya hidup (X3), Harga (X4) konstan.

d. b3 = 0,770

Koefisien regresi untuk variabel gaya hidup (X3) sebesar

0,770 (searah positif) artinya jika gaya hidup (X3) meningkat satu

Page 26: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

63

persen, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar

0,770 persen dengan ketentuan variabel isu lingkungan (X1),

Sikap lingkungan (X2), Harga (X4) konstan.

e. b4 = 0,267

Koefisien regresi untuk variabel Harga (X4) sebesar 0,267

(searah positif) artinya jika Harga (X4) meningkat satu persen,

maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0,267

persen dengan ketentuan variabel isu lingkungan (X1), Sikap

lingkungan (X2), gaya hidup (X3) konstan.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis 1, 2, 3, dan 4

yaitu dugaan adanya pengaruh antara variabel independen isu

lingkungan (X1), Sikap lingkungan (X2), gaya hidup (X3), Harga

(X4) secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen Keputusan pembelian (Y). Berikut ini

pengujian untuk masing-masing variabel independen:

a. Pengaruh isu lingkungan terhadap keputusan pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b1 = 0 ( variabel isu lingkungan secara individu tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan

pembelian )

Page 27: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

64

Ho: b1 0 ( variabel isu lingkungan secara individu

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan

pembelian )

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel (df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987

3) Kriteria pengujian:

Ho diterima dan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung

ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila : -thitung - ttabel atau

thitung ttabel

Gambar 4.3. Daerah Penerimaan Ho dan Penolakan Ho

isu lingkungan

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak

dan Ha diterima

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung

5,799

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak

0

Page 28: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

65

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6 dapat diketahui

nilai thitung adalah 5,799. Apabila koefisien tersebut diuji

dengan cara membandingkan thitungdengan ttabel ( = 5% =

0,05, df = n-k = 89-4= 85), maka didapatkan hasil bahwa

thitung (5,799) > ttabel (1,987) yang berarti Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya bahwa variabel isu lingkungan secara

individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel keputusan pembelian. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan isu lingkungan

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

diterima.

b. Pengaruh sikap terhadap lingkungan terhadap keputusan

pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b2 = 0 (variabel Sikap lingkungan secara individu tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan

pembelian)

Ho: b2 0 (variabel Sikap terhadap lingkungan secara

individu mempunyai pengaruh terhadap variabel

keputusan pembelian)

Page 29: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

66

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel (df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987

3) Kriteria pengujian:

Ho diterima dan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung

ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila : -thitung - ttabel atau

thitung ttabel

Gambar 4.4 Daerah Penerimaan Ho Dan Penolakan Ho

Variabel Sikap lingkungan

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak

dan Ha diterima

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6 dapat diketahui

nilai thitung adalah 9,002. Apabila koefisien tersebut diuji

dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel ( = 5%

= 0,05, df = n-k = 89-4= 85), maka didapatkan hasil bahwa

thitung 9,002 ttabel 1,987 yang berarti Ho ditolak dan Ha

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung

9,002

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak 0

Page 30: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

67

diterima. Artinya bahwa variabel Sikap terhadap

lingkungan secara individu mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan

sikap lingkungan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian diterima.

c. Pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b3 = 0 ( variabel gaya hidup secara individu tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan

pembelian )

Ho: b3 0 (variabel gaya hidup secara individu

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan

pembelian)

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel (df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987

3) Kriteria pengujian:

Page 31: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

68

Ho diterima dan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung

ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila : -thitung - ttabel atau

thitung ttabel

Gambar 4.5. Daerah Penerimaan Ho dan Penolakan Ho

Variabel Gaya hidup

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak

dan Ha diterima

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6 dapat

diketahui nilai thitung adalah 6,539. Apabila koefisien

tersebut diuji dengan cara membandingkan thitung dengan

ttabel ( = 5% = 0,05, df = n-k = 89-4= 85), maka

didapatkan hasil bahwa thitung ( 6,539) ttabel ( 1,987 ) yang

berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa

variabel gaya hidup secara individu mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung

6,539

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak 0

Page 32: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

69

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 yang menyatakan

gaya hidup berpengaruh terhadap Keputusan pembelian

diterima.

d. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

Langkah-langkah pengujian:

1) Ho: b4 = 0 ( variabel harga secara individu tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan

pembelian )

Ho: b4 0 ( variabel harga secara individu mempunyai

pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian )

2) Menentukan tingkat signifikansi

level of significant = 5% = 0,05,

ttabel (df = n-k = 89-4= 85;0,05) = 1,987

3) Kriteria pengujian:

Ho diterima dan Ha ditolak apabila : - t tabel thitung

ttabel

Ho ditolak dan Ha diterima apabila : -thitung - ttabel atau

thitung ttabel

Page 33: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

70

Gambar 4.6. Daerah Penerimaan Ho dan Penolakan Ho

Variabel Harga

4) Kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak dan

Ha diterima

Dari hasil olahan data pada tabel 4.6 dapat

diketahui nilai thitung adalah 5,702. Apabila koefisien

tersebut diuji dengan cara membandingkan thitung dengan

ttabel ( = 5% = 0,05, df = n-k = 89-4= 85), maka

didapatkan hasil bahwa thitung (5,702) ttabel ( 1,987 ) yang

berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa

variabel harga secara individu mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 yang menyatakan

Daerah

Ho ditolak

Daerah

Ho diterima

ttabel

1,987

thitung

5,702

ttabel -1,987

Daerah

Ho ditolak 0

Page 34: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

71

harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian

diterima.

2. Pengujian Secara Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel atribut

produk secara simultan terhadap keputusan pembelian.

Tabel 4.10

Uji F

ANOVAb

Model

Sum

of

Squ

ares df

Me

an

Squ

are F

Si

g.

1 Regressi

on

779.

006

4 194

.75

2

33.

70

6

.0

00a

Residual 485.

353

84 5.7

78

Total 126

4.36

0

88

a. Predictors: (Constant ), Harga, Isu lingkungan, Sikap

lingkungan, Gaya hidup

b. Dependent Variable: Kepuasan

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Page 35: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

72

Perumusan hipotesis

a. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (Tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel isu lingkungan, Sikap terhadap

lingkungan, gaya hidup, Harga, terhadap keputusan

pembelian secara simultan).

b. Ha : b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan

antara variabel isu lingkungan, Sikap terhadap lingkungan,

gaya hidup, Harga terhadap keputusan pembelian secara

simultan).

Kriteria pengujian

a. Bila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, artinya secara simultan

variabel isu lingkungan, Sikap lingkungan, gaya hidup, Harga

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian .

b. Bila Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima, artinya secara simultan

variabel isu lingkungan, Sikap terhadap lingkungan, gaya

hidup, Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian .

Dengan level of significant (α) 5 % dan df = n-k- = 89-4-1

= 84, diperoleh F-tabel = 2,48.

Statistik uji F = 33,706.

Hasil uji :

Diperoleh nilai Fhitung = 33,706> Ftabel = 2,48, maka Ho

ditolak atau Ha diterima, artinya ada pengaruh secara simultan

Page 36: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

73

antara isu lingkungan (X1), Sikap terhadap lingkungan (X2), gaya

hidup (X3), Harga (X4), terhadap keputusan pembelian (Y).

Gambar 4.7 Kurva Normal Penentuan Daerah Penerimaan Uji F

3. Pengujian R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien Determinasi (R2) ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel

dependen. Nilai Koefisien Determinasi (R2)mempunyai range

antara 0-1. Semakin besar R2

mengindikasikan semakin besar

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen.

Tabel 4.11

Uji Determinasi

Ftabel 2,48 Fhitung 33,706

Daerah

penerimaan Ho Daerah penolakan

Ho

Page 37: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

74

Model Summaryb

M

od

el

R

R

Squar

e

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .785a .616 .598 2.404

a. Predictors: (Constant), Harga, Gaya Hidup, Sikap Lingkungan,

Isu Lingkungan

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Hasil dari regresi diperoleh R2 (Koefisien Determinasi)

sebesar 0,616 artinya variabel dependen (Y) dalam model

keputusan pembelian (Y) dijelaskan oleh variabel independen

(X) yaitu isu lingkungan (X1), Sikap terhadap lingkungan (X2),

gaya hidup (X3), Harga (X4) sebesar 61,6%, sedangkan sisanya

sebesar 38,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan

di dalam model.

Page 38: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

75

Page 39: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

76

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh isu lingkungan, sikap

lingkungan, gaya hidup dan harga terhadap keputusan pembelian adalah sebagai berikut

:

1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung isu lingkungan sebesar 5,799

lebih besar dari ttabel (1,987), maka nilai thitung berada di daerah penolakan Ho

sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Isu lingkungan terhadap

keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis 1 diterima

2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sikap terhadap lingkungan

sebesar 9,002 lebih besar dari ttabel (1,987), maka nilai thitung berada di daerah

penolakan Ho sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan sikap terhadap

lingkungan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis 2 diterima

3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung gaya hidup sebesar 6,539 lebih

besar dari ttabel 1,987, maka nilai thitung berada di daerah penolakan Ho sehingga

keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh yang positif dan signifikan gaya hidup terhadap keputusan pembelian.

Dengan demikian hipotesis 3 diterima

Page 40: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

77

4. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung harga sebesar 5,702 lebih besar

dari ttabel (1,987), maka nilai thitung berada di daerah penolakan Ho sehingga

keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh yang positif dan signifikan antara harga terhadap keputusan

pembelian . Dengan demikian hipotesis 4 diterima

5. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 337,06 lebih besar daripada

Ftabel (2,48) dengan signifikansi F sebesar 0,000< 0,05. maka keputusannya menolak

Ho dan menerima Ha. Dengan demikian secara simultan kelima variabel

independen yaitu variabel isu lingkungan (X1), sikap terhadap lingkungan (X2),

gaya hidup (X3), harga (X4) secara bersama-sama signifikan mempengaruhi

keputusan pembelian (Y). Dengan demikian hipotesis 5 diterima.

5.2. Saran

Ada beberapa saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini kepada produsen

kosmetik Wardah maupun produsen kosmetik yang ramah lingungan lainnya antara

lain:

1. Isu lingkungan dan sikap terhadap lingkungan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian sehingga Perusahaan harus tetap melakukan edukasi

dan kampanye kepada maysarakat tentang pentingnya kesadaran akan lingkungan

dan manfaat yang bisa mereka ambil dari pemakainan produk kosmetik ramah

lingkungan.caranya dengan mengiklankan produk merek kepada masyarakat baik

melalui media televisi, media cetak,maupun media luar ruang sebagai sarana yang

efektif untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan

lingkungan. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan pelestarian dan

Page 41: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

78

pemeliharaan lingkungan maka akan meningkatkan keputusan pembelian terhadap

produk ramah lingkungan.

2. Gaya hidup menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi seseorang dalam

melakukan pembelian produk ramah lingkungan.Perusahaan dapat memanfaatkan

hal ini dengan menciptakan produk produk yang inovatif dan berkelas sehingga

orang yang memakai produk mereka akan merasa bangga dan meningkatkan status

sosial mereka.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara harga terhadap keputusan

pembelian.Kami sarankan kepada perusahaan dalam penetapan harga suatu produk

agar memperhatikan antara kualitas produk dan harga jual yang di tetapkan.Buat

harga yang kompetitif tapi tetap dengan menyuguhkan produk yang lebih baik dan

tentu saja ramah lingkungan.

4. Karena secara simultan kelima variabel independen yaitu variabel isu lingkungan,

sikap lingkungan, gaya hidup dan harga secara bersama-sama signifikan

mempengaruhi keputusan pembelian maka perusahaan dapat mengkombinasikan

kelima hal tersebut di dalam strategi produksi dan pemasarannya untuk

meningkatkan keputusan pembelian produk ramah lingkungan.

5.3. Agenda penelitian mendatang

Bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang sejenis hasil yang

ditemukan dalam penelitian ini agar dapat dijadikan sumber ide dan masukan bagi

pengembangan penelitian ini dimasa yang akan datang, maka perluasan yang

disarankan dari penelitian ini antara lain adalah:

1. menambah variabel independen yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Page 42: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

79

2. Untuk alat analisis yang dianjurkan dalam penelitian mendatang bisa menggunakan

analisis SEM agar hasilnya lebih dapat bisa digeneralisasikan.

3. Menggunakan produk lain sebagai bahan penelitian selain produk kosmetik wardah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. 2014. Pengaruh Variable Antesden Perilaku Konsumen Berwawasan Lingkungan

Mahasiswa Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah di Wonosobo dengan

Pendekatan Theory of Planned Behavior. Tesis. Universitas Jenderal Soedirman.

Purwokerto.

Assael, Henry, 1995. Costumer Behavior And Marketing Action.Keat Publishing Company,

Boston.

Page 43: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

80

Attayaya. 2009.Pemasaran berwawasan lingkungan hidup di akses dari

http://members.fortunecity.com/lingkungan/artikel/gerakan

khijau.html.Tuesday,Oktober 27,2009 jam 19:00

Ayu dan Noviasari, Marhadi, Nursyamsi 2013. Pengaruh Strategi Green Marketing Pada

Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Rumah Di

Perumahan PT. Asta Karya Pekanbaru

Campbell IM. 1983. Biomass, Catalyst and Liquid Fuels. Technomic Publishing Co. Inc,

Pensylvania.

Cason TN, Gangadharan L. 2002.Environmental labeling and incomplete consumer

information in laboratory markets Journal of Environmental Economics and

Management.Volume 43 Pages113-134.Academic Press

Chan, Y.K.R. 1999, "Environmental attitudes and behaviour of consumers in China: survey

findings and implications".Journal of International Consumer Marketing, Vol. 11 No.

4, pp. 25-53. Chan 2001

______Corporate Social Responsibility.Jakarta: The Jakarta Consulting Group, 2006.

De Young, R. 1986. Some psychological aspects of recycling: The structure of conservation

satisfactions. Environment and Behavior, 18, 435-449

Engel 1995

Engel, dkk. 1994. Perilaku Konsumen. Terjemahan, Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.

Engel,J.F.,Blackwel,R.D., Miniard,P.W. 1995.Consumer Behavior.Vol.8 Edition.Forth

Worth,Texas:The Dryden Press.

Fang Chen,Mei.2009.Attitude toward organic foods among taewanese as related to health

consciousness,environmental attitudes and the mediating effect of a healthy

lifestyle.British food Journal.Vol.III No.pp.165-178

Fathor. A. S 2012. Pengaruh Nilai Individu, Pengetahuan Dan Gaya Hidup Terhadap

Penentu Perilaku Ekologis Konsumen.

Page 44: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

81

Ferdinand, Augusty 2006.Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang.

Fryxell, G. and C. Lo. 2003 The influence of environmental knowledge and values on

managerial behaviors on behalf of the environment: an empirical examination of

managers in China. Journal of Business Ethics, 46, pp: 45–59.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haryadi,Hendi. 2009.Administrasi perkantoran untuk manajemen dan staf.Jakarta

Selatan:Trans Media Pustaka.

Hawkins, Best, Coney. 2005. Consumer Behavior : Building Marketing Strategy. USA,

Boston : Mc Graw-Hill.

Heberlein,Thomas A.Madison,Wisconsin. 1980 Enfironmental Attitudes 2/81,241-270.

Kasali, Rhenald. 1995, Manajemen Pergaya hidupan: Konsep dan Aplikasinya diIndonesia,

Edisi empat. PAU Ekonomi UI, Jakarta.

Kohlberg, L. 1969, Stage and Sequence: The Cognitive Development Approach

Kortenkamp dan Moore. 2006.time,Uncentainty,and indifidual Differences in decisions to

Coperate in Recource Dillemans.Personality and SociallPsicology Bulletin.Vol

32,603-615.

Kotler dan Armstrong 2008. Dasar – dasar pemasaran. Jakarta : Prenhallindo.

Kotler, Philip 2004.Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian , Edisi

Kedelapan, Jakarta : Erlangga.

Page 45: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

82

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Kontrol. Jakarta : PT. PrehallindoKotler, Philip 2002. Manajemen Pemasaran : Alih

Bahasa, Alexander Sindoro, Jakarta : Prenhalindo.

Laroche, M., Bregeron, J., & Forleo, G.B. 2001. Targeting consumers who are willing to pay

more for environmentally friendly product. Journal of Consumer Marketing, 18, 6,

503-520.

Monroe, Allard C.R. Van Riel et al., 2005. Marketing Antecedent of Industrial Brand Equity:

An Empirical Investigation in Spesialty Chemical. Industrial Marketing Management

(12) 841- 847.

Mowen dan Minor 1998.Consumer Behavior Vol.5 Edition New Jersey:Prentice Hall.

Mowen, John, C., dan Minor, M., (2002), Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima

(terjemahan), Erlangga, Jakarta.

Naess, Arne. 1973. The Shallow and the deep,Long-Range Ecology Movemen

Nawawi. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta: UGM Press

Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2002. Perilaku konsumen dan strategi pemasarann.

Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Piaget 1958. The Growth of Logical Thinking from Childhood to Adolescence. New York:

Basic Books.

Purwati, Heri Setiawan dan Rohmawati 2012. Pengaruh Isu lingkungan Dan Sikap

lingkungan Terhadap Keputusan pembelian Motor Honda Matic Beat (Studi Kasus

Pada PT. Nusantara Solar Sakti).

Rahmansyah,Deka 2013.Analisis factor factor Yang Mempengaruhi pembelian Ulang produk

Pada Toko Tauko Medan.Universitas Sumatra Utara.

Page 46: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

83

Ranogejec et al. 2009. Consumers' attitudes analysis regarding organic food in Eastern

Croatia. University of J. J. Strossmayer in Osijek, Faculty of agriculture, Department

for agricultural economics, Trg Svetog Trojstva 3, HR-31000 Osijek, Croatia.

Schifferstein, H. N. J., & Oude Ophuis P. A. M. (1998). Health-related determinants of.

Consumer Behavior.Vol 5. New Jersey:Prentice Hall.

Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L. 1991. Consumer Behaviour. 4th Ed. New Jersey : Prentice

Hall.

Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L. 1994. Consumer Behaviour. 5th Ed. New Jersey : Prentice

Hall.

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. 1997. Consumer behavior 6th ed.. USA: Prentice Hall

Inter-national, Inc.

Solomon.M.R 1994.Consumer Behavior,Buying,Having and Being 4th

Editions.New Jersey

Prentice Hall.

Sproles G. B. & Kendall, E. L. 1986. A methodology for profiling consumers’

decision making styles. Journal of Consumer Affairs, 20(2), 267-279.

Sugiyono 2000. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sumarsono, Yayat Giyatno 2012.Analisis Sikap Dan Pengetahuan Konsumen Terhadap

Ecolabelling Serta Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian Produk Ramah

Lingkungan.

Sumarwan, Ujang. 2003. “ Perilaku Konsumen “. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sutisna,2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, cetakan kedua, PT Remaja

Rosdakarya.

Swasta.Basu.1997.Azas-azas Marketing,Liberty:Jakarta.

Page 47: Pengaruh Isu Lingkungan, Sikap Terhadap Lingkungan, Gaya ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Isu-Lingkungan-Sikap... · Isu lingkungan erat hubungannya dengan pengetahuan

84

Swastha, Basu DH. 2006, Asas-asas Marketing, Edisi IV, Yogyakarta : Liberty.

Swastha, Basu DH. 2007, Asas-asas Marketing, Edisi V , Yogyakarta : Liberty.

Swastha,Basu DH. 2003. Asas-asas Marketing, Edisi III , Yogyakarta : Liberty.

Thompson, S.C., Cagnon and Barton, M.A., 1994. Ecocentric and athroposentric attitudes

toward the environtment, Journal of Environment Psychology, Vol 14, 149-157.

Tjiptono, Fandi 2002. Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, Jogjakarta, Andi Offset.

Wibowo, S.F. dan Karimah, M.P. 2012. Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall).

Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 3, No. 1. h.1-15. Yulindo

2013.

Zulkarnain, Windi Yulisa Dan Ulfah. 2013.Pengaruh Kemasan, Kualitas, Merek Dan Isu

lingkungan Terhadap Keputusan pembelian Sampo Pantene Pada Mahasiswa. Jurnal,

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


Top Related