PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PRODUCTION PLANT PT INDOCEMENT
TUNGGAL PRAKARSA TBK CITEUREUP
Sinta Yulis Salistera
Program Studi Administrasi Niaga
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
Retno Kusumastuti
Abstrak
Implikasi globalisasi pada manajemen sumber daya manusia tampaknya masih kurang diperhatikan. Perusahaan yang memiliki keunggulan dalam kualitas sumber daya manusia akan dapat dipersiapkan keunggulannya dalam memenangkan pangsa pasar bebas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu harus segera dilakukan. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik tergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan. Lingkungan kerja memiliki peranan penting karena lingkungan kerja mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Pada penelitian ini, data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 97 karyawan dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki korelasi yang kuat terhadap produktivitas kerja karyawan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan produktivitas kerja karyawannya. Namun diantara lingkungan kerja fisik dan non fisik, yang memiliki pengaruh paling besar adalah lingkungan kerja non fisik dan yang harus lebih diperbaiki adalah lingkungan kerja fisik.
Kata kunci : lingkungan kerja, produktivitas kerja, pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
Abstract
The implication of globalization on human resource management seems having less attention. Company that having an excellent quality of human resource can be prepared to conquer the global market. Therefore the efforts to improve the quality of human resource have to be done. A well developed company is depends on its employee’s productivity. Workplace environment having a major role because it can affects the spirit and enthuasiasm of employees in the work. The aims of this study is to analyze whether there is an influence between workplace environment on employee’s productivity. The data of this study were obtained by distributing questionnaires to 97 employees by using simple linear regression method. The results of this study indicate that the workplace environment has a strong correlation with employee’s productivity. The conclusion of this study is that there is a positive and significant effect between workplace environment on employee’s productivity.
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
But among the physical workplace environment and non-physical (behavioral), which has the most impact is non-physical (behavioral) environment and that must be regenerated is physical workplace environment.
Key word : workplace environment, employee’s productivity, impact of workplace environment on employee’s productivity
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Dessler (2006), globalisasi mengacu pada kecenderungan perusahaan untuk
memperluas penjualan, kepemilikan, dan/atau manufaktur mereka ke pasar baru di luar
negeri. Globalisasi yang luas berarti meningkatkan persaingan, dan meningkatnya persaingan
berarti lebih kuat dorongan untuk menjadi perusahaan “kelas dunia” – untuk menekan biaya,
untuk membuat karyawan lebih produktif, dan menemukan cara-cara baru untuk melakukan
segala hal dengan lebih baik dan tidak terlalu mahal.
Untuk memenangkan persaingan di pasar global, perusahaan harus berupaya dalam
mengembangkan produk baru yang inovatif, memiliki kemampuan baru, menciptakan
komitmen karyawan dan layanan yang maksimal kepada pelanggan. Implikasi globalisasi
pada manajemen sumber daya manusia tampaknya masih kurang diperhatikan. Perusahaan
yang memiliki keunggulan dalam kualitas sumber daya manusia akan dapat dipersiapkan
keunggulannya dalam memenangkan pangsa pasar bebas. Oleh karena itu, upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu harus segera dilakukan. Untuk mencapai
hasil yang maksimal maka sumber daya manusia atau tenaga kerja sebagai faktor penggerak
dalam melaksanakan suatu kegiatan haruslah memiliki kemampuan atau kualitas yang baik.
Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik tergantung pada produktivitas tenaga kerja
yang ada di perusahaan.
Pengukuran produktivitas kerja pada karyawan biasanya cocok untuk diterapkan pada
perusahaan manufaktur. Karyawan merasakan tekanan yang ditimbulkan oleh pengukuran
atau peningkatan produktivitas kerja. Manajemen perusahaan seringkali tidak dapat mengukur
kenaikan produktivitas kerja karyawan (Dressler, 1990).
Semangat dan kegairahan kerja karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tersebut antara lain
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
adalah jumlah dan komposisi dari kompensasi yang diberikan, penempatan yang tepat,
latihan, rasa aman di masa depan, mutasi, promosi dan masih banyak faktor-faktor lainnya. Di
samping faktor-faktor tersebut masih ada faktor lain yang juga mempengaruhi semangat dan
kegairahan kerja dalam pelaksanaan tugas yaitu lingkungan kerja. Meskipun faktor ini adalah
penting dan besar pengaruhnya, tapi banyak perusahaan yang sampai saat ini kurang
memperhatikan faktor ini (Nitisemito, 2000).
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan produsen semen berkualitas yang
terkemuka di Indonesia sejak tahun 1975. Perusahaan ini berkecimpung dalam industri semen
dengan mengelola penambangan bahan baku. Dua belas pabrik Indocement berada di 3 lokasi
yaitu Bogor, Cirebon, dan Kotabaru. Terdapat 9 pabrik semen dalam satu lokasi milik PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Lokasi Production Plant
merupakan pabrik semen terbesar di dunia, mengoperasikan 9 pabrik dengan kapasitas
produksi terpasang sebesar 11,9 juta ton semen per tahun. Selama 2011, Indocement menjual
lebih dari 16 juta ton semen dan klinker, atau naik 15,2% dari 2010.
Alasan penulis mengadakan penelitian pada lokasi Production Plant adalah karena
Production Plant memerlukan sejumlah karyawan pelaksana yang memiliki fisik yang kuat,
cekatan, tahan terhadap temperatur atau radiasi panas, emisi gas dan debu, kebisingan,
lingkungan berdebu serta getaran-getaran atau vibrasi yang merupakan bagian dari
lingkungan kerja mereka di area pabrik. Karena produktivitas mereka dalam bekerja dapat
mempengaruhi aktivitas dan profitabilitas perusahaan.
Pokok Permasalahan
Dalam penelitian ini terdapat pokok masalah yang dituangkan dalam pertanyaan
sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pada karyawan
Production Plant PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara
lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada Production Plant PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor, Jawa Barat.
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
TINJAUAN TEORITIS
Lingkungan Kerja
Ligkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan (Nitisemito,
2000;183). Suryadi Perwiro Sentoso (2001; 19-21) yang mengutip pernyataan Prof. Myon
Woo Lee sang pencetus teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, bahwa pihak
manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu iklim dan suasana kerja yang bisa
membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama.
Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja
terbagi menjadi 2 yakni: (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik.
Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti (2009) yang dimaksud dengan lingkungan kerja fisik yaitu
semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja dimana dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja
fisik sendiri dapat dibagi dalam dua kategori, yakni:
1. Lingkungan yang Langsung Berhubungan dengan Karyawan
Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2005), tata ruang kerja (office layout)
yang baik akan mendukung terciptanya hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan
maupun dengan atasan karena akan mempermudah mobilitas bagi karyawan untuk
bertemu. Hal ini akan meningkatkan gairah dan semangat kerja karyawan dan secara tidak
langsung akan meningkatkan efektivitas kinerja karyawan
2. Lingkungan Perantara
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan
karyawan, diantaranya adalah:
a. Penerangan/cahaya di tempat kerja
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat
keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan
(cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan.
b. Temperatur/suhu udara di tempat kerja
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia
masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur luar
tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari
keadaan normal tubuh.
c. Kelembaban di tempat kerja
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan
dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara,
dan secara bersama-sama antara temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan
radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat
menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya.
d. Sirkulasi udara di tempat kerja
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga
kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar dikatakan kotor
apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan
gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara
segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja.
e. Kebisingan di tempat kerja
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah
kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Karena pekerjaan
membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat.
f. Getaran mekanis di tempat kerja
Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian
dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat mengganggu tubuh karena
ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun frekuensinya.
g. Bau-bauan di tempat kerja
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena
dapat mengganggu konsentrasi bekerja dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat
mempengaruhi kepekaan penciuman.
h. Keamanan di tempat kerja
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka
perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di
tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Kemanan (SATPAM).
Lingkungan Kerja Non Fisik
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun
dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga
merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Menurut Alex S.
Nitisemito (2000) perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung
kerjasama antar tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di
perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi
yang baik dan pengendalian diri.
Produktivitas Kerja
Malayu S.P. Hasibuan (2010) mengemukakan bahwa: “Produktivitas adalah
perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik hal ini
hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem
kerja, teknis produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya”.
Menurut Gaspersz (2000), unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas antara lain:
a. Efisiensi
Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber
daya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
(input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana.
Pengertian efisiensi berorientasi kepada masukan.
b. Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target
yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar presentase target
tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran.
Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi dan sebaliknya.
Gabungan kedua hal ini membentuk pengertian produktivitas dengan cara sebagai berikut:
c. Kualitas
Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan
persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas merupakan salah satu ukuran
produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio output/input,
namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif karena merupakan metode-metode untuk menguji
teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel (Neuman, 1997;63); (2) jenis
penelitian yang digunakan: (a) berdasarkan tujuan penelitian yaitu penelitian eksplanatif; (b)
berdasarkan manfaat penelitian yaitu penelitian terapan; (c) berdasarkan dimensi waktu
penelitian adalah cross sectional; (d) berdasarkan teknik pengumpulan data yaitu penelitian
survey; (3) teknik pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan sumber data
sekunder; (4) objek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada
Production Plant PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor, Jawa Barat; teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dimana sampel pada
penelitian ini adalah seluruh karyawan Production Plant PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk Citeureup (Plant 6, Plant 7, Plant 8, dan Plant 11) yang memiliki jam kerja shift, yaitu
Shift 1, Shift 2 dan Shift 3 sebanyak 97 orang; (5) teknik analisis data menggunakan analisis
korelasi Pearson; (6) metode analisis: regresi linear sederhana.
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Nilai KMO dikatakan valid apabila nilainya sama dengan atau melebihi 0,5 (≥ 0.5)
dan untuk Barlett Test of Sphericity dikatakan valid apabila nilainya sesuai dengan atau
kurang dari 0.05 (≤ 0.05) (Santoso dan Ashari, 2005). Berikut adalah hasil uji validitas pre-
test yang peneliti lakukan kepada 30 orang.
Tabel 4-1
Nilai Kaiser-Mayer-Olkin Measure Sampling Adequacy, Barlett’s Test of Sphericity pada Pre-test
n = 30
Kode Dimensi Lingkungan Kerja dan
Prouktivitas Kerja
KMO Barlett’s Test of Sphericity
Keterangan
X1 Fisik .871 .000 Valid
X2 Non Fisik .862 .000 Valid
Y1 Efisiensi .772 .000 Valid
Y2 Efektivitas .500 .000 Valid
Y3 Kualitas .500 .000 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua variabel untuk nilai KMO dan nilai
Barlett’s Test of Sphericity valid. Pada tabel Anti-Image Correlation, pernyataan yang
terdapat dalam kuesioner dinyatakan valid apabila nilai dari MSA lebih besar dari 0.5
(Nasution dan Usman, 2008;112).
Uji Reliabilitas
Konstruk yang dianggap reliable adalah lebih besar dari 0.6. Perhitungan uji
reliabilitas ini dilakukan setelah melakukan uji validitas dan mereduksi indikator-indikator
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
yang tidak valid. Hasil dari uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4-2 Reliabilitas Dimensi Variabel Lingkungan Kerja
No Dimensi Cronbach Alpha
1. Lingkungan Kerja Fisik .968
2. Lingkungan Kerja Non Fisik .932
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Dari tabel hasil reliabilitas diatas menunjukkan bahwa kedua dimensi dari variabel
lingkungan kerja memiliki nilai reliabilitas yang tinggi, yaitu lebih besar dari 0.6.
Tabel 4-3 Reliabilitas Dimensi Variabel Produktivitas Kerja
No Dimensi Cronbach Alpha
1. Efisiensi .889
2. Efektivitas .866
3. Kualitas .983
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Dari tabel hasil reliabilitas diatas menunjukkan bahwa seluruh dimensi dari variabel
produktivitas kerja memiliki nilai reliabilitas yang tinggi, yaitu lebih besar dari 0.6.
Pembahasan Data Jawaban Responden
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan data berdasarkan dimensi dalam bentuk
tabel analisis nilai mean. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam membaca hasil
penelitian yang telah dilakukan. Adapun data untuk membuat tabel distribusi tersebut
diperoleh dari hasil pengolahan data kuesioner dengan menggunakan software SPSS 19.0
dengan melihat tingkat frekuensi responden dalam memilih jawaban yang tersedia.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif mean untuk mengetahui nilai rata-rata
jawaban dari setiap variabel maupun dimensi untuk dapat melihat kecenderungan masing-
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
masing kelompok responden. Untuk mengetahui pembagian kelas analisis deskriptif mean
digunakan teori Neuman (2003) seperti dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 3-1 Pembagian Kelas Analisis Deskriptif Mean
Kategori Batasan
Sangat Tidak Setuju 1 < x < 1,8
Tidak Setuju 1,81 < x < 2,6
Netral 2,61 < x < 3,4
Setuju 3,41 < x < 4,2
Sangat Setuju 4,21 < x < 5 Sumber: Neuman (2003)
Variabel Lingkungan Kerja
Tabel 4-4 Analisis Nilai Mean Dimensi Lingkungan Kerja Fisik
No Pernyataan Mean Keterangan
1. Fasilitas pada pabrik (plant) tertata dengan baik
3.54 Setuju
2. Pabrik (plant) dalam keadaan bersih (lantai dalam kondisi baik, bersih, terawat, rata dan tidak licin)
3.62 Setuju
3. Langit-langit/atap dalam kondisi yang baik
3.38 Netral
4. Penerangan (cahaya) di pabrik (plant) memadai untuk seluruh lokasi
3.51 Setuju
5. Temperatur (suhu udara) di pabrik (plant) baik (tidak melebihi batas standar)
3.54 Setuju
6. Kelembaban di pabrik (plant) baik 3.48 Setuju
7. Sirkulasi udara di pabrik (plant) baik (tersedianya sistem ventilasi)
3.42 Setuju
8. Terdapat banyak tanaman di sekitar pabrik (plant)
3.43 Setuju
9. Kebisingan di pabrik (plant) tidak sampai mengganggu ketenangan dalam bekerja
3.81 Setuju
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
10. Getaran mekanis yang ditimbulkan oleh mesin produksi tidak mengganggu ketenangan dalam bekerja
3.64 Setuju
11. Tidak terdapat bau – bauan di sekitar pabrik (plant) yang mengganggu
3.78 Setuju
12. Pengaturan tata letak peralatan atau mesin – mesin produksi baik
3.66 Setuju
13. Tersedianya Satuan Petugas Keamanan (SATPAM)
3.71 Setuju
Total Rata-Rata 3.58 Setuju
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Pada tabel 4-4 diatas menunjukkan bahwa jawaban responden pada dimensi lingkungan
kerja fisik memiliki kecenderungan rata-rata setuju. Hal ini menunjukkan bahwa PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk telah memperhatikan lingkungan kerja fisik dengan baik.
Kondisi lingkungan kerja fisik yang baik akan lebih membuat karyawan merasa aman dan
nyaman dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka.
Tabel 4-5 Analisis Nilai Mean Dimensi Lingkungan Kerja Non Fisik
No Pernyataan Mean Keterangan
1. Saya memiliki semangat dan kegairahan tinggi dalam bekerja
3.61 Setuju
2. Hubungan dan komunikasi antara saya dengan atasan berjalan baik
3.69 Setuju
3. Hubungan dan komunikasi saya dengan sesama karyawan baik
3.71 Setuju
4. Fasilitas / pelayanan yang tersedia membuat saya merasa nyaman dalam bekerja
3.64 Setuju
Total Rata-Rata 3.66 Setuju
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Pada tabel 4-5 diatas menunjukkan bahwa jawaban responden memiliki kecenderungan
rata-rata setuju pada dimensi lingkungan kerja non fisik. Hal ini menunjukkan bahwa PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk telah memperhatikan lingkungan kerja non fisik dengan
baik.
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
Variabel Produktivitas Kerja
Tabel 4-6 Analisis Nilai Mean Dimensi Efisiensi
No Pernyataan Mean Keterangan
1. Saya dapat bekerja dengan cepat 3.63 Setuju
2. Pekerjaan saya jelas (pembagian kerja jelas)
3.97 Setuju
3. Saya bekerja dengan lancar dan tidak mengalami kesulitan
4.01 Setuju
4. Saya bekerja tepat waktu 4.00 Setuju
Total Rata-Rata 3.90 Setuju
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Pada tabel 4-6 diatas menunjukkan bahwa jawaban responden pada dimensi efisiensi
memiliki kecenderungan rata-rata setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada bagian
pabrik produksi (Production Plant) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki efisiensi
yang baik.
Tabel 4-7 Analisis Nilai Mean Dimensi Efektivitas
No Pernyataan Mean Keterangan
1. Saya dapat bekerja mencapai target yang telah ditetapkan
3.99 Setuju
2. Prosedur pekerjaan saya jelas 3.96 Setuju
Total Rata-Rata 3.98 Setuju
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Pada tabel 4-7 diatas menunjukkan bahwa jawaban responden pada dimensi efektivitas
memiliki kecenderungan rata-rata setuju. Hal ini menunjukkan bahwa PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk telah berhasil menciptakan efisiensi bagi karyawan mereka.
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
Tabel 4-8 Analisis Nilai Mean Dimensi Kualitas
No Pernyataan Mean Keterangan
1. Semen yang diproduksi memenuhi syarat yang telah ditentukan (sesuai)
3.95 Setuju
2. Semen yang diproduksi memenuhi harapan konsumen
3.95 Setuju
Total Rata-Rata 3.95 Setuju
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Pada tabel 4-8 diatas menunjukkan bahwa jawaban responden memiliki kecenderungan
rata-rata setuju pada dimensi kualitas. Hal ini menunjukkan bahwa PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk telah memperhatikan kualitas produknya dengan baik.
Analisis Korelasi Pearson
Penelitian ini menggunakan teknik analisis bivariat untuk melihat seberapa besar
pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dari data yang diperoleh
serta untuk melihat seberapa kuat hubungan diantara kedua variabel tesebut. Dalam penelitian
ini, yang menjadi variabel independen adalah lingkungan kerja dan yang menjadi variabel
dependen adalah produktivitas kerja. Berikut ini adalah hasil pengolahan kusioner terhadap
dua variabel yang diuji hubungannya yaitu lingkungan kerja dengan produktivitas kerja.
Penulis menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 19.0 dengan analisis Pearson
dan output-nya berupa tabel korelasi Pearson berikut ini:
Tabel 4-9 Koefisien Korelasi Pearson
Correlations
Produktivitas Lingkungan
Produktivitas
Pearson Correlation 1 ,750**
Sig. (2-tailed) ,000
N 97 97
Lingkungan
Pearson Correlation ,750** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
Keterangan:
ü Korelasi Pearson = 0,750
Nilai 0,750 merupakan nilai r hitung. Angka ini menunjukkan korelasi atau pengaruh
positif yang kuat antara Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Kerja.
ü Sig (2-tailed) atau probabilitas = 0,000
Uji dilakukan 2-tailed (2 sisi) karena yang akan dicari dalam analisis data ini adalah
ada atau tidaknya hubungan di antara dua variabel yang diteliti yaitu variabel lingkungan
kerja dengan variabel produktivitas kerja. Nilai Sig (2-tailed) yang dihasilkan adalah 0,000
atau kurang dari 0,05.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Ho : tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ha : terdapat pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah
• Jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima
• Jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak
Oleh karena signifikannya adalah 0,000 atau < 0,05 maka Ho ditolak, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Lingkungan Kerja (X)
dan Produktivitas Kerja (Y). Berikut ini adalah tabel persamaan regresi linear sederhana.
Tabel 4-10 Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,141 2,130 3,822 ,000
Lingkungan ,293 ,026 ,750 11,042 ,000
a. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Melalui tabel diatas dapat diambil kesimpulan jika variabel X (lingkungan kerja)
mengalami kenaikan satu satuan, maka nilai variabel Y (produktivitas kerja) mengalami
kenaikan satu satuan sebesar 0,293. Jadi semakin baiknya lingkungan kerja maka semakin
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
meningkat pula produktivitas kerja karyawan. Selanjutnya penjelasan mengenai uji parsial
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4-11 Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,141 2,130 3,822 ,000
Lingkungan ,293 ,026 ,750 11,042 ,000
a. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Dari hasil uji t pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa besar nilai t hitung adalah
11,042. Besar Signifikansi penelitian adalah sebesar 0,000 yang bernilai kurang dari 0,05 (<
0,05). Hasil t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1,985 dengan
signifikansi 0,05 (2-tailed) (sumber: http://rumushitung.com, diakses pada Juni 2013).
Kemudian untuk menguji hipotesis nol (Ho), kriterianya adalah:
Tolak Ho jika : t hitung ≥ t tabel
Terima Ho jika : t hitung ≤ t tabel
Berdasarkan hal tersebut, maka Hasil Uji Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
t hitung > t tabel (11,042 > 1,985) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam hal ini,
berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dan kuat antara
Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan pada Production Plant PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Citeureup.
Koefisien Determinasi (R2)
Besaran koefisien determinasi (R2) menunjukkan variabilitas observasi dari variabel
dependen yaitu produktivitas kerja yang dijelaskan oleh variabel independennya yaitu
lingkungan kerja. Berikut ini tabel koefisien determinasi.
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
Tabel 4-12 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,750a ,562 ,557 2,75293
a. Predictors: (Constant), Lingkungan
b. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0, Juni 2013
Berdasarkan hal diatas, dapat dilihat bahwa nilai R adalah sebesar 0.750, yang berarti
terdapat korelasi yang sangat kuat antara lingkungan kerja dengan produktivitas kerja.
Sedangkan untuk nilai Adjusted R square (R2) adalah 0.557. Oleh karena itu, dapat diketahui
bahwa 55,7% variabel lingkungan kerja dapat dijelaskan oleh variabel produktivitas kerja atau
lingkungan kerja memberikan pengaruh sebesar 55,7% terhadap produktivitas kerja karyawan
pada Production Plant PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Citeureup. Berdasarkan hasil
koefisien determinasi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja pada Production
Plant PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup memiliki korelasi yang kuat menuju
sangat kuat terhadap produktivitas kerja karyawannya.
KESIMPULAN
Sesuai dengan hasil penelitian dan pengujian hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya untuk menjawab tujuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara lingkungan kerja dengan produktivitas kerja karyawannya. Berdasarkan nilai korelasi
terdapat korelasi yang kuat menuju sangat kuat antara lingkungan kerja dengan produktivitas
kerja. Lingkungan kerja dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik
perusahaan.
SARAN
Berdasarkan simpulan menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan
signifikan antara lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Lingkungan kerja
baik lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non fisik harus diperhatikan
kenyamanannya bagi karyawan agar tujuan perusahaan akan lebih mudah dicapai. Oleh
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
karena itu penulis memberikan saran-saran yang dapat dijadikan rujukan dan bahan
pertimbangan.
Diantara lingkungan kerja fisik dan non fisik, yang harus diperbaiki adalah lingkungan
kerja fisik. Karena lingkungan kerja fisik terbukti memiliki nilai mean yang lebih kecil
dibandingkan dengan lingkungan kerja non fisik. Berikut saran-saran yang dapat diberikan
penulis berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan:
a. Perusahaan hendaknya memperbaiki langit-langit/atap pabrik (plant).
b. Perusahaan dapat menambah sistem ventilasi agar sirkulasi udara di pabrik
(plant) baik.
c. Perusahaan dapat menanam lebih banyak bibit tanaman agar dapat
menambah penghijauan pada pabrik (plant).
Penulis menambahkan saran untuk lingkungan kerja non fisik, yaitu perusahaan
hendaknya memperbaiki tata letak fasilitas pada pabrik (plant) agar lebih baik dan teratur.
Selain itu, untuk membangun hubungan baik dengan sesama karyawan atau antara karyawan
dengan pimpinan, manajer Sumber Daya Manusia hendaknya membuat suatu acara
pertemuan untuk evaluasi atau sekedar acara jamuan makan, pimpinan juga dapat melakukan
kunjungan atau silaturahmi ke rumah karyawan atau sebaliknya untuk membangun
silaturahmi antar karyawan atau pimpinan dengan bawahan.
KEPUSTAKAAN
Dessler, Garry. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesembilan Jilid 2. Indeks
Dressler, Dennis E. (1990). Productivity Measurement: A Guide for Managers and
Evaluators. Edisi ke-4, Buku 1.Salemba Empat, Jakarta
Gaspersz, Vincent. (2000). Manajemen Produktivitas Total, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Hasibuan, Malayu S.P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi
Aksara. Jakarta
Malhotra K. Naresh. (2007). Marketing Research: An Applied Orientation, 6th ed. Prentice
Hall: New York.
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013
Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung
Neuman, LW. (1997). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches.
Allyn and Bacon, London
Nitisemito, Alex. S. (2000). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia.
Ghalia Indonesia, Jakarta
Sedarmayanti (2001). Sumber Daya Manusia Dan Produktifitas Kerja. Mandar Maju,
Bandung
Pengaruh lingkungan..., Sinta Yulis Salistera, FISIP UI, 2013