Transcript
Page 1: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

PENGARUH PEMBERIAN PADA TIKUS JANTAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota PADA TIKUS JANTAN WISTAR : KAJIAN TERHADAP OR

DAN KADAR KREATININ SERUM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Daryono Thejo

NIM : 068114073

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2009

Daucus carota L.): KAJIAN TERHADAP ORGAN GINJAL

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

PENGARUH PEMBERIAN PADA TIKUS JANTAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

ii

PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota PADA TIKUS JANTAN WISTAR : KAJIAN TERHADAP OR

DAN KADAR KREATININ SERUM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Daryono Thejo

NIM : 068114073

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2009

Daucus carota L.): KAJIAN TERHADAP ORGAN GINJAL

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

iii

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

iv

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

Walaupun seseorang hidup seratus tahu

tetapi malas dan tidak bersemangat,

maka sesungguhnya,

lebih baik orang yang hidup hanya sehari

tetapi berjuang dengan penuh semangat

Semoga Sang Triratna selalu melindungi

Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Papa dan Mama atas dukungan moral dan materialnya

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Walaupun seseorang hidup seratus tahun

tetapi malas dan tidak bersemangat,

maka sesungguhnya,

lebih baik orang yang hidup hanya sehari

berjuang dengan penuh semangat

(Dhammapada 112)

Semoga Sang Triratna selalu melindungi

Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Karya ini kupersembahkan untuk :

Papa dan Mama atas dukungan moral dan materialnya

Kakak atas dukungan intelektualnya

Keluarga besarku atas dukungan semangatnya

Novianti atas doa dan sukacita yang diberikan

Sahabat dan teman-teman Almamaterku 2006 FST

yang telah memberikan semangat dan dukungan

Karya ini kupersembahkan untuk :

Papa dan Mama atas dukungan moral dan materialnya

Kakak atas dukungan intelektualnya

Keluarga besarku atas dukungan semangatnya

Novianti atas doa dan sukacita yang diberikan

Almamaterku 2006 FST

yang telah memberikan semangat dan dukungannya

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Nomor Mahasiswa

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma

PENGARUH PEMBERIAN A

PADA TIKUS JANTAN

DAN KADAR KREATININ

Dengan demikian, saya memberikan kepada

Dharma, hak untuk menyimpan, men

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpaperlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada s

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 19 Desember 2009

Yang menyatakan

( Daryono Thejo )

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

: Daryono Thejo

Nomor Mahasiswa : 068114073

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus

PADA TIKUS JANTAN WISTAR : KAJIAN TERHADAP OR

DAN KADAR KREATININ SERUM

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma, hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpaperlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada s

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 19 Desember 2009

AKADEMIS

mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

aucus carota L.)

: KAJIAN TERHADAP ORGAN GINJAL

Perpustakaan Universitas Sanata

galihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpaperlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kasih setianya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Akut Jus

Wortel (Daucus carota L.) Pada Tikus Jantan Wistar : Kajian Terhadap Organ

Ginjal dan Kadar Kreatinin Serum” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program pendidikan S1 dan mendapatkan gelar S.Farm di Fakultas Farmasi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan, motivasi, dan memberikan saran hingga terselesaikannya

skripsi ini, terutama kepada :

1. Ibu Rita Suhadi M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta,

2. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, dan

motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi ini,

3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah

meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan arahan demi

sempurnanya skripsi ini,

4. Bapak Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji yang telah

meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan arahan demi

sempurnanya skripsi ini,

5. Ibu drh. Reny Kusumastuti, M.P., selaku Dosen yang membimbing dan

membantu dalam pengamatan histopatologi organ ginjal,

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

6. Bapak Ign. Y. Kristio Budiasmoro, M.Si.

S.J., M.Sc. dan Bapak

waktunya untuk membagikan pengetahuan statistikanya seputar pengolahan

data skripsi ini,

7. Bapak Parjiman, Bapak Heru, dan

banyak membantu selama penelitian ini,

8. Pius dan Thomas yang membantu dalam menekropsi

Terima kasih atas pertolongan yang kalian berikan.

9. Semua angkatan 2006 terlebih kelas FST dan pihak yang

per satu, yang telah membantu selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan

skripsi ini. Akhir kata be

perkembangan ilmu dan berbagai pihak.

viii

Kristio Budiasmoro, M.Si., Romo Drs. P. Sunu Hardiyanto,

dan Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc

waktunya untuk membagikan pengetahuan statistikanya seputar pengolahan

Bapak Parjiman, Bapak Heru, dan Bapak Kayat selaku laboran yang telah

banyak membantu selama penelitian ini,

Pius dan Thomas yang membantu dalam menekropsi (membunuh)

Terima kasih atas pertolongan yang kalian berikan.

Semua angkatan 2006 terlebih kelas FST dan pihak yang tidak disebutkan satu

per satu, yang telah membantu selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan

skripsi ini. Akhir kata besar harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu dan berbagai pihak.

Yogyakarta, 26

Drs. P. Sunu Hardiyanto,

Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc yang merelakan

waktunya untuk membagikan pengetahuan statistikanya seputar pengolahan

selaku laboran yang telah

(membunuh) subyek uji.

tidak disebutkan satu

per satu, yang telah membantu selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan

sar harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

November 2009

Penulis

Daryono Thejo

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

ix

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 November 2009

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 November 2009

Penulis

Daryono Thejo

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

x

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan penggunaan jus wortel (Daucus carota L.) yaitu dengan menentukan ketoksikan akut jus wortel secara oral yang dinyatakan dengan nilai LD50, pengaruh terhadap organ ginjal tikus jantan Wistar dan kadar kreatinin serumnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Obyek uji yang digunakan adalah jus wortel yang terbagi dalam empat peringkat dosis, yaitu 1,094; 2,188; 4,375 dan 8,750 g/kgBB yang diberikan secara peroral ke subyek uji. Subyek uji yang digunakan adalah tikus jantan galur Wistar sebanyak 30 ekor dengan umur 60-90 hari, dan berat 100-200 gram. Subyek uji dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdapat 6 ekor tikus, yaitu : kelompok I sebagai kelompok kontrol negatif diberi diberi air putih merk “Aqua” 25 ml/kgBB, kelompok II-V sebagai kelompok perlakuan diberi jus wortel dalam 4 peringkat dosis.

Data hasil pengamatan kemudian diolah dengan analisis statistik Kruskal-Wallis untuk rasio berat organ ginjal, kadar kreatinin serum praperlakuan, dan kadar kreatinin serum pascaperlakuan (1 hari dan 14 hari), Two-Way Anovauntuk analisis profil kenaikan berat badan, Paired t-test untuk analisis kadar kreatinin serum pascaperlakuan banding praperlakuan, dan Unpaired t-test untuk analisis kadar kreatinin serum pascaperlakuan 1 hari banding 14 hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus akut wortel memiliki efek toksik pada ginjal yang kemungkinan disebabkan ketoksikan dari bentuk autooksidasi beta karoten dalam wortel, ditunjukkan dengan adanya hemorrhagic, nekrosis tubulus dan glomerulus pada ginjal, namun tidak sampai mematikan subyek uji (LD50 semu). Sifat efek toksik pada organ ginjal mulai mengalami pemulihan. Kadar kreatinin serum antara perlakuan jus wortel dengan kontrol negatif berbeda tidak bermakna. Kadar kreatinin serum pada penelitian ini tidak berkorelasi dengan kondisi ginjal.

Kata kunci : jus wortel (Daucus carota L.), LD50, ginjal, kadar kreatinin serum.

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xi

ABSTRACT

The aims of this study is to determine safety use of carrot juice (Daucus carota L.) thats determine the acute toxicity of carrot juice orally expressed by LD50 values, the effect to the kidney organ Wistar male rats and serum creatinine levels.

Research method used is a pure experimental with one-way randomized completely design. Test object used is carrot juice which is divided in 4 doses ranking, namely 1.094; 2.188; 4.375 and 8.750 g/kgBB the peroral given to test subjects. Test subjects used were male rats of Wistar strain 30 rats with age 60 –90 days, and weighting 100 – 200 grams. Test subjects were divided into 5 treatment groups, each group consist of 6 rats, namely: group I as a negative control group were given water brand "Aqua" 25 ml/kgBB, group II-V in the treatment group were given carrot juice in 4 rating doses.

Observation data was processed with statistical analysis Kruskal-Wallis for kidney organ weight ratios, serum creatinine levels pretreatment, and serum creatinine levels posttreatment (1 day and 14 days), Two-Way Anova for profile changes in weight analysis, Paired t-test for analysis of serum creatinine levels posttreatment versus pretreatment, and Unpaired t-test for analysis of serum creatinine levels posttreatment 1 day versus 14 days.

The results showed that the carrot juice has acute toxic effects on the kidney is probably due toxicity of autooxydation form of beta carotene in carrots, indicated by a hemorrhagic, necrotic tubules and glomerulus of the kidney, but not to kill the test subject (pseudo LD50). Toxic effects to kidney organ are starting to recover. Serum creatinine levels between carrot juice treatment and a negative control treatment showed no significant difference between them. Serum creatinine levels in this study did not correlate with kidney conditions.

Keywords: carrot juice (Daucus carota L.), LD50, kidney, serum creatinine levels.

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ........................ vi

PRAKATA................................................................................................. vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... ix

INTISARI .................................................................................................. x

ABSTRACT................................................................................................. xi

DAFTAR ISI.............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL...................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xxiv

BAB I PENGANTAR................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1. Permasalahan ................................................................................. 3

2. Keaslian penelitian......................................................................... 4

3. Manfaat penelitian ......................................................................... 9

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xiii

B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

1. Tujuan umum ................................................................................. 9

2. Tujuan khusus ................................................................................ 9

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................ 10

A. Tanaman Wortel................................................................................... 10

1. Sistematika tanaman ...................................................................... 10

2. Nama sinonim ................................................................................ 10

3. Nama daerah .................................................................................. 10

4. Morfologi ....................................................................................... 10

5. Kultivar wortel ............................................................................... 11

6. Kandungan kimia ........................................................................... 12

7. Khasiat ........................................................................................... 12

B. Beta Karoten ........................................................................................ 12

C. Toksikologi .......................................................................................... 16

1. Definisi toksikologi........................................................................ 16

2. Asas umum toksikologi.................................................................. 16

a. Kondisi efek toksik .................................................................. 16

b. Mekanisme aksi efek toksik..................................................... 17

c. Wujud efek toksik .................................................................... 17

d. Sifat efek toksik ....................................................................... 18

3. Jenis uji toksikologi ....................................................................... 18

a. Uji ketoksikan tak khas ............................................................ 19

b. Uji ketoksikan khas.................................................................. 19

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xiv

D. Toksisitas Akut .................................................................................... 20

1. Definisi........................................................................................... 20

2. Rancangan percobaan .................................................................... 20

a. Pemilihan spesies hewan.......................................................... 20

b. Cara pemberian ........................................................................ 20

c. Dosis dan jumlah hewan .......................................................... 20

d. Faktor lingkungan .................................................................... 21

e. Pengamatan dan pemeriksaan .................................................. 22

3. Penggolongan LD50........................................................................ 22

E. Ginjal.................................................................................................... 23

1. Definisi dan fungsi ......................................................................... 23

2. Anatomi dan fisiologi ginjal .......................................................... 23

3. Fotomikroskopi ginjal .................................................................... 25

a. Korteks ..................................................................................... 25

b. Medula ..................................................................................... 26

c. Pelvis........................................................................................ 26

4. Nefrotoksikan................................................................................. 26

a. Glomerulus (glomerulonefropati) ............................................ 27

b. Nefropati tubulus proksimal .................................................... 27

c. Nefropati tubulus distal............................................................ 28

F. Kreatinin .............................................................................................. 28

1. Definisi........................................................................................... 28

2. Mekanisme pembentukan kreatinin ............................................... 28

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xv

3. Fungsi kreatinin serum................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 30

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 30

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...................................... 30

1. Variabel penelitian ......................................................................... 30

a. Variabel bebas.......................................................................... 30

b. Variabel tergantung.................................................................. 30

2. Variabel pengacau terkendali......................................................... 30

3. Variabel pengacau tak terkendali................................................... 31

4. Definisi operasional ....................................................................... 31

C. Alat atau Instrumen Penelitian............................................................. 31

D. Bahan atau Materi Penelitian ............................................................... 32

1. Subyek uji ...................................................................................... 32

2. Sediaan uji...................................................................................... 32

3. Kontrol negatif ............................................................................... 32

4. Formalin 10%................................................................................. 32

5. Pakan dan minum subyek uji ......................................................... 32

6. Garam NaCl fisiologis ................................................................... 32

E. Tata Cara Peneltitian............................................................................ 33

1. Determinasi tanaman wortel (Daucus carota L.) .......................... 33

2. Pengelompokan subyek uji ............................................................ 33

3. Penanganan subyek uji................................................................... 33

4. Orientasi penetapan konsentrasi jus wortel (Daucus carota L.).... 34

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xvi

5. Orientasi penetapan dosis jus wortel (Daucus carota L.).............. 34

6. Pemejanan jus wortel ..................................................................... 35

7. Pengamatan .................................................................................... 35

8. Pengukuran kadar kreatinin serum................................................. 38

a. Pengukuran kadar kreatinin serum praperlakuan..................... 38

b. Pengukuran kadar kreatinin serum pascaperlakuan................. 38

9. Histopatologi organ ginjal.............................................................. 39

a. Pengambilan dan pengamatan histopatologi............................ 39

b. Pembuatan preparat histopatologi............................................ 39

c. Pemeriksaan histopatologi organ ginjal ................................... 40

F. Analisis Hasil ....................................................................................... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 42

A. Determinasi Tanaman Wortel .............................................................. 42

B. Pengamatan Gejala-Gejala Klinis ........................................................ 43

C. Potensi Ketoksikan Akut Jus Wortel (LD50)........................................ 45

D. Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis Ginjal ............................. 45

1. Analisis hasil histopatologis 24 jam .............................................. 50

2. Analisis hasil histopatologis 14 hari .............................................. 57

E. Analisis Berat Rasio Organ Ginjal....................................................... 67

F. Analisis Kadar Kreatinin Serum .......................................................... 68

1. Kreatinin serum praperlakuan........................................................ 68

2. Kreatinin serum pascaperlakuan .................................................... 69

G. Analisis Berat Badan Tikus ................................................................. 72

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xvii

H. Analisis Berat Pakan dan Minum ........................................................ 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 76

A. Kesimpulan .......................................................................................... 76

B. Saran .................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 78

LAMPIRAN............................................................................................... 82

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 109

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Potensi ketoksikan akut zat kimia pada hewan........................ 23

Tabel 2. Gejala klinis dalam uji ketoksikan akut ................................... 37

Tabel 3. Gejala-gejala klinis tikus jantan Wistar akibat pemberian

akut jus wortel.......................................................................... 44

Tabel 4. Hasil pemeriksaan makroskopis organ ginjal tikus jantan

Wistar akibat pemberian akut jus wortel.................................. 46

Tabel 5. Hasil pemeriksaan histopatologi organ ginjal tikus jantan

Wistar akibat pemberian akut jus wortel.................................. 47

Tabel 6. Berat rasio organ ginjal ............................................................ 67

Tabel 7. Kadar kreatinin serum praperlakuan........................................ 69

Tabel 8. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan banding

praperlakuan............................................................................. 70

Tabel 9. Kadar kreatinin serum kelompok pascaperlakuan H-1 dan

H-14 ......................................................................................... 70

Tabel 10. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan H-1 banding

pascaperlakuan H-14................................................................ 71

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur beta karoten................................................................ 13

Gambar 2. Penangkapan radikal peroksil (ROO.) oleh beta karoten......... 13

Gambar 3. Struktur beta apo-8’-karotenal, salah satu produk degradasi

oksidatif dari beta karoten........................................................ 15

Gambar 4. Struktur ginjal .......................................................................... 24

Gambar 5. Struktur nefron ......................................................................... 24

Gambar 6. Bagian-bagian ginjal ................................................................ 25

Gambar 7. Bagian korteks ......................................................................... 25

Gambar 8. Bagian Medula ......................................................................... 26

Gambar 9 Mekanisme pembentukan kreatinin ......................................... 29

Gambar 10. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian air putih 25 ml/kgBB yang mengalami

hemorrhagic (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan

24 jam dengan perbesaran 400x) ............................................. 51

Gambar 11. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian air putih 25 ml/kgBB yang mengalami

hemorrhagic (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan

24 jam dengan perbesaran 100x) ............................................. 51

Gambar 12. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus fokal (pengecatan hematoksilin-eosin

pembedahan 24 jam dengan perbesaran 400x) ........................ 52

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xx

Gambar 13. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus fokal menuju multifokal (pengecatan

hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran

400x) ........................................................................................ 53

Gambar 14. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami

nekrosis glomerulus fokal menuju multifokal (pengecatan

hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran

100x) ........................................................................................ 54

Gambar 15. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin

pembedahan 24 jam dengan perbesaran 400x) ........................ 55

Gambar 16. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami

nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-

eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 100x)............... 55

Gambar 17. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse (pengecatan

hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran

400x) ........................................................................................ 56

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xxi

Gambar 18. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami

nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-

eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 100x)............... 57

Gambar 19. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian air putih 25 ml/kgBB yang mengalami

hemorrhagic (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan

14 hari dengan perbesaran 100x) ............................................. 58

Gambar 20. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus fokal menuju multifokal (pengecatan

hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran

400x) ........................................................................................ 59

Gambar 21. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB yang mengalami

nekrosis glomerulus fokal menuju multifokal (pengecatan

hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran

100x) ........................................................................................ 60

Gambar 22. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin

pembedahan 14 hari dengan perbesaran 400x) ........................ 61

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xxii

Gambar 23. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami

nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-

eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x)............... 61

Gambar 24. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse (pengecatan

hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran

400x) ........................................................................................ 62

Gambar 25. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami

nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-

eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x)............... 63

Gambar 26. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami

nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse (pengecatan

hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran

400x) ........................................................................................ 64

Gambar 27. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami

nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-

eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x)............... 64

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xxiii

Gambar 28. Grafik kenaikan berat badan tikus jantan Wistar akibat

pemejanan akut jus wortel........................................................ 73

Gambar 29. Grafik rata-rata jumlah pakan tikus jantan Wistar per

harinya...................................................................................... 74

Gambar 30. Grafik rata-rata jumlah minum tikus jantan Wistar per

harinya...................................................................................... 75

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar wortel ......................................................................... 82

Lampiran 2. Gambar jus wortel konsentrasi 35% dan 4,376% .................... 82

Lampiran 3. Foto blender ............................................................................. 82

Lampiran 4. Foto ruang pemeliharaan.......................................................... 83

Lampiran 5. Foto timbangan ........................................................................ 83

Lampiran 6. Foto pengambilan sampel darah .............................................. 83

Lampiran 7. Foto proses pembedahan.......................................................... 84

Lampiran 8. Penentuan dosis dari konsentrasi ............................................. 84

Lampiran 9. Konversi dari dosis terendah ke konsentrasi terendah............. 84

Lampiran 10. Perhitungan pemberian volume pada tikus .............................. 84

Lampiran 11. Konversi dosis tertinggi ke manusia 70 kg .............................. 85

Lampiran 12. Pengamatan gejala klinis kontrol negatif “Aqua”

(25 ml/kgBB) .......................................................................... 86

Lampiran 13. Pengamatan gejala klinis dosis I Jus Wortel

(1,094 g/kgBB) ........................................................................ 87

Lampiran 14. Pengamatan gejala klinis dosis II Jus Wortel

(2,188 g/kgBB) ........................................................................ 88

Lampiran 15. Pengamatan gejala klinis dosis III Jus Wortel

(4,375 g/kgBB) ........................................................................ 89

Lampiran 16. Pengamatan gejala klinis dosis IV Jus Wortel

(8,750 g/kgBB) ........................................................................ 90

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

xxv

Lampiran 17. Berkas pemeriksaan histopatologis organ ginjal

tikus jantan Wistar ................................................................... 91

Lampiran 18. Hasil analisis statistik............................................................... 94

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Penelitian

Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah ada

di Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan

modernnya dikenal masyarakat. Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan

tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui

masyarakat dunia, yang menandai kesadaran untuk kembali ke alam (back to

nature) adalah untuk mencapai kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi

berbagai penyakit secara alami (Wijayakusuma, 2000).

Pengobatan tradisional pada umumnya lebih aman daripada obat-obatan

modern. Walaupun begitu, obat tradisional harus hati-hati dalam penggunaannya.

Beberapa tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional dalam jumlah

sedikit merupakan obat, tetapi akan berubah menjadi racun bila dipakai dalam

jumlah berlebihan (Werner, 1989).

Salah satu contoh tanaman obat tradisional adalah wortel. Tanaman ini

sering dikonsumsi masyarakat dengan diolah menjadi sayur ataupun dibuat jus.

Menurut penelitian yang telah dilakukan, wortel dapat digunakan sebagai obat

anti inflamasi (Hapsari, 2003; Widarsih, 2003; Rasmandani, 2004; Kristama,

2007), analgesik (Putra, 2003; Widhianata, 2007), dan hepatoprotektif (Nuraeni,

2003; Widari, 2004). Menurut Dalimartha (2007) dan Hutapea (1993) wortel juga

memiliki khasiat lain yaitu sebagai obat antiseptik, laksatif, sebagai penurun

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

2

tekanan darah tinggi dan untuk kesehatan mata, dimana zat yang dicurigai

berkhasiat adalah beta karoten.

Menurut Wijayakusuma (2000), penggunaan tanaman obat tradisional

dalam pengobatan tradisional di Indonesia dianggap kuno, tidak ilmiah, tidak

rasional karena tidak dilakukan uji farmakologi, toksisitas, uji klinik, dan berbagai

uji lainnya, sehingga khasiat dan keamanannya masih diragukan. Oleh karena itu

perlu diuji toksisitas akut jus wortel.

Toksisitas akut merupakan uji yang dilakukan dengan memberikan zat

kimia yang sedang diuji sebanyak satu kali dalam jangka waktu 24 jam (Lu,

1995). Penelitian ketoksikan akut mencakup semua organ, namun dalam

penelitian ini hanya dipilih satu organ saja, yaitu ginjal. Hal ini dikarenakan arah

dari penelitian ini lebih mengenai pengaruh pemberian akut jus wortel (Daucus

carota L.) terhadap organ ginjal, karena pengaruh pemberian akut jus wortel bisa

berefek positif atau justru berefek negatif (toksik). Selain itu ginjal merupakan

organ sasaran utama dari efek toksik (Lu, 1995) sehingga mengundang

ketertarikan peneliti untuk meneliti apakah jus wortel dapat bersifat toksik

terhadap organ ginjal yang akan diperiksa kondisi ginjalnya secara makroskopik

dan mikroskopik (histopatologi).

Selain melihat perubahan struktural (histopatologi) yang terjadi pada

organ ginjal, penelitian ini juga dilakukan pengukuran terhadap kadar kreatinin

serum untuk melihat pengaruh pemberian akut jus wortel terhadap perubahan

biokimiawi dalam tubuh dan bagaimana hubungannya terhadap organ ginjal.

Kreatinin serum adalah produk samping pemecahan fosfokreatin otot dalam

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

3

menghasilkan energi yang akan mengalir lewat darah menuju ke ginjal untuk

diekskresikan. Apabila terjadi gangguan fungsi pada ginjal, akan mengurangi

ekskresi kreatinin dan akan berakibat terjadi peningkatan kadar kreatinin serum

sehingga kreatinin serum dapat menggambarkan kondisi ginjal (Fischbach and

Dunning, 2004). Karena hal itulah maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh

pemberian akut jus wortel (Daucus carota L.) pada tikus jantan Wistar : kajian

terhadap organ ginjal dan kadar kreatinin serum.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan yang

muncul adalah :

a. Berapa besar potensi ketoksikan akut jus wortel yang dinyatakan dengan

kisaran Median Lethal Dosage (LD50) ?

b. Bagaimana gejala, wujud, sifat dan mekanisme efek toksik dari jus wortel ?

c. Bagaimana pengaruh pemberian akut jus wortel terhadap organ ginjal pada

tikus Wistar ?

d. Bagaimana pengaruh pemberian akut jus wortel terhadap kadar kreatinin

serum pada tikus Wistar ?

e. Apakah terdapat suatu korelasi antara kondisi organ ginjal dengan kadar

kreatinin serum pada tikus galur Wistar yang terpejan jus wortel ?

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

4

2. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian mengenai khasiat dan keamanan tanaman wortel

adalah sebagai berikut :

a. Daya Anti Inflamasi Infus Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit

Jantan (Hapsari, 2003).

Infusa umbi wortel (Daucus carota L.) mempunyai daya anti inflamasi yang

ditunjukkan dengan kemampuan infusa umbi wortel dalam mengurangi

pembengkakan akibat pemberian injeksi karagenin 1% secara subplanar. Daya

anti inflamasi air perasan umbi wortel dosis dosis 4,75; 9,5; 19; dan 38

g/kgBB berturut-turut adalah sebesar 38,62%; 67,43%; 54,47%; 26,25%.

b. Daya Anti Inflamasi Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit

Putih Jantan (Widarsih, 2003).

Air perasan umbi wortel (Daucus carota L.) mempunyai daya anti inflamasi

yang ditandai dengan penurunan bobot udema akibat pemberian injeksi

karagenin 1% secara subplanar. Daya anti inflamasi air perasan umbi wortel

dosis 1,25; 2,5; 5; 10; dan 20 ml/kgBB berturut-turut adalah sebesar 19,01%;

46,41%; 103,71%; 75,39%; dan 53,58%.

c. Efek Hepatoprotektif Air Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Terhadap

Mencit Jantan Terinduksi CCl4 (Nuraeni, 2003).

Air perasan umbi wortel (Daucus carota L.) mempunyai efek hepatoprotektif

terhadap mencit jantan terinduksi CCl4. Efek hepatoprotektif ditandai dengan

menurunnya aktivitas GPT-serum dan menurunnya derajat kerusakan sel hati

akibat hepatotoksikan CCl4. Efek hepatoprotektif air perasan umbi wortel

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

5

dosis 0,14; 0,392; 1,162; 3,50; 10,50 dan 31,50 ml/kgBB berturut-turut adalah

sebesar 10,53%; 12,83%; 18,87%; 28,26%; 35,70% dan 77,12%.

d. Efek Analgesik Air Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit

Putih Betina (Putra, 2003).

Air perasan umbi wortel (Daucus carota L.) mempunyai kemampuan

analgesik pada mencit putih betina. Efek analgesik air perasan umbi wortel

dosis 1,25; 2,5; 5; 10; dan 20 ml/kgBB secara berturut-turut adalah sebesar

29,72%; 43,68%; 67,36%; 60,74%, dan 31,18%.

e. Daya Anti Inflamasi Sari Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit Putih

Jantan (Kajian Terhadap Lama Masa Pemberian) (Rasmandani, 2004).

Lama masa pemberian mempengaruhi daya anti inflamasi sari umbi wortel

(Daucus carota L.) pada mencit jantan yang ditunjukkan bahwa pemberian

sari umbi wortel secara berlebihan dapat menurunkan daya anti inflamasi sari

umbi wortel. Pemberian sari umbi wortel dosis 5 ml/kgBB hari ke-1 sampai

hari ke-4 menunjukkan penurunan berat rata-rata udema kaki mencit, namun

pada hari ke-5 dan ke-6 mengalami peningkatan berat rata-rata udema kaki

mencit dibanding hari sebelumnya.

f. Efek Hepatoprotektif Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit

Jantan Terinduksi Parasetamol : Kajian Berdasarkan Perbedaan Tempat

Tumbuh (Widari, 2004).

Perasan umbi wortel (Daucus carota L.) dosis 1,47 ml/kgBB pada tempat

yang berbeda yaitu pada daerah Tawangmangu dan Kopeng memiliki efek

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

6

hepatoprotektif yang berbeda terhadap mencit jantan terinduksi parasetamol

dosis 250 mg/kgBB.

g. Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara

Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Tikus Putih (Adita,

2006).

Perasan umbi wortel (Daucus carota L.) memiliki potensi efek toksik terhadap

organ ginjal tikus putih bila digunakan dalam waktu jangka pendek, yaitu

selama 14 hari berturut-turut. Wujud efek toksiknya berupa hemorrhagic,

erosi epitel tubulus, dan peradangan. Sifat efek toksiknya terbalikkan pada

tikus jantan dan bersifat tak terbalikkan pada tikus betina.

h. Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara

Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Hepar Tikus Putih Jantan dan

Betina (Mayana, 2006).

Perasan umbi wortel (Daucus carota L.) memiliki potensi efek toksik terhadap

organ hati tikus putih bila digunakan dalam waktu jangka pendek, yaitu

selama 14 hari berturut-turut. Wujud efek toksiknya berupa hyperemia

multifokal, hemorrhagic, dan degenerasi melemak. Sifat efek toksiknya tak

terbalikkan pada tikus jantan dan betina.

i. Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara

Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Ovarium Tikus Putih (Sunu,

2006).

Perasan umbi wortel (Daucus carota L.) dosis 8,53 ml/kgBB memiliki potensi

efek toksik terhadap organ ovarium tikus putih bila digunakan dalam waktu

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

7

jangka pendek, yaitu selama 14 hari berturut-turut. Wujud efek toksik berupa

kerusakan ovarium dan penghambatan oogenesis. Sifat efek toksiknya adalah

tak terbalikkan.

j. Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara

Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Organ Lambung dan Usus

Halus Tikus Putih (Lingganingsih, 2006).

Perasan umbi wortel (Daucus carota L.) dosis 3,41 ml/kgBB mempunyai

spektrum efek toksik terhadap organ lambung tikus putih jantan, sedangkan

dosis 8,53; 21,33; dan 53,32 ml/kgBB mempunyai spektrum efek toksik

berupa erosi epitel lapisan mukosa dan peradangan pada organ lambung tikus

putih jantan dan betina. Perasan umbi wortel tidak mempengaruhi terjadinya

spektrum efek toksik pada organ usus halus. Sifat efek toksiknya pada organ

lambung bersifat terbalikkan.

k. Efek Analgesik Jus Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit Putih

Betina (Widhianata, 2007).

Jus umbi wortel (Daucus carota L.) terbukti mempunyai khasiat analgesik

dengan metode rangsang kimia pada mencit putih betina. Efek analgesik jus

umbi wortel dosis 0,5; 1; 2; 4; dan 8 g/kgBB secara berturut-turut adalah

sebesar 17,71%; 27,04%; 36,77%; 56,02%; dan 41,25%.

l. Efek Anti Inflamasi Ampas Wortel (Daucus carota L.) Pada Kelinci Putih

Betina (Kristama, 2007).

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

8

Pemberian ampas wortel (Daucus carota L.) selama 3 dan 4 hari pada kelinci

putih betina memiliki efek anti inflamasi yang ditandai dengan penurunan

mean skor eritema.

m. Toksisitas Akut Sari Wortel (Daucus carota L.) Kajian terhadap Organ

Lambung, Ginjal, dan Hati pada Mencit Putih Betina Galur Balb/c (Karlina,

2009)

LD50 semu > 16,7 ml/kgBB. Terjadi radang pada lambung dan ginjal yang

bersifat terbalikan, serta nekrosis pada organ hati (24 jam setelah perlakuan).

Terjadi peningkatan aktivitas ALT yang bermakna tetapi tidak untuk kadar

kreatinin serum.

n. Pengaruh Pemberian Akut Jus Wortel (Daucus carota L.) Pada Tikus Jantan

Wistar : Kajian Terhadap Organ Hati dan Aktivitas Serum Glutamic Pyruvic

Transaminase (SGPT) (Novianti, 2009).

Pemberian Akut Jus Wortel pada konsentrasi jus wortel sebanyak 35%

memberikan hasil berupa LD50 semu > 8,750 g/kgBB, menyebabkan

perubahan struktural pada sel hati seperti nekrosis, degenerasi hidrofik, dan

pembentukan jaringan fibroblast, yang mulai mengalami pemulihan organ

hati. Jus wortel tidak menyebabkan perubahan aktivitas SGPT. Aktivitas

SGPT dalam penelitian ini tidak berkorelasi dengan kerusakan sel hati.

Berdasarkan pustaka yang ditemukan, telah banyak dilakukan pengujian

terhadap tanaman wortel. Namun, penulis tidak menemukan adanya penelitian

tentang Pengaruh Pemberian Akut Jus Wortel (Daucus carota L.) Pada Tikus

Jantan Wistar : Kajian Terhadap Organ Ginjal dan Kadar Kreatinin Serum.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

9

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Data-data ilmiah yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat

berguna untuk pengembangan penggunaan jus wortel dalam pengobatan.

b. Manfaat metodologis

Diharapkan metode penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

penelitian berikutnya yang berhubungan dengan jus wortel.

c. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi keamanan

penggunaan jus wortel kepada masyarakat.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian akut jus wortel pada

tikus jantan Wistar terhadap organ ginjal dan kadar kreatinin serum.

2. Tujuan khusus

Penelitian ini digunakan untuk menetapkan seberapa besar potensi

ketoksikan akut jus wortel pada tikus jantan Wistar yang dinyatakan dengan

kisaran LD50, untuk mengetahui gejala, wujud, sifat dan mekanisme efek toksik

jus wortel, untuk mengetahui pengaruh pemberian akut jus wortel terhadap organ

ginjal dan kadar kreatinin serum pada tikus jantan Wistar, dan untuk mengetahui

apakah terdapat suatu korelasi antara kondisi organ ginjal dengan kadar kreatinin

serum pada tikus galur Wistar yang terpejan jus wortel.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

10

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Wortel

1. Sistematika tanaman

Sistematika tanaman wortel adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Umbelliflorae

Suku : Apiaceae

Marga : Daucus

Jenis : Daucus carota L. (Hutapea, 1993)

2. Nama sinonim

Tanaman wortel memiliki nama sinonim : Daucus sativus (Dalimartha,

2007).

3. Nama daerah

Tanaman wortel memiliki nama daerah yaitu : Boktel dalam bahasa

Sunda, Wortel dalam bahasa Jawa, dan Ortel dalam bahasa Madura (Hutapea,

1993).

4. Morfologi

Tanaman wortel termasuk suku Apiaceae. Bentuk tanaman ini berupa

semak dan memiliki umbi meruncing yang tertanam di dalam tanah. Ketinggian

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

11

tanaman ini sekitar 1 sampai 1,5 meter dihitung dari ujung daun hingga ujung

umbinya.

Bagian-bagian yang terdapat pada tanaman wortel terdiri dari :

a. Batang : Tegak, bulat, berbulu, hijau.

b. Daun : Majemuk, menyirip, bersilang, lonjong, tepi bertoreh,

ujung runcing, pangkal berlekuk, panjang 15-20 cm,

lebar 10-13 cm, pertulangan menyirip, hijau.

c. Bunga : Majemuk, bentuk cawan, di ujung batang, tangkai

silindris, hijau, kelopak lonjong, lima helai, hijau,

benang sari silindris, panjang ± 3 mm, putih, kepala sari

bulat, kuning, tangkai putik silindris, kepala ptik bulat,

kuning, makota bentuk bintang, halus, putih.

d. Umbi : Buni, lonjong, diameter ± 3 mm, coklat.

e. Biji : Lonjong, putih.

f. Akar : Tunggang, membentuk umbi, oranye (Hutapea, 1993).

5. Kultivar wortel

Berdasarkan bentuk umbinya, wortel dibagi menjadi tiga kultivar, yaitu :

a. Tipe imperator, yaitu golongan wortel yang bentuk umbinya bulat panjang

dengan ujung runcing, hingga mirip bentuk kerucut.

b. Tipe chantenay, yaitu golongan wortel yang bentuk umbinya bulat panjang

dengan ujung tumpul dan tidak berakar serabut.

c. Tipe nantes, yaitu golongan wortel yang memiliki bentuk umbi tipe peralihan

antara tipe imperator dan chantenay (Rukmana, 1995).

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

12

6. Kandungan kimia

Dalam 100 g wortel segar mengandung 37.000 kalori; 1,1 g protein, 0,9 g

serat; 36 mg kalsium; 1,2 mg Fe; 4,2 mg karoten; 0,06 mg tiamin; 0,05 mg

riboflavin; 0,7 mg niasin; dan 8 mg vitamin C (Ashari, 2006). Kandungan lainnya

adalah pada umbinya mengandung saponin dan polifenol (Hutapea, 1993).

7. Khasiat

Tanaman wortel memiliki berbagai macam khasiat :

a. Memperkuat fungsi hati.

b. Sebagai antiseptik.

c. Sebagai laksatif (Dalimartha, 2007).

d. Sebagai penurun tekanan darah tinggi.

e. Untuk menjaga kesehatan mata (Hutapea, 1993).

Selain itu manfaat lain dari wortel adalah bersifat sebagai diuretik

(memperlancar kencing) sehingga dapat mendorong keluar sisa metabolisme sel

tubuh yang tidak berguna melalui ginjal (Dalimartha, 2007).

B. Beta Karoten

Beta karoten merupakan salah satu dari 600 komponen karotenoid yang

banyak ditemukan dalam tanaman. Karotenoid merupakan senyawa isoprenoid

C40 dan tetraterpenoid yang terdapat dalam plastida jaringan tanaman, baik yang

melakukan fotosintesis maupun tidak. Dalam kloroplas, karotenoid berperan

sebagai pigmen aksesoris dalam pengambilan cahaya. (Krinsky, 1989).

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

13

Gambar 1. Struktur beta karoten (Watson, 2002)

Beta karoten biasanya digunakan sebagai suplemen nutrisi maupun

prekursor vitamin A (Buring and Hennekens, 1993). Namun, perannya lebih

penting adalah dalam detoksifikasi berbagai bentuk oksigen. Beta karoten bersifat

larut dalam lemak dan berfungsi sebagai peredam singlet oksigen dan radikal

bebas (Krinsky, 1989).

C26H34 C26H34

OOR

C26H34

OOR

OOR

ROO

C26H34

O

Produk-Produk Polar

Beta Karoten Radikal Peroksil Beta Karoten

ROO

-RO

Gambar 2. Penangkapan radikal peroksil (ROO.) oleh beta karoten(Kennedy and Liebler, 1992)

Hasil penelitian epidemiologis terkait beta karoten menyatakan bahwa

subjek yang banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dengan kandungan

beta karoten tinggi memiliki resiko rendah terkena berbagai jenis penyakit kanker

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

14

dan penyakit kardiovaskuler (Peto, Buckley, and Sporn, 1981). Penelitian lain

juga menyatakan bahwa asupan tinggi beta karoten dari sayuran dan buah-buahan

menekan resiko beberapa penyakit ganas termasuk kanker prostat (Williams,

Boileau, Clinton, and Erdman, 2000).

Namun di sisi lain, beta karoten dapat berperan sebagai prooksidan, yang

dimodulasi oleh Fe dalam jaringan. Ditemukan bahwa pemberian beta karoten

pada tikus yang telah diberi canthaxanthin (suplemen yang mengandung Fe) dapat

menyebabkan penyerapan Fe meningkat sehingga akan menyebabkan

pembentukan kompleks karotenoid dengan Fe yang dapat larut dalam lumen usus,

kemudian mencegah efek penghambatan polifenol pada absorpsi Fe (Garcia,

1998).

Menurut Masotti, Casali, and Galeotti (1988), beta karoten dapat bersifat

sebagai antitumor atau agen tumor-promoting. Ketika aktivitas prooksidan terjadi

dalam sel yang telah mengalami transformasi (perubahan), senyawa tersebut akan

berpotensi sebagai antioksidan. Namun ketika aktivitas prooksidan beta karoten

terjadi dalam sel normal, akan dihasilkan kerusakan oksidatif yang menekan

integritas sel dan menginduksi transformasi neoplastik.

Beta karoten memiliki potensi sebagai antioksidan dan prooksidan. Salah

satu bentuk prooksidan dari beta karoten adalah beta apo-8’-karotenal yang

merupakan salah satu produk oksidasi dari beta karoten karena pada kadar

oksigen yang tinggi beta karoten dapat mengalami autooksidasi. Bentuk ini

apabila tidak segera dinetralkan oleh tokoferol (vitamin E) dan asam askorbat

(vitamin C), dapat menginisiasi kerusakan sel seperti neoplasma (Null, 2000).

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

15

Di dalam tubuh, beta karoten akan dioksidasi oleh 15,15’-dioxygenase

menjadi dua molekul retinal yang kemudian dioksidasi menjadi asam retinoat

(Redmond, T.M., Gentlemen, S., Duncan, T., Yu, S., Wiggert, B., Gantt, E., et al.,

2000). Asam retinoat berfungsi sebagai agen kemopreventif, menghambat

karsinogenesis khususnya di jaringan paru (Patrick, 2000). Akan tetapi, beta

karoten juga dapat mengalami degradasi oksidatif menjadi beta apo-8’, 10’, 12’,

dan 14’-karotenal yang dapat memicu metabolisme asam retinoat. Dengan

demikian akan menyebabkan penurunan kadar asam retinoat dalam jaringan dan

dapat menyebabkan terjadinya proliferasi sel dan pembentukan kanker (Siems,

Sommerburg, Schild, Augustin, Langhans, and Wiswedel, 2002). Meski

demikian, ada keuntungan yang dapat diperoleh dari sifat beta karoten sebagai

prooksidan, yaitu dapat membunuh sel tumor. Karotenoid berperan sebagai agen

oksidatif yang selektif terhadap sel tumor (Null, 2000).

H

O

Gambar 3. Struktur beta apo-8’-karotenal, salah satu produk degradasi oksidatif dari beta karoten (Woggon, 2002)

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

16

C. Toksikologi

1. Definisi toksikologi

Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari aksi berbahaya zat kimia atas

sistem biologi. Takrif ini menunjukkan bahwa obyek yang dipelajari dalam

toksikologi adalah antaraksi zat kimia atau senyawa asing dengan sistem biologi

atau makhluk hidup, dimana pusat perhatiannya terletak pada pengaruh berbahaya

bahan racun itu atas kehidupan makhluk hidup (Donatus, 2001).

2. Asas umum toksikologi

a. Kondisi efek toksik

Kondisi efek toksik adalah berbagai keadaan atau faktor yang dapat

mempengaruhi keefektifan absorpsi, distribusi, dan eliminasi zat beracun di dalam

tubuh, sehingga menentukan keberadaan zat kimia utuh atau metabolitnya dalam

sel sasaran serta toksisitasnya atau keefektifan antaraksinya dengan sel sasaran

(Loomis, 1978).

Kondisi efek toksik dari suatu senyawa tergantung pada dua hal yaitu :

kondisi pemejanan dan kondisi makhluk hidup. Kondisi pemejanan antara lain

meliputi jenis pemejanan (akut, subkronis, atau kronis), jalur pemejanan

(intravaskuler atau ekstravaskuler), lama dan kekerapan pemejanan, saat

pemejanan, dan takaran atau dosis pemejanan. Sedangkan kondisi makhluk hidup

meliputi keadaan normal (misalnya berat badan, umur, suhu tubuh, kecepatan

pengosongan lambung, kecepatan aliran darah, status gizi, kehamilan, genetika,

jenis kelamin, ritme sirkadian, ritme diurnal), dan keadaan tidak normal (misalnya

penyakit saluran cerna, kardiovaskuler, hati, dan ginjal) (Donatus, 2001).

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

17

b. Mekanisme aksi efek toksik

Berdasarkan sifat dan tempat kejadiannya, mekanisme aksi efek toksik

zat kimia dibagi menjadi dua yaitu mekanisme luka intrasel dan mekanisme luka

ekstrasel. Mekanisme luka intrasel adalah luka sel yang diawali oleh aksi racun

pada tempat aksi di dalam sel sasaran, oleh karena itu mekanisme ini sering

disebut mekanisme langsung atau primer. Sedangkan mekanisme luka ekstrasel

adalah zat racun pada awalnya bereaksi di lingkungan luar sel dengan akibat

terjadinya luka di dalam sel, oleh karena itu mekanisme ini sering disebut

mekanisme tidak langsung atau sekunder (Donatus, 2001).

c. Wujud efek toksik

Wujud efek toksik dapat berupa perubahan biokimia, fungsional dan

struktural. Namun tidak berarti bahwa efek toksik zat beracun sepenuhnya dapat

terpisah dengan tegas ke dalam 3 wujud dasar efek toksik, melainkan sering

merupakan campuran, karena ketiganya merupakan suatu proses yang saling

berkaitan (Donatus, 2001).

1) Perubahan biokimia

Jenis wujud efek toksik ini berkaitan dengan respon dan perubahan atau

kekacauan biokimia terhadap luka sel, akibat antaraksi zat racun dan sel sasaran

yang sifatnya terbalikkan.

2) Perubahan fungsional (fisiologi)

Jenis wujud efek toksik ini merupakan jenis efek toksik yang berkaitan

dengan antaraksi zat beracun dengan sel sasaran atau tempat aktif enzim yang

sifatnya terbalikkan sehingga dapat mempengaruhi fungsi homeostasis tertentu.

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

18

3) perubahan struktural (histopatologi)

Jenis wujud efek toksik ini berkaitan dengan perubahan morfologi sel

yang akhirnya terwujud sebagai kekacauan struktural. Sehubungan dengan

masalah ini, terdapat respon histopatologi dasar sebagai tanggapan terhadap luka

sel, yakni degenerasi, proliferasi, dan inflamasi atau perbaikan (Donatus, 2001).

d. Sifat efek toksik

Sifat efek toksik dapat berupa antaraksi terbalikkan (reversible) dan

antaraksi yang tidak terbalikkan (irreversible) (Donatus, 2001).

1) Antaraksi yang terbalikkan (reversible)

Antaraksi ini merupakan efek toksik yang ditimbulkan oleh racun akan

segera hilang bila pemejanan dengan racun terhadap makhluk hidup dihentikan

dan kondisi dari sel sasaran atau reseptornya akan kembali ke keadaan normal.

2) Antaraksi yang tidak terbalikkan (irreversible)

Antaraksi ini merupakan efek toksik yang ditimbulkan oleh racun tidak

akan segera hilang bila pemejanan dengan racun terhadap makhluk hidup

dihentikan karena terjadi penumpukan efek toksik dan kerusakannya yang terjadi

pada reseptor bersifat menetap sehingga reseptor tidak akan bisa kembali ke

keadaan normal (Donatus, 2001).

3. Jenis uji toksikologi

Pada umumnya uji toksikologi terbagi menjadi dua golongan yaitu uji

ketoksikan tak khas dan uji ketoksikan khas

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

19

a. Uji ketoksikan tak khas

Uji yang dirancang untuk mengevaluasi keseluruhan atau spektrum efek

toksik sesuatu senyawa pada aneka ragam jenis subyek uji. Termasuk dalam

golongan uji ketoksikan tak khas adalah :

1) Uji ketoksikan akut

Uji ini dirancang untuk menentukan efek toksik suatu senyawa yang

terjadi dalam waktu yang singkat setelah pemejanan atau pemberiannya dengan

takaran tertentu dan biasanya pengamatan dilakukan 24 jam.

2) Uji ketoksikan subkronis

Uji ketoksikan suatu senyawa yang diberikan dengan dosis berulang pada

subyek uji tertentu selama kurang dari tiga bulan.

3) Uji ketoksikan kronis

Uji ketoksikan kronis serupa dengan uji ketoksikan subkronis.

Perbedaannya terletak pada lamanya pemberian atau pemejanan takaran dosis

senyawa uji dan masa pengamatan serta pemeriksaannya.

b. Uji ketoksikan khas

Uji yang dirancang untuk mengevaluasi secara rinci efek yang khas

sesuatu senyawa pada aneka ragam jenis subyek uji, termasuk golongan uji

ketoksikan khas ini adalah uji potensiasi, kekarsinogetikan, kemutagenikan,

keteratogenikan, reproduksi, kulit dan mata, dan perilaku (Donatus, 2001).

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

20

D. Toksisitas Akut

1. Definisi

Uji toksisitas akut dilakukan dengan memberikan zat kimia yang sedang

diuji sebanyak satu kali dalam jangka waktu 24 jam (Lu, 1995).

2. Rancangan percobaan

a. Pemilihan spesies hewan

Secara umum, dalam penentuan nilai LD50 digunakan subyek uji berupa

tikus dan mencit. Hewan ini dipilih karena murah, mudah didapat, dan mudah

ditangani. Selain itu terdapat banyak data toksikologi tentang jenis hewan ini,

suatu fakta yang mempermudah perbandingan toksisitas zat kimia (Lu, 1995).

Penentuan LD50 sebaiknya dilakukan pada kedua jenis kelamin, juga pada

hewan dewasa dan yang masih muda, karena kerentanannya mungkin berbeda

(Lu, 1995).

b. Cara pemberian

Secara umum toksikan harus diberikan melalui jalur yang biasa

digunakan pada manusia. Jalur oral paling sering digunakan pada manusia. Bila

akan diberikan per oral, zat tersebut harus diberikan dengan sonde (Lu, 1995).

c. Dosis dan jumlah hewan

Untuk menentukan LD50 secara tepat, perlu dipilih suatu dosis yang akan

membunuh sekitar separuh jumlah hewan-hewan itu, dosis lain yang akan

membunuh lebih dari separuh (kalau bisa kurang dari 90%), dan dosis ketiga yang

akan membunuh kurang dari separuh (kalau bisa lebih dari 10%) dari hewan-

hewan itu. Sering digunakan empat dosis atau lebih dengan harapan bahwa

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

21

sekurang-kurangnya tiga diantaranya akan berada dalam rentang dosis yang

dikehendaki (Lu, 1995).

Secara umum, LD50 akan lebih tepat bila digunakan lebih banyak hewan

untuk tiap dosis dan bila rasio antara dosis yang berurutan lebih kecil. Banyak

peneliti menggunakan 40-50 subyek uji per LD50 dan memilih rasio 1,2-1,5 (Lu,

1995). Namun, Weil (1952) menyarankan penggunaan empat hewan untuk tiap

dosis dan rasio sebesar 2,0 antara dosis yang berurutan. Belakangan ini diajukan

prosedur uji sederhana yang lain (Bruce, 1985) yang menggunakan hanya enam

sampai sembilan hewan untuk setiap uji.

d. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi respon hewan terhadap zat kimia

yang diberikan antara lain :

1) Pengandangan hewan dapat mempengaruhi LD50 suatu bahan kimia, namun

nilai LD50 untuk kebanyakan bahan kimia hanya sedikit dipengaruhi oleh faktor

ini (Lu, 1995). Subyek uji seharusnya dikandangkan dalam kelompok berdasarkan

jenis kelamin atau dikandangkan sendiri-sendiri, tergantung dari spesies dan

ukuran tubuh hewan tersebut (Hayes, 2001).

2) Jenis kandang (berlubang-lubang atau padat) dan jenis bahan alas kandang

juga dapat mempengaruhi reaksi hewan terhadap toksikan (Lu, 1995).

3) Suhu lingkungan juga dapat mempengaruhi efek toksik begitu juga dengan

kelembaban relatif, dimana bila kelembaban relatif ruangan tinggi maka dapat

meningkatkan toksisitas akut, sehingga nilai LD50 lebih rendah (Lu, 1995). Suhu

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

22

ruangan yang optimal untuk subyek uji adalah 22 ± 3oC dan kelembaban

relatifnya 30-70% (Hayes, 2001).

4) Pola makan minum dan kualitasnya harus terstandarisasi. Tujuannya adalah

agar subyek uji mendapatkan makanan dan minuman yang bernutrisi lengkap dan

bebas dari kontaminan sehingga keadaan fisiologi dan metabolisme subyek uji

selama penelitian tetap dalam kondisi normal (Hayes, 2001).

e. Pengamatan dan pemeriksaan

Setelah toksikan diberikan, jumlah hewan yang mati (jika ada) dan waktu

kematiaannya harus diamati untuk memperkirakan LD50. Yang lebih penting lagi,

tanda-tanda toksisitasnya harus dicatat. Jangka waktu pengamatan harus cukup

panjang dan biasanya 7-14 hari tetapi dapat jauh lebih lama (Lu, 1995).

Autopsi harus dilakukan pada semua hewan yang mati dan pada beberapa

hewan yang hidup, terutama hewan yang tampak sakit pada akhir percobaan.

Autopsi dapat memberikan informasi yang berharga tentang organ sasaran,

terutama bila kematian tidak terjadi segera setelah pemberian zat kimia.

Diperlukan juga pemeriksaan histopatologik organ tubuh dan jaringan tertentu

(Lu, 1995).

3. Penggolongan LD50

Penggolongan potensi ketoksikan akut pada hewan dapat dilihat pada

tabel 1.

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

23

Tabel 1. Potensi ketoksikan akut zat kimia pada hewan (Lu, 1995)Kriteria LD50 (mg/kg)

1. Luar biasa toksik 5 atau kurang2. Sangat toksik 5 – 503. Cukup toksik 50 – 5004. Sedikit toksik 500 – 50005. Praktis tidak toksik 5000 – 150006. Relatif kurang berbahaya Lebih dari 15000

E. Ginjal

1. Definisi dan fungsi

Ginjal adalah organ yang berfungsi untuk menyingkirkan buangan

metabolisme normal dan mengekskresi xenobiotik dan metabolitnya. Ginjal

merupakan organ sasaran utama dari efek toksik (Lu, 1995). Ginjal rentan

terhadap banyak zat kimia. Kerentanan ini disebabkan posisinya dalam sirkulasi

cairan badan yaitu fungsi ekskresinya berhubungan erat sekali dengan darah dan

zat yang terkandung di dalamnya (Koeman, 1987).

2. Anatomi dan fisiologi ginjal

Struktur yang menonjol dalam ginjal adalah nefron, kira-kira berjumlah

1,3 x 106. Tiap nefron terdiri atas glomerulus dan serangkaian tubulus.

Glomerulus dialiri darah oleh sistem kapiler bertekanan tinggi yang menghasilkan

ultrafiltrat dari plasma. Filtrat yang terkumpul dalam kapsul Bowman mengalir

melalui tubulus berkelok proksimal, ansa Henle, dan tubulus distal, dan kemudian

mengalir lewat kumpulan tubulus ke dalam piala ginjal dan dibuang sebagai urin

(Lu, 1995).

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

24

Gambar 4. Struktur ginjal (Klaassen, 2001)

Gambar 5. Struktur nefron (Klaassen, 2001)

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

25

3. Fotomikroskopi ginjal

Secara fotomikroskopi organ ginjal, ginjal terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu : korteks, medula, dan pelvis (gambar 6) (King, 2007).

Gambar 6. Bagian-bagian ginjal (King, 2007)

a. Korteks

Korteks adalah bagian terluar dari organ ginjal. Korteks terdapat bagian

yang dinamakan renal corpuscle dan terhubung dengan tubulus yang memiliki

fungsi untuk memproduksi filtrat dari plasma darah oleh glomerulus dan

menerima filtrat plasma dari glomerulus untuk memproses lebih lanjut menjadi

urin oleh tubulus. Renal corpuscle terbagi menjadi glomerulus, kapsul bowman,

dan ruang bowman. Sedangkan tubulus terbagi menjadi tubulus proksimal dan

tubulus distal (gambar 7) (King, 2007).

Gambar 7. Bagian korteks (King, 2007)Keterangan : p = tubulus proksimal glom = glomerulus

d = tubulus distal

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

26

b. Medula

Medula merupakan bagian tengah dari ginjal setelah korteks. Fungsi dari

bagian ini adalah untuk menciptakan kondisi garam hipertonik sehingga bisa

mengabsorpsi air yang masih dibutuhkan tubuh. Bagian ini terbagi menjadi

lengkung henle dan collecting duct (gambar 8) (King, 2007).

Gambar 8. Bagian Medula (King, 2007)Keterangan : ts = lengkung henle bersegmen tipis

dt = lengkung henle bersegmen tebalcd = collecting duct

c. Pelvis

Pelvis adalah bagian dalam dari ginjal setelah medula. Fungsi dari bagian

ini adalah menerima urin hasil pemrosesan pada bagian korteks dan medula untuk

diteruskan lebih lanjut ke ureter (King, 2007).

4. Nefrotoksikan

Ginjal merupakan gudang penyimpanan racun yang poten, karena

memiliki kapasitas yang tinggi untuk mengikat zat kimia. Keadaan ini mungkin

berkaitan dengan kenyataan bahwa ginjal merupakan tempat terpenting bagi

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

27

eliminasi, berturut-turut metabolisme dan ekskresi racun dari dalam tubuh

(Donatus, 2001).

Kelompok utama nefrotoksikan adalah logam berat, antibiotik, analgesik,

dan hidrokarbon berhalogen tertentu. Semua bagian nefron secara potensial dapat

dirusak oleh efek toksikan. Beratnya beberapa efek beragam dari satu perubahan

biokimia atau lebih sampai kematian sel, dan efek ini dapat muncul sebagai

perubahan kecil pada fungsi ginjal atau gagal ginjal total (Lu, 1995).

Efek toksik zat beracun terhadap ginjal dapat diklasifikasikan

berdasarkan lokasinya sebagai berikut :

a. Glomerulus (Glomerulonefropati)

Glomerulus merupakan organ target yang jarang dipengaruhi oleh bahan

beracun. Organ ini dapat dipengaruhi oleh bahan beracun baik secara langsung

maupun tidak langsung. Salah satu perubahan glomerulus adalah perubahan

permeabilitasnya terhadap protein-protein plasma (Glaister, 1986).

b. Nefropati tubulus proksimal

Karena terjadi absorpsi dan sekresi aktif tubulus proksimal, kadar

toksikan pada tubulus proksimal sering lebih tinggi. Selain itu, kadar sitokrom P-

450 pada tubulus proksimal lebih tinggi untuk mendetoksifikasi atau

mengaktifkan toksikan. Dengan demikian, tempat ini sering merupakan sasaran

efek toksik (Lu, 1995).

Nefrotoksisitas yang terjadi di tubulus proksimal dapat berupa

degenerasi, kadang-kadang disertai dengan reaksi inflamasi dan perbaikan

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

28

tergantung dari tempat dan luasnya luka. Kelainan tubulus proksimal ini dapat

berupa hidrofik, inklusi, dan nekrosis (Glaister, 1986).

c. Nefropati tubulus distal

Efek toksik yang sering ditemui pada tubulus distal adalah kristaluria,

dan nekrosis papilla ginjal. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi tubulus distal

dalam mengatur keseimbangan air, elektrolit, dan asam basa (Glaister, 1986).

F. Kreatinin

1. Definisi

Kreatinin adalah produk samping pemecahan fosfokreatin otot dalam

menghasilkan energi (Fischbach and Dunning, 2004).

2. Mekanisme pembentukan kreatinin

Kreatin adalah derivat atau turunan asam amino yang diperoleh dari

makanan (khususnya daging merah) dan juga dibentuk di liver dari asam amino

arginin, glisin, dan metionin. Kreatin kemudian ditangkap oleh otot tubuh

membentuk fosfokreatin, yang merupakan senyawa fosfat berenergi tinggi.

Fosfokreatin yang dipecah akan menyediakan cadangan energi (ATP). Ketika otot

digunakan secara berlebihan maka produksi fosfokreatin juga akan berlebih,

karena menyiapkan cadangan energi untuk siap digunakan oleh otot agar mampu

bekerja lebih keras lagi. Namun oleh karena jumlah fosfokreatin yang berlebih ini,

akan dihasilkan produk samping yaitu kreatinin (hasil siklisasi fosfokreatin) yang

akan diekskresikan lewat urin (Pasquale, 2000).

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

29

Gambar 9. Mekanisme pembentukan kreatinin (Pasquale, 2000)

Kreatinin diproduksi dalam kecepatan yang konstan tergantung dari

massa otot seseorang dan kemudian dibuang dari tubuh melalui ginjal. Jumlah

produksi kreatinin ini konstan apabila jumlah massa otot juga dalam keadaan yang

konstan (Fischbach and Dunning, 2004).

3. Fungsi kreatinin serum

Kreatinin merupakan hasil samping pemecahan fosfokreatin yang tidak

bermanfaat lagi bagi tubuh dan akan mengalir lewat darah menuju ke ginjal untuk

diekskresikan. Apabila terjadi gangguan fungsi pada ginjal, akan mengurangi

ekskresi kreatinin dan akan berakibat terjadi peningkatan kadar kreatinin dalam

darah (kreatinin serum). Oleh karena itulah kadar kreatinin serum dapat

menggambarkan kondisi ginjal (Fischbach and Dunning, 2004).

Kadar kreatinin serum akan meningkat di atas ambang normal jika

penurunan fungsi ginjal mencapai 50%; oleh karenanya kreatinin serum bukan

merupakan indikator sensitif untuk kerusakan gejala ringan sampai sedang

(Rubenstein, Wayne, and Bradley, 2003). Uji kreatinin menunjukkan kelainan

saat ginjal kehilangan 2/3 fungsinya (Purnomo, 2008).

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian Pengaruh Pemberian Akut Jus Wortel (Daucus carota L.) pada

Tikus Jantan Wistar : Kajian Terhadap Organ Ginjal dan Kadar Kreatinin Serum

termasuk dalam penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap

pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas :

Dosis jus wortel, yaitu sejumlah (gram) jus wortel tiap satuan kgBB

subyek uji yang bersangkutan.

b. Variabel tergantung :

Toksisitas akut oral jus wortel, ditunjukkan dengan jumlah kematian

subyek uji, gejala efek toksik, sifat efek toksik, wujud efek toksik (dilihat dari

gambaran histopatologi subyek uji), mekanisme efek toksik, dan kadar kreatinin

serum pada subyek uji yang menggambarkan sehat tidaknya fungsi ginjal subyek

uji yang terpejan jus wortel.

2. Variabel pengacau terkendali

Suhu dan kelembaban ruangan, jenis dan jumlah pakan dan minum,

tempat penanaman wortel, umur, berat badan, jenis kelamin, dan galur tikus.

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

31

3. Variabel pengacau tak terkendali

Kondisi patologis subyek uji.

4. Definisi operasional

Jus wortel adalah sejumlah gram wortel yang diblender sampai sehalus

mungkin dan diambil sari beserta ampas di dalamnya untuk diberikan kepada

subyek uji.

Konsentrasi jus wortel yang diberikan ke subyek uji adalah konsentrasi

tertinggi dari jus wortel yang konsistensinya masih berbentuk jus pada umumnya

dan bisa diberikan ke subyek uji melewati lubang injeksi spluit oral.

C. Alat atau Instrumen Penelitian

1. Kandang subyek uji berukuran 35 cm x 26 cm x 12 cm.

2. Neraca analitik atau Analytical balance (Scout Pro, tipe SPS2001F, made in

USA).

3. Blender (Philips, Type HR 2815/A, Holland).

4. Alat-alat gelas (Pyrex) seperti bekker glass, gelas ukur, dan labu takar.

5. Spuit oral, volume 5 ml (Terumo Syringe, MD 21921).

6. Pipa kapiler (Micro Haematocrit Tubes).

7. Microtube 1,5 ml

8. Seperangkat alat bedah (Gold Cross, Stainless Steel).

9. Pemeriksaan preparat histopatologi subyek uji menggunakan mikroskop

(Motic, tipe DMB3-223, B3 Professional Series, made in US).

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

32

D. Bahan atau Materi Penelitian

1. Subyek uji

Subyek uji yang digunakan berupa tikus jantan Wistar dengan kisaran

umur 60 sampai 90 hari dan dengan berat badan 100 - 200 gram yang diperoleh

dari Usaha Dagang Tikus Wistar Bantul, Yogyakarta.

2. Sediaan uji

Sediaan uji yang digunakan adalah jus wortel. Wortel dalam penelitian

ini memiliki bentuk umbi bulat panjang dengan ujung tumpul yang merupakan

tipe chantenay yang diperoleh dari Desa Soko Muntilan dengan waktu panen pada

bulan September 2009.

3. Kontrol negatif

Kontrol negatif berupa air putih merk “Aqua” dengan sumber mata air

dari Klaten.

4. Formalin 10%

Formalin dibeli dari Aldrich Lab dengan konsentrasi 37 % dan perlu

diencerkan menjadi formalin 10%.

5. Pakan dan minum subyek uji

Pakan dan minuman yang diberikan kepada subyek uji adalah pakan

merk “AD-5” dan air putih merk “Aqua”.

6. Garam NaCl fisiologis

Garam NaCl fisiologis diperoleh dari Laboratorium Biofarmasetika

Universitas Sanata Dharma.

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

33

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman wortel (Daucus carota L.)

Tanaman wortel dideterminasi dengan menyesuaikan ciri-ciri yang ada

dengan buku acuan “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia” karangan Dalimartha

(2007) dan “Inventaris Tanaman Obat Indonesia” karangan Hutapea (1993).

2. Pengelompokan subyek uji

Subyek uji sebanyak 30 ekor tikus jantan Wistar dikelompokkan secara

acak ke dalam 5 kandang, masing – masing kandang terdiri dari 6 ekor tikus. Tiap

kandang mewakili 1 kelompok perlakuan.

3. Penanganan subyek uji

Setelah dikelompokkan, subyek uji diadaptasikan selama kurang lebih 2

minggu dengan kondisi pemeliharaan pada ruangan yang bersuhu 25oC dengan

jenis dan jumlah pakan dan minum yang dikontrol. Setiap kandang diberi alas

berupa sekam padi yang diganti dan dibersihkan kandangnya setiap hari. Selama

masa 2 minggu ini, keadaan subyek uji diamati meliputi berat badan, pengamatan

tingkah laku, jumlah intake per hari makan dan minum setiap kandang, bentuk

dan warna kotoran dan dibandingkan antar subyek uji. Pakan diberikan pada

wadah makanan yang terbuat dari kaca. Wadah ini diisi sejumlah makanan dan

keesokan harinya, sisa makanan ditimbang. Demikian halnya pada jumlah air

minum. Air minum diberikan melalui botol dengan takaran tertentu kemudian

diukur sisanya pada keesokan harinya.

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

34

4. Orientasi penetapan konsentrasi jus wortel (Daucus carota L.)

Umbi wortel dicuci dengan air hingga bersih. Umbi wortel kemudian

dipotong dengan ukuran 3 cm x 0,2 cm x 1 cm. Kemudian wortel ditimbang 60 g,

70 g, 80 g, 90 g dan 100 g dan diblender selama 5 x 1 menit dengan ditambahkan

air sampai volume 200 ml. Jumlah gram ini digunakan untuk melihat konsistensi

jus yang masih dapat melewati jarum injeksi per oral. Berdasarkan hasil orientasi

yang dilakukan diperoleh konsentrasi jus maksimal adalah 35%.

5. Orientasi penetapan dosis jus wortel (Daucus carota L.)

Dosis terendah yang digunakan merupakan dosis yang secara teknis

masih dapat diberikan pada subyek uji sebatas volume minimal yang masih dapat

terskala oleh injeksi per oral dan jika dikonversikan menjadi jus, dosis terendah

tersebut masih berwujud seperti jus (tidak terlalu encer). Dosis tertinggi yang

digunakan merupakan dosis yang secara teknis dapat diberikan pada subyek uji

sebatas volume maksimal injeksi per oral. Berdasarkan hasil orientasi yang

dilakukan diperoleh dosis terendah 1,094 g/kgBB dan dosis tertinggi 8,750

g/kgBB. Dosis terendah dan tertinggi kemudian dihitung untuk menentukan

peringkat dosis II dan III dengan faktor perkalian tetap dua (2x). Peringkat dosis

terendah sampai tertinggi dari pemejanan jus wortel ini adalah sebagai berikut :

Dosis I (terendah) = 1,094 g/kgBB

Dosis II = 2,188 g/kgBB

Dosis III = 4,375 g/kgBB

Dosis IV (tertinggi) = 8,750 g/kgBB

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

35

6. Pemejanan jus wortel

Satu hari sebelum pemejanan, subyek uji dipuasakan namun tetap diberi

minum. Kelompok I digunakan sebagai kontrol, hanya diberi air merk “aqua”,

yaitu 25 ml/kgBB. Kelompok II-V dipejankan dengan jus wortel. Kelompok II

diberi dosis 1,094 g/kgBB. Kelompok III diberi dosis 2,188 g/kgBB. Kelompok

IV diberi dosis 4,375 g/kgBB. Kelompok V diberi dosis 8,750 g/kgBB.

7. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala-gejala klinis, perubahan

berat badan, jumlah asupan makan dan minum perhari, jumlah subyek uji yang

mati, kadar kreatinin serum praperlakuan dan pascaperlakuan, penimbangan berat

ginjal, dan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis (histopatologi) organ

ginjal. Keterangan lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini :

a. Pengamatan gejala klinis (tabel 2) dilakukan secara intensif pada 3 jam

pertama setelah pemejanan jus wortel. Hari berikutnya, pengamatan bisa

dilakukan sekali sehari sampai hari ke-14.

b. Perubahan berat badan dilakukan dengan cara penimbangan berat badan pada

hari ke-0 (pertama) sampai hari ke-14 (terakhir).

c. Perubahan jumlah makan dan minum perhari pada hari ke-0 (pertama) sampai

hari ke-14 (terakhir).

d. Jumlah subyek uji yang mati (bila ada) pada masing-masing kelompok uji 24

jam setelah pemejanan.

e. Penimbangan berat organ ginjal setelah subyek uji dinekropsi pada hari ke-1

(setengah populasi) dan hari ke-14 (setengah populasi).

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

36

f. Pengambilan darah subyek uji dilakukan sebelum pemejanan subyek uji

(praperlakuan) dan setelah pemejanan (pascaperlakuan) untuk mendapatkan

kadar kreatinin serumnya.

g. Pemeriksaan makroskopis organ ginjal dilakukan setelah subyek uji

dinekropsi pada hari ke-1 (setengah populasi) dan hari ke-14 (setengah

populasi) dan diamati bentuk, warna, dan konsistensi ginjalnya. Setelah itu

dilakukan pengamatan mikroskopis organ ginjal setelah organ ginjal dibuat

peparatnya.

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

37

Tabel 2. Gejala klinis dalam uji ketoksikan akut

Pengamatan Klinis

Tanda yang diamati

Respirasi

a. Dyspnea: sulit bernafasb. Apnea: hilangnya kemampuan bernafasc. Cyanosis: warna kebiru-biruan pada ekor, mulut, dan telapak

kakid. Nostril discharges: kotoran hidung merah atau tidak berwarna

Aktivitas motorik

a. Pengurangan atau peningkatan dalam aktivitas motorik secara spontan, keingintahuan, menjilat-jilat, atau pergerakan

b. Hilangnya righting reflex atau hilangnya refleks balik badanc. Catalepsy : hewan cenderung berdiam pada posisi dimana

ditempatkand. Gerakan yang tidak biasa: berjalan dengan jari kaki, melompat

dan postur tubuh menjadi rendahe. Prostration: hewan tidak bergerak dan rest on bellyf. Tremor

Kontraksi pada otot hewan

a. Kejang-kejang

Refleks

a. Corneal: kelopak mata menutup ketika disentuhb. Myotact: kemampuan hewan untuk menarik kembali kaki

belakangnya ketika ditarikc. Cahaya (pupil): kontraksi pupil ketika terkena cahayad. Refleks kejut: respon terhadap stimulus luar, seperti sentuhan,

suara

Tanda-tanda ocular

a. Lakrimasi: keluar air mata yang berlebihan, bening atau berwarna

b. Myosis: Kontraksi pupil tanpa mempedulikan adanya cahayac. Mydriasis: dilatasi pupil tanpa mempedulikan adanya cahayad. Exophthalmos: penonjolan mata yang abnormale. Chromodacryorrhea: air mata berwarna merah

Salivasi a. Sekresi saliva yang berlebihan

Piloereksia. Kontraksi pada jaringan erektil folikel bulu sehingga bulu

menjadi kasar

Tanda-tanda gastrointestinal

a. Feses padat, kering, dan jarang keluarb. Feses berairc. Muntah-muntahd. Urin berwarna merahe. Urin berbau seperti ketonf. Hewan terasa sakit apabila diraba perutnyag. Hewan terasa sakit apabila diraba punggungnya

Kulit a. Edema: bengkak pada jaringan karena berisi cairan

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

38

8. Pengukuran kadar kreatinin serum

a. Pengukuran kadar kreatinin serum praperlakuan

Satu hari sebelum pemejanan, semua subyek uji diambil sampel darahnya

sebanyak 1 ml melalui vena orbital subyek uji. Kemudian darah segera diukur

(tidak boleh melebihi 3 jam setelah pengambilan). Pengukuran kadar kreatinin

serum dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengembangan Terpadu (LPPT) Unit

I, UGM.

b. Pengukuran kadar kreatinin serum pascaperlakuan

Setelah 1 hari pemejanan, 3 ekor subyek uji dari tiap kelompok perlakuan

(setengah jumlahnya dari total populasi) diambil sampel darahnya sebanyak 1 ml

melalui vena orbital subyek uji. Kemudian darah segera diukur (tidak boleh

melebihi 3 jam setelah pengambilan). Pengukuran kadar kreatinin serum

dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengembangan Terpadu (LPPT) Unit I,

UGM. Subyek uji yang tersisa sebanyak setengah populasi, akan diambil

darahnya untuk diuji kadar kreatinin serumnya pada hari ke-14.

Prosedur kerja penetapan kadar kreatinin serum adalah sebagai berikut :

1) Pengambilan serum

Darah tanpa koagulan 30 – 60 menit disentrifus pada kecepatan 4000

rpm selama 10 menit atau 12000 rpm selama 2 menit untuk mendapatkan serum.

Setelah itu dipindahkan serumnya ke tabung baru.

2) Pengukuran kreatinin

Dibuat monoreagen yang terdiri dari campuran reagen 1 : reagen 2 = 4 : 1

yang telah dicampur secara homogen dan diinkubasikan pada suhu kamar selama

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

39

45 menit. Setelah itu dibuat blanko reagen (akuadest : monoreagen = 50 : 1000),

standar (kreatinin 2 mg/dl : monoreagen = 50 : 1000), dan sampel (serum yang

didapat dari hasil disentrifus : monoreagen = 50 : 1000). Kemudian blanko reagen,

standar, dan sampel diukur absorbansinya menggunakan alat microlab 300 : 492

nm dengan urutan pengukuran dari pertama sampai terakhir adalah sebagai

berikut: blanko akuadest, blanko reagen, standar, dan sampel. Hasil absorbansi

yang didapat, kemudian digunakan untuk menetapkan kadar kreatinin serum

sesuai persamaan berikut :

Kadar kreatinin = ∆∆ (2 / )

9. Histopatologi organ ginjal

a. Pengambilan dan pengamatan histopatologi

Setelah pengambilan darah, subyek uji kemudian dietanasi untuk

mengambil organ tubuhnya. Setelah hewan tersebut mati, lakukan pembedahan

dengan seperangkat alat bedah, kulit perut dibuka secara melintang. Dan tiap

subyek uji tersebut diambil organ ginjal. Organ ginjal dari masing-masing hewan

kemudian dibilas dengan NaCl fisiologis lalu ditimbang dan diukur volumenya.

Kemudian diamati secara makroskopi dan dimasukkan ke dalam wadah yang

berisi formalin 10%. Subyek uji yang tersisa sebanyak setengah populasi, akan

diambil organ ginjalnya pada hari ke-14.

b. Pembuatan preparat histopatologi

Pembuatan preparat histopatologi organ ginjal dilakukan di Laboratorium

Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Umum, UGM, dengan pengecatan

Hematoksilin-Eosin.

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

40

c. Pemeriksaan histopatologi organ ginjal

Pemeriksaan histopatologi organ ginjal dilakukan di Laboratorium

Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta dengan di bawah bimbingan dosen drh. Reny Kusumastuti, M.P.

F. Analisis Hasil

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara statistik

dengan cara sebagai berikut :

1. Data rasio berat organ ginjal diperoleh dengan rumus:

Rasio organ = Berat organ ginjalBerat badan subyek uji × 100%2. Data rasio organ ginjal, kadar kreatinin serum praperlakuan, dan kadar

kreatinin serum pascaperlakuan (1 hari dan 14 hari) diuji terlebih dahulu kurva

distribusinya apakah normal atau tidak dengan menggunakan Shapiro Wilk

untuk menentukan jenis analisis selanjutnya.

3. Data rasio organ ginjal, kadar kreatinin praperlakuan dan kadar kreatinin

serum pascaperlakuan (1 hari dan 14 hari) dianalisis dengan One-Way Anova

(jika distribusinya normal dan pada homogenity variance test nilai p > 0,05

menunjukkan varians data sama) atau Kruskal-Wallis (jika distribusinya tidak

normal dan pada homogenity variance test nilai p < 0,05 menunjukkan varians

data berbeda), yang kemudian diuji Post Hoc Test untuk melihat perbedaan

masing-masing kelompok apabila terdapat perbedaan yang bermakna.

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

41

4. Data kenaikan berat badan per hari dianalisis dengan Two-Way Anova, yang

kemudian diuji Post Hoc Test untuk melihat perbedaan masing-masing

kelompok apabila terdapat perbedaan yang bermakna.

5. Data pengukuran kadar kreatinin serum pascaperlakuan dibandingkan

praperlakuan dianalisis dengan Paired t-test, untuk melihat apakah terdapat

perbedaan kadar kreatinin serum praperlakuan dengan pascaperlakuan.

6. Data pengukuran kadar kreatinin serum pascaperlakuan 1 hari dibandingkan

14 hari dianalisis dengan Unpaired t-test, untuk mengevaluasi reversibilitas

kadar kreatinin serum akibat pemejanan jus wortel.

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh pemberian akut jus wortel

(Daucus carota L.) pada tikus jantan Wistar : kajian terhadap organ ginjal dan

kadar kreatinin serum ini meliputi : (A) determinasi tanaman wortel, (B)

pengamatan gejala-gejala klinis, (C) potensi ketoksikan akut jus wortel (LD50),

(D) pengamatan makroskopis dan mikroskopis ginjal (histopatologi ginjal), (E)

analisis berat rasio organ ginjal, (F) analisis kadar kreatinin serum, (G) analisis

kenaikan berat badan tikus per harinya, dan (H) analisis jumlah pakan dan minum

per harinya.

A. Determinasi Tanaman Wortel

Tanaman wortel yang digunakan dalam penelitian harus dilakukan

determinasi untuk memastikan apakah tanaman yang digunakan adalah tanaman

wortel. Determinasi dilakukan dengan mencocokkan ciri-ciri yang dimiliki

tanaman wortel dengan tanaman wortel pada skripsi terdahulu, skripsi yang diacu

berjudul “Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara

Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Tikus Putih” (Adita, 2006).

Hasil determinasi membuktikan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tanaman wortel (Daucus carota L.) dan termasuk dalam kultivar

chantenay karena bentuk umbi wortelnya bulat panjang dengan ujung tumpul dan

tidak berakar serabut.

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

43

B. Pengamatan Gejala-Gejala Klinis

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan pemejanan

akut jus wortel dapat memberikan suatu gejala klinis. Berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan selama 30 menit, 1, 2, 3 jam, dan setiap harinya

sampai hari ke-14 menunjukkan suatu respon yang normal pada semua subyek uji

pada semua kelompok perlakuan setelah dilakukan pemejanan jus wortel. Hal ini

berarti dengan pemejanan akut jus wortel tidak menunjukkan gejala-gejala klinis

yang bermakna atau kemungkinan respon klinis tidak begitu kelihatan secara

kasat mata. Namun akan terlihat lebih jelas suatu perubahan yang berarti apabila

dilakukan pengamatan lebih jauh meliputi pengamatan secara struktural

(histopatologi organ ginjal) dan secara biokimiawi (kadar kreatinin serum). Tabel

gejala-gejala klinis pada tikus jantan Wistar akibat pemberian akut jus wortel

dapat dilihat pada tabel 3.

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

44

Tabel 3. Gejala-gejala klinis tikus jantan Wistar akibat pemberian akut jus wortel

PengamatanTanda yang

diamatiKontrol negatif

Dosis I Dosis II Dosis III Dosis IV1,094

g/kgBB2,188

g/kgBB4,375

g/kgBB8,750

g/kgBB

Respirasi

Dyspnea - - - - -Apnea - - - - -Cyanosis - - - - -Nostril discharges - - - - -

Aktivitas motorik

Penurunan dan peningkatan aktivitas motorik

- - - - -

Hilangnya righting reflex

- - - - -

Catalepsy - - - - -Gerakan yang tidak biasa

- - - - -

Prostration - - - - -Tremor - - - - -

Kontraksi otot Kejang-kejang - - - - -

Refleks

Corneal Myotact Refleks cahaya Refleks kejut

Tanda okular

Lakrimasi - - - - -Myosis - - - - -Myadriasis - - - - -Exophthalmos - - - - -Chromodacryorrhea - - - - -

SalivasiSekresi saliva berlebih

- - - - -

Piloereksi Kotraksi jaringan erektil folikel bulu

- - - - -

Tanda-tanda gastrointestinal

Feses padat, kering, jarang keluar

Feses berair - - - - -Muntah-muntah - - - - -Urin berwarna merah

- - - - -

Urin berbau keton - - - - -Hewan terasa sakit apabila diraba perutnya

- - - - -

Hewan terasa sakit bila diraba punggungnya

- - - - -

Kulit Edema - - - - -Ket: * kecuali 1 tikus dalam kelompok dosis IV yang kehilangan refleks kejut suara.

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

45

Pada tikus kelompok dosis IV terdapat 1 ekor tikus yang menunjukkan

gejala tidak normal berupa kehilangan refleks kejut suara. Hal tersebut tidak

menjadi suatu masalah karena perbedaan tersebut tidak menunjukkan suatu efek

toksik.

C. Potensi Ketoksikan Akut Jus Wortel (LD50)

Pemejanan akut jus wortel secara peroral kepada tikus jantan Wistar

dalam penelitian ini tidak menyebabkan kematian pada kelompok perlakuan dan

tidak membunuh sebanyak setengah populasi dalam kelompok perlakuan tersebut

dalam jangka waktu 24 jam setelah pemejanan. Subyek uji dalam penelitian ini

hanya menunjukkan gejala klinis normal (tabel 3). Oleh karena itu, dosis letal

median (LD50) tidak dapat ditetapkan secara pasti. Jadi nilai LD50 yang didapat

merupakan LD50 semu yang ditetapkan berdasarkan dosis tertinggi jus wortel

yang diberikan yaitu LD50 semu > 8,750 g/kgBB.

D. Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis Ginjal

Pengamatan organ ginjal dapat dilakukan setelah menekropsi subyek uji

pada waktu 1 hari dan 14 hari setelah pemejanan. Pengamatan organ dilakukan

secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan makroskopis adalah dengan

melihat kondisi organ secara langsung dengan cara memegang, meraba dan

melihat warnanya. Pengamatan makroskopis ini merupakan pemeriksaan

pendahuluan pada organ ginjal. Kemudian organ yang telah diamati secara

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

46

makroskopis dibuat preparatnya untuk bisa diamati secara mikroskopis yang

diamati dengan menggunakan mikroskop foto.

Pada pengamatan makroskopik didapatkan data sebagai berikut; tersaji

pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil pemeriksaan makroskopis organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian akut jus wortel

Kelompok Hari 1 Hari 14Kontrol negatif Semua normal 1 normal, 2 berwarna pucatDosis I (1,094 g/kgBB) Semua normal Semua normalDosis II (2,188 g/kgBB) Semua normal Semua berwarna pucatDosis III (4,375 g/kgBB) Semua normal 1 normal, 2 berwarna pucatDosis IV (8,750 g/kgBB) Semua normal 2 normal, 1 berwarna pucat

Berdasarkan hasil tersebut di atas, pada tikus jantan Wistar hari 1 organ

ginjal masih dalam keadaan normal seperti warnanya merah agak tua, tidak ada

pembengkakan, kenyal dan ketika dipotong darah tidak banyak keluar. Sedangkan

pada hari 14, organ ginjal sudah menunjukkan beberapa kelainan pada perlakuan

dosis, dimana kelainannya adalah pada warnanya yang menjadi pucat, yang

kemungkinan warna pucat tersebut menunjukkan adanya beta karoten dalam

ginjal. Namun pengamatan makroskopis tidaklah cukup, melainkan perlu diamati

lebih jelas lagi dengan pengamatan mikroskopis menggunakan mikroskop foto

untuk mengevaluasi kelainan yang terjadi pada hasil pengamatan makroskopis

dan kemungkinan kelainan lain yang tidak dapat teridentifikasi saat pengamatan

makroskopis.

Pada pengamatan mikroskopis didapatkan data sebagai berikut; tersaji

pada tabel 5.

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

47

Tabel 5. Hasil pemeriksaan histopatologi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian akut jus wortel

Kelompok ReplikasiPengamatan

24 jam Score 14 hari Score

Kontrol negatif

1Hemorrhagic dan ada jaringan ikat fibroblast

2 - -

2Hemorrhagic dan ada massa hialin

2 - -

3Hemorrhagic dan ada massa hialin

2 - -

4 - - Hemorrhagic 25 - - Hemorrhagic 26 - - Hemorrhagic 2

2 2SD ± 0 SD ± 0

Dosis I(1,094

g/kgBB)

1Nekrosis tubulus fokal dan hemorrhagic

3 - -

2 Hemorrhagic 2 - -3 Nekrosis tubulus fokal 3 - -

4 - -

Nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal dan hemorrhagic

4

5 - -

Nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal dan hemorrhagic

4

6 - -

Nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal dan hemorrhagic

4

2,6667 4SD ± 0,5773 SD ± 0

Dosis II(2,188

g/kgBB)

1 Nekrosis tubulus fokal 3 - -

2Nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal

4 - -

3

Nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal dan adanya jaringan ikat

4 - -

4 - -

Nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal, hemorrhagic dan ada jaringan ikat fibroblast

5

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

48

Dosis II(2,188

g/kgBB)

5 - -

Nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal, hemorrhagic, ada massa hialin, dan jaringan ikat fibroblast

5

6 - -

Nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal, hemorrhagic, ada massa hialin, dan jaringan ikat fibroblast

5

3,6667 5SD ± 0,5773 SD ± 0

Dosis III(4,375

g/kgBB)

1Nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal

5 - -

2Nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal

5 - -

3Nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal

5 - -

4 - -

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal, hemorrhagic, dan ada massa hialin

6

5 - -

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal, hemorrhagic, ada massa hialin, dan jaringan ikat fibroblast

6

6 - -

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal, hemorrhagic, dan ada massa hialin

6

5 6SD ± 0 SD ± 0

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

49

Dosis IV(8,750

g/kgBB)

1Nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal

4 - -

2

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal

6 - -

3

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal

6 - -

4 - -

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal, lebih parah dari dosis III

6

5 - -

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal, dan ada jaringan ikat fibroblast, lebih parah dari dosis IV replikasi 4

6

6 - -

Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis glomerulus multifokal, ada massa hialin dan jaringan ikat fibroblast, tingkat keparahan sama dengan dosis III

6

5,3333 6SD ± 1.1547 SD ± 0

Keterangan Score : Normal : 0Hyperemia : 1Hemorrhagic : 2Nekrosis tubulus fokal : 3Nekrosis tubulus dan glomerulus : 4fokal menuju multifokalNekrosis tubulus dan glomerulus : 5multifokalNekrosis tubulus multifokal menuju : 6diffus dan nekrosis glomerulusmultifokal

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

50

Pada analisis hasil histopatologis ini dibagi menjadi dua, yaitu analisis

histopatologis 24 jam dan analisis histopatologis 14 hari (tabel 5).

1. Analisis hasil histopatologis 24 jam

Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologis organ ginjal di atas,

kelompok kontrol negatif yang menggunakan air putih merk “Aqua” 25 ml/kgBB

menunjukkan terjadinya hemorrhagic pada jaringan dalam jumlah sedikit, tubulus

dan glomerulus masih dalam keadaan normal. Hemorrhagic adalah peristiwa

keluarnya darah dari pembuluh darah ke jaringan. Adanya hemorrhagic ini tetap

bisa dijadikan sebagai kontrol negatif, karena jumlahnya masih dalam sedikit atau

masih dalam batas normal. Selain itu beberapa diantaranya juga terdapat massa

hialin dan jaringan ikat fibroblast yang merupakan kerusakan kronis yang tidak

diketahui penyebabnya. Munculnya hemorrhagic dan beberapa massa hialin serta

jaringan ikat fibroblast disebabkan oleh kondisi ginjal yang sudah bermasalah dari

awal sebelum perlakuan diberikan. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan

Wistar akibat pemberian air putih 25 ml/kgBB dapat dilihat pada gambar 10 dan

11. Gambar 10 menampilkan selain terdapat hemorrhagic juga terdapat massa

hialin sedangkan gambar 11 menampilkan selain terdapat hemorrhagic juga

terdapat terdapat jaringan ikat fibroblast.

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

51

Gambar 10. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian air putih 25ml/kgBB yang mengalami hemorrhagic (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Tubulus B. Hemorrhagic C. Massa hialin

Gambar 11. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian air putih 25ml/kgBB yang mengalami hemorrhagic (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Tubulus B. Hemorrhagic C. Jaringan ikat fibroblast

A

B

C

C

B

B

B

A

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

52

Pada kelompok perlakuan dosis I (dosis 1,094 g/kgBB) tingkat

keparahannya meningkat dibandingkan kontrol negatif, dimana pada dosis I

tersebut ditemukan nekrosis tubulus fokal dan hemorrhagic, namun glomerulus

masih dalam keadaan normal. Nekrosis adalah peristiwa matinya inti sel pada

suatu organ yang ditunjukkan dengan hilangnya inti sel. Peristiwa terjadinya

nekrosis adalah dimulai dari inti sel mengalami penghitaman atau densenya

meningkat (disebut piknotik) kemudian inti sel hancur dan meninggalkan

pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di dalam sel (disebut karioreksis),

setelah itu inti sel yang mati akan menghilang (disebut kariolisis). Fotomikroskopi

organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB

dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus fokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis tubulus fokalD. Hemorrhagic

B

AC

C

C

D

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

53

Pada kelompok perlakuan dosis II (dosis 2,188 g/kgBB) ditemukan

organnya mengalami nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal.

Kerusakan ini lebih parah dibandingkan pada dosis I, dimana kerusakan organnya

tidak hanya pada satu tempat saja tapi sudah mulai menyebar ke bagian-bagian

lain dari organ tersebut. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB dapat dilihat pada gambar 13 dan 14.

Gambar 13 menampilkan adanya nekrosis tubulus fokal menuju multifokal

sedangkan gambar 14 menampilkan adanya nekrosis glomerulus fokal menuju

multifokal.

Gambar 13. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus fokal menuju multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis tubulus fokal menuju multifocalD. Hemorrhagic

A

B

C

C

C

C

A

D

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

54

Gambar 14. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami nekrosis glomerulus fokal menuju multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis glomerulus fokal menuju multifokal

Pada kelompok perlakuan dosis III (dosis 4,375 g/kgBB) ditemukan

organnya mengalami nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal. Kerusakan ini

sudah menyebar dalam range yang lebih luas dan lebih parah dibandingkan dosis

II. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel

dosis 4,375 g/kgBB dapat dilihat pada gambar 15 dan 16. Gambar 15

menampilkan adanya nekrosis tubulus multifokal sedangkan gambar 16

menampilkan adanya nekrosis glomerulus multifokal.

A

CC

B

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

55

Gambar 15. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Tubulus B. Glomerulus C. Nekrosis tubulus multifokal

Gambar 16. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis glomerulus multifokal

B

A

C

B

A

C

C

C

C

C

C

C

C

C C

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

56

Pada kelompok perlakuan dosis IV (dosis 8,750 g/kgBB) ditemukan

organnya mengalami nekrosis tubulus menuju diffuse dan nekrosis glomerulus

multifokal. Kerusakan ini sudah menyebar dalam range yang lebih luas dan mulai

menyebar ke semua bagian organ serta lebih parah dibandingkan dosis III.

Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis

8,750 g/kgBB dapat dilihat pada gambar 17 dan 18. Gambar 17 menampilkan

adanya nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse sedangkan gambar 18

menampilkan adanya nekrosis glomerulus multifokal.

Gambar 17. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse

A

B

C

C

CC

C C

C

C

C

C

C

Page 82: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

57

Gambar 18. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 24 jam dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis glomerulus multifokal

2. Analisis hasil histopatologis 14 hari

Analisis ini dilakukan untuk melihat reversibilitas organ akibat

pemejanan akut jus wortel. Apabila sifat toksik dari jus wortel bersifat

terbalikkan, maka setelah jus wortel selesai diberikan akan menyebabkan

berhentinya kerusakan sel-sel dan kerusakannya tidak bertambah parah, kemudian

perlahan-lahan sel akan pulih kembali ke keadaan normal. Jika dihubungkan

dengan hasil penelitian maka organ hasil histopatologis 14 hari akan mengalami

pemulihan bila dibandingkan dengan hasil histopatologi 24 jam. Namun jika sifat

toksik dari jus wortel bersifat tak terbalikkan maka setelah jus wortel selesai

diberikan akan menyebabkan suatu kerusakan yang tidak pulih atau kerusakannya

bisa menetap atau melainkan bertambah parah. Jika dihubungkan dengan hasil

C

C

CCA

B

Page 83: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

58

penelitian maka organ hasil histopatologis 14 hari akan lebih parah bila

dibandingkan dengan hasil histopatologi 24 jam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologis 14 hari didapatkan hasil

pada kontrol negatif yang menggunakan air putih merk “Aqua” 25 ml/kgBB

menunjukkan terjadinya hemorrhagic pada jaringan dalam jumlah sedikit, tubulus

dan glomerulus masih dalam keadaan normal. Pada hasil ini terlihat kontrol 14

hari dengan 24 jam menunjukkan hasil keparahan yang sama, jadi kontrol masih

berada dalam batas normal dan air putih sebagai kontrol tidak menambah

kerusakan pada organ. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian air putih 25 ml/kgBB dapat dilihat pada gambar 19.

Gambar 19. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian air putih 25ml/kgBB yang mengalami hemorrhagic (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Tubulus B. Hemorrhagic

AB

Page 84: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

59

Pada kelompok perlakuan dosis I (dosis 1,094 g/kgBB) ditemukan

nekrosis tubulus dan glomerulus fokal menuju multifokal dan hemorrhagic.

Kerusakan yang terjadi ini lebih parah bila dibandingkan dengan hasil

histopatologis 24 jam pada dosis I dan tidak ditemukan adanya jaringan ikat

fibroblast, berbeda dengan dosis II – IV yang menunjukkan terbentuknya jaringan

ikat fibroblast. Hal ini berarti belum terjadi pemulihan organ pada dosis I sampai

hari ke 14 setelah pemejanan. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar

akibat pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB dapat dilihat pada gambar 20 dan

21. Gambar 20 menampilkan adanya nekrosis tubulus fokal menuju multifokal

sedangkan gambar 21 menampilkan adanya nekrosis glomerulus fokal menuju

multifokal.

Gambar 20. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus fokal menuju multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis tubulus fokal menuju multifokalD. Hemorrhagic

A

B

D

C

C

C

C

Page 85: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

60

Gambar 21. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 1,094 g/kgBB yang mengalami nekrosis glomerulus fokal menuju multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis glomerulus fokal menuju multifokal

Pada kelompok perlakuan dosis II (dosis 2,188 g/kgBB) ditemukan

nekrosis tubulus dan glomerulus multifokal, hemorrhagic dan ada jaringan ikat

fibroblast. Hasil ini jika dibandingkan sesama dosis II pada 24 jam terlihat

kerusakannya semakin meningkat sama halnya yang terjadi pada dosis I, namun

karena pada organ tersebut mulai ditemukan adanya jaringan ikat fibroblast, maka

organ ginjal mulai mengalami pemulihan. Fotomikroskopi organ ginjal tikus

jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB dapat dilihat pada

gambar 22 dan 23. Gambar 22 menampilkan adanya nekrosis tubulus multifokal

sedangkan gambar 23 menampilkan adanya nekrosis glomerulus multifokal.

C

A

B CC

Page 86: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

61

Gambar 22. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis tubulus multifokal

Gambar 23. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 2,188 g/kgBB yang mengalami nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis glomerulus multifokal

AA

B

A

B

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

Page 87: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

62

Pada kelompok perlakuan dosis III (dosis 4,375 g/kgBB) ditemukan

organnya mengalami nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis

glomerulus multifokal, hemorrhagic, ada massa hialin, dan jaringan ikat

fibroblast. Fotomikroskopi organ ini menunjukkan adanya peningkatan kerusakan

tingkat seluler dibandingkan sesama dosis III pada 24 jam, namun karena pada

organ tersebut mulai ditemukan adanya jaringan ikat fibroblast, maka organ ginjal

mulai mengalami pemulihan. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar

akibat pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB dapat dilihat pada gambar 24 dan

25. Gambar 24 menampilkan adanya nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse

sedangkan gambar 25 menampilkan adanya nekrosis glomerulus multifokal.

Gambar 24. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse

A

B

C

C

C

C

C

CC

C

C

C C

C

Page 88: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

63

Gambar 25. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 4,375 g/kgBB yang mengalami nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis glomerulus multifokal

Pada kelompok perlakuan dosis IV (dosis 8,750 g/kgBB) ditemukan

organnya mengalami nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse dan nekrosis

glomerulus multifokal, dan ada jaringan ikat fibroblast, lebih parah dari dosis III.

Fotomikroskopi organ ini menunjukkan adanya peningkatan kerusakan tingkat

seluler dibandingkan sesama dosis IV pada 24 jam, namun karena pada organ

tersebut mulai ditemukan adanya jaringan ikat fibroblast, maka organ ginjal mulai

mengalami pemulihan. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat

pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB dapat dilihat pada gambar 26 dan 27.

Gambar 26 menampilkan adanya nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse

sedangkan gambar 27 menampilkan adanya nekrosis glomerulus multifokal.

C

C

C

A

B

Page 89: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

64

Gambar 26. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 400x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis tubulus multifokal menuju diffuse

Gambar 27. Fotomikroskopi organ ginjal tikus jantan Wistar akibat pemberian jus wortel dosis 8,750 g/kgBB yang mengalami nekrosis glomerulus multifokal (pengecatan hematoksilin-eosin pembedahan 14 hari dengan perbesaran 100x).

Keterangan : A. Glomerulus B. Tubulus C. Nekrosis glomerulus multifokal

A

B

C

C

C

C

C

C

A

B

C

C

C CC

C

C C

C

C

C

C

Page 90: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

65

Secara keseluruhan hasil uji reversibilitas menunjukkan efek toksik dari

jus akut wortel pada organ ginjal mulai mengalami pemulihan (tabel 5), dimana

pemulihannya ditandai dengan terbentuknya jaringan ikat fibroblast. Namun

pemulihan organ ginjal belum begitu maksimal karena kerusakan organnya tetap

lebih parah pada hari ke-14 dibandingkan hari ke-1 sehingga belum dapat

dikategorikan apakah sifat efek toksiknya terbalikkan atau tidak terbalikkan.

Hasil histopatologi yang didapat dari hari ke-1 dan hari ke-14

menunjukkan bahwa wortel bersifat toksik terhadap organ ginjal yang bisa terlihat

dari peningkatan dosis jus wortel menyebabkan meningkatnya tingkat keparahan.

Hal ini dapat disebabkan oleh kandungan beta karoten dapat mengalami

autooksidasi pada lingkungan yang banyak oksigen dan bentuk autooksidasi ini

dapat menyebabkan ketoksikan (Null, 2000) dan dapat memicu metabolisme asam

retinoat yang merupakan hasil konversi beta karoten (Siems, et al., 2002) yang

dapat berfungsi sebagai kemopreventif (Patrick, 2000). Jika dihubungkan dengan

penelitian ini maka akan terjawab bahwa kemungkinan kandungan beta karoten

dalam wortel sudah mengalami autooksidasi karena pada saat pembuatan jus

wortel dilakukan pada suhu ruangan 25oC, dimana jika semakin rendah suhu

ruangan maka kandungan oksigen akan semakin tinggi. Jika kadar oksigen

semakin tinggi maka akan memicu terjadinya autooksidasi dan bentuk

autooksidasi ini yang berperan sebagai prooksidan pada organ ginjal. Oleh karena

itu terjadi kerusakan pada organ ginjal.

Namun menurut Null (2000), ada keuntungan yang dapat diperoleh dari

sifat beta karoten sebagai prooksidan, yaitu dapat membunuh sel tumor. Hal ini

Page 91: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

66

sesuai dengan pernyataan Masotti et al. (1988), yang menyatakan bahwa ketika

aktivitas prooksidan terjadi dalam sel yang telah mengalami transformasi

(perubahan), senyawa tersebut akan berpotensi sebagai antioksidan. Namun jika

dihubungkan lagi dengan penelitian ini, kondisi ruangan, suhu, pakan, minum

tikus sudah dikendalikan sebaik mungkin sehingga kecil kemungkinan radikal

bebas dapat merusak organ ginjal dan kondisi organnya relatif normal sehingga

bentuk prooksidan dari beta karoten tidak menyerang bagian organ yang tidak

normal lagi melainkan menyerang ke sel yang normal yang menurut Masotti et al.

(1988), akan menghasilkan kerusakan oksidatif yang menekan integritas sel dan

menginduksi transformasi neoplastik.

Page 92: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

67

E. Analisis Berat Rasio Organ Ginjal

Berat rasio organ ginjal yang didapat dari berat organ ginjal dibagi

dengan berat badan tikus digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

berat rasio organ ginjal perlakuan dibandingkan dengan kontrol. Apabila terdapat

perbedaan dan dihubungkan datanya dengan histopatologi, maka data ini bisa

dipakai sebagai indikator kerusakan pada organ secara makroskopik dan sebagai

data pendukung histopatologi. Analisis statistiknya adalah dengan menggunakan

Kruskal-Wallis (uji alternatif One-Way Anova jika distribusinya tidak normal dan

pada homogenity variance test nilai p < 0,05 menunjukkan varians data berbeda)

dan jika ada perbedaan, dilanjutkan dengan Post Hoc Test Mann-Whitney. Hasil

analisis statistik berat rasio organ ginjal dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Berat rasio organ ginjal

KelompokPurata Berat Rasio Ginjal

(%) ± SEN

Kontrol negatif 0,7168 ± 0,0337 tb 6Dosis I (1,094 g/kgBB) 0,6807 ± 0,0153 tb 6Dosis II (2,188 g/kgBB) 0,7227 ± 0,0172 tb 6Dosis III (4,375 g/kgBB) 0,7526 ± 0,0320 tb 6Dosis IV (8,750 g/kgBB) 0,6923 ± 0,0470 tb 6

Keterangan : bb = berbeda bermakna tb = berbeda tidak bermakna

Berdasarkan hasil statistik dapat disimpulkan bahwa berat rasio organ

memiliki perbedaan yang tidak bermakna dengan kelompok kontrol maupun antar

kelompok yang lain. Jika dihubungkan dengan hasil histopatologi ginjal, tidak

menggambarkan adanya suatu hubungan, dimana pada hasil histopatologi dengan

meningkatnya dosis akan meningkatkan keparahan organ tetapi pada hasil berat

rasio organ ginjal menyatakan berbeda tidak bermakna dengan kontrol dan semua

perlakuan. Hal ini terjadi karena kerusakan pada organ ginjal dalam penelitian ini

Page 93: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

68

tidak terlalu mempengaruhi berat organ ginjal sehingga data ini tidak bisa dipakai

sebagai indikator kerusakan organ secara makroskopis.

F. Analisis Kadar Kreatinin Serum

Kreatinin adalah produk samping pemecahan fosfokreatin otot dalam

menghasilkan energi. Kreatinin dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi

ginjal, jika kadarnya naik dalam darah, mengindikasikan ginjal dalam kondisi

tidak sehat sedangkan bila kadarnya turun dalam darah, mengindikasikan ginjal

dalam kondisi sehat (Fischbach and Dunning, 2004).

Keratinin serum yang diuji dalam penelitian ini adalah sebanyak dua kali

yaitu pada sebelum perlakuan (praperlakuan) dan setelah perlakuan

(pascaperlakuan). Kreatinin serum pascaperlakuan masih terbagi lagi menjadi dua

yaitu pascaperlakuan satu hari (H-1) dan pascaperlakuan empat belas hari (H-14).

1. Kreatinin serum praperlakuan

Analisis kadar kreatinin serum praperlakuan adalah dengan

membandingkan kadar kreatinin serum antar kelompok untuk melihat

homogenitas kadarnya pada semua kelompok. Analisis untuk melihat

homogenitas adalah menggunakan Kruskal-Wallis (uji alternatif One-Way Anova

jika distribusinya tidak normal dan pada homogenity variance test nilai p < 0,05

menunjukkan varians data berbeda) dan jika ada perbedaan, dilanjutkan dengan

Post Hoc Test Mann-Whitney. Pada hasil statistik didapatkan kadar kreatinin

serum antar kelompok perlakuan dan kontrol memiliki perbedaan tidak bermakna

atau kadarnya kurang lebih homogen pada perlakuan dan kontrol negatif (tabel 7).

Page 94: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

69

Tabel 7. Kadar kreatinin serum praperlakuan

KelompokPurata Kadar Kreatinin Serum

(mg/dl) ± SEN

Kontrol negatif 0,5 ± 0,0615 tb 6Dosis I (1,094 g/kgBB) 0,8 ± 0,4254 tb 6Dosis II (2,188 g/kgBB) 0,3 ± 0,1033 tb 6Dosis III (4,375 g/kgBB) 0,2 ± 0,0516 tb 6Dosis IV (8,750 g/kgBB) 0,4 ± 0,2701 tb 6

Keterangan : bb = berbeda bermakna tb = berbeda tidak bermakna

2. Kreatinin serum pascaperlakuan

Analisis kadar kreatinin serum pascaperlakuan terbagi menjadi tiga,

antara lain :

a. Membandingkan kadar kreatinin serum pascaperlakuan dengan praperlakuan

Analisis statistiknya menggunakan Paired t-test (tabel 8). Pada hasil

statistik, didapatkan adanya perbedaan bermakna pada kontrol negatif

pascaperlakuan dibandingkan praperlakuan, sedangkan pada perlakuan dosis I

sampai IV menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna, atau dengan

kata lain dengan pemejanan akut jus wortel tidak memberikan suatu penurunan

kadar kreatinin serum yang berarti dibandingkan dengan kontrol negatif yang

dapat memberikan penurunan kadar kreatinin serum yang lebih besar. Hal ini

dapat disebabkan karena air putih dapat juga memberikan efek diuretik bila

diminum dalam jumlah banyak sehingga dengan banyak membuang urin akan

terbawa juga kreatinin keluar dari tubuh sehingga kadar kreatininnya menurun

dalam darah. Wortel juga memiliki efek diuretik (Dalimartha, 2007), namun pada

penelitian ini tidak terlihat suatu penurunan kadar yang berarti, disebabkan

kemungkinan pada dosis penelitian ini belum dapat menunjukkan suatu efek

diuretik yang berarti.

Page 95: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

70

Tabel 8. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan banding praperlakuan

Kelompok

Purata Kadar Kreatinin Serum

Praperlakuan (mg/dl) ± SE

Purata Kadar Kreatinin Serum Pascaperlakuan (mg/dl) ± SE

N

Kontrol negatif 0,5 ± 0,0615 bb 0,2 ± 0,0601 bb 6Dosis I (1,094 g/kgBB) 0,8 ± 0,4254 tb 0,2 ± 0,0615 tb 6Dosis II (2,188 g/kgBB) 0,3 ± 0,1033 tb 0,2 ± 0,0494 tb 6Dosis III (4,375 g/kgBB) 0,2 ± 0,0516 tb 0,2 ± 0,0703 tb 6Dosis IV (8,750 g/kgBB) 0,4 ± 0,2701 tb 0,2 ± 0,0401 tb 6

Keterangan : bb = berbeda bermakna tb = berbeda tidak bermakna

b. Menguji homogenitas kadar kreatinin serum pada semua kelompok

Analisis statistiknya menggunakan Kruskal-Wallis (uji alternatif One-

Way Anova jika distribusinya tidak normal dan pada homogenity variance test

nilai p < 0,05 menunjukkan varians data berbeda) (tabel 9). Pada hasil statistik,

didapatkan bahwa kadar kreatinin serum (H-1 dan H-14) antar kelompok

perlakuan dan kontrol memiliki perbedaan tidak bermakna atau semua kelompok

perlakuan dan kontrol negatif memiliki kadar kreatinin serum yang kurang lebih

homogen pada pascaperlakuan H-1 maupun pascaperlakuan H-14.

Tabel 9. Kadar kreatinin serum kelompok pascaperlakuan H-1 dan H-14

Kelompok

Purata Kadar Kreatinin Serum

Pascaperlakuan H-1 (mg/dl) ± SE

Purata Kadar Kreatinin Serum

Pascaperlakuan H-14 (mg/dl) ± SE

N

Kontrol negatif 0,2 ± 0,0882 tb 0,2 ± 0,1000 tb 3Dosis I (1,094 g/kgBB) 0,2 ± 0,0577 tb 0,3 ± 0,1202 tb 3Dosis II (2,188 g/kgBB) 0,2 ± 0,1000 tb 0,3 ± 0,0333 tb 3Dosis III (4,375 g/kgBB) 0,1 ± 0,0882 tb 0,2 ± 0,1202 tb 3Dosis IV (8,750 g/kgBB) 0,2 ± 0,0667 tb 0,2 ± 0,0577 tb 3

Keterangan : bb = berbeda bermakna tb = berbeda tidak bermakna

Page 96: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

71

c. Menguji reversibilitas kadar kreatinin serum pascaperlakuan H-1 dengan H-14

Analisis statistiknya menggunakan Unpaired t-test (tabel 10). Pada hasil

statistik, didapatkan bahwa semua kelompok perlakuan dan kontrol negatif

memiliki perbedaan yang tidak bermakna bila dibandingkan antara kadar kreatinin

serum H-14 dengan H-1. Hasil ini menunjukkan kadar kreatinin serum masing-

masing perlakuan memiliki nilai yang kurang lebih sama atau dengan kata lain

bersifat terbalikkan.

Tabel 10. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan H-1 banding pascaperlakuan H-14

Kelompok

Purata Kadar Kreatinin Serum

Pascaperlakuan H-1 (mg/dl) ± SE

Purata Kadar Kreatinin Serum

Pascaperlakuan H-14 (mg/dl) ± SE

N

Kontrol negatif 0,2 ± 0,0882 tb 0,2 ± 0,1000 tb 3Dosis I (1,094 g/kgBB) 0,2 ± 0,0577 tb 0,3 ± 0,1202 tb 3Dosis II (2,188 g/kgBB) 0,2 ± 0,1000 tb 0,3 ± 0,0333 tb 3Dosis III (4,375 g/kgBB) 0,1 ± 0,0882 tb 0,2 ± 0,1202 tb 3Dosis IV (8,750 g/kgBB) 0,2 ± 0,0667 tb 0,2 ± 0,0577 tb 3

Keterangan : bb = berbeda bermakna tb = berbeda tidak bermakna

Hasil kadar kreatinin serum secara keseluruhan pada penelitian ini tidak

berkorelasi dengan data pada histopatologi organ ginjal, dimana kadar kreatinin

serum menunjukkan kadar yang relatif sama tiap perlakuan tetapi pada hasil

histopatologi menunjukkan tingkat keparahan yang semakin meningkat dengan

meningkatnya dosis jus wortel. Hal ini terjadi bisa disebabkan oleh kadar

kreatinin baru akan menunjukkan kelainannya atau meningkat secara bermakna

apabila terjadi penurunan fungsi ginjal mencapai 50% (Rubenstein, et al., 2003).

Dan menurut Purnomo (2008), uji kreatinin menunjukkan kelainan saat ginjal

kehilangan 2/3 (66,67%) fungsinya.

Page 97: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

72

Jika dihubungkan dengan penelitian ini akan terjawab bahwa kerusakan

organ ginjal yang teramati pada histopatologi kemungkinan belum dapat

menurunkan fungsi ginjal menjadi 50% atau 66,67%. Oleh karenanya kreatinin

serum bukan merupakan indikator sensitif untuk kerusakan gejala ringan sampai

sedang (Rubenstein, et al., 2003). Jadi dengan kata lain jus wortel hanya

menyebabkan kerusakan gejala ringan sampai sedang pada organ ginjal.

Berdasarkan analisis tersebut maka dalam penelitian ini tidak ada

korelasi antara kadar kreatinin serum dengan kondisi histopatologi organ ginjal,

dan data yang lebih terpercaya dalam penelitian ini untuk digunakan sebagai

patokan ketoksikan jus wortel adalah data pengamatan histopatologi.

G. Analisis Berat Badan Tikus

Tikus yang diuji dalam penelitian ini ditimbang berat badannya

ditimbang setiap hari selama 14 hari untuk melihat apakah jus wortel dapat

mempengaruhi profil kenaikan berat badannya selama 14 hari dibandingkan antar

kelompok perlakuan. Analisis yang digunakan untuk menggambarkan profil

kenaikan berat badannya adalah menggunakan Two-Way Anova, apabila terdapat

perbedaan bermakna dapat dilanjutkan dengan Post Hoc Test.

Hasil analisis statistik berat badan tikus selama 14 hari setelah

pemejanan, didapatkan profil kenaikan berat badannya berbeda tidak bermakna

dibandingkan antar kelompok perlakuan. Hal ini berarti dengan perbedaan

pemberian tingkatan dosis akut jus wortel memberikan perbedaan yang tidak

bermakna pada profil kenaikan berat badannya (p = 0,684). Hasil analisis

Page 98: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

73

statistiknya dapat dilihat pada lampiran. Data ini juga disajikan dalam bentuk

grafik kenaikan berat badan tikus jantan Wistar akibat pemejanan akut jus wortel

dapat dilihat pada gambar 28.

Gambar 28. Grafik kenaikan berat badan tikus jantan Wistar akibatpemejanan akut jus wortel

Keterangan : Kontrol = kontrol negatif JW 1,094 = jus wortel dosis I (1,094 g/kgBB)

JW 2,188 = jus wortel dosis II (2,188 g/kgBB) JW 4,375 = jus wortel dosis III (4,375 g/kgBB) JW 8,750 = jus wortel dosis IV (8,750 g/kgBB)

H. Analisis Berat Pakan dan Minum

Pakan dan minum merupakan kunci penting dalam menentukan apakah

subyek uji yang digunakan dalam keadaan sehat atau sakit yang dapat dilihat dari

jumlah intake perharinya. Adanya suatu penyakit akan menyebabkan

berkurangnya nafsu makan atau intake pakan yang berdampak pada penurunan

berat badan. Grafik rata-rata jumlah pakan tikus jantan Wistar per harinya dapat

-10

-5

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Selis

ih B

B (g

)

Hari

Profil kenaikan BB vs Hari

Kontrol

JW 1,094

JW 2,188

JW 4,375

JW 8,750

Page 99: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

74

dilihat pada gambar 29. Berdasarkan hasil grafik tersebut terlihat bahwa jumlah

pakan pada awalnya naik namun pada hari tertentu sampai hari 13 cenderung

menurun, hal ini berarti terjadi suatu penyakit akibat pemejanan akut jus wortel

pada tikus yang dapat menurunkan nafsu makannya. Hasil ini memperkuat hasil

dari histopatologi uji reversibilitas, dimana hasil kerusakan organnya bertambah

parah selama uji ini berlangsung yang dapat didukung oleh data berat pakan yang

semakin menurun seiring bertambahnya hari.

Gambar 29. Grafik rata-rata jumlah pakan tikus jantan Wistar per harinya

Keterangan : Kontrol = kontrol negatif JW 1,094 = jus wortel dosis I (1,094 g/kgBB)

JW 2,188 = jus wortel dosis II (2,188 g/kgBB) JW 4,375 = jus wortel dosis III (4,375 g/kgBB) JW 8,750 = jus wortel dosis IV (8,750 g/kgBB)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Jum

lah

paka

n (g

)

Hari

Jumlah Pakan vs Hari

Kontrol

JW 1,094

JW 2,188

JW 4,375

JW 8,750

Page 100: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

75

Sedangkan pada rata-rata jumlah minum tikus jantan Wistar kurang bisa

menunjukkan adanya suatu hubungan antara data histopatologis uji reversibilitas

dengan jumlah minum perharinya. Hal ini terjadi karena ketika tikus nafsu

makannya kurang maka tikus cenderung minum lebih banyak sehingga data yang

didapatkan menunjukkan suatu pola yang tidak berarti. Grafik rata-rata jumlah

minum dapat dilihat pada gambar 30.

Gambar 30. Grafik rata-rata jumlah minum tikus jantan Wistar per harinya

Keterangan : Kontrol = kontrol negatif JW 1,094 = jus wortel dosis I (1,094 g/kgBB)

JW 2,188 = jus wortel dosis II (2,188 g/kgBB) JW 4,375 = jus wortel dosis III (4,375 g/kgBB) JW 8,750 = jus wortel dosis IV (8,750 g/kgBB)

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Jum

lah

min

um (m

l)

Hari

Jumlah Minum vs Hari

Kontrol

JW 1,094

JW 2,188

JW 4,375

JW 8,750

Page 101: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. LD50 jus wortel adalah LD50 semu yang ditetapkan berdasarkan dosis tertinggi

jus wortel 8,750 g/kgBB yang tidak mematikan 50% populasi subyek uji,

sehingga didapatkan LD50 semu > 8,750 g/kgBB.

2. Pemberian akut jus wortel dapat memiliki potensi toksik terhadap organ ginjal

tikus jantan Wistar bila digunakan dalam sekali pemejanan, dengan wujud

efek toksik berupa perubahan struktural histopatologi ginjal tikus seperti

nekrosis, pembentukan jaringan ikat fibroblast dan perubahan biokimia berupa

adanya perbaikan pada kadar kreatinin serum serta sifat efek toksik pada

organ ginjal mulai mengalami pemulihan.

3. Pada penelitian ini, data histopatologi organ ginjal tidak berkorelasi dengan

kadar kreatinin serum.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian berapa kandungan oksigen yang dapat

menyebabkan terjadinya autooksidasi beta karoten dalam wortel.

2. Perlu dilakukan pengujian secara in vitro untuk mengetahui mekanisme efek

toksik dari beta karoten yang terdapat dalam wortel dan bentuk

autooksidasinya.

Page 102: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

77

3. Perlu dilakukannya analisis biokimiawi yang lain seperti kreatinin klirens

untuk menggambarkan kondisi Gromerulus Filtration Rate (GFR) ginjal tikus.

Page 103: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

78

DAFTAR PUSTAKA

Adita, L.D., 2006, Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Tikus Putih, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Ashari, S., 2006, Hortikultura Aspek Budaya, 265, UI-Press, Jakarta

Bruce, R.D., 1985, An up-and-down procedure for acute toxicity testing, Fundam. Appl. Toxicol., 5, 151-157

Buring, J.E., and Hennekens, C.H., 1993, Cancer : Principles and Practice of Oncology, 4th ed., 464-474, J.B. Lippincott, Philadelphia

Dalimartha, S., 2007, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid 2, 197-199, Trubus Agriwidya, Jakarta

Donatus, I.A., 2001, Toksikologi Dasar, 1-5, 27, 106-161, 200-211, Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Fischbach, F.T., and Dunning, M.B., 2004, A Manual of Laboratory and Diagnostic Tests, 7th ed., 350-352, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia

Garcia, M.N., 1998, Vitamin A and β-Carotene Can Improve Nonheme Iron Absorption from Rice, Wheat and Corn by Humans, Journal of Nutrition, 128, 646-650

Glaister, J.R., 1986, Principles Of Toxicological Pathology, Francis and Taylor, London

Hayes, W., 2001, Principles and Methods of Toxicology, 4th ed., 794, 796, 861, Francis and Taylor, Philadelphia

Hapsari, Y.P., 2003, Daya Anti Inflamasi Infus Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit Jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Hutapea, J.R., 1993, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, 173, Depkes RI, Jakarta

Karlina, 2009, Toksisitas Akut Sari Wortel (Daucus carota L.) Kajian terhadap Organ Lambung, Ginjal, dan Hati pada Mencit Putih Betina Galur Balb/c, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Page 104: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

79

Kennedy, T.A., and Liebler, D.C., 1992, Peroxyl Radical Scavenging by β-Carotene in Lipid Bilayers; Effect of Oxygen Partial Pressure, J. Biol. Chem., 267 (7), 4658-4663

King, D., 2007, Histology Study Guide Kidney and Urinary Tract, http://www.siumed.edu/~dking2/crr/rnguide.htm, diakses tanggal 1 November 2009

Klaassen, C.D., 2001, Casarett & Doull’s Toxicology The Basic Science of Poisons, 6th ed., 492, The Mc Graw-Hill Companies, Inc., USA

Koeman, J.H., 1987, Pengantar Umum Toksikologi, 39, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Krinsky, N.I., 1989, Antioxidant Functions of Carotenoids, Free Radical Biol. Med., 7, 617-635

Kristama, Y., 2007, Efek Anti Inflamasi Ampas Wortel (Daucus carota L.) Pada Kelinci Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Lingganingsih, P., 2006, Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Organ Lambung dan Usus Halus Tikus Putih, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Loomis, T.A., 1978, Essentials of Toxicology, 3rd ed., Lea & Febriger, Philadelphia

Lu, F.C., 1995, Basic Toxicology Fundamentals Target Organs, and Risk Assessment, Toksikologi Dasar Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko, edisi 2, 85-89, 224-228, alih bahasa oleh Edi Nugroho, UI-Press, Jakarta

Masotti, L., Casali, E., and Galeotti, T., 1988, Lipid Peroxidation in Tumor Cells, Free Radical Biol. Med., 4, 377-386

Mayana, B., 2006, Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Hepar Tikus Putih Jantan dan Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Novianti, 2009, Pengaruh Pemberian Akut Jus Wortel (Daucus carota L.) Pada Tikus Jantan Wistar : Kajian Terhadap Organ Hati dan Aktivitas Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Page 105: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

80

Null, G., 2000, Beta Carotene, New England Journal Medicine, www.Garynul.com/document/beta_carotene.htm, diakses tanggal 1 November 2009

Nuraeni, E., 2003, Efek Hepatoprotektif Air Perasan Umbi Wortel (Daucus carotaL.) Terhadap Mencit Jantan Terinduksi CCl4, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Pasquale, M.I., 2000, Amino Acids and Proteins for the Athelete The Anabolic Edge, 121, CRC Press, New York

Patrick, L.N.D., 2000, Beta Carotene : The Controversy Continoues, Altern. Med. Rev., 5, 530-545

Peto, R., Buckley, J.D., and Sporn, M.B., 1981, Can Dietary Beta-Carotene Materially Reduce Human Cancer Rates?, Nature, 290, 201-208

Purnomo, B.B., 2008, Dasar-Dasar Urologi, edisi 2, 22, CV. Agung Seto, Jakarta

Putra, A.D.K., 2003, Efek Analgesik Air Perasan Umbi Wortel (Daucus carotaL.) Pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Rasmandani, N.W.A., 2004, Daya Anti Inflamasi Sari Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit Putih Jantan (Kajian Terhadap Lama Masa Pemberian), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Redmond, T.M., Gentlemen, S., Duncan, T., Yu, S., Wiggert, B., Gantt, E., et al., 2000, Identification, Expression, and Substrate Specificity of Mammalian β-carotene, 15,15’-dioxygenase, J. Biol. Chem., 9, 6560-6565

Rubenstein, D., Wayne, D., and Bradley, J., 2003, Lecture Notes on Clinical Medicine, Lecture Notes Kedokteran Klinis, 6th ed., 229, alih bahasa olehdr. Annisa Rahmalia, Erlangga, Yogyakarta

Rukmana, R., 1995, Bertanam Wortel, 14-17, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Siems, W., Sommerburg, O., Schild, L., Augustin, W., Langhans, C.D., and Wiswedel, I., 2002, Beta Carotene Cleavage Products Induce Oxidative Stress In Vitro by Imparing Mitochondrial Respiration, FASEB. J., 10, 1096

Sunu, P., 2006, Pengaruh Perlakuan Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Secara Subkronis Terhadap Gambaran Histopatologis Ovarium Tikus Putih, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Page 106: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

81

Watson, D.H., 2002, Food Chemical Safety, Vol. 2: Additives, 179, CRC Press, USA

Weil, C.S., 1952, Tables for Convenient Calculation of Median Effective Dose (LD50 or ED50) and Instructions for Their Use, Biometrics, 8, 249-263

Werner, D., 1989, Apa Yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter : Where There Is No Doctor, Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta

Widari, F.B.K., 2004, Efek Hepatoprotektif Perasan Umbi Wortel (Daucus carotaL.) Pada Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol : Kajian Berdasarkan Perbedaan Tempat Tumbuh, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Widarsih, R.S.V., 2003, Daya Anti Inflamasi Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit Putih Jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Widhianata, A.H., 2007, Efek Analgesik Jus Umbi Wortel (Daucus carota L.) Pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Wijayakusuma, H., 2000, Ensiklopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, jilid I, 1, PT. Prestasi Insan Indonesia, Jakarta

Williams, A.W., Boileau, J.R., Clinton, S.K., and Erdman, J.W., 2000, β-Carotene Modulates Human Prostate Cancer Cell Growth and May Undergo Intercellular Metabolism to Retinol, Journal of Nutrition, 130, 728-732

Woggon, W.D., 2002, Oxidative Cleavage of Carotenoids Catalyzed by Enzyme Models and Beta Carotene 15,15’-Monooxygenase, Pure Appl. Chem., 74, 1397-1408

Page 107: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

82

LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar wortel

Lampiran 2. Gambar jus wortel konsentrasi 35% dan 4,376%

Lampiran 3. Foto blender

Page 108: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

83

Lampiran 4. Foto ruang pemeliharaan

Lampiran 5. Foto timbangan

Lampiran 6. Foto pengambilan sampel darah

Page 109: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

84

Lampiran 7. Foto proses pembedahan

Lampiran 8. Penentuan dosis dari konsentrasi

BB ditetapkan 200 g, V maks = 5 ml, C = 35 %b/v

D . BB = C . V

D . 200 g = 35 g/100 ml . 5 ml

D = 8,75. 10-3 g/gBB

D = 8,75 g/kgBB

Lampiran 9. Konversi dari dosis terendah ke konsentrasi terendah

BB ditetapkan 200 g, V maks = 5 ml, D = 1,094 g/kgBB

D . BB = C . V

1,094 g/kgBB . 200 g = C . 5 ml

C = 4,376 g/100 ml

Lampiran 10. Perhitungan pemberian volume pada tikus

BB = 155,6 g, D = 8,750 g/kgBB, C = 35 %b/v

D . BB = C . V

8,750 g/kgBB . 155,6 g = 35 % . V

V = 3,89 ml

Demikian seterusnya.

Page 110: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

85

Lampiran 11. Konversi dosis tertinggi ke manusia 70 kg

Konversi ke manusia 70 kg

D = dosis tertinggi tikus 200 g x 56

D = (8,750 g/kgBB x 200 g) x 56

D = 1,750 g/200 gBB x 56

D = 98 g/70 kg

Page 111: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

Lampiran 12. Pengamatan gejala klinis kontrol negatif “Aqua” (25 ml/kgBB)

Pengamatan Tanda yang diamatiWaktu

30m 1j 2j 3j 1h 2h 3h 4h 5h 6h 7h 8h 9h 10h 11h 12h 13h 14hRespirasi Dyspnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Apnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -Cyanosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Norsi discharges - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Aktivitas motorik

Penurunan & peningkatan aktivitas motorik

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hilangnya righting refleks - - - - - - - - - - - - - - - - - -Catalepsy - - - - - - - - - - - - - - - - - -Gerakan yang tidak biasa - - - - - - - - - - - - - - - - - -Prostrasion - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tremor - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kontraksi otot Kejang-kejang - - - - - - - - - - - - - - - - - -Refleks Corneal

Myotact Refleks cahaya Refleks kejut

Tanda okular Lacrimation - - - - - - - - - - - - - - - - - -Miosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Myadriasis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Exophthalmos - - - - - - - - - - - - - - - - - -Chromodacryorrhea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Salvasi Sekresi saliva berlebih - - - - - - - - - - - - - - - - - -Piloereksi Kotraksi jaringan erektil folikel bulu - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tanda-tanda gastrointestinal

Feses padat, kering, jarang keluar Feses berair - - - - - - - - - - - - - - - - - -Muntah-muntah - - - - - - - - - - - - - - - - - -Hewan terasa sakit apabila diraba perutnya

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kulit Edema - - - -

Page 112: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

Lampiran 13. Pengamatan gejala klinis dosis I Jus Wortel (1,094 g/kgBB)

Pengamatan Tanda yang diamatiWaktu

30m 1j 2j 3j 1h 2h 3h 4h 5h 6h 7h 8h 9h 10h 11h 12h 13h 14hRespirasi Dyspnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Apnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -Cyanosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Norsi discharges - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Aktivitas motorik

Penurunan & peningkatan aktivitas motorik

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hilangnya righting refleks - - - - - - - - - - - - - - - - - -Catalepsy - - - - - - - - - - - - - - - - - -Gerakan yang tidak biasa - - - - - - - - - - - - - - - - - -Prostrasion - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tremor - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kontraksi otot Kejang-kejang - - - - - - - - - - - - - - - - - -Refleks Corneal

Myotact Refleks cahaya Refleks kejut

Tanda okular Lacrimation - - - - - - - - - - - - - - - - - -Miosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Myadriasis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Exophthalmos - - - - - - - - - - - - - - - - - -Chromodacryorrhea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Salvasi Sekresi saliva berlebih - - - - - - - - - - - - - - - - - -Piloereksi Kotraksi jaringan erektil folikel bulu - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tanda-tanda gastrointestinal

Feses padat, kering, jarang keluar Feses berair - - - - - - - - - - - - - - - - - -Muntah-muntah - - - - - - - - - - - - - - - - - -Hewan terasa sakit apabila diraba perutnya

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kulit Edema - - - -

Page 113: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

Lampiran 14. Pengamatan gejala klinis dosis II Jus Wortel (2,188 g/kgBB)

Pengamatan Tanda yang diamatiWaktu

30m 1j 2j 3j 1h 2h 3h 4h 5h 6h 7h 8h 9h 10h 11h 12h 13h 14hRespirasi Dyspnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Apnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -Cyanosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Norsi discharges - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Aktivitas motorik

Penurunan & peningkatan aktivitas motorik

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hilangnya righting refleks - - - - - - - - - - - - - - - - - -Catalepsy - - - - - - - - - - - - - - - - - -Gerakan yang tidak biasa - - - - - - - - - - - - - - - - - -Prostrasion - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tremor - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kontraksi otot Kejang-kejang - - - - - - - - - - - - - - - - - -Refleks Corneal

Myotact Refleks cahaya Refleks kejut

Tanda okular Lacrimation - - - - - - - - - - - - - - - - - -Miosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Myadriasis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Exophthalmos - - - - - - - - - - - - - - - - - -Chromodacryorrhea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Salvasi Sekresi saliva berlebih - - - - - - - - - - - - - - - - - -Piloereksi Kotraksi jaringan erektil folikel bulu - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tanda-tanda gastrointestinal

Feses padat, kering, jarang keluar Feses berair - - - - - - - - - - - - - - - - - -Muntah-muntah - - - - - - - - - - - - - - - - - -Hewan terasa sakit apabila diraba perutnya

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kulit Edema - - - -

Page 114: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

Lampiran 15. Pengamatan gejala klinis dosis III Jus Wortel (4,375 g/kgBB)

Pengamatan Tanda yang diamatiWaktu

30m 1j 2j 3j 1h 2h 3h 4h 5h 6h 7h 8h 9h 10h 11h 12h 13h 14hRespirasi Dyspnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Apnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -Cyanosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Norsi discharges - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Aktivitas motorik

Penurunan & peningkatan aktivitas motorik

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hilangnya righting refleks - - - - - - - - - - - - - - - - - -Catalepsy - - - - - - - - - - - - - - - - - -Gerakan yang tidak biasa - - - - - - - - - - - - - - - - - -Prostrasion - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tremor - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kontraksi otot Kejang-kejang - - - - - - - - - - - - - - - - - -Refleks Corneal

Myotact Refleks cahaya Refleks kejut

Tanda okular Lacrimation - - - - - - - - - - - - - - - - - -Miosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Myadriasis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Exophthalmos - - - - - - - - - - - - - - - - - -Chromodacryorrhea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Salvasi Sekresi saliva berlebih - - - - - - - - - - - - - - - - - -Piloereksi Kotraksi jaringan erektil folikel bulu - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tanda-tanda gastrointestinal

Feses padat, kering, jarang keluar Feses berair - - - - - - - - - - - - - - - - - -Muntah-muntah - - - - - - - - - - - - - - - - - -Hewan terasa sakit apabila diraba perutnya

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kulit Edema - - - -

Page 115: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

Lampiran 16. Pengamatan gejala klinis dosis IV Jus Wortel (8,750 g/kgBB)

Pengamatan Tanda yang diamatiWaktu

30m 1j 2j 3j 1h 2h 3h 4h 5h 6h 7h 8h 9h 10h 11h 12h 13h 14hRespirasi Dyspnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Apnea - - - - - - - - - - - - - - - - - -Cyanosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Norsi discharges - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Aktivitas motorik

Penurunan & peningkatan aktivitas motorik

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hilangnya righting refleks - - - - - - - - - - - - - - - - - -Catalepsy - - - - - - - - - - - - - - - - - -Gerakan yang tidak biasa - - - - - - - - - - - - - - - - - -Prostrasion - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tremor - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kontraksi otot Kejang-kejang - - - - - - - - - - - - - - - - - -Refleks Corneal

Myotact Refleks cahaya Refleks kejut

Tanda okular Lacrimation - - - - - - - - - - - - - - - - - -Miosis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Myadriasis - - - - - - - - - - - - - - - - - -Exophthalmos - - - - - - - - - - - - - - - - - -Chromodacryorrhea - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Salvasi Sekresi saliva berlebih - - - - - - - - - - - - - - - - - -Piloereksi Kotraksi jaringan erektil folikel bulu - - - - - - - - - - - - - - - - - -Tanda-tanda gastrointestinal

Feses padat, kering, jarang keluar Feses berair - - - - - - - - - - - - - - - - - -Muntah-muntah - - - - - - - - - - - - - - - - - -Hewan terasa sakit apabila diraba perutnya

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kulit Edema - - - -

Page 116: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

91

Page 117: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

92

Page 118: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

93

Page 119: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

94

Lampiran 18. Hasil analisis statistik

a. Kenaikan Berat Badan

Univariate Analysis of Variance

Descriptive Statistics

Dependent Variable:BB

hari kelompok Mean Std. Deviation N

1 kontrol -9.133 2.4440 3

D1 -9.667 1.4189 3

D2 -7.867 2.6026 3

D3 -9.067 2.5403 3

D4 -9.200 1.2000 3

Total -8.987 1.9026 15

2 kontrol 20.067 14.8894 3

D1 19.867 .3055 3

D2 15.533 3.9311 3

D3 16.800 2.7785 3

D4 17.800 2.8213 3

Total 18.013 6.2781 15

3 kontrol -1.700 15.8767 3

D1 -1.700 1.5716 3

D2 -.667 1.3650 3

D3 5.500 4.6033 3

D4 .333 3.5726 3

Total .353 7.0132 15

4 kontrol 5.933 1.4189 3

D1 9.267 .8083 3

D2 7.033 .8963 3

D3 6.100 6.3663 3

D4 7.000 2.7074 3

Total 7.067 2.9743 15

Page 120: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

95

5 kontrol 3.800 4.3715 3

D1 4.267 1.4844 3

D2 6.100 1.2490 3

D3 3.200 1.0536 3

D4 5.933 1.3013 3

Total 4.660 2.2602 15

6 kontrol 6.767 3.6964 3

D1 7.467 .5686 3

D2 2.600 1.8735 3

D3 -2.400 .7000 3

D4 4.100 1.3077 3

Total 3.707 4.0170 15

7 kontrol 1.767 .6658 3

D1 -1.100 2.6058 3

D2 -2.800 2.3643 3

D3 11.867 3.0989 3

D4 3.433 2.4132 3

Total 2.633 5.6494 15

8 kontrol 4.733 .6110 3

D1 -6.300 2.2913 3

D2 10.067 3.2716 3

D3 3.167 1.2662 3

D4 -3.800 9.3440 3

Total 1.573 7.2558 15

9 kontrol 5.600 1.8248 3

D1 12.300 3.5679 3

D2 4.067 1.1590 3

D3 -1.967 3.1134 3

D4 6.300 2.2271 3

Total 5.260 5.1916 15

10 kontrol -.500 1.2166 3

D1 1.633 .8737 3

Page 121: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

96

D2 -5.333 2.4007 3

D3 7.833 3.7634 3

D4 .100 1.3528 3

Total .747 4.7647 15

11 kontrol 7.533 2.4846 3

D1 7.967 3.6896 3

D2 9.100 1.5524 3

D3 5.933 2.5007 3

D4 3.633 1.0116 3

Total 6.833 2.8389 15

12 kontrol 3.767 .8021 3

D1 2.033 1.1676 3

D2 -4.233 1.6442 3

D3 2.933 2.0033 3

D4 6.233 3.4078 3

Total 2.147 3.9880 15

13 kontrol -.367 2.6502 3

D1 -2.867 2.6764 3

D2 6.167 2.5423 3

D3 .000 2.5534 3

D4 -3.233 1.6773 3

Total -.060 4.0569 15

14 kontrol -5.233 2.7574 3

D1 -6.667 5.1501 3

D2 -8.600 3.7723 3

D3 -8.567 1.5503 3

D4 -9.667 2.8572 3

Total -7.747 3.3334 15

Total kontrol 3.074 8.4195 42

D1 2.607 8.2289 42

D2 2.226 7.3948 42

D3 2.952 7.3930 42

Page 122: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

97

D4 2.069 7.5005 42

Total 2.586 7.7350 210

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:BB

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 10522.664a 69 152.502 10.773 .000

1404.043 1 1404.043 99.186 .000

hari 8191.606 13 630.124 44.514 .000

kelompok 32.312 4 8.078 .571 .684

hari * kelompok 2298.745 52 44.207 3.123 .000

Error 1981.793 140 14.156

Total 13908.500 210

Corrected Total 12504.457 209

a. R Squared = .842 (Adjusted R Squared = .763)

Multiple Comparisons

BB

Scheffe

(I)

kelompok

(J)

kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

kontrol D1 .467 .8210 .988 -2.096 3.030

D2 .848 .8210 .899 -1.715 3.411

D3 .121 .8210 1.000 -2.442 2.684

D4 1.005 .8210 .827 -1.558 3.568

D1 kontrol -.467 .8210 .988 -3.030 2.096

D2 .381 .8210 .995 -2.182 2.944

D3 -.345 .8210 .996 -2.908 2.218

D4 .538 .8210 .980 -2.025 3.101

D2 kontrol -.848 .8210 .899 -3.411 1.715

D1 -.381 .8210 .995 -2.944 2.182

Page 123: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

98

D3 -.726 .8210 .940 -3.289 1.837

D4 .157 .8210 1.000 -2.406 2.720

D3 kontrol -.121 .8210 1.000 -2.684 2.442

D1 .345 .8210 .996 -2.218 2.908

D2 .726 .8210 .940 -1.837 3.289

D4 .883 .8210 .884 -1.680 3.446

D4 kontrol -1.005 .8210 .827 -3.568 1.558

D1 -.538 .8210 .980 -3.101 2.025

D2 -.157 .8210 1.000 -2.720 2.406

D3 -.883 .8210 .884 -3.446 1.680

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 14.156.

b. Berat rasio ginjal

NPar Tests

Tests of Normality

Perlakua

n

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Ratio_ginjal kontrol .910 6 .435

D1 .868 6 .217

D2 .991 6 .992

D3 .913 6 .455

D4 .945 6 .703

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

Ratio_ginjal

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.736 4 25 .016

Page 124: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

99

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Ratio_ginjal 30 .007123 .0007619 .0055 .0086

Perlakuan 30 3.00 1.438 1 5

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Perlakua

n N Mean Rank

Ratio_ginjal kontrol 6 15.42

D1 6 11.50

D2 6 17.08

D3 6 19.92

D4 6 13.58

Total 30

Test Statisticsa,b

Ratio_ginjal

Chi-Square 3.237

df 4

Asymp. Sig. .519

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Perlakuan

Page 125: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

100

c. Kadar kreatinin serum praperlakuan

NPar TestsTests of Normality

perlakuan

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

kadar_kreatinin kontrol negatif .866 6 .212

D1 .592 6 .000

D2 .892 6 .329

D3 .831 6 .110

D4 .664 6 .003

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variances

kadar_kreatinin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.828 4 25 .046

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kadar_kreatinin 30 .427 .5669 .0 2.9

perlakuan 30 3.00 1.438 1 5

Kruskal-Wallis Test

Ranks

perlakuan N Mean Rank

kadar_kreatinin kontrol negatif 6 21.67

D1 6 19.75

D2 6 14.25

D3 6 10.92

D4 6 10.92

Total 30

Page 126: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

101

Test Statisticsa,b

kadar_kreatinin

Chi-Square 7.856

df 4

Asymp. Sig. .097

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: perlakuan

d. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan 1 hari

NPar Tests

Tests of Normality

perlakuan

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

kadar_kreatinin kontrol negatif .964 3 .637

D1 1.000 3 1.000

D2 .750 3 .000

D3 .964 3 .637

D4 .750 3 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

kadar_kreatinin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.542 4 10 .709

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kadar_kreatinin 15 .173 .1223 .0 .4

perlakuan 15 3.00 1.464 1 5

Page 127: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

102

Kruskal-Wallis Test

Ranks

perlakuan N Mean Rank

kadar_kreatinin kontrol negatif 3 7.83

D1 3 9.17

D2 3 8.67

D3 3 6.50

D4 3 7.83

Total 15

Test Statisticsa,b

kadar_kreatinin

Chi-Square .673

df 4

Asymp. Sig. .955

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: perlakuan

e. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan 14 hari

NPar Tests

Tests of Normality

perlakuan

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

kadar_kreatinin kontrol negatif .750 3 .000

D1 .923 3 .463

D2 .750 3 .000

D3 .923 3 .463

D4 1.000 3 1.000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 128: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

103

Test of Homogeneity of Variances

kadar_kreatinin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.930 4 10 .182

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kadar_kreatinin 15 .233 .1397 .0 .5

perlakuan 15 3.00 1.464 1 5

Kruskal-Wallis Test

Ranks

perlakuan N Mean Rank

kadar_kreatinin kontrol negatif 3 6.83

D1 3 8.50

D2 3 9.33

D3 3 8.33

D4 3 7.00

Total 15

Test Statisticsa,b

kadar_kreatinin

Chi-Square .707

df 4

Asymp. Sig. .951

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: perlakuan

Page 129: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

104

f. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan banding praperlakuan

T-Test

1. Kontrol negatif

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra .467 6 .1506 .0615

kadar_kreatinin_Post .183 6 .1472 .0601

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra -

kadar_kreatinin_Post.2833 .1722 .0703 .1026 .4641 4.029 5 .010

2. Dosis I (1,094 g/kgBB)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra .783 6 1.0420 .4254

kadar_kreatinin_Post .233 6 .1506 .0615

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra -

kadar_kreatinin_Post.5500 1.1149 .4552 -.6200 1.7200 1.208 5 .281

Page 130: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

105

3. Dosis II (2,188 g/kgBB)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra .300 6 .2530 .1033

kadar_kreatinin_Post .233 6 .1211 .0494

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra -

kadar_kreatinin_Post.0667 .2066 .0843 -.1501 .2834 .791 5 .465

4. Dosis III (4,375 g/kgBB)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra .200 6 .1265 .0516

kadar_kreatinin_Post .183 6 .1722 .0703

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra -

kadar_kreatinin_Post.0167 .2714 .1108 -.2682 .3015 .150 5 .886

Page 131: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

106

5. Dosis IV (8,750 g/kgBB)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra .383 6 .6616 .2701

kadar_kreatinin_Post .183 6 .0983 .0401

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 kadar_kreatinin_Pra -

kadar_kreatinin_Post.2000 .7014 .2864 -.5361 .9361 .698 5 .516

g. Kadar kreatinin serum pascaperlakuan 1 hari banding 14 hari

T-Test

1. Kontrol negatifGroup Statistics

hari N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kreatinin hari 1 3 .167 .1528 .0882

hari 14 3 .200 .1732 .1000

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Kreatinin Equal variances

assumed.182 .692 -.250 4 .815 -.0333 .1333 -.4035 .3369

Equal variances

not assumed-.250 3.938 .815 -.0333 .1333 -.4058 .3392

Page 132: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

107

2. Dosis I (1,094 g/kgBB)Group Statistics

hari N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kreatinin hari 1 3 .200 .1000 .0577

hari 14 3 .267 .2082 .1202

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Kreatinin Equal variances

assumed2.286 .205 -.500 4 .643 -.0667 .1333 -.4369 .3035

Equal variances

not assumed-.500 2.876 .653 -.0667 .1333 -.5015 .3682

3. Dosis II (2,188 g/kgBB)Group Statistics

hari N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kreatinin hari 1 3 .200 .1732 .1000

hari 14 3 .267 .0577 .0333

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Kreatinin Equal variances

assumed6.400 .065 -.632 4 .561 -.0667 .1054 -.3593 .2260

Equal variances

not assumed-.632 2.439 .581 -.0667 .1054 -.4503 .3170

Page 133: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

108

4. Dosis III (4,375 g/kgBB)Group Statistics

hari N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kreatinin hari 1 3 .133 .1528 .0882

hari 14 3 .233 .2082 .1202

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Kreatinin Equal variances

assumed.500 .519 -.671 4 .539 -.1000 .1491 -.5139 .3139

Equal variances

not assumed-.671 3.670 .542 -.1000 .1491 -.5290 .3290

5. Dosis IV (8,750 g/kgBB)Group Statistics

hari N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kreatinin hari 1 3 .167 .1155 .0667

hari 14 3 .200 .1000 .0577

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Kreatinin Equal variances

assumed.308 .609 -.378 4 .725 -.0333 .0882 -.2782 .2115

Equal variances

not assumed-.378 3.920 .725 -.0333 .0882 -.2802 .2135

Page 134: PENGARUH PEMBERIAN AKUT JUS WORTEL (Daucus carota … · Jenis uji toksikologi ... Pemejanan jus wortel ... akut jus wortel

109

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Daryono Thejo, lahir di

Pontianak, 11 Desember 1988 sebagai putra

bungsu dari dua bersaudara dari pasangan The

Iau Tjia dan Aida Limina.

Penulis menempuh pendidikan di SD Karya

Yosef Pontianak lulus tahun 2000, melanjutkan

ke SMP Karya Yosef Pontianak lulus tahun

2003. Penulis melanjutkan pendidikannya ke

SMA Santu Petrus Pontianak lulus tahun 2006.

Kemudian penulis melanjutkan S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selain mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif dalam

berbagai kegiatan di kampus, yaitu pernah menjadi koordinator asisten praktikum

Biokimia, Farmasi Fisika, dan Bioanalisis, asisten praktikum Spektroskopi dan

Kromatografi. Penulis juga pernah menjadi panitia PP & EC, panitia Sumpahan,

panitia Wisuda, panitia BRS, dan panitia Akreditasi.


Top Related