Transcript
Page 1: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pelita Perkebunan 2003, 19(1), 17-27

Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi Antara Bibit Kakao dengan Arachis pintoi dan

Calopogonium caeruleunl dalam Media Terbatas

The Effect of Application of Nitrogen and Phosphorus Fertilizers on COlnpetition Between Cocoa Seedling and Arachis pintoi and

Calopogonium caeruleum in Lilnited Mediunl

Pujiyanto l ), Sudarsono2 ), A. Rachim2 ), S. Sabiham2 ), A. Sastiono2 ) dan J.B. Baon l )

Ringkasan

Rendahnya kadar bahan organik tanah merupakan salah salu masalah utama kesuburan tanah perkebunan kakao. Guna mengatasi masalah tersebut upaya untuk menghasilkan bahan organik in situ melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang merupakan pilihan yang tepat. Penelitian rumah kaea ini ditujukan untuk menguji pengaruh dosis pupuk nitrogen (N) dan fosfor (P) terhadap tingkat kompetisi antara tanaman kakao dalam polibeg dengan tanaman pcnutup tallah tetap Arachis pintoi dan Calopogonium caeruleum. Contoh tanah diambil dari kedalaman 0-20 em dari tanah Inceptic hapludalf asal Kebun Kakao di KP Kaliwining, Jember. Sembilan kilogram tanah lolos ayakan 2 mm dimasukkan ke dalam tiap polibeg yang selanjutnya ditanami dengan 3 sctek tanaman penutup tanah A. pintoi atau C. caeruleum dan satu keeambah kakao dari hasil persarian terbuka induk res 60. Raneangan lingkungan yang dipakai adalah rancangan acak kelompok lengkap, rancangan perlakuan l'aktorial dengan 4 ulangan sebagai blok. Tiga perlakuan tanaman penutup tanah yang diberikan adalah: tanpa tanaman penutup sebagai kontrol, tanaman penutup tanah A. pintoi dan tanaman penutup tanah C. caeruleUln. Perlakuan dosis Nasal urea diberikan dalam 4 taral', yaitu: 0; 0,25; 0,5 and 0,75 g N/bibit kakaol bulan. Pupuk P asal SP 36 diberikan dalam 4 taraf, yaitu: 0; 0,25; 0,5 dan 0,75 g P20 slbibi t kakao/bulan. Hasil peneli tian da lam media terba tas rnenunjukkan bahwa pertumbuhan tallaman kakao tertekan oleh adanya tanaman penutup tanah A. pintoi maupun C. caeruleum. Pellgaruh tanaman penutup tanah C. caeruleum terhadap pellghambatan pertumbuhan kakao lebih besar dibandingkan A. pintoi. Aplikasi pupuk N dan P mengurangi tekanan kompetisi tanaman penutup tanah A. p;ntoi maupun C. caeruleum terhadap bibit tanaman kakao di polibeg.

1) Ahli Pencliti (Senior Researchers); Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, JI. P.B. Sudirman 90, Jcmber 68118, Indonesia.

2) Doscn (Lecturers) Jurusan Tanah Insritul Pcrtanian Bogar, Kampus IPB Dannaga, Bogar, Indonesia.

Naskah l1iterima 16 September 2002 (Manuscript received 16 September 2002).

17

Page 2: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pujiyanto, Sudarsono, Rachim, Sabiham, Sastiono dan Baon

Summary

Low level of soil organic matter content is one of the most important fertility problem of soil under cocoa plantation. In situ production of organic matter through establishment of permanent cover crops is being considered to be the most appropriate measure. An experiment of the effect of perma­nent cover crops (Arachis pintoi and Calopogonium caeruleum) on cocoa growth at several level applications of nitrogen (N) and phosphorus (P) fertilizers has been carried out using soil sample originated from Inceptic hapluda(f at 0-20 cm depth of Kaliwining Experimental Station, .Tember. The sample was sieved by 2 mm sieving apparatus. Each polybag contained nine kilograms soil sample in which one cocoa seedling of ICS 60 done 'open pollinated and three cover crop cuttings were establised, N fertilizer originated from urea tvas applied at 4 levels: 0; 0.25; 0.5 and 0.75 g N/seedlinglmonth. P fer­tilizer originated from SP 36 applied at 4 levels: 0; 0.25,' 0.5 and 0.75 g P205/seedling/month. Treatment of fertilizers levels was cornhined yvith types ql permanent crops: no cover crop, cover crop of A. pintoi, and cover crop of c. caeruleum. Observation of cover crops and cocoa grm,vth was carried out for 6 months. The result showed that on the limited media, cocoa growth was inhibited hy both permanent cover crops. Inhibitation of cocoa grmvth was stronger by C. caeruleum than A. pintoi. Application of Nand P fer­tilizers reduced the inhibitation of cocoa growth by the cover crops.

Key words: Arachis pintoi, Calopogonium caeruleum, Cover crops. Fercilizers. Theohroma cacao.

yang diperlukan untuk tiap satuan luas PENDAHULUAN areal kakao sangat banyak. Selain itu, jika

bahan organik tersebut didatangkan dariRendalmya kadar bahan organik tanah luar kebun maka biaya yang diperlukanmerupakan salah satu masalah utan1a menjadi sangat tinggi dan scring kalikesuburan tanah perkebunan kakao. Hasil mcnjadi tidak layak untuk dilak'11kan. Olchpcnelitian Pujiyanto (1993) mcnunjukkan karena itu upaya untuk menghasilkanbahwa ha111pir scluruh lahan pcrkebunan ballan organik in situ sccara terus 111cneruskakao di Jawa Tilnur mC111iliki kandungan Inelalui penanaman tananlan penutup tanah bahan organik rendah (kadar C organik dipandang merupakan pilihan yang tepat,kurang dari 2 %). Untuk Inengatasi Inasalah walaupun da]aln praktek budidaya kakaotersebut, pekebun kakao biasanya menl­penggunaan tanaman penutup tanah tidakberikan pupuk organik berupa pupuk dikenal.kandang atau jcnis pupuk organik lailmya

yang diperolch daTi luar arcal kebun. Tanatnan penutup tanah juga dapat N amun upaya tcrsebut hanya dapat berpengaruh negatif terhadap tanaman 111engatasi schagian kecil areal tanaman pokok karcna tcrjadinya kompctisi air, kakao karena jUlnlah pupuk organik yang hara, cahaya nlaupun ruang. Olch karcna tersedia sangat terbatas sedangkan jumlah itu tanmnan penutup tanah eli kcbun kakao

18

Page 3: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pcngaruh pcmupukan N dan P tcrhadap kompctisi alll:ara bibit kakao dcngan tanaman pcnutup tana],

sebaiknya 111emiliki sifat-sifat: tahan naungan, mudah diperbanyak, mempunyai sistelll perakaran yang tidak ll1enilllbulkan kornpetisi berat dengan tanarnan pokok tetapi rnelupunyai sifat mengikat tanah yang baik, dan tidak mensyaratkan kesuburan tanah yang tinggi, tUlnbuh cepat dan banyak menghasilkan daun, resisten terhadap organisme pengganggu tanaIllan maupun tcrhadap kekeringan, mampu luenekan pertulubuhan gulma dan sesuai untuk reklalllasi tanah.

Terdapat banyak jenis tanaman yang dapat dipergunakan sebagai penutup tanah. A. pintoi dan C. caerlileum dipilih dalalll penelitiall ini karena kedua jenis tanall1an penutup tanah tersebut telah dipakai dalalu praktek budidaya perkebunan dan dapat bcrfungsi cfcktif dalam menyumbangkan bahan organik maupun menekan kerusakan tanah akibat erosi. A. pintoi telah dipakai sebagai tanan1an penutup tanah pada perkebunan anggrek dan pisang (Johns, 1994; Firth, 2001) sedangkan C. caerlileuin pada perkebunan karet dan kelapa sawit (Adiwiganda, 1984; Boerhendy & Sianturi, 1986; Nasution, 1990; I-farahap et al., 1990).

A. pintoi nlerupakan tanaman legum tahunan yang tumbuh menlben[uk stolon. A. pintoi lnemiliki sifat pertulllbuhan akar hampir vertikal atau lateral (Maass et al. , 1993). A. pintoi beradaptasi baik di daerah tropik pada ketinggian sampai sekitar 750 n1 di atas pennukaan laut. Jika terjadi n1usiln kemarau panjang, A. pintoi lnenggugurkan daunnya. Tanalnan ini dapat tumbuh pada bennacmn-macan1 pH tanah, namun pertumbuhan optin1um pada kisaran pH 5,5-7,5, toleran terhadap

salinitas, cukup tahan naungan dan tidak merambat. Tanan1an penutup tanah ini membentuk selimut yang rapat di permu­kaan tanah sehingga tanah terlindung dari kekuatan merusak air hujan (Jones, 1993).

C. caeruleuln lnerupakan tanan1an merambat atau luenjalar di permukaan tanah yang tUlnbuh cepat dan menghasilkan bahan organik cukup banyak. JUlnlah unsur hara yang dapat diberikan ke dalam tanah dari tanaman C. caerulelun pada umur 3 tahun yang ditanan1 di bawah tanaman karet adalah 57,75 kg N; 4,63 kgP20S; 37,06 kg K20 dan 4 kg MgO tiap hektar tiap tahun (Nasution, 1984). Berdasarkan persyaratan tUlllbuh A. pintoi dan C. caerlileuln yang tidak jauh berbeda dengan persyaratan tumhuh taIlalllan kakao, diduga kedua jenis taI1aman penutup tanah tersebut dapat ditanam sebagai penutup tanah pada perkebunan kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dosis pupuk N dan P terhadap tingkat kompetisi antara tanaman penutup tanah tetap A. pintoi dan C. caeruleum dengan [anaman pokok kakao. Penelitian ini diI akukan dalam polibeg untukmengkaji kompetisi yang terjadi dalam kondisi yang lebih terkontrol.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Pusat Penclitian Kopi dan Kakao Indone­sia di Jember. Bahan tanaman kakao dan tanaIllan penutup tanah diperoleh dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia serta PTP Nusantara XII.

Penelitian dilakukan menggunakan bahan tanah famili Inceptic hapludalf berliat, haloisitik, superaktif, isohi­

19

Page 4: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pujiyanto, Sndarsono, Rachim, Sabiham. Sastiono dan Eaon

pertermik asal Kebun Kakao di KP Kaliwining, Jernber. Contoh tanah diambil dari kedalaman 0-20 crn selanjutnya diayak dengan ayakan 2 mm. Sebelum diluasukkan ke dalam polibeg, contoh tanah tersebut diaduk agar homogen. Dalam setiap polibeg diisi 9 kg tanah kering dan ditanalni 3 setek tanaman penutup tanah Arachis pintoi atau Calopogonium caeruleum dan satu kecambah kakao (Theobroma cacao L.) dari hasil persarian terbuka induk ICS 60. Perbandingan juml ah tanarnan penutup tanah dengan tanarnan pokok tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan volume llledia agar dapat cepat terjadi kompetisi antara tanalllan pcnutup tanah dengan tanaman pokoknya. Rancangan lingkungan yang dipakai adalah rancangan acak kelornpok lengkap, dengan rancangan perlakuan faktorial menggunakan 4 ulangan sebagai blok. Jumlah faktor yang diteliti adalah tiga rnacam, yaitu jenis tanaman penutup tanah, dosis pupuk nitrogen (N) dan dosis pupuk fosfor (P). Tiga perlakuan tanaman penutup tanah yang diberikan adalah: tanpa tanarnan penutup sebagai kontrol, tanan1an penutup tanah A. pintoi dan tanarnan penutup tanah C. caeruleum. Perlakuan dosis pupuk N dalalll bentuk urea diberikan dalam 4 taraf, yaitu: 0; 0,25; 0,5 and 0,75 g N/bibit kakao/bulan. Pupuk P dalarn bentuk SP 36 diberikan dalam 4 taraf, yaitu: 0; 0,25; 0,5 and 0,75 g P20s/bibit kakao/bulan. Perawatan tanaillan dilakukan mengikuti baku teknis pcrnbib ita n kaka0 . K adar air tan ah dipertahankan di sckitar kapasitas lapang dengan cara penyiran1an setiap hari. Basil analisis contoh tanah sebelum pelaksanaan percobaan disajikan dalarn Tabel 1.

Pengamatan pertumbuhan bibit kakao maupun tanaman penutup tanah dilakukan pada url1ur 5 dan 6 bulan. Variabel pertulnbuhan kakao yang diamati adalah tinggi, lilit batang, jun1lah daun, bobot basah dan bobot kering tajuk. Variabel pertumbuhan tanan1an penutup tanah yang diamati adalah bobot basah dan bobot kering tajuk dan akar. Panen tanaman pokok n1aupun tanaman penutup tanah dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang berada di atas permukaan tanah pacta akhir percobaan yang selanjutnya ditentukan bobot basah maupun bobot keringnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan Tananlan Kal(ao

Hasil analisis varian terhadap variabel tinggi tanaman, lilit batang dan jumlah daun disajikan dalam Tabcl 2. Tidak ada intcraksi antara faktor tananlan pcnutup tanah, dosis pupuk N maupun P, sehingga hanya terhadap pengaruh faktor utarna yang dilakukan uji lanjutan. Tinggi tanaman kakao nyata tertekan oleh tanarnan penutup tanah, sedangkan pupuk N nyata rHening­katkan. Dosis pupuk P tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Pcnananlan penutup tanah A. pintoi rnenurunkan tinggi tanarnan sebesar 24 %, sedangkan C. caeru­leum menurunkan sebesar 31 %. Dengan demikian penghanlbatan pertumbuhan tinggi tanan1an kakao cenderung lebih kuat pada perlakuan penutup tanah C. caeruleurn dibandingkan dengan A. pinloi. Dosis 0,25-0,75 g N/tanaman/bulan memiliki kcrnampuan sarna dalalll nleningkatkan

20

Page 5: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pcngaruh pemupukan N dan P terhadap kompelisi anlara hibil kakao dengan lanaman penutup lallah

Tabel 1. Karakteristik bahan tanah yang digunakan untuk percobaan

Tahle 1. Characteristics of the soil material for the experiment

Parameter Nilai Value

Metode analisis Method of

analysis -­

C (%) 1.48 Walkley­and Black

N (%) 0.24 Kjeldahl

C/N 6

P total (ppm) 972 Bet 25%

K (cmol()kg) 1.37 NH4 0Ac pH 7

Na (cmole/kg) 0.94 NH4 0Ac pH 7

Ca (emole/kg) 16.94 NH4 0Ae pH 7

Mg (emolc/kg) 5.13 NH4 0Ac pH 7

KTK (CEC) (cmole/kg) 27.46 NH4 0Ac pH 7

KB (Base saturation) (%) 89 NH4 0Ac pH 7

P tersedia (P availahle) (ppm) 39 Bray I

SO4 (ppm) 3

Tekstur (Texture) Lempllng-liat Pipet berdebu Pipette

Silty eta)' loam

Kadar pasir (Sand) (%) 14

Kadar dehu (Silt) (%) 57

Kadar Iiat (Clay) (%) 29

pH H 0 5.9 Elektroda gelas2

Glass electrode

pHKCl 5.2 Eleklroda geJas Glass electrode

tinggi tanmnan. Pada kisaran dosis aplikasi pupuk N tersebut nyata terjadi peningkatan tinggi tanatnan sebesar 17-18 % dibanding­kan dengan perlakuan tanpa pupuk N. flubungan antara dosis pupuk N dengan tinggi tanaman kakao n1engikuti persan1aan y = - 27,68 X2 + 29,53 X + 40,75 (R 2 = °,9487 * *) , da1a111 ha1 ini Y lnerupakan tinggi tana111an dalam em dan X Inerupakan dosis pupuk N dalam gl

tanalnan/bulan.

Diameter batang kakao nyata terhmnbat oleh adanya tanaman pellutup tanah A. pintoimaupun C. caeruleu/n. Penghambatan pertumbuhan lilit batang oleh C. caeruleum yangmeneapai 20% nyata lebih kuat dibandingkan penghalnbatan pertumbuhan lilit batang oleh penutup tanah A. pintoi sebesar 14 %. Aplikasi 0,5 g N/tanaman/bulan nyata lueningkatkan lilit batang tanaman kakao sebesar 9 %. Perlakuan pupuk P pada semua taraf yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap lilit batang. Hubungan antara dosis pupuk N dengan diameter batang kakao mengikuti persalnaan Y =

- 2,84 X2 + 2,70 X + 6,94 (R2 =

1,00**), dalam hal ini Y merupakan di­aIueter batang dalam mnl dan X merupakan dosis pupuk N dalam g/tanaman/bulan.

Tanaman penutup tanah menurunkan jurnlah daun secara nyata. Jumlah daun kakao pada perlakuan tanpa penutup tanah n1encapai 26 lembar tiap tanaman, tetapi pada perlakuan penutup tanah A. pintoi berkurang 23 % dan pada perlakuan penutup tanah C. caeruleum berkurang 27 %. Aplikasi pupuk N dengan dosis 0,25-0,75 g/tanaman/bulan nyata meningkatkan jumlah daun 12-15 %, sedangkan aplikasi pupuk P tidak rnenunjukkan adanya pengaruh yang nyata. Hubungan antara dosis pupuk N dengan jumlah daun kakao mengikuti persmnaan Y = - 12,08 X2 + 12,11 X. + 19,85 (R2 = 0,9876**), dalatn hal ini Y merupakan jumlah daun dan X n1erupakan dosis pupuk N dalam g/ tanaman/bulan.

Terdapat interaksi order pertatua antara tanaman penutup tanah dengan dosis P (Tabel 3), yang berarti bahwa respons

21

Page 6: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pujiyallto, Sudarsollo, Rachim, Sabiham, Sasliono dan Baon

Tabel 2.

Tahle 2.

Tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun hihit kakao pada 3 macam perlakuan penulUp tanah dan 4 taraf pupuk N serta P pada Ulllur 6 bulan

Seedling height. stem diameter and number of leaves of cocoa seedling at 3 types of cover crop treatmenrs. 4 levels of Nand P fertilizers at 6 months old

Jumlah daunl tanaman Perlakuan Tinggi tanaman, em niameter barang, mm

Numher of leaves/Treatments Plant height, em Stem diameter, mm

seedling

Tallaman penutup tallah retap Types of permanent cover crops

- Tanpa ranaman penurup lallah No cover crop

- A. pinlOi - C. caemleum

Tarat' Aplikasi Pupuk N, g N/bibit/bulan Level of N fertiliz.er application,g N/ seedling/month

- 0

- 0.25

- 0.50

- 0.75

Taraf Aplikasi Pupuk P, g P20/bihit/bulan Level of P fertiliz.er application. g P20/seedling/month

- 0

··0.25

- 0.50 /

- 0.75

55.95 b

42.54 a 38.82 a

40.44 a

47.34 b

47.66 b

47.64 b

44.87 a

46.68 a

45.38 a

46.13 a

8.27 c 25.73 b

7.12 b 20.47 a 6.60 a 19.03 a

6.94 a 19.79 a

7.44 ah 22.29 h

7.58 b 22.71 b

7.37 ah 22.19b

7.34 a 21.63 a

7.29 a 21.48 a

7.26 a 21.63 a

7.43 a 22.25 a

Keterangan (Notes): Angka-angka dalam kolom yang sarna dalam kelompok perlakuan yang sama jika cliikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurur uji Tukey pada tarat' nyata 5 % (Figures in rhe same column within the same group of treatment iffollowed by the same letter are nor significantly differenr according to Tukey's Test at 5% significant levels).

variabel bobot kering tanalnan kakao terhadap pupuk P tergantung pada penutup tanah. Interaksi order kedua antara ketiga faktor yang diuj i tidak nyata. Pada perlakuan tanpa penutup tanah ataupun perlakuan penutup tanah A. pintoi aplikasi P tidak berpengaruh terhadap bobot kering tanaman kakao. Pada perlakuan penutup tanah C. caeruleum aplikasi pupuk P nyata meningkatkan bobot kering tanaman kakao.

Hal ini tnenunjukkan bahwa kebutuhan P tanalnan C. caeruleum lebih besar daripada A. pintoi (data tidak disajikan), sehingga pada perlakuan penutup tanah C. caeruleum terjadi kompetisi terhadap unsur hara P antara tanaman penutup tanah dengan kakao. Tanaman penutup tanah C. caeruleurn memiliki perakaran yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan A. pintoi dan menyebabkan deplesi

22

Page 7: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pcngaruh pcmupukan N dan P lcrhadap kompetisi antara bibit kakao dcngan tanaman pcnUlup tallah

Tabel 3. Interaksi antara dosis pupuk P dengan tanaman pcnutup tanah untuk variahcl bobot kering tanaman kakao di alas permukaan tanah (gltanaman) pada umur 6 hulan

Table 3. Interaction betl"v'een levels of P on dry weight of shoot (glseedling) at 6 months old

Perlakual1 [anaman penutup tanah Dosis pupuk P, g P2 0s/tanaman/bulan Types of cover crops Level of P fertilizer application, g P20/seedlinglmontlz

0 0.25 0.50 0.75

- Tanpa tanaman penutup tallah No cover crop

39.09 aC 35.98 aC 36.76 aC 39.18 aC

- Tanaman pcnutup tanah A. pintoi Cover crop (d A. pintoi

21.97 a13 24.66 a13 25.86 aB 25.41 aB

- Tanaman penutup tanah C. caeruleum COlier crop of C. caeruleum

13.56 aA 18.40 bA 15.46 abA 17.75 bA

KClcrangan (Notes) : Angka-angka dalam baris yang samajika diikuti oJch hurufkccil yang sarna dan dalam ko!om yallg samajika diikuli okh huruf besar yang sarna intcraksi rncnunjukkan tidak ada pcrbcdaan nyata mcnurut uji Duncan pacta taraf nyata 5 % (Figures in the same row iffolfowed by the same ordinary letter mwfigures in the scune column ifJoflowed by the same capital Leffer are not significant according to Duncan's test at 5 %significant leveLs).

P tersedia di dalam tanah (Pujiyanto et al., 2003b). Pelnberian pupuk P akan mengurangi kOJnpetisi terhadap unsur hara P yang ditunjukkan oleh adanya respons peningkatan bobot kering kakao. Pada perlakuan penutup tanah A. pintoi tidak tcrjadi kOlnpetisi unsur hara P, sehingga aplikasi pupuk P tidak memberikan pengaruh terhadap bobot kering kakao. Erwiyono & Sugiyanto (2001) dari hasil penelitian yang dilakukan dalam polibcg di rumah kaca menunjukkan bahwa tanaman penutup tanah A. pintoi menyebabkan terjadinya kompctisi air yang lnenycbabkan tertckannya pertulll­buhan kakao. Dalam peneli tian ini kOlnpetisi air dielilninasi dengan meng­usahakan kadar air tanah berada di sekitar kapasitas lapang melalui penyiraman setiap hari.

Interaksi antara dosis pupuk N dengan dosis pupuk P juga nyata (Tabel 3), yang berarti bahwa respons variabel bobot kering

tanaman kakao terhadap pupuk N tergantung pada dosis pupuk P. Pada perlakuan tanpa pupuk P aplikasi N dengan dosis 0,25­0,5 g/bibit/bulan nyata nleningkatkan bobot kering tanaman kakao.

Bobot kering tanaman tidak dipe­ngaruhi oleh aplikasi pupuk P pada perlakuan pupuk N sebanyak 0-0,25 g/ tanaman/~ulan. Jika dosis pupuk N ditingkatkan Inenjadi 0,5 sampai 0,75 g/ tanalnan/bulan aplikasi pupuk P nyata meningkatkan bobot kering tanatnan kakao. Hubungan antara bobo t kering kakao dengan dosis pupuk N pada semua taraf pupuk P bersifat kuadratik (Ganlbar 1). Dari Gambar 1 tersebut dapat dilihat bahwa respons maksimuln bobot kering tanarnan kakao tcrhadap pupuk N, yaitu berupa titik puncak dari setiap persalnaan kuadrat, tergantung pada dosis aplikasi pupuk P. Secara umum dapat dinyatakan bah\va respon bibit kakao terhadap pupuk N Inencapai nilai Ihaksinluln pacta dosis

23

Page 8: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pujiyanto, Sudarsono, Rachim, Sabiham, Sastiono dan Baon

--.-.---~---,-.-,-----,,-,,-,."------,---_._. __._.,-_.-,.._w.·..32 ------'-- P3

31 r y =-28.28x< +31.486x +21.821 R2=O.8832·'30·

29 l Oil -- 28--29 o _ 27'" ......>ol~

~.~ 26 •PI

~ $ 25.c: i::' Y= -6.2x'z + 14.046x +22.436 24. R"2=O.9925~J;l:: /

PO.8 ~ 23· Y=-37.44x 2 +28.32x +22.44S'·~c:;; Rl=O.8754'22 P2

y =-23.56x 2 +27.202x +20.98 21 " R2 =0.8551'

20' 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70

Dasis N (g/tanaman/bulan) N races (gllree/monlh)

• PO= OgPl0S • PI = 0.25 g PLOS x 1'2 = 0.5 g P20 5

... P3 = 0.75 g P~Os

{ I

0.80 0.90 1.00

Gambar 1. Hubungan antara dosis pupuk N dengan bobot kering kakao pada beberapa macam dosis P.

Figure 1. Relationship between application rates ofN fertilizer and dry weight of cocoa seedling at several levels of P fertilizers.

sekitar 0,5 g N/bibit/bulan, dengan demikian dosis N tersebut secara umurn dapat dipakai sebagai dosis optimuln.

Bobot kering tanaInan kakao nyata lebih rendah jika diberi perlakuan tanaluan penutup tanah A. pintoi maupun C. caeru­leum pada semua taraf pupuk N maupun P (Gambar 2). Tanaman penutup tanah C. caeruleum menyebabkan tekanan pertunlbuhan kakao yang lebih berat dibandingkan dengan A. pintol. Bobot kering tanalnan kakao berkurang 57 % pada perlakuan penutup tanah C. caeruleum, sedangkan pada perlakuan penutup tanah A. pintoi berkurang 35 %. Hal ini menunjukkan adanya kompetisi terhadap ruang, air dan hara antara kakao dengan tanaman penutup tanah tersebut. Aplikasi pupuk N maupun P manlpu mengurangi kompetisi antara tanaman kakao dengan tanaman penutup tanah A. pintoi maupun C. caeruleum.

f!Z;,~

87.93 cE~'.

~.., 155.01 /;1;

·"1 I t:-;·/£..~~ .36..96 a

I ­

'bYB-[~BE~47 ab·}~ =-cc.....

~.29:J1 BKKontrol A. pimoi

C. caeru[eulI1'"""

BB: Bobot basah, g/tanaman (Fresh Iveight, g/plant) BK: Bobot kering, gltanaman (Dry weight, g/plant)

Gambar 2. Bobot basah dan bobot kering tanaman kakao di atas permukaan tanah pacta 3 macam perJakuan penutup tanah.

Figure 2. Fresh l-veight and dr}' weight of aerial part of cocoa seedling at 3 types of cover crop treatments.

24

Page 9: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pcngaruh pCl11upukan N dan P tcrhadap kompctisi antara bibit kakao dcngan tanaman pcnutup lanah

Pertumbuhan Tanaman Penutup Tanah

Hasil pengamatan produksi biornassa bagian atas tanaman penutup tanah A. pintoi dan C. caeruleum pada berbagai dosis pupuk N dan P disajikan dalam Tabel 4. Interaksi antara faktor pupuk N dengan P tidak nyata pada variabel bobot kering kedua jenis tanaman penutup tanah tersebut. Hasil pengamatan perakaran A. pintoi menunjukkan bahwa tanaman ini bintil akarnya sangat sedikit dan ukurannya lebih kecil, sedangkan pada akar-akar C. caeruleurn lebih banyak terdapat bintil dan ukurannya lebih besar. Adanya bintil akar yang lebih banyak dan lebih besar pada akar C. caeruleum yang berfungsi dalam penambatan N 2 dari udara, Inerupakan penyebab tidak responnya C. caeruleum terhadap dosis N.

Aplikasi pupuk P nyata meningkatkan bobot kering tanalnan penutup tanah A. pintoi maupun C. caerulelun. Hubungan antara dosis P

20

S dengan bobot kering

A. pintoi mengikuti persamaan kuadrat = y = - 24,84 X2 + 34,46 X + 6,33 (R2 = 0,9830**) untuk A. pintoi dan y = - 13,72 X2 + 30,01 X + 12,23 (R2 = 0,9593**) untuk C. caeruleum.

Tidak adanya respons bobot kering tanaman penutup tanah A. pintoi maupun C. caeruleum terhadap pupuk N sedangkan tanaman pokok kakao berespons positif nlenunjukkan bahwa tekanan kompetisi tanalnan penutup tanah terhadap tanaman kakao n1enurun akibat pemupukan N. Meskipun A. pintoi maupun C. caeruleum berespons positif terhadap pemupukan P, aplikasi pupuk tersebut juga mengurangi

TabeJ 4. Produksi biomassa tanaman A. pinroi dan C. caerulewn pacta bagian di atas pennukaan tanah pacta umur 6 bulan yang ditanam sebagai penutup tanah kakao pada berbagai dos is pupuk N dan P

Table 4. Biomass production of aerial part of A. pintoj and C. caernJeum at 6l1l0luhs old planted as cover crops of cocoa at several level application of N and P fertilizers

Bohot kering, g Pcrlakuan Dry Iveighl. g

Treatments A. pinroi C. caeruleum

Dosis pupuk N,g Nllanaman/bulan Levels of N fertilizer application,g N/ seedling/month

o 11.27 a 20.72 a

0.25 16.08 a J9.92 a

0.50 17.02 a 22.47 a

0.75 10.90 a 18.81 a

Dosis pupuk P,g P/\/tanaman/bulan Levels of P fertilizer application, g P,O/ seedling/monJh

o 6.61 a 12.74 a

0.25 12.57 ah 17.13 a 0.50 18.18 b 25.34 b

0.75 17.93 h 26.50 h

Keterangan (Notes): Angka-angka dalam kolom yang sarna daJam kelompok pcrlakuan yang sama jib diikuti huruf yang sarna menunjukkan tidak herbcda nyara menurul uji Tukcy pada tarat' nyata 5 'X, (Figures ill lhe salTle column Ivilhin the same group of treatment if foL/(m'ed b}' lhe sallie leLler are not significantly different according to Tilkey's Test at 5 % significant Levels).

tekanan kompetisi tanaman penutup tanah terhadap tanaman kakao karena adanya respons positif kakao terhadap interaksi antara pemupukan N dengan P.

Penelitian-penelitian tentang penggu­naan tananlan penutup tanah pada beberapa macam tanaman pokok menunjukkan hasil yang selaras dengan penelitian ini. Johns (1994) berdasarkan hasil penelitiannya pada tanalnan pokok pisang menyatakan bahwa

25

Page 10: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pujiyanto, Sudarsono, Rachim, Sabiham, Sas[iono dan Baon

kadar hara dalam daun pisang tidak terpengaruh oleh tanaman penutup tanah A. pintoi, namun produksi pisang sedikit menurun sebesar 9 % dibandingkan dengan areal tanpa penutup tanah. Penanall1an penutup tanah A. pintoi meningkatkan kadar bahan organik tanah sebesar 5,6 %, N-total 8,5%, K dd 52%, Ca 26%, Mg 43%, Na 23%, KTK 24%, dan pH 0,13 unit. Nasution (1990) 111enunjukkan adanya persaillgan hara antara tanaman penutup tanah C. caeruleum dengan tanaman karet. Laju serapan hara tanaman penutup tanah C. caeruleu/n lebih tinggi dibandingkan tanaman karet. Scrapan N, P, K, dan Mg C. caeruleum berturut-turut adalah 208, 165,216 dan 125% dibandingkan serapan hara tanaman karct. Laju serapan C. caeru­leum lebih konstan dengan peningkatan dosis pupuk. C. caeruleum lebih efisien dalam memanfaatkan hara untuk mClubentuk bahan kering dan memiliki konsentf£lsi kejenuhan hara yang lebih tinggi dibandingkan tanaman karet, sehingga menyebabkan terjadinya persaingan ~ara antara kedua jenis tallaman tersebut. Hasil pcnelitian pada tanaman ketela pohon yang dilakukan oleh Suprayogo et al., (1997) menunjukkan bahwa penyisipan tanaman penutup tanah C. caeruleu/n di antara barisan tanaman ketela pohon sedikit menurunkan produksi ketela pohon namun berpcngaruh positif terhadap penurunan aliran permukaan dan erosi. Abdoellah (1997) nlenunjukkan bahwa penananlan penutup tanah C. caeruleum yang ditanaIll sebcIull1 tanaInan kakao dapat 111emperbaiki pertumbuhan tananlan kakao pada tanah masam berkadar Al tinggi. Toleransi tanaluan C. caeruleum

yang tinggi terhadap kadar Al tanah disebabkan oleh tingginya daya adaptasi bakteri rizosfer yang berasosiasi dengan tanaman tersebut pada pH rendah. Implikasi praktikal dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk mengurangi kompetisi antara tanaman kakao dengan tananlan penutup tanah dapat dilakukan pemberian pupuk N lnaupun P.

KESIMPULAN

1. Dalam nledia terbatas (dalam polibcg) pcrtumbuhan tanaman kakao tcrtekan oleh adanya tanaIuan penutup tanah A. pintoi maupun C. caeruleufn. Pengaruh tanarnan penutup tanah C. caeruleu/n terhadap penghambatan pertumbuhan kakao lebih besar dibandingkan A. pintoi.

2. Aplikasi pupuk N dan P nlengurangi tekanan kOll1petisi tanaman penutup tanah A. pintoi maupun C. caeruleurn terhadap tanaman kakao.

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, S. (1997). Hubungan antara toleransi tanaman penutup terhadap aluminium dengan daya adaptasi bakteri risosfernya pada pH rendall. p. 665-669. dalam: Subagyo H.; S. Sabiham.; R. Shofiyati.; A.B. Santoso.; F. Agus.; A. Rachlnan dan S. Ropiq (Penyunting). Buku 1. Prosiding Konggres Nasional VI HIT!. 1997. Bogor.

Adiwiganda, Y.T. (1984). Pengaruh pclengket gum arab lerhadap bin til akar Calopogonium caeruleum (Benth.) Hen1al. Bull. Perkaretan, 5, 14-21.

26

Page 11: Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Terhadap KOlupetisi ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/dbasebun/asset_dbasebun/Penerbitan... · melalui penanaman tanaman penutup tanah dipandang

Pcngaruh pClllupukan N dan P tcrhadap kompctisi antara bibit kakao dcngan tanaman pcnutup tanah

Erwiyono R. & Sugiyanto (2001). Kompetisi antara bibit kakao dengan tanaman penutup tanah Arachis pintoi. Pelita Perkebunan, 17, 115-124.

Firth, D. (2000). Alnarillo peanut: A pe­rennial ground cover for subtropical orchads. [Serial online]. http:// wazzupnet.colll/. [3 Nov. 2001].

Harahap, J.Y .; D. P. Ariana & Zariansah (1990). Kajian tentang aplikasi inokulasi pada beberapa jenis penutup tanah kacangan pada kelapa sawit. BuLL. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat, 10, 32-42.

Johns, G. G. (1994). Effect of Arachis pintoi groundcover and performance of ba­nana in Northern New South Wales. Aust. 1. Exp. Agric., 34, 1197-1204.

Jones, R.M. (1993). Persistence of Arachis pintoi cv. Amarillo on three soil types at Samford, South-Easthern Queens-land. Trop. Grasslands, 27, 11-15.

Maass, B.L.; A.M. Torres & C.H. Ocampo (1993). Morphological and isozyme characterization of Arachis pintoi Krap. et Greg. nonl. mid. germplasm. Euphytica, 70, 43­52.

Nasution, U. (1984). Pengamatan terhadap berbagai jenis tanaman penutup tanah di perkebunan karet. Makalah Lokakarya Karel PNIPT Perkebunan Wila.vah !. Medan. Pusat Penelitian Tanjung Morawa. Medan.

Nasution, U. (1990). Serapan dan efisiensi pemakaian hara Calopogonium caeruleum penutup tanah dan tanaman karet muda dalanl hubungannya dengan persaingan hara. BuLL. Pusat Penelitian Tanjung Morawa, 1, 39-60.

Pujiyanto (1993). Status bahan organik tanah pada perkebunan kopi dan kakao di Jawa Timur. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, 12, 115-119.

Puj iyan to; Sudarsono; A. Rachim; S. Sabiham; A. Sastiono & J.B. Baon (2003a). Penelitian tentang bahan organik dan jenis tanaman penutup tanah. I. Pengaruhnya terhadap distribusi agregat, bentuk bahan organik tanah dan pertumbuhan kakao. 1. Tanah Trop. (In press).

Pujiyanto; Sudarsono; A. Rachim; S. Sabiham; A. Sastiono & J.B. Baon (2003b). Penelitian tentang bahan organik dan jenis tanaman penutup tanah. II. Pengaruhnya terhadap bentuk-bentuk fosfor di dalaln tanah. 1. Tanah Trop. (In press).

Suprayogo, D.; S. Priyono & Syekhfani (1997). Penyisipan tanaman penutup tanah dalam sistem tumpangsari untuk pengadaan bahan mulsa di Typic Haplustalfs. p. 201-209. dalam: Subagyo H.; S. Sabiham; R. Shofiyati; A.B. Santoso; F. Agus; A. Rachman dan S. Ropiq (Penyun­ting). Buku !. Prosiding Konggres Nasional VI HIT!. 1997. Bogor.

***********

27


Top Related