Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING
(PETA PIKIRAN) TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
OLEH:
WIWIN WULANDARI
NPM: 11.1.01.01.0319
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI
2015
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING
(PETA PIKIRAN) TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
WIWIN WULANDARI
NPM: 11.1.01.01.0319
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling
Dr. Kasman, M.Pd. dan Dra. Khususiyah, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Kota
Kediri melalui pengamatan langsung dalam proses pembelajaran, bahwa proses pendidikan di
SMP Negeri 3 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 umumnya belum mampu
mengembangkan dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Hal ini diamati dari pembelajaran
yang umumnya masih berpusat kepada guru sehingga peserta didik hanya menerima apa yang
disampaikan guru.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) bagaimana penerapan metode pembelajaran mind
mapping, (2) bagaimana tingkat kreativitas, (3) adakah pengaruh antara penerapan metode
pembelajaran mind mapping terhadap tingkat kreativitas pada peserta didik kelas VIII SMP
Negeri 3 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Eksperimental-Kuasi (Quasi-
Experimental Research) dengan subjek penelitian peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kota
Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group
design dengan satu macam perlakuan, menggunakan instrumen berupa tes kreativitas, RPLBK,
pemberian perlakuan/tindakan, dan lembar penilaian proses pembelajaran.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) ada perbedaan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol, (2) peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Kediri Tahun Pelajaran
2014/2015 memiliki klasifikasi kreativitas tinggi, dan seluruh subvariabel juga mendukung
klasifikasi tinggi. Hasil perhitungan uncorrelated data/independent samples t test dengan
nilai sebesar 18,5. Diketahui df = N -2 (36 – 2) dengan α = 5% (0,05) diperoleh nilai
sebesar 1,6909. Karena nilai > (18,5 > 1,6909), artinya ada pengaruh
penerapan pembelajaran mind mapping terhadap kreativitas peserta didik kelas VIII SMP Negeri
3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini direkomendasikan: (1) tujuan pokok penerapan
pembelajaran mind mapping (peta pikiran) terhadap kreativitas adalah untuk mengembangkan
dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Oleh sebab itu baik konselor maupun guru mata
pelajaran hendaknya menggunakan metode mind mapping (peta pikiran) dalam proses
pembelajaran. (2) Konselor dan guru mata pelajaran perlu melakukan penelitian terus menerus
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 5||
untuk membuktikan bahwa metode mind mapping (peta pikiran) sesuai/cocok digunakan untuk
seluruh karakteristik materi layanan/pelajaran dan untuk karakteristik peserta didik.
Kata kunci: mind mapping, peta pikiran, kreativitas
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
I. LATAR BELAKANG
Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4
ayat 4, menyatakan bahwa pendidikan
diselenggarakan dengan memberi
keteladanan membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran. Pasal 3,
menyatakan sebagai berikut.
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan
membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Peranan kreativitas sangat penting
dalam dunia pendidikan baik dalam
pendidikan formal, informal maupun
nonformal. Salah satu tantangan bagi
pendidikan adalah kesulitan peserta didik
untuk belajar secara mandiri. Permasalahan
yang terjadi dalam pendidikan ini
seharusnya tidak menjadi hal yang begitu
berarti seandainya seluruh komponen
pendidikan ini kreatif dalam memandang
permasalahan tersebut. Hal ini terjadi karena
kemampuan kreatif, inovatif, yang belum
menjadi prioritas untuk
ditumbuhkembangkan dalam sistem
pendidikan.
Kreativitas adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk menciptakan
sesuatu barang atau karya baru yang
sebelumnya belum pernah ada sehingga
menghasilkan produk baru. Menurut Erns
Kris (dalam Suyadi, 2014) mekanisme
pertahanan regresi seiring dengan
munculnya kreatif. Kreativitas juga
berhubungan dengan kemampuan untuk
membuat kombinasi-kombinasi baru atau
melihat hubungan-hubungan baru
antarunsur, data, atau hal-hal yang sudah
ada sebelumnya (Samiawan, dkk, dalam
Jahya, 2013: 48). Menurut Torrance (dalam
Susanto, 2013) kreativitas didefinisikan
sebagai proses dalam memahami sebuah
masalah, mencari solusi yang mungkin
menarik hipotesis, menguji dan
mengevaluasi serta mengkomunikasikan
hasilnya kepada orang lain.
Kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya
nyata yang relatif berbeda dengan apa yang
ada sebelumnya (Susanto, 2013: 99).
Sternberg and Lubart, 2005, Sternberg, 2006
dan Munandar (dalam Ngalimun, 2013)
melihat kreativitas sebagai suatu proses
untuk menghasilkan suatu pekerjaan. Ciri-
ciri dari sikap kreatif atau nonaptitude yaitu:
mempunyai daya imajinasi kuat, mempunyai
inisiatif, mempunyai minat luas, mempunyai
kebebasan dalam berpikir, bersifat ingin
tahu, selalu ingin mendapat pengalaman-
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
pengalaman baru, mempunyai kepercayaan
diri yang kuat, penuh semangat, berani
mengambil resiko. Kreativitas diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru.
Ada empat ciri utama dari kreativitas
kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),
keaslian (originality), dan elaborasi
(elaboration). Kelancaran yaitu kemampuan
untuk menghasilkan berbagai ide secara
cepat dalam kurun waktu tertentu.
Keluwesan yaitu kemampuan untuk melihat
suatu masalah dari berbagai sudut pandang
yang berbeda sehingga diperoleh berbagai
kemungkinan penyelesaian dari suatu ide
atau masalah. Originalitas yaitu kemampuan
untuk menghasilkan suatu ide baru yang
berbeda dengan ide yang dihasilkan oleh
orang lain. Elaborasi yaitu kemampuan
untuk menggabungkan beberapa ide menjadi
hal yang lebih menarik ataupun memperinci
dan mengembangkan suatu ide dasar
sehingga menjadi lebih besar dan menarik
(Munandar, dalam Susanto, 2011: 117).
Kreativitas perlu dipersiapkan sejak
usia SMP karena pada masa ini merupakan
masa peralihan atau masa transisi dari masa
anak-anak menuju masa remaja atau masa
pubertas. Saat usia remaja keadaan fisik,
kemampuan berpikir, kondisi emosi dan
perilaku sosial anak berbeda dengan masa
sebelumnya karena pada masa transisi ini
terjadi perubahan-perubahan yang sangat
cepat, terutama untuk perkembangan fisik
dan kemampuan berpikirnya.
Berkembangnya kemampuan berpikir pada
usia transisi ini dapat mengarahkan peserta
didik kepada pemecahan masalah yang
dialami. Oleh sebab itu pada masa ini
remaja dituntut untuk bisa berpikir kreatif
untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya.
Salah satu dari budaya dan karakter
bangsa adalah belajar kreatif. Belajar kreatif
telah menjadi bagian penting dalam wacana
peningkatan mutu pembelajaran. Sesuai
dengan hasil observasi yang telah dilakukan
di SMP Negeri 3 Kota Kediri melalui
pengamatan langsung dalam proses
pembelajaran, bahwa proses pendidikan
yang terjadi di SMP Negeri 3 Kota Kediri
Tahun Pelajaran 2014/2015 umumnya
belum mampu mengembangkan dan
meningkatkan kreativitas peserta didik. Hal
ini dapat diamati dari pembelajaran yang
umumnya masih berpusat kepada guru
sehingga peserta didik hanya menerima apa
yang disampaikan guru.
Selain itu juga pemberian ujian dalam
bentuk tes yang tidak menuntut peserta didik
untuk mengeksplorasi kemampuannya
sehingga peserta didik hanya akan
menyelesaikan tes tersebut sesuai dengan
cara yang disampaikan oleh guru tanpa
memikirkan cara lain yang mungkin akan
menghasilkan hal yang sama walaupun
dengan pendekatan yang berbeda.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Salah satu upaya untuk
mengembangkan kreativitas adalah melalui
pembelajaran inovatif yaitu mind mapping
(peta pikiran). Mind mapping adalah salah
satu metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk menyajikan materi dengan
cara meringkas atau mencatat dalam bentuk
peta pikiran sehingga mempermudah untuk
dipelajari oleh peserta didik. Penggunaan
teknik mencatat peta pikiran dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik
terhadap konsep materi. Mind mapping
adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak
dengan menggunakan citra visual dan
prasarana grafis lainnya untuk membentuk
kesan (DePorter & Hernacki, 2013: 153).
Mind mapping merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang digunakan untuk melatih
kemampuan menyajikan isi (content) materi
pelajaran dengan pemetaan pikiran
(Dananjaya, 2011: 238).
Mind mapping dapat membantu
peserta didik dan guru dalam proses
pembelajaran di kelas dengan meringkas
materi-materi pelajaran menjadi beberapa
lembar mind mapping yang jauh lebih
mudah dapat dipelajari dan diingat oleh
peserta didik. Melalui mind mapping,
seluruh informasi kunci dan penting dari
setiap bahan pelajaran dapat diorganisir,
sehingga lebih mudah untuk dipahami dan
diingat. Setiap orang pada dasarnya
memiliki bakat kreatif dan kemampuan
untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif
oleh sebab itu mind mapping sangat
berperan penting dalam pembelajaran
karena dengan menggunakan teknik
pembelajaran mind mapping peserta didik
diharapkan mampu mengasah dan
meningkatkan kreativitasnya sehingga dapat
membantu peserta didik untuk bisa berpikir
kreatif.
Masa remaja merupakan masa
peralihan atau masa transisi, dimana anak
mengalami perubahan dari masa anak-anak
menjadi masa dewasa. Hal ini ditandai
dengan terjadinya perubahan yang sangat
cepat, terutama dalam perkembangan fisik
dan berpikir. Sejalan dengan perkembangan
fisik, kemampuan berpikir remaja juga
berkembang pesat, mereka telah mampu
berpikir tahap tinggi, berpikir logis dan
rasional (Supriatna, 2011).
Hasil penelitian menyatakan bahwa
kemampuan berpikir peserta didik untuk
keterampilan berpikir lancar sebesar 28%,
keterampilan berpikir luwes 18% dan
keterampilan berpikir orisinal sebesar 2%.
Hasil penelitian lain juga mengungkapkan
bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta
didik masih rendah (Witriana, Fauziah,
dalam Saleh, 2013). Penelitian Sumyaku
(2011) menyatakan ada hubungan yang
positif antara kreativitas dengan prestasi
belajar peserta didik. Berdasarkan uraian
penelitian di atas mengenai rendahnya
kreativitas peserta didik maka dalam hal ini
peneliti ingin mengetahui pengaruh
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||
penerapan metode pembelajaran mind
mapping terhadap kreativitas peserta didik
kelas VIII di SMP Negeri 3 Kota Kediri
Tahun Pelajaran 2014/2015.
II. METODE
Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pengaruh penerapan
metode pembelajaran mind mapping (X)
terhadap kreativitas (Y). Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan pendekatan
kuantitatif karena didalam penelitian ini
datanya berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Metode penelitian
kuantitatif yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi dan
sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2009).
Ditinjau dari permasalahannya,
peneliti menggunakan metode penelitian
eksperimen yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh
treatment (perlakuan) tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2009). Berdasarkan ragam
penelitian eksperimen peneliti menggunakan
penelitian eksperimental-kuasi (quasi-
experimental research) dengan
menggunakan model pretest-posttest control
group design dengan satu macam perlakuan.
Di dalam model ini sebelum dimulai
perlakuan kedua kelompok diberi tes awal
atau pretest untuk mengukur kondisi awal
(0ı). Selanjutnya pada kelompok eksperimen
diberi perlakuan (X) dan pada kelompok
pembanding tidak diberi. Sesudah selesai
perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi
sebagai post tes . Ditinjau dari desain
eksperimen, penelitiannya menggunakan
desain nonrandomized pretest-posttest
control group design yaitu tidak
dilakukannya randomisasi untuk membentuk
kelompok eksperimen (KE) dan kelompok
kontrol (KK) (Seniati, dkk, 2009).
Dengan demikian langkah-langkah
analisis data eksperimen dengan model
nonrandomized pretest-posttest control
group design adalah dengan menggunakan
uncorrelated data/independent sampel t-tes
(Seniati,dkk. 2009: 128) dengan rumus
sebagai berikut.
√
(
)
Keterangan :
= rata-rata skor kelompok 1
= rata-rata skor kelompok 2
= sum of square kelompok 1
= sum of square kelompok 2
(KE) → X →
(KK) → →
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||
= jumlah subjek kelompok 1
= jumlah subjek kelompok 2
Rerata masing-masing variabel
dibandingkan dengan kategori penilaian
rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.
Pedoman Penilaian Kreativitas
Sedangkan untuk melihat peringkat
skor masing-masing subvariabel dan
indikator penelitian dengan melihat
reratanya.
Pedoman Penilaian Rerata Jumlah Skor
Subvariabel dan Indikator
Variabel Penelitian
Interval Kelas Penilaian
146 – 182 Sangat tinggi
109 – 145 Tinggi
72 – 108 Sedang
36 – 71 Rendah
Penarikan kesimpulan analisis
penerapan metode mind mapping terhadap
kreativitas berpedoman pada nilai t dengan
taraf signifikansi 5%, apabila,
maka tidak ada pengaruh yang
signifikan ( diterima) dan apabila
, maka ada pengaruh
signifikan ( ditolak).
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Untuk mengetahui ada pengaruh atau
tidak antara penerapan pembelajaran mind
mapping (peta pikiran) terhadap kreativitas
peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 3
Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015
yaitu dengan menggunakan analisis uji t
(independent sample t test) dengan
menggunakan bantuan SPSS 20.0 for
Windows. Sebelum melakukan uji t maka
terlebih dahulu dilakukan uji F (levene’s
test) untuk mengetahui homogenitas kedua
kelompok.
Berdasarkan dari deskripsi dan
analisis data variabel, diperoleh nilai rata-
rata posttest pada kelas eksperimen yaitu
98,97 dan nilai posttest pada kelas kontrol
diperoleh nilai rata-rata 98,94. Berdasarkan
dari hasil uji levene’ test untuk nilai
signifikansi adalah 0,000. Berdasarkan
kreteria pengujian di atas nilai signifikansi
(0,000 < 0,05), maka varian kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol data
adalah beda. Dengan ini penggunaan uji t
menggunakan equal variances not assumed
(diasumsikan kedua varian beda).
Setelah dilakukan uji homogenitas
maka dilanjutkan dengan perhitungan
uncorrelated data/independent samples t
test. Berdasarkan dari hasil perhitungan
uncorrelated data/independent samples t
test diperoleh nilai sebesar 18,5.
Untuk mengetahui signifikansi nilai
maka perlu dibandingkan dengan nilai .
Diketahui df = N -2 (36 – 2) dengan α = 5%
(0,05) maka diperoleh nilai adalah
1,6909. Karena nilai > (18,5 >
Interval Kelas Penilaian
100 – 125 Sangat tinggi
75 – 99 Tinggi
50 – 74 Sedang
25 – 49 Rendah
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 11||
1,6909), artinya ada pengaruh penerapan
pembelajaran mind mapping terhadap
kreativitas peserta didik kelas VIII SMP
Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Aini, A. Andayani. & Anindyarini, A. 2012.
Metode Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Ketrampilan
Berbicara Peserta Didik Sekolah
Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa,
Sastra Indonesia dan Pengajarannya,
1 (2). Online. tersedia:
http:///bastind.fkip.uns.ac.id,
diunduh: 15 Nopember 2014.
Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Buzan, T. 2007. Buku Mind Map Untuk
Anak Agar Anak Jadi di Sekolah.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Buzan, T. 2013. Buku Mind Map. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Dananjaya, U. 2011. Media Pembelajaran
Aktif. Bandung: Nuansa.
DePorter, B & Hernacki, M. 1992. Quantum
Learning Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan.
Terjemahan Alwiyah, A. 2013.
Bandung: Mizan Pustaka.
Fitriani, S. 2010. Pengaruh Model
Pembelajaran Aktif Menggunakan
Mind Map Terhadap Hasil Belajar
Biologi Pada Konsep
Keanekaragaman Hayati
(Eksperimen di SMAN 8 Tangerang
Selatan). (online). tersedia:
http:///repository.uinjkt.ac.id,
diunduh 15 Nopember 2014.
Geminastiti, S.A.P.D., Asri, I.G., & Sujana,
I.W. 2014. Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif
Mind Mapping Berbantuan Media
Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS
Peserta Didik Kelas V Gugus VII
Kecamatan Gianyar. Jurnal Mimbar
PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan PGSD, 2 (1).
(online), tersedia:
http:///ejournal.undiksha.ac.id,
diunduh 15 Nopember 2014.
Hadi, S. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran
dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis
dan Paradigmatis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Imaduddin, M.C & Utomo,U.H.N. 2012.
Efektifitas Metode Mind Mapping
Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Fisika Pada Peserta Didik
Kelas VIII. Humanitas, 9 (1).
(Online), tersedia:
http:///journal.uad.ac.id, diunduh 20
Nopember 2014.
Jahja, Y. 2013. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mariyani, N. W., Marhaeni, A.A.I.N., &
Sutama, M. 2013. Pengaruh
Implementasi Strategi Mind Mapping
Terhadap Prestasi Belajar Menulis
Kreatif Ditinjau Dari Kreativitas
Peserta Didik. Jurnal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar,
3. (Online), tersedia:
http:///pasca.undiksha.ac.id, diunduh
9 Nopember 2014.
Mulyatiningsih, E. 2013. Metode Penelitian
Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Munandar, U. 2009. Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIWIN WULANDARI | 11.1.01.01.0319
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Ngalimun, Fadillah, H. & Ariani, A. 2013.
Perkembangan dan Pengembangan
Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Saleh, A.R. 2013. Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif STAD
dengan Teknik Mind Mapping
Terhadap Kreativitas Peserta Didik
Kelas XI IPA SMA Se Kabupaten
Wajo Sulawesi Selatan. Prosiding
Seminar Nasional Biologi-IPA,
ISBN: 978-979-028-573-6. (Online),
tersedia:
http:///seminarbiologiunesa.org,
diunduh 9 Nopember 2014.
Seniati, L., Yulianto, A & Setiadi, B.N.
2009. Psikologi Eksperimen. Jakarta:
PT Indeks.
Silaban, R & Napitulupu, M.A. Pengaruh
Media Mind Mapping Terhadap
Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia
Peserta Didik SMA Pada
Pembelajaran Menggunakan
Advance Organizer. (Online),
tersedia: http:///digilib.unimed.ac.id,
diunduh 9 Nopember 2014.
Silbermen, M.L. 1996. Active Learning: 101
Cara Belajar Peserta Didik Aktif
(Edisi Revisi). Terjemahan
Muttaqien, R. 2006. Bandung:
Nusamedia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi
(Mixed Methods). Jakarta: Alfabeta.
Sumayku, J. 2011. Hubungan Kreativitas
dan Sikap Peserta Didik dalam
Proses Pembelajaran dengan
Pencapaian Prestasi Belajar Pada
Jurusan Listrik di SMK Negeri 2
Bitung. Jurnal Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan, 2 (2). (Online),
tersedia:
http:///jurnaledukasi.wordpress.com,
diunduh 15 Nopember 2014.
Supriatna, M. (Ed). (2011). Bimbingan dan
Konseling Berbasis Kompetensi:
Orientasi Dasar Pengembangan
Profesi Konselor. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak Usia
Dini Pengantar dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Suyadi, 2014. Teori Pembelajaran Anak
Usia Dini dalam Kajian Neurosains.
Bandung: Rosdakarya.
Tapantoko, A. A. 2011. Penggunaan
Metode Mind Map (Peta Pikiran)
Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Peserta didik dalam
Pembelajaran Matematika Peserta
Didik Kelas VIII SMP Negeri 4
Depok. (Online), tersedia:
http:///eprints.uny.ac.id, diunduh 23
Nopember 2014.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional
tentang Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah. 2003. Biro Mental
Spiritual Pemerintah Provinsi Jawa
Timur.
Zulwidyaningtyas, E. 2014. Hubungan
Antara Kecerdasan Emosi Dengan
Interaksi Sosial Pada Peserta Didik
Kelas X di SMA Negeri 1 Kota
Kediri Tahun Pelajaran 2013/2014.
Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Kediri: FKIP UNP.