Download - PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN …
PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN DI THE STONE CAFÉ
DAGO BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Strata-1
Disusun oleh :
ZODI PETRALFA DANI
201520574
PROGRAM STUDI AKOMODASI DAN KATERING
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSI/PROYEK AKHIR/TUGAS AKHIR
Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Di The Stone Cafe Dago
Bandung
.....................................................................................................
NAMA: Zodi Petralfa Dani
NIM: 201520574
PROGRAM STUDI : SAK
Pembimbing I,
Ananta Budhi Danurdara, Dr., M.Sc.
NIP.19750611 200212 1 001
Pembimbing II,
Rachmat Muljawan, Drs., MM.Par.
NIP.19620129 199203 1 001
Bandung, 15 Maret 2019
Mengetahui,
Kabag. Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan,
Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc
NIP.19710506 199803 1 001
iii
PERNYATAAN MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Zodi Petralfa Dani
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 19 Mei 1997
NIM : 201520574
Program Studi : Studi Akomodasi dan Katering
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:
Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian di The Stone Café Dago
Bandung ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan
merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain
atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP
Bandung dan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim
Pembimbing.
2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis dengan
jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan sumber, nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas
Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya
nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap
keaslian naskah ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-
peraturan terkait lainnya.
4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, November 2019
Yang membuat pernyataan,
Zodi Petralfa Dani
NIM 201520574
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah
dan hidayahnya yang tak terhingga sehingga peneliti dapat menyelesaikan dan
mengajukan Usulan Penelitian dengan judul “Pengaruh Periklanan Terhadap
Keputusan Pembelian Di The Stone Café Dago Bandung”. Usulan Penelitian ini
diusulkan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Akomodasi dan
Katering.
Dalam prosesnya tidak sedikit hambatan dan rintangan yang dihadapi, tetapi
dengan dorongan dan bantuan dari banyak pihak, hambatan tersebut dapat dilewati.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih sebesar besarnya
kepada pihak pihak yang memberikan dukungannya selama menulis Usulan
Penelitian ini, diantaranya:
1. Bapak Faisal , MM. Par., CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung
2. Siti Yulia Irani Nugraha, SE., MM.Par. Selaku ketua Program Studi Studi
Akomodasi dan Katering
3. Dr. Ananta Budhi Danurdara, B.A., M.Sc. selaku pembimbing I
4. Drs. Rachmat Muljawan, MM.Par. selaku pembimbing II atas seluruh waktu
dan ilmu yang telah dicurahkan dalam membimbing selama proses
penelitian berlangsung
5. Bapak Joko, selaku Manager The Stone Café Dago Bandung yang telah
mengijinkan saya untuk melakukan penelitian di The Stone Café.
v
6. Segenap Dosen STP Bandung yang telah memberikan pengarahan
mengenai pembuatan usulan penelitian ini
7. Trisnadi Dani dan Zipporayati yaitu ayah dan ibu serta keluarga yang selalu
mendukung dan mendoakan saya dalam pembuatan penelitian ini.
8. Faustina Levina, untuk semua waktu, semangat, dan tawa yang tak pernah
berhenti menghibur selama penelitian ini berlangsung
9. Teman teman SAK 2015 yang selalu bersedia membantu dan memberikan
semangat.
Peneliti menyadari Usulan Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu peneliti mengharapkan masukan dan saran yang akan
menyempurnakan penyusunan usulan penelitian ini. Akhir kata, peneliti berharap
usulan penelitian ini bermanfaat bagi acuan penelitian usulan di tahun tahun
berikutnya.
vi
ABSTRAK
Dewasa ini usaha di bidang kuliner sedang bertumbuh secara signifikan
karena melihat kebutuhan akan usaha tersebut. Seiring pertumbuhannya bisnis
kuliner menyebabkan persaingan antar usaha kuliner kian sengit diikuti dengan
pertumbuhan serta perkembangan teknologi yang canggih. Dari perkembangan
usaha kuliner dan teknologi ini menyebabkan banyaknya teknik pemasaran
menggunakan media teknologi khususnya menggunakan akses internet juga sosial
media. Sosial media berupa platform seperti whatsapp, Instagram menjadi media
sosial yang gemar di gunakan para pelaku usaha. Dari pemasaran yang dilakukan
pelaku usaha mengharapkan adanya pertumbuhan di bagian pembelian dari para
calon konsumen yang melihat iklan yang ada dari sosial media tersebut dalam kata
lain periklanan yang ada diharapkan dapat memberikan nilai positif terhadap
keputusan pembelian. Dalam penelitian ini tujuan peneliti adalah mengetahui
seberapa besar pengaruh periklanan yang dilakukan oleh The Stone Café Dago
Bandung dari platform whatsapp terhadap keputusan pembelian yang di lakukan
oleh konsumen yang ditargetkan, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa pedoman wawancara untuk bagian
manajemen café dan kuisioner untuk konsumen yang ada. Dengan hasil temuan dari
data paduan pedoman wawancara dan kuisioner juga diolah menggunakan dengan
software spss 25 berupa adanya hubungan yang kuat antara periklanan kepada
keputusan pembelian namun penilaian dalam segi pemilihan media yang dinilai
oleh konsumen menyatakan kurang dan butuh adanya pengingkatan dengan
memilih beragam sosial media tidak hanya fokus pada 1 media saja.
Kata kunci : Pemasaran, Pengaruh, Periklanan, Keputusan Pembelian, Sosial
media.
vii
ABSTRACT
Nowadays the culinary business is growing significantly because it sees the
need for the business. As the culinary business grows, competition between culinary
businesses is increasingly fierce, followed by the growth and development of
sophisticated technology. Through the development of culinary and technology
businesses, there are many marketing techniques using technological media,
especially using internet access as well as social media. Social media in the form of
platforms such as whatsapp, Instagram become social media that are used by
business people. From marketing done by businesses, they expect growth in the
purchasing department of prospective consumers who see existing advertisements
through social media, in other words, existing advertising is expected to provide a
positive value on purchasing decisions. In this study, the researcher's goal is to find
out how much influence the advertising carried out by The Stone Café Dago
Bandung through the WhatsApp platform on purchasing decisions made by targeted
consumers, this study uses quantitative methods with data collection techniques in
the form of interview guidelines for the café management section and questionnaire
for existing consumers. With the findings of the interview guide and questionnaire
data alloys also processed using the SPSS 25 software in the form of a strong
relationship between advertising to purchasing decisions, but the assessment in
terms of media selection assessed by consumers states less and needs improvement
by selecting a variety of social media not only focus on 1 media only.
Keywords: Marketing, Influence, Advertising, Purchasing Decisions, Social media.
viii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
PERNYATAAN MAHASISWA ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 8
D. Keterbatasan Masalah ............................................................................................ 8
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10
A. Kajian Teori ........................................................................................................... 10
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 27
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 29
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 31
A. Desain Penelitian .................................................................................................. 31
B. Obyek Penelitian ................................................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 32
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 34
a. Wawancara ....................................................................................................... 34
b. Kuisioner ........................................................................................................... 34
E. Validitas dan reliabilitas alat pengumpul data ...................................................... 36
F. Definisi Operasional Variabel ................................................................................ 39
G. Analisis Data .......................................................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ......................................... 44
ix
A. Profil Narasumber ................................................................................................. 44
B. Periklanan ............................................................................................................. 50
1. Kuisioner ........................................................................................................... 50
2. Wawancara ....................................................................................................... 57
C. Keputusan pembelian ........................................................................................... 59
D. Pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian ............................................ 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 69
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 69
B. Saran ......................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
LAMPIRAN .................................................................................................... 75
LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA ............................................................. 75
LAMPIRAN 2 KUISIONER ....................................................................................... 76
PROFIL RESPONDEN ............................................................................................ 78
Periklanan (massage & media) ......................................................................... 79
Keputusan pembelian ....................................................................................... 80
LAMPIRAN 3 FORM BIMBINGAN .......................................................................... 81
LAMPIRAN 4 SURAT LOKUS .................................................................................. 87
LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI ................................................................................ 88
LAMPIRAN 6 TURNITIN ........................................................................................... 89
LAMPIRAN 7 BIODATA PENULIS ......................................................................... 90
x
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
1 ANGKA PERKEMBANGAN RESTORAN DI KOTA BANDUNG DARI TAHUN
2013-2016 ........................................................................................................................... 1
2 PENELITIAN TERDAHULU ..................................................................................... 27
3 VALIDITAS DIMENSI PERIKLANAN ...................................................................... 37
4 VALIDITAS DIMENSI KEPUTUSAN PEMBELIAN ................................................ 37
5 RELIABILITAS PERIKLANAN .................................................................................. 38
6 RELIABILITAS KEPUTUSAN PEMBELIAN ............................................................ 39
7 MATRIKS OPERASIONAL VARIABLE .................................................................... 40
8 KRITERIA TINGKAT KEKUATAN KORELASI ..................................................... 42
9 JANGKAUAN IKLAN ................................................................................................. 50
10 DAMPAK DARI IKLAN ........................................................................................... 51
11 PEMILIHAN MEDIA IKLAN ................................................................................... 52
12 FREKUENSI IKLAN .................................................................................................. 53
13 PEMILIHAN KATA DALAM IKLAN ..................................................................... 54
14 EVALUASI IKLAN ................................................................................................... 55
15 KETEPATAN PERENCANAAN IKLAN .................................................................. 56
16 KEBUTUHAN KONSUMEN AKAN SUATU PRODUK ........................................ 59
17 KETERTARIKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK ......................... 60
18 PENCARIAN INFORMASI ........................................................................................ 61
19 PENILAIAN MENGENAI PRODUK YANG AKAN DIBELI ................................. 62
20 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PEMILIH PRODUK ........................... 63
21 KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT BERDASARKAN INFORMASI ..................... 64
22 PERSEPSI TAMU TERHADAP PROMOSI PENJUALAN DAN PRODUK
DENGAN INFORMASI ................................................................................................... 65
23 KEPUASAN KONSUMEN ......................................................................................... 66
24 MELAKUKAN PEMBELIAN .................................................................................... 67
25 TABEL KORELASI SPEARMAN ............................................................................ 68
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
1. DATA PERSENTASE SOSIAL MEDIA YANG DIGUNAKAN OLEH
MASYARAKAT INDONESIA DI BULAN JANUARI 2018 ........................................... 4
2. DATABASE NOMOR WHATSAPP DARI LOG BOOK DI BULAN JANUARI 2019
............................................................................................................................................ 6
3. NARASUMBER BERDASARKAN USIA ................................................................. 44
4. NARASUMBER BERDASARKAN JENIS KELAMIN ............................................ 45
5. NARASUMBER BERDASARKAN PEKERJAAN ................................................... 46
6. NARASUMBER BERDASARKAN ASAL DAERAH .............................................. 47
7. NARASUMBER BERDASARKAN SERINGNYA MENGUNJUNGI THE STONE
CAFE ................................................................................................................................ 48
8 NARASUMBER BERDASARKAN INFORMASI MENGENAI ................................ 49
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. PEDOMAN WAWANCARA...................................................................................... 75
2. KUISIONER ................................................................................................................ 76
3. FORM BIMBINGAN ................................................................................................... 81
4. SURAT LOKUS ........................................................................................................... 87
5. DOKUMENTASI ......................................................................................................... 88
6. TURNITIN .................................................................................................................... 89
7. BIODATA PENULIS .................................................................................................. 90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini usaha kuliner berupa restoran sedang tumbuh dan berkembang
secara signifikan di Bandung. Menurut Badan Pusat Statistik Kota Bandung
yang telah di perbaharui pada tanggal jumlah restoran yang tercatat
berjumlah 369 unit restoran bertumbuh 78 unit dari 2016 yang berjumlah
291.
TABEL 1
ANGKA PERKEMBANGAN RESTORAN DI KOTA BANDUNG
DARI TAHUN 2013-2016
Kabupaten / Kota 2013 2014 2015 2016
Bandung 291 291 291 369
Sumber : BPS kota Bandung tahun 9 mei 2018
Hal ini membuat persaingan yang kian ketat. Para pemilik usaha kuliner
ini pun bersaing agar dapat menarik konsumen dengan meningkatkan
kualitas produk juga tekhnik pemasaran yang tepat. Menurut Kartajaya pada
tahun 2003 di dalam dunia persaingan usaha yang ketat ada dua hal yang
harus menjadi fokus utama bagi sebuah perusahaan atau usaha yaitu teknik
pemasaran dan kualitas produk yang harus di tingkatkan. Kegiatan
pemasaran yang baik sangat diperlukan karena kegiatan pemasaran ialah
kegiatan yang dapat menjangkau, menginformasikan serta mempengaruhi
seseorang atau kelompok agar mencoba dan memilih sebuah barang atau
jasa. Dari situ peran pemasaran sangatlah penting untuk memenangkan
persaingan.
2
Menurut Keller dan Kotler (2011:50) kebutuhan manusia serta
lingkungan sosial diidentifikasi oleh pemasaran agar kebutuhan tersebut
dapat dipenuhi. RR Puri (2016) pemasaran di perusahaan memiliki fungsi
yang penting yaitu memperkenalkan juga menjual produk juga jasa kepada
konsumen, selain itu pemasaran juga berfungsi sebagai aspek pemenuh juga
pemuas kebutuhan pelanggan dan memberikan laba bagi perusahaan
tersebut. berdasarkan pernyataan Kotler serta Armstrong (2015:27) dalam
RR Puri, Dengan membangun relasi dan nilai bagi pelanggan dari sebuah
perusahaan agar adanya timbal balik berupa nilai nilai dalam maksud
imbalan menjadi metode dalam pemasaran. Dalam merencanakan sebuah
kegiatan pemasaran bauran pemasaran merupakan cara atau strategi
mengenai bagaimana pemasaran itu harus rencanakan hingga
diimplementasikan agar tujuan akhir sebuah perusahaan dapat tercapai.
Berdasarkan pernyataan dari Keller dan Kotler pada bukunya yang
terbit pada tahun 2012 halaman 23 yang ditafsirkan oleh Benyamin Molan
pada RR Puri, Untuk memenuhi atau mencapai sebuah tujuan perusahaan
dari pemasaran produk, marketing mix merupakan metode yang diperlukan.
Didukung oleh pernyataan dari Kotler dan Amstrong pada bukunya yang
terbit pada tahun 2012 halaman 62 pada RR Puri bahwa produk, tempat.
Harga, promosi, bukti fisik, proses dan masyarakat merupakan bagian dari
bauran pemasaran atau marketing mix.
Dalam pengaplikasian 7 aspek tersebut di masa sekarang ini promosi
menjadi solusi yang efektif dalam memasarkan produk juga jasa yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan agar setiap individu dapat tertarik untuk
3
membeli produk tersebut. dalam perencanaa promosi, bauran promosi
merupakan langkah-langkah yang efektif agar kegiatan promosi dapat
berjalan dengan baik. Dari 7 aspek bauran pemasaran promosi merupakan
cara memasarkan produk secara langsung dan berdasarkan pada pernyataan
dari Basu Swastha didalam Mustar Salihin (2009), promosi memiliki
perencanaan strategi yang disebut promotion mix. Periklanan, penjualan dan
pemasaran, penjualan pribadi serta hubungan masyarakat yang digunakan
untuk mencapai tujuan dari sebuah program penjualan. Diantaranya disebut
adanya periklanan.
Iklan merupakan sub-variabel dari bauran promosi (promotion mix),
sederhananya iklan merupakan pesan tulisan atau gambar yang berisi
penawaran suatu produk untuk masyarakat lewat suatu media. Didukung
oleh Amstrong dan Kotler (2002:153) kerjasama antara perusahaan dengan
sponsor untuk proses pembiayaan yang disepakati dari sebuah presentasi
dari sebuah kegiatan promosi barang dan jasa sebuah usaha merupakan
definisi dari periklanan (advertising). Menurut Philip Kotler (2006:639)
dalam Amijaya, Misi, keuangan, pesan, media juga pengukurannya
merupakan 5 tahapan dari sebuah perencanaan periklanan dari 5 tahapan di
atas pesan dan media merupakan bagian yang erat kaitannya dengan media
sosial yang sedang berkembang saat ini didukung dengan data dari
4
goodnewsfromindonesia.id, setengah atau 132 jiwa di Indonesia sudah
sering mengakses internet
Sumber : www.tekno.kompas.com
GAMBAR 1
DATA PERSENTASE SOSIAL MEDIA YANG DIGUNAKAN OLEH
MASYARAKAT INDONESIA DI BULAN JANUARI 2018
Dan dalam survey yang dilaksanakan oleh We Are Social dan di
terbitkan oleh TeknoKompas pada hari kamis (1/3/2018) platform youtube
berada di peringkat pertama sebagai sosial media yang sering di akses oleh
masyarakat Indonesia dengan persentase 43 % disusul oleh facebook
dengan persentase 41%, whatsapp dengan persentasr 39% dan Instagram
dengan persentase 33%.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia sudah
menggunakan internet untuk mengakses informasi juga hiburan dari
beberapa platform sosial media yang pertumbuhannya setiap tahun kian
bertambah.
Menurut Kaplan and Haenlein (2010:66) media sosial merupakan
sekumpulan aplikasi yang dapat di akses menggunakan internet dan
dibangun berdasarkan ideologi dan teknologi dari platform, Web 2.0
5
merupakan suatu dasar terbentuknya platform sosial media yang
memudahkan seseorang dengan seseorang untuk berkumpul berbagi
informasi serta berkolaborasi di dunia maya. Dari pemaparan tersebut dapat
dikatakan bahwasannya Web 2.0 ialah awal dalam berkembangnya sebuah
platform yang disebut sosial media yang saat ini sedang berkembang dan
memiliki jumlah pengakses yang bertambah secara signifikan, aktifitas yang
dilakukan oleh pengguna di media sosial ialah berkumpul yang dapat di
artikan sebagai saling menukar informasi (sharing). Teknik pemasaran
periklanan melalui media sosial merupakan strategi yang tepat dimana
perkembangan teknologi seperti internet dan media sosial sedang
bertumbuh secara signifikan sejalan dengan pertumbuhan pengakses atau
penggunanya.
iklan merupakan cara yang efektif guna mempengaruhi pandangan serta
perilaku pelanggan terhadap suatu barang atau jasa yang akhirnya berefek
pada pembelian serta memuaskan pihak - pihak yang ikut serta didalam
kegiatan perusahaan. Dalam perilaku kosumen ada aspek yang disebut
keputusan pembelian yang dapat dipengaruhi oleh periklanan yang dalam
hal ini memunculkan aksi pembelian dari periklanan yang sudah didapat
oleh konsumen.
Pelaksanaan promosi penjualan membutuhkan respon dari
konsumen. Respon itu bisa berupa positif ataupun negatif yang bisa
mempengaruhi purchase descision. Berdsasarkan pernyataan dari Kotler
& Armstrong pada bukunya terbitan tahun 2001 halaman 226 keputusan
pembelian (purchase decision) ialah proses seseorang mengambil
6
keputusan dimana seseorang tersebut secara real membeli produk dan jasa
yang ditawarkan. Tekhnik pemasaran komunikasi (iklan) dari sosial media
berbasis komunikasi whatsapp melalui aspek 5m ini sudah
diimplementasikan oleh The Stone Café dago. Dalam hal ini departemen
pemasaran yang berkolaborasi dengan manajer operasional memiliki
setidaknya 1000 nomor whatsapp yang bersumber dari form reservasi
tamu. Dari data yang didapat berdasarkan wawancara dengan pihak
manajer operasional database nomor dapat dijabarkan sebagai berikut : 613
kontak tamu juga dari beberapa travel yang dimiliki manajaer operasional
juga didukung oleh 300 kontak dari bagian marketing yang berkolaborasi
dalam mengiklankan promo yang ada dari whatsapp.
Berikut merupakan contoh data nomor yang di catat dan di
masukan ke dalam sebuah dokumen.
Sumber : marketing Departement The Stone Café Bandung
GAMBAR 2
DATABASE NOMOR WHATSAPPDARI LOG BOOK DI BULAN
JANUARI 2019
Berdiri pada tahun 2005 target pasar yang dipilih oleh café ini lebih
kepada family dan business. Dengan layout dan gaya arsitektur lebih kepada
7
suasana rumah yang sejuk dan tenang ini lah yang menjadi daya tarik pangsa
pasar untuk datang. Cara pemasaran promo serta produk yang ada yaitu
menyebarkan dari media sosial berbasis komunikasi yaitu whatsapp ke
banyak kontak tersebut adapun target yang ditargetkan di promo ini ialah
50% paling minimal, namun dalam hasil akhir yang didapat melihat dari
data yang bersumber dari wawancara dengan manajer operasional juga
bagian marketing dari total 913 kontak yang di kolaborasikan dengan
database nomor dari manajer operasional dan marketing yang di blast
informasi mengenai promo Ramadhan buy 1 get 1 free all item menu hanya
20% atau 182 orang yang melakukan keputusan pembelian pada bulan mei.
Berdasarkan pada data di atas peneliti berencana untuk memilih judul “
PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN DI THE STONE CAFÉ DAGO BANDUNG ”
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini yang berdasar pada uraian data di atas,
peneliti merumuskan masalah menjadi pertanyaan penelitian diantaranya ialah:
1. Bagaimana periklanan dari whatsapp di The Stone Café Dago Bandung.
2. Bagaimana keputusan pembelian di The Stone Café Dago Bandung.
3. Bagaimana pengaruh peiklanan terhadap keputusan pembelian di The Stone
Café Dago Bandung.
8
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakan penelitian ini ialah untuk mendapati:
1. Periklanan dari whatsapp di The Stone Café Dago Bandung.
2. Keputusan pembelian di The Stone Café Dago Bandung
3. Pengaruh periklanan dari media sosial berupa whatsapp terhadap keputusan
pembelian di The Stone Café Dago Bandung.
D. Keterbatasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan, peneliti membatasi
penelitian hanya periklanan dari media sosial berupa whatsapp menggunakan
pendekatan 5M (mission, money, media, message dan measurement) dari teori
Manajemen pemasaran dalam pengaruh terhadap keputusan pembelian.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini peneliti berharap bahwa kegunaan yang di peoleh bukan
hanya bagi peneliti sendiri, tetapi juga kepada mereka yang membaca penelitian ini.
Adapun peneliti berharap penelitian dapat beguna bagi:
A. Pelaku usaha
Output penelitian ini diharapkan dapat memberikan strategi yang tepat
mengenai pengelolaan usaha agar periklanan dapat berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian dan diharapkan dapat memberikan dorongan kepada pelaku
usaha untuk lebih memperhatikan strategi perencanaa iklan serta pemilihan media,
9
B. Peneliti
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperluas
wawasan peneliti mengenai keputusan pembelian yang dapat dipengaruhi oleh
aspek periklanan dalam pemasaran agar kelak dalam melakukan kegiatan
pemasaran peneliti dapat meimplementasikan output penelitian
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Teori – teori dalam manajemen pemasaran banyak membantu dalam
pengaplikasian di perusahaan. Operasional perusahaan dapat mengacu pada teori
pemasaran yang telah ada dan berkembang. Dalam menetapkan suatu kebijakan
tertentu dapat dipertimbangkan dengan melihat pada teori – teori yang telah ada
dari hasil penelitian terdahulu, sehingga penelitian teori dapat digunakan untuk
memecahkan masalah serta mengarahkan penelitian ke dalam skema yang lebih
sistematis. Pada bab ini, peneliti akan mengemukakan teori – teori yang
berhubungan dengan variabel penelitian ini.
1. Pengertian pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2011:50) dalam buku Marketing Management
edisi 13 pengertian pemasaran ialah:
“Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial”.
Menurut Kotler dan Armstrong (2015:27) pemasaran sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun pelanggan yang kuat
secara hubungan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.
Menurut RR Puri (2016) pemasaran dalam sebuah perusahaan memiliki fungsi
penting yaitu mengenalkan juga menjual suatu produk dan jasa kepada konsumen,
selain itu pemasaran juga berfungsi sebagai aspek pemenuh juga pemuas kebutuhan
konsumen serta memberikan laba maksimum bagi perusahaan tersebut.
11
Dapat disimpulkan bahwa sebuah kegiatan pemasaran dimulai dari sebuah
bentuk perencanaan harga penjualan berdasarkan pada produk yang dbuat yang
selanjutnya akan diperkenalkan kepada konsumen, produk ini bisa berupa jasa yang
tidak terlihat dan produk yang nyata yang dapat dilihat oleh tamu, produk yang di
buat oleh sebuah perusahaan bertujuan untuk memenuhi kepuasan yang diinginkan
oleh konsumen yang dalam aspek besarnya ialah sebuah target pemasaran. Semua
aspek di atas bertujuan untuk menangkap sebuah nilai dari pelanggan berupa sebuah
imbalan bagi perusahaan. Dalam sebuah kegiatan pemasaran metode penentu
pembuatannya bertitik besar pada bauran pemasaran yang disebut marketing mix
atau bauran pemasaran.
2. Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan
(2012:23) dalam RR Puri bauran pemasaran ialah perangkat/alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:62) Dalam bauran pemasaran dikenal
dengan istilah 7P yaitu product, place, price, people, promotion, physical evidence
dan process.
1) Product
Produk ialah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan
pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan
mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.
12
2) Price
Harga ialah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga
dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang
menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel
yang bersangkutan.
3) Place
Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai
untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran,
serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan
produk secara fisik.
4) Promotion
Promosi ialah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan dari
iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
5) Physical evidence
Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan
atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang
lainnya.
6) People
Orang ialah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian
jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang ialah
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan
13
karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki
pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
7) Process
Proses ialah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang
digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu
untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam
bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem
penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran, maka dapat
disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-elemen yang sangat
berpengaruh dalam penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
3. Pengertian Promosi (promotion)
Kegiatan promosi dalam perusahaan merupakan bagian terpenting disamping
variabel lainnya yaitu produk, harga, dan lokasi perusahaan. Suatu produk tidak
akan berguna selama produk tersebut tidak sampai ke tangan konsumen yang
membutuhkan dan tentunya konsumen tidak akan mengetahui akan keberadaan
produk jika tanpa adanya kegiatan promosi. Maka dari itu promosi dapat diartikan
sebagai komunikasi awal antara perusahaan dan konsumen serta sebagai salah satu
media untuk memperkenalkan produk kepada konsumen agar mengetahui akan
keberadaan produk perusahaan tersebut.
Berikut ini ialah pengertian menurut beberapa para ahli di antaranya pengertian
promosi menurut Kotler dan Armstrong (2012:76) “promotion means activities that
communicate the merits of the product and persuade target customers to buy it”.
14
Artinya promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan manfaat dari
sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut.
Sedangkan menurut Agus Hermawan (2013:38) mengemukakan bahwa :
“Promosi ialah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran
yang memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan
produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan
pembelian”.
Berdasarkan dua pengertian di atas peneliti dapat simpulkan bahwa promosi
merupakan penting dalam memasarkan suatu produk sehingga konsumen akan
tertarik dan melakukan pembelian terhadap produk tersebut, sehingga suatu
promosi perlu dirancang semenarik mungkin dan informasi yang disampaikan
dapat dimengerti dengan mudah oleh masyarakat.
4. Pengertian Bauran Promosi (promotion mix)
Promosi sebagai alat untuk menyebarkan informasi memiliki beberapa
komponen yang terdapat dalam bauran promosi. Bauran promosi menjadi pilihan
komunikasi yang terdiri dari kombinasi promosi yang digunakan oleh perusahaan
yang apabila mendapat tanggapan positif akan menguntungkan perusahaan.
Berikut ini merupakan pengertian bauran promosi menurut beberapa ahli
diantaranya menurut Marius P.Angipora (2009), promotion mix ialah “kombinasi
strategi yang paling baik dari variable- variabel periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales marketing), penjualan pribadi (personal selling) dan hubungan
masyarakat (public relation) yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai
tujuan program penjualan”,
15
Kotler dan Keller dalam Abdurrahman (2015:156) mengartikan bauran
promosi “Bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) ialah paduan spesifik
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan
pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai
pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan”.
Promotion Mix terdiri dari:
1. Periklanan (Advertising) Periklanan ialah semua bentuk presentasi non personal
dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan merupakan insentif
jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk
atau jasa.
3. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Penjualan perorangan merupakan interaksi
langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan
penjualan.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Hubungan masyarakat ialah berbagai
program yang dirancang untuk mempromosikan dan / atau melindungi citra
perusahaan atau produk individualnya.
Dari pengertian mengenai promosi peneliti sampai pada pemahaman
bahwa bauran promosi ialah cara untuk mengkomunikasikan suatu produk kepada
konsumen dengan penggunaan alat-alat promosi mencakup kegiatan periklanan,
promosi penjualan, penjualan perseorangan, hubungan masyarakat yang bertujuan
untuk tujuan program penjualan.
16
5. Pengertian periklanan (advertising)
Iklan ialah bagian dari bauran promosi (promotion mix), Secara sederhana
iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan
kepada masyarakat lewat suatu media. Menurut Morissan (2014:17),
“Periklanan ialah bentuk komunikasi yang meibatkan media massa
mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor
yang diketahui”.
Iklan merupakan bentuk promosi yang paling dikenal dikarenakan daya
jangkaunya yang luas. Periklanan merupakan promosi yang penting bagi
perusahaan khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang dan jasa kepada
masyarakat luas. Selain itu, manfaat dari periklanan itu sendiri ialah sebagai
pembentukan citra perusahaan dan pemantapan merek dalam jangka panjang, dan
anjuran untuk melakukan sesuatu. Menurut Suparyanto (2015:177) macam macam
media periklanan antara lain:Iklan media cetak; Iklan media elektronik; Papan
nama; Poster; Spanduk; Folder; katalog; Slide. Dari dua pengertian di atas peneliti
menimpulkan bahwa iklan merupakan cara untuk memperkenalkan sebuah produk
yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dari suatu media yang bersifat mengajak
konsumen untuk membeli produk tersebut.
6. fungsi periklanan
Secara umum, periklanan dihargai karena dikelan sebagai pelaksana
beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi
lainnya, antara lain Shimp (2003:357) :
17
1) Informing
Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan merek yang positif. Karena merupakan suatu
bentuk komunikasi yangefekti, kemampuan menjangkau khalayak luas
dengan biaya per kontak yang relative rendah, periklanan memfasilitasi
pengenalan (introduction) merek-merek baru, meningkatkan jumlah
permintaan terhadap merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan
puncak kesadaran dalam benak konsumen (TOMA-top of mind
awareness) untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk
yang matang. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya
baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya dengan
mengajarkan manfaat-manfaat baru dengan merek-merek yang telah
ada.
2) Persuading
Iklan yang efektif akan dapat mempersuasi (membujuk) pelanggan
untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi
berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering iklan
berupaya mambangun permintaan sekunder, yakni pernintaan bagi
merek-merek perusahaan yang spesifik.
3) Reminding
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen
18
terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang
mungkin tidak akan dipilihnya. Periklanan lebih jauh, didemonstrasikan
untuk mempengaruhi pengalihan merek (brand swictching) dengan
mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli
suatu merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang
menguntungkan.
4) Adding Value
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa member nilai
tambah bagi penawaran-penawaran mereka : inovasi, penyempurnaan
kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai-
tambah tersebut benar-benar independen. Inovasi tanpa kualitas ialah
semata-mata hal yang baru. Persepsi konsumen tanpa kualiatas dan/atau
inovasi ialah semata-mata reklame yang berlebihan. Dan keduanya,
inovasi dan kualitas, jika tidak diterjemahkan ke dalam persepsi-
persepsi konsumen, seperti suara pohon terkenal yang tumbang dihutan
yang kosong.Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan
mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif
menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya,
lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
7. Tahapan Proses Manajemen Periklanan
Agar periklan dapat berjalan lancer secara efektif dalam meningkatkan hasil
penjualan maka diperlukan suatu perencanaan yang matang sebelum periklanan
tersebut dilaksanakan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam sebuah
19
rencana kegiatan periklanan yang dikenal sebagai 5M menurut Philip Kotler
(2006:639) yaitu
1) Misi (mission)
Menetapkan tujuan iklan
2) Anggaran (money)
Anggaran yaitu besarnya anggaran iklan yang ditapkan
3) Pesan (message)
Mengembangkan kampanye iklan
4) Media (media)
Menetapkan media dan mengukur efektifitas
5) Pengukuran (measurement)
Mengevaluasi efektifitas iklan
Dengan melakukan 5 langkah di atas diharapkan sebuah proses
pelaksanaan periklanan dapat berjalan dengan baik.
8. Pengertian Media Sosial
Media sosial kini merupakan sebuah wadah aspirasi di dunia maya yang
berbasis internet yang sedang berkembang secara signifikan dari tahun ke tahun,
berikut merupakan pengertian social menurut bebarapa ahli yaitu menurut Kaplan
and Haenlein (2009:61) merupakan sekelompok aplikasi yang berbasiskan pada
internet dan dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan teknologi dari
platform Web 2.0, medium ini dapat menghubungkan individu dengan individu
untuk sharing dan berkumpul secara online. Web 2.0 merupakan suatu platform
dasar terbentuknya media sosial, platform ini menyediakan kemudahan bagi
penggunanya untuk berkolaborasi secara online dan berbagi (sharing). Dari data
20
juga pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Web 2.0 merupakan sebuah dasar
atau induk dalam berkembangnya sebuah platform yang disebut sosial media yang
saat ini sedang berkembang dan memiliki jumlah pengakses yang bertambah secara
signifikan, aktifitas yang dilakukan oleh pengguna di media sosial ialah berkumpul
yang dapat di artikan sebagai saling menukar informasi (sharing). Teknik
pemasaran dari periklanan dalam media sosial merupakan strategi yang tepat
dimana perkembangan teknologi seperti internet dan media sosial sedang
bertumbuh secara signifikan sejalan dengan pertumbuhan pengakses atau
penggunanya.
Karjaluoto (2008: 2) mengungkapkan bahwa istilah media sosial
menggambarkan sebuah media sehingga para pengguna dapat dengan mudah
berpartisipasi dan memberi kontribusi di dalam media tersebut. Karakteristik umum
yang dimiliki setiap media sosial yaitu adanya keterbukaan dialog antar para
pengguna. Sosial media dapat dirubah oleh waktu dan diatur ulang oleh
penciptanya, atau dalam beberapa situs tertentu, dapat diubah oleh suatu komunitas.
Selain itu sosial media juga menyediakan dan membentuk cara baru dalam
berkomunikasi. Seperti diketahui, sebelum muncul dan populernya media sosial,
kebanyakan orang berkomunikasi dengan cara sms atau telpon lewat handphone.
Namun sekarang dengan adanya media sosial, orang cenderung berkomunikasi
lewat layanan obrolan (chat) atau berkirim pesan lewat layanan yang tersedia di
media sosial. Dari pendapat dari para ahli di atas peneliti dapat menimpulkan bahwa
sosial media merupakan platform yang muncul dari web 2.0, sosial media
merupakan perkumpulan sebuah komunitas di dunia virtual untuk berbagi
informasi.
21
Periklanan ditempatkan pada posisi pertama dalam kegiatan promosi karena
periklanan merupakan suatu alat promosi yang sangat ideal untuk memasarkan
produk, karena daya jangkau yang luas dapat menjangkau pasar konsumen yang
tidak dapat di rangkul oleh kegiatan promosi yang lain
9. Pengertian perilaku konsumen
Dalam keberhasilan sebuah perusahaan dalam memasarkan produknya
haruslah memperhatikan perilaku konsumen yang menurut Setiadi dalam bukunya
yaitu Perilaku konsumen konsep dan implikasi (2003:2):
“Perilaku konsumen ialah proses pengambilan keputusan dan aktifitas
masing masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi,
mendapatkan, menggunakan, atau mengatur barang barang dan jasa.”
Dan menurut Sciffman dan Kunak yang di terjemahkan oleh Suwarman
(2004;13):
“Perilaku konsumen ialah perilaku yang ditujukan dalam membeli,
menggunakan, menilai, dan menentukan produk, jasa dan gagasan”
Dari definisi di atas dijelaskan bahwa perilaku konsumen merupakan proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dalam mencari, membeli,
menggunaakan, menilai serta menentukan produk, jasa dan gagasan mana yang
akan digunakan.
10. Pengertian pengambilan keputusan konsumen
Sebelum konsumen membeli dan mengkonsumsi sebuah produk, konsumen
terlebih dahulu perlu mengambil keputusan, kemudian keputusan yang telah dipilih
oleh seorang konsumen aakan dilanjutkan dengan aksi yang nyata.
22
Menurut Setiadi dalam bukunya yaitu Perilaku konsumen konsep dan
implikasi (2003:16) menyatakan bahwa :
“pengambilan keputusan konsumen ialah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternative dan memilih salah satu diantaranya.”
Proses psikologis ini berperan penting dalam memahami bagaimana
konsumen secara actual mengambil keputusan, para pemasar haruslah memahami
setiap sisi perilaku konsumen. Perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami
sepenuhnya proses pengambilan keputusan konsumen, semua pengalaman mereka
dalam belajar, memilih, menggunakan bahkan dalam memposisikan produk.
Tahap Tahap Proses Keputusan Pembelian
Ada lima tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu
pengenalan masalah, pencarian informasi, perilaku pasca pembelian. Jelaslah
bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian actual dilakukan dan
memiliki dampak yang lama setelah itu.
Berikut ini alah gambar tahap tahap proses keputusan pembelian,
23
Menurut Kotler dan Keller yang dialihbahasakan
oleh Benyamin Molan (2007:235), proses keputusan konsumen
diuraikan sebagai berikut:
a) Pengenalan masalah
Proses dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal (lapar, haus, dsb) dan eksternal
(menonton iklan televisi).
Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang
memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi
dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun
strategi pemasaran yang dapat memicu minat konsumen. Ini
sangat penting pada pembelian dengan kebebasan memilih
(discretionary), misalnya pada barang-barang mewah, paket
liburan, dan opsi hiburan. Motivasi konsumen perlu
ditingkatkan sehingga pembeli potensial memberikan
pertimbangan yang serius.
b) Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita
dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan
perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka
24
terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu
mungkin mulai aktif mencari informasi: mencari bahan
bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tertentu.
Yang menjadi perhatian utama pemasar ialah sumber
-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan
pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen
digolongkan ke dalam empat kelompok:
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2. Sumber komersil : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan
di toko.
3. Sumber publik : media massa, organisasi penentu peringkat
konsumen.
4. Sumber pengalaman : penanganan, pengpenelitian , dan
pemakaian produk.
c) Evaluasi alternatif
Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan
model-model terbaru yang memandang proses evaluasi
konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Yaitu,
model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian
atas produk dengan sangat sadar dan rasional.
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami
25
proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha
memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat
tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang
masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberi manfaat
yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
d) Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan
pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli
merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud
pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub- keputusan:
merek, dealer, kualitas, waktu, dan metode pembayaran.
e) Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami
ketidaksesuian karena memerhatikan fitur-fitur tertentu yang
mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan
tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi
yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran
harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan
pilihan konsumen dan membantu dia merasa nyaman dengan
merek.
Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk
dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca
26
pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk
pasca pembelian.
f) Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan pembeli ialah fungsi dari seberapa sesuainya
harapan pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli
atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada
harapan, pelanggan akan kecewa. Jika ternyata sesuai dengan harapan,
pelanggan akan puas; jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.
Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli
kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.
g) Tindakan pasca pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan
mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika
konsumen puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang
lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Para
pelanggan yang tidak puas mungkin membuang atau
mengembalikan produk tersebut. Mereka mungkin
mengambil tindakan publik seperti mengajukan keluhan ke
perusahaan tersebut. Komunikasi pasca pembelian dengan
pembeli ternyata menghasilkan berkurangnya
pengembalian produk dan pembatalan lainnya.
h) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian
Para pemasar juga harus memantau cara pembeli
27
memakai dan membuang produk tertentu. Dalam kasus ini,
konsumen harus diyakinkan tentang keuntungan
penggunaan secara lebih teratur, dan rintangan potensial
terhadap penggunaan yang ditingkatkan harus diatasi. Jika
para konsumen membuang produk tertentu, pemasar harus
mengetahui cara mereka membuangnya, terutama jika
produk tersebut dapat merusak lingkungan.
B. Penelitian Terdahulu
Berikut ialah penelitian terdahulu mengenai pengaruh periklanan
terhadap kesadaran konsumen dan penelitian yang memiliki variable sejenis.
TABEL 2
PENELITIAN TERDAHULU
No Peneliti Judul penelitian Metode Analisis
1 Intan
Permata
Sari
PENGARUH
PERIKLANAN
TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KONSUMEN PADA
PT. SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
BANDUNG
Kuantitatif
deksriptif
Peneliti ini melihat
seberapa besar
pengaruh dari
periklanan yang
dilakukan oleh PT.
Alfaria Trijaya yang
dalam penelitian ini
ialah Alfamart kepada
keputusan pembelian
di sana karena masih
tertinggal oleh
Indomart dalam segi
keputusan
pembeliannya.
2 Syailendra,
A. Noor
PENGARUH IKLAN
TERHADAP
KESADARAN
KONSUMEN (Kasus
Pada Iklan Telepon
Seluler XL di Televisi)
Kuantitatif
deskriptif
Penelitian ini meneliti
mengenai pengaruh
periklanan terhadap
kesadaran konsumen.
Dalam penelitian ini
disebutkan bahwa
periklanan dapat
mempengaruhi
persepsi konsumen
28
dalam membeli sebuah
produk yang
ditawarkan.
3 Firman
Febriyan
Supriono
PENGARUH
PEMASARAN
MEDIA SOSIAL
TERHADAP BRAND
AWARENESS PADA
PRODUK
INTERNASIONAL
Kuantitatif
deskriptif
Dalam penelitian ini
peneliti melakukan
penelitian dengan
penulisan bahwa
dalam sebuah strategi
pemasaran sosial
media brand yang di
pasarkan akan menjadi
penguat untuk
konsumen dapat
membeli kembali
produk yang dijual
oleh perusahaan
tersebut.
Sumber : peneliti, 2019
29
C. Kerangka Pemikiran
Berikut ini merupakan kerangka pemikiran penelitian pengaruh periklanan
terhadap keputusan pembelian
Periklanan (X)
Morissan (2014:17), “Periklanan
ialah bentuk komunikasi yang
meibatkan media massa mengenai
suatu organisasi, produk, servis,
atau ide yang dibayar oleh satu
sponsor yang diketahui”.
Keputusan pembelian (Y)
Setiadi dalam bukunya Perilaku
Konsumen Konsep dan Implikasi
(2003;16)
Pengambilan keputusan konsumen
(consumer decision making) ialah
proses pengitegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih
salah satu diantaranya.
Indikator periklanan 5M (Philip
Kotler (2006:639)
1. Mission
2. Money
3. media
4. message
5. measurement
Tahap tahap proses keputusan
pembelian
Kotler dan Keller dalam benyamin
molan (2007;235)
1. pengenalan masalah
2. pencarian informasi
3. evaluasi alternative
4. keputusan pembelian
5. perilaku pasca pembelian
30
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dugaan atau anggapan
dan pernyataan yang dibuat untuk membuktikan bahwa adanya hubungan di antara
sejumlah fakta. Teori merupakan sumber dari hipotesis yang di susun dalam
kerangka teoritis.
Berikut merupakan dugaan atau hipotesis yang dibuat oleh penulis untuk
mengarahkan penelitian menuju suatu hasil :
H0 : Periklanan (X) melalui whatsapp tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) di The Stone Café Dago Bandung
Ha : Periklanan (X) melalui whatsapp berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) di The Stone Café Dago Bandung
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini memakai metode deskriptif yaitu “suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa suatu hasil
penelitian dan tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih
luas” Sugiyono (2005;21) dengan metode korelatif yang didukung dari
pernyataan dari Sukmadinata pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa
metode korelasi digunakan untuk menganalisa hubungan antar satu
variable dengan variable lainnya. Hubungan antara satu variable dengan
beberapa variabel lain ini dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi
dan keberartian (signifikansi) secara statistik.
B. Obyek Penelitian
Menurut pernyataan yang dikutip penlis dari Sugiyono pada tahun
2017 halaman 41. Objek penelitian ialah hal yang diperhatikan secara detail
oleh seorang peneliti agar dapat memberikan sebuah solusi dari
permasalahan yang ada juga merupakan sasaran ilmiah untuk medapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid
dan reliable. Objek penelitian ini sekaligus menjadi lokasi penelitian ini
yaitu The Stone Café Dago Bandung dan meneliti periklanan (X) dan
Keputusan pembelian (Y).
32
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Berdasarkan pendapat Sugiyono pada bukunya yang terbit pada
tahun 2015 halaman 92 populasi ialah area general yang terdiri atas objek
atau subjek yang memiliki kuantitas juga ciri tertentu yang dipelajari oleh
peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi di The Stone Café
ini berjumlah 913 yang bersumber dari jumlah database nomor pelanggan
milik pihak manajemen pemasaran untuk whatsapp. .
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015:93) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh sekumpulan populasi.
Untuk kelompok narasumber yang pertama peneliti fokus pada pihak
manajemen yang ada di The Stone Café Dago Bandung untuk mengetahui
bagaimana strategi pemasaran yang diselaraskan dengan kelompok
narasumber yang kedua yaitu pelanggan yang berkunjung di The Stone Café
Dago Bandung. Teknik sampling yang digunakan untuk pelanggan merupakan
teknik purposive sampling yang berdasarkan pada kriteria tertentu yaitu tamu
yang sudah atau sering berkunjung ke The Stone Café Dago Bandung dan
membeli produk, juga tamu yang mencoba produk berdasarkan pengaruh dari
iklan dari media sosial whatsapp. Untuk total seluruh sampel dengan
pertimbangan purposive sampling tersebut berjumlah 100 sampel.
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari total sampel yang akan
di teliti menggunakan rumus slovin :
Rumus Slovin 𝑛 =𝑁
1+𝑁(𝑒)2
33
𝑛 =913
1+913 (0.1)2
𝑛 =913
1+913 0,01
𝑛 = 90,12 = 100
34
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan data
“Metode ini merupakan teknik peneliti untuk mengambil data dari
narasumber untuk selanjutnya diteliti. Metode pengumpulan data dapat berupa
angket, pedoman wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dsb” Hendrayadi
(2014:1). Teknik pengumpulan data pun dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan
sekunder. Data primer merupakan data yang diberikan langsung kepada
pengumpul data dan data sekunder merupakan data yang tidak langsung
didapatkan dan diberikan ke pengumpul data atau peneliti.
Di penelitian ini peneliti menggunakan wawancara dengan jenis data
primer dan kuisioner dengan jenis data sekunder.
a. Wawancara
Wawancara digunakan lebih banyak kepada kegiatan pra survey atau
kegiatan awal sebelum meneliti sebuah penelitian Sugiyono (2011:137).
Wawancara bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Daftar
wawancara yang telah dipersiapkan berupa pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
dengan pedoman Peneliti mewawancarai Manajer Operasional sebagai
respondennya.
b. Kuisioner
Kuisioner ialah cara dalam mengumpulkan data dengan memberikan
beberapa pertanyaan atau pernyataan yang ditulis untuk responden.” Sugiyono
(2011:142). Kusioner dibuat dari indikator - indikator yang dikembangkan dari setiap
35
variable di dalam Matriks operasional variable. Kuesioner disebarkan oleh peneliti
kepada sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Satuan ukuran dalam menentukan kriteria jawaban di dalam kuisioner peneliti
menggunakan skala likert yang Menurut Sugiyono dalam buku Metode
Penelitian Kombinasi yang terbit pada tahun 2015 halaman 136 Skala likert
digunakan untuk mengukur berbagai aspek seperti pendapat, persepsi individu
juga kelompok terhadap sebuah fenomena
Kriteria nilai dari skala likert ialah sebagai berikut :
1. SB (sangat baik) = 5
2. B (baik) = 4
3. CB (cukup baik) = 3
4. K (kurang) = 2
5. SKB (sangat kurang baik) = 1
Berikut ialah rumus dalam menentukan nilai tertinggi dan terendah dari skala likert
diatas :
36
E. Validitas dan reliabilitas alat pengumpul data
Validitas digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengukur tingkat kevalidan
atau ketepatan instrument Penelitian ini menggunakan rumus korelasi dari
Pearson di gunakan untuk menguji validitas instrumen penelitian, dengan rumus
sebagai berikut :
Dimana :
n : Banyak data
X : Nilai skor dari Item Instrumental
Y : Total skor dari seluruh Item Instrumental
Kriteria keputusan uji validitas sebagai berikut:
a. Jika ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid.
b. Jika < 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid.
Peneliti menggunakan spss 25 dalam melakukan uji validiras dengan total
16 butir pertanyaan yang terdiri dari 7 butir pertanyaan variable periklanan (x)
dan 9 butir pertanyaan variable keputusan pembelian (y). dibawah ini ialah
penjabaran hasil uji validitas dari butir pertanyaan dalam instrument penelitian
yang digunakan peneliti :
37
TABEL 3
VALIDITAS DIMENSI PERIKLANAN
Dimensi Indikator R Hitung R Tabel Keterangan
Media
Jangkauan iklan .780**
0,334 VALID
Frekuensi iklan .830**
0,334 VALID
Dampak iklan .766**
0,334 VALID
Jenis media iklan .705**
0,334 VALID
Message
Perencanaan .834**
0,334 VALID
Pemilihan kata .636**
0,334 VALID
Evaluasi iklan .532**
0,334 VALID
TABEL 4
VALIDITAS DIMENSI KEPUTUSAN PEMBELIAN
Dimensi Indikator R
Hitung
R
Tabel Keterangan
PENGENALAN
MASALAH
Kebutuhan konsumen
pada suatu produk .674** 0,334 VALID
Ketertarikan konsumen
dalam membeli produk .682** 0,334 VALID
PENCARIAN
INFORMASI
Pencarian informasi .682** 0,334 VALID
Keuntungan yang didapat
berdasarkan informasi .687** 0,334 VALID
EVALUASI
ALTERNATIF
Penilaian mengenai
produk yang akan dibeli .889** 0,334 VALID
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Melakukan pembelian .656** 0,334 VALID
Pengaruh lingkungan
terhapad pemilih produk .802** 0,334 VALID
PERILAKU
PASCA
PEMBELIAN
Persepsi tamu terhadap
promosi penjualan dan
produk dengan informasi
.808** 0,334 VALID
Kepuasan konsumen .582** 0,334 VALID
38
1. Uji Reliabilitas
Setelah setiap variabel diuji dengan uji validitas, variabel – variabel ini di uji
reliabilitasnya agar meminimalisir adanya pengukuran yang error. Uji
reliabilitas ini menggunakan progam dengan rumus berikut :
𝑎 = (𝐾
𝐾−1 ) (1 −
∑𝑠2𝑗
𝑠2 𝑥 )
Keterangan
α = koefisien reloabilitas alpha
K = Jumlah item
Sj = Variasi narasumber untuk 1 item
Sx = Jumlah varian skor total
Indikator pengukuran reliabilitas menurut sekaran 2000 yang membagi
tingkatan reliabilitas dengan kriteria:
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8 – 1,0 = reliabilitas baik
2. 0,6 – 0,799 = Reliabilitas diterima
3. < 0,6 = Reliabilitas kurang baik
Dalam penelitian ini , peneliti menggunakan program SPSS 25 dengan
hasil sebagai berikut:
TABEL 5
RELIABILITAS PERIKLANAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.848 7
Sumber Data : Olahan Peneliti 2019
39
TABEL 6
RELIABILITAS KEPUTUSAN PEMBELIAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.880 9
Sumber Data : Olahan Peneliti 2019
F. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2013: 38) variabel merupakan sebuah atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
1. variabel dependen
menurut Sugiyono (2013:63).Variabel dependen/terikat sering disebut
variabel output, kriteria, konsekuen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 63).
2. variabel independen
Variabel independen/bebas sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent ialah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono, 2013: 63).
Matriks operasional variabel merupakan penjabaran rinci dari variabel
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. matriks operasional penelitian
40
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 7
MATRIKS OPERASIONAL VARIABLE
Variable Sub
Variabel
Indikator skala
Periklanan
(Advertising)
Morissan
(2014:17),
“Periklanan ialah
bentuk
komunikasi yang
meibatkan media
massa mengenai
suatu organisasi,
produk, servis,
atau ide yang
dibayar oleh satu
sponsor yang
diketahui”.
Mission 1. Sasaran
penjualan
ordina
l
Money 2. Strategi
penjualan
ordina
l
Media 1. Jangkauan
2. Frekuensi
3. Dampak
4. Jenis media
ordina
l
Message 1. Perencanaa
n
2. Pemilihan
kata
3. Evaluasi
ordina
l
Measureme
nt
1. Dampak
komunikasi
2. Dampak
penjualan
ordina
l
Keputusan
pembelian (Y)
Setiadi (2003;16)
ialah “proses
pengitegrasian
yang
mengkombinasik
an pengetahuan
untuk
mengevaluasi dua
atau lebih perilaku
alternatif, dan
memilih salah
satu diantaranya.”
Pengenalan
masalah
1. Kebutuhan
konsumen
pada suatu
produk
2. Ketertarikan
konsumen
dalam
membeli
produk
ordina
l
Pencarian
informasi
1. Pencarian
informasi
2. Keuntunga
n yang
didapat
ordina
l
41
berdasarka
n informasi
Evaluasi
alernatif
1. Penilaian
mengenai
produk
yang akan
dibeli
ordina
l
Keputusan
penbelian
1. Melakukan
pembelian
2. Pengaruh
lingkungan
terhapad
pemilih
produk
ordina
l
Perilaku
pasca
pembelian
1. Persepsi
tamu
terhadap
promosi
penjualan
dan produk
dengan
informasi
2. Kepuasan
konsumen
Ordina
l
Sumber : Morissan (2014:17), Setiadi (2003;16)
G. Analisis Data
korelasi rank Spearman merupakan teknik analisis data untuk mengetahui
besarnya hubungan antara variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y) dan dinotasikan dengan huruf “ rs ”. Langkah-langkah penghitungan
koefisien korelasi rank Spearman ialah sebagai berikut :
1. Memberikan peringkat pada dua kelompok data yang akan diukur
hubungannya. Peringkat diberikan dari data terkecil hingga terbesar. Apabila
terdapat data yang sama maka diberikan peringkat rata-rata.
2. Menghitung perbedaan setiap pasang peringkat kemudian mengkuadratkan dan
42
menghitung jumlahnya.
3. Menghitung nilai koefisien korelasi dengan rumus
keterangan:
rs= koefisien korelasi rank spearman
di= selisih ranking X dan Y
n= jumlah sample
Dalam menentukan tingkat kekuatan hubungan antar variabel, penulis
berpedoman pada nilai koefisien korelasi (tingkat kekuatan korelasi) yang
merupakan hasil dari output spss, dengan ketentuan seperti yang dijabarkan
pada tabel berikut:
TABEL 8
KRITERIA TINGKAT KEKUATAN KORELASI
Basis :Sugiyono (2009:231)
Dari blok angka koefisien korelasi dapat di ambil hipotesis sebagai berikut:
kategori tingkat keeratan
0,00 – 0,199 sangat rendah
0,20 – 0,399 rendah
0,40 – 0,599 sedang
0,60 – 0,799 kuat
0,80 – 0,1000 sangat kuat
43
bila angka koefisien dari sebuah variabel terhadap variabel lain di
antara:
1) 0,00 – 0.199 maka korelasi antara variabel tersebut dinyatakan
sangat rendah
2) 0,20 – 0.399 maka korelasi antara variabel tersebut dinyatakan
rendah
3) 0,40 – 0.599 maka korelasi antara variabel tersebut dinyatakan
sedang
4) 0,60 – 0.799 maka korelasi antara variabel tersebut dinyatakan kuat
5) 0,80 – 0.1000 maka korelasi antara variabel tersebut dinyatakan
sangat kuat
Acuan signifikansi korelasi
Dikatakan adanya hubungan yang signifikan jika nilai Sig. (2-tailed)
hasil perhitungan lebih kecil dari nilai 0,05 atau 0,01. Sementara itu , jika Sig.
(2-tailed) lebih besar dari 0,05 atau 0,01, maka hubungan antar variabel
tersebut dikatakan tidak signifikan atau tidak berarti.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini, peneliti akan menjabarkan juga menganalisa hasil data yang
didapatkan terkait dengan periklanan oleh The Stone Café Dago Bandung dari
penyebaran wawancara dengan pihak manajemen juga kuisioner kepada 100
narasumber yang mendapatkan hasil data sebagai berikut:
A. Profil Narasumber
Narasumber pada penelitian kali ini ialah konsumen The Stone Café Dago
Bandung yang baru, sedang atau sudah pernah mencoba dan membeli produk.
GAMBAR 3
NARASUMBER BERDASARKAN USIA
Sumber : olahan peneliti, 2019
Dapat dilihat berdasarkan hasil data di atas mengenai aspek usia, usia 17-25
tahun mendominasi kumpulan narasumber yang sekaligus menjadi konsumen
yang datang, data ini sesuai dengan hasil wawancara di bagian periklanan
2
92
6
0
USIA
> 17 tahun 17 - 25 tahun 25 - 35 tahun > 35 tahun
45
bahwa target pasar yang mendominasi lebih kepada rentan umur 17-25 selain
semua umur, karena produk yang ditawarkan pun lebih kepada produk yang
harganya lebih menengah ke atas.
GAMBAR 4
NARASUMBER BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Sumber : olahan peneliti, 2019
Dapat dilihat dari data di atas mengenai aspek jenis kelamin dari 100
narasumber yang ada 53 narasumber dengan jenis kelamin lebih mendominasi
daripada wanita dengan perolehan angka 47. Dari data ini peneliti menganalisa
bahwa pria sebagai kepala keluarga lebih mendominasi karena berdasarkan
pada hasil wawancara di bagian periklanan keluarga menjadi salah 1 target
pasar yang sering mendominasi.
47
53
JENIS KELAMIN
WANITA PRIA
46
GAMBAR 5
NARASUMBER BERDASARKAN PEKERJAAN
Sumber : olahan peneliti, 2019
Dapat dilihat dari data di atas mengenai aspek pekerjaan dari 100 narasumber 41
narasumber pegawai swasta mendominasi narasumber atau kunjungan tamu di The
Stone Café Dago Bandung. Dari data ini peneliti menganalisa bahwa dari data
pekerjaan di atas didukung oleh data usia selaras dengan kepala keluarga yang
membawa keluarganya untuk berkunjung ke The Stone Café Dago Bandung, dan
dari hasil wawancara di bagian periklanan target pasar lebih condong kepada para
pekerja di bagian pegawai swasta atau wiraswasta
8
41
14
36
1
PEKERJAAN
PEGAWAI NEGERI PEGAWAI SWASTA WIRASWASTA MAHASISWA SEAFERER
47
GAMBAR 6
NARASUMBER BERDASARKAN ASAL DAERAH
Sumber : olahan peneliti, 2019
Dapat dilihat dari data di atas mengenai aspek jasal daerah dari 100 narasumber
46 narasumber yang berdomisili Kota Bandung mendominasi narasumber yang
berkunjung ke The Stone Café Dago Bandung diikuti oleh data asal Jakarta
yang berjumlah 34 dan Bodetabek yang berjumlah 8 dengan sisanya yang
berjumlah 2 dari berbagai daerah. Dari data ini peneliti menganalisa bahwa The
Stone Café masih banyak disinggahi oleh orang bandung sendiri dibanding
Jakarta karena akses yang lebih mudah dan waktu yang relative lebih cepat
dibanding dari luar kota.
34
46
8
2 2 2 2 2
2
ASAL DAERAH
Jakarta Bandung Bodetabek Banjarmasin Dabo Singkep
Makassar Jateng NTT Labuan Bajo
48
GAMBAR 7
NARASUMBER BERDASARKAN SERINGNYA MENGUNJUNGI THE
STONE CAFE
Sumber : olahan peneliti, 2019
Dapat dilihat dari data di atas mengenai aspek kunjungan ke The Stone Café
Dago Bandung dari 100 narasumber 68 diantaranya baru pertama kali
berkunjung diikuti oleh 22 narasumber yang datang 1 kali dalam 1 bulan
dengan begitu peneliti menganalisa bahwa konsumen menjadikan The
Stone café bukan sebagai Café yang sering dikunjungi dan mendapat
rekomendasi dari teman atau sosial media bahwa ada Café yang bernama
The Stone Café Dago Bandung lalu tertarik untuk datang.
68
22
64
KUNJUNGAN KE THE STONE CAFÉ
Baru 1 kali 1 kali dalam sebulan 2 - 3 kali dalam sebulan > 3 kali dalam sebulan
49
GAMBAR 8
NARASUMBER BERDASARKAN INFORMASI MENGENAI
THE STONE CAFE
Sumber : olahan peneliti, 2019
Dapat dilihat dari data di atas mengenai aspek mengetahui The Stone Café
Dago bandung dari 100 narasumber 54 di antaranya berasal dari media
elektronik yang mendominasi diikuti oleh 44 narasumber yang mengetahui
The Stone Café Dago Bandung dari teman dan sisanya berasal dari brosur
atau papan reklame. Dari data ini peneliti menganalisa bahwa media
elektronik diikuti informasi dari teman menjadi cara yang paling dominan
dalam memberikan informasi kepada konsumen.
44
54
2
SUMBER INFORMASI MENGENAI THE STONE CAFÉ
Teman Media Elektronik Brosur/Papan Reklame
50
B. Periklanan
1. Kuisioner
TABEL 9
JANGKAUAN IKLAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 8 8.0 8.0 8.0
baik 32 32.0 32.0 40.0
cukup baik 30 30.0 30.0 70.0
kurang 28 28.0 28.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek jangkauan iklan yang dinilai
oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 32 narasumber
dengan persentase 32% menyatakan baik. Dari data ini peneliti menganalisa bahwa
narasumber didominasi oleh pengguna whatsapp juga teman dan kolega merasa
terjangkau, juga sifat dari media sosial dapat menjangkau berbagai kalangan lintas
waktu dan tempat dengan syarat adanya sebuah alat akses media sosial seperti
handphone/smartphone.
51
TABEL 10
DAMPAK DARI IKLAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 10 10.0 10.0 10.0
baik 20 20.0 20.0 30.0
cukup baik 46 46.0 46.0 76.0
kurang 22 22.0 22.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek dampak dari iklan yang dinilai
oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 46 narasumber
menilai cukup baik dan sisanya menilai sangat baik, bak, kurang serta 2 narasumber
menilai sangat kurang baik. Dari data ini peneliti menganalisa bahwa dampak dari
iklan dari media sosial kepada narasumber atau konsumen ini cukup baik karena
dari perkembangan media sosial yang pesat sekarang berikut platform media sosial
berbasis komunikasi yang marak digunakan menjadi penilaian cukup bagi
manajemen The Stone Café Dago Bandung ikut serta dalam mengelola
periklanannya menggunakan platform media sosial berupa whatsapp.
52
TABEL 11
PEMILIHAN MEDIA IKLAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 18 18.0 18.0 18.0
baik 20 20.0 20.0 38.0
cukup baik 24 24.0 24.0 62.0
kurang 32 32.0 32.0 94.0
sangat kurang baik 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemilihan media iklan yang dinilai
oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 32 diantaranya
menyatakan kurang diikuti dengan 24 narasumber menilai cukup baik dan sisanya
dapat dilihat dari tabel di atas. Dari data ini peneliti menganalisa mengenai aspek
ini bahwa dari beberapa platform media sosial yang marak seperti Instagram,
Facebook dan yang lainnya juga dapat di akses dari berbagai tempat dari berbagai
pribadi orang dan usia pihak manajemen The Stone Café Dago Bandung lebih
memili whatsapp dengan peringkat ke-4 dilihat dari data di bab 1, narasumber
melihat kurang maksimalnya pihak manajemen dalam mengiklankan promonya.
53
TABEL 12
FREKUENSI IKLAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 8 8.0 8.0 8.0
baik 28 28.0 28.0 36.0
cukup baik 42 42.0 42.0 78.0
kurang 20 20.0 20.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek frekuensi iklan yang dinilai oleh
100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 42 narasumber
menyatakan cukup baik di ikuti oleh 28 narasumber menyatakan baik. Dari data ini
peneliti menganalisa mengenai frekuensi iklan ini narasumber merasa cukup
terbantu dengan pengiklanan promo dari media sosial dengan frekuensi yang tidak
terus menerus juga tidak hanya terkadang mengiklankan, aspek ini dapat di
katakana tidak mengganggu responden.
54
TABEL 13
PEMILIHAN KATA DALAM IKLAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 12 12.0 12.0 12.0
baik 36 36.0 36.0 48.0
cukup baik 42 42.0 42.0 90.0
kurang 8 8.0 8.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek pemilihan kata dalam iklan
setelah dinilai oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 42
narasumber menilai cukup baik dikuti oleh 36 narasumber menilai baik. Dari data
ini peneliti menganalisa aspek pemilihan kata dalam mengiklankan promonya dari
media sosial bahwa susunan dan pemilihan kata yang dipilih oleh pihak manajemen
lebih kepada format baku yang formal tanpa variasi kata yang lebih menarik.
Karena hal itu narasumber lebih banyak menilai cukup baik.
55
TABEL 14
EVALUASI IKLAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 6 6.0 6.0 6.0
baik 32 32.0 32.0 38.0
cukup baik 56 56.0 56.0 94.0
kurang 4 4.0 4.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek evaluasi iklan yang dinilai oleh
100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 56 narasumber menilai
cukup baik dengan persentase 56% diikuti oleh 32 narasumber yang menyatakan
baik. Dari data ini peneliti menganalisa bahwa dengan adanya periklanan yang
mengikuti perkembangan digital menjadi nilai yang cukup namun kurang karena
hanya fokus ke satu media sosial dan pemilihan kata yang formal dengan tidak
mengikuti kata yang variatif juga menarik.
56
TABEL 15
KETEPATAN PERENCANAAN IKLAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 2 2.0 2.0 2.0
baik 38 38.0 38.0 40.0
cukup baik 56 56.0 56.0 96.0
kurang 2 2.0 2.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek ketepatan perencanaan iklan
yang dinilai oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 56
narasumber menilai cukup baik diikuti oleh 38 narasumber menilai baik. Bersumber
data ini peneliti menganalisa bahwa dalam mengiklankan promonya menggunakan
media sosial hanya dengan whatsapp tanpa fokus dengan media sosial lain juga
dengan perkiraan anggaran yang cukup rendah dengan bermodalkan smartphone
juga koneksi menjadi nilai yang cukup bagi café ini.
57
2. Wawancara
Dari pedoman wawancara yang berisi pertanyaan sebagai berikut
1. Dari hasil wawancara pertanyaan pertama, peneliti mendapatkan hasil
jawaban yaitu: strategi penjualan yang sudah manajemen The Stone Café
Dago lakukan dari pertama berdiri hingga sekarang ialah bekerja sama
dengan stasiun radio dan stasiun televisi dalam mengiklankan promo juga
café ini, dari sana konsumen mulai berdatangan dan mencoba produk yang
diiklankan dari radio dan televise tersebut, pertama tamu yang datang
pastilah menelfon pihak reservasi agar tempat dan promo dapat di pesan
terlebih dahulu, dari proses ini karyawan di bagian reservasi mencatat
nomor telfon juga mencatat nomot handphone dari tamu agar bisa menjadi
data memasarkan produk dengan lebih personal. Dari sini pihak manajemen
mulai mengiklankan promonya menggunakan media sosial dimulai dengan
whatsapp dan Instagram, namun hingga sekarang whatsapp lah yang masih
digunakan sebagai media sosial untuk mengiklankan promo yang ada.
2. Dari hasil wawancara pertanyaan kedua, peneliti mendapatkan hasil
jawaban yaitu sasaran atau target yang di ambil oleh pihak manajemen lebih
condong ke semua kalangan usia atau biasanya dari rentan umur 21-25
tahun dengan perekonomian menengan ke atas. Kalangan keluarga juga
mendominasi. Strategi (anggaran) yang di anggarkan oleh café ini bisa
dibilang minim, untuk awal berdiri café ini menganggarkan lima ratus ribu
hingga satu juta rupiah dalam mengiklankan produknya lewat siaran stasiun
tv dan radio, hingga perkembangannya hanya bermodalkan aplikasi
58
whatsapp dan database nomor dari pelanggan yang telah mengisi form
reservasi.
3. Dari hasil wawancara pertanyaan ketiga, peneliti mendapatkan hasil
jawaban yaitu dalam segi dampak dari komunikasi dengan konsumen,
konsumen menjadi loyal dan toleran juga terbuka dan apresiatif dengan
adanya iklan promo dari café ini, juga menjadi pengingat bahwa adanya café
yang terletak di daerah Dago Bandung. Dan dampak kepada tingkat
penjualan cukup menjadi point yang positif dalam mendatangkan
konsumen.
Dari 2 cara pengumpulan data yaitu kuisioner juga wawancara
peneliti menganalisa bahwa dari periklanan dari media sosial yang
mayoritas dinilai cukup dari 7 aspek didukung dengan hasil wawancara
bahwa dengan memilih target pasar semua umur dan kalangan ekonomi
menenga keatas pemilihan media sosial whatsapp menjadi penilaian yang
cukup dari 100 narasumber yang ada karena dari media sosial whatsapp ini
nomor dari narasumber didominasi oleh umur 17-25 tahun maka kurang
tepat manajemen mengatakan bahwa target pasar dari café ini dapat
menjangkau berbagai usia.
59
C. Keputusan pembelian
Berikut ialah kumpulan data dan analisis dari aspek aspek keputusan
pembelian.
TABEL 16
KEBUTUHAN KONSUMEN AKAN SUATU PRODUK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 12 12.0 12.0 12.0
baik 40 40.0 40.0 52.0
cukup baik 34 34.0 34.0 86.0
kurang 12 12.0 12.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek kebutuhan konsumen akan suatu
produk yang dinilai oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago
Bandung) 40 narasumber di antaranya menilai sudah baik disusul dengan 34
narasumber yang menilai cukup baik. Dari data ini peneliti menganalisa bahwa
iklan yang mempromokan produk yang ada di café ini baik juga sesuai dengan
kebutuhan dari 40 narasumber dilihat dari waktu dan produk yang ditawarkan dapat
bersinergi dengan apa yang narasumber butuhkan.
60
TABEL 17
KETERTARIKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 14 14.0 14.0 14.0
baik 42 42.0 42.0 56.0
cukup baik 32 32.0 32.0 88.0
kurang 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek ketertarikan konsumen dalam
membeli produk yang dinilai oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café
Dago Bandung) 42 narasumber diantaranya menilai baik diikuti oleh 32 narasumber
yang menilai cukup dan sisanya menyatakan sangat baik dan kurang. Dari sini
peneliti menganalisa bahwa dari periklanan promo dari whatsapp ini dapat
menumbuhkan daya tarik narasumber atau konsumen untuk datang dan mencoba
produk yang ditawarkan olhe The Stone Café.
61
TABEL 18
PENCARIAN INFORMASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 18 18.0 18.0 18.0
baik 22 22.0 22.0 40.0
cukup baik 44 44.0 44.0 84.0
kurang 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek pencarian informasi yang dinilai
oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 44 narasumber di
antaranya menilai cukup baik diikuti oleh 22 narasumber menilai baik. Dari sini
peneliti menganalisa bahwa informasi yang di sebarkan dari whatsapp ini belum
belum dapat di akses oleh seluruh narasumber dengan baik dan perlu menggunakan
beberapa sosial media lainnya agar promo dapat di akses oleh semua kalangan
dengan mudah jika ada promo yang dapat menarik banyak tamu.
62
TABEL 19
PENILAIAN MENGENAI PRODUK YANG AKAN DIBELI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 14 14.0 14.0 14.0
baik 36 36.0 36.0 50.0
cukup baik 34 34.0 34.0 84.0
kurang 14 14.0 14.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek penilaian mengenai produk yang
akan dibeli yang dinilai oleh 100 responden, 36 narasumber di antaranya sudah
menyatakan baik diikuti oleh 34 narasumber yang manyatakan cukup dan sisanya
menyatakan sangat baik kurang dan sangat kurang dengan jumlah narasumber 2.
Dari sini peneliti menganalisa bahwa narasumber menilai bahwa produk yang
ditawarkan sebelum narasumber mencoba produk ini baik dan dapat menjadi daya
tarik untuk narasumber agar datang ke The Stone Café Dago Bandung.
63
TABEL 20
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PEMILIH PRODUK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 14 14.0 14.0 14.0
baik 44 44.0 44.0 58.0
cukup baik 28 28.0 28.0 86.0
kurang 10 10.0 10.0 96.0
sangat kurang baik 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek pengaruh lingkungan terhadap
pemilih produk yang dinilai oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago
Bandung) 44 di antaranya menyatakan baik diikuti oleh 28 narasumber yang
menyatakan cukup baik dan sisanya dapat dilihat dari tabel di atas. Dari sini peneliti
menganalisa bahwa pengaruh teman kolega dan saudara yang menerima promo ini
terlebih dahulu dapat mempengaruhi narasumber untuk datang, karena dari
penerima iklan yang pertama bisa dikatakan tidak memenuhi kebutuhan mereka dan
menyebarkannya lagi kepada sanak saudara atau teman temannya yang mungkin
berminat untuk datang sesuai kebutuhan mereka.
64
TABEL 21
KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT BERDASARKAN INFORMASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 8 8.0 8.0 8.0
baik 34 34.0 34.0 42.0
cukup baik 44 44.0 44.0 86.0
kurang 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek keuntungan yang didapat
berdasarkan informasi yang dinilai oleh 100 narasumber (konsumen The Stone
Café Dago Bandung) 44 narasumber menilai cukup baik disusul oleh 34
narasumber yang menilai baik. Dari sini peneliti menganalisa bahwa periklanan
yang di sampaikan oleh pihak manajemen kepada narasumber dinyatakan cukup
berpengaruh untuk mendatangkan konsumen dan narasumber sendiri, dari sini
periklanan menawarkan keuntungan yang cukup menarik konsumen.
65
TABEL 22
PERSEPSI TAMU TERHADAP PROMOSI PENJUALAN DAN PRODUK
DENGAN INFORMASI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 8 8.0 8.0 8.0
baik 38 38.0 38.0 46.0
cukup baik 28 28.0 28.0 74.0
kurang 24 24.0 24.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek persepsi tamu terhadap promosi
penjualan dan produk dengan informasi yang dinilai oleh 100 narasumber
(konsumen The Stone Café Dago Bandung) 38 narasumber di antaranya sudah
menyatakan baik diikuti oleh 28 narasumber yang menilai cukup dan 24
narasumber yang menilai kurang dan sisanya menyatakan sangat baik dan sangat
kurang. Dari sini peneliti menganalisa bahwa adanya keselarasan antara persepsi
tamu dengan hasil yang didapat oleh responden.
66
TABEL 23
KEPUASAN KONSUMEN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 8 8.0 8.0 8.0
baik 40 40.0 40.0 48.0
cukup baik 38 38.0 38.0 86.0
kurang 12 12.0 12.0 98.0
sangat kurang baik 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek kepuasan konsumen yang dinilai
oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 40 narasumber di
antaranya sudah menyatakan baik diikuti oleh 38 narasumber yang menilai baik
serta sisanya menyatakan kurang, sangat baik, dan sangat kurang baik. Dari sini
peneliti menganalisa bahwa kepuasan konsumen yang dirasakan oleh narasumber
sudah baik selaras dengan periklanan dan kualitas produk dan pelayan yang
diberikan.
67
TABEL 24
MELAKUKAN PEMBELIAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat baik 2 2.0 2.0 2.0
baik 24 24.0 24.0 26.0
cukup baik 64 64.0 64.0 90.0
kurang 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Olahan Peneliti, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aspek melakukan pembelian yang
dinilai oleh 100 narasumber (konsumen The Stone Café Dago Bandung) 64
narasumber di antaranya menyatakan cukup baik disusul dengan 24 narasumber
menilai baik dan sisanya menilai sangat baik dan kurang. Dari sini peneliti
menganalisa bahwa dengan aspek aspek di atas keigiatan pembelian di The Stone
Café Dago Bandung hanya mendapat dinilai cukup karena tidak semua narasumber
dipenuhi kebutuhannya dan ada kebutuhan lain yang terpenuhi di café lain.
68
D. Pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian
TABEL 25
TABEL KORELASI SPEARMAN
total_x total_y
Spearman's rho total_x Correlation Coefficient 1.000 .615**
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
total_y Correlation Coefficient .615** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
Sumber : Olahan Peneliti 2019
Dari data di atas telah didapatkan hasil korelasi rank spearman yang
dijabarkan sebagai berikut yaitu, melihat signifikansi hubungan antara periklanan
dengan keputusan pembelian yang diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed)
sebesar 0.000, karena nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < lebih kecil dari 0.05 maka artinya
ada hubungan yang signifikan (berarti) antara periklanan dengan keputusan
pembelian. Jika dilihat dari tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara periklanan
dengan keputusan pembelian ialah sebesar 0,615 (r) yang berarti tingkatan dari
korelasi antara periklanan terhadap keputusan pembelian ialah kuat (arti dari tanda
bintang (**) ialah signifikansi senilai 0.001), sedangkan nilai determinasi diperoleh
𝑅 = 𝑟2 menjadi 0,378 atau nilai pengaruh variabel periklanan terhadap keputusan
pembelian sebesar 37,8%.
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh periklanan terhadap
keputusan pembelian di The Stone Café Dago Bandung yang telah dijabarkan pada
bab sebelumnya. Maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran yang
ditujukan untuk The Stone Café Dago Bandung.
A. Kesimpulan
1. Periklanan yang dilakukan oleh The Stone Café Dago bandung dari aspek
media, message, measurement, mission and money didominasi oleh nilai
cukup baik dan aspek pemilihan media yang dinilai kurang dan perlu
ditingkatkan. Media sosial berbasis komunikasi berupa whatsapp ini dinilai
kurang karena pihak manajemen The Stone Café Dago Bandung hanya
fokus menggunakan whatsapp saja tanpa menggunakan media sosial lain
seperti Instagram, facebook. Karena jika dapat fokus ke beberapa media
sosial diyakini dapat menjangkau lebih luas ke berbagai kalangan. Dan dari
aspek lainnya pun perlu adanya peningkatan dari nilai cukup agar bisa
menjadi baik dan sangat baik di kemudian hari.
2. Keputusan pembelian yang berdampak dari periklanan kepada narasumber
di The Stone Café Dago Bandung ini dapat disimpulkan didominasi oleh
penilaian baik yang dapat dilihat di bab sebelumnya, namun ada 3 aspek
yang menduduki penilaian cukup yaitu pencarian informasi, yang dimaksud
pencarian informasi merupakan kemudahan narasumber atau konsumen
70
untuk mengakses informasi terkait dengan adanya promo atau kegiatan yang
positif di The Stone Café Dago Bandung. Aspek ke-2 ialah aspek
keuntungan yang didapat berdasarkan informasi, yang dimaksud dalam
aspek ini ialah dari periklanan yang di lakukan, promo mengandung nilai
daya tarik berupa keuntungan yang akan diberikan kepada konsumen. dan
aspek ke-3 yaitu melakukan pembelian yang didasari oleh tingkat
kunjungan yang di nilai hanya 182++ dari setiap penyebaran informasi
promo ke 913 kontak dari manajemen The Stone Café Dago Bandung.
3. Dari hasil uji korelasi pengaruh periklanan kepada keputusan pembelian
menggunakan tekhnik analisis spearman, nilai yang di dapat dari pengaruh
tersebut ialah melebihi rata rata persentase dari sini dapat disimpulkan bahwa
adanya pengaruh yang cukup baik dari periklanan kepada keputusan
pembelian dari aspek mission, money, media, message dan measurement
kepada 9 aspek keputusan pembelian.
71
B. Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka dapat disebutkan beberapa saran yang diharapkan dapat meningkatkan
periklanan di The Stone Café Dago Bandung.
1. Pada penelitian dan hasil data yang didapat dari variabel periklanan perbaikan
yang disarankan untuk di kembangkan ialah pemilihan media, tidak cukup
dengan whatsapp saja tetapi dapat menggunakan berbagai sosial media lain
yang lebih besar agar dapat menjangkau berbagai kalangan di berbagai tempat
seperi Instagram, facebook dll, juga pemilihan kata yang lebih kreatif dan
menarik juga kata kata yang dapat meyakinkan konsumen dan realita
pelayanan dan penyajian produk yang sesuai dengan promo yang ada.
2. Dari penelitian dan hasil data dari variabel keputusan pembelian di The Stone
Café Dago Bandung, disarankan untuk dapat lebih membuka pintu akses
informasi mengenai berbagai kegiatan juga promo contohnya seperti promo
Ramadhan buy 1 get 1 free all item yang ada di The Stone Café didasari oleh
pemilihan media sosial yang lebih variatif juga meyakinkan konsumen atas
keuntungan yang didapat dengan pelayanan dan kualitas produk yang akan
disampaikan agar adanya perbaikan dalam aspek melakukan pembelian.
3. Periklanan merupakan salah satu strategi pemasaran promosi produk dan
layanan yang mulai banyak digunakan karena dari sana dapat menghasilkan
tingkat kunjungan juga keuntungan yang cukup menjanjikan dilihat dari
perkembangan digital di era sekarang, dengan adanya perbaikan pada aspek
72
periklanan untuk manajemen The Stone Café Dago bandung dapat menaikan
persentase lebih dari rata rata pengaruh menjadi di atas persentase tersebut.
73
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, N. H. (2015). In Manajemen Pemasaran . Bandung: Pustaka Setia .
Amijaya, Z. (2010). tinjauan pustaka. Retrieved from teori 5M:
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2565/B
ab%202.pdf?sequence=7
Angipora, M. P. (1999). In Dasar - Dasar Pemasaran (p. cetakan pertama). Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Armstrong, K. d. (2016). PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET. Retrieved from repository.unpas:
http://repository.unpas.ac.id/13381/
Armstrong, K. d. (2016). PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET. Retrieved from repository.unpas:
http://repository.unpas.ac.id/13381/
Bandung, D. K. (2017, 08 29). Jumlah Restoran/Rumah Makan di Kota Bandung, 2016.
Retrieved from Badan Pusat Statistik Kota Bandung:
https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2017/08/29/121/-jumlah-restoran-
rumah-makan-di-kota-bandung-2016.html
Dharmmesta, B. S. (2014). Manajemen Pemasaran.
Haenlein Michael, A. K. (2010). In Users of the world, unite! The challenge and
opportunities of social media . Business Horizons.
Hermawan, A. (2013). In Komunikasi Pemasaran . Jakarta : Erlangga .
Hermawan, A. (2013). Komunikasi Pemasaran. In Erlangga.
J. Setiadi, N. S. (2003). In Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana.
Kartajaya. (2015). Irawan Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa. Retrieved from
publication.petra: http://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-
perhotelan/article/view/3542/3211
Kartajaya, H. (2003). In H. Kartajaya, Marketing in venus . Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Keller, K. d. (2011). Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Retrieved from
repository.widyatama:
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6436/B
ab%202.pdf?sequence=10
Keller, K. d. (2016). PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET. Retrieved from http://repository.unpas.ac.id:
http://repository.unpas.ac.id/13381/
74
Kotler, A. (2001, 266). Keputusan Pembelian (Purchase Decision). Retrieved from
goodmaterialku: https://goodmaterialku.blogspot.com/2016/06/keputusan-
pembelian-purchase-decision_9.html
Kotler, A. (2015). In Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth. England: Pearson
Education, Inc.
kotler, p. (2006). 5m. In manajemen pemasaran. Jakarta : P.T Indeks Gramedia .
Kotler, P. a. (2012). In Marketing Management . New Jersey: Prentice-Hall Published.
Kotler, P. K. (2011). In manajemen pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Kristiawan. (2015). Jurnal Administrasi Bisnis. PENGARUH PEMASARAN MELALUI MEDIA
SOSIAL TERHADAP, 2.
Morissan. (2014). In Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana
Prenadamedia Group.
PERTIWI, W. K. (2018, 03 01). Most Active Social Media Platform. Retrieved from
tekno.kompas: https://tekno.kompas.com/read/2018/03/01/10340027/riset-
ungkap-pola-pemakaian-medsos-orang-indonesia
Puri, R. (2016). PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN TIKET. Retrieved from repository.unpas:
http://repository.unpas.ac.id/13381/
Shimp. (2016). Fungsi dan Tujuan Iklan. Agil Asshofie, 1.
Sugiyono. (2005). In Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). In Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (p. 231). Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2011). In Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). In Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2017). In Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (cetakan ke 25).
Bandung: Alfabeta.
Suparyanto, R. (2015). In Manajemen Pemasaran. Bogor: In Media .
75
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Tujuan : untuk mengetahui jawaban mengenai pemilihan media
sosial whatsapp sebagai media pemasasran di he tone Café
Dago Bandung.
Narasumber : Bapak Joko Budi Susanto (manajer operasional F&B)
Lokasi penelitian : The Stone Café Dago Bandung
pertanyaan
1. Apa saja strategi penjualan yang sudah pihak manajemen dan marketing
laksanakan di The Stone Café Dago Bandung?
2. Siapa sasaran atau target pasar juga strategi (anggaran dalam mengiklankan
promo dari The Stone Café Dago Bandung?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari komunikasi dengan konsumen
juga dampaknya terhadap tingkat penjualan di The Stone Café Dago
Bandung?
76
LAMPIRAN 2
KUISIONER
Dalam menyusun dan membuat kuisioner ini, peneliti menggunakan metode
skala likert yaitu Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain :
1. Sangat baik
2. Baik
3. Cukup baik
4. Kurang
5. Sangat kurang baik
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor
sebagai berikut
1. Sangat baik = 5
2. Baik = 4
3. Cukup baik = 3
4. Kurang = 2
5. Sangat kurang baik = 1
Sangat kurang
sebagai berikut
77
Kepada Bapak Ibu narasumber yang
terhormat. Saya Zodi Petralfa Dani
mahasiswa STP Bandung memohon
bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk
mengisi kusioner ini dengan objektif.
Adapun tujuan kusioner ini sebagai data
untuk penelitian dan skripsi saya. Setiap
tanggapan bapak/ibu akan dijamin
kerahasiaannya. Terima kasih.
78
PROFIL RESPONDEN
Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang
benar. 1. Apa jenis kelamin anda?
a. Pria
b. Wanita
2. Berapa usia anda?
a. < 17 tahun
b. 17 – 25 tahun
c. 25 – 35 tahun
d. > 35 tahun
3. Apa pekerjaan anda?
a. Pegawai Negeri
b. Pegawai Swasta
c. Wiraswasta
d. Lainnya,..........
4. Darimanakah anda berasal?
a. Bandung
b. Jakarta
c. Lainnya,..........
5. Seberapa sering
mengunjungi The
Stone Cafe Dago
Bandung?
a. Baru 1 kali
b. 1 kali dalam sebulan
c. 2 – 3 kali dalam sebulan
d. > 3 kali dalam sebulan
6. Darimanakah anda mengetahui The
Stone Cafe Dago Bandung?
a. Teman
b. Media Elektronik
(whatsapp,line,...)
c. Social Media
d. brosur & Papan Reklame
e. Lainnya,...........
79
Mohon dijawab sesuai dengan pendapat anda
dengan memberikan tanda silang (x).
Keterangan: 1 : Sangat Kurang Baik
2 : Kurang
3: Cukup Baik
4 : Baik
5: Sangat Baik
Periklanan (massage & media)
1. Menurut bapak/ibu bagaimana
jangkauan dari periklanan dari media
sosial yaitu whatsapp yang di lakukan
oleh The Stone Cafe Dago Bandung?
1 2 3 4 5
2. Menurut bapak/ibu bagaimana dampak
yang ditimbulkan dari periklanan dari
whatsapp kepada konsumen The Stone
Cafe Dago Bandung ini?
1 2 3 4 5
3. Menurut bapak/ibu bagaimana
pemilihan media yang digunakan oleh
The Stone Cafe Dago Bandung dalam
memasarkan promosinya?
1 2 3 4 5
4. Menurut bapak/ibu bagaimana
frekuensi atau seringnya manajemen
The Stone Cafe Dago Bandung dalam
memasarkan iklan berupa promo dari
whatsapp atau media sosial?
1 2 3 4 5
5. Menurut bapak/ibu bagaimana
pemilihan kata dalam pesan iklan yang
di sampaikan?
1 2 3 4 5
6. Menurut bapak/ibu bagaimana
evaluasi dari tekhnik periklanan dari
media sosial berupa whatsapp yang
dilakukan oleh The Stone Cafe Dago
Bandung?
1 2 3 4 5
7. Menurut bapak/ibu ketepatan dari
perencanaan periklanan dari media
sosial berupa whatsapp yang
dilakukan oleh The Stone Cafe Dago
Bandung?
1 2 3 4 5
80
Keputusan pembelian
6. Bagaimana periklanan yang dilakukan
oleh The Stone Cafe Dago Bandung
dalam memenuhi kebutuhan akan
produk yang dibutuhkan bapak/ibu?
1 2 3 4 5
7. Bagaimana pengaruh dari kualitas
iklan dalam mempengaruhi daya tarik
bapak/ibu untuk membeli produk di
The Stone Cafe Dago Bandung?
1 2 3 4 5
8. Bagaimana kemudahan bapak/ibu
mendapatkan informasi mengenai
promo dari iklan yang di tawarkan?
1 2 3 4 5
9. Bagaimana harapan bapak/ibu
terhadap produk makanan dan
minuman sebelum berkunjung ke The
Stone Cafe Dago Bandung?
1 2 3 4 5
10. Bagaimana pengaruh lingkungan
(teman/kolega) yang mempengaruhi
bapak/ibu dalam membeli produk di
The Stone Cafe Dago Bandung?
1 2 3 4 5
11. Bagaimana keyakinan akan
keuntungan yang akan bapak/ibu
dapatkan berdasarkan informasi
sebelum berkunjung ke The Stone
Cafe Dago Bandung?
1 2 3 4 5
12. Bagaimana kesesuaian persepsi
bapak/ibu terhadap produk yang di
iklankan dengan produk yang
disediakan di The Stone Cafe Dago
Bandung?
1 2 3 4 5
13. Bagaimana tingkat kepuasan yang
bapak/ibu dapatkan berdasarkan pada
periklanan yang ditawarkan oleh The
Stone Cafe Dago Bandung?
1 2 3 4 5
14. Bagaimana dampak dari periklanan
dari media sosial ini dalam
meyakinkan bapak/ibu untuk membeli
produk makanan dan minuman di The
Stone Cafe Dago Bandung?
1 2 3 4 5
81
LAMPIRAN 3
FORM BIMBINGAN
82
83
84
85
86
87
LAMPIRAN 4
SURAT LOKUS
88
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI
PINTU MASUK THE STONE CAFÉ DAGO BANDUNG
RESTORAN TAMPAK DEPAN SEBELUM LOBBY
89
LAMPIRAN 6
TURNITIN
90
LAMPIRAN 7
BIODATA PENULIS
A. DATA PRIBADI
Nama : Zodi Petralfa Dani
NIM : 201520574
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 19 Mei 1997
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Pamoyanan Gg. Babakan Serang No. 12/65 Bandung
40173
Email : [email protected]
B. DATA ORANG TUA
Nama Ayah : Trisnadi Dani
Pekerjaan : Dokter umum
Agama : Kristen Protestan
Nama Ibu : Zipporayati
Pekerjaan : Guru TK
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Pamoyanan Gg. Babakan Serang No. 12/65 Bandung
40173
C. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
Nama Sekolah Tahun Ajaran
TK Rehoboth 2002 - 2003
SDK Rehoboth 2003 - 2009
SMP Pandu 2009 - 2012
SMK Sandhy Putra 2012 - 2015
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2015 - Sekarang
91