Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
389
PENGARUH REPUTASI KAP, OPINI AUDIT DAN KOMITE
AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2013-2015
Candra Sri Lestari, Ali Rasyidi, Widya Susanti
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Reputasi KAP, Opini Audit
dan Komite Audit terhadap audit delay. Sampel penelitian ini sebanyak 22
perusahaan perbankan di (BEI) periode 2013-2015 dengan metode purposive
sampling. Teknik amalisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Hasil
penelitian ini menununjukan (1) Reputasi KAP, Opini Audit dan Komite Audit
secara simultan mempunyai pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI. (2) Dari penelitian yang telah saya lakukan dapat
diketahui bahwa variabel Reputasi KAP secara parsial tidak mempunyai pengaruh
terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Sedangkan
untuk variabel Opini Audit dan Komite Audit secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI. (3) Variabel Opini Audit indikator X2 mempunyai pengaruh dominan terhadap
Audit delay.
Kata Kunci : Reputasi Kap, Opini Audit, Komite audit, audit delay
ABSTRACT
Singer study aimed to investigate the influence of change of auditor review ,
reputation of KAP , audit opinion , Audit commite and against of Audit delays . The
study sample as many as 78 Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange (
BEI ) 2012-2014 With purposive sampling method. The analysis technique used is
the Multiple Linear Regression . Research results show that (1) Reputation of KAP,
Auditor Opinion and Audit Committee simultaneously have an effect on audit delay
on BEI. (2) From the research I have done can be seen that the opinion of auditors
and audit committee variables partially have an effect on audit delay at banking
companies listed in BEI. While for variable KAP Reputation partially have no
significant effect to audit delay at banking company which listed in BEI. (3) The X2
Audit Opinion variable has a dominant influance on audit delay at banking
companies listed in BEI.
Keywords : Reputation Kap, Opinion Audit, Audit Committee, audit delay
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
390
PENDAHULUAN
Pasar modal semakin banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai sarana
untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal tersebut mendorong perusahaan-
perusahaan go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih meningkatkan
kualitas laporan keuangan perusahaanya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan
oleh perusahaan karena kualitas laporan keuangan yang baik atau sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan dapat mendorong investor untuk berinvestasi di
perusahaan tersebut (Handayani, 2013).
Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam
mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, karena laporan keuangan memiliki
peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Laporan
keuangan harus benar-benar lengkap sebelum diserahkan pada para pengguna
laporan keuangan karena pengguna informasi laporan keuangan membutuhkan
laporan yang aktual yang disajikan tepat waktu
Ahmad dan Kamarudin (2003:7) Audit delay adalah jumlah hari antara
tanggal laporan keuangan audit dan tanggal audit. Menurut Halim (2000;4) audit
delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan
buku hingga tanggal penerbitan laporan audit. Audit delay adalah rentang waktu yang
diukur berdasarkan lamanya hari dalam menyelesaikan proses audit oleh auditor
independent dari tanggal tutup buku pada tanggak 31 Desember sampai dengan
tanggal yang tercantum dalam laporan auditor independent. Dalam penelitian ini
menggunakan laporan keuangan yang memiliki tutup buku 31 Desember sampai
dengan diterbitkannya laporan audit.
Kantor akuntan publik yang memiliki reputasi atau nama yang baik berafiliasi
dengan kantor akuntan publik universal seperti Big Four Worldwide Accounting
Firm (Big 4). Lee (2008) menyatakan bahwa KAP yang berafiliasi dengan Big Four
lebih awal dalam menyelesaikan auditnya dibandingkan dengan KAP non Big Four.
Hal tersebut dikarenakan KAP Big Four memiliki ketersediaan teknologi dan sumber
daya manusia yang lebih spesialis sehingga membuat pekerjaan audit yang dilakukan
lebih efisien. Adanya tenaga spesialis pada KAP Big Four akan membantu
perusahaan lebih cepat dalam menyelesaikan proses audit dan menyampaikan
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
391
laporan auditnya, karena tenaga spesialis dalam KAP Big Four memiliki kompetensi,
keahlian dan kemampuan yang dapat mempercepat proses audit dan mempersingkat
audit delay (Tambunan, 2014).
Opini audit adalah suatu pernyataan yang merupakan hasil pertimbangan
(judgement). Opini audit adalah laporan yang diberikan seorang akuntan publik
terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan
perusahaan. Opini dari auditor menjadi sumber informasi penting untuk
dipertimbangkan oleh para pengguna laporan keuangan atau pihak eksternal. Manajemen
menginginkan unqualified opinion atas laporan keuangannya. Apabila auditornya
memberikan pendapat yang tidak sesuai keinginan, mereka cenderung untuk
memberhentikan auditornya. Hasil penelitian dari Wijaya (2011) memperoleh hasil
bahwa opini audit berpengaruh pada audit delay.
Komite audit bertugas untuk memantau perencanaan dan pelaksanaan
kemudian mengevaluasi hasil audit guna menilai kelayakkan dan kemampuan
pengendalian intern termasuk mengawasi proses penyusunan laporan keuangan.
Berdasarkan peraturan Bapepam, setiap perusahaan go public diwajibkan
membentuk komite audit yang beranggotakan minimal 3 orang. Semakin bnyak
jumlah komite audit maka audit audit delay akan semakin singkat. Dari hal tersebut
semakin baik komite audit dalam menjalankan perannya maka akan semakin singkat
waktu penyampaian laporan audit, karena jika komite audit berperan dengan baik
maka temuan dalam laporan keuangan menjadi semakin sedikit sehingga dapat
mempersingkat pelaksanaan audit, begitu juga sebaliknya.
Kartika (2011) Kantor Akuntan Publik yang bereputasi baik diperkirakan
dapat melakukan audit lebih efisien dan memliki fleksibilitas yang lebih besar untuk
menyelesaikan audit sesuai jadwal. Sehingga informasi dapat lebih cepat diterima
pengguna laporan keuangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi. Di samping
itu KAP besar memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan
auditnya lebih cepat dibanding KAP lainnya. Waktu audit yang lebih cepat juga
merupakan cara KAP besar untuk mempertahankan reputasinya.
H1: Reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
392
Opini audit adalah suatu pernyataan yang merupakan hasil pertimbangan
(judgement). Opini audit sebagai simpulan dari proses audit yang dilakukan.
Sehingga opini audit atas laporan keuangan yang telah diaudit, menjadi tolak ukur
serta dijadikan dasar dari penggunanya dalam pengambilan keputusan. Penelitian
Muttaqin (2013) menyatakan bahwa opini audit berpengaruh negatif pada
penyampaian laporan keuangan. Oleh karena itu, pemberian opini wajar tanpa
pengecualian tentu dapat meminimalisir audit delay. hal ini dapat dijelaskan bahwa
ketika opini audit adalah selain unqualifed maka sebelum opini tersebut
dipublikasikan maka manajemen akan berusaha melakukan konsultasi dan negosiasi
secara insentif dengan auditor sehingga memerlukan waktu yang relatif lebih lama.
Ismail, (2012) menyatakan bahwa opini audit mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap audit delay. Sedangkan Wiyantari (2012), Yulianti (2011)
menyatakan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit deay. Dari
penjelasan di atas, hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
H2: Opini auditor berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay
Besarnya ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) diperlihatkan oleh tingginya
kualitas yang dihasilkan dari jasanya yang selanjutnya akan berpengaruh pada jangka
waktu penyelesaian audit. Waktu audit yang cepat merupakan salah satu cara KAP
dengan kualitas tinggi untuk mempertahankan reputasi mereka. Kondisi perusahaan
secara internal dipengaruhi oleh komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-
LK dengan surat edaran No. SE-03/PM/2000 dinyatakan bahwa setiap perusahaan
publik wajib membentuk komite audit dengan anggota minimal tiga orang yang
diketuai satu orang komisaris independent dan dua orang dari luar perusahaan yang
independent terhadap perusahaan. Menurut Kartika (2011) Kantor Akuntan Publik
yang bereputasi baik diperkirakan dapat melakukan audit lebih efisien dan memliki
fleksibilitas yang lebih besar untuk menyelesaikan audit sesuai jadwal.
Komite audit merupakan salah satu komponen corporate governance yang
berperan penting dalam proses pelaporan keuangan dengan cara mengawasi
pekerjaan auditor independent dalam proses pelaporan keuangan serta membantu
tugas-tugas dari dewan komisaris. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Mumpuni (2011) jumlah anggota komite audit berpengaruh terhadap audit delay.
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
393
Semakin banyak anggota dalam komite audit suatu perusahaan maka semakin
singkat audit delay. Dengan kompetensi yang dimiliki anggota komite, fungsi dan
peran dari komite audit lebih bisa berjalan efektif dan mempermudah proses audit
dari auditor independent, sehingga laporan audit dapat selesai lebih cepat (Rianti,
2014).
H3: Komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan mengunakan pendekatan
kuantuitatif. Subyek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia (BEI) selama tiga tahun yaitu periode 2013-2015, pada tahun
yang bersangkutan dan memenuhi kriteria pemelihan sampel yang telah ditentukan.
Definisi Operasional dalam penelitian ini yaitu: 1) Audit delay didefinisikan sebagai
jumlah hari dari tanggal tutup buku tahun perusahaan 31 Desember sampai tanggal
ditandatanganinya laporan audir (Robbitasari, 2013). Panjang pendeknya audit delay
dipengaruhi oleh kerumitan proses audit.
Audit Delay =
Untuk menguji hipotesis-hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda. Dengan mengunakan program statistical progam for social
sciene 20 (SPSS). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, yaitu penentuan sampel dari populasi yang ada berdasarkan
kriteria. Berdasarkan metode tersebut maka kriteria penentuan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tanggal Laporan Audit –Tanggal Laporan Keuangan
90
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
394
Tabel 1 Penentuan Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Perbankan yang terdaftar di BEI dan masih aktif selama periode
tahun 2013-2015
43
2. Perbankan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan
selama periode 2013-2015 secara berturut-turut
(21)
3. Perbankan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
mempublikasikan laporan keuangan selama periode 2013-2015
22
5. Jumlah tahun pengamatan 3
6. Jumlah sampel 22
Sumber: Peneliti (2017)
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Regresi Linier berganda dengan mengunakan program Statistik Product and Service
Solution (SPSS). Adapun model rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Y = α0+β1X1+β2X2+β3X3+ β4X4+ε
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
Statistik deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y .4985 .24755 66 XI .7273 .44877 66 X2 .6818 .46934 66 X3 3.5758 .84235 66
Sumber : Hasil setelah Outlier diolah Peneliti (2017)
Jumlah pengamatan untuk masing-masing variabel yaitu 66 pengamatan yang
diperoleh dari 22 perusahaan perbankan dengan periode 3 tahun. 1) Data mengenai
Reputasi KAP dapat dilihat bahwa data Reputasi KAP mempunyai nilai rata-rata
0.7273 sedangkan standart Devisiasinya 0.44877. 2) Data mengenai Opini Audit
dapat dilihat bahwa data Opini Audit mempunyai nilai rata-rata 0.6818 sedangkan
standart Devisiasinya 0.46934. 3) Data mengenai Komite Audit dapat dilihat bahwa
data Komite Audit mempunyai nilai rata-rata 0.5758 sedangkan standart
Devisiasinya 0.84235.
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
395
Uji Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil estimasi yang
dilakukan benar-benar terbebas dari adanya multikolinieritas, heterokedastisitas,
autokorelasi dan menguji model regresi variabel bebas, variabel terikat atau
keduanya mempunyai distribusi yang yang normalitas ataukah tidak. Dalam
pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 20.0,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui normalitas data terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah suatu model
regresi berdistribusi normal atau tidak, yaitu:
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 66
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .22597469
Most Extreme Differences Absolute .091
Positive .090
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .741
Asymp. Sig. (2-tailed) .642
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Peneliti (2017)
Dari Tabel 3 diketahui bahwa nilai signifikansi (nilai probabilitas) yang
diperoleh lebih besar dari 0,05 (0,642 > 0,05) maka distribusinya adalah normal,
sehingga dapat dilakukan regresi linear berganda.
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) (Ghozali, 2011:95).
Gejala multikolinieritas terjadi jika terdapat korelasi yang kuat diantara variable-
variabel bebas. Maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas, sehingga
kemungkinan besar variable-variabel yang mengalami gejala ini menjadi tidak
signifikan secara statistik. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari
Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance melalui program SPSS. Nilai cut off
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
396
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance
< 0,10 atau sama dengan nilai VIF>10. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi
multikolinearitas. Dan sebaliknya apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas
(Ghozali, 2011:91). Hasil perhitungan uji multikolinieritas ditunjukkan dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Reputasi KAP (X1) 0,971 1,030 Non Multikolinearitas
Opini auditor (X2) 0,984 1,017 Non Multikolinearitas
Komite audit (X3) 0,974 1,027 Non Multikolinearitas
Sumber : Peneliti (2017)
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4 diketahui bahwa semua variabel bebas
dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas, dimana seluruh nilai VIF < 10.
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (Ghozali, 2011:99). Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji Durbin Watson yang dapat dilakukan
melalui program SPSS. Dengan hipotesis yang akan diuji
Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .408a .167 .126 .23138 1.867
a. Predictors: (Constant), X3, X2, XI
b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil setelah Outlier diolah peneliti (2017)
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa model regresi tidak terjadi
autokorelasi, yang mana ditunjukkan dengan du < d < 4 – du (1,65 < 1,867 < 2,35).
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
397
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Hasil heteroskedastisitas dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Peneliti, (2017)
Gambar 1
Gambar Scatterplot
Berdasarkan Gambar 1 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar
diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang
jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model persamaan regresi, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan
regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar (klasik) tersebut, sehingga
pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian
ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 6
Hasil Uji F
Keterangan Nilai Sign
Fhitung 4,135 0,010
R
R2
Α
= 0,408
= 0,167
= 0,05
Sumber : Peneliti (2017)
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
398
Dari pengujian melalui program SPSS diketahui bahwa hipotesa pertama
yang telah diajukan peneliti terbukti kebenarannya. Hasil uji F ini dapat dilihat pada
Tabel 6, diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 4,135 dengan memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,010 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 atau 5%.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Reputasi KAP, Opini auditor dan komite
audit mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap
audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Uji t digunakan untuk
mengetahui tingkat signifikan masing-masing pengaruh variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat.
Tabel 7
Hasil uji t
Variabel t hitung Sign Keterangan
Reputasi KAP (X1) -0,206 0,837 Tidak Signifikan
Opini auditor (X2) -2,748 0,008 Signifikan
Komite audit (X3) -2,293 0,025 Signifikan Sumber :Peneliti (2017)
Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa Reputasi KAP (X1) tidak mempunyai
pengaruh signifikan secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai signifkansi sebesar 0,837 yang
nilainya > 0,05 atau 5%. Untuk variabel Opini auditor (X2) mempunyai pengaruh
signifikan secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI yaitu terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 yang nilainya <
0,05 atau 5%. Untuk variabel komite audit (X3) mempunyai pengaruh signifikan
secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
yaitu terbukti dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,025 yang nilainya < 0,05
atau 5%.
Dominan digunakan untuk mengetahui manakah variabel yang paling
dominan:
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
399
Tabel 8
Pembuktian (Dominan) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .907 .137 6.602 .000
XI -.013 .065 -.024 -.206 .837
X2 -.169 .062 -.321 -2.748 .008
X3 -.079 .035 -.269 -2.293 .025
a. Dependent Variable: Y Sumber :Peneliti (2017)
Berdasarkan pembuktian data Tabel 8 objek penelitian perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015 diperoleh hasil bahwa
Reputasi KAP perusahaan pada indikator X1 tidak mempunyai pengaruh signifikan
secara parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
yaitu terbukti dengan nilai signifkansi sebesar 0,837 yang nilainya > 0,05 atau 5%.
Opini Audit perusahaan pada indikator (X2) mempunyai pengaruh signifikan secara
parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu
terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 yang nilainya < 0,05 atau 5%.
Komite Audit perusahaan pada indikator (X3) mempunyai pengaruh signifikan secara
parsial terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yaitu
terbukti dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,025 yang nilainya < 0,05 atau
5%.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Opini Audit perusahaan pada
indikator X2 mempunyai pengaruh secara dominan terhadap audit delay dilihat dari
Standardilized Coefficients β nya memiliki nilai tertinggi sebesar -321 dibandingkan
dengan variabel lainnya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Reputasi KAP mempunyai tidak pengaruh secara signifikan terhadap audit delay
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
2. Opini auditor mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
400
3. Komite audit mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
4. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel opini
auditor dan komite audit secara parsial mempunyai pengaruh terhadap audit
delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Sedangkan untuk
variabel Reputasi KAP secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI.
5. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel yang
paling dominan diantara Reputasi KAP, Opini Audit dan Komite Audit
perusahaan yaitu indikator (X2) yang dominan berpengaruh secara signifikan
terhadap audit delay yang terdaftar di BEI.
SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka peneliti akan memberikan saran
bagi perusahaan dan peneliti lainnya yang ditunjukkan sebagai berikut: Bagi peneliti
Untuk penelitian yang akan datang, diharapkan untuk menambah jumlah
variabel yang akan diteliti terutama variabel bebasnya. Sehingga lebih dapat
diketahui variabel mana saja yang berpengaruh terhadap audit delay perusahaan.
Dan juga diharapkan untuk menambah periode tahun yang akan diteliti. Bagi
para investor Hendaknya memperhatikan kinerja keuangan perusahaan sebelum
melakukan investasi pada suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Raja Adzrin dan Kamarudin Khairul A. (2003). Audit Delay and The
Timeliness of Corporate Reporting: Malaysian Evidence.
Angruningrum, S dan M. G. Wirakusuma.2013.”Pengaruh Leverage,
Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit pada Audit
Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana5.2:251-270
Arens Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Besley. 2010. “Auditing and Assurance
Service an Integrated Approach”, 13 edition, Pearson Education Inc.
New Jarsey.
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
401
Bapepam. 2011. Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang penyampaian laporan
keuangan.
Bapepam. 2012. Surat Keputusan Ketua Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-643/BL/2012 tentang pembentukan
dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit.
Dyer, J. C. and McHugh, A.L. 1975. The Timeliness of the Australian Annual
Report. Journal of Accounting Research, 13(3): 204-219.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
19”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Variananda. (2000). “Faktor-faktor yang Memperngaruhi Audit Delay:
Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan di BEJ.” Jurnal Bisnis Akuntansi.
Yogyakarta, Vol 2 No 1 Hal 63-75.
Handayani Putri Ade. 2013. Pengaruh Profabilitas, Solvabilitas, Reputasi Kantor
Akuntan Publik Pada Ketidak Tepat Waktuan Publikasi Laporan Keuangan
Perusahaan di BEI.
Hariyono, Jusup. 2014. Auditing (pengauditan) Buku 2 cetakan kedua. STIE
YKPN, Yokyakarta.
Hersugondo dan Andi Kartika. 2013. Prediksi Probabilitas Audit Delay dan Faktor
Determinannya. Jurnal Ekonomi – Manajemen - Akuntansi No.
351/Th.XX/Oktober 2013 ISSN: 0853-8778 Fakultas Ekonomi
Universitas Stikuban Semarang.
IAI. 2013. Standart Akuntansi Indonesia. Jakarta Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Kartika, Andi. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dinamika
Keuangan Perbankan, Vol. 3, No. 2, Hal: 152-171.
Lestari, Dewi.2010. analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay yang
Terdapat Di Bursa Efek Indonesia.Universitas Diponogoro.
Lianto, Novice dan B.H Kusuma.2010.”Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap
Audit Report Lag”.Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12.No.2:97-106
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
402
Mulyadi. 2012. “Auditing”. Buku Dua, Edisi Keempat. Salemba Empat Jakarta.
Muttaqin, Rahardhian Faris. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP,
Probabilitas, dan Opini audit terhadap Reporting Lag Perusahaan dengan
Audit Delay sebagai variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Universitas
Bakrie Vol 1, No.02.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan
Publik.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2015 tentang Praktik
Akuntan Publik.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal.
Prayitno, Duwi, 2013, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivaate dengan SPSS,
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Puspitasari, K.D dan M. Y. Latrini.2014.”Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak
Perusahaan, Leverage dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay”. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.8,2: 283-299.
Shabrina, Ayu Vina. 2014. Pengaruh Faktor Internal dan eksternal perusahaan
terhadap Audit Delay.
Saputri, Oviek Dewi. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro. Semarang.
Scott, William R. 2010. “Financial Accounting Theory”, Sixth Edition. Pearson
Canada Inc. Toronto.
Setyaningrum, D. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Audit BPK-RI. Simposium Nasional Akuntansi XV.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Sulthoni, Moch. 2012. Determinan Audit Delay Dan Pengaruhnya Terhadap
Reaksi Investor ( Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI
Tahun 2007-2008). Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis. Vol. 1 No.1.
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
403
Surat Keputusan Ketua Badan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor
40/BL/2007 Tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan.
http://www. Bapepam.go.id. diakses tanggal 1 Juni 2013.
Sutikno, Yosua Martin. 2015. Analisis Faktor Internal dan Eksternal yang
Berpengaruh terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
Tambunan, Pinta Uli. 2014. Pengaruh Opini Audit, Pergantian Auditor dan
UkuranKantor Akuntan Publik terhadap Audit Report Lag. Jurnal Ilmiah.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Wardhana, Prama Handitya. 2014. Faktor-faktor Internal yang Berpengaruh
terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.
Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pergantian Auditor oleh Klien. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.
Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. 2011.”Analisis Faktor-faktor Yang
Memengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching”.
Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh, hal. 1-25.
Wijayanti, Martina Putri. 2010.”Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-faktor
Yang Memengaruhi Auditor Switching Di Indonesia”. SkripsiS-1
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.