i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS IV
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Arif Yuono
NIM : 131134120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
1. Orang tua penulis, Bapak Suhartono dan Ibu Nurjanah.
2. Istri penulis, Ristya Ferinda.
3. Anak penulis, Arutala Arfa.
4. Mertua penulis, Bapak Hartiyo dan Ibu Indar Ristiningsih.
5. Kakak penulis, Aniza dan Yusron.
6. Adik penulis, Abimanyu.
7. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarya dan seluruh pendidik
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Segala sesuatu tidak harus diselesaikan dengan tergesa-gesa, terkadang
manusia membutuhkan waktu untuk bisa menyelesaikan semuanya, tidak harus
sempurna tetapi berusaha memberikan yang terbaik”
(Arif Yuono)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS IV
Arif Yuono
Universitas Sanata Dharma
2020
Siswa dapat termotivasi untuk belajar dengan adanya media. Adanya
media pembelajaran berupa buku bergambar dapat menarik perhatian siswa dan
menjadikan siswa memberikan respon awal terhadap proses pembelajaran. Buku
yang bergambar juga dapat membantu siswa untuk memudahkan memahami isi
bacaan. Pemberian materi berupa pendidikan lingkungan hidup pada buku
bergambar sangat tepat untuk menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya
menjaga lingkungan sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
modifikasi dari Sugiyono. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk
dan mengetahui kualitas produk. Langkah-langkah dalam pengembangan
penelitian ini adalah (1) tahap analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3)
tahap desain produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji
coba produk, (7) tahap revisi produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan lembar kuesioner. Wawancara
digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SDN 1 Tlogolele, Selo,
Boyolali. Kuesioner digunakan untuk validasi kualitas produk oleh ahli media,
guru kelas IV SDN 1 Tlogolele, Selo, Boyolali, dan 10 siswa kelas IV SDN 1
Tlogolele sebagai subjek penelitian.
Berdasarkan validasi yang dilakukan, ahli media memberikan skor
dengan rata-rata 3,94. Kepala Sekolah memberikan skor dengan rata-rata 4,06.
Guru Kelas IV memberikan skor dengan rata-rata 4,18. 10 siswa kelas IV dengan
rata-rata 4,31. Dari keseluruhan skor yang didapat, rata-rata yang diperoleh adalah
4,12 dengan kategori “Baik”. Penilaian buku cerita bergambar ini ditinjau dari
lima aspek yaitu: (1) Tujuan dan pendekatan, (2) Desain dan pengorganisasian,
(3) Isi kebahasaan, (4) Keterampilan Bahasa, dan (5) Metodologi.
Kata kunci: pendidikan lingkungan hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPING PICTURE BOOKS BASED ENVIRONMENTAL
EDUCATION FOR READING LESSON OF IV
Arif Yuono
Sanata Dharma University
2020
Students can be motived to learn with the media. The learning of media
in the form of picture books can attract the attention of students and make the
students give an initial response to the learning process. Picture books can also
help students to easy understand the contents of reading. The provision of material
in the form of environmental education on picture books very appropriate to foster
students awareness of the importance of maintaining the surrounding
environment.
This study uses research and development modifications of Sugiyono.
The purpose of this study was to develop a product and knowing the quality of the
product. The steps in the development of this study were (1) problem analysis, (2)
data gathering, (3) product design, (4) product validation, (5) design revisions, (6)
product trials, (7) product revision. The instrument used in this study is a list of
interview questions and the questionnaire. Interviews were used for analysis needs
to teachers grade IV SDN 1 Tlogolele, Selo, Boyolali. A questionnaire was used
to validate the quality of the product by media experts, teachers grade IV SDN 1
Tlogolele, Selo, Boyolali as a research subject.
Based on the validation conducted, media experts give point with an
average score of 3,94. The head teacher with an average 4,06. Fourth grade
teacher with and average 4,18. 10 fourth grade elementary school students with an
average of 4,31. Of the overall score obtained, the average obtained was 4,12 with
a category of “Good”. Rate this picture story book in terms of five aspects: (1)
Objectives and approach, (2) Design and organization, (3) Fill in the language, (4)
Language Skills, and (5) Methodology.
Keywords: environmental education
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho
dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini selesai karena bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada:
1) Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan dan
Ilmu Pendidikan.
2) Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., Kaprodi PGSD.
3) Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd., Wakaprodi PGSD dan dosen
pembimbing I yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
menyelesikan skripsi ini.
4) Brigitta Erlita Tri Anggadewi M.Psi., dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5) Ahli media selaku validator yang telah membantu memaksimalkan
penelitian ini.
6) Guru kelas IV SD Negeri 1 Tlogolele, Selo, Boyolali selaku narasumber
dan validator.
7) Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan
memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah.
8) Para guru SD Negeri 1 Tlogolele, Selo, Boyolali yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9) Ayah dan Ibu penulis, Bapak Suhartono dan Ibu Nurjanah, yang selalu
memberikan doa dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.5 Definisi Operasional ................................................................. 6
1.6 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ......................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8
2.1 Kajian Pustaka .......................................................................... 8
2.1.1 Buku Cerita Bergambar ....................................................... 8
2.1.1.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar .............................. 8
2.1.1.2 Tujuan Buku Cerita Bergambar .................................... 8
2.1.1.3 Komponen Buku Cerita Bergambar ............................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan membaca ...... 20
2.1.3 Tahap Perkembangan Siswa ................................................ 21
2.1.4 Gerakan Literasi Sekolah ..................................................... 27
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................... 28
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 29
2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 33
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 33
3.2 Prosedur Pengembangan .......................................................... 35
3.3 Uji Coba Terbatas ..................................................................... 35
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 38
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................. 39
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................ 45
3.3.5.1 Teknik Analisis Data Kualitatif .................................... 45
3.3.5.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif .................................. 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 49
4.1 Analisis Kebutuhan .................................................................. 49
4.2 Deskripsi Produk Awal............................................................. 52
4.3 Data Uji Coba dan Revisi ......................................................... 55
4.3.1 Data Validasi Ahli media dan Revisi Produk ...................... 56
4.3.2 Data Validasi Guru SD dan Revisi Produk .......................... 57
4.3.3 Data Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk ......................... 57
4.4 Kajian Produk akhir dan Pembahasan ...................................... 60
4.4.1 Isi Buku Cerita Bergambar .................................................. 61
4.4.2 Pembahasan ......................................................................... 62
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 67
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 67
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 68
5.3 Saran ......................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70
LAMPIRAN ..................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar pertanyaan wawancara untuk guru SD Kelas IV .................. 40
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesionar uji validasi untuk ahli dan guru ........................ 41
Tabel 3.3 Instrumen kuesioner uji validasi untuk ahli dan guru ...................... 41
Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner uji validasi untuk siswa ..................................... 43
Tabel 3.5 Instrumen kuesioner uji validasi untuk siswa .................................. 43
Tabel 3.6 Acuan skor kuesioner untuk ahli, guru, dan siswa ........................... 44
Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara guru SD kelas IV .............................. 50
Tabel 4.2 Komentar dan revisi ahli media ....................................................... 56
Tabel 4.3 Komentar dan revisi guru SD kelas IV ............................................ 56
Tabel 4.4 Data hasil validasi 10 siswa SD kelas IV ......................................... 58
Tabel 4.5 Komentar 10 siswa SD kelas tinggi ................................................. 58
Tabel 4.6 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan .................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Prosedur pengembangan menurut Sugiyono .................................. 34
Bagan 3.2 Modifikasi prosedur pengembangan menurut Sugiyono ................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Revisi penjelasan gambar ............................................................. 60
Gambar 4.2 Revisi pengenalan tokoh utama.................................................... 60
Gambar 4.3 Revisi akhir cerita......................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 1 Tlogolele ........ 74
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Ahli media .................................................... 75
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru SDN 1 Tlogolele ................................. 79
Lampiran 4 Data Hasil Validasi Siswa ........................................................... 87
Lampiran 8 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan ................ 107
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 108
Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................... 109
Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar .............................................................. 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Republik Indonesia Nomer 2 Tahun 1989 dalam
pendidikan dan pengajaran strategi pembelajaran sekolah (Chomaidi, 2018: 5)
menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan dan/atau latihan bagi peranannya di masa
akan datang. Jenis Pendidikan adalah Pendidikan yang dikelompokkan sesuai
dengan sifat dan kekhususan tujuannya. Jenjang Pendidikan adalah suatu
tahap dalam Pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan
pengajaran. Salah satu jenis pendidikan adalah tentang lingkungan hidup.
Peserta didik perlu diberikan pendidikan lingkungan hidup dengan tujuan
untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan lingkungan sekitarnya.
Mengingat di era modern ini masih banyak orang yang tidak peduli bahkan
memiliki egois yang tinggi dengan keadaan di lingkungan sekitarnya.
Lingkungan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Lingkungan bukan saja menjadi tempat hidup manusia
melainkan juga berperan dalam mendukung berbagai aktivitas yang dilakukan
oleh manusia. Kondisi lingkungan sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia.
Sikap dan perilaku manusia akan menentukan baik buruknya kondisi suatu
lingkungan (Hamzah, 2013: 1). Sebagai contoh banjir dan tanah longsor yang
terjadi di beberapa wilayah di Indonesia ini. Salah satu penyebab bencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
alam tersebut bisa disebabkan karena ulah manusia. Membuang sampah yang
tidak bisa terurai misalnya saja plastik. kaca, bahkan logam dibuang begitu
saja di sungai sehingga dapat menyebabkan aliran sungai tidak bisa mengalir
dengan lancar, maka aliran air akan meluap kedaratan. Contoh yang lain,
penebangan pohon secara liar yang tidak diimbangi dengan penanaman pohon,
dapat menyebabkan hutan menjadi gundul. Sehingga saat hujan deras air dapat
membuat tanah menjadi lunak sehingga bisa menyeret longsor ke pemukiman
pendudukan.
Hamzah (2013: 1) menyatakan bahwa kondisi alam sangat dipengaruhi
oleh perilaku manusia. Pendidikan yang dimulai dari dini tentang lingkungan
hidup yang baik dan benar akan menghasilkan individu yang peduli di
Sekolah Dasar sangat penting karena akan membuat anak mengerti seluk
beluk lingkungannya. Pendidikan lingkungan hidup untuk anak menekankan
pada keterampilan yang bisa memberikan pengalaman kepada anak untuk
memecahkan masalah lingkungan hidupnya. Pendidikan lingkungan hidup
perlu diberikan sejak sedini mungkin agar anak memahami dan peduli
terhadap lingkungan sekitar. Anak dapat berpartisipasi untuk menjaga
lingkungan sekitar dan turut mengajak keluarga, tetangga, juga masyarakat
untuk peduli terhadap lingkungan hidup.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kepedulian
anak terhadap lingkungan dengan melalui buku bergambar. Menurut
Nurgiyantoro (2005: 152) buku bergambar merupakan salah satu strategi
dalam menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya. Buku bergambar
menjadi daya tarik untuk semangat membaca buku. Ilustrasi yang disiratkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dalam bacaan memperjelas makna kata karena ilustrasi merupakan teks visual
dengan maksud agar buku tampil menarik dan anak tertarik untuk membaca
buku. Adanya suatu media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar. Siswa dapat termotivasi untuk belajar
dengan adanya media. Oleh karena itu, adanya media pembelajaran berupa
buku bergambar dapat menarik perhatian siswa dan menjadikan siswa
memberikan respon awal terhadap proses pembelajaran. Buku yang bergambar
juga dapat membantu siswa untuk memudahkan memahami isi bacaan.
Sehingga anak dapat memiliki gambaran yang jelas dari isi bacaan tersebut.
Pemberian materi berupa pendidikan lingkungan hidup pada buku bergambar
sangat tepat untuk menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga
lingkungan sekitarnya. Pendidikan lingkungan hidup ini diharapkan dapat
menanamkan rasa kepedulian dan rasa cinta anak terhadap lingkungannya
sendiri.
Hasil dari wawancara yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2018
dengan guru kelas 4 SDN 1 Tlogolele Ngadiraja Selo Jawa Tengah,
menyatakan bahwa siswa kelas atas rata-rata sudah bisa membaca, namun ada
beberapa siswa yang belum bisa membaca lancar. Guru kelas 4 tersebut
menyatakan bahwa perlu media yang dapat membangkitkan minat baca siswa.
Sebagian buku yang ada di sekolah adalah buku teks yang tidak bergambar,
sehingga siswa enggan untuk membacanya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
agar dapat memberikan solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan
kurang minatnya siswa terhadap keinginan untuk membaca buku sekaligus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
untuk meningkatkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup. Maka
dari itu, peneliti melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas 4”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
yaitu:
1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis
Pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 4
SDN 1 Tlogolele?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis Pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 4 SDN 1
Tlogolele?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian pengembangan ini yaitu:
1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis
Pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 4
SDN 1 Tlogolele.
2. Mendeskripsikan buku cerita bergambar berbasis Pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 4 SDN 1 Tlogolele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Produk akhir penelitian ini berupa buku cerita bergambar berbasis
Pendidikan lingkungan hidup muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk
siswa kelas 4.
Dengan membaca buku cerita bergambar ini, diharapkan siswa dapat
meningkatkan kemampuan membaca secara mandiri serta kesadaran akan
lingkungan sekitar, sehingga tidak perlu bantuan guru.
2. Bagi Guru
Guru biasanya menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan
materi pembelajaran. Buku cerita bergambar ini dapat menambah
pengetahuan guru untuk memvariasi media pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan membaca serta kesadaran siswa kelas 4
mengenai lingkungan sekitarnya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar sebagai salah satu
media pembelajaran untuk mengajarkan membaca dan Pendidikan
lingkungan hidup.
4. Bagi prodi PGSD
Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD
Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita
bergambar berbasis Pendidikan lingkungan hidup muatan pelajaran
membaca dalam pelajaran Bahasa Indonesia serta Pendidikan lingkungan
hidup untuk siswa kelas 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Buku cerita bergambar adalah buku bacaan yang menyuguhkan cerita
dengan menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar
ilustrasi.
2. Pendidikan lingkungan hidup adalah sebuah proses yang membantu
menumbuhkan, mengembangkan, dan mendewasakan perilaku dan sikap
yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat untuk
berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
3. Pembelajaran membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis untuk
mengembangkan kompetensi membaca pada suatu lingkungan belajar.
4. Masa kelas atas sekolah dasar yang berlangsung antara usia 9 atau 10
tahun sampai 12 atau 13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas IV, V, dan
VI sekolah dasar.
5. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah suatu usaha atau kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah sebagai upaya untuk
menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah:
Sampul buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
dibuat menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CC 2015. Latar belakang sampul
berwarna coklat. Pada sampul terdapat gambar pohon yang menjulang tinggi
berwarna hitam. Pada sudut kiri atas terdapat nama penulis. Sampul dicetak
menggunakan kertas Ivory ukuran A4.
Isi buku cerita ditulis menggunakan font Comic Sans MS. Isi buku
meliputi kata pengantar, cerita, dan lembar untuk menuliskan refleksi. Buku cerita
bergambar dibuat dengan bermacam-macam warna untuk menarik minat siswa.
Buku cerita bergambar memberikan pembelajaran nilai-nilai Pendidikan
lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.
Buku cerita bergambar menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Buku
cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung. Buku cerita bergambar memiliki
gambar dan teks yang saling berkaitan. Ilustrasi yang terdapat pada buku cerita
bergambar memperjelas latar, rangkaian cerita, dan karakter. Tata letak gambar
dan tulisan proposional. Buku cerita berukuran panjang 21 cm dan lebar 15 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Buku Cerita Bergambar
a. Pengertian Buku Cerita Bergambar
Menurut Mitchell dalam Nurgiyantoro (2005: 153), buku cerita
bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan
keduanya saling menjalin. Baik gambar maupun teks sendiri belum
cukup untuk mengungkapkan cerita secara lebih mengesankan, dan
keduanya saling membutuhkan untuk saling mengisi dan saling
melengkapi. Pendapat tersebut didukung oleh Nurgiyantoro (2005: 152)
yang menyatakan bahwa buku cerita bergambar adalah buku bacaan cerita
yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar
ilustrasi. Toha (2010: 18) menambahkan buku cerita bergambar adalah
buku yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar.
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah buku bacaan yang
menyuguhkan cerita dengan menampilkan teks narasi secara verbal dan
disertai gambar-gambar ilustrasi.
b. Tujuan Buku Cerita Bergambar
Cerita bergambar dapat memberikan porsi alternatif kreatif kepada
anak didik secara menyeluruh. Dengan memberikan cerita bergambar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
anak didik tak bakal tinggal diam, berpangku tangan melamun dalam
menerima pelajaran. Penjelasan tersebut didukung oleh Raines (2002: 7)
yang mengemukakan bahwa dengan buku cerita bergambar anak menjadi
terinspirasi, membantu anak dalam perkembangan apresiasi kultural,
memperluas pengetahuan anak, menimbulkan kesenangan tersendiri bagi
anak, mengembangkan imajinasi anak dan dapat memotivasi anak untuk
lebih banyak menggali literatur. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:
159) menambahkan bahwa buku cerita bergambar dapat membantu anak
terhadap pengembangan dan perkembangan emosi.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan buku
cerita bergambar adalah memperluas pengetahuan anak, mengajak siswa
aktif, mengembangkan imajinasi anak, dan membantu anak terhadap
pengembangan dan perkembangan emosi.
c. Komponen Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar yang dikembangkan pada penelitian ini
terdapat dua komponen utama, yaitu gambar dan teks.
1) Gambar
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai.
Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum yang dapat
dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Ahsan dkk, 2019:17).
Menurut Limbong (2020: 18) gambar merupakan sarana manusia
untuk berpikir secara kongkrit maupun abstrak. Salah satu fungsi
gambar adalah sebagai penyampaian sebuah ekspresi perasaan,
sebagai media penyampaian informasi, dan berbagai fungsi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
gambar lainnya. Sadiman (2012: 31) mengemukakan dalam membuat
gambar yang baik harus memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai
berikut:
a) Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
seperti orang melihat benda sebenarnya.
b) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas,
menunjukkan poin-poin pada gambar.
c) Ukuran relatif, gambar dapat memperbesar atau memperkecil
benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang
belum dikenal atau belum pernah dilihat anak maka anak akan
sulit membayangkan besar benda tersebut. Untuk menghindari hal
itu hendaknya dalam gambar tersebut terdapat sesuatu yang
dikenal anak sehingga membantu anak membayangkan gambar.
d) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar
yang baik tidak menunjukkan objek/benda dalam keadaan diam
tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
e) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar anak
sendiri seringkali lebih baik.
f) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2) Teks
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (dalam Ain, 2011:
16) terdapat empat unsur kelayakan media teks (termasuk didalamnya
buku bergambar) antara lain:
a) Komponen isi, mencakup kesesuaian dengan kurikulum,
keakuratan materi, materi pendukung pembelajaran.
b) Komponen kebahasaan, meliputi kesesuaian pemakaian bahasa
dengan tingkat perkembangan anak, pemakaian bahasa yang
komunikatif, pemakaian bahasa memenuhi syarat dan keruntutan
dan keterpaduan alur pikir.
c) Komponen penyajian, meliputi teknik penyajian , penyajian
pembelajaran, dan kelengkapan informasi.
d) Komponen kegrafisan mencakup ukuran buku, desain kulit buku
dan desain isi buku.
d. Jenis-jenis Buku Cerita Bergambar
Menurut McElmeel (2002) jenis-jenis buku cerita bergambar sebagai
berikut:
1) Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan, atau
sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang
termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita
fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Historis
Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta
atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya,
tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah.
3) Informasi
Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi
factual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya,
yang berguna untuk menambah ketrampilan, wawasan, dan juga bekal
teoritis dalam batas tertentu bagi anak.
4) Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang
mulai kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.
5) Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya
bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat di masa lampau.
6) Kisah Nyata
Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah
situasi atau peristiwa.
2. Pendidikan Lingkungan Hidup
a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup
Koesoema (2007: 53) menyatakan bahwa pendidikan merupakan
sebuah proses yang membantu menumbuhkan, mengembangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mendewasakan, membuat yang tidak tertata atau liar menjadi semakin
tertata, semacam proses penciptaan sebuah kultur dan tata keteraturan
dalam diri maupun dalam diri orang lain. Menurut Wuryandari (2015:
244) lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,
yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung
maupun tidak langsung.
Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya mengubah perilaku
dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu
permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang
akan datang (Setyowati, 2014: 2). Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik
agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional
serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk
dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia
(Pratomo, 2009: 8).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
lingkungan hidup adalah sebuah proses yang membantu menumbuhkan,
mengembangkan, dan mendewasakan perilaku dan sikap yang dilakukan
oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang.
b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Konferensi Tbilisi 1977 (dalam Hamzah, 2013: 48) tujuan pendidikan
lingkungan hidup sebagai berikut:
(1) Pengetahuan, untuk membentuk peserta didik memperoleh
pemahaman dasar tentang lingkungan hidup secara keseluruhan dan
masalah-masalah yang berhubungan dengannya.
(2) Sikap, untuk membantu peserta didik memperoleh seperangkat nilai-
nilai dan sikap peduli terhadap lingkungan hidup serta motivasi
untuk berpartisipasi secara aktif dalam memperbaiki dan melindungi
lingkungan hidup.
(3) Kepedulian, untuk membantu peserta didik mengembangkan
kepedulian dan sensitivitas terhadap lingkungan hidup secara
keseluruhan dan masalah-masalah di dalamnya.
(4) Keterampilan, untuk membantu peserta didik memperoleh
keterampilan dalam mengidentifikasi, menyelidiki, dan memecahkan
masalah-masalah lingkungan hidup.
(5) Partisipasi, untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
secara aktif memasuki semua jenjang pekerjaan pada masa datang
yang berkenaan dengan masalah-masalah lingkungan hidup.
Maftuchah Yusuf (dalam Hamzah, 2013: 49) mengemukakan bahwa
tujuan pokok yang hendak dicapai dalam pendidikan lingkungan hidup
adalah, (1) membantu anak didik memahami lingkungan hidup dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tujuan akhir agar mereka memiliki kepedulian dalam menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup serta sikap yang bertanggung jawab, dan
(2) memupuk keinginan serta memiliki keterampilan untuk melestarikan
lingkungan hidup agar dapat tercipta suatu sistem kehidupan bersama, di
mana manusia dapat melestarikan lingkungan hidup dalam sistem
kehidupan bersama dengan bekerja secara rukun dan aman.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan lingkungan hidup adalah (1) memperoleh pemahaman dasar
tentang lingkungan hidup, (2) memperoleh seperangkat nilai-nilai dan
sikap peduli terhadap lingkungan hidup, (3) mengembangkan kepedulian
dan sensitivitas terhadap lingkungan hidup, (4) memperoleh keterampilan
dalam mengidentifikasi, menyelidiki, dan memecahkan masalah-masalah
lingkungan hidup, dan (5) memupuk keinginan serta memiliki
keterampilan untuk melestarikan lingkungan hidup.
c. Program Adiwiyata
Salah satu media untuk melakukan pendidikan lingkungan hidup
kepada siswa dan cara agar siswa sadar akan lingkungannya adalah
dengan diadakannya program adiwiyata. Program adiwiyata adalah salah
satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup (Anonim, 2010: 5). Sekolah dasar
sebagai salah satu lembaga formal, memiliki peran yang sangat penting
dalam rangka membantu terwujudnya program adiwiyata. Pelaksanaan
adiwiyata itu sendiri secara langsung berhubungan dengan siswa melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pendidikan berbasis lingkungan hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian
atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal di mana dapat diperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan
menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program
Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan (Agustiningsih, 2015: 178).
Anonim (2010: 5-6) menyatakan bahwa indikator program adiwiyata
ada beberapa kriteria yaitu (1) Pengembangan Kebijakan Sekolah, untuk
mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka
diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung pelaksanaan
kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar program adiwiyata, yaitu partisipasif dan
berkelanjutan; (2) pengembangan kurikulum berbasis lingkungan,
penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat
dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik; (3)
pengembangan kegiatan berbasis partisipasif, untuk mewujudkan sekolah
yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan
dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup; (4) pengelolaan
dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah, dalam mewujudkan
sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana
prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa program
adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan
Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran
warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yang dapat
terwujud di pendidikan sekolah dasar, karena sekolah dasar sebagai salah
satu lembaga formal yang memiliki peran penting dalam rangka
membantu terwujudnya program adiwiyata.
3. Pembelajaran Membaca
a. Pengertian Pembelajaran Membaca
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 1 ayat 20 (dalam Iskandarwassid, 2009: 264) tertulis
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kompleksitas dalam kegiatan pembelajaran juga terdapat pada
pembelajaran membaca. Pembelajaran membaca harus
memperhatikan kebiasaan cara berfikir teratur dan baik. Hal ini
disebabkan membaca sebagai proses yang sangat kompleks dengan
melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi, seperti ingatan,
pemikiran, daya khayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan
masalah.
Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk
mendapatkan ilmu dan pengetahuan (Olivia, 2008: 3). Tarigan (2008:
7) menambahkan bahwa pengertian membaca adalah sebagai suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis. Pembelajaran membaca merupakan
salah satu aspek pembelajaran bahasa Indonesia yang diarahkan untuk
mengembangkan kompetensi membaca (Nurhayati, 2009).
Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa pengertian
pembelajaran membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis
untuk mengembangkan kompetensi membaca pada suatu lingkungan
belajar.
b. Tujuan Membaca
Tarigan (2008: 9-10) menjelaskan bahwa tujuan utama dalam
membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna (meaning)
berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif kita dalam
membaca. Kumara (2014: 1) menambahkan tujuan proses membaca
adalah menerima atau memahami pesan yang terkandung dalam
teks/tulisan.
Menurut Prasetyono (2008: 58) tujuan membaca sebagai berikut:
1) Tujuan membaca seseorang adalah untuk mendapatkan sebuah
informasi. Informasi yang dicari pembaca biasanya tentang fakta
dan kejadian yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Tujuan dari sumber membaca adalah agar cita dirinya
meningkat. Tujuan ini bukan merupakan kebiasaan membaca,
akan tetapi dilakukan sesekali di depan orang lain.
3) Ada yang beranggapan bahwa tujuan dari membaca hanya untuk
melepaskan diri dari kenyataan, misalnya pada saat seseorang
merasa jenuh dan sedih.
4) Membaca dengan tujuan rekreatif, maksudnya di sini membaca
untuk mendapatkan kesenangan atau hiburan.
5) Orang membaca biasanya juga mempunyai tujuan apa-apa,
hanya karena main-main, karena tidak tahu apa yang harus dia
lakukan, jadi hanya untuk mengisi waktu senggang.
6) Tujuan membaca yang tinggi biasanya untuk mencari kehidupan
atau pengalaman dan mencari nilai kehidupan lainnya.
Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa tujuan
membaca adalah mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan, dan menerima atau memahami pesan yang
terkandung dalam teks/tulisan.
c. Tahap-tahap Membaca
Owens (dalam Ngaliman, 2014: 36-37) menjelaskan tahap
perkembangan membaca dibedakan menjadi lima, yaitu:
1) Tahap pertama terjadi pada anak usia 6-7 tahun, anak akan
memusatkan pada kata-kata lepas dalam kalimat sederhana atau
cerita sederhana. Agar mereka dapat membaca, mereka perlu
mengetahui sistem tulisan, cara mencapai kelancaran membaca,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
terbebas dari kesalahan membaca. Pada tahap ini, mereka harus
dapat mengintegrasikan bunyi dan sistem tulisan. Pada usia 7-8
tahun, anak telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku
kata, dan kata yang diperlukan untuk membaca.
2) Tahap kedua, terjadi pada kelas III dan IV. Mereka dapat
menganalisis kata-kata yang diketahuinya menggunakan pola
tulisan, dan kesimpulan yang didasarkan pada konteksnya.
3) Tahap ketiga, yakni pada usia anak ketika duduk di kelas V hingga
kelas VIII SMP. Pada tahap ini, terlihat perkembangan yang pesar
dalam membaca yaitu tekanan membaca tidak lagi pada pengenalan
tulisan tetapi pada pemahaman.
4) Tahap keempat, sekitar akhir SMP hingga SMA/SMK. Mereka
menggunakan keterampilan tingkat tinggi, misalnya penyimpulan
dan pengenalan pandangan penulis untuk meningkatkan
pemahaman.
5) Tahap kelima, yaitu pada tingkat perguruan tinggi dan seterusnya.
Pada tahap terakhir ini, biasanya orang dapat mengintegrasikan dan
menanggapi secara kritis bahan bacaan.
d. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Membaca
Rahim (2007: 16) memaparkan faktor yang mempengaruhi
membaca permulaan adalah:
1) Faktor Fisikologis
Faktor fisikologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan
neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya
belajar membaca.
2) Faktor Intelektual
Secara umum, intelegensi anak tidak sepenuhnya
memengaruhi berhasil atau tidaknya anak dalam membaca
permulaan. Faktor metode mengajar guru, prosedur, dan
kemampuan guru juga turut mempengaruhi kemampuan membaca
permulaan anak.
3) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga memengaruhi kemajuan kemampuan
membaca siswa. Faktor lingkungan itu mencakup latar belakang
dan pengalaman siswa di rumah, dan social ekonomi keluarga
siswa.
4) Faktor Psikologis
Faktor lain yang juga memengaruhi kemajuan kemampuan
membaca anak adalah faktor psikologis. Faktor ini mencakup
motivasi, minat, dan kematangan sosial, emosi, serta penyesuaian
diri.
4. Tahap Perkembangan Siswa
Yusuf (2009: 178) menjabarkan fase anak sekolah (usia sekolah dasar)
menjadi 7, yaitu:
a. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah mampu untuk
mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan
kognitif, misalnya membaca, menulis, dan menghitung. Pada usia SD
daya piker anak sudah berkembang ke arah berpikir konkret dan
rasional. Anak mampu mengklasifikasikan (mengelompokkan),
menyusun, atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung)
angka-angka atau bilangan, serta mampu untuk melakukan
perhitungan (menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagikan).
b. Perkembangan Bahasa
Usia SD merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan
mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Anak sudah
menguasai sekitar 2.500 kata dan pada akhir usia 12 tahun, anak sudah
menguasai 50.000 kata. Melalui keterampilan membaca dan
berkomunikasi dengan orang lain, anak sudah gemar membaca atau
mendengarkan cerita yang bersifat kritis. Pada usia ini, tingkat
berpikir anak sudah lebih maju, dia banyak menanyakan soal waktu
dan sebab-akibat.
c. Perkembangan Sosial
Perkembangan social pada anak-anak sekolah dasar ditandai
dengan adanya perluasan hubungan, di samping dengan keluarga juga
dia mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group)
atau teman sekelas, sehingga ruang lingkup gerak hubungan sosialnya
telah bertambah luas. Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan
menyesuaikan diri-sendiri (egosentris) kepada sikap yang cooperative
(bekerjasama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
orang lain). Anak dapat berminat terhadap kegiatan-kegiatan teman
sebayanya, dan bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi
anggota kelompok (gang), dia merasa tidak senang apabila tidak
diterima dalam kelompoknya.
d. Perkembangan Emosi
Pada usia SD, anak mulai menyadari bahwa penggunaan emosi
secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Kemampuan mengontrol
emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan).
Emosi-emosi secara umum yang dialami pada usia SD adalah marah,
takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan
kegembiraan (rasa senang, nikmat, atau bahagia).
e. Perkembangan Moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar salah atau
baik buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada usia SD, anak
sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orangtua atau
lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah dapat
mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah
atau baik-buruk.
f. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Pada periode anak SD merupakan masa pembentukan nilai-nilai
agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Anak dibiasakan untuk
beribadah, melakukan ibadah sosial, yakni menyangkut akhlak
terhadap sesame manusia, seperti hormat kepada orangtua, guru, dan
oran lain; memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pertolongan; menyayangi fakir miskin; memelihara kebersihan dan
kesehatan; bersikap jujur dan bersifat amanah (bertanggung jawab).
g. Perkembangan Motorik
Pada anak usia SD, ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas
motorik yang lincah dan pada usia ini merupakan masa yang ideal
untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan melukis, mengetik
(computer), berenang, main bola, dan atletik.
Keempat tahapan perkembangan intelektual yang dipaparkan oleh
Piaget (dalam Salkind, 2009: 326) adalah sebagai berikut:
1) Tahapan sensorimotor (berlangsung sejak lahir sampai usia 2 tahun)
Dimulainya pikiran simbolis pada bayi, yang menggambarkan
bahasa anak usia dini. Inteligensi dan tindakan dalam periode ini
berasal dari pengalaman-pengalaman perseptual indrawi dan
sensorimotor anak. Komponen terpenting pada perkembangan
seorang anak adalah adanya kesempatan untuk bertindak terhadap
lingkungan dengan cara yang tidak dibatasi.
2) Tahapan praoperasional (berlangsung dari usia 2 sampai usia 7 tahun)
Pada tahap kedua ini anak belajar merekayasa symbol-simbol
yang merepresentasikan lingkungan: dengan demikian dimulailah
kemampuan berbahasa. Permulaan dan perkembangan bahasa
merupakan kejadian yang paling berarti dalam tahapan ini. Tahapan
praoperasional merupakan titik balik yang istimewa dalam
perkembangan kognitif. Untuk pertama kalinya, pemikiran menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
proses simbolik untuk memahami dunia. Contoh yang paling jelas
mengenai hal ini adalah perkembangan bahasa.
3) Tahapan operasional konkret (berlangsung dari usia 7 sampai 12
tahun)
Pada saat anak sampai usia kira-kira 7 tahun, kemampuan kognitif
anak ditandai oleh tiga sifat khas: ketidakmampuan menggunakan
sudut pandang lain (egosentrisme), pemusatan hanya pada satu
dimensi pengalaman yang berakar pada informasi perseptual indrawi
(centration), dan ketidakmampuan melakukan operasi yang
membutuhkan pembalikan. Dalam tahapan operasional konkret,
ketiga sifat khas ini mengalami perubahan struktur, dan perubahan ini
menggambarkan peralihan dramatis dari pemikiran yang basisnya
tidak logis menuju pemikiran yang basisnya logis.
Alasan utama menggunakan istilah konkret pada tahapan ini
adalah karena kebanyakan operasi anak pada titik ini masih terikat
dengan konsep-konsep di mana anak mengalami beberapa
pengalaman.
4) Tahapan operasional formal (berlangsung dari usia 12 tahun sampai
masa dewasa)
Anak dalam tahapan operasional formal adalah bahwa yang
tersebut kemudian tidak dibatasi oleh pengalaman-pengalaman
perseptual yang terjadi di sini dan pada saat ini; mereka bisa
menggunakan pertimbangan masa lalu dan masa yang akan datang
ketika dihadapkan pada situasi-situasi yang baru. Kebanyakan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mereka bisa dengan terampil menangani berbagai persoalan atau
pertanyaan abstrak mengenai situasi-situasi yang berlawanan dengan
fakta. Para remaja mengembangkan apa yang oleh Piaget disebut
sebagai pemikiran operasional formal, berupa pemecahan masalah
dan analisis sistematis.
Izzaty, dkk (2008: 116-117) mengutarakan bahwa masa kanak-kanak
akhir dibagi menjadi dua fase dan masing-masing fase tersebut memiliki
ciri-ciri sendiri, yaitu:
a. Masa kelas bawah sekolah dasar yang berlangsung antara usia 6 atau
7 tahun sampai 9 atau 10 tahun, biasanya mereka duduk di kelas I, II,
dan III sekolah dasar. Ciri-ciri siswa masa kelas bawah adalah
sebagai berikut:
1) Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi
sekolah.
2) Suka memuji diri sendiri.
3) Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan,
tugas atau pekerjaannya itu dianggap tidak penting.
4) Suka membandingkan dirinya dengan siswa lain, jika hal itu
menguntungkan dirinya.
5) Suka meremehkan orang lain.
b. Masa kelas atas sekolah dasar yang berlangsung antara usia 9 atau 10
tahun sampai 12 atau 13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas IV,
V, dan VI sekolah dasar. Ciri-ciri siswa masa kelas atas adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1) Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari.
2) Ingin tahu, ingin belajar dan realistis.
3) Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
4) Siswa memandang bahwa nilai sebagai ukuran yang tepat
mengenai prestasi belajarnya di sekolah.
5) Siswa suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk
bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam
kelompoknya.
5. Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan literasi sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,
kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah,
orang tua/ wali murid peserta didik), akademis, penerbit, media massa,
masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan,
dunis usaha, dll). Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa
pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan
kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah
membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target
sekolah) (Wiedarti, 2016: 7).
Faizah (2016: 2) menambahkan gerakan literasi sekolah juga dapat
diartikan sebagai sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Tujuan khusus dari GLS,
yaitu (1) menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah; (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat; (3)
menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan
ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan; (4)
menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai stratego membaca.
Berdasarkan penjabaran di atas Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
adalah suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan
melibatkan warga sekolah sebagai upaya untuk menjadikan sekolah
sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga
sekolah mampu mengelola pengetahuan.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini
dapat dipaparkan sebagai berikut:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Noor Alfu Laila dan Yati (2014)
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Buku Cerita Terhadap
Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah di
Banjarmasin”. Penelitian ini memaparkan bahwa salah satu media yang tepat
untuk merangsang siswa agar lebih tertarik untuk membaca adalah dengan
menggunakan media buku cerita. Karena setiap anak suka dengan cerita,
selain itu media buku cerita juga merupakan media yang relatif murah dan
mudah dicari. Penggunaan media buku cerita dalam pembelajaran ini
diharapkan mampu menjadi alat bantu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Evi Hasim dengan judul
“Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas II Melalui Cerita Bergambar Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN III Bulila Kec. Telaga Kab.
Gorontalo”. Latar belakang penelitian ini adalah kebanyakan siswa belajar
pasif, hanya beberapa orang siswa yang mengikuti pelajaran dengan baik.
Siswa yang pasif hanya duduk diam saat guru menyampaikan materi.
Sehingga guru sulit mengira apakah siswa ini mengerti apa yang disampaikan
guru ataukah tidak mengerti sama sekali. Berdasarkan hasil penelitian dan
didukung oleh hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa cerita bergambar
dapat meningkatkan minat baca sehingga anak termotivasi pada gemar
membaca.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Anisa Muslicha (2015) dengan
judul “Metode Pengajaran Dalam Pendidikan Lingkungan Hidup Pada
Siswa Sekolah Dasar (Studi Pada Sekolah Adiwiyata di DKI Jakarta)”.
Menurut Muslicha dalam mengajarkan pendidikan lingkungan hidup, seorang
guru harus memahami apa saja faktor yang dapat mempengaruhi efektifnya
kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar tidak terlepas dari
keputusan guru dalam memilih sebuah atau beberapa metode untuk
mengajarkan suatu pembelajaran kepada peserta didik.
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan dan/atau latihan bagi peranannya di masa akan datang.
Jenis Pendidikan adalah Pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dan kekhususan tujuannya. Jenjang Pendidikan adalah suatu tahap dalam
Pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran. Salah satu
jenis pendidikan adalah tentang lingkungan hidup. Peserta didik perlu
diberikan pendidikan lingkungan hidup dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kepedulian akan lingkungan sekitarnya. Mengingat di era
modern ini masih banyak orang yang tidak peduli bahkan memiliki egois
yang tinggi dengan keadaan di lingkungan sekitarnya.
Pendidikan lingkungan hidup adalah sebuah proses yang membantu
menumbuhkan, mengembangkan, dan mendewasakan perilaku dan sikap
yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat untuk berperan
aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang.
Pendidikan lingkungan hidup untuk anak menekankan pada keterampilan
yang bisa memberikan pengalaman kepada anak untuk memecahkan masalah
lingkungan hidupnya. Pendidikan lingkungan hidup perlu diberikan sejak
sedini mungkin agar anak memahami dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Anak dapat berpartisipasi untuk menjaga lingkungan sekitar dan turut
mengajak keluarga, tetangga, juga masyarakat untuk peduli terhadap
lingkungan hidup.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kepedulian
anak terhadap lingkungan dengan melalui buku bergambar. Buku yang
bergambar juga dapat membantu siswa untuk memudahkan memahami isi
bacaan. Sehingga anak dapat memiliki gambaran yang jelas dari isi bacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tersebut. Pemberian materi berupa pendidikan lingkungan hidup pada buku
bergambar sangat tepat untuk menumbuhkan kesadaran siswa akan
pentingnya menjaga lingkungan sekitarnya. Pendidikan lingkungan hidup ini
diharapkan dapat menanamkan rasa kepedulian dan rasa cinta anak terhadap
lingkungannya sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
agar dapat memberikan solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan
kurang minatnya siswa terhadap keinginan untuk membaca buku sekaligus
untuk meningkatkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup. Maka
dari itu, peneliti melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas 4 SDN 1 Tlogolele”.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas, rumusan pernyataan penelitian adalah
sebagai berikut:
a) Bagaimana mengembangkan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
kelas atas ?
b) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas
menurut ahli media ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas
menurut guru bahasa Indonesia SD ?
d) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas
menurut hasil uji coba terbatas ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and
development (R&D). Sugiyono (2010: 407) menyatakan bahwa research and
development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Trianto (2010: 206)
menambahkan bahwa research and development adalah rangkaian proses atau
langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan akhir dari R&D adalah menghasilkan suatu produk yang dianggap
handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi; produk yang
dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan;
proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis
data secara empiris (Sanjaya, 2013: 130).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa research and
development (R&D) adalah metode penelitian untuk menghasilkan suatu
produk melalui tahap-tahap pengujian dan revisi dengan langkah-langkah
dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada.
Sugiyono (2012:298) menerangkan bahwa langkah-langkah penelitian
R&D terdapat 10 (sepuluh) tahapan yaitu (1) tahap potensi dan masalah, (2)
tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap validasi desain,
(5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk, (7) tahap revisi produk, (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tahap uji coba pemakaian, (9) tahap revisi produk, dan (10) tahap produksi
massal.
Bagan 3.1 Tahapan pengembangan menurut Sugiyono
Dari sepuluh tahap tersebut, peneliti hanya menggunakan tujuh tahap
yaitu (1) tahap analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain
produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba
produk, (7) tahap revisi produk dan produk akhir hasil uji coba terbatas.
Tahap (8) revisi produk, tahap (9) uji coba pemakaianm dan tahap (10)
produksi massal dihilangkan karena terbatasnya waktu pada penelitian ini.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tlogolele 1 yang beralamat di
Ngadiraja, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 6 siswa kelas 4 di SDN Tlogolele 1.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2018 – Nopember 2019.
Analisa
masalah
Pengumpu-
lan data
Desain
produk
Validasi
desain
Revisi
desain
Produksi
massal
Revisi
produk
Uji coba
pemakaian
Revisi
produk
Uji coba
produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan ini berisi tentang langkah-langkah penelitian
yang dilakukan oleh peneliti dari tahap awal menganalisis masalah sampai
dengan tahap akhir revisi produk dan menghasilkan sebuah produk akhir.
Peneliti menghasilkan produk akhir berupa buku cerita bergambar mengenai
pendidikan lingkungan hidup yang ditujukan bagi siswa sekolah dasar kelas
bawah. Penelitian ini menggunakan tujuh langkah yaitu (1) tahap analisis
masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap
validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk, dan (7)
tahap revisi produk.
Bagan 3.2 Prosedur pengembangan yang dilakukan peneliti
Langkah penelitian pengembangan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Potensi dan masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
nilai tambah (Sugiyono, 2012: 298). Masalah adalah penyimpangan antara
Langkah 1
Analisis masalah
Langkah 2
Pengumpulan data
Langkah 3
Desain produk
Produk Akhir
Langkah 6
Uji coba produk
Langkah 5
Revisi desain
Langkah 4
Validasi desain
Langkah 7
Revisi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono, 2012: 299). Potensi dan
masalah pada penelitian ini bersumber dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada salah satu guru kelas SD Wonolelo 3, Sawangan,
Magelang yang dilakukan pada tanggal 13 Maret 2018. Wawancara ini
bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang terjadi di
lapangan berhubungan dengan pembelajaran membaca siswa SD kelas
bawah.
b) Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara.
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi untuk
membuat produk tertentu sehingga dapat mengatasi permasalahan
kebutuhan belajar siswa.
c) Desain produk
Tahap desain produk digunakan peneliti untuk mendesain produk yang
akan digunakan. Peneliti mendesain produk buku cerita bergambar tentang
pendidikan lingkungan hidup yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi
belajar siswa sehingga dapat digunakan sebagai pembelajaran di sekolah
dan diharapkan mempermudah siswa dalam membaca juga memahami
buku cerita bergambar tersebut.
d) Validasi desain
Tahap validasi desain digunakan untuk mengetahui produk yang dibuat
efektif atau tidak. Pada tahap ini, peneliti menghadirkan beberapa tenaga
ahli yang sudah berpengalaman pada bidang yang berkaitan dengan
produk yang dibuat peneliti untuk menilai produk tersebut, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya untuk diperbaiki
sebelum digunakan.
e) Revisi desain
Tahap revisi desain ini untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
yang ditemukan dari hasil validasi oleh beberapa ahli. Perbaikan ini
digunakan untuk membuat produk yang dibuat peneliti agar lebih baik saat
digunakan di lapangan.
f) Uji coba produk
Peneliti melakukan tahap uji coba produk setelah produk yang dibuat
divalidasi oleh tim ahli dan dilakukan perbaikan desain produk. Tahapan
ini untuk mengetahui kualitas dari produk yang sudah dibuat. Hasil dari uji
coba ini diperoleh dari refleksi yang diberikan oleh siswa yang melakukan
uji coba untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi produk jika digunakan
untuk memecahkan permasalahan yang ada.
g) Revisi produk
Tahap revisi produk dilihat dari hasil refleksi siswa, apabila hasilnya
produk yang dibuat dalam memecahkan permasalahan belum mendapatkan
hasil yang maksimal, maka akan dilakukan revisi produk agar dapat
digunakan secara efektif dan efisien. Hasil revisi produk ini sebagai
produk akhir berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan kuesioner.
1. Wawancara
Menurut Widoyoko (2012: 40) wawancara merupakan suatu proses
tanya jawab atau dialog lisan antara pewawancara (interviewer) dengan
responden atau orang yang diinterviu (interviewee) dengan tujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Esterberg (dalam
Sugiyono, 2015: 231-233) menyatakan bahwa terdapat tiga macam
wawancara, antara lain adalah wawancara terstruktur (terikat dengan
instrumen yang telah disusun), wawancara semiterstruktur (lebih bebas,
menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana responden
dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara tidak terstruktur
(wawancara bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman untuk
pengumpulan datanya).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur.
Peneliti menyusun atau membuat instrumen wawancara (daftar
pertanyaan) terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara dengan
narasumber. Wawancara dilakukan kepada guru SDN Tlogolele 1.
2. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2010: 199), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner termasuk dalam teknik pengumpulan data non tes. Kuesioner ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
diberikan kepada tim ahli yang terdiri dari 33 pernyataan, sedangkan untuk
siswa terdiri dari 10 pernyataan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner pernyataan
tertutup sehingga peneliti telah menyediakan alternatif jawaban yang harus
dipilih responden. Kuesioner untuk tim ahli dan siswa meliputi tujuh aspek
yaitu (1) Desain produk, (2) Kemudahan penggunaan, (3) Konsistensi, (4)
Format, (5) Organisasi, (6) Kemanfaatan buku, (7) Kualitas materi. Bentuk
kuesioner yang diberikan untuk siswa disesuaikan dengan bahasa yang
mudah dipahami dan pola pikir siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman
wawancara dan lembar kuesioner.
1. Pedoman Wawancara
Sugiyono (2012: 137), wawancara merupakan teknik pengumpulan
data yang digunakan untuk melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan serta untuk mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Pada penelitian ini
wawancara dilakukan dengan guru kelas 4 di SDN Tlogolele 1 dengan
menggunakan pedoman wawancara terstruktur untuk melakukan survey
kebutuhan. Daftar pertanyaan wawancara ini mengacu pada analisis
kebutuhan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup.
Berikut daftar pertanyaan wawancara yang dilakukan kepada guru SD
kelas 4 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.1 Daftar pertanyaan wawancara untuk guru SD kelas 4
Daftar pertanyaan wawancara No. Item
Sejauh mana kesulitan siswa dalam pembelajaran
membaca? 1
Kesulitan apa yang bapak temui ketika
mengajarkan membaca kepada siswa? 2
Bagaimana minat siswa dalam membaca? 3
Apakah bapak merasa membutuhkan buku cerita
untuk membantu siswa belajar membaca? 4
Menurut bapak, bagaimana peran buku cerita
dalam membantu siswa belajar membaca? 5
Apakah pendidikan lingkungan hidup sudah
diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas? 6
Apakah pendidikan lingkungan hidup perlu
diajarkan kepada siswa? 7
Menurut bapak, apa manfaat mempelajari
pendidikan lingkungan hidup untuk siswa? 8
Bagaimana kesadaran siswa tentang lingkungan
hidup? 9
Menurut bapak, perlukah siswa membaca buku
cerita bergambar tentang pendidikan lingkungan
hidup untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang
lingkungan melalui pembelajaran membaca?
10
2. Lembar Kuesioner
Peneliti mengumpulkan data melalui kuesioner untuk memperoleh
data hasil validasi produk buku cerita bergambar berbasis lingkungan
hidup yang telah dikembangkan melalui uji validasi produk yang
dilakukan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas 4, dan satu orang siswa
kelas 4. Kuesioner digunakan untuk mengetahui kualitas buku cerita
bergambar yang dibuat oleh peneliti. Melalui kuesioner, peneliti akan
terbantu untuk melakukan revisi produk berdasarkan komentar dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang diberikan oleh ahli, guru, dan siswa. Berikut merupakan kisi-kisi
kuesioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk ahli dan guru
No. Topik Nomor
Pertanyaan
1.
Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2, 3, 4
Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan
lingkungan hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13
3.
Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
Setelah membuat kisi-kisi validasi, kemudian disusunlah instrumen
kuesioner untuk melakukan penilaian kualitas produk buku cerita. Berikut
adalah contoh dari instrumen kuesioner untuk ahli dan guru yang
digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.3 Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk ahli dan guru
No. Aspek yang Dinilai Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita
2. Judul buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca
lebih lanjut
3. Judul cover buku membawa
pesan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
disampaikan
4. Warna cover buku cerita
menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami
oleh siswa kelas rendah
6. Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan
hidup berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari
7. Isi buku cerita
menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga mudah
dibaca dan dipahami siswa
kelas atas
8. Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang saling
berhubungan
9. Tampilan buku lebih
dominan gambar
dibandingkan teks
10. Gambar buku cerita jelas
dan mudah dibedakan
11. Ilustrasi buku cerita
memperjelas latar,
rangkaian cerita, penjiwaan
dan karakter
12. Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas
rendah
13. Isi buku berhasil memikat
siswa untuk terus mengikuti
jalan cerita
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik
15. Pemilihan jenis huruf
menarik perhatian siswa
16. Jenis huruf pada buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
memiliki tingkat mudah
dibaca yang baik bagi siswa
17. Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu
sempit memudahkan siswa
untuk membaca
Total Skor
Rata-rata skor
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk siswa
No. Topik Nomor
Pertanyaan
1.
Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2
Isi buku
a. Isi cerita
b. Bahasa yang digunakan
c. Tampilan gambar dan tulisan
d. Ketertarikan isi buku
3, 4, 5, 6
3.
Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
7, 8, 9
Setelah membuat kisi-kisi validasi, kemudian disusunlah instrumen
kuesioner untuk melakukan penilaian kualitas produk buku cerita. Berikut
adalah contoh dari instrumen kuesioner untuk siswa yang digunakan dalam
penelitian pengembangan ini:
Tabel 3.5 Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Siswa
No. Aspek yang Dinilai Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita menarik
bagi siswa untuk membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Warna cover buku cerita
menarik bagi siswa untuk
membaca
B. Isi buku cerita
3. Isi cerita mudah dipahami
oleh siswa
4. Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang sesuai
5. Isi buku cerita lebih banyak
gambar dibandingkan
tulisan
6. Gambar buku cerita jelas
7. Isi buku menarik bagi siswa
untuk terus mengikuti jalan
cerita
C. Anatomi buku
8. Halaman buku tertata
dengan baik
9. Jenis huruf menarik
perhatian siswa
10. Jenis huruf mudah dibaca
bagi siswa
11. Tulisan tidak terlalu kecil
sehingga memudahkan
siswa untuk membaca
Total Skor
Rata-rata skor
Tabel 3.6 Acuan Skor Kuesioner untuk Ahli, Guru, dan Siswa
Skor Deskripsi
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
F. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Teknik analisis data kualitatif pada penelitian ini didapatkan dari
hasil pengolahan data analisis kebutuhan, data validasi ahli, dan data uji
coba terbatas. Analisis kebutuhan didapatkan dari melakukan wawancara
kepada guru SD kelas 4. Validasi ahli dilakukan oleh seorang ahli media
dan seorang guru SD kelas 4. Uji coba terbatas dilakukan oleh 6 siswa
kelas 4. Oleh karena itu, peneliti melakukan revisi terhadap produk
tersebut, sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan validator.
Komentar berupa kritik dan saran dapat digunakan untuk memperbaiki
produk yang dibuat untuk dikembangkan menjadi lebih baik.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan skor validasi yang diberikan oleh
validator ahli dan guru kelas dalam validasi produk.
Peneliti melakukan analisis data dengan langkah-langkah berikut:
1. Menghitung skor total rata-rata setiap komponen menggunakan rumus:
Keterangan : = skor rata-rata
∑ = jumlah skor
= jumlah nilai
𝑋𝑖 =∑ 𝑥
𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Menghitung rata-rata skor total dari tiap komponen
3. Mengkonversikan data kuantitatif menjadi data kualitatif sesuai dengan
panduan mengkonversikan data menurut Widoyoko (2009: 238).
Tabel 3.7 Konversi skala lima
Rumus Rata-rata Skor Klasifikasi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Keterangan :
= skor empiris
= rerata ideal
=
x (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
= simpangan baku ideal
=
x (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
Berdasarkan rumus konversi di atas, maka perhitungannya sebagai berikut :
Skor maksimal = 5
Skor minimal = 1
𝑋𝑖 =
𝑥 5
𝑆𝑏𝑖 =
𝑥 5 = 7
𝑋𝑖 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kategori sangat baik
Kategori baik
Kategori cukup
Kategori kurang
Kategori sangat kurang
𝑋 𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑋 𝑥 7
𝑋
𝑋
𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑋 𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑥 7 𝑋 𝑥 7
𝑋
𝑋
𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑋 𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑥 7 𝑋 𝑥 7
𝑋
𝑋
𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑋 𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑥 7 𝑋 𝑥 7
𝑋
𝑋
𝑋 𝑋𝑖 𝑥 𝑆𝑏𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑋 𝑥 7
𝑋
𝑋
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Buku cerita bergambar tentang lingkungan hidup yang dibuat oleh peneliti
dianggap layak apabila hasil analisis data memperoleh rerata skor lebih dari 3,4
sampai 4,2 yang berarti “baik” pada semua aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Pada bab III dijelaskan terkait langkah-langkah yang digunakan dalam
penelitian, langkah awal dalam penelitian pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
kelas atas adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
dilaksanakan dengan menggunakan wawancara. wawancara dilakukan di SD
Negeri 1 Tlogolele.
Narasumber pada wawancara untuk penelitian ini adalah guru kelas IV.
Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2018. Narasumber yang
dipilih adalah guru kelas IV karena menurut peneliti, guru kelas IV adalah guru
yang mengampu siswa kelas IV sehingga beliau memahami kebutuhan siswa
dalam pembelajaran membaca. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan membaca siswa kelas atas. Selain itu, wawancara
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana wawasan siswa tentang pendidikan
lingkungan hidup. Hal ini bertujuan agar buku cerita bergambar yang akan
dikembangkan bisa tepat sasaran dan dapat membantu siswa dalam pendidikan
lingkungan hidup serta pembelajaran membaca.
Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada kisi-kisi yang telah
dibuat. Terdapat tujuh butir pertanyaan analisis kebutuhan buku bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kelas atas. Butir soal yang pertama tentang kesulitan siswa dalam pembelajaran
membaca; butir soal yang kedua tentang kesulitan guru dalam mengajarkan
pembelajaran membaca untuk siswa; butir soal yang ketiga tentang pengajaran
pendidikan lingkungan hidup bagi siswa; butir soal yang keempat tentang
kebutuhan guru akan media untuk membantu proses pembelajaran membaca bagi
siswa; butir soal yang keenam tentang saran guru mengenai media yang dapat
membantu dalam pembelajaran membaca; dan butir soal yang ketujuh adalah
tentang pembelajaran lingkungan hidup yang disisipkan ke dalam pembelajaran
membaca.
Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IV SD
Negeri 1 Tlogolele dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara guru SD kelas IV
No. Daftar pertanyaan
wawancara
Rangkuman Hasil
Wawancara
1. Sejauh mana kesulitan siswa
dalam pembelajaran membaca?
Ada siswa yang belum lancar
membaca, beberapa siswa
masih mengeja dalam
membaca. Sebagian besar
siswa belum bisa memahami
isi dari bacaan yang dibaca.
2. Kesulitan apa yang Ibu temui
ketika mengajarkan kepada
siswa tentang pembelajaran
membaca?
Beberapa siswa yang masih
mengeja dalam membaca dan
kesulitan memahami isi dari
cerita yang dibaca,
membutuhkan waktu lama
untuk menjelaskan isi dari
sebuah cerita yang dibaca ke
siswa tersebut. Hal ini
berakibat membuat kejenuhan
siswa yang sudah lancar
dalam membaca karena harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menunggu siswa yang lain.
3. Apakah pendidikan lingkungan
hidup sudah diimplementasikan
dalam pembelajaran di kelas?
Pendidikan lingkungan hidup
sudah masuk dalam materi
pembelajaran, namun hanya
sedikit pembahasannya
sehingga siswa masih kurang
pemahamannya.
4. Apakah pendidikan lingkungan
hidup perlu diajarkan kepada
siswa?
Pendidikan lingkungan hidup
sangat perlu diajarkan kepada
siswa, mengingat setiap
makhluk hidup berinteraksi
dengan lingkungan. Jadi,
siswa perlu memahami yang
dinamakan lingkungan hidup.
5. Apakah ibu merasa bahan ajar
sekarang yang digunakan dalam
pembelajaran membaca perlu
diperbaiki atau disempurnakan?
Bahan ajar perlu diperbaiki
agar bahan ajar bisa selalu
menyesuaikan kondisi saat
ini.
6. Saran apa yang ibu berikan
terkait dengan bahan ajar
pembelajaran membaca
sekarang ini?
Bahan ajar dibuat dengan
menyesuaikan kondisi
lingkungan dimana siswa itu
belajar agar siswa dapat
memahami dengan betul.
7. Bagaimana pendapat ibu apabila
bahan ajar untuk pembelajaran
membaca juga memuat
pendidikan lingkungan hidup?
Sangat setuju karena selain
belajar membaca, siswa juga
bisa belajar mengenai
lingkungan hidup.
Berdasarkan hasil wawancara kebutuhan tersebut, narasumber menyatakan
bahwa membutuhkan bahan ajar yang bisa membuat siswa tertarik dalam
membaca sekaligus untuk belajar mengenai lingkungan hidup. Buku cerita
bergambar yang dibuat sesuai dengan kebutuhan agar membantu siswa dalam
belajar mengenai lingkungan hidup dan meningkatkan ketertarikan siswa untuk
rajin membaca, karena ilustrasi yang terdapat dalam buku cerita bergambar bisa
menguatkan pemahaman siswa. Materi yang terdapat dalam buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
bergambar adalah pendidikan lingkungan hidup. Jadi, selain pembelajaran
membaca, siswa juga sudah melakukan pembelajaran lingkungan hidup.
4.2 Deskripsi Produk Awal
Langkah selanjutnya setelah melakukan wawancara adalah merancang
buku cerita yang disesuaikan dengan kondisi di lingkungan yang menjadi tempat
penelitian. Pemaparan penyusunan buku cerita bergambar sebagai berikut :
1) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi tentang rasa syukur dan terimakasih dari
peneliti karena dapat menyusun buku cerita bergambar. Dalam
pengantar ini juga memberi sapaan untuk pembaca buku. Kata
pengantar ini diharapkan menjadi awal bacaan dari buku cerita
bergambar yang membuat pembaca tertarik untuk membaca buku
cerita bergambar tersebut.
2) Panduan Penggunaan Buku
Panduan penggunaan buku cerita bergambar akan memudahkan
pembaca untuk mengetahui dan memahami tujuan dari isi buku cerita
bergambar.
3) Konsep Buku
Konsep buku cerita bergambar yang dibuat peneliti berbasis
pendidikan lingkungan hidup. Cerita pada buku ini mengandung pesan
moral tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Dengan adanya
buku cerita bergambar ini diharapkan dapat membantu siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
memahami pentingnya menjaga lingkungan hidup dan membangun
kesadaran siswa untuk belajar tentang lingkungan hidup.
4) Tokoh
Tokoh utama pada buku cerita bergambar ini adalah seorang laki-
laki bernama Arfa. Tokoh Arfa memiliki sifat yang ramah dan suka
menolong. Tokoh ini memiliki orang tua yang mempunyai sifat
kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya.
5) Format dan Ukuran Buku
Buku cerita bergambar ini memiliki ukuran 15 cm x 21 cm.
memiliki 30 halaman termasuk sampul depan dan sampul belakang.
Buku cerita ini memiliki keterangan tambahan berupa lembar refleksi
yang ditulis oleh siswa dibagian akhir buku. Lembar refleksi dibuat
dengan tujuan agar guru maupun orangtua mengajarkan anak
merefleksikan tentang kondisi yang telah dibaca.
6) Isi dan Tema Buku
Isi dari buku cerita bergambar ini adalah karangan atau cerita
yang dibuat sendiri oleh peneliti dan memiliki nilai tentang
pendidikan lingkungan hidup. Isi dari cerita mengandung moral
tanggung jawab yang dilakukan oleh manusia melalui sebab dan
akibat dari kegiatan interaksi dengan lingkungan sekitar. Gambar dari
buku cerita ini mengambil gambar konkret yang sering dijumpai anak-
anak , serta buku dibuat dengan gambar dan warna yang menarik
namun sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
7) Judul Buku
Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Desaku yang
Malang”. Judul ini dibuat untuk menggambarkan dari isi buku cerita.
Judul dipilih dengan kata yang sederhana, singkat, dan hanya 3 kata
untuk membangkitkan rasa penasaran pembaca agar tertarik untuk
membaca buku cerita tersebut.
8) Desain Gambar
Gambar yang dibuat di dalam buku cerita menggunakan gambar
yang sederhana, memberikan kesan yang mudah dipahami anak, dan
diberikan warna yang berwarna warni sehingga menarik perhatian
siswa untuk membaca dan melihat gambarnya.
9) Teknik Pengerjaan
Pengerjaan buku cerita bergambar menggunakan program Adobe
Photoshop CC 2015. Program aplikasi tersebut digunakan untuk
membuat dari mulai sampul, gambar, hingga isi buku.
10) Warna
Warna yang dipilih untuk buku cerita bergambar menggunakan
warna yang cerah dan berwarna-warni. Hal ini digunakan untuk
menarik perhatian anak dan disesuaikan dengan ketertarikan anak usia
8 tahun.
11) Teknik Cetak
Jenis kerja yang digunakan untuk mencetak sampul buku adalah
Ivory 230, sedangkan jenis kertas yang digunakan untuk mencetak isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
buku adalah Art Papper 120. Untuk teknik penjilidan buku
menggunaan teknik penjilidan seperti buku tulis. Isi buku
menggunakan cetak bolak balik dengan gambar berada disebelah kiri
dan cerita di sebelah kanan.
4.3 Data Uji Coba dan Revisi
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas ini dicetak menjadi sebuah buku.
Setelah dicetak, kemudian diberikan kepada seorang ahli media dan seorang guru
SD kelas IV. Data yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli media dan seorang
guru SD kelas IV akan menunjukkan kualitas dari buku yang akan diuji cobakan.
4.3.1 Data Validasi Ahli media dan Revisi Produk
Ahli media yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah salah
satu Universitas Sanata Dharma. Aspek yang dinilai dari produk ini meliputi
tujuan dan pendekatan, desain dan pengorganisasian, isi kebahasaan, keterampilan
bahasa, dan metodologi.
Hasil validasi oleh ahli media memperoleh skor rata-rata 3,94. Skor yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dan di
diperoleh hasil bahwa produk penelitian ini termasuk dalam kategori baik. Ahli
media menyatakan bahwa produk penelitian ini layak untuk digunakan atau diuji
cobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran. Dari hasil validasi tersebut,
terdapat beberapa komentar-komentar beserta revisinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.2 Komentar dan revisi ahli media
No. Komentar Revisi
1 Tunjukkan tokoh utama buku Menambah cerita tentang
tokoh utama
2 Gambar perlu diperbaiki Gambar diperbaiki
3 Hilangkan kesimpulan diakhir
buku
Menghilangkan
kesimpulan diakhir buku
4.3.2 Data Validasi Guru SD dan Revisi Produk
Validasi dilakukan oleh guru kelas IV SDN 1 Tlogolele. Aspek yang
dinilai dari produk ini meliputi tujuan dan pendekatan, desain dan
pengorganisasian, isi kebahasaan, keterampilan bahasa, dan metodologi.
Hasil validasi oleh guru memperoleh skor rata-rata 4,06 dan 4,18. Skor
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dan
di diperoleh hasil bahwa produk penelitian ini termasuk dalam kategori baik. Ahli
media menyatakan bahwa produk penelitian ini layak untuk digunakan atau diuji
cobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran. Dari hasil validasi tersebut,
terdapat beberapa komentar-komentar beserta revisinya.
Tabel 4.3 Komentar dan revisi guru SD kelas IV
No. Komentar Revisi
1 Kalimat kurang jelas Memperbaiki susunan kalimat
2 Tokoh kurang ditonjolkan Diberikan pengenalan tokoh di
awal cerita
4.3.3 Data Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk
Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
yang sudah divalidasi oleh ahli media dan guru SD kelas IV. Uji coba terbatas
dilakukan oleh 10 siswa kelas atas di SDN 1 Tlogolele. 10 siswa kelas atas
tersebut terdiri dari 10 siswa kelas IV.
Uji coba terbatas dilakukan dengan meminta waktu kepada wali kelas
selama dua jam pelajaran. Dalam uji coba terbatas yang dilakukan, siswa diminta
untuk membaca buku kemudian memberikan penilaian. Setiap siswa akan menilai
keseluruhan bagian dari buku, mulai dari gambar, tulisan, isi materi, dan bentuk
visual dari buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas IV.
Setiap siswa diberikan lembar kuesioner untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas ini. kuesioner yang dibagikan kepada
siswa terdiri dari 12 pernyataan yang akan menunjukkan pendapat dan kualitas
dari buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas IV.
Berdasarkan uji coba terbatas yang telah dilakukan oleh 10 siswa kelas IV
di SDN 1 Tlogolele, didapatkan hasil skor rata-rata 4,31 dalam kategori “sangat
baik”. Berikut adalah data validasi yang diperoleh dari uji coba terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.4 Data hasil validasi 10 siswa SD kelas atas
No.
Siswa
No. Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4,27
2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4,18
3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4,46
4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4,46
5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4,36
6 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4,36
7 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4,18
8 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4,27
9 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4,36
10 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4,18
Rata-rata 4,31
Selain memperoleh data validasi, pada uji coba terbatas yang dilakukan
oleh 10 siswa kelas IV di SDN 1 Tlogolele, diperoleh komentar umum yang berisi
pendapat mereka tentang buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas IV yang sudah mereka baca.
Tabel 4.5 Komentar 10 siswa SD kelas IV
No. Siswa Komentar
1 Sangat bagus karena ada gambarnya
2 Saya senang membaca buku yang ada gambarnya
3 Saya jadi tahu tentang menjaga lingkungan
4 Bacaannya tidak membuat bosan
5 Saya senang melihat gambarnya yang warna warni
6 Saya mudah memahami ceritanya
7 Gambarnya bagus, saya jadi tahu tentang ceritanya
8 Saya senang membacanya karena tulisannya tidak
banyak
9 Saya senang melihat gambar-gambarnya
10 cerita yang ada gambarnya sangat menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dari komentar umum tersebut, dapat diketahui bahwa respon yang
diberikan oleh 10 siswa terhadap buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas sangat
memudahkan siswa memahami cerita yang akan disampaikan. Komentar yang
ditunjukkan setiap siswa menyatakan bahwa ada rasa ketertarikan membaca buku
apabila diberikan pendukung tambahan seperti gambar. Cerita yang diberikan
dengan tambahan gambar membuat siswa tidak bosan dan meningkatkan
ketertarikan untuk membacanya.
4.4 Kajian Produk akhir dan Pembahasan
Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian ini adalah buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca
siswa SD kelas IV. Produk akhir dari penelitian ini telah melalui beberapa kali
revisi, revisi oleh ahli media, revisi oleh guru SD kelas IV, dan 10 orang siswa
kelas IV di SDN 1 Tlogolele sebagai subjek uji coba penelitian. Revisi yang
dilakukan berdasarkan komentar dan saran dari ahli media dan guru SD kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.4.1 Isi Buku Cerita Bergambar
Isi buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas IV mengalami perubahan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Revisi Penjelasan Gambar
Sebelum Sesudah
Gambar 4.2 Revisi Pengenalan Tokoh Utama dalam Cerita
Sebelum Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4.3 Revisi Akhir Cerita
4.4.2 Pembahasan
Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru akan
media pembelajaran yang bisa membantu siswa dalam pembelajaran membaca
yang menarik bagi siswa. Berdasarkan hasil kuesioner, tanggapan guru mengenai
buku cerita bergambar sebagai media belajar sangat membantu. Menurut guru,
media yang menarik bagi siswa adalah buku cerita bergambar yang mempunyai
ilustrasi yang menarik, penuh dengan warna, dan dengan penyajian materi tanpa
menghilangkan bobot materi tersebut. Oleh karena itu peneliti terdorong
melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas IV.
Meskipun siswa sudah mendapatkan buku pelajaran dari sekolah, namun
buku cerita bergambar yang dikembangkan ini tidak kalah penting dalam
mendukung proses pembelajaran siswa karena buku ini bisa digunakan sebagai
buku pengayaan. Buku cerita bergambar ini dikembangkan sebagai buku
Halaman tersebut dihapus agar siswa
belajar untuk membuat refleksi dari
cerita bergambar tersebut
menggunakan kalimat sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pengayaan bagi siswa, karena dalam setiap babnya disertai dengan pertanyaan
reflektif yang bisa diisi oleh siswa. Buku cerita bergambar ini dapat membantu
siswa dalam mengetahui materu pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran
membaca secara aktif dan mandiri.
Buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat membantu guru maupun
orang tua dalam menyediakan media untuk pembelajaran membaca sekaligus
pendidikan lingkungan hidup. Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan
informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai
peranan yang utama dalam membentuk makna (Suryana, 2016:127). Manusia
tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan, karena kehidupan manusia sendiri
terjadi di lingkungan. Dengan adanya hubungan manusia dengan alam, maka
dapat dipastikan bahwa kondisi alam sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia
(Hamzah, 2013: 1). Dengan adanya media yang membahas tentang pendidikan
lingkungan hidup akan membuat anak menjadi tahu apa yang seharusnya
dilakukan terhadap lingkungan.
Dalam pengembangannya, buku cerita bergambar ini memperhatikan
perkembangan dan karakteristik dari pembaca. Sasaran dari buku cerita
bergambar ini adalah siswa SD kelas atas (kelas IV-V) yang berumur 9 atau 10
tahun – 12 atau 13 tahun. Menurut Izzaty, dkk. (2008: 116-117), ciri- ciri siswa
masa kelas-kelas atas adalah: (1) Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis
sehari-hari, (2) Ingin tahu, ingin belajar dan realistis, (3) Timbul minat pada
pelajaran-pelajaran khusus, (4) Siswa memandang bahwa nilai sebagai ukuran
yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah, (5) Siswa suka membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kelompok sebaya atau peer group untuk bermain bersama, mereka membuat
peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Buku cerita bergambar ini dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013
dengan mengambil beberapa Kompetensi Dasar dalam setiap kompetensi inti.
Peneliti mendapatkan respon positif baik dari guru maupun siswa ketika
melakukan penelitian ini. menurut guru kelas IV, sampai saat ini belum menemui
buku cerita bergambar yang dikhususkan untuk mempelajari lingkungan hidup
sekaligus digunakan untuk pembelajaran membaca. Sudjana dan Rivai (1990: 2)
mengatakan bahwa dengan penggunaan media belajar lebih menarik perhatian
siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar. Antusias siswa terlihat ketika
siswa diminta untuk melakukan uji terbatas. Siswa berebut untuk diikutkan,
sedangkan peneliti hanya membatasi siswa sebanyak 10 siswa.
Siswa mengatakan bahwa buku cerita bergambar ini menarik karena
mempunyai cerita yang mudah dipahami, ilustrasi yang bagus, dan lembar refleksi
yang bisa membuat siswa memahami tentang apa yang sudah mereka baca. Ahli
media dan guru kelas IV sebagai validator juga memberikan respon yang baik.
Hasil tersebut dapat dikatakan sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Faison (dalam Sudjana dan Rivai, 1990: 12-13) tentang penggunaan gambar dan
grafik dalam pembelajaran. Hasil penelitian Edmund Faison menunjukkan
bahawa: (1) gambar yang digunakan dalam media pembelajaran harus erat
kaitannya dengan materi pembelajaran dan berukuran cukup besar sehingga
mudah dipahami, sederhana, diproduksi dengan bagus, realistik, dan menyatu
dengan teks, (2) kualitas warna diperlukan untuk gambar-gambar yang realistik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
(3) anak-anak lebih menyukai benetuk visual yang sempurna dengan warna yang
sesuai sehingga menimbulkan kesan realistis. Berikut adalah hasil validasi buku
cerita bergambar yang didapat dari Ahli media, guru kelas IV, dan 10 orang siswa
SDN 1 Tlogolele sebagai subjek penelitian.
Tabel 4.3 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan
No. Validator Hasil Validasi
Skor Kategori
1 Ahli media 3,94 Baik
2 Kepala sekolah 4,06 Baik
3 Guru kelas IV 4,18 Baik
4 10 siswa SD kelas IV 4,31 Sangat Baik
Jumlah 16,49
Rata-rata 4,12
Kategori Baik
Dilihat dari tabel diatas bahwa dari hasil validasi ahli media memperoleh
skor 3,94 dengan kategori “baik”. Hasil validasi dari kepala sekolah memperoleh
skor 4,06 dengan kategori “baik”. Sedangkan hasil validasi dari guru kelas IV
memperoleh skor 4,18 dengan kategori “baik”. Setelah divalidasi oleh tiga
validator ahli kemudian buku cerita bergambar direvisi berdasarkan komentar dan
saran validator. Setelah direvisi dilakukan, kemudian dilakukan uji coba terbatas
kepada 10 siswa SD kelas IV SDN 1 Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten
Boyolali dan memperoleh skor 4,31dengan kategori “sangat baik”. Dalam uji coba
yang dilakukan peneliti tidak mendapat saran yang mengharuskan peneliti untuk
merevisi. Setelah dilakukan uji coba terbatas, buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk siswa SD kelas IV ini diputuskan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
digunakan untuk media pembelajaran siswa terkait pendidikan lingkungan hidup
serta pembelajaran membaca secara mandiri dan aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
PENUTUP
Bab V ini berisi (1) kesimpulan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran.
Kesimpulan merupakan hasil akhir dari penelitian yang sudah dilakukan.
Keterbatasan penelitian merupakan gambaran keadaan yang membuat penelitian
ini terbatasi. Pada bab ini juga terdapat saran, yaitu pendapat atau usulan yang
ditujukan kepada peneliti lain yang akan meneliti terkait dengan buku cerita
bergambar.
5.1 Kesimpulan
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas IV ini
menghasilkan hasil penelitian yang kemudian disimpulkan. Berdasarkan hasil
penelitian yang didapat, makan disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas dikembangkan dengan metode
pengembangan dari Sugiyono yang dimodifikasi menjadi tujuh langkah.
Langkah-langkah pengembangan tersebut adalah sebagai berikut: (1) tahap
analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4)
tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk, (7)
tahap revisi. Hasil penelitian ini adalah produk uji coba terbatas berupa buku
dengan judul “Desaku yang Malang”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5.1.2 Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas IV dikembangkan dengan kualitas
yang baik dan layak digunakan sebagai buku belajar tentang pendidikan
lingkungan hidup dan pembelajaran membaca. Penilaian buku cerita
bergambar ini ditinjau dari lima aspek yaitu: (1) Tujuan dan pendekatan, (2)
Desain dan pengorganisasian, (3) Isi kebahasaan, (4) Keterampilan Bahasa,
dan (5) Metodologi. Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli media
dengan rata-rata memperoleh skor 3,94 dengan kategori “baik”. Hasil
validasi dari kepala sekolah memperoleh skor 4,06 dengan kategori “baik”.
Sedangkan hasil validasi dari guru kelas IV memperoleh skor 4,18 dengan
kategori “baik”. Berdasarkan penilaian dari 10 siswa kelas IV SDN 1
Tlogolele memperoleh skor 4,31 dengan kategori “sangat baik”.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara
lain adalah sebagai berikut:
5.2.1 Wawancara analisis kebutuhan direncanakan dilakukan pada dua sekolah,
namun karena keterbatasan waktu wawancara hanya dilakukan di satu
sekolah.
5.2.2 Pengembangan produk hanya sampai pada produk uji coba, tidak
dilanjutkan sampai produksi massal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5.3 Saran
Saran untuk penelitian lebih lanjut terkait dengan buku cerita bergambar
adalah sebagai berikut:
5.3.1 Wawancara analisis kebutuhan dilakukan tidak hanya pada satu guru di satu
sekolah saja.
5.3.2 Melanjutkan pengembangan sampai produksi massal agar hasil penelitian
bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih, A. 2015. Pengembangan Desain E-Komik Tematik Berbasis
Pada Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Aplikasi Macromedia-
Flash Untuk Klas Permulaan Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran FKIP Universitas Jember Vol. 4, No, 4. Diunduh pada
tanggal 20 Agustus 2016 dari jurnal.unec.ac.id.
Ahsan, Muhammad dkk. 2019. Penerapan Media Pembelajaran dalam
Memperkenalkan Kosa Kata Bahasa Arab. Parepare: IAIN Parepare
Nusantara Press
Ain, F. A. 2011. Patiseri Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Muslicha, Anisa. 2015. Metode Pengajaran Dalam Pendidikan Lingkungan
Hidup Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Pada Sekolah Adiwiyata Di
DKI Jakarta). Jurnal Pendidikan, Volume 16, Nomor 2, September 2015.
Diakses 15 September 2019.
Anonim. 2010. Wujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.
Diambil dari www.depdiknas.go.id (diakses tanggal 12 Oktober 2016)
Chomaidi dan Salamah. 2018. Pendidikan dan Pengajaran Strategi
Pembelajaran Sekolah. Jakarta: PT Grasindo.
Hasim, Evi. Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas II Melalui Cerita
Bergambar Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN III Bulila Kec.
Telaga Kab. Gorontalo. Dosen Pendidikan Guru SD UNG. Diakses pada
15 September 2019.
Faizah, Dewi Utama, dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di
Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan lingkungan. Sekelumit wawasan
pengantar. Bandung: PT Refika Aditama.
Iskandarwassid. 2009. Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Izzaty, Rita Eka dkk. 2008. Perkembangan peserta didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Kumara, A. 2014. Kesulitan Berbahasa Pada Anak. Yogyakarta: PT. Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Laila, Noor Alfu dan Yati. Pengaruh Penggunaan Media Buku Cerita
Terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah di
Banjarmasin. Banjarmasin: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Antasari. Diakses pada 25 September 2019.
Limbong, Tonni dan Janner Simarmata. 2020. Media dan Multimedia
Pembelajaran: Teori & Praktik. Yayasan Kita Menulis
McElmeel, S. L. 2002. Character Education: A Book Guide for Teachers,
Librarians, and Parents. United States: Teacher Ideas Press.
Nababan. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra anak: pengantar pemahaman dunia anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhayati, Pandawa dkk. 2009. Pembelajaran membaca. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Olivia, Ferni. 2008. Teknik Membaca Efektif. Jakarta: PT Gramedia
Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia mengajarkan gemar membaca pada
anak sejak dini. Yogyakarta: Diva Press.
Pratomo, Suko. 2009. Model Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar No.
11 2009 Halaman 8-15. Bandung. Respository UPI. EDU. Diakses
September 2016.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Raines. 2002. Tujuh Belas Cerita Moral dan Aktivitas Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Rinanto, Andre. 1982. Peranan Media Audio Visual dalam Pembelajaran.
Yogyakarta: Kanisius.
Sadiman, Arief S. dkk. 2009. Media pendidikan: pengertian, pengembangan,
dan pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Salkind, Neil, J. 2009. Teori-Teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa
Media.
Sanjaya, H.W. 2013. Penelitian Pendidikan Jenism Metode dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setyowati, Dewi L.,dkk. 2014. Pendidikan Lingkungan Hidup. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Sudjana, Nana dan Rivai. 1990. Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Offset.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d.
Bandung:Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Suryana, Dadan. 2016. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi dan Aspek
Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana
Tarigan. 2008. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Toha-Sarumpet, R. K. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak: Edisi Revisi.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Widoyoko, S.E.P. 2012. Teknik penyusunan instrument penelitian.
Yogyakarta:Pustaka pelajar
Wiedarti, Pangesti, dkk. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasae dan Menengah Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wuryandari, Ganewati. 2015. Politik Luar Negeri Indonesia & Isu
Lingkungan Hidup. Yogyakarta: CV Andi.
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV SDN 1 Tlogolele, Selo, Jawa
Tengah
No. Daftar pertanyaan
wawancara
Rangkuman Hasil
Wawancara
1. Sejauh mana kesulitan siswa
dalam pembelajaran membaca?
Ada siswa yang belum lancar
membaca, beberapa siswa
masih mengeja dalam
membaca. Sebagian besar
siswa belum bisa memahami
isi dari bacaan yang dibaca.
2. Kesulitan apa yang Ibu temui
ketika mengajarkan kepada
siswa tentang pembelajaran
membaca?
Beberapa siswa yang masih
mengeja dalam membaca dan
kesulitan memahami isi dari
cerita yang dibaca,
membutuhkan waktu lama
untuk menjelaskan isi dari
sebuah cerita yang dibaca ke
siswa tersebut. Hal ini
berakibat membuat kejenuhan
siswa yang sudah lancar
dalam membaca karena harus
menunggu siswa yang lain.
3. Apakah pendidikan lingkungan
hidup sudah diimplementasikan
dalam pembelajaran di kelas?
Pendidikan lingkungan hidup
sudah masuk dalam materi
pembelajaran, namun hanya
sedikit pembahasannya
sehingga siswa masih kurang
pemahamannya.
4. Apakah pendidikan lingkungan
hidup perlu diajarkan kepada
siswa?
Pendidikan lingkungan hidup
sangat perlu diajarkan kepada
siswa, mengingat setiap
makhluk hidup berinteraksi
dengan lingkungan. Jadi,
siswa perlu memahami yang
dinamakan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5. Apakah ibu merasa bahan ajar
sekarang yang digunakan dalam
pembelajaran membaca perlu
diperbaiki atau disempurnakan?
Bahan ajar perlu diperbaiki
agar bahan ajar bisa selalu
menyesuaikan kondisi saat
ini.
6. Saran apa yang ibu berikan
terkait dengan bahan ajar
pembelajaran membaca
sekarang ini?
Bahan ajar dibuat dengan
menyesuaikan kondisi
lingkungan dimana siswa itu
belajar agar siswa dapat
memahami dengan betul.
7. Bagaimana pendapat ibu apabila
bahan ajar untuk pembelajaran
membaca juga memuat
pendidikan lingkungan hidup?
Sangat setuju karena selain
belajar membaca, siswa juga
bisa belajar mengenai
lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2
Data Hasil Validasi Ahli Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3
Data Hasil Validasi Kepala Sekolah dan Guru Kelas IV SDN 1 Tlogolele
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 4
Data Hasil Validasi Siswa (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Data Hasil Validasi Siswa (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Data Hasil Validasi Siswa (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Data Hasil Validasi Siswa (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Data Hasil Validasi Siswa (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Data Hasil Validasi Siswa (6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Data Hasil Validasi Siswa (7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Data Hasil Validasi Siswa (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Data Hasil Validasi Siswa (9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Data Hasil Validasi Siswa (10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 5
Rekapitulasi Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan
No. Validator Hasil Validasi
Skor Kategori
1 Ahli media 3,94 Baik
2 Kepala sekolah 4,06 Baik
3 Guru kelas IV 4,18 Baik
4 10 siswa SD kelas IV 4,31 Sangat Baik
Jumlah 16,49
Rata-rata 4,12
Kategori Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 6
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 7
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI