i
Pengukuran Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia Menggunakan
Modified Maqashid Syariah Index Periode Tahun 2018-2019
Nama : Syaiful Amin
Nomor Mahasiswa 14311656
Jurusan : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Keuangan
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2020
Ditulis oleh :
SKRIPSI
ii
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian akhir
guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 Progam Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Ditulis oleh :
Nama : Syaiful Amin
Nomor Mahasiswa 14311656
Jurusan : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Keuangan
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2020
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Pengukuran Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia Menggunakan Modified Maqashid
Syariah Index Periode Tahun 2018-2019
Nama : Syaiful Amin
Nomor Mahasiswa : 14311656
Jurusan : Menejemen
Bidang Konsentrasi : Keuangan
Yogyakarta 30 Maret 2021
Telah disetujui dan disahkan oleh
Dosen Pembimbing,
Abdur Rafik, SE., M.Sc.
v
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
memberi Kesehatan, kekuatan, petunjuk, dan memenuhi segala kebutuhan sehingga
skripsi ini mampu terselesaikan dengan judul “Pengukuran Kinerja Bank Umum
Syariah di Indonesia Menggunakan Modified Maqashid Syariah Index Periode
Tahun 2018-2019”. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabat. Melalui beliau kami mengenal islam agama yang
membawa rahmat bagi seluruh alam dan semoga kita sebagai umat mendapat
syafaatnya di hari kiamat. Penyusunan skripsi ini disusun untuk memenuhisyarat
mencapai gelar S-1 Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia. Penulisan menyadari skripsi ini mampu terselesaikan
karena bantuan dari berbagai pihak yang memberikan ilmu dan bimbingan kepada
penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah dan ibu penulis yang memberikan kasih sayang dengan tulus dan
menjadi madrasah pertama bagi penulis
2. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Indonesia.
vii
3. Dr. Jaka Sriyana, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Indonesia.
4. Anjar Priyono, SE., M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
5. Bapak Abdur Rafik, S.E., M.Sc. selaku dosen pembimbing, yang
memberikan waktu dan ilmunya dengan sabar sehingga skripsi ini mampu
terselesaikan.
6. Seluruh dosen jurusan Manajemen yang memberikan ilmu dan
pengetahuannya kepada penulis.
7. Semua pihak yang turut serta membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita
semua dan juga dapat menjadi amal ibadah di hadapan-Nya Amin.
Wassalamuallaikum.Wr.Wb
Yogyakarta,
Penulis,
Syaiful Amin
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Al-hamdu lillahi rabbil 'alamin, Allaahumma sholli alaa muhammadin nabiyyil
ummiyyi wa alaa aalihi wasallim. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Keluarga penulis, Bapak Muh Roji dan Mama Suripah tercinta yang telah
memberikan cinta dan kasih sayang yang begitu tulus yang tak mampu
dijelaskan dengan kata-kata, Terima kasih atas doa kalian disepertiga. Kedua
kakakku Mas Edi dan Mas Alan yang sudah menjadi kakak yang baik yang
menjadi inspirasi untuk adekmu, kepada kakak iparku mba Titi terimakasih
atas kebaikan dan perhatiannya, serta kepada keponakan-keponakanku yang
soleh dan solehah Razik, Atifa, Sheiyka, dan Sheiyna.
Kampus yang penuh kenangan Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Indonesia.
Teman-teman kuliah Bridging Prodi manajemen B Angkatan 2014.
Teman-teman kontrakan selama setahun yang penuh kenangan, Aga, Agung
dan tio.
Teman-teman KKN 345, ada Maskuri, Dino, Hadi, Ajeng, Mutiara, Nilam,
Tika, dan Velin.
Teman-temanku di kampung, Aga, syarif, eka, nandang, ihank, kholil, dan
teman-teman yang lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Teman-teman serta warga dusun stabelan, desa tlogolele yang sudah
membantu kami melewati KKN dengan suka cita.
Teman- teman kos dafuga mas Aji, bang Ruki, bang Khoirul, bang Harsa,
mas Heri, bang wahyu, bang richi dan Ajil
ix
Teman-teman main dijogja dari MAN majenang, Aziz, mas ikhsan, Atika,
Efa dan Eka
x
HALAMAN MOTO
“Sungguh Baik semua urusan dari seorang mukmin. Jika
mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika ia
mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Dan Itu pun baik baginya.”
(HR. Muslim, no. 2999)
“jika kau balas keburukan orang dengan keburukan lantas untuk
apa kamu sekolah tinggi-tinggi jika hanya bisa meniru keburukan orang
lain”
(Aa Gym)
“Dalam hidup mungkin ada banyak masalah yang akan kamu
hadapi, tapi yakinlah sebanyak apapun masalahmu, nikmat dan rahmat dari
tuhanmu masih lebih banyak, maka bersyukur, ikhtiar, dan berdo’alah
kepada-Nya. Karena Dia tidak pernah meninggalkanmu sekalipun kau
sering mengecewakan-Nya.”
(Anonim)
xi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja maqashid syariah Bank
Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2018-2019. Sampel dalam penelitian
terdiri dari 10 Bank Umum Syariah dengan total aset terbesar 2019. Penelitian ini
menggunakan data kuantitatif dan kualitatif yang ada dalam laporan tahunan Bank
Syariah. Metode yang digunakan adalah Modified Maqashid Syariah Index yang
memiliki 4 tujuan yaitu menjaga nilai dalam kehidupan manusia, menjaga
kemanusiaan, menjaga tatanan sosial, dan menjaga lingkungan, Langkah yang
dilakukan adalah menghitung rasio dan pernyataan masing-masing sampel, setelah
itu menganalisis hasil perhitungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja
tertinggi diperoleh Bank Mandiri Syariah, sedangkan yang terendah adalah BTPN
syariah
Kata kunci: Laporan tahunan, Kinerja Bank Umum Syariah, Modified Maqashid
Syariah Index,
xii
ABSTRACT
This study aims to determine the performance of maqashid sharia Islamic
Commercial Banks in Indonesia for the period 2018-2019. The sample in the study
consisted of 10 Islamic Commercial Banks with the largest total assets in 2019. This
study used quantitative and qualitative data in the annual report of Islamic Banks.
the method used is the Modified Maqashid Syariah Index which has 4 objectives,
namely protecting value in human life, protecting humanity, protecting social order,
and protecting the environment. The steps taken are calculating the ratio and
statement of each sample, after that analyze the calculation results. The results
showed that the highest performance was obtained by Bank Mandiri Syariah, while
the lowest was BTPN Syariah.
Keywords: Annual reports, Sharia Commercial Bank Performance, Modified
Maqashid Syariah Index.
xiii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI ........................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................7
1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................8
1.5 Kontribusi Penelitian .................................................................................8
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA .................................................................................9
2.1 Perbedaan Kunci Bank Syariah dan Konvensional ...................................9
2.2 Konsep Maqashid Syariah .......................................................................12
2.3 Ukuran Kinerja Pada Perbankan Syariah ................................................13
2.4 Kinerja Bank Syariah ..............................................................................27
BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................................30
3.1 Populasi dan Sampel................................................................................30
3.2 Data dan Sumber Data .............................................................................31
3.3 Definisi Operasional Variabel .................................................................31
3.4 Prosedur Analisis .....................................................................................35
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................38
4.1 Deskripsi Sampel .....................................................................................38
4.2 Statistik Deskriptif ...................................................................................42
4.3 Hasil Analisis Data ..................................................................................44
4.4 Pembahasan .............................................................................................70
xiv
BAB 5 PENUTUP ...............................................................................................75
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................75
5.2 Saran ........................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................77
LAMPIRAN ...........................................................................................................81
Bank Mandari Syariah............................................................................................81
Bank Muamalat Indonesia......................................................................................85
BANK BNI SYARIAH ..........................................................................................89
Bank Aceh Syariah .................................................................................................97
Bank BTPN Syariah .............................................................................................101
Bank Panin Dubai Syariah ...................................................................................105
Bank BCA Syariah ...............................................................................................109
Bank BPD NTB Syariah ......................................................................................113
Bank Mega Syariah ..............................................................................................117
xv
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Perbedaan bank Syariah dan bank konvensional ...................................11
Table 2.2 Ukuran kinerja metode PMMS ..............................................................14
Table 2.3 Pembobotan metode metode PMMS ......................................................15
Table 2.4 Elemen-Elemen Konsep MPEM ............ Error! Bookmark not defined.
Table 2.5 Dimensi dan elemen konsep Bedoui ......................................................19
Table 2.6 Kerangka pengukuran MMSI .................................................................22
Table 3.1 10 Total aset Bank Umum Syariah terbesar 2019 ..................................30
Table 3.2 Menjaga nilai hidup manusia .................................................................32
Table 3.3 Menjaga kemanusiaan ............................................................................33
Table 3.4 Menjaga tatanan sosial ...........................................................................34
Table 3.5 Menjaga lingkungan ...............................................................................35
Table 4.1 Statistik Deskriptif .................................................................................43
Table 4.2 Kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM) ...................................................45
Table 4.3 Kinerja Bank Muamalat Indonesia (BMI) .............................................48
Table 4.4 Kinerja BNI Syariah (BNIS) ..................................................................50
Table 4.5 Kinerja BRI Syariah (BRIS) ..................................................................53
Table 4.6 Kinerja Bank Aceh Syariah ....................................................................55
Table 4.7 Kinerja BTPN Syariah ...........................................................................58
Table 4.8 Kinerja Bank Panin Dubai Syariah (BPDS) ..........................................60
Table 4.9 Kinerja BCA Syariah .............................................................................63
Table 4.10 Kinerja Bank BPD NTB Syariah .........................................................65
Table 4.11 kinerja Bank Mega Syariah (BMS) ......................................................68
xvi
Table 4.12 Hasil penghitungan Maqashid Syariah ................................................71
xvii
DAFTAR GAMBAR
Figure 2.1 Kerangka laba-laba .............................................................................. 19
Figure 2.2 Kereangka kinerja MMSI .................................................................... 21
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan Lembaga yang penting dalam dunia modern seperti
sekarang ini, baik pemerintahan, perusahaan maupun individu membutuhkan Bank
untuk menjalankan roda pereknonomian (Mohammad, 2008)
Menurut Undang-Undang Nomor 10 (Tentang perbankan,1998) bank berfungsi
sebagai Lembaga yang menyimpan dana dari masyarakat dan menyalurkannya
Kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit maupun dalam bentuk lainnya
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan fungsi dari
bank tersebut maka dalam menjalankan bisnisnya faktor kepercayaan dari
stakeholders (pemegang saham, konsumen, pekerja, perusahaan pengguna/mitra, dan
pemerintah) merupakan hal yang sangat penting.
Penilaian kinerja menjadi penting untuk dilakukan, baik oleh pemegang saham,
konsumen, pekerja, perusahaan pengguna/mitra, pemerintah, atau pun pihak yang
berkepentingan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut.
Penilaian kinerja bank terdapat dalam laporan keuangan. Dalam laporan keuangan
terdapat informasi tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
dan juga aktivitas operasi perbankan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Namun seiring berkembangnya zaman masyarakat muslim didunia menginginkan
transaksi di zaman modern yang sesuai dengan syariat islam yag mana hal tersebut
belum mampu dipenuhi oleh bank konvensional.
Dengan alasan tersebut maka lahirlah perbankan syariah untuk menjadi solusi
atas ketidakmampuan bank konvensional dalam menerapkan syariat islam disetiap
2
kegiatan perbankannya. Bank syariah adalah lembaga yang dalam pengoperasiannya
berpegang teguh dengan syariat islam dan menghindari adanya bunga atau riba.
Keberadaan bank Syariah adalah sebagai solusi alternatif terhadap persoalaan tentang
adanya pertentangan antara bunga dengan riba. (Muhammad, 2008). Perbankan
syariah memiliki maqashid Syariah atau tujuan umum Syariah yaitu mencapai
kemaslahatan. Kemaslahatan dapat didefinisikan secara Bahasa sebagai kegunaan,
manfaat, kepentingan, kesejahteraan atau al-manfaat dalam bahasa Arab. (Shidiq et
al., 2009)
Maqashid syariah pada perbankan syariah bukan hanya untuk menghapuskan
riba, namun juga memiliki tujuan lain yaitu kekayaan dalam masyarakat, melanjutkan
investasi atas kekayaan masyarakat, memberikan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat dengan mencukupi kebutuhan dasar. Hal ini menyatakan bahwa terdapat
perbedaan mendasar antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional dari
segi penetapan tujuan.
Di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim perbankan syariah
mengalami perkembangan yang pesat, bahkan banyak bank konvensional yang
mendirikan unit usaha Syariah. (OJK, 2019) mencatat sebanyak 202 lembaga
keuangan syariah terdiri dari bank umum syariah sebanyak 14 bank, bank perkreditan
rakyat syariah sebanyak 168 BPRS, dan unit usaha syariah sebanyak 20 usaha. Tidak
hanya itu OJK (2019) juga mencatat terjadi kenaikan jumlah nasabah pada tahun
2016 sebanyak 15.4 juta nasabah bank syariah, kemudian meningkat di tahun 2017
dengan total nasabah sebanyak 17.9 juta, pada tahun 2018 jumlah nasabah bertambah
menjadi 19.9 juta, dan di bulan September 2019 total jumlah nasabah yang buka
rekening di bank syariah sebanyak 21.7 juta. Selain itu dari segi pembiayaan, bank
syariah juga mengalami pertumbuhan 8,08 persen secara tahunan Sedangkan bank
3
umum masih terkontraksi -2,41 persen hal ini menunjukkan bahwa kinerja perbankan
Syariah lebih baik dibandingkan bank konvensional.
Perkembangan pesat pada perbankan Syariah harus tetap konsisten. oleh sebab
itu bank Syariah harus memiliki kemampuan kinerja yang bagus. hal itu dapat diukur
dengan tingkat kesehatan bank, Salah satu cara untuk mengetahui tingkat Kesehatan
bank adalah dengan menghitung rasio keuangan bank agar kualitas serta kinerja bank
dapat dinilai. Selain itu, penilaian menggunakan rasio keuangan juga dapat
digunakan sebagai tolak ukur bagi perbankan di masa depan agar menjadi perbankan
yang baik dan berkelanjutan (Mudiarasan Kuppusamy 2010). Rasio yang sering
diguanakan untuk mengukur kinerja bank baik bank konvensional maupun bank
syariah adalah rasio CAMELS (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity,
Sensivity of Market Risk) dan EVA (Economic Value Added) (Amaroh, 2018).
Pengukuran kinerja bank syariah dengan menggunakan rasio keuangan yang
diadaptasi dari perbankan konvensional sebagaimana disebutkan diatas tidak mampu
memberikan penilaian secara keseluruhan terhadap kinerja bank Syariah yang
indikatornya lebih luas (Syofyan, 2017). Apabila perbankan Syariah menggunakan
pengukuran yang sama dengan perbankan konvensional untuk mengukur kinerjanya,
maka akan terdapat nilai yang tidak tepat dan tidak mewakili tujuan yang lebih luas
dari perbankan Syariah (Mohammed et al, 2008). Perbankan syariah harus
mempunyai pemikiran yang berbeda dalam melakukan pengukuran kinerja sehingga
tidak terbatas hanya pada rasio keuangan saja, tetapi juga harus dilihat dari aspek
maqashid Syariah karena ini merupakan elemen yang harus dipenuhi sebagai
pembeda dengan bank konvensional.
Berdasarkan hal itu beberapa peneliti merumuskan konsep baru untuk
pengukuran pada bank Syariah diantaranya Islamicity Disclosure Index oleh
4
(Hameed et al., 2004), Islamicity Disclosure Index merupakan konsep maqashid
Syariah yang memiliki 3 indikator, yaitu: indikator kepatuhan syariah, tata kelola
perusahaan, sosial, dan lingkungan.
Penelitian selanjutnya oleh Haniffa dan Hudaib (2007) dengan konsep yang
disebut Ethical Identitity Index yang Merupakan pengungkapan identitas etika dalam
pelaporan keuangan bank syari’ah. terdiri dari delapan dimensi identitas etika yang
seharusnya diungkapkan dalam laporan tahunan perbankan syariah, yaitu pernyataan
visi dan misi, informasi direksi manajemen atas produk, jasa, zakat, sedekah dan
pinjaman qard, komitmen terhadap karyawan, komitmen terhadap debitur, komitmen
terhadap masyarakat, dan informasi Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Kemudian (Mohammad, 2008) mengusulkan kerangka kerja dengan membuat
konsep maqasid al-Syariah. Metode ini dirumuskan berdasarkan teori
pengelompokan tujuan syariah Abu Zaharah, yaitu; 1) Mendidik individu, 2)
Menegakkan keadilan, dan 3) Memelihara kemaslahatan. Kemudian tujuan tersebut
diuraikan lagi dengan metode sekaran menjadi indikator-indikator yang memiliki
elemen-elemen, kemudian dihitung dengan rasio keuangan kinerja bank Islam
sehingga menghasilkan maqasid syariah index yang dicapai oleh suatu bank Syariah.
Selanjutnya ada riset yang dilakukan oleh (Bedoui, 2012) konsep maqashid
yang dikembangkan dari konsep Abdul Majid Najjar yang terdiri dari empat tujuan;
1) Pemeliharaan nilai hidup manusia; 2) Pemeliharaan kemanusiaan; 3)
Pemeliharaan tatanan sosial; dan 4) Pemeliharaan lingkungan. Dari keempat tujuan
tersebut memiliki delapan konsekuensi diantaranya; 1) keimanan; 2) hak asasi;
3)jiwa; 4) intelektualitas; 5) keturunan; 6) entitas sosial; 7) harta kekayaan; dan 8)
Ekologi. konsep ini menekankan pada prinsip keseimbangan. Menurut Bedoui (2012)
Islam dan syariah merupakan kesatuan antara moderatisme dan harmoni.
5
Karena itu, pendekatan maqāṣid untuk mengukur kinerja lembaga keuangan pada
prinsipnya bertujuan untuk keseimbangan tersebut.
(Mohammed et al., 2015) merupakan metode pengembangan dari PMSS yang
dinamakan MPEM (Maqasid based Performance Evaluation Model), namun terdapat
perbedaan pada teori yang digunakannya. PMMS menggunakan teori maqashid
Syariah dari Abu Zaharah, sedangkan MPEM menggunakan teori maqahid syariah
dari Imam al-Ghazali dengan 5 elemen, pemeliharaan ad-din (agama), nafs (jiwa), al-
aql (pikiran/akal), nasl (keturunan), dan maal (harta). menggunakan metode analisis
Sekaran agar dapat digunakan untuk mengukur penerapan maqashid syariah pada
bank syariah.
Selanjutnya ada penelitian dari (Asutay Harningtyas, 2015), metode ini
bernama Modified Maqashid Syariah Index (MMSI) menerapkan konsep dari Bedoui
(2012), konsep ini yang paling lengkap, karena memadukan seluruh elemen variabel
pengukuran kinerja keuangan syari’ah baik itu dari sisi maqasihd syariah (Kesesuaian
terhadap syari’ah, dan sosial) maupun dari sisi komersial (Tingkat kesehatan bank
dan profitabilitas). Beberapa indikatordari peneliti sebelumnya akan digunakan untuk
pengukuran empiris kinerja keuangan bank Syariah diantaranya, Islamicity
Disclosure Index dari Shahul Hameed (2004); Ethical Identity Index dari (Haniffa &
Hudaib, 2007); Maqaṣhid Syariah Index dari Mustafa Omar Mohammed (2008); serta
rasio CAMEL dari (Muhammad Jaffar, 2011). Delapan konsep dari Bedoui (2012)
dikembangkan ke dalam 25 dimensi, dan 112 indikator. Tidak semua indikator dari
kerangka referensi diimplementasikan Hanya indikator yang relevan saja dengan
mempertimbangkan konsekuensi. karakteristik unik dari perbankan syariah akan
disertakan dalam kerangka kerja berdasarkan nilai dan norma Islam. Di
6
antaranya, larangan riba, pemanfaatan kontrak Profit and Loss Sharing (PLS),
pembiayaan sektor riil, dan orientasi masyarakat.
Penelitian sejenis yang dilakukan di Indonesia dilakukan oleh (Syafii et al.,
2012). Menggunakan metode dari Mohammed (2008) untuk mengukur kinerja
perbankan Syariah di Indonesia dan Jordania. Sampel berjulah 4 bank, 2 bank dari
Indonesia dan 2 bank dari Jordania. penelitian ini menggunakan metode SAW.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa terdapat perbedaan kinerja perbankan syariah
di Indonesia dan di Jordania. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa belum ada
bank syariah yang mampu mencapai nilai indeks maqashid yang tinggi dalam
kinerjanya.
Selanjutnya (Ramadhani & Mutia, 2016) yang membandingkan kinerja Bank
syariah di Indonesia dan Malaysia, dengan 8 smpel bank dari Indonesia dan 9 bank
dari Malaysia. pendekatan yang digunakan adalah maqashid Syariah index dari
(Mohammad, 2008). Hasilnya adalah kinerja bank Syariah Malaysia lebih tinggi
dibandingkan bank Syariah di Indonesia.
Riset berikutnya oleh (Syofyan, 2017) yang menganalisis kinerja 4 Bank
Umum Syariah di Indonesia menggunakan Maqashid syariah index meggunakan 2
indikator yaitu pendidikan masyarakat dan kepentingan masyarakat. Hasil yang
diperoleh adalah Bank Bukopin Syariah mendapat peringkat tertinggi, peringkat
kedua diraih oleh Bank panin Syariah, ketiga Bank Mega Syariah, dan yang terakhir
adalah BCA Syariah.
Analisis dari (Wahid et al., 2018) dilakukan terhadap 6 bank Syariah di
Indonesia selama periode 5 tahun. Riset dilakukan untuk mengetahui seberapa baik
bank Syariah dalam menerapkan maqashid Syariah dengan menggunakan
pendekatan maqashid Syariah index dan profitabilitas. Hasil dari pengukuran
7
tersebut menyatakan bahwa dari segi maqashid Syariah bank dengan skor tertingi
yaitu Bank panin Syariah, sedangkan dari segi rasio profitabilitas bank dengan skor
terbaik adalah Bank Mega syariah
Kemudian penelitian yang terbaru oleh (Hapipah, 2019) yang melakukan study
pada Bank Umum Syariah periode 2017, dengan menggabungkan metode PMMS
dari mohammad (2008) dan metode Hameed (2004), Islamicity Disclosure Index,
hasilnya Bank Syariah yang memiliki kinerja dengan urutan pertama adalah Bank
Aceh Syariah, kedua adalah Bank Syariah Mandiri, ketiga adalah BNI Syariah,
keempat adalah BNI Syariah, dan kelima adalah Bank Muamalat Indonesia.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut belum banyak penelitian khususnya
di Indonesia yang menggunakan metode Modified Maqashid Syariah Index (MMSI)
dari (Asutay Harningtyas, 2015) yang merupakan konsep paling lengkap karena
memadukan elemen variabel pengukuran kinerja dari peneliti lain, sehingga penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yaitu mengukur kinerja Bank Umum Syariah di
Indonesia menggunakan metode Modified Maqashid Syariah Index (MMSI) selama
periode tahun 2018-2019.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka hal yang membuat penelitian ini
penting untuk dilakukan adalah:
1. Belum banyak penelitian yang menggunakan metode Modified Maqashid
Syariah Index (MMSI) untuk mengukuran kinerja bank syariah di Indonesia.
2. penelitian kinerja perbankan Syariah penting untuk dilakukan, karena
simpulan dari penelitian dapat memberikan informasi tingkat Kesehatan bank syariah
yang bisa digunakan sebagai referensi oleh stakeholder.
8
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pertanyaan penting penelitian
yang dirumuskan adalalah “Bagaimana kinerja bank Syariah di indonesia jika diukur
menggunakan metode Modified Maqashid Syariah Index (MMSI)”?
1.4 Tujuan Penelitian
Merujuk pada pertanyaan penelitian sebelumnya, maka tujuan penelitian ini
diarahkan untuk mengukur kinerja bank syariah di Indonesia menggunakan metode
Modified Maqashid Syariah Index (MMSI).
1.5 Kontribusi Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
Bagi bidang akademik, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang terkait dengan pengukuran
kinerja maqasid al-shari’ah di perbankan syariah dan pengembangan metode atau
model pengukuran kinerja perbankan syariah berdasarkan konsep maqasid al-
shari’ah.
b. Kontribusi Praktis
1. Bagi perbankan syariah, penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi pengukuran kinerja institusinya, dan menjadi tolak ukur untuk
memperbaiki dan meningkatkan kinerja yang sesuai dengan tujuan bank
syariah itu sendiri dan tentunya tujuan syariah (maqasid al-shari’ah).
2. Bagi pemerintah atau regulator, penelitian ini dapat menjadi acuan
pembuatan peraturan yang sesuai terkait dengan perbankan syariah di
negara masing-masing atau secara global.
9
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perbedaan Kunci Bank Syariah dan Konvensional
Bank menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-
bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank di Indonesia ada dua jenis yaitu bank konvensional dan bank Syariah.
Terdapat beberapa perbedaan diantara kedua jenis bank ini diantaranya cara bank
mendapatkan keuntungan melalui kegiatan pokoknya atau yang disebut spread based
pendapatan bank konvensional adalah dari bunga simpanan seperti giro, tabungan
maupun deposito, dan bunga dari produk pinjaman (kredit). Untuk jasa-jasa lainnya
diluar kegiatan pokok bank pihak perbankan konvensional menerapkan berbagai
biaya-biaya seperti biaya kirim, biaya administrasi, biaya tagih, biaya iuran, biaya
sewa, dan biaya lainnya. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan fee based.
Bank konvensional pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998
didefinisikan dengan menghilangkan kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”,
yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam
kegiatannya memberik an jasa dalam lalu lintas pembayaran (Abustan, 2009).
Sedangkan bank syariah merupakan bank yang kegiatan usahanya didasarkan kepada
konsep islam sesuai dengan maqashid Syariah tanpa adanya riba, Maqashid syariah
berbicara tentang tata cara hidup yang sesuai dengan syariah Islam yang mampu
memberi kemaslahatan baik didunia maupun diakhirat. Bank syariah tidak boleh
hanya mementingkan keuntungan dan keberlangsungan usahanya saja namun juga
harus memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
10
Pada dasarnya perbankan syariah menawarkan fungsi jasa yang sama dengan
yang diberikan oleh bank konvensional. Namun keduanya memiliki prinsip yang
berbeda dalam menjalankan kegiatannya. beberapa prinsip yang digunakan bank
syariah diantaranya:
1) Melarang adanya riba(bunga)
2) Melarang adanya gharar (spekulasi dan ketidakpastian, risiko)
3) Menekankan pada aktivitas yang halal
4) Mengutamakan keadilan, etika serta memenitingkan kemaslahatan bersama.
Bank Syariah mempunyai prinsip yang harus dipenuhi dalam kegiatan
operasionalnya, diantaranya:
1. Prinsip al wadiah, bank Syariah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
ingin menyimpan dananya, sehingga bank mempunyai tanggung jawab
keamanan terhadap dana simpanan tersebut, dan nasabah bisa mengambilnya
kembali tanpa pengurangan dari pihak bank.
2. Murabahah: Merupakan akad jual beli antara bank dengan nasabah, pihak bank
menyatakan harga barang yang sesungguhnya dan menjualnya kepada nasabah
dengan keuntungan yang disepakati dengan pembayaran dicicil.
3. Prinsip mudharabah atau bagi hasil, prinsip ini bisa terjadi anatra pihak Bank
sebagai pemilik dana (shahibul mal) dengan pihak nasabah sebagai pengelola
dana (mudharib).
4. Prinsip musyarakah, yaitu Kerjasama pembiayaan modal kerja anatara bank
sebagai pemilik dana dengan nasabah peminjam dana. keuntungan yang
dibagikan disesuaikan dengan nisbah yang di sepakati kedua belah pihak.
11
5. Prinsip ijarah (sewa), merupakan sewa menyewa barang yang terjadi antara bank
dengan nasabah. pihak bank sebagai pemilik barang namun hak penggunaannya
dialihkan kepada pihak penyewa atau nasabah dengan cicilan sewa yang
disepakati sampai pada akhir kesepakatan barang tersebut akan dibeli oleh
nasabah dengan sisa harga yang kecil.
6. Akad Istisna: Merupakan akad jual beli, berbeda dengan murabahah yang jual
beli dengan barang yang sudah ada dan diserahkan dimuka, sedangkan istisna
merupakan aqad jual beli terhadap barang pesanan dengan kriteria serta syarat
yang disepakati oleh kedua belah piak.
7. Pinjaman Qard: Merupakan pinjaman yang diberikan bank kepada nasabah.
Pengembaliannya sesuai pokok pinjaman tanpa adanya tambahan untuk
keuntungan bank dengan waktu pengembalian yang sudah disepakati kedua
belah pihak. (Karim, 2010).
Table 2.1 Perbedaan bank Syariah dan bank konvensional
Bank Syariah Bank Konvensional
Melakukan hanya investasi yang halal
menurut hukum Islam.
Melakukan investasi baik yang halal
maupun haram menurut hukum Islam.
Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan
sewa. Memakai perangkat suku bunga.
Berorientasi keuntungan dan falah
(kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran
Islam).
Berorientasi Keuntungan.
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk
kemitraan.
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk
kreditur-debitur.
Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai
fatwa Dewan Pengawas Syariah.
Penghimpunan dan penyaluran dana tidak
diatur oleh dewan sejenis.
Sumber : Antonio, 2012
12
2.2 Konsep Maqashid Syariah
Secara bahasa maqashid syariah terdiri dari dua kata, yaitu maqashid dan
syariah. Kata maqashid merupakan bentuk jamak dari maqshad yang berarti maksud
dan tujuan, sedangkan syariah secara bahasa mempunyai arti jalan ke sumber mata
air, yakni jalan menuju sumber kehidupan. Syariat merupakan hukum-hukum Allah
yang ditetapkan untuk manusia agar dipedomani untuk mencapai kebahagian hidup
di dunia maupun di akhirat (Asmawi, 2012: 108).
(Ashur, 2013) berpendapat bahwa banyak cendikiawan muslim yang memiliki
pendapat bahwa Syariah dapat disandingkan dengan kemaslahatan umum. Oleh
sebab itu tujuan, maksud, prinsip dan sasaran dari syariah bertujuan untuk
kemaslahatan umat manusia dan menjauhkan dari kerusakan (Auda, 2008).
Berikut pengertian konsep maqashid Syariah menurut beberapa ulama terdahulu :
a. Imam al-Ghazali berpendapat bahwa maqashid syariah adalah untuk
menciptakan kesejahteraan manusia melalui perlindungan kepada keimanan (din),
jiwa (nafs), akal (aql), keturunan (nasl) dan harta (maal) mereka. Apa saja yang
menjamin kelima hal ini dianjurkan, dan apa saja yang tidak menjamin kelima hal ini
harus dibuang.”
b. Ibnu Ashur dengan menambahkan dari konsep Imam al-Ghazali, untuk
mencapai maqashid Syariah, yaitu diantaranya 1. Iman dengan elemen kebebasan
beriman, 2. diri (jiwa) yaitu pelestarian martabat manusia dan perlindungan terhadap
hak asai manusia, 3. Intelek melalui Pendidikan untuk menghilangkan kebodohan, 4.
Keturunan dengan cara pemeliharaan keluarga, dan 5. Harta yang digunakan untuk
kesejahteraan masyarakat dan meminimalisir pendapatan tidak merata yang
menyebabkan kesenjangan
13
c. Imam al-Syathibi, berpendapat bahwa Syariah bertujuan untuk kemaslahatan
manusia baik didunia maupun diakhirat. Oleh karena itu, Ketika Alloh memberikan
kewajiban yang harus dipatuhi oleh hambanya semata-mata hanya untuk mencapai
kemaslahat untuk dirinya. Karena Alloh tidak akan menetapkan satupun hukum yang
tidak mempunyai tujuan. Syathibi berpendapat kemaslahatan mampu diwujudkan
apabila terpeliharanya 5 unsur, antara lain: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Agar kelima unsur tersebut terjaga maka dapat ditempuh dengan dua acara : 1)
seseuatu yang wujud atau ada (min nahiyah al-wujud), yaitu menjaga dan
memelihara sesuatu yang dapat menguatkan keberadaan lima unsur tersebut. 2) Dari
segi tidak ada (min nahiyah al-adam) yaitu mencegah sesuatu yang menyebabkan
kelilima unsur tersebut hilang.
Jadi inti dari syariat adalah bertujuan untuk mendatangkan manfaat dan menjauhkan
keburukan.
2.3 Ukuran Kinerja Pada Perbankan Syariah
Kinerja adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dengan memanfaatkan kekuatan yang
ada dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki untuk memaksimalkan kesejahteraan
stakeholders. Kinerja seringklali diukur dengan cara mengevaluasi dan menganalisa
laporan tahuan (annual report) perusahaan. Didalam laporan tahunan yang
diterbitkan oleh perusahaan tidak hanya berisi mengenai informasi posisi keuangan
perusahaan namun juga berisi informasi non keuangan yang berhubungan dengan
aktivitas bisnis perusahaan. informasi yang terdapat dalam laporan tahunan mampu
memberikan informasi kegiatan bisnis yang dilakukan dimasa lalu dan sering
digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
14
Rasio yang sering diguanakan untuk pengukur kinerja bank baik bank
konvensional maupun bank syariah adalah rasio CAMELS (Capital, Asset,
Management, Earning, Liquidity, Sensivity of Market Risk) dan EVA (Economic
Value Added) (Antonio et al, 2012). Namun pengukuran dengan rasio keuangan yang
diadaptasi dari perbankan konvensional ini tidak dapat menunjukkan penilaian
kinerja bank Syariah yang sesuai dengan maqashid Syariah. Jadi dibutuhkan metode
pengukuran yang berbeda.
Berikut adalah metode yang diusulkan oleh para peneliti yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja perbankan Syariah:
1. PMMS (Performance Measurement based on Maqasid al-Shari’ah).
Diprakarsai oleh Mohammed dan Razak (2008) Dirumuskan berdasarkan tiga
tujuan utama yang diadaptasi dari abu Zahrah (1997) yaitu pendidikan individu,
penciptaan keadilan, dan kepentingan masyarakat. Kemudian ketiga konsep tersebut
diturunkan dengan konsep Sekaran menjadi Sembilan dimensi-dimensi, kemudian
masing-masing dimensi diturunkan lagi ke beberapa elemen yang dapat diukur
menggunakan rasio keuangan bank Syariah.
Objek yang akan digunakan dalam pengukuran bank Syariah menggunakan indeks
maqashid Syariah adalah sebagai berikut :
Table 2.2 Ukuran kinerja metode PMMS
Tujuan
Dimensi
Elemen
Rasio Kinerja
Pendidikan
Individu
D1. Memajukan
pengetahuan
E1. Bantuan
pendidikan
R1. Bantuan
Pendidikan atau Beasiswa/ Total Biaya
E2. Penelitian R2. Biaya Penelitian/ Total Biaya
D2. Menerapkan
dan meningkatkan keterampilan baru
E3. Pelatihan R3. Biaya Pelatihan/Total
Biaya
D3. Menciptaan kesadaran atas
perbankan syariah
E4. Publikasi R4. Biaya Promosi/Total
Biaya
15
Tujuan
Dimensi
Elemen
Rasio Kinerja
Perwujudan
Keadilan
D4. Pengembalian/ pembagian yang adil
E5.
Pengembalian
yang adil
R5. Profit EqualizationReserves/ Total Pendapatan Investasi
D5. Produk dan
Pelayanan yang
terjangkau
E6. Distrubusi
fungsional
R6.Pembiayaan Mudharabah & Musyarakah/ Total Pembiayaan
D6. Penghapusan E7. Produk R7. Pendapatan Bebas
unsur-unsur negatif
yang dapat menciptakan ketidakadilan
bebas bunga Bunga/TotalPendapatan
Memelihara
Kemaslahatan
D7. Profitabilitas bank
E8. Rasio laba R8. Pendapatan bersih/Total Aset
D8. Redistribusi pendapatan danharta
E9. Pendapatan personal
R9. Zakat yang Dibayarkan/ Total AsetBersih
D9. Investasi di sektor riil
E10. Investasi di sektor riil
R10. Investasi di Sektor Riil/ Total Investasi
Sumber : Mohammad dan Razak (2008)
Masing-masing elemen tersebut mempunyai bobot rata-rata, sebagai berikut:
Table 2.3 Pembobotan metode metode PMMS
Tujuan Bobot variabel
(100%) Elemen Bobot
elemen (100%)
01.Pendidikan
(tahdhib al-
Fard)
30
E1.Hibah pendidikan 24
E2. Penelitian 27
E3. Pelatihan 26
E4. Publikasi 23
Total 100
02. Keadilan
(al- Adl)
41
E5.Pengembalian yg adil 30
E6.Distribusi fungsional 32
E7.pendapatan bebas bunga 38
Total 100
03. Maslahat
(al- Maslahah)
29
E8. Rasio profit 29
E9.Pendapatan personal 33
E10. Investasi pada sektor riil 30
Total 100
Sumber : Mohammad dan Razak (2008)
16
Kemudian semua elemen dari ketiga tujuan akan dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
T1 = B1 (E11 X R11 + E21 X R21 + E31 X R31 + E41 X R41)
Keterangan :
T1 = Tujuan pertama
B1 = Bobot untuk tujuan pertama
E11 = Bobot untuk elemen satu tujuan pertama
E21 = Bobot untuk elemen dua tujuan pertama
E31 = Bobot untuk elemen tiga tujuan pertama
E41 = Bobot untuk elemen empat tujuan pertama
R11 = Rasio elemen satu
R21 = Rasio elemen dua
R31= Rasio elemen tiga
R41= Rasio elemen empat
Tujuna kedua dan ketiga dirumuskan sebagai berikut :
Tujuan kedua :
T2 = B2 (E12 X R12 + E22 X R22 + E32 X R32)
Tujuan ketiga :
T3 = B2 (E13 X R13 + E23 X R23 + E33 X R33)
Selanjutnya menghitung maqashid index :
Maqashid index = T1 + T2 + T3
T1 = Total indikator tujuan pertama
T2 = Total indikator tujuan kedua
T3 = Total indikator tujuan ketiga
Konsep ini memiliki kekurangan karena hanya memasukkan rasio laba untuk
mengukur kinerja keuangan komersial, namun tidak memasukkan indikator yang
harusnya ada dalam pengukuran bank Syariah seperti indikator kesehatan bank,
etika, tata kelola perusahaan, dan rasio keuangan.
2. Maqasid Based Performance Evaluation Model (MPEM)
Merupakan evaluasi kinerja dari (Mohammed et al., 2015). Dikembangkan
17
berdasarkan teori al-Ghazali dan di interprestasikan oleh Ibnu Ashur. Kemudian
dikembangkan dengan metode analisis Sekaran (2000). Beliau mengatakan gagasan
ini ada karena penggunaan tolak ukur konvensional yang biasa digunakan telah gagal
mengukur kinerja bank Syariah. Sehingga, beliau khawatir bank Syariah tidak secara
ketat menerapkan dan mematuhi maqashid Syariah.
Ada beberapa tahapan dalam penelitian, yaitu mengidentifikasi konsep maqashi
syariah yang relevan, menghubungkan antara dimensi dan elemen maqashid Syariah
antara al-Ghazali dengan Ibnu Ashur, merumuskan elemen elemen untuk megukur
rasio, serta melakukan interview kepada akademisi, pakar keuangan dan bisnis
perbankan antara lain: professor keuangan, professor ekonomi, professor bisnis,
asosiasi pakar keuangan dan perbankan dan asosiasi pakar keuangan untuk
menkonfirmasi gagasannya. Hasil dari penelitian tersebut, sebagai berikut:
Table 2.4 Elemen-Elemen Konsep MPEM
Dimensi Elemen Rasio Kinerja
1.
Pemeliharaan
Agama
1. KebebasanBeragama
Pembiayaan Mudharabah &
Musyarakah/TotalPembiayaan
Pendapatan bebasriba/Total Pendapatan
Deposit
Pemerintah/TotalDeposit
2.
Pemeliharaan
Jiwa
2. PemeliharaanHarga Diri
Manusia
3. PemeliharaanHak Asasi
Manusia
Biaya CSR/TotalBeban
Distribusi Zakat/Aset Bersih
Investasi pada Muslim/Total Investasi
3.
Pemeliharaan
Akal
4. Propagasi Pemikiran
Ilmiah5. Pencegahan Brain
Drain
Investasi pada Bidang Teknologi/Total
Aset
Jumlah KaryawanResign/Total Jumlah
Karyawan
CSR untuk Pendidikan dan
Waqaf/Total BebanCSR
18
Dimensi Elemen Rasio Kinerja
4.
Pemeliharaan
Keturunan
6. Perawatan Keluarga
(Stakeholder)
Harga Pasar Saham/Harga BukuSaham
Beban Penelitian/Total Beban
Beban Pelatihan& Pengembangan/Total Beban
Laba Bersih/Total Aset
Non-PerformingFinancing/Total Pembiayaan
Pajak Dibayar/Laba SebelumPajak
Tingkat Kepuasan Pelanggan
5.
Pemeliharaan Harta
7. Kesejahteraan Masyarakat
8. Pengurangan Kesenjangan
Pembiayaan diSektor Riil/Total Pembiayaan
Pembiayaan pada
UKM/TotalPembiayaan
Pembiayaan diSegmen Agrikultur/ Total Pembiayaan
Sumber : Mohammed, et, al. (2015)
Setelah rasio ditentukan, selanjutnya Mohammed et al (2015) memberikan
konsepnya untuk dikoreksi oleh para ahli apakah sudah sesuai antar tiap komonen
dalam konsepnya. Para ahli berpendapat bahwa elemen serta rasio dalam kerangka
MPEM cukup mewakili dimensi maqashid Syariah. Namun hingga saat ini konsep
ini belum ditentukan pembobotannya, sehingga belum mampu digunakan untuk
mengukur kinerja maqashid Syariah Perbankan Syariah. Hal itu yang menyebabkan
Sampai sekarang konsep ini belum diaplikasikan dalam pengukuran empiris untuk
mengukur kinerja perbankan syariah oleh Mohammed (2015)
19
3. Metode pengukuran maqashid oleh Bedoui (2012)
Konsep Bedoui (2012) mengedepankan tanggung jawab etika dan sosial dari
bank Syariah, karena menurutnya permintaan pasar terhadap nilai etika dalam
perekonomian semakin meningkat,jika hal ini diperhatikan tentunya bisa menjadi
keunggulan kompetitif bagi perbankan Syariah. dengan konsep maqashid yang
dikembangkan Abdul Majid Najjar (2006). yang terdiri dari empat tujuan, keempat
tujuan tersebut memiliki delapan elemen. Seperti dalam tabel sebagai berikut :
Table 2.5 Dimensi dan elemen konsep Bedoui
Sumber : Bedoui (2012)
Kemudian Bedoui (2012) memvisualisasikan kedalam grafik laba-laba
Figure 2.1 Kerangka laba-laba
Sumber: Bedoui (2012)
Dimensi Elemen
Menjaga nilai hidup manusia Keimanan
Hak asasi
Menjaga kemanusiaan Jiwa
Intelektualitas
Menjaga tatanan social Keturunan
Entitas social
Menjaga lingkungan Harta kekayaan
Ekologi
20
Bedoui membuat persamaan untuk mengukur kinerja maqashid, yaitu :
Rasio pengukuranya yang diusulkan Bedoui (2012) lebih mengedepankan
unsur variabel kesesuain syariah dan sosial saja, dan tidak memasukkan unsur
profitabilitas dan tingkat kesehatan bank, sehingga perlu dikembangkan lagi, karena
kurang relevan jika digunakan untuk pengukuran kinerja bank Syariah.
4. Modified Maqashid Syariah Index (MMSI).
Metode ini merupakan pengukuran kinerja maqashid oleh (Asutay
Harningtyas, 2015) yang merupakan pengembangan dari metode pengukuran
maqashid Bedoui (2012), metode ini memadukan seluruh elemen variabel
pengukuran kinerja keuangan syariah baik itu dari sisi maqasihd syariah (Kesesuaian
terhadap syariah, dan sosial) maupun dari sisi komersial (Tingkat kesehatan bank dan
profitabilitas). Beberapa indikator dari peneliti sebelumnya yang akan digunakan
diantaranya,
1. Islamicity Disclosure Index dari Shahul Hameed (2004), metode ini mempunyai
tiga indikator, yang pertama kepatuhan syari’ah, tata kelola perusahaan, dan sosial
atau lingkungan yang nantinya berguna untuk mengukur seberapa baik bank dalam
memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan.
2. Ethical Identity Index dari Roszaini Haniffa (2007), mempunyai delapan
dimensi identitas etika yang semestinya ada dalam laporan tahunan bank syariah,
yaitu pernyataan visi dan misi, informasi direksi dan manajemen produk dan jasa,
21
komitmen terhadap karyawan, komitmen terhadap debitur, komitmen terhadap
masyarakat, zakat, sedekah dan qardhul hassan dan informasi Dewan Pengawas
Syariah (DPS).
3. Maqashid Syariah index Mustafa Omar Mohammed (2008), mengukur tiga
tujuan, pertama pendidikan individu, kedua penciptaan keadilan, dan ketiga
kepentingan masyarakat.
4. CAMELS dari (Muhammad Jaffar, 2011), tingkat kesehatan Bank diukur
berdasarkan rasio Capital (permodalan), Asset Quality (kualitas aset), management
(manajemen), Earning (permodalan), Likuidity (likiuditas), Sensitivity to Market Risk
(sensitivitas terhadap resiko pasar).
Kemudian dari delapan konsep Bedoui (2012) dikembangkan ke dalam 25
dimensi, dan 112 indikator. Namun hanya indikator yang yang relevan yang mengacu
pada konsekuensi saja yang akan diimplementasikan. Serta ada beberapa karakteristik
dari bank Syariah akan dimasukkan, diantaranya, larangan riba, pemanfaatan kontrak
Profit and Loss Sharing (PLS), pembiayaan sektor riil, dan kepentingan masyarakat.
Berikut adalah kerangka yang dibuat oleh Asutay (2015)
Figure 2.2 Kereangka kinerja MMSI
22
Kerangka maqashid syariah dari Asutay (2015) terdiri dari empat tujuan :
a. Safeguarding the value of human life (menjaga nilai kehidupan manusia),
terdiri dari keimanan dan hak dan kepentingan stakeholder
b. Safeguarding the human self (menjaga kemanusiaan), yaitu Individu dan
kecerdasan
c. Safeguarding the social (menjaga tatanan sosial) yaitu keturunan dan entitas
sosial, dan
d. Safeguarding phsycal environment (menjaga lingkungan), yaitu harta
kekayaan dan ekologi.
Penjelasan secara rinci akan di paparkan dalam tabel berikut :
Table 2.6 Kerangka pengukuran MMSI
Tujuan Konsekuensi Referensi Dimensi Rasio/Pernyataan
1. Menjaga
Mohammed
et al. (2008)
Produk
murah
Mudharabah dan
Musyarakah Mode /
Nilai 1.Faith
Jumlah Mode Investasi
kehidupan
manusia
Mohammed
et al. (2008)
Eliminasi
elemen yang
Bunga pendapatan bebas / total
pendapatan
mengandung
ketidakadila
n
Haniffa &
Hudaib
(2007)
Mendasari
tentang
filosofi dan
Nilai
- Komitmen untuk beroperasi
sesuai dengan prinsip
syariah
- Komitmen dalam
memberikan imbal hasil
sesuai dengan prinsip
syariah.
-memaksimalkan pengembalian atau nilai
23
Tujuan Konsekuensi Referensi Dimensi Rasio/Pernyataan
pemangku kepentingan
.
- melayani kebutuhan
komunitas muslim.
- Komitmen untuk terlibat
hanya dalam aktivitas
investasi halal
- Komitmen untuk terlibat
hanya dalam aktivitas
pendanaan yang halal .
- Komitmen untuk
memenuhi kontrak
sesuai syariat
- Penghargaan kepada
pemegang saham dan
nasabah
Haniffa &
Hudaib
(2007)
Produk bebas
dari bunga
dan akadnya
sesuai syariat
- Persetujuan DPS atas produk
yang dikeluarkan
-Tidak terlibat aktifitas tidak
halal
-Persetujuan menggunakan
prinsip syariah
2. Rights
&
Stakehold
ing
Haniffa &
Hudaib
(2007)
karyawan - Apresisi karyawan
- Jumlah karyawan
- Kesempatan yang sama
- Pelatihan
- kebijakan kesejahteraan
karyawaan
- pelatihan kesadaran syariat
- Pelatihan skema Mahasiswa /
perekrutan
-Pelatihan: Reward Moneter bagi
karyawan
Hameed et
al.
(2004)
Indikator
Tata Kelola
Perusahaan
- Dewan direksi terdiri di
sepertiga direktur non-eksekutif
- Dewan direksi memiliki
perwakilan dari DPS
- Direktur pensiun rotasi sekali
dalam tiga tahun dan kemudian
memenuhi syarat untuk
pengangkatan Kembali
- Pengangkatan kembali direksi
non-eksekutif tidak otomatis
- Persyaratan pengangkatan
direktur non eksekutif
diumumkan
- Rapat dewan dilakukan
setidaknya empat kali setahun
- Jumlah rapat dewan dalam
setahun dan rincian kehadiran
diungkap - Direksi menghadiri rapat
24
Tujuan Konsekuensi Referensi Dimensi Rasio/Pernyataan
minimal 75% kehadiran
- Direksi remunerasi
diungkapkan
Indikator
Tata Kelola
Perusahaan
aspek
(Keadilan
dan
Transparansi
) Komite
- Komite terdiri dari direktur
non-eksekutif yang mayoritas
independen
- Komite Remunerasi terdiri dari
direktur non-eksekutif
- Keanggotaan komite
remunerasi akan muncul dalam
laporan direksi
- Komite audit terdiri dari
minimal tiga direktur non-
eksekutif, yang mayoritas adalah
Komite audit independen
termasuk seseorang dengan
keahlian akuntansi
- Merekomendasikan auditor
eksternal di rapat umum
pemegang saham tahunan
minimaml sekali setahun
- Panitia bertemu dengan auditor
eksternal tanpa anggota dewan
eksekutif untuk meninjau
laporan keuangan
- Rincian kegiatan komite audit,
jumlah pertemuan audit yang
diadakan dalam setahun dan
rincian kehadiran setiap direktur
pribadi dalam pertemuan
diungkapkan.
- Anggota komite audit
menghadiri rapat setidaknya 75% dari pertemuan.
DPS - Kegiatan DPS
- Jumlah rapat dewan diadakan
dalam satu tahun dan rincian
kehadiran setiap anggota
- Anggota DPS menghadiri
setidaknya 75% dari pertemuan - Anggota DPS independen
lainnya - Menghadirkan seseorang
dengan keahlian akuntansi
Ketika DPS bertemu dengan
komite
- Audit dan / atau auditor
eksternal untuk meninjau
Rincian laporan keuangan
- Kegiatan DPS, jumlah rapat
dewan diadakan dalam satu
tahun dan rincian
25
Tujuan Konsekuensi Referensi Dimensi Rasio/Pernyataan
kehadiran setiap anggota pribadi
sehubungan pertemuan
diungkapkan
-Anggota DPS menghadiri
setidaknya 75% dari pertemuan
- Anggota DPS adalah
badan independen
2.Menjaga
Kemanusia
an
3.Diri sendiri Mohammed
et al.
(2008)
Investasi di
sektor riil
- Investasi di sektor ekonomi riil
4. kecerdasan Mohammed
et al.
(2008)
kemajuan
Pengetahuan
- Hibah Pendidikan/total biaya
- Biaya penelitian/total biaya
Investasi
skill baru
dan
pengembang
an
- Biaya training/total biaya
Menciptaka
n kesadaran
perbankan islam
- Biaya publisitas/total biaya
3.Menjaga
Tatanan
sosial
5. Generasi Hameed
dkk.
(2004)
Islamic
kuantitatif
indeks rasio
distribusi
yang adil
- Qard & donasi(Total
- Revenue-zakat&pembayaran
pajak)
- Biaya karyawan (Total
revenue-zakat&pembayaran
pajak)
Deviden (Total
revenue-zakat&pembayaran
pajak)
Net Profit (Total
revenue-zakat&pembayaran
pajak)
6. sosial Mohammed
et
al. (2008)
Retribusi
dari
pendapatan
dan
kekayaan
- Zakat/Net aset
Haniffa &
Hudaib
(2007)
Pembanguna
n dan sosial
. Kewajiban zakat dari Bank
- Jumlah Zakat yang dibayarkan
bank
26
Tujuan Konsekuensi Referensi Dimensi Rasio/Pernyataan
- Jumlah Zakat yang dibayarkan
pegawai
- Sumber zakat
- Penggunaan/pemanfaatan zakat
- saldo zakat yang tidak
terdistribusikan
- Alasan adanya saldo zakat
- DPS tahu bahwa sumber dan
penggunaan zakat sesuai syariat
- DPS mengetahui bahwa zakat
dihitung sesuai syariat
- Sumber amal
- Penggunaan amal
- Sumber qard al hassan
- Penggunaan qard al hassan
- Kebijakan mengadakan
pinjaman qard
- Kebijakan non pembayaran
qard al hassan
- Menciptakan kesempatan kerja
– Apresiasi dan dukungan
kepada orang yang memberikan
manfaat kepada masyarakat.
- Partisipasi dalam kegiatan
pemerintah, kegiatan sosial,
kegiatan masyarakat
- Komitmen untuk mensponsori
kegiatan masyarakat.
- Konferensi tentang ekonomi
Islam Hameed et
al.
(2004)
Indicator
sosial
- Pernyataan misi / pernyataan
kebijakan sosial
- Target sosial dan tujuan
- Perawatan konsumen
- Keterlibatan komunitas
masyarakat
4.Menjaga
lingkungan
7.Kekayaan Mohammed
et. al
(2008)
Pengembalia
n adil
- Profit Equalization Reserves
(PER)/Net or Investment Income
27
Tujuan Konsekuensi Referensi Dimensi Rasio/Pernyataan
Jaffar and
Marnavi
(2011)
Kecukupan
modal
- capital to risk ratio
Kualitas aset - Loan loss provision/total loans
Manajemen
kualitas
- Operating Expenses/operating
revenue
Kemampuan
menghasilka
n laba
- Net income/total assets
- Net income/total equities
likuiditas - Loan/total assets
- Deposits/total assets
8.
Ecology
Hameed et
al.
(2004)
Indikator
lingkungan
- Pernyataan misi /
pernyataan dari
- Kebijakan lingkungan
- Target dan tujuan lingkungan
- Menjaga lingkungan
- Melihat masalah lingkungan
- Sistem Manajemen lingkungan
- Hemat energi
- Indikator lingkungan dan target
- Laporan Emisi
Karbon
.Kontribusi
terhadap
lingkungan
Donasi lingkungan/qard and total
donation
Sumber: Asutay & Harningtyas, (2015).
2.4 Kinerja Bank Syariah
Ada beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan untuk mengukur kinerja
bank syariah diantaranya dilakukan oleh Mohammed (2008) berjudul “The
Performance Measures of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework”.
Penelitian ini pertama kali disampaikan pada konferensi IIUM tahun 2008. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji “Performance Measures based on Maqasid al-Shari’ah
28
(PMMS)” untuk mengukur kinerja maqasid Syariah dengan analisis Simple Additive
Weighting Method (SAW). Sampel berjumlah 6 bank syariah di berbagai negara.
Hasilnya menyatakan bahwa dari keenam sampel yang diuji menggunakan indeks
maqashid tidak terdapat satu bank pun yang dapat mencapai nilai yang tertinggi.
Selanjutnya penelitian dari Antonio (2012). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengukur kinerja perbankan Syariah di Indonesia dan Jordania. Sampel
berjulah 4 bank, 2 bank dari Indonesia dan 2 bank dari Jordania. penelitian
menggunakan konsep PMMS, dan menggunakan metode SAW dan MADM
(Multiple Attribute Decision Making) untuk menghitung. hasilnya terdapat perbedaan
kinerja perbankan syariah di Indonesia dan di Jordania. Kesimpulan dari penelitian
ini menyatakan bahwa belum ada bank syariah yang mampu mencapai nilai indeks
maqashid yang tinggi.
Anton Sudrajat dan Amirus Sodiq (2016) melakukan studi yang bertujuan
untuk menganalisa kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia menggunakan
konsep PMMS dari Mohammad (2008). Hasilnya menunjukkan peringkat
pencapaian kinerja maqasid al-shari’ah bank syariah di Indonesia sebagai berikut: 1)
Bank Panin Syariah, 2) BCA Syariah, 3) Bank Muamalat Indonesia, 4) Bukopin
Syariah, 5) BRI Syariah, 6) BNI Syariah, 7) Bank Syariah Mandiri, 8) Maybank
Syariah dan 9) Bank Mega Syariah.
Penelitian selanjutnya menggabungkan metode PMMS dari Mohammad
(2008) dan, “Islamicity Disclosure Index” dari Hameed (2004), riset ini dilakukan
oleh Nur Hapipah (2019) dengan melakukan study pada Bank Umum Syariah periode
2017. Hasil dari riset ini yaitu memberikan peringkat dari nilai maqashid yang
29
tertinggi hingga terendah, peringkat pertama adalah Bank Aceh Syariah, kedua
adalah Bank Syariah Mandiri, ketiga adalah BNI Syariah, keempat adalah BNI
Syariah, dan kelima adalah Bank Muamalat Indonesia
Dari penelitian terdahulu dapat peneliti simpulkan bahwa, metode PMMS
dari mohammad (2008) lah yang digunakan oleh banyak penelii khususnya di
indonesia, metode ini cukup baik hanya saja masih memiliki kekurangan karena tidak
memasukkan indikator yang harusnya ada dalam pengukuran bank Syariah, indikator
tersebut diantaranya; Tata Kelola perusahaan, etika sosial, kepedulian terhadap
lingkungan, dan rasio keuangan.
30
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini Bank Umum Syariah di. Sampel diambil
berdasarkan teknik purposive sampling yaitu dengan kriteria berikut;
1. Bank Syariah yang laporan tahunannya di publikasikan selama periode tahun
2018-2019.
2. Sepuluh Bank Syariah yang memiliki total aset terbesar di Indonesia, sehingga
seharusnya sistem syariahnya lebih bagus jika dibandingkan dengan bank
syariah dengan total aset yang lebih sedikit.
Table 3.1 10 Total aset Bank Umum Syariah terbesar 2019
No Nama bank Total aset
1 PT. Bank Syariah
Mandiri
Rp112 Triliun
2 PT. Bank Muamalat Indonesia Rp50,5 Triliun
3 PT. Bank BNI
Syariah
Rp49,98 Triliun
4 PT. Bank BRI Syariah Rp43,12 Triliun
5 PT. Bank Aceh
Syariah
Rp25,12 Triliun
6 PT. BTPN Syariah Rp15,4 Triliun
7 PT. Bank Panin
Syariah
Rp11,1 Triliun
8 PT. BCA Syariah Rp8.6 Triliun
9 PT. BPD Nusa Tenggara Barat
Syariah
Rp8.6 Triliun
10 PT. Bank Mega
Syariah
Rp8,01 Triliun
11 PT. BJB Syariah Rp7,7 Triliun
12 PT. Bank Syariah
Bukopin
Rp6,73 Triliun
31
No Nama bank Total aset
13 PT. Bank Victoria
Syariah
Rp2,2 Triliun
14 PT. Maybank Syariah Indonesia -
Sumber ; OJK 2019
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data untuk melakukan
penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan yang dipublikasikan di situs resmi masing-
masing bank periode tahun 2018 dan 2019.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Pengukuran kinerja bank Syariah dalam penelitian ini akan mengacu pada
penelitian Asutay & Harnigntyas (2015), yang merupakan pengembangan dari
metode pengukuran maqashid Bedoui (2012) terdapat 4 tujuan, 8 konsekuensi, 23
dimensi, 17 rasio dan 39 pernyataan. Pengukuran tersebut terdiri dari:
1. Menjaga nilai hidup manusia
Tujuan pertama memiliki konsekuensi,beberapa dimensi, elemen dan rasio.
dengan referensi dari konsep Mohammed (2008), Haniffa dan Hudaib (2007), dan
Hameed (2004) dimensi yang pertama iman, memiliki dua elemen dan rasio
menggunakan konsep dari Mohammed (2008), merupakan data kuantitatif untuk
mengukur penggunaan profit loss sharing (PLS) dan persentase pendapatan halal
yang mewakili penggunaan prinsip-prinsip islam. Kemudian dimensi yang lain
merupakan data kualitatif untuk mengukur komitmen bank terhadap penerapan
prinsip-prinsip Syariah, namun tidak semua indikator dari Haniffa dan Hudaib (2007)
dan Hameed (2004) digunakan hanya indikator yang relevan saja.
32
Table 3.2 Menjaga nilai hidup manusia
Konsekuensi Dimensi Rasio/Pernyataan Sumber
Data
1. Keimanan
Produk murah Mudharabah dan Musyarakah/Total
pembiayaan
Laporan
tahunan
menghilangkan
elemen negatif yang
menyebabkan
ketidakadilan
Pendapatan bebas bunga/total pendapatan
Laporan
tahunan
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen
terhadap Filosofi
dan nilai
Komitmen untuk beroperasi dengan
prinsip syariah
Skor 1 jika
diungkap,
skor 0 jika
tidak
diungkap
dalam
laporan
tahunan
Investasi pada sektor halal
Apresiasi kepada pemegang saham dan
konsumen
Produk bebas dari
bunga dan
akadnya sesuai
syariat
Produk mendapat persetujuan Dewan
Pengawas Syariah
Tidak terlibat pada aktivitas non halal
Menggunakan konsep syariah dalam
menyetujui produk
Karyawan
Pendidikan dan pelatiha untuk
karyawan
Skor 1 jika
diungkap,
skor 0 jika
tidak
diungkap
dalam
laporan
tahunan
Peluang kesempatan yang sama
Apresiasi dan imbalan Karyawan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lingkungan Kerja
Tata Kelola
perusahaan dan
keterbukaan
informasi
.Dewan direksi memiliki perwakilan
dari dewan Syariah nasional
Remunerasi direksi
Rapat dewan minimal empat kali dalam
setahun
Daftar hadir dalam rapat
Rincian kegiatan dewan pengawas
syariah
Sumber: Asutay dan Harningtyas (2015)
2. Menjaga kemanusiaan
Pada tujuan yang kedua, memiliki 2 konsekuensi yaitu self (individu) dan
kecerdasan dengan menerapkan konsep dari Mohammed (2008). Yang pertama self
mempunyai satu elemen untuk mengukur kontribusi bank dalam pemberdayaan
ekonomi sektor riil. Sementara dimensi yang kedua yaitu kecerdasan memiliki tiga
33
elemen untuk mengukur alokasi dana yang digunakan untuk kegiatan yang mampu
meningkatkan kecerdasan atau intelektualitas.
Table 3.3 Menjaga kemanusiaan
Konsekuensi Dimensi Rasio Sumber Data
3. Self
(Individu)
Investastasi pada sektor
riil
Investasi sektor riil/total pembiayaan
Laporan
tahunan
4. Kecerdasan
Pendidikan dan pelatihan Biaya Pendidikan dan pelatihan/total
biaya
Penelitian dan
pengembangan
Biaya penelitian dan
pengembangan/total
biaya
Publikasi tentang Bank
Syariah
Biaya publikasi/
total biaya
Sumber: Asutay dan Harningtyas (2015)
3. Menjaga tatanan sosial
Pada tujuan yang ketiga ada 2 konsekuensi, yang pertama keturunan,
memiliki 4 elemen indeks kuantitatif islam menggunakan konsep dari Hameed
(2004) untuk mengukur seberapa baik bank dalam memenuhi kebutuhan stakeholder.
Untuk dimensi kedua yaitu entitas sosial menggunakan kerangka kerja yang
dikembangkan oleh Mohammed (2008), Haniffa dan Hudaib (2007), dan Hameed
(2004) untuk menilai kontribusi sosial bank seperti zakat, amal dan pinjaman qardh
(pinjaman yang diberikan tanpa adanya imbalan dalam pengembaliannya).
34
Table 3.4 Menjaga tatanan sosial
Konsekuensi Dimensi Rasio/Pernyataan Sumber Data
5. keturunan
Kewajiban Qard dan
donasi
Pinjaman and sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Laporan
tahunan
Kesejahteraan karyawan Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
Kesejahteraan pemegang
saham Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
keuntungan Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman kebajikan
Kewajiban membayar zakat untuk
bank
Skor 1 jika
diungkap, skor
0 jika tidak
diungkap
dalam laporan
tahunan
Jumlah zakat yang dibayarkan bank
Jumlah penyaluran zakat
Pengesahan DPS bahwa sumber dan
pemanfaatan zakat sesuai hitungan
syariat
Jumlah zakat yang dibayar pegawai
Sumber amal serta penggunaanya
Sumber dan penggunaan dana qard
Komunitas/masyarakat Mendukung dalam cipta lapangan
pekerjaan Skor 1 jika
diungkap, skor
0 jika tidak
diungkap
dalam laporan
tahunan
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun mayarakat
Memberi sponsor kepada komunitas
Konferensi tentang ekonomi islam
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan sosial Skor 1 jika
diungkap, skor
0 jika tidak
diungkap
dalam laporan
tahunan
target dan tujuan sosial
Melayani konsumen dengan baik
Keterlibatan masyarakat
Sumber: Asutay dan Harningtyas (2015)
4. Menjaga lingkungan
Tujuan yang terakhir memilki 2 konsekuensi yaitu kekeyaan dan ekologi.
elemen kekayaan berdasarkan konsep CAMEL dan rasio Price Earning Ratio (PER).
Mohammed (2008) dan Antonio (2012) memesukkan rasio ini dalam penelitian
35
mereka. Namun, tak ada satupun yang dihitung karena datanya tidak tersedia.
Konsekuensi yang kedua Ekologi menggunakan referensi kerangka kerja Hameed
(2004) untuk menilai komitmen bank dalam pemeliharaan lingkungan.
Table 3.5 Menjaga lingkungan
Konsekuensi Dimensi Rasio/Pernyataan Sumber Data
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan Rasio kecukupan modal
Laporan
tahunan
Loan Loss ratio Loan loss Provision/total loans
Operational efficiency Operating expense/operating
Revenue
Earning Ability
Return on asset (ROA)
Return on Equity (ROE)
Liquidity Loan/Total Assets
Deposits/total Assets
8. Ekologi
Indikator lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
Skor 1 jika
diungkap, skor
jika tidak
diungkap dalam
laporan tahunan
Target dan tujuan lingkungan
Menjaga lingkungan
Memperhatikan isu lingkungan
Sistem manajemen lingkungan
penghematant energi
Indikator lingkungan dan targetnya
Pelaporan emisi karbon
Sumber: Asutay dan Harningtyas (2015)
3.4 Prosedur Analisis
Prosedur analisis pada penelitian ini akan mengacu pada penelitian Asutay &
Harnigntyas (2015). Tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Menentukkan indikator yang akan digunakan dari masing-masing dimensi yang
dapat digunakan dan relevan untuk mengukur perbankan Syariah di Indonesia.
36
2. Menghitung Rasio dan pernyataan setiap indikator, rasio kuantitatif akan dihitung
rata-rata aritmatika setiap indikatator, Untuk rasio kualitatif memberikan estimasi
atau penilaian terhadap setiap indikator yang sudah terpilih berdasarkan metode
Haniffa dan Hudaib (2007). Apabila indikator diungkap di laporan tahunan maka
diberi nilai 1, dan apabila indiator tidak diungkap didalam laporan tahunan maka
diberi nilai 0.
3. Setelah semua rasio dan pernyataan terkumpul maka semua rasio dan pernyataan
dari tiap dimensi akan dijumlahkan.
4. Selanjutnya untuk mengetahui maqashid Syariah yang dicapai Bank, maka hasil
penjumlahan dari rasio dan pernyataan setiap dimensi akan dikalikan dengan bobot
dari tujuan, dengan asumsi setiap tujuan memiliki bobot yang sama, yaitu 25%.
Drumuskan, sebagai berikut :
T1 = BK1 ( R1 + R2 + R3 + .......................... + R18 ) 1 1 1 1
T1 = Tujuan pertama “Pemeliharaan nilai hidup manusia
BK1 = Bobot konsekuensi satu
R1 1
R2 1
R3 1
…..
= Rasio satu, konsekuensi satu
= Rasio dua, konsekuensi satu
= Rasio dua, konsekuensi satu
R18 = Rasio delapan belas, konsekuensi satu 1
Tujuan kedua, ketiga dan keempat juga dihitung dengan rumus yang sama;
T2 = BK2 ( R1 + R2 + R3 + R4 ) 2 2 2 2
T3 = BK3 ( R1 + R2 + R3 + .......................... + R19 ) 3 3 3 3
37
T4 = BK4 ( R1 + R2 + R3 + .......................... + R15 )
4 4 4 4
Kemudian menghitung Muqashid Syariah masing masing bank dengan
rumus, sebagai berikut ;
Muqashid Syariah = T1 + T2+ T3 + T4
T1 = Total skor kinerja dari tujuan pertama
T2 = Total skor kinerja dari tujuan kedua
T3 = Total skor kinerja dari tujuan ketiga
T4 = Total skor kinerja dari tujuan keempat
5. Memberikan peringkat pada bank Syariah dari hasil kinerja tertinggi hingga
terendah.
38
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Sampel
1. Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah mandiri berdiri pada senin, 25 rajab 1420 Hijriah atau dalam
penanggalan masehi yaitu 1 november 1999. Dengan memadukan antara idealisme
usaha dengan penerapan nilai-nilai spiritual yang menjadi keunggulannya inilah yang
menjadi landasan bagi Bank dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
Bank Syariah Mandiri merupakan BUS dengan total aset terbesar yaitu sebesar
112 trilliun pada tahun 2019. Bank ini memiliki 1 kantor pusat yang beralamatkan di
jalan M.H Thamrin NoMenara BTPN Lantai 12 CBD Mega Kuningan, Jl. Dr. Ide
Anak Agung Gde Agung 5, Jakarta. Bank mandiri Syariah merupakan bank yang
cukup besar dengan 129 kantor cabang, dengan kantor cabang pembantu sebanyak
398 kantor, kantor kas sebanyak 50 kantor, sertaa memiliki akses jaringan ATM
sebanyak 200 ribu unit.
2. Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia atau disingkat BMI merupakan Bank Syariah
pertama di Indonesia yang berdiri pada tanggal 24 Rabiul Akhir 1412 Hijriah atau 1
November 1991 Masehi, namun beroperasi secara resmi pada 1 Mei 1992. BMI
memiliki kapasitas besar yang tidak hanya diakui di Indonesia namun juga di luar
negeri. BMI mendirikan kantor cabangnya di Kuala lumpur pada tahun 2009. Per
tahun 2019 BMI mempunyai total aset Rp50,5 Triliun, kantor cabang sebanyak 248
39
di Indonesia dan 1 kantor cabang di Malaysia. BMI juga memeiliki layanan jaringan
ATM yaitu sebanyak 619 jaringan Muamalat, serta jaringan ATM Prima dan
Bersama sebanyak 120.000 unit, Mobil Kas Keliling sebanyak 55 unit dan jaringan
ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).
3. Bank BNI Syariah
Pada tanggal 29 April tahun 2000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
membentuk Unit Usaha Syariah (UUS), UUS ini mengalami perkembangan yang
cukup pesat dari 5 kantor cabang berkembang menjadi 28 unit kantor cabang dan 31
unit kantor pembantu, namun status BNI Syaiah ini hanya sementara, hinga BNI
Syariah secara resmi berdiri sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 19 juni tahun
2010. Pada tahun 2019 BNI Syariah memiliki total aset sebesar 49,98 trilliun. Total
seluruh kantor cabang sebanyak 68 unit, 300 unit cabang pembantu, dan memiliki
202 mesin ATM dan 1500 outlet.
4. Bank BRI Syariah
BRI Syariah resmi berdiri pada tanggal 28 oktober tahun 200 dengan nama PT.
Bank BRI Syariah, berdirina Bank ini berawal dari akuisisi terhadap Bank Jasa Arta
oleh PT BRI Persero pada 19 desember 2007. Awalnya BRI Syariah merupakan Unit
Usaha Syariah hingga melakukan spin off menjadi Bank Umum Syariah pada januari
tahun 2009. Bank BRI Syariah memiliki 57 unit kantor cabang, 215 cabang pembantu
dan sekitar 539 jaringan ATM serta memiliki 2209 kantor layanan Syariah.
40
5. Bank Aceh Syariah
Bank Aceh Syariah merupakan Badan Usaha Milik daerah yang secara resmi
beroperasi dengan berlandaskan prinsip syariah Pada tanggal 5 november 2004.
Namun belum secara penuh. Hingga pada 25 maret 2015 Bank Aceh menerapkan
sistem Syariah dalam kegiatan opersaionalnya secara keseluruhan. Kantor pusat
Bank Aceh Syariah beralamat di jl. Mr. Mohammad Hasan No.9, Banda Aceh. Saat
ini per tahun 2019 Bank Aceh memiliki satu Kantor Pusat, satu Kantor Pusat
Operasional, 115 kantor cabang dan Cabang Pembantu, Kantor Kas 27 unit, dan
jaringan ATM 295 unit yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi Aceh dan Kota
Medan.
6. Bank BTPN Syariah
PT. Bank BTPN Tbk awalnya berstatus sebagai Unit Usaha Syariah. Hingga
Pada tanggal 14 Juli tahun 2014, melakukan pemisahan atau spin off dan resmi
terdaftar sebagai Bank Umum Syariah. BTPN Syariah mengklaim Sebagai Bank
yang fokus untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat prasejahtera produktif,
dengan melakukan kegiatan pemberdayaan serta literasi keuangan terhadap
perempuan. Pada tahun 2019 BTPN berkembang cukup signifikan, dengan satu
kantor pusat yang beralamat di Menara BTPN Lt. 12 CBD Mega Kuningan, Jalan Dr.
Ide Anak Agung Gde Agung, Jakarta selatan, serta memiliki kantor cabang dan
cabang pembantu dengan total 25 unit, dan jaringan ATM sebanyak 9 unit.
41
7. Bank Panin Dubai Syariah
Bank Panin Dubai Syariah (BPDS) resmi menjadi Bank umum syariah pada
tanggal 6 oktober tahun 2009 berdasarkan surat keputusan dari Bank Indonesia dan
mulai beroperasi pada 2 desember tahun 2009. Bank Panin memiliki beragam
layanan dan produk untuk UMKM, korporat, tresuri, dan juga komersial. Saat ini
Bank Panin Syariah mempunyai jaringan kantor berjumlah 16 unit yang terdiri dari
12 unit kantor cabang dan 4 unit cabang pembantu, serta memiliki 22 jaringan ATM.
8. Bank BCA Syariah
Bank BCA Syariah mulai beroperasi sebagai bank yang berprinsip Syariah pada
tanngal 5 april tahun 2010. BCA Syariah mengklaim sebagai Bank yang menjadi
pelopor dalam perbankan syarah yang unggul dalam bidang penghimpunan dana
nasabah, pembayaran, serta pembiayaan untuk nasabah baik bisnis maupun
perorangan. BCA Syariah menekankan kualitas terhadap produk ataupun jasanya dan
memiliki target untuk meningkatkan kemudahan akses dan kecepatan transaksi.
Hingga saat ini tahun 2019 BCA Syariah memiliki 67 unit jaringan kantor, yang
terdiri dari kantor cabang, pembantu dan juga unit layanan Syariah.
9. Bank BPD NTB Syariah
Merupakan Badan Usaha milik pemerintah kota, kabupaten, serta provinsi
daerah Nusa Tenggara Barat. Bank ini resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah
(BUS) pada 24 september tahun 2018. NTB Syariah memiliki komitmen untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi daerah Nusa Tenggara barat memalui produk
serta layanan yang dimilikinya, dan juga melalui tata Kelola perusahan dan
42
manajemen pengendalian resiko yang baik. Per tahun 2019 Bank ini memiliki satu
kantor pusat yang beralamat di jalan Pejanggik No. 30, Mataram. Kantor cabang
sebanyak 12 kantor, serta 21 Kantor Cabang Pembantu. dan 200 unit Jaringan ATM.
10. Bank Mega Syariah
Pada tanggal 27 juli tahun 2004 Bank Mega Syariah resmi berdiri sebagai Bank
Umum Syariah dan mulai beroperasi seabagai bank berprinsip Syariah pada 25
Agustus tahun 2004. Berdirinya Bank mega Syariah berawal dari akuisisi yang
dilakukan oleh PT. Mega Corpora kepada PT. Bank Umum Tugu pada tahun 2001.
Pada tahun 2019, Bank Mega Syariah memperluas wilayah operasionalnya dengan
meningkatkan jaringan usaha dari 64 jaringan usaha menjadi 297 jaringan usaha.
Hingga saat ini tahun 2019 Bank Mega Syariah memiliki 30 unit kantor cabang dan
30 kantor cabang pembantu. Bank juga meningkatkan jumlah mesin ATM dari 55
mesin menjadi 61 mesin ATM.
4.2 Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif terdiri dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum
dan standar deviasi yang berguna untuk memberi gambaran data yang telah
terkumpul agar lebih jelah dan mudah dipahami. (Ghozali ,2009)
Berikut adalah asil analisi statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan
dalam table;
43
Table 4.1 Statistik Deskriptif
Mean Minimum Maximum Standard
Deviation
Menjaga nilai
hidup manusia
2,538 0,382 4,900 3,359
Menjaga
Kemanusiaan
0,292 0,001 0,957 0,450
Menjaga tatanan
sosial
1,619 0,021 4,600 1,962
Menjaga
lingkungan
1,139 0,015 4,200 1,589
Sumber : Data Rata-rata laporan tahunan 2018-2019.
Dari table tersebut menunjukkan pada tujuan yang pertama menjaga nilai
hidup manusia yang terdiri dari 6 dimensi yaitu Produk murah, menghilangkan
elemen negatif penyebab ketidakadilan, komitmen terhadap filosofi dan nilai,
Produk bebas bunga dan akad sesuai syariat, karyawan dan tata Kelola perusahhan
dan keterbukaan informasi memiliki mean sebesar 2,538, nilai minimum 0,382,
nilai maximum 4,900, dan standar deviasi 3,359.
Pada tujuan yang kedua yaitu menjaga kemanusiaan terdiri dari 4 dimensi
yaitu Investastasi pada sektor riil, Pendidikan dan pelatihan, Penelitian dan
pengembangan, Publikasi tentang Bank Syariah menunjukkan mean 0,292 yang
berada dalam interval 0,001-0,957, sedangkan standar deviasinya adalah 0,450.
Selanjutnya analisis statistik dalam tujuan ketiga menjaga tatanan sosial
terdiri dari 7 dimensi diantaranya kewajiban qard dan donasi, kesejahteraan
44
karyawan, kesejahteraan pemegang saham, keuntungan zakat, amal, dan pinjaman
kebajikan, komunitas/masyarakat, menetapkan tujuan dan memperhatikan isu
lingkungan menunjukkan mean 1,619, data dengan nilai terkecil atau minimum
0,021, maximum 4,600, dan standar deviasi 1,962.
Terakhir pada tujuan yang ke keempat yaitu menjaga lingkungan terdiri
dari 6 dimensi yaitu struktur pendanaan, loan loss ratio, operational efficiency,
earning ability, liquidity, dan indikator lingkungan data statistik menunjukkan
mean 1,139, sengan nilai minimum 0,015, masximum 4,200, dan standar deviasi
1,589.
Dari data analisis statistik deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa
data-data dengan nilai tertinggi berada pada tujuna pertama yaitu menjaga nilai
hidup manusia, hal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari Bank umum
Syariah diindonesia dalam membangun tujuan ini, sedangkan data-data dengan
nilai terendah berada pada tujuan kedua, yaitu menjaga kemanuasiaan, hal ini
menunjukkan kecilnya alokasi yang diberikan Bank Syariah dalam penelitian ini
untuk membangun tujuan kedua.
4.3 Hasil Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari laporan tahunan
10 Bank Umum Syariah dengan total aset terbesar pada tahun 2019. 10 Bank tersebut
yaitu; Bank Mandiri Syariah, Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah, BRI Syariah,
Bank Aceh Syariah, BTPN Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, BCA Syariah, Bank
BPD NTB Syariah, dan Bank Mega Syariah.
45
Berikut adalah hasil analisis data kinerja dari 10 Bank tersebut ;
1) Bank Syariah Mandiri (BSM)
Hasil analisis data pada Bank Syariah Mandiri periode 2018-2019
ditampilkan pada table berikut;
Table 4.2 Kinerja Bank Syariah Mandiri
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga nilai
hidup manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,363 0,376 0,369
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
1
1
1
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap Filosof
dan nilai 3 3 3
Produk bebas bunga dan
akad sesuai syariat 2 2 2
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 5 5 5
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil 0,918 0,897 0,907
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan 0,032 0,035 0,033
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,0563
0,0721
0,064
46
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0,545 0,819 0,682
Kesejahteraan karyawan 0,242 0,262 0,252
Kesejahteraan pemegang
saham 0 0 0
keuntungan 0,081 0,153 0,117
6. Entitas sosia
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan
6
6
6
Komunitas/masyarakat 3 4 3,5
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4
4
4
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,162 0,161 0,161
Loan Loss Ratio 0,0248 0.0189 0,021
Operational efficiency 0,911 0,828 0,869
Earning Ability 0,0088 0,0169 0,013
0,082 0,156 0,119
Liquidity 0,688 0,672 0,68
0,889 0,888 0,888
8. Ekologi Indikator lingkungan 6 6
6
Pengukuran terhadap Tujuan yang pertama yaitu menjaga nilai dalam
kehidupan manusia dengan dimensi keimanan terdapat 2 data kauantitatif, yang
pertama merupakan karakteristik dari bank Syariah yaitu prinsip bagi hasil
menghitung kontrak bagi hasil mudharabah dan musyarakah menunjukkan
peningkatan pada tahun 2018 sebesar 36,3% menjadi 37,6% pada tahun 2019. Pada
rasio kuantitatif yang kedua menunjukkan bahwa bank Syariah mandiri tidak
memiliki pendapatan dari sektor non halal. Dimensi yang kedua merupakan
pernyataan yang mengukur seberapa baik komitmen bank untuk menerapkan prinsip-
prinsip Syariah, pengungkapan informasi dari BSM cukup baik, hanya ada satu
pernyataan yang tidak diungkap yaitu komitmen untuk tidak terlibat dalam aktivitas
non halal.
47
Tujuan yang kedua menjaga kemanusiaan, diukur dengan investasi pada
sektor riil yang di keluarkan oleh bank, salah satunya pembiayaan terhadap UMKM,
pembiayaan sektor riil pada BMI menunjukkan nilai yang cukup bagus yaitu 90,7%
dari total investasi yang diberikan, sedangkan dari segi penjagaan terhadap
intelektual BSM tidak menyediakan anggaran untuk biaya penelitian dan
pengembangan, hanya ada biaya untuk Pendidikan dan pelatihan, serta publikasi
sebesar 9,7%.
Selanjutnya Tujuan yang ketiga terdapat dua dimensi yang diukur, yaitu
keturunan mengukur seberapa baik bank memenuhi kebutuhan para pemangku
kepentingan. Pada konsekuensi keturunan BSM mendapat skor sebesar 1,051.
Sementara itu untuk pembagian deviden pada tahun 2018 dan 2019 tidak dilakukan,
Karena sampai akhir tahun 2019 BSM belum melakukan penerbitan saham. Dimensi
kedua yaitu entitas sosial, mengukur kontribusi sosial dari bank. Ada dua aspek
pengungkapan yang tidak diungkap oleh BSM pada tahun 2018 yaitu, komitmen
untuk mendukung penciptaan lapangan pekerjaan dan jumlah zakat yang dikeluarkan
oleh pegawai. Namun, pada tahun 2019 semua informasi tersebut diungkap dalam
laporan tahunan sehingga skor yang didapat dalam dimensi entitas sosial sebesar 14.
Tujuan yang terakhir yaitu Menjaga lingkungan, yang pertama dilihat dari
konsekuensi kekayaan terjadi peningkatan ROA dari 0,88% ditahun 2018 menjadi
1,69% ditahun 2019 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam
menghasilkan keuntungan semakin baik. terakhir dalam aspek ekologi menedapat
skor 6 dari 8 skor sempurna, karena terdapat 2 pernyataan yang tidak diungkap.
48
2) Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Hasil analisis data pada Bank Muamalat Indonesia periode 2018-2019
ditampilkan pada table berikut ;
Table 4.3 Kinerja Bank Muamalat Indonesia
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga nila
hidup manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,505 0,50 0,502
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
0,971
0,999
0,985
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 2 2 2
Produk bebas bunga dan
akad sesuai syariat 2 2 2
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 5 5 5
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil 0,977 0,980 0,978
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan 0,018 0,048 0,033
Penelitian dan
pengembangan
0,012
0,002
0,007
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,11
0,014
0,062
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0,234 0,209 0,221
Kesejahteraan karyawan 0,266 0,279 0,272
Kesejahteraan pemegang
saham
0
0
0
keuntungan 0,014 0,005 0,0095
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 6 6 6
Komunitas/masyarakat 3 3 3
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4
4
4
49
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,123 0,124 0,1235
Loan Loss Ratio 0,022 0,013 0,0175
Operational efficiency 0,982 0,995 0,9885
Earning Ability 0,00080 0,0005 0,00065
0,0117 0,0045 0,00805
Liquidity 0,586 0,590 0,588
0,797 0,883 0,84
8. Ekologi
Indikator lingkungan
2
5
3,5
Kinerja BMI tujuan yang pertama cukup bagus, pembiayaan bagi hasil
memiliki rata-rata 50,2% lebih besar dibandingkan BMS. Artinya setengah dari
pembiayaan yang dikeluarkan oleh Bank muamalat merupakan pembiayaan
mudharabah dan musyarakah. Namun, masih terdapat pendapatan dari sektor non
halal yaitu sebesar 633 juta pada tahun 2018 dan 524 juta pada tahun 2019. Serta
tidak adanya pernyataan tentang komitmen untuk berinvestasi pada sektor halal saja.
Pada tujuan yang kedua, terdapat investasi pada sektor riil yang cukup besar
yaitu 97,8%. Investasi sektor riil ini salah satunya disalurkan oleh bank untuk
UMKM dan KPR melalui produk-prodaknya seperi iB hijrah investasi, iB hijrah
property bisnis, pembiayaan agunan tunai, dan lain-lain. BMI juga menganggarkan
biaya untuk mendukung kegiatan memelihara intelektual melalui Pendidikan,
pengembangan, serta memberikan informasi literasi keuangan terhadap masyarakat
total sebesar 10,2%.
Pinjaman qard dan donasi di tujuan yang ketiga mengalami penurunan dari
23,4% menjadi 20,3%, hal itu karena dipengaruhi oleh turunya pembiayaan bagi hasil
50
yang diberikan oleh bank. selain itu BMI juga tidak melakukan pembagian dividen
baik tahun 2108 maupun ditahun 2019, hal itu karena laba bersih digunakan untuk
cadangan bank. Sementara untuk kinerja dalam membangun entitas sosial terdapat
dua pernyataan yang tidak diungkap oleh BMI yaitu nominal zakat yang dikeluarkan
oleh pegawai dan tidak adanya pernyataan untuk mendukung cipta lapangan kerja.
Tujuan yang keempat, dalam konsekuensi kekayaan salah satunya bisa dilihat
dengan kemampuan bank dalam menghasilkan laba pada Rasio ROA, pada rasio ini
BMI mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 0,08% menjadi 0,05% ditahun
2019. Konsekuensi yang kedua yaitu ekologi banyak item yang tidak diungkap oleh
bank, hal ini megindikasikan bahwa kepedulian bank terhadap lingkungan perlu
ditingkatkan lagi.
3) BNI Syariah (BNIS)
Hasil analisis data pada BNI Syariah periode 2018-2019 ditampilkan pada table
berikut ;
Table 4.4 Kinerja BNI Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga nilai
hidup manusia
1. Keimanan Produk murah 0,291 0,352 0,321
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
0,999
0,999
0,999
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 2 2 2
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 3 3 3
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 5 5 5
51
Tujuan Konsekuensi Dimensi Skor
Rata-rata 2018 2019
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil
0,909
0,911
0,91
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan
0,047
0,050
0,0485
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,156
0,143
0,1495
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0,433 0,419 0,426
Kesejahteraan karyawan 0,270 0,273 0,2715
Kesejahteraan pemegang
saham
0
0,267
0,1335
keuntungan 0,120 0,155 0,1375
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan
7
7
7
Komunitas/masyarakat 3 3 3
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4 4 4
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,193 0,188 0,1905
Loan Loss Ratio 0,022 0,013 0,0175
Operational efficiency 0,853 0,812 0,8325
Earning Ability 0,014 0,0182 0,0161
0,105 0,135 0,12
Liquidity
0,689 0,651 0,67
0,864 0,875 0,8695
8. Ekologi Indikator lingkungan
7
4
5,5
52
Dalam membangun tujuan yang pertama BNIS memberikan pembiayaan bagi
hasil sebesar 32,1% lebih kecil jika dibandingkan dengan BMI dan BMS. Selain itu
dalam menjalankan bisnisnya BNI Syariah masih memiliki pendapatan dari sektor
non halal, namun hanya 0,1% dari total pendapatan. Untuk item pengungkapan hak
dan kepentingan stakeholders hanya ada satu item yang tidak diungkap.
Dari pembiayaan sektor riil sebesar 91% dari total pembiayaan, hal ini sejalan
dengan komitmen bank untuk mendukung pengembangan bisnis sektor riil
khususnya bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha mikronya. Pada
sektor Pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kompetinsi karyawan BNIS
mengeluarkan biaya sebesar 4,85%, namun taka da biaya yang dikeluarkan untuk
penelitian dan pengembangan. Sementara untuk kegiatan publikasi sebesar 14,95%.
Selanjutnya pada tujuan yang ketiga pinjaman qard dan donasi yang diberikan
bank mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 43,3% menjadi 41,9. Pembagian
deviden tidal dilakukan oleh bank ditahun 2018, namun ditahun selanjutnya bank
membagikan deviden sebesar 26,7%. Pada item pernyataan yang berkaitan dengan
sosial hanya satu pernyaaan yang tidak diungkap yaitu tidak adanya konferensi
tentang ekonomi islam yang dilakukan oleh bank.
Tujuan yang terakhir terdapat data yang menunjukkan seberapa baik laba
yang mampu dihasilkan oleh bank dapat dilihat dengan rasio ROA dari 1,4%
meningkat menjadi 1,82%, sementara untuk konsekuensi ekologi terdapat item yang
ditahun sebelumnya diungkap namun tidak diungkap ditahun berikutnya, salah
satunya indikator lingkungan serta target-target yang ingin dicapai.
53
4) BRI Syariah (BRIS)
Hasil analisis data pada BRI Syariah periode 2018-2019 ditampilkan pada table
berikut ;
Table 4.5 Kinerja BRI Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga
nilai hidup
manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,376 0,430 0,403
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
0,999
0,999
0,999
2. Hak dan
kepentingan
stakeholders
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 3 3 3
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 2 2 2
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 5 5 5
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu)
Investastasi pada sektor riil
0,896
0,912
0,904
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan 0,016 0,014 0,015
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,045
0,489
0,267
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0,124 0,121 0,1225
Kesejahteraan karyawan 0,171 0,176 0,1735
Kesejahteraan pemegang
saham
0
0,003
0,0015
keuntungan 0,035 0,022 0,0285
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 6 6 6
Komunitas/masyarakat 3 3 3
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4
4
4
54
Tujuan Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,297 0,22 0,2585
Loan Loss Ratio 0,009 0,013 0,011
Operational efficiency 0,953 0,968 0,9605
Earning Ability 0,053 0,057 0,055
0,024 0,015 0,0195
Liquidity 0,576 0,634 0,605
0,762 0,791 0,7765
8. Ekologi Indikator lingkungan 8 8 8
Berdasarkan hasil analisis pada BRI Syariah tujuan pertama menunjukkan
bahwa bank meningkatkan pembiayaan mudharabah dan musyarakahnya dari 37,6%
menjadi 43%, BRIS Syariah juga berusaha menghilangkan elemen negatif yang
menyebabkan ketidakadilan terbukti dari pendapatan yang didapatkan oleh bank
sebesar 99% dari pendapatan halal, namun hal ini tetatap mengindikasikan bahwa
bank masih terlibat pada aktifitas non halal.
Pada tujuan yang selanjutnya untuk menjaga kemanusian melalui individu
yang dinilai dengan indikator investasi pada sektor riil menunjukan nilai rat-rata
90,4%, sedangkan untuk dimensi kecerdasan yang berguna untuk keberlangsungan
bank melalui Pendidikan dan pelatihan karyawan serta publisias terkait literasi
perbankan Syariah BRIS menyediakan anggaran total sebesar 41,7%
Menjaga tatanan sosial melalui keturunan terdapat indikator pinjaman qard
dan donasi menunjukkan penurunan dari 12,4% menjadi 12,1, namun terjadi
peningkatan pada indikator kesejahteraan karyawan dari 17,1% menjadi 17,6%. Pada
55
item pengungkapan jumlah zakat yang diberikan oleh pegawai dan pemberian
sponsor untuk mendukung kegiatan masyarakat tidak dicantumkan dalam laporan
tahunan
Untuk rasio ROA pada BRIS terjadi peningkatan yang sebelumnya 5,3%
menjadi 5,7%, namun pada rasio ROE terjadi penurunan yang cukup besar yaitu dari
2,4% turun sebesar 0,9% menjadi 1,5%. Pada konsekuensi ekologi semua item
diungkap dalam laporan tahunan hal ini menunjukkan kepedulian bank terhadap
lingkungan.
5) Bank Aceh Syariah (BAS)
Hasil analisis data pada Bank Aceh Syariah periode 2018-2019 ditampilkan
pada table sebagai berikut ;
Table 4.6 Kinerja Bank Aceh Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga
nilai hidup
manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,109 0,088 0,098
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
0,999
0,990
0,994
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 2 2 2
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 2 2 2
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 5 5 5
56
Tujuan Konsekuensi Dimensi Skor
Rata-rata 2018 2019
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil
0,999
0,997
0,998
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan
0,041
0,046
0,0435
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,021
0,027
0,024
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0,004 0,013 0,0085
Kesejahteraan karyawan 0,283 0,296 0,2895
Kesejahteraan pemegang
saham 0,146 0 0,073
keuntungan 0,004 0,013 0,0085
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 5 4 4,5
Komunitas/masyarakat 3 2 2,5
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4
4
4
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,196 0,189 0,1925
Loan Loss Ratio 0,019 0,008 0,0135
Operational efficiency 0,790 0,769 0,7795
Earning Ability 0,024 0,023 0,0235
0,023 0,023 0,023
Liquidity 0,573 0,571 0,572
0,796 0,832 0,814
8. Ekologi Indikator lingkungan 5 5 5
Bank Aceh hanya menyediakan pembiayaan musyarakah dan tidak
menyediakan pembiayaan mudharabah baik pada tahun 2018 maupun 2019, sehingga
pembiayaan bagi hasil hanya sebesar 9,8% saja. Dalam kegiatan operasinya Bank
57
aceh juga masih mempunyai pendapatan dari sektor non halal walaupun hanya 0,1%
saja, dana tersebut digunakan untuk dana kebajikan dan donasi.
Investasi yang dilakukan oleh bank sebesar 99,8% disalurkan kedalam
pembiayaan sektor riil, salah satunya untuk membantu usaha mikro masyarakat Aceh
melalui prodak bank yang bernama pembiayaan mikro bank Aceh. Untuk kegiatan
meningkatkan pengetahuan dan skill bank aceh menyediakan anggaran untuk
Pendidikan dan pelatihan sebesar 4,3% dan biaya publikasi sebesar 2,4%
Selanjutnya untuk pemeliharaan tatanan sosial bank aceh menyediakan
pinjaman qard dan donasi sebesar 0,85%, biaya pegawai sebagai bentuk imbalan jasa
untuk kesejahteraan karyawan sebesar 28,9%, dan untuk pembagian saham hanya
dilakukan ditahun 2018 saja sebesar 14,6% sedangkan ditahun berikutnya tidak ada
pembagian saham. Selain itu bank aceh juga tidak mencamtumkan jumlah zakat yang
mereka berikan dan juga sponsor untuk acara/kegiatan yang diadakan oleh
masyarakat.
Kemampuan dalam menghasilkan laba dengan total aset yang dimiliki bank
Aceh dapat dilihat menggunakan rasio ROA, yaitu sebesar 2,3%, sedangkan untuk
mengukur tingkat kepedulian bank terhadap kelesatarian lingkunga terdapat 8 item
pernyataan terdapat 3 pernyaaan yang tidak diungkap oleh bank Aceh dalam laporan
tahunannya.
58
6) BTPN Syariah (BTPNS)
Hasil analisis data pada BTPN Syariah periode 2018-2019 ditampilkan pada
table sebagai berikut ;
Table 4.7 Kinerja BTPN Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga nilai
hidup manusia
1. Keimanan
Produk murah 0 0,004 0,002
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
0,999
0,984
0,9915
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 2 2 2
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 2 2 2
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 3 3 3
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil 0,999 0,999 0,999
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan 0,048 0,047 0,0475
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,029
0,028
0,0285
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0 0 0
Kesejahteraan karyawan 0,047 0,052 0,0495
Kesejahteraan pemegang
saham
0
0
0
keuntungan 0,310 0,351 0,3305
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 1 1 1
Komunitas/masyarakat 1 1 1
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
3
3
3
59
Tujuan Konsekuensi Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,409 0,446 0,4275
Loan Loss Ratio 0,024 0,0413 0,03265
Operational efficiency 0,624 0,581 0,6025
Earning Ability 0,124 0,136 0,13
0,308 0,312 0,36
Liquidity
0,586 0,566 0,576
0,134 0,123 0,1285
8. Ekologi Indikator lingkungan
2
2
2
Pada tahun 2018 BTPN Syariah tidak menyediakan pembiayaan berbasis
mudharabah dan musyarakah, sedangkan pada tahun 2019 bank hanya memberikan
pembiayaan berbasis musyarakah sebesar 28.838 miliar rupiah atau 0,4%. Beberapa
pernyataan juga tidak diungkap dalam laporan tahunan bank diantaranya, rincian
kegiatan DPS dan komitmen untuk tidak terlibat dalam aktifitas non halal.
Pembiayaan sektor riil untuk membangun tujua kedua sebesar 99%,
selebihnya untuk investasi pada surat berharga. Pada konsekuensi untuk memelihara
intelektual BTPN Syariah menyediakan anggaran Pendidikan dan pelatihan sebesar
4,75%, namun tidak ada atau ada namun tidak dicantumkan anggaran atau untuk
pengembangan dan penelitian, selanjutnya anggaran publikasi guna untuk memberi
pengetahuan kepada masyarakat tentang bank Syariah sebesar 2,85%.
Pada tujuan yang ketiga, pinjaman qard dan juga donasi tidak disediakan oleh
BTPN Syariah baik pada tahun 2018 maupun pada tahun berikutnya, untuk
kesejahteraan karyawan sebesar 4,95% dari total biaya yang dikeluarkan, dan
60
pembagian saham pada tahun 2018 dan 2019 tidak ada. Selain itu pada tujuan yang
ketiga ini banyak pernyataan yang tidak diinformasikan dalam laporan tahunan
BTPN Syariah.
Pada tujuan yang berikutnya rasio ROA mengalami peningkatan dari 12,4%
menjadi 13,6%, ROE juga mengalami peningkatan dari 30,8% menjadi 31,2%,
namun item pernyataan terkait kepedulian terhadap lingkungan masih banyak yang
tidak dinformasikan didalam laporan tahunan.
7) Bank Panin Dubai Syariah (BPDS)
Hasil analisis data pada Bank Panin Dubai Syariah periode 2018-2019
ditampilkan pada table sebagai berikut ;
Table 4.8 Kinerja Bank Panin Dubai Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga nilai
hidup manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,962 0,925 0,9435
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
1
0,999
0,9995
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 3 2 2,5
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 2 2 2
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 4 4 4
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil 1 0,992 0,996
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan 0,057 0,005 0,031
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,340
0,692
0,516
61
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0 0,100 0,05
Kesejahteraan karyawan 0,169 0,145 0,157
Kesejahteraan pemegang
saham 0 0 0
keuntungan 0,034 0,020 0,027
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 1 5 3
Komunitas/masyarakat 1 1 1
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
2
2
2
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,231 0,144 0,1875
Loan Loss Ratio 0,034 0,026 0,03
Operational efficiency 0,995 0,977 0,986
Earning Ability 0,002 0,002
0,002
0,01 0,014 0,012
Liquidity
0,699 0,748 0,7235
0,787 0,781 0,784
8. Ekologi Indikator lingkungan
2
2
2
Produk pembiayaan murah melalui pembagian bagi hasil ditahun 2018
sebesar 96,2% mengalami penurunan ditahun berikutnya menjadi 92,5%, namun hal
ini masih cukup tinggi jika dibandingkan bank lain dalam penelitian ini. dan untuk
menghilangkan elemen negaif melalui pendapatn bebas bunga menunjukkan bahwa
pada tahun 2018 bank tidak memiliki pendapatan dari sektor non halal, namun pada
tahun 2019 bank memiliki pendapatan dari sektor non halal sebesar 251.902.000
Rupiah yang berasal dari bunga jasa giro. Selain itu masih terdapat pernyataan yang
tidak diungkap pada laporan tahunan salah satunya adalah rincian kegiatan dewan
62
pengawas Syariah dan tidak adanya komitmen untuk tidak terlibat pada investasi
yang tidak halal.
Investasi sektor riil pada tujuan yang kedua rata-rata sebesar 99,6%, artinya
hamper semua investasi dialokasikan pada sektor riil, sedangkan untuk membangun
intelektual guna keberlanjutan bank, BPDS mengalokasikan anggaran sebesar 3,1%
untuk Pendidikan dan pelatihan, untuk publikasi sebesar 51,6%
Pada tujuan yang ketiga terdapat pinjaman qard dan donasi yang seharusnya
disediakan oleh bank pada tahun 2018 tidak ada pinjaman qard dari bank. Namun,
pada tahun 2019 pinjaman qard dan donasi dianggarkan sebesar 10%, kesejahteraan
karyawan 16,9% menurun menjadi 14,5% ditahun berikutnya, kesejahteraan
pemegang saham melalui pembagian saham tidak dilakukan oleh bank, dan
perbandingan laba dengan laba bersih juaga mengalami penurunan dari 3,4% menadi
2%. Sedangkan untuk aspes sosial masih banyak informasi yang tidak diungkapkan
dalam laporan tahunan, diantaranya, beberapa pernyataan dalam dimensi zakat, amal
dan, pinjaman kebaikan, komunitas masyarakat, dan indikator kepedulian
lingkungan.
Tujuan yang terakhir membangun konsekuensi kekayaan bisa dilihat melalui
indikator rasio ROA sebesar 0,2%, ROE 1,4% dan rasio kecukupan modal sebesar
18,75%. Dan untuk konsekuensi ekologi pernyataan yang tidak diungkap diantaranya
indikator lingkungan dan targetnya, tidak adanya target dan juga tujuan untuk
lingkungan dan tidak adanya laporan emisi karbon.
63
8) BCA Syariah (BCAS)
Hasil analisis data pada BCA Syariah periode 2018-2019 ditampilkan pada
table berikut ;
Table 4.9 Kinerja BCA Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga nilai
hidup manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,546 0,620 0,583
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
0,999
0,999
0,999
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap Filosof
dan nilai 3 3 3
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 2 2 2
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 4 4 4
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil
0,884
0,887
0,885
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan 0,037 0,047 0,042
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,018
0,014
0,016
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0,002 0,023 0,0125
Kesejahteraan karyawan 0,181 0,165 0,173
Kesejahteraan pemegang
saham
0
0
0
keuntungan 0,114 0,111 0,1125
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 4 4 4
Komunitas/masyarakat 2 2 2
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4
4
4
64
Tujuan Konsekuensi Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,243 0,383 0,313
Loan Loss Ratio 0 0 0
Operational efficiency 0,874 0,876 0,875
Earning Ability 0,012 0,012
0,012
0,050 0,040 0,045
Liquidity
0,693 0,653 0,673
0,779 0,718 0,7485
8. Ekologi Indikator lingkungan
4
4
4
BCA Syariah dalam upayanya untuk membangun tujuan yang pertama
menyediakan anggaran produk murah mudharabah dan musyarakah sebesar 58,3%,
pendapatan pada sektor halal sebesar 99%, pada sektor yang tidak halal ditahun 2018
sebesar Rp 46.000.000 dan menurun ditahun berikutnya menjadi Rp 27.000.000.
Pada konsekuensi untuk membangun hak dan kepentingan para stakeholder,
beberapa pernyataan yang tidak diungkap yaitu komitmen untuk tidak terlibat pada
aktifitas tidak halal dan informasi kegiatan DPS.
Tujan berikutnya upaya untuk membangun self melalui investasi pada sektor
riil sebesar 88,5%, sementara dalam upaya membangun intelektual atau kecerdasan
melalui Pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan karyawan
BCA Syariah menyediakan anggaran sebesar 4,2%, dan publikasi literasi perbankan
Syariah sebesar 1,6%, namun tidak ada anggaran untuk penelitian dan
pengembangan.
65
Selanjutnya menjaga tatanan sosial melalui keturunan terdapat indikator
pinjaman qard dan donasi sebesar 1,25%, kesejahteraan karyawan 17,3%, untuk
kesejahteraan pemegang saham selama periode 2018-2019 tidak ada pembagian
deviden, dan terakhir perbandingan laba yang didapat dengan laba bersih 11,25%.
Berikutnya membangun entitas sosial ditunjukkan dengan pengungkapan informasi
dan komitmen, kewajiban dan jumlah zakat untuk bank tidak diungkap dalam
laporan, serta tidak adanya konfersnsi tentang ekonomi islam yang dilakukan oleh
BCA Syariah selama periode tahun 2018 dan 2019.
Pada tujuan menjaga lingkungan terdapat indikator kekayaan salah satunya
bisa dilihat melalui rasio kemampuan menghasilkan laba, ROA pada BCA Syariah
stabil yaitu sebesar 1,2% baik ditahun 2018 maupun 2019. Selain itu ekologi melalui
indikator kepedulian lingkungan mendapatkan skor sebesar tiga dari total delapan
skor.
9) Bank BPD NTB Syariah
Hasil analisis data pada Bank BPD NTB Syariah periode 2018-2019 ditampilkan
pada table berikut ;
Table 4.10 Kinerja Bank BPD NTB Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
1. Menjaga
nilai hidup
manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,107 0,513 0,31
menghilangkan elemen negatif yang menyebabkan ketidakadilan
0,999 1 0,999
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 1 3 2
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 2 3 2,5
Karyawan 5 5 5
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi
4
4
4
66
Tujuan Konsekuensi Dimensi Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu)
Investastasi pada sektor riil
0,999
0,999
0,999
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan
0,013
0,051
0,032
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,144
0,054
0,099
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0 0,003 0,0015
Kesejahteraan karyawan 0,038 0,205 0,1215
Kesejahteraan pemegang
saham 0 0 0
keuntungan 0,197 0,238 0,2175
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 2 2 2
Komunitas/masyarakat 3 2 2,5
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4
4
4
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,354 0,354 0,354
Loan Loss Ratio 0,006 0,009 0,0075
Operational efficiency 0,868 0,768 0,818
Earning Ability 0,019 0,025 0,022
0,120 0,089 0,1045
Liquidity 0,691 0,646 0,6685
0,903 0,788 0,8455
8. Ekologi Indikator lingkungan 3 3 3
Dalam upaya membangun tujuan yang kesatu bank menyediakan anggaran
rata-rata sebesar 31% melalui pembiayaan bagi hasil, selanjutnya upaya untuk
67
mengeliminasi hal yang menyebabkan ketidakadilan melalui indikator pendapatan
tanpa bunga, data pada tahun 2018 bank NTB Syariah masih mempunyai pendapatan
non halal sebesar Rp 674.858.332 berasal dari denda nasabah dan jasa giro bank
konvensional, namun pada tahun berikutnya bank tidak lagi memiliki pendapatan
dari sektor non halal. Berikutnya untuk rasio kualitatif tentang pengungkapan
informasi bank mendapatkan skor sebesar 14,5.
Berikutnya tujuan yang ke 2, hamprr seluruh investasi yang dilakukan oleh
bank merupakan investasi pada riil sektor yaitu 99%. Pada konsekuensi berikutnya
untuk membangun kecerdasan anggaran sebesar 3,2% dikeluarkan untuk Pendidikan
dan penelitian, namun anggaran untuk penelitian dan penembangan tidak ada,
selanjutnya anggaran publikasi sebesar 9,9%
Untuk mencapai tujuan yang berikutnya bisa dilihat melalui kewajiban qard
dan donasi bank, pada tahun 2018 tidak terdapat kewajiban qard dan donasi yang
diberikan oleh bank, tahun berikutnya juga tidak ada pinjaman qard, hanya donasi
sebesar 2.058.000.000, untuk menciptakan kesejahteraan pada karyawan sebesar
12,15%, sedangkan pembagian deviden tidak dilakukan pada tahun 2018 maupun
2019, dan pada dimensi keuntungan mendapatkan skor 21,75%. Selain itu pada
entitas sosial beberapa tidak diinformasikan dalam annual report seperti zakat,
sumber serta dana qard juga tidak diungkap karena tidak disediakan oleh bank, dan
tidak ada informasi tentang konferensi ekonomi islam yang diselenggarakan oleh
bank, sehingga skor yang didapat yaitu 9 dari 15.
68
Yang terakhir upaya untuk menjaga lingkungan melalui konsekuensi
kekayaan, dilihat melalui struktur pendanaan, rasio cadangan kerugian, efisiensi
operasional, earning ability, dan liquidity mendapatkan skor total 3,021, sedangkan
skor dimensi indikator lingkungan sebesar 3 dari 8 skor.
10) Bank Mega Syariah (BMS)
Hasil analisis data pada Bank Mega Syariah Syariah periode 2018-2019
ditampilkan pada table berikut ;
Table 4.11 Kinerja Bank Mega Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi Skor Rata-rat
2018 2019
1. Menjaga nilai
hidup manusia
1. Keimanan
Produk murah 0,241 0,331 0,286
menghilangkan elemen
negatif yang menyebabkan
ketidakadilan
0,504 0,502 0,503
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen terhadap
Filosofi dan nilai 2 2 2
Produk bebas dari bunga
dan akadnya sesuai syaria 2 2 2
Karyawan 4 4 4
Tata Kelola perusahaan dan
keterbukaan informasi 5 5 5
2. Menjaga
Kemanusiaan
3. Self (Individu) Investastasi pada sektor riil 0,991 0,992 0,991
4. Intelektual
Pendidikan dan pelatihan 0,021 0,019 0,02
Penelitian dan
pengembangan
0
0
0
Publikasi tentang Bank
Syariah
0,128
0,115
0,125
69
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Skor tahun
Rata-rata 2018 2019
3. Menjaga
tatanan sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard dan donasi 0,027 0,015 0,021
Kesejahteraan karyawan 0,247 0,223 0,235
Kesejahteraan pemegang
saham 0 0 0
keuntungan 0,077 0,071 0,074
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan Pinjaman
kebajikan 6 6 6
Komunitas/masyarakat 4 4 4
Menetapkan tujuan dan
memperhatikan isu
lingkungan
4
4
4
4. Menjaga
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur Pendanaan 0,205 0,199 0,202
Loan Loss Ratio 0 0 0
Operational efficiency 0,938 0,937 0,9375
Earning Ability 0,0093 0,089 0,04915
0,040 0,042 0,041
Liquidity
0,705 0,759 0,732
0,780 0,821 0,8005
8. Ekologi Indikator lingkungan
3
3
3
Bank Mega Syariah menyediakan produk murah bagi hasil 28,6%, dan untuk
menghialngkan elemen penyebab ketidakadlilan bank mendapat skor 0,999%,
artinya hampir seluruh pendapatan bank merupakan pendapatan bebas bunga,
sedangkan untuk pendapatan dari bunga bank konvensional dan denda kepada
nasabah sebesar 398 juta. Selanjutnya pada dimensi kedua tujuan pertama berkaitan
dengan hak stakehoders atau masyarakat muslim mendapatkan skor 13.
Tujuan kedua yaitu menjaga kemanusiaan dengan dua konsekuensi, individu
dan kecerdasan atau intelektual, indikator investasi sektor riil mendapatkan skor
0,99%, Pendidikan serta pelatihan 0,2%, penelitian 0% atau tidak disediakan
70
anggaran, dan publikasi sebesar 54,4%. Secara keseluruhan pada tujuan kedua ini
BMS mendapatkan skor sebesar 1,13.
Berikutnya tujuan yang ketiga yaitu menjaga tatanan sosial melalui keturunan
dan entitas soial, indikator qard dan donasi rata-rata skor 2,1% dari pendapatan.
setelah zakat dan pajak, untuk dimensi kesejahteraan karyawan 23,5%, pembagian
deviden untuk pemegang saham tidak ada dalam catatan laoran tahunan, dan dimensi
keuntungan sebesar 7,4%. Pada konsekuensi entitas sosial mendapatkan skor 14.
Tujuan yang terakhir dari pengukuran kinerja adalah penjagaan lingkungan
yang diukur adalah kekayaan yang menunjukan usaha bank dalam menjaga harta
untuk kesejahteraan umat dan ekologi yang menunjukkan keseriusan bank untuk
menjaga interaksinya dengan lingkungan sekitar skor yang didapat dari kekayaan
adalah sebesar 3,021, sedangkan untuk entitas sosial skor yang didapat yaitu 3.
4.4 Pembahasan
Pengukuran kinerja terhadap Bank Syariah dalam penelitian ini menggunakan
metode pengukuran “Modified Maqashid Syariah Index (MMSI)” yang memiliki 4
tujuan yaitu; 1) menjaga nilai dalam kehidupan manusia, 2) menjaga kemanusiaan,
3) Menjaga tatanan sosial, dan 4) menjaga lingkungan serta memiliki 8 dimensi,
diantaranya; keimanan, hak dan kepentingan stakeholder, Individu, kecerdasan,
keturunan, entitas sosial, harta kekayaan dan ekologi.
Hasil dari pengukuran Maqashid Syariah menggunakan modified Syariah
index disajikan dalam table berikut;
71
Table 4.12 Hasil penghitungan Maqashid Syariah
No Bank Umum Syariah Tujuan 1 Tujuan 2 Tujuan 3 Tujuan 4 Total skor Maqashid
syariah
1 Bank Mandiri Syariah 4,092 0,251 3,762 2,193 10,299
2 Bank Muamalat Indonesia 3,871 0,270 3,375 1,514 9,031
3 BNI Syariah 4,08 0,277 3,742 1,919 10,018
4 BRI Syariah 4,100 0,330 3,331 2,421 10,183
5 Bank Aceh Syariah 3,773 0,266 3,145 1,854 9,039
6 PT. BTPN Syariah 3,248 0,268 1,345 1,064 5,926
7 Bank Panin Dubai Syariah 3,860 0,385 1,558 1,181 6,986
8 BCA Syariah 3,895 0,235 2,574 1,665 8,372
9 Bank BPD NTB Syariah 3,885 0,282 2,335 1,505 8,007
10 Bank Mega Syariah 3,571 0,283 3,582 1,441 8,877
Bardasarkan hasil pengukuran dapat dilihat pada tujuan perama yaitu
menjaga nilai dalam kehidupan manusia, skor tertinggi didapat oleh BRI Syariah
dengan skor 4,100 dan posisi kedua yaitu Bank Mandiri Syariah dengan perbedaan
skor yang tidak terlalu jauh dengan BRIS yaitu 4,092, sedangkan skor terkecil adalah
BTPN Syariah dengan skor 3,248. Pencapaian pada tujuan 1 salah satunya
menunjukkan komitmen bank dalam usahanya untuk menyediakan produk murah
melalui pembiayaan berbasis bagi hasil mudharabah dan juga musyarakah yang
menjadi ciri khas dari perbankan Syariah. Meskipun BSM dan BRIS secara keselurah
mendapat skor yang tertinggi, namun dari segi pembiayaan bagi hasil BSM hanya
menyediakan 36,9% dan BRIS 40,3%, masih kalah jika dibandingkan dengan Bank
panin Syariah yang menediakan sebesar 94%, BMI 58%, BMI 50%. sedangkan
BTPN Syariah diposisi terendah secara keseluruhan tidak menyediakan produk
murah pada tahun 2018 dan di tahun berikutnya hanya meyediakan sebesar 0,2% dari
72
total pembiayaan yang dikeluarkan. Sedangkan komitmen yang lainnya yaitu
menghilangkan elemen yang menjadi penyebab ketidakadilan dengan meningkatkan
pendapatan bebas bunga, menjaga filosofi dan juga nilai islam, menjaga setiap
operasi bank agar sesuai syariat islam, kesejahteraan karyawan, dan tata Kelola
perusahaan serta keterbukaan informasi.
Tujuan yang selanjutnya yaitu komitmen bank untuk menjaga kemanusiaan
ditunjukkan dengan alokasi bank untuk pembiayaan pada sektor ekonomi riil, serta
biaya yang dikeluarkan bank untuk Pendidikan, pelatihan dan publikasi untuk
menciptakan kesadaran masyarakat akan perbankan Syariah. Pada tujuan ini skor
tertinggi diraih oleh Bank Mega Syariah dengan skor 0,388, sedangkan skor terendah
adalah BCA Syariah sebesar 0,235.
Tujuan yang ketiga pencapaian tertinggi adalah Bank Mandiri Syariah skor
sebesar 3,762. Skor ini menunjukkan komitmen bank untuk menyediakan pinjaman
qard dan donasi, kesejahteraan karyawan melalui gaji yang diberikan, perbandingan
laba yang didapat dengan laba bersih setelah zakat dan pajak, kesejahteraan
pemegang saham melalui pembagian deviden, hanya saja untuk pembagian deviden
BSM belum mampu membagikan, dikarenakan sampai akhir tahun 2019 bank belum
melakukan penerbitan saham. Selain itu tujuan 3 juga menunjukkan komitmen bank
terhadap sosial, seperti zakat, amal, pinjaman kebaikan, kepedulian kepada
masyarakat serta lingkungan.
Terakhir adalah tujuan yang keempat yaitu menjaga lingkungan, skor
tertinggi dicapai oleh ditentukkan oleh BRI Syariah dengan skor sebesar 2,421,
73
sedangkan yang terendah BTPN Syariah dengan skor 1,064, hal ini dikarenakan
masih banyak informasi data kualitatif yang tidak diungkap oleh BTPN Syariah
dalam laporan tahunannya. Tujuan keempat menunjukkan komitmen bank untuk
menjaga harta kekayaan dengan penerapan prinsip Syariah melalui struktur
pendanaan, cadangan untuk resiko kredit yang mungkin bermasalah, efisiensi biaya
untuk operasional, kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan, dan juga
kemampuan bank untuk mengelola likuisitas pada pembiayaan dan dana pihak
ketiga. Selain itu tujuan ini juga menunjukkan keseriusan bank dalam kepeduliannya
terhadap lingkungan sekitar baik melalui penghematan energi, misi dan juga target
untuk menjaga lingkungan, dan lain-lain.
Selanjutnya untuk total skor maqashid Syariah tertingi adalah Bank Syariah
Mandiri dengan skor 10,299. Peringkat tertinggi ini serupa dengan penelitian dari
asutay (2015), namun berbeda dengan penelitian dari Antonio (2012) yang
menyatakan bahwa nilai maqashid tertinggi adalah Bank Muamalat Indonesia.
sedangkan skor tertinggi yang kedua diraih oleh BRI Syariah dengan skor sebesar
10,183 dan skor tertinggi ketiga adalah BNI Syariah dengan skor 10,018.skor dari
ketiga bank tersebut memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh, karena ketiga bank
tersebut memang memiliki komitmen yang cukup bagus dalam mencapai tujuan satu
sampai empat, sedangankan skor terendah adalah BTPN Syariah dengan total skor
sebesar 5,926, hal ini dikarenakan beberapa hal, diantaranya kurangnya komitmen
dari bank untuk menyediakan produk murah mudharabah dan musyarakah, padahal
produk bagi hasil merupakan ciri khas dari perbankan Syariah. Selain itu banyak
74
informasi atau pernyataan yang terkait entitas sosial dan juga lingkungan yang tidak
di ungkap dalam laporan tahunan bank.
75
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Analisis pengukuran 10 Bank Umum Syariah di Indonesia yang dilakukan
dalam penelitian menggunakan empat tujuan, kemudian di turunkan kedalam
delapan konsekuensi, kemudian diturunkan lagi kedalam 23 dimensi, dari dimensi
tersebut dihitung menggunakan 17 rasio yang merupakan data kuantitatif dan 39
pernyataan data kualitatif. Hasil dari analisis data dan penghitungan menghasilkan
bahwa Bank Syariah dengan peringkat kinerja tertinggi hingga terendah yaitu ; 1)
Bank Mandiri Syariah, 2) BRI Syariah, 3) BNI Syariah, 4) Bank Aceh Syariah, 5) Bank
Muamalat Indonesia, 6) Bank Mega Syariah, 7) BCA Syariah, 8) Bank BPD NTB
Syariah 9) Bank Panin Dubai Syariah, dan 10) BTPN Syariah.
Sedangkan skor tetringgi pada setiap tujuan, adalah sebagai berikut ; pada
tujuan yang pertama yaitu menjaga nilai hidup manusia skor tertinggi didapatkan
oleh BRI Syariah, tujuan kedua yaitu menjaga kemanusiaan skor tertinggi di dapat
oleh Bank Mega Syariah, tujuan ketiga yaitu menjaga tatanan sosial skor
tertingginya adalah Bang Syariah Mandiri, dan tujuan yang terakhir adalah menjaga
lingkungan skor tertinggi diraih oleh BRI Syariah.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari peneliti, maka saran
peneliti sebagi masukan adalah sebagai berikut :
1. Bank Syariah harus meningkatkan lagi pembiayaan berbasis bagi hasil, terutama
bagi bank sayariah yang masih minim dalam penggunakaan konrak bagi hasil ini.
76
2. Terdapat beberapa bank Syariah masih kurang dalam pengungkapan informasi
dalam laporan tahunannya, seperti jumlah zakat dari bank dan pegawai. Selain itu
bank Syariah juga diharapkan bisa lebih berkontribusi lagi dalam pembangunan
sosisal dan lingkungan.
3. Sebagian besar Bank Syariah yang peneliti ukur masih memiliki pendapatan dari
sektor tidak halal, sehingga diharapkan kedepannya bank Syariah mampu
menghilangkan pendapatn sektor non halal ini, sehingga mampu menerapkan prinsip
islam secara utuh.
4. Kontribusi Bank Syariah dalam membangun intelektual melalui Pendidikan,
pelatihan, penelitian dan publisitas bisa dikatakan masih minim. Sehingga
diharapkan mampu ditingkatkan lagi.
77
DAFTAR PUSTAKA
Abustan, 2009,”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari’ah Dengan
Bank Konvensional”. Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan). Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Al-Najjar, A. (2006). Maqaṣid al-shariʻah bi-abʻadjadidah. Beirut: Dar al-Gharb al-
Islami
Abu Zahrah. (1995). Ushul Fiqih. Jakarta: PT Pustaka Firdaus.
Amaroh, S. (2018). Penilaian Kinerja Sosial Berbasis Maqasid Syariah Pada Bank
Umum Syariah Hasil Konversi Di Indonesia. MALIA: Journal of Islamic
Banking and Finance, 2(1), 17.
Antonio, M., Sanrego, Y. D., & Taufiq, M. (2012). An Analysis of Islamic Banking
Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and Jordania.
Journal of Islamic Finance, 1(1), 12–29.
Ashur, I. (2013). Treatise on maqashid syariah (Translated). The International
Institute of Islamic Thought (IIIT), Herndon, VA 20172, USA.
Asmawi. (2012). Studi Hukum Islam: Dari Tekstualis-Rasionalis Sampai
Rekonsiliatif. Yogyakarta: Terasm.
Asutay Harningtyas, A. F. (2015). Developing Maqasid al-Shari’ah Index to
Evaluate Social Performance of Islamic Banks: A Conceptual and Empirical
Attempt. Uluslararası İslam Ekonomisi ve Finansı Araştırmaları Dergisi,
78
1(1), 5–64.
Auda, J. (2008). Maqasid Al‐Shariah as Philosophy of Islamic Law: A Systems
Approach. Herndon-London: The International Institute of Islamic Thought.,
376 p.
Bedoui. (2012). Shari‘a-based ethical performance measurement framework. Paris:
Chairs for Ethics and Financial Norms.
Hameed, S., Wirman, A., Alrazi, B., Nazli, M., & Pramono, S. (2004). Alternative
Disclosure and Performance Measures for Islamic Banks. Alternative
Disclosure Dan Performance for Islamic Bank’s. Proceeding of The Second
Conference on Administrative Science: Meeting The Challenges of The
Globalization Age. Dahran, Saud Arabia, 19–21.
Haniffa, R., & Hudaib, M. (2007). Exploring the ethical identity of Islamic Banks
via communication in annual reports. Journal of Business Ethics, 76(1), 97–
116.
Hapipah, N. (2019). “Pendekatan Indeks Maqashid Syariah dan Islamcity
Performance Index.” In Skripsi. FEBI, Perbankan Syariah, Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
Imam Ghozali. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Vols. 100–125
Mohammed. (2008). The Performance Measures of Islamic Banking Based on the
Maqasid Framework. Paper of IIUM International Accounting Conference
79
(INTAC IV) Held at Putra Jaya Marroitt., 1–17.
Mohammed, M. O., Tarique, K. M., & Islam, R. (2015). Measuring the performance
of Islamic banks using maqasid based model. Intellectual Discourse, 23, 401–
424.
Muhammad Jaffar, I. M. (2011). Performance comparison of Islamic and
conventional banks: empirical evidence from Pakistan. International Journal
of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 10(3), 419–433.
Mutia, R. & E. (2016). Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah Di
Indonesia dan Malaysia Ditinjau Dari Maqashid Shariah Index. Simposium
Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016, 1–24.
Najjar, abdul majid. (2006). Maqaṣid al-shariʻah bi-abʻadjadidah. In Beirut: Dar al-
Gharb al-Islami.
OJK. (2019). Statistik Perbankan Syariah - Desember. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sekaran. (2000). Research Methods for business: A Skill Building Approach. In
Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
Shidiq, G., Fakultas, D., Islam, A., Islam, U., Agung, S., & Pendahuluan, I. (2009).
Teori Maqashid Al-Syari’ah dalam Hukum Islam. 117–130.
Sudrajat, A., & Sodiq, A. (2016). Maqashid Syariah berdasarkan indeks maqashid
syariah ( Studi Kasus pada 9 Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2015 ).
Bisnis, 4(1), 179–200.
80
Syofyan, A. (2017). Analisis Kinerja Bank Syariah dengan Metode Indeks Maqasid
Syariah di Indonesia. Al-Masraf : Jurnal Lembaga Keuangan Dan Perbankan,
2(2), 145–158.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun, 1998. (1998). Tentang
Perbankan. Lembaran Negara Republik Indonesia, 182.
Wahid, N. N., Firmansyah, I., & Fadillah, A. R. (2018). Analisis Kinerja Bank
Syariah Dengan Maqashid Syariah Index (MSI) Dan Profitabilitas. Jurnal
Akuntansi, 13(1), 1–9.
81
LAMPIRAN
Tabel data laporan tahunan periode 2018-2019
Bank Mandari Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
1. Keimanan
Produk murah Mudharabah dan
Musyarakah/Total pembiayaan
36,32%
37,60%
menghilangkan
elemen negatif
yang menyebabkan
ketidakadilan
Pendapatan bebas bunga/total
pendapatan
7.688.165/
7.688.793
8.417.611/
8.417.750
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen
terhadap Filosofi
dan nilai
Komitmen untuk
beroperasi dengan prinsip
syariah
1
1
Investasi pada sektor halal 1 1
Apresiasi kepada pemegang
saham dan konsumen
1
1
Produk bebas
bunga dan akad
sesuai syariat
Produk mendapat persetujuan
Dewan Pengawas Syariah 1 1
Tidak terlibat pada aktivitas
non halal 0 0
Menggunakan konsep syariah
dalam menyetujui produk 1 1
Karyawan
Pendidikan dan pelatiha untuk karyawan
1 1
Peluang kesempatan yang sama 1 1
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
perusahaan dan
keterbukaan
informasi
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan Syariah
nasional
1
1
Remunerasi direksi 1 1
Rapat dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1
Daftar hadir dalam rapat 1 1
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 1 1
82
Tujuan Konsekuensi Dimensi Rasio Data Laporan Tahunan
2018 2019
2.
Pemeliharan
kemanusiaan
3. Self
(Individu)
Investastasi pada
sektor riil
Investasi sektor
riil/total
pembiayaan
62.204.41/ 67.752.797
67.835 .40/
75.542.858
4. Intelektual
Pendidikan
dan pelatihan
Biaya
Pendidikan dan
pelatihan/total
biaya
58.576/
1.805.975
75.027 /
2.084. 091
Penelitian
dan
pengembanga
n
Biaya penelitian dan
pengembangan/total
biaya
0
0
Publikasi
tentang Bank
Syariah
Biaya publikasi/
total biaya
77.494/
1.375.739
108.712/
1.507.041
83
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan
sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
4.066.831+NO /
(7.688.793-
(20.916+ 210.520)
6.502.660+NO/
(8.417.750-
(43.974+439.972)
5. keturunan
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
1.805.975 /
(7.688.793-(20.916+
210.520)
2.084.091 /
(8.417.750-
(43.974+439.972)
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada
Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
605.213 /
(7.688.793-(20.916+
210.520)
1.275.034 /
(8.417.750- (43.974+439.972)
Kewajiban membayar zakat
untuk bank 1 1
Jumlah zakat yang dibayarkan
bank
1
1
Jumlah penyaluran zakat 1 1
3.
Pemeliharaan
tatanan sosial
6. Entitas
sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman
kebajikan
Pengesahan DPS bahwa
sumber dan pemanfaatan
zakat sesuai hitungan syariat
1
1
Jumlah zakat yang dibayar
pegawai 0 1
Sumber amal serta
penggunaanya 1 1
Sumber dan penggunaan dana 1 1
qard
Mendukung dalam cipta
lapangan pekerjaan 0 1
Komunitas/masya
rakat
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun
mayarakat
1
1
Memberi sponsor kepada
komunitas 1 1
Konferensi tentang ekonomi
islam 1 1
Menetapkan
tujuan dan
memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan
sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen dengan
baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 1 1
84
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Skor tahun
2018 2019
4. Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan
Rasio Kecukupan modal
(CAR) 16,26% 16,15%
Loan Loss Ratio
Loan loss Provision/ Total
loans
2,48%
1,89%
Operational
efficiency
Biaya operasi terhadap
pendapatan operasi (BOPO)
91,16%
82,89%
Earning Ability
Return on Assets (ROA) 0,88% 1,69%
Return on Equity (ROE) 8,21% 15,65%
Liquidity
Loan / Total Assets 67.752.797
/98.341.000
75.542.858
/112.292.000
Deposits/ total Assets 87.472.000/ 98.341.000
99.810.000/ 112.292.000
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
1
1
Target dan tujuan lingkungan 1 1
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 1 1
Indikator lingkungan dan
targetnya 1 1
Pelaporan emisi karbon
0
0
85
Bank Muamalat Indonesia
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
1. Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
1. Keimanan
Produk murah Mudharabah dan
Musyarakah/Total pembiayaan
50,59%
50,08%
menghilangkan
elemen negatif
yang
menyebabkan
ketidakadilan
Pendapatan bebas bunga/total
pendapatan
3.219.557/
3.220.190
2.779.166/
2.779.690
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen
terhadap
Filosofi dan
nilai
Komitmen untuk beroperasi
dengan prinsip syariah 1 1
Investasi pada sektor halal 0 0
Apresiasi kepada pemegang
saham dan konsumen
1
1
Produk bebas
dari bunga
dan akadnya
sesuai syariat
Produk mendapat persetujuan
Dewan Pengawas Syariah 1 1
Tidak terlibat pada aktivitas non
halal 0 0
Menggunakan konsep syariah
dalam menyetujui produk 1 1
Karyawan
Pendidikan dan pelatiha untuk karyawan
1 1
Peluang kesempatan yang sama 1 1
Apresiasi dan imbalan Karyawan 1 1
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
perusahaan
dan
keterbukaan
informasi
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan Syariah
nasional
1
1
Remunerasi direksi 1 1
Rapat dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1
Daftar hadir dalam rapat 1 1
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 1 1
86
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio Data laporan tahunan
2018 2019
Investasi
sektor riil/
3. Self
Investastasi pada total 31.618.610 28.570.267/
(Individu) sektor riil
pembiayaa /32.360.823 29.147.736
n
Biaya
Pendidikan Pendidikan
15.308/
37.030/
dan dan
845.632 770.738 pelatihan pelatihan/
2. Pemeliharan
total biaya
kemanusiaan Penelitian
Biaya penelitian
4.
dan dan
10.225 /
2.080 / pengembangan/
Intelektual pengembang 845.632 770.738 total
an
biaya
Publikasi
Biaya publikasi/
8.050 /
9.621 /
tentang Bank
total biaya 691.843 666.162. Syariah
87
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Skor tahun
2018 2019
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan
sumbangan/
(pendapatan-
Zakat&pajak)
742.213 + 649/
(3.220.190-
(NO+46.000))
577.470 +590/
(2.779.690-
(N0+26.000))
770.739/
5.
keturunan
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan-
Zakat&pajak)
845.632/
(3.220.190-
(NO+46.000))
(2.779.690-
(NO+26.000))
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan-
Zakat&pajak)
Tidak ada
Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan-
Zakat&pajak)
46.002/
(3.220.190-
(NO+46.000))
16.326/
(2.779.690-
(NO+26.000))
Kewajiban membayar
zakat untuk bank 1 1
Jumlah zakat yang
dibayarkan bank
1
1
Jumlah penyaluran zakat 1 1
3. Pemeliharaan
tatanan sosial
6. Entitas
sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman
kebajikan
Pengesahan DPS bahwa
sumber dan pemanfaatan
zakat sesuai hitungan
syariat
1
1
Jumlah zakat yang
dibayar pegawai o 0
Sumber amal serta
penggunaanya 1 1
Sumber dan penggunaan 1 1
dana qard
Mendukung dalam cipta
lapangan pekerjaan 0 0
Komunitas/masyar
akat
Berpartisipasi dalam
kegiatan pemerintahan
maupun mayarakat
1
1
Memberi sponsor kepada
komunitas 1 1
Konferensi tentang ekonomi islam
1 1
Menetapkan tujuan
dan
memperhatikan isu
lingkungan
Pernyataan
misi/kebijakan sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen 1 1
88
dengan baik
Keterlibatan masyarakat 1 1
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Skor tahun
2018 2019
4. Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan
Rasio kecukupan modal
12,34%
12,42%
Loan
Loss
ratio
Loan loss Provision/
Total loan
2,22%
1,34%
Operational
efficiency
Operating
expense/operating
Revenue
98,24%
99,50%
Earning
Ability
Return on asset (ROA) 0,08% 0,05%
Return on Equity (ROE) 1,16% 0,45%
Liquidity
Loan/Total Assets
33.559.000/ 57.227.000
29.867.000/ 50.556.000
Deposits/total Assets 45.636.000/ 57.227.000
40.357.000/ 50.556.000
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
0
1
Target dan tujuan
lingkungan 0 1
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 0 1
Indikator lingkungan
dan targetnya 0 0
Pelaporan emisi karbon
0
0
89
BANK BNI SYARIAH
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan Data laporan tahunan
2018 2019
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
1. Keimanan
Produk murah Mudharabah dan
Musyarakah/Total pembiayaan 29,15% 35,23%
menghilangka
n elemen
negatif yang
menyebabkan
ketidakadilan
Pendapatan bebas bunga/total
pendapatan
3.599.040/
3.599.100
4.081.937/
4.082.830
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen
terhadap
Filosofi dan
nilai
Komitmen untuk beroperasi
dengan prinsip syariah 1 1
Investasi pada sektor halal 0 0
Apresiasi kepada pemegang
saham dan konsumen 1 1
Produk
bebas dari
bunga dan
akadnya
sesuai
syariat
Produk mendapat persetujuan
Dewan Pengawas Syariah 1 1
Tidak terlibat pada aktivitas
non halal 1 1
Menggunakan konsep syariah
dalam menyetujui produk
1
1
Karyawan
Pendidikan dan pelatiha untuk
karyawan 1 1
Peluang kesempatan yang sama 1 1
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
perusahaan
dan
keterbukaan
informasi
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan Syariah
nasional
1
1
Remunerasi direksi 1 1
Rapat dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1
Daftar hadir dalam rapat 1 1
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 1 1
90
Tujuan Konsekuensi Dimensi Rasio Data laporan tahunan
2018 2019
Investasi
sektor riil/
3.
Individu
Investastasi
pada sektor riil
total
pembiayaa
25.734.680/ 28.299.290
29.690.280/ 32.580.840
n
Biaya
Pendidikan Pendidikan
44.117/ 54.097/ dan dan
2.
pelatihan
pelatihan/ 937.794 1.061.323
Pemeliharaan total biaya
kemanusiaan 4.
Penelitian
Biaya penelitian
dan
Intelektu dan
pengembangan/
0
0
al pengemban
total
gan
biaya
Publikasi
tentang Biaya publikasi/ 73.820/ 79.941/
Bank total biaya 472.866 557.033
Syariah
91
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan
sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
1.501.600+NO/
(3.599.000-
(N0+134.160))
1.629.690+NO/
(4.082.830-
(N0+196.800))
937.794/ 1.061.323 /
5. keturunan
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak) (3.599.000-
(N0+134.160))
(4.082.830-
(N0+196.800))
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada
104.019/
(4.082.830-
(N0+196.800))
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
416.080/
(3.599.000-
(N0+134.160))
603.150/
(4.082.830-
(N0+196.800))
Kewajiban membayar zakat
untuk bank 1 1
Jumlah zakat yang
dibayarkan bank
1
1
Jumlah penyaluran zakat 1 1
3.
Pemeliharaan
tatanan sosial
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman
kebajikan
Pengesahan DPS bahwa
sumber dan pemanfaatan
zakat sesuai hitungan syariat
1
1
Jumlah zakat yang dibayar
pegawai 1 1
Sumber amal serta penggunaanya
1 1
Sumber dan penggunaan 1 1
dana qard
Komunitas/masya
rakat
Mendukung dalam cipta
lapangan pekerjaan 1 1
Berpartisipasi dalam
kegiatan pemerintahan
maupun mayarakat
1
1
Memberi sponsor kepada komunitas
1 1
Konferensi tentang ekonomi
islam 0 0
Menetapkan
tujuan dan
memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan
sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen dengan
baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 1 1
92
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laoran tahunan
2018 2019
4.
Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan Rasio kecukupan modal 19,31% 18,88%
Loan Loss
Ratio
Loan loss Provision/ Total
loan
2,22%
1,34%
Operational
efficiency
Operating expense/operating
Revenue
85,37%
81,26%
Earning Ability
Return on asset (ROA) 1,42% 1,82%
Return on Equity (ROE) 10,53% 13,54%
Liquidity
Loan/Total Assets 28.299.000/ 41.049.000
32.580.000/ 49.980.000
Deposits/total Assets 35.497.000/ 41.049.000
43.772.000/ 49.980.000
8. Ekologi
Indikator lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
1
1
Target dan tujuan
lingkungan 1 1
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 1 0
penghematant energi 1 0
Indikator lingkungan dan
targetnya 1 0
Pelaporan emisi karbon
0
0
93
BANK BRI SYARIAH
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Produk murah
Mudharabah dan
Musyarakah/Total pembiayaan
484.847+
7.748.129/
21.850.000
414.096+
11.383.021/
27.380.000
1. Keimanan
menghilangkan
elemen negatif
yang
menyebabkan
Pendapatan bebas bunga/total
pendapatan
3.119.424/
3.120.307
3.373.525/
3.374.863
ketidakadilan
Komitmen untuk
beroperasi dengan 1 1 Komitmen prinsip syariah
terhadap Investasi pada sektor halal 1 1
Filosofi dan
nilai Apresiasi kepada
pemegang saham dan 1 1 konsumen
Produk mendapat persetujuan 1 1
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
Produk bebas
dari bunga
dan akadnya
sesuai syariat
Dewan Pengawas Syariah
Tidak terlibat pada aktivitas
non halal 0 0
Menggunakan konsep
syariah dalam menyetujui produk
1
1
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Pendidikan dan pelatiha
untuk karyawan 1 1
Peluang kesempatan yang
sama 1 1
Karyawan Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan Syariah nasional
1
1
Tata Kelola Remunerasi direksi 1 1
perusahaan dan Rapat dewan minimal empat 1 1
keterbukaan kali dalam setahun
informasi Daftar hadir dalam rapat 1 1
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 1 1
94
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio
Data laporan tahunan
2018 2019
Investasi
3. Self
sektor riil/ 19.603.852/ 24.989.965/
Investastasi pada
(Individu) sektor riil total 21.860.000 27.380.000
pembiayaan
Biaya
Pendidikan Pendidikan 8.563/ 8.290/
2. dan pelatihan dan pelatihan/
510.828
583.292
Pemeliharan total biaya
kemanusiaan
Biaya penelitian
4.
Penelitian dan dan
Intelektual 0 0
pengembangan pengembangan/total
biaya
Publikasi
Biaya publikasi/ 20.178/ 22.677/ tentang Bank
total biaya 440.196 463.646 Syariah
95
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan Data laporan tahunan
2018 2019
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan
sumbangan/
(pendapatan-
Zakat&pajak)
364.360+4.895/
(3.120.307-
(7.051+140.650))
399.335+1.003/
(3.374.862-
(6.674+61.519))
5. keturunan
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan-
Zakat&pajak)
510.828/
(3.120.307-
(7.051+140.650))
583.292 /
(3.374.862-
(6.674+61.519))
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada
10.660/
(3.374.862-
(6.674+61.519))
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
as/
(3.120.307-
(7.051+140.650))
74.020/
(3.374.862-
(6.674+61.519))
Kewajiban membayar
zakat untuk bank 1 1
Jumlah zakat yang
dibayarkan bank
1
1
Jumlah penyaluran zakat 1 1
3.
Pemeliharaan
tatanan sosial
6. Entitas
sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman
kebajikan
Pengesahan DPS bahwa
sumber dan pemanfaatan
zakat sesuai hitungan
syariat
1
1
Jumlah zakat yang dibayar
pegawai 0 0
Sumber amal serta
penggunaanya 1 1
Sumber dan penggunaan 1 1
dana qard
Mendukung dalam cipta
lapangan pekerjaan 1 1
Komunitas/masya
rakat
Berpartisipasi dalam
kegiatan pemerintahan
maupun mayarakat
1
1
Memberi sponsor kepada
komunitas 0 0
Konferensi tentang ekonomi islam
1 1
Menetapkan
tujuan dan
memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan
sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen
dengan baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 1 1
96
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
4. Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan Rasio kecukupan modal 29,73% 25,26%
Loan Loss
ratio
Loan loss Provision/total loans
204.194/
21.850.000
366.869/
27.380.000
Operational
efficiency
Operating expense/ Total loan
95,32%
96,80%
Earning
Ability
Return on asset (ROA) 5,36% 5,72%
Return on Equity (ROE) 2,49% 1,57%
Liquidity
Loan/Total Assets 21.850.000/
37.869.177
27.380.000/
43.123.488
Deposits/total Assets 28.860.000/
37.869.177
34.120.000/
43.123.488
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
1
1
Target dan tujuan lingkungan 1 1
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 1 1
Indikator lingkungan dan
targetnya 1 1
Pelaporan emisi karbon 1 1
97
Bank Aceh Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Skor tahun
2018 2019
Produk murah
Mudharabah dan
Musyarakah/
Total pembiayaan
NO +1.433.863/
13.236.773
NO+1.270.002/
14.363.251
1. Keimanan
menghilangkan
elemen negatif
yang
menyebabkan
Pendapatan bebas
bunga/total pendapatan
2.191.605/
2.191.888
2.207.139/
2.228.156
ketidakadilan
Komitmen untuk
beroperasi dengan 1 1 Komitmen prinsip syariah
terhadap Investasi pada sektor halal 0 0
Filosofi dan
nilai Apresiasi kepada
pemegang saham dan 1 1 konsumen
produk mendapat
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Produk bebas
dari bunga dan
akadnya sesuai
syariat
persetujuan Dewan
Pengawas Syariah
1 1
Tidak terlibat pada
aktivitas non halal 0 0
Menggunakan konsep
syariah dalam menyetujui
produk
1
1
Pendidikan dan pelatiha
untuk karyawan 1 1
kesempatan yang sama 1 1
Karyawan
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan
Syariah nasional
1
1
Tata Kelola Remunerasi direksi 1 1
perusahaan dan dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1
keterbukaan
informasi Daftar hadir dalam rapat 1 1
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 1 1
98
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio
Data laporan tahunan
2018 2019
Investasi
sektor 13.226.473/ 14.333.924/
3. Individu Investastasi pada
sektor riil riil/total 13.236.773 14.363.251
pembiayaan
Biaya
Pendidikan
Pendidikan 24.501/ 29.435/ dan
dan pelatihan
pelatihan/ 592.809 632.744
Total biaya
2.
Pemeliharan
Biaya penelitian
kemanusiaan
4. Penelitian dan dan
0 0 Intelektual pengembangan pengembangan/
Total biaya
Publikasi
Biaya publikasi/ 8.743/ 9.574/ tentang Bank
total biaya 406.331 348.870 Syariah
99
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan Data laporan tahunan
2018 2019
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan
sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
9.643+750/
(2.191.888-
(0+100.848)
27.789+420/
(2.228.156-
(0+93.523)
5.
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
592.809/
(2.191.888-
(0+100.848)
632.744/
(2.228.156-
(0+93.523) keturunan
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
306.296/
(2.191.888-
(0+100.848)
Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
439.433/
(2.191.888-
(0+100.848)
452.327/
(2.228.156-
(0+93.523)
Kewajiban membayar zakat
untuk bank 1 1
Jumlah zakat yang dibayarkan
bank
0
1
3.
Pemeliharaan
tatanan sosial
6. Entitas
sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman kebajikan
Jumlah penyaluran zakat 1 1
Pengesahan DPS bahwa
sumber dan pemanfaatan
zakat sesuai hitungan syariat
1
1
Jumlah zakat yang dibayar
pegawai 0 0
Sumber amal serta
penggunaanya 1 1
Sumber dan penggunaan dana 1 1
qard
Mendukung dalam cipta
lapangan pekerjaan 0 0
Komunitas/masyar
akat
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun
mayarakat
1
1
Memberi sponsor kepada
komunitas 1 0
Konferensi tentang ekonomi
islam 1 1
Menetapkan tujuan
dan memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan
sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen dengan
baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 1 1
100
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
4.
Pemeliharaa
n lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan
Rasio kecukupan modal
19,67%
18,90%
Loan Loss
ratio
Loan loss Provision/Total loan
252.154/
13.236.773
118.096/
14.363.251
Operational
efficiency
Operating expense/operating
Revenue
79,09%
76,95%
Earning
Ability
Return on asset (ROA) 2,38% 2,33%
Return on Equity (ROE) 23,29% 23,44%
Liquidity
Loan/Total Assets 13.236.773/
23.095.158
14.363.251/
25.121.063
Deposits/total Assets 18.389.948/
23.095.158
20.925.597/
25.121.063
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
1
1
Target dan tujuan lingkungan 1 1
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 1 1
Indikator lingkungan dan
targetnya 0 0
Pelaporan emisi karbon 0 0
101
Bank BTPN Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Produk murah
Mudharabah dan
Musyarakah/
Total pembiayaan
NO+NO/
8.707.455
No+28.838/
7.061.214
menghilangk
1. Keimanan an elemen
negatif yang
menyebabka
Pendapatan bebas
bunga/total pendapatan
3.079.453/
3.079.594
3.933.223/
3.933.765
n
ketidakadilan
Komitmen untuk
beroperasi dengan 1 1 Komitmen prinsip syariah
terhadap Investasi pada sektor halal 1 1
Filosofi dan
nilai Apresiasi kepada
pemegang saham dan 0 0 konsumen
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Produk
bebas dari
bunga dan
akadnya
sesuai
syariat
produk mendapat
persetujuan Dewan
Pengawas Syariah
1
1
Tidak terlibat pada
aktivitas non halal 0 0
Menggunakan konsep
syariah dalam menyetujui produk
1
1
Pendidikan dan pelatiha
untuk karyawan 1 1
kesempatan yang sama 1 1
Karyawan
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan
Syariah nasional
0
0
Remunerasi direksi 1 1 perusahaan
dan
keterbukaan
dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1
Daftar hadir dalam rapat 1 1 informasi
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 0 0
102
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio
Data laporan tahunan
2018 2019
Investasi
3.
sektor 7.277.011/ 8.998.408/
Investastasi
Individu pada sektor riil riil/total 7.277.163 8.999.574
pembiayaan
Biaya
Pendidika Pendidikan
43.457/ 52.412/ n dan dan
pelatihan
pelatihan/ 899.148 1.099.025
2.
total biaya
Pemeliharan
Biaya penelitian
kemanusiaan Penelitian
4. dan
dan
Intelektual pengembangan/ 0 0 pengemba
total
ngan
biaya
Publikasi
tentang Biaya publikasi/ 15.976/ 15.916/
Bank total biaya 536.595 561.428
Syariah
103
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan Data laporan tahunan
2018 2019
3.
Pemelihara
an tatanan
sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
152+NO/(3.447
.266-
(NO+333.708)
872+NO/(4.45
7.352-
(NO+478.615)
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
146.423/
(3.447.266-
(NO+333.708)
210.655/
(4.457.352-
(NO+478.615)
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
965.311/
(3.447.266-
(NO+333.708)
1.399.634/
(4.457.352-
(NO+478.615)
6. Entitas
sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman kebajikan
Kewajiban membayar zakat untuk
bank 0 0
Jumlah zakat yang dibayarkan bank 0 0
Jumlah penyaluran zakat 0 0
Pengesahan DPS bahwa sumber dan
pemanfaatan zakat sesuai hitungan
syariat
0 0
Jumlah zakat yang dibayar pegawai 0 0
Sumber amal serta penggunaanya 0 0
Sumber dan penggunaan dana qard 1 1
Komunitas/masyara
kat
Mendukung dalam cipta lapangan
pekerjaan 0 0
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun mayarakat 1 1
Memberi sponsor kepada komunitas 0 0
Konferensi tentang ekonomi islam 0 0
Menetapkan tujuan
dan memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen dengan baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 0 0
104
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
4.
Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan
Rasio kecukupan modal 40,9% 44,6%
Loan Loss
ratio
Loan loss Provision/Total loan
215.949/
8.707.455
291.820/
7.061.214
Operational
efficiency
Operating expense/operating
Revenue
62,4%
58,1%
Earning
Ability
Return on asset (ROA) 12,4% 13,6%
Return on Equity (ROE) 30,8% 31,2%
Liquidity
Loan/Total Assets 7.061.214/
12.039.275
8.707.455/
15.383.038
Deposits/total Assets 1.619,254/
12.039.275
1.895.885 /
15.383.038
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
0
0
Target dan tujuan lingkungan 0 0
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 0 0
Indikator lingkungan dan
targetnya 0 0
Pelaporan emisi karbon 0 0
105
Bank Panin Dubai Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Mudharabah dan
Produk murah Musyarakah/ 96,23% 92,52%
Total pembiayaan
menghilangk
1. Keimanan an elemen
negatif yang
Pendapatan bebas
598.862/ 662.308/
menyebabka bunga/total pendapatan 598.862 662.560
n
ketidakadilan
Komitmen untuk
beroperasi dengan 1 1 Komitmen prinsip syariah
terhadap Investasi pada sektor halal 1 0
Filosofi dan
nilai Apresiasi kepada
pemegang saham dan 1 1 konsumen
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Produk
bebas dari
bunga dan
akadnya
sesuai
syariat
produk mendapat
persetujuan Dewan
Pengawas Syariah
1
1
Tidak terlibat pada
aktivitas non halal 0 0
Menggunakan konsep
syariah dalam menyetujui produk
1
1
Pendidikan dan pelatiha
untuk karyawan 1 1
kesempatan yang sama 1 1
Karyawan
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan
Syariah nasional
1
1
Remunerasi direksi 1 1 perusahaan
dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1 dan
keterbukaan
Daftar hadir dalam rapat 1 1 informasi
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 0 0
106
Tujuan
Konsekuensi Dimensi
Rasio Data laporan tahunan
2018 2019
2.
Pemeliharan
kemanusiaan
3.
Individu
Investastasi pada
sektor riil
Investasi
sektor riil/
total
pembiayaa
n
6.133.981/
6.133.981
8.273.057/
8.335.171
4.
Intelektual
Pendidikan
dan pelatihan
Biaya
Pendidikan
dan
pelatihan/
total biaya
5.841/
101.872
553/
94.411
Penelitian
dan
pengembang
an
Biaya penelitian
dan
pengembangan/
total
biaya
0
0
Publikasi
tentang Bank
Syariah
Biaya publikasi/
total biaya
1.140/
3.351
982/
1.418
107
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan Data laporan tahunan
2018 2019
3.
Pemelihara
an tatanan
sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
NO+223/
(610.702-
(N0+11.292))
64.421+477/
(661.898 -
(535+12.463))
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
101.872/
/(610.702-
(N0+11.292))
94.411/
(661.898 -
(535+12.463))
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
20.788/
(610.702-
(N0+11.292))
13.237/
(661.898 -
(535+12.463))
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman kebajikan
Kewajiban membayar zakat untuk
bank
0 1
Jumlah zakat yang dibayarkan
bank
0 1
Jumlah penyaluran zakat 0 1
Pengesahan DPS bahwa sumber
dan pemanfaatan zakat sesuai
hitungan syariat
0 0
Jumlah zakat yang dibayar
pegawai
0 0
Sumber amal serta penggunaanya 1 1
Sumber dan penggunaan dana qard 0 1
Komunitas/masyara
kat
Mendukung dalam cipta lapangan
pekerjaan
0 0
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun mayarakat
1 1
Memberi sponsor kepada
komunitas
0 0
Konferensi tentang ekonomi islam 0 0
Menetapkan tujuan
dan memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan sosial 1 1
target dan tujuan sosial 0 0
Melayani konsumen dengan baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 0 0
108
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
4.
Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan
Rasio kecukupan modal 23,15% 14,46%
Loan Loss
ratio
Loan loss Provision/Total loan
3,45%
2,66%
Operational
efficiency
Operating expense/operating
Revenue
99,57%
97,74%
Earning
Ability
Return on asset (ROA) 0,26% 0,25%
Return on Equity (ROE) 1,08% 1,45%
Liquidity
Loan/Total Assets 6.133.981/
8.771.058
8.335.171/
11.135.825
Deposits/total Assets 6.905.806/
8.771.058
8.707.657/
11.135.825
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
0
0
Target dan tujuan lingkungan 0 0
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 0 0
Indikator lingkungan dan
targetnya 0 0
Pelaporan emisi karbon 0 0
109
Bank BCA Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Mudharabah dan
Produk murah Musyarakah/ 54,6% 62,0%
Total pembiayaan
menghilangk
1. Keimanan an elemen
negatif yang
menyebabka
Pendapatan bebas
bunga/total pendapatan
522.537/
522.583
621.391/
621.437
n
ketidakadilan
Komitmen untuk
beroperasi dengan 1 1 Komitmen prinsip syariah
terhadap Investasi pada sektor halal 1 1
Filosofi dan
nilai Apresiasi kepada
pemegang saham dan 1 1 konsumen
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Produk
bebas dari
bunga dan
akadnya
sesuai
syariat
produk mendapat
persetujuan Dewan
Pengawas Syariah
1
1
Tidak terlibat pada
aktivitas non halal 0 0
Menggunakan konsep
syariah dalam menyetujui produk
1
1
Pendidikan dan pelatiha
untuk karyawan 1 1
kesempatan yang sama 1 1
Karyawan
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan
Syariah nasional
1
1
Remunerasi direksi 1 1 perusahaan
dan
keterbukaan
dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1
Daftar hadir dalam rapat 1 1 informasi
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 0 0
110
Tujuan Konsekuensi
Dimensi Rasio Data laporan tahunan
2018 2019
Investasi
sektor riil/
3.
Individu
Investastasi pada
sektor riil
total
pembiayaa
4.334.154/
4.899.700
5.009.692/
5.645.400
n
Biaya
Pendidikan
Pendidikan 3.485/ 4.774/ dan
2. dan pelatihan 92.148 100.182 pelatihan/
Pemeliharan
total biaya
kemanusiaan
Biaya penelitian
4. Penelitian
dan
Intelektual dan
pengembangan/ 0 0 pengembang
total
an
biaya
Publikasi
Biaya publikasi/ 876/ 1.109// tentang Bank
total biaya 48.212 77.342 Syariah
111
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan Data laporan tahunan
2018 2019
3.
Pemelihara
an tatanan
sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
547+638(522.5
83-14.000)
13.776+632/
(621.437-
16.100)
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
92.148/
(522.583-14.000)
100.182/
(621.437-
16.100)
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
58.300/
(522.583-14.000)
67.200/(
621.437-16.100)
6. Entitas
sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman kebajikan
Kewajiban membayar zakat untuk
bank
0 0
Jumlah zakat yang dibayarkan bank 0 0
Jumlah penyaluran zakat 1 1
Pengesahan DPS bahwa sumber dan
pemanfaatan zakat sesuai hitungan
syariat
1 1
Jumlah zakat yang dibayar pegawai 0 0
Sumber amal serta penggunaanya 1 1
Sumber dan penggunaan dana qard 1 1
Komunitas/masyara
kat
Mendukung dalam cipta lapangan pekerjaan
0 0
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun mayarakat
1 1
Memberi sponsor kepada komunitas 1 1
Konferensi tentang ekonomi islam 0 0
Menetapkan tujuan
dan memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen dengan baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 1 1
112
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
4.
Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan
Rasio kecukupan modal 24,3% 38,3%
Loan Loss
ratio
Loan loss Provision/Total loan
0
0
Operational
efficiency
Operating expense/operating
Revenue
87,4%
87,6%
Earning
Ability
Return on asset (ROA) 1,2% 1,2%
Return on Equity (ROE) 5,0% 4,0%
Liquidity
Loan/Total Assets 4.899.700/
7.064.000
5.645.400/
8.634.400
Deposits/total Assets 5.506.000/
7.064.000
6.204.000/
8.634.400
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
1
1
Target dan tujuan lingkungan 1 1
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 0 0
Indikator lingkungan dan
targetnya 0 0
Pelaporan emisi karbon 0 0
113
Bank BPD NTB Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Mudharabah dan
Produk murah Musyarakah/ 10,70% 51,32%
Total pembiayaan
menghilangk
1. Keimanan an elemen
negatif yang
Pendapatan bebas
829.009/ 745.014/
menyebabka bunga/total pendapatan 829.683 745.014
n
ketidakadilan
Komitmen untuk
beroperasi dengan 1 1 Komitmen prinsip syariah
terhadap Investasi pada sektor halal 0 1
Filosofi dan
nilai Apresiasi kepada
pemegang saham dan 0 1 konsumen
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Produk
bebas dari
bunga dan
akadnya
sesuai
syariat
produk mendapat
persetujuan Dewan
Pengawas Syariah
1
1
Tidak terlibat pada
aktivitas non halal 0 1
Menggunakan konsep
syariah dalam menyetujui produk
1
1
Pendidikan dan pelatiha
untuk karyawan 1 1
kesempatan yang sama 1 1
Karyawan
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 1 1
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan
Syariah nasional
1
1
Remunerasi direksi 1 1 perusahaan
dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1 dan
keterbukaan
Daftar hadir dalam rapat 1 1 informasi
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 1 1
114
Tujuan
Konsekuensi Dimensi
Rasio Data laporan tahunan
2018 2019
Investasi
sektor riil/
3.
Individu
Investastasi pada
sektor riil
total
pembiayaa
4.868.515/
4.868.692
5.581.376/
5.582.097
n
Biaya
Pendidikan
Pendidikan 897/ 6.825/ dan
2. dan pelatihan 65.635 133.635 pelatihan/
Pemeliharan
total biaya
kemanusiaan
Biaya penelitian
4. Penelitian
dan
Intelektual dan
pengembangan/ 0 0 pengembang
total
an
biaya
Publikasi
Biaya publikasi/ 9.511/ 7.334/ tentang Bank
total biaya 65.635 133.635 Syariah
115
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan Data laporan tahunan
2018 2019
3.
Pemelihara
an tatanan
sosial
5. keturunan
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
N0+NO/
(829.683-
(NO+60.808))
NO+2.058
(745.014-
(NO+61.126))
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
29.672/
(829.683-
(NO+60.808))
140.778/(745
.014-
(NO+61.126)
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
151.904
(829.683-
(NO+60.808))
163.249 /
(745.014-
(NO+61.126))
6. Entitas
sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman
kebajikan
Kewajiban membayar zakat untuk
bank
0 0
Jumlah zakat yang dibayarkan bank 0 0
Jumlah penyaluran zakat 1 1
Pengesahan DPS bahwa sumber dan
pemanfaatan zakat sesuai hitungan
syariat
0 0
Jumlah zakat yang dibayar pegawai 0 0
Sumber amal serta penggunaanya 1 1
Sumber dan penggunaan dana qard 0 0
Komunitas/masyar
akat
Mendukung dalam cipta lapangan
pekerjaan 1 1
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun mayarakat
1 1
Memberi sponsor kepada komunitas 1 1
Konferensi tentang ekonomi islam 0 0
Menetapkan tujuan
dan
memperhatikan isu
lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan sosial 1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen dengan baik 1 1
Keterlibatan masyarakat 1 1
116
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
4.
Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan
Rasio kecukupan modal
35,42%
35,47%
Loan Loss
ratio
Loan loss Provision/Total loan
0,68%
0,98%
Operational
efficiency
Operating expense/operating
Revenue
86,86%
76,83%
Earning
Ability
Return on asset (ROA) 1,92% 2,56%
Return on Equity (ROE) 12,05% 8,92%
Liquidity
Loan/Total Assets 4.868.692/ 7.038.000
5.582.097/ 8.640.000
Deposits/total Assets 6.357.083/ 7.038.000
6.816.359/ 8.640.000
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
0
0
Target dan tujuan
lingkungan 0 0
Menjaga lingkungan 1 1
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 1 1
Indikator lingkungan dan
targetnya 0 0
Pelaporan emisi karbon 0 0
117
Bank Mega Syariah
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
1.
Pemeliharaan
nilai hidup
manusia
1. Keimanan
Produk murah Mudharabah dan
Musyarakah/Total pembiayaan
1.248.302/
5.178.619
2.015.213/
6.080.453
menghilangkan
elemen negatif
yang menyebabkan
ketidakadilan
Pendapatan bebas bunga/total
pendapatan
612.798/
613.151
708.637/
708.940
2. Hak dan
kepentingan
stakeholder
Komitmen
terhadap Filosofi
dan nilai
Komitmen untuk
beroperasi dengan prinsip
syariah
1
1
Investasi pada sektor halal 0 0
Apresiasi kepada pemegang
saham dan konsumen
1
1
Produk bebas
bunga dan akad
sesuai syariat
Produk mendapat persetujuan
Dewan Pengawas Syariah 1 1
Tidak terlibat pada aktivitas
non halal 0 0
Menggunakan konsep syariah
dalam menyetujui produk 1 1
Karyawan
Pendidikan dan pelatiha untuk karyawan
1 1
Peluang kesempatan yang sama 1 1
Apresiasi dan imbalan
Karyawan 0 0
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja 1 1
Lingkungan Kerja 1 1
Tata Kelola
perusahaan dan
keterbukaan
informasi
.Dewan direksi memiliki
perwakilan dari dewan Syariah
nasional
1
1
Remunerasi direksi 1 1
Rapat dewan minimal empat kali
dalam setahun 1 1
Daftar hadir dalam rapat 1 1
Rincian kegiatan dewan
pengawas syariah 1 1
118
Tujuan Konsekuensi Dimensi Rasio Data Laporan Tahunan
2018 2019
Investasi
3. Self
sektor
Investastasi pada 5.133.876/ 6.032.127/ (Individu) sektor riil riil/total 5.178.619 6.080.453
pembiayaan
Biaya
Pendidikan
Pendidikan
dan 62.335/ 56.019/
2. dan pelatihan
pelatihan/total 2.868.994 2.944.133
Pemeliharan
biaya
kemanusiaan
Penelitian Biaya penelitian
4. Intelektual
dan dan
pengembang pengembangan/tota
0 0
l
an
biaya
Publikasi
tentang Bank Biaya publikasi/ 369.699/
338.788/
Syariah total biaya
2.868.994 2.944.133
119
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Data laporan tahunan
2018 2019
Kewajiban Qard
dan donasi
Pinjaman qard dan
sumbangan/
(pendapatan- Zakat&pajak)
15.991+147/
(613.151 -
(1.557+14.136))
10.121 +341
(708.940 -
(1.655+15.395))
5. keturunan
Kesejahteraan
karyawan
Beban kepegawaian /
(pendapatan- Zakat&pajak)
147.619/
(613,151 -
(1.557+14.136))
154.841/
(708.940 -
(1.655+15.395))
Kesejahteraan
pemegang saham
Pembagian deviden/
(pendapatan- Zakat&pajak)
Tidak ada
Tidak ada
keuntungan
Laba bersih/
(pendapatan- Zakat&pajak)
46.577 /
(613,151 -
(1.557+14.136))
49.150 /
(708.940 -
(1.655+15.395))
Kewajiban membayar zakat
untuk bank
1 1
Jumlah zakat yang dibayarkan
bank
1 1
Jumlah penyaluran zakat 1 1
3.
Pemeliharaan
tatanan sosial
6. Entitas sosial
Zakat, Amal, dan
Pinjaman
kebajikan
Pengesahan DPS bahwa
sumber dan pemanfaatan
zakat sesuai hitungan syariat
1 1
Jumlah zakat yang dibayar
pegawai
0 0
Sumber amal serta
penggunaanya
1 1
Sumber dan penggunaan dana 1 1
qard
Mendukung dalam cipta
lapangan pekerjaan
1 1
Komunitas/masya
rakat
Berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan maupun mayarakat
1 1
Memberi sponsor kepada
komunitas
1 1
Konferensi tentang ekonomi
islam
1 1
Menetapkan
tujuan dan
memperhatikan
isu lingkungan
Pernyataan misi/kebijakan
sosial
1 1
target dan tujuan sosial 1 1
Melayani konsumen dengan
baik
1 1
Keterlibatan masyarakat 1 1
120
Tujuan
Konsekuensi
Dimensi
Rasio/Pernyataan
Skor tahun
2018 2019
4.
Pemeliharaan
lingkungan
7. Kekayaan
Struktur
Pendanaan Rasio Kecukupan modal
20,54% 19,96%
Loan Loss Ratio
Loan loss Provision/ Total
loans
0
0
Operational
efficiency
Biaya operasi terhadap
pendapatan operasi
93,84%
93,71%
Earning Ability
Return on Assets (ROA) 0,93% 0,89%
Return on Equity (ROE) 4,08% 4,27%
Liquidity
Loan / Total Assets 5.178.619/
7.336.342
6.080.453/
8.007.676
Deposits/ total Assets 5.723.208/
7.336.342
6.578.208/
8.007.676
8. Ekologi
Indikator
lingkungan
Pernyataan misi /
kebijakan lingkungan
1
1
Target dan tujuan lingkungan 1 1
Menjaga lingkungan 0 0
Memperhatikan isu
lingkungan 1 1
Sistem manajemen
lingkungan 0 0
penghematant energi 0 0
Indikator lingkungan dan
targetnya 0 0
Pelaporan emisi karbon
0
0
121