perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH
PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Ekonomi Jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
TRI RIAYAH
F3609067
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR
TRI RIAYAH
F3609067
LKM (lembaga Keuangan Mikro) berkembang dan tumbuh untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya adalah KSP (koperasi simpan pinjam). Dalam perkembangannya salah satu masalah yang dihadapi adalah adanya kredit bermasalah. Menurut dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jawa Tengah hanya 5 % yang masuk dalam kaegori sehat, 50% kategori cukup sehat, sedangkan yang lain masih perlu untuk meningkatkan kesehatannya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyaknya kredit bermasalah yang dihadapi oleh KSP.Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar. Didasarkan pada hasil wawancara dan observasi penulis.
Kredit bermasalah terjadi karena berbagai sebab, baik dari sisi eksternal maupun sisi internal Koperasi. Sebelum melakukan penyelesaian kredit bermasalah dilakukan upaya penyelamatan terlebih dahulu melalui 3R ( rescheduling, reconditioning, dan restructuring) kemudian dilakukan upaya penyelesaian kredit bermasalah dengan jalan damai ataupun melalui jalur hukum.
KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar melakukan upaya pencegahan kredit bermasalah dengan melakukan analisis kredit dengan benar yaitu dengan melihat kelancaran anggota pada pinjaman terdahulu dan melihat jaminan atau collateral untuk mengurangi risiko kredit. Kemudian petugas memberikan penjelasan yang lengkap kepada anggota atau calon anggota pada saat membacakan perjanjian kredit. Selain itu Petugas Dinas Luar (PDL) melakukan monitoring kelancaran pinjaman anggota. Berdasarkan data yang diperoleh dari KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar, sampai pada bulan Maret 2012 prosentase kredit bermasalah sebesar 11.49% dari jumlah anggota (3.551) atau 9.51% dari saldo pinjaman(4.962.914.500). Untuk itu KSP Bhina Raharja melakukan langkah- langkah penyelesaian kredit bermasalah dengan penanganan langsung oleh PDL serta memberikan surat peringatan kepada anggota yang mengalami ketelambatan 3 bulan. Untuk langkah selanjutnya yaitu restructuring, penarikan jaminan dengan jangka waktu pelunasan satu bulan dan pilihan terahir adalah penjualan barang jaminan anggota jika memang anggota tidak kooperatif dengan pihak koperasi.
Kata kunci : Kredit Bermasalah, Pencegahan , penyelesaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
1. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
2. MAN JADDA WA JADA- siapa yang bersumgguh-sungguh pasti
akan berhasil
Persembahan
1. Bapak Ibuku yang tersayang
2. Mbak sri, mbak yam dan adikku
nur serta `Aa Heru
3. The best friends I have, yeni,
tia, widya dan teman-teman
KP`09
4. Mafaza community
5. almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta
taufik-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan
tepat waktu. Tidak lupa Shalawat serta Salam senantiasa dilimpahkan bagi
tuntunan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya
menjauh dari jaman Jahiliyah menuju jaman Islamiyah.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, yang oleh karena itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada
:
1. Bapak DR. Wisnu Untoro, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta
2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi M.Si selaku Ketua Progam Studi DIII
Keuangan dan Perbankan
3. Dosen pembimbing kami Ibu Izza Mafruhah SE M.Si yang selalu
memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulisan tugas akhir ini
4. Bapak dan Ibu Dosen DIII Keuangan dan Perbankan yang telah memberikan
banyak ilmu kepada penulis
5. Bapak Sidiq Nurrohman selaku Pimpinan Cabang KSP Bhina Raharja Cabang
Karanganyar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan magang kerja
6. Mas Tesi, Mas Heru, Mas Ozi, Mbak Erna , Mbak Eki serta semua karyawan
KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar yang selalu memberikan arahan
selama magang dan membantu dalam penulisan tugas akhir ini.
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu berada disisiku , selalu mendo`akanku
dan selalu menyayangiku.
8. Kakak-kakakku dan adikku serta Khoirudin Baqtiar yang selalu memberikan
semangat dan do`a
9. Teman-teman seangkatan KP`09 dan sahabat-sahabatku
10. Teman-teman Kost Mafaza yang memberikan banyak pelajaran berharga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih
bantuannya selama ini baik moril maupun materiil
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini
baik dalam pemilihan kata ataupun hal-hal yang lainnya. Oleh karena itu, kritik
dan saran hendaknya diberikan oleh pembaca guna perbaikan tugas akhir ini.
Penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan pihak-pihak lain.
Surakarta, 1 Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN ABSTRAKSI .............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan Tugas Akhir .............................................................. 3
D. Manfaat Tugas Akhir ............................................................................. 4
E. Metode Tugas Akhir .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lembaga Keuangan dan LKM .............................................................. 7
B. Koperasi................................................................................................. 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
C. Koperasi Simpan Pinjam dan Usaha Simpan Pinjam ............................ 14
D. Kredit ..................................................................................................... 15
E. Kredit Bermasalah ................................................................................. 23
BAB III PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar ................ 30
1. Sejarah .............................................................................................. 30
2.Visi dan Misi ..................................................................................... 31
3.Struktur Organisasi ........................................................................... 31
4.Manajemen Sumber Modal……………………………………… 37
5. Produk-Produk ................................................................................. 39
B.Pembahasan
1. Pencegahan Kredit Bermasalah ....................................................... 43
2. Penyelesaian Kredit Bermasalah ...................................................... 48
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 51
B. Saran ...................................................................................... 52
Daftar Pustaka………………………………………………………………… 53
Lampiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penyebab Kredit Bermasalah……………………………….. 23
Tabel 3.1 Penerapan Prinsip-Prinsip Kredit…………………………… 43
Tabel 3.2 Laporan Kredit Bermasalah………………………………… 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar 32
Gambar 3.2 Mekanisme Penyelesaian Kredit Bermasalah………………… 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ………………………………………………………………. 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA KSP BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR
TRI RIAYAH
F3609067
LKM (lembaga Keuangan Mikro) berkembang dan tumbuh untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya adalah KSP (koperasi simpan pinjam). Dalam perkembangannya salah satu masalah yang dihadapi adalah adanya kredit bermasalah. Menurut dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jawa Tengah hanya 5 % yang masuk dalam kaegori sehat, 50% kategori cukup sehat, sedangkan yang lain masih perlu untuk meningkatkan kesehatannya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyaknya kredit bermasalah yang dihadapi oleh KSP.Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar. Didasarkan pada hasil wawancara dan observasi penulis.
Kredit bermasalah terjadi karena berbagai sebab, baik dari sisi eksternal maupun sisi internal Koperasi. Sebelum melakukan penyelesaian kredit bermasalah dilakukan upaya penyelamatan terlebih dahulu melalui 3R ( rescheduling, reconditioning, dan restructuring) kemudian dilakukan upaya penyelesaian kredit bermasalah dengan jalan damai ataupun melalui jalur hukum.
KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar melakukan upaya pencegahan kredit bermasalah dengan melakukan analisis kredit dengan benar yaitu dengan melihat kelancaran anggota pada pinjaman terdahulu dan melihat jaminan atau collateral untuk mengurangi risiko kredit. Kemudian petugas memberikan penjelasan yang lengkap kepada anggota atau calon anggota pada saat membacakan perjanjian kredit. Selain itu Petugas Dinas Luar (PDL) melakukan monitoring kelancaran pinjaman anggota. Berdasarkan data yang diperoleh dari KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar, sampai pada bulan Maret 2012 prosentase kredit bermasalah sebesar 11.49% dari jumlah anggota (3.551) atau 9.51% dari saldo pinjaman(4.962.914.500). Untuk itu KSP Bhina Raharja melakukan langkah- langkah penyelesaian kredit bermasalah dengan penanganan langsung oleh PDL serta memberikan surat peringatan kepada anggota yang mengalami ketelambatan 3 bulan. Untuk langkah selanjutnya yaitu restructuring, penarikan jaminan dengan jangka waktu pelunasan satu bulan dan pilihan terahir adalah penjualan barang jaminan anggota jika memang anggota tidak kooperatif dengan pihak koperasi.
Kata kunci : Kredit Bermasalah, Pencegahan , penyelesaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Masalah utama yang selalu dihadapi dalam dunia usaha adalah
kebutuhan modal untuk mengembangkan dan ekspansi usahanya .Tidak
hanya untuk menambah modal usaha, kebutuhan akan dana ini sangat
diperlukan baik untuk tujuan investasi ,modal kerja ataupun konsumsi. Oleh
karena itu muncul perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan atau
yang sering disebut Lembaga Keuangan, Lembaga keuangan memberikan
peran terhadap aktivitas ekonomi salah satu peran lembaga keuangan yaitu
sebagai lembaga intermediasi atau sebagai penghubung antara masyarakat
yang surplus dana dengan masyarakat yang defisit dana. Tetapi, tidak semua
masyarakat dapat merasakan peran lembaga keuangan tersebut terutama
masyarakat yang tidak mempunyai akses . Untuk itu pada akhir tahun 1990an
tumbuh dan berkembang Lembaga Keuangan Mikro ( LKM) yang dapat
memberikan akses kebutuhan keuangan kepada masyarakat berpenghasilan
rendah. LKM adalah penyedia jasa keuangan terutama simpanan dan kredit
dan juga keuangan yang lainnya yang diperuntukkan bagi keluarga miskin
dan berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses terhadap bank
komersial. Dibandingkan dengan bank, LKM dalam operasionalnya lebih
sederhana terutama dalam hal pengajuan dan pencarian dana juga dengan
proses yang cepat. Salah satu jenis LKM yang berkembang dengan pesat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yaitu Koperasi Simpan Pinjam. Seperti halnya jenis LKM yang lain, KSP
juga memberikan pelayanan kredit kepada masyarakat dengan prosedur dan
proses cepat.
Salah satu masalah yang dihadapi lembaga keuangan tidak terkecuali
pada KSP adalah adanya kredit bermasalah. Ini ditimbulkan akibat adanya
kesalahan dari pihak lembaga keuangan dalam proses analisis kredit ataupun
kurangnya kesadaran dari pihak debitur disertai dengan permasalahan debitur
yang berbeda-beda. Adanya kredit bermasalah ini erat kaitannya dengan
tingkat kesehatan koperasi. Menurut dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah , koperasi di wilayah Jawa Tengah hanya 5% yang masuk kategori
sehat, dan 50 % masuk kedalam kategori cukup sehat. Sedangkan yang lain
masih perlu meningkatkan kesehatannya. Ini menunjukkan bahwa banyak
kredit bermasalah pada koperasi yang menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan koperasi. KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar termasuk dalam
kategori cukup sehat. Dalam proses pencairan kredit kepada anggota dan
calon anggota dilakukan secara langsung tanpa adanya proses survey. Hal ini
memungkinkan terjadinya kredit bermasalah, tetapi untuk mencegah kredit
bermasalah KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar melakukan proses
analisis kredit, administrasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan kantor
pusat KSP Bhina Raharja dengan prinsip kehati-hatian . Selain melakukan
pencegahan KSP Bhina Raharja juga melakukan proses penyelesaian kredit
bermasalah melalui PDL (Petugas Dinas Luar ) yaitu dengan mengusahakan
penyelamatan kredit dan penyelesaian kredit bermasalah dengan cara damai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kepada anggota atau nasabah yang mempunyai itikad baik ataupun dengan
cara hukum. Sampai saat ini jumlah kredit bermasalah pada KSP Bhina
Raharja mencapai 11.49 %. Berdasarkan latar belakang diatas penulis
mengambil judul “PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA KSP
BHINA RAHARJA CABANG KARANGANYAR”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, permasalah
yang dihadapi dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah upaya pencegahan kredit bermasalah pada KSP Bhina
Raharja Cabang Karanganyar ?
2. Bagaimanakah penyelesaian kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja
Cabang Karanganyar ?
C. TUJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR
Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah agar dapat memberikan
manfaat yang sesuai dengan apa yang penulis kehendaki. Adapun secara lebih
rinci tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan kredit bermasalah
pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
2. Untuk mengetahui bagaimanakah penyelesaian kredit bermasalah pada
KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. MANFAAT PENULISAN TUGAS AKHIR
Penulisan tugas akhir ini juga mempunyai manfaat penelitian. Adapun
manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Memberikan masukan dan saran kepada perusahaan dalam
kaitannya dengan aktivitas perusahaan, serta untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam setiap aktivitasnya terutama adalah yang
berkaitan dengan kegiatan penyaluran dana.
2. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya
Sebagai tambahan referensi bacaan serta informasi khususnya bagi
mahasisa jurusan Keuangan dan Perbankan yang sedang atau ingin
menulis penelitian dengan tema yang sama.
3. Bagi masyarakat
Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan informasi
khususnya tentang dunia perbankan atau lembaga keuangan yang lain.
E. METODE PENULISAN TUGAS AKHIR
Metode penelitian pada dasarnya adalah mengemukakan secara tertulis
tata kerja dan suatu penelitian , metode dalam penelitian ini terdiri dari:
1) Ruang Lingkup Penulisan Tugas Akhir
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pencegahan dan penyelesaian
kredit bermasalah yang diterapkan oleh KSP Bhina Raharja Cabang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Karanganyar jl. Lawu Barat No 7 Ngablak Papahan Tasikmadu
Karanganyar.
2) Jenis data yang digunakan
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek
penelitian, yaitu data dari KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar .
Data ini meliputi gambaran umum instansi, data yang berhubungan
dengan kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang
Karanganyar serta data-data lain yang mendukung penelitian ini.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari sumber-
sumber data yang lain, yang secara langsung ataupun tidak langsung
di obyek penelitian yang mempunyai hubungan dengan masalah yang
diteliti. Data ini diperoleh dengan membaca buku dan literatur
lainnya.
3) Metode Pengumpulan Data
a) Interview atau wawancara
Dilakukan melalui proses tanya jawab dengan pihak yang terkait
dengan kredit pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar.
b) Observasi
Dengan datang langsung melalui kegiatan magang kerja atau melihat
kegiatan pencegahan kredit bermasalah secara langsung yang
dilakukan oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4) Teknik pembahasan
Penulis menggunakan teknik pembahasan diskriptif yaitu dengan
menggambarkan secara sisitematis mengenai objek yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti yaitu tentang pencegahan dan penyelesaian
kredit bermasalah yang diterapkan oleh KSP Bhina Raharja Cabang
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LEMBAGA KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
Lembaga keuangan adalah suatu badan usaha yang aset utamanya
berbentuk aset keuangan (financial asset) maupun tagihan (claim) yang dapat
berupa saham (stock) dan pinjaman (loans) daripada berupa aktiva riil
misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku (Rose dan
Frasser dalam Martono,2002:2)
Menurut UU No 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan
lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatan di
bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang
tersebut kembali ke masyarakat.
Peranan lembaga keuangan yaitu (Martono, 2002:3) :
1. Pengalihan aset yaitu lembaga keuangan mengalihkan atau memindahkan
kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jatuh
tempo.
2. Likuiditas yaitu kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan
3. Realokasi pendapatan (income reallocation) yaitu untuk menghadapi masa
yang akan datang masyarakat menyisihkan atau merealokasikan
pendapatannya ke lembaga keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
4. Transaksi yaitu mempermudah dalam melakukan transaksi moneter melalui
jasa yang disediakan oleh lembaga keuangan.
Lembaga Keuangan Mikro adalah penyedia jasa keuangan terutama
simpanan dan kredit dan juga jasa keuangan lain yang diperunyukkan bagi
keluarga miskin dan berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses
terhadap bank komersial.
Kelebihan Lembaga Keuangan Mikro dibanding dengan lembaga
keuangan lainnya yaitu :
a. Pelayanan yang cepat dan mudah dan pelayanan yang mudah misalnya
proses pencairan dana yang tidak membutuhkan waktu yang lama
b. Keberadaan LKM lebih dekat dengan masyarakat sehingga lebih
mengetahui dan mengenal karakter dari nasabah atau anggotanya
c. Secara makro, LKM dapat mendayagunakan dana lebih dari masyarakat
yang dialokasikan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit untuk
digunakan usaha sehingga dari usaha tersebut dapat menyerap tenaga kerja
yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
B. KOPERASI
1. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari “Co” dan “Operation” yang dapat
diartikan bersama-sama bekerja. Secara luas berarti koperasi berusaha
untuk mencapai tujuan serta kemanfaatan bersama. Secara lebih rinci
koperasi mengandumg beberapa unsur yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
a. Merupakan kumpulan orang-orang ( association of person)
b. Bergabung secara sukarela ( have voluntarily joined together)
c. Untuk mencapai tujuan ekonomi bersama ( to achieve a common
economic end)
d. Organisasi perusahaan yang dikendalikan secara demokratis(
democratically controlled business organization)
e. Kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan( equitable
contribution to the capital required)
f. Menanggung risiko dan menerima bagian keuntungan secara adil.
Koperasi juga didefinisikan bermacam-macam arti :
a. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan
b. Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan
sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya
(Djojohadikusoemo dalam Nugroho,2009:6)
c. Koperasi didefinisikan sebagai suatu perkumpulan dari orang-orang
atas dasar persamaan derajad sebagai manusia, dengan tidak
memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk untuk
sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas
tanggungan bersama (Soeraatmadja dalam Nugroho,2009:7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
d. Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan
dioperasikan oleh mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya
(Schaars dalam Nugroho,2009:7)
e. Definisi koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarka tolong menolong (Hatta dalam
Nugroho,2009:8)
f. Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan urus
niaga secara kumpulan yang berasaskan konsep tolong menolong
(Munker dalam Nugroho,2009:7)
2. Landasan dan Asas Koperasi
Dalam UU RI No. 25/1992 pada pasal 2 dikatakan “ koperasi
berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945serta
berlandaskan atas asas kekeluargaan.
3. Tujuan, Fungsi dan Peran Koperasi
Dalam Bab II pasal 3 uu RI No.25/1992 koperasi mempunyai
tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Fungsi dan peran Koperasi yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya
b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi
sebagai soko gurunya
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip-Prinsip Koperasi
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adilsebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Untuk mengembangkan koperasi maka koperasi melaksanakan prinsip
pendidikan koperasi
g. kerjasama antar koperasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5. Unsur- unsur Organisasi Koperasi
a. Keanggotaan koperasi, kedudukan anggota koperasi secara hukum
adalah suatu keharusan dan sebagai konsekuensinya anggota koperasi
memiliki hak serta kewajiban secara umum.
b. Rapat Anggota Koperasi , dalam pasal 22 UU No 25 tahun 1992
tentang perkoperasian menyebutkan bahwa:
1) Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi
2) Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur
dalam anggaran dasar
c. Pengurus Koperasi adalah satu perangkat organisasi yang merupakan
lembaga atau badan hukum struktural organisasi koperasi, yang
mempunyai tugas dan wewenang sebagai pelaksana kegiatan koperasi.
d. Pengawas Koperasi, fungsinya dalah mengamankan keputusan rapat
anggota, ketentuan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga serta
sebagai lembaga kontrol.
6. Lingkungan Koperasi Indonesia
a. Masukan instrumental terdiri dari landasan Idiil yaitu Pancasila,
Konstitusional yaitu UUD 1945, konsepsional yaitu wawasan
nusantara dan ketahanan nasional dan operasional yaitu Garis-garis
Besar Haluan Negara
b. Lingkungan Strategis yang terdiri dari:
1) Aspek alamiah : geografi, kependudukan, dan sumber daya/
kekayaan alam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2) Aspek sosial: lingkungan politik,lingkungan ekonomi, lingkungan
sosial budaya dan teknologi, lingkungan pertahanan dan keamanan
baik regional ataupun nasional.
7. Bentuk – Bentuk Koperasi
Dalam pasal 15 UU No. 25 tahun 1992 koperasi terbagi menjadi
dua bentuk yaitu:
a. Koperasi primer yaitu koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari
orang-orang minimal 20 orang
b. Koperasi sekunder yaitu koperasi yang anggota-anggotanya adalah
organisasi koperasi. Koperasi sekunder tidak hanya terdiri dari
koperasi yang sejenis tetapi juga dapat koperasi yang berbeda jenis
karena terdapat kepentingan aktivitas atau kebutuhan ekonomi yang
sama. Minimal terdiri dari tiga koperasi.
8. Jenis- Jenis Koperasi
Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan
anggotanya. Untuk itu jenis koperasi ditetapkan menurut dua kategori :
a. Menurut status anggotanya
1) Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen
barang atau jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
2) Koperasi konsumen adalah koperasi yang para anggotanya adalah
konsumen akhir atau pemakai barang dan jasa yang ditawarkan
oleh para pemasok di pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Menurut fungsi koperasi
1) Koperasi pembelian atau konsumsi yaitu koperasi yang
menjalankan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan anggota secara khusus dan masyarakat
secara umum.
2) Koperasi pemasaran atau penjualan yaitu koperasi yang
menjalankan fungsi distribusi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
anggotanya agar sampai ditangan konsumen pasar.
3) Koperasi produksi adalah koperasi yang menyelenggarakan
perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa dimana anggotanya
bekerja dalam koperasi sebagai karyawan.
4) Koperasi jasa yaitu koperasi yang menyelenggarakan pelayanan
jasa-jasa yang dibutuhkan anggotanya, misal jasa simpan pinjam,
asuransi dan lain sebagainya.
C. KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN USAHA SIMPAN PINJAM
Pada pasal 44 UU No 25 tahun 1992 dinyatakan bahwa koperasi dapat
menghimpun dana dan menyalurkan dana melalui kegiatan simpan pinjam.
Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau
satu-satunya kegiatan usaha koperasi.
Baik KSP dan USP merupakan termasuk dalam Lembaga Keuangan
Mikro Formal. Pada awalnya KSP berkembang di Jerman pada pertengahan
abad ke 19 dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan keperluan pinjaman dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
prosedur yang cepat dan mudah. KSP berkembang di Indonesia karena
dipekenalkan oleh Belanda pada tahun 1895. Perkembangan koperasi di
Indonesia dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu :
1. Jumlah lembaga
2. Jumlah anggota
3. Volume usaha
4. Modal
Bedasarkan beberapa indikator diatas koperasi berkembang
berdasarkan kebutuhan dari anggotanya.
D. KREDIT
1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti
kepercayaan. Ini berarti pemberian kredit kepada kreditur berdasarkan
kepercayaan. Dalam bahasa latin creditum yang berarti kepercayaan akan
kebenaran.
Dalam UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mawajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian
atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati
(Kohler dalam Muldjono, 1990: 9).
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain, pihak dalam hal mana pihak peminjam
berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga yang telah ditentukan ( Mulyono,1990:10)
2. Manfaat dan fungsi kredit
Manfaat kredit ditinjau dari sudut kepentingan perbankan atau
lembaga keuangan yaitu:
a. Memperoleh pendapatan bunga kredit yaitu selisih bunga kredit yang
diterimanya dari debitur dikurangi dengan biaya untuk memperoleh
dana dari masyarakat dan dikurangi lagi dengan biaya overhead dalam
mengelola kredit tersebut
b. Untuk menjaga solvabilitas usahanya yaitu diharapkan bank dapat
membayar kembali kewajiban kepada pemilik dana.
c. Dengan adanya kredit akan membantu memasarkan jasa-jasa yang lain
d. Untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya
e. Untuk merebut pasar (marketshare) dalam industry perbankan atau
keuangan
Manfaat kredit ditinjau dari kepentingan masyarakat luas yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
a. Dengan adanya kelancaran kredit diharapkan akan diperoleh
pertumbuhan ekonomi yang pesat dan membantu membuka lapangan
pekerjaan sehingga meningkatkan pendapatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat
b. Untuk beberapa golongan professional akan ikut menikmati manfaat
dalam proses pemberian kredit karena mereka ikut terlibat didalamnya
contoh notaris dalam membantu pembuatan ikatan perjanjian kredit
dan pengikatan barang jaminan.
c. Masyarakat yang menyimpan uangnya memperoleh jaminan dalam
pengembalian dana yang disimpannya beserta bunganya
d. Dari sisi pengusaha dapat membantu memperoleh faktor produksi
dengan biaya yang relatif lebih murah
e. Bagi para pengelola pasar modal kebijaksanaan kredit terutama
kebijaksanaan tentang suku bunga kredit akan sangat bermanfaat
dalam penyusunan perencanaan kegiatan karena merupakan produk
atau jasa subtitusi satu sama lain
Sedangkan fungsi dari kredit adalah sebagai berikut (Martono,
2002:52) :
a. Meningkatkan daya guna (utility) dari uang
b. Meningkatkan daya guna (utility) dari barang
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
d. Sebagai salah satu alat stabilisasi ekonomi
e. Akan menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
f. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
g. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
3. Unsur-Unsur Kredit
a. Kepercayaan yaitu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali dimasa tertentu di masa datang.
b. Kesepakatan yaitu dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-
masing pihak menandatangi hak dan kewajiban masing-masing.
c. Jangka waktu, setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu
tertentu yang mencakup pengembalian kredit yang telah disepakati.
d. Risiko, disebabkan dua hal yaitu :
1) Faktor kerugian yang diakibatkan adanya unsur kesengajaan
nasabah untuk tidak membayar kreditnya padahal mampu
2) Risiko akibat unsur ketidaksengajaan nasabah sehingga mereka
tidak mampu membayar kredit misalnya adanya bencana alam.
4. Prinsip – Prinsip Kredit
Merupakan cara yang digunakan oleh bank atau lembaga keuangan
lain dalam rangka mengurangi risiko yang mungkin timbul dari adanya
fasilitas kredit. Prinsip yang digunakan yaitu 5C ( character, capital,
capacity, collateral dan condition of economic), selain itu ada juga prinsip
7P ( personality, purpose, prospect, payment, party, profitability,
protection)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Prinsip kredit berdasarkan prinsip 5C yaitu :
a. Character atau karakter yaitu menyangkut sifat debitur yang
mempunyai itikad baik dan komitmen tinggi untuk mengembalikan
seluruh kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani
bersama antara pihak debitur dan kreditur.
b. Capital menitikberatkan pada aspek permodalan nasabah, yang
dianalisis dalam hal ini adalah pangsa modal yang dimiliki sendiri oleh
nasabah.
c. Capacity adalah kapasitas atau kemampuan kreditur untuk membayar
bunga dan cicilan kredit, aspek yang perlu dianalisis adalah
kemampuan usaha tersebut untuk berproduksidan memasarkan hasil-
hasilnya dengan proyeksi yang dituangkan dalam proposal pengajuan
kredit.
d. Collateral merupakan jaminan atau agunan yang dimiliki oleh
nasabah. Dinilai dari tingkat kemudahan diperjualbelikannya barang
jaminan untuk risiko kredit. Jaminan berfungsi dan bersirat sebagai
solusi terahir (second wayout) apabila debitur bermasalah.
e. Condition of economy merupakan kondisi perekonomian pada saat
kredit diberikan. Aspek yang perlu dianalisis adalah persaingan di
pasar dari hasil usaha produksi tersebut, serta kecenderungan
perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Sedangkan prinsip-prinsip kredit 7P yaitu :
a. Personality yaitu data tentang kepribadian calon debitur seperti
riwayat hidup, pendidikan, pengalaman kerja, usaha atau pekerjaan,
keadaan keluarga dan pergaulan dalam masyarakat.
b. Purpose adalah tujuan atau keperluan penggunaan kredit apakah untuk
berdagang, produksi atau untuk konsumsi. Untuk menilai apakah
penggunaan kredit sesuai dengan line of business lembaga keuangan
yang bersangkutan.
c. Prospect adalah harapan masa depan dari bidang usaha calon debitur
selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan ekonomi, keadaan
sektor usaha debitur dan kekurangan-kekurangan perusahaan pada
masa lalu serta perkiraan di masa yang akan datang.
d. Payment yaitu bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan
diberikan. Hal ini diperoleh dari perhitungan tentang prospek,
kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan
kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah
pengembalian.
e. Party yaitu pengklasifikasian nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.
Dengan demikian nasabah akan digolongkan dalam klasifikasi tertentu
dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda baik dari jumlah,
bunga atau persyaratan yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
f. Profitability yaitu kemampuan nasabah mencari laba, diukur dari
periode ke periode apakah akan tetap sama ataukah meningkat apalagi
dengan adanya tambahan kredit yang akan diperoleh debitur.
g. Protection tujuannya adalah untuk menjaga kredit yang telah
dikucurkan oleh bank melalui suatu perlindungan berupa jaminan
barang, uang ataupun asuransi.
5. Jenis- Jenis Kredit
Berdasarkan penggunaan dananya kredit dapat dibedakan menjadi:
a. Kredit Modal Kerja (KMK) yaitu kredit yang digunakan untuk
membiayai kebutuhan modal atau perputaran modal nasabahnya
misalnya untuk pembelian barang dagangan. Dilihat dari jangka
waktunya, KMK terdiri atas dua macam :
1) KMK revolving, apabila usaha debitur dapat diharapkan
berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan pihak
kreditur cukup mempercayai kemempuan dan kemauan nasabah
2) KMK einmaleg, apabila volum kegiatan usaha debitur sangat
berfluktuasi dari waktu ke waktu atau pihak bank kurang
mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah.
b. Kredit Investasi yaitu kredit yang digunakan untuk pengadaan barang
modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah misal untuk
pembelian tanah dan bangunan kantor. Kredit ini biasanya berjangka
menengah dan panjang karena nilainya relatif besar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c. Kredit Konsumsi yaitu kredit dalam rangka pengadaan barang atau
jasa untuk tujuan konsumsi dan bukan sebagai barang modal dalam
kegiatan usaha debitur
Berdasarkan jangka waktu di bagi menjadi (Supriyono,2011:80):
a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang berjangka waktu kurang dari
satu tahun.
b. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari
satu tahun.
Kredit menurut jaminan terbagi menjadi :
a. Kredit tanpa jaminan (unsecured Loans) yang dimaksud disini adalah
jaminan fisik. Di Eropa dan Amerika kredit jenis ini lazim digunakan
khususnya untuk perusahaan besar
b. Kredit dengan jaminan (secured loans) yaitu kredit yang penilaiannya
lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan
termasuk jaminan.
Jenis kredit berdasarkan pencairan dana (Supriyono,2011:80) :
a. Kredit langsung yaitu kredit yang dapat dicairkan serta digunakan
secara langsung.
b. Kredit tidak langsung yaitu dan yang tidak dapat ditarik langsung
contoh bank garansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
E. KREDIT BERMASALAH
1. Pengertian Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah
tidak sangup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank
seperti yang telah diperjanjikan (Kuncoro dan Suhardjono. 2002:462).
2. Penyebab Kredit Macet
Penyebab kredit bermasalah terbagi menjadi dua yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Terangkum dalam tabel di bawah ini.
Table 2.1
Penyebab Kredit Macet
Klasifikasi Kemungkina Penyebab Faktor eksternal Lingkungan usaha debitur
Musibah (misal kebakaran,bencana alam) atau kegagalan usaha Persaingan antar bank yang tidak sehat
Faktor internal Kebijakan kredit yang kurang menunjang Kelemahan sistem dan prosedur penilaian kredit Pemberian dan pengawasan kredityang menyimpang dari prosedur Itikad yang kurang baik dari pemilik, pengurus dan pegawai
Sumber: Djiwandono dalam Kuncoro dan Suhardjono (2002)
Deteksi dini terhadap kredit bermasalah dapat dilakukan secara
sistematis melalui sistem pengenalan diri berupa daftar kejadian atau
gejala yang diperkirakan dapat berkembang menjadi kredit bermasalah.
Daftar tersebut dapat disusun mulai dari sisi nasabah, sisi ekstern dan bank
atau lembaga keuangan (Kuncoro dan Suhardjono. 2002:471) :
a. Sisi nasabah
Faktor keuangan yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit
bermasalah yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1) Hutang meningkat sangat tajam
2) Hutang meningkat tidak seimbang dengan peningkatan asset
3) Pendapatan bersih menurun
4) Penurunan penjualan dan laba kotor
5) Biaya penjualan, umum dan administrasi meningkat
6) Perubahan kebijaksanaan dan syarat-syarat penjualan secara kredit
7) Rata-rata umur piutang bertambah lama sehingga perputaran
piutang semakin lambat
8) Piutang tak tertagih semakin meningkat
9) Perputaran persediaan semakin melambat
10) Keterlambatan memperoleh neraca nasabah secara teratur
11) Tagihan yang terkonsentrasi pada pihak tertentu
Faktor manajemen yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit
bermasalah yaitu :
1) Perubahan dalam manajemen dan kepemilikan perusahaan
2) Tidak ada kaderisasi dan job description yang jelas
3) Sakit atau meninggalnya orang yang penting dalam perusahaan(
key person)
4) Kegagalan dalam perencanaan
5) Manajemen puncak didominasi oleh orang yang kurang cakap
6) Pelanggaran terhadap perjanjian atau klausula kredit
7) Penyalahgunaan kredit
8) Pendapatan naik dengan kualitas menurun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
9) Rendahnya semangat dalam mengelola perusahaan
Faktor operasional yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit
bermasalah yaitu:
1) Hubungan nasabah dengan mitra usahanya semakin menurun
2) Kehilangan satu atau lebih pelanggan utama
3) Pembinaan sumber daya yang tidak baik
4) Tertundanya penggantian mesin dan peralalatan yang sudah
ketinggalan atau tidak efisien
5) Operasional perusahaan mencemari lingkungan
b. Sisi ekstern
Faktor ekstern yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kredit
bermasalah yaitu:
1) Perubahan kebijaksanaan pemerintah di sektor riil
2) Peraturan yang bersifat membatasi dan berdampak besar atas
situasi keuangan dan operasional serta manajemen bank
3) Kenaikan harga faktor-faktor produksi yang tinggi
4) Perubahan teknologi yang sangat cepat dalam industri yang
diterjuni oleh nasabah
5) Meningkatnya suku bunga pinjaman
6) Resesi, devaluasi, inflasi, deflasi dan kebijakan moneter yang lain
7) Peningkatan persaingan dalam bidang usahanya
8) Bencana alam (force majeure).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c. Sisi bank
Faktor dari sisi bank yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab
kredit bermasalah yaitu:
1) Buruknya perencanaan financial atas aktiva tetap atau modal kerja
2) Adanya perubahan waktu dan permintaan kredit musiman
3) Menerbitkan cek kosong
4) Gagal dalam memenuhi syarat-syarat dalam perjanjian kredit
5) Adanya over kredit atau underfinancing
6) Manipulasi data
7) Over taksasi agunan atau penilaian agunan terlalu tinggi
8) Kredit fiktif
9) Kelemahan analisis oleh pejabat kredit sejak awal proses
pemberian kredit
10) Kelemahan dalam pembinaan dan monitoring kredit
3. Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
a. Penyelamatan Kredit Bermasalah
Penyelamatan terhadap kredit bermasalah dapat dilakukan
dengan 3R yaitu(Kuncoro dan Suhardjono. 2002:475):
1) Penjadwalan kembali (Reschedulling) yaitu perubahan syarat kredit
yang hanya menyangkut jadwal pembayaran dan jangka waktunya
meliputi perubahan grace period, perubahan jadwal pembayaran,
perubahan jangka waktu dan perubahan jadwal angsuran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2) Persyaratan kembali (reconditioning) yaitu perubahan sebagian
atau seluruh syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan
jadwal pembayaran dan atau prasyarat lainnya, sepanjang tidak
menyangkut maksimum saldo kredit yang meliputi reschedulling
dan atau perubahan tingkat suku bunga atau denda, perubahan cara
perhitungan tingkat suku bunga, keringanan bunga atau denda ,
perubahan penggantian kepemilikan atau pengurus, perubahan
nama dan atau status perusahaan, perubahan atau penggantian
nasabah atau novasi, perubahan atau penggantian agunan
3) Penataan kembali ( restructuring) yaitu perubahan syarat-syarat
kredit yang meliputi reschedulling, reconditioning dan atau
penambahan dana bank (suplesi kredit), konversi seluruh atau
sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru, perubahan
jenis fasilitas kredit termasuk konversi pinjaman dalam valuta
asing, konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi
penyertaan dalam perusahaan
Upaya penyelamatan dengan 3R tersebut diatas dapat
dilakukan apabila masih memenuhi kriteria berikut:
1) Debitur menunjukan itikad yang positif untuk bekerja sama
(kooperatif) terhadap upaya penyelamatan yang akan dijalankan
2) Usaha debitur masih berjalan dan mempunyai prospek yang bagus
3) Debitur masih mampu untuk membayar kewajiban yang
dijadwalkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4) Debitur masih mampu membayar bunga yang berjalan
5) Adanya kemampuan dan prospek debitur pulih kembali
6) Posisi bank akan menjadi lebih baik
b. Penyelesaian Kredit Bermasalah
Agar bank tidak mengalami kerugian harus segera dilakukan
upaya penyelesaian dengan cara:
1) Penyelesaian kredit bermasalah dengan cara damai dengan cara
sebagai berikut :
a) Pemberian keringanan bunga untuk kredit kolektibilitas
diragukan dan macet dengan pembayaran lunas ataupun
angsuran. Dalam putusan persetujuan penyelesaian kredit
bermasalah dengan keringanan bunga harus dicantumkan syarat
batal dan kembali pada kewajiban sesuai surat utang, apabila
kewajiban yang telah dijadwalkan tidak dipenuhi dengan tertib.
b) Penjualan agunan di bawah tangan, yaitu penelamatan kredit
secara damai dengan penjualan agunan di bawah tangan
c) Penjualan sebagian atau seluruh harta kekayaan debitur atau
barang agunan
d) Penebusan sebagian atau seluruh barang agunan oleh debitur
atau pemilik barang agunan
2) Penyelesaian kredit bermasalah melalui jalur hukum
Apabila penyelesaian secara damai sudah diupayakan secara
maksimal dan belum memberikan hasil atau nasabah tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
menunjukkan itikad baik dalam penyelesaian kredit , maka
penyelesaian ditempuh dengan jalur hukum. Penyelesaian dengan
jalur hukum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Penyelesaian kredit melalui pengadilan negeri
b) Penyerahan pengurusan kredit macet kepada BUPLN/PUPN
c) Penyelesaian kredit macet melalui kejaksaan
d) Penyelesaian melalui pengajuan klaim asuransi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI UMUM KSP BHINA RAHARJA CABANG
KARANGANYAR
1. Sejarah KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
KSP Bhina Raharja terbentuk tanggal 8 Mei 1994 di kelurahan
Sidowayah Kabupaten Rembang dihadiri beberapa calon anggota yang
sebelumnya sudah terbentuk pra koperasi dari beberapa pengusaha di
daerah setempat. Dalam rapat tersebut terbentuk kepengurusan KSP
Bhina Raharja dan telah memperoleh persetujuan Badan Hukum Propinsi
Jawa Tengah dengan Nomor Badan Hukum 12198/BH/VI/1994. Dari
tahun ke tahun KSP Bhina Raharja terus berkembang dan telah
memiliki kantor sendiri yang digunakan sebagai kantor pusat yang
beralamat di Jl. Pemuda Km 3,5 Rembang. Sampai sekarang mempunyai
kantor cabang dan kantor kas kurang lebih berjumlah 40. Salah satunya
adalah KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar yang terletak di jl.
Lawu Barat No 7 Ngablak Papahan Tasikmadu Karanganyar. KSP
Bhina Raharja ini didirikan di Karanganyar pada tanggal 31 Mei 2007
yang awalnya hanya melayani kredit mingguan kemudian berkembang
menjadi kredit bulanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Visi, Misi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Setiap organisasi atau badan mempuyai pedoman untuk
menjalankan organisasinya termasuk koperasi. Untuk itu ditetapkan visi
dan misi KSP Bhina Raharja agar tercapai tujuannya. Adapun visi misi
KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar yaitu :
a. Visi : KSP Bhina Raharja sebagai koperasi terpercaya, mandiri,
tangguh dan profesional.
b. Misi :
1. Mensejahterakan anggota dan masyarakat
2. Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mewujudkan masyarakat
adil, makmur dan mandiri.
3. Mengurangi pengangguran produktif dengan membuka lapangan
kerja.
4. Bermanfaat di masyarakat dan di segala bidang
3. Struktur Organisasi
Sebagai sebuah koperasi, KSP Bhina Raharja mempunyai
pengurus dan pengawas. Susunan pengurus KSP Bhina Raharja yaitu :
Ketua : H.M. Atna Tukiman
Sekretaris : Sukisno SE
Bendahara : Setyorini SE
Sedangkan susunan pengawas yaitu :
Ketua : H.A Pamindo DA
Anggota : H. Muhamad Supana, SE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Anggota : H Supriyadi E.P, SE
Setiap perusahaan atau badan usaha mempunyai struktur
organisasi yang bertujuan untuk mengetahui wewenang dan tanggung
jawab masing-masing bagian yang ada di koperasi tersebut. Struktur
organisasi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar adalah sebagai
berikut :
Sumber : KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Keterangan :
: garis pelayanan :garis pertanggungjawaban
:garis penugasan
PIMPINAN CABANG
(BULANAN)
ADM
PEMBUKUAN
CUSTOMER
SERVICE
KASIR
PETUGAS DINAS
LAPANGAN
ANGGOTA DAN CALON ANGGOTA
KANTOR PUSAT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Adapun tugas dari tiap-tiap bagian dalam struktur organisasi
diatas yaitu:
a Pimpinan Cabang
Wewenang dan hak pimpinan cabang yaitu :
1) Menata, mengatur, mutasi jabatan karyawan di
lingkungannya sesuai kemampuan dan prestasi kerja
karyawan.
2) Menetapkan pola dan tata kerja karyawan sesuai dengan
peraturan yang berlaku di KSP Bhina Raharja.
3) Mengusulkan kekantor pusat bagi karyawan yang
berprestasi baik dipromosikan ke tingkat yang lebih
tinggi
4) Menyetujui dan atau menolak kebutuhan anggaran
operasional kantor cabang.
5) Mengusulakn kebutuhan anggaran operasional kantor
cabang kepada kantor pusat
6) Memeriksa pembukuan dank as di kantor cabang
7) Memberikan sanksi ke karyawan yang lalai dalam
melaksanakan tugas sehingga mengakibatkan kerugian
pada KSP Bhina Raharja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tugas dan kewajiban pimpinan cabang yaitu :
a) Memimpin karyawan dalam melaksanakan operasional
usaha simpan pinjam sesuai dengan garis-garis kebijakan
yang ditetapkan di kantor pusat.
b) Membina karyawan dengan cara meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan perkoperasian khususnya dibidang
operasional usaha
c) Mengevaluasi prestasi kerja karyawan sesuai dengan acuan
target yang telah ditetapkan
d) Menciptakan iklim kerja yang kondusif sehingga
menimbulkan kenyamanan kerja pada karyawan, dengan
cara menciptakan suatu teamwork yang kompak dan saling
membantu dalam menyelesaikan masalah baik masalah
pribadi ataupun masalah kedinasan.
e) Membuat laporan periodik tiap bulannya
f) Menghindari rapat pimpinan yang diselenggarakan setiap
bulan
g) Menyampaikan informasi dan hasil rapat pimpinan kepada
karyawan
h) Menjalin koordinasi dengan pimpinan kantor cabang yang
lain di lingkungan KSP Bhina Raharja
i) Bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban dan
kebersihan kantor cabang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b Kasir
Wewenang dan hak kasir yaitu:
1. Mengatur arus uang kas yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan petunjuk kantor pusat
2. Berhak atas gaji dan tunjangan-tunjangan lain beserta
akomodasi lainnya yang menunjang kegiatan
operasionalnya.
Tugas kasir yaitu :
1) Mengerjakan buku kasir dan menutup buku kasir setiap hari.
2) Menyediakan atau mengeluarkan kasbon ( modal kerja)
karyawan setiap hari kepada Petugas Dinas Luar (PDL).
3) Menerima setoran uang dari PDL
4) Menerima angsuran dan mengeluarkan pinjaman untuk
anggota atau calon anggota yang telah memenuhi
persyaratan kredit.
5) Mengeluarkan otorisasi untuk pembayaran gaji sesuai
ketentuan kantor pusat
6) Melaporkan keadaan kas dan saldo kas pimpinan cabang tiap
hari
7) Membuat laporan rekapitulasi bulanan atau arus kas
8) Bersama bagian administrasi yang dikoordinir pimpinan
cabang membuat neraca dan perhitungan laba rugi setiap
bulannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
9) Bertanggung jawab atas keluar masuknya dokumen-
dokumen penting yang dijadikan jamina kredit.
10) Bersama pimpinan cabang membuat rencana anggaran
pendapatan belanja tahun berikutnya
11) Memberikan pelatihan terhadap calon karyawan baru abgian
kasir
c Customer service
Adapun tugas dan kewajiban customer service adalah :
1) Melayani anggota dan calon anggota dengan baik, ramah,
dan kekeluargaan
2) Menerima dan menaksir barang-barang yang dijadikan
jaminan yang meliputi keabsahan surat tanda kepemilikan,
kondisi barang jaminan, tahun pembuatan jaminan.
3) Membacakan dan menjelaskan surat perjanjian hutang
piutang kepada anggota atau calon anggota
4) Membuat surat administrasi pengeluaran atau pencairan
pinjaman
d Administrasi
Adapun tugas dan kewajiban administrasi yaitu :
1) Mengerjakan seluruh administrasi pembukuan yang meliputi
buku kas harian dan buku pinjaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2) Merawat segala catatan pembukuan secara tertib dan
sistematis sehingga mudah mencari berkas anggota atau
calon anggota
3) Membuat laporan bulanan
4) Membuat neraca dan perhitungan laba rugi pada tiap akhir
tahun buku
5) Memberikan pelatihan kepada calon karyawan bagian
administrasi
e Petugas Dinas Luar (PDL)
PDL mempunyai tugas sebagai berikut :
1) PDL membantu customer service dalam rangka membuat
taksiran harga dari barang jaminan untuk menentukan
besarnya pinjaman yang akan diberikan
2) Mengingatkan anggota yang terlambat membayar angsuran
pinjaman atau sudah jatuh tempo
3) Mempromosikan kegiatan usaha simpan pinjam kepada
calon anggota
4) Membuat laporan hasil kinerja dalam satu bulan
5) Memberikan pelatihan kepada calon PDL
4. Manajemen Sumber Dana KSP Bhina Raharja
Sumber dana koperasi bersumber dari :
a. Modal Sendiri :yaitu modal yang dihimpun dari intern KSP Bhina
Raharja, terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1) Simpanan pokok yaitu simpanan yang diperoleh dari
anggota ketika pertama kali menjadi anggota koperasi,
dibayar hanya sekali saja.
2) Simpanan wajib anggota yaitu dibayarkan oleh anggota
pada peride waktu tertentu.
3) Dana-dana SHU yaitu dana yang dikumpulkan dari
penyisihan Sisa Hasil Usaha KSP Bhina Raharja
4) Cadangan modal terdiri dari :
a Cadangan modal SHU yaitu modal yang dihimpun
dari keuntungan bersih SHU setiap tahun sesuai dengan
Anggaran Dasar KSP Bhina Raharja
b Cadangan risiko kredit yaitu modal yang dihimpun dari
penyisihan pendapatan kotor sebelum diproses menjadi
SHU bersih.
c Modal hibah atau donasi yaitu modal yang diterima baik
dari lingkungan anggota, pengurus, maupun lembaga-
lembaga lain.
b. Modal Pinjaman
1) Modal pinjaman dari anggota yaitu simpanan sukarela yang
diperoleh dari anggota
2) Modal pinjaman dari bukan anggota, ppinjaman ini bukan dari
pinjaman bank ataupun lembaga keuangan yang lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
5. Produk- Produk KSP Bhina Raharja
a) Simpanan Raharja
Adalah simpanan anggota dengan sistem yang sangat
menguntungkan dan fleksibel.
Keuntungan :
1) Setoran awal tidak ditentukan jumlahnya.
2) Jasa simpanan yang kompetitif, tanpa dikenakan biaya
administrasi.
3) Pokok maupun jasa simpanan dapat diambil sewaktu-waktu
b) Pinjaman Bhina
Yaitu pinjaman anggota untuk penambahan modal
usahanya sehingga bisa berkembang dan maju.
Keuntungan :
1. Syarat pinjaman mudah, proses pencairan yang cepat,
sehingga segera dapat dipergunakan sebagai modal usaha
atau untuk konsumsi dengan syarat :
a. Jaminan BPKB kendaraan roda dua ataupun roda empat
dan sertifikat tanah yang sudah atas nama peminjam
b. Membawa identitas diri asli ( KTP atau SIM)
c. STNK asli dan kendaraan harus dibawa karena dilakukan
cek fisik terhadap kendaraan
d. Kartu keluarga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
e. Khusus untuk pinjaman dengan jaminan sertifikat tanah
disertai dengan akta nikah, suami istri harus datang, jika
sudah bercerai menggunakan akta perceraian dan jika
salah satu sudah meninggal disertai dengan surat
keterangan kematian.
2. Jasa dan administrasi yang sangat ringan sesuai besarnya
pinjaman sehingga anggota dengan sadar dan tanggung
jawab memenuhi kewajibannya.
Untuk produk-produk pinjaman dibagi dalam bererapa sistem
angsuran atau sistem pembayaran yaitu:
a) Sistem Satu Bulan Lunas dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Besarnya bunga 2 % dari pinjaman
2) Jika dalam satu bulan tidak dapat dilunasi maka
dikenakan pinalti atau denda sabesar 4% dari pinjaman
3) Apabila pelunasan pada hari pertama sampai hari ke
tujuh maka bunga 0%
4) Apabila pelunasan pada hari ke delapan sampai ke
empat belas dikenakan jasa 1%
5) Bunga 2% dari pinjaman dibayar apabila pelunasan
pinjaman pada hari ke 15 sampai masa jatuh tempo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
b) Pinjaman musiman ( 3 bulan ), dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Bunga sebesar 3,5 % dari pinjaman
2. Setiap bulan nasabah hanya membayar bunga
pinjaman
3. Pada saat pelunasan hanya dibayar pokok pinjaman
4. Apabila terjadi keterlambatan dikenakan denda 2% dari
pinjaman, ini berlaku apabila dalam satu bulan tidak ada
setoran yang masuk
5. Apabila dalam jangka waktu 3 bulan anggota tidak bisa
melunasi, pinjaman dapat diperpanjang dengan
membayar administrasi kembali sesuai dengan besar
pinjaman.
c) Pinjaman Angsuran Jasa Tetap
1. Bunga dengan sistem flat sebesar 2.5 % dari pinjaman
dengan jangka waktu 5 bulan sampai 24 bulan. Setiap
bulan anggota membayar bunga beserta pokok
pinjaman.
2. Apabila pelunasan sebelum bulan keenam dikenakan
pinalti satu kali bunga berarti anggota membayar
pelunasan beserta bunga bulan pelunasan dan bulan
yang akan datang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3. Apabila pelunasan setelah bulan keenam hanya
dikenakan 1 kali jasa atau bunga
4. Apabila terjadi keterlambatan dikenakan denda 2% dari
pinjaman, ini berlaku apabila dalam satu bulan tidak ada
setoran yang masuk
c) Pinjaman Cash Tempo
Yaitu pinjaman anggota khusus pembiayaan pembelian
kendaraan bermotor roda dua, syarat mudah dan proses yang
cepat tanpa survey. Diharapkan dengan adanya pinjaman cash
tempo, anggota dapat mempunyai kendaran untuk operasional
sehari-hari baik untuk usaha atau yang lainnya.
d) Pinjaman Larasita
Pinjaman anggota khusus untuk pembiayaan pembuatan
sertifikat tanah. Program ini bekerja sama dengan kantor
Pertanahan. Larasita adalah layanan rakyat untuk sertifikasi
yaitu salah satu partisipasi dari reforma program pertanahan
yang dicanang oleh pemerintah. Produk ini sangat
menguntungkan anggota karena selain digunakan untuk
membiayai pembuatan sertipikat tanah, juga bisa untuk
penambahan modal usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
B. PEMBAHASAN MASALAH
1. Pencegahan Kredit Bermasalah
Untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah, perlu dilakukan
upaya pencegahan untuk kepentingan KSP Bhina Raharja ataupun untuk
kepentingan debitur. Langkah – langkah yang dilakukan oleh pihak KSP
adalah sebagai berikut :
a) Melakukan Analisis Kredit Dengan Benar
Dalam analisa kredit biasanya lembaga keuangan menggunakan
prinsip 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral, dan condition of
economi). Akan tetapi untuk KSP Bhina Raharja tidak menerapkan
semua prinsip tersebut. Adapun prinsip-prinsip kredit yang diterapkan
oleh KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar dirangkum tabel di bawah
ini:
Tabel 3.1 Penerapan Prinsip- Prinsip Kredit
Pada KSP Bhina Raharja
Prinsip Kredit 5C Keterangan Prinsip Kredit 7P Keterangan Character Sudah Personality Sudah Capital Belum Purpose Belum Capacity Belum Prospect Belum Collateral Sudah Payment Belum Condition of economy Belum Party Sudah
- - Profitability Belum - - protection Sudah
Sumber : Hasil Pengamatan Penulis Pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Langkah-langkah analisis kredit yang dilakukan KSP Bhina
Raharja dalam upaya pencegahan kredit bermasalah adalah sebagai
berikut:
1. Melihat kelancaran pinjaman yang pernah diberikan kepada anggota
yang lama dengan melihat bank data yang dimiliki oleh koperasi, jika
termasuk anggota yang kurang lancar maka jumlah pinjaman yang
diberikan tidak dinaikkan atau sama dengan nilai taksiran. Pinjaman
dapat dinaikkan jumlahnya jika anggota yang mengajukan pinjaman
tersebut termasuk dalam golongan yang lancar. Sedangkan untuk
anggota yang baru pinjaman yang diberikan jumlahnya dibawah
taksiran jaminan.Dalam hal ini berarti koperasi menilai karakter dari
anggota melalui kelancaran pinjaman sebelumnya.
2. Melihat jaminan atau collateral, ini untuk mengurangi risiko
kegagalan kredit yang dapat merugikan KSP Bhina Raharja. Hal ini
dilakukan dengan cara:
a. Untuk jaminan dalam bentuk sertifikat tanah, pinjaman yang
diberikan hanya sebesar Rp. 1.000.000,00
b. Untuk jaminan BPKB kendaraan bermotor besarnya pinjaman
yang diberikan harus disesuaikan dengan taksiran yang telah
ditentukan dari pihak koperasi.
c. Dilakukan pengecekan fisik kendaraan, nomor rangka dan nomor
mesin harus sesuai dengan yang tertera dalam STNK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
d. Taksiran pinjaman untuk kendaraan bermotor sebesar seperempat
dari harga jual di pasar. Hal itu dilakukan karena KSP Bhina
Raharja Cabang Karanganyar hanya memberikan pinjaman kecil
dengan proses yang cepat tanpa adanya survei.
e. Untuk setiap kendaraan yang belum atas nama peminjam syarat
ditambah dengan syurat peryataan dan peminjam melakukan
tanda tangan di atas materai.
b) Memberikan penjelasan dan pengarahan kepada anggota yaitu dengan
membacakan dan menerangkan isi perjanjian kredit secara lengkap dan
memberikan kesempatan bagi anggota untuk bertanya. Termasuk
menjelaskan pula kewajiban dan sanksi jika anggota melakukan
wansprestasi. Karena salah satu hal yang menyebabkan kredit
bermasalah adalah kurangnya pemahaman anggota akan perjanjian
pinjaman.
c) Melakukan Monitoring melalui PDL (Petugas Dinas Luar) dengan cara
sebagai berikut :
1) Membagi PDL ke dalam wilayah kerja yang berbeda-beda
sehingga mempermudah melakukan pengawasan terhadap
anggota. Setiap PDL mempunyai tanggungjawab terhadap
masing-masing wilayah.
2) PDL melakukan pendekatan secara intensif kepada anggota
yang terindikasi kredit diragukan yaitu anggota yang
mengalami tunggakan dua bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
3) PDL melakukan penagihan secara berkala dan intensif
Apabila semua langkah-langkah pencegahan kredit diatas
dilakukan dengan benar dan sesuai prosedur maka akan meminimalkan
jumlah kredit bermasalah. Hal ini juga bergantung pada Sumber Daya
Manusia (SDM) yang dimiliki oleh pihak KSP Bhina Raharja Cabang
Karanganyar dalam upaya pencegahan kredit bermasalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 3.2 Laporan Kredit Bermasalah
Sampai Periode Maret 2012
No. Tahun Nasabah Macet Jumlah
% Saldo Macet Saldo Pinjaman %
Lama Baru Keluar Kini Nasabah Lama Baru Tertagih Kini
1 2007 17 0 0 17
3.551
0.48 18.468.500 0 62.500 18,406,000
4.962.914.500
0.37
2 2008 62 0 0 62 1.75 68.692.500 0 0 68.692.500 1.38
3 2009 137 0 0 137 3.86 174.689.500 0 1.549.000 173.140.500 3.49
4 2010 122 1 2 121 3.41 159.143.500 4.038.500 3.098.000 160.084.000 3.23
5 2011 62 14 5 71 2.00 44.777.500 12.424.000 5.733.500 51.468.000 1.04
6 2012 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0.00
J U M L A H 400 15 7 408 3.551 11.49 465.771.500 16.462.500 10.443.000 471.791.000 4.962.914.500 9.51
Sumber:KSPBhina Raharja Cabang Karanganyar
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2. Penyelesaian Kredit Bermasalah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sampai Bulan Maret 2012
terdapat kredit bermasalah sebesar 11,49% pada KSP Bhina Raharja
Cabang Karanganyar. Untuk itu perlu diadakan langkah-langkah
penyelesaian kredit bermasalah. Adapun langkah-langkah penyelesaian
kredit bermasalah pada KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar adalah
sebagai berikut :
a. Dengan penanganan langsung yaitu dengan :
1) Untuk anggota yang mengalami keterlambatan sabanyak tiga
bulan diberikan surat peringatan sebanyak tiga kali yang
berisikan rincian jumlah yang harus dibayar beserta denda
2) PDL (Petugas Dinas Luar) mandatangi anggota secara langsung
untuh menagih pembayaran dari anggota
Contoh :
Kasus I
Seorang anggota koperasi KSP Bhina Raharja mempunyai
pinjaman sebesar Rp 1.500.000. 00 dengan jangka waktu 10
bulan . Pada bulan pertama sampai keempat angsuran dibayar
sesara rutin masing –masing sebesar Rp 187.500,00 pada bulan
kelima dan ke enam tidak terbayar, bulan ke tujuh dibayar Rp
187.500,00 sedangkan pada bulan kedelapan kembali kosong.
Untuk itu dibuatkan rincian pembayaran keterlambatan sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tagihan sampai bulan kedelapan
Anguran kelima Rp 187.500,00
Angsuran keenam Rp 187.500.00
Angsuran kedelapan Rp 187.500,00
Denda (3 kali ) Rp 90.000,00
Rp 652.500.00
b. Jika setelah malalui langkah diatas tetapi anggota belum juga
membayar atau membayar sebagian yang dilakukan yaitu :
1) Restructuring
Hal ini dilakukan untuk anggota yang masih mempunyai
itikad baik yang ingin menyelesaikan kewajibannya terhadap
KSP Bhina Raharja. Langkah yang dilakukan oleh KSP Bhina
Raharja Cabang Karanganyar dengan memperpanjang masa
pinjaman, memperkecil jumlah pinjaman.
2) Melakukan penarikan jaminan
Sebelum melakukan penarikan jaminan pihak KSP Bhina
Raharja Cabang Karanganyar memberikan kesempatan kepada
anggota untuk melunasi kewajibannya dalam jangka waktu satu
bulan. Anggota diminta menandatangani surat peryataan bahwa
yang bersangkutan menyetujui penarikan jaminan apabila dalam
jangka waktu satu bulan tidak dapat melunasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3) Penjualan barang jaminan
Apabila memang tidak menemukan kata sepakat antara
pihak koperasi dan anggota. Hasil penjualan tersebut digunakan
untuk melunasi kewajiban anggota.
Berikut adalah alur penyelesaian kredit bermasalah di KSP Bhina
Raharja Cabang Karanganyar:
Sumber : KSP Bhina Raharja Cabang Karanganyar
Gambar 3.2 Mekanisme penyelesaian kredit bermasalah
Kredit bermasalah
macet diragukan
Penanganan langsung:
1.Surat peringatan
2.Kunjungan PDL
Bayar lunas
Bayar sebagian/ tidak bayar
solusi
Penyelamatan kredit
eksekusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yaitu mengenai
”PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KSP BHINA RAHARJA
CABANG KARANGANYAR ” , maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dalam upaya pencegahan kredit bermasalah, maka KSP Bhina Raharja
Cabang Karanganyar melakukan langkah sebagai berikut :
a. Melakukan analisis tentang karakter yang dimiliki oleh anggota dan
menganalisis jaminan atau collateral yang dimiliki oleh anggota
b. Memberikan penjelasan dan pengarahan kepada anggota pada saat
membacakan surat perjanjian kredit
c. Melalui PDL (Petugas Dinas Luar) memonitoring kelancaran angsuran
anggota
2. Penyelesaian kredit macet dilakukan oleh KSP Bhina Raharja dengan cara
sebagai berikut:
a. Penanganan langsung dengan memberikan surat peringatan sebanyak
tiga kali kepada anggota. KSP Bhina Raharja juga melakukan
penagihan secara langsung kepada anggota oleh PDL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b. Restucturing dilakukan kepada anggota yang mempunyai itikad atau
kemauan baik untuk menyelesaikan tanggungjawabnya dengan
memperpanjang jangka waktu hutang atau memperkecil pokok hutang
c. Melakukan penarikan jaminan dengan memberikan waktu kepada
anggota maksimal satu bulan untuk melunasi pinjamannya
d. Penjualan barang jaminan untuk melunasi hutang anggota yang
bersangkutan.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan penulis berkaitan dengan
penyusunan tugas akhir ini yaitu :
1. Petugas pada saat menjelaskan dan membacakan surat perjanjian
hendaknya petugas yang bersangkutan menjelaskan sedetail mungkin
kepada anggota untuk menghindari adanya kesalahan informasi yang
diterima oleh anggota yang dapat berakibat terjadi kredit bermasalah.
2. PDL lebih teliti dalam menjalankan tugasnya memonitoring kredit macet
karena sampai saat ini masih ada anggota yang terlewati dari pengawasan
petugas.