PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM
DAN SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH
(Pleurotus ostreatus) PADA KADER PKK KELURAHAN
DANUKUSUMAN
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
EVA PURWANTI NINGSIH
NIM 1172047
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2020
ii
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM
DAN SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH
(Pleurotus ostreatus) PADA KADER PKK KELURAHAN
DANUKUSUMAN
DIAJUKAN SEBAGAI PERSYARATAN MENYELESAIKAN JENJANG
PENDIDIKAN DIPLOMA III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
OLEH
EVA PURWANTI NINGSIH
NIM 1172047
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2020
iii
KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM
DAN SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH
(Pleurotus ostreatus) PADA KADER PKK KELURAHAN
DANUKUSUMAN
Disusun oleh:
Eva Purwanti Ningsih
NIM 1172047
Telah disetujui untuk diajukan pada Karya Tulis Ilmiah
Pembimbing Utama
Dr. dr. Sri Suwarni, M.Kes
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN KTI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah, dengan judul :
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM DAN
SESUDAH PEMBERIAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PADA KADER PKK KELURAHAN DANUKUSUMAN
Yang dibuat untuk melengkapi persyaratan menyelesaikan Jenjang
Pendidikan Diploma III Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surakarta, sejauh saya ketahui bukan merupakan tiruan ataupun duplikasi dari
Karya Tulis Ilmiah yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk
mendapatkan gelar di lingkungan Program Studi DIII Tenaga Laboratorium Medis
STIKES Nasional maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila terdapat buku tiruan atau duplikasi pada KTI, maka penulis
bersedia untuk menerima pencabutan gelar akademik yang telah diperoleh.
Surakarta, 22 Juni 2020
Eva Purwanti Ningsih
NIM. 1172047
vi
MOTTO
Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesunggunya
kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri
( Qs. Al-Ankabut : 6 )
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
( Qs. Asy-Syarh : 5-6 )
Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh
keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan
( Penulis )
Bekerja keras dan bersikap baiklah
Hal luar biasa akan terjadi
( Conan O’Brien )
vii
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :
1. Allah SWT yang melalui doa yang ku panjatkan kepada-Nya, sudah memberi
kelancaran dan kemudahan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dari
awal sampai akhir.
2. Untuk orang tua saya, Bapak Sutarno dan Ibu Rebi tersayang, serta kakakku
tercinta terimakasih selalu mendoakan saya, memberi dukungan dan
semangat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesailkan.
3. Dr.dr. Sri Suwarni,M.Kes., selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, tuntunan, kesabaran, motivasi dan saran selama penelitian
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan
benar.
4. Ibu Yulita Erdiana Putri, S.ST., selaku instruktur laboratorium yang
memberikan pengarahan selama penelitian.
5. dr. Oong Ridhoi, M.Si dan dr. Kunthi Dewi Saraswati, Sp.PK.,M.Kes., selaku
penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan telah
memberikansaran dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan benar.
6. Teman seperjuangan PKMD & KTI Kimia Kinik ( Fahira, Amelinda, Anam,
Afinita, Nanda, Mia, Novia ) yang telah menemani selama penelitian dan
terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Kepada Ibu-ibu PKK di Kelurahan Danukusman yang telah bersedia menjadi
responden saya selama penelitian dan terimakasih sudah mau direpotkan.
viii
8. Untuk teman-teman grup kepompong ( Arum, Andev, Anjun, Aprillia, Boni,
dan Cindy) yang selalu memberikan semangat, tempat curhat dan menghibur
dikala banyak masalah, terimakasih telah membantu dalam menyelesaikan
proses pembuatan KTI ini.
9. Terimakasih kepada teman-teman satu kosan ( Ulfah, Wiki, Anjun dan Indah)
yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
10. Semua keluargaku 3B1 yang menemaniku dalam 3 tahun ini di STIKES
Nasional Surakarta.
11. Keluarga besar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Surakarta,
terimakasih atas segala yang diberikan hingga semua terlaksana dengan
lancar.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “PerbedaanKadar Glukosa Darah Puasa Sebelum Dan
Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Kader Pkk
Kelurahan Danukusuman” dengan lancar dan tepat waktu.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan
program pendidikan DIII di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surakarta. Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium dan
tinjauan pustaka yang ada.
Terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis
ucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Hartono, S.Si., M.Si., Apt selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Nasional yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dan mengikuti pendidikan hingga
selesai.
2. Bapak Ardy Prian Nirwana., S.Pd Bio, M.Si selaku Ketua Program Studi
DIII Teknologi Laboratorium Medis STIKES Nasional Surakarta.
3. Dr.dr. Sri Suwarni, M.Kes., selaku pembimbing utama yang telah
memberikanbimbingan, tuntunan, motivasi dan saran selama penelitian
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
x
4. Ibu Yulita Erdiana Putri, S.ST., selaku instruktur laboratorium yang
memberikan pengarahan selama penelitian Karya Tulis Ilmiah ini.
5. dr. Oong Ridhoi, M.Si dan dr. Kunthi Dewi Saraswati, Sp.PK.,M.Kes.,
selaku penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan telah
memberikansaran dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Surakarta
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta wawasan kepada
penulis.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun bagi kesempurnaan Karya Tulis ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat memberikan manfaat serta menamba wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, 22 Juni 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xvi
INTISARI ................................................................................................... xvii
ABSTRACT .............................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah .......................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................... 6
1. Diabetes Melitus .......................................................................... 6
a. Defiisi ................................................................................... 6
b. Angka Kejadian .................................................................... 7
c. Klasifikasi ............................................................................ 7
d. Gejala ................................................................................... 9
e. Faktor Risiko ...................................................................... 10
2. Glukosa...................................................................................... 12
a. Definisi ............................................................................... 12
b. Sumber .............................................................................. 12
c. Metabolisme ...................................................................... 13
xii
d. Gangguan Metabolisme ..................................................... 14
e. Pemeriksaan ...................................................................... 15
f. Faktor yang Mempengaruhi ............................................... 17
3. Jamur Tiram Putih (pleurotus ostreatus) .................................. 19
a. Taksonomi .......................................................................... 19
b. Karakteristik ....................................................................... 20
c. Kandungan ........................................................................ 20
4. Perbedaan Pemberian Jamur Tiram (pleurotus ostreatus)
TerhadapKadar Glukosa Darah ................................................. 24
B. Kerangka Pikir ................................................................................. 26
C. Hipotesis ........................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .............................................................................. 28
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 28
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 28
D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 28
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................... 29
F. Teknik Sampling .............................................................................. 30
G. Sumber Data Penelitian .................................................................... 31
H. Instrumen Penelitian......................................................................... 31
I. Alur Penelitian ................................................................................. 33
J. Teknik Analisis Data Penelitian ....................................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................. 42
B. Pembahasan ...................................................................................... 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .......................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kandungan Nutrisi Jamur Tiram 21
3.1 Pengukuran Terhadap Blanko Reagen 39
3.2 Interpretasi Hasil 39
4.1 Karakteristik Data Responden Kader PKKKelurahan
Danukusuman
43
4.2 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Puasa
Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih
pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman
44
4.3 Data Deskriptif dan Selisih Kadar Glukosa Darah Puasa
Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih
pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman
45
4.4 Data Frekuensi Prosentase Kadar Glukosa Darah Puasa
Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih
pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman
45
4.5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Shapiro-Wilk 46
4.6 Hasil Uji Statistik Menggunakan Uji Mann-Whitney
Sebelum dan Sesudah Perlakuan
47
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) 23
Gambar 2.2 Kerangka Pikir 39
Gambar 3.1 Bagan Teknik Sampling 30
Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian 33
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengantar Persetujuan Responden
Lampiran 2. Informed consent
Lampiran 3. Validasi Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah
Lampiran 4. Print Out Hasil Pemeriksaan dati Fotometer Clima MC 15
Lampiran 5. Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 16.0 for windowsUji
Normalitas
Lampiran 6. Kit Insert pemeriksaan Glukosa darah
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
xvi
DAFTAR SINGKATAN
ADP : Adenosin difosfat
ATP : Adenosin trifosfat
DM : Diabetes Melitus
GDPT : Glukosa Darah Puasa Terganggu
GOD : Glucose Oxidase
GOD-PAP : Glucose Oxidase – Peroxidase Aminoantipyrine
IDF : International Diabetes Federation
NADP : Nicotinamide Adenine Dinoclotide Phosphate
NaF : Natrium Flourida
PKK : Pembina Kesejahteraan Keluarga
POD : Peroxidase
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
TGT : Toleransi Glukosa Terganggu
WHO : World Health Organization
xvii
INTISARI
Eva Purwanti Ningsih. NIM 1172047. 2020. Perbedaan Kadar Glukosa Darah
Puasa Sebelum dan Sesudah Pemberian Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
pada Kader PKK Kelurahan Danukusuman.
Diabetes mellitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik yang
ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) karena kerja
insulin yang terganggu. Prevalensi diabetes melitus di Surakarta mencapai 16.852
kasus pada tahun 2018. Berbagai faktor diantaranya life style, pola makan tinggi
karbohidrat, kurangnya olahraga, serta sedentary meningkatkan risiko resistensi
insulin yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah puasa
sebelum dansesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada
kader PKK kelurahan Danukusuman.
Jenis penelitian ini adalah analitik eksperimental dengan desain penelitian
preetest and posttest without control. Metode pemeriksaanglukosa darah yang
digunakan adalah GOD-PAP (Glucose oxidase - Phenol aminophenazone)
menggunakan alat fotometer RAL Clima MC-15.Jumlah sampel penelitian
sebanyak 30 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah
Purpossive sampling.
Data pemeriksaan glukosa darah dianalisis menggunakan komputer
dengan program SPSS For Windows 16. Hasil penelitian ini didapatkan uji
normalitas distribusi tidak normal (p) < 0,05. Uji statistik yang digunakan adalah
uji Mann-Whitney didapatkan hasil signifikansi p (0,000) < (0,05). Jadi dapat
disimpulkan ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah
pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada Kader PKK Kelurahan
Danukusuman.
Kata Kunci : Diabetes Melitus, Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus), Kadar
Glukosa Darah
xviii
ABSTRACT
Eva Purwanti Ningsih. NIM 1172047. 2020. The Difference of Fasting Blood
Glucose Levels Before and After given a White Oyster Mushroom (Pleurotus
ostreatus) to PKK Caders in Danukusuman Village
Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by
high blood glucose levels (hyperglycemia) due to impaired insulin work. The
prevalence of diabetes mellitus in Surakarta reaches 16,852 cases in 2018.
Various factors including life style, high carbohydrate diet, lack of exercise, and
sedentary increase the risk of insulin resistance which ultimately leads to an
increase in blood glucose levels. This study aims to determine the difference of
fasting blood glucose levels before and aftergiven a white oyster mushroom
(Pleurotus ostreatus) to PKK caders in Danukusuman village.
This type of research is an experimental analytic study design with
preetest and posttest without control. The blood glucose examination method used
is GOD-PAP (Glucose oxidase - Phenol aminophenazone) using a photometer
RAL Clima MC-1. The number of research samples were 30 respondents with the
sampling technique used was purposive sampling.
Blood glucose examination data were analyzed using a computer with the
SPSS For Windows 16. The results of this study obtained an abnormal
distribution normality test (p) <0.05. The statistical test used was the Mann-
Whitney test, whichresulted in the significance of p (0,000) < (0.05). So it can be
concluded that there is an difference of fasting blood glucose levels before and
aftergiven a white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) to PKK caders in
Danukusuman village.
Keywords : Diabetes Mellitus, Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus), Blood
Glucose Levels
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes mellitus (DM) merupakankelompok penyakit metabolik
yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia)
karena kerja insulin yang terganggu (Dalimartha & Adrian, 2014).
Diabetes melitus menjadi penyebab kematian terbesar ke-4 di dunia dan
menjadi peringkat nomor 3 di Indonesia dengan presentase sebesar (6,7%),
setelah stroke (21,1%) dan penyakit jantung koroner (12,9%) (Zamma &
Sainudin, 2019).
Data World Health Organisation (WHO) tahun 2016 menyebutkan
penderita diabetes melitus di dunia mencapai 422 juta jiwa, dan
diperkirakan pada tahun 2040 meningkat menjadi 642 juta jiwa. Angka
kejadian penyakit DM di Indonesiamencapai 10,7 juta jiwa dan terjadi
peningkatan dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018
(IDF, 2019). Riskesdas tahun 2018 mencatat , penderita diabetes di
Indonesia lebih banyak terjadi pada perempuan yaitu 1,8% sedangkan laki-
laki 1,2% . Sementara itu prevalensi diabetes melitus di Surakarta
mencapai 16.852 kasus pada tahun 2018 (Dinas Kesehatan Surakarta,
2018).
Gejala yang sering dirasakan oleh penderita diabetes melitus antara
lain sering kencing (polyuria), rasa haus (polydipsia), rasa lapar
2
(polyphagia), berat badan turun, badan lemas, kesemutan, pandangan
kabur, serta kulit kering. Penyakit Diabetes melitus dapat menyebabkan
berbagai komplikasi seperti hipoglikemia, jantung koroner, retinopati
diabetik, edema, dan gagal ginjal kronik (Dalimartha & Adrian, 2014).
Kadar glukosa darah merupakan gold standart diagnosis diabetes
melitus. Berbagai faktor diantaranya life style, pola makan tinggi
karbohidrat, kurangnya olahraga, serta sedentary meningkatkan risiko
resistensi insulin yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar
glukosa darah. Perlu pemeriksaan rutin sebagai test skrining terhadap
diabetes melitus, akan tetapi kesadaran masyarakat masih sangat kurang
terhadap hal ini. Langkah preventif dan promotif sangat diperlukan untuk
mengurangi angka kesakitan diabetes melitus dengan mengendalikan
kadar glukosa darah, salah satu cara yang alami adalah dengan konsumsi
jamur tiram putih.
Jamur tiram mengandung beta glukan yang berperan sebagai
phytoinsulin, yaitu insulin yang berasal dari tumbuhan yang akan
menstimulasi sel ß-pancreas tubuh untuk memproduksi insulin lebih
banyak, sehingga kadar glukosa darah mengalami penurunan (Zaenab &
Nurwidodo, 2016). Insulin akan membawa glukosa ke peredaran darah dan
masuk ke dalam sel kemudian glukosa diubah menjadi energi dan
disimpan dalam sel hati dan otot.
Penelitian yang dilakukan Purbowati tahun 2017 menyimpulkan
bahwa terjadi penurunan kadar glukosa secara signifikan pada mencit yang
3
diberi ekstrak jamur tiram putih selama 30 hari dengan nilai p<0,001 pada
pemberian dosis 200 mg/kgBB dengan penurunan kadar glukosa darah
sebesar 135,2±1,07mg/dl. Penelitian Azhari tahun 2016 menyatakan
bahwa penurunan kadar glukosa darah mencit dari 252 mg/dl menjadi
86,91 mg/dl setelah di berikan serbuk jamur tiram putih dengan dosis 250
mg/BB selama 7 hari. Belum banyak penelitian yang mengeksplorasi
pengaruh jamur tiram putih terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
responden manusia.
Kelurahan Danukusuman merupakan kelurahan di kecamatan
Serengan dengan jumlah total penduduk 16.904 jiwa. Data Puskesmas
Serengan angka kejadian penyakit DM di Kelurahan Danukusuman
terdapat 174 orang. Data Kader PKK Kelurahan Danukusuman yang
berusia diatas 55 sebanyak 60%, obesitas 45% dan menopose sebanyak
75% sehingga berisiko terjadinya peningkatan kadar glukosa darah.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui
“Perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian
jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK kelurahan
Danukusuman”
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya mengukurkadar glukosa darah puasa sebelum dan
sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)pada kader
4
PKK kelurahan Danukusuman tanpa dilakukan pengukuran pengaruhnya
terhadap insulin.
C. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan
sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader
PKK kelurahan Danukusuman?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum
dan sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)pada
kader PKK kelurahan Danukusuman.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kadar glukosa darah puasa sebelum pemberian jamur
tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK kelurahan
Danukusuman.
b. Mengetahui kadar glukosa darah puasa sesudah pemberian jamur
tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK kelurahan
Danukusuman.
c. Menganalisis perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum
dansesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)
pada kader PKK kelurahan Danukusuman.
5
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan data analisis perbedaan kadar glukosa darah puasa
sebelum dan sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) pada kader PKK Kelurahan Danukusuman.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi hasil kadar glukosa darah puasa kepada
kader PKK Kelurahan Danukusuman.
b. Bagi Akademis
Menambah informasi ilmiah dan menjadi referensi pustaka di
perpustakaan STIKES Nasional mengenai perbedaan kadar
glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian jamur tiram
putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK Kelurahan
Danukusuman.
c. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang
perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah
pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader
PKK Kelurahan Danukusuman.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah Analitik Eksperimental dengan pendekatan
Preetest and posttest without control.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di Kelurahan Danukusuman, sedangkan tempat
pemeriksaan kadar Glukosa Darah Puasa di Laboratorium Kimia
Klinik STIKES Nasional.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 -Juni 2020
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kader PKK Keluruhan Danukusuman.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah kadar glukosa darah puasa sebelum dan
sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
29
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader PKK di Keluruhan
Danukusuman (N : 33)
2. Sampel
Kader PKK Kelurahan Danukusuman yang bersedia mengikuti seluruh
rangkaian penelitian dibuktikan dengan informed consent sebanyak 30
orang.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kadar glukosa
Hasil pemeriksaan laboratorium darah plasma terhadap glukosa
darah yang dilakukan setelah puasa 10 jam. Metode GOD-PAP dengan
nilai normal 70-115 mg/dl.
Variabel : Terikat
Skala pengukuran : Rasio
Alat ukur : Fotometer RAL Clima MC-15
Satuan : mg/dl
2. Jamur tiram putih
Adalah jamur tiram putih yang telah dibuat menjadi yogurt jamur
tiram putih dengan konsentrasi 200 mg/ botol. Yogurt jamur tiram
putih dikonsumsi satu kali sehari pada pagi hari satu jam sebelum
sarapan (perut kosong) dan diberikan selama 10 hari.
Variabel : Bebas
30
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Visual
Satuan : Per botol
F. Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini adalah Purpossive sampling.
Populasi Kader PKK Kelurahan
Danukusuman
N : 33
Sampel
n = 30
Purpossive sampling
Gambar 3.1 Bagan Teknik Sampling
Informed consent
31
G. Sumber Data Penelitian
1. Sumber data Primer
Sumber data primer adalahhasil pemeriksaan glukosa darah puasa
sebelum dan sesudah pemberian jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) pada kader PKK Kelurahan Danukusuman.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah data seluruh Kader PKK Kelurahan
Danukusuman dan berbagai buku, jurnal yang terkait dengan
penelitian.
H. Instrumen Penelitian
1.Alat yang digunakan
a. Pengambilan data
1) Informed consent
2) Data sekunder
b. Pemeriksaan kadar glukosa
1) Tabung vacum NaF
2) Box ice
3) Tourniquet
4) Holder
5) Centrifuge
6) Kuvet
7) Mikropipet 500 ul
32
8) Eppendorf tube
9) Mikropipet 5 ul
10) Yellow tip
11) Blue tip
12) Fotometer RAL Clima MC-15
13) Tissue
14) Plesterin
15) Tempat sampah infeksius
2. Bahan yang digunakan
a. Spesimen plasma
b. Reagen glukosa
c. Aquabidest
d. Alkohol 70%
33
I. Alur Penelitian
1. Bagan Penelitian
Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian
Populasi Kader PKK Kelurahan Danukusuman
N = 33
Informed Consent
Persiapan responden puasa 10 jam
Pemeriksaan kadar glukosa darah (sebelum)
Pemberian jamur tiram putih 1 botol perhari
pada pagi hari 1 jam sebelum sarapan selama
10 hari
Pemeriksaan kadar glukosa darah (setelah)
Menarik Kesimpulan
Rekap Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa
Darah sebelum dan sesudah
MenganalisisData
Purpossive Sampling
Sampel Penelitian n = 30
Pengambilan Darah Vena
Persiapan responden puasa10 jam
34
2. Cara Kerja
a. Pra Analitik
1) Persiapan Pasien
a) Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari petugas kader PKK kelurahan
Danukusuman yang berupa pembagian informed consent
dan kuisioner.
b) Responden bersedia ikut serta dalam penelitian dengan
cara menyetujui informed consent yang disahkan dengan
tanda tangan dari responden dan juga peneliti.
c) Responden diminta untuk puasa selama 10 jam sebelum
pengambilan darah.
2) Pelabelan
Pemberian label pada wadah sampel harus memuat informasi
sebagai berikut :
a) Tanggal pengambilan spesimen
b) Nama dan nomor spesimen responden
c) Jenis spesimen
3) Teknik pengambilan darah vena
a) Gunakan alat pelindung diri lengkap.
b) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, pasang
jarum pada holder dengan erat
35
c) Melakukan pengecekan identifikasi pasien dan
memberikan label pada tabung
d) Posisikan probandus dalam posisi duduk, mintalah
probandus untuk mengepalkan tangan dalam keadaan
lurus
e) Pasang tourniquet pada bagian lengan atas siku yang akan
dilakukan pengambilan darah
f) Lakukan palpasi untuk mengetahui lokasi vena yang akan
ditusuk. Pilih vena mediana cubiti
g) Desinfeksi area tusukan dengan alkohol 70% dan biarkan
hingga kering
h) Tegangkan kulit di atas vena dengan menggunakan jari
tangan agar vena tidak bergerak
i) Lakukan penusukan pada bagian yang akan diambil
darahnya dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas
dengan sudut 150. Jika darah sudah terlihat pada indikator,
segera pasang vacum tube NaF pada holder.
j) Lepaskan tourniquet dan mintalah probandus untuk
membuka telapak tangan
k) Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai penuh
l) Letakkan kapas di atas tusukan dan tarik jarum secara
perlahan, mintalah responden untuk menekan kapas
36
beberapa saat kemudian pasang plester setelah darah
berhenti keluar
m) Lepaskan jarum dari holder dan buang pada tempat
sampah biohazard
n) Homogenkan vacum tube dengan cara dibolak-balik agar
darah dan antikoagulisis NaF dapat bercampur dengan
baik.
4) Transport spesimen darah
a) Masukkan tabung yang telah berisi darah ke dalam ice-
box, letakkan pada rak tabung.
b) Bawa ice box yang berisi spesimen darah secara hati-hati
menuju Laboratorium Kimia Klinik di STIKES Nasional
untuk diperiksa.
5) Pembuatan plasma
a) Spesimen darah yang sudah diperoleh kemudian
dimasukkan ke dalam centrifuge, sertakan kode/ nomor
pada tabung tersebut
b) Centrifuge spesimen darah dengan kecepatan 3000 rpm
selama 15-30 menit
c) Pisahkan supernatan dari endapan darah dan masukkan
pada tabung eppendorf sebagai spesimen plasma
(DEPKES, 2008).
37
b. Analitik
Pemeriksaan kadar glikosa dengan metode GOD-PAP
1) Sampel : Plasma NaF
2) Metode Pemeriksaan : Pemeriksaan enzimatic fotometric
dengan metode GOD-PAP (glucose oksidase phenol
aminophenazon)
3) Tujuan
Untuk mengetahui kadar glukosa darah puasa responden yang
diperiksa dalam mg/dl.
4) Prinsip
Penentuan kadar glukosa setelah terjadinya reaksi oksidasi
oleh enzim glukosa oksidase. Indikator kolorimetrik adalah
kuinoimin, yang berasal dari 4-aminoantipirin dan fenol dan
bereaksi dengan hidrogen peroksida dengan bantuan enzim
katalitik (reaksi Trinder) (ProLiNE, 2017).
5) Reaksi
Glucose + O2 GOD
Gluconic acid + H2O
2
2H2O
2 + 4-Aminoantipyrine+ phenol
POD Quinoneimine +
4H2O
6) Komposisi reagen
a. Buffer phosphate Ph 7,5 250 mmol/L
b. Phenol 5 mmol/L
c. 4-Aminoantiphyrine 0,5 mmol/L
38
d. Glucose Oxidase ≥ 10 kU/L
e. Peroxide ≥1 kU/L
7) Persiapan Reagen
Reagen siap digunakan
8) Stabilitas reagen
Reagen akan stabil dengan batas kadaluarsa jika disimpan
pada suhu2ºC - 8ºC, terlindung dari cahaya serta kontiminasi,
dan jangan membekukan reagen.
9) Spesimen
Plasma NaF
10) Pemeriksaan (Fotometer RAL Clima MC-15)
Operasional Fotometer RAL Clima MC-15
a) Panjang gelombang : Hg 546 nm
b) Program : c/st
c) Faktor : 812,31
d) Ketebalan kuvet : 1 cm
e) Suhu : 20ºC - 25ºC atau 37ºC
f) Pengukuran : Blanko reagen
(hanya membutuhkan 1 blanko reagen setiap rangkaian
pemeriksaan).
39
11) Cara kerja
Tabel 3.1. Pengukuran terhadap blanko reagen
Blanko Sampel
Aquabidest 10 µl -
Spesimen (µl) - 10 µl
Reagen (µl) 1000 µl 1000 µl
(Sumber : ProLiNE, 2017)
Campur, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20ºC - 25ºC
atau 10 menit pada suhu 37ºC. Baca absorbansi terhadap
blanko reagen dalam waktu 60 menit.
Interpretasi Klinis
Tabel 3.2.Interpretasi hasil
Puasa mg/dl mmol/L
Dewasa 70 – 115 3,9 -6,4
(Sumber : ProLiNE, 2017)
12) Linearitas
Tes ini linear hingga konsentrasi glukosa 1-400 mg/dL
(0,06 – 22,2 mmol/L). Encerkan sampel yang memiliki
glukosa tinggi dengan NaCl fisiologis (9 g/dL) perbandingan
1+4 dan ulangi pengukuran. Hasil yang didapatkan dikalikan 5
( ProLiNE, 2017).
40
13) Spesifitas
Tidak ada gangguan asam askorbat hingga 15 mg/dL,
bilirubin sampai 40 mg/dL, hemoglobin hingga 200 mg/dL,
dan lipema hingga 2000 mg/dl.
14) Sensitifitas
Kadar terendah yang dapat dideteksi adalah 1 mg/dl.
c. Post Analitik
1) Interpretasi hasil sesuai dengan nilai normal atau nilai rujukan
pemeriksaan glukosa darah puasa.
2) Pencatatan hasil dari pemeriksaan kadar glukosa darah puasa.
3) Pelaporan hasil dari pemeriksaan glukosa darah.
J. Teknik Analisis Data Penelitian
Data hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan
sesudah pemberian jamur tiram putih pada kader PKK Kelurahan
Danukusuman dianalisis normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk ,
karena jumlah sampel pemeriksaan yang kurang dari 50. Hasil uji
normalitas data dikatakan normal apabila (p) > 0,05. Hasil uji normalitas
data bila didapatkan (p) < 0,05 maka dikatakan distribusinya tidak normal.
Uji Hipotesis Penelitian :
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
adalah T-testberpasangan apabila didapatkan distribusi data normal.
41
Uji alternatif dari t-test berpasangan yaitu uji Mann-Whitney dipakai
apabila distribusi data tidak normal.
Penarikan Kesimpulan :
H0 : Tidak ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah
pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK
Kelurahan Danukusuman.
H1 : Ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah
pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)pada kader PKK
Kelurahan Danukusuman.
Kriteria hipotesis yang diterima :
H0 diterima jika nilai signifikasi (p) lebih dari α (0,05)
H0 ditolak jika nilai signifikasi (p) kurang dari atau sama dengan α (0,05)
53
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Ada perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah pemberian
jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kader PKK Kelurahan
Danukusuman dengan nilai signifikansi ((p) = 0,000 ≤ 0,05).
B. SARAN
1. Bagi Peneliti selanjutnya
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jamur
tiram putih (Pleurotus ostreatus) teradap kadar insulin dan lebih
memperhatikan konsumsi makanan dan aktifitas fisik responden.
2. Bagi Masyarakat ( Kader PKK Kelurahan Danukusuman)
Sebaiknya memberikan informasi kepada anggota PKK lainya tentang
manfaat jamur tiram untuk menurunkan kadar glukosa darah secara
alami.
3. Bagi Akademik
Menambah koleksi buku dan bacaan untuk mempermudah peneliti
selanjutnya dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Mugiono, Arlianti, T., & Chotimatul Azmi. 2013. Panduan Lengkap
Jamur (2nd ed.). Penebar Swadaya.Hal 23-25.
Anggraini, dwi agusti. 2017. Studi Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus) pada Formulasi Mdia Tumbuh Serbuk Ampas Tebu.
Skripsi, 11, 30–31.
Auliya, P., Oenzil, F., & Rofinda, Z. D. 2016. Artikel Penelitian Gambaran Kadar
Gula Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
yang Memiliki Berat Badan Berlebih dan Obesitas. 5(3), 528–533.
Azhari, Meilinda, Yuliet & Khildah. 2016. Uji Aktivitas Serbuk Jamur Tiram
Putih (Pleurotus Ostreatus(Jacq.) P.Kumm) Terhadap Kadar Glukosa Darah
Pada Model Hewan Hiperkolesterolemia-Diabetes. Galenika Journal of
Pharmacy. Vol. 2 (2) : 96 – 102
Basundoro, A. P. 2016. Hubungan kadar Glukosa Darah Terhadap Estimasi Laju
Filtrasi Glomelurus Pada Pasien Diabetes Melitus. Skripsi.Hal 37-39
Bracmachari, G. 2011. Bioflavonoids with Promising Anti-Diabetic Potensials:
Acritical survey : Opportunity, Challengeand Scope of Natural
Products.Medicines Chemistry, 187-212
Dalimartha, S., & Adrian, F. 2014. Makanan Dan Herbal untuk Penderita
Diabetes Mellitus (prasetya (ed.)). penebar swadaya. Hal 17-20
Dinas kesehatan. 2018. Profil Kesehatan Kota Surakarta.
Diyah, N. W., Ambarwati, A., Warsito, G. M., Niken, G., Heriwiyanti, E. T.,
Windysari, R., Prismawan, D., Hartasari, R. F., & Purwanto, P. 2018.
Evaluasi Kandungan Glukosa Dan Indeks Glikemik Beberapa Sumber
Karbohidrat Dalam Upaya Penggalian Pangan Ber-Indeks Glikemik Rendah.
Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 3(2), 67.
https://doi.org/10.20473/jfiki.v3i22016.67-73
Herdianti. 2017. Determinan Kualitas Hidup Penderita Dm Tipe 2 Di Rsud
Ajjappange.JurnalEndurance,2(1),74. https://doi.org/10.22216/jen.v2i1.1662
IDF. 2019. International Diabetes Federation Atlas 2019. hal 28-30
Krisnatuti, D., Yenrina, R., & Rasjmida, D. 2014. Diet Sehat Untuk penderita
Diabetes Mellitus. penebar swadaya. Hal 50-55.
Kusnadi, G. 2016. Faktor Resiko Diabetes melitus tipe 2 pada petani dan buruh.
Skripsi. Hal 34-36.
Martsiningsih, M. A., & Gabrela, D. 2016. Gambaran Kadar Glukosa Darah
Metode GOD-PAP ( Glucose Oxsidase – Peroxidase Aminoantypirin )
Sampel Serum dan Plasma EDTA ( Ethylen Diamin Terta Acetat ). Jurnal
Teknologi Laboratorium, 5(1), 5–8.
Priasmara, Y. D. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula.
Skripsi, 31–33.
Purbowati, Johan, A., & RMD, R. K. 2017. Pengaruh jamur tiram putih (pleurotus
ostreatus) terhadap kadar glukosa darah, profil lipid dan kadar MDA pada
tikus (rattus norvegicus) diabetes melitus. Jurnal Gizi Indonesia, 4(2), 131.
https://doi.org/10.14710/jgi.4.2.131-137
Riskesdas. 2018. Prevalensi DM Berdasarkan Pemeriksaan Darah Pada Penduduk
Umur = 15 Tahun, 2013-2018. Kemenkes RI. 58-59
Sumarsih, S. 2015. Bisnis Bibit Jamur Tiram. Penebar Swadaya.Hal 3-7
Susilo, Y., & Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Diabetes Mellitus
(Kencing Manis) (B. Rini (ed.); ed 1). ANDI.Hal 14-15
Tandra, H. 2013. Life Healty With Diabetes, Diabetes Mengapa dan Bagaimana
(A. Sahala (ed.)). ANDI.Hal 22-25.
Wahyuni N, Ilyas S, & Alya A. 2017. Efek Pleurotus ostreatus terhadap sel Beta
Pankreas pada mencit model Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia. Vol.15, No 2. 156-158
WHO. 2016. Global Report on Diabetes. Isbn, 978, 88. https://doi.org/ISBN 978
92 4 1565257
Wibowo, S. 2014. Tahukah anda Makanan Berbahaya untuk Penyakit Diabetes
(A. Satriani (ed.)). Dunia sehat. Hal 5-7
Widyastuti, N. 2013. Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Sebagai
Alternatif Pemenuhan Nutrisi. 15(3), 1–7.
Zaenab, S., & Nurwidodo. 2016. Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih (
Rattus norvegicus ) Hiperglikemia Menggunakan Berbagai Bentuk Sediaan
Jamur Tiram Putih ( Pleurotus ostreatus ). Seminar Nasional Dan Gelar
Produk, 246, 108–116.
Zamma, S., & Sainudin. 2019. Hubungan Kepatuhan Pengobatan dengan kadar
gula darah sewaktu pada pasien DM tipe 2. Jambura Nurisng Journal, 1(1),
11–18.