Download - Perencanaan Jaringan Akses dan Core
Perencanaan Access dan Core
Jaringan EVDOZaki Abdurrasyid / Teknik Telekomunikasi
Tujuan Perancangan Jaringan
• Menjamin seluruh area terjangkau sinyalCoverage
• Menjamin daya sinyal mampu menembus bangunan dan kendaraan
Building/Vehicle Penetration
• Menjamin seluruh Kebutuhan bandwidth pelanggan tercukupiTraffic/Capacity
• Melakukan pengaturan waktu dan logistik hingga jaringan siap digunakanSchedule
• Menjamin kualitas layanan jaringan sehingga terhindar dari drop call dllPerformance
• Memastikan ROI (Return of Investment) yang baik kepada investorEconomics
Tahapan Perancangan Jaringan
Tahap Kasar
Meliputi penentuan jumlah BTS berdasarkan coverage dan
capacity, dilakukan
untuk menilai kelayakan
bisnis
Tahap Menengah
Apabila bisnis dinilai layak dan feasible,
dilakukan perencanaan
time frame yang
diperlukan sampai
jaringan siap dioperasikan
Tahap Detil
Meliputi perencanaan teknis seperti
penentuan tinggi antena, daya pancar
dsb
Perancangan Jaringan Akses (1)
• Output utama dari perancangan ini adalah
penentuan jumlah BS dan penempatannya
• Dalam melakukan perancangan jaringan
akses, dilakukan 2 buah metoda
dimensioning, yakni dengan
memperhitungkan coverage BS dan
kapasitas BS
Perancangan Jaringan Akses (2)
No Metoda Input Meliputi Output
1 Coverage BS
Data Wilayah (Urban,
SubUrban, Open Area)Luas, Ketinggian, Obstacle
Jumlah
BS
Link Budget
Model Propagasi, Parameter
Sistem Pemancar, Penerima,
dan Kanal
2 Kapasitas BS
Bandwidth total yang
dibutuhkan
Jumlah Penduduk Potensial
(Urban, Sub-Urban), Peak
Hour, Jatah Bandwidth/User
Kapasitas 1 BSTotal kapasitas yang mampu
ditangani oleh sebuah BS
Contoh-Contoh Model Propagasi
Sui Model
• Digunakan untuk frekuensi diatas 1900 MHz
• Terdapat 3 area berbeda; Terrain A,B ,dan C
Okumura-Hatta Model
• Frekuensi Hingga 2000 MHz
• Pembagian wilayah urban dan sub urban
Walfisch-Ikegami Model
• Frekuensi diatas 2000 MHz
Ericsson Model
• Digunakan untuk frekeunsi hingga 1900 Mhz
Dimensioning Coverage
Pada metoda ini, area akan dibagi menjadi 3 bagian; yaitu rural, urban, dan sub urban
Selanjutnya, dengan menggunakan link budget dan analisa model propagasi
didapatkan Coverage sel. Selanjutnya dengan menggunakan persamaan
diatas, akan diperoleh jumlah BS yang dibutuhkan untuk mengcover area tersebut.
Luas _ WilayahJumlah _ BS
Coverage _1_ BS
Contoh pembagian area
Dimensioning Kapasitas BS: Pendekatan Trafik
Volume
• Jam sibuk diasumsikanmembawa 15% trafik harian
• Rata2 beban pada Busy hour sebesar 50%.
• Hasil kalkulasi menunjukkantotal site throughput perbulanadalah 4600 GB.
• Untuk menawarkan layanandengan volume 5 GB per pelanggan per bulan, jumlahpelanggan persite yang terlayani adalah 920.
Dimensioning Kapasitas BS: Pendekatan Data
Rate
• Target : 1 Mbps per pelanggan
• Karena hanya adabeberapa pelanggan sajayang melakukan download secara bersamaan, makakita dapat menggunakansuatu overbooking factor (OBF) . Sebagai contohOBF : 20.
• Artinya bahwa pada kondisijam sibuk, laju data per pelanggan adalah 50 kbps.
• Jumlah pelanggan per site 1050.
Perancangan Jaringan Core (Inti)
• Output utama dari perancangan jaringan
ini adalah Pemilihan topologi backhaul,
teknologi transport network dan
Penempatan Simpul Core Network.
Topologi Jaringan
Ring
• Simple, cheap, high reliability
• Biggest delay
Star
• Simple, cheap, centralized, delay less than Ring
• Hub down, network cannot work
Fully Mesh
• Smallest delay
• Very expensive
Teknologi Transport Network
• Alternatif teknologi transport yang bisa
digunakan untuk penyediaan konektivitas pada
simpul core network pada lapis fisik dan data
link adalah sbb :
– Dedicated Private Line
– ATM virtual circuit
– Frame relayed PVC
– VPN
– MPLS
– Carrier Ethernet
Analisis Tekno-Ekonomi (2)
CAPEX
• CAPEX terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk perangkat, instalasi, property dan lainnyayang diperlukan untuk mendirikanjaringan serta mempunya manfaatyang lebih dari satu periodeakutansi.
Revenue
• Revenue adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan daripengguna layanan.
OPEX
• Biaya OPEX adalah biaya yang dikeluarkan rutin dalam satuperiode.
Cashflow
• Cashflow adalah perhitunganpemasukan dan pengeluaran padasetiap tahunnya berdasarkanCAPEX, OPEX
Analisis Tekno-Ekonomi (2)
Setelah memperhitungkan keempat hal diatas, dapat ditentukan kapan bisnis ini
mencapai BEP (Break Event Point) dengan persamaan NPV (Nett Present Value)
Selanjutnya dapat dicari IRR (Internal Rate of Return) untuk menentukan kelayakan
bisnis dengan persamaan
Apabila IRR<0 maka bisnis tidak layak dilakukan, dan sebaliknya jika IRR>0 maka
bisnis layak dilakukan
Contoh Perancangan Jaringan: Perancangan
Jaringan LTE Kota Jakarta
Akan dilakukan perancangan jaringan
LTE di kota Jakarta dengan data
sebagai berikut;
WIlayah Luas
Urban 358,41 km2
Sub Urban 286,91 km2
Jumlah Penduduk 9.583.247 Jiwa
Peta Area Jakarta
Dimensioning dengan Coverage BS (1)
Contoh Parameter Link Budget yang Digunakan
Urban Sub-Urban
Dimensioning Coverage BS (2)
Selanjutnya dengan memasukan parameter link budget pada slide sebelumnya ke
model propagasi yang dipilih (dalam Hal ini okumura-hatta dan Erceg) diperoleh;
Hasil Perhitungan coverage sel
Urban
Sub-Urban
Dimensioning Coverage BS (3)
Dengan hasil yang diperoleh pada slide sebelumnya, diperoleh;
Dimensioning Kapasitas (1)
Dimensioning Kapasitas (2)
Dimensioning Kapasitas (3)
Dimensioning Kapasitas (4)
Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta
Selanjutnya karena kebutuhan BS dari
dimensioning kapasitas lebih besar
dibanding
coverage, maka jumlah BS yang dipilih
adalah jumlah BS dari dimensioning
kapasitas yakni sebesar 450 BS untuk
area urban, dan 124 BS untuk sub
urban. Gambar di samping adalah
rancangan penempatan BS sesuai
dengan perhitungan yang diperoleh
pada dimensioning kapasitas.
Penempatan BS area Jakarta
Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta
Berikutnya, dilakukan penempatan
jaringan backhaul yang akan
menghubungkan BS-BS dengan EPC di
area Jakarta.
Penempatan jaringan backhaul area Jakarta
Perancangan Jaringan LTE Kota Jakarta
Selanjutnya dihitung EPC yang
dibutuhkan dengan persamaan berikut;
Penempatan jaringan backhaul area Jakarta
Dengan penempatan
Analisis Tekno-Ekonomi
Contoh Grafik dan Tabel NPV
Berdasarkan grafik di samping, dapat
diamati bahwa bisnis ini akan
mencapai BEP saat tahun ke 3.
Nilai IRR yang diperoleh pun >0
sehingga dapat dikatakan bisnis ini
layak untuk dilakukan
Daftar Pustaka
• Joko S. “Network Planning and Dimensioning”.
Slide Presentasi. Bandung.
• EVDO Engineering and Planning Bakrie Telecom
Training Center. “Perencanaan Akses dan Core
Jaringan EVDO”. Slide Presentasi. Jakarta.
• Aginsa, Bagus F.“Perancangan Jaringan LTE di
DKI Jakarta dengan Menggunakan DUAL BAND:
2,6 GHz &700 MHz”. Bandung. 2013
• Noman Shabbir, Comparison of Propagation
Models for LTE Network, IJNGN, 2011