Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh
Rahmat Setiawan
Peribahasa Arab dan Terjemahannya dalam Aplikasi Android
NIM: 1113024000041
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017 M / 1439 H
i
ABSTRAK
Nama : Rahmat Setiawan
NIM : 1113024000041
Judul : Peribahasa Arab dan Terjemahannya Dalam Aplikasi Android
Skripsi ini mendeskripsikan cara kerja aplikasi android peribahasa Arab dan
terjemahannya yang penulis buat sendiri. Menurut Yaniah Wardani peribahasa
Arab adalah ungkapan yang beredar di masyarakat berisi tentang pikiran yang bijak
tentang aspek kehidupan manusia, biasanya berbentuk kata-kata majaz yang
cenderung imajinatif dan mudah dihafal, bertujuan sebagai perbandingan dan
nasihat kehidupan. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu tentang
bagaimana cara kerja aplikasi Peribahasa Arab dan Terjemahannya menggunakan
metode penerjemahan adaptasi, yang dimaksud cara kerja disini ialah terkait cara
penggunaan aplikasi Peribahasa Arab, apa saja kebutuhan yang harus disiapkan,
dan bagaimana proses pembuatannya. Sehingga berdasarkan permasalahan
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan
aplikasi Peribahasa Arab, bagaimana cara menggunakannya dan seperti apa
penerjemahan peribahasa Arab menggunakan metode adaptasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif deskriptif.
Maksudnya ialah penelitian ini memfokuskan pada penunjukan makna, deskripsi,
penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan seringkali
menggambarkan dalam bentuk kata-kata dari pada dalam betuk angka-angka. Hasil
penelitian ini yaitu sebuah produk aplikasi peribahasa Arab dan terjemahannya
menggunakan metode adaptasi yang sudah bisa diunduh di Google PlayStore
sehingga masyarakat umum dapat menggunakan hasilnya sebagai referensi dalam
mempelajari peribahasa-peribahasa Arab tersebut ataupun mengajarkannya
kembali kepada masyarakat umum.
Kata kunci: peribahasa Arab, aplikasi android, terjemahan
ii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul, “Peribahasa Arab dan Terjemahannya dalam Aplikasi Android.”
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad Saw., juga kepada keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Penulis menyadari banyak kekurangan yang dihadapi dalam penulisan
skripsi ini. Namun berkat dukungan serta kontribusi dari berbagai pihak, penelitian
ini dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat
perkenankan untuk mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta.
2. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Tarjamah
yang telah memberikan pengarahan dan nasihat kepada penulis.
3. Dr. (C) Rizqi Handayani, M.A. selaku Sekretaris Jurusan Tarjamah yang
telah memberikan arahan dan nasihat kepada penulis.
4. Dr. Akhmad Saehudin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan waktu, arahan, bimbingan, nasihat, dan ilmu yang sangat
berarti kepada penulis.
5. Dosen Penguji Dr. TB Ade Asnawi, MA. dan Bapak Dr. Halid, M.Ag. yang
telah memberikan saran dan masukan untuk skripsi peneliti, agar menjadi
iii
lebih baik lagi.
6. Seluruh dosen Program Studi Tarjamah yang telah memberikan banyak ilmu
kepada peneliti selama berada di UIN Syarif Hidayatullah.
7. Bapak dan Mamah ( Lasiman dan Satiyem) yang tak pernah lelah
mendoakan keselamatan putera-puterinya, memberikan pengorbanan,
dukungan moril maupun materil,nasihat, dan kasih sayang. Saudari penulis
(Wiwin Subiyanti) yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
8. Teman-teman Tarjamah tahun angkatan 2013 khususnya untuk Hasin
Abdullah, Anisah Sarah, Abu Said, Sahryl, Alfian, Ma’mun, Anaray, Ifaz,
dll. yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya namun tidak
mengurangi rasa terima kasih penulis karena dengan dukungan dan motivasi
kalian semua penulis dapat menyelesaikan jenjang S1 ini.
9. Teman-teman Latanza Brothers khususnya kepada Najib Askar, Falah, Adi,
Rahmat Fauzi dan lain-lain yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
10. Teman-teman IMA Studio khususnya kepada mas Nando Septian Husni
yang telah membimbing penulis mengenai pemrograman Android.
11. Teman-teman IMAM Ibu Kota khususnya alm. Letisia Kusuma Wardani
yang selalu memberikan penulis motivasi, dukungan moril dan materil.
12. Teman-teman Permata dan Kader Tahfidz yang selalu menghibur penulis
ketika mengalami kesulitan.
Jakarta, 19 Oktober 2017
Rahmat Setiawan
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
PEDOMAN TRANSLITERASI.......................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................4
C. Tujuan Penelitian.............................................................4
D. Manfaat Penelitian...........................................................4
E. Kajian Terdahulu.............................................................4
F. Metodologi Penelitian.....................................................7
G. Sistematika Penulisan.....................................................10
BAB II KERANGKA TEORI
A. Teori Peribahasa............................................................12
B. Teori Umum Penerjemahan...........................................26
C. Metode Penerjemahan...................................................31
BAB III APLIKASI ANDROID
A. Pengertian Android.......................................................36
v
B. Sejarah dan Perkembangan Android...............................37
C. Bahasa Pemrograman......................................................40
D. Android Menggunakan Bahasa Java...............................44
E. Aplikasi Pembuatan Android..........................................47
BAB IV SISTEM KERJA APLIKASI PERIBAHASA ARAB DAN
TERJEMAHANNYA MENGGUNAKAN METODE ADAPTASI
A. Penerjemahan Peribahasa Menggunakan Metode Adaptasi..37
B. Cara Kerja Aplikasi Peribahasa Arab....................................52
C. Cara Penggunaan Aplikasi Peribahasa Arab.........................58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................73
B. Saran .....................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi penulisan skripsi yang digunakan dalam penelitian ini
merujuk pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan
Disertasi yang ditetapkan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Konsonan
ARAB NAMA Latin
- Alif ا
Ba B ب
Ta T ت
Tsa ṡ ث
Jim J ج
Ha ḥ ح
Kha Kh خ
Dal D د
Dzal Dz ذ
Ra R ر
Zai Z ز
Sin S س
Syin Sy ش
ṣhad Sh ص
dhaḍ Dh ض
ṭha Th ط
ẓha Zh ظ
‘ ain‘ ع
Ghain G غ
Fa F ف
Qaf Q ق
Kaf K ك
Lam L ل
mim M م
vii
Nun N ن
wawu W و
Ha H ه
’ hamzah ء
Ya Y ي
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda
Vokal
Nama Huruf Latin & Baca
Fatḥah A (pendek)
Kasrah I (pendek)
Ḍammah U (pendek)
2. Vokal Rangkap
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
ي
ى
Fatḥah dan ya sakin Ai A dan I
و
ى
Fatḥah dan wawu sakin Au A dan U
3. Vokal Panjang
Tanda
Vokal
Nama Latin Keterangan
ىا Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas
ىي Kasrah dan ya’ Ī I dengan garis di atas
ىو Ḍammah dan wawu Ū U dengan garis di atas
viii
C. Ta Marbuṭah
1. Transliterasi untuk ta matrbuṭah hidup
Ta matrbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah, Kasrah,
dan Ḍammah, transliterasinya adalah “T/t”.
2. Transliterasi untuk ta matrbuṭah mati
Ta matrbuṭah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya
adalah“h”
3. Transliterasi untuk ta matrbuṭah jika diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta
matrbuṭah ditransliterasikan dengan “h”.
D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)
Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan tanda tasydīd ( ى ), dalam transliterasi dilambangkan
dengan huruf yang sama (konsonan ganda).
E. Kata Sandang alif-lam “ لا ”
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurug
alif-lam ma‘rifah “ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang
dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata
sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.
ix
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyi yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang
mengikuti kata sandang tersebut.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan
bunyinya. Huruf sandang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya
dan dihubungkan dengan tanda sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariyah.
F. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (’) hanya
berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah
terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
ia berupa alif.
G. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam
transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan
sebagainya seperti keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang
pada nama diri tidak menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awal
kalimat.
x
H. Lafẓ al-Jalālah (هللا)
Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf
lainnya, atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nomina),
ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Adapun ta matrbuṭah di akhir kata
yang betemu dengan lafẓ al-jalālah, ditransliterasikan dengan huruf
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peribahasa adalah kalimat atau penggalan kalimat yang telah membeku bentuk
makna dan fungsinya dalam masyarakat, bersifat turun-temurun digunakan untuk
penghias karangan atau percakapan, penguat maksud karangan, pemberi nasihat,
pengajaran atau pedoman hidup.1
Dalam peribahasa terkandung suatu makna yang sangat mendalam dalam
kehidupan kita. Itulah sebabnya, banyak orang yang mengungkapkan peribahasa
untuk menyampaikan maksud yang ingin diungkapkannya.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peribahasa merupakan kelompok kata
atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam
peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, dan perumpamaan). Peribahasa juga
merupakan ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan,
perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.3
Peribahasa juga merupakan gambaran dari nilai-nilai kebudayaan, yang bisa
kita temui kemiripan makna. Meskipun dengan ungkapan yang berbeda, perbedaan
tersebut disebabkan oleh faktor kebudayaan. Hal ini menjadi bukti dari teori
1 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2001), h. 169. 2 Nur Arifin Chaniago dan Bagas Permata, 3700 Peribahasa Indonesia (Bandung:
Pustaka Setia, 1998), h.5. 3 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1055
2
realivitas bahasa, bahwa makna sebuah kata terikat oleh lingkungan kultural dan
ekologis pemakai bahasa tertentu.4
Di samping peribahasa Indonesia, di dalam kebudayaan bangsa Arab pun
dikenal suatu peribahasa. Peribahasa Arab disebut juga amtsal yang mana
merupakan ungkapan yang beredar di masyarakat berisi tentang pikiran yang bijak
mengenai aspek kehidupan manusia, biasanya berbentuk kata-kata majaz yang
cenderung imajinatif dan mudah dihafal, bertujuan sebagai perbandingan dan
nasihat kehidupan.5
Kata amtsal adalah bentuk jamak dari matsal, yang mengandung arti bidal atau
bandingan.6 Terdapat banyak arti kata matsal yang dapat kita temukan, dalam
kamus bahasa Arab Al-Munawwir kata matsal mempunyai makna sama, serupa.7
Dalam kamus Lisanul Arab kata amtsal mempunyai makna mitslun yang
mengandung makna sama halnya, sebagaimana halnya, dan seperti.8
Peribahasa Arab merupakan serangkaian ungkapan bijak bahasa Arab yang
bersumber dari para tokoh terkemuka dari berbagai latar belakang, seperti ahli
hikmah, ulama, kaum bijak, penyair, sufi, bahkan sahabat Nabi.9
4 Siti Hamidah, Peribahasa arab dalam buku bahasa gaul ikhwan akhwat : pendekatan
penilitian penerjemah, Skripsi S1, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Jakarta,
2010. 5 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia (Analisis Sastra Banding), (Tangerang Selatan: Transpustaka,
2013) h. 25. 6 Ja'far Subhani, Wisata Al-Quran Tafsir Ayat-Ayat Metafora, (Jakarta Selatan: Al-Huda,
2007), h.1. 7 Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progressif, 1984) h. 1403. 8 Ibn Manzur, Kamus Lisanul Arab, (Mesir: Darul Hadist, 2010), h. 4132.
9 Tim Wali Pustaka, Kamus Pepatah Arab Mahfuzhat, (Jakarta: Wali Pustaka, 2016), h. 7.
3
ر من دجاجة الغد ب يضة ال ي وم خي
Artinya: Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.10
Seiring perkembangan zaman, mempelajari sebuah ilmu pengetahuan
khususnya ilmu tentang peribahasa Arab tidak perlu lagi terpaku kepada sebuah
buku, namun saat ini sudah ada referensi lain yang lebih mudah didapatkan dan
lebih mudah digunakan. Di era modern ini banyak perubahan yang kita alami, di
antaranya yang mengalami perubahan adalah teknologi informasi. Inovasi dalam
teknologi memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Perkembangan dunia
teknologi informasi yang sedemikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa
bagi kemajuan ilmu pengetahuan umat manusia. Kini memperoleh sebuah
informasi khususnya ilmu pengetahuan tidak lagi mengandalkan buku cetak, namun
sudah banyak alternatif non cetak yang bisa kita gunakan untuk mencari sumber
pengetahuan, di antara alternatif tersebut adalah media elektronik.
Berangkat dari masalah tersebut, penulis ingin membuat para pelajar dan
kaum muslimin dapat dengan mudah mempelajari peribahasa Arab. Dengan
bantuan teknologi media elektronik hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan.
Contoh media elektronik yang sedang berkembang saat ini adalah smartphone.
Smartphone merupakan salah satu media elektronik yang praktis dan mudah
digunakan karena hanya dengan genggaman tangan.
Dari uraian di atas, penulis ingin merancang sebuah aplikasi multimedia
pada perangkat smartphone bersistem operasi android tentang peribahasa-
peribahasa Arab dan terjemahannya yang diharapkan dapat mempermudah,
10 Tim Turos Pustaka, Kamus Peribahasa Arab Mahfuzhat, (Jakarta: Turos, 2015), h. 74.
4
menambah ilmu pengetahuan dan membantu para pelajar dalam memahami
peribahasa-peribahasa Arab yang penuh dengan nasihat kebaikan ini.
B. Rumusan Masalah
Agar pokok permasalahan tidak terlalu meluas, maka berdasarkan
permasalahan di atas, peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian
ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerjemahan peribahasa Arab dengan menggunakan metode
adaptasi?
2. Bagaimana cara kerja aplikasi Peribahasa Arab?
D. Tujuan Penelitian
Sebagaimana rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui penerjemahan peribahasa Arab dengan menggunakan metode
adaptasi
2. Mendeskripsikan cara kerja aplikasi Peribahasa Arab.
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat dari penelitian pada skripsi ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang penerjemahan peribahasa Arab dengan
menggunakan metode adaptasi
2. Memberikan informasi cara kerja aplikasi Peribahasa Arab
5
F. Kajian Terdahulu
Setelah peneliti mengamati dan meneliti karya-karya ilmiah baik dalam
perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, internet, dan beberapa hasil penelitian dari berbagai
universitas, peneliti menemukan beberapa kajian skripsi atau karya ilmiah yang
memiliki kemiripan tema. Di antara penelitian tersebut adalah:
“Kualitas Penerjemahan Peribahasa Arab Populer Dalam Buku Mahfuzhat
Karya Tim Redaksi Turos”, skripsi Adelia Febry Gatari (2015) jurusan Tarjamah
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi tersebut hanya mengkaji atau mengkritisi dari segi kualitas
penerjemahannya saja dengan studi kasus buku Mahfuzhat Karya Tim Redaksi
Turos; sedangkan penulis kali ini akan mendeskripsikan produk aplikasi Peribahasa
Arab berbasis android yang mana terjemahannya menggunakan metode adaptasi.
“Peribahasa Arab dalam buku bahasa gaul ikhwan akhwat: pendekatan
penilaian penerjemahan”, skripsi Siti Hamidah (2010) jurusan Tarjamah Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi
ini memiliki persamaan dengan skripsi penulis yaitu mengkaji tentang peribahasa
Arab, bedanya skripsi ini objeknya pada buku bahasa gaul ikhwan akhwat melalui
pendekatan penilaian penerjemahan, sedangkan penulis kali ini akan
mendeskripsikan produk aplikasi Peribahasa Arab yang berbasis android yang
mana terjemahannya menggunakan metode adaptasi.
“Kamus Mutarjim Bahasa Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab Berbasis
Android”, skripsi Ali (2014) jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini menjelaskan
6
Kamus Mutarjim Bahasa Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab yang sudah Berbasis
android, mengenai cara pembuatannya dan cara memakainya, serta kelebihan
aplikasi kamus Mutarjim dengan aplikasi kamus lainnya. Sedangkan penelitian
yang akan penulis lakukan memiliki persamaan dengan skripsi ini yaitu sama-sama
membuat aplikasi berbasis android, namun skripsi ini memiliki objek kajian yang
berbeda yaitu peribahasa berbahasa Arab.
“Penerjemahan Peribahasa Arab ke Peribahasa Indonesia: Analisis Terhadap
Lima Belas Peribahasa Arab”, skripsi Badriah (2008) jurusan Tarjamah Fakultas
Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi
tersebut secara garis besar membahas tentang analisis terhadap peribahasa yang
diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Ada sebuah persamaan
dengan yang akan penulis lakukan, yaitu sama-sama mengkaji tentang peribahasa
Arab, namun skripsi yang ditulis oleh Badriah ini dibatasi hanya menganalisis lima
belas peribahasa. Sedangkan penulis akan melakukan pembuatan aplikasi berbasis
android terhadap peribahasa Arab yang terdapat dalam buku peribahasa Arab
populer namun terjemahannya menggunakan metode penerjemahan adaptasi.
Belum adanya penelitian tentang peribahasa Arab dan terjemahannya dalam
aplikasi android menjadi sebuah alasan penting penulis meneliti dan merancang
aplikasi berbasis Android ini.
G. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat
poin, berikut penjelasannya:
1. Metode Penelitian
Dalam konteks Android, seharusnya menggunakan SDLC (System
7
Development Life Cycle). Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin
berbeda, namun secara umum adalah sama, yaitu sebagai berikut:
a. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang
sedang berjalan. Dan dilakukan analisa terhadap kebutuhan aplikasi. Hal
yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang akurat terkait
pembuatan aplikasi dari buku dan internet sebagai referensinya.
b. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa
saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat
perencanaan yang berkaitan dengan proyek system.
c. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan
desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem
informasi.
d. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi
dengan menulis program yang diperlukan.
e. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah
dibuat.
f. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan
memelihara sistem yang telah dibuat, dan di implementasikan pada
smartphone Android (ICS, Jelly Bean, Kitkat, Lolipop, Marshmallow).
Sedangkan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif. Maksudnya ialah penelitian ini memfokuskan
pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada
konteksnya masing-masing dan seringkali menggambarkan dalam bentuk kata-
8
kata dari pada dalam bentuk angka-angka.11 Sedangkan deskriptif yaitu metode
penelitian yang menganalisis data-data dalam bentuk deskripsi dari gejala-gejala
yang diamati kemudian mendeskripsikannya ke dalam hasil penelitian.12 Dalam
penerjemahan peribahasa Arab ini peneliti mencoba menerjemahkannya
menggunakan metode penerjemahan adaptasi dengan cara mencarikan padanan
dari setiap peribahasan Arab (amtsal) dengan peribahasa Indonesianya atau
paling tidak maknanya yang mendekati dengan peribahasa Indonesia. Namun
tidak menutup kemungkinan karena keterbatasan peneliti, peneliti hanya dapat
mencarikan padanan peribahasa kurang lebih 40 peribahasa dan sisanya peneliti
terjemahkan dengan metode penerjemahan bebas.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah peribahasa Arab yang terdapat dalam buku
Kamus Peribahasa Arab Mahfuzhat karya tim Wali Pustaka, dan buku
Peribahasa Bahasa Arab karya Moh. Abdai Rathomy, Sedangkan sumber
pendukung penulis ambil dari literatur buku yang berhubungan dengan
penerjemahan, dan kamus-kamus sebagai pendukung, di antaranya; Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, Kamus
al-Munawwir Indonesia-Arab, dan juga buku yang berhubungan dengan
pemrograman android, seperti buku Beginning Android 4 Application
Development (Wei, 2012). serta internet sebagai penunjang.
11 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2009), h.4. 12 M. Subhana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Pustaka Setia, 2002), h.17.
9
H. Langkah-Langkah Penyusunan
a. Identifikasi
Identifikasi di sini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menemukan
dan mengumpulkan peribahasa yang akan dimasukkan pada aplikasi setelah
terlebih dahulu menetapkan sumber-sumber rujukannya. Adapun sumber-
sumber rujukan untuk membuat produk aplikasi ini yaitu buku Kamus Pepatah
Arab Mahfuzhat karya tim Wali Pustaka, buku Mahfuzhat karya penerbit
Maktabah ‘Ilm, dan buku 101 Hadits Budi Luhur karya M. Said.
b. Memilih dan Menetapkan
Memilih dan menetapkan di sini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menentukan peribahasa-peribahasa yang dianggap sesuai dengan kebutuhan.
Suatu peribahasa dianggap sesuai jika peribahasa tersebut mengandung materi-
materi yang sesuai dengan tema. Adapun tema-temanya yaitu tema tentang ilmu,
motivasi, kesabaran, waktu, persahabatan, kejujuram, adab, hikmah, ucapan dan
lisan.
c. Menyesuaikan Terjemahan
Menyesuaikan terjemahan yaitu membaca hasil terjemahan yang ada
kemudian menyesuaikannya dengan menggunakan metode penerjemahan
adaptasi.
d. Mengolah Aplikasi
Pengolahan aplikasi yang dilakukan penulis di antaranya adalah membuat
tampilan aplikasi, melakukan pengkodean aplikasi, membuat fitur-fitur aplikasi
dengan menggunakan program Android Studio.
10
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab I pendahuluan; bab ini meliputi latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian terdahulu,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II kerangka teori; bab ini memaparkan beberapa teori peribahasa, teori
umum penerjemahan, dan metode penerjemahan.
Bab III aplikasi android; bab ini meliputi pengertian android, sejarah dan
perkembangan android, bahasa pemrograman, android menggunakan bahasa Java,
dan aplikasi pembuatan android yaitu Android Studio dan Eclipse.
Bab IV sistem kerja aplikasi Peribahasa Arab; bab ini meliputi cara kerja
aplikasi Peribahasa Arab yang terdiri dari kebutuhan sistem, menentukan fitur-fitur
yang akan ada pada aplikasi, proses kerja aplikasi Peribahasa Arab. Kedua,
tampilan aplikasi Peribahasa Arab. Ketiga, cara penggunaan aplikasi Peribahasa
Arab.
BAB V penutup; bab ini berisi kesimpulan dan saran.
11
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Teori Peribahasa
1. Definisi Peribahasa
Kata matsal (مثل) atau “perumpamaan” dalam kamus Bahasa Arab Lisan al-
Arab dan al-Qamus al-Muhith, mempunyai bermacam-macam makna, antara lain:
nazhir (bandingan, seperti), atau‘ibrah (peringatan, pelajaran)13. Makna kata
matsal yang lain adalah “yang menjadi contoh bagi yang lain” atau “yang ditiru”.
Fairuz Zabadi mengatakan kata mitsl berarti asy-syibhu atau “serupa”14. Bentuk
jamak mitsl adalah amtsal. Kata matsal berarti hujjah (bukti, alasan). Sedangkan
kata mitsal berarti “miqdar” atau “ukuran” yang juga berarti “qishas” atau
“pembalasan yang sepadan”.15
Amtsal adalah ungkapan yang beredar di masyarakat yang berisi tentang
pikiran yang bijak dan tentang aspek kehidupan manusia, biasanya berbentuk
kata-kata majaz yang cenderung imajinatif dan mudah dihafal, bertujuan sebagai
perbandingan dan nasehat kehidupan. Dalam bahasa Indonesia, amtsal disebut
juga peribahasa.16
Dalam istilah Inggris matsal disebut proverb/saying dan istilah Prancis
proverbe yaitu (1) ungkapan yang ringkas padat yang berisi kebenaran yang wajar,
13 Ibnu Mandzur, Lisan al-Arab, (Riyadh: Maktabah al-Rusd, 1414 H) h. 4132 14 Fairuz Zabadi. Al-Qomus Al-Muhith, (Libanon: Al-Resalah Publishers, 2003), h. 1056 15 Ja’far Subhani, Wisata Al-Quran Tafsir Ayat-Ayat Metafora, (Jakarta Selatan: Al-Huda,
2007) h. 1
16 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab danIndonesia, h. 25
12
prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. (2) Ungkapan pendek yang mengandung
aturan tingkah laku sebagai prinsip hidup. Contoh: (a) malu bertanya sesat di jalan.
(b) bermain air basah, bermain api terbakar.17
Adapun definisi peribahasa dalam bahasa Indonesia tidak jauh berbeda
dengan amtsal Arab. Menurut KBBI, ada dua definisi peribahasa:
a. Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya,
biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga
bidal, ungkapan, perumpamaan).
b. Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan,
perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.18
Secara etimologis pengertian amtsal ada tiga macam. Pertama, bisa berarti
perumpamaan, gambaran, atau penyerupaan. Kedua, bisa berarti kisah atau cerita
yang sifatnya menakjubkan. Ketiga, bisa berarti sifat keadaan atau tingkah laku.
Sedangkan secara terminologis amtsal didefinisikan oleh para ahli sastra adalah
ungkapan yang sifatnya menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Penggunaan ungkapan itu dimaksudkan untuk mempengaruhi dan menyentuhkan
kesan, seakan si pembuat perumpamaan mengetuk telinga si pendengar sehingga
pengaruhnya menembus kalbu.19
Berbeda dengan idiom yang maknanya tidak dapat diramalkan, baik secara
leksikal maupun gramatikal, makna peribahasa masih bisa diramalkan karena
17 Hasanuddin WS, dkk, Ensiklopedi Sastra Indonesia, (Bandung: Titian Ilmu, 2004), h.
718
18 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, h. 1055 19 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 26-27
13
adanya asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan gramatikal unsur-unsur
bentuk peribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautannya. Umpamanya
dua orang yang selalu ‘bertengkar’ dikatakan dalam bentuk peribahasa bagai anjing
dengan kucing. Kucing dan anjing dalam sejarah kehidupan kita memang
merupakan dua ekor binatang yang tidak pernah rukun. Entah apa sebabnya.
Contoh lain ‘keadaan pengeluaran belanja lebih besar jumlahnya daripada
pendapatan’ dikatakan dalam bentuk peribahasa besar pasak daripada tiang.
Seharusnya pasak harus lebih kecil daripada tiang, jika pasak itu lebih besar, tentu
tidak mungkin dapat dimasukkan pada mengg tembus yang ada pada tiang.
Karena peribahasa ini bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan
maka dapat juga disebut dengan nama perumpamaan. Kata-kata seperti, bak,
laksana, dan umpama lazim digunakan dalam peribahasa. Memang banyak juga
peribahasa yang tidak menggunakan kata-kata tersebut, namun kesan
peribahasanya tetap saja nampak. Misalnya tong kosong nyaring bunyinya.
Peribahasa tersebut bermakna ‘orang yang tiada berilmu biasanya banyak
cakapnya’. Di sini orang yang tiada berilmu itu diperbandingkan dengan tong yang
kosong. Hanya tong yang kosong yang kalau dipukul akan berbunyi nyaring; tong
yang berisi penuh tentu tidak akan berbunyi nyaring. Sebaliknya orang pandai,
orang yang banyak ilmunya biasanya pendiam, merunduk dan tidak pongah.
Keadaan ini disebutkan dengan peribahasa yang berbunyi bagai padi, semakin
berisi, semakin merunduk.20
Contoh dalam bahasa Arab, peribahasa كالجراد ال يبقي وال يذ ر bermakna
‘Bagaikan belalang yang tidak memberi sisa apapun’. Makna peribahasa ini
20 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.
76
14
merupakan kiasan bagi seseorang yang kehabisan harta bendanya karena sebab
apapun, misalnya gemar berjudi, kebakaran atau kecurian, sehingga tidak ada
sedikitpun yang tertinggal yang masih dimilikinya.
2. Macam-Macam Peribahasa Bahasa Indonesia
Peribahasa Indonesia dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Bidal adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat, sindiran,
dan sebagainya.
b. Pepatah, merupakan peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari
para sesepuh (biasanya dipakai atau diucapkan untuk mematahkan lawan
bicara).
c. Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan
makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur).
d. Perumpamaan adalah peribahasa yang berisikan perbandingan-perbandingan
atau sering juga diartikan sebagai peribahasa yang berupa perbandingan.
Biasanya menggunakan kata-kata seperti, bak, laksana, ibarat, umpama,
bagai.
e. Ibarat adalah berkataan atau cerita yang dipakai sebagai perumpamaan
(perbandingan, lambang).
f. Tamsil adalah (i) persamaan dengan umpama (misal), contoh: dia
hidupnya seperti katak dalam tempurung (ii) ajaran yang terkandung dalam
cerita, barat; lukisan (sesuatu sebagai contoh), banyak cerita yang
mengandung untuk kanak-kanak.
g. Pemeo adalah (i) ejekan (olok-olok, sindiran) yang menjadi buah mulut
orang (ii) perkataan yang lucu (untuk menyindir dsb., misalnya undang-
15
undang hanya berlaku untuk rakyat kecil, atau bisa juga merupakan
peribahasa yang berupa semboyan, berfungsi untuk mengobarkan
semangat atau menghidupkan suasana.21
3. Macam-macam Amtsal Arab (Peribahasa Bahasa Arab)
Sayyid Syakir, seperti dikutip oleh Yaniah, membagi amtsal ke dalam lima
bagian, yaitu: al-amtsal al-hikmiyyah, al-amtsal al-tarikhiyyah, al-amtsal
alkhurafiyyah, al-amtsal al-sairah (asy-sya’biyyah) dan al-amtsal al-fukahiyyah:
a. Al-amtsal al-hikmiyyah yaitu amtsal yang menyerupai kata hikmah (kata
mutiara atau nasihat) baik dari keindahan lafaznya maupun maknanya.
b. Al-amtsal al-tarikhiyyah yaitu amtsal yang muncul berdasarkan hikayat
atau sejarah pembesar atau penguasa suatu kaum dalam melaksanakan sikap
politiknya terhadap bawahannya, misalnya:
ك ع ب ت ي ك ب ل ك ع و ج Laparkanlah anjingmu maka ia akan mengikutimu
c. Al-amtsal al-khurafiyyah adalah amtsal yang muncul berdasarkan cerita
binatang, yang mengandung i’tibar nasihat dan ajaran-ajaran yang baik,
misalnya amtsal yang terdapat pada kisah Kalilah wa Dimnah karangan
Ibbu Muqaffa yang terdapat pada cerita seribu satu malam. Manusia pada
awal lehidupan belajar dari falsafah hidup ghurab (burung gagak) begitu
juga amtsal al-khurafiyyah ini banyak terdapat pada kisah Nabi Sulaiman
yang digambarkan dengan burung Hudhud, cerita tentang ratu Bilqis seorang
ratu negara Saba, sebagai contoh: كل الصيد في جوف الفرآء, yang artinya setiap
buruan itu ada di tengah keledai hutan. Maksud dari pepatah ini adalah
21 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 29.
16
kiasan bagi seseorang yang mendapatkan sesuatu yang terbaik di antara
kawan-kawan lain yang sama-sama mengiginkannya
d. Al-amtsal al-sairah (al-sya’biyyah) yaitu amtsal yang menggambarkan suatu
adat dan perilaku serta kemuliaan suatu bangsa (masyarakat), baik kehidupan
pedesaan ataupun perkotaan misalnya الصيف ضيعت اللبن artinya, pada musim
panas kamu menyia-nyiakan susu. Matsal ini ditujukan kepada seseorang
yang telah mendapatkan sesuatu yang baik akan tetapi dia tidak puas, dia
ingin mencari yang menurutnya lebih baik lagi tetapi dia gagal meraihnya,
karenanya dia ingin kembali kepada yang baik yang dulu dia tinggalkan,
tetapi dia pun gagal meraihnya maka dikatakanlah peribahasa ini.
e. Al-amtsal al-fukahiyyah ialah amtsal yang menggambarkan kehidupan
perilaku manusia berupa keinginan ataupun harapan pada masa lampau, lalu
kemudian akhirnya terwujud, misalnya وافق شن طبقة menggambarkan
keserasian pasangan sebagai realisasi dari sebuah harapan dari seorang laki-
laki (syann) yang mencari pasangan hidup (thabaqah).22
4. Gaya Bahasa Amtsal
Sebagaimana syair, amtsal memiliki gaya bahasa tersendiri yang berbeda dari
genre sastra lainnya. Gaya bahasa yang paling banyak digunakan dalam amtsal
adalah isti’arah tamtsiliyyah dan tasybih tamtsil. Selain kedua bahasa tersebut, gaya
bahasa lainnya yang tidak kalah menarik adalah banyaknya digunakan isim tafdhil
yang mengandung kata lebih, seperti lebih buruk, lebih cantik untuk
membandingkan sesuatu hal yang baru dengan yang lama.
Sebelum memahami maksud dari tasybih tamtsil, maka perlu dipahami terlebih
22 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 29-31.
17
dahulu apa yang dimaksud dengan tasybih. Tasybih secara bahasa adalah
perumpamaan. Sedangkan secara terminologi adalah membandingkan dua hal atau
lebih karena persamaan sifat yang dimiliki keduanya dengan menggunakan artikel
(adat) tertentu sesuai tujuan pembicara.
Tasybih tamtsil terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Tasybih tamtsil menggunakan alat analogi yang jelas, contoh dalam al-
Qur’an:
ل أسفارايملوها كمثل المار يم مثل ال ذين ح لوا الت وراة ث ل “perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian
mereka tidak memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab
yang tebal”.
2. Tasybih tamtsil tanpa menggunakan alat analogi. Contohnya dalam
peribahasa Arab:
اء م ال لى ع م اق الر ك Bagai orang yang menulis di atas air
Adapun yang dimaksud dengan isti’arah tamtsiliyyah adalah ungkapan yang dibuat
untuk membandingkan suatu sifat, keadaan, atau peristiwa secara langsung tanpa
analogi. Makna lainnya adalah ungkapan yang digunakan bukan pada makna yang
sebenarnya, karena adanya kemiripan antara makna hakiki dengan makna majazi
disertai dengan indikator yang mengalihkannya dengan makna yang sebenarnya.
isti’arah tamtsiliyyah pada dasarnya terbentuk dari tasybih tamtsil. Contohnya:
اء ش الر ن ى م ق ب أ ر ئ ب ال Perigi itu lebih kekal dari talinya.
Asal ungkapan adalah orang yang ditipu itu biasanya lebih baik rezekinya
18
dibanding si penipu, atau orang yang memberi itu biasanya jauh lebih baik nasibnya
dibanding orang yang menerima, seperti halnya sumur yang biasanya lebih
langgeng dan lebih kuat dari tali sumur itu sendiri.
Dalam peribahasa di atas, kata al-bi’r (sumur) sebenarnya bukanlah makna
yang sebenarnya, begitu pula dengan kata al-risya’ (tali sumur). Sumur
sebagaimana kita tahu selalu dimanfaatkan atau diambil airnya, dan tali timba
adalah alat untuk mengambil airnya. Oleh karena itu, kata sumur diumpamakan
sebagai orang yang dirugikan dan tali adalah orang yang merugikan. Adapun
indikator yang mengalihkan maksud tersebut adalah konteks pembicaraan yang
kemudian menjadi peribahas. Gaya bahasa seperti ini kemudian disebut dengan
isti’arah tamtsiliyyah. Isti’arah tamtsiliyyah dalam ilmu Balaghah adalah bagian
dari majaz.
Dalam peribahasa Arab ada alat analogi lain yang berbeda, yaitu menggunakan
isim tafdhil. Isim tafdhil adalah kata sifat yang diambil dari kata kerja untuk
menunjukkan makna lebih dari, atau paling23. Sebagai contoh:
ه ن م ن س ح أ د و ي ع س ن م م ل ع ل أ ي ل خ Khalil lebih pintar dan lebih baik dari said
Kata a’lam dan afdhal adalah isim tafdhil dari kata kerja ‘alima yang berarti ‘pintar’
dan hasuna yang berati ‘baik’. Isim tafdhil bisa dimaknai ‘lebih dari’ bila dirangkai
dengan artikel min (من), namun bila tanpa min diartikan dengan ‘paling’ atau ‘ter’.24
23 Syamsul Ma’arif, Nahwu Kilat, (Bandung, Nuansa Aulia, 2013), h. 223. 24 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 35-37.
19
B. Metode Penerjemahan
Metode penerjemahan merupakan cara yang digunakan oleh penerjemah
dalam mengungkapkan makna sebuah TSu saat hendak memutuskan
penerjemahan. Terkadang sebuah metode tidak dapat diterapkan secara
konsisten dari awal hingga akhir. Hal ini disebabkan keragaman teks yang
dihadapi penerjemah menuntut penyelesaian dengan cara yang bervariasi pula.
Oleh karenanya, metode penerjemahan biasanya digunakan sebagai pendekatan
umum atau prinsip pokok dalam menerjemahkan sebuah teks secara
keseluruhan. Tujuannya agar kegiatan penerjemahan yang dilakukan lebih
efisien dan efektif.
Menurut Maurits dalam bukunya mengungkapkan bahwa pada umumnya
penerjemahan terbagi atas dua bagian besar, yaitu harfiah (literal translation)
dan bebas (free translation).25
Pernyataan tersebut hampir senada dalam
khazanah penerjemahan di dunia Arab yang menyebutkan bahwa metode
penerjemahan terbagi menjadi dua macam, yaitu harfiah dan tafsiriah.26 Metode
harfiah ialah cara menerjemahkan dengan memperhatikan peniruan terhadap
susunan dan urutan teks sumber. Sedangkan metode tafsiriah ialah cara
penerjemahan dengan tidak memperhatikan peniruan susunan dan urutan TSu.
Penerjemah tidak perlu memaksakan diri untuk dapat memahami setiap kata
yang terdapat dalam Tsu.
Berbeda dengan literatur barat, metode penerjemahan dikaji dan
25 Maurits D.S. Simatupang, Pengantar Teori Terjemahan, (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pnedidikan Nasional, 1999/2000), h. 39.
26Syihabuddin. Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktik), h. 69.
20
diklasifikasikan secara lebih rinci. Metode penerjemahan milik seorang pakar
penerjemah, Newmark dinilai paling lengkap dan memadai. Dia memandang
bahwa metode penerjemahan dapat dilihat dari segi penekanannya terhadap BSu
dan BSa. Empat metode berorientasi pada Bsu atau berbasis semantik dan empat
metode berorientasi pada BSa atau berbasis komunikatif.27 Berikut adalah
penjelasannya.
1. Penerjemahan Berorientasi pada Teks BSu
Maksud dari penerjemahan yang berorientasi terhadap teks BSu ialah
terjemahan yang penerjemahannya berusaha mempertahankan ciri-ciri
ekspresi atau gaya ungkap penulisnya.28
a. Kata demi kata (word for word translation)
Metode ini merupakan metode dengan menerjemahkan sebuah kata
dengan apa adanya. Berfokus pada kata demi kata BSu dan susunan kata
tersebut dipertahankan sedemikian rupa tanpa mengindahkan konteks
pemakaiannya. Biasanya digunakan oleh para pemula yang belum
memiliki wawasan BSu cukup baik atau teks yang sukar untuk dipahami.
Kelebihan metode ini dapat memudahkan pembaca menghafal arti kata per
kata dalam sebuah kalimat.
b. Harfiah (literal translation)
Metode ini dilakukan dengan mengalihkan konstruksi gramatikal BSu
yang terdekat dalam konstruksi BSa. Penerjemahan dengan metode ini
27 Emzir, Teori dan Pengajaran Penerjemahan, cetakan ke-1, (Depok: Rajagrafindo
Persada, 2015), h. 60 28 Zuchridin Suryawinata & Sugeng Hariyanto, Translation: Bahasan Teori &
Penuntun Praktis Menerjemahkan, h. 57.
21
juga masih terpisah dari konteks. Penerjemahan harfiah sering diterapkan
pada sistem penerjemahan al-Quran. Hasil terjemahan masih terasa kaku
mengingat masih memaksakan kaidah-kaidah BSu.
c. Setia (faithful translation)
Pada metode ini penerjemah sesetia mungkin mengalihkan makna
kontekstual BSu meskipun melanggar gramatikal BSa. Kata-kata yang
bermuatan budaya sudah dialihbahasakan meskipun masih menyimpang
dari segi tata bahasa. Metode ini berusaha untuk setia sepenuhnya terhadap
pesan yang disampaikan dalam TSu.
d. Semantik (semantic translation)
Metode ini berfokus pada pencarian padanan pada tataran kata, tetapi
masih terikat budaya BSu. Penerjemah berusaha mengalihkan makna
kontekstual sedekat mungkin dengan struktur sintaksis dan semantik
BSa.29 Berbeda dengan penerjemahan setia, penerjemahan semantik lebih
memperhitungkan unsur estetika teks bahasa sumber, dan kreatif dalam
batas kewajiban. Selain itu penerjemahan setia sifatnya masih terikat
dengan bahasa sumber, sedangkan penerjemahan semantik lebih luwes
dan fleksibel.
2. Penerjemahan Berorientasi pada Teks BSa
Maksud dari penerjemahan yang berorientasi terhadap teks BSa ialah
terjemahan yang penerjemahannya berusaha menuliskan kembali makna atau
29 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: Remaja
Rosdakarya 2011), h.55.
22
pesan teks BSu ke dalam teks BSa dengan kata yang mudah dimengerti.30
Terjemahan ini akan lebih terbaca layaknya teks asli, bahkan tidak terlihat
sebagai sebuah teks penerjemahan.
a. Penerjemahan Adaptasi
Metode penerjemahan ini tidak terlalu memperhatikan keteralihan TSa.
Metode ini merupakan metode penerjemahan teks yang paling bebas, sering
juga disebut sebagai penerjemahan saduran. Terjadi penyelarasan budaya
BSu ke dalam budaya BSa. Biasanya digunakan untuk penerjemahan
drama, puisi, dan film. Namun demikian, tema, karakter, dan alur cerita
biasanya masih dipertahankan oleh penerjemah.31
b. Penerjemahan Bebas
Pada metode ini, penerjemah lebih mengutamakan isi dan
mengorbankan bentuk teks BSu. Biasanya berbentuk parafrasa yang lebih
panjang atau lebih pendek dari TSu sesuai ungkapan penerjemah sendiri.
Akibatnya, metode ini menghasilkan TSa yang tidak mengandung gaya atau
struktur luar TSu. Perbedaannya dengan metode penerjemahan adaptasi dan
bebas ialah penerjemah diperkenankan mengubah nama pelaku dan tempat
kejadian, namun, pesan dari TSu tetap dipertahankan.32
c. Penerjemahan Idiomatis
Metode ini berusaha mereproduksi pesan BSu, meskipun cenderung
mendistorsi maknanya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Larson yang
30 Zuchridin Suryawinata & Sugeng Hariyanto, Translation: Bahasan Teori & Penuntun
Praktis Menerjemahkan, h. 57. 31 M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, h. 55 32 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer,
h. 62
23
menegaskan bahwa dalam kegiatan penerjemahan berarti mengungkapkan
kembali makna yang sama itu dengan menggunakan leksikon dan struktur
gramatikal yang sesuai dalam BSa dan konteks budayanya.33 Dengan
demikian, metode ini menjelaskan kepada penerjemah untuk berusaha
mengungkapkan ungkapan idiomatis sesuai versi BSa dengan tujuan kesan
keakraban makna.
d. Penerjemahan Komunikatf
Sesuai namanya, metode penerjemahan komunikatif lebih kepada
makna kontekstual sehingga aspek kebahasaan dan aspek isi langsung dapat
dimengerti pembaca TSa. Biasanya dilakukan terhadap teks-teks yang
bersifat informatif. Dalam prosesnya, memungkinkan penerjemah
melakukan penerjemahan semantis dulu baru kemudian dimodifikasi.34
33 Mildred L. Larson, Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman untuk Pemadanan
Antarbahasa, Jakarta: Arcan, 1989) h. 3.
34 Zuchridin Suryawinata & Sugeng Hariyanto, Translation: Bahasan Teori & Penuntun
Praktis Menerjemahkan, h. 50.
24
BAB III
APLIKASI ANDROID
A. Pengertian Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis linux sebagai
kernelnya. Saat ini Android dapat disebut raja dari smartphone. Android mengalami
perkembangan yang sangat pesat karena Android menggunakan platform terbuka
(open source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri.
Awalnya, perusahaan search engine terbesar, yaitu Google Inc. membeli Android
Inc, pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Android Inc
didirikan oleh Andy Rubin, Rich Milner, Nick Sears, dan Chris White pada taun
2003. Pada Agustus 2005 Google membeli Android Inc kemudian untuk
mengembangkan android dan dibentuklah Open Handset Alliance konsorsium dari
34 perusahaan hardware, software, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC,
Intel, Motorola, Qualqomm, T-Mobile, dan Nvidia35.
Beberapa pengertian lain dari Android, yaitu:
1. Merupakan platform terbuka (open source) bagi para pengembang
(Programmer) untuk membuat aplikasi.
2. Merupakan sistem operasi yang dibeli Google Inc. dari Android.Inc.
3. Bukan bahasa pemrograman, tetapi hanya menyediakan lingkungan hidup
atau run time environment yang disebut DVM (Dalvik Virtual Machine)
yang telah dioptimasi untuk alat/device dengan sistem memori yang kecil.36
35 Rizki Syaputra, Android Dasar, (Jakarta Barat: IMA Studio, 2016), h.1 36 Yuniar Supriadi, Semua Bisa Menjadi Programmer Android, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2014), h. 2.
25
Pada saat peluncuran perdana Android yakni pada tanggal 5 November 2007,
Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan
standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode-kode
Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar
sumber terbuka (open source) perangkat seluler.
Dengan demikian, ini berarti memberikan peluang bagi para perusahaan yang
ingin mengembangkan Android karena kode sumber terbuka (open source) jadi
mereka bisa mengembangkan serta memodifikasi Android tersbut sesuai dengan
produk yang mereka luncurkan. Selain itu juga bebas (free), free di sini dengan
artian tidak mengeluarkan banyak penekanan biaya untuk mengembangkannya.37
B. Sejarah dan Perkembangan Android
Awal sejarah perkembangan Android dimulai ketika Google membeli
perusahaan Android Inc, sebuah perusahaan yang berada di Palo Alto, California,
Amerika Serikat, pada bulan Juli tahun 2000. Para pendiri Android Inc, yang
akhirnya bekerja pada Google di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears,
dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc hanyalah
sebagai perangkat lunak pada ponse. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google
hendak memasuki pasar telepon seluler. Google sendiri mempunyai sebuah tim
yang dipimpin oleh Rubin yang bertugas mengembangkan program perangkat
seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa
Google sedang bersiap menghadapi persaingan pasar telepon seluler.38
37 Joseph Feller, Perspectives On Free and Open Source Software, (London: The Mit
Press Cambridge, Massachussets, 2005) h. 18. 38 Rizki Syaputra, Android Dasar, h.2.
26
Sekitar bulan September 2007, Google mengenalkan Nexus One, salah satu
jenis handphone pintar (Smartphone) yang menggunakan Android sebagai sistem
operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corp. dan tersedia di pasaran
pada tanggal 5 Januari 2008.39
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam
program kerja Android ARM Holdings, Atheros, Communications, diproduksi oleh
Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericson, Toshiba Corp, dan
Vodafone Group Plc40.
Google menyediakan banyak kemudahan untuk para pengembang Software
pihak ketiga, seperti plugin Android Development Tool (ADT) untuk Eclipse (dan
juga tool standalone) termasuk di dalamnya kemampuan untuk logging secara
realtime, emulator realistis yang menjalankan kode ARM native dan pelaporan
error.
Versi Android diawali dengan dirilisnya Android Beta pada bulan November
2007. Versi komersial pertama, Android 1.0 dirilis pada bulan September 2008.
Android dikembangkan secara berkelanjutan oleh Google dan Open Handset
Alliance (OHA), yang telah merilis sebuah pembaharuan sistem operasi sejak
dirilisnya versi awal.
Sejak April 2009, versi Android dikembangkan dengan nama kode yang
dinamai berdasarkan makanan pencuci mulut dan panganan manis. Masing-masing
versi dirilis sesuai dengan urutan alpabet, yakni Cupcake (1.5), Donut (.6), Eclair
39 Yuniar Supriadi, Semua Bisa Menjadi Programmer Android, h. 2. 40 Rizki Syaputra, Android Dasar, h.2.
27
(2.0-2.1), Froyo (2.2-2.2.3), Gingerbeard (2.3-2.3.7), Honeycomb (3.0-3.2.6), Ice
Cream Sandwich (4.0-4.0.4), Jelly Bean (4.1-4.3), Kitkat (4.4+), Lolipop (5.0),
Marhsmallow (6.0), dan Nougat (7.0).41
1. Android Apple Pie
Google dan OHA telah merilis setidaknya dua versi sebelum Android beta
dirilis pada bulan November 2007. Versi Alpha rilis memiliki beberapa kode
nama yaitu Astro Boy, Bender dan R2-D2.
2. Android Banana Bread
Android beta dirilis pada 5 November 2007, sedangkan Software
Development Kit (SDK) telah dirilis pada 12 November 2007.
3. Android Cupcake 1.5
Android 1.5 Cupcake dirilis 30 April 2009. Cupcake menjadi versi Android
pertama yang menggunakan nama makanan. Konon katanya versi ini seharusnya
versi 1.2 namun Google memutuskan untuk membuat versi revisi besar dan
membuatnya menjadi versi 1.5. Cupcake adalah kue kecil yang dipanggang
dalam cetakan berbentuk cup.
4. Android Donut 1.6
Android versi 1.6, nama kode Donut, dirilis pada 15 September 2009. Pada
versi ini diperbaiki beberapa kesalahan reboot. perubahan fitur foto dan video
41 Rizki Syaputra, Android Dasar, h.3.
28
dan integrasi pencarian yang lebih baik. Donut merupakan panganan berbentuk
cincin. Bulat bulan bolong tengah.
5. Android Eclair 2.0/2.1
Android 2.0/2.1 Eclair dirilis 26 Oktober 2009. Eclair adalah makanan
penutup yakni kue yang biasanya berbentuk persegi panjang yang dibuat dengan
krim di tengah dan lapisan cokelat diatasnya.
6. Android Froyo 2.2
Dirilis 20 Mei 2010. Menggunakan kode nama Froyo, yang merupakan
makanan penutup dan nama merk sebuah produk yang terbuat dari yoghurt.
Froyo singkatan dari Frozen Yoghurt, Froyo adalah yoghurt yang telah
mengalami proses pendinginan. sehingga secara kasat mata tedihat seperti es
krim.
7. Android Gingerbread 2.3
Android versi 2.3 Gingerbread dirilis resmi tanggal 6 Desember 2010.
Gingerbread merupakan jenis kue kering dengan rasa jahe. Kue jahe ini biasanya
dibuat pada perayaan libur akhir tahun di Amerika. Biasanya cemilan kering ini
dicetak berbentuk tubuh manusia.
8. Android Honeycomb 3.0
Dirilis tanggal 22 Februari 2011. Honeycomb adalah sereal sarapan manis
yang sudah dibuat tahun 1965 oleh Posting Sereal. Seperti namanya,
Honeycomb/Sarang lebah. sereal ini terbuat dari potongan jagung berbentuk
sarang lebah dengan rasa madu.
29
9. Ice Cream Sandwich
Android 4.0 - 4.0.2 API Level 14 dan 4.0. - 4.0.4 API Level 15 pertama kali
dirilis 19 Oktober 2001. Dinamai Ice Cream Sandwich. Ice cream sandwich
adalah lapisan es krim, biasanya rasa vanila yang terjepit di antara dua kue
cokelat, dan biasanya berbentuk persegi panjang.
10. Android Jelly Bean 4.1
Android jelly bean diluncurkan pertama pada Juli 2012, dengan berbasis
Linux kernel 3.0.31. Terdiri dari Android 4.1 APl Level 16, Android 4.2 API
level 17, Android 4.3 API Level 18. Penamaan Jelly bean mengadaptasi nama
sejenis permen dalam beraneka macam rasa buah. Ukurannya sebesar kacang
merang. Permen ini keras di luar tapi lunak di dalam serta lengket bila digigit.
11. Android Kitkat 4.4
Android 4.4 Kitkat API Level 19. Google mengumumkan Android 4.4 Kitkat
(dinamai dengan izin dari Nestle dan Hershey) pada 3 september 2013. dengan
tanggal rilis 3 Oktober 2013. Kitkat Merupakan merk sebuah cokelat yang
dikeluarkan Nestle.
12. Android Lolipop 5.0
Android Lollipop 5.0 dan 5.1.1 API Level 21. Versi lolipop pertama kali
diperkenalkan pada 25 Juni 2014 pada saat Google I/O Conference. Versi lolipop
mulai diluncurkan sebagai OTA Update pada 12 November 2014.
30
13. Android Marshmallow 6.0
Android versi 6.0 atau android marshmallow merupakan nama terbaru di
keluarga OS Android. Google Akhirnya resmi menamai versi android
teranyarnya dengan nama Marshmallow dan menggunakan APl Level 2342.
C. Android Menggunakan Bahasa Java
Berbicara mengenai Java sebenarnya membicarakan tentang dua hal yang
saling berkaitan, yang pertama adalah Java sebagai bahasa pemrograman dan Java
sebagai platform pengembangan aplikasi. Bahasa pemrograman Java pada awalnya
dibuat oleh James Gosling pada tahun 1995 sebagai bagian dari Sub Microsistem
Java Platform. Sintaks Java banyak diturunkan dari dari bahasa C dan C++ tetap
lebih sederhana, ketat, dan mempunyai akses ke OS yang lebih terbatas. Hal ini
karena Java ditujukan sebagai bahasa pemrograman yang cukup sederhana untuk
dipelajari dan mudah dibaca.
Aplikasi Java ditulis sebagai file berekstensi .java yang dicompile menjadi file
.class. File .class ini adalah bytecode yang bisa dijalankan di semua Java Virtual
Machine, tidak peduli apapun OS-nya ataupun arsitektur processornya. Java adalah
bahasa yang ditujukan untuk semua kebutuhan, berbasis class, berorientasi objek
serta didesain agar tidak tergantung terhadap lingkungan dimana aplikasi dijalankan
(OS dan processor).
Java ditujukan agar bisa “ditulis sekali, bisa jalan di manapun”. Sekarang ini
Java adalah bahasa pemrograman paling populer dan paling banyak digunakan
42 Rizki Syaputra, Android Dasar, h.8.
31
untuk membuat aplikasi baik aplikasi embedded system, mobile, desktop hingga
web application.
Java mempunyai lima prinsip penting yang dijadikan sebagai tujuannya, ke
lima prinsip ini adalah:
1. Java harus “sederhana, berorientasi objek dan mudah dimengerti”
2. Java harus kuat dan aman
3. Java harus netral terhadap arsitektur sistem dan bisa jalan di manapun.
4. Java harus dijalankan dengan kinerja yang tinggi.
5. Java harus interpreted, threaded dan dinamis.
Dengan kelima prinsip di atas, aplikasi Java mempunyai popularitas yang
sangat tinggi terutama di dunia enterprise application. Di mana semua prinsip di
atas sangat cocok untuk jenis aplikasi ini. Industri yang mempunyai budget tinggi
untuk IT seperti perbankan dan telekomunikasi menggunakan Java secara ekstensif.
Banyak aplikasi dengan skala raksasa dibangun dengan platform Java.
Java terdiri dari tiga buah profil: Java ME (Java Micro Edition) adalah Java
yang bisa berjalan di dalam embedded system seperti Java Card dan Handphone.
Java SE (Java Standard Edition) adalah Java yang bisa berjalan di dalam PC
maupun server sebagai aplikasi standalone maupun aplikasi desktop. Java EE (Java
Enterprise Edition) adalah profil Java yang ditujukan untuk membuat aplikasi
Enterprise seperti Web Application dan Enterprise Java Bean (EJB).
Instalasi platform Java terdiri dari dua paket aplikasi. Paket pertama adalah JRE
(Java Runtime Environment), paket ini terdiri dari semua aplikasi yang dibutuhkan
agar sebuah aplikasi Java bisa dijalankan, seperti library dan JVM (Java Virtual
32
Machine). Paket kedua adalah JDK (Java Development Kit), paket ini terdiri dari
JRE dan ditambah dengan perkakas untuk membuat aplikasi Java seperti java
compiler (javac), java documentation (javadoc) dan java archive (jar)43.
Android hanya menyediakan lingkungan runtime/sebagai interpreter. Di mana
kode sumber yang telah kita kompilasi dengan compiler Java akan dioptimasi oleh
Delvik. Yaitu sebuah virtual machine yang memang dibuat khusus untuk
menjalankan kode-kode program yang dibuat dengan bahasa pemrograman Java,
yang tentunya berbentuk sebuah Class. Kemudian oleh dex tools (merupakan
bagian dari DVM yang bertugas untnk mengubah Java Class yang telah dikompilasi
oleh compiler Java) diubah ke lingkungan native yang berbentuk *.dex format
(Dalvik executable) yang teroptimasi untuk lingkungan perangkat keras dengan
komputasi yang rendah44.
D. Aplikasi Pembuatan Android
Setiap pembuatan aplikasi baik aplikasi tersebut untuk desktop ataupun mobile
pasti membutuhkan sebuah aplikasi lagi atau biasa disebut compiler, di mana
compiler ini berfungsi untuk mengkompilasi baris kode menjadi bahasa yang
mudah dimengerti oleh mesin.
Untuk membuat aplikasi berbasis mobile Android ada banyak compiler yang
menawarkan kemudahan untuk membuat aplikasi Android baik itu yang berbayar
ataupun yang gratis. Salah satu compiler yang gratis yang biasa para pengembang
Android gunakan adalah Android Studio dan Eclipse. Dalam perancangan
43 Ifnu Bima, Java Desktop, (Jakarta: Nulis Buku Press, 2008), h.14-15. 44 Yuniar Supriadi, Semua Bisa Menjadi Programmer Android, h. 5.
33
pembuatan aplikasi Peribahasa Arab dan Terjemahannya ini penulis menggunakan
aplikasi Android Studio, mengingat Android Studio lebih up to date dan lebih
banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan Eclipse.
1. Android Studio
Android Studio merupakan sebuah Integrated Development Environment
(IDE) untuk platform Android. Android Studio ini diumumkan pada tanggal 16
Mei 2013 pada Konferensi Google I/O oleh Produk Manajer Google, Ellie
Powers. Android studio bersifat free di bawah Apache License 2.0. Android
Studio awalnya dimulai dengan versi 0.1 pada bulan Mei 2013, Kemudian dibuat
versi beta 03 yang dirilis pada bulan Juni 2014, yang paling stabil dirilis pada
bulan Desember 2014, dimulai dari versi 1.0. Berbasiskan JetBrainns' lntellij
IDEA, Android Studio didesain khusus untuk Android Development. lni sudah
bisa di download untuk Windows, Mac OS X, dan Linux.
Berikut adalah beberapa keunggulan Android Studio:
a. Android Memory (HPROF) Viewer
Android Studio kini mengzinkan para pengembangnya untuk menangkap
dan menganalisa snapshot memori dalam format Android HPROF.
b. Allocation Tracker
Untuk mempermudah dalam menganalisa penggunaan alokasi memori
aplikasi yang dibuat, allocation tracker kini menambahkan fitur visual.
Dengan adanya fitur ini, alokasi memori yang digunakan oleh aplikasi yang
dibuat terlihat di diagram berbentuk lingkaran.
34
c. APK Tes
Kini plugin baru (‘com.android.test’) telah ditambahkan untuk
mempermudah dalam mengetes aplikasi Android yang sedang
dikembangkan. Untuk menggunakan fitur ini, kita harus menggunakan
Gradle Plugin versi 1.3.
d. App Permission Annotation
Android Studio versi 1.3 kini mendukung inline code annotation yang akan
membantu mengatur app permission dirilis Android M.
e. SDK Auto Update & SDK Manager
Sekarang Android Studio akan mengatur perbaruan SDK (Software
Development Kit) dan plugin-plugin lainnya.
f. C++ Support
Selain menggunakan Java kini pengembang bisa menggunakan bahasa C++
dengan Android Studio.45
45 Rizki Syaputra, Android Dasar, h.10-14.
35
Gambar 3.2 tampilan Android Studio
2. Eclipse
Eclipse merupakan komunitas open source yang bertujuan menghasilkan
platform pemrograman terbuka. Eclipse terdiri atas framework yang dapat
dikembangkan lebih lanjut, peralatan bantu untuk membuat clan mengelola
software sejak awal hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung oleh
ekosistem besar yang terdiri atas vendor teknologi, start up inovatif, universitas,
riset institusi, serta individu.
Eclipse merupakan IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak, dan dapat dijalankan di semua platform
(platform independent). Eclipse pada awalnya dikembangkan oleh IBM untuk
menggantikan perangkat lunak IBM Visual Age for Java 4.0. Produk ini
36
diluncurkan oleh IBM pada tanggal 5 November 2001, yang menginvestasikan
sebanyak US$ 40 juta untuk pengembangannya.
Semenjak itu, konsorsiurn Eclipse Foundation mengambil alih untuk
pengernbangan Eclipse lebih lanjut dan pengaturan organisasinya. Pada saat ini,
Eclipse merupakan salah satu IDE favorit karena gratis dan open source, yang
berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini.
Selain itu, kelebihan Eclipse yang membuatnya populer adalah
kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen
yang dinamakan plug-in46.
Gambar 3.2 tampilan software Eclipse
46 Yuniar Supriadi, Semua Bisa Menjadi Programmer Android, h. 4.
37
BAB IV
SISTEM KERJA APLIKASI PERIBAHASA ARAB DAN
TERJEMAHANNYA MENGGUNAKAN METODE ADAPTASI
A. Penerjemahan Peribahasa Menggunakan Metode Adaptasi
من عرف ب عد الس فر است عد
1. Artinya: Orang yang tahu jauhnya perjalanan, hendaklah bersiap-siap.
Dalam peribahasa Indonesia, peribahasa Arab tersebut senada dengan
“sedia payung sebelum hujan”47. Kedua peribahasa tersebut memiliki pesan
yang sama yaitu segala sesuatu harus dipersiapkan dengan matang, sehingga
dapat mengantisipasi bahaya yang tidak diinginkan. Jika tanpa memperhatikan
aspek adaptasi budaya, maka terjemahan untuk teks di atas akan menjadi
“Orang yang tahu jauhnya perjalanan, hendaklah bersiap-siap”.Orang Arab
menggunakan kata ب عد (jauh)48 السف ر (perjalanan)49 karena dipengaruhi oleh
budaya mereka yang memiliki tradisi melakukan perjalanan guna mencari
tempat yang subur. Sedangkan dalam bahasa Indonesia digunakan kata hujan
dan payung. Karena di Indonesia secara geografis beriklim tropis yang identik
dengan musim hujan.
47 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 2004), h. 385. 48 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997),
h. 94.
49 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 636.
38
ة إال ب عد الت عب وماالل ذ 2. Artinya: Tidak ada kenikmatan kecuali setelah bekerja keras.
Maksud dari peribahasa tersebut adalah apabila ingin mendapatkan
kesenangan atau keberhasilan di kemudian hari haruslah bersusah-susah
terlebih dahulu (bekerja keras). Sebagian manusia lebih sering memperhatikan
orang yang sudah sukses hanya pada saat ia sudah berjaya saja tetapi kurang
memperhatikan perjuangannya untuk mencapai itu. Dengan kata lain, orang
sukses tidak memperoleh kejayaan mereka secara instan, akan tetapi mereka
memulainya dari bersusah payah terlebih dahulu. Matsal tersebut memiliki
persamaan dengan peribahasa Indonesia yang memiliki kandungan makna yang
sama, meskipun diucapkan dengan lafaz yang berbeda yaitu: “Berakit-rakit ke
hulu, berenang ke tepian” 50.
سبق الس يف العذل 3. Artinya: pedang telah mendahului celaan
Jika diterjemahkan secara bebas, kurang lebih terjemahan untuk peribahasa
Arab ini akan seperti pedang telah mendahului celaan atau pedang telah
mendahului leher. Pesan yang terkandung dalam peribahasa Arab ini yaitu
perbuatan salah telah terlanjur, tidak mungkin bisa dibatalkan lagi. Inilah makna
yang terkandung di dalam peribahasa di atas, karena pedang telah berbicara dan
peristiwa telah terjadi maka celaan tidak berarti lagi. Pesan yang terdapat pada
peribahasa Arab ini senada dengan pesan yang terkandung dengan peribahasa
Indonesia yang berbunyi “nasi telah menjadi bubur”51. Hanya saja budaya
50 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 419. 51 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 357.
39
bangsa Arab yang suka berperang menggunakan pedang maka kata yang
digunakan adalah kata “ السيف” (pedang)52 yang telah terlanjur mendahului
atau terlanjur sudah menebas, barulah celaan itu datang. Sedangkan 53”س ب ق “
dalam peribahasa Indonesia digunakan kata “nasi” dan “bubur” karena
Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas memakan nasi, ibarat nasi saat
ditanak ternyata kebanyakan air, akhirnya menjadi bubur dan tidak bisa
dikembalikan lagi jadi nasi. Itulah perumpamaan peristiwa yang sudah kepalang
terjadi, dan tidak dapat diperbaiki lagi.
وضح الس بيل إذا صدق العزم
4. Artinya: Jika tekadnya benar pasti teranglah jalannya.
Matsal ini mengandung makna bahwa jika seseorang itu bertekad kuat
dalam mengusahakan sesuatu atau berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikan suatu masalah, pasti ia akan mampu melaksanakannya. Maksud
dari peribahasa Arab ini senada dengan peribahasa Indonesia yaitu “dimana
ada kemauan di situ ada jalan”. Jika kita perhatikan dari struktur kalimat bahasa
Arabnya, kata “ الع زم” dan “ السب يل” memiliki arti dan maksud yang sama dengan
terjemahan bahasa Indonesianya yaitu “berniat, bermaksud, kemauan yang
teguh”54 dan “jalan”55.
الت عل م ف الصغر كالن قش على الجر .5
5. Artinya: Belajar di waktu kecil laksana mengukir di atas batu
52 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 685. 53 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 607. 54 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 928. 55 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 608.
40
Jika kita terjemahkan secara bebas peribahasa Arab ini kurang lebih
terjemahannya akan seperti ini belajar di waktu kecil laksana mengukir di atas
batu. Pesan dari amtsal ini yaitu masyarakat Arab dan Indonesia sama-sama
menganggap bahwa usia dini merupakan waktu yang sangat tepat untuk
memulai pendidikan, dan menganggap masa kecil itu adalah masa di mana
informasi akan direkam ke dalam otak dengan sangat baik, seolah-olah kita
mengukirnya di atas batu, amtsal ini senada dengan peribahasa Indonesia yang
berbunyi “belajar di waktu kecil laksana melukis di atas batu”. Dari susunan
kata pada peribahasa Arab ini memiliki banyak persamaan dengan susunan
kata pada peribahasa Indonesianya, seperti kata “ التع لم” sepadan dengan
“belajar”56, “ غ ر ر “ sepadan dengan kata “waktu kecil”57, lalu kata ”الص ج ”الح
sepadan dengan “batu”58.
اجلحش لم ا فاتك األعيار 6. Artinya: anak keledai saja kalau sudah kehilangan keledai
Matsal ini mengandung makna mencari pengganti dari sesuatu yang sudah
tidak ada, pada matsal ini dapat kita artikan “anak keledai saja kalau sudah
kehilangan keledai” maksudnya yaitu kalau apabila yang baik tidak ada, maka
yang kurang baik pun juga bisa dimanfaatkan. Maknanya sama dengan
peribahasa Indonesia yang berbunyi "tak ada rotan akar pun jadi"59 makna
keduanya adalah mencari pengganti dari sesuatu yang tidak ada.
56 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 967 . 57 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 779. 58 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 238. 59 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 2004), h. 430.
41
إذا ت العقل قل الكالم
7. Artinya: Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.
Menurut penulis, peribahasa Arab ini dapat dipadankan dengan peribahasa
Indonesia yang berbunyi “seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk” 60, yang
mana pesan dari peribahasa tersebut adalah orang yang berbudi tidak
menyombongkan kepandaiannya ataupun kelebihan martabatnnya, seseorang
yang memiliki ilmu yang cukup hanya akan berbicara ketika waktunya tepat
untuk berbicara dan sesuatu yang disampaikannya pun akan lebih berisi atau
berbobot, sebaliknya jika seseorang yang belum cukup ilmunya biasanya akan
lebih banyak berbicara namun kurang berbobot isi pembicaraannya dan
cenderung menyombongkan diri.
ر من العالج الوقاية خي
8. Artinya: Mencegah lebih baik dari pada mengobati
Peribahasa Arab ini memiliki pesan yang sama dengan peribahasa dalam
bahasa Indonesia yaitu “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Begitu pun
dengan struktur katanya, antara teks sumber dan teks sasaran keduanya
memilik struktur kata yang sama seperti kata “ ق اي ة yang bermakna ”الو
“kewaspadaan, menjaga, melindungi”61, kata “ ن ير م bermakna “lebih baik ”خ
dari”, dan “ ج ل .bermakna “obat”62 ”الع
60 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 2004), h. 368. 61 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 1577. 62 Achmad Warson Munawwir. Kamus Al-Munawwir, h. 962.
42
ال ت نظ ر ال عي وب الن اس و ت هم ل عي وب ن فس ك 9. Artinya: jangan pandai melihat keburukan orang lain dan melupakan
keburukan diri sendiri.
Hal ini sama dengan ungkapan bahasa Indonesia yang berbunyi: "Gajah di
pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.". Meskipun
terdapat perbedaan lafadz dalam kedua peribahasa tersebut, namun, keduanya
mengandung persamaan maksud, yaitu kesalahan atau aib sendiri tidak
diperhatikannya, tapi kesalahan atau aib orang lain diperhatikannya, jika
peribahasa Arab ini diterjemahkan secara bebas maka akan seperti ini “jangan
pandai melihat keburukan orang lain dan melupakan keburukan diri sendiri.”
ها من حفر حفرة وقع في 10. Artinya: siapa yang menggali lubang, ia sendiri terperosok ke dalamnya
Pesan yang terkandung pada peribahasa Arab ini yaitu siapa pun yang
hendak melakukan perbuatan jahat, maka dialah yang akan mendapat celaka
akibat perbuatannya itu. Pesan yang terdapat pada peribahasa Arab ini senada
dengan pesan yang terkandung dengan peribahasa Indonesia yang berbunyi
“senjata makan tuan”. Orang yang melakukan suatu kejahatan namun dirinya
sendiri yang pada akhirnya akan mendapatkan celaka akibat perbuatannya
tersebut.
د اح و ر ج ب ن ي ر و ف ص ع ب ر ض 11. Artinya: membunuh dua burung dengan satu batu
Makna dari amtsal di atas adalah melakukan satu pekerjaan, namun
mendapatkan dua kebaikan sekaligus. Makna amtsal ini kurang lebih selaras
43
dengan peribahasa Indonesia yang berbunyi “sekali merangkuh dayung, tiga
pulau terlampaui”63 yang bermakna dalam satu waktu dua atau tiga pekerjaan
dapat diselesaikan.
د ص ي ع ر ز ي ن م 12. siapa yang menanam, dialah yang menuai
Makna dari peribahasa Arab ini senada dengan peribahasa Indonesia yang
berbunyi “bagaimana ditanam, begitulah dituai”64 yang maknanya setiap orang
yang berbuat jahat, maka kejahatan pula balasan untuknya, demikian pula
kebalikannya.
ة او ف ح ال ة ب ر أ م 13. Artinya: Karena ada keperluan bukan karena kecintaan
Amtsal ini diucapkan kepada seseorang yang suka memuji-muji kita atau
memuliakan serta mengiyakan kemauan kita, tetapi bukan karena cintanya pada
kita. Sebaliknya hanya karena ia mempunyai maksud tertentu dari perbuatannya
itu. Amtsal ini maknanya mendekati dengan peribahasa Indonesia yang
berbunyi “ada udang di balik batu”65 yang maknanya ada maksud tersembunyi
di balik perbuatan baiknya.
ك م أ ك ت د ل و ض ر أل ب 14. di bumi jugalah kamu dilahirkan oleh ibumu
63 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 180. 64 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 480. 65 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 529.
44
Amtsal di atas diucapkan kepada seseorang yang congkak atau perusuh
masyarakat dengan maksud agar ia tidak terlampau congkak, boros, atau sangat
merusuhi, sebab kita ingatkan bahwa lahirnya pun sama-sama di bumi tidak di
langit. Amtsal ini maknanya setidaknya mendekati dengan peribahasa Indonesia
yang berbunyi “kacang lupa akan kulitnya”66 yang maknanya seseorang yang
tidak ingat dengan asalnya.
ة ام ع ن ن م ق ح أ 15. Artinya: Lebih kosong otaknya dari pada burung unta
Diceritakan bahwa burung ini apabila di waktu mencari makannya lalu
menemukan telur dari burung unta yang lain, terus saja dieraminya dan terlupa
dengan telurnya sendiri di mana diletakannya dulu. Makna dari amtsal ini
setidaknya mendekati dengan peribahasa Indonesia yang berbunyi “otak telur
bukan otak minyak”67 yang maknanya perumpamaan bagi orang bodoh yang
beku otaknya.
م ذ ي و ل ك ؤ ي ر ي ع الش 16. Artinya: Gandum dimakan juga dicela
Amtsal ini merupakan kiasan bagi seseorang yang mencela pada seseorang
yang berbuat baik padanya, amtsal ini makna mendekati dengan maksud dari
peribahasa Indonesia yang berbunyi “air susu dibalas air tuba”68 maksudnya
kebaikan dibalas dengan kejahatan.
66 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 224. 67 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 365. 68 Heroe Kasida Brataatmadja, Kamus 2000 Peribahasa Indonesia, h.11
45
تت ع من شيم عرار ند , فما ب عد العشي ة من عرار 17. Artinya : Nikmatilah wanginya bunga arar di kota Najd, karena buga arar
akan hilang wanginya pada malam hari
Amtsal ini merupakan perumpamaan untuk seseorang agar menikmati
sesuatu sebelum hal tersebut berlalu69. Peribahasa Arab ini serupa dengan
peribahasa Indonesia yang berbunyi “kumpulkan kuncup mawar selagi bisa”
yang bermakna gunakan sebaik mungkin kesempatan selagi waktunya ada70,
sebab kalau waktunya sudah tiada, kesempatan tidak akan datang dua kali.
ي وما ليوهنها.... ف لم يضرها وأوهى ق رنه الوعل صخرة كناطح 18. Artinya: Bagaikan orang yang menanduk batu karang pada suatu hari untuk
menghancurkannya. Maka itu tidak akan terjadi, karena sekuat-kuat tanduk
adalah tanduk banteng.
Maknanya dari amtsal ini adalah orang yang berusaha mengerjakan
sesuatu yang tidak mungkin tercapai. Padanan amtsal ini dalam peribahasa
Indonesia yaitu “laksana burung pungguk merindukan bulan” atau “seperti
menerkam ayam dalam telor” 71.
69 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 46. 70 Tim Generasi Cerdas, 3000 Peribahasa dan Pantun Paling Populer, (Jakarta: Generasi
Cerdas), cet. 2, 2010, h.110 71 Heroe Kasida Brataatmadja, Kamus 2000 Peribahasa Indonesia, (Yogyakarta:Penerbit
Kanisius), cet. 21, 2005, h.27
46
ومهما تكن عند امرئ من خليق ة , وإن خالا تفى على الن اس ت عل م
19. Artinya: ketika seseorang menyembunyikan karakter jahatnya, suatu saat
akan diketahui jua72
Amtsal ini kurang lebih sama dengan peribahasa Indonesia “sepandai-
pandai orang menyembunyikan bangkai, akan tercium juga” atau “mana busuk
yang tidak berbau” yang maksudnya tiap-tiap perbuatan salah lambat laun mesti
ketahuan jua73.
ف لم ا اشتد ساعده رماين --أعل مه الر ماية كل يوم 20. Artinya: kuajari orang itu memanah setiap hari, tetapi setelah kuat
lengannya aku sendiri yang dipanahnya.
Peribahasa ini merupakan kiasan bagi seseorang yang memberikan balasan
kejelekan setelah diberi kebaikan74. Dalam peribahasa Indonesia ada kiasan
yang serupa dengan ini yaitu “air susu dibalas dengan air tuba” 75 maksudnya
kebaikan dibalas dengan kejahatan.
ها ال يب إن القلوب إذا ت ناف ر ود ها ، مثل الز جاجة كسر
21. Artinya: sesungguhnya hati, jika telah luka kecintaannya, ia bagaikan kaca
yang retak tidak dapat ditambal lagi76
72 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 47. 73 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 104. 74 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 47. 75 Heroe Kasida Brataatmadja, Kamus 2000 Peribahasa Indonesia, h.11 76 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 47.
47
Matsal di atas ini sepadan dengan peribahasa Indonesia yaitu “luka itu
sembuh, parutnya tinggal juga”77 yang maknanya orang yang berbantah telah
berdamai kembali, tetapi karena perbuatan mereka itu, keadaan kedua belah
pihak itu takkan dapat sempurna baik seperti semula.
كالادي وليس له بعي
22. Artinya: bagaikan penggiring tanpa unta
Amtsal ini merupakan perumpamaan orang yang suka menyombongkan
sesuatu yang tidak ia miliki, atau seseorang yang mengaku-akukan sesuatu
kepandaian yang sama sekali tidak difahaminya78. Ada peribahasa Indonesia
yang mirip dengan amtsal ini yaitu: “air beriak tanda tak dalam”, atau “besar
bungkus tak berisi”79 yang maknanya orang yang sombong, besar cakap tidak
berisi atau tak berarti.
حت يلج اجلمل ف سم الياط
23. Artinya: sampai unta masuk liang jarum
Peribahasa Arab ini sebagai kiasan mengenai sesuatu yang tidak mungkin
bisa diperoleh80. Di dalam peribahasa Indonesia, ada beberapa kiasan yang
mengandung makna yang sama, di antaranya “seperti pungguk merindukan
bulan” atau “menantikan ara tak bergetah” 81 yang maknanya mengharapkan
77 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 325. 78 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 70. 79 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 99. 80 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 71. 81 Tim Generasi Cerdas, 3000 Peribahasa dan Pantun Paling Populer, h.32
48
sesuatu yang tak mungkin dapat seperti mengharapkan budi orang kaya yang
bakhil.
ال ي عدم الوار من أم ه حن ة
24. Anak unta itu tidak lepas dari belas kasih induknya
Perumpamaan ini diucapkan pada seseorang yang mencela keburukan orang
tuanya sendiri. Peribahasa ini diucapkan dengan tujuan si anak menyadari akan
kesalahannya. Dengan itu ia akan ingat kasih sayang orang tuanya semasa
masih kecil82. Dalam bahasa indonesia ada ungkapan yang mendekati
maknanya dengan peribahasa tersebut yaitu “kasih anak sepanjang galah, kasih
ibu sepanjang jalan”83. Artinya bahwa kasih sayang ibu itu tidak terbatas,
sedangkan anak biasanya mudah melupakan kebaikan orang tuanya.
ال نقيت ف هذا وال جلي
25. Dalam hal ini, tidak unta betina, tidak juga unta jantan
Peribahasa tersebut merupakan kiasan bagi seseorang yang mencuci
tangan yakni tidak ingin turut campur dalam suatu perkara84. Peribahasa ini
hampir mirip atau mendekati maknanya dengan peribahasa Indonesia yang
berbunyi “lepas tangan85” yang bermakna tidak mau memikirkan atau tidak
mau berurusan lagi.
82 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 72. 83 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 241. 84 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 72. 85 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 317.
49
يري ب ليق ويذم
26. Bulayyaqpun berlari, tapi (tetap) dicela
Bulayyaq adalah nama kuda pacuan yang setiap perlombaan pasti menang,
namun demikian masih saja dicela. Peribahasa ini sebagai kiasan bagi orang
yang baik budinya, namun masih saja ada yang tidak menyukainya86.
Peribahasa ini mirip dengan peribahasa Indonesia yang berbunyi “tak ada
gading yang tak retak”87 yang maknanya tak ada satu pun jua yang sempurna
kebaikannya, barang sedikit tentu ada jua cacatnya.
إن اجلواد قد ي عث ر
27. Kuda pacuan pun kadang tergelincir
Peribahasa ini sebagai perumpamaan bagi orang yang biasanya bekerja
dengan baik, tetapi pada suatu saat melakukan kesalahan tanpa disengaja, atau
seseorang yang sagat pandai namun tanpa disadari berbuat kekeliruan88.
Peribahasa ini hanpir mirip dengan peribahasa Indonesia “sepandai-pandai
tupai melompat, jatuh juga” 89 yang artinya tidak ada orang yang benar-benar
sempurna, setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, kejahatan, atau
kekeliruan.
ال يكون ذلك حت يشيب الغراب
28. Artinya: hal itu tidak mungkin terjadi, sampai burung gagak beruban
86 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 80. 87 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 150. 88 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 81. 89 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 526.
50
Beruban dalam peribahasa di atas artinya adalah putih, sedangkan
sebagaimana kita ketaui bahwa gagak adalah jenis burung yang berbulu hitam,
sehingga apabila ditemukan gagak berbulu putih maka hal tersebut mustahil
terjadi. Peribahasa ini kemudian dijadikan kiasan bagi suatu hal yang sama
sekali tidak mungkin dapat dicapai90. Kiasan yang sama ditemukan dalam
peribahasa Indonesia yaitu “menanti putih gagak hitam”91, yang maknanya
mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin diperoleh.
ما يمع ب ي األروى والن عام
29. Artinya: tidak akan dapat dikumpulkan antara musang dengan burung unta
Musang itu senantiasa berada di tempat yang tinggi, sedangkan burung unta
di tempat yang rendah92. Pepatah ini dikiaskan pada dua orang atau dua faham
yang berbeda sekali dan tidak mungkin dapat dipersatukan. Di antara peribahasa
Indonesia yang mirip dengan amtsal tersebut adalah “bagai minyak dengan air”
atau “bagai bumi dan langit”93 maknanya orang yang bermusuhan atau yang
tidak sehaluan, mustahil dapat dicampurkan jadi satu.
ر و ال جال مثل الن عامة ال طي 30. Artinya: bagaikan burung unta, bukan burung dan bukan pula unta
90 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 85. 91 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 152. 92 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 88. 93 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 95.
51
Burung unta adalah sejenis burung yang memiliki dua nama hewan, yaitu
burung dan unta94. Peribahasa ini diambil dari ciri khas unta tersebut, dan
menjadi kiasan bagi seseorang yang tidak jelas pendiriannya atau seseorang
yang tidak dianggap baik dan tidak pula dianggap buruk. Dalam peribahasa
Indonesia orang yag tidak jelas pendiriannya diumpamakan dengan “bagai air
di daun talas”95 yang tidak jelas kemana tujuannya.
د س األ اك ذ ن م ل ب ا الش ذ ه ن إ
31. Artinya: singa kecil ini adalah anak singa itu
Dikiaskan pada seseorang yang serupa benar tabiat dan kelakuannya dengan
orang tuanya96. Dalam peribahasa Indonesia dikatakan dengan “air cucuran atap
jatuhnya ke pelimbahan jua”97 yang maksudnya sifat anak tidak jauh berbeda
dengan ayah atau ibunya.
او ل الغيث قطر
32. Artinya: permulaan hujan adalah rintik
Kiasan bagi suatu perkara yang mula-mula kecil, tetapi tanpa disadari telah
menjadi persoalan besar98. Seperti dalam peribahasa Indonesia “sedikit-sedikit
94 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 88. 95 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 7. 96 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 91. 97 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 6. 98 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 109.
52
lama-lama menjadi bukit”99 yaitu kalau kita berhemat sedikit-sedikit, lama-
kelamaan simpanan kita menjadi banyak juga.
ال ت عل م اليتيم البكاء
33. Anak yatim jangan diajari menangis
Peribahasa di atas memiliki kesamaan makna dengan peribahasa Indonesia
yang berbunyi “tak usah diajar anak buaya berenang, ia sudah pandai juga”100
yang mana maknanya adalah nasehat bagi manusia tidak baik mengajari orang
yang lebih pintar dari pada kita.
نائ ن ك ال ل اء ت م الر ل ب ق
34. Artinya: sebelum memanah, isi dulu tempat anak panah.
Hal ini sama dengan ungkapan bahasa Indonesia yang berbunyi: "Sedia
payung sebelum hujan"101. Meskipun terdapat perbedaan lafadz dan kata-kata
dalam kedua peribahasa tersebut, namun keduanya mengandung persamaan
maksud yaitu: siapkan segala sesuatu sebelum beraktivitas. Orang Arab
menggunakan kata tempat anak panah dan memanah, karena dipengaruhi oleh
budaya mereka yang memiliki tradisi berperang pada zaman dahulu dengan
menggunakan alat tersebut. Sedangkan dalam bahasa Indonesia digunakan kata
hujan dan payung. Karena di Indonesia beriklim tropis yang identik dengan
hujan.
99 Sarwono Pusposaputro, Kamus Peribahasa, (Jakarta: Gramedia, 2010), h. 343. 100 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 86. 101 Sarwono Pusposaputro, Kamus Peribahasa, h. 261.
53
اه ه ال ف ب ل اح ة ف ي ر ق ت ل خ ا د ذ إ
35. Artinya: jika kamu memasuki suatu kampung, maka bersumpahlah atas
nama Tuhannya
Maksud dari amtsal tersebut adalah segala sesuatu harus dikerjakan sesuai
dengan adat istiadat yang berlaku, karena sebagaimana kita tahu menentang
adat istiadat akan membinasakan dan menyusahkan diri sendiri. Dengan kata
lain, seseorang hendaknya menyetujui dan mengikuti (adat yang berlaku)
selama ia belum mampu mengubah hal-hal yang tidak ia setujui. Masal tersebut
memiliki persamaan dengan peribahasa Indonesia yang memiliki kandungan
makna yang sama, meskipun diucapkan dengan lafaz yang berbeda yaitu “Lain
ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”, atau “hidup di kandung adat, mati
di kandung tanah”102, yaitu segala sesuatu harus kita kerjakan sesuai dengan
adat istiadat yang berlaku.
ة و ف ه ال ع ل ك ل و ة و ب ك اد و ج ل ك ل و ة و ب ن م ار ص ل ك ل
36. Artinya: Tiap pedang yang tajam bisa meleset, tiap kuda bisa tergelincir
dan tiap yang berilmu bisa salah
Masal ini mengandung makna bahwa sepintar-pintarnya seseorang ia pasti
pernah melakukan kesalahan atau kekhilafan. Dalam bahasa Indonesia terdapat
salah satu peribahasa yang memiliki persamaan makna dengan masal ini yaitu
“tidak ada gading yang retak”103, yang maksudnya tak ada satu pun jua yang
benar-benar sempurna kebaikannya, barang sedikit pasti ada saja cacatnya.
102 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 189. 103 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 150.
54
ترى الفتيان كالنخل وما يدريك ما الدخل37. Artinya: Engkau melihat para pemuda seperti pohon kurma, dan apakah
yang engkau ketahui di dalamnya?
Peribahasa ini diucapkan ketika kita tertipu oleh penglihatan yang tak jelas,
karena di sekitar kita akan kita temukan pemandangan yang mengecoh.
Peribahasa Indonesia yang memiliki makna yang mendekati dengan amtsal di
atas adalah: "Dalam laut boleh diduga, dalam hati siapa yang tahu"104 yang
maknanya pengetahuan (pemiikiran) seseorang tidak dapat diduga-duga.
إن ه ألشبه به من الت مرة بلت مرة
38. Artinya: Tiada yang lebih menyerupai kurma dari pada kurma
Peribahasa Arab ini menyerupakan dua benda atau dua orang yang sangat
serupa atau mirip, baik mengenai rupa wajah, tabiat atau kelakuannya. Adapun
dalam bahasa Indonesia kita mengenal sebuah peribahasa yang memiliki
persamaan makna dengan matsal tersebut yaitu "seperti pinang di belah dua"105
yakni dua orang yang serupa benar atau sangat mirip.
ياج غيي يكل ال د جاج وأن أقع ف الس
39. Artinya: orang lain yang makan ayamnya, sedang aku yang jatuh di tembok.
Maksudnya jatuh di dinding waktu memburu ayam yang hendak disembelih
itu. Tetapi setelah masak, tiba-tiba orang lain yang mengenyam dagingnya.
Suatu kiasan untuk menggambarkan kelelahan diri sendiri, tetapi buah
104 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 125. 105 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 400.
55
kelezatannya dikenyam semata-mata oleh orang lain. Dari penjelasan amtsal
tersebut sesuai dengan peribahasa Indonesia, "Mengairi sawah orang"106 yang
artinya mengerjakan suatu pekerjaan yang memberi untung kepada orang lain.
ي ي ب لغ الزام الط ب 40. Artinya: Ikat pinggangnya sudah sampai di kedua ujung teteknya
Makna peribahasa Arab tersebut adalah kiasan bagi seseorang yang
penghidupannya sudah memuncak sekali kesukaran dan kemiskinannya.
Senada dalam peribahasa Indonesia yang berbunyi "bagai makan kerawat107"
yang artinya amat miskin, tidak punya apa-apa yang dapat dimakan lagi.
التمرة واجلمرة
41. Artinya: Kurma dan bara api
Maksud dari peribahasa Arab tersebut diucapkan pada seseorang yang
hendak kita suruh memilih, apakah ingin menyelesaikan persoalannya dengan
jalan damai (kiasan kurma), ataukah dengan jalan kasar (kiasan bara api).
Makna amtsal ini sesuai dengan peribahasa Indonesia yang berbunyi "Habis
beralur maka beralu-alu108" yang artinya pada mulanya berunding dengan cara
damai, ketika tidak tercapai kesepakatan maka adu kekuatan.
ثطة مد ت باء
42. Artinya: Lumpur bacin dibantu air.
106 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 12. 107 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 333 108 Sarwono Pusposaputro, Kamus Peribahasa, h. 10.
56
Lumpur bacin itu apabila kering maka berkuranglah atau lenyaplah bau
busuknya. Tetapi kalau terus berair, maka akan tetap bau busuknya itu.
Perumpamaan ini dikiaskan pada seseorang yang buruk kelakuannya
mendapatkan pertolongan atau pembelaan dari seseorang yang sama-sama
buruk akhlaknya. Makna tersebut setidaknya mendekati dengan makna
peribahasa Indonesia yang berbunyi "Adakah Buaya menolak bangkai109" yang
artinya orang jahat akan berbuat jahat kalau diberi kesempatan.
إن الديد بلديد يفلح
43. Artinya: besi hanya dapat diputus dengan besi pula.
Maknanya yaitu sesuatu itu dapat ditundukkan dengan sesuatu yang
menyamainya. Dikiaskan pada musuh yang bersenjatakan pistol, maka ia hanya
dapat ditunjukkan dengan pistol pula atau yang lebih hebat dari padanya dan
tidak mungkin hanya dengan pisau. Berdebatpun kalau lawannya pandai, harus
dimajukan orang yang setaraf pula kepandaiannya atau yang melebihinya.
Suatu anjuran agar kita berhati-hati memandang dan pandai-pandai menilai
musuh. Makna amtsal ini mendekati dengan peribahasa Indonesia yang
berbunyi "Anjing Galak, Babi berani110" yakni mendapat lawan yang seimbang
yang sama-sama berani dan sama-sama keras
الروف ي ت قل ب على الص وف 44. Artinya: kambing itu berbulak balik atas bulunya
109 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 87 110 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 24
57
Kambing itu apabila berbulu tebal, maka baik ia miring ke kanan atau ke
kiri selalu merasa empuk karena bulunya tadi. Dikiaskan pada seseorang yang
serba kecukupan dan dianggap tidak kurang suatu apapun dalam hidupnya,
maknanya sesuai dengan peribahasa Indonesia yaitu "Tampuk Masih
bergetah111" yakni masih cukup penghidupannya.
هل ي رتي مطر بغي سحاب
45. Artinya: apakah dapat diharapkan hujan yang tanpa awan
Amtsal ini untuk menyatakan sesuatu yang benar-benar tidak dapat
diharapkan, sebab tidak ada tanda-tanda yang dapat menggembirakan hati, dan
makna ini terdapat dalam peribahasa Indonesia yang berbunyi "Menengadah
langit hijau112" tidak ada harapan untuk mendapatkan pertolongan.
من الش وكة ترج الوردة
46. Artinya: dari durilah timbulnya bunga mawar
Kiasan bagi sesuatu hasil yang memuaskan yang tidak dapat diperoleh
melainkan dengan usaha yang sukar dan menyusahkan113. Sesuai dengan
peribahasa Indonesia yang berbunyi "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke
tepian114" maksudnya biar bersusah-susah dahulu mengerjakan suatu pekerjaan,
supaya bersenang-senang menerima hasilnya kelak115.
111 Sarwono Pusposaputro, Kamus Peribahasa, h. 333. 112 Sarwono Pusposaputro, Kamus Peribahasa, h. 348. 113 Yaniah Wardani, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan
Indonesia, h. 153. 114 K. St. Pamuntjak, Peribahasa, h. 419. 115 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi
Peribahasa Arab dan Indonesia, h. 78.
58
B. Cara Kerja Aplikasi Peribahasa Arab
Cara kerja aplikasi Peribahasa Arab, bermaksud menyajikan bagaimana
aplikasi Peribahasa Arab ini dalam menampilkan list peribahasa Arab beserta
terjemahannya, sehingga pengguna dapat menggunakan hasilnya sebagai referensi
dalam mempelajari peribahasa-peribahasa Arab tersebut ataupun mengajarkannya
kembali kepada masyarakat umum.
1. Kebutuhan Sistem
Dalam tahap ini penulis mengidentifikasi kebutuhan sistem dalam
pembuatan aplikasi yang meliputi kelengkapan software dan hardware yang
akan digunakan.
a. Kelengkapan Software yang digunakan
1.) Image Editor (Paint/Picsart) untuk mengedit gambar yang digunakan di
aplikasi
2.) Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan
Application Programming Interface (API) dalam mengembangkan
aplikasi pada platform Android.
3.) Android Studio 2.2.1 sebagai Integrated Development Environment (IDE)
dalam untuk source code aplikasi Android.
4.) Genymotion sebagai emulator untuk menguji coba aplikasi
5.) Sistem operasi windows 8.1
b. Kelengkapan Hardware yang digunakan
1.) Notebook Laptop Lenovo G40 dengan spesifikasi sebagai berikut:
a.) Processor AMD E1
59
b.) Memory Ram 6 GB
c.) 500 GB HDD
2.) Smartphone Android. Dalam hal ini penulis menggunakan smartphone
Xiaomi Redmi Note 3.
3.) Kabel data untuk mentransfer file aplikasi dari PC ke smartphone.
2. Menentukan Fitur-Fitur Aplikasi
Pada fase ini penulis menentukan fitur-fitur pada aplikasi yang dibutuhkan
agar sesuai dengan tujuan dari perancangan aplikasi ini. Fitur-fitur yang
berkaitan dengan penjelasan mengenai peribahasa Arab dan terjemahannya
diambil dari buku Mahfuzhat yang diajarkan di Pondok Modern Darussalam
Gontor. Fitur-fitur keseluruhan yang akan ada pada aplikasi di antaranya adalah:
a. Menampilkan dalam bentuk list dari kumpulan peribahasa Arab beserta
terjemahannya.
b. Menampilkan fitur pencarian dari inputan pengguna, sehingga
mempermudah pengguna agar langsung menemukan peribahasa yang
hendak dicari.
c. Menampilkan peribahasa Arab dan terjemahannya yang telah
dikategorikan berdasarkan judul, antara lain judulnya yaitu tentang ilmu,
motivasi, kesabaran, waktu, persahabatan, kejujuran, adab, hikmah,
ucapan dan lisan.
60
3. Proses Kerja Aplikasi Peribahasa Arab
Dalam sub ini penulis akan membahas bagaimana proses kerja aplikasi
Peribahasa Arab ini, sehingga dapat menghasilkan sebuah hasil yang maksimal
dalam pengggunaannya.
a. Pembuatan Main Activity
Activity merupakan public class dalam aplikasi android. Setiap Activity
merupakan sesuatu yang unik atau single, yang ditujukan untuk menghandle
macam-macam hal yang bisa dilakukan oleh user. Umumnya activity
berhubungan dengan user dimana activity menciptakan windows atau user
interface yang mana ditampikan dengan konsep setContentView(View)116.
Proses pembuatan main activity ini nantinya akan menampilkan aktifitas
dari sistem yang ada pada aplikasi peribahasa Arab dan terjemahannya.
Dalam activity ini penulis memilih navigation view activity yang sudah
disediakan oleh android studio sehingga nantinya akan ditampilkan beberapa
menu dalam bilah view navigasi atau navigation view, di antaranya yang akan
ditampilkan adalah fragment daftar peribahasa, syair abu nawas, pencarian,
dan informasi aplikasi. Dalam main activity ini sistem akan menampilkan
layout konten utama yaitu menu daftar peribahasa dalam bentuk list (menu
ilmu, menu motivasi, menu kesabaran, menu waktu, menu persahabatan,
menu kejujuran, menu adab, menu hikmah, menu ucapan dan lisan.) yang
116 Rizki Syaputra, Android Dasar, (Jakarta Barat: IMA Studio, 2016), h.27.
61
kemudian akan tampil pada layar perangkat milik si pengguna dan pengguna
dapat memilih menu tersebut yang telah dikategorikan berdasarkan judul.
b. Pembuatan Layout
Untuk mengatur tata letak suatu komponen pada pemrograman android
dibutuhkan sebuah file XML. File ini digunakan untuk mengatur antar muka
aplikasi android seperti komponen widget (teks, tombol, listview, dan
sebagainya). Untuk meletakan komponen-komponen tersebut diperlukan
sebuah cara agar komponen yang dibuat sesuai dengan keinginan dan rapi.
Cara yang digunakan untuk mengatur tata letak yaitu menggunakan layout.
Komponen pembuatan layout yang penulis gunakan antara lain seperti
textview, button, search view, dan list view. Sedangkan jenis layoutnya sendiri
penulis mengkombinasikannya dengan relative layout, linear layout, dan
frame layout.
c. Pembuatan Activity menu Ilmu
Dalam pembuatan aplikasi android pasti umumnya akan memiliki lebih
dari satu tampilan, disinilah penulis perlu membuat multiple activity (screen),
kita dapat membuat beberapa screen dan tiap screen dapat saling terhubung.
Untuk menghubungkan satu activity dengan activity lain perlu menggunakan
sebuah intent. Intent sendiri adalah sebuah objek yang merupakan kunci
untuk berkomunikasi dengan activity lainnya117. Dalam tahap pembuatan
activity ilmu, penulis terlebih dahulu membuat baris kode java untuk
menghubungkan main activity ke activity ilmu dengan intent yang kemudian
117Rizki Syaputra, Android Dasar, (Jakarta Barat: IMA Studio, 2016), h.80.
62
dihubungkan lagi ke layout ilmu. Di layout ilmu penulis memasukan
peribahasa-peribahasa Arab yang tergolong ke dalam pembahasa ilmu.
d. Pembuatan Activity Menu Motivasi
Sama seperti tahap pembuatan activity ilmu, hanya saja ada sedikit
perubahan yang penulis perlu lakukan. Dalam tahap pembuatan activity
motivasi, penulis terlebih dahulu membuat baris kode java untuk
menghubungkan main activity ke activity kesungguhan dengan intent yang
kemudian dihubungkan lagi ke layoutnya. Di layout kesungguhan penulis
memasukan peribahasa-peribahasa Arab yang tergolong ke dalam
pembahasan peribahasa motivasi dalam bentuk list. Proses pembuatan ini
sama juga dengan proses pembuatan activity untuk pembahasan kesabaran,
waktu, persahabatan, kejujuran, adab, hikmah, dan menjaga ucapan dan lisan.
e. Pembuatan Fragment Syair Abu Nawas
Dalam proses pembuatan fragment syair Abu Nawas, penulis terlebih
dahulu membuat baris kode java untuk menghubungkan main activity ke
fragment syair Abu Nawas yang kemudian dihubungkan lagi ke layout xml
syair Abu Nawas. Di layout ini penulis memasukan syair Abu Nawas per bait
yang dilengkapi dengan terjemahannya.
f. Pembuatan Fragment Pencarian
Dalam tahap pembuatan fragment pencarian, di sinilah tahapan yang
cukup rumit. Pertama membuat baris kode java fungsi getter and setter.
Dalam pemrograman java fungsi setter sendiri digunakan untur mengatur
nilai atribut, sedangkan fungsi getter digunakan untuk mengambil nilai
63
atribut yang telah diatur. Lalu selanjutnya adalah pembuatan listview.
Listview merupakan widget pada android yang menampilkan item-item dari
sekumpulan daftar yang tersusun berbaris ke bawah atau ke samping dengan
tampilan yang dapat digulirkan. Listview menampilkan item-item dari suatu
array atau list atau query database yang dijadikan data model sebagai item
dari listview. Lalu selanjutnya adalah membuat adapter, adapter merupakan
class pada java yang mengatur item-item pada listview. Adapter mengatur
resource view pada setiap item dari listview. Resource view pada listview yang
ada pada sebuah tampilan layar sebuah aplikasi memiliki jumlah resource
view yang tetap sesuai dengan item yang tampak pada layar. Pada listview
dengan tampilan gulir, resource view akan digunakan secara berulang dengan
mengatur item yang tampak dan yang tersembunyi pada listview. Lalu tahap
yang terakhir adalah membuat search view, search view merupakan salah satu
komponen widget yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan dan
menquery pencarian dari list kumpulan data di listview.
g. Pembuatan Fragment Tentang Aplikasi
Dalam proses pembuatan fragment tentang aplikasi, penulis terlebih
dahulu membuat baris kode java untuk menghubungkan main activity ke
fragment tentang aplikasi yang kemudian dihubungkan lagi ke layout xml
tentang aplikasi. Di layout tentang aplikasi penulis mencantumkan penjelasan
tentang apa itu peribahasa Arab dan info mengenai pengembang aplikasi.
64
C. Cara Penggunaan Aplikasi Peribahasa Arab
Cara penggunaan aplikasi peribahasa Arab dan terjemahannya berbasis android
antara lain:
1. Membuka Aplikasi Peribahasa Arab dan Terjemahannya
Pada bagian screen utama aplikasi akan ditampilkan beberapa menu dalam
bilah view navigasi di antaranya daftar peribahasa, syair abu nawas, fitur
pencarian, dan informasi aplikasi. Dalam screen utama ini sistem akan
menampilkan konten utama yaitu menu daftar peribahasa dalam bentuk list
(menu ilmu, menu motivasi, menu kesabaran, menu waktu, menu persahabatan,
menu kejujuran, menu adab, menu hikmah, menu ucapan dan lisan.) yang
kemudian akan tampil pada layar perangkat milik si pengguna dan pengguna
dapat memilih menu tersebut yang telah dikategorikan berdasarkan judul.
Gambar 4.1 Tampilan awal Peribahasa Arab
65
2. Memilih Menu
a. Menu Ilmu
Dalam activity ilmu, pengguna memilih menu berjudul ilmu, kemudian
sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk dalam kategori
ilmu yang kemudian akan ditampilkan pada layar perangkat milik si
pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta artinya. Adapun
peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
جر ب والحظ تكن عارفاArtinya: Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu.
ر جليس ف الز مان كتاب خي Artinya: Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.
العلم ف الص غر كالن قش على الجر Artinya: Belajar di waktu kecil itu bagaikan mengukir di atas batu.
را واعمل به كبي را ت عل من صغي Artinya: Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.
b. Menu Motivasi
Dalam activity motivasi, pengguna memilih menu berjudul motivasi,
kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk
dalam kategori motivasi yang kemudian akan ditampilkan pada layar
perangkat milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta
66
artinya. Adapun peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara
lain:
من جد وجد Artinya: Siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan
(kesuksesan).
من سار على الد رب وصل Artinya: Siapa yang berjalan pada jalannya maka dia akan sampai.
ة إال ب عد الت عب وماالل ذ Artinya: Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian.
ر من دجاجة الغد ب يضة الي وم خي Artinya: Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.
يصد من ي زرع Artinya: Siapa yang menanam, dia yang akan menuai.
c. Menu Kesabaran
Dalam activity kesabaran, pengguna memilih menu berjudul kesabaran,
kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk
dalam kategori ini yang kemudian akan ditampilkan pada layar perangkat
milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta artinya. Adapun
peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
67
من صب ر ظفر Artinya: Siapa yang sabar dia akan beruntung.
ر يعي على كل عمل الص ب Artinya: Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.
الس بيل إذا صدق العزم وضح Artinya: Dimana ada kemauan disitu ada jalan.
ف الت أين الس المة وف العجلة الن دامة Artinya: Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-
gesa itu adanya penyesalan.
وثرة الزم الس المة ثرة الت فريط الن دامة
Artinya: Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu
keselamatan.
d. Menu Waktu
Dalam activity waktu, pengguna memilih menu berjudul waktu,
kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk
dalam kategori ini yang kemudian akan ditampilkan pada layar perangkat
milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta artinya. Adapun
peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
الوقت أثن من الذ هب
Artinya: Waktu itu lebih mahal dari pada emas.
68
ر من دجاجة الغد ب يضة الي وم خي Artinya: Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.
ن ت رجع األاي م ال يت مضتل Artinya: Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
من عرف ب عد الس فر است عد Artinya: Sedia payung sebelum hujan.
ر عملك إل الغد ما ت قدر أن ت عمله الي وم ال ت ؤخ
Artinya: Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, apa yang
kamu dapat mengejakannya hari ini.
الوقت كالس يف Waktu itu (ibarat sabetan) pedang
e. Menu Persahabatan
Dalam activity persahabatan, pengguna memilih menu berjudul
persahabatan, kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang
termasuk dalam kategori ini yang kemudian akan ditampilkan pada layar
perangkat milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta
artinya. Adapun peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara
lain:
مود ة الص ديق تظهر وقت الض يق
69
Artinya: Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu
kesempitan.
من قل صدقه قل صدي قه Artinya: Orang yang sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah
temannya.
ر جليس ف الز مان كتاب خي Artinya: Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.
ر األصحاب من يدل ك على الي خي Artinya: Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada
kebaikan.
الن جاح االت اد أساس Artinya: Bersatu adalah pangkal keberhasilan.
f. Menu Kejujuran
Dalam activity kejujuran ini, pengguna memilih menu berjudul kejujuran,
kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk
dalam kategori ini yang kemudian akan ditampilkan pada layar perangkat
milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta artinya. Adapun
peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
من قل صدقه قل صدي قه
70
Artinya: Orang yang sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah
temannya.
جالس أهل الص دق والوفاء Artinya: Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.
من ي زرع يصد Artinya: Siapa yang menanam pasti akan menuai.
سالمة اإلنسان ف حفظ الل سان Artinya: Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya).
قل الق ولو كان مراArtinya: Katakanlah yang benar, walaupun pahit.
g. Menu Adab
Dalam activity adab ini, pengguna memilih menu berjudul adab,
kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk
dalam kategori ini yang kemudian akan ditampilkan pada layar perangkat
milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta artinya. Adapun
peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
نا وكن له معينا ال تتقر مسكي Artinya: Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong
baginya.
الش رف بألدب ال بلن سب
71
Artinya: Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan
dengan keturunan.
ر من ذهبه رء خي آداب امل
Artinya: Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya.
سوء اللق ي عديArtinya: Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular.
ال تتقر من دونك فلكل شيئ مزي ة Artinya: Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu,
karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.
h. Menu Hikmah
Dalam activity hikmah, pengguna harus memilih menu berjudul hikmah,
kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk
dalam kategori ini yang kemudian akan ditampilkan pada layar perangkat
milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta artinya. Adapun
peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
عش سعيدا أو مت شهيداArtinya: Hiduplah dengan bahagia atau mati dalam keadaan syahid.
عي وب ن فس ك ل ت هم ال ت نظ ر ال عي وب الن اس و Artinya: Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, semut di seberang lautan
kelihatan.
72
ليس الفت من ي قول كان أب ولكن الفت من قال ها أن ذا
Artinya: Pemuda bukanlah yang mengatakan ini bapak saya akan tetapi
pemuda itu yang mengatakan inilah saya.
خاطب الن اس على ق در عقول م Artinya: Berbicalah pada orang sesuai kadar pengetahuannya.
امك والن هار مضئ ال تكدره بثمك الل يل طويل ال ت قصره بن Artinya: Malam itu panjang jangan engkau perpendek dengan tidurmu,
siang itu bersinar janganredupkan dengan dosamu.
i. Menu Ucapan dan Lisan
Dalam activity ini, pengguna memilih menu berjudul ucapan dan lisan,
kemudian sistem akan menampilkan apa saja peribahasa yang termasuk
dalam kategori ini yang kemudian akan ditampilkan pada layar perangkat
milik si pengguna dalam bentuk list peribahasa Arab beserta artinya. Adapun
peribahasa Arab yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
أحد البالغة الص مت حي ال يسن الكالم Artinya: Penyampaian yang paling terpuji adalah diam, ketika kata-kata tak
lagi memberikan kebaikan.
ا ملكت هاإذا تكل مت ب لكلمة ملكتك ، وإذا ل ت تكل م
73
Artinya: Jika engkau mengucapkan satu kata, maka ia menguasaimu. Dan
jika kamu belum berkata,kuasa ada padamu.
الس كوت عالمة الر ضاArtinya: Diam tanda setuju
ك وأن يض رب لسانك عن قك إاي Artinya: Hati-hatilah, jangan sampai lidahmu menebas lehermu sendiri.
ر الالل حفظ الل سان خي Artinya: Sebaik-baik perangai adalah menjaga lisan.
3. Memilih Menu Pencarian di Bilah Navigasi
Untuk melakukan pencarian, pengguna memilih menu berjudul pencarian
di bilah view navigasi, kemudian pengguna menginput kata kunci yang akan
dicari pada puluhan peribahasa yang tersedia, kemudian sistem akan mensortir
kata yang terdapat pada peribahasa tersebut yang kemudian akan ditampilkan
pada layar perangkat milik pengguna dalam bentuk list. Contohnya bila
pengguna ingin menemukan peribahasa dengan kata kunci ‘miskin’, maka
pengguna hanya perlu menginput kata kunci yang dimaksud pada bagian
pencarian lalu sistem secara otomatis akan menampilkan kata kunci yang
dimaksud di layar perangkat milik pengguna, contohnya seperti gambar berikut:
74
Gambar 4.6 Contoh tampilan menu pencarian
Peribahasa yang mengandung kata kunci ‘miskin’ antara lain:
نا وكن له معينا ال تتقر مسكي Artinya: Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong
baginya.
را بل العيب لمن كان بيال ليس العيب لمن كان فقي Artinya: Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada
orang yang kikir.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan, kesimpulan yang dapat penulis
ambil dari penulisan skripsi ini adalah
1. Aplikasi ini dapat memudahkan kaum muslimin untuk mempelajari
peribahasa Bahasa Arab yang di dalamnya mengandung banyak sekali nasihat
kehidupan, pesan moral, dan filosofi hidup. Aplikasi ini merupakan aplikasi
mobile sehingga dapat digunakan kapan saja dan dimana saja melalui
smartphone berbasis android.
2. Penerjemahan peribahasa Arab dengan metode adaptasi yang berorientasi
pada bahasa sasaran merupakan metode yang cukup sesuai karena pesan
dalam teks sumber dapat berterima dalam teks sasaran sesuai dengan konteks
dan budaya pembaca, penerjemahan dengan metode ini menghadirkan kesan
keakraban karena penerjemah mencoba mengadaptasikan padanan dari kedua
peribahasa sehingga pembaca nantinya dapat dengan mudah memahami pesan
dari peribahasa tersebut.
B. Saran
Aplikasi yang dibuat ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu ada beberapa hal yang dapat dikembangkan agar aplikasi menjadi lebih
baik, di antaranya:
1. Aplikasi agar dapat dijalankan pada platform lain seperti IOS, Blackberry,
Windows Phone.
76
2. Terdapat fitur bookmark untuk mempermudah pengguna dalam menyimpan
peribahasa yang dianggap penting.
3. Tambahan penjelasan sumber mengenai setiap peribahasa yang ditampilkan
di aplikasi, sehingga pengguna mengetahui sumber rujukan dari setiap
peribahasa tersebut.
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode Strategi,
Materi, dan Media. Malang: UIN-Malang Press. 2008.
Al Farisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2014.
Arifin Luqman Hakim, dkk. Mahfuzhat. Jakarta Selatan: Turos, 2013
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Dependiknas. KBBI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cet ke-4, 2008.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Cakrawala Linguistik Arab. Tangerang Selatan: Al
Kitabah, 2012.
Hidayatullah, Moch Syarif. Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia
Kontemporer. Tangerang Selatan: Alkitabah, 2014.
Hidayatullah, Moch Syarif dan Abdullah. Pengantar Linguistik Bahasa Arab
Klasik Modern. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
Hoed, Benny. H. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya, 2006.
Jackson, Wallace. Android Apps for Absolute Beginners. APRESS, 2011.
Lee, Wei Meng. Beginning Android 4 Application Development. Indiana: Jhon
Wiley&Sons, inc, 2012.
Machali, Rochayah. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: Grasindo, 1996.
78
Mandzur, Ibnu. Lisan al-Arab. Riyadh: Maktabah al-Rusd, 1414 H
Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi (GP
Press Group), 2013.
Munawwir, Achmad Warson. Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif,
1997.
Nababan, M. Rudolf. Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008.
Nasution, S. Dkk. Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi. Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013
Newmark, Peter. A Textbook of Translation, London: Prentice Hall International
(UK) Ltd., 1988.
Newmark, Peter. Approaches to Translation (Language Teaching Methodology
Series), Oxford: Pergamon Press, 1981.
Sayogie, Frans. Penerjemahan Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.
Syihabuddin. Penerjemahan Arab – Indonesia (Teori dan Praktik). Bandung:
Humaniora, 2005.
Wasito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia, 1993.
79
Widyamartaya, A. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1989.
Zabadi, Fairuz. Al-Qomus Al-Muhith. Libanon: Al-Resalah Publishers, 2003.
80
LAMPIRAN
من سار على الد رب وصل 1. Siapa yang berjalan pada jalannya, maka dia akan sampai (pada tujuannya)
من جد وجد 2. Siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan (kesuksesan)
من صب ر ظفر 3. Siapa yang bersabar, maka dia akan beruntung
من قل صدقه قل صدي قه 4. Siapa yang sedikit kejujurannya, sedikit pulalah temannya
جالس أهل الص دق والوفاء 5. Bergaulah dengan orang jujur dan menepati janji
مود ة الص ديق تظهر وقت الض يق 6. Ketulusan teman akan tampak pada waktu sulit
سبق الس يف العذل 7. Nasi sudah menjadi bubur
ة إال ب عد الت عب وماالل ذ 8. Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian
ر يعي على كل عمل الص ب 9. Kesabaran akan menolong setiap pekerjaan
81
الت عل م ف الصغر كالن قش على الجر
10. Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu
اجلحش لم ا فاتك األعيار 11. tak ada rotan akar pun jadi
ر من العالج الوقاية خي 12. Mencegah lebih baik dari pada mengobati
جر ب والحظ تكن عارفا13. Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu.
ال ت نظ ر ال عي وب الن اس و ت هم ل عي وب ن فس ك 14. Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak
ر من دجاجة الغد ب يضة الي وم خي 15. Telur hari ini lebih baik dari pada ayam esok hari.
ها من حفر حفرة وقع في 16. Senjata makan tuan
الوقت أثن من الذ هب
17. Waktu lebih berharga daripada emas
ليم العقل الس ليم ف اجلسم الس 18. Akal yang sehat terletak pada badan yang sehat.
82
ر جليس ف الز مان كتاب خي 19. Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku.
من ي زرع يصد 20. Siapa yang menanam pasti akan memanen.
ر األصحاب من يدل ك على الي خي 21. Sebaik-baik teman ialah yang menunjukkanmu kepada kebaikan.
م لوال العلم لكان الن اس كالب هائ 22. Seandainya tidak ada ilmu niscaya manusia itu seperti binatang.
العلم ف الص غر كالن قش على الجر 23. Belajar di waktu kecil itu bagaikan mengukir di atas batu
لن ت رجع األاي م ال يت مضت 24. Hari-hari yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.
را واعمل به كبي را ت عل من صغي 25. Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.
العلم بال عمل كالش جر بال ثر26. Ilmu tanpa amal/praktek bagaikan pohon yang tidak berbuah
االت اد أساس الن جاح 27. Bersatu adalah pangkal keberhasilan.
نا وكن له معينا ال تتقر مسكي
83
28. Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya.
الش رف بألدب ال بلن سب 29. Kemuliaan itu karena adab kesopanan (budi pekerti) bukan karena keturunan
سالمة اإلنسان ف حفظ الل سان 30. Keselamatan manusia terdapat pada penjagaan lisannya.
ر من ذهبه رء خي آداب امل
31. Adab seseorang itu lebih berharga dari pada emasnya.
سوء اللق ي عدي32. Budi pekerti/akhlaq yang buruk itu menular
آفة العلم الن سيان 33. Penyakit ilmu adalah lupa
إذا صدق العزم وضح الس بيل 34. Dimana ada kemauan di situ ada jalan.
ال تتقر من دونك فلكل شيئ مزي ة 35. Jangan menghina orang yang lebih rendah daripada kamu, karena setiap sesuatu
itu mempunyai kelebihan.
أصلح ن فسك يصلح لك الن اس 36. Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.
ر ق بل أن ت عزم فك
84
37. Berpikirlah sebelum kamu bertindak.
لس فر است عد من عرف ب عد ا38. Sedia payung sebelum hujan.
ها من حفر حفرة وقع في 39. Siapa yang menggali lobang, maka ia akan terperosok ke dalamnya
ر من صديق جاهل عدو عاقل خي 40. Musuh yang pandai itu lebih baik dari pada sahabat yang bodoh.
من كث ر إحسانه كث ر إخوانه 41. Orang yang banyak berbuat baik, maka banyak pulalah temannya.
اجهد وال تكسل وال تك غافال ف ندامة العقىب لمن ي تكاسل 42. Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalas-malasan dan jangan pula lengah,
karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.
ر عملك إل الغد ما ت قدر أن ت عمله الي وم ال ت ؤخ 43. Janganlah menunda pekerjaanmu hingga esok hari, selama kamu dapat
mengerjakannya hari ini.
ات رك الش ر ي ت ركك 44. Tinggalkanlah keburukan, niscaya keburukan itu akan meninggalkanmu.
ر الن اس أحسن هم خلقا وأن فعهم للن اس خي 45. Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik budi pekertinya dan yang paling
bermanfaat bagi manusia lainnya.
85
الس المة وف العجلة الن دامة ف الت أين 46. Kehati-hatian akan berbuah keselamatan, dan ketergesaan akan berbuah
penyesalan.
ثرة الت فريط الن دامة وثرة الزم الس المة 47. Buah kelengahan adalah penyesalan dan buah kecermatan adalah keselamatan.
الر فق بلض عيف من خلق الش ريف 48. Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu termasuk perangai orang yang
mulia.
فجزاء سي ئة سي ئة مث لها49. Balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa dengannya
ب على اجلاهل جواب ت رك اجلوا50. Tidak menjawab (pertanyaan) orang yang bodoh adalah jawaban.
من عذب لسانه كث ر إخوانه 51. Orang yang manis tutur katanya (perkataannya) maka akan banyak temannya.
إذا ت العقل قل الكالم 52. Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.
من طلب أخا بال عيب بقي بال أخ 53. Siapa yang mencari teman tanpa cela, maka ia tidak akan mempunyai teman
selamanya.
86
قل الق ولو كان مرا54. Katakanlah yang benar walaupun pahit.
ر مالك ما ن فعك خ ي 55. Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.
ر األمور أوسطها خي 56. Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan (yang sedang-sedang saja)
لكل مقام مقال ولكل مقال مقام 57. Setiap tempat ada kata yang tepat, dan setiap kata ada tempat yang tepat.
را بل العيب لمن كان بيال ليس العيب لمن كان فقي 58. Cela itu bukanlah bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang
kikir.
بل اليتيم يتيم العلم واألدب ليس اليتيم ال ذي قد مات والده 59. Anak yatim itu bukanlah yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya)
anak yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan budi pekerti.
لكل عمل ث واب ولكل كالم جواب 60. Setiap pekerjaan itu ada balasannya, dan setiap pertanyaan itu ada jawabannya.
وعامل الن اس با تب منه دائما 61. Bergaulah dengan manusia dengan apa yang kamu suka dari mereka.
هلك امرؤ ل ي عرف قدره 62. Hancurlah seseorang yang tidak tahu kemampuan dirinya sendiri
87
ن وب الكذب رأس الذ 63. Pangkal dosa itu adalah kebohongan.
من ظلم ظلم 64. Siapa yang menganiaya niscaya akan dianiaya.
ليس اجلمال بث واب ت زي ن نا إن اجلمال جال العلم واألدب 65. Keindahan itu bukanlah dengan pakaian yang menghiasi kita, namun keindahan
yang sesungguhnya itu ialah keindahan dengan ilmu dan budi pekerti.
ال تكن رطبا ف ت عصر وال ايبسا ف تكس ر 66. Janganlah engkau bersikap lemah sehingga kamu ditindas, dan janganlah kamu
bersikap keras sehingga kamu dipatahkan.
من أعانك على الش ر ظلمك 67. Orang yang menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menganiayamu
العمل يعل الص عب سهال 68. Bekerja membuat yang sulit menjadi mudah.
من تن نل ما تن 69. Siapa yang berhati-hati akan mendapatkan apa yang dicita-citakan.
الن ظافة من اإليان 70. Kebersihan itu merupakan bagian dari iman.
ساعد طلوب قل امل
إذا كب ر امل
71. Jika banyak permintaannya maka akan sedikit yang mau menolong.
88
ر ف لذ ة ت عقب ندما ال خي 72. Tidak ada baiknya suatu kenikmatan yang menyebabkan penyesalan.
ت نظيم العمل ي وف ر نصف الوقت 73. Manajemen pekerjaan itu akan menghemat separuh waktu.
رب أخ ل تلده والدة 74. Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.
داووا الغضب بلص مت 75. Obatilah kemarahan dengan diam.
فذه اإلب ر فذ ماال ت ن الكالم ي ن 76. Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.
ليس كل ما ي لمع ذهبا 77. Bukan setiap yang mengkilat itu emas.
رء ت نبئ عن سري رته رة امل سي
78. Perilaku seseorang itu menunjukkan isi hatinya
رء بقدر ما يسنه قيمة امل
79. Derajat seseorang itu sebesar kebaikan yang telah diperbuatnya.
من أضحكك صدي قك من أبكاك ال 80. Temannmu ialah orang yang membuatmu menangis, bukan orang yang
membuatmu tertawa.
89
عث رة القدم أسلم من عث رة الل سان 81. Tergelincirnya kaki itu lebih selamat dari pada tergelincirnya lidah.
ر الكالم ما قل ودل خي 82. Sebaik-baik perkataan ialah yang singkat dan jelas
كل شيئ إذا كث ر رخص إال األدب 83. Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah kecuali budi pekerti.
أو ل الغضب جن ون وآخره ندم 84. Permulaan marah adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.
شارة اإل العبد يضرب بلعصا والر تكفيه 85. Seorang budak harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan
budak) cukuplah dengan isyarat.
السود ال يسود 86. Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.
ال ت نظ ر ال عي وب الن اس و ت هم ل عي وب ن فس ك 87. jangan melihat aib orang lain dan melupakan aibmu sendiri.
ليس الفت من ي قول كان أب ولكن الفت من قال ها أن ذا
88. Pemuda itu bukanlah yang mengatakan “ini bapakku”, akan tetapi pemuda itu
yang mengatakan “inilah aku”.
خاطب الن اس على ق در عقول م 89. berbicaralah pada manusia sesuai kadar pengetahuannya.
90
ره مضيئ الل يل طويل ال ت قص ره بنامك والن هار ثمك ب ال تكد 90. Malam itu panjang, jangan kau perpendek dengan tidurmu. Siang itu terang,
jangan kau kotori dengan dosa-dosamu.
ال ح ق ب ال ن ظ ام ي غلب ه الب اط ل بلن ظ ام 91. Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang
terorganisir.
وما أن ت رد الودائع وما المال واألهلون إال ودائع والبد ي 92. Harta dan anak hanyalah titipan, dan suatu hari ia harus dikembalikan.
إ ذا ت ك ر ر ك ر 93. Jika sering dikerjakan akan terbiasa.
الكالم ن يس مت حي ال أحد البالغة الص 94. Penyampaian yang paling terpuji adalah diam ketika kata-kata tak lagi
memberikan kebaikan.
ا ملكت ها إذا تكل مت بلكلمة ملكتك ، وإذا ل ت تكل م 95. Jika engkau mengucapkan satu kata, maka ia akan menguasaimu. Dan jika
kamu belum berkata, kamu menguasainya.
الس كوت أخ الر ضى96. Diam tanda setuju.
ك وأن يضرب لسانك عن قك إاي 97. Hati-hatilah, jangan sampai lidahmu menebas lehermu sendiri.
91
أب لغ من كالم رب سكوت 98. Berapa banyak sikap diam itu lebih jelas dari berkata-kata.
رب ق ول أشد من صول 99. Berapa banyak perkataan yang lebih menyakitkan dari pada pukulan.
ر الروب رب كالم يثي 100. Berapa banyak ucapan yang menyebabkan peperangan.
صدرك أوسع لسر ك 101. Dadamu sendiri cukup luas untuk menyimpan rahasia.
كل سر جاوز االث ن ي شاع 102. Setiap rahasia yang diketahui lebih dari dua orang akan tersebar.
ر مأمون الض رر ال تطلقن القول ف غي بصر إن الل سان غي 103. Jangan pernah mengeluarkan ucapan tanpa berpikir dahulu, sesungguhnya
lisan tak pernah aman dari bahaya.
ته هانك ته صانك ، وإن هن لسانك حصانك ، إن صن 104. Lidahmu adalah perisaimu, jika kau jaga ia akan menjagamu, dan jika kau
hinakan maka ia akan menghinakanmu.
الس اكت على الباطل شيطان أخرس 105. Diam terhadap kebathilan itu laksana setan bisu
يه مقتل الر جل ب ي فك 106. Kebinasaan seseorang terletak di antara dua bibirnya.
92
نطق ت لى إن البالء موك ل بمل واحفظ لسانك ال ت قل ف ت ب
107. Jagalah lisanmu, jangan sampai berkata yang menjadikanmu celaka, karena
celaka itu diakibatkan oleh ucapan.
جرح الل سان كجرح اليد 108. Luka yang disebabkan ucapan sama seperti luka yang disebabkan tangan.
من ل يكن لسر ه كت وما ، فال ي لم ف كشفه نديا109. Siapa yang tidak bisa menyimpan rahasianya sendiri, maka jangan menyesal
jika terbongkar.
Gambar 4.1 Tampilan awal Peribahasa Arab
93
Gambar 4.2 Tampilan menu ilmu
Gambar 4.3 Tampilan menu motivasi
94
Gambar 4.4 Tampilan menu kesabaran
Gambar 4.6 Contoh tampilan menu pencarian