UJANG SUMARWAN. 2003. PERILAKU KONSUMEN. GHALIA INDONESIA
Teori Perilaku Konsumen
Memahami Kebutuhan Konsumen
Masukan Berharga bagi Produsen
Strategi Pemasaran yang Lebih Baik
Jika Dipakai Sesuai Etika Bisnis
Pemahaman Kelemahan Konsumen
Memanipulasi Konsumen
Praktek Bisnis Curang
“Bargaining Power” Produsen > Konsumen
• Abraham H. Maslow
Manusia mengorganisasikan kebutuhannya sedemikian rupa sehingga mendapat prioritas dan hierarki kepentingan.
• Engel’S Law
Teori klasik yang menyatakan hubungan antara pengeluaran untuk makanan dan minuman dengan kesejahteraan konsumen.
• Sumarwan (1993) – SUSENAS (1984 & 1990)
menganalisis pola konsumsi dari konsumen rumah tangga di Indonesia
1. Manipulasi harga
2. Promosi pengurangan harga yang tidak benar
3. Biaya kemasan
4. Shortweighting and Slackfilling
5. Penempatan produk yang mentah atau rusak
6. Manipulasi timbangan
7. Pemberian harga yang ganjil
8. Tanpa tanggal kadaluwarsa
Jargon halal
Keracunan makanan :
• Catering
• Jajanan pinggir jalan
• Hidangan kenduri dll
Perkembangan Teknologi Pangan
Hal-hal positif :
1. Pengawasan mutu
2. Perbaikan sanitasi
3. Standarisasi pengepakan
Hal-hal negatif :
1. Zat pengawet
2. Zat aditif
3. Zat flavor
• Industri makanan semakin tumbuh, produk amat variatif dan masalah mutu semakin kompleks
• Persaingan diatasi dengan IKLAN yang lebih menekankan MERK DAGANG, berupaya membujuk bahkan menipu konsumen
• Konsumen :
1. Keterbatasan pengetahuan
2. Kemampuan yang terbatas dalam memperoleh informasi
3. Beranggapan harga tinggi maka mutu pasti tinggi
James E. Post (1982) menguraikan dua masalah konsumen yang terdapat di negara-negara berkembang :
1. Beredarnya produk makanan impor secara bebas
2. Konsep pemasaran yang keliru
Contoh :
1. Susu kaleng kadaluwarsa
2. Makanan dan susu bayi impor
3. Paha ayam
4. Zat pewarna tekstil sbg pewarna makanan
5. Tahu dan tempe bongkrek
1) Klaim Objektif, informasi pada konsumen tentang karakteristik produk yang kebenarannya dapat dibuktikan dengan standar yang ada.
2) Klaim Subjektif, kriteria yang digunakan bersifat sangat subjektif sehingga sukar diukur secara objektif.
3) Klaim Dua Arti, pernyataan mengandung dua arti. Sebagian benar dan sebagian lagi salah.
4) Klaim tidak rasional, pernyataan yang tidak mendasar, tidak didukung logika.
MEMULIHKAN STAMINA YANG LOYO
• Pemerintah
• Lembaga legislatif (DPR)
• Gerakan advokasi
• ISO 9000
• HACCP
• Sertifikasi halal
• Tahun 1962, Resmi dikemukakan pertama kali oleh John F. Kennedy (Presiden Amrik), dikenal dengan nama “Consumer’s Bill if Rights”
• Indonesia, UU Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999 yang dinyatakan dalam Bab III Bagian Pertama dan Pasal 4
Hak Konsumen adalah :Hak Konsumen adalah :
1.1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan mengkonsumsi barang / jasa.mengkonsumsi barang / jasa.
2.2. Hak untuk memilih barang/jasa serta mendapatkan barang/jasa Hak untuk memilih barang/jasa serta mendapatkan barang/jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yangdijanjikan.yangdijanjikan.
3.3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa.dan jaminan barang/jasa.
4.4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang/jasa Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang/jasa yang digunakan.yang digunakan.
UU Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999
Bab III. HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Pertama Pasal 4
Hak Konsumen adalah :Hak Konsumen adalah :
5.5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sangketa perlindungan konsumen secara patut.penyelesaian sangketa perlindungan konsumen secara patut.
6.6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
7.7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.tidak diskriminatif.
8.8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi bila barang/jasa Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi bila barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.sebagaimana mestinya.
9.9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.undangan lainnya.
UU Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999
Bab III. HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Pertama Pasal 4
• Berpikir secara rasional
• Mengutamakan fungsi terlebih dahulu
• Teliti sebelum membeli
Hal yang sebaiknya dilakukan konsumen :
SEKIAN DAN TERIMA KASIH