PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA YANG TERJADI
PADA CALON GURU FISIKA DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Evi Mardiana
NIM: 091424024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA YANG TERJADI
PADA CALON GURU FISIKA DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Evi Mardiana
NIM: 091424024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Konsentrasikan seluruh pikiran selama Anda melakukan
pekerjaan. Sinar matahari tidak akan bisa membakar hingga
titik fokusnya ketemu.” -Alexander Graham Bell (1847–1922), pendidik
dan penemu telepon kelahiran Skotlandia.”
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kekuatanku
Karya ini ku persembahkan untuk:
Orang tuaku : MG. Muguyanti dan Y. Sunarko
Kakakku : Niva Yulius Munarbowo
Sabagai rasa syukur dan ucapan banyak terimakasih atas doa, kasih sayang dan
dukungannya sampai saat ini... ^^
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2014
Penulis
Evi Mardiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Evi Mardiana
NIM : 091424024
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI KONSEP GAYA YANG TERJADI
PADA CALON GURU FISIKA DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 07 Januari 2014
Yang menyatakan
Evi Mardiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Evi Mardiana. 2014. Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya yang Terjadi
pada Calon Guru Fisika di Universitas Sanata Dharma. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian survei desain. Penelitian
yang ingin mencari data untuk menentukan sifat-sifat khas suatu kelompok yang
bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat pemahaman para calon guru fisika tentang
konsep gaya, (2) mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh para calon guru
fisika tentang konsep gaya, dan (3) mengetahui materi-materi apa saja dalam
konsep gaya yang sering menimbulkan miskonsepsi bagi para calon guru fisika.
Penelitian dilaksanakan pada Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unisversitas Sanata Dharma Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus
sampai 9 September 2013. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika dari angkatan 2009 sampai 2013. Penelitian ini
menggunakan instrumen berupa soal-soal tentang konsep gaya yang diambil dari
jurnal dari The Physic Teacher yang berjudul Force Concept Inventory, kemudian
soal-soal tersebut diseleksi untuk memilih soal-soal yang baik yaitu soal-soal yang
tidak sama dengan soal yang lain sehingga menghasilkan 20 soal pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Penelitian ini diawali dengan memberikan soal pada mahasiswa untuk
masing-masing angkatan. Untuk tingkat pemahaman, jawaban mahasiswa
dijumlahkan nilai benarnya untuk setiap soal kemudian diolah dengan
mengunakan uji Anova. Untuk melihat pemahaman setiap konsep, rata-rata nilai
benar untuk masing-masing angkatan dimasukkan dalam kualifikasi sangat baik,
baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Sedangkan untuk miskonsepsinya dilihat
jumlah mahasiswa yang menjawab salah terbanyak atau jumlah mahasiswa yang
mengalami miskonsepsi terbanyak untuk setiap miskonsepsi masing-masing
konsep. Jenis-jenis miskonsepsinya bisa dilihat dari Tabel II.2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat pemahaman tentang
konsep gaya angkatan 2013, 2012, 2011, 2010 dan 2009 mengalami peningkatan,
yang artinya semakin baik tingkat pemahamannya, (2) untuk miskonsepsi yang
dialami para calon guru fisika yaitu untuk angakatan 2013, 2012, 2011, 2010 dan
2009 cukup merata tetapi angkatan yang mengalami miskonsepsi terbanyak
adalah angkatan 2013, (3) konsep yang sering menimbulkan miskonsepsi adalah
hukum 3 Newton dan prinsip superposisi.
Kata kunci: tingkat pemahaman, miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Evi Mardiana. 2014. Understanding and Misconceptions the Force Concept
Happens to Physics Teacher Candidates in Sanata Dharma University.
Thesis. Physics Education Study Program, Departement of
Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers Traning and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research was a quantitative research, namely, survey design. This
research aimed to find out the data for determining the specific characteristic a of
a certain group which was aimed to (1) knowing the level of understanding of
physics teacher candidates about the force concept, (2) knowing the miskonsepsi
experienced by the physics teacher candidates about the force concept, and (3)
Knowing what the materials were in the force concept which often generates the
miskonsepsi for the physics teacher candidates.
This research was conducted in Physics Education Study Program,
Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers Traning
and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta on Agust 23 until
September 9 , 2013. The subjects of this research were the students of Physics
Education Study Program from batch 2009 until 2013. This research used
questions of the force concept as the insterument about the force concept from a
journal on The Physics Teacher called Force Concept Inventory. Then, the
questions were selected to choose good questions which were not similar to other
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
questions. From the process of choosing the good questions, finally, there
were 20 good multiple choice questions selected.
This research began with delivering questions to the students in batch 2009
until 2013. For the level of understanding, the students’ answer would be summed
up the correct point for each question, then, measuring them by using Anova test.
To see the understanding of each concept, the average of the correct point for
each batch were placed on the points of agreement such as very good, good, fair,
poor and very poor. Whereas for students’ miskonsepsi was seen from the most
number of the students who answered the wrong answer or the most number of
students who had the highest miskonsepsi for every miskonsepsi on each concept.
The kinds of misconception can be seen in table II. 2.
The results of the reseach indicated that: (1) The level of understanding
about force concept from batch 2009 until 2013 has increased,which means that
the better the level of understanding is, (2) the physics teacher candidates batch
2009 until 2013 experienced the misconception fairly enough but, the students
who experienced most the miskonsepsi is in batch 2013, (3) the concept that often
created the misconception are The Newton's 3 Law and the superposition
principle.
Keywords : The level of understanding, miskonsepsi.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Bapa di Surga atas segala rahmat dan bimbinganNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik semua proses daria awal
sampai akhir dalam penyusunan skripsi ini, baik penelitian dan penulisan skripsi
yang berjudul Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya yang Terjadi Pada
Calon Guru Fisika di Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengatahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik dalam hal material,
saran dan dukungan, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini bisa
terselesaikan dengan baik. Penulis secara khusus mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. R. Rohandi, M.Ed. Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar saat memberi bimbingan, saran dan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dan
memperkenankan penulis untuk melakukan penelitian di prodi Pendidikan
Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3. Segenap staf karyawan Sekretariat JPMIPA Pak Sugeng, Mbak Heni dan
Mas Arif atas segala bantuan dan informasi yang telah diberikan.
4. Koordinator Ruang Kuliah Biro Administrasi Akademik USD Kampus III
Paingan, Pak Supriyanto atas segala bantuan dan informasi dalam
peminjaman ruang kelas yang kosong untuk pelaksanaan penelitian.
5. Semua teman-teman mahasiswa Pendidikan Fisika angakatan 2013, 2012,
2011, 2010 dan 2009 atas kerjasamanya selama penelitian berlangsung
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
6. Segenap dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis melakukan
studi di Universitas Satana Dharma.
7. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma dan semua dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang berguna demi penyempurnaan
skripsi ini.
8. Ibu MG. Mugiyanti, Bapak Y. Sunarko, dan Mas Niva, atas segala
dukungan baik material, doa, semangat, saran dan kasih sayang yang tak
pernah henti kepada penulis.
9. Simbah Kakung, Simbok, dan semua kerabat dekat yang telah
memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis.
10. Sahabatku Agnes Ika Kurniawati atas waktu, semangat dan
kebersamaannya selama perkulihanan sehingga masa kuliah menjadi
menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
11. Temanku Margaretha Sri Pinilih dan Dominica Retno, yang telah
membantu saat pengeditan.
12. Pacarku Natalis Emanuel Koli Soge, yang telah memberikan semangat,
waktu dan kasih sayangnya tiada henti kepada penulis.
13. Kelompok skripsi FCI, Katarina Priyanti dan Martina Tania yang telah
memberikan saran, dukungan dan kebersamaan selama mengerjakan
skripsi ini.
14. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2009 atas kebersamaan dan
dukungannya selama masa perkuliahan, “kalian luar biasa”.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas
segala bantuan, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap, skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .......................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
D. Definisi Istilah Persoalan yang Diteliti ........................................................ 4
E. Manfaat ........................................................................................................ 5
BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 6
F. Pemahaman .................................................................................................. 6
G. Konsep ......................................................................................................... 8
H. Miskonsepsi ................................................................................................. 9
I. Force Concept Inventory ............................................................................ 19
J. Calon Guru ................................................................................................. 24
K. Konsep Gaya .............................................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Kinematika .......................................................................................... 25
2. Hukum Newton ................................................................................... 30
3. Posisi ................................................................................................... 34
4. Macam-macam Gaya .......................................................................... 34
L. Penilaian dengan Persen ............................................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 38
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 38
M. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 38
N. Subjek Penelitian ........................................................................................ 38
O. Variabel Penelitian ..................................................................................... 38
P. Disain Penelitian ........................................................................................ 39
1. Kegiatan Penelitian ............................................................................. 39
2. Pengumpulan Data .............................................................................. 40
Q. Instrumen Penelitian................................................................................... 40
R. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 40
S. Metode Analisis Data ................................................................................. 41
1. Tingkat Pemahaman ........................................................................... 41
2. Miskonsepsi ........................................................................................ 44
BAB IV DATA DAN ANALISIS ....................................................................... 46
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 46
T. Analisa Data ............................................................................................... 48
1. Uji SPSS ............................................................................................. 48
2. Diskripsi dan Pembahasan .................................................................. 52
3. Keadaan miskonsepsi pada setiap konsep tentang Gaya .................... 68
4. Miskonsepsi Secara Keseluruhan ..................................................... 205
A. Implikasi ................................................................................................... 216
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 218
A. Kesimpulan .............................................................................................. 218
B. Saran ......................................................................................................... 219
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 221
LAMPIRAN ........................................................................................................ 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Soal ................................................................................................. 225
Lampiran 2. Lembar Jawab ................................................................................. 237
Lampiran 3. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2009........................... 240
Lampiran 4. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2010........................... 242
Lampiran 5. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2011........................... 244
Lampiran 6. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2012........................... 246
Lampiran 7. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2013........................... 248
Lampiran 8. Contoh analisis nilai benar melalui excel untuk angkatan 2009 –
2013 .................................................................................................... 250
Lampiran 9. Contoh analisis miskonsepsi melalui excel untuk angakatan 2009-
2013 .................................................................................................... 255
Lampiran 10. Surat permohonan ijin dari peneliti ke Kaprodi Pendidikan Fisika
JPMIPA Universitas Sanata Dharma. ................................................. 260
Lampiran 11. Surat ijin melaksanakan penelitian dari Kaprodi Pendidikan Fisika
JPMIPA Universitas Sanata Dharma. ................................................. 261
Lampiran 12. Surat peminjaman ruang kelas ...................................................... 262
Lampiran 13. Foto-foto ....................................................................................... 265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel II. 1. Konsep-konsep Gaya dalam FCI ........................................................ 21
Tabel II. 2. Mikonsepsi yang sering muncul dalam FCI ....................................... 22
Tabel III. 1. Kualifikasi pemahaman 43
Tabel III. 2. Pemahaman untuk masing-masing angkatan tentang konsep gaya .. 43
Tabel III. 3. Keadaan miskonsepsi setiap angkatan tentang konsep gaya ............ 45
Tabel IV. 1. Pelaksanaan pengambilan data 46
Tabel IV. 2. Hasil uji Anova dengan menggunakan program SPSS ..................... 49
Tabel IV. 3. Anova ................................................................................................ 51
Tabel IV. 4. Kualifikasi pemahaman .................................................................... 52
Tabel IV.5. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep kinematika ...... 52
Tabel IV. 6. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep hukum I Newton
.............................................................................................................. 54
Tabel IV. 7. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep hukum II
Newton ................................................................................................. 56
Tabel IV. 8. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep hukum III
Newton ................................................................................................. 58
Tabel IV. 9. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep prinsip
superposisi ............................................................................................ 60
Tabel IV. 10. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep macam-macam
gaya. ...................................................................................................... 61
Tabel IV. 11. Kualifikasi pemahaman untuk masing-masing angkatan ............... 63
Tabel IV. 12. Nilai rata-rata (%) untuk masing-masing konsep untuk semua
angkatan ................................................................................................ 64
Tabel IV. 13. Pemahaman berdasarkan setiap sub konsep dari konsep gaya ....... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel IV. 14. Keadaan miskonsepsi pada konsep Kinematika (2009) ................. 68
Tabel IV. 15. Keadaan miskonsepsi pada konsep Hukum I Newton (2009) ........ 72
Tabel IV. 16. Keadaan miskonsepsi pada konsep Hukum II Newton (2009) ....... 76
Tabel IV. 17. Keadaan miskonsepsi pada konsep Hukum III Newton (2009) ..... 80
Tabel IV. 18. Keadaan miskonsepsi pada konsep superposisi (2009) .................. 85
Tabel IV. 19. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2009) ............... 88
Tabel IV. 20. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2010) .................. 99
Tabel IV. 21. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2010) ....... 102
Tabel IV. 22. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2010) ...... 107
Tabel IV. 23. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2010) .... 111
Tabel IV. 24. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi (2010) .... 115
Tabel IV. 25. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2010) ............. 118
Tabel IV. 26. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2011) ................ 128
Tabel IV. 27. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2011) ....... 130
Tabel IV. 28. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2011) ...... 132
Tabel IV. 29. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2011) .... 135
Tabel IV. 30. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi (2011) .... 141
Tabel IV. 31. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2011) ............. 144
Tabel IV. 32. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2012) ................ 152
Tabel IV. 33. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2012) ....... 154
Tabel IV. 34. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2012) ...... 156
Tabel IV. 35. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2012) .... 158
Tabel IV. 36. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi (2012). ... 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel IV. 37. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2012). ............ 166
Tabel IV. 38. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2013) ................ 176
Tabel IV. 39. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2013) ...... 179
Tabel IV. 40. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2013) ...... 182
Tabel IV. 41. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2013) .... 187
Tabel IV. 42. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi (2013) .... 193
Tabel IV. 43. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2013) ............. 196
Tabel IV. 44. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep kinematika untuk semua
angkatan .............................................................................................. 205
Tabel IV. 45. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep hukum I Newton untuk semua
angkatan .............................................................................................. 206
Tabel IV. 46. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep hukum II Newton untuk semua
angkatan .............................................................................................. 207
Tabel IV. 47. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep hukum III Newton untuk
semua angkatan................................................................................... 210
Tabel IV. 48. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep prinsip superposisi untuk
semua angkatan................................................................................... 211
Tabel IV. 49. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep macam-macam gaya untuk
semua angkatan................................................................................... 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Tingkat pemahaman berdasarkan nilai means setiap mahasiswa dengan
tingkat semester. ................................................................................... 50
Grafik 2. Tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai setiap mahasiswa
masing-masing semester untuk konsep kinematika.............................. 54
Grafik 3. Tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai setiap mahasiswa
masing-masing semester untuk konsep hukum I Newton. ................... 56
Grafik 4. Grafik tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai pemahaman
masing-masing semester tentang konsep hukum II Newton. ............... 58
Grafik 5. Grafik tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai pemahaman
masing-masing semester tentang konsep hukum III Newton. .............. 59
Grafik 6. Tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai pemahaman masing-
masing semester tentang konsep prinsip superposisi ........................... 61
Grafik 7. tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai pemahaman masing-
masing semester tentang macam-macam gaya. .................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. (a) Orang berada dalam keadaan diam. (b) Diagram gaya yang bekerja.
.............................................................................................................. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan pelajaran yang sudah kita pelajari dari jenjang
Sekolah Menengah Pertama. Dari situ kita mulai mengenal apa itu Fisika.
Ruang lingkup fisika hingga sekarang mencakup cabang-cabang ilmu.
mekanika, termodinamika, bunyi, optika, listrik, magnet dan medan
magnet listrik. Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang materi atau
zat yang meliputi sifat fisis, komposisi, perubahan, dan energi yang
dihasilkannya.
Salah satu pokok bahasan dalam fisika yang sudah didapat dari
awal kita belajar adalah konsep gaya. Konsep ini sudah diajarkan pada
tingkat Sekolah Menengah Pertama, sampai bangku perkuliahan pun
konsep gaya merupakan suatu bahasan yang menarik untuk dibahas.
Banyak materi yang tercakup dalam konsep gaya. Materi-materi tersebut
merupakan materi dasar dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari sehingga harus dikuasai secara matang oleh siswa maupun para calon
guru fisika. Hal inilah yang mendasari pentingnya pemahaman konsep
gaya dalam belajar fisika.
Konsep gaya diuraikan secara bagus dalam “Force Concept
Inventory” yang meliputi beberapa materi yang tercakup di dalamnya.
Konsep gaya terdiri dari kinematika, hukum Newton, dan berbagai jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
gaya. Materi-materi tersebut masuk ke dalam mekanika. Kinematika
adalah cabang dari mekanika yang membahas gerakan benda tanpa
mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Hukum Newton terdiri dari tiga
hukum yang sudah sangat terkenal. Berbagai jenis gaya yang dimaksud
antara lain, gaya gravitasi, gaya gesek, impuls dan lain-lain. “Force
Concept Inventory” adalah sebuah “wadah” yang digunakan untuk
menguji pemahaman dan miskonsepsi yang terjadi pada siswa Sekolah
Menengah Atas dan Mahasiswa tentang konsep gaya. Force Concept
Inventory bukan hanya test fisika secara umum yang hanya menilai
jawabannya saja melainkan menilai juga tanggapan yang dikemukakan
secara keseluruhan dari seorang untuk konsep gaya. Jurnal ini dari The
Physic Teacher yang berjudul Force Concept Inventory.
Pada proses belajar mengajar mata pelajaran fisika banyak
pengalaman belajar yang diperoleh para siswa. Pengalaman-pengalaman
tersebut antara lain pengalaman berfikir, memecahkan persoalan fisika,
dan lain-lain. Pengalaman ini bisa digunakan sebagai bekal dalam
kehidupan sehari-hari. Tetapi pada kenyataaannya, pengalaman belajar
fisika hanya menyelesaikan soal-soal fisika dengan menggunakan rumus.
Fisika adalah pelajaran yang penuh dengan rumus. Satu hal yang selalu
terbayang saat mendengar kata fisika adalah kumpulan rumus yang banyak
dan harus dihafal untuk bisa mengerjakan soal fisika. Seharusnya fisika
adalah pelajaran yang mengasyikan, karena banyak fenomena-fenomena
dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dipelajari dengan fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Belajar konsep gaya membutuhkan tingkat pemahaman yang
mendalam. Untuk memahaminya siswa dan calon guru dituntut untuk
menggunakan pola pikir secara sistematis dalam menganalisisnya serta
diperlukan imajenasi yang baik untuk memecahkan persoalan. Setelah
memahami konsep yang digunakan, maka akan mengetahui rumus mana
yang akan digunakan. Namun yang terjadi adalah siswa memikirkan
terlebih dahulu rumus apa yang akan digunakan tanpa memahami dengan
baik konsep yang digunakan. Hal ini sudah tertanam dari dulu untuk mata
pelajaran fisika, bahwa siswa sibuk memikirkan rumus apa yang
digunakan, bukan memahami konsepnya. Sampai ke jenjang perkuliahan,
para mahasiswa pendidikan fisika atau yang disebut para calon guru fisika,
juga masih sering melakukan demikian yaitu memikirkan rumus apa yang
digunakan, bukan memahami konsep secara baik dan benar. Apabila
dibiarkan terus menerus akan banyak kekeliruan yang terjadi sehingga
menyebabkan miskonsepsi yang semakin parah.
Pemahaman yang baik tentang konsep gaya tidak hanya harus
dikuasai oleh para siswa saja, tetapi para calon guru fisika harus
mempunyai pemahaman yang baik juga serta tidak ada miskonsepsi dalam
pola pikirnya. Apabila para calon guru fisika kurang memahami dan ada
miskonsepsi maka akan disalurkan kepada siswa yang diajar, sehingga
akan berantai terus. Hal inilah yang menyebabkan diadakan penelitian
untuk menguji tingkat pemahaman dan miskonsepsi para calon guru fisika
tentang konsep gaya dengan menggunakan tes yang berisi soal-soal pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ganda tentang konsep gaya tanpa ada soal hitungan yang terdapat dalam
Force Concept Inventory.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan diteliti
adalah
1. Bagaimanakah tingkat pemahaman para calon guru fisika tentang
konsep gaya?
2. Bagaimanakah miskonsepsi yang dialami oleh para calon guru tentang
konsep gaya?
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman para calon guru fisika tentang
konsep gaya.
2. Untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh para calon guru
fisika tentang konsep gaya.
3. Untuk mengetahui materi-materi apa saja dalam konsep gaya yang
sering menimbulkan miskonsepsi bagi para calon guru fisika.
D. Definisi Istilah Persoalan yang Diteliti
1. Force Concept Inventory adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menguji pemahaman dan miskonsepsi yang terjadi pada siswa Sekolah
Menengah Atas dan Mahasiswa tentang konsep gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Miskonsepsi adalah suatu penjelasan dari suatu konsep yang tidak
sesuai atau tidak benar.
E. Manfaat
1. Bagi para calon guru fisika (mahasiswa pendidikan fisika)
Memberikan informasi tentang pemahaman yang telah dikuasai
dengan baik, maupun yang belum dikuasai, serta memberi informasi
tentang miskonsepsi yang dialami, sehingga mereka bisa
memperdalam materi-materi yang belum dikuasai dengan baik.
2. Bagi para pengajar
Memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman yang dimiliki oleh
para peserta didiknya dan mengetahui letak miskonsepsi yang dialami
para peserta didik tentang konsep gaya sehingga bisa dilakukan
penanganan untuk miskonsepsinya.
3. Bagi peneliti
Memberikan gambaran bahwa dalam pembelajaran fisika pemahaman
tentang konsep harus dikuasai dengan matang oleh para calon guru
fisika sehingga tidak menyebabkan miskonsepsi serta dapat digunakan
oleh peneliti untuk mendesain pengajaran yang menarik untuk materi
konsep gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
DASAR TEORI
F. Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata “paham” yang artinya mengerti benar
tentang sesuatu hal (KBBI, 2008). Melalui belajar, dari hal yang tidak tahu
menjadi tahu, dari hal yang tidak paham menjadi pahamatau dengan kata
lain menguasai. Kata menguasai di sini mengisyaratkan bahwa
pembelajaran fisika harus menjadikan mahasiswa tidak sekadar tahu
(knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep-konsep, melainkan
harus menjadikan mahasiswa mengerti dan memahami (to understand)
konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep
dengan konsep lain (Indra Sakti, 2009). Untuk mengetahui hal tersebut,
diadakan evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilanya.
Evalusi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu (Anas Sudijono, 2011). Nilai tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah seseorang (mahasiswa) sudah memahami konsep atau
belum. Oleh karena itu diperlukan beberapa kriteria atau indikator yang
dapat menunjukan pemahaman tersebut.
Beberapa indikator yang menunjukan tingkat pemahaman
seseorang akan suatu konsep antara lain: (1) dapat menyatakan pengertian
konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri, (2) dapat
menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang lain, (3) dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum, (4) dapat
menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala
alam khusus, (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis
maupun secara praktis, (c) memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu terpenuhi; (5) dapat
mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat, (6) dapat
membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling
berkaitan, (7) dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi
yang salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada
dalam suatu pokok bahasan (Berg, 1991; Kartika Budi, 1992).
Dalam proses mengajar, kita selalu sudah mengetahui tujuan yang
harus kita capai dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (Ratna Wilis,
2006). Hakikat tujuan pembelajaran khususnya pembelajaran fisika adalah
untuk mengantarkan pemahaman mahasiswa menguasai konsep-konsep
dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah terkait dalam
kehidupan sehari-hari (Indra Sakti, 2009). Dalam proses mengajar, hal
terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu agar siswa mampu
memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya (Amaliayanti,
2013). Selain itu, para pengajar harus memperhatikan indikator-indikator
tersebut demi tercapainya tujuan pembelajaran. Memahami konsep
sungguh sangat penting dalam dunia pendidikan, hal tersebut dikarenakan
dengan memahami konsep mahasiswa akan mudah menerima pelajaran
dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
G. Konsep
Dalam bukunya yang berjudul Miskonsepi Fisika dan Remediasi
(1991), Berg menjelaskan bahwa banyak obyek yang ada di sekitar kita.
Setiap obyek yang ada dalam sekitar kita memiliki banyak bentuk, ukuran,
dan ciri-ciri lain. Misalnya “meja” terdapat dalam bentuk persegi panjang,
segitiga dan bundar serta memiliki ukuran, bahan, warna dan fungsi yang
berbeda-beda. Dengan ciri-ciri yang khas tersebut tetap disebut “meja”.
Kata “meja” adalah suatu abstraksi yang menunjukkan kesamaan semua
meja. meja adalah suatu kata yang digunakan untuk mengkomunikasikan
suatu benda dengan ciri-ciri tertentu. Contoh lain adalah “kursi”, memiliki
bentuk dan model yang berbeda-beda tetapi ada ciri-ciri yang sama
sehingga disebut sebuah “kursi”. Antara obyek-obyek yang satu dengan
yang lain memiliki ciri-ciri yang berbeda, tetapi setiap obyek memilki ciri-
ciri yang khas yang membedakan satu dengan yang lain. Dari ilustrasi di
atas, konsep adalah abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir.
Berg juga mengatakan bahwa tafsiran konsep oleh seseorang disebut
konsepsi. Sedangkan dalam KBBI (2008), konsep berarti rancangan kasar
dari sebuah tulisan.
Pada bidang sains terdapat banyak konsep yang terdapat di
dalamnya. Setiap konsep tidak berdiri sendiri, melainkan setiap konsep
berhubungan dengan konsep yang lain (Berg, 1991). Apabila kita
mempelajari suatu materi pelajaran, tidak hanya satu konsep saja yang kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pelajari tetapi juga ada konsep lain yang berkaitan dengan materi tersebut.
Untuk memecahkan masalah, seorang mahasiswa harus mengetahui
aturan-aturan yang relevan dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep-
konsep yang diperoleh (Ratna Wilis, 2006). Mahasiswa baik secara sadar
atau tidak sadar membangun konsep mereka sebagai penjelasan untuk
perilaku, sifat atau teori-teori yang mereka alami (Christopher Horton,
2004).
H. Miskonsepsi
Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep
yang diakui oleh para ahli (Suparno, 2005). Paul Suparno (2005), dalam
bukunya yang berjudul miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan
Fisika mengatakan bahwa miskonsepsi terdapat dalam semua bidang sains
seperti biologi, kimia, fisika, dan astronomi. Misalnya dalam bidang fisika,
terdapat miskonsepsi yaitu ketika ada dua buah kapur yang memiliki
ukuran yang berbeda, kapur satu memiliki ukuran yang lebih besar
daripada kapur kedua. Apabila kedua batang kapur tersebut dijatuhkan
pada saat yang bersamaan, yang mana akan sampai ke lantai lebih dahulu?
Ternyata hampir semua mahasiswa tingkat I program Diploma dan S1
menjawab kapur yang besar, dikarenakan kapur yang besar memiliki
massa yang lebih berat. Meskipun jawaban mahasiswa tersebut salah,
tetapi semua mahasiswa dapat menyebutkan rumus gerak jatuh bebas
dengan benar yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
𝑠 = 1
2 𝑔𝑡2
Sehingga untuk menghitung t adalah
𝑡 = √2𝑠
𝑔
Apabila jarak s sama untuk dua benda, t juga sama, walaupun berat dua
benda berbeda. Meskipun rumusnya sudah diketahui dan sudah sering
dipakai, tetapi intuisi mengalahkan pengetahuan. Intuisi menyatakan
bahwa benda yang berat akan jatuh lebih cepat (Berg,1991). Yang perlu
dicatat adalah rumus tersebut digunakan hanya kalau gesekan udara
diabaikan. Apabila gesekan udara tidak diabaikan, misalnya pada peristiwa
selembar kertas dan sebatang kapur yang dijatuhkan bersamaan, maka
kapurlah yang akan jatuh terlebih dahulu.
Semua konsep yang diajarkan akan ditangkap oleh indera kita yaitu
mata, kemudian akan disalurkan ke otak kemudian akan dilakukan proses
penangkapan makna konsep tersebut beberapa proses yang bertahap.
Apabila komponen dari proses tersebut ada yang terganggu maka proses
penangkapan makna dari konsep akan mengalami penurunan kualitasnya.
Misalnya, apabila pemusatan perhatian saat belajar terganggu maka daya
tangkapnya akan berkurang. Kualitas pemahaman yang dihasilkan sangat
ditentukan oleh kualitas proses pembetukan dan kemampuan
pembentukannya. Miskonsepsi terhadap konsep-konsep fisika terjadi bila
konsepsi seseorang berbeda dengan konsepsi para fisikawan yang secara
teoritis obyektif dianggap benar dan baku, dan secara obyektif keilmuwan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
konsepsi tersebut memang salah (Kartika Budi, 1992). Miskonsepsi
berbahaya karena memberikan mahasiswa pemikiran/rasa (sense) yang
salah dalam mengetahui sehingga membatasi usaha mental yang mereka
investasikan dalam belajar, dan terjadi interferensi antara konsep yang
telah dipelajari (salah) dengan yang sedang dipelajari (benar) (Muhamad
Taufiq, 2012).
Miskonsepsi juga terjadi apabila konsepsi siswa bertentangan
dengan konsepsi para fisikawan (Berg, 1991). Biasanya miskonsepsi
bersangkutan dengan kesalahan mahasiswa dalam pemahaman hubungan
antar konsep. Misalnya hubungan antara gaya dengan momentum, atau
antara arus dan tegangan, atau massa jenis dengan massa. Hal ini juga
dialami oleh para calon guru yang masih duduk di bangku perkuliahan,
dimana jenjang mereka lebih tinggi. Padahal, sejak kecil anak
berpengalaman dengan alam di sekitarnya, anak yang menggerakkan
mainan telah memperoleh pengalaman yang berhubungan dengan konsep
gaya, momentum, kecepatan, dan percepatan, walaupun istilah itu memang
belum digunakan (Yuyu Rachmat, 2005).
Empat sumber yang mungkin menyebabkan terjadinya miskonsepsi
adalah (a) guru(dosen), (b) proses belajar mengajar, (c) siswa(mahasiswa),
dan (d) buku pegangan (Kartika Budi, 1992). Berikut penjelasan dari
keempat point tersebut yang dirangkum dari jurnal yang ditulis oleh
Kartika Budi (1992) yang berjudul Pemahaman Konsep Gaya dan
Beberapa salah Konsepsi yang terjadi, buku Paul Suparno (2005) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berjudul Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fusika serta
beberapa dari sumber lain.
a. Guru (Dosen)
Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi yang
dibawa oleh guru. Guru yang tidak menguasai bahan atau mengerti
bahan fisika yang tidak benar akan menyebabkan siswa mendapatkan
miskonsepsi (Suparno, 2005). Apabila guru mengajarkan konsep fisika
secara keliru secara salah, maka siswa akan memegangnya kuat-kuat
dan menganggap konsep itu benar sampai ada pembetulan.
Bila miskonsepsi terjadi pada siswa maka miskonsepsi yang
sama terjadi pada guru atau pengajar pada umumnya (Kartika Budi,
1992). Hal ini dapat dijelaskan bahwa pengetahuan yang dimiliki guru
dapat berupa pengetahuan yang diperoleh saat mereka belajar di
sekolah atau perguruan tinggi. Miskonsepsi diperoleh pada proses
belajar mengajar yang tidak pernah diremidiasi karena tidak disadari
sebagai sebuah miskonsepsi atau sebuah kesalahan pengertian konsep.
Bila terjadi miskonsepsi pada guru, sulit diharapkan tidak terjadi
miskonsepsi pada siswa. Sebaliknya bila tidak terjadi miskonsepsi pada
guru, tidak berarti bahwa tidak akan terjadi miskonsepsi pada siswa.
Banyak hal yang menyebabkan guru menjadi sumber
miskonsepsi. Dari lapangan, terlebih diluar Jawa dan pelosok, yang
masih kekurangan guru fisika, sehingga menyebabkan guru-guru yang
bukan lulusan pendidikan fisika ditugaskan untuk mengajar fisika. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ini menyebabkan penguasaan materi guru yang mengajar fisika kurang
mantap. Selain itu, cukup banyak guru yang mengajar hanya dengan
berbicara dan menulis di papan tulis. Peljaran yang monoton setiap
harinya. Guru juga mempunyai waktu yang kurang atau bahkan tidak
pernah membahas miskonsepsi yang dialami oleh siswa. kadang-
kadang beberapa guru mencoba untuk menyederhanakan konsep
dengan memberikan penjelasan secara sederhana untuk membantu
siswa lebih mudah menangkap konsep, tetapi hal ini akan menyebabkan
penjelasan menjadi tidak lengkap atau menghilangkan sebagian unsur
yang penting. Akibatnya siswa salah menangkap inti bahan itu.
b. Proses Belajar Mengajar
Konsepsi dapat terbentuk dalam proses belajar mengajar.
Apabila terjadi kesalahan, dapat disebabkan oleh proses belajar
mengajarnya sendiri. Proses belajar mengajarnya sendiri kurang
memberi peluang terbentuknya konsepsi secara benar, karena
pemahaman konsep dilakukan secara cepat, pemahaman hakikat suatu
konsep kurang mendapatkan tekanan, latihan dan soal-soal ulangan atau
soal ujian kurang memaksa siswa, khususnya calon guru yang masih
menjadi mahasiswa untuk belajar memahami konsep karena pada
umumnya latihan dan soal-soal lebih ditekankan pada soal-soal dengan
pemecahan matematis (Kartika Budi, 1992).
Selain itu dalam proses belajar mengajar sering kali di dalam
kelas, dosen menggunakan beberapa metode mengajar. Melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
beberapa metode belajar ini, mahasiswa dituntut untuk mengeksplorasi
pengetahuan dan daya tangkapnya mengenai suatu konsep dalam mata
kuliah tersebut. Disinilah sering timbul miskonsepsi pada mahasiswa.
Hal tersebut dikarenakan oleh banyak hal, seperti penjelasan dosen
yang terlalu cepat, ataupun dikarenakan suasana kelas yang terlalu
banyak mahasiswanya. Hal ini akan meneruskan dan menumpuk
miskonsepsi.
c. Siswa (Mahasiswa)
Siswa atau mahasiswa merupakan obyek yang sering dikaitkan
apabila terjadi miskonsepsi. Dalam bidang fisika, miskonsepsi memang
paling banyak berasal dari diri mahasiswa sendiri. Berikut beberapa
penyebab miskonsepsi dari siswa (mahasiswa) yang dirangkum dari
buku Paul Suparno (2005) yang berjudul Miskonsepsi dan Perubahan
Konsep Pendidikan Fisika, antara lain:
1. Prakonsepsi atau Konsep Awal
Sebelum mahasiswa mengikuti pelajaran di kelas, ternyata
mahasiswa sudah memilki konsep sendiri akan suatu bahan yang
tertanam dalam otaknya. Konsep tersebut disebut konsep awal atau
prakonsepsi. Konsepsi awal yang dimiliki mahasiswa secara
substansial mengakui berbeda dengan gagasan yang diajarkan dan
konsepsi ini akan mempengaruhi belajar dan bisa menghambat
perubahan untuk selanjutnya (Muhamad Taufiq, 2012). Konsep awal
ini biasanya mengandung miskonsepsi. Salah konsep awal ini jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
akan menyebabkan miskonsepsi pada saat mengikuti pelajaran
fisika, sampai kesalahan tersebut diperbaiki. Prakonsepsi ini
biasanya diperoleh dari orangtua, teman, sekolah awal, dan
pengalaman di lingkungan mahasiswa.
Sebagai contoh, misalnya, sebelum mahasiswa mengikuti
pelajaran mekanika, mereka sudah banyak berpengalaman dengan
peristiwa-peristiwa mekanika (benda yang jatuh, benda yang
bergerak, gaya, dan lain-lain), oleh karena itu mereka sudah
mengembangkan banyak konsepsi yang belum tentu sama dengan
konsepsi fisikawan (Berg, 1991).
2. Reasoning yang Tidak Lengkap atau Salah
Semua orang punya nalar masing-masing untuk setiap konsep.
Tingkat penalarannya pun berbeda. Oleh karena itu miskonsepsi juga
dapat disebabkan oleh reasoning atau penalaran. Tingkat penalaran
mahasiswa berbeda-beda, tetapi yang disayangkan adalah sering
penalaran mahasiswa tidak lengkap atau salah. Hal tersebut
disebabkan oleh informasi atau data yang diperoleh tidak lengkap.
Akibatnya, mahasiswa menarik kesimpulan akan suatu konsep
secara salah sehingga menyebabkan miskonsepsi.
Penyebab lain penalaran yang salah adalah logika yang salah
dalam pengambilan kesimpulan atau dalam menggeneralisasi
sehingga menyebabkan miskonsepsi. Selain itu, pengamatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tidak lengkap dan teliti juga dapat menyebabkan pengambilan
kesimpulan yang salah dan miskonsepsi.
3. Intuisi yang Salah
Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang secara
spontan mengungkapkan sikap atau gagasannya tentang sesuatu
sebelum secara obyektif dan rasional diteliti. Apabila intuisi salah
dan perasaan siswa(mahasiswa) juga dapat menyebabkan
miskonsepsi. Paul Suparno memberikan contoh, siswa memiliki
intuisi bahwa jika dua benda mempunyai percepatan yang sama,
maka kecepatan dan jaraknya juga sama. Jika kecepatanya nol,
percepatan juga nol, sehingga keduanya akan berhenti seketika.
Pengamatan akan benda atau kejadian yang terus-menerus dapat
menyebabkan pemikiran atau pengertian intuitif secara spontan,
apabila menghadapi persoalan fisika tertentu maka yang muncul
dalam benak siswa adalah pengertian yang spontan itu. Misalnya,
siswa sering melihat benda padat selalu tenggelam, maka siswa juga
akan berpendapat bahwa gabus juga akan tenggelam bila berada di
air.
4. Kemampuan
Kemampuan mahasiswa juga mempunyai pengaruh pada
miskonsepsi. Ada beberapa kasus, setelah beberapa bulan
perkuliahan, mahasiswa merasa tidak cocok dengan jurusan
pendidikan fisika, hal tersebut dikarenakan tidak begitu menyenangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
fisika atau karena alasan yang lain, sehingga kurang mampu dalam
mempelajari fisika dan sering mengalami kesulitan menangkap
konsep yang benar dalam proses belajar. Meskipun sarana dan
prasarana untuk belajar fisika sudah lengkap, antara lain dosen telah
mengajarkan bahan ajar dengan benar, buku teks ditulis dengan
benar sesuai dengan pengertian para ahli, pengertian yang mereka
tangkap dapat tidak lengkap dan bahkan salah. Secara umum,
mahassiwa yang memiliki tingkat kepintaran matematis-logisnya
kurang tinggi, akan alami kesulitan dalam menangkap konsep fisika,
terlebih konsep yang abstrak. Mahasiswa yang IQ-nya rendah juga
dengan mudah melakukan mikonsepsi karena mereka tidak dapat
memahami pengetahuan fisika secara lengkap dan utuh. Hal ini akan
menyebabkan mahasiswa tidak menangkap konsep yang benar dan
merasa bahwa itulah konsep yang benar, maka akibatnya terjadi
miskonsepsi.
5. Minat Belajar
Siswa yang berminat pada fisika cenderung mempunyai
miskonsepsi lebih rendah daripada siswa yang tidak berminat pada
fisika. Hal ini juga berlaku untuk mahasiswa yang sudah masuk ke
jurusan pendidikan Fisika karena tidak 100% mahasiswa yang
masuk ke fisika benar-benar berminat ke fisika. Akibatnya, kurang
berminat untuk belajar fisika dan kurang memperhatikan penjelasan
dosen mengenai pengertian fisika yang baru. Mereka bahkan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mau mendengarkan penjelasan guru dan mempelajari sendiri bahan-
bahan fisika dari buku dengan sungguh-sungguh. Akibatnya adalah
terjadinya miskonsepsi, apabila itu sudah terjadi, sering kali
membiarkan saja hal itu terjadi pada dirinya tanpa mau mencari
kebenarannya.
d. Buku Pegangan
Buku sumber (buku ajar) dapat merupakan sumber
miskonsepsi yang potensial (Kartika Budi, 1992). Penyebabnya
dapat berupa miskonsepsi yang dimiliki penulis, terjadi salah tulis
yaitu adalah perbedaan ide penulis dengan apa yang tertulis, atau
uraian yang tidak jelas yang dapat menimbulkan penafsiran dan
penyimpulan yang salah, sehingga miskonsepsi tidak dapat
terhindarkan.
Dalam jurnalnya, Kartika Budi (1992) memberikan contoh
yaitu, penulis kutipkan salah satu pernyataan dari buku ajar, yaitu
buku Eneri, Gelombang dan Medan: Jilid I, halaman 51 mengenai
gaya aksi reaksi pada suatu sistem yang terdiri dari buku yang
terletak diam di atas meja:
“Jika W ditafsirkan sebagai gaya yang bekerja pada meja yang
ditimbulkan oleh buku (aksi), maka N adalah gaya yang bekerja
pada buku yang ditimbulkan oleh meja (reaksi) (Sumadji, dkk,
1980:51)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dari pernyataan itu, dapat dihasilkan pengertian yang salah,
yaitu bahwa W dan N merupakan pasangan gaya aksi dan reaksi. W
adalah gaya berat benda dan N adalah gaya normal, berarti
keduanya bekerja pada benda. Jadi N dan W jelas bukan pasangan
gaya aksi reaksi. Kunci penyebab kesalahan adalah “jika W
ditafsirkan gaya yang bekerja pada meja”. W adalah gaya tarik
bumi pada buku (benda), tidak dapat ditafsirkan sebagai gaya yang
bekerja pada meja. Seharusnya dikatakan “ akibat W (berat buku),
buku melakukan gaya pada meja”. Gaya tersebut dibuktikan bahwa
besarnya W sama dengan besar Fb-m, tetapi W dan Fb-m adalah dua
gaya. Jadi yang merupakan pasangan interaksi adalah N (Fm-b)
dengan Fb-m, bukan N dengan W.
I. Force Concept Inventory
Force Concept Invetory adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menguji pemahaman dan miskonsepsi yang terjadi pada siswa Sekolah
Menengah Atas dan Mahasiswa tentang konsep gaya. Force Concept
Inventory bukan hanya test fisika secara umum yang hanya menilai
jawabannya saja melainkan menilai juga tanggapan secara keseluruhan
dari seorang untuk konsep gaya.
Force Concept Inventory dapat digunakan untuk dua tujuan
instruksional dan penelitian. Aplikasi-aplikasinya terbagi dalam tiga
kategori utama ( Hestenes David, dkk, 1992):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Sebagai sebuah alat untuk mendeteksi miskonsepisi. FCI dapat
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi miskonsepsi-
miskonsepsi. Hal itu secara khusus dapat bernilai untuk para guru
untuk meningkatkan kesadarannya tentang miskonsepsi di kalangan
para siswanya. Untuk melihat pengertian atau pemahaman yang lebih
signifikan dapat dilihat dari wawancara-wawancara berdasarkan pada
FCI, dimana para siswa diminta untuk memberikan alasan-alasan
untuk pilihan-pilihannya. Tetapi wawancara memerlukan waktu yang
relatif lebih lama sehingga untuk mengatasinya tidak perlu
wawancaranya diulang dengan setiap kelas, karena miskonsepsi itu
bersifat universal. Teknik wawancara untuk para siswa secara
individual haruslah ditransformasikan ke dalam sebuah teknik diskusi
kelas untuk menyelidiki miskonsepsi-miskonsepsi dan merangsang
interaksi di kalangan siswa untuk menyebabkan perubahan
konseptual.
b. Untuk evaluasi pengajaran, FCI bisa digunakan untuk melakukan uji
pemahaman dan miskonsepsi setelah siswa mendapatkan pelajaran
konsep gaya di kelas. Hal tersebut dikarenakan soal-soal tentang
konsep gaya yang terdapat dalam FCI berisi soal-soal pemahaman
tanpa ada hitung-hitungan. Bersifat soal Multiple choice dengan
konsep yang ditanyakan pada soal-soal tersebut. Saat siswa
mengerjakan soal ini, siswa tidak akan menghafalkan rumus fisika
tetapi berusaha berfikir untuk memahami konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Sebagai sebuah ujian penempatan, Hal itu dapatlah digunakan di
perguruan-perguruan tinggi dan universitas-universitas untuk
membantu menentukan apakah pemahaman siswa untuk pengantar
fisika itu cukup mengikuti jenjang yang lebih tinggi.
Dalam FCI juga disajikan klasifikasi konsep Newton tentang gaya
yang akan digali lebih dalam. Dalam tabel II.1, diklasifikasikan konsep
Newton dan ditampilkan juga jawaban-jawaban dari soal-soal yang
diberikan, yaitu:
Tabel II. 1. Konsep-konsep Gaya dalam FCI
No Konsep Item
1. Kinematika
(Kinematics)
Kecepatan-posisi terbedakan 12E
Percepatan yang dibeda-bedakan
dari kecepatannya
13D
Percepatan konstan pada:
Lintasan parabola
15E
Kelajuan yang berubah 16B
Penjumlahan vektor kecepatan 4E
2. Hk. 1 Newton
(First Law)
Tanpa adanya gaya 2B
Arah kecepatan yang tetap 17B
Kelajuan konstan 18A
Dengan menghilangkan gaya
yang bekerja
20C
3. Hk. 2 Newton
(Second Law)
Impuls gaya 3B, 7E
Gaya yang konstan secara tidak
langsung menyatakan
percepatannya konstan
15E, 16B
4. Hk. 3 Newton
(Third Law)
Gaya untuk impuls gaya 5E
Untuk gaya yang diberikan terus
menerus
7A
5. Prinsip
Superposisi
(Superposition
Principle)
Penjumlahan vektor 11B
Menghilangkan gaya yang
bekerja
20C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
No Konsep Item
6. Macam
macam gaya
(Kinds of
Force)
Sentuhan pada benda padat:
Pasif
Impuls
Gesekan yang berlawanan dengan
gerakannya
6B, D
8C
19C
Bekerja pada fluida:
Hambatan udara
Tekanan udara
14D
6D
Gravitasi
Percepatan tidak dipengaruhi
berat benda
Lintasan parabola
6B,D,10C,14D
1C
9B
Semua konsep dalam Tabel II.1 merupakan konsep gaya yang
esensial/penting dan di bagi dalam enam dimensi konseptual. Keenamnya
dibutuhkan untuk konsep yang utuh. Selain disajikan konsep-konsep yang
esensial dan jawaban dari soal-soalnya, juga disajikan miskonsepsi yang
sering terjadi pada siswa saat menjawab soal-soal tentang konsep gaya.
Hal tersebut disajikan dalam tabel II.2.
Tabel II. 2. Mikonsepsi yang sering muncul dalam FCI
No Konsep Kode Miskonsepsi Item
1. Kinematika
(Kinematics)
K1 Tidak dapat mebedakan
posisi- kecepatan
12B, 12C, 12D
K2 Tidak dapat mebedakan
kecepatan-percepatan
12A, 13B, 13C
K3 Komponen kecepatan
tidak diuraikan secara
vektor
4C, 14B, 20D
2. Dorongan
(impetus)
I1 Gaya dorong oleh “
Pukulan”
14A
I2 Kehilangan/ menerima
dorongan aslinya
2D, 3C, 3E,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
No Konsep Kode Miskonsepsi Item
15A, 17A
I3 Menghilangnya
dorongan
9C, 17C, 18C,
20B
I4 Terjadinya dorongan
yang berubah perlahan-
lahan
3D, 15D, 20E
I5 Dorongan dengan arah
melingkar
2A
3. Gaya Aktif
(Active Force)
AF1 Hanya
perantara/peralatan
yang aktif menyebabkan
gaya
5B, 6B, 7D,
8A, 14A
AF2 Gerakan yang
menyatakan bahwa
terdapat gaya aktif pada
benda
20A
AF3 Tidak ada gerak
menyatakan tidak ada
gaya
6E
AF4 Kecepatan sebanding
dengan gaya yang
digunakan
16A, 19A
AF5 Percepatan menyatakan
bertambahnya gaya
10B
AF6 Gaya menyebabkan
percepatan menuju ke
pusat kecepatan.
10A, 16D
AF7 Gaya aktif yang bekerja
menurun.
16C, 16E
4. Pasangan
aksi/reaksi
(Action/Reaction
Pairs)
AR1 Massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang
lebih besar
5D
AR2 Perantara/peralatan
yang aktif menghasilkan
gaya yang lebih besar
5D, 7C
5. Rangkaian yang
mempengaruhi
(Concantenation
of Influences)
CI1 Gaya yang besar
menentukan arah gerak
9A, 11A
CI2 Gabungan gaya
menentukan arah gerak
2C, 4B, 11C,
15C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
No Konsep Kode Miskonsepsi Item
CI3 Gaya akhir untuk
menentukan/
menetapkan penentuan
gerak
3A, 4B, 15B,
17C
6. Beberapa
pengaruh dalam
gerak
Hambatan
Gravitasi
(Other
Influences on
Motion)
CF Gaya Centrifugal 2C, 2D, 2E
Ob Adanya hambatan 6A, 7E
R1 Besar massa
menyebabkan benda
berhenti bergerak
20A, 20B
R2 Gaya yang mengatasi
hambatan sehingga
benda bergerak
19B, 19D
R3 Hambatan yang
berlawanan dengan
gaya
19E
G1 Adanya tekanan udara
dan gravitasi
6C, 10E
G2 Gravitasi untuk massa 10D
G3 Benda yang lebih berat
jatuh lebih cepat
1E
G4 Pertambahan gravitasi
sebanding dengan
kecepatan jatuhnya
benda
10B
G5 Gravitasi bekerja
setelah benda dikenai
dorongan
9D
J. Calon Guru
Orang-orang yang masuk atau memlilih jurusan pendidikan saat
memasuki jenjang perkuliahan bisa disebut seorang calon guru karena
mereka disiapkan untuk mengajar di dunia pendidikan di beberapa jenjang
sekolah di Indonesia. Dibangku perkuliahan, para calon guru belajar
mengenai hal-hal tentang dunia pendidikan, serta materi-materinya sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dengan jurusan yang diambil, misalnya pendidikan Fisika, mahasiswa
akan belajar tentang materi Fisika yang akan di ajarkan di sekolah dan
mendalaminya.
Seorang calon guru hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang
dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh
melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsep dasar yang
melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem.
Untuk pelajaran Fisika, kritik terhadap para guru fisika baru atau
calon guru adalah mereka kurang kompoten sebagai guru, yaitu (1) kurang
menguasai bahan fisika, dan (2) kurang mampu mengajarkan bahan itu
kepada siswa dengan tepat, menarik dan efektif (Suparno Paul, 2007).
K. Konsep Gaya
1. Kinematika
Kinematika adalah suatu konsep tentang gerakan. Berisi
pembahasan tentang gerakan benda tanpa mempertimbangkan
penyebab gerakan tersebut. Dalam kinematika ada beberapa konsep
yang mendukung, tetapi yang akan dibahas sesuai dengan yang
disajikan pada Tabel II.1.
a. Kelajuan dan Kecepatan Sesaat
Kelajuan didefinisikan sebagai cepat rambatnya perubahan
jarak terhadap perubahan waktu (Bob Foster, 2004). Sedangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kecepatan didefinisikan sebagai cepat lambatnya perubahan
kedudukan benda terhadap waktu (Bob Foster, 2004). Kelajuan
merupakan besaran skalar, sehingga tidak perlu tahu arah gerak
benda tersebut. Kecepatan merupakan besaran vektor, sehingga
harus tahu arah gerak benda tersebut.
Setelah mengetahui definisi kelajuan dan kecepatan secara
umum, maka akan dipersempit lagi menjadi kelajuan sesaat dan
kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat adalah sebuah benda yang
sedang bergerak didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata untuk
selang waktu Δt yang mendekati nol (Marthen Kanginan, 2006).
Sedangkan kelajuan sesaat adalah besarnya kecepatan sesaat (Bob
Fster, 2004).
b. Percepatan
Sebuah benda yang sedang bergerak terkadang mengubah
kecepatannya sehingga dikatakan benda tersebut dipercepat atau
diperlambat. Percepatan bertanda positif jika kecepatan
bertambah, dan negatif jika kecepatan benda berkurang (disebut
juga perlambatan). Percepatan didefinisikan sebagai perubahan
kecepatan dibagi dengan perubahan waktu (Foster Bob, 2004).
�̅� = 𝑣2− 𝑣1
𝑡2−𝑡1=
∆𝑣
∆𝑡
Besaran ā adalah vektor, karena diperoleh dari pembagian
sebuah vektor Δv dengan skalar Δt. Jadi percepatan juga
ditentukan oleh besar dan arahnya. Arahnya sama dengan Δv dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
besarnya adalah |∆𝑣
∆𝑡|. Besar percepatan ini dinyatakan dalam
satuan kecepatan dibagi oleh satuan waktu, misalnya m/s2.
Besaran ā pada persamaan di atas disebut percepatan rata-
rata karena tidak dijelaskan apa-apa tentang perubahan kecepatan
terhadap waktu dalam selang Δt, yang diketahui hanyalah
perubahan kecepatan netto dan selang waktu totalnya. Jika
perubahan kecepatan (vektor) dibagi selang waktunya, ∆𝑣
∆𝑡, ternyata
konstan, tidak bergantung kepada selang waktu pengukuran
percepatan, maka kita peroleh percepatan konstan. Percepatan
konstan berarti perubahan kecepatan terhadap waktu seragam,
baik besar maupun arahnya. Jika tidak ada perubahan kecepatan,
artinya jika kecepatan konstan, baik besar maupun arahnya, maka
Δv sama dengan nol untuk setiap selang waktu dan percepatannya
juga sama dengan nol.
Jika percepatan rata-rata yang diukur dalam berbagai selang
waktu ternyata tidak konstan, maka dikatakan bahwa benda
mengalami percepatan yang berubah. Percepatan dapat berubah
besarnya, arahnya atau kedua-duanya. Dalam hal ini kita perlu
mengetahui percepatan pertikel dalam suatu saat sembarang, yang
disebut sebagai percepatan sesaat (Haliday, 1985).
Salah satu contoh gerak lengkung dengan percepatan
konstan adalah gerak peluru (proyektil). Gerak ini adalah gerak
dua dimensi dari partikel yang dilemparkan miring ke udara,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
misalnya gerak bola pada permainan kasti. Kita anggap bahwa
pengaruh gesekan udara terhadap gerak ini dapat diabaikan.
Gerak peluru yang sering disebut juga gerak parabola
adalah gerak dengan percepatan konstan g yang berarah ke bawah,
dan tidak ada komponen percepatan dalam arah horizontal.
c. Penjumlahan Vektor Kecepatan
Kecepatan tidak hanya mengacu pada seberapa cepat
sesuatu bergerak tetapi juga arahnya. Besaran seperti kecepatan
yang memiliki arah dan besar merupakan suatu besaran vektor.
Ada dua kecepatan, yaitu kecepatan rata-rata dan kecepatan
sesaat.
1. Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi
perpindahan dengan selang waktu tempuhnya (Marthen
Kanginan, 2006). Untuk gerak lurus satu dimensi, maka
persamaan kecepatan rata-rata yaitu:
�̅� = ∆𝑥
∆𝑡=
𝑥2 − 𝑥1
𝑡2 − 𝑡1
Dalam gerak dalam bidang (dua dimensi) definisinya
tetap, hanya ∆𝑥 diganti dengan vektor posisi ∆𝑟.
�̅� = ∆𝑟
∆𝑡=
𝑟2 − 𝑟1
𝑡2 − 𝑡1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan 𝑟2 adalah posisi pada 𝑡 = 𝑡2 dan 𝑟1 adalah posisi pada
𝑡 = 𝑡1.
Bentuk konponen dari kecepatan rata-rata �̅� kita peroleh
dengan mensubstitusi ∆𝑟 dengan ∆𝑥 𝑖 + ∆𝑦 𝑗 ke dalam
persamaan di atas.
�̅� = ∆𝑥𝑖 + ∆𝑦𝑗
∆𝑡=
∆𝑥
∆𝑡𝑖 +
∆𝑦
∆𝑡𝑗
�̅� = �̅�𝑥𝑖 + �̅�𝑦𝑗
dengan
�̅�𝑥 = ∆𝑥
∆𝑡=
𝑥2−𝑥1
𝑡2− 𝑡1 𝑑𝑎𝑛 �̅�𝑦 =
∆𝑦
∆𝑡=
𝑦2−𝑦1
𝑡2− 𝑡1
2. Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-
rata untuk selang waktu ∆𝑡 yang mendekati nol (Marthen
Kanginan, 2006).
Untuk kecepatan sesaat gerak pada bidang (dua dimensi),
dinyatakan:
𝑣 = 𝑑𝑟
𝑑𝑡
Bentuk komponen dari kecepatan sesaat 𝑣 kita peroleh
dengan mensubstitusi 𝑟 = 𝑥𝑖 + 𝑦𝑗 dalam Persamaan di atas,
𝑣 = 𝑑
𝑑𝑡(𝑥𝑖 + 𝑦𝑗) =
𝑑𝑥
𝑑𝑡𝑖 +
𝑑𝑦
𝑑𝑡𝑗
𝑣 = 𝑣𝑥𝑖 + 𝑣𝑦𝑗
dengan 𝑣𝑥 =𝑑𝑥
𝑑𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑦 =
𝑑𝑦
𝑑𝑡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Hukum Newton
a. Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan:
“Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya
total yang tidak nol” (Giancoli, 2001).
Hukum ini melibatkan sifat benda, yaitu inersia. Inersia
(kelembaman) sebuah benda merupakan kecenderungan benda
untuk tetap mempertahankan keadaannya terhadap perubahan
gerak padanya. Dengan kata lain, sebuah benda yang diam
cenderung tetap diam, atau sebuah benda yang sedang bergerak
cendenrung akan bergerak lurus dengan kelajuan konstan.
Seberapa besar inersia sebuah benda dinyatakan oleh besaran
massa. Semakin besar massa sebuah benda, semakin besar
inersianya, sehingga diperlukan gaya yang lebih besar untuk
mengubah keadaan gerak benda. Karena Hukum I Newton
berkaitan dengan inersia benda, maka seringkali Hukum I Newton
disebut hukum inersia (Bob Foster, 2004).
Dalam buku yang berjudul Terpadu Fisika SMA untuk
Kelas X, Bob Foster menjelaskan gaya-gaya yang bekerja pada
seseorang yang duduk dengan posisi seperti di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar II.1. (a) Orang berada dalam keadaan diam. (b) Diagram gaya
yang bekerja.
Gaya total (gaya resultan) pada yang sedang mendorong meja
tetapi orang dan meja tersebut tetap diam, maka dapat kita tuliskan
sebagai F:
F = F1 + F2 + F3 + F4 + F5 + F6
Karena orang tersebut diam, berarti kelajuannya konstan = 0,
maka menurut Hukum I Newton, gaya F harus sama dengan nol,
sebagaimana yang ditujukan pada gambar penjumlahan vektor-vektor
gaya secara grafik. Secara matematik, kita tuliskan Hukum I Newton
sebagai
Jika ΣFi = 0, maka v = konstan.
b. Hukum II Newton
Dalam buku yang berjudul Fisika (2001), Giancoli menjelaskan
bahwa hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total
yang bekerja pada sebuah benda, benda tersebut akan tetap diam, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
jika sedang bergerak, akan tetap bergerak dengan laju konstan dalam
garis lurus. Apabila ada gaya total yang diberikan pada benda tersebut,
Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya total
yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya
bertambah. Atau, jika gaya total itu mempunyai arah yang berlawanan
dengan gerak, gaya tersebut akan memperkecil laju benda itu. Jika arah
gaya total yang bekerja berbeda dengan arah sebuah benda yang
bergerak, maka arah kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya
juga). Karena perubahan laju atau kecepatan merupakan percepatan,
dapat kita katakan bahwa gaya total menyebabkan percepatan.
Giancoli (2001), menjelaskan percepatan dan gaya. Bayangkan
gaya yang diperlukan untuk mendorong sebuah gerobak yang
gesekannya minimal. Apabila mendorong dengan pelan tetapi dengan
gaya byang konstan dalam selang waktu tertentu, Anda akan
mempercepat gerobak tersebut dari keadaan diam sampai laju tertentu,
misalnya 3 km/jam. Jika Anda mendorong dengan gaya dua kali lipat,
maka gerobak tersebut mencapai 3 km/jam dalam waktu setengah kali
sebelumnya. Berarti percepatan akan dua kali lipat lebih besar. Jika Anda
menggandakan gaya, percepatan akan menjadi dua kali lipat pula dan
seterusnya. Dengan demikian, percepatan sebuah benda berbanding lurus
dengan gaya total yang diberikan. Tetapi percepatan juga bergantung
pada massanya. Makin besar makin kecil percepatan, walaupun gayanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sama, sehingga percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan
massanya. Secara umum dinyatakan:
“Percepatan sebuah benda benbanding lurus dengan gaya total
yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan sama dnegan arah gaya total yang bekerja padanya”
Sehingga
𝑎 = ∑ 𝐹
𝑚
∑ 𝐹 = 𝑚𝑎
c. Hukum III Newton
Pasangan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, dan
bekerja pada dua benda berbeda disebut sebagai pasangan gaya aksi-
reaksi. Newton menyatakan pasangan aksi-reaksi ini dalam Hukum III
Newton yang berbunyi:
“ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda
kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah
terhadap benda yang pertama” (Giancoli, 2001).
Dengan kata lain, jika benda A melakukan gaya pada benda B,
maka benda B akan melakukan gaya pula pada benda A dengan gaya
yang sama besar tetapi berlawanan arah, kedua gaya terletak sepanjang
garis lurus yang menhubungkan kedua benda (Halliday, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Posisi
Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar (angka) dan
arah. Penjumlahan vektor-vektor dengan menggunakan dalil
phytagoras hanya berlaku untuk vektor-vektor yang tegak lurus.
Untuk vektor yang tidak tegak lurus, kita bisa menggunakan cara
grafis, yaitu metode jajargenjang dan metode poligon. Di samping
itu, kita juga bisa menggunakan rumus analitis jika sudut antara
kedua vektor diketahui (Bob Foster, 2004).
4. Macam-macam Gaya
a. Gaya Gesek
Gesekan adalah gerakan relatif antara dua permukaan yang
bersinggungan sedemikian hingga akibat persinggungan tersebut,
gerakan yang satu terhadap yang lain menjadi tidak leluasa dan
mengalami hambatan (Soedojo Peter, 2004). Halliday (1985),
menjelaskan bahwa jika permukaan suatu benda bergesekan
dengan permukaan benda lain, maka masing-masing benda akan
melakukan gaya gesekan satu terhadap yang lain. Gaya gesekakn
pada masing-masing benda berlawanan arah dengan gerak
relatifnya terhadap benda lain. Gaya gesekan secara otomatis
melawan gerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gaya gesek adalah suatu gaya penting yang menyumbang
pada kondisi keseimbangan benda. Gaya gesek statis cenderung
untuk mempertahankan keadaan diam benda ketika sebuah gaya
dikerjakan pada benda yang diam. Gaya gesekan kinetis (atau
dinamis) cenderung untuk mempertahankan keadaan bergerak dari
benda yang sedang bergerak (Kanginan Marthen, 2006).
b. Hambatan Udara
Benda yang bergerak dibumi harus melalui udara. Udara tersusun
atas molekul-molekul yang dapat menghambat gerak benda
sehingga benda akan lebih sulit bergerak maju. Molekul udara
dapat mampat, membuat ruang bagi benda bergerak untuk
melewatinya.
c. Gravitasi
Galileo menyatakan bahwa benda-benda yang dijatuhkan
didekat permukaan Bumi akan jatuh dengan percepatan yang
sama, g, jika hambatan udara dapat diabaikan (Giancoli, 2001).
Gaya yang menyebabkan percepatan ini disebut gaya gravitasi.
Penerapan Hukum II Newton untuk gaya gravitasi, percepatan a,
kita gunakan percepatan ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
g. Dengan demikian, gaya gravitasi pada sebuah benda, F, yang
besarnya biasa disebut berat, dapat ditulis sebagai
F = mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Jika suatu benda bekerja gaya, gaya itu pasti disebabkan
oleh benda lain (Hukum III Newton). Oleh karena setiap benda
yang dilepas selalu jatuh bebas ke permukaan Bumi, Newton
menyimpulkan bahwa pusat Bumilah yang mengerjakan gaya
pada benda itu, yang arahnya selalu menuju ke pusat Bumi
(Marthen Kanginan, 2002). Newton menganalisis tentang
gravitasi sehingga mengahasilkan hukum gravitasi universal-nya
yang terkenal yang bisa kita nyatakan sebagai berikut (Giancoli,
2001):
“semua partikel di dunia ini menarik partikel lain dengan gaya
yang berbanding lurus dengan hasil kali massa partikel-partikel
itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antaranya.
Gaya ini bekerja sepanjang garis yang menghubungkan kedua
partikel itu”
Besar gaya gravitasi dapat dituliskan sebagai:
𝐹 = 𝐺 𝑚1𝑚2
𝑟2
Dengan m1 dan m2 adalah massa kedua partikel, r adalah jarak
antaranya, dan G adalah konstanta universal yang harus diukur
secara eksperimen dan menpunyai nilai numerik yang sama untuk
semua benda.
L. Penilaian dengan Persen
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melakukan penilaian
adalah dengan menggunakan persen atau yang disebut percentages
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
correstion. Besarnya nilai yang diperoleh siswa (mahasiswa) merupakan
persentase dari skor maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes
tersebut dikerjakan dengan hasil 100% betul (Ngalim Purwanto, 2010).
Dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran (2010), Ngalim Purwanto memberikan rumus penilaian adalah
sebagai berikut:
𝑁𝑃 = 𝑅
𝑆𝑀𝑥 100
Keterangan:
NP = nilai persen yang dicari atau yang diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian survei desain.
Penelitian yang ingin mencari data untuk menentukan sifat-sifat khas suatu
kelompok. Hasil penelitian ini hanya berlaku terbatas pada mahasiswa-
mahasiswa yang diteliti saja. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh peneliti
tidak dapat digeneralisasikan pada keadaan-keadaan di luar kasus yang
diteliti.
M. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada 23 Agustus sampai 9 September
2013 dan dilakukan pada Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unisversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
N. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Fisika
dari angkatan 2009 sampai 2013.
O. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel, yaitu pemahaman dan
miskonsepsi konsep gaya. Kedua variabel tersebut tidak akan dicari hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
atau pengaruhnya, sehingga tidak dibedakan atas variabel bebas dan variabel
terikat. Masing-masing akan dilihat berdasarkan hasilnya.
P. Disain Penelitian
1. Kegiatan Penelitian
Kegiatan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Peneliti mengajukan tes kepada mahasiswa berupa pertanyaan-
pertanyaan untuk menguji pemahaman dan miskonsepsi mahasiswa
mengenai konsep gaya. Hal ini digunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan miskonsepsi yang dialami oleh para mahasiswa baik
mahasiswa baru sampai mahasiswa yang sudah akan lulus.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut berupa soal pilihan ganda tanpa soal
perhitungan dan harus dijawab berserta dengan alasan-alasannya.
b. Setelah para mahasiswa melakukan tes tersebut, kemudian hasil tes
tersebut dianalisis dengan mengkoreksi jawaban yang benar dan
yang salah kemudian diuji dengan uji Anova dengan menggunakan
SPSS untuk melihat tingkat pemahaman sedangkan untuk melihat
miskonsepsi yang terjadi dilakukan dengan cara menganalisis
jawaban dan alasan yang menyimpang dari konsep yang benar dari
tes tentang konsep gaya yang diberikan kepada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan satu macam
instrumen yaitu soal pilihan ganda tentang konsep gaya yang diambil dari
jurnal dari The Physic Teacher yang berjudul Force Concept Inventory.
Data tentang tingkat pemahaman dan miskonsepsi yang dialami
mahasiswa didapat dari hasil jawaban mahasiswa dalam soal tersebut
beserta alasan yang dikemukakan mengapa memilih jawaban tersebut.
Kemudian dicocokan dengan kunci jawaban yang ada dalam FCI beserta
miskonsepsinya.
Q. Instrumen Penelitian
Berupa soal-soal tentang konsep gaya yang diambil dari jurnal dari
The Physic Teacher yang berjudul Force Concept Inventory kemudian soal-
soal tersebut diseleksi untuk memilih soal-soal yang baik yaitu soal-soal yang
tidak sama dengan soal yang lain sehingga menghasilkan 20 soal pilihan
ganda.
R. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengetahui tingkat pemahaman dan miskonsepsi para
mahasiswa yaitu melalui serangkaian pertanyaan-pertanyaan konseptual
mengenai konsep gaya yang disertai alasan. Hasil test tersebut dianalisis
secara kuantitatif. Untuk mendapatkan data, semua mahasiswa diberikan tes
dengan soal yang sama. Sebelum diadakan tes, mahasiswa tidak diminta
untuk mempelajari terlebih dahulu materi gaya. Hal ini dimaksudkan untuk
menguji pemahaman belajar mahasiswa yang sudah didapat pada jenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sebelumnya serta untuk menghindari definisi dari buku-buku sehingga apa
yang dipelajari selama proses belajar mengajar dapat dimunculkan kembali
sesuai dengan yang ditangkap siswa.
S. Metode Analisis Data
Melalui hasil jawaban dan alasan pada soal-soal tersebut, maka dapat
diketahui tingkat pemahaman dan miskonsepsi yang dialami oleh mahasiswa.
Data-data yang akan diperoleh melalui instrumen tersebut dianalisis secara
kuantitatif untuk masing-masing bagian soal sehingga didapat jawaban yang
salah dan benar untuk masing-masing soal dan mahasiswa.
1. Tingkat Pemahaman
Untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa tentang kosep
gaya, maka pada setiap soal diberikan perlakuan berikut. Setiap soal
dikoreksi jawaban yang benar dan jawaban yang salah, kemudian
dihitung nilai benarnya dan dibuat persentase. Dalam FCI, terdapat
konsep gaya yang dibagi menjadi beberapa konsep yang mengandung
beberapa nomor soal di dalamnya, sehingga setelah dihitung nilai benar
untuk setiap mahasiswa, kemudian dikelompokan berdasarkan masing-
masing konsep. Setelah dikelompokan, dihitung rata-rata nilai benar
untuk setiap konsep tersebut dan dihitung juga besar standart deviasinya.
Hasil inilah yang digunakan untuk menganalisis pemahaman mahasiswa
mengenai konsep gaya. Untuk memudahkan proses penghitung benar dan
salah, digunakan program Exel dengan kode 0 untuk jawaban salah dan 1
untuk jawaban benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Setelah itu, diuji dengan uji Anova untuk melihat tingkat
pemahamannya berdasarkan angkatan serta untuk melihat apakah ada
perbedaan tingkat pemahaman antar angkatan tersebut. Selain itu, uji
Anova digunakan untuk melihat tingkat pemahaman dari angkatan
2013-2009 atau dari semester 1 sampai semester 9 dengan melihat
hasil pada kolom Means dalam output uji Anovanya. Setelah
mengetahui output uji Anovanya, kemudian dibuat grafik hubungan
antara Means dengan semester, kemudian dilihat bagaimanakah
kenaikan dari tingkat pemahaman dari semester 1-9.
Setelah semuanya selesai dihitung, kemudian hasil
penghitungan nilai benar tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Dari
nilai benar rata-rata untuk masing-masing konsep, maka dapat dilihat
pemahaman mahasiswa untuk masing-masing konsep gaya. Hal ini
dapat dilihat dari nilai benar rata-rata tersebut dimasukan bedasarkan
kualifikasi pemahaman yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan
sangat kurang. Kualifikasi tersebut dibuat berdasarkan nilai tertinggi
adalah 100 dan dibuat dalam bentuk persen sehingga apabila benar
semua maka mendapat 100%. Kemudian 100% ini dibagi 5 sesuai
dengan 5 macam kualifikasi yang sudah disebutkan, sehingga rentan
untuk setiap kualifikasi adalah 20%. Apabila disajikan dalam bentuk
tabel yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel III. 1. Kualifikasi pemahaman
Rata-rata nilai benar (%) Kualifikasi
≥ 81 Sangat baik
61 – 80 Baik
41 - 60 Cukup
21 - 40 Kurang
≤ 20 Sangat kurang
Kemudian dibuat juga grafik hubungan antara persentase rata-rata
nilai benar dengan semester untuk masing-masing konsep. Grafik tersebut
digunakan untuk memperjelas dalam membaca tingkat pemahaman
mahasiswa.
Adapun tabel yang digunakan untuk menganalisis pemahaman
mahasiswa tentang konsep Gaya yaitu:
Tabel III. 2. Pemahaman untuk masing-masing angkatan tentang konsep
gaya
No. Angkatan Rata-rata Nilai Benar (%) Standard Deviasi(%)
1 2013
2 2012
3 2011
4 2010
5 2009
Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Dari nilai rata-rata tersebut, bisa dilihat tingkat pemahaman
masing-masing konsep pada konsep gaya. Konsep mana yang paling baik
dan konsep mana yang paling jelek pemahamannya oleh mahasiswa. Hal
ini digunakan untuk melihat tingkat pemahaman para calon guru secara
keseluruhan tentang konsep gaya.
2. Miskonsepsi
Dalam FCI, jenis-jenis miskonsepsi sudah di kelompokan
berdasarkan konsep untuk setiap nomor soal seperti yang sudah
ditampilkan pada tabel II.2. Setelah dikoreksi benar salahnya, kemudian
dihitung jumlah mahasiswa yang menjawab salah yaitu mahasiswa yang
menjawab pada pilihan jawaban yang mengandung miskonsepsi, serta
dihitung rata-ratanya untuk setiap soal satu angkatan. Hasil ini di jadikan
dalam bentuk persentase. Hasil penghitungan ini menunjukkan jumlah
mahasiswa yang mengalami miskonsepsi tersebut. Untuk setiap konsep
dipilih nomor soal yang memiliki jumlah mahasiswa yang mengalami
miskonsepsi paling besar untuk dijelaskan lebih lanjut yaitu dengan
mengutip salah satu alasan yang diberikan mahasiswa kemudian dibahas
miskonsepsinya. Dipilih salah satu alasan, yang digunakan untuk
menguatkan jawaban mahasiswa serta untuk melihat miskonsepsinya. Hal
ini dilakukan untuk setiap konsep dan masing-masing miskonsepsi yang
memiliki jumlah mahasiswa yang mengalami miskonsepsi terbesar.
Adapun tabel yang digunakan untuk menganalisis pemahaman
mahasiswa tentang konsep Gaya yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel III. 3. Keadaan miskonsepsi setiap angkatan tentang konsep gaya
Sub
Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Pada kolom jawaban diberi tanda berdasarkan jumlah
mahasiswa yang mengalami miskonsepsi terbesar, yaitu “( )” untuk
3,3% - 10,0%, “[ ]” untuk lebih dari 10,0% dan kurang dari 40,0%,
dan “{ }” untuk di atas 40,0%. Soal dan alasan pada soal yang
memiliki jumlah mahasiswa yang mengalami miskonsepsi pada
tanda { } ini yang dibahas karena merupakan jumlah terbesar.
( ) [ ] { }
Tanda “{ }” : letak miskonsepsi paling besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Pelaksanaan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian untuk mengetahui pemahaman
konsep dan miskonsepsi tentang gaya pada calon guru fisika di Program
Studi Pendidika Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diawali
dengan pembuatan instrument penelitian berupa soal konsep tentang gaya
serta peneliti mencari jadwal yang kosong untuk menguji mahasiswa
pendidikan fisika dari angkatan 2009-2013 dan mencari kelas yang kosong
sesuai jadwal tersebut. Apabila sudah menemukan jadwal dan kelas yang
kosong, selanjutnya adalah melakukan konfirmasi kepada mereka.
Kegiatan penelitian lakukan pada bulan Agustus-September.
Pengambilan data dengan menguji mahasiswa dalam mengerjakan soal
konsep tentang gaya. Kegiatan penelitian ini, dilakukan di Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma angkatan 2009 sampai
angkatan 2013. Berikut rincian pelaksanaan kegiatan dalam pengambilan
data :
Tabel IV. 1. Pelaksanaan pengambilan data
Hari : Jumat
Tanggal/ Bulan/ Tahun : 23/ Agustus/ 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Jumlah Siswa : 35 siswa
Tempat
Angkatan
: K. 304
: 2009
Hari : Rabu
Tanggal/ Bulan/ Tahun : 28/ Agustus/ 2013
Jumlah Siswa : 39 siswa
Tempat
Angkatan
: K. 402
: 2010
Hari : Jumat
Tanggal/ Bulan/ Tahun : 30/ Agustus/ 2013
Jumlah Siswa : 30 siswa
Tempat
Angkatan
: K. 405
: 2011
Hari : Senin
Tanggal/ Bulan/ Tahun : 2/ September/ 2013
Jumlah Siswa : 56 siswa
Tempat
Angkatan
: K. 402
: 2013
Hari : Senin
Tanggal/ Bulan/ Tahun : 9/ September/ 2013
Jumlah Siswa : 45 siswa
Tempat : K. 405
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Angkatan : 2012
Jumlah mahasiswa yang di tes ada 205 mahasiswa
Sebelum diadakan tes, mahasiswa tidak diminta untuk mempelajari
kembali materi tentang gaya. Jenis soal yang digunakan yaitu soal pilihan
ganda. Dalam soal pilihan ganda mahasiswa diminta untuk memilih
jawaban yang tersedia dan memberikan alasannya. Dalam memilih
jawaban guna untuk mengetahui pemahaman konsep tentang gaya.
Penjelasan dari pilihan jawaban digunakan untuk melihat serta mengetahui
jenis miskonsepsi tentang gaya yang sering terjadi pada mahasiswa.
T. Analisa Data
1. Uji SPSS
Dari total 205 data dari mahasiswa yang diuji, diambil 150 data yang
diambil dari kode lembar jawab 1-30, tanpa melihat nama mahasiswa
yang diteliti sehingga yang dikoreksi jawabannya 30 data (30 mahasiswa
berdasarkan kode lembar jawab dari 1-30) setiap angkatan. Hal ini
dilakukan supaya lebih mudah menganalisis dengan menggunakan uji
statistika yaitu uji Anova yang mengharuskan setiap kelompok data
(item) memiliki jumlah yang sama.
Setiap data dianalisis jawaban yang benar untuk setiap angkatan,
maka selanjutnya di analisis menggunakan salah satu uji statistika
yaitu F Test – One Way Anova (Kel. Independen). Uji Anova
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
digunakan karena ada lima means atau ada lima kelompok
berdasarkan angkatan yang diuji dengan test yang sama. Hasil uji
Anova dengan menggunakan program SPSS adalah:
Tabel IV. 2. Hasil uji Anova dengan menggunakan program SPSS
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minim
um
Maxim
um
Lower
Bound
Upper
Bound
2009 30 6.7667 2.68692 .49056 5.7634 7.7700 2.00 15.00
2010 30 7.5000 2.14556 .39172 6.6988 8.3012 3.00 11.00
2011 30 6.5333 2.31537 .42273 5.6688 7.3979 3.00 12.00
2012 30 5.9667 2.49805 .45608 5.0339 6.8995 1.00 11.00
2013 30 4.4667 1.75643 .32068 3.8108 5.1225 1.00 7.00
Total 150 6.2467 2.49008 .20331 5.8449 6.6484 1.00 15.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dari Tabel IV.2 bisa dilihat bahwa angkatan 2010 memiliki means paling
tinggi dari semua angkatan yang diuji. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman
angkatan 2010 tentang konsep gaya lebih baik dari angkatan yang lain. Dengan
urutan sebagai berikut dari means terbesar sampai terkecil: angkatan 2010, 2009,
2011, 2012, dan 2013. Dari urutan tersebut, maka urutan tingkat pemahamannya
dari yang terbaik dalam 5 angkatan tersebut adalah 2010, 2009, 2011, 2012, dan
2013.
Grafik 1. Tingkat pemahaman berdasarkan nilai means setiap mahasiswa dengan
tingkat semester.
Secara garis besar berdasarkan Grafik 1, tingkat pemahaman tentang konsep gaya
dari semester bawah sampai semester atas yaitu angkatan 2013-2009 mengalami
peningkatan, yang artinya semakin baik tingkat pemahamannya.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
semester 1 semester 3 semester 5 semester 7 semester 9
Means
Semester
Series1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel IV. 3. Anova
ANOVA
nilai
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups
155.107 4 38.777 7.314 .000
Within Groups 768.767 145 5.302
Total 923.873 149
Kesimpulan:
F = 7,314, p = .000 < α .05, maka signifikan
Berarti bahwa antara angkatan 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013 ada
perbedaan pemahaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Diskripsi dan Pembahasan
Tabel IV. 4. Kualifikasi pemahaman
Rata-rata nilai benar (%) Kualifikasi
≥ 81 Sangat baik
61 - 80 Baik
41 - 60 Cukup
21 - 40 Kurang
≤ 20 Sangat kurang
Keadaan jawaban tersebut dapat dilihat pada tabel- tabel berikut ini
berdasarkan setiap konsep pada konsep gaya.
a. Kinematika
Tabel IV.5. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep
kinematika
No. Angkatan / Semester Rata-rata Nilai
Benar (%)
Standard
Deviasi(%)
1. 2013 / 1 33,3 22,5
2. 2012 / 3 31,3 20,8
3. 2011 / 5 38,7 21,0
4. 2010 / 7 31,3 19,4
5. 2009 / 9 23,3 22,3
Rata-rata 31,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan tabel IV.5 dan tabel IV.3, maka:
Rata-rata nilai pemahaman mahasiswa angkatan 2013 adalah
33,3%, dapat dikatakan mahasiswa angkatan 2013 memiliki
pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika.
Rata-rata nilai pemahaman mahasiswa angkatan 2012 adalah
31,3%, dapat dikatakan mahasiswa angkatan 2012 memiliki
pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika.
Rata-rata nilai pemahaman mahasiswa angkatan 2011 adalah
38,7%, dapat dikatakan mahasiswa angkatan 2011 memiliki
pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika.
Rata-rata nilai pemahaman mahasiswa angkatan 2010 adalah
31,3%, dapat dikatakan mahasiswa angkatan 2010 memiliki
pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika
Rata-rata nilai pemahaman mahasiswa angkatan 2009 adalah
23,3%, dapat dikatakan mahasiswa angkatan 2009 memiliki
pemahaman yang kurang terhadap konsep kinematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Grafik 2. Tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai setiap
mahasiswa masing-masing semester untuk konsep kinematika
b. Hukum I Newton
Tabel IV. 6. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep hukum I
Newton
No. Angkatan / Semester Rata-rata Nilai
Benar (%)
Standard
Deviasi(%)
1. 2013 / 1 14,2 17,0
2. 2012 / 3 23,3 19,6
3. 2011 / 5 24,2 13,9
4. 2010 / 7 27,5 16,5
5. 2009 / 9 32,5 22,9
Rata-rata 24,4
05
1015202530354045
semester 1semester 3semester 5semester 7semester 9
Rata-rata nilai
benar (%)
Semester
Series 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan tabel IV.6 dan tabel IV.3, maka:
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2013 adalah 14,2%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2013 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum I Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2012 adalah 23,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2012 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep hukum I Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2011 adalah 24,2%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2011 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep hukum I Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2010 adalah 27,5%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2010 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep hukum I Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2009 adalah 32,5%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2009 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep hukum I Newton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Grafik 3. Tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai setiap
mahasiswa masing-masing semester untuk konsep hukum I Newton.
c. Hukum II Newton
Tabel IV. 7. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep hukum II
Newton
No. Angkatan / Semester Rata-rata Nilai
Benar (%)
Standard
Deviasi(%)
1. 2013 / 1 13,3 18,3
2. 2012 / 3 18,3 22,7
3. 2011 / 5 18,3 23,6
4. 2010 / 7 27,5 19,0
5. 2009 / 9 18,3 18,5
Rata-rata 19,1
Berdasarkan tabel IV.7 dan tabel IV.3, maka:
0
5
10
15
20
25
30
35
Rata-rata nilai
benar (%)
Semester
Series 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2013 adalah 13,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2013 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum II Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2012 adalah 18,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2012 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum II Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2011 adalah 18,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2011 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum II Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2010 adalah 27,5%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2010 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep hukum II Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2009 adalah 18,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2009 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum II Newton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Grafik 4. Grafik tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai
pemahaman masing-masing semester tentang konsep hukum II Newton.
d. Hukum III Newton
Tabel IV. 8. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep hukum III
Newton
No. Angkatan / Semester Rata-rata Nilai
Benar (%)
Standard
Deviasi(%)
1. 2013 / 1 10,0 24,2
2. 2012 / 3 16,7 30,3
3. 2011 / 5 10,0 20,3
4. 2010 / 7 36,7 34,6
5. 2009 / 9 18,3 30,7
Rata-rata 18,34
Berdasarkan tabel IV.8 dan tabel IV.3, maka:
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2013 adalah 10,0%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2013 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum III Newton.
0
5
10
15
20
25
30
semester
1
semester
3
semester
5
semester
7
semester
9
Rata-rata nilai
benar (%)
Semester
Series 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2012 adalah 16,7%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2012 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum III Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2011 adalah 10,0%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2011 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum III Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2010 adalah 36,7%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2010 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep hukum III Newton.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2009 adalah 18,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2009 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep hukum III Newton.
Grafik 5. Grafik tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai
pemahaman masing-masing semester tentang konsep hukum III
Newton.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
semester
1
semester
3
semester
5
semester
7
semester
9
Rata-rata nilai
benar (%)
Semester
Series 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
e. Prinsip Superposisi
Tabel IV. 9. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep prinsip
superposisi
No. Angkatan / Semester Rata-rata Nilai
Benar (%)
Standard
Deviasi(%)
1. 2013 / 1 15,0 23,3
2. 2012 / 3 18,3 24,5
3. 2011 / 5 11,7 21,5
4. 2010 / 7 21,7 25,2
5. 2009 / 9 21,7 28,4
Rata-rata 17,7
Berdasarkan tabel IV.9 dan tabel IV.3, maka:
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2013 adalah 15,0%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2013 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep prinsip superposisi.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2012 adalah 18,3% dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2012 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep prinsip superposisi.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2011 adalah 11,7%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2011 memiliki pemahaman yang
sangat kurang terhadap konsep prinsip superposisi.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2010 adalah 21,7%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2010 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep prinsip superposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2009 adalah 21,7%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2009 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep prinsip superposisi.
Grafik 6. Tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai pemahaman
masing-masing semester tentang konsep prinsip superposisi
f. Macam-macam gaya
Tabel IV. 10. Pemahaman masing-masing angkatan untuk konsep
macam-macam gaya.
No. Angkatan / Semester Rata-rata Nilai
Benar (%)
Standard
Deviasi(%)
1. 2013 / 1 23,0 13,9
2. 2012 / 3 39,0 17,3
3. 2011 / 5 39,3 23,0
4. 2010 / 7 48,7 18,9
5. 2009 / 9 49,3 15,5
Rata-rata 39,9
0
5
10
15
20
25
Rata-rata nilai
benar (%)
Semester
Series 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan tabel IV.10 dan tabel IV.3, maka:
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2013 adalah 23,0%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2013 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep macam-macam gaya.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2012 adalah 39,0% dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2012 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep macam-macam gaya.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2011 adalah 39,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2011 memiliki pemahaman yang
kurang terhadap konsep macam-macam gaya.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2010 adalah 48,7%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2010 memiliki pemahaman yang
cukup terhadap konsep macam-macam gaya.
Rata-rata nilai benar mahasiswa angkatan 2009 adalah 49,3%, dapat
dikatakan mahasiswa angkatan 2009 memiliki pemahaman yang
cukup terhadap konsep macam-macam gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Grafik 7. tingkat pemahaman berdasarkan rata-rata nilai pemahaman
masing-masing semester tentang macam-macam gaya.
Dari hasil dari kualifikasi di atas, bisa disederhanakan menjadi tabel di
bawah ini:
Tabel IV. 11. Kualifikasi pemahaman untuk masing-masing angkatan
No. Konsep
Kualifikasi
2009 2010 2011 2012 2013
1. Kinematika
(Kinematics) Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
2. Hk. 1 Newton
(First Law) Kurang Kurang Kurang Kurang
Sangat
kurang
3. Hk. 2 Newton
(Second Law)
Sangat
kurang Kurang
Sangat
kurang
Sangat
kurang
Sangat
kurang
4. Hk. 3 Newton
(Third Law)
Sangat
kurang Kurang
Sangat
kurang
Sangat
kurang
Sangat
kurang
5. Prinsip
Superposisi
(Superposition
Kurang Kurang Sangat
kurang
Sangat
kurang
Sangat
kurang
0
10
20
30
40
50
60
Rata-rata nilai
benar (%)
Semester
Series 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No. Konsep
Kualifikasi
2009 2010 2011 2012 2013
Principle)
6.
Macam
macam gaya
(Kinds of
Force)
Cukup Cukup Kurang Kurang Kurang
Kualifikasi pemahaman tertinggi terdapat pada tingkat cukup pada
angkatan 2009 dan 2010, sedangkan yang lain berada pada tingkat kurang
dan sangat kurang.
Dari nilai total untuk masing-masing konsep untuk semua
angkatan, dapat dilihat konsep mana yang paling baik tingkat
pemahamannya yaitu di sajikan dalam Tabel IV.11.
Tabel IV. 12. Nilai rata-rata (%) untuk masing-masing konsep untuk
semua angkatan
No. Konsep Rata-rata (%)
1 Kinematika 31,6
2 Hukum I Newton 24,3
3 Hukum II Newton 19,4
4 Hukum III Newton 18,3
5 Prinsip Superposisi 17,7
6 Macam-macam Gaya 39,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan Tabel IV.12, nilai pemahaman pada konsep macam-
macam gaya memiliki nilai rata-rata yang paling besar dibandingkan
konsep-konsep yang lain. Hal ini bisa dikatakan bahwa pemahaman konsep
macam-macam gaya paling baik di antara yang lain, sehingga secara
keseluruhan para calon guru fisika memiliki pemahaman yang baik pada
konsep macam-macam gaya. Sedangkan untuk tingkat pemahaman yang
paling rendah, terdapat pada konsep prinsip superposisi.
Setelah dilihat nilai rata-rata pemahaman berdasarkan setiap konsep,
selanjutnya dilihat nilai pemahaman berdasarkan setiap sub konsep dari
konsep gaya.
Tabel IV. 13. Pemahaman berdasarkan setiap sub konsep dari konsep gaya
No
. Konsep Sub Konsep
No.
Soal
Nilai Pemahaman per Angkatan (%)
2009 2010 2011 2012 2013
1.
Kinematiak
a
(Kinematics
)
Kecepatan
yang
dibeda-
bedakan
dari
posisinya
12E 16,7 46,7 46,7 33,3 40,0
Percepatan
yang
dibeda-
bedakan
dari
kecepatanny
a
13D 46,7 10,0 33,3 30,0 30,0
Percepatan
konstan
pada:
Lintasan
parabola
15E 16,7 20,0 16,7 16,7 13,3
Kelajuan
yang 16B
16,7
13,3 20,0 10,0 16,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No
. Konsep Sub Konsep
No.
Soal
Nilai Pemahaman per Angkatan (%)
2009 2010 2011 2012 2013
berubah
Penjumlaha
n vektor
kecepatan
4E 20,0 66,7 76,7 66,7 66,6
2.
Hukum I
Newton
(First Law)
Tanpa
adanya gaya 2B 60,0 40,0 66,7 60,0 36,7
Arah
kecepatan
yang tetap
17B 10,0 6,7 0,0 0,0 0,0
Kelajuan
konstan 18A 40,0 26,7 16,7 23,3 13,3
Dengan
menghilang
kan gaya
yang
bekerja
20C 20,0 36,7 13,3 10,0 6,7
3.
Hukum II
Newton
(Second
Law)
Impuls gaya
3B
23,3 36,7 33,3 20,0 10,0
7E
16,7 40,0 3,3 26,7 13,3
Gaya yang
konstan
secara tidak
langsung
menyatakan
percepatann
ya konstan
15E 16,7 20,0 16,7 16,7 13,3
16B 16,7 13,3 20,0 10,0 16,7
4.
Hukum III
Newton
(Third Law)
Untuk gaya
impuls gaya 5E
20,0
33,3
16,7
6,7
6,7
Untuk gaya
yang
diberikan
terus
menerus
7A 16,7 40,0 3,3 26,7 13,3
5.
Prinsip
Superposisi
(Superposit
ion
Principle)
Penjumlaha
n vektor 11B 23,3 6,7 10,0 26,7 23,3
Menghilang
kan gaya
yang
bekerja
20C 20,0 36,7 13,3 10,0 6,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No
. Konsep Sub Konsep
No.
Soal
Nilai Pemahaman per Angkatan (%)
2009 2010 2011 2012 2013
6.
Macam-
macam
Gaya
(Kind of
Force)
Sentuhan
pada benda
padat:
Pasif
6B,
D
83,3
46,7
63,3
83,3
36,7
Impuls
8C
30,0
73,3
43,3
43,3
33,3
Gesekan
yang
berlawanan
dengan
gerakannya
19
C
20,0
20,0
20,0
16,7
20,0
Bekerja
pada fluida:
Hambatan
udara
14D
60,0 70,0 33,3 60,0 23,3
Tekanan
udara 6D
3,3
0,0 0,0 0,0
0,0
Gravitasi
6B,
D
10C
14D
83,3
60,0
43,3
46,7
30,0
70,0
63,3
43,3
33,3
83,3
33,3
40,0
36,7
23,3
23,3
Percepatan
tidak
dipengaruhi
berat benda
1C
76,7
70,0
40,0
16,7
6,7
Lintasan
parabola 9B 76,7 60,0 53,3 33,3 6,7
Rata-rata 34,7 36,3 29,6 29,8 19,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Keadaan miskonsepsi pada setiap konsep tentang Gaya
a. Angkatan 2009
Tabel IV. 14. Keadaan miskonsepsi pada konsep Kinematika (2009)
Sub Konsep No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Kecepatan yang
dibeda-
bedakan dari
posisinya
12
Tidak dapat
mebedakan
posisi-
kecepatan
(3,3) (10,0) [23,3]
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
{46,7}
Percepatan yang
dibeda-bedakan
dari
kecepatannya
13
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
(6,7) [20,0]
Percepatan
konstan pada:
Lintasan
parabola
15
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
(6,7)
Terjadinya
dorongan
yang berubah
perlahan-
lahan
{40,0}
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
0,0
Kelajuan yang
berubah 16
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
[30,0]
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
[26,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sub Konsep No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
pusat
kecepatan
Gaya aktif
yang bekerja
menurun.
(10,0) [13,3]
Penjumlahan
vektor
kecepatan
4
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
(3,3)
Komponen
kecepatan
tidak
diuraikan
secara vektor
[6,7]
Berdasarkan Tabel IV.14, letak terbesar miskonsepsi pada konsep kinematika
terdapat pada sub konsep:
1. Kecepatan yang dibeda-bedakan dari posisinya
Miskonsepsi yang terjadi adalah tidak dapat membedakan kecepatan-
percepatan. Masih ada 46,7% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (d) pada nomor 12. Soal nomor 12 berbunyi: Dua buah balok
(balok a dan balok b) yang memiliki perbedaan waktu 0.20 detik diwakili
oleh kotak bernomor seperti pada gambar di bawah ini. Kedua balok itu
bergerak ke arah kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Apakah balok-balok itu mempunyai kecepatan yang sama? Letak
miskonsepsi terletak pada pilihan jawaban a. Tidak. Arti dari pilihan jawaban
a yaitu balok-balok tersebut tidak memiliki kecepatan yang sama. Dalam
menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa menjawab jawaban
tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari mahasiswa yang dengan kode
lembar jawab 09-28 memberi alasan karena balok A mengalami GLBB
karena dipercepat tetapi balok B mengalami GLB karena kecepatannya
konstan, jadi v nya tidak sama. Berdasarkan gambar di atas, alasan
mahasiswa tersebut benar, yaitu balok A dipercepat sedangkan balok B
bergerak dengan kecepatan konstan, tetapi mahasiswa tersebut tidak
memperhatikan interval balok saat balok bergerak. Dikatakan memiliki
kecepatan yang sama apabila memiliki jarak interval yang sama saat
bergerak. Hal ini terjadi pada balok 3 dan 4.
2. Lintasan parabola
Miskonsepsi yang terjadi adalah terjadinya dorongan yang berubah
perlahan-lahan. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (d) pada nomor 15. Soal nomor 15 berbunyi: Sebuah roket,
meluncur dari posisi “a” ke posisi “b” dan tidak ada gaya yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pada roket. Pada “b” mesinnya mulai menghasilkan dorongan secara
konstan ke arah kanan sesuai lintasan “ab”. Mesin mati pada saat roket
mencapai titik “c”.
Lintasan manakah yang paling tepat menggambarkan lintasan roket “b” dan
“c”?
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari mahasiswa
yang dengan kode lembar jawab 09-15 memberi alasan GLBB. Dalam kasus
ini, alasan yang diberikan mahasiswa benar yaitu roket yang semula tidak ada
gaya yang bekerja kemudian mesin roket tersebut hidup, maka ada gaya
dorongan yang bekerja, dan terjadi GLBB sehingga roket langsung naik ke
atas dengan kelengkungan lintasan parabola. Kesalahan mahasiswa adalah
kesalahan dalam memilih lintasan, sedangkang miskonsepsi yang terjadi pada
mahasiswa tersebut adalah terjadinya dorongan yang berubah perlahan-lahan
karena mahasiswa memilih pilihan D, dimana lintasannya tidak lintasan
parabola yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel IV. 15. Keadaan miskonsepsi pada konsep Hukum I Newton (2009)
Sub Konsep
No.
soal
Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Tanpa adanya
gaya
2
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
(6,7)
Dorongan
dengan arah
melingkar
[26,7]
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
(3,3)
Gaya
Centrifugal
(3,3) (6,7) (3,3)
Arah
kecepatan
yang tetap
17
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[16,7]
Menghilangnya
dorongan
{53,3}
Kelajuan
konstan
18 Menghilangnya
dorongan
[26,7]
Dengan
menghilangkan
gaya yang
bekerja
20
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan
secara vektor
[23,3]
Menghilangnya {50,0}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Sub Konsep
No.
soal
Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
dorongan
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(3,3)
Gerakan yang
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
[23,3]
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
bergerak
[23,3]
Berdasarkan Tabel IV.15 letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum I
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Arah kecepatan yang tetap
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih ada
53,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada
nomor 17. Soal nomor 17 berbunyi: Untuk menjawab pertanyaan nomor
(15, 16, 17 dan 18), sesuaikan jawaban anda dengan pernyataan dan
gambar berikut. Sebuah roket mula-mula bergerak dari posisi “a” ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
posisi “b” dengan kecepatan konstan. Sampai diposisi “b” mesin roket
hidup/mulai menghasilkan dorongan secara konstan kemudian mesin
mati pada saat roket mencapai posisi “c”.
Pada posisi “c” mesin roket mati. Lintasan manakah yang akan dilalui roket
setelah dari posisi “c”?
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari mahasiswa
yang dengan kode lembar jawab 09-1 memberi alasan karena tidak ada
gaya dorong lagi, maka akan bergerak sesuai gaya pada posisi b.
Mahasiswa yang menjawab pada lembar jawab 09-1, saat menjawab no.
15, memilih pilihan jawaban B, yg gambar lintasannya lurus ke atas.
Mahasiswa tersebut berfikir, kalau mesin roketnya mati, maka pergerakan
roket akan seperti semula, yaitu lurus, tetapi lurus ke atas. Alasan yang
dikemukakan mahasiswa tersebut benar, apabila mesin roket mati maka
tidak ada dorongan lagi sehingga lintasannya akan seperti semula, tetapi
kesalahan yang terjadi adalah mahasiswa salah dalam memilih pilihan
lintasannya. Lintasan yang benar adalah seperti pilihan (E) pada no.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sehingga roket akan mempertahankan lintasannya saat mesin mati yaitu
pada pilihan (B).
2. Dengan menghilangkan gaya yang bekerja
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih ada
50,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada
nomor 20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya yang bekerja pada kotak
(pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan, maka kotak akan? Letak
miskonsepsi berada di pilihan jawaban (b) Memiliki kecepatan yang
konstan pada periode waktu yang pendek lalu secara pelan-pelan berhenti.
Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari salah satu mahasiswa
dengan kode lembar jawab 09-21 memberikan alasan karena tidak ada
gaya yang diberikan maka kotak bergerak dengan kecepatan konstan dan
perlahan akan berhenti. Setelah gaya yang diberikan pada kotak dihentikan
secara tiba-tiba, maka kotak tersebut akan seketika melambat dan akhirnya
berhenti. Meskipun awalnya kotak tersebut bergerak secara konstan, tetapi
setelah gaya yang bekerja pada kotak dihentikan, maka kecepatan konstan
tersebut akan menjadi berkurang perlahan-lahan kemudian berhenti.
Mahasiswa tersebut mengartikan bahwa setelah dengan tiba-tiba gaya pada
kotak dihentikan tiba-tiba, kotak masih bergerak dengan kecepatan
konstan dalam periode waktu yang pendek sebelum perlahan-lahan
berhenti. Hal tersebut merupakan letak miskonsepsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel IV. 16. Keadaan miskonsepsi pada konsep Hukum II Newton (2009)
Sub Konsep No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Impuls gaya
3
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
0,0 [36,7]
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
[23,3]
Gaya akhir untuk
menentukan/
menetapkan
penentuan gerak
[16,7]
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
(6,7)
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{46,7}
Adanya hambatan (10,0)
Gaya yang
konstan
secara tidak
15
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
(6,7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Sub Konsep No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
langsung
menyatakan
percepatannya
konstan
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
{40,0}
Gabungan gaya
menentukan arah
gerak
0,0
16
Kecepatan
sebanding dengan
gaya yang
digunakan
[30,0]
Gaya
menyebabkan
percepatan menuju
ke pusat kecepatan
[26,7]
Gaya aktif yang
bekerja menurun.
(10,0)
Berdasarkan Tabel IV.16, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum II
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Impuls gaya
Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 46,7% jumlah mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan
memilih jawaban pada pilihan (c) pada nomor 7. Soal nomor 7 berbunyi:
Sebuah truk besar yang mogok di jalan didorong oleh mobil kecil yang
berada di belakang.
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan kecepatan
supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada peristiwa ini? Miskonsepsi
tersebut terletak pada jawaban pilihan (c) Besarnya gaya dorong mobil ke
truk itu lebih besar dari gaya balik dari truk ke mobil.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari mahasiswa
yang dengan kode lembar jawab 09-23 memberi alasan agar truk dapat
terdorong, gaya dorong mobil harus lebih besar daripada gaya balik truk.
Mahasiswa tersebut mengartikan bahwa gaya yang diberikan mobil lebih
besar dari pada gaya balik yang diberikan oleh truk, sehingga truk dapat
terdorong. Mobil ini merupakan alat yang menghasilkan gaya yang lebih
besar dari hambatan (gaya balik dari truk), sehingga mengalami miskonsepsi
perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih besar.
2. Gaya yang konstan secara tidak langsung menyatakan percepatannya
konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Miskonsepsi yang terjadi adalah terjadinya dorongan yang berubah
perlahan-lahan. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (d) pada nomor 15. Soal nomor 15 berbunyi: Sebuah roket,
meluncur dari posisi “a” ke posisi “b” dan tidak ada gaya yang bekerja
pada roket. Pada “b” mesinnya mulai menghasilkan dorongan secara
konstan ke arah kanan sesuai lintasan “ab”. Mesin mati pada saat roket
mencapai titik “c”.
Lintasan manakah yang paling tepat menggambarkan lintasan roket “b” dan
“c”?
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari mahasiswa
yang dengan kode lembar jawab 09-3 memberi alasan karena pada saat
mesin roket mulai mendorong, roket tersebut tidak akan langsung naik,
sebab awalnya ada kecepatan horizontal. Mahasiswa ini mengalami
miskonsepsi bahwa terjadinya dorongan yang berubah perlahan-lahan
sehingga dia menyebutkan dalam alasannya bahwa roket tidak langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
naik. Roket tidak memiliki kecepatan horizontal, dikarenakan tidak ada gaya
yang bekerja pada roket pada lintasan a-b. Dalam kasus ini, roket akan
langsung naik dengan lintasan parabola dan memiliki percepatan konstan
karena gaya yang diberikan mesin roket konstan.
Tabel IV. 17. Keadaan miskonsepsi pada konsep Hukum III Newton (2009)
Sub
Konsep No.soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Untuk
gaya
impuls
gaya
5
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
(10,0)
Massa yang lebih
besar menyatakan
gaya yang lebih
besar
{63,3}
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{63,3}
Untuk
gaya yang
diberikan
terus
menerus
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
(6,7)
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{46,7}
Adanya hambatan (10,0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Berdasarkan Tabel IV.17, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum III
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Untuk gaya impuls gaya
Soal nomor 5 mengalami 2 miskonsepsi yang memiliki jumlah
mahasiswa cukup besar yang mengalaminya, miskonsepsi tersebut yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah massa yang lebih besar menyatakan
gaya yang lebih besar. Masih ada 63,3% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan
memilih jawaban pada pilihan (d) pada nomor 5. Jumlah ini berarti,
lebih dari setengah mahasiswa menjawab salah pada soal ini dan
mengalami miskonsespsi tersebut. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua
orang siswa , siswa ”a” memiliki massa 95 kg, dan siswa “b”
memiliki massa 77 kg masing masing duduk di atas kursi dan saling
berhadapan. Siswa “a” meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”,
seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba
mendorong lutut siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan
kedua kursi bergerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi tersebut
terletak pada jawaban pilihan (d) kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari
mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 09-9 memberi alasan
karena siswa a memiliki massa yang lebih besar sehingga gaya yang
diberikan lebih besar. Siswa a memang memiliki massa yang lebih
besar dari siswa b, sehingga mahasiswa tersebut menganggap bahwa
siswa a memberikan gaya yang lebih besar dari siswa b. Hal inilah
yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang lebih besar. Yang terjadi pada gambar tersebut
adalah siswa b memberikan gaya reaksi yang besarnya sama dengan
gaya yang diberikan siswa a kepada siswa b, namun arahnya
berlawanan. Gaya reaksi ini menyebabkan siswa a mengalami
percepatan, tetapi karena siswa a lebih besar massanya dibandingkan
siswa b, sehingga percepatan siswa a jauh lebih kecil daripada
percepatan siswa b. Terjadi perubahan momentum, momentum
sebelum bergerak (seperti gambar) tidak sama dengan saat kedua
siswa terpental ke belakang, sehingga terjadi gaya.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 63,3% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada nomor
5. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah mahasiswa menjawab salah
pada soal ini dan mengalami miskonsespsi tersebut. Soal nomor 5
berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa ”a” memiliki massa 95 kg, dan
siswa “b” memiliki massa 77 kg masing masing duduk di atas kursi
dan saling berhadapan. Siswa “a” meletakkan kakinya pada lutut
siswa “b”, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Siswa “a”
tiba- tiba mendorong lutut siswa “b” dengan kakinya, sehingga
menyebabkan kedua kursi bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi tersebut
terletak pada jawaban pilihan (d) kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari
mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 09-11 memberi alasan
karena berarti siswa b lebih ringan, sehingga a lebih besar
memberikan gaya. Siswa a memang memiliki massa yang lebih besar
dari siswa b. Penjelasannya hampir sama dengan miskonsepsi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
point a, mahasiswa beranggapan bahwa massa yang lebih besar
melakukan gaya lebih besar sehingga menyebabkan terjadinya
miskonsepsi perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang
lebih besar.
2. Untuk gaya yang diberikan terus menerus
Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 46,7% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada nomor
7. Soal nomor 7 berbunyi: Sebuah truk besar yang mogok di jalan
didorong oleh mobil kecil yang berada di belakang.
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan
kecepatan supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada peristiwa
ini? Letak miskonsepsi terletak pada pilihan (c) Besarnya gaya dorong
mobil ke truk itu lebih besar dari gaya balik dari truk ke mobil.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari
mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 09-8 memberi alasan
untuk mendorong truk agar truk bisa bergerak maka gaya dorong
mobil harus lebih basar dari gaya truk. Mobil merupakan alat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
memberikan gaya aktif yang lebih nesar sehingga truk dapat
terdorong, sehingga mahasiswa tersebut mengalami miskonsepsi
perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih besar.
Hal yang sebenarnya terjadi adalah mobil melakukan gaya yang terus
menerus, sehingga menyebabkan truk terdorong.
Tabel IV. 18. Keadaan miskonsepsi pada konsep superposisi (2009)
Sub Konsep No.soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%)
a b c d e
Penjumlahan
vektor
11
Gaya yang
besar
menentukan
arah gerak
0,0
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
{73,3}
Menghilangkan
gaya yang
bekerja
20
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan
secara vektor
[23,3]
Menghilangnya
dorongan {50,0}
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(3,3)
Gerakan yang [23,3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Sub Konsep No.soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%)
a b c d e
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
bergerak
[23,3]
Berdasarkan Tabel IV.18, letak terbesar miskonsepsi pada konsep prinsip
superposisi terdapat pada sub konsep:
1. Penjumlahan Vektor
Miskonsepsi yang terjadi adalah gabungan gaya menentukan arah
gerak. Masih ada 73,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (c) pada nomor 11. Lebih dari setengah jumlah
mahaiswa mengalai miskonsepsi ini. Soal nomor 11 berbunyi: Ada dua
orang, seorang ayah dan anak laki-laki menarik dengan kuat dua tali
yang terikat pada peti seperti pada gambar. Arah lintasan manakah (A-
E) yang paling cocok dengan lintasan peti kalau ditarik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari
mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 09-16 memberi alasan
karena gaya tarik keduannya sama sehingga benda akan bergerak
dengan vektor yang sama-sama menarik ke kanan dan lintasannya
lurus. Karena di soal tidak diketahui perbedaan massa ayah dengan
anak laki-laki, maka kebanyakan mahasiswa menganggap bahwa
besarnya gaya yang diberika oleh ayah dan anak laki-laki sama. Gaya
yang akan diberikan ayah saat menarik peti akan lebiha besar dari
anaknya. Ayah memiliki badan yang lebih besar sehingga ayah akan
menarik lebih kuat. Sehingga besar gaya vektor ayah lebih besar dari
anak laki-laki.
2. Menghilangkan gaya yang bekerja
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih ada
50,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada
nomor 20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya yang bekerja pada kotak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
(pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan, maka kotak akan? Letak
miskonsepsi berada di pilihan jawaban (b) Memiliki kecepatan yang
konstan pada periode waktu yang pendek lalu secara pelan-pelan
berhenti. Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari salah satu
mahasiswa dengan kode lembar jawab 09-3 memberikan alasan karena
saat gaya yang bekerja dihentikan, kotak tersebut memiliki kecepatan
konstan, sehingga untuk beberapa saat kotak akan bergerak dengan
kecepatan konstan dan kemudian berhenti. Mahasiswa tersebut
mengartikan bahwa setelah dengan tiba-tiba gaya pada kotak dihentikan
tiba-tiba, kotak masih bergerak dengan kecepatan konstan dalam periode
waktu yang pendek sebelum perlahan-lahan berhenti. Hal tersebut
merupakan letak miskonsepsi menghilangnya dorongan. Setelah gaya
dihentikan maka kotak akan seketika melambat dan akhirnya berhenti.
Tabel IV. 19. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2009)
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Sentuh
an
benda
padat:
Pasif
6
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
{80,0}
Tidak ada
gerak
menyatakan
(3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
tidak ada gaya
Adanya
hambatan [13,3]
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
0,0
Impuls 8
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
[13,3]
Geseka
n yang
berlaw
anan
dengan
geraka
nnya
19
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
[13,3]
Gaya yang
mengatasi
hambatan
sehingga
benda bergerak
[26,7] {40,0}
Hambatan
yang
berlawanan
dengan gaya
0,0
Hamba
tan 14
Komponen
kecepatan (6,7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
udara tidak diuraikan
secara vektor
Gaya dorong
oleh “
Pukulan”
0,0
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
0,0
Tekana
n udara 6
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
{80,0}
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada gaya
(3,3)
Adanya
hambatan [13,3]
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
0,0
Gravita
si 10
Percepatan
menyatakan
bertambahnya
{40,0}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
gaya
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
pusat
kecepatan
(6,7)
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(10,0)
Gravitasi
untuk massa 0,0
Pertambahan
gravitasi
sebanding
dengan
kecepatan
jatuhnya benda
0,0
6
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
{80,0}
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada gaya
(3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Adanya
hambatan [13,3]
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
0,0
14
Komponen
kecepatan
tidak diuraikan
secara vektor
(6,7)
Gaya dorong
oleh “
Pukulan”
0,0
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
0,0
Percep
atan
tidak
dipeng
aruhi
berat
benda
1
Benda yang
lebih berat
jatuh lebih
cepat
(3,3)
Lintasa
n
parabol
9
Menghilangny
a dorongan
{53,3
}
Gaya yang (3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
a besar
menentukan
arah gerak
Gravitasi
bekerja setelah
benda dikenai
dorongan
(10,0)
Berdasarkan Tabel IV.19 letak terbesar miskonsepsi pada konsep macam-
macam gaya terdapat pada sub konsep:
1. Pasif
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 80,0% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan
memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor 6. Lebih dari setengah dari
jumlah mahasiswa yang mengalami miskonsepsi ini. Soal nomor 6
berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja
pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pilihan jawaban (b) 1 dan 2. Adapun alasan dari mahasiswa yang
dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode lembar jawab 09-1
memberikan alasan karena pada saat benda diam berlaku gaya normal
yang arahnya ke atas dan dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang arahnya
ke bawah. Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku
merupakan benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu
gaya gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini
menyebabkan miskonsepsi hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya.
2. Gesekan yang berlawanan dengan gerakannya
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih
ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang
diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d)
pada nomor 19. Soal nomor 19 berbunyi: Kotak besar didorong pada
lintasan lantai dengan sebuah gaya, bergerak dengan kecepatan konstan
4,0 m/s. Apa yang kamu dapat simpulkan dari gaya yang terjadi pada
kotak? Miskonsepsi tersebut terletak pada jawaban pilihan (d) besar gaya
yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan konstan harus
lebih besar daripada jumlah gaya gesek yang melawan gerakan.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari mahasiswa
yang dengan kode lembar jawab 09-29 memberi alasan karena supaya
kotak bisa bergerak, maka gaya yang diberikan harus lebih besar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
jumlah gaya gesek yang melawan gerakan. Mahasiswa tersebut
mengartikan bahwa gaya yang lebih besar dari gaya gesek tersebut
merupakan gaya yang mengatasi hambatan sehingga benda dapat
bergerak. Benda dapat bergerak dengan konstan apabila besarnya gaya
harus sama dengan besar gaya geseknya sehingga resultan gayanya nol.
2. Tekanan udara
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 80,0% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah dengan
memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor 6. Lebih dari setengah dari
jumlah mahasiswa yang mengalami miskonsepsi ini. Soal nomor 6
berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja
pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Pilihan jawaban (b) 1 dan 2. Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip
dari salah satu mahasiswa dengan kode lembar jawab 09-23 memberikan
alasan karena adanya gaya gravitasi dan gaya normal ke atas. Pada kasus
ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku merupakan benda/peralatan
yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
normal yang bekerja pada buku. Hal ini menyebabkan miskonsepsi hanya
perantara/peralatan yang aktif menyebabkan gaya .
3. Gravitasi
Ada dua miskonsepsi pada sub konsep ini, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah percepatan menyatakan
bertambahnya gaya. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah
dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor 10. Soal
nomor 10 berbunyi: Sebuah batu jatuh dari atap gedung berlantai
satu ke permukaan tanah, maka yang akan terjadi? Letak
miskonsepsi pada pilihan jawaban (b) Kecepatan batu itu bertambah
pada saat jatuh karena semakin dekat ke tanah semakin besar gaya
gravitasinya. Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari salah
satu mahasiswa dengan kode lembar jawab 09-8 memberikan alasan
karena semakin dekat jarak benda ke bumi maka gaya gravitasi yang
bekerja semakin besar juga. Alasan yang disampaikan oleh
mahasiswa ini benar, apabila kasus dalam soal ini, batu jatuh pada
ketinggian yang sangat jauh dari bumi, misalnya 1000 meter di atas
tanah, maka semakin dekat dengan tanah kecepatannya semakin
besar yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Tetapi dalam soal ini,
batu jatuh dari atap gedung berlantai satu ke permukaan tanah,
sehingga besarnya gaya gravitasi yang bekerja tetap sama. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
karena itu mahasiswa tersebut mengalami miskonsepsi tentang
percepatan menyatakan bertambahnya gaya.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 80,0% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2009 yang diuji, masih menjawab salah
dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor 6. Lebih dari
setengah dari jumlah mahasiswa yang mengalami miskonsepsi ini.
Soal nomor 6 berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa
saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Pilihan jawaban (b) 1 dan 2. Adapun alasan dari mahasiswa yang
dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode lembar jawab 09-15
memberikan alasan karena adanya gaya gravitasi dan gaya normal.
Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku merupakan
benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu gaya
gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini
menyebabkan miskonsepsi.
4. Lintasan parabola
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih
ada 53,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2009 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c)
pada nomor 9. Soal nomor 9 berbunyi: Pada gambar berikut, lintasan
manakah yang menunjukkan gerakan peluru meriam yang benar?
Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari salah satu
mahasiswa dengan kode lembar jawab 09-3 memberikan alasan karena
mula-mula peluru tersebut akan bergerak lurus ke depan karena gaya
dorong yang diberikan dari meriam, lama-lama gaya dorong tersebut
semakain berkurang sehingga peluru akan mulai jatuh ke bawah akibat
gaya gravitasi. Mahasiswa tersebut beranggapan bahwa peluru meriam
akan bergerak lurus beberapa saat kemudian gaya dorong tersebut
berkurang akibat dipengaruhi oleh gravitasi. Setelah peluru menerima
gaya dorongan dari meriam, maka gaya gravitasi akan langsung
berpengaruh pada peregerakan peluru tersebut akn membentuk lintasan
parabola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Angkatan 2010
Keadaan miskonsepsi pada setiap konsep tentang Gaya
Tabel IV. 20. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2010)
Sub Konsep No.soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Kecepatan
yang dibeda-
bedakan dari
posisinya
12
Tidak dapat
mebedakan
posisi-
kecepatan
0,0 (6,7) [13,3]
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
[33,3]
Percepatan
yang dibeda-
bedakan dari
kecepatannya
13
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
(10,0) [26,7]
Percepatan
konstan pada:
Lintasan
parabola
15
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[20,0]
Terjadinya
dorongan
yang berubah
perlahan-
lahan
(10,0)
Gabungan
gaya
(10,0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Sub Konsep No.soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
menentukan
arah gerak
Kelajuan
yang berubah 16
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
{40,0}
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
pusat
kecepatan
[26,7]
Gaya aktif
yang bekerja
menurun.
(3,3) [16,7]
Penjumlahan
vektor
kecepatan
4
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
(10,0)
Komponen
kecepatan
tidak
diuraikan
secara vektor
(6,7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Berdasarkan Tabel IV.20, letak terbesar miskonsepsi pada konsep kinematika
terdapat pada sub konsep:
1. Kelajuan yang berubah
Miskonsepsi yang terjadi adalah kecepatan sebanding dengan gaya yang
digunakan. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2010 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (a) pada nomor 16. Soal nomor 16 berbunyi: Untuk menjawab
pertanyaan nomor (15, 16, 17 dan 18), sesuaikan jawaban anda dengan
pernyataan dan gambar berikut. Sebuah roket mula-mula bergerak dari
posisi “a” ke posisi “b” dengan kecepatan konstan. Sampai diposisi “b”
mesin roket hidup/mulai menghasilkan dorongan secara konstan
kemudian mesin mati pada saat roket mencapai posisi “c”.
Ketika roket bergerak dari “b” ke “c”, maka kecepatannya adalah?
Miskonsepsi terletak pada pilihan (a) konstan. Adapun alasan dari
mahasiswa yang dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode lembar
jawab 10-16 memberikan alasan memberi alasan karena mesin
memberikan dorongan secara konstan. Pada soal, memang dijelaskan
bahwa mesin roket memberikan dorongan konstan, maka disinilah letak
miskonsepsi mahasiswa. Berdasarkan soal sebelumnya (nomor 15), roket
bergerak naik pada lintasan b-c dengan lintasan parabola (lihat soal no. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pilihan jawaban E), sehingga kecepatan roket akan terus meningkat
sehingga roket akan bisa bergerak naik.
Tabel IV. 21. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2010)
Sub Konsep No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Tanpa adanya
gaya 2
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
(6,7)
Dorongan
dengan arah
melingkar
{40,0}
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
0,0
Gaya
Centrifugal 0,0 (6,7) (10,0)
Arah
kecepatan
yang tetap
17
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[33,3]
Menghilangnya
dorongan [26,7]
Kelajuan
konstan 18
Menghilangnya
dorongan {40,0}
Dengan
menghilangkan
gaya yang
20
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan
[16,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sub Konsep No.
soal Mis
Prosentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
bekerja secara vektor
Menghilangnya
dorongan {50,0}
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(3,3)
Gerakan yang
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
[16,7]
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
bergerak
[16,7]
Berdasarkan Tabel IV.21, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum I
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Tanpa adanya gaya
Miskonsepsi yang terjadi adalah dorongan dengan arah
melingkar. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2010 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (a) pada nomor 2. Soal nomor 2 berbunyi: Sebuah
bola yang memiliki massa, terpasang pada tali dan diayunkan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
melingkar pada bidang horizontal seperti yang terlihat pada gambar.
Pada titik yang ditunjukkan dalam gambar, tali yang mengikat bola tiba-
tiba putus. Jika peristiwa ini diamati secara langsung dari atas, yang
menunjukkan lintasan bola setelah tali putus adalah?
Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari salah satu
mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-28 memberi alasan karena
lintasan bola saat diayunkan berbentuk lingkaran dan dipengaruhi gaya
sentripetal. Gaya sentripetal adalah gaya yang menyebabkan benda
bergerak dengan percepatan sentripetal, percepatan yang selalu mengarah
ke pusat lingkaran. Dari alasan yang dikemukakan, menunjukkan bahwa
mahasiswa mengalami miskonsepsi dorongan dengan arah melingkar.
Mahasiswa beranggapan karena lintasannya berupa lingkaran, maka
setelah tali putus, bola akan bergerak pada lintasan lingkaran. Pada gerak
melingkar, memiliki vektor kecepatan yang selalu tegak lurus dengan
vektor perpindahan, maka lintasan bola saat bola putus akan sesuai arah
vektor kecepatannya yaitu pada lintasan (b).
2. Kelajuan konstan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih
ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang
diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c)
pada nomor 18. Soal nomor 18 berbunyi: Untuk menjawab pertanyaan
nomor (15, 16, 17 dan 18), sesuaikan jawaban anda dengan
pernyataan dan gambar berikut.
Sebuah roket, meluncur dari posisi “a” ke posisi “b” dan tidak ada gaya
yang bekerja pada roket. Pada “b” mesinnya mulai menghasilkan
dorongan secara konstan ke arah kanan sesuai lintasan “ab”. Mesin
mati pada saat roket mencapai titik “c”.
Kecepatan roket setelah dari “c” adalah? Letak miskonsepsi pada
pilihan (c) Terus menurun. Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip
dari salah satu mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-13 memberi
alasan kecepatan akan menurun saat mesin mati. Sebetulnya alasan yang
diberikan mahasiswa tersebut benar, apabila mesin mati maka
kecepatannya akan menurun. Tetapi pada kasus ini, roket tersebut
diasumsikan berada pada ruang hampa, apabila mesin roket mati maka
tidak ada gaya yang bekerja lagi pada roket sehingga kecepatannya akan
kosntan.
3. Dengan menghilangkan gaya yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih ada
50,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada
nomor 20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya yang bekerja pada kotak
(pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan, maka kotak akan?
Miskonsepsi ada pada pilihan jawaban (b) Memiliki kecepatan yang
konstan pada periode waktu yang pendek lalu secara pelan-pelan
berhenti. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar
jawab 10-9 memberi alasan karena ketika tiba-tiba dihentikan, kotak
masih mengalami kecepatan konstan sehingga akan berhenti perlahan
karena gaya gesek. Setelah gaya yang diberikan pada kotak dihentikan
secara tiba-tiba, maka kotak tersebut akan berhenti secara perlahan-lahan.
Meskipun awalnya kotak tersebut bergerak secara konstan, tetapi setelah
gaya yang bekerja pada kotak dihentikan, maka kecepatan konstan
tersebut seketika melambat kemudian berhenti. Mahasiswa tersebut
mengartikan bahwa setelah dengan tiba-tiba gaya pada kotak dihentikan
tiba-tiba, kotak masih bergerak dengan kecepatan konstan dalam periode
waktu yang pendek sebelum perlahan-lahan berhenti. Hal tersebut
merupakan letak miskonsepsinya. Tetapi, kotak tersebut akan berhenti
dikarenakan gaya gesek, merupakan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel IV. 22. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2010)
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Impuls
gaya
3
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
0,0 (10,0)
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(6,7)
Gaya akhir
untuk
menentukan/
menetapkan
penentuan gerak
{40,0}
7
Hanya
perantara/peralat
an yang aktif
menyebabkan
gaya
[20,0]
Perantara/peralat
an yang aktif
menghasilkan
gaya yang lebih
besar
[23,3]
Adanya
hambatan (3,3)
Gaya
yang 15
Kehilangan/
menerima [20,0]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
konstan
secara
tidak
langsung
menyatak
an
percepata
nnya
konstan
dorongan
aslinya
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(10,0)
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
(10,0)
16
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang digunakan
{40,0}
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke pusat
kecepatan
[26,7]
Gaya aktif yang
bekerja
menurun.
(3,3)
Berdasarkan Tabel IV.22, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum II
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Impuls Gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Miskonsepsi yang terjadi adalah gaya akhir untuk menentukan/
menetapkan penentuan gerak. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih menjawab salah dengan
memilih jawaban pada pilihan (a) pada nomor 3. Soal nomor 3 berbunyi:
Gambar melukiskan sebuah bola bergerak dengan kecepatan konstan, dari
titik "a" ke titik "b" tanpa gesekan. Ketika mencapai titik "b", bola itu
menerima "tendangan" dengan arah tendangan ke arah titik yang tebal
(lihat gambar).
Lintasan manakah yang menunjukan arah gerak bola setelah ditendang?
Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari salah satu mahasiswa
dengan kode lembar jawab 10-21 memberi alasan karena diberi gaya lurus.
Mahasiswa tersebut menganggap bahwa gaya yang arahnya lurus diberikan
pada bola, maka bola akan bergerak lurus ke atas. Hal ini merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
miskonsepsi gaya akhir untuk menentukan gerak. Bola tersebut ditendang,
maka terjadi kontak yang sangat singkat antara kaki penendang dengan bola,
terjadi gaya impuls disana. Maka akan bergerak sesuai arah resultan.
2. Gaya yang konstan secara tidak langsung menyatakan percepatannya konstan
Miskonsepsi yang terjadi adalah kecepatan sebanding dengan gaya yang
digunakan. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2010 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (a) pada nomor 16. Soal nomor 16 berbunyi: Untuk menjawab
pertanyaan nomor (15, 16, 17, dan 18), sesuaikan jawaban anda dengan
pernyataan dan gambar berikut. Sebuah roket mula-mula bergerak dari
posisi “a” ke posisi “b” dengan kecepatan konstan. Sampai diposisi “b”
mesin roket hidup/mulai menghasilkan dorongan secara konstan
kemudian mesin mati pada saat roket mencapai posisi “c”.
Ketika roket bergerak dari “b” ke “c”, maka kecepatannya adalah?
Miskonsepsi pada pilihan (a) konstan. Adapun alasan dari mahasiswa yang
dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-16 memberi
alasan karena mesin memberikan dorongan secara konstan. Pada soal,
dijelaskan bahwa mesin roket memberikan dorongan konstan, sehingga
percepatannya pun akan konstan. Mahasiswa beranggapan bahwa karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
kecepatannya konstan maka gaya yang digunakan juga konstan sehingga
mengalami miskonsepsi kecepatan sebanding dengan gaya yang digunakan.
Tabel IV. 23. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2010)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%)
a b c d e
Untuk gaya
impuls gaya 5
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
0,0
Massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang
lebih besar
{60,0}
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{60,0}
Untuk gaya
yang
diberikan
terus
menerus
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
[20,0]
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
[23,3]
Adanya hambatan (3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Berdasarkan Tabel IV.23, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum III
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Gaya untuk impuls gaya
Ada dua miskonsepsi, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang lebih besar. Masih ada 60,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada
nomor 5. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa ”a”
memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg
masing masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa
“a” meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut
siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan kedua kursi
bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi pada
pilihan jawaban (d) Kedua siswa saling memberikan gaya, tetapi
siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar. Adapun alasan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
mahasiswa yang dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode
lembar jawab 10-13 memberi alasan karena siswa a memiliki
massa yang lebih besar sehingga gaya yang diberikan lebih besar.
Mahasiswa beranggapan bahwa massa yang lebih besar
memberikan gaya yang lebih besar sehingga menyebabkan
terjadinya miskonsepsi massa yang lebih besar menyatakan gaya
yang lebih besar. Yang terjadi pada gambar tersebut adalah siswa
“b” memberikan gaya reaksi pada siswa “a” yang sama besarnya
dengan gaya yang diberikan siswa “a” pada siswa “b”, namun
arahnya berlawanan. Gaya reaksi ini menyebabkan siswa “a”
mengalami percepatan, tetapi karena siswa “a” lebih besar
massanya dibandingkan siswa “b”, percepatan siswa “a” jauh lebih
kecil daripada percepatan siswa “b”. Terjadinya perubahan
momentum antara sebelum bergerak (liat gambar) dengan sesudah
bergerak, dimana keduan siswa terpental ke belakang, sehingga
terjadi gaya impuls.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 60,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada
nomor 5. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah mahasiswa
menjawab salah pada soal ini dan mengalami miskonsespsi
tersebut. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa ”a”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg
masing masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa
“a” meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut
siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan kedua kursi
bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi tersebut
terletak pada jawaban pilihan (d) kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan
mengapa menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip
dari mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 10-12 memberi
alasan karena siswa a memberikan gaya yang lebih besar kepada
siswa b karena siswa a memiliki massa yang lebih besar. Siswa a
memang memiliki massa yang lebih besar dari siswa b, sehingga
mahasiswa tersebut menganggap bahwa siswa a memberikan gaya
yang lebih besar dari siswa b dan siswa a merupakan peralatan
yang aktif sehingga menyebabkan gaya yang lebih besar. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
inilah yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi
perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih besar.
Yang terjadi pada gambar tersebut sudah dijelaskan pada point a di
atas.
Tabel IV. 24. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi
(2010)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Penjumlahan
vektor 11
Gaya yang
besar
menentukan
arah gerak
[13,3]
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
{60,0}
Menghilangkan
gaya yang
bekerja
20
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan
secara vektor
[16,7]
Menghilangnya
dorongan {50,0}
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(3,3)
Gerakan yang
menyatakan [16,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
bergerak
[16,7]
Berdasarkan Tabel IV.24, letak terbesar miskonsepsi pada konsep
prinsip superposisi terdapat pada sub konsep:
1. Penjumlahan vektor
Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 60,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada
nomor 11. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah mahasiswa
menjawab salah pada soal ini dan mengalami miskonsespsi tersebut.
Soal nomor 11 berbunyi: Ada dua orang, seorang ayah dan anak
laki-laki menarik dengan kuat dua tali yang terikat pada peti seperti
pada gambar. Arah lintasan manakah (A-E) yang paling cocok
dengan lintasan peti kalau ditarik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar
jawab 10-11 memberi alasan karena bila gaya yang diberikan anak dan
ayah sama, maka benda akan bergerak lurus (ke arah lintasan C).
Karena di soal tidak diketahui perbedaan massa ayah dengan anak laki-
laki, maka kebanyakan mahasiswa menganggap bahwa besarnya gaya
yang diberika oleh ayah dan anak laki-laki sama. Gaya yang akan
diberikan ayah saat menarik peti akan lebih besar dari anaknya. Ayah
diasumsikan memiliki badan yang lebih besar sehingga ayah akan
menarik lebih kuat. Sehingga besar gaya vektor ayah lebih besar dari
anak laki-laki.
2. Menghilangkan gaya yang bekerja
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih
ada 50,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang
diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (b)
pada nomor 20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya yang bekerja pada
kotak (pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan, maka kotak akan?
Miskonsepsi ada pada pilihan jawaban (b) memiliki kecepatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
konstan pada periode waktu yang pendek lalu secara pelan-pelan
berhenti. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar
jawab 10-6 memberi alasan karena meskipun gaya tiba-tiba dihentikan
tetapi masih ada gaya yang bekerja pada kotak tersebut. Setelah gaya
yang diberikan pada kotak dihentikan secara tiba-tiba, maka kotak
tersebut akan seketika melambat dan akhirnya berhenti dikarenakan gaya
yang tiba-tiba dihentikan sehingga tidak ada gaya yang bekerja.
Mahasiswa tersebut mengartikan bahwa setelah dengan tiba-tiba gaya
pada kotak dihentikan, masih ada gaya yang bekerja. Yang terjadi adalah
kotak akan perlahan-lahan berhenti dikarenakan tidak ada gaya yang
bekerja pada kotak itu lagi.
Tabel IV. 25. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2010)
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Sentuhan
benda
padat:
Pasif
6
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
{46,7}
Tidak ada gerak
menyatakan tidak
ada gaya
(6,7)
Adanya hambatan {40,0}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
(6,7)
Impuls 8
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
0,0
Gesekan
yang
berlawanan
dengan
gerakannya
19
Kecepatan
sebanding dengan
gaya yang
digunakan
[16,7]
Gaya yang
mengatasi
hambatan
sehingga benda
bergerak
(6,7) [33,3]
Hambatan yang
berlawanan
dengan gaya
(6,7)
Hambatan
udara 14
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vektor
(6,7)
Gaya dorong oleh
“ Pukulan” (3,3)
Hanya (3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
Tekanan
udara 6
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
{46,7}
Tidak ada gerak
menyatakan tidak
ada gaya
(6,7)
Adanya hambatan {40,0}
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
(6,7)
Gravitasi 10
Percepatan
menyatakan
bertambahnya
gaya
[23,3]
Gaya
menyebabkan
percepatan menuju
ke pusat kecepatan
[20,0]
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
[23,3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Gravitasi untuk
massa 0,0
Pertambahan
gravitasi
sebanding dengan
kecepatan
jatuhnya benda
0,0
6
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
{46,7}
Tidak ada gerak
menyatakan tidak
ada gaya
(6,7)
Adanya hambatan {40,0}
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
(6,7)
14
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vektor
(6,7)
Gaya dorong oleh
“ Pukulan” (3,3)
Hanya
perantara/peralatan (3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
yang aktif
menyebabkan
gaya
Percepatan
tidak
dipengaruhi
berat benda
1
Benda yang lebih
berat jatuh lebih
cepat
(3,3)
Lintasan
parabola 9
Menghilangnya
dorongan [33,3]
Gaya yang besar
menentukan arah
gerak
(6,7)
Gravitasi bekerja
setelah benda
dikenai dorongan
(3,3)
Berdasarkan Tabel IV.25, letak terbesar miskonsepsi pada konsep prinsip
superposisi terdapat pada sub konsep:
1. Pasif
Ada dua miskonsepsi terbesar yang terjadi, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 46,7% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih menjawab salah dengan
memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor 6. Soal nomor 6 berbunyi:
Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-17 memberi alasan karena
benda dalam keadaan diam pun memiliki gaya yaitu gaya gravitasi dan
diimbangi oleh gaya normal ke atas yang dikerjakan oleh meja. Pada
kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku merupakan
benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu gaya
gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini menyebabkan
miskonsepsi.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah adanya hambatan. Masih ada 40,0%
jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (a) pada nomor 6.
Soal nomor 6 berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja
yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 saja. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-27 memberi alasan karena
benda diam, jadi yang ada hanya gaya ke bawah yang disebabkan oleh
gravitasi. Letak miskonsepsi yang dialami oleh mahasiswa ini adalah dia
menganggap kalau benda yang diam hanya ada gaya gravitasi yang
mempengaruhinya.
2. Tekanan udara
Ada dua miskonsepsi terbesar yang terjadi, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 46,7% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih menjawab salah
dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor 6. Soal nomor
6 berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang
bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut dikutip
dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-14 memberi alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
karena buku dan meja saling memberikan gaya, meja dorong ke atas
dan buku dorong ke bawah. Yang dimaksud mahasiswa tersebut
adalah gaya normal merupakan gaya yang bekerja oleh meja kepada
benda (buku), sehingga arahnya ke atas (gaya ke atas oleh meja) yang
sering disebut gaya normal. Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan
bahwa buku merupakan benda/peralatan yang aktif sehingga
menyebabkan gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya normal yang bekerja
pada buku. Hal ini menyebabkan miskonsepsi.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah adanya hambatan. Masih ada 40,0%
jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (a) pada
nomor 6. Soal nomor 6 berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja.
Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 saja. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-2 memberi alasan karena
hanya ada satu gaya yang bekerja. Mahaiswa ini beranggapan bahwa
satu gaya yang bekerja teresbut adalah gaya gravitasi saja. Letak
miskonsepsi yang dialami oleh mahasiswa ini adalah dia menganggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
kalau benda yang diam hanya ada gaya gravitasi yang
mempengaruhinya.
3. Gravitasi
Ada dua miskonsepsi terbesar yang terjadi, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang
aktif menyebabkan gaya. Masih ada 46,7% jumlah mahasiswa
dari 30 mahasiswa angakatan 2010 yang diuji, masih menjawab
salah dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor 6.
Soal nomor 6 berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya
apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut
dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-3 memberi
alasan karena mengalami gaya berat dan gaya normal. Pada kasus
ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku merupakan
benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu
gaya gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini
menyebabkan miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah adanya hambatan. Masih ada
40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2010
yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada
pilihan (a) pada nomor 6. Soal nomor 6 berbunyi: Sebuah buku
berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 saja. Alasan berikut dikutip
dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 10-29 memberi alasan
karena ada gaya ke bawah oleh gravitasi yang menyebabkan benda
diam . Letak miskonsepsi yang dialami oleh mahasiswa ini adalah
dia menganggap kalau benda yang diam hanya ada gaya gravitasi
yang mempengaruhinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Angkatan 2011
Tabel IV. 26. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2011)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Kecepatan
yang dibeda-
bedakan dari
posisinya
12
Tidak dapat
mebedakan
posisi-
kecepatan
(3,3) (6,7) (6,7)
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
[36,7]
Percepatan
yang dibeda-
bedakan dari
kecepatannya
13
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
[13,3] [16,7]
Percepatan
konstan
pada:
Lintasan
parabola
15
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[23,3]
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
[26,7]
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
(6,7)
Kelajuan 16 Kecepatan [36,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
yang berubah sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
pusat
kecepatan
[16,7]
Gaya aktif
yang bekerja
menurun.
(6,7) [13,3]
Penjumlahan
vektor
kecepatan
4
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
(6,7)
Komponen
kecepatan
tidak diuraikan
secara vektor
0,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Berdasarkan Tabel IV.26 pada konsep kinematika, besarnya jumlah mahasiswa
yang mengalami miskonsepi masih cukup rendah.
Tabel IV. 27. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2011)
Sub Konsep No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Tanpa adanya
gaya 2
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[16,7]
Dorongan
dengan arah
melingkar
[13,3]
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
0,0
Gaya
Centrifugal 0,0 [16,7] 0,0
Arah
kecepatan
yang tetap
17
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[13,3]
Menghilangnya
dorongan [30,0]
Kelajuan
konstan
18 Menghilangnya
dorongan (6,7)
Dengan 20 Komponen [26,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Sub Konsep No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
menghilangkan
gaya yang
bekerja
kecepatan tidak
diuraikan
secara vector
Menghilangnya
dorongan {46,7}
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
0,0
Gerakan yang
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
[26,7]
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
bergerak
[26,7]
Berdasarkan Tabel IV.27, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum I
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Dengan menghilangkan gaya yang bekerja
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya menghilangnya dorongan. Masih ada
46,7% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2011 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (b) pada nomor
20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya yang bekerja pada kotak (pada soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
nomor 19) tiba-tiba dihentikan, maka kotak akan? Letak miskonsepsi pada
pilihan jawaban (b) Memiliki kecepatan yang konstan pada periode waktu
yang pendek lalu secara pelan-pelan berhenti. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 11-1 memberi alasan kotak akan
berhenti pelan-pelan karena mempertahankan keadaan semula. Setelah gaya
yang diberikan pada kotak dihentikan secara tiba-tiba, maka kotak tersebut
akan seketika melambat dan akhirnya berhenti. Alasan yang dikemukakan
benar, kotak akan pelan-pelan berhenti tetapi bukan karena mempertahankan
keadaan semula tetapi karena sudah tidak ada gaya yang bekerja. Meskipun
awalnya kotak tersebut bergerak secara konstan, tetapi setelah gaya yang
bekerja pada kotak dihentikan, maka kecepatan konstan tersebut akan
menjadi berkurang perlahan-lahan/melambat kemudian berhenti.
Tabel IV. 28. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2011)
Sub Konsep No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Impuls gaya 3
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
(6,7) [23,3]
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
(6,7)
Gaya akhir untuk [30,0]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Sub Konsep No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
menentukan/
menetapkan
penentuan gerak
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
[20,0]
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{73,3}
Adanya hambatan 0,0
Gaya yang
konstan
secara tidak
langsung
menyatakan
percepatannya
konstan
15
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
[23,3]
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
[26,7]
Gabungan gaya
menentukan arah
gerak
(6,7)
16
Kecepatan
sebanding dengan
gaya yang
digunakan
[36,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Sub Konsep No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Gaya
menyebabkan
percepatan menuju
ke pusat kecepatan
[16,7]
Gaya aktif yang
bekerja menurun. (6,7)
Berdasarkan Tabel IV.28, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum II
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Impuls gaya
Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 73,3% jumlah mahasiswa
dari 30 mahasiswa angakatan 2011 yang diuji, masih menjawab salah
dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada nomor 7. Jumlah ini cukup
besar karena lebih dari setelah jumlah mahasiswa mengalami miskonsepsi
ini. Soal nomor 7 berbunyi: Sebuah truk besar yang mogok di jalan
didorong oleh mobil kecil yang berada di belakang.
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan kecepatan
supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada peristiwa ini?
Miskonsepsi terletak pada pilihan (c) besarnya gaya dorong mobil ke truk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
itu lebih besar dari gaya balik dari truk ke mobil. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 11-7 memberi alasan besarnya gaya
dorong mobil lebih besar daripada besarnya gaya dorong balik truk
memnyebabkan mobil dapat mendorong truk. Dalam kasus ini, mahasiswa
beranggapan bahwa mobil ini merupakan alat yang menghasilkan gaya yang
lebih besar dari hambatan (gaya balik dari truk), sehingga mengalami
miskonsepsi perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih
besar.
Tabel IV. 29. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2011)
Sub
Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%)
a b c d e
Untuk
gaya
impuls
gaya
5
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
(6,7)
Massa yang lebih
besar menyatakan
gaya yang lebih
besar
{70,0}
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{70,0}
Untuk 7 Hanya [20,0]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Sub
Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%)
a b c d e
gaya yang
diberikan
terus
menerus
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{73,3}
Adanya hambatan 0,0
Berdasarkan Tabel IV.29, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum
III Newton terdapat pada sub konsep:
1. Gaya untuk impuls gaya
Ada dua miskonsepsi yang memiliki jumlah yang cukup besar, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang lebih besar. Masih ada 70,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2011 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada
nomor 5. Jumlah ini cukup besar karena lebih dari setelah jumlah
mahasiswa mengalami miskonsepsi ini. Soal nomor 5 berbunyi:
Ada dua orang siswa , siswa ”a” memiliki massa 95 kg, dan
siswa “b” memiliki massa 77 kg masing masing duduk di atas
kursi dan saling berhadapan. Siswa “a” meletakkan kakinya pada
lutut siswa “b”, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut siswa “b” dengan kakinya,
sehingga menyebabkan kedua kursi bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi pada
pilihan jawaban (d) Kedua siswa saling memberikan gaya, tetapi
siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar. Adapun alasan dari
mahasiswa yang dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode
lembar jawab 11-20 memberi alasan karena jika suatu benda
diberi gaya (aksi) maka benda itu akan juga melakukan gaya
(reaksi), walaupun tidak selalu sama dengan gaya yang diberikan.
Miskonsepsi yang terjadi adalah mahasiswa mengartikan bahwa
gaya yang diberikan tidak sama. Massa yang lebih besar
memberikan gaya yang lebih besar, sehingga miskonsepsi
tersebut dikelompokkan dalam massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang lebih besar. Faksi = -Faksi, jadi besarnya
gaya harus sama meskipun arahnya berlawanan. Pada kasus ini,
gaya kontak terjadi secara singkat, sehingga gaya impuls yang
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 70,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2011 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada
nomor 5. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah mahasiswa
menjawab salah pada soal ini dan mengalami miskonsespsi
tersebut. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa ”a”
memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg
masing masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa
“a” meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut
siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan kedua kursi
bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi tersebut
terletak pada jawaban pilihan (d) kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan
mengapa menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
dari mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 11-17 memberi
alasan berkaitan dengan hukum aksi reaksi dan F = m.a karena
siswa a lebih besar massanya maka gaya yang dihasilkan juga lebih
besar. Pada gambar tersebut memang terjadi gaya aksi reaksi, tetapi
besar gaya yang diberikan siswa a maupun siswa b sama. Yang
terjadi pada gambar tersebut adalah adanya perubahan momentum
sehingga ada gaya impuls pada kasus ini. Berdasarkan alasan yang
dikemukan oleh mehasiswa tersebut, mengalami miskonsepsi
perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih besar
karena mahasiswa mengganggap kalau siswa a yang massanya
lebih besar memberikan gaya yang lebih besar sehingga siswa a
adalah alat aktif menghasilkan gaya yang lebih besar.
2. Untuk gaya yang diberikan terus menerus
Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 73,3% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2011 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada
nomor 7. Jumlah ini cukup besar karena lebih dari setelah jumlah
mahasiswa mengalami miskonsepsi ini. Soal nomor 7 berbunyi:
Sebuah truk besar yang mogok di jalan didorong oleh mobil kecil
yang berada di belakang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan
kecepatan supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada
peristiwa ini? Miskonsepsi terletak pada pilihan jawaban (c)
Besarnya gaya dorong mobil ke truk itu lebih besar dari gaya balik
dari truk ke mobil. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan
kode lembar jawab 11-7 memberi alasan gaya dorong yang
diberikan pada truk lebih besar dari gaya balik dari truk ke mobil
sehingga mobil dapat mendorong truk. Mobil merupakan alat yang
aktif, yaitu mesinnya bisa menyala dan memberikan gaya
dorongan, sedangkan truk mesinnya mati. Oleh karena itu,
mahasiswa mengalami miskonsepsi ini, mereka beranggapan
bahwa mobil harus memberikan gaya yang besar sehingga truk
terdorong. Truk dapat terdorong akibat, mobil memberikan gaya
secera terus menerus kepada truk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tabel IV. 30. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi
(2011)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Penjumlahan
vektor 11
Gaya yang
besar
menentukan
arah gerak
[13,3]
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
{76,7}
Menghilangkan
gaya yang
bekerja
20
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan
secara vector
[26,7]
Menghilangnya
dorongan {46,7}
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
0,0
Gerakan yang
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
[26,7]
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
[26,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
bergerak
Berdasarkan Tabel IV.30, letak terbesar miskonsepsi pada konsep prinsip
superposisi terdapat pada sub konsep:
1. Penjumlahan vektor
Miskonsepsi yang terjadi adalah Gabungan gaya menentukan
arah gerak. Masih ada 76,7% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2011 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (c) pada nomor 11. Jumlah ini cukup besar
karena lebih dari setelah jumlah mahasiswa mengalami miskonsepsi
ini. Soal nomor 11 berbunyi: Ada dua orang, seorang ayah dan anak
laki-laki menarik dengan kuat dua tali yang terikat pada peti seperti
pada gambar. Arah lintasan manakah (A-E) yang paling cocok
dengan lintasan peti kalau ditarik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab
11-22 memberi alasan karena bila gaya yang diberikan anak dan
ayah sama, maka peti akan bergerak ke arah lintasan C (jika sudut
terhadap peti sama). Karena di soal tidak diketahui perbedaan massa
ayah dengan anak laki-laki, maka kebanyakan mahasiswa
menganggap bahwa besarnya gaya yang diberika oleh ayah dan anak
laki-laki sama. Gaya yang akan diberikan ayah saat menarik peti
akan lebiha besar dari anaknya. Ayah memiliki badan yang lebih
besar sehingga ayah akan menarik lebih kuat. Sehingga besar gaya
vektor ayah lebih besar dari anak laki-laki.
2. Menghilangkan gaya yang bekerja
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya menghilangnya dorongan.
Masih ada 46,7% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan
2011 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya
yang bekerja pada kotak (pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan,
maka kotak akan? Letak miskonsepsi pada pilihan jawaban (b)
Memiliki kecepatan yang konstan pada periode waktu yang pendek
lalu secara pelan-pelan berhenti. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 11-12 memberi alasan
kecepatan konstan dalam waktu pendek karena ada momen inersia
benda, kemudian berhenti karena gaya luar yang diberikan < gaya
gesek. Setelah gaya yang diberikan pada kotak dihentikan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
tiba-tiba, maka kotak tersebut akan seketika melambat dan akhirnya
berhenti. Meskipun awalnya kotak tersebut bergerak secara konstan,
tetapi setelah gaya yang bekerja pada kotak dihentikan, maka
kecepatan konstan tersebut akan menjadi berkurang perlahan-lahan
kemudian berhenti.
Tabel IV. 31. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2011)
Sub Konsep No.
Soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Sentuhan
benda
padat:
Pasif
6
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
{63,3}
Tidak ada gerak
menyatakan tidak
ada gaya
(6,7)
Adanya hambatan
[20,0]
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
(10,0)
Impuls 8
Hanya
perantara/peralatan
(10,0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Sub Konsep No.
Soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
yang aktif
menyebabkan
gaya
Gesekan
yang
berlawanan
dengan
gerakannya
19
Kecepatan
sebanding dengan
gaya yang
digunakan
[26,7] [20,0]
Gaya yang
mengatasi
hambatan sehingga
benda bergerak
(3,3)
Hambatan yang
berlawanan dengan
gaya
0,0
Hambatan
udara 14
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vektor
[16,7]
Gaya dorong oleh
“ Pukulan” (3,3)
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
(3,3)
Tekanan
udara 6
Hanya
perantara/peralatan {63,3}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Sub Konsep No.
Soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
yang aktif
menyebabkan
gaya
Tidak ada gerak
menyatakan tidak
ada gaya
(6,7)
Adanya hambatan
[20,0]
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
(10,0)
Gravitasi 10
Percepatan
menyatakan
bertambahnya gaya
[23,3]
Gaya
menyebabkan
percepatan menuju
ke pusat kecepatan
(6,7)
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
[23,3]
Gravitasi untuk
massa (3,3)
Pertambahan
gravitasi sebanding (3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Sub Konsep No.
Soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
dengan kecepatan
jatuhnya benda
6
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
{63,3}
Tidak ada gerak
menyatakan tidak
ada gaya
(6,7)
Adanya hambatan
[20,0]
Adanya tekanan
udara dan
gravitasi
(10,0)
14
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vektor
[16,7]
Gaya dorong oleh
“ Pukulan” (3,3)
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
(3,3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Sub Konsep No.
Soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
gaya
Percepatan
tidak
dipengaruhi
berat benda
1
Benda yang lebih
berat jatuh lebih
cepat
(6,7)
Lintasan
parabola 9
Menghilangnya
dorongan {40,0}
Gaya yang besar
menentukan arah
gerak
0,0
Gravitasi bekerja
setelah benda
dikenai dorongan
(3,3)
Berdasarkan Tabel IV.31, letak terbesar miskonsepsi pada konsep macam-macam
gaya terdapat pada sub konsep:
1. Pasif
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 63,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2011 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 6. Jumlah ini cukup besar karena lebih dari
setelah jumlah mahasiswa mengalami miskonsepsi ini. Soal nomor 6
berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada
buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan jawaban (b) 1 dan 2. Jumlah ini cukup besar,
lebih dari setengah mahasiswa. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan
kode lembar jawab 11-21 memberi alasan adanya gaya gravitasi dan gaya
normal. Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku merupakan
benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu gaya gravitasi
dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini menyebabkan miskonsepsi.
2. Tekanan udara
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 63,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2011 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 6. Jumlah ini cukup besar karena lebih dari
setelah jumlah mahasiswa mengalami miskonsepsi ini. Soal nomor 6
berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada
buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan jawaban (b) 1 dan 2. Jumlah ini cukup besar,
lebih dari setengah mahasiswa. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan
kode lembar jawab 11-3 memberi alasan pada buku yang ada di atas meja
adalah gaya berat yang disebabkan gravitasi, gaya ke atas oleh meja, gaya
normal. Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku merupakan
benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu gaya gravitasi
dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini menyebabkan miskonsepsi.
2. Gravitasi
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 63,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2011 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 6. Jumlah ini cukup besar karena lebih dari
setelah jumlah mahasiswa mengalami miskonsepsi ini. Soal nomor 6
berbunyi: Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada
buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Miskonsepsi pada pilihan jawaban (b) 1 dan 2. Jumlah ini cukup besar,
lebih dari setengah mahasiswa. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan
kode lembar jawab 11-27 memberi alasan karena setiap benda memiliki gaya
normal yang ke atas arahnya dan dipengaruhi oleh gaya gravitasi ke bawah.
Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa buku merupakan
benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya yaitu gaya gravitasi
dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini menyebabkan miskonsepsi.
3. Lintasan parabola
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih ada
40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2011 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada nomor
9. Soal nomor 9 berbunyi: Pada gambar berikut, lintasan manakah yang
menunjukkan gerakan peluru meriam yang benar?
Alasan yang dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawaban 11-
15 memberi alasan lintasan peluru akan searah lurus meriam kemudian baru
peluru terpengaruh oleh gaya gravitasi. Mahasiswa tersebut beranggapan
bahwa peluru akan beregrak lurus beberapa saat kemudian gaya dorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
tersebut berkurang akibat dipengaruhi oleh gravitasi. Letak miskonsepinya
adalah setelah peluru menerima gaya dorongan dari meriam, maka gaya
gravitasi akan langsung berpengaruh pada peregerakan peluru tersebut akn
membentuk lintasan parabola.
Angkatan 2012
Tabel IV. 32. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2012)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Kecepatan
yang dibeda-
bedakan dari
posisinya
12
Tidak dapat
mebedakan
posisi-
kecepatan
(3,3) (10,0) [16,7]
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
[33,3]
Percepatan
yang dibeda-
bedakan dari
kecepatannya
13
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
(6,7) [26,7]
Percepatan
konstan pada:
Lintasan
parabola
15
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[23,3]
Terjadinya [20,0]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
[20,0]
Kelajuan yang
berubah 16
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
[16,7]
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
pusat
kecepatan
[16,7]
Gaya aktif
yang bekerja
menurun.
[30,0] [26,7]
Penjumlahan
vektor
kecepatan
4
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
(6,7)
Komponen
kecepatan (10,0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
tidak diuraikan
secara vektor
Pada konsep kinematika, berdasarkan Tabel IV.32, tidak ada miskonsepsi dengan
jumlah prosentase mahasiswa yang besar. Jumlah mahasiswa yang mengalami
miskonsepsi pada konsep kinematika masih cukup rendah.
Tabel IV. 33. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2012)
Sub Konsep No.
Soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%) a b c d e
Tanpa adanya
gaya 2
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[13,3]
Dorongan
dengan arah
melingkar
(6,7)
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
(10,0)
Gaya
Centrifugal (10,0) [13,3] (10,0)
Arah kecepatan
yang tetap 17
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[33,3]
Menghilangnya
dorongan [26,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Sub Konsep No.
Soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%) a b c d e
Kelajuan
konstan 18
Menghilangnya
dorongan [16,7]
Dengan
menghilangkan
gaya yang
bekerja
20
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vektor
[13,3]
Menghilangnya
dorongan {60,0}
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(6,7)
Gerakan yang
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
[13,3]
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
bergerak
[13,3]
Berdasarkan Tabel IV.33, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum I
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Dengan menghilangkan gaya yang bekerja
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya menghilangnya dorongan.
Masih ada 60,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (b)
pada nomor 20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya yang bekerja pada kotak
(pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan, maka kotak akan? Letak
miskonsepsi pada pilihan jawaban (b) Memiliki kecepatan yang konstan
pada periode waktu yang pendek lalu secara pelan-pelan berhenti. Alasan
berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 12-26 memberi
alasan karena dihentikan sehingga lama-lama berhenti. Mahasiswa tersebut
beranggapan bahwa benda berhenti dikarenakan gaya yang bekerja pada
kotak tiba-tiba hilang (dihentikan), sehingga kotak berhenti. Hal ini
menyatakan miskonsepsi yaitu menghilangnya dorongan. Kotak tersebut
akan berhenti dikarenakan gaya yang semula bekerja pada kotak dihentikan
sehingga gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah kotak membuat
kotak tersebut berhenti selain itu tidak ada gaya lagi yang memberikan
dorongan pada kotak.
Tabel IV. 34. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2012)
Sub Konsep No.soal Mis Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%) a b c d e
Impuls gaya 3
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
0,0 [30,0]
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
[13,3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Sub Konsep No.soal Mis Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%) a b c d e
Gaya akhir untuk
menentukan/
menetapkan
penentuan gerak
[30,0]
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
[30,0]
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
[33,3]
Adanya hambatan 0,0
Gaya yang
konstan
secara tidak
langsung
menyatakan
percepatannya
konstan
15
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
[23,3]
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
[20,0]
Gabungan gaya
menentukan arah
gerak
[20,0]
16
Kecepatan
sebanding dengan
gaya yang
digunakan
[16,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Sub Konsep No.soal Mis Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%) a b c d e
Gaya
menyebabkan
percepatan menuju
ke pusat kecepatan
[16,7]
Gaya aktif yang
bekerja menurun. [30,0]
Pada konsep hukum II Newton, berdasarkan Tabel IV.34, besarnya jumlah
mahasiswa yang mengalami miskonsepi masih cukup rendah.
Tabel IV. 35. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2012)
Sub
Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab (%)
a b c d e
Untuk gaya
impuls
gaya
5
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
[23,3]
Massa yang lebih
besar menyatakan
gaya yang lebih besar
{53,3}
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{53,3}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Untuk gaya
yang
diberikan
terus
menerus
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
[30,0]
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
[33,3]
Adanya hambatan 0,0
Berdasarkan Tabel IV.35, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum III
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Untuk gaya impuls gaya
Ada dua miskonsepsi yang memiliki jumlah yang cukup besar, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah massa yang lebih besar menyatakan
gaya yang lebih besar. Masih ada 53,3% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2011 yang diuji, masih menjawab salah dengan
memilih jawaban pada pilihan (d) pada nomor 5. Jumlah ini cukup
besar karena lebih dari setelah jumlah mahasiswa mengalami
miskonsepsi ini. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa
”a” memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg masing
masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa “a”
meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut siswa “b”
dengan kakinya, sehingga menyebabkan kedua kursi bergerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi pada
pilihan jawaban (d) Kedua siswa saling memberikan gaya, tetapi
siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar. Adapun alasan dari
mahasiswa yang dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode
lembar jawab 12-26 memberi alasan karena massa a lebih besar
dari massa b. Miskonsepsi yang terjadi adalah mahasiswa
mengartikan bahwa gaya yang diberikan tidak sama karena
massanya berbeda. Faksi = -Faksi, jadi besarnya harus sama
meskipun arahnya berlawanan. Pada peristiwa tersebut, siswa “b”
memberikan gaya reaksi pada siswa “a” yang sama besarnya
dengan gaya yang diberikan siswa “a” pada siswa “b”, namun
arahnya berlawanan. Gaya reaksi ini menyebabkan siswa “a”
mengalami percepatan, tetapi karena siswa “a” lebih besar
massanya dibandingkan siswa “b”, percepatan siswa “a” jauh lebih
kecil daripada percepatan siswa “b”. Terjadinya perubahan
momentum antara sebelum bergerak (liat gambar) dengan sesudah
bergerak, dimana keduan siswa terpental ke belakang, sehingga
terjadi gaya impuls.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 53,3% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2012 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada
nomor 5. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah mahasiswa
menjawab salah pada soal ini dan mengalami miskonsespsi
tersebut. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa ”a”
memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg
masing masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa
“a” meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut
siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan kedua kursi
bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi tersebut
terletak pada jawaban pilihan (d) kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan
mengapa menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
dari mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 12-7 memberi
alasan karena massa beban “a” > massa beban “b”. Massa a
memang lebih besar dari b, mahasiswa mengartikan bahwa siswa a
memberikan gaya yang lebih besar dikarenakan massanya lebih
besar. Pada kasus ini yang terjadi adalah seperti yang sudah
dijelaskan pada point a. Keduanya akan saling terdorong dengan
arah yang berlawanan.
Tabel IV. 36. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi (2012).
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab(%)
a b c d e
Penjumlahan
vektor 11
Gaya yang besar
menentukan arah
gerak
0,0
Gabungan gaya
menentukan arah
gerak
{70,0}
Menghilangkan
gaya yang
bekerja
20
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vektor
[13,3]
Menghilangnya
dorongan {60,0}
Terjadinya (6,7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa
yang Menjawab(%)
a b c d e
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
Gerakan yang
menyatakan bahwa
terdapat gaya aktif
pada benda
[13,3]
Besar massa
menyebabkan
benda berhenti
bergerak
[13,3]
Berdasarkan Tabel IV.36, letak terbesar miskonsepsi pada konsep prinsip
superposisi terdapat pada sub konsep:
1. Penjumlahan vektor
Miskonsepsi yang terjadi adalah gabungan gaya menentukan arah
gerak. Masih ada 70,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan
2012 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada
pilihan (b) pada nomor 11. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah
mahasiswa menjawab salah pada soal ini dan mengalami miskonsespsi
tersebut. Soal nomor 11 berbunyi: Ada dua orang, seorang ayah dan anak
laki-laki menarik dengan kuat dua tali yang terikat pada peti seperti pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
gambar. Arah lintasan manakah (A-E) yang paling cocok dengan lintasan
peti kalau ditarik?
Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab
12-2 memberi alasan karena tidak diketahui besar F yang diberikan
ayah dan anak, maka dianggap sama. Karena di soal tidak diketahui
perbedaan massa ayah dengan anak laki-laki, maka kebanyakan
mahasiswa menganggap bahwa besarnya gaya yang diberika oleh ayah
dan anak laki-laki sama. Gaya yang akan diberikan ayah saat menarik
peti akan lebiha besar dari anaknya. Diasumsikan, ayah memiliki badan
yang lebih besar sehingga ayah akan menarik lebih kuat. Sehingga
besar gaya vektor ayah lebih besar dari anak laki-laki.
2. Menghilangkan gaya yang bekerja
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya menghilangnya dorongan.
Masih ada 60,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2012
yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
pilihan (b) pada nomor 20. Soal nomor 20 berbunyi: Jika gaya yang
bekerja pada kotak (pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan, maka
kotak akan? Letak miskonsepsi pada pilihan jawaban (b) Memiliki
kecepatan yang konstan pada periode waktu yang pendek lalu secara
pelan-pelan berhenti. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan
kode lembar jawab 12-26 memberi alasan karena setelah dihentikan,
sesaat akan bergerak konstan tetapi akan diperlambat oleh gravitasi
hingga berhenti. Mahasiswa tersebut beranggapan bahwa benda
berhenti dikarenakan gaya yang bekerja pada kotak tiba-tiba hilang
(dihentikan), sehingga kotak berhenti selain itu dikarenakan gravitasi.
Gaya gravitasi arahnya selalu ke bawah, bukan horizontal sehingga
tidak menyebabakan kotak berhenti. Dalam alasan tersebut juga
menyatakan terjadinya miskonsepsi menghilangnya dorongan. Kotak
tersebut akan berhenti dikarenakan gaya yang semula bekerja pada
kotak dihentikan sehingga gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan
arah kotak membuat kotak tersebut berhenti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Tabel IV. 37. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2012).
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
Sentuha
n benda
padat:
Pasif
6
Hanya
perantara/per
alatan yang
aktif
menyebabkan
gaya
{83,3}
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada
gaya
(6,7)
Adanya
hambatan (3,3)
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(6,7)
Impuls 8
Hanya
perantara/per
alatan yang
aktif
menyebabkan
gaya
[20,0]
Gesekan
yang
berlawan
an
19
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
[16,7] (10,0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
dengan
gerakann
ya
digunakan
Gaya yang
mengatasi
hambatan
sehingga
benda
bergerak
{60,0}
Hambatan
yang
berlawanan
dengan gaya
(3,3)
Hambata
n udara 14
Komponen
kecepatan
tidak
diuraikan
secara vektor
[16,7]
Gaya dorong
oleh “
Pukulan”
(3,3)
Hanya
perantara/per
alatan yang
aktif
menyebabkan
gaya
(3,3)
Tekanan
udara 6
Hanya
perantara/per
alatan yang
{83,3}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
aktif
menyebabkan
gaya
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada
gaya
(6,7)
Adanya
hambatan (3,3)
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(6,7)
Gravitasi 10
Percepatan
menyatakan
bertambahny
a gaya
[20,0]
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
pusat
kecepatan
[26,7]
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
[20,0]
Gravitasi 0,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
untuk massa
Pertambahan
gravitasi
sebanding
dengan
kecepatan
jatuhnya
benda
0,0
6
Hanya
perantara/per
alatan yang
aktif
menyebabkan
gaya
{83,3}
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada
gaya
(6,7)
Adanya
hambatan (3,3)
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(6,7)
14
Komponen
kecepatan
tidak
diuraikan
[16,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
secara vector
Gaya dorong
oleh “
Pukulan”
(3,3)
Hanya
perantara/per
alatan yang
aktif
menyebabkan
gaya
(3,3)
Percepat
an tidak
dipengar
uhi berat
benda
1
Benda yang
lebih berat
jatuh lebih
cepat
(6,7)
Lintasan
parabola 9
Benda yang
lebih berat
jatuh lebih
cepat
(6,7)
Menghilangn
ya dorongan {46,7}
Gaya yang
besar
menentukan
arah gerak
0,0
Gravitasi
bekerja
setelah benda
[20,0]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab(%)
a b c d e
dikenai
dorongan
Berdasarkan Tabel IV.37, letak terbesar miskonsepsi pada konsep macam-macam
gaya terdapat pada sub konsep:
1. Pasif
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 83,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2012 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 6. Jumlah ini cukup besar, hampir dari 30
mahasiswa yang diuji mengalami miskonsepsi. Soal nomor 6 berbunyi:
Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 12-17 memberi alasan setiap benda
memiliki gaya berat, w = mg, g = gravitasi. Setiap benda juga memiliki gaya
normal untuk mengimbangi gaya berat. lembar jawab 11-21 memberi alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
adanya gaya gravitasi dan gaya normal. Pada kasus ini, mahasiswa
beranggapan bahwa buku merupakan benda/peralatan yang aktif sehingga
menyebabkan gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada
buku. Hal ini menyebabkan miskonsepsi.
4. Gesekan yang berlawanan dengan gerakannya
Miskonsepsi yang terjadi adalah gaya yang mengatasi hambatan sehingga
benda bergerak. Masih ada 60,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2012 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (d) pada nomor 19. Soal nomor 19 berbunyi: Kotak besar
didorong pada lintasan lantai dengan sebuah gaya, bergerak dengan kecepatan
konstan 4,0 m/s. Apa yang kamu dapat simpulkan dari gaya yang terjadi pada
kotak? Miskonsepsi terletak pada pilihan jawaban (d) Besar gaya yang
bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan konstan harus lebih
besar daripada jumlah gaya gesek yang melawan gerakan. Alasan berikut
dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 12-26 memberi alasan
karena apabila gayanya lebih kecil dari gaya gesek maka benda tidak akan
bergerakan. Alasan yang ditulis oleh mahasiswa tersebut memang benar,
apabila gaya yang diberikan lebih kecil dari gaya gesek, maka benda masih
diam. Permasalahan pada soal ini berbeda dengan maksud dari alasan
tersebut, benda dikatakan bergerak dengan konstan apabila besar gaya yang
diberikan sama dengan besar gaya geseknya. Oleh karena itu, mahasiswa
tersebut mengalami miskonsepsi yang mengatasi hambatan sehingga benda
bergerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
2. Tekanan udara
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 83,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2012 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 6. Jumlah ini cukup besar, hampir dari 30
mahasiswa yang diuji mengalami miskonsepsi. Soal nomor 6 berbunyi:
Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 12-7 memberi alasan karena buku
memiliki massa dan bekerja searah arah gravitasi dan terdapat gaya tolak
yaitu gaya dari meja. Setiap benda juga memiliki gaya normal untuk
mengimbangi gaya berat. Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa
buku merupakan benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya
yaitu gaya gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini
menyebabkan miskonsepsi.
3. Gravitasi
Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 83,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
angakatan 2012 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 6. Jumlah ini cukup besar, hampir dari 30
mahasiswa yang diuji mengalami miskonsepsi. Soal nomor 6 berbunyi:
Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
Miskonsepsi pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 12-14 memberi alasan gaya gravitasi
pada meja akan mendapat gaya dorong ke atas oleh meja. Dari alasan yang
dikemukakan mahasiswa tersebut, sangat jelas bahwa mahasiswa tersebut
mengalami miskonsepsi. Setiap benda juga memiliki gaya normal untuk
mengimbangi gaya berat. Pada kasus ini, mahasiswa beranggapan bahwa
buku merupakan benda/peralatan yang aktif sehingga menyebabkan gaya
yaitu gaya gravitasi dan gaya normal yang bekerja pada buku. Hal ini
menyebabkan miskonsepsi.
4. Lintasan parabola
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan. Masih ada
46,7% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2012 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
9. Soal nomor 9 berbunyi: Pada gambar berikut, lintasan manakah yang
menunjukkan gerakan peluru meriam yang benar?
Alasan yang dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawaban 12-
28 memberi alasan peluru akan lurus mengikuti sumbu x dan akan turun ke
sumbu y dikarenakan gravitasi. Mahasiswa tersebut beranggapan bahwa
peluru akan beregrak lurus beberapa saat kemudian gaya dorong tersebut
berkurang akibat dipengaruhi oleh gravitasi. Letak miskonsepinya adalah
setelah peluru menerima gaya dorongan dari meriam, maka gaya gravitasi
akan langsung berpengaruh pada peregerakan peluru tersebut akn membentuk
lintasan parabola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Angkatan 2013
Tabel IV. 38. Keadaan miskonsepsi pada konsep kinematika (2013)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Kecepatan
yang dibeda-
bedakan dari
posisinya
12
Tidak dapat
mebedakan
posisi-
kecepatan
(3,3) 0,0 (6,7)
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
{50,0}
Percepatan
yang dibeda-
bedakan dari
kecepatannya
13
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
(6,7) [30,0]
Percepatan
konstan pada:
Lintasan
parabola
15
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[33,3]
Terjadinya
dorongan
yang berubah
perlahan-
lahan
[13,3]
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
(6,7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Kelajuan
yang berubah 16
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
[20,0]
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
pusat
kecepatan
[23,3]
Gaya aktif
yang bekerja
menurun.
(10,0) [23,3]
Penjumlahan
vektor
kecepatan
4
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
(3,3)
Komponen
kecepatan
tidak
diuraikan
secara vektor
[13,3]
Berdasarkan Tabel IV.38, letak terbesar miskonsepsi pada konsep kinematika
terdapat pada sub konsep:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
2. Kecepatan yang dibeda-bedakan dari posisinya
Miskonsepsi yang terjadi adalah tidak dapat mebedakan kecepatan-
percepatan. Masih ada 50,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (a) pada nomor 12. Soal nomor 12 berbunyi: Untuk
soal no 12, dua buah balok (balok A dan balok B) memiliki perbedaan
waktu 0.20 detik dari setiap balok menuju kotak bernomor(dari balok
bernomor 1 menuju balok bernomor 2) seperti pada gambar di bawah
ini, kedua balok itu bergerak ke arah kanan.
Apakah balok-balok (balok A dan balok B) itu pernah mempunyai
kecepatan yang sama? Miskonsepsi pada pilihan jawaban (a) tidak. Pilihan
jawaban ini artinya, balok-balok tersebut tidak pernah memiliki kecepatan
yang sama. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab
13-11 memberi alasan karena balok a terjadi kecepatan dipercepat sedangkan
balok b kecepatannya konstan atau beraturan. Berdasarkan gambar di atas,
alasan mahasiswa tersebut benar, yaitu balok A dipercepat sedangkan balok B
bergerak dengan kecepatan konstan, tetapi mahasiswa tersebut tidak
memperhatikan interval balok saat balok bergerak. Dikatakan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
kecepatan yang sama apabila memiliki jarak interval yang sama saat
bergerak. Hal ini terjadi pada balok 3 dan 4.
Tabel IV. 39. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum I Newton (2013)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Tanpa adanya
gaya
2
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[23,3]
Dorongan
dengan arah
melingkar
[20,0]
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
(3,3)
Gaya
Centrifugal (3,3) [23,3] [16,7]
Arah
kecepatan
yang tetap
17
Kehilangan/
menerima
dorongan
aslinya
[26,7]
Kelajuan
konstan
18 Menghilangnya
dorongan {43,3}
Dengan
menghilangkan
20
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
[33,3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
gaya yang
bekerja
yang
digunakan
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan
secara vektor
[33,3]
Menghilangnya
dorongan
[36,7]
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(3,3)
Gerakan yang
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
[33,3]
Berdasarkan Tabel IV.39, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum I
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Kelajuan konstan
Miskonsepsi yang terjadi adalah menghilangnya dorongan Masih ada
43,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2013 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
nomor 18. Soal nomor 18 berbunyi: Untuk menjawab pertanyaan nomor
(15, 16, 17 dan 18), sesuaikan jawaban anda dengan pernyataan dan
gambar berikut.
Sebuah roket, meluncur dari posisi “a” ke posisi “b” dan tidak ada gaya
yang bekerja pada roket. Pada “b” mesinnya mulai menghasilkan
dorongan secara konstan ke arah kanan sesuai lintasan “ab”. Mesin mati
pada saat roket mencapai titik “c”.
Kecepatan roket setelah dari “c” adalah? Letak miskonsepsi pada
pilihan (c) Terus menurun. Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari
salah satu mahasiswa dengan kode lembar jawab 13-7 memberi alasan
karena mesin roket mati maka kecepatan yang tadinya konstan akan
semakin berkurang. Sebetulnya alasan yang diberikan mahasiswa tersebut
benar, apabila mesin mati maka kecepatannya akan menurun. Tetapi pada
kasus ini, roket diasumsikan berada pada ruang hampa, apabila mesin roket
mati maka tidak ada gaya yang bekerja lagi pada roket sehingga
kecepatannya akan kosntan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Tabel IV. 40. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum II Newton (2013)
Sub Konsep No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Impuls gaya
3
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
(3,3) {40,0}
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
[26,7]
Gaya akhir untuk
menentukan/
menetapkan
penentuan gerak
[13,3]
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
{40,0}
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{40,0}
Adanya hambatan (3,3)
Gaya yang
konstan
secara tidak
langsung
menyatakan
15
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
[33,3]
Terjadinya
dorongan yang [13,3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Sub Konsep No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
percepatannya
konstan
berubah perlahan-
lahan
Gabungan gaya
menentukan arah
gerak
(6,7)
16
Kecepatan
sebanding dengan
gaya yang
digunakan
[20,0]
Gaya
menyebabkan
percepatan menuju
ke pusat kecepatan
[23,3]
Gaya aktif yang
bekerja menurun. (10,0)
Berdasarkan Tabel IV.40, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum II
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Impuls gaya
Ada 3 miskonsepsi terbesar, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah kehilangan/ menerima dorongan
aslinya. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (e) pada nomor 3. Soal nomor 3 berbunyi:
Gambar melukiskan sebuah bola bergerak dengan kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
konstan, dari titik "a" ke titik "b" tanpa gesekan. Ketika mencapai
titik "b", bola itu menerima "tendangan" dengan arah tendangan ke
arah titik yang tebal (lihat gambar).
Lintasan manakah yang menunjukan arah gerak bola setelah ditendang?
Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab
13-9 memberi alasan karena bola setelah ditendang akan mengalami
gerak parabola. Terjadi gaya kontak yang sangat singkat antara kaki
penendang dengan bola, sehingga gaya impuls berlaku pada peristiwa
itu. Arah bola setelah ditendang, akan sesuai dengan arah resultan
gayanya.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya. Masih ada 40,0% jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
memilih jawaban pada pilihan (d) pada nomor 7. Soal nomor 7
berbunyi: Sebuah truk besar yang mogok di jalan didorong oleh mobil
kecil yang berada di belakang.
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan
kecepatan supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada peristiwa
ini? Letak miskonsepsi terletak pada pilihan (d) mesin mobil dalam
keadaan hidup sehingga memberikan gaya dorong terhadap truk itu,
tetapi mesin truk mati sehingga tidak bisa memberikan gaya dorong
balik ke mobil, truk bergerak ke depan hanya karena terdorong oleh
mobil. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar
jawab 13-29 memberi alasan karena benda berada pada lintasan lurus
sehingga truk yang mati tidak memberikan gaya dorong balik kepada
mobil. Mahasiswa ini mengalami miskonsepsi bahwa hanya peralatan
yang aktif yang memberikan gaya. Alat yang aktif tersebut adalah
mobil yang mesinnya hidup.
c. Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 40,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2013 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
7. Soal nomor 7 berbunyi: Sebuah truk besar yang mogok di jalan
didorong oleh mobil kecil yang berada di belakang.
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan
kecepatan supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada peristiwa
ini? Letak miskonsepsi terletak pada pilihan (c) Besarnya gaya dorong
mobil ke truk itu lebih besar dari gaya balik dari truk ke mobil.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan mengapa
menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang dikutip dari mahasiswa
yang dengan kode lembar jawab 13-28 memberi alasan karena jika gaya
dorong truk = gaya dorong mobil maka truk tidak akan bergerak. Mobil
merupakan alat yang memberikan gaya aktif yang lebih besar sehingga
truk dapat terdorong, sehingga mahasiswa tersebut mengalami
miskonsepsi perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih
besar. Hal yang sebenarnya terjadi adalah mobil melakukan gaya yang
terus menerus, sehingga menyebabkan truk terdorong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Tabel IV. 41. Keadaan miskonsepsi pada konsep hukum III Newton (2013)
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Untuk
gaya
impuls
gaya
5
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
(10,0)
Massa yang lebih
besar menyatakan
gaya yang lebih
besar
{43,3}
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{43,3}
Untuk
gaya yang
diberikan
terus
menerus
7
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
{40,0}
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
{40,0}
Adanya hambatan (3,3)
Berdasarkan Tabel IV.41, letak terbesar miskonsepsi pada konsep hukum III
Newton terdapat pada sub konsep:
1. Gaya untuk impuls gaya
Ada 2 miskobsepsi terbesar, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang lebih besar. Masih ada 43,3% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2013 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada
nomor 5. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa ”a”
memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg
masing masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa
“a” meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut
siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan kedua kursi
bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi
terletak pada pilihan jawaban (d) Kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar.
Adapun alasan dari mahasiswa yang dikutip dari salah satu
mahasiswa dengan kode lembar jawab 13-14 memberi alasan
karena siswa a memiliki massa yang lebih besar sehingga gaya
yang diberikan lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
terjadinya miskonsepsi massa yang lebih besar menyatakan gaya
yang lebih besar. Yang terjadi pada gambar tersebut adalah gaya
yang lebih besar. Yang terjadi pada gambar tersebut adalah siswa
“b” memberikan gaya reaksi pada siswa “a” yang sama besarnya
dengan gaya yang diberikan siswa “a” pada siswa “b”, namun
arahnya berlawanan. Gaya reaksi ini menyebabkan siswa “a”
mengalami percepatan, tetapi karena siswa “a” lebih besar
massanya dibandingkan siswa “b”, percepatan siswa “a” jauh
lebih kecil daripada percepatan siswa “b”. Terjadinya perubahan
momentum antara sebelum bergerak (liat gambar) dengan
sesudah bergerak, dimana keduan siswa terpental ke belakang,
sehingga terjadi gaya impuls.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 43,3% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2013 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (d) pada
nomor 5. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah mahasiswa
menjawab salah pada soal ini dan mengalami miskonsespsi
tersebut. Soal nomor 5 berbunyi: Ada dua orang siswa , siswa ”a”
memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki massa 77 kg
masing masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa
“a” meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
siswa “b” dengan kakinya, sehingga menyebabkan kedua kursi
bergerak.
Apa yang terjadi pada peristiwa di atas? Miskonsepsi tersebut
terletak pada jawaban pilihan (d) kedua siswa saling memberikan
gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya yang lebih besar.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan
mengapa menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang
dikutip dari mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 13-6
memberi alasan karena siswa “a” meberikan dorongan lebih
besar, walaupun “b” juga memberi gaya. Alasan yang
dikemukakan oleh mahasiswa tersebut memperlihatkan bahwa
mengalami miskonsepsi perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Siswa a dianggap sebagai
alat yang aktif karena memiliki massa yang lebih besar sehingga
menghasilkan gaya yang lebih besar. Dalam kasus ini, yang
terjadi adalah terjadinya gaya kontak yang terjadi secara singkat,
sehingga impulsnya yaang berpengaruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
2. Untuk gaya yang diberikan terus menerus
Ada 2 miskonsepsi terbesar, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah hanya perantara/peralatan
yang aktif menyebabkan gaya. Masih ada 40,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2013 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan
(d) pada nomor 7. Soal nomor 7 berbunyi: Sebuah truk besar
yang mogok di jalan didorong oleh mobil kecil yang berada
di belakang.
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan
kecepatan supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada
peristiwa ini? Letak miskonsepsi terletak pada pilihan (d)
mesin mobil dalam keadaan hidup sehingga memberikan gaya
dorong terhadap truk itu, tetapi mesin truk mati sehingga tidak
bisa memberikan gaya dorong balik ke mobil, truk bergerak ke
depan hanya karena terdorong oleh mobil. Alasan berikut
dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 13-12
memberi alasan karena mesin mobil dalam keadaan hidup,
memberikan gaya dorong pada truk yang mesinnya mati
sehingga tidak ada gaya balik dari truk tetapi truk terus maju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
ke depan. Mahasiswa ini mengalami miskonsepsi bahwa hanya
peralatan yang aktif yang memberikan gaya. Alat yang aktif
adalah mobil yang mesinnya hidup.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar. Masih ada 40,0% jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2013 yang diuji,
masih menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan
(c) pada nomor 7. Soal nomor 7 berbunyi: Sebuah truk besar
yang mogok di jalan didorong oleh mobil kecil yang berada
di belakang.
Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan
kecepatan supaya truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada
peristiwa ini? Letak miskonsepsi terletak pada pilihan (c)
Besarnya gaya dorong mobil ke truk itu lebih besar dari gaya
balik dari truk ke mobil.
Dalam menjawab, mahasiswa juga memberikan alasan
mengapa menjawab jawaban tersebut. Adapun alasan yang
dikutip dari mahasiswa yang dengan kode lembar jawab 13-7
memberi alasan karena kecepatan truk sama dengan nol, maka
dia akan bergerak menuju ke depan ketika dia mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
dorongan dari belakang. Untuk dapat mendorong truk, maka
mobil harus menggunakan gaya yang besar sehingga menurut
mahasiswa tersebut, mobil merupakan alat yang memberikan
gaya aktif yang lebih besar sehingga truk dapat terdorong,
sehingga mahasiswa tersebut mengalami miskonsepsi
perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih
besar.
Tabel IV. 42. Keadaan miskonsepsi pada konsep prinsip superposisi
(2013)
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Penjumlahan
vektor 11
Gaya yang
besar
menentukan
arah gerak
(3,3)
Gabungan gaya
menentukan
arah gerak
{73,3}
Menghilangkan
gaya yang
bekerja
20
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
[33,3]
Komponen
kecepatan tidak [33,3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Sub Konsep No.soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
diuraikan
secara vektor
Menghilangnya
dorongan
[36,7]
Terjadinya
dorongan yang
berubah
perlahan-lahan
(3,3)
Gerakan yang
menyatakan
bahwa terdapat
gaya aktif pada
benda
[33,3]
Berdasarkan Tabel IV.42, letak terbesar miskonsepsi pada konsep prinsip
superposisi terdapat pada sub konsep:
1. Penjumlahan vektor
Miskonsepsi yang terjadi adalah Gabungan gaya menentukan
arah gerak. Masih ada 73,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (c) pada nomor 11. Jumlah ini cukup besar. Soal
nomor 11 berbunyi: Ada dua orang, seorang ayah dan anak laki-laki
menarik dengan kuat dua tali yang terikat pada peti seperti pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
gambar. Arah lintasan manakah (A-E) yang paling cocok dengan
lintasan peti kalau ditarik?
Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode lembar jawab
13-7 memberi alasan karena gaya yang diberikan sama besar oleh
kedua orang tersebut. Karena di soal tidak diketahui perbedaan massa
ayah dengan anak laki-laki, maka kebanyakan mahasiswa
menganggap bahwa besarnya gaya yang diberika oleh ayah dan anak
laki-laki sama. Gaya yang akan diberikan ayah saat menarik peti akan
lebiha besar dari anaknya. Ayah memiliki badan yang lebih besar
sehingga ayah akan menarik lebih kuat. Sehingga besar gaya vektor
ayah lebih besar dari anak laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Tabel IV. 43. Keadaan miskonsepsi pada macam-macam gaya (2013)
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
Sentuha
n benda
padat:
Pasif
6
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
[36,7]
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada gaya
[26,7]
Adanya
hambatan [30,0]
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(3,3)
Impuls 8
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
(10,0)
Gesekan
yang
berlawan
an
dengan
gerakann
ya
19
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang
digunakan
[33,3]
Gaya yang
mengatasi
hambatan
(6,7) {53,3}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
sehingga
benda bergerak
Hambatan
yang
berlawanan
dengan gaya
0,0
Hambata
n udara 14
Komponen
kecepatan
tidak diuraikan
secara vektor
{43,3}
Gaya dorong
oleh “
Pukulan”
(3,3)
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
(3,3)
Tekanan
udara 6
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
[36,7]
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada gaya
[26,7]
Adanya [30,0]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
hambatan
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(3,3)
Garvitasi
10
Percepatan
menyatakan
bertambahnya
gaya
{53,3}
Gaya
menyebabkan
percepatan
menuju ke
pusat
kecepatan
(6,7)
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(10,0)
Gravitasi
untuk massa (3,3)
Pertambahan
gravitasi
sebanding
dengan
kecepatan
jatuhnya benda
(3,3)
6
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
[36,7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
menyebabkan
gaya
Tidak ada
gerak
menyatakan
tidak ada gaya
[26,7]
Adanya
hambatan [30,0]
Adanya
tekanan udara
dan gravitasi
(3,3)
14
Komponen
kecepatan
tidak diuraikan
secara vektor
{43,3}
Gaya dorong
oleh “
Pukulan”
(3,3)
Hanya
perantara/peral
atan yang aktif
menyebabkan
gaya
(3,3)
Percepat
an tidak
dipengar
uhi berat
benda
1
Benda yang
lebih berat
jatuh lebih
cepat
0,0
Lintasan 9 Menghilangny {63,3}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Sub
Konsep
No.
soal Mis
Persentase Jumlah Mahasiswa yang
Menjawab (%)
a b c d e
parabola a dorongan
Gaya yang
besar
menentukan
arah gerak
(3,3)
Gravitasi
bekerja setelah
benda dikenai
dorongan
(3,3)
Berdasarkan Tabel IV.43, letak terbesar miskonsepsi pada konsep macam-
macam gaya terdapat pada sub konsep:
1. Gesekan yang berlawanan dengan gerakannya
Miskonsepsi yang terjadi adalah gaya yang mengatasi hambatan sehingga
benda bergerak. Masih ada 53,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (d) pada nomor 19. Jumlah ini berarti, lebih dari setengah
mahasiswa menjawab salah pada soal ini dan mengalami miskonsespsi
tersebut. Soal nomor 19 berbunyi: Kotak besar didorong pada lintasan lantai
dengan sebuah gaya, bergerak dengan kecepatan konstan 4,0 m/s. Apa yang
kamu dapat simpulkan dari gaya yang terjadi pada kotak? Miskonsepsi pada
pilihan jawaban (d) besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak
dengan kecepatan konstan harus lebih besar daripada jumlah gaya gesek
yang melawan gerakan. Alasan berikut dikutip dari mahasiswa dengan kode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
lembar jawab 13-28 memberi alasan karena apabila gaya gesek > dari gaya
yang diberikan, maka kotak tidak akan mengalami pergerseran. Alasan yang
ditulis oleh mahasiswa tersebut memang benar, apabila gaya yang diberikan
lebih kecil dari gaya gesek, maka benda masih diam. Permasalahan pada
soal ini berbeda dengan maksud dari alasan tersebut, benda dikatakan
bergerak dengan konstan apabila besar gaya yang diberikan sama dengan
besar gaya geseknya. Oleh karena itu, mahasiswa tersebut mengalami
miskonsepsi gaya yang mengatasi hambatan sehingga benda bergerak.
2. Hambatan udara
Miskonsepsi yang terjadi adalah komponen kecepatan tidak diuraikan
secara vektor. Masih ada 43,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih jawaban
pada pilihan (b) pada nomor 14. Soal nomor 14 berbunyi: Sebuah bola golf
dipukul kemudian diamati ketika melintas di udara seperti gambaran di
bawah ini.
Gaya apakah yang terjadi pada bola golf selama berada di udara?
1. Gaya gravitasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
2. Gaya pukulan.
3. Gaya gesek udara.
Miskonsepsi terletak pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut dikutip
dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 13-28 memberi alasan karena
dengan pukulan menyebabkan gerak melingkar dan adanya gaya gravitasi
yang menyebabkan bola kembali ke tanah. Pukulan tersebut tidak
menyebabkan gerak melingkar namun gaya tersebut memberikan kecepatan
awal pada bola golf tersebut sehingga bola bergerak. Sedangkan bola
bergerak dengan lintasan peluru dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga
bola kembali ke tanah.
3. Gravitasi
Ada dua miskonsepsi yang memiliki jumlah prosentase paling besar, yaitu:
a. Miskonsepsi yang terjadi adalah percepatan menyatakan bertambahnya
gaya. Masih ada 53,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (b) pada nomor 10. Soal nomor 10 berbunyi:
Sebuah batu jatuh dari atap gedung berlantai satu ke permukaan tanah,
maka yang akan terjadi? Miskonsepsi pada pilihan jawaban (b)
Kecepatan batu itu bertambah pada saat jatuh karena semakin dekat ke
tanah semakin besar gaya gravitasinya. Alasan ini dikutip dari
mahasiswa dengan kode lembar jawab 13-11 memberi alasan semakin
dekat benda dengan permukaan tanah, semakin cepat benda tersebut
jatuh. Alasan yang disampaikan oleh mahasiswa ini benar, apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
kasus dalam soal ini, batu jatuh pada ketinggian yang sangat jauh dari
bumi, misalnya 1000 meter di atas tanah, maka semakin dekat dengan
tanah kecepatannya semakin besar yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Tetapi dalam soal ini, batu jatuh dari atap gedung berlantai
sati ke permukaan tanah, sehingga besarnya gaya gravitasi yang bekerja
tetap sama. Oleh karena itu mahasiswa tersebut mengalami miskonsepsi
tentang percepatan menyatakan bertambahnya gaya.
b. Miskonsepsi yang terjadi adalah komponen kecepatan tidak diuraikan
secara vektor. Masih ada 43,3% jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa
angakatan 2013 yang diuji, masih menjawab salah dengan memilih
jawaban pada pilihan (b) pada nomor 14. Soal nomor 14 berbunyi:
Sebuah bola golf dipukul kemudian diamati ketika melintas di udara
seperti gambaran di bawah ini.
Gaya apakah yang terjadi pada bola golf selama berada di udara?
1. Gaya gravitasi.
2. Gaya pukulan.
3. Gaya gesek udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Miskonsepsi terletak pada pilihan (b) 1 dan 2. Alasan berikut dikutip
dari mahasiswa dengan kode lembar jawab 13-15 memberi alasan karena
gravitasi mempengaruhi benda jatuh, pukulan menghasilkan dorongan.
Alasan yang dikemukakan oleh mahasiswa tersebut benar, tetapi bola pada
gambar membentuk lintasan parabola, pukulan tersebut tidak menyebabkan
gerak parabola namun gaya tersebut memberikan kecepatan awal pada bola
golf tersebut sehingga bola bergerak. Sedangkan bola bergerak dengan
lintasan parabola dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gesek udara
sehingga kecepatan bola menurun dan bola kembali ke tanah.
4. Lintasan parabola
Miskonsepsi yang terjadi menghilangnya dorongan. Masih ada 63,3%
jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa angakatan 2013 yang diuji, masih
menjawab salah dengan memilih jawaban pada pilihan (c) pada nomor 9.
Soal nomor 9 berbunyi: Pada gambar berikut, lintasan manakah yang
menunjukkan gerakan peluru meriam yang benar?
Alasan ini dikutip dari salah satu mahasiswa dengan kode lembar
jawab 13-28 memberi alasan karena pada saat meriam dinyalakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
menimbulkan gaya dorong yang kemudian akan terjatuh pelurunya
karena adanya gaya gravitasi. Alasan yang dikemukakan benar, namun
mahasiswa ini salah dalam memilih lintasan peluru. Lintasan peluru
berbentuk parabola, yaitu seperti pada pilihan B.
4. Miskonsepsi Secara Keseluruhan
Setelah dianalisis miskonsepsi untuk setiap masing-masing angkatan
yang dijabarkan berdasarkan konsep dan alasan mahasiswa menjawab
pertanyaan. Selanjutnya dianalisis miskonsepsi secara keseluruhan semua
angkatan untuk jumlah miskonsepsi terbesar, yang disajikan dalam tabel di
bawah ini:
1. Kinematika
Tabel IV. 44. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep kinematika untuk semua
angkatan
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang menjawab
(%)
2009 2010 2011 2012 2013
Kecepatan
yang dibeda-
bedakan dari
posisinya
Tidak dapat
mebedakan
kecepatan-
percepatan
12(a) 46,7 - - - 50,0
Lintasan
parabola
Terjadinya
dorongan yang
15(d) 40,0 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
berubah
perlahan-lahan
Kelajuan yang
berubah
Kecepatan
sebanding
dengan gaya
yang digunakan
16(a) - 40,0 - - -
Berdasarkan Tabel IV.44, miskonsepsi terbesar terdapat pada angkatan
2013 untuk sub konsep kecepatan yang dibeda-bedakan dari posisinya,
dengan miskonsepsi tidak dapat mebedakan kecepatan-percepatan dan nomor
soal 12. Sebanyak 50,0 % jumlah mahasiswa dari 30 mahasiswa mengalami
miskonsepsi tersebut.
2. Hukum I Newton
Tabel IV. 45. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep hukum I Newton untuk semua
angkatan
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab (%)
2009 2010 2011 2012 2013
Tanpa adanya
gaya
Dorongan dengan
arah melingkar
2(a) - 40,0 - - -
Arah kecepatan
yang tetap
Menghilangnya
dorongan
17(c) 53,3 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Kelajuan
konstan
Menghilangnya
dorongan
18(c) - 40,0 - - 43,3
Dengan
menghilangkan
gaya yang
bekerja
Gaya yang
mengatasi
hambatan
sehingga benda
bergerak
19(d) 40,0 - - - 53,3
Berdasarkan Tabel IV.45, ada 2 Miskonsepsi terbesar terdapat pada
angkatan 2013 yaitu pada sub konsep kelajuan konstan, dengan miskonsepsi
menghilangnya dorongan pada nomor 18 dengan 43,3% dari jumlah
mahasiswa serta pada sub konsep dengan menghilangkan gaya yang bekerja,
miskonsepsinya adalah gaya yang mengatasi hambatan sehingga benda
bergerak pada nomor soal 19, sebanyak 53,3 % jumlah mahasiswa dari 30
mahasiswa mengalami miskonsepsi tersebut.
3. Hukum II Newton
Tabel IV. 46. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep hukum II Newton untuk
semua angkatan
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
Impuls gaya Gaya akhir untuk 3(a) - 40,0 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
menentukan/
menetapkan
penentuan gerak
Impuls gaya
Kehilangan/
menerima
dorongan aslinya
3(e) - - - - 40,0
Impuls gaya
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
7(c) 46,7 - 73,3 - 40,0
Impuls gaya
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
7(d) - - 40,0 - -
Gaya yang
konstan
secara tidak
langsung
menyatakan
Terjadinya
dorongan yang
berubah perlahan-
lahan
15(d) 40,0 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
percepatannya
konstan
Gaya yang
konstan
secara tidak
langsung
menyatakan
percepatannya
konstan
Kecepatan
sebanding dengan
gaya yang
digunakan
16(a) - 40,0 - - -
Berdasarkan Tabel IV.46, ada 2 miskonsepsi terbesar terdapat pada angkatan
2011, keduanya terdapat pada sub konsep impuls gaya. Miskonsepsinya adalah
perantara/peralatan yang aktif menghasilkan gaya yang lebih besar pada nomor 7
dengan 73,3% dari 30 mahasiswa. Jumlah miskonsepsi ini cukup besar.
Miskonsepsi yang kedua adalah hanya perantara/peralatan yang aktif
menyebabkan gaya pada nomor soal 7, sebanyak 40 % dari jumlah mahasiswa
dari 30 mahasiswa mengalami miskonsepsi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
4. Hukum III Newton
Tabel IV. 47. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep hukum III Newton untuk
semua angkatan
Sub
Konsep
Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
Untuk
gaya
impuls
gaya
Massa yang lebih besar
menyatakan gaya yang
lebih besar
5(d) 63,3 60,0 70,0 53,3 43,3
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
5(d) 63,3 60,0 70,0 53,3 43,3
Untuk
gaya yang
diberikan
terus
menerus
Perantara/peralatan
yang aktif
menghasilkan gaya
yang lebih besar
7(c) 46,7 - 73,3 - 40,0
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan gaya
7(d) - - - - 40,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Berdasarkan Tabel IV.47, untuk konsep hukum 3 Newton, miskonsepsi
yang terjadi merata pada semua angkatan. Dikatakan merata karena semua
angkatan mengalami miskonsepsi pada nomor 5 dan 7 dengan jumlah yang
cukup besar. Angkatan 2010 dan 2012 hanya mengalami miskonsepsi pada
nomor 5 saja tetapi jumlah mahasiswa yang mengalami miskonsepsi juga
cukup besar yaitu lebih dari setengah dari 30 mahasiswa setiap angkatan.
Untuk soal nomor 5, semua angkatan mengalami miskonsepsi dengan jumlah
mahasiswa yang mengalami miskonsepsi lebih dari setengah jumlah
mahasiswa.
5. Prinsip superposisi
Tabel IV. 48. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep prinsip superposisi untuk
semua angkatan
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
Penjumlahan
vektor
Gabungan
gaya
menentukan
arah gerak
11(c) 73,3 60,0 76,7 70,0 73,3
Menghilangkan
gaya yang
Gaya yang
mengatasi
19(d) 40,0 - - 60,0 63,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
bekerja hambatan
sehingga
benda
bergerak
Berdasarkan Tabel IV.48, ada 2 miskonsepsi terbesar terdapat pada
angkatan 2013 yaitu pada sub konsep penjumlahan vektor, dengan
miskonsepsi gabungan gaya menentukan arah gerak pada nomor 11 dengan
73,3% dari jumlah mahasiswa serta pada sub konsep menghilangkan gaya
yang bekerja dengan miskonsepsinya adalah gaya yang mengatasi hambatan
sehingga benda bergerak pada nomor soal 19, sebanyak 63,3 % jumlah
mahasiswa dari 30 mahasiswa mengalami miskonsepsi tersebut. Untuk soal
nomor 11, semua angkatan mengalami miskonsepsi dengan jumlah
mahasiswa yang mengalami miskonsepsi lebih dari setengah jumlah
mahasiswa.
6. Macam-macam gaya
Tabel IV. 49. Jumlah miskonsepsi terbesar konsep macam-macam gaya untuk
semua angkatan
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
Pasif Hanya 6(b) 80,0 46,7 63,3 83,3 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
Adanya hambatan 6(a) - 40,0 - - -
Gesekan
yang
berlawanan
dengan
gerakannya
Menghilangnya
dorongan
20(b) 50,0 50,0 46,7 - -
Hambatan
udara
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vector
14(b) - - - - 43,3
Tekanan
udara
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
6(b) 80,0 46,7 63,3 83,3
Adanya hambatan 6(a) 40,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Sub Konsep Miskonepsi
No.
Soal
Jumlah mahasiswa yang
menjawab(%)
2009 2010 2011 2012 2013
Gravitasi
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
6(b) 80,0 63,3 83,3
Adanya hambatan 6(a) - 40,0 - - -
Hanya
perantara/peralatan
yang aktif
menyebabkan
gaya
10(b) 40,0 - - - 53,3
Komponen
kecepatan tidak
diuraikan secara
vector
14(b) - - - - 43,3
Lintasan
parabola
Menghilangnya
dorongan
9(c) 53,3 - 40,0 46,7 63,3
Berdasarkan Tabel IV.49, pada konsep macam-macam gaya,
miskonsepsi terbesar terdapat pada angkatan 2009. Ada 6 macam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
miskonsepsi yang dialami oleh angkatan 2009. Sedangkan soal nomor 6
adalah soal yang paling banyak mahasiswa mengalami miskonsepsi.
Dari kondisi di atas, bisa dikatakan bahwa:
1. Pada angkatan 2013, ada 3 konsep dimana mahasiswa angkatan 2013
mengalami miskonsepsi terbanyak di antara angkatan yang lain, yaitu
pada konsep kinematika, hukum I Newton, dan prinsip superposisi.
Sedangkan untuk angkatan yang lain, mahasiswa angkatan 2009
mengalami miskonsepsi terbanyak pada konsep macam-macam gaya dan
mahasiswa angkatan 2011 pada konsep hukum 2 Newton. Untuk
mahasiswa angkatan 2010 dan 2012 mengalami miskonsepi yang lebih
sedikit dibandingkan angkatan yang lain.
2. Miskonsepsi yang sering muncul, yaitu:
a) Berdasarkan konsep, ada 2 konsep dimana semua angkatan
mengalami miskonsepsi, yaitu:
Hukum 3 Newton, yaitu pada sub konsep untuk gaya impuls
gaya dengan miskonsepsi massa yang lebih besar menyatakan
gaya yang lebih besar dan perantara/peralatan yang aktif
menghasilkan gaya yang lebih besar.
Prinsip superposisi, yaitu pada sub konsep penjumlahan
vektor dengan miskonsepsi gabungan gaya menentukan arah
gerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
3. Berdasarkan soal, ada 3 soal yang banyak mahasiswa yang mengalami
miskonsepsi saat menjawab soal tersebut, yaitu pada soal nomor 5, 6, dan
11
A. Implikasi
Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkungan
pendidikan maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam
bidang pendidikan dan juga penelitian-penelitian selanjutnya, sehingga
implikasinya adalah sebagai berikut :
Dari hasil penelitian tentang pemahaman dan miskonsepsi konsep
gaya pada calon guru fisika di Universitas Sanata Dharma, dengan subjek
penelitian adalah mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Fisika dari angkatan
2009 sampai 2013, menunjukan bahwa tingkat pemahaman konsep gaya
masih cukup rendah. Kualifikasi tertinggi dari hasil penelitian ini adalah
cukup, pada angkatan 2009 dan 2010 untuk konsep macam-macam gaya
sedangkan yang lainnya masih dalam taraf kualifikasi sangat kurang sampai
kurang. Meskipun demikian, tingkat pemahaman untuk angkatan 2013
sampai 2009 meningkat, dilihat pada Grafik.1. sedangkan untuk miskonsepsi,
miskonsepsi yang terjadi untuk angkatan 2009-2013 cukup merata, tetapi
angkatan 2013 mengalami miskonsepsi terbanyak.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, adanya keterkaitan dengan
perilaku belajar yang sudah tertanam dari dulu dalam belajar fisika, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
belajar fisika lebih sering belajar rumus-rumusnya saja daripada memahami
konsep. Untuk itu perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan, di
antaranya sebagai berikut :
1. Mengubah cara belajar, yang mulanya menghafal rumus menjadi
memahami konsep dengan baik sehingga tidak terjadi miskonsepsi.
2. Soal-soal yang diberikan tidak hanya soal hitung-hitungan saja, tetapi
lebih banyak diberi soal konseptual tanpa ada rumus. Hal ini
memungkinkan mahasiswa lebih memahami konsep.
3. Dengan memberikan lebih banyak tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemahaman konsep.
Penelitian ini lebih untuk melihat pemahaman dan miskonsepsi yang
terjadi, sehingga untuk penelitian selanjutnya bisa dilanjutkan dengan
cakupan yang lebih luas, misalnya ditambah metode wawancara,
membandingkan antara jenjang pendidikan ( SMP,SMA, dan perkuliahan),
atau membandingkan antara mahasiswa-mahasiswa pendidikan fisika dari
berbagai universitas di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksaan penelitian dan analisis data dari hasil penelitian
yang berjudul “Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya yang Terjadi pada
Calon Guru Fisika di Universitas Sanata Dharma” dapat disimpulkan bahwa:
a. Tingkat Pemahaman
Secara keseluruhan tingkat pemahaman mahasiswa tentang konsep
gaya dari semester 1 sampai semester 9 yaitu angkatan 2013 sampai 2009
mengalami peningkatan, yang artinya semakin baik tingkat
pemahamannya. Sedangkan tingkat Pemahaman konsep macam-macam
gaya paling baik di antara konsep yang lain, sedangkan untuk tingkat
pemahaman yang paling rendah, terdapat pada konsep prinsip superposisi.
b. Miskonsepsi
1) Miskonsepsi yang dialami para calon guru fisika dari angakatan 2013
sampai 2009 cukup merata tetapi angkatan yang mengalami
miskonsepsi terbanyak adalah angkatan 2013.
2) Pada angkatan 2013, ada 3 konsep yang mengalami miskonsepsi
terbanyak di antara angkatan yang lain, yaitu pada konsep kinematika,
hukum 1 Newton, dan prinsip superposisi.
3) Miskonsepsi yang sering muncul, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Berdasarkan konsep, ada 2 konsep dimana semua angkatan
mengalami miskonsepsi, yaitu:
Hukum 3 Newton, yaitu pada sub konsep gaya untuk impuls gaya
dengan miskonsepsi massa yang lebih besar menyatakan gaya
yang lebih besar dan perantara/peralatan yang aktif menghasilkan
gaya yang lebih besar.
Prinsip superposisi, yaitu pada sub konsep penjumlahan vektor
dengan miskonsepsi gabungan gaya menentukan arah gerak.
B. Saran
Pada bagian akhir penulisan skripsi ini, penulis memberikan beberapa saran
agar penelitian mendatang lebih baik, yaitu :
1. Untuk para mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas
Sanata Dharma, sebaiknya lebih belajar untuk memahami konsep dalam
fisika itu sendiri, segala proses fisikanya dan mampu mengkaitkan antara
konsep yang satu dengan konsep yang lain dalam fisika sehingga para
mahasiswa tidak hanya menghafal rumus fisika saja.
2. Dari hasil penelitian, bisa dilihat tingkat pemahaman mahasiswa Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma tentang konsep gaya
berada pada kriteria sangat kurang sampai kurang, sedangkan untuk
miskonsepsinya juga banyak mahasiswa yang mengalami miskonsepsi.
Oleh karena itu, dalam pengajaran fisika lebih menekankan pada
pemahaman konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
3. Memberikan soal-soal yang lebih variatif, tidak hanya soal hitung-
hitungan fisika yang menggunakan rumus untuk menyelesaikannya atau
soal-soal fisika hafalan saja, tetapi diberikan soal-soal yang lebih
memahami konsep fisika itu sendiri. Mahasiswa dituntut untuk
menjelaskan suatu konsep fisika atau menghubungkan dengan konsep
lain.
4. Untuk penelitian selanjutnya, harus lebih memperhatikan terjemahan soal
dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang lebih mudah dimengerti
oleh mahasiswa yaitu dengan kata-kata yang mudah serta tidak ada kata
yang hilang. Selanjutnya bisa ditambah dengan metode wawancara
dengan mewawancarai mahasiswa yang mengalami miskonsepsi
sehingga peneliti bisa lebih mengetahui alasan dan sebab mengapa
mahasiswa mengalami miskonsepsi tersebut. Selain itu hasil dari
penelitian bisa dibandingkan antara beberapa jenjang pendidikan, yaitu
dari SMP, SMA, dan perkuliahan. Hal tersebut dikarenakan dari jenjang
SMP sudah diajarkan tentang konsep gaya. dari perbandingan tersebut
bisa dilihat apakah tingkat pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep
gaya semakin tinggi atau maenurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
DAFTAR PUSTAKA
Amaliayanti. 2013. Pemahaman Siswa Dalam Proses Belajar. Dalam
http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/penelitian/. Diunduh 15 July
2013.
Berg, E. v. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen
Satya Wacana.
Dahar, R. W. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X Semester 2. Jakarta:
Erlangga.
Haliday, Resnick. 1985. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hestenes David, dkk. 1992. Force Concept Inventory. The Physics Teacher. Vol
30. Th 1992. Hal 141-158.
Horton, C. (2004). Student Alternative Conceptions in Chemistry. Arizona State
University, Arizona .
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Kartika, Budi. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi
yang Terjadi. Widya Dharma. Th 2008. Hal 113 – 130.
Lasantha. 2013. Pemahaman Siswa Dalam Proses Belajar. Dalam
http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/penelitian/. Diunduh 15 Juli
2013.
Lubis, I. S. 2009. Tingkatan Pemahaman Mahasiswa Pada Konsep Fisika. Jurnal
Media Infotama , 4, th 2009, hal 14-22.
NN1. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher.
Purwanto, N. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Soedojo, Peter. 2004. Fisika Dasar. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sumadji, dkk. 1980. Energi, Gelombang, dan Medan. Jilid I. Depdikbud.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.
Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Taufiq, M. 2012. Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika pada
Konsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning
Cycle) 5E. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia , 2, th 2012, hal 198-203.
Tayubi, Y. R. 2005. Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika
Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Jurnal Mimbar
Pendidikan , XXIV, th 2005, hal 4-9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Lampiran 1. Soal
1. Dua buah bola (A dan B) terbuat dari logam dengan ukuran yang sama, tetapi
bola A massanya 2x lipat lebih besar dari bola B. Pada waktu yang sama
kedua bola itu dijatuhkan dari lantai dua sebuah gedung. Waktu yang
dibutuhkan bola untuk mencapai tanah adalah?
a. Waktu yang dibutuhkan bola A setengah lebih lama dibandingkan bola B.
b. Waktu yang dibutuhkan bola B setengah lebih lama dibandingkan bola A.
c. Waktu yang dibutuhkan kedua bola sama.
d. Waktu yang dibutuhkan bola A untuk mencapai tanah lebih lama.
e. Waktu yang dibutuhkan bola B untuk mencapai tanah lebih lama.
2. Sebuah bola yang memiliki massa, terpasang pada tali dan diayunkan secara
melingkar pada bidang horizontal seperti yang terlihat pada gambar.Pada
titiky ang ditunjukkan dalam gambar, tali yang mengikat bola tiba-tiba putus.
Jikaperistiwa inidiamatisecara langsung dari atas, yang menunjukkan lintasan
bola setelah tali putus adalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Gunakanpernyataandan gambardi bawah ini untukmenjawab soal nomor 3
dan 4.
Gambar melukiskan sebuahbola bergerak dengan kecepatan konstan, dari
titik"a" ke titik"b" tanpa gesekan. Ketika mencapai titik"b", bola itu
menerima"tendangan" dengan arah tendangan yaitu ke arah uyang
ditunjukkan tanda panah dengan cetak tebal (lihat gambar).
3. Lintasan manakah yang menunjukan arah gerak bola setelah ditendang?
4. Bagaimanakah kecepatan bola setelah "ditendang"?
a. Sama dengan kecepatan awal (vo) bola sebelum ditendang
b. Sama dengan kecepatan (v) bola setelah ditendang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
c. Sama dengan penjumlahan kecepatan awal (vo) bola sebelum ditendang
dengan kecepatan bola (v) setelah ditendang
d. Lebih besar dari kecepatan awal (vo) bola sebelum ditendang atau
kecepatan (v) bola setelah ditendang.
e. Lebih kecil daripada penjumlahan kecepatan awal (vo) bola sebelum
ditendang dengan kecepatan (v) bola setelah ditendang.
Ada dua orang siswa , siswa ”a” memiliki massa 95 kg, dan siswa “b” memiliki
massa 77 kg masing-masing duduk di atas kursi dan saling berhadapan. Siswa “a”
meletakkan kakinya pada lutut siswa “b”, seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini. Siswa “a” tiba- tiba mendorong lutut siswa “b” dengan kakinya,
sehingga menyebabkan kedua kursi bergerak.
5. Apa yang terjadi pada peristiwa di atas?
a. Tidak ada gaya yang diberikan oleh kedua siswa.
b. Siswa “a” mendorong siswa “b”, tetapi siswa “b” tidak memberikan gaya
apapun pada siswa “a”.
c. Kedua siswa saling memberikan gaya, tetapi siswa “b” memberikan gaya
yang lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
d. Kedua siswa saling memberikan gaya, tetapi siswa “a” memberikan gaya
yang lebih besar.
e. Kedua siswa saling memberikan gaya yang sama besarnya.
6. Sebuah buku berada di atas meja. Gaya apa saja yang bekerja pada buku?
1) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi
2) Gaya ke atas oleh meja
3) Gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan udara
4) Gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan udara
a. 1 saja
b. 1 dan 2
c. 1, 2 dan 3
d. 1, 2 dan 4
e. Tidak ada satu pun gaya, selama buku berada di atas meja tidak ada gaya
yang bekerja.
Pernyataan dan gambar di bawah ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan nomor 7.
Sebuah truk besar yang mogok di jalan didorong oleh mobil kecil yang berada
di belakang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
7. Saat mobil yang sedang mendorong truk itu menambahkan kecepatan supaya
truk dapat meluncur, apa yang terjadi pada peristiwa ini?
a. Besarnya gaya dorong mobil ke truk itu sama dengan besarnya gaya
dorong balik dari truk ke mobil.
b. Besarnya gaya dorong mobil ke truk itu lebih kecil daripada gaya dorong
balik dari truk ke mobil
c. Besarnya gaya dorong mobil ke truk itu lebih besar dari gaya balik dari
truk ke mobil
d. Mesin mobil dalam keadaan hidup sehingga memberikan gaya dorong
terhadap truk itu, tetapi mesin truk mati sehingga tidak bisa memberikan
gaya dorong balik ke mobil, truk bergerak ke depan hanya karena
terdorong oleh mobil.
e. Baik mobil maupun truk tidak saling memberi gaya satu sama lain, truk
bergerak ke depan hanya karena berada pada arah mobil.
8. Ketika bola karet dijatuhkan ke lantai, maka bola akan terpantul kembali
karena?
a. Energi yang tersimpan dalam bola kekal
b. Momentum bola kekal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
c. Lantai memberikan gaya pada bola itu sehingga menyebabkan bola itu
terpantul ke atas
d. Pada lantai bola itu tetap bergerak
e. Tidak ada satupun jawaban yang benar
9. Pada gambar berikut, lintasan manakah yang menunjukkan gerakan peluru
meriam yang benar?
10. Sebuah batu jatuh dari atap gedung berlantai satu ke permukaan tanah, maka
yang akan terjadi?
a. Batu itu mencapai kecepatan maximun segera setelah dilepaskan dan
kemudian jatuh dengan kecepatan konstan (yang sama).
b. Kecepatan batu itu bertambah pada saat jatuh karena semakin dekat ke
tanah semakin besar gaya gravitasinya.
c. Kecepatan batu itu bertambah karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi
yang konstan.
d. Batu itu jatuh ke tanah karena secara alamiah semua benda jatuh ke
tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
e. Batu itu jatuh karena dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan tekanan udara
yang mendorongnya ke bawah.
11. Ada dua orang, seorang ayah dan anak laki-lakimenarik dengan kuat dua tali
yang terikat pada peti seperti pada gambar. Arah lintasan manakah (A-E)
yang paling cocok dengan lintasan peti kalau ditarik?
Untuk soal no 12, dua buah balok (balok A dan balok B) memiliki
perbedaan waktu 0.20 detik dari setiap balok menuju kotak
bernomor(dari balok bernomor 1 menuju balok bernomor 2) seperti
pada gambar di bawah ini, kedua balok itu bergerak ke arah kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
12. Apakah balok-balok (balok A dan balok B) itu pernah mempunyai kecepatan
yang sama?
a. Tidak.
b. Ya, pada nomor 2.
c. Ya, pada nomor 5.
d. Ya, pada nomor 2 dan 5.
e. Ya, selama interval nomor 3 ke nomor 4.
Alasan:
Posisi 2 balok (balok a dan balok b) pada interval waktu yang sama
berturut-turut, diwakili oleh kotak bernomor yang ditunjukan pada
diagram di bawah ini. Balok-balok bergerak pada arah kanan.
13. Hubungan percepatan pada balok adalah sebagai berikut:
a. Percepatan a > percepatan b.
b. Percepatan a = percepatan b > 0.
c. Percepatan b > percepatan a.
d. Percepatan a = percepatan b = 0.
e. Tidak ada jawaban yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
14. Sebuah bola golf dipukul kemudian diamati ketika melintas di udara seperti
gambaran di bawah ini.
Gaya apakah yang terjadi pada bola golf selama berada di udara?
4. Gaya gravitasi.
5. Gaya pukulan.
6. Gaya gesek udara.
a. 1
b. 1 dan 2
c. 1, 2 dan 3
d. 1 dan 3
e. 2 dan 3
Untuk menjawab pertanyaan nomor (15, 16, 17 dan 18), sesuaikan jawaban
anda dengan pernyataan dan gambar berikut.
Sebuah roket, mula-mula bergerak dari posisi “a” ke posisi “b” dengan
kecepatan konstan. Pada posisi “b” mesin roket hidup/mulai mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
menghasilkan dorongan secara konstan kemudian mesin mati pada saat roket
mencapai titik “c”.
15. Lintasan manakah yang paling tepat menggambarkan lintasan roket “b” dan
“c”?
16. Ketika roket bergerak dari “b” ke posisi “c”, maka kelajuan roket adalah
a. Konstan
b. Terus meningkat
c. Terus menurun
d. Meningkat untuk sementara waktu lalu konstan
e. Konstan untuk sementara dan selanjutnya menurun
17. Pada posisi “c” mesin roket mati. Lintasan manakah yang akan dilalui roket
setelah dari posisi “c”?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
18. Kecepatan roket setelah dari “c” adalah?
a. Konstan
b. Terus meningkat
c. Terus menurun
d. Meningkat untuk sementara waktu lalu konstan
e. Konstan untuk sementara waktu dan selanjutnya menurun
19. Kotak besar didorong pada lintasan lantai dengan sebuah gaya, bergerak
dengan kecepatan konstan 4,0 m/s. Apa yang kamu dapat simpulkan dari
gaya yang terjadi pada kotak?
a. Jika gaya yang diberikan besarnya dua kali semula maka kecepatan
konstan dari kotak akan meningkat menjadi 8.0 m/s.
b. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan
konstan harus lebih besar daripada beratnya.
c. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan
konstan harus sama dengan gaya gesek yang melawan gerakan.
d. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan
konstan haruslebih besar daripada jumlah gaya gesek yang melawan
gerakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
e. Sebuah gaya yang bekerja membuat kotak bergerak, tetapi gaya gesek
bukanlah gaya yang melawan gerakan.
20. Jika gaya yang bekerja pada kotak (pada soal nomor 19) tiba-tiba dihentikan,
maka kotak akan?
a. Segera berhenti
b. Memiliki kecepatan yang konstan pada periode waktu yang pendek
lalusecara pelan-pelan berhenti.
c. Dengan seketika melambat dan akhirnya berhenti.
d. Diteruskan pada kecepatan yang konstan.
e. Meningkat kecepatannya dalam periode waktu yang pendek, kemudian
perlahan-perlahan berhenti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Lampiran 2. Lembar Jawab
Kode: 01
Lembar Jawab
Nama :
Jenis Kelamin :
Petunjuk : Lingkari Jawaban yang Menurut Anda Benar !
No. Pilihan Jawaban Alasan
1. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
2. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
3. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
4. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
5. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
6. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
7. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
8. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
9. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
10. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
11. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
12. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
13. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
.............................................................................................
14. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
15. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
16. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
17. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
18. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
19. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
20. a b c d e .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Lampiran 3. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Lampiran 4. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Lampiran 5. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Lampiran 6. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Lampiran 7. Contoh hasil jawaban mahasiswa angkatan 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Lampiran 8. Contoh analisis nilai benar melalui excel untuk angkatan 2009 –
2013
1. Angkatan 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
2. Angkatan 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
3. Angkatan 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
4. Angkatan 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
5. Angkatan 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
Lampiran 9. Contoh analisis miskonsepsi melalui excel untuk angakatan 2009-
2013
1. Angkatan 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
2. Angkatan 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
3. Angkatan 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
4. Angkatan 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
5. Angkatan 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
Lampiran 10. Surat permohonan ijin dari peneliti ke Kaprodi Pendidikan Fisika
JPMIPA Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
Lampiran 11. Surat ijin melaksanakan penelitian dari Kaprodi Pendidikan Fisika
JPMIPA Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
Lampiran 12. Surat peminjaman ruang kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Lampiran 13. Foto-foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI