Download - ppt case DM pada anak
Laporan kasus:
Diabetes Mellitus tipe 1
Pembimbing: dr. Hj Siti Rahmah, Sp.ANyimas Ratih Amandhita Nakita Putri
FK Trisakti
LAPORANKASUS
IdentitasData Pasien Ayah Ibu
Nama An. NN Tn. MH Ny. E
Umur 14 tahun 50 tahun 48 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan
Alamat Bekasi Timur
Agama Islam Islam Islam
Suku bangsa - Jawa Jawa
Pendidikan SMP S1 S1
Pekerjaan - Karwayan Swasta Ibu Rumah Tangga
Keterangan Hubungan dengan orang tua : Anak kandung
Ayah kandung Ibu kandung
Anamnesis• Keluhan utama:
– Pasien datang untuk melanjutkan pengobatan diabetes mellitus tipe 1• Riwayat Penyakit Sekarang:
– Pasien didiagnosis diabetes mellitus tipe 1 di RS Hermina Bekasi, setelah sebelumnya sempat berobat kesana.
– Keluhan yang dirasakan pasien sebelum berobat ke RS adalah sering buang air kecil sejak kurang lebih 7 bulan yang lalu. Saat itu pasien juga sering merasa haus, kaki sering merasa pegal dan kesemutan. Berat badan juga semakin berkurang dan pasien terlihat semakin kurus.
– Pada tanggal 12 April, pasien muntah-muntah dan merasa pusing, kemudian dibawa ke klinik dan diberi obat maag. Sore harinya, pasien merasa sesak nafas dan sering buang air kecil, hingga akhirnya pada malam hari pasien dibawa ke IGD RSUD Kota Bekasi dan mengalami penurunan kesadaran. Keluarga lalu membawa pasien ke RS Hermina, dan disana pasien segera masuk ICU. Saat pertama kali sampai di ICU, GDS pasien 446mg/dl. Pasien mengalami penurunan kesadaran selama 3 hari di ICU, dan saat itu dilakukan serangkaian pemeriksaan hingga akhirnya pasien didiagnosis menderita diabetes mellitus tipe 1. Pasien mendapatkan obat insulin injeksi (novorapid) dari RS Hermina Grand Wisata, dan sekarang ingin berobat ke RSUD Kota Bekasi karena ada fasilitas BPJS.
Riwayat Penyakit DahuluPenyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Jantung -
Cacingan - Diare - Ginjal -
DBD - Kejang - Darah -
Thypoid - Maag - Radang paru -
Otitis - Varicela - Tuberkulosis -
Parotis - Operasi - Morbili -
Riwayat Kehamilan dan KelahiranKEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ditemukan kelainan
Perawatan antenatal Setiap bulan periksa ke bidan
KELAHIRAN Tempat kelahiran Bidan
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Spontan
Masa gestasi ± 38 minggu
Keadaan bayi
Berat lahir 2900 g
Panjang badan tidak ingat
Lingkar kepala tidak ingat
Langsung menangis
Nilai apgar tidak tahu
Tidak ada kelainan bawaan
Riwayat Keluarga
Data Ayah Ibu
Nama Tn. M Ny. E
Perkawinan ke Pertama Pertama
Umur 45 tahun 44
Keadaan kesehatan Menderita DM tipe 2 dan meminum obat
Baik
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
• Mengangkat kepala : 2 bulan• Tengkurap : 4 bulan • Duduk : 6 bulan• Berdiri : 10 bulan• Berjalan : 14 bulan• Bicara : 11 bulan• Baca dan Tulis : 5 tahunKesan: Riwayat pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai usia.
Riwayat Makanan
6-8 bulan ASI + Susu formula
Buah + biskuit Bubur susu Nasi tim
8-10 bulan ASI + Susu formula
Buah + biskuit Bubur susu Nasi tim
Kesan: kebutuhan gizi pasien terpenuhi cukup baik.
Riwayat ImunisasiVaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 2 bulan
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
18 bulan 5 tahun
POLIO 1 bulan 4 bulan 6 bulan
18 bulan 24 bulan 5 tahun
CAMPAK 9 bulan 24 bulan
HEPATITIS B Setelah lahir 1 bulan 6 bulan
Riwayat Perumahan dan Sanitasi
• Tinggal di rumah sendiri. Terdapat 3 kamar. Ventilasi baik, cahaya matahari cukup, air minum berasal dari air kemasan. Air mandi berasal dari air pam.
Kesan: Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien cukup baik.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : compos mentis• AVPU : alert• Tanda Vital– Frekuensi nadi : 80x/menit– Tekanan darah : 110/80mmHg– Frekuensi pernafasan : 20x/menit– Suhu : 36oC
Kepala
• Normocephali• Mata : edema -/- CA -/- SI -/- perdarahan subconjunctiva -/- pupil bulat isokor RCL+/+ RCTL +/+• Telinga : Liang Lapang/ Lapang, Membran timpani utuh, Serumen -/-• Hidung : Lapang/ Lapang, Sekret -/-• Mulut : Sianosis -, Pucat -,Mukosa Bibir Lembab• Leher : KGB tidak teraba membesar
Thorax
• Inspeksi : Gerakan dada simetris, • Perkusi : sonor/sonor• Palpasi : Vokal Fremitus simetris kanan kiri• Auskultasi : Suara nafas Vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-, Bunyi Jantung I
& II Normal, Tachicardi -, murmur -, Gallop –
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak datar• Perkusi : Pekak sisi -, pekak alih -, nyeri ketuk –• Palpasi : Supel, undulasi -, fluid wave -, Nyeri Tekan -, hepar sulit teraba.• Auskultasi : Bising Usus +
Ekstrimitas
• Akral Hangat, Cappilary Refill <3
Status Antropometri
• Berat badan : 38kg• Tinggi badan : 150 cm
Pemeriksaan Penunjang
• Belum dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini di RS
Diagnosis
• Diabetes mellitus tipe 1• Riwayat ketoasidosis metabolik
Tatalaksana
• Non-medikamentosa– Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai
penyakit, pengaturan makanan, insulin (termasuk jenis dan cara pemberian), dan pertolongan pertama pada kedaruratan medik akibat DM (hipoglikemia, pemberian insulin saat sakit)
– Olahraga• Medikamentosa – Short acting insulin– Long acting insulin
ANALISISKASUS
• An. NN, 14 tahun, datang karena ingin melanjutkan pengobatan diabetesnyadiagnosis diabetes pada bulan April setelah sebelumnya pasien mengalami penurunan kesadaran selama 3 hariketoasidosis diabetikum.
• KADrentan pada anak yang belum/baru didiagnosis DM, karena DM tidak terkontrol
• Ketoasidosis diabetikum terjadi karena absennya insulin dalam jaringan, yang kemudian memicu terjadinya pemecahan asam lemak pada hati melalu proses oksidasi menjadi badan keton. Proses ini menghasilkan 3 badan keton yang 2 diantaranya merupakan asam argonik, dimana proses ini mencetuskan terjadinya asidosis metabolik.
• Langkah-langkah tatalaksana ketoasidosis diabetikum adalah sebagai berikut
• Periksa gula darah sewaktu dan elektrolit, ketika pasien baru datang. Hal ini berguna untuk menegakkan diagnosis KAD (pH<7,3 dan HCO3 <15mmol/L)
• Prinsip tatalaksana KAD pada DM tipe 1:– Perbaiki jalan nafas, oksigenasi, antibiotik bila ada infeksi, kateter urin– Atasi syok dengan memberikan cairan normal saline 0,9% dalam 4-6
jam pertama, dilanjutkan dengan normal saline 0,9% ditambah dengan KCl untuk 48 jam berikutnya
– Insulin kerja pendek/cepat (0,1 unit/kgBB/jam) diberikan 1-2 jam setelah terapi cairan
– Koreksi kalium tergantung pada kadar kalium dalam darah. Hypokalemia: KCl 20 mmol/L sebelum terapi insulin, normokalemia: KCl 20 mmol/L bersamaan dengan insulin, hyperkalemia: tunda pemberian KCl hingga diuresis.
– Bikarbonat tidak rutin digunakan, kecuali asidemia berat atau syok.– Pemantauan pemeriksaan darah berkala (GDS, AGD, elektrolit, keton)
• Diagnosia diabetes mellitus–Ditemukan gejala klinis polyuria, polydipsia,
polifagia, berat badan yang menurun, dan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL–Pada penderita yang asimtomatis
ditemukan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL atau kadar glukosa darah puasa lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa yang terganggu pada lebih dari satu kali pemeriksaan.
• Tatalaksana novorapid (rapid acting insulin) dan levemir (long acting insulin)
• Jenis insulin harus disesuaikan dengan usia anak, aspek sosioekonomi, sosiokultural, dan fator distribusi obat.
• Waspada efek somogyi dan efek subuhmengakibatkan hiperglikemia pada pagi hari
• Prognosis – Prognosis akan menjadi buruk bila penyakit tidak
dideteksi secara cepat, hal ini juga akan mengakibatkan komplikasi akut maupun kronis yang cukup berat sehingga dapat mengancam jiwa penderita. Perubahan pola hidup yang ekstrem seperti kebutuhan insulin absolut setiap hari juga merupakan sebuah masalah bagi orangtua penderita maupun penderita itu sendiri terutama bagi penderita dengan umur dibawah 10 tahun. Prognosis baik akan didapatkan apabila pengelolaan status hiperglikemia dan ketogenesis terlaksana dengan baik, kecepatan dan ketepatan deteksi dini penyakit serta pendidikan tentang penyakit DM tipe 1 serta pengelolaannya yang jelas kepada orangtua pasien akan membantu mencegah komplikasi yang mengancam jiwa