Download - Ppt Proposal Coy
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN PADA MINUMAN
KEMASAN DI KELURAHAN DURI KEPA
A. A. GD. Putra Saskara 102013206/B7
Latar Belakang Minuman Kemasan Pemanis Buatan
Badan POM RI No. HK.00.05.5.1.4547 tahun 2004
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/Menkes/Per/IX/1988.
Bab 1 Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran pengetahuan masyarakat di Kelurahan Duri Kepa tentang penggunaan pemanis buatan pada minuman kemasan?
Hipotesis Diketahui adanya dugaan bahwa gambaran
pengetahuan masyarakat tentang pemanis buatan dan penggunaannya masih kurang
Pertanyaan penelitian : Pemanis buatan merupakan pemanis yang berasal dari bahan – bahan
kimia ? Pemanis buatan dapat digunakan pada semua bahan pangan ? Apakah anda sering mengkonsumsi minuman kemasan tanpa
mengetahui kadungan pemanis didalamnya alami atau buatan ? Penggunaan pemanis buatan ada takaran tertentu atau batasan ? Pemanis buatan yang beredar sesuai batas yang ditentukan ? Faktor kepraktisan dan ekonomis menjadi alasan anda memilih
minuman kemasan ? Mengkonsumsi pemanis buatan dalam jangka waktu lama dapat
mengakibatkan beberapa penyakit ? Ibu hamil atau orang yang sakit boleh mengkonsumsi pemanis buatan ? Produsen pangan lebih cenderung menggunakan pemanis buatan ? Bolehkah pemanis buatan digunakan sehari-hari untuk mengganti
gula ?
Tujuan Umum Memberi informasi kepada pembaca
tentang pengaruh pemanis buatan dalam dosis berlebih pada kesehatan tubuh
Tujuan Khusus Mengetahui gambaran pengetahuan
masyarakat di Kelurahan Duri Kepa tentang penggunaan pemanis buatan pada minuman kemasan
Manfaat Penelitian Bagi Masyarakat Bagi Peneliti
Bab 2
Pemanis
Jenis – jenis pema
nis Fungsi Peman
is Buata
nSakarin dan Siklam
at
Jenis – Jenis Pemanis Buatan Alami/gula alami tebu (Saccharum
officanarum L) dan bit (Beta vulgaris L) Buatan/gula sintesis Bahan – bahan kimia
Menurut peraturan menteri kesehatan RI Nomor 208/Menkes/Per/IV/1985 : Sakarin, Siklamat, dan Aspartam
Fungsi Pemanis Buatan Sebagai pangan penderita diabetes
melitus karena tidak menimbulkan kelebihan gula darah.
Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk penderita kegemukan
Sebagai penyalut/penutup obat Menghindari kerusakan gigi Menekan biaya produksi
Sakarin dan Siklamat Sakarin
Fahbelrg dan Remsen pada tahun 1897 2,3-dihidro-3-oksobenzisulfonasol, benzosulfimida, atau 0-
sulfobenzimida Karakteristik sakarin :
Sakarin berupa serbuk hablur, tidak berwarna atau berwarna putih, tidak berbau atau tidak memiliki aroma yang tajam
Sakarin memiliki berat molekul 183 Sakarin larut dalam air mendidih, larut etanol, larutan encer,
ammonia, dan dalam larutan alkali Meliki titik didih 226oC – 230oC Pada konsentrasi tinggi, sakarin akan menimbulkan rasa
pahit – getir
Siklamat Michael Sveda dari University of Illinois 1937 garam Natrium dari asam siklamat dengan rumus
molekul C6H11NHSO3H Karakteristik siklamat :
Siklamat yang berbentuk garam siklamat merupakan serbuk kristalin putih dan tidak berbau
Garam siklamat(Natrium siklamat) akan mongering pada suhu 105oC
Natrium siklamat tidak larut dalam alkohol, benzene, kloroform maupun ether tetapi larut dalam air dan bersifat netral
Batas maksimum penggunaan sakarin dan siklamat ADI (Acceptable Daily Intake)
Sakarin 0 – 5 mg per berat badan perhari Siklamat sebanyak 0 – 11 mg per berat badan
perhari Kadar maksimum sakarin dalam minuman
300 mg/L Kadar maksimum siklamat dalam minuman
3 gr/L
Efek penggunaan Sakarin dan Siklamat Sakarin
Memutuskan plasenta pada bayi Memacu tumbuhnya tumor yang bersifat
karsinogen Dermatologis bagi anak – anak yang alergi
terhadapt sulfamat
Siklamat Tremor (penyakit saraf) Migraine Kehilangan daya ingat Insomnia Iritasi Asma Hipertensi Diare Alergi Impotensi Kebotakan Kanker otak.
Desain Penelitian Dengan rancangan studi observasional
yang menggunakan desain cross sectional melalui pendekatan secara deskriptif yang berupa penelitian non eksperimental
Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Mei - Juli tahun 2016 di wilayah kelurahan Duri Kepa
Subjek Penelitian Masyarakat di wilayah kelurahan Duri Kepa,
Jakarta Barat
Teknik sampling yang digunakan adalah dengan metode random sampling (secara acak sederhana)
Rumus: n = Zα2 x P x Qd2
Zα = derifat baku alfa (untuk penelitian ini nilai Z = 1,960 untuk α = 5%)
P = proporsi kategori variable yang diteliti (P =0,5)
Q = 1- P (1 - 0,5 = 0,5) d = presisi 10%
n = Zα2 x P x Q d2
= 1,962 x 0,5 x 0,5 0,102
= 96,04 = 97 sampelJadi sampel yang dibutuhkan adalah 97 orang
Parameter yang diperiksa: Pengetahuan masyarakat di daerah yang diteliti.
Bahan Penelitian Masyarakat umur ≥ 15 tahun yang berada di
wilayah kelurahan Duri Kepa dan yang bersedia menjadi responden. Masyarakat yang dibutuhkan adalah sebanyak 97 orang.
Alat Penelitian Kuisoner yang terdiri dari beberapa pertanyaan.
Kuisoner yang diberikan akan disertai 3 pilihan jawaban yaitu jawaban ‘Ya’, ‘Tidak’, dan ‘Tidak Tahu’. Dan hasilnya diolah dengan menggunakkan program komputer SPSS 17.0
Cara Kerja: Peneliti menyebarkan kuisoner jangan lupa
inform consent Subyek yang diteliti menjawab pertanyaan Subyek yang diteliti dapat bertanya kepada
peneliti apabila mempunyai kesulitan dalam mengisi kuisoner
Lembar kuisoner yang telah diisi, kemudian dikumpulkan kepada peneliti
Setelah itu, lembar kuisoner akan dianalisis
Parameter yang diperiksa Pengetahuan masyarakat di wilayah
kelurahan Duri Kepa tentang penggunaan pemanis buatan
Variabel penelitian Variabel terikat/variabel dependent
penggunaan pemanis buatan yang tidak sesuai Variabel bebas/variabel independent
pengetahuan
Dana Penelitian Perkiraan dana penelitian adalah sebanyak
Rp. 55.500,00 dengan rincian : Fotocopy 100 lembar kuisoner = 100 X
Rp.400,00 = Rp.40.000,00 Fotocopy 25 lembar pamflet ( 1 lebar berisi
4 pamflet) = 25 X Rp.500,00 = Rp.12.500,00
Analisis Data Analisis univariat
Definisi Operasional Pengetahuan adalah kemampuan mahasiswa
dalam memahami pemanis buatan dan penggunaannya.
Penggunaan pemanis buatan adalah suatu proses yang berkaitan dengan cara perbuatan memakai sesuatu atau memakai pemanis buatan
Terima Kasih