TUGAS AKHIR
ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL
DAN PLASA LAMONGAN
Oleh :Arinda Yudhit Bandripta
3107.100.551
Dosen Pembimbing :Ir. Retno Indryani, Ms
LATAR BELAKANG
Salah satu faktor yang mempengaruhikelancaran dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksiadalah aliran material saat pelaksanaan. Keterlambatandatangnya material konstruksi yang menyebabkanstockout persediaan material saat akan digunakanmembuat pekerjaan menjadi tertunda. Hal ini secaratidak langsung dapat mempengaruhi total waktupelaksanaan serta biaya proyek. Tugas akhir inibertujuan untuk menganalisa perencanaan persediaanmaterial (inventory) pada Proyek Komplek Pasar Tradisional dan Plasa Lamongan dengan menggunakanmetode MRP (Material Requirement Planning).
PERMASALAHAN
Untuk menganalisa persediaan material yang tepat denganmetode MRP perlu memperhitungkan hal – hal sebagaiberikut :
1. Teknik apa yang tepat untuk menentukan jumlah pemesanan material (lot size) yang dapat membentuk biaya optimum dengan menggunakan 4 teknik lotsizing yang berbeda.
2. Berapa total biaya (total cost) yang diperlukan untuk persediaan material.
TUJUAN
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :1. Untuk mendapatkan teknik yang tepat dalam memperoleh
jumlah pemesanan material (lot size) yang dapat membentuk biaya optimum dari 4 teknik lot sizing yang digunakan.
2. Untuk mendapatkan biaya total (total cost) persediaan material yang paling minimum.
BATASAN MASALAH
1. Lingkup perencanaan persediaan adalah perencanaan jumlah dan waktu pemesanan material dengan mengunakan metode MRP.
2. Material yang dihitung meliputi material pada struktur pondasi bangunan pasar saja,yaitutiang pancang,besi beton,bekisting dan beton K-300.
3. Harga bahan/ material per unit didasarkan pada harga tahun 2008 dan diasumsikan tidakada pengaruh faktor diskon.
4. Biaya pesan dan biaya simpan per unit diasumsikan tetap.5. Waktu ancang untuk semua item diketahui.6. Proses pembuatan suatu material tidak bergantung terhadap proses pembuatan material
lainnya.7. Pengadaan dan pemakaian komponen bersifat diskrit.8. Jadwal proyek dianggap tidak mengalami perubahan dari jadwal rencana semula.9. Diasumsikan proyek tidak memiliki persediaan diawal (catatan persediaan = 0)10. Diasumsikan supplier dapat menyediakan material dengan segera sesuai dengan jumlah
yang dipesan.11. Analisa jumlah pesanan (lot size) pada metode MRP dilakukan dengan membandingkan 4
teknik Lotsizing yaitu dengan teknik :a. Lot For Lot (L4L) c. Period Order Quantity (POQ)b. Economic Order Quantity (EOQ) d. Part Period Balancing (PPB)
BAGAN ALUR PENELITIAN
Total Biaya Persediaan Minimum
PROSES EXPLOSION(Hubungan antar Level)
KESIMPULAN DAN SARAN
INPUT MRP :1Jadwal Induk Produksi 3. Status Persediaan2Struktur Produk
GROSS REQUIREMENT(Perhitungan Kotor Material)
NETTING(Perhitungan Kebutuhan Bersih)
MENYUSUNSTRUKTUR PRODUK (BOM)
MENETAPKAN ITEM PEKERJAAN
MENYUSUNJADWAL INDUK PRODUKSI
PENGUMPULAN DATA
STUDI LITERATUR
PERUMUSAN MASALAH
LATAR BELAKANG
LOTTING (Penentuan Jumlah Pesanan) :1Lot for Lot 3. Periodic Order Quantity2Economic Order Quantity 4. Part Period Balancing
•DEFINISI PERSEDIAAN (Inventory) :
Persediaan adalah sumber daya yang menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur dan kegiatan pemasaran pada sistem distribusi (Nasution, 2008).
•PERMASALAHAN PERSEDIAAN:Permasalahan utama dari persediaan material adalah
menentukan berapa jumlah pemesanan (lot sizing) yang dianggap paling ekonomis yang akan menjawab persoalan berapa jumlah material dan kapan material tersebut dipesan sehingga dapat meminimasi biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya penyimpanan (holding cost) (Nasution, 2008).
1. Ordering cost (biaya pesan) : biaya yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan pemesanan persediaan.
2. Holding cost (biaya simpan) : biaya yang ditimbulkan olehpenyimpanan persediaan dalam gudang, termasuk pula didalamnya biaya penyusutan, bunga dan lain-lainnya.
3. Biaya pembelian : biaya yang harus dikeluarkan untukpembelian barang berdasarkan harga per unit.
•BIAYA PERSEDIAAN :
•MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) :MRP adalah prosedur logis, aturan keputusan dan teknik
pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan “Jadwal Induk Produksi” atau MPS (Master Production Schedulling) menjadi “kebutuhan bersih” atau NR (Net Requirement) untuk semua item yang bersifat dependen.
•TUJUAN MRP :Sistem MRP digunakan untuk mengendalikan tingkat
persediaan, meminimalkan investasi persediaan, dan memaksimalkan efisiensi operasi produksi.
•INPUT MRP :1. Master Product Schedule (MPS) / Jadwal Induk Produksi2. Catatan Keadaan Persediaan.3. Bill of Material (BOM) / Struktur Produk.
•OUTPUT MRP :1. Memberikan catatan tentang jadwal pemesanan material yang
harus dilakukan. 2. Memberikan indikasi bila perlu penjadwalan ulang.3. Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pesanan.
4. Memberikan indikasi untuk keadaan persediaan.
•TEKNIK PENENTUAN UKURAN LOT :
1. Netting (Perhitungan Kebutuhan Bersih)2. Eksplosion3. Lotting (Penentuan Ukuran Lot)4. Offsetting (Penentuan Waktu Pemesanan)
•TAHAP PROSES PENGOLAHAN MRP :
1. Lot for Lot (L4L)2. Economic Order Quantity (EOQ)3. Period Order Quantity (POQ)4. Part Period Balancing (PPB)
Penentuan lot size dengan keempat teknik diatas dilakukandengan menggunakan program bantu POM-QM V. 3.0.
GAMBARAN UMUM PROYEK
1. Nama Proyek : Kompleks Pasar Tradisional & Plasa Lamongan2. Jenis Proyek : Pasar dan Plasa3. Lokasi Proyek : Jalan Panglima Sudirman Lamongan4. Pemilik Proyek : PEMKAB Lamongan - Dinas PU Cipta Karya Lamongan5. Konsultan Perencana : PT. ALCO ART STUDIO6. Kontraktor Pelaksana : PT. LINCE – SASMITO – TULUS, JO7. Luas Area : 1.64 Ha8. Luas Bangunan : 1. Pasar = ± 2688 m² 2. Plasa = ± 8064 m²9. Tinggi Bangunan : 1. Pasar = ± 8.2 m 2. Plasa = ± 12.3 m10. Jumlah Lantai : 1. Pasar = 2 lantai 2. Plasa = 3 lantai11. Struktur Bangunan : 1. Pondasi : Tiang Pancang
2. Rangka : Konstruksi Beton Bertulang3. Atap : Konstruksi Rangka Baja4. Lantai : Plat Beton5. Bahan lantai : Keramik6. Dinding : Bata Merah, Partisi Gypsum
JADWAL PROYEKProyek pembangunan Kompleks Pasar Tradisional & Plasa
Lamongan dimulai pada tanggal 23 September 2008 dan direncanakanselesai pada September 2009, sehingga lama waktu penyelesaian proyek adalah 1 tahun.
Untuk pekerjaan struktur pondasi Pasar dimulai pada minggu ke-11 sampai dengan minggu ke-16, sehingga lama waktu penyelesaian pekerjaan struktur pondasi Pasar adalah 6 minggu.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI PASAR
STRUKTUR PRODUK (BILL of MATERIAL/BOM)
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3 Besi D16 Batako Besi D19 Batako
Bekisting Batako
Tul.Besi Beton Ulir
Sloof Pondasi
Plat Poer
Beton K-300
Tul.Besi Beton Polos
Bekisting Batako
Tul.Besi Beton Ulir
Struktur Pondasi
T.Pancang d=40 cm
Besi Ø10 Pasir Pasang
Pasir Pasang
Semen Portland
Semen Portland
Beton K-300
Tiang Pancang
TABEL JENIS MATERIAL
12
3
Pasir Pasangd. Beton Beton K-300
b. Tul.Besi Beton Polos Besi Ø10
Beton K-300Sloof :a. Tul.Besi Beton Ulir Besi D16
c. Bekisting BatakoSemen Portland
c. Beton
Jenis Material
Tiang Pancang d = 40 cm
Besi D19BatakoSemen PortlandPasir Pasang
Plat Poer :a. Tul.Besi Beton Ulirb. Bekisting
No Item Pekerjaan
Tiang Pancang
1. BIAYA PEMBELIAN MATERIAL
2. BIAYA PEMESANAN MATERIAL :
BIAYA PERSEDIAAN
Total Biaya Pemesanan per-pesan
3. BIAYA PENYIMPANAN MATERIAL :Biaya penyimpanan material yang dihitung meliputi biaya
modal (berdasarkan suku bunga tahun 2008 yaitu 10%) dan biaya penyusutan (penyusutan material diasumsikan sebesar ±2%). Diasumsikan dalam 1 tahun ada 48 minggu, maka perhitungan biaya penyimpanan material per minggu adalah :
x Harga material per unit48
%)2%10( +
BIAYA PERSEDIAAN MATERIAL
JADWAL INDUK PRODUKSIJadwal induk Produksi ini dapat disusun dengan membagi
volume total item pekerjaan dengan durasi yang diperlukan untukmenyelesaikan suatu pekerjaan (diperoleh dari time schedule), seperti berikut :
Volume pek. per-periode = Vol.total pekerjaanDurasi pekerjaan
JADWAL INDUK PRODUKSI PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI PASAR
ANALISA KEBUTUHAN MATERIAL TOTALKebutuhan material total dapat dihitung berdasarkan data analisa
pekerjaan yang diperoleh dari proyek. Contoh perhitungan kebutuhanmaterial total untuk pekerjaan tiang pancang :- Volume Tiang Pancang = 1440 m¹- Analisa kebutuhan material untuk 1 m¹ pemancangan:
1,00 m¹ tiang pancang d= 40 cm (panjang 1 tiang = 12 m)- Kebutuhan Total Tiang Pancang : = 120 buah
121440.1 x
TABEL KEBUTUHAN MATERIAL TOTAL
1 120 buah2 82 m³3 5,816 buah4 83 zak5 20 m³6 421 lonjor7 378 lonjor8 190 lonjor
No Item MaterialKebutuhan
Material TotalSatuan
Tiang Pancang d = 40 cmBeton K-300 (Poer + Sloof)Batako (Poer + Sloof)Semen Portland (Poer + Sloof)Pasir Pasang (Poer + Sloof) Besi Beton Ø10 @ 7.4kg Besi Beton D16 @ 19kgBesi Beton D19 @ 27kg
ANALISA KEBUTUHAN MATERIAL PER-PERIODEAnalisa perhitungan kebutuhan material per-periode untuk setiap
item pekerjaan adalah sebagai berikut :Kebutuhan material per-periode : Kebutuhan material total
Durasi pekerjaan
TABEL KEBUTUHAN MATERIAL PER- PERIODE
ANALISA KEBUTUHAN KOTOR MATERIALKebutuhan kotor merupakan jumlah setiap item yang dibutuhkan
untuk dikonsumsi. Analisa perhitungan kebutuhan kotor material sama dengan analisa kebutuhan material per periode.
TABEL KEBUTUHAN KOTOR MATERIAL9 10 11 12 13 14 15 16 T otal
60.00 60 .00 120
9 10 11 12 13 14 15 16 T otal47.50 47.50 47.50 47.50 190
9 10 11 12 13 14 15 16 T otal1,454.00 1 ,454.00 1 ,454.00 1 ,454.00 5 ,816
9 10 11 12 13 14 15 16 T otal20.75 20.75 20.75 20.75 83
9 10 11 12 13 14 15 16 T otal5.00 5 .00 5 .00 5 .00 20
9 10 11 12 13 14 15 16 T otal41.00 41.00 82
9 10 11 12 13 14 15 16 T otal105.25 105.25 105.25 105.25 421
9 10 11 12 13 14 15 16 T otal94.50 94.50 94.50 94.50 378
Periode (m inggu )K ebutuhan K otor (lonjor)
K ebutuhan K otor B esi Ø 10Periode (m inggu )
K ebutuhan K otor (lonjor)
K ebutuhan K otor B esi D 16
K ebutuhan K otor (m ³)
K ebutuhan K otor B eton K -300Periode (m inggu )
K ebutuhan K otor (m ³)
Periode (m inggu )K ebutuhan K otor (zak )
K ebutuhan K otor Pasir PasangPeriode (m inggu )
K ebutuhan K otor B esi D 19Periode (m inggu )
K ebutuhan K otor (lonjor)
K ebutuhan K otor T iang Pancang d = 40 cmPeriode (m inggu )
K ebutuhan K otor (buah)
K ebutuhan K otor B atak oPeriode (m inggu )
K ebutuhan K otor (buah)
K ebutuhan K otor Sem en Portland
NETTING (KEBUTUHAN BERSIH MATERIAL) :
Analisa perhitungan kebutuhan bersih material adalah sebagai berikut :
Kebutuhan bersih = Kebutuhan kotor – Persediaan ditangan
Diasumsikan tidak ada persediaan material diawalperencanaan proyek, maka :
Kebutuhan bersih = Kebutuhan kotor
PROSES EXPLOSION
Proses Explosion merupakan proses perhitungankebutuhan kotor untuk tingkat item/komponen yanglebih bawah dan didasarkan atas rencana pemesanan. Proses explosion dapat dilakukan dengan membuat tabelyang menunjukkan ketergantungan tiap level.
TABEL PROSES EXPLOSION9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan
400.578 400.578 801.156 m³
400.578 400.578 801.156 m³400.578 400.578 801.156 m³
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan26.16 26.16 52.32 m³
26.16 26.16 52.32 m³26.16 26.16 52.32 m³
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan12.69 12.69 25.38 m³
12.69 12.69 25.38 m³12.69 12.69 25.38 m³
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan720 720 1440 m¹
720 720 1440 m¹720 720 1440 m¹
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan2436.5 2436.5 4873 kg
2436.5 2436.5 4873 kg1218.25 1218.25 1218.25 1218.25 4873 kg
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan41 41 82 m²
41 41 82 m²20.5 20.5 20.5 20.5 82 m²
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan13.5 13.5 27 m³
13.5 13.5 27 m³13.5 13.5 27 m³
Level 0 Struktur PondasiPeriode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihPerakitanLevel 1 SloofPeriode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihPerakitanLevel 1 Plat PoerPeriode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihPerakitanLevel 1 Tiang PancangPeriode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihPerakitanLevel 2 Tul.Besi Beton Ulir (D19)Periode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihPerakitanLevel 2 Bekisting (Poer)Periode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihPerakitanLevel 2 Beton K-300 (Poer)Periode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihRencana Pemesanan
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan41 41 82 m²
41 41 82 m²20.5 20.5 20.5 20.5 82 m²
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan276.75 276.75 276.75 276.75 1107 buah
276.75 276.75 276.75 276.75 1107 buah276.75 276.75 276.75 276.75 1107 buah
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan4 4 4 4 16 zak
4 4 4 4 16 zak4 4 4 4 16 zak
9 10 11 12 13 14 15 16 Total Satuan1 1 1 1 4 m³
1 1 1 1 4 m³1 1 1 1 4 m³
Kebutuhan BersihRencana Pemesanan
Level 3 Pasir Pasang (Poer)Periode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0
Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihRencana Pemesanan
Kebutuhan BersihRencana PemesananLevel 3 Semen Portland (Poer)Periode (Minggu)
Level 3 Batako (Poer)Periode (Minggu)Total KebutuhanPersediaan = 0
Total KebutuhanPersediaan = 0Kebutuhan BersihPerakitan
Level 2 Bekisting (Poer)Periode (Minggu)
PENENTUAN UKURAN LOT (LOTTING)
Data-data yang diperlukan sebagai input dalam proses lottingmenggunakan program POM-QM antara lain :
a. Kebutuhan bersih material per-periode b. Biaya simpan dan biaya pemesananc. Lead Time (diasumsikan lead time untuk semua material sama
yaitu 1 minggu)
OUTPUT PROGRAM POM-QM LOT FOR LOT
Item Name Period 9 Period 10 Period 11 Period 12 Period 13 Period 14 Period 15 Period 16 TotalBesi Ø10Demand 105.25 105.25 105.25 105.25 421Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order Receipt 105.25 105.25 105.25 105.25 421Order Release 105.25 105.25 105.25 105.25 421Besi D16Demand 94.5 94.5 94.5 94.5 378Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order Receipt 94.5 94.5 94.5 94.5 378Order Release 94.5 94.5 94.5 94.5 378Besi D19Demand 47.5 47.5 47.5 47.5 190Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order Receipt 47.5 47.5 47.5 47.5 190Order Release 47.5 47.5 47.5 47.5 190Tiang PancangDemand 60 60 120Inventory 0 0 0 0 0Order Receipt 60 60 120Order Release 60 60 120BatakoDemand 1454 1454 1454 1454 5816Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order Receipt 1454 1454 1454 1454 5816Order Release 1454 1454 1454 1454 5816Semen PortlandDemand 20.75 20.75 20.75 20.75 83Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order Receipt 20.75 20.75 20.75 20.75 83Order Release 20.75 20.75 20.75 20.75 83Pasir PasangDemand 5 5 5 5 20Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order Receipt 5 5 5 5 20Order Release 5 5 5 5 20Beton K-300Demand 41 41 82Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0Order Receipt 41 41 82Order Release 41 41 82
OUTPUT PROGRAM POM-QMECONOMIC ORDER QUANTITY
OUTPUT PROGRAM POM-QMPERIOD ORDER QUANTITY
OUTPUT PROGRAM POM-QMPART PERIOD BALANCING
ANALISA TOTAL BIAYA PERSEDIAAN
Analisa perhitungan untuk biaya simpan dan biaya pesan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Total Biaya Simpan = Total Persediaan x Biaya simpan/unit/periode2. Total Biaya Pesan = Frekuensi Pesan x Biaya pemesanan per-pesan3. Total Biaya Pembelian = Total Order x Biaya Pembelian/unit
Biaya Total Persediaan Material dapat dirumuskan sebagai berikut :Biaya Total Persediaan :
Biaya Pembelian + Biaya Simpan + Biaya Pesan
TOTAL BIAYA SIMPAN DAN PESAN T.ECONOMIC ORDER QUANTITY
TOTAL BIAYA SIMPAN DAN PESAN T.LOT FOR LOT
TOTAL BIAYA SIMPAN DAN PESAN T.PERIOD ORDER QUANTITY DAN PART PERIOD BALANCING
TOTAL BIAYA PEMBELIAN T. LOT FOR LOT, PERIOD ORDER QUANTITY, PART PERIOD BALANCING
TOTAL BIAYA PEMBELIAN T. ECONOMIC ORDER QUANTITY
TOTAL BIAYA PERSEDIAAN T. LOT FOR LOT
TOTAL BIAYA PERSEDIAAN T. ECONOMIC ORDER QUANTITY
TOTAL BIAYA PERSEDIAAN TEKNIK PERIOD ORDER QUANTITY DAN PART PERIOD BALANCING
PERBANDINGAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN MATERIAL
KESIMPULAN1. Teknik lotsize yang tepat untuk menentukan jumlah pemesanan
material (lot size) yang optimum dan membentuk biaya minimum untukmasing-masing material adalah sebagai berikut :a. Untuk Tiang pancang, Beton K-300, Batako, Besi D16, dan Besi
D19 dapat menggunakan teknik lotsize Lot For Lot (LFL), Period Order Quantity (POQ), dan Part Period Balancing (PPB).
b. Untuk Semen Portland dan Besi Ø10 dapat menggunakan tekniklotsize Lot For Lot (LFL).
c. Untuk Pasir pasang dapat menggunakan teknik lotsize Period OrderQuantity (POQ), dan Part Period Balancing (PPB).
2. Total biaya persediaan yang minimum untuk masing-masing material adalah sebagai berikut :a. Tiang Pancang d = 40 cm : Rp. 568.837.200,00b. Beton K-300 : Rp. 55.384.200,00c. Batako : Rp. 16.174.800,00d. Semen Portland : Rp. 4.322.740,00e. Pasir pasang : Rp. 2.698.560,00f. Besi Ø10 : Rp. 34.337.800,00g. Besi D16 : Rp. 100.508.670,00h. Besi D19 : Rp. 71.811.450,00