Download - PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PENYULUHAN …
1
LAPORAN
PENELITIAN PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMPUNG
KINERJA PENYULUH, KEBERDAYAAN PETANI, DAN PRODUKTIVITAS USAHATANI
DI PROPINSI LAMPUNG
Oleh
Dr.Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S (NIP. 195903211985031016)
Dr.Ir. Kordyana K. Rangga, M.S (NIP. 195904251984032001)
PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU PENYULUHAN PEMBANGUNAN /
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
3
URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Kinerja Penyuluh, Keberdayaan Petani, dan Produktivitas
Usahatani Petani di Propinsi Lampung
2. Tim Peneliti
No
.
Nama Jabatan Bidang
Keahlian
Program Studi Kegiatan Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
1. Dr.Ir.
Tubagus
Hasanuddin,
M.S
Ketua Ilmu
Penyuluhan
Pembangunan
Magister Ilmu
Penyuluhan
Pembangunan/
Pemberdayaan
Masyarakat
Memimpin
pelaksanaan
penelitian,
membuat laporan
penelitian, dan
publikasi hasil
penelitian ke
jurnal ilmiah
terindeks scopus.
20
2. Dr. Ir.
Kordiyana
K.Rangga,
M.S
Anggota 1 Ilmu
Penyuluhan
Pembangunan
Magister Ilmu
Penyuluhan
Pembangunan/
Pemberdayaan
Masyarakat
Membantu ketua
peneliti
melaksanakan
penelitian dan
membuat laporan
penelitian, dan
publikasi hasil
penelitian ke
jurnal ilmiah
terindeks scopus
12
3. Nur Afni Anggota 2
(Mahasiswa
PS Magister
Ilmu
Penyuluhan
Pembangunan/
Pemberdayaan
Masyarakat)
Ilmu
Penyuluhan
Pembangunan
Magister Ilmu
Penyuluhan
Pembangunan/
Pemberdayaan
Masyarakat
Membantu ketua
peneliti dan
anggota peneliti
dalam
melaksanakan
penelitian dan
membuat laporan
penelitian, sampai
publikasi ke
jurnal ilmiah
terindeks scopus
dan
menyelesaikan
tesis
12
4
3. Obyek Penelitian: Penyuluh Pertanian dan Petani
4. Masa Pelaksanaan;
Mulai : Bulan April 2021
Berakhir : Bulan Desember 2021
5. Usulan Biaya : Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah)
6. Lokasi Penelitian : Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Selatan, Propinsi Lampung
7. Instansi Lain yang terlibat: -----
8. Temuan yang ditargetkan lulusan s-2: Menemukan faktor yang paling berpengaruh
terhadap kinerja penyuluh, dan produktivitas usahatani petani.
9. Konstribusi mendasar pada suatu bidang ilmu : Hasil penelitian yang dilakukan
diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap pengembangan ilmu penyuluhan
pembangunan/pemberdayaan masyarakat dalam memberdayakan sumberdaya manusia
sasasaran pembangunan
10. Jurnal Ilmiah yang menjadi sasaran untuk penerima Hibah Penelitian Pascasarjana:
Jurnal Ilmiah TEST Enggineering & Management terindex Scopus dan Jurnal Suluh
Pembangunan, Universitas Lampung.
5
RINGKASAN
Kinerja Penyuluh, Keberdayaan Petani, dan Produktivitas Usahatani
di Propinsi Lampung
Keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat dilepaskan dari kinerja penyuluh dan
keberdayaan petani dalam mengelola usahatani untuk menghasilkan produktivitas usahatani yang
tinggi dan berpengaruh terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani. Namun berdasarkan
pengamatan di lapangan tampak bahwa peningkatan produktivitas usahatani dan kesejahteraan
hidup petani belum menggembirakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kinerja
penyuluh pertanian, 2) tingkat keberdayaan petani dalam mengelola usahatani, 3) pengaruh kinerja
penyuluh pertanian terhadap tingkat keberdayaan petani, 4) pengaruh kinerja penyuluh dan
keberdayaan petani terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraan hidup petani. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif dan deskriptif yang dilaksanakan di Kabupaten Lampung
Selatan dan Kabupaten Tengah, Propinsi Lampung. Unit analisis penelitian ini terdiri dari 15
kelompok tani dengan responden sebanyak 83 petani yang ditentukan secara acak sederhana
(simple random sampling). Penelitian dilakukan dari bulan April – Desember 2021. Metode
analisis data menggunakan metode statistik parametrik Uji t test untuk mengetahui perbedaan
kinerja penyuluh, keberdayaan petani, dan produktivitas usahatani petani, sedangkan untuk
mengetahui hubungan antara kinerja penyuluh pertanian, keberdayaan petani, produktivitas
usahatani dan pendapatan usahatani petani digunakan statistik parametrik Pearson Correlation
Analysis. Hasil penelitian menunjukkan : 1) tingkat kinerja penyuluh (PPL), tingkat produktivitas
usahatani, dan tingkat pendapatan usahatani petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan
Kecamatan Natar berbeda, 2) tingkat keberdayaan petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo
dan Kecamatan Natar tidak berbeda, 3) terdapat hubungan antara tingkat kinerja PPL dengan
tingkat keberdayaan petani dan produktivitas usahatani petani, dan 4) ) tingkat kinerja penyuluh
(PPL), tingkat keberdayaan petani, dan tingkat produktivitas usahatani tidak memiliki hubungan
dengan tingkat pendapatan usahatani petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan
Natar.
Kata kunci: Kinerja, Penyuluh, Petani, Keberdayaan, Produktivitas
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada Tim
Peneliti sehingga pelaksanaan penelitian serta pembuatan laporan penelitian ini dapat diselesaikan.
Penelitian Skim Pascasarjana ini sangat membantu dalam melaksanakan aktivitas Program Studi
Ilmu Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka mengembangkan
disiplin ilmu ini. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian ini juga dapat membuka
wawasan kepada mahasiswa tentang proses-proses penelitian dan pelaksanaannya serta dapat
meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kinerja penyuluh memiliki hubungan
dengan tingkat keberdayaan sasaran penyuluhan serta tingkat produktivitas usaha sasaran
penyuluhan. Oleh karena itu peningkatan kegiatan-kegiatan penyuluhan sangat diperlukan untuk
meningkatkan keberdayaan sasaran penyuluhan pembangunan.
Bandarlampung, Oktober 2021
Tim Peneliti
7
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................... i
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………….................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2
1.3 Manfaat Penelitian………................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja ……………………………………………………………………… 2
2.2 Tingkat Keberdayaan ……………………………………………………….. 7
2.3 Produktivitas Usahatani ……………………………….…….. …………….. 7
2.4 Hipotesis Penelitian ………………………………..………………………... 8
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelit …………………………………………………... 9
3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data ……………………………... 9
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………….. …………… 9
3.4 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ……………………………… 9
3.5 Peta jalan/Diagram Alur Penelitian …………………………………………. 10
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN……………………………….. 11
4.1 Gambaran Umum Kabuapten Lampung Selatan ……………………………… 11
4.2 Gambaran Umum Kecamatan Natar……………………………… ………….. 13
4.3 Gambaran Umum Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (BPPP)
Kecamatan Natar ……………………………………………………………… 14
4.4 Gambaran Umum Penyuluh Pertanian Lapangan di BPPP Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan ………………………………………………….. 16
4.5 Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah ……………………………. …. 16
4.6 Keadaan Umum Kecamatan Trimurjo …………………………………………. 17
V. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………… 19
5.1 Keadaan Umum Responden ……………………………………………………. 19
5.2 Tingkat Kinerja PPL …………………………………………………………… 20
8
5.3 Tingkat Keberdayaan Petani dalam Usahatani Padi sawah ……………………. 22
5.4 Tingkat Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani ………………………….. 24
5.5 Tingkat Pendapatan Usahatani Padi Sawah Petani ……………………………. 26
5.6 Pengujian Hipotesis ……………………………………………………………. 28
VI. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………. … 31
6.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 31
6.2 Saran ……………………………………………………………………………… 32
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 33
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Hal ini karena lebih dari
55 persen penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian dan merupakan penyokong kedua
terbesar bagi perekonomian nasional (Suwito, 2020). Pembangunan pertanian yang dilakukan di
Indonesia bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian serta memenuhi kebutuhan pangan,
kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, dan
membuka kesempatan kerja. Salah satu komoditas pertanian yang memiliki posisi strategis dalam
sektor pertanian adalah tanaman padi sebagai bahan makanan pokok makanan rakyat Indonesia.
Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah penghasil produksi padi di Indonesia. Data
produksi, luas panen, dan produktivitas padi terbesar di dua belas daerah Indonesia dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut Provinsi Tahun 2018
No PROVINSI Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi
Menurut Provinsi
Luas Panen
(ha)
Produktivitas
(kw/ha)
Produksi (ton)
1. Aceh 297.294,00 57.11 1.697.756,00
2. Sumatera Utara 360.716,00 52.89 1.907.725,00
3. Sumatera Barat 318.579,00 47.45 1.511.538,00
4. Sumatera Selatan 513.209,00 51.57 2.646.566,00
5. Lampung 397.435,00 47.83 1.901.041,00
6. Jawa Barat 1.691.725,00 56.39 9.539.330,00
7. Jawa Tengah 1.680.406,00 56.61 9.512.434,00
8. Jawa Timur 1.828.700,00 57.63 10.537.922,00
9. Banten 331.444,00 48.38 1.603.550,00
10. NTB 281.013,00 49.80 1.399.495,00
11. Kalimantan Selatan 278.853,00 40.76 1.136.511,00
12. Sulawesi Selatan 1.145.319,00 50.12 5.740.730,00
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2018
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2018) tampak bahwa daerah produksi padi terbesar
adalah Provinsi Jawa Timur dengan tingkat produksi sebesar 10.537.922,00 ton, sedangkan
Provinsi Lampung berada diurutan ke enam dengan produksi sebesar 1.901.041,00 ton.
2
(Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2018). Daerah sentra penghasil padi di Propinsi
Lampung terluas adalah Kabupaten Lampung Tengah, sedangkan daerah lain sentra produksi
padi di Propinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Selatan. Namun demikian tingkat
produktivitas usahatani padi di kedua daerah tersebut berbeda cukup tinggi, yaitu rata-rata
produktivitas usahatani padi di Kabupaten Lampung Tengah sebesar 5,17 ton/ha, sedangkan
rata-rata produktivitas usahatani padi di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 5, 46 ton/ha.
Dipihak lain jika dilihat dari jumlah Penyuluh Pertanian di kedua daerah ini juga berbeda yaitu
di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 191 penyuluh dan di Kabupaten Lampung selatan
sebanyak 143 penyuluh. Berdasarkan terdapatnya perbedaan yang cukup besar pada tingkat
produktivitas usahatani dan jumlah penyuluh di kedua daerah tersebut, maka menarik untuk
meneliti hubungan antara kinerja penyuluh, keberdayaan petani, dan produktivitas usahatani
serta kaitannya dengan tingkat kesejahteraan petani.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) apakah kinerja penyuluh pertanian di kedua
daerah yang diteliti berbeda? 2) Apakah kinerja penyuluh pertanian berhubungan dengan
perbedaan produktivitas usahatani yang dihasilkan oleh petani ? 3) Apakah kinerja penyuluh
pertanian berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani dalam mengelola usahatani ? 4)
Apakah kinerja penyuluh pertanian dan keberdayaan petani berhubungan dengan peningkatan
produksi dan kesejahteraan hidup petani ?
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kinerja penyuluh dan tingkat keberdayaan petani serta produksi usahatani dan kesejahteraan
hidup petani. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan konstribusi
dalam pengembangan keilmuan ilmu penyuluhan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
Keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat dilepaskan dari adanya dukungan
pemerintah dalam penyediaan tenaga penyuluh. Hal ini karena program penyuluhan
pembangunan yang efektif dan efisien dapat dikembangkan dengan dukungan tenaga-tenaga
profesional di bidang penyuluhan pertanian. Kinerja penyuluh merupakan perwujudan diri
dari pelaksanaan tugas pokok seorang penyuluh yang sesuai dengan patokan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian seorang penyuluh dikatakan memiliki kinerja yang baik
apabila sudah melaksanakan tugas pokok menurut standar tertentu yang sudah ditentukan
(Arifianto, 2017). Menurut Leilani dan Jahi (2016), kinerja seorang penyuluh merupakan
fungsi dari karakteristik individu, dan dipengaruhi oleh pengaruh – pengaruh situasional
seperti terjadinya perbedaan pengelolaan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
Kinerja penyuluh lapangan merupakan kriteria penilaian atas keseluruhan kegiatan kerja yang
telah dilakukan untuk kemudian dibandingkan dengan kesesuaian target yang ingin dicapai
melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan (Hernanda, 2015).
Kinerja penyuluh lapang pertanian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor.
91/Permentan/OT.140/9/2013 dapat dinilai melalui tiga indikator utama antara lain, persiapan
kegiatan penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan dan evaluasi penyuluhan. Ketiga indikator
tersebut dinilai mampu memberi gambaran mengenai kinerja penyuluh dan memberi masukan
mengenai poin-poin yang menjadi kelemahan penyuluh pertanian. Berdasarkan UU No. 16
Tahun 2006 menyebutkan bahwa penyuluh dibedakan menjadi tiga berdasarkan status dan
lembaga tempatnya berkerja, yaitu: 1) Penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2) Penyuluh
swasta, dan 3) Penyuluh swadaya.
Pada era penerapan otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur
dan mengurus peningkatan dan pengembangan kualitas SDM sesuai kemampuan dan
kebutuhan daerah. Adanya peluang mengembangkan potensi wilayah di era otonomi daerah
ini, maka peran penyuluh pertanian makin dibutuhkan untuk mendorong masyarakat
4
memanfaatkan peluang yang ada. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan kemampuan
kualitas penyuluh pada berbagai bidang pendidikan dan pelatihan sebagai upaya
meningkatkan kompetensi, motivasi dan kinerja penyuluh, dalam membantu petani untuk
meningkatkan produksi usahatani dan kesejahteraannya.
Pada 15 November 2006, disahkan Undang-Undang No. 16 tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K) merupakan suatu peneguhan
kembali bahwa penyuluh pertanian mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka
memajukan pembangunan pertanian di Indonesia. Menurut Undang-Undang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan No 16 tahun 2006, kinerja dan keberhasilan
penyuluh pertanian diukur melalui 9 indikator sebagai berikut :1) Tersusunnya program
penyuluhan pertanian sesuai dengan kebutuhan petani (Kabupaten/Kota), 2) Tersusunnya
rencana kerja penyuluhan pertanian di wilayah kerjamasing-masing, 3) Tersedianya data peta
wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pengwilayahan
komoditas unggulan, 4) Terdiseminasinya informasi teknologi pertanian secara merata dan
sesuai dengan kebutuhan petani, 5) Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian
petani, kelompoktani, kelompok usaha/asosiasi dan usaha formal (koperasi dan usaha formal
lainnya), 6) Terwujudnya kemitraan usaha antara petani dengan pengusaha yang saling
menguntungkan, 7) Terwujudnya akses petani ke lembaga keuangan, informasi sarana
produksi pertanian dan pemasaran, 8) Meningkatnya produktivitas agribisnis komoditas
unggulan di masing- masing wilayah kerja, dan 9) Meningkatnya pendapatan dan
kesejahteraan petani di masing-masing wilayah.
Kemudian, peraturan terkait dengan kinerja penyuluh tersebut mengalami pembaharuan yang
dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui PERMENTAN No 91/ Permentan/
OT.140/9/2013 tentang Pedoman evaluasi kinerja penyuluh pertanian. Kinerja penyuluh
pertanian secara garis besarnya dapat dilihat pada aspek persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pelaporan. Kinerja penyuluh pertanian pada aspek persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan merupakan suatu rangkaian yang tersistematis dan terstruktur dalam suatu alur
yang tak terpisahkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor. 91/Permentan/
OT.140/9/ 2013 tentang Indikator Penilaian Kinerja, maka Pedoman Evaluasi Kinerja
Penyuluh Pertanian merinci kinerja penyuluhan dapat diukur melalui tiga indikator yakni: 1)
5
Persiapan Penyuluhan Pertanian, 2) Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, dan 3) Evaluasi dan
Pelaporan Penyuluhan Pertanian. Berkaitan dengan kinerja ini, Pramudyo (2010) menyatakan
bahwa kompetensi yang dimiliki oleh seorang individu berhubungan dengan efektif atau
tidaknya kinerja dalam suatu pekerjaan atau situasi tertentu.
2.2 Tingkat Keberdayaan
Aktivitas pemberdayaan kepada individu atau masyarakat menekankan pada kemampuan
seseorang atau masyarakat untuk dapat memiliki akses terhadap sumber daya yang dapat
meningkatkan pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhannya, serta dapat berpartisipasi
dalam berbagai proses pembangunan. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai
proses pemberian informasi secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan
masyarakat sasaran agar terdapat perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi
mau, dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan
(Andrisasmita, 2007). Menurut teori diatas keberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai
masyarakat yang telah berdaya dan mampu memanfaatkan semua potensi baik didalam
dirinya maupun disekitarnya dengan baik sehingga ia mampu mencapai kesejahteraan
hidupnya.
Menurut Firmansyah (2012), faktor fasilitator atau pendamping program pemberdayaan
sangat menentukan terhadap tingkat keberdayaan masyarakat sasaran pembangunan,
sedangkan Syarief (2020) menyatakan bahwa pendampingan terhadap pelaku usaha
berhubungan dengan tingkat keberdayaan pelaku usaha tersebut. Kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemberdayaan di atas, yaitu (1) menciptakan suasana
atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang, (2) pemberdayaan
sebagai upaya untuk membangun kekuatan masyarakat dengan mendorong, memberi
motivasi, serta menumbuhkan kesadaran bahwa masyarakat memiliki potensi dan dapat
berkembang, (3) memperkuat potensi yang dimiliki oleh masyarakat yaitu dengan cara
memberikan peningkatan keterampilan tentang pemanfaatan sumber daya lokal yang tersedia
serta memfasilitasi masyarakat dalam mengelola produk yang dihasilkan (Adi, 2012). Di
pihak lain, Suharto (2006) menyatakan bahwa terdapat empat indikator terkait tingkat
6
keberdayaan seseorang atau masyarakat yaitu: 1) Kemampuan untuk berubah (power within),
2) Kemampuan memperoleh akses (power to), 3) Kemampuan menghadapi hambatan (power
over), dan 4) Kemampuan berkelompok dan bersolidaritas (power with) yaitu kemampuan
seseorang dalam melakukan kerjasama dengan orang lain. Dengan demikian, seseorang akan
memiliki kekuatan lebih jika menjadi anggota sebuah kelompok dalam mencapai tujuan
bersama.
Menurut Rani, Effendi, dan Krisnawati (2020), faktor- faktor yang berpengaruh terhadap
keberdayaan masyarakat antara lain ketersediaan sarana prasarana dan kualitas kegiatan
penyuluhan. Afrialfa, Yulida dan Arifudin (2014) menyatakan bahwa edukasi materi
pelatihan, diseminasi, fasilitasi, supervisi, konsultasi penyuluhan, dan monitoring terhadap
kegiatan pemberdayaan yang dilakukan mempunyai pengaruh terhadap keberdayaan
masyarakat.
2.3 Produktivitas usahatani
Menurut Hernanto (Nurjanah, 2012), produktivitas merupakan perbandingan antara hasil
yang diperoleh dengan jumlah faktor produksi yang digunakan yaitu: tenaga kerja, lahan dan
input lainnya. Di pihak lain, berdasarkan peraturan mentri pertanian No
25/permentan/OT.140/5/2009, produktivitas usaha menggambarkan perolehan hasil usaha per
satuan unit usaha saat ini (faktual) maupun potensi perolehan hasil usaha yang dapat dicapai
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.
Selanjutnya Mubyarto (Nurjanah, 2012) menyatakan bahwa produktivitas merupakan
penggabungan antara konsepsi efisiensi usaha dengan kapasitas tanah. Efisiensi usaha
mengukur banyaknya hasil produksi yang diperoleh dari satu satuan input, sedangkan
kapasitas tanah menggambarkan kemampuan tanah menyerap tenaga dan modal sehingga
memberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu.
Tingkat produktivitas usahatani yang diperoleh dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
kualitas bibit yang ditanam, jenis dan dosis pupuk, jenis teknologi yang digunakan,
ketersediaan modal, kualitas infrastruktur dan pengetahuan petani terhadap hal-hal di atas. Di
7
pihak lain, faktor praktek manajemen berkaitan dengan faktor-faktor produksi yang digunakan
(pemupukan, pemberian pestisida dan sebagainya) juga sangat mempengaruhi tingkat
produktivitas yang dapat dicapai.
Rendahnya tingkat produktivitas usahatani petani juga tidak dapat dilepaskan dari
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki petani seperti keterbatasan modal yang dimiliki,
rendahnya tingkat pendidikan petani, keterampilan petani dalam mengelola usahataninya, dan
keadaan kehidupan petani yang dekat dengan batas rawan subsistensi. Oleh karena itu,
rendahnya produktivitas usahatani dipengaruhi oleh beragam faktor, baik faktor sumberdaya
alam dan lingkungan hidup petani, karakteristik petaninya itu sendiri maupun faktor-faktor
yang lainnya. Robiyan (2014) menyatakan bahwa persepsi petani berhubungan dengan
produktivitas usahatani yang dihasilkan, sedangkan Yama (2018) menyatakan bahwa
partisipasi petani berhubungan dengan produktivitas usahatani petani. Selanjutnya, Azzahra
(2019) menyatakan bahwa kompetensi penyuluh berkaitan dengan difusi inovasi kepada
petani yang akan menentukan produktivitas usahatani yang dicapai oleh petani.
Memperhatikan beragam faktor di atas dan keterbatasan petani dalam banyak aspek, maka
tidak mengherankan jika petani lambat dalam mengadopsi inovasi baru yang berpengaruh
terhadap peningkatan produktivitas usahataninya. Oleh karena itu kinerja penyuluh pertanian
yang tinggi dalam memberdayakan petani sangat diperlukan sehingga petani memiliki
keberdayaan dalam mengelola usahatani dan dapat meningkatkan produktivitas usahatani.
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Kinerja penyuluh pertanian di dua wilayah yang berbeda di Propinsi Lampung berbeda.
2. Kinerja Penyuluh Pertanian berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani dalam
mengelola usahatani.
3. Kinerja Penyuluh berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.
4. Tingkat keberdayaan petani berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.
5. Kinerja penyuluh pertanian berhubungan dengan pendapatan dan kesejahteraan hidup
petani.
8
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua wilayah di Propinsi Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Tengah
dan Kabupaten Lampung Selatan. Pertimbangan pemilihan ke dua wilayah tersebut karena
Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah sentra
penghasil produksi padi di Propinsi Lampung. WaktuPenelitian akan dilakukan dari bulan
April – Desember 2021.
3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai. Jenis data yang dikumpulkan
terdiri dari data primer maupun data sekunder yang diperoleh dari responden penelitian dan
instansi terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara
dengan menggunakan kuisioner.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah penyuluh pertanian dan petani yang mengelola usahatani padi.
Responden penyuluh pertanian dan petani diambil dari dua wilayah, yaitu di Kabupaten
Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Selatan. Responden penyuluh pertanian diambil
sebanyak 15 orang dan responden petani diambil dari kelompok tani yang terdiri dari 3 orang
pengurus kelompok tani dan 3 orang anggota kelompok tani dari masing-masing kelompok
tani. Dengan demikian jumlah responden penelitian ini sebanyak 80 orang yang ditentukan
secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangan agroklimat lingkungan usahatani
petani.
3.4 Metode Analisis data Pengujian Hipotesis.
Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif. Untuk menguji ada tidaknya perbedaan
kinerja penyuluh pertanian, tingkat keberdayaan petani, dan produktivitas usahatani di dua
wilayah yang diteliti digunakan Uji t test, sedangkan untuk menguji hubungan antara kinerja
9
penyuluh pertanian, tingkat keberdayaan petani, produktivitas usahatani, dan pendapatan
usahatani menggunakan Pearson Corelation dengan bantuan program SPSS.
3.5 Peta jalan/Diagram Alur Penelitian.
Penelitian yang dilakukan ini mengacu kepada peta jalan/diagram penelitian peneliti. Peta
jalan penelitian dibuat untuk mengetahui model penyuluhan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat yang effektif dan effisien dalam mewujudkan perubahan perilaku
sasaran pembangunan (SDM sasaran pembangunan) sehingga menjadi manusia yang
berperilaku pembangunan dan memiliki keberdayaan serta kemandirian yang tinggi dalam
mengambil keputusan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan hidupnya. Peta jalan/
diagram alur penelitian serta aspek-aspek yang telah diteliti dan akan diteliti tampak pada
peta jalan/diagram alur penelitian pada Gambar 1.
10
11
BAB IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan
1. Keadaan Geografi
Menurut Fitriyani (2017), letak Kabupaten Lampung Selatan antara 105°14’ sampai
dengan 105°45′ Bujur Timur dan 5°15’ sampai dengan 6° Lintang Selatan. Luas wilayah
Kabupaten Lampung Selatan tercatat 2.007,01 km2 dan terdiri dari 17 kecamatan.
Kecamatan Natar merupakan kecamatan terluas (213,77 km2) di Kabupaten Lampung
Selatan. Wilayah administrasi Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas-batas
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung
Tengah dan Lampung Timur
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda
c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesawaran
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa (Lampung Selatan dalam Angka, 2016).
2. Keadaan Iklim
Wilayah Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah tropis dan memiliki curah hujan
rata-rata 161,7 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 15 hari/bulan. Temperatur di
wilayah ini berkisar antara antara 210 C sampai 330 C, sedangkan tingkat kelembaban
relatif di wilayah ini adalah 39 persen sampai dengan 100 persen.
12
3. Keadaan Demografi
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan (2021), penduduk
Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2020 berjumlah 1.164.301 jiwa terdiri dari
544. 745penduduk laki-laki dan 519. 556 penduduk perempuan.
4. Keadaan Pertanian
Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi
Lampung. Jenis tanaman lain yang banyak ditanam di Kabupaten Lampung Selatan
antara lain ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedelai. Luas
panen dan produksi padi sawah di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2015 adalah
seluas 88.129 Ha, sedangkan produksi yang dihasilkan sebesar 488.079 ton. Dengan
demikian, produktivitas usahatani padi sawah di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 5,5
ton/ha. Produksi dan luas lahan beberapa komoditas yang terdapat di Kabupaten
Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Produksi dan luas lahan berbagai komoditas tanaman di
Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2015
No Jenis Tanaman Luas Panen
(ha)
Produksi
(ton)
1. Padi Sawah 88.129 488.079
2. Padi Ladang 8.227 24.764
3. Jagung 110.201 563.723
4. Ubi Kayu 10.398 248.978
5. Kacang Tanah 241 327
6. Kedelai 1.053 1.205
7. Kacang Hijau 147 132
Sumber : Lampung Selatan dalam Angka, 2016 dalam Fitriyani (2017).
13
Tabel 2 menunjukkan bahwa bahwa luas panen dan produksi tanaman pangan padi sawah
merupakan luas terbesar kedua di Kabupaten Lampung Selatan setelah luas panen
tanaman jagung. Dengan demikian tanaman padi sawah di wilayah ini merupakan
komoditas yang banyak diusahakan oleh petani, namun produktivitas usahatani padi di
Kabupaten Lampung Selatan ini masih relatif rendah yaitu sebesar 5,5 ton per hektar
sehingga masih harus terus ditingkatkan. Salah satu kecamatan penghasil produksi padi
di Kabupaten Lampung Selatan adalah Kecamatan Natar.
4.2 Gambaran Umum Kecamatan Natar
1. Keadaan Geografi
Wilayah Kecamatan Natar merupakan wilayah yang terluas di Kabupaten Lampung
Selatan yaitu sekitar 12 persen dari total luas Kabupaten Lampung Selatan. Letak
kecamatan ini adalah Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tegineneng Kabupaten
Pesawaran, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jati Agung, sebelah selatan
berbatasan dengan Kotamadya Bandar Lampung dan sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran.
Kecamatan Natar terdiri dari 26 desa dengan ketinggian dari atas permukaan laut rata -
rata di bawah 100 m. Kecamatan Natar merupakan kecamatan yang memiliki potensi di
sektor pertanian di Kabupaten Lampung Selatan (BPS Kabupaten Lampung Selatan,
2016).
14
2. Keadaan Demografi
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan (2021), jumlah penduduk
Kecamatan Natar adalah 191.833 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki adalah
98 274,00 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah 93 559,00 jiwa.
3. Keadaan Pertanian
Komoditas pertanian tanaman pangan yang dibudidayakan di Kecamatan Natar antara lain
adalah tanaman padi, jagung, ubikayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau.
Luas lahan dan produksi tanaman pangan di Kecamatan Natar dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Produksi dan luas lahan berbagai komoditas tanaman pangan di Kecamatan
Natar, Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2015
No. Jenis Tanaman Luas Panen
(ha)
Produksi
(ton)
1. Padi sawah 8.176 45.281
2. Padi lading 100 301
3. Jagung 11.568 59.175
4. Ubi kayu 4.000 95.779
5. Ubi jalar 56 535
6. Kacang tanah 40 54
7. Kedelai 30 34
8. Kacang hijau 21 19
Sumber : Natar dalam Angka, 2016 dalam Fitriyani (2017)
Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa luas lahan panen usahatani padi sawah di Kecamatan
Natar cukup luas setelah luas panen tanaman jagung yaitu seluas 8.176 ha dengan tingkat
produktivitas mencapai 5,53 ton/ha.
15
4.3 Gambaran Umum Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (BPPP) Kecamatan Natar
1. Keadaan Geografi
Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Natar merupakan salah satu instansi
yang berfungsi melaksanakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di tingkat
Kecamatan Natar. Luas Kecamatan Natar adalah seluas ± 250,88 km² yang terdiri dari 22
desa dan terbagi ke dalam 18 Wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian (Wilbin). Jarak
BPPP Kecamatan Natar ke ibu kota Kabupaten Lampung Selatan ± 75 km, sedangkan
jarak ke ibu kota Provinsi Lampung adalah ± 25 km. Topografi wilayah BPPP
Kecamatan Natar pada umumnya memiliki topografi datar dengan kemiringan tanah rata-
rata 8% dan ketinggian antara 47 – 130 meter dari permukaan laut. Jenis tanah yang
dominan adalah Podsolik Merah Kering (PMK) dengan pH antara 5,5 – 6,5.
2. Keadaan Iklim
Wilayah Kecamatan Natar termasuk ketegori iklim basah dengan rata-rata curah hujan
sebesar 1.968,5 mm/ tahun dan jumlah hari hujan rata-rata sebanyak 130 hari/ tahun.
Jumlah bulan basah sebanyak 5 bulan dan bulan kering 5 bulan, dan suhu udara antara 20
- 32° C.
3. Keadaan Pertanian
Luas lahan menurut ekosistem terbagi menjadi dua yaitu lahan sawah dan lahan kering,
sedangkan luas lahan sawah terbagi lagi menjadi dua yaitu sawah tadah hujan dan irigasi.
Luas lahan sawah tadah hujan sebesar 4.701 ha dan luas lahan sawah beririgasi sebesar
16
759 ha, sedangkan luas lahan kering sebesar 9.838 ha. Dengan demikian luas lahan tadah
hujan dan luas lahan kering di wilayah ini lebih luas dari luas lahan beririgasi. Jenis
tanaman pangan dan hortikultural yang banyak dibudidayakan di wilayah ini adalah padi,
jagung, ubi kayu dan tanaman sayur teritama cabai, sedangkan jenis tanaman perkebunan
yang banyak dibudidayakan adalah tanaman kelapa, kopi, kakao, kelapa sawit dan karet.
4.4 Gambaran Umum Penyuluh Pertanian Lapangan di BPPP Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan
1. Penyuluh Pertanian Lapangan
Jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan di BPPP Kecamatan Natar pada tahun 2016
berjumlah 18 orang penyuluh yang terdiri dari PPL PNS dan PPL THL, namun pada
tahun 2021 saat penelitian ini dilakukan, jumlah penyuluh pertanian (PPL) tersebut
sebanyak 14 orang. Berkurangnya jumlah penyuluh di atas karena terdapatnya PPL
yang sudah memasuki usia pensiun. BPPP Kecamatan Natar ini memiliki 26 wilayah
binaan.
4.5 Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah
1. Letak Geografis
Wilayah Kabupaten Lampung Tengah memiliki ketinggian rata- rata kurang lebih 46
meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah seluas 4789,82
km2, sedangkan letak kabuapten ini adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang dan Lampung Utara
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan
c. Sebelah Timur dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro, dan
17
d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat
Ibukota Kabupaten Lampung Tengah adalah Gunung Sugih, sedangkan berdasarkan
letak geografis, maka Kabupaten Lampung Tengah terletak pada garis Bujur Timur
104° 35’, dan – 105° 50’ Bujur Barat dan garis Lintang 4° 30’ Lintang Selatan dan 4°
15’ Lintang Selatan.
2. Kondisi Pertanian
Menurut Muher Sukmayanto (2021), wilayah di Kabupaten Lampung Tengah sebagian
besar dimanfaatkan untuk pertanian, sehingga sektor ini memiliki kontribusi yang cukup
besar sebagai sumber pendapatan dan mata pencaharian pokok penduduk di Kabupaten
Lampung Tengah. Luas lahan yang digunakan untuk pertanian di wilayah ini adalah
sebesar 2.041,63 km² atau sebesar 42,62 % dari total luas lahan yang ada di Kabupaten
Lampung Tengah. Kabupaten Lampung Tengah juga merupakan salah satu sentra
produksi padi di Propinsi Lampung. Jenis tanaman lain yang banyak ditanam di
Kabupaten Lampung Tengah antara lain ubi jalar dan kacang-kacangan. Luas panen
tanaman pangan terbesar di Kabupaten Lampung Tengah adalah padi sawah yaitu luas
lahan yang dipergunakan mencapai 138.807 ha dengan tingkat produktivitas usahatani
padi sebesar 6,1 ton/ha.
4.6 Keadaan Umum Kecamatan Trimurjo
a. Letak Geografis
Kecamatan Trimurjo merupakan salah satu dari 28 kecamatan yang terdapat di
Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Kecamatan Trimurjo memiliki batas
18
wilayah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan dengan Kecamatan
Punggur; sebelah timur berbatasan dengan Kota Metro; sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran; dan sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Bumi Ratu Nuban. Kecamatan Trimurjo memiliki luas
wilayah seluas 68,43 km2 dengan jumlah penduduk 50.843 jiwa, sehingga kepadatan
penduduk di wilayah ini sebesar 743 jiwa per km2. Kecamatan Trimujo merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk paling padat di Kabupaten Lampung Tengah.
Kecamatan Trimurjo t e rd i r i da r i 14 desa/kelurahan (Badan Pusat Statistik, 2017).
b. Kependudukan
Tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Trimurjo tergolong cukup baik, namun
cukup banyak dijumpai anak yang putus sekolah karena membutuhkan fasilitas
pendidikan. Mata pencaharian sebagian besar masyarakat Kecamatan Trimurjo adalah
sebagai petani, sedangkan yang lainnya sebagai pedagang, peternak, buruh bangunan,
dan pegawai negeri/swasta dan lain-lainnya. Kondisi ekonomi masyarakat Kecamatan
Trimurjo cukup baik dan sebagian besar perekonomian masyarakat di kecamatan ini
ditopang oleh hasil pertanian. Komoditas pertanian yang banyak diusahakan adalah
jenis komoditas tanaman pangan yaitu, padi, jagung, dan ubi kayu.
19
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Keadaan Umum Responden
Responden pada penelitian ini adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPPP
Kecamatan Natar dan Kecamatan Trimurjo, sedangkan responden petani adalah petani
yang berada dalam kelompok tani binaan PPL tersebut. Jumlah PPL yang dijadikan
responden sebanyak 15 orang, sedangkan petani yang dijadikan responden sebanyak 82
orang.
Dilihat dari aspek umur responden, maka rata-rata umur responden PPL adalah 42 tahun,
sedangkan rata-rata umur petani responden adalah 52 tahun dan masih tergolong dalam
usia produktif. Rata-rata masa kerja PPL di kedua lokasi penelitian adalah 12 tahun
dengan jumlah kelompok tani binaan sebanyak 13 kelompok tani. Dipihak lain, jika
dilihat dari jumlah anggota kelompok tani binaan setiap PPL, maka hal ini menunjukkan
jumlah yang sangat banyak yaitu rata-rata sebanyak 502 orang petani anggota kelompok
tani. Banyaknya jumlah kelompok tani dan anggota kelompok tani yang menjadi binaan
PPL di atas dapat berpengaruh terhadap kinerja PPL yag bersangkutan.
Jumlah tanggungan rumahtangga petani responden rata-rata sebanyak 3 orang,
sedangkan luas lahan yang dimiliki petani responden rata-rata seluas 0,9 hektar. Tingkat
pendidikan petani responden sebagian besar Sekolah Dasar, namun cukup banyak juga
yg memiliki latar belakang pendidikan SMP dan SMA, sedangkan petani responden
yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi relatif sedikit. Karakteristik pendidikan
20
petani responden ini diduga akan berpengaruh terhadap respon mereka terhadap inovasi-
inovasi dalam bidang pertanian.
Dilihat dari aspek produktivitas usahatani padi sawah yang dihasilkan oleh petani, maka
tingkat produktivitas usahatani padi sawah petani responden tersebut masih tergolong
rendah karena hanya mencapai 4,23 ton/ha, sedangkan jika dilihat dari pendapatan
usahatani padi sawah petani responden rata-rata sebesar Rp. 9.259.111,585/ha.
5.2 Tingkat Kinerja PPL
Kinerja penyuluh merupakan perwujudan pelaksanaan tugas pokok seorang penyuluh
yang sesuai dengan patokan yang telah ditetapkan. Dengan demikian seorang penyuluh
dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila sudah melaksanakan tugas pokok
menurut standar tertentu yang sudah ditentukan (Arifianto, 2017). Menurut Leilani dan
Jahi (2016), kinerja seorang penyuluh merupakan fungsi dari karakteristik individu,
dan dipengaruhi oleh pengaruh – pengaruh situasional seperti terjadinya perbedaan
pengelolaan dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Kinerja penyuluh lapangan
merupakan kriteria penilaian atas keseluruhan kegiatan kerja yang telah dilakukan untuk
kemudian dibandingkan dengan kesesuaian target yang ingin dicapai melalui indikator-
indikator yang telah ditetapkan (Hernanda, 2015).
Kinerja penyuluh lapang pertanian yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian
Nomor. 91/Permentan/OT.140/9/2013 dapat dinilai melalui tiga indikator utama antara
lain, persiapan kegiatan penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan dan evaluasi penyuluhan.
Ketiga indikator tersebut dinilai mampu memberi gambaran mengenai kinerja penyuluh
dan memberi masukan mengenai poin-poin yang menjadi kelemahan penyuluh pertanian.
21
Berdasarkan indicator kinerja PPL diatas, maka kinerja PPL di dua wilayah penelitian ini
tidak jauh berbeda, namun jika dilihat dari jumlah nilai kinerja PPL, maka kinerja PPL di
wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja PPL di
wilayah BPPP Kecamatan Natar. Tabel 4 berikut ini menujukkan capaian kinerja PPL di
wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan Natar.
Tabel 4. Rata-rata Capaian Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di wilayah BPPP
Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021
BPPP Capaian Kinerja (%) Jumlah
kelompoktani
binaan
Jumlah anggota
kelompok tani yang
dibina (orang)
Kecamatan Natar 76,56 20 531
Kecamatan Trimurjo 84,09 11 492
Rata-rata 80,32 16 511
Berdasarkan Tabel 4 tampak bahwa kinerja PPL di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo
lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja PPL di wilayah BPPP Kecamatan Natar.
Namun demikian jika dilihat berdasarkan jumlah kelompok tani yang menjadi binaan PPL
tersebut tampak bahwa junlah kelompok tani binaan PPL Kecamatan Natar jauh lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah kelompok tani binaan PPL Kecamatan Trimurjo.
Demikian juga jika dilihat dari jumlah petani anggota kelompok tani yang menjadi binaan
PPL tersebut. Oleh karena itu tampaknya besaran kinerja PPL ini juga berkaitan dengan
banyaknya jumlah kelompok tani yang dibina serta jumlah anggota kelompok tani yang
dibina tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diajukan bahwa sebaiknya jumlah
kelompok tani binaan dan jumlah anggota kelompok tani yang dibina oleh PPL sebaiknya
dikurangi sehingga PPL dapat lebih fokus dalam melaksanakan tugasnya.
22
5.3 Tingkat Keberdayaan Petani dalam Usahatani Padi sawah
Aktivitas pemberdayaan kepada individu atau masyarakat menekankan pada kemampuan
seseorang atau masyarakat untuk dapat memiliki akses terhadap sumber daya yang dapat
meningkatkan pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhannya, serta dapat berpartisipasi
dalam berbagai proses pembangunan. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan sebagai
proses pemberian informasi secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan
masyarakat sasaran agar terdapat perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu
menjadi mau, dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan
(Andrisasmita, 2007). Menurut teori diatas keberdayaan masyarakat dapat diartikan
sebagai masyarakat yang telah berdaya dan mampu memanfaatkan semua potensi baik
didalam dirinya maupun disekitarnya dengan baik sehingga ia mampu mencapai
kesejahteraan hidupnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemberdayaan di atas, yaitu
(1) menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat dapat
berkembang, (2) pemberdayaan sebagai upaya untuk membangun kekuatan masyarakat
dengan mendorong, memberi motivasi, serta menumbuhkan kesadaran bahwa masyarakat
memiliki potensi dan dapat berkembang, (3) memperkuat potensi yang dimiliki oleh
masyarakat yaitu dengan cara memberikan peningkatan keterampilan tentang
pemanfaatan sumber daya lokal yang tersedia serta memfasilitasi masyarakat dalam
mengelola produk yang dihasilkan (Adi, 2012). Di pihak lain, Suharto (2006)
menyatakan bahwa terdapat empat indikator terkait tingkat keberdayaan seseorang atau
masyarakat yaitu: 1) Kemampuan untuk berubah (power within), 2) Kemampuan
memperoleh akses (power to), 3) Kemampuan menghadapi hambatan (power over), dan
23
4) Kemampuan berkelompok dan bersolidaritas (power with) yaitu kemampuan seseorang
dalam melakukan kerjasama dengan orang lain. Dengan demikian, seseorang akan
memiliki kekuatan lebih jika menjadi anggota sebuah kelompok dalam mencapai tujuan
bersama.
Dalam penelitian ini tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam budidaya padi sawah
dilihat berdasarkan 10 indikator, yaitu dalam hal 1) pengadaan sarana produksi, 2) proses
produksi, 3) hasil/ouput produksi, 4) pengolahan hasil produksi, 5) pemasaran hasil
produksi, 6) pengembangan jejaring/mitra, 7) penggunaan teknologi baru, 8) pembiayaan
usahatani, 9) akses informasi, dan 10) adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Berdasarkan ke sepuluh indicator tingkat keberdayaan petani di atas diperoleh hasil
bahwa tingkat keberdayaan petani padi sawah di Kecamatan Trimurjo lebih tinggi
dibandingkan dengan tingkat keberdayaan petani padi sawah di Kecamatan Natar. Tabel
5 berikut ini menunjukkan tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam mengelola
usahatani padi sawah tersebut.
Tabel 5. Rata-rata Tingkat Keberdayaan Petani Padi Sawah dalam Mengelola Usahatani
Padi sawah di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021
BPPP Tingkat
Keberdayaan Petani
(skore)
Jumlah
kelompoktani
binaan
Jumlah anggota
kelompok tani yang
dibina (orang)
Kecamatan Natar 39 20 531
Kecamatan Trimurjo 41 11 492
Rata-rata 40 16 511
Berdasarkan Tabel 5 tampak bahwa tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam
mengelola usahatani padi sawah tidak jauh berbeda antara petani di wilayah Kecamatan
Natar dan di Kecamatan Trimurjo. Namun jika dilihat berdasarkan indikator tingkat
keberdayaan petani padi sawah tampak bahwa dalam hal indikator pengembangan
24
jejaring/mitra, pembiayaan usahatani, akses informasi, output yang dihasilkan, dan
adaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan, maka tingkat keberdayaan petani
dalam hal tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan lima indikator yang lainnya,
yaitu dalam hal pengadaan sarana produksi, proses produksi, pengolahan hasil produksi,
pemasaran, dan penggunaan teknologi dalam usahatani padi sawah.
5.4 Tingkat Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani
Menurut Hernanto (Nurjanah, 2012), produktivitas merupakan perbandingan antara hasil
yang diperoleh dengan jumlah faktor produksi yang digunakan yaitu: tenaga kerja, lahan
dan input lainnya. Di pihak lain, berdasarkan peraturan mentri pertanian No
25/permentan/OT.140/5/2009, produktivitas usaha menggambarkan perolehan hasil usaha
per satuan unit usaha saat ini (faktual) maupun potensi perolehan hasil usaha yang dapat
dicapai untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku
usaha. Selanjutnya Mubyarto (Nurjanah, 2012) menyatakan bahwa produktivitas
merupakan penggabungan antara konsepsi efisiensi usaha dengan kapasitas tanah.
Tingkat produktivitas usahatani yang diperoleh dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
kualitas bibit yang ditanam, jenis dan dosis pupuk, jenis teknologi yang digunakan,
ketersediaan modal, kualitas infrastruktur dan pengetahuan petani terhadap hal-hal di atas.
Di pihak lain, faktor praktek manajemen berkaitan dengan faktor-faktor produksi yang
digunakan (pemupukan, pemberian pestisida dan sebagainya) juga sangat mempengaruhi
tingkat produktivitas yang dapat dicapai.
Rendahnya tingkat produktivitas usahatani petani juga tidak dapat dilepaskan dari
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki petani seperti keterbatasan modal yang dimiliki,
25
rendahnya tingkat pendidikan petani, keterampilan petani dalam mengelola usahataninya,
dan keadaan kehidupan petani yang dekat dengan batas rawan subsistensi. Oleh karena
itu, rendahnya produktivitas usahatani dipengaruhi oleh beragam faktor, baik faktor
sumberdaya alam dan lingkungan hidup petani, karakteristik petaninya itu sendiri maupun
faktor-faktor yang lainnya.
Berdasarkan tingkat produktivitas usahatani petani padi sawah yang dicapai di dua
wilayah yang diteliti tampak bahwa tingkat produktivitas usahatani padi sawah petani di
wilayah Kecamatan Natar (5,1 ton/ha) lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
produktivitas usahatani padi sawah di Kecamatan Trimurjo (3,95 ton/ha). Perbedaan
tingkat produktivitas di atas diduga banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
jenis tanah dan kesuburan tanah di dua wilayah tersebut berbeda, jenis benih yang
digunakan, tingkat pengelolaan usahatani, penggunaan sarana produksi dalam usahatani,
ketersediaan air irigasi, dan lain-lain. Selain itu, penerapan sistem tanam yang tiga kali
proses produksi dalam satu tahun (tuntutan pemerintah) telah menyebabkan banyaknya
timbul hama tikus dan hama wereng yang menyerang tanaman padi sawah petani dan
menyebabkan hasil produksi yang diperoleh menjadi rendah. Rendahnya tingkat
produktivitas usahatani petani padi sawah ini pada tahap selanjutnya akan mempengaruhi
tingkat pendapatan usahatani yang diperoleh oleh petani dan berpengaruh terhadap
kesejahteraan hidup petani padi sawah itu sendiri. Oleh karena itu, tuntutan pemerintah
agar petani menanam padi sawah sebanyak tiga kali dalam satu tahun perlu ditinjau
kembali untuk memutus siklus hama tanaman padi tersebut. Tabel 6 berikut ini
menunjukkan tingkat produktivitas usahatani yang dicapai oleh petani padi sawah di
kedua wilayah yang diteliti.
26
Tabel 6. Rata-rata Tingkat Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani di wilayah BPPP
Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021
BPPP Tingkat
Produktivitas
Usahatani Padi
Sawah
(ton/ha)
Jumlah
kelompoktani
binaan
Jumlah anggota
kelompok tani yang
dibina (orang)
Kecamatan Natar 5,13 20 531
Kecamatan Trimurjo 3,95 11 492
Rata-rata 4,54 16 511
5.5 Tingkat Pendapatan Usahatani Padi Sawah Petani
Tingkat perolehan hasil produksi yang tinggi merupakan dambaan setiap petani. Namun
hasil produksi yang tinggi tanpa diserta harga jual hasil produksi yang memadai akan
berpengaruh terhadap besarnya pendapatan usahatani yang diperoleh oleh petani. Dipihak
lain, jika hasil produksi yang tinggi dan harga jual hasil produksi memadai di atas tidak
disertai biaya total usahatani yang rendah, juga akan berpengaruh terhadap pendapatan
usahatani petani tersebut. Oleh karena itu, selain perhatian terhadap harga jual produksi
dan produksi yang dicapai petani, maka besarnya biaya usahatani juga harus mendapat
perhatian serius. Tabel 7 berikut ini memperlihatkan rata-rata besarnya tingkat
pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh oleh petani di wilayah BPPP Kecamatan
Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung
Tengah.
27
Tabel 7. Rata-rata Tingkat Pendapatan Usahatani Padi Sawah Petani di wilayah BPPP
Kecamatan Trimurjo dan Kecamatan Natar, 2021
BPPP Tingkat Pendapatan
Usahatani Padi Sawah
(Rp/ha)
Jumlah
kelompok tani
binaan
Jumlah anggota
kelompok tani yang
dibina (orang)
Kecamatan Natar 12.514.628,00
20 531
Kecamatan Trimurjo 9.259.280,00
11 492
Rata-rata 10.886.954,00 16 511
Jika besarnya tingkat pendapatan usahatani padi sawah seperti tertera pada Tabel 7 di atas
dihubungkan dengan besarnya tingkat produksi usahatani yang diperoleh oleh petani
(Tabel 6), maka tampak bahwa besarnya tingkat produksi usahatani tersebut sangat
berpengaruh terhadap besarnya pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh oleh
petani. Hal ini karena harga jual produksi padi sawah dan biaya usahatani padi sawah di
kedua wilayah tersebut tidak jauh berbeda sehingga pendapatan usahatani yang diperoleh
sangat ditentukan oleh hasil produksi yang dicapai. Dipihak lain, rendahnya produksi
usahatani padi sawah yang dicapai oleh petani di wilayah BPPP Kecamatan Trimurjo
disebabkan oleh banyaknya hama tikus dan hama wereng yang menyerang tanaman padi
mereka sehingga hasil produksi padoi sawah yang diperoleh relative rendah. Banyaknya
hama tikus dan hama wereng yang muncul dan menyerang tanaman padi petani ini
tampaknya disebabkan oleh pola penanaman padi sawah yang sebanyak tiga kali dalam
satu tahun sesuai dengan tuntutan pemerintah. Oleh karena itu, penerapan pola tanam
padi sawah yang tiga kali dalam satu tahun tersebut perlu ditinjau kembali agar
pendapatan usahatani padi sawah petani tidak terlalu rendah. Hal ini penting karena
selain tingkat produksi yang diperoleh pada penanaman selanjutnya lebih rendah, juga
karena dapat menimbulkan meledaknya serangan hama tikus dan wereng di atas.
28
5.6 Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat lima hipotesis yang akan diuji. Kelima hipotesis tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Kinerja penyuluh pertanian di dua wilayah yang berbeda di Propinsi Lampung
berbeda.
2. Kinerja Penyuluh Pertanian berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani
dalam mengelola usahatani.
3. Kinerja Penyuluh berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.
4. Tingkat keberdayaan petani berhubungan dengan produktivitas usahatani petani.
5. Kinerja penyuluh pertanian berhubungan dengan pendapatan usahatani petani.
Untuk menguji hipotesis di atas, maka alat uji yang digunakan adalah analisis statistik
paramaterik Uji t test untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan antara dua variabel
yang diteliti, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan analisis
korelasi Pearson (Pearson Corelation). Tabel 8 dan 9 berikut ini menunjukkan hasil
analisis terhadap hipotesis-hipotesis di atas.
29
Tabel 8. Hasil analisis Uji beda t test tingkat kinerja PPL, Tingkat Keberdayaan Petani, Produktivitas Usahatani, dan Pendapatan
Usahatani
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
TINGKAT .KINERJA PPL Equal variances
assumed
1.371 .263 -2.151 13 .051 -6.02273 2.79984 -12.07142 .02597
Equal variances not
assumed
-1.729 3.929 .160 -6.02273 3.48250 -15.76084 3.71538
TINGKAT KEBERDAYAAN
PETANI
Equal variances
assumed
.291 .599 -.710 13 .490 -.92886 1.30774 -3.75405 1.89633
Equal variances not
assumed
-.753 6.005 .480 -.92886 1.23408 -3.94792 2.09020
TINGKAT PRODUKTIVITAS
USAHATANI
Equal variances
assumed
1.295 .276 2.981 13 .011 1.23295 .41357 .33949 2.12642
Equal variances not
assumed
3.892 10.046 .003 1.23295 .31679 .52754 1.93837
TINGKAT PENDAPATAN
USAHATANI
Equal variances
assumed
2.797 .118 1.985 13 .069 3301981.795
45
1663707.580
33
-
292239.914
61
6896203.505
52
Equal variances not
assumed
2.782 11.916 .017 3301981.795
45
1186867.216
50
713992.024
93
5889971.565
98
30
Tabel 9. Hasil analisis Uji Korelasi Pearson tingkat kinerja PPL, Tingkat Keberdayaan Petani, Produktivitas Usahatani, dan Pendapatan
Usahatani
Correlations
TINGKAT
KINERJA PPL
TINGKAT
KEBERDAYAAN
PETANI
TIGKAT PRODUKTIVITAS
USAHATANI
TINGKAT PENDAPATAN
USAHATANI
TINGKAT KINERJA PPL Pearson Correlation 1 .528* -.413 -.185
Sig. (2-tailed) .043 .126 .510
N 15 15 15 15
TINGAT KEBERDAYAAN PETANI Pearson Correlation .528* 1 -.081 -.128
Sig. (2-tailed) .043 .775 .650
N 15 15 15 15
TINGKAT PRODUKTIVITAS
USAHATANI
Pearson Correlation -.413 -.081 1 .183
Sig. (2-tailed) .126 .775 .513
N 15 15 15 15
TINGKAT PENDAPATAN
USAHATANI
Pearson Correlation -.185 -.128 .183 1
Sig. (2-tailed) .510 .650 .513
N 15 15 15 15
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
31
Berdasarkan Tabel 8 di muka tampak bahwa pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat
kinerja PPL dan tingkat produktivitas usahatani padi sawah di ke dua wilayah BPPP
memang berbeda, namun pada tingkat kepercayaan 90 %, maka selain ke dua hal tadi
berbeda juga tingkat pendapatan usahatani petani sawah di kedua wilayah tersebut juga
berbeda. Namun dalam hal aspek tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam mengelola
usahatani padi sawah di kedua wilayah BPPP tersebut ternyata tidak berbeda. Selanjutnya,
berdasarkan Tabel 9 juga tampak bahwa pada tingkat kepercayaan 95 %, maka tingkat
kinerja PPL berhubungan dengan tingkat keberdayaan petani, sedangkan pada tingkat
kepercayaan 90 %, maka tingkat keberdayaan petani tersebut juga berhubungan dengan
tingkat produktivitas yang dihasilkan oleh petani. Dengan demikian hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) berhubungan dengan
tingkat keberdayaan petani yang dibinanya serta tingkat produktivitas usahatani yang
dicapai oleh petani tersebut. Oleh karena itu usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan
penyuluhan (melalui PPL) yang ditujukan untuk meningkatkan tingkat keberdayaan petani
perlu ditingkatkan terutama dalam hal mengembangkan jejaring/mitra, akses informasi,
pembiayaan usahatani, dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan petani.
32
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat kinerja penyuluh pertanian di BPPP Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Selatan dan BPPP Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah berbeda.
2. Tingkat keberdayaan petani padi sawah dalam mengelola usahatani padi sawah di
wilayah BPPP Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan BPPP Kecamatan
Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah tidak berbeda.
3. Tingkat produktivitas usahatani padi sawah petani di wilayah BPPP Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan dan BPPP Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung
Tengah berbeda.
4. Tingkat pendapatan usahatani padi sawah petani di wilayah BPPP Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan dan BPPP Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung
Tengah berbeda.
5. Tingkat kinerja penyuluh pertanian (PPL) memiliki hubungan dengan tingkat
keberdayaan petani
6. Tingkat keberdayaan petani memiliki hubungan dengan tingkat produktivitas usahatani
petani.
7. Tingkat kinerja PPL, tingkat keberdayaan petani, dan tingkat produktivitas usahatani padi
sawah petani tidak berhubungan dengan tingkat pendapatan usahatani padi sawah yang
diperoleh petani.
33
6.2 Saran
1. Tingkat keberdayaan petani dalam aspek pengembangan jejaring/mitra, akses
informasi, pembiayaan usahatani, dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan perlu
ditingkatkan.
2. Penerapan pola tanam padi sawah dengan tiga kali penanaman dalam satu tahun perlu
ditinjau kembali.
34
DAFTAR PUSTAKA
Adi, I. R. 2012. Intervensi Komunitas dan Pengembang Masyarakat
(Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat). PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Azzahra, Nadya, et all, 2018. Kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam
Difusi Inovasi Budidaya Padi Organik pada Masyarakat Petani (Kasus di Kelurahan
Fajar Esuk, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu). Jurnal Ilmu-Ilmu
Agribisnis (JIIA).. ISSN 2337-7070. Vol. 7 No.2. Mei 2019
Hernanda, T. A. P., Farchiya, A dan Sarma, M. 2015. Tingkat Kinerja Penyuluh Pertanian
di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Jurnal Penyuluhan Vol. 11 (1).
Leilani, A. dan Amri, J. 2006. Kinerja Penyuluh Pertanian di Beberapa Kabupaten
Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan 2 ( 2): 99-106.
Rani, E.,L.Effendy, dan E. Krisnawati. 2020. Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
(KWT) Melalui Pemanfaatan Limbah Sisa Sayuran Sebagai Pupuk Organik Cair
Pada Budidaya Pakcoy di Kecamatan Samaranf. Jurnal Inovasi Penelitian:1 (3):
445-454. Universitas Mataram.
Robiyan, Rendi et.all (2014), Persepsi petani terhadap Program SL-PHT dalam
Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Kakao (Studi Kasus Petani
Kakao di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Jurnal
Ilmu-Ilmu Agribisnis (JIIA). ISSN 2337-7070. Vol. 2 No.3. Juni 2014
Suharto, E. 2006. Analisis Kebijakan Publik : Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial. Alfabeta. Bandung.
Suwito, Suci Anti, 2020. Perilaku Komunikasi Petani dalam Mencari Informasi dan
Tingkat Adopsi Inovasi Budidaya Padi Organik. Fakultas Pertanian. Universitas
Lampung.
Syarief, Ayu Nirmala, 2021. Efektivitas Pendampingan Pusat Layanan Usaha Terpadu
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT UMKM) dan Keberdayaan Pelaku Usaha
di Propinsi Lampung. Pascasarjana. Universitas Lampung. Bandarlampung.
Yama, I. Made, et all. (2018) Partisipasi Petani Padi dalam Pelaksanaan Program
Peningatan Produksi Beras nasional (P2BN) di Kecamatan Seputih Mataram
Lampung Tengah. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis (JIIA). ISSN 2337-7070. Vol. 6
No.1. Februari 2020.
35
1. Identitas Tim Peneliti (Ketua Peneliti)
CURRICULUM VITAE IDENTITAS DIRI
Nama : Dr.Ir. Tubagus Hasanuddin, MS
Nomor Peserta : 091102611860071 NIP/NIK : 195903211985061101 Nomer Sertifikat Pendidik : 091102607824 Tempat dan Tanggal Lahir : Ciledug-Cirebon, Jawa Barat, 21-03-1959 Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Golongan / Pangkat : IVa/Pembina Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala Perguruan Tinggi : Universitas Lampung Alamat : Jl.Soemantri Brojonegoro, No.1, Gedungmeneng- Bandarlampung Telp./Faks. : : (0721) 781821 Alamat Rumah : Jl. Dipangga Satya , Gg Dipangga 5, No.67, Rajabasa Pemuka, Bandarlampung Telp./Faks. : 081395833765 Alamat e-mail : [email protected] Mata Kuliah yangdiampu :
1. Sosiologi Pertanian
2. Pengantar Ilmu Pertanian
3. Pengembangan Masyarakat
4. Kelembagaan, Organisasi Sosial, dan
Kepemimpinan
5. Metode Penelitian Sosial
6. Psikologi Masyarakat Petani
7. Dinamika Pembangunan Pedesaan
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/
Bidang Studi
1984 S1 Institut Pertanian Bogor Sosial Ekonomi Pertanian/ Penyuluhan Pertanian
1989 S2 Institut Pertanian Bogor Sosiologi Pedesaan
2003 S3 Institut Pertanian Bogor Ilmu Penyuluhan Pembangunan
36
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
1985 Pelatihan Metode Penelitian UNILA
1986 Pelatihan Metode Pengabdian pada Masyarakat UNILA
1986 Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Perguruan Tinggi UNILA
1989 Pelatihan Pembinaan Kelompok Petani P3A UNILA
1990 Pelatihan Pembinaan Kelompok Pedagang Kecil UNILA
2002 Pelatihan WANULCAS UNILA-IPB
2004 Pelatihan Teaching Grant Program Hibah A2 UNILA
2008 Pelatihan IM - HERE UNILA
2015 Pelatihan Penyusunan Kurikulum UNILA
2016 Pelatihan Penulisan Ilmiah Jurnal Internasional UNILA
2017 Pelatihan Audit Internal UNILA
2017 Pelatihan ISO 2015 UNILA
2017 Pelatihan Metode R UNILA
PENGALAMAN JABATAN
Jabatan Institusi Tahun
Kepala Laboratorium Penyuluhan Jurusan Sosek - UNILA 1986-1989
Sekretaris Jurusan Jurusan Sosek - UNILA 1989 - 1992
Ketua Unit Perumahan Yayasan Pembina UNILA 1990 - 1998
Ketua Tim Pembentukan Program S2 Prodi PPM-UNILA
Fakultas Pertanian UNILA 2009 –2014
Anggota Tim Pembentukan Program S3 Ilmu-Ilmu Pertanian
Fakultas Pertanian 2009 – 2014
Ketua Prodi S2 PPM Program Pascasarjana UNILA 2014 - sekarang
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun
Sosiologi Pedesaan
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 1984 - 2008
Sosiologi Pertanian
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2008-2012
Perubahan Sosial
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 1996-1997
Ilmu Kependudukan
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 1996-1997
Kelompok, Organisasi, dan Kepemimpinan
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003-2012
Psikologi Masyarakat Petani
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2005 - 2012
Komunikasi kelompok dan
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003-2012
37
Organisasi
Komunikasi Massa Untuk Pertanian
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003-2012
Dinamika Pembangunan Pedesaan
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2007- 2012
Pengantar Pengembangan Masyarakat
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2005-2012
Pengembangan Partisipasi Masyarakat
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2006-2012
Metode Ilmiah S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2007 - 2009
Metode Penelitian
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2007-2009
Metode Penelitian Sosial
S2 UNILA/Pascasarjana 2014 – 2017
Filsafat Ilmu S2 UNILA/Pascasarjana 2014 – 2017
Dinamika Pembangunan Masyarakat Agribisnis
S2 UNILA/Pascasarjana 2014 – 2017
PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA
Tahun Pembimbingan/Pembinaan
1984-1986 Pembimbingan kegiatan himaseperta mahasiswa dan KKN
1989- 1992 Pembimbingan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan praktek di masyarakat pedesaan dan kuliah kerja lapang (KKL)
1992-2017 Pembimbingan mahasiswa dalam penelitian di lapangan
2003-2017 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan survey di lapangan
2003-2017 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan Praktek Umum (PU)
2009 – 2017 Pembimbingan mahasiswa dalam kegiatan kemah bakti social mahasiswa
2016-2017 Pembimbingan mahasiswa dalam kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
1985 Analisis Kebijakan Pemasaran
Komoditas Palawija dan
Perkebunan di Propinsi Lampung
Anggota Dinas Pertanian
1986 Respon Petani terhadap Kenaikan
Harga Pupuk di Propinsi Lampung
Ketua Mandiri
1987 Penerapan Inovasi Teknologi
Penangkapan Ikan dan Pengaruhnya
terhadap Distribusi Pendapatan
Masyarakat Nelayan di Teluk
Ketua Mandiri
38
Betung, Propinsi Lampung
1989 Nilai Pekarangan dan Sosiobudaya
Petani di Wilayah Cirebon, Propinsi
Jawa Barat
Ketua Mandiri
1991 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Performance Kelompok P3A di
Propinsi Lampung
Anggota Dinas Pertanian
2004 Dinamika Organisasi Pesantren di
Propinsi Jawa Barat
Ketua Mandiri
2004 Dinamika Kelompok dan Adopsi
Inovasi Padi Organik di Propinsi
Lampung
Ketua Program A2
2005 Pola Pengambilan Keputusan
Rumahtangga Petani pada Beberapa
Spesifik Sosiobudaya Petani di
Propinsi Lampung
Ketua Program A2
2007 Moral Ekonomi dan Etika
Subsistensi Petani di Propinsi
Lampung
Ketua Program A2
2008 Analisis Komoditas Unggulan
Daerah dalam Rangka
Pengembangan UMKM
Ketua Mandiri
2009 Difusi Inovasi Teknologi Budidaya
Jarak Pagar sebagai Sumber Energi
Alternatif
Ketua DIKTI/100 jt
2010 Akar Penyebab Kemiskinan Petani di
Lampung
Anggota DIKTI
2011 Model Pemberdayaan Petani Miskin
di Propinsi Lampung
Anggota DIKTI
2012 Effektivitas Program PUAP dalam
Peningkatan Kesejahteraan dan
Kemandirian Petani di Kabupaten
Lampung Timur
Ketua DIKTI
2015 Efektifitas Kelompok Tani dalam
Meningkatkan Produksi,
Pendapatan, dan Kesejahteraan
Rumahtangga Petani Kopi di
Kabupaten Lampuing Barat
Ketua DIPA BLU
2017 Tekno Ekonomi Formulasi Pestisida
Nabati Berbahan Aktif Cyperus
Kylingia Pengendali Penyakit Patek
Cabai
Anggota DIPA BLU/7 juta
2017 Persepsi Petani, Efektivitas
kelompok Tani, dan Difusi Inovasi
Sistem Pertanian Organik di
Propinsi Lampung
Ketua DIPA BLU/ 40 jt
39
2018 Model pengembangan sumberdaya
pertanian melalui implementasi
Cyber extension di Propinsi
Lampung
Anggota Kemristek dikti/ 70 juta
2018 Model dan Strategi penguatan
kelembagaan Bumdes
Anggota
KARYA TULIS ILMIAH A. Buku/Bab/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2004 Pola Pengambilan Keputusan Rumahtangga
dan Adopsi Inovasi dalam Kegiatan Usahatani
pada Beberapa Spesifik Sosiobudaya Petani di
Propinsi Lampung
Jurnal Agritexs Agriculture
Extension ISSN No.0854-
8382
2005 Pola Pengambilan Keputusan Rumahtangga
Petani pada Beberapa Spesifik Sosiobudaya
Petani di Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten
Lampung Selatan, Propinsi Lampung.
Jurnal SosioEkonomika
ISSN No.1853-1293
(Terakreditasi)
2005 Adopsi Inovasi dalam Kegiatan Usahatani
pada Beberapa Spesifik Sosiobudaya Petani di
Propinsi Lampung
Jurnal Agrijati ISSN
No.1907-1027
2006 Penyuluhan Pembangunan dan Pengembangan
Masyarakat
M’Power Jurnal ISSN No.
0216-6607
2008 Partisipasi Masyarakat dalam Program Hutan
Bersama Masyarakat
Jurnal Agrijati ISSN
No.1907-1027
2008 Analisis Potensi Ekonomi Daerah dalam
Rangka Pengembangan UMKM
Jurnal SosioEkonomika
ISSN No.1853-1293
(Terakreditasi)
2009 Analisis Potensi Ekonomi Daerah dalam
Rangka Pengembangan Komoditas Unggulan
UMKM
Swagati Press
ISBN: 978-602-8125-54-3
2009 Farmer’s Respon to Jatropha Curcas L
Development in Ketibung District, Lampung
Province
International Converence on
Agriculture at The
Crossroad
2010 Difusi Inovasi Budidaya Jarak Pagar DeePublish
ISBN: 978-602-95298-7-6
2010 Correlation of Farmer Socioeconomic factor
and application Integrated Pest Management of
(Allium ascalonicicum.L)
Proceeding International
Seminar on Horticulture to
Support Food Security 2010
ISBN: 978-979-8510-13-7
Juni, 2010
2010 Basic Causes of Horticultural Farmer Poverty
(Cabbage and Chilli) in Gisting Distric of
Tanggamus Regency
Proceeding International
Seminar on Horticulture to
Support Food Security 2010
ISBN: 978-979-8510-13-7
Juni, 2010
40
2011 Motivasi Petani Beralih Komoditas Usahatani Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi IV
ISBN: 978-979-8510-34-2
November, 2011
2012 Tingkat Keberhasilan Program Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dalam
meningkatkan Pendapatan dan Keberdayaan
Masyarakat Petani di Pedesaan
JURNAL ACTIVITA
ISSN:2087-9091
Vol.IV, No.2, Agustus 2012
2013 Adopsi dan Difusi Inovasi Usahatani Terpadu
dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat
Petani di bawah Jaringan SUTT/SUTET di
Desa Pancalang, Kecamatan Pancalang,
Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat
JURNAL ACTIVITA
ISSN:2087-9091
Vol.V, No.1, Februari, 2013
2013 Perilaku Petani Cabai dalam Penggunaan
Pestisida Kimia (Kasus Petani Sayuran (cabai)
di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus,
Lampung
JURNAL ACTIVITA
ISSN:2087-9091
Vol.VI, No.2, Agustus 2013
2013 Peranan Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa (KPMD) dan Partisipasi Masyarakat pada
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan
Wonosobo, Kabupaten Tanggamus)
JURNAL JIIA-Jurnal Ilmu-
Ilmu Agribisnis
ISSN: 2337-7070
Vol.1, No.1, Januari 2013
B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi UNS
2007-2009 Metode Penelitian Kualitatif Program Pasca Sarjana Unswagati
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2005-2015 Mitra bestari M’Power Jurnal ISSN
No. 0216-6607
2006-2020 Mitra Bestari Jurnal Agrijati ISSN
No.1907-1027
2009 - 2017 Anggota redaksi Jurnal SosioEkonomika
ISSN No.1853-1293
(Terakreditasi)
2012 - 20120 Reviewer Jurnal Ilmu-Ilmu
Agribisnis
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara
1996 Seminar Penyuluhan Pembangunan UNILA
41
Menyonsong Era Tinggal Landas
1999 Seminar Penyuluhan Pembangunan
Menyongsong Abad XX
UNILA
1997 Seminar Pembangunan Wilayah Lahan
Kering (1997)
UNILA
2004 Seminar Penyuluhan Pembangunan IPB
2004 Seminar Penyusunan Kurikulum Jurusan
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
UNILA
2006 Seminar Penyusunan Kurikulum Fakultas
Pertanian
UNILA
2006 Seminar Kurikulum Berbasis Kompetensi UNS
2006 Lokakarya Nasional Pembahasan Rancangan Undang Undang Sistem Penyuluhan
UNS
2006 Lokakarya Penataan Laboratorium di Fakultas Pertanian
UNILA
2007 Seminar Metode Penelitian Unswagati
2006 Seminar Hasil Penelitian Program Hibah A2 UNILA
2008-2009 Seminar Penelitian Program IM - HERE UNILA
2010 Seminar Nasional Satek 3 UNILA
2010 Seminar Internasional Hortikultura UNILA
2011 Seminar Nasional Satek 4 UNILA
2017 Seminar Internasional Cassava UNILA
2017 Seminar Internasional Wetland Environmental management
Univ.Lambung Mangkurat
2018 Seminar Intrenasional SHIELD UNILA
2019 Seminar Intrenasional SHIELD UNILA
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Tahun Kegiatan
1986 Pembinaan Kelompok Tani P3A di Kecamatan Tanjungbintang,
Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung
1990 Pembinaan Kelompok Tani di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong
Tataan, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung
1991 Pengukuran dan Pembuatan Site Plan Perumahan Dosen dan Karyawan
Universitas Lampung di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lampung Selatan, Propinsi Lampung.
1992-1996 Pengadaan Perumahan Dosen dan Karyawan Universitas Lampung di
Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi
Lampung
1997-1998 Pembinaan Kelompok Pedagang di Lingkungan Universitas Lampung
2008-2009 Difusi Inovasi Budidaya Jarak Pagar di Kecamatan Ketibung, Lampung
Selatan
2009 Pemanfaatan Pekarangan di Kampung Madiun, Rajabasa, Kedaton,
Bandarlampung
42
2010 Peningkatan Kompetensi PPL di Kecamatan Ketapang, Kabupaten
Lampung Selatan
2011 Pemberdayaan Kelompok Tani melalui Budidaya Jamur Tiram di
Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus
2012 Penyuluhan Teknologi Pengendalian Penyakit Busuk Buah Kakao di Desa
Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur
2013 Pelatihan Pembuatan Pestisida Berbahan Aktif Mikroorganisme yang
Menghasilkan Toksin terhadap Penyakit Busuk Buah Kakao yang
Ekonomis di Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten
Pesawaran (Ketua Dr.Ir.Tubagus H,M.S.)
2017 Pelatihan Manajemen Usaha Dalam Rangka Pengembangan Usaha
Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di Kecamatan Metro Selatan,
Kota Metro, Propinsi Lampung
2017 Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai
Air (P3A) di Daerah Irigasi Sekampung Batanghari, Kecamatan Metro
Selatan, Kota Metro, Propinsi Lampung
2018 Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Peduli Sungai di Kelurahan
Sukamenanti, Kecamatan Teluk Betung, Kota Bandarlampung
2019 Pengembangan Usaha BUMDes dalam Pengembangan Ekonomi Pedesaan
di Desa Sriwungu, Kecamatan Sukohardjo, Kabupaten Pringsewu.
PENGHARGAAN/PIAGAM Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
2007 Satya Lencana 20 tahun Presiden RI
2018 Satya Lencana 30 tahun Presiden RI
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Organisasi Jabatan
1986 -2020 Ikatan Sosiologi Indonesia Anggota
1986-1989 Perhiptani Anggota
1998-2020 Perhimpunan Ahli Penyuluhan
Pembangunan Indonesia
Anggota
1986-2020 PERHEPI Anggota
2018-2021 FORKAPI
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat
kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Bandarlampung, 9 oktober 2021
Yang membuat pernyataan,
Dr.Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S.
43
2. Anggota Tim Peneliti
CURRICULUM VITAE IDENTITAS DIRI
Nama : Dr. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S. Nomor Peserta : 14100102600582
NIP/NIK : 19590425 198403 2 001
Tempat dan Tanggal Lahir : Menggala (Tulang Bawang) / 25 April 1959 Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Golongan / Pangkat : IVc/Pembina Utama Muda Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala Perguruan Tinggi : Universitas Lampung Alamat : Jl.Soemantri Brojonegoro, No.1, Gedungmeneng- Bandarlampung
Telp./Faks : (0721) 781820
Alamat Rumah : Jl. Raden Saleh III No. 10 Kedaton Way Halim Bandar
Lampung
Telp./Faks. : 08127901014
Alamat e-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Jenjang PerguruanTinggi Jurusan/
BidangStudi 1983 S1 Universitas Lampung Sosial Ekonomi Pertanian 1991 S2 Institut Pertanian Bogor Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga 2014 S3 Universitas Sebelas Maret Penyuluhan Pembangunan
/Pemberdayaan Masyarakat
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara 1984 Penataran Proses Belajar Mengajar dalam rangka
usaha peningkatan mutu Tenaga Pengajar (21 hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
1984 Penataran Gizi dan Pangan (10 hari) Institut Pertanian Bogor/
Dalam Negeri
1984 Penataran Metodologi Penelitian Tingkat Dasar (11
hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
1992 Pengadaan dan Pelaksanaan, Pengelolaan Paket
Diversifikasi Pangan dan Gizi, melalui kursus,
penyuluhan dan pembinaan peserta di Propinsi
Lampung (21 hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
44
1992 Penatarn Metodologi Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Lampung (5 hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
1995 Penataran Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan
se-Kotamadya Bandar Lampung (2 hari)
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1997 Pelatihan Internet Bagi Dosen Universitas Lampung
(1 hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
1999 Pelatihan Peningkatan Keterampilan Mengajar
Melalui Supervisi Klinis dan Evaluasi Pembelajarn
Bagi Dosen Universitas Lampung (7 hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
1999 Pelatihan Kewirausahaan Bidang Pertanian Bagi
mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung
(10 hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
2000 Pelatihan Produksi Foto dan Slide Pembelajaran
Bagi Dosen Universitas Lampung (28 hari)
Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
2000 Pelatihan Pembuatan OHT Angkatan VI bagi dosen
Universitas Lampung (30 hari)
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2001 Penataran Metodologi Pengabdian kepada
Masyarakat (11 hari)
Universitas Lampung/
17Dalam Negeri
2003 Pelatihan Pelatih (TOT) Perencanaa Partisipatif
Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD) Tingkat
Kabupaten (10 hari)
Direktorat Jenderal Pemberda
yaan Masyarakat dan Desa
Departemen Dalam Negeri
Republik Indonesia/
Dalam Negeri
2003 Workshop Penulisan Buku Ajar (1 hari) Universitas Lampung/ Dalam
Negeri
2003 Pelatihan Pelatih (TOT) Perencanaa Pembangunan
Masyarakat Berwawas- an Jender (P2MBJ) Tingkat
Kabupaten /Kota (6 hari)
Direktorat Jenderal Pemberda
yaan Masyarakat dan Desa
Departemen Dalam Negeri
Republik Indonesia/
Dalam Negeri
2003 Pelatihan pelatih Damas PKK (4 hari) Pemberdayaan Dan
Kesejahteraan Keluarga/
Dalam Negeri
2004 Tatap Muka dan Mandiri Tahap Satu Program
Applied Approach/ Ancangan Aplikasi/AA (18
hari)
Dirjen Dikti Depdiknas/
Dalam Negeri
2004 Pelatihan Penulisan Buku Ajar (3 hari) Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2005 Visiting Study of Health, Need, Recruitment,
Placement, Fellowship, Quality Assurance Analysis
In RRC (6 hari)
Project Health Provincy
(PHP)
Luar Negeri
2012 Workshop Penulisan Artikel Program Pascasarjana UNS,
Surakarta
2012 Training of Trainers Kewirausahaan Pusat Pengembangan
Kewirausahaan LPPM UNS
45
2012 “Towards Sustainability and Financial Inclusion” Hotel Sheraton Mustika,
Yogyakarta- Indonesia
2015 International Workshop, “Statistical Applications in
Biometrics and Econometrics for Integrated Natural
University of Lampung and
Research Institute for
Humanity and Nature-RIHN,
Kyoto
2015 International Workshop, “ Randomized Control
Trial of Sustainability Programs”
ACIAR, Sydney University
2015 International Workshop, “Hydrological and
Economic Dimensions of Integrated Watershed
Mangement”
RIHN, Kyoto-Japan
2016 Workshop, “Curiculum Development” Fulbright Visiting Professor
2016 Training, “Research Metodology” Fulbright Visiting Professor
2017 International Conference, “Sustainable Agriculture
and Environment”
UNS dan Selcuk University
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Eviews dengan Time Series”
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Frontier”
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
2017 Workshop, “E-Learning Melalui Pembelajaran
Virtual Class bagi Dosen Menuju Pembelajaran
Terbuka dan Terpadu”
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Sistem Dinamik”
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
2017 Narasumber dalam Pelatihan “Manajemen
Kelompok Wanita Tani”
ChildFund YPSK
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Eviews dengan Data Panel”
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
2017 Workshop, “Penulisan Artikel Ilmiah Bereputasi
Nasional dan Internasional Bagi Dosen”
Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
PENGALAMAN JABATAN
Jabatan Institusi Tahun Staf Pengajar di Jurusan Sosek FP.
Unila
JurusanSosek - UNILA 1984—sekarang
Sekretaris Jurusan Sosek FP. Unila JurusanSosek - UNILA 1991—1996
Sekretaris Pusat Studi Makanan
Tradisional Lembaga Penelitian
Unila
UNILA 1997—2001
Koordinator Praktik Umum (PU)
Jurusan Sosek FP.Unila
JurusanSosek – UNILA 2002—2010
Ketua Program Studi Penyuluhan
Pertanian (S1) Juruan Agribisnis
FP Unila
JurusanSosek – UNILA 2016—sekarang
46
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun Ilmu Usaha Tani S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2001‒2004
Gizi dan Pangan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2001‒2009
Pengantar Ilmu Ekonomi S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2001‒2004 Ilmu Kependudukan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2002‒2009 Kewirausahaan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2002‒2009 Ekonomi Pangan dan Gizi S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2003‒2004 Pendidikan Gizi S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2004-2005 KKL S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2005-2007 Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Dasar – dasar Manajemen S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Sosiologi Pertanian kls D S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Metode Penelitian S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2014-2015 Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian kls D
2014-2015
Kewirausahaan kls C 2014-2015
Gizi dan Pangan kls C S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap S.K Dekan No. 485/UN26/DT/4/2016, Tanggal 23 Maret 2016
Sosiologi Pertanian kls B S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian kls D
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap
Pengembangan Masyarakat BDI kls A
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap
Koperasi kls B S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Komunikasi Bisnis kls C S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Kewirausahaan kls D S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Kependudukan kls B S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2015‒2016 Genap Dasar-Dasar Manajemen (Kelas Bud. Perairan C)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017 (Ganjil)
Pengembangan Masyarakat (Kls D)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017
Pembangunan Pertanian (Kls C)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017
Sosiologi Pertanian (Kls AGT E)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017
Sosiologi Pedesaan (Kls AGB B)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017
Dasar-Dasar Manajemen (Kls D PPN)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2016-2017
Dasar-Dasar Peyuluhan dan Komunikasi Pertanian
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018 (Ganjil)
Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
47
(PPN) Pengembangan Masyarakat (TEPA)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Pengembangan Masyarakat (TEPA)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Sosiologi Pertanian S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Pendidikan Etika dan Keafiran Lokal (Mahasiswa AGB kls B)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Pendidikan Etika dan Keafiran Lokal (Mahasiswa AGB kls C)
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
S2 Pengembangan Masyarakat
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
S2 Perencanaan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018 (Genap)
Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Pengembangan Masyarakat S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Komunikasi Bisnis S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Gizi Pangan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Kependudukan S1 UNILA/Sosek/Agribisnis 2017-2018
Kewirausahaan S1 2017-2018
PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA
Tahun Pembimbingan/Pembinaan
1984-1986 Suvervisi dan Tim Pelaksana KKN Unila di Kecamatan Belalau
Kabupaten Lampung Barat
1991—1996 Pembimbingan/pendamping mahasiswa kegiatan Himaseperta
2005--2007 Pembimbingan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan kuliah kerja
lapang (KKL)
2003-2010 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan survey di lapangan
2015-2016 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan survey di lapangan
2002-2010 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan Praktek Umum (PU)
2015-2017 Pembimbingan mahasiwa dalam melakukan Praktek Umum (PU)
2016 - 2017 Pembimbingan mahasiswa dalam kegiatan kemah bakti social
Mahasiswa
48
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun JudulPenelitian Jabatan Sumber
Dana
1985 Status Gizi Balita di Gading Rejo Kabupaten Selatan Ketua SPP Unila
1991 Peranan Ibu Rumah Tangga dalam Menjamin Kecukupan
Pangan Keluarga Petani (Kasus di Desa Bandan Hurip,
Kecamatan Palas Lampung Selatan
Ketua Tim
Manajemen
Program
Doktor
(TMPD)
1995 Pola Asuh dan Status Gizi Balita di Kecamatan Tanjung
Bintang
Anggota SPP Unila
1995 Kinerja Usaha Makanan Jajanan di lingkungan Kampus
Universitas Lampung
Ketu DSP/SPP
Unila
1996 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Performance
Kelompok P3A di Propinsi Lampung
Anggota Ditjen,
Dikdasmen
1996 Curahan Kerja Wanita Hubungannya dengan Tingkat
Kecukupan Gizi dan Status Gizi Anak Balita (Studi Kasus
di Desa Sekincau Kecamatan Belalau Kabupaten
Lampung Barat)
Ketua SPP Unila
1997 Pengaruh Penyuluhan Gizi dalam Perbaikan Perilaku
terhadap Sayuran dan Peningkatan Pola Konsumsi Pangan
pada Petani Sayuran di Desa Gisting Bawah Kecamatan
Talang Padang Kabupaten Lampung Selatan
Anggota DPP/SPP
Unila
1999 Inventarisasi Makanan Tradisional Masyarakat Lampung
Barat
Ketua SPP Unila
2000 Makanan Tradisional Tulang Bawang Ketua SPP Unila
2000 Pemanfaatan Lahan Perkarangan dalam Rangka
Diversifikasi Pangan dan Gizi di Desa Tekad Kecamatan
Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus
Ketua Mandiri
2000 Aktivitas Pedagang Makanan Jajanan dalam Usaha
Meningkatkan Pengelolaan Usaha Makanan Jajanan di
Kotamadya Bandar Lampung
Ketua SPP Unila
2002 Dampak Penyelenggaraan Program Makanan Tambahan
kepada Anak Sekolah (PMT-AS) terhadap Kesehatan,
Semangat Belajar, Perilaku Aku Cinta Makanan
Indonesia (ACMI), dan Perekonomian desa
Ketua APBD
2004 Keragaan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi
Sawah (Studi Kasus di Desa Liman Benawi Kecamatan
Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah )
Ketua DPP/SPP
Unila
2004 Kajian Tentang Preferensi dan Konsumsi Serta Nilai
Tambah Agroindustri Mi dan Bihun di Propinsi Lampung
Anggota Program
Hibah
Kompetisi
A2
49
2006
Kajian Konsumsi Makanan Jajanan Mahasiswa Dan
Pengelolaan Usaha Makanan Jajanan (Kasus Di
Lingkungan Kampus Universitas Lampung)
Ketua SPP Unila
2007
Curahan Waktu ibu, Ketahanan Pangan, dan Status Gizi
Anak Balita di Kabupaten Lampung Timur
Anggota Program
Hibah
Kompetisi
A2
2014 Keefektifan Kelompok Afinitas Usaha Mikro dalam
Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Desa
Mandiri Pangan Provinsi Lampung
Ketua APBD
melalui
Dinas
Pendidikan
Propinsi
Lampung
2015 Kajian Dampak Program Desa Mandiri Pangan terhadap
Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Provinsi Lampung
Ketua Dinas
Ketahanan
Pangan
Propinsi
Lampung
2015 Kajian Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Berdasarkan Wilayah Pedesaan dan Wilayah Perkotaan di
Provinsi Lampung
Ketua Dinas
Ketahanan
Pangan
Propinsi
Lampung
2016 Partisipasi Masyarakat dalam Program Upaya Khusus
(Upsus) Peningkatan Produksi Padi Sawah di Kecamatan
Ambarawa Kab. Pringsewu
Ketua DIPA FP
Unila
2016 Model Pengembangan sumberdaya Manusia Pertanian
melalui Implementasi Cyber Extension di Propinsi
Lampung
Anggota Dikti
2017 Pendapatan dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Anggota Kelompok Tani Nanas di Desa Sidomulyo
Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
Ketua Mandiri
2017 Partisipasi Petani dalam Program Upsus Peningkatan
Produksi Padi dan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah
Tangga Petani di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten
Lampung Selatan
Ketua Mandiri
2017 Keefektivan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
dalam Pelaksanaan Program Peningkatan Penghidupan
Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) dan Ketahanan
Pangan Rumah Tangga (Kasus di Kelurahan Margodadi
Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, Lampung.
Ketua DIPA FP
Unila
50
KARYA TULIS ILMIAH A. Buku/Bab/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
1995 Hubungan antara Status sosial
dengan Pola Konsumsi Pangan,
Tingkat Kecukupan Gizi Keluarga
Petani Pantai
Jurnal Sosio Ekonomika
Vol 2. No. 2
1996 Coping Mechanism dalam
meningkatkan Keterjaminan
Pangan Rumah Tangga Petani dan
Nelayan
Jurnal Sosio Ekonomika
Vol 2 N0. 3
1996 Studi terhadap Beban Kerja
Wanita di daerah Lahan Kering di
Propinsi Lampung
Jurnal Sosio Ekonomika
Vol 2 N0. 3
2000 Makanan Kudapan,Program
Makanan Tambahan untuk Anak
Sekolah(PMT-AS) Propinsi
Lampung
Buku Penuntun untuk Pelak.PMT-AS Kab/Kota
Propinsi Lampung
2001 Pengelolaan Usaha Makanan
Jajanan di Pasar Koga, Pasar Way
Halim Bandar Lampung
Jurnal Sosi Ekonomika Vol 7. No. 2 Bandar
Lampung. Desember 2001, ISSN: 0853-1293.
Terakreditasi
2001 Kajian Makanan Tradisional Khas
Lampung,sebagai Aset Pangan
Fungsional
Prosiding,Seminar Nasional, Pangan Tradisional
sebagai Basis Industri Pangan.Pangan fungsional
dan suplemen.di Jakarta
14 Agustus 2001.
ISBN: 979-95295-4.9
2002 Dampak Penyelenggaraan
Program Makanan Tambahan
kepada Anak Sekolah (PMT-AS)
terhadap kesehatan, Semangat
Belajar Indonesia, Perilaku Aku
Cinta Makanan (ACMI) dan
Perekonomian Desa
Jurnal Pendidikan , FKIP Unila Vol 2 No.2
Bandar lampung, September 2002. ISSN: 1411-
2531
2002 Kinerja Penyelenggaraan Program
Makanan Tambahan kepada Anak
Sekolah (PMT-AS) di Kabupaten
Lampung Selatan, Propinsi
Lampung
Jurnal Ilmiah.Kajian Ilmu Sosial dan Budaya.
Sosiologi. ISSN 1411-0040. Vol 4 No 2, Sep
2002
2004 Keragaan Ketahanan Pangan
Rumah Tangga Petani Padi Sawah
(Studi Kasus di Desa Liman
Benawi Kecamatan Trimurjo
Kabupaten Lampung Tengah )
Jurnal Sosio Ekonomika, SK No:
118/Dikti/Kep/2001. ISSN : 0853-1293 Vol. 10
No 2Edisi B. Lampung
Desember 2004. Terakreditasi
51
2004 Kajian Perilaku Konsumen Rumah
Tangga Terhadap Pangan Mi di
Kota Bandar Lampung (anggota)
Jurnal Sosio Ekonomika, SK No:
118/Dikti/Kep/2001. ISSN : 0853-1293 Vol. 10
No 2Edisi B. Lampung
Desember 2004.Terakreditasi
2007 Analisis Pengelolaan Makanan
Jajanan di Kampus Universitas
Lampung. (Ketua)
Komunitas Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan
Budaya, ISSN : 0854-8455 .Vol. 9 No. 2 Edisi
B. Lampung. Juni 2006
2007 Kontribusi Makanan Jajanan
(Makjan) terhadap Kecukupan
Gizi Mahasiswa Universitas
Lampung (Ketua).
Kestra Jurnal Kesehatan Mitra Lampung, ISSN :
0216-9630
Vol. 4 No. 1Edisi B. Lampung
Januari 2007
2011 Ketahanan Pangan dan Konsumsi
Pangan Rumah Tangga di
Kabupaten Lampung Timur
Jurnal Sosio Ekonomika (Journal of Socio
Economics) Vol. 16 No. 1. Juni 2011
2011 Pola Hubungan dalam Komunikasi
Pembangunan (Tulisan dalam
buku Komunikasi Pembangunan
untuk Pemberdayaan
Masayarakat)
Program Studi Penyuluhan
Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat
Program Pascasarjana, Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 2011 Hlm 115. Surakarta:
Lindu Pustaka.
2014 Micro Business Affinity Group
Empowerment For Self-Sufficient
Food Village in Lampung
Province
International Journal of Scientific reseach and
Education Vol. 2/Issue/4/2014/ Pages 719-
726/ISSN (e):2321-7545
2014 The Participation of Micro
Business Affinity Group
Members in the Implementation
of Food Self-Sufficiency Action
Program in Lampung Province.
Savap Internatinal, Academic Research
Internatinal Vol. 5 /3/2014/Pages/ 112-
122/ISSN/ 2223-2223/2223-9944
2015 Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat (Buku mendapat
HAKI))
136 halaman, penerbit: Graha Ilmu Jogyakarta
2015 Ketersediaan dan Perilaku
Konsumsi Makanan Jajanan
Olahan Siswa Sekolah Dasar di
Bandar Lampung
Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA.
Volume 3 No. 4 Oktober 2015. (Hal 409-418)
2016 Pengaruh Status Keanggotaan
Koperasi ISM Mitra Karya Bahari
Terhadap Pendapatan Rumah
Tangga Nelayan Di Pulau Pasaran
Bandar Lampung
Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA. Vol.
4 No.2 Mei 2016
52
2016 Identifikasi Atribut Kepuasan
Konsumen dan Pelayanan Rumah
Makan Olahan Ayam Di Kota
Bandar Lampung
Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA, Vol.
4 No.4 Oktober 2016
2017 Kinerja dan Pendapatan Rumah
Tangga Anggota KelompokTani
Nanas di Desa Astomulyo
Kecamatan Punggur Kabupaten
Lampung Tengah
Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA, Vol.
5 No.1 Februari 2017
2017 Keefektifan Komunikasi
Kelompok Tani dalam Penerapan
Program Jarwobangplus di
Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Pringsewu
Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila:JIIA, Vol. 5
No.2 Mei 2017
2017 Partisipasi Petani dalam Program
Upaya Khusus Peningkatan,
Produksi Padi, Jagung, dan
Kedelai (UP2PJK) di Kecamatan
Seputih Raman Kabupaten
Lampung Tengah
Jurnal Jurusan Agribisnis FP Unila: JIIA, Vol.
5 No.4 November 2017
2018 The Community Ability in Supporting the Local Resource-Based Productive Effort in Food Self-Sufficient Villages of Lampung Province
Proceding of ISAE International Seminar
Bandar Lampung, August 10-12-2017
“Strengthening Food and Feed
Security and Energy Sustaina- bility to
Enhance Competi- tiveness . ISBN:
978-602-72006-2-3
Published by:
Departement of Agricultural Engineering,
Faculty of Agriculture, University of
Lampung
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal 2009-2010 Reviewer Jurnal SosioEkonomika ISSN
No.1853-1293
(Terakreditasi) 2016 - 2017 Ketua Dewan Penyunting Jurnal SosioEkonomika ISSN
No.1853-1293
53
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun JudulKegiatan Penyelenggara 1985 Penggunaan Komputer Mikro dalam
Pengelolaan Informasi
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1991 Seminar Sehari Penanggulangan Masalah Lada
di Lampung
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1991 Realokasi Peranan Perempuan di Tahun 2000 Institut Pertanian Bogor/
Dalam Negeri
1992 Peranan Ibu Dalam Pembinaan Moral Anak Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1992 Seminar Sehari “Profil dan Pola Pengembangan
Sumberdaya Manusia dalam Memasuki
Pembangunan Jangka Panjang Tahap II”
Universitas Bandar
Lampung/
Dalam Negeri
1992 Seminar Strategi Pembangunan Daerah Untuk
Menyongsong PJPT II Dalam Rangka Kegiatan
“Homecoming Day”
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1992 Seminar Kemitraan Antara Perguruan Tinggi,
Dunia Usaha, dan Pemerintah Dalam
Pengembangan Agribisnis/Agroindustri di
Daerah Lampung
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1992 Lokakarya Bimbingan Akademik Mahasiswa Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1993 Seminar Nasional Pengembangan Wilayah
Lahan Kering
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1993 Seminar Sehari Pengembangan Agroindustri di
Lampung Utara
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1993 Pendayagunaan Potensi Lahan Kering Lampung
Untuk Penyangga Pangan Jabotabek
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1994 Lokakarya Kurikulum Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1994 Lokakarya Orientasi Pemanfaatan Dana
Agricultural Financing Project Untuk
Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri di
Indonesia
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1994 Seminar on “Research Proposal Writing” Universitas Lampung,
JICA
1995 Seminar Nasional 90 Tahun Penyelenggaraan
Transmigrasi di Indonesia “Peranan
Transformasi Budaya dan Teknologi dalam
meningkatkan Produktivitas Transmigran”
Universitas Lampung,
Departemen Transmigrasi
dan Pemukiman
Perambahan Hutan
Pemerintah Daerah
Tingkat I Lampung dan
Persatuan Insinyur
Indonesia (PII)
54
1995 Seminar Nasional “Budidaya Pertanian Oleh
Tanah Konservasi Untuk Pengembangan
Pertanian Berkelanjutan”
Universitas Lampung,
Himpunan Ilmu Gulma
Indonesia, Himpunan Ilmu
Tanah Indonesia Komda
Sumbagsel dan Institut
Pertanian Bogor
1995 Lokakarya Pembaharuan Kurikulum Program
Sarjana
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1995 Lokakarya Peningkatan Kualitas Tri Dharma
Perguruan Tinggi
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1996 Seminar Nasional HIGI (Himpunan Ilmu Gulma
Indonesia)
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1996 Seminar Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Tabulapot dan Tabulakar
Menuju Swadaya Bumbu
Kerjasama Kantor Menteri
Negara Urusan Pangan RI
dengan LPM IPB
1996 Seminar Sehari “Peranan Imunologi Dalam
Agroindustri”
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1996 Seminar/ Lokakarya Desa Binaan Universitas
Lampung
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1996 Lokakarya Pengembangan Strategi Penelitian
Dalam Kajian Wanita
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1997 Peranan Keluarga dan Masyarakat dalam
Meningkatkan Kualitas Anak Menyongsong
Abad 21
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
1997 Semiloka Peran Perguruan Tinggi Dalam
Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS
Institut Pertanian Bogor/
Dalam Negeri
1998 Semiloka Peran Perguruan Tinggi Dalam
Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS
Institut Pertanian Bogor/
Dalam Negeri
1999 Lokakarya Pengembangan Makanan Tradisional
Sebagai Aset Wisata Budaya Dalam Upaya
Pengentasan Kemiskinan
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2000 Seminar Nasional III Pengembangan Wilayah
Lahan Kering
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2000 Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
Melalui Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2000 Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
VII
LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia)
2001 Seminar Nasional Pertanian Berkelanjutan:
Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk
Mencapai Produktivitas Optimal Berkelanjutan
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2001 Seminar Nasional Pangan Tradisional Sebagai
Basis Industri Pangan Fungsional & Suplemen
Institut Pertanian Bogor/
Dalam Negeri
2002 Lokakarya Revisi Kurikulum Pengembangan
Program Studi: Ilmu Tanah, Agronomi,
Hortikultura, Sosial Ekonomi/ Agribisnis,
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
55
2002 Seminar Nasional “Prospek Pengembangan
Komoditas Kopi Indonesia dalam Era
Persaingan Global”
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2002 Seminar Aplikasi Program Statistical Analysis
System (SAS)
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2002 Seminar Sehari “Peranan Penyuluh dan
Teknologi Tepat Guna Dalam Menghadapi Era
Perdagangan Bebas”
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2002 Semiloka Penyusunan Panduan Praktikum Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2003 Seminar Kewirausahaan HIMASEPERTA
Fakultas Pertanian Unila “Menumbuhkan
Semangat dan Kemandirian Berwirausaha
Dalam Menghadapi AFTA”
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2004 Seminar Nasional Pengembangan Agribisnis
Dalam Skema Restrukturisasi Ekonomi
Indonesia
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2004 Lokakarya Peningkatan Mutu Panelitian Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2005 Lokakarya Pengembangan Sarana Produksi
Media Pembelajaran
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2008 Seminar Nasional SAINS dan Teknologi
(SATEK) II Tahun 2008 “Peran Strategis
SAINS DAN Teknologi Pasca 100 Tahun
Kebangkitan Nasional”
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2008 Stadium General dan Seminar Nasional
Ketahanan Pangan 2008 “ Diversifikasi Pangan
Non Beras Dalam Rangka Mendukung
Ketahanan Pangan Nasional”
Universitas Lampung/
Dalam Negeri
2010 Seminar Nasional “Resolusi Konflik
Sumberdaya Alam dan Lingkungan di Era
Otonomi Daerah”
Jurusan Penyuluhan dan
Komunikasi Pertanian
Fakultas Pertnian
Universitas Sebelas Maret
2010 Seminar Nasional ”Manajemen dan Prospek
Pendidikan di Negara Maju”
Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2011 Seminar Nasional “Pemberdayaan Masyarakat
untuk Pengentasan Kemiskinan”
Pemberdayaan mahasiswa
dan Masyarakat (PPMM)
LPPM-UNS . Surakarta
2012 “Towards Sustainability and Financial
Inclusion”
Hotel Sheraton Mustika,
Yogyakarta- Indonesia
2012 Workshop Penulisan Artikel Program Pascasarjana
UNS, Surakarta
56
2012 Training of Trainers Kewirausahaan Pusat Pengembangan
Kewirausahaan LPPM
UNS
2014 Lokakarya Nasional, “Pengembangan
Pendidikan CSR di Perguruan Tinggi”
Universitas Sebelas Maret
2014 Seminar Nasional dan Sarasehan, “Eksistensi
UMKM dalam menyongsong Era Asia”
Universitas Sebelas Maret
2015 International Workshop, “Statistical
Applications in Biometrics and Econometrics
for Integrated Natural
University of Lampung
and Research Institute for
Humanity and Nature-
RIHN, Kyoto
2015 International Workshop, “ Randomized Control
Trial of Sustainability Programs”
ACIAR, Sydney
University
2015 International Workshop, “Hydrological and
Economic Dimensions of Integrated Watershed
Mangement”
RIHN, Kyoto-Japan
2016 Kuliah Umum Kewirausahaan Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian Unila,
Bandar Lampung
2016 Konferensi Nasional, “Penyuluhan dan
Komunikasi untuk Pengembangan Pertanian,
Lingkungan, Agroekowisata Berwawasan
Kearifan Lokal dan Sesuai Kebutuhan
Masyarakat’
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
2016 Workshop, “Curiculum Development” Fulbright Visiting
Professor
2016 Training, “Research Metodology” Fulbright Visiting
Professor
2017 Seminar Doktor Fakultas Pertanian Universitas
Lampung
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2017 Sarasehan Nasional, “Perkembangan Paradigma
Penyuluhan Pembangunan”
Universitas Sebelas Maret,
Solo
2017 Simposium Nasional, “Pengembangan Jejaring
Kelembagaan Menuju Penguatan Keberdayaan
Masyarakat”
Universitas Sebelas Maret,
Solo
2017 International Conference, “Sustainable
Agriculture and Environment”
UNS dan Selcuk
University
2017 Stadium General, “Precission Agriculture” University of Lampung
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Eviews dengan Time Series”
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Frontier”
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2017 Workshop, “E-Learning Melalui Pembelajaran
Virtual Class bagi Dosen Menuju Pembelajaran
Terbuka dan Terpadu”
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
57
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Sistem Dinamik”
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2017 Narasumber dalam Pelatihan “Manajemen
Kelompok Wanita Tani”
ChildFund YPSK
2017 Workshop, “Analisis Ekonometrika Berbasis
Aplikasi Eviews dengan Data Panel”
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2017 Workshop, “Penulisan Artikel Ilmiah Bereputasi
Nasional dan Internasional Bagi Dosen”
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2017 Lokakarya Nasional, “Penguatan Asosiasi Prodi
Penyuluhan Indonesia”
Asosiasi Prodi
Penyuluhan, Komunikasi
Pembanguan, dan
Pemberdayaan Masyarakat
Indonesia (APP-KPPMI)
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Tahun Kegiatan
1984/1985 Suvervisi dan Tim Pelaksana KKN Unila di Kecamatan Belalau Kabupaten
Lampung Barat
1985--1987
Pembinaan Kepada Kelompok Tani di Rawasragi Kabupaten Lampung
Selatan
1991--1993
Pengadaan dan Pelaksanaan Pengelolaan Paket Diversifikasi Pangan dan Gizi
melalui Kursus, Penyuluhan, dan Pembinaan Peserta di Propinsi Lampung
1995 Penataran Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan se Kotamadya Bandar
Lampung
1995 Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan di Kotamadya Bandar Lampung
1996 Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan di Lingkungan Unila
1996 Pembinaan Rumah Tangga Petani Sayuran dalam meningkatkan konsumsi
Vitamin A dan Zat Besi serta Perbaikan Pola Konsumsi Pangan di Desa
Gisting Bawah Kecamatan Talang Padang Kabupaten Lampung Selatan
1997 Pembinaan Penyelenggaraan Program Makanan Tambahan kepada Anak
Sekolah (PMT-AS) di Propinsi Lampung
1997 Pembinaan Penyelenggaraan PMT-AS di Desa Sidosari kecamatan Natar
Lampung Selatan
1997 Pembinaan Rumah Tangga Petani Sayuran dalam Meningkatkan Konsumsi
Vitamin A dan Zat Besi (Fe) serta Perbaikan Pola Konsumsi Pangan Anak
Balita di Desa Sekincau Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat
1998 Sosialisasi dan Pendamping Pelaksanaan PMT-AS di Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan
58
1998 Kaji Tindak dalam Perbaikan Pola Konsumsi Makanan Jajanan Anak sekolah
di Desa Sidosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
1998 Pembinaan Pedagang Makanan Jajanan di Kotamadya Bandar Lampung
1999 Sosialisasi dan Pendampingan pelaksanaan PMT-AS di Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan
2000 Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS di Desa Margorejo, Pancabakti,
dan Sinar Jati Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
2001 Pembinaan Diversifikasi Industri Kecil Olahan untuk Memenuhi Kebutuhan
Pangan Penduduk Lima Tahun ke depan
2001 Strategi dan Upaya melestarikan Makanan Khas Daerah
2001 Pelatihan Penganekaragaman Pangan melalui Sosialisasi Jenis-jenis Pangan
alternative dan Upaya Pengembangan Teknologi Pengolahan Pangan Lokal
2002 Pelatihan Perencanaan Pangan Berbasis Neraca Bahan Makanan (NBM) dan
Pola Pangan Harapan (PPH)
2003 Sosialisasi Prospek Penyediaan Pangan Propinsi Lampung untuk Memenuhi
Kebutuhan Pangan Penduduk lima Tahun ke Depan
2004 Pelatihan Perhitungan kebutuhan Gizi dan Pangan Keluarga dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya
2007 Prinsip Perencanaan Menu Rumah Tangga
2009 Penyuluhan Komoditi/Tanaman Jahe Sebagai Obat-obatan dan Gizi Keluarga
di Desa Penumangan Baru kabupaten Tulang Bawang
2014 Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di
Desa Brajayekti Kecamatan Brajaselebah Kabupaten Lampung Timur
2014 Gizi dan Kesehatan Makanan.
Workshop dan Pelatihan Kewirausahaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) pada Pedagang Makanan Jajanan di Lingkungan Universitas
Lampung
2014
2015 Pembimbing Pendampingan Program UPSUS Peningkatan Produksi Padi
Jagung Kedele (PAJALE) di Kabupaten Tulang Bawang
2016 Pekerjaan Jasa Konsultasi Pendampingan Kegiatan Optimalisasi Komoditas
Unggulan Pekon (Penyempurnaan) Kabupaten Pesisir Barat
2017 Penyuluhan Peranan BUMDES dalam Meningkatkan Usaha Pembangunan
Masyarakat di Pekon Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa Kab. Pesisir
Barat.
2017
Pembimbing Pendampingan Program UPSUS Peningkatan Produksi Padi
Jagung Kedele (PAJALE) di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung
Timur
59
PENGHARGAAN/PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi 2006 Satya Lencana 20 Tahun PNS Presiden RI
2005 Visiting Stydy of Health, Need, Recruitment,
Placement, Fellowship,Quality Assurance
Analysis in RRC.
Project Health Province (PHP)
2014 Lulusan Terbaik Program Pasca Sarjana
(S3) UNS Surakarta
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2016 Satya Lencana 30 Tahun PNS Presiden RI
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Organisasi Jabatan 1999—2002 Litbang Alisa Khodijah Batom ICMI
Propinsi Lampung
Ketua Bidang
1999—2002 Pokja III PKK. Propinsi Lampung Koordinator Bendahara
2002—2006 I CMI Propinsi Lampung Wakil Bendahara
2002—2005 Pokja Restruktur Organisasi di Dinas
Kesehatan pada Kegiatan PHP (Project
Health Provinsi) Lampung
Anggota
2000—2006 Pokja Ahli pada Ketahanan Pangan
Propinsi Lampung
Sekretaris
1998—2003 Pergizi Pangan Propinsi Lampung Sekretaris Umum
2014—sekarang Anggota IKA UNS Anggota
2016 (Mem ber
No 214)
Perhimpunan Ahli Penyuluhan
Pembangunan Indonesia (PAPPI)
Anggota
2017—2022 Pergizi Pangan Propinsi Lampung Pengurus
No.1417006 PERHEPI Lampung Anggota
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Bandar Lampung, Maret 2018 Yang membuat pernyataan,
Dr. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S.
2017 Pelatihan Manajemen Usaha Lembaga Keswadayaan Masyarakat Margodadi Jaya di Kecamatan Metro Selatan Kota Metro, Provinsi Lampung.
2017 Peningkatan Kredibilitas Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan di BP3K
Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan