Download - Puisi Antara Cinta Dan Nafsu
ANTARA CINTA DAN NAFSU(30 Juli 2013)
Kau berkata cintaAku pun mengatakan kata yang sama
Tapi cintaku dan cintamuBagaikan madu dan racun
Aku dan kau sama tahuPada kebebasan berbatas yang tak bersekat
Kita sama memahamiPada cinta ada perpaduan
Yang membuat pribadi kita jadi satuPada sang buah hati
Tapi cintaku dan cintamu, bagaikan madu dan racunMadu beracun, racun madu
Kita sama mematikan, pada jiwa penglana pencari kebenaranTapi kita mematikan yang berbeda
Mematikan jiwa yang diselimuti cahaya menjadi gelap dalam ruang kelamMembunuh pengganggu jiwa yang menggelapkan untuk kembali terang
bercahaya
Pada dimensi semua tersulapMata . . . telinga . . . pada semua gerbang semu jiwa dan asal buah karya
Kita terserang dalam diamDimensi yang hanya terbaca hati
Kita bicara cinta pada Tuhan yang MenciptakanTapi dalam kesucianNya, kita pula yang menghujatNya
Aku dan kau tentu beda
Kita sama pada semua indrawiTapi kita beda pada hati
Kini antara madu dan racun sudah sama
Tapi akibat meriam yang ditembakkan ke mata
Kini madu dibilang racunRacunlah sebenar-benar madu
Akibat semua bom rakitan ke telinga
Dan madu tetaplah maduRacun tetaplah racun
Hanya kita mengatakan sama
---------------
Kita lagi-lagi membahas keduanyaPada demikian ada api di tangan
Jika besar dan membahana, habislah kitaTapi api itulah pembakar sajianmu, mengusir jiwa yang menggelapkan menjadi
benderang
Pada demikian ada air di awanJika diturunkan padamu ia kan laksana surga nikmat yang menyejukkan
Jika air bah tak disangka maka terhanyutlah kita
----------------
Kau berkata cintaAku pun mengatakan kata yang sama
Tapi cintaku dan cintamuBagaikan madu dan racun
Aku dan kau sama tahuKita sama memahami
Pada cinta ada perpaduanKau madu dan racun
Aku air dan api
Kau madu aku maduKau racun aku racun
Kau air aku airKau api aku api
Tidak semudah ituBila terbilang, akan ada pelangi
Bila tak terbilang, semua binasa, kau dan aku
Mari sekali lagi, kita membahasnya sekali lagiPada antara tanpa sekat
Pada kebebasan berbatas yang telah tak berbatasKita tembakkan meriam kita ke mata dan mata
Kita ledakkan bom rakitan kita ke telingaDan semua kembali melihat
Dan semua mendengarkan kembali
Pada antara tak bersekatPada kebebasan tak berbatas
Ada nurani yang memberi sekat dan batas, berkat cahaya Ilahi