Ralat Rilis PUPR #3
4 Juni 2018
SP.BIRKOM/VI/2018/270
Pemerintah & DPR Optimis Pelaksanaan Mudik Lebaran 2018 Lebih Baik
Jakarta — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
menyatakan, secara umum kesiapan jalur mudik tahun 2018 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi jalan nasional pada tahun 2018, 90% dalam kondisi mantap.
"Untuk di Pulau Jawa kita punya 3 rute jalur mudik Jalan Nasional yang bisa menjadi pilihan
pemudik selain Jalan Tol. Pertama adalah Pantura sepanjang 1.341 km, Lintas Tengah 1.197 km, dan Lintas
Selatan 1.405 km," kata Menteri Basuki dalam Rapat Kerja (Raker) terkait kesiapan penanganan mudik
Lebaran 2018 dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (4/6/2018).
Khusus untuk Pansela, Menteri Basuki kembali mempromosikan pemudik untuk melewati jalur
yang dipenuhi obyek wisata tersebut. “Jalur Pansela untuk mudik Lebaran 2018 sudah tersambung dari
Banten sampai Pacitan. Sedangkan dari Pacitan ke Banyuwangi baru akan kita kerjakan tahun ini dengan
memperlebar jalan," kata Menteri Basuki.
Selanjutnya Menteri Basuki mengatakan perbaikan Jembatan Cincin Lama atau juga dikenal
sebagai Jembatan Widang saat ini sudah selesai dan sudah bisa dilintasi kendaraan. Jembatan yang
melintasi Sungai Bengawan Solo tersebut runtuh pada 17 April 2018 lalu akibat kendaraan yang melintas
dengan muatan berlebih. "Perbaikan Jembatan Cincin Lama sudah selesai 100 persen, sudah diuji coba
dan siap dilalui tanggal 5 Juni (H-10) sesuai rencana," katanya.
Perbaikan jembatan dilakukan dengan memasang jembatan rangka baja tipe Garuda Paksi A-50
dengan bentang 50 meter yang didatangkan dari Gudang Peralatan Kementerian PUPR di Cibinong.
Anggaran perbaikan sekitar Rp 11 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT. Brantas Abipraya. Besar
tonase yang diijinkan melintas sebesar 45 ton.
Selain di Pulau Jawa, Menteri Basuki juga mengatakan telah menugaskan seluruh Pejabat Eselon
1 di Kementerian PUPR untuk mengecek kesiapan jalan nasional yang akan digunakan sebagai jalur mudik
di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. "Saat ini sudah saya terima laporannya, salah
satunya yakni Jalan lintas timur Sumatera kondisinya cukup baik dan siap dilalui. Kementerian PUPR
siagakan tim tanggap bencana dalam antisipasi keadaan darurat berkoordinasi dengan Kementerian
Perhubungan," ungkapnya.
Untuk Jalan Tol dapat dilalui dari Merak ke Pasuruan sepanjang 995 Km, dimana 760 km telah
operasional dan sisanya 235 Km telah fungsional. Diantara beberapa titik kritis karena adanya pekerjaan
konstruksi yang belum selesai dan telah disiapkan Plan B, seperti di Jembatan Kali Kenteng (500 m) di Ruas
Salatiga – Kartasura dan Jembatan Kali Kuto (100 m) di Ruas Batang – Semarang.
"Untuk Jembatan Kali Kuto hari ini atau besok (5/6) akan tersambung pelengkungnya untuk
kemudian dipasang alas jembatan. Progresnya 82 %, pada H-2 ditargetkan sudah dapat dilalui. Sehingga
sebelum itu kendaraan akan diarahkan Korlantas keluar melalui jalan Pantura Jawa sejauh 500 meter dan
masuk kembali ke ruas tol,” kata Menteri Basuki.
Sedangkan untuk Jembatan Kali Kenteng saat ini progresnya 62%. Kementerian PUPR dan
pengelola jalan tol telah mempersiapkan jalan alternatif melintasi bagian bawah jembatan. Dalam rapat
tersebut, Menteri Basuki juga menyampaikan bahwa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga ingin turut serta
menyukseskan mudik Lebaran 2018 dengan memberikan diskon tarif tol dengan besaran 10%. Diskon
terbagi menjadi beberapa waktu berbeda dan ruas tol berbeda, dengan tujuan agar arus mudik
terdistribusi.
Untuk diketahui, pada mudik Lebaran 2018, dengan tarif normal tanpa diskon, pemudik yang dari
Jakarta-Surabaya dikenakan biaya sebesar Rp 344.000. Sementara dari Jakarta - Merak sebesar Rp 48.000,
Jakarta - Ciawi Rp 6.500, Jakarta - Bandung (Cileunyi) Rp 61.500, dan Jakarta - Semarang Rp 173.000.
Sedangkan pemudik dari Surabaya - Malang dikenakan tarif tol Rp 18.000 dan Surabaya - Pasuruan Rp
22.000.
Menteri Basuki menyatakan, secara umum pekerjaan konstruksi akan dihentikan sementara sejak
H-10 Lebaran. Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga menyiapkan fasilitas dukungan
lainnya di ruas tol berupa 26 mobil toilet unit, 30 mobil tinja, 4 toilet kabin dan 47 mobile reader serta
fasilitas top up kartu tol di sejumlah rest area.
Mendengar penjelasan tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lazarus yang memimpin rapat
menyatakan DPR optimis bahwa pelaksanaan mudik Lebaran 2018 dapat lebih dari tahun sebelumnya.
Namun demikian, kekompakan dan kewaspadaan tetap harus menjadi prioritas seluruh pihak yang
terlibat agar Mudik Lebaran 2018 ini dapat berjalan lebih nyaman, aman dan selamat.
Hadir pula dalam Raker yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Korps Lalulintas
(Korlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa, Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, Dirut PT Jasa Marga
(Persero) Tbk Desi Aryani, Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto, dan Direktur Jalan Tol PT
Hutama Karya Bambang Pramusinto.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi
Moerwanto, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)
Herry TZ, Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief, Direktur
Pembangunan Jalan Achmad Gani Ghazali Akman dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S.
Atmawidjaja. (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR