Download - REBUAN edisi 4 Juli 2012.pdf
REBUAN
Reguk Esensinya Bukan Medianya
Pada akhir semester I 2012 ini, kita semua berusaha untuk mencapai target kinerja. Begitu
juga halnya dengan program Knowledge Management (KM) sebagai salah satu program
korporat. Pada setiap kesempatan acara selalu dihimbau kepada semua pegawai untuk ikut
serta mensukseskan pencapaian kinerja unit. Bahkan kami pernah membaca salah satu akun
media sosial (twitter) pegawai yang menghimbau rekan-rekan kerjanya agar mengakses
portal Knowledge Management System (KMS) (http://kmdev) demi tercapainya target
kinerja KM di unitnya. Menurut kami inisiatif ini positif dan kreatif. Namun perlu diketahui
bahwa esensi dari target kinerja KM unit yang berisi prosentase jumlah pegawai unit yang
mengakses portal KMS (http://kmdev) dan jumlah dokumen yang diunggah oleh pegawai
unit ke portal KMS adalah agar pegawai dapat lebih mudah menciptakan, mengakuisisi,
menyimpan, menyebarkan, dan menggunakan pengetahuan dengan memanfaatkan portal
KMS. Jadi portal KMS bukan hanya sebagai media pembelajaran saja namun juga sebagai
media kolaborasi, media Knowledge Sharing, media sosialisasi kebijakan korporat dan media
promosi karya inovasi.
Target kinerja adalah media yang berfungsi mendorong unit agar mensosialisasikan portal
KMS kepada sebanyak-banyaknya pegawai di unit. Dan esensinya adalah agar semakin
banyak pegawai memanfaatkan portal KMS sehingga semakin banyak pegawai
mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkannya pada waktu yang tepat.
Memang benar, jika kita berhasil mencapai target kinerja maka kita akan memperoleh
imbalan sesuai hasil kerja kita. Namun perlu diingat bahwa kita baru mereguk/meraih
medianya atau ”wadah cangkirnya”. Selanjutnya kita harus bisa mereguk/meraih
”air/konten” esensinya agar kita benar-benar menikmati manfaat adanya portal KMS.
Kami berusaha menggambarkan “Reguk Esensinya Bukan Medianya” melalui gambar
sampul tentang upacara minum teh yang bukan sekedar minum teh namun upacara ini sarat
dengan esensi makna. (ket:gambar sampul terinspirasi dari upacara minum teh)
Temukan ulasan lebih dalam pada pranala di bawah ini:
http://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_teh_%28Jepang%29
http://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/29/mengenal-makna-upacara-minum-teh/
REBUAN
Kami mengundang anda yang ingin berbagi pengetahuan dengan :
membagi pengetahuan dengan mengunggah konten pengetahuan di portal KMS
(http://kmdev)
membagi pengetahuan tentang buku‐buku yang menginsipirasi anda dan terkait salah
satu subjek pengetahuan Knowledge Taxonomy PLN*) dalam bentuk resensi buku
merekomendasikan salah satu konten pengetahuan atau kebijakan di portal KMS
(http://kmdev) untuk ditayangkan di REBUAN
merekomendasikan salah satu buku koleksi perpustakaan untuk ditayangkan di REBUAN
merekomendasikan situs-situs yang berisi konten pengetahuan yang bermanfaat
mendiskusikan topik-topik yang ditampilkan dalam REBUAN
dengan mengirimkannya ke email : [email protected]
REBUAN
Read this Before You Start Clicking
Apabila anda tidak dapat mengakses Portal KMS (http://kmdev) melalui jaringan
intranet, anda dapat mengaksesnya juga melalui jaringan internet dengan alamat :
http://kmdev.pln.co.id. Username dan password sama dengan username dan
password saat anda login email korporat ([email protected]).
Untuk dapat mengakses portal KMS (http://kmdev) dan (http://kmdev.pln.co.id) anda harus
memiliki akun active directory. Apabila anda sudah memiliki email korporat
([email protected]) berarti anda juga bisa mengakses portal KMS. Apabila anda belum
memiliki akun active directory dan email korporat ([email protected]), silahkan
menghubungi pengelola IT di unit anda.
Apabila anda setelah mengklik pranala yang telah disediakan namun gagal mengakses
kontennya maka anda dapat mengkopi alamat pranala tersebut dan memindahkannya
(paste) ke browser untuk selanjutnya dibuka. Sebelum membukanya, pastikan tulisan
alamat di browser sama persis dengan pranala di REBUAN.
Apabila anda masih mengalami kesulitan mengakses portal KMS, kemungkinan disebabkan
server portal KMS sedang sibuk melayani banyak permintaan akses dari pengguna yang lain.
Oleh karena keterbatasan kemampuan server portal KMS ini, kami mohon maaf atas
ketidaknyamanannya. Kami mohon agar anda dapat mengirim foto layar computer/gadget
yang berisi pesan kesalahan (error message) kepada kami di email :
Anda dapat mennggunakan bantuan dalam mengakses buku panduan Portal KMS
pada pranala di bawah ini:
http://kmdev/knowledge/Documents/booklet%20portal%20kms.pdf
REBUAN
Rekomendasi Konten Pengetahuan yang Bermanfaat Untuk Anda
Feed in Tarif (FIT) adalah tariff premium untuk energi terbarukan, bertujuan untuk
mendukung pengembangan pasar energi terbarukan, khususnya untuk pembangkit listrik.
FIT memberikan kewajiban pada utilitas dan perusahaan energi untuk membeli listrik dari
produsen energi terbarukan dengan harga per unit yang menguntungkan, dan harga ini
biasanya dijamin selama jangka waktu tertentu. Skema yang paling efektif adalah dijamin
untuk jangka waktu sekitar 20 tahun. Kisah sukses besar FIT Jerman dianggap sebagai
contoh FIT yang terbaik. FIT Jerman telah dikembangkan sejak 1979, dan didukungan secara
berkelanjutan oleh Parlemen Jerman, dan masyarakat luas. Melalui perubahan Undang
Undang Energi Terbarukan Jerman pada tahun 2004, Jerman berkomitmen untuk
meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam penyediaan tenaga listrik total menjadi
12,5% pada tahun 2010, dan minimal 20% pada tahun 2020. FIT dikenal juga sebagai Feed in
Law (FIL), Renewable Energy Payments (REP) atau Advanced Renewable Tariff (ART) atau
dapat disebut dalam bahasa Indonesia, Tarif Lolohan Masuk .
Latar belakang Solar Feed in Tariff adalah Investasi tinggi untuk Solar PV,Peningkatan Energy
Demand, Keterbatasan Subsidi, Perubahan Iklim dunia, Peningkatan Production Cost, dan
Solusi energi untuk Indonesia berdasarkan lokasi dan sumber energi primer setempat.
Kondisi saat ini di Indonesia masih menggunakan Tarif Energi Terbarukan berdasarkan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 31 Tahun 2009 tentang Pembangkit
Tenaga Listrik Skala Kecil dan Menengah Menggunakan Energi Terbarukan. Tarif tersebut
untuk Energi Surya, Biomass, Biofuel, Angin dan Mikrohidro. Serta berdasarkan Undang-
Undang No. 27 Tahun 2003 tentang Geothermal.
Judul : Solar Feed in Tariff di Indonesia
Pengunggah :
& Penulis
Suparje Wardiyono/ NIP. 7803001H2
Sumber : Portal KMS (http://kmdev)
REBUAN
Untuk pentarifan regional digunakan 4 Region yaitu : Jawa & Bali, Sumatera & Sulawesi,
Kalimantan & Nusa Tenggara dan Maluku & Papua. Sedangkan Alternatif rekomendasi
pemilihan tarif bisa dengan Tarif Tunggal Nasional atau Tarif Regional. Arternatif skema
pendanaan untuk Feed in Tariff bisa dari Dana Energi Terbarukan Pemerintah (Government
Renewable Energy Fund) atau Pembagian Biaya (Cost Sharing).
Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan buka pranala dibawah ini:
http://kmdev/knowledge/Documents/KM%20-Solar%20Feed%20in%20Tariff%20di%20Indonesia-%20Suparje%20Wardiyono.pdf
Untuk mengetahui profil pengunggah dan penulis silahkan buka pranala MySite dibawah ini:
http://kmdev/people/Person.aspx?accountname=PUSAT%5Csuparje%2Ew
Terima kasih kepada bapak Suparje Wardiyono , ST, M.Sc. RWTH dari Divisi Perencanaan
Pengadaan Strategis, Enjiniring dan Teknologi Direktorat Perencanaan dan Manajemen
Risiko PT PLN (Persero) Kantor Pusat atas konten pengetahuan dan ulasan singkatnya.
REBUAN
Ragam Kegiatan Sinergi dan Berbagi Pengetahuan
Pengadaan barang dan jasa di PLN harus memperhatikan aspek hukum terutama dalam
perspektif hukum persaingan usaha. Dalam acara ini dijelaskan tentang :
1. Peraturan perundangan terkait persaingan usaha
2. Lembaga-lembaga yang berwenang
3. Perjanjian yang dilarang dan kegiatan yang dilarang
4. Kewenangan sanksi KPPU, sanksi pidana dan gugatan perdata
5. Pengertian persaingan usaha tidak sehat
6. Modus umum persekongkolan tender
Untuk penjelasan lebih lengkap silahkan buka pranala dibawah ini:
http://kmdev/k-sharing/Pages/default.aspx
Judul : Pengadaan Barang dan Jasa dalam
Perspektif Hukum Persaingan Usaha
Pembicara : Mochamad Fachri
Format Acara : K-Cafe
Penyelengara : KM PLN
Tempat : PLN Kantor Pusat
Tanggal : 29 Juni 2012
Sumber : Portal KMS (http://kmdev)
REBUAN
Rekomendasi Konten Kebijakan perusahaan
Agar pengelolaan proses bisnis dapat berjalan dengan efektif, efisien dan berkelanjutan
diperlukan identifikasi jenis kegiatan yang tersusun dalam suatu proses bisnis yang standar,
terstruktur dan terintegrasi yang dapat memberikan nilai tambah dalam mata rantai proses
bisnis Perusahaan secara menyeluruh.
Proses Bisnis adalah kumpulan kegiatan dan atau keputusan yang berkaitan secara logis dan
diperlukan Perusahaan, dimulai dari kegiatan menerima masukan sumberdaya untuk diolah
sampai dengan kegiatan menghantarkan keluaran yang bernilai tambah, dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan Perusahaan.
Tujuan ditetapkannya pemetaan proses bisnis adalah untuk membakukan proses bisnis PT
PLN (Persero) dan sebagai dasar penyusunan sistem korporasi dan organisasi untuk
menjalankan proses bisnis PT PLN (Persero) yang efektif, efisien dan berkelanjutan
Untuk penjelasan lebih lengkap silahkan buka pranala dibawah ini:
http://kmdev/knowledge/Documents/241.K.%202012%20tentang%20Pemetaan%20Proses%20Bisnis.pdf
Terima kasih kepada ibu Mega Yuliana dari Divisi Pengembangan Organisasi Direktorat SDM
dan Umum PT PLN (Persero) Kantor Pusat atas konten kebijakannya.
Dengan diterbitkannya kebijakan pemetaan proses bisnis PT PLN (Persero) ini maka kami
perlu menyampaikan revisi atas penayangan sampul REBUAN (Rangkaian Pengetahuan,
Judul : Pemetaan Proses Bisnis PT PLN (Persero)
Pengunggah : Mega Yuliana/ NIP. 8509424Z
Sumber : Portal KMS (http://kmdev)
REBUAN
Pengalaman & Keahlian Bekerjasama Wujudkan Keunggulan) pada edisi 13 juni 2012 yang
berisi rantai nilai proses bisnis PT PLN (Persero) menjadi :
REBUAN
Rekomendasi Buku Untuk Anda
Buku ini dilengkapi dengan latihan-latihan praktis untuk meningkatkan kualitas dan daya
kerja tim. Anda tidak punya waktu? Itu bukan alasan. Anda mungkin akan kehilangan waktu
lebih lama dari lima menit yang diperlukan untuk melakukan salah satu ini jika Anda tidak
memperoleh hasil yang terbaik dari tim Anda. Mungkin tim Anda atau kelompok Anda telah
sempurna. Kalau memang demikian, Anda hebat. Sebagian orang sebenarnya memiliki
potensi sumber kekuatan dalam sebuah tim. Seperti halnya kebanyakan potensi sumber
kekuatan, potensi sumber dalam tim membutuhkan penyelarasan. Demikian juga ‘instant
Teamwork’ ini. Tim terhebat sekalipun kadang merasa lelah dan jenuh. Apakah tim anda
selalu berkinerja maksimal? Jika ya, tim Anda hebat!
Instant Teamwork berisi 72 latihan yang bisa mengembalikan kreatifitas, keterpaduan, dan
semangat tim. Dapatkan aneka permainan sederhana, cerdas, namun efektif. Dalam 5 menit,
tim Anda akan merasakan hasilnya setelah menerapkan kiat-kiat dalam Instant Teamwork
sebagai alat:
Pemecahan
Pemanasan
Istirahat
Judul : Instant Teamwork 72 Cara Instan
Meningkatkan Semangat Tim
Pengarang : Brian Clegg, Paul Birch
Penerbitan : ESENSI (PT Erlangga), Jakarta, 2006
ISBN : [9789790150843]
Deskripsi Fisik : 185 hlm.
REBUAN
Para pembaca mungkin telah mahfum bahwa Delapan Etos sudah dikembangkan sejak
sepuluh tahun lalu. Satu dekade pertama tersebut dapat dikatakan sebagai masa
mempopulerkan dan mensosialisasikannya kepada publik. Buku ini termasuk pionir di
kelasnya. Bahwa sudah ada konsep etos yang dibicarakan orang, tidak dapat dibantah.
Namun baru Delapan Etos yang membicarakan etos kerja dengan cara yang dapat kita baca di
buku ini.
Dewasa ini pembahasan mengenai etos sudah makin terdengar akrab dan populer. Apalagi
bersama dengan itu mekar pula berbagai buku tentang sukses di Indonesia. Pada
kenyataannya etos tidak tumbuh dilahan kosong. Hingga saat ini belum pernah ditemukan
orang yang menganggap etos tidak penting. Yang sering didapati justru imbauan supaya etos
diperluas dan dibesarkan ke berbagai bidang lain.
Untuk informasi koleksi buku perpustakaan PLN Kantor Pusat silahkan berkunjung ke e-
library kita di:http://10.1.8.141/pusat/
Judul : 8 Etos Kerja Dalam Bisnis
Pengarang : Jansen Sinamo
Penerbitan : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009
ISBN : [9799680409]
Deskripsi Fisik : 318 hlm.