Download - referat uveitis dewiq
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
1/25
BAB 1
PENDAHULUAN
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan traktus
uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid yang
disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia, atau proses autoimun. Struktur yang
berdekatan dengan jaringan uvea yang mengalami inflamasi biasanya juga ikut
mengalami inflamasi. Peradangan pada uvea dapat hanya mengenai bagian depan
jaringan uvea atau iris yang disebut iritis. Bila mengenai badan tengah disebut
siklitis. Iritis dengan siklitis disebut iridosiklitis atau disebut juga dengan uveitis
anterior dan merupakan bentuk uveitis tersering. Dan bila mengenai lapisan
koroid disebut uveitis posterior atau koroiditis. Uveitis umumnya unilateral,
biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia pertengahan. Ditandai adanya riwayat
sakit, fotofobia, dan penglihatan yang kabur, mata merah tanpa sekret mata
purulen dan pupil keil atau ireguler. Insiden uveitis di !merika Serikat dan di
seluruh dunia diperkirakan sebesar "# kasus$"%%.%%% penduduk dengan
perbandingan yang sama antara laki&laki dan perempuan. Uveitis merupakan salah
satu penyebab kebutaan. 'orbiditas akibat uveitis terjadi karena terbentuknya
sinekia posterior sehingga menimbulkan peningkatan tekanan intraokuler dan
gangguan pada nervus optikus. Selain itu, dapat timbul katarak akibat penggunaan
steroid. (leh karena itu, diperlukan penanganan uveitis yang meliputi anamnesis
yang komprehensif, pemeriksaan fisik dan oftalmologis yang menyeluruh,
pemeriksaan penunjang dan penanganan yang tepat.
Uvea adalah organ yang terdiri dari beberapa kompartemen mata yang
berperan besar dalam vaskularisasi bola mata. )erdiri atas iris, badan silier dan
koroid. Uveitis didefinisikan sebagai inflamasi yang terjadi pada uvea. 'eskipun
demikian sekarang istilah uveitis digunakan untuk menggambarkan berbagai
bentuk inflamasi intraokular yang tidak hanya pada uvea tetapi juga struktur yang
ada didekatnya, baik karena proses infeksi, trauma, neoplasma, maupun autoimun.
1
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
2/25
BAB 11
PEMBAHASAN
A. ANATOMI UVEA :
Uvea atau traktus uvealis merupakan lapisan vaskular di dalam bola mata
yang terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid.
1. Iris
Iris merupakan suatu membran datar sebagai lanjutan dari badan siliar ke
depan *anterior+. Di bagian tengah iris terdapat lubang yang disebut pupil
yang berfungsi untuk mengatur besarnya sinar yang masuk mata. Permukaan
iris warnanya sangat bervariasi dan mempunyai lekukan&lekukan keil
terutama sekitar pupil yang disebut kripte. Pada iris terdapat maam otot
yang mengatur besarnya pupil, yaitu - 'usulus dilatator pupil yang
berfungsi untuk melebarkan pupil dan 'usulus sfingter pupil yang berfungsi
untuk mengeilkan pupil. edua otot tersebut memelihara ketegangan iris
sehingga tetap tergelar datar. Dalam keadaan normal, pupil kanan dan kiri
kira&kira sama besarnya, keadaan ini disebut isokoria. !pabila ukuran pupil
2
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
3/25
kanan dan kiri tidak sama besar, keadaan ini disebut anisokoria. Iris menipis
di dekat perlekatannya dengan badan siliar dan menebal di dekat pupil.
Pembuluh darah di sekeliling pupil disebut sirkulus minor dan yang
berada dekat badan siliar disebut sirkulus mayor. Iris dipersarafi oleh nervus
nasoiliar abang dari saraf ranial III yang bersifat simpatik untuk midriasis
dan parasimpatik untuk miosis.
2. Corpus Siliar
orpus siliaris merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai
sistem eksresi dibelakang limbus. Badan siliar dimulai dari pangkal iris ke
belakang sampai koroid terdiri atas otot&otot siliar dan prosesus siliaris. (tot&
otot siliar berfungsi untuk akomodasi.
Badan siliar berbentuk inin yang terdapat di sebelah dalam dari tempat
tepi kornea melekat di sklera. Badan siliar merupakan bagian uvea yang
terletak antara iris dan koroid. Badan siliar menghasilkan humor akuos.
/umor akuos ini sangat menentukan tekanan bola mata *tekanan intraokular
0 )I(+. /umor akuos mengalir melalui kamera okuli posterior ke kamera
okuli anterior melalui pupil, kemudian ke angulus iridokornealis, kemudian
melewait trabekulum meshwork menuju analis Shlemm, selanjutnya
menuju kanalis kolektor masuk ke dalam vena episklera untuk kembali ke
jantung.
3
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
4/25
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
5/25
2askularisasi uvea berasal dari arteri siliaris anterior dan posterior yang
berasal dari arteri oftalmika. 2askularisasi iris dan badan siliaris berasal dari
sirkulus arteri mayoris iris yang terletak di badan siliaris yang merupakan
anastomosis arteri siliaris anterior dan arteri siliaris posterior longus.
2askularisasi koroid berasal dari arteri siliaris posterior longus dan brevis.
3ungsi dari uvea antara lain - 1egulasi sinar ke retina,Imunologi *bagian
yang berperan dalam hal ini adalah khoroid+, Produksi akuos humor oleh
korpus siliaris, dan sebagai nutrisi.
B. UVEITIS
1. DE!INISI
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan
traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan
koroid yang disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia, atau proses
autoimun.
2. KLASI!IKASI
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan
traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan
koroid. lasifikasi uveitis dibedakan menjadi empat kelompok utama,
yaitu klasifikasi seara anatomis, klinis, etiologis, dan patologis. Penyakit
peradangan traktus uvealis umumnya unilateral, biasanya terjadi pada
oreng dewasa dan usia pertengahan. Pada kebanyakan kasus penyebabnya
tidak diketahui.
5
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
6/25
". lasifikasi berdasarkan !natomis
a+ Uveitis anterior
'erupakan inflamasi yang terjadi terutama pada iris dan korpus siliaris
atau disebut juga dengan iridosiklitis.
b+ Uveitis intermediet
'erupakan inflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer yang
disertai dengan peradangan vitreous.
+ Uveitis posterior
'erupakan inflamasi yang mengenai retina atau koroid.
d+ Panuveitis
'erupakan inflamasi yang mengenai seluruh lapisan uvea.
. lasifikasi berdasarkan linis
6
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
7/25
a+ Uveitis akut
Uveitis yang berlangsung selama 4 5 minggu, onsetnya epat dan
bersifat simptomatik.
b+ Uveitis kronik
Uveitis yang berlangsung selama 6 5 minggu bahkan sampai berbulan&
bulan atau bertahun&tahun, seringkali onset tidak jelas dan bersifat
asimtomatik.
7. lasifikasi berdasarkan 8tiologis
a+ Uveitis infeksius
Uveitis yang disebabkan oleh infeksi virus, parasit, dan bakteri
b+ Uveitis non&infeksius
Uveitis yang disebabkan oleh kelainan imunologi atau autoimun.
9. lasifikasi berdasarkan patologis
a+ Uveitis non&granulomatosa
Infiltrat dominan limfosit pada koroid.
b+ Uveitis granulomatosa
Infiltrat dominan sel epiteloid dan sel&sel raksasa multinukleus
3. UVEITIS ANTE"IO"
3.1 DE!INISI
Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian depanbadan siliar *pars pliata+, kadang&kadang menyertai peradangan
bagian belakang bola mata, kornea dan sklera. Peradangan pada uvea
dapat mengenai hanya pada iris yang disebut iritis atau mengenai
badan siliar yang di sebut siklitis. Biasanya iritis akan disertai dengan
siklitis yang disebut iridosiklitis atau uveitis anterior.
3.2 KLASI!IKASI
7
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
8/25
'enurut klinisnya uveitis anterior dibedakan dalam uveitis
anterior akut yaitu uveitis yang berlangsung selama 4 5 minggu,
onsetnya epat dan bersifat simptomatik dan uveitis anterior kronik
uveitis yang berlangsung selama 6 5 minggu bahkan sampai berbulan&
bulan atau bertahun&tahun, seringkali onset tidak jelas dan bersifat
asimtomatik. Pada kebanyakan kasus penyebabnya tidak diketahui.
Berdasarkan patologi dapat dibedakan dua jenis besar uveitis-
yang non&granulomatosa *lebih umum+ dan granulomatosa. Penyakit
peradangan traktus uvealis umumnya unilateral, biasanya terjadi pada
oreng dewasa dan usia pertengahan. Uveitis non&granulomatosa
terutama timbul di bagian anterior traktus uvealis ini, yaitu iris dan
korpus siliaris. )erdapat reaksi radang, dengan terlihatnya infiltrat sel&
sel limfosit dan sel plasma dengan jumlah ukup banyak dan sedikit
mononuklear. Uveitis granulomatosa yaitu adanya invasi mikroba
aktif ke jaringan oleh bakteri. Dapat mengenai uvea bagian anterior
maupun posterior. Infiltrat dominan sel limfosit, adanya aggregasi
makrofag dan sel&sel raksasa multinukleus. Pada kasus berat dapat
terbentuk bekuan fibrin besar atau hipopion di kamera okuli anterior.
Perbedaan Uveitis granulomatosa dan non&granulomatosa
:on& ;ranulomatosa ;ranulomatosa
(nset:yeri
3otofobia
Penglihatan abur
'erah Sirkumneal
erati preipitates
Pupil
Sinekia posterior
!kut:yata
:yata
Sedang
:yata
Putih halus
eil dan tak teratur
adang&kadang
)ersembunyi)idak ada atau ringan
1ingan
:yata
1ingan
elabu besar
*
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
9/25
:oduli iris
>okasi
Perjalanan penyakit
ekambuhan
)idak ada
Uvea anterior
!kut
Sering
adang&kadang
adang&kadang
Uvea anterior,
posterior,difus
ronik
adang&kadang
3.3 ETIOLO#I
Penyebab eksogen seperti trauma uvea atau invasi
mikroorganisme atau agen lain dari luar. Seara endogen dapat
disebabkan idiopatik, autoimun, keganasan, mikroorganisme atau
agen lain dari dalam tubuh pasien misalnya infeksi tuberkulosis,
herper simpleks. 8tiologi uveitis dibagi dalam -
Berdasarkan spesifitaspenyebab :
". Penyebab spesifik *infeksi+ Disebabkan oleh virus, bakteri, fungi,
ataupun parasit yang spesifik.
. Penyebab non spesifik *non infeksi+ atau reaksi hipersensitivitas
Disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap mikroorganisme
atau antigen yang masuk kedalam tubuh dan merangsang reaksi
antigen antibodi dengan predileksi pada traktus uvea.
Berdasarkan asalnya-
". 8ksogen - Pada umumnya disebabkan oleh karena trauma, operasi
intraokuler, ataupun iatrogenik.. 8ndogen - disebabkan idiopatik, autoimun, keganasan,
mikroorganisme atau agen lain dari dalam tubuh pasien misalnya
infeksi tuberkulosis, herpes simpleks.
3.$ PATO!ISIOLO#I
Peradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan oleh efek
langsung suatu infeksi atau merupakan fenomena alergi. Infeksi
9
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
10/25
piogenik biasanya mengikuti suatu trauma tembus okuli, walaupun
kadang&kadang dapat juga terjadi sebagai reaksi terhadap ?at toksik
yang diproduksi oleh mikroba yang menginfeksi jaringan tubuh diluar
mata.
Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi merupakan
reaksi hipersensitivitas terhadap antigen dari luar *antigen eksogen+
atau antigen dari dalam *antigen endogen+. Dalam banyak hal antigen
luar berasal dari mikroba yang infeksius. Sehubungan dengan hal ini
peradangan uvea terjadi lama setelah proses infeksinya yaitu setelah
munulnya mekanisme hipersensitivitas. 1adang iris dan badan siliar
menyebabkan rusaknya Blood Aqueous Barrier sehingga terjadi
peningkatan protein, fibrin, dan sel&sel radang dalam humor akuos.
Pada pemeriksaan biomikroskop *slit lamp+ hal ini tampak sebagai
flare, yaitu partikel&partikel keil dengan gerak Brown *efek tyndall+.
Pada proses peradangan yang lebih akut, dapat dijumpai
penumpukan sel&sel radang berupa pus di dalam @(! yang disebut
hipopion, ataupun migrasi eritrosit ke dalam @(!, dikenal dengan
hifema. !pabila proses radang berlangsung lama *kronis+ dan
berulang, maka sel&sel radang dapat melekat pada endotel kornea,
disebut sebagai kerati preipitate *P+. !da dua jenis kerati
preipitate, yaitu -
". 'utton fat P - besar, kelabu, terdiri atas makrofag dan pigmen&
pigmen yang difagositirnya, biasanya dijumpai pada jenis
granulomatosa.
. Puntate P - keil, putih, terdiri atas sel limfosit dan sel plasma,
terdapat pada jenis non granulomatosa.
!pabila tidak mendapatkan terapi yang adekuat, proses
peradangan akan berjalan terus dan menimbulkan berbagai
komplikasi. Sel&sel radang, fibrin, dan fibroblas dapat menimbulkan
perlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian anterior yang disebut
10
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
11/25
sinekia posterior, ataupun dengan endotel kornea yang disebut sinekia
anterior. Dapat pula terjadi perlekatan pada bagian tepi pupil, yang
disebut seklusio pupil, atau seluruh pupil tertutup oleh sel&sel radang,
disebut oklusio pupil.
Perlekatan&perlekatan tersebut, ditambah dengan tertutupnya
trabekular oleh sel&sel radang, akan menghambat aliran akuos humor
dari bilik mata belakang ke bilik mata depan sehingga akuos humor
tertumpuk di bilik mata belakang dan akan mendorong iris ke depan
yang tampak sebagai iris bombans *iris bombe+. Selanjutnya tekanan
dalam bola mata semakin meningkat dan akhirnya terjadi glaukoma
sekunder.
Pada uveitis anterior juga terjadi gangguan metabolisme lensa
yang menyebabkan lensa menjadi keruh dan terjadi katarak
komplikata. !pabila peradangan menyebar luas, dapat timbul
endoftalmitis *peradangan supuratif berat dalam rongga mata dan
struktur di dalamnya dengan abses di dalam badan kaa+ ataupun
panoftalmitis *peradangan seluruh bola mata termasuk sklera dan
kapsul tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses+.
Bila uveitis anterior monokuler dengan segala komplikasinya
tidak segera ditangani, dapat pula terjadi symphateti ophtalmia pada
mata sebelahnya yang semula sehat. omplikasi ini sering didapatkan
pada uveitis anterior yang terjadi akibat trauma tembus, terutama yang
mengenai badan silier.
3.% MANI!ESTASI KLINIS
eluhan pasien dengan uveitis anterior adalah mata sakit, mata
merah, fotofobia, penglihatan turun ringan dengan mata berair.
eluhan sukar melihat dekat pada pasien uveitis dapat terjadi akibat
ikut meradangnya otot&otot akomodasi. Dari pemeriksaan mata dapat
ditemukan tanda antara lain - /iperemia perikorneal, yaitu dilatasi
pembuluh darah siliar sekitar limbus, dan kerati preipitate. Pada
11
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
12/25
pemeriksaan slit lamp dapat terlihat flare di bilik mata depan dan bila
terjadi inflamasi berat dapat terlihat hifema atau hipopion. Iris edema
dan warna menjadi pucat, terkadan didapatkan iris b!mbans" #apat
pu$a dijumpai sinekia p!steri!r ataupun sinekia anteri!r" Pupil keil
akibat peradangan otot sfingter pupil dan terdapatnya edema iris.
%ensa keru& terutama bi$a te$a& terjadi katarak k!mp$ikata" 'ekanan
intra !ku$er meninkat, bi$a te$a& terjadi $auk!ma sekunder" Pada
proses akut dapat terjadi miopisi akibat rangsangan badan siliar dan
edema lensa. Pada uveitis non&granulomatosa dapat terlihat presipitat
halus pada dataran belakang kornea. Pada uveitis granulomatosa dapat
terlihat presipitat besar atau mutton fat noduli oeppe *penimbunan
sel pada tepi pupil+ atau noduli Busaa *penimbunan sel pada
permukaan iris+.
$. UVEITIS INTE"MEDIATE
Uveitis intermediate disebut juga uveitis perifer atau pars planitis
adalah peradangan intraokular terbanyak kedua. )anda uveitis intermediet
yang terpenting yaitu adanya peradangan vitreus. Uveitis intermediet
biasanya bilateral dan enderung mengenai pasien remaja akhir atau
dewasa muda. Pria lebih banyak yang terkena dibandingkan wanita.
;ejala& gejala yang khas meliputi floaters dan penglihatan kabur. :yeri,
fotofobia dan mata merah biasanya tidak ada atau hanya sedikit. )emuan
pemeriksaan yang menyolok adalah vitritis seringkali disertai dengan
kondensat vitreus yang melayang bebas seperti bola salju *snowballs+ ataumenyelimuti pars plana dan orpus iliare seperti gundukan salju *snow&
banking+. Peradangan bilik mata depan minimal tetapi jika sangat jelas
peradangan ini lebih tepat disebut panuveitis. Penyebab uveitis
intermediate tidak diketahui pada sebagian besar pasien, tetapi sarkoidosis
dan multipel sklerosis berperan pada "%&%A kasus. omplikasi uveitis
intermediate yang tersering adalah edema makula kistoid, vaskulitis retina
dan neovaskularisasi pada diskus optikus.
12
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
13/25
%. UVEITIS POSTE"IO"
Uveitis posterior adalah peradangan yang mengenai uvea bagian
posterior yang meliputi retinitis, koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis
yang bisa terjadi sendiri&sendiri atau seara bersamaan. ;ejala yang timbul
adalah floaters, kehilangan lapang pandang atau sotoma, penurunan tajam
penglihatan. Sedangkan pada koroiditis aktif pada makula atau
papillomaular bundle menyebabkan kehilangan penglihatan sentral dan
dapat terjadi ablasio retina.
&. PENATALAKSANAAN
)ujuan utama dari pengobatan uveitis adalah untuk mengembalikan
atau memperbaiki fungsi penglihatan mata. !pabila sudah terlambat dan
fungsi penglihatan tidak dapat lagi dipulihkan seperti semula, pengobatan
tetap perlu diberikan untuk menegah memburuknya penyakit dan
terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan. !dapun terapi uveitis dapat
dikelompokkan menjadi -
T'rapi (o( sp'si)i* :
". Penggunaan kaamata hitam
aamata hitam bertujuan untuk mengurangi fotofobi, terutama akibat
pemberian midriatikum.
. ompres hangat
Dengan kompres hangat, diharapkan rasa nyeri akan berkurang,
sekaligus untuk meningkatkan aliran darah sehingga resorbsi sel&sel
radang dapat lebih epat.
7. 'idritikum$ sikloplegik
)ujuan pemberian midriatikum adalah agar otot&otot iris dan badan
silier relaks, sehingga dapat mengurangi nyeri dan memperepat
penyembuhan. Selain itu, midriatikum sangat bermanfaat untuk
menegah terjadinya sinekia, ataupun melepaskan sinekia yang telah
ada.
13
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
14/25
'idriatikum yang biasanya digunakan adalah-
a. Sulfas atropin "A sehari 7 kali tetes
b. /omatropin A sehari 7 kali tetes
. Sopolamin %,A sehari 7 kali tetes
4" !nti inflamasi
!nti inflamasi yang biasanya digunakan adalah kortikosteroid, dengan
dosis sebagai berikut-
Dewasa - )opikal dengan deamethasone %," A atau prednisolone " A.
Bila radang sangat hebat dapat diberikan subkonjungtiva atau
periokuler - -
a. Deamethasone phosphate 9 mg *" ml+
b. Prednisolone suinate # mg *" ml+
. )riaminolone aetonide 9 mg *" ml+
d. 'ethylprednisolone aetate % mg
Bila belum berhasil dapat diberikan sistemik Prednisone oral mulai C%
mg per hari sampai tanda radang berkurang, lalu diturunkan # mg tiap
hari.
!nak - prednison %,# mg$kgbb sehari 7 kali.
Pada pemberian kortikosteroid, perlu diwaspadai komplikasi&
komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu glaukoma sekunder pada
penggunaan lokal selama lebih dari dua minggu, dan komplikasi lain
pada penggunaan sistemik.
T'rapi sp'si)i*
)erapi yang spesifik dapat diberikan apabila penyebab pasti dari
uveitis anterior telah diketahui. arena penyebab yang tersering adalah
bakteri, maka obat yang sering diberikan berupa antibiotik, yaitu -
Dewasa - >okal berupa tetes mata kadang dikombinasi dengan steroid.
!nak - @hlorampheniol # mg$kgbb sehari 7&9 kali.
14
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
15/25
alaupun diberikan terapi spesifik, tetapi terapi non spesifik seperti
disebutkan diatas harus tetap diberikan, sebab proses radang yang terjadi
adalah sama tanpa memandang penyebabnya.
T'rapi +'r,aap *o-pli*asi
". Sinekia posterior dan anterior
Untuk menegah maupun mengobati sinekia posterior dan sinekia
anterior, perlu diberikan midriatikum, seperti yang telah diterangkan
sebelumnya.
. ;laukoma sekunder
;laukoma sekunder adalah komplikasi yang paling sering terjadi
pada uveitis anterior. )erapi yang harus diberikan antara lain-
)erapi konservatif -
)imolol %,# A & %,# A " tetes tiap " jam
!eta?olamide #% mg tiap 5 jam
)erapi bedah-
Dilakukan bila tanda&tanda radang telah hilang, tetapi )I( masih
tetap tinggi.
a. Sudut tertutup - iridektomi perifer atau laser iridektomi, bila telah
terjadi perlekatan iris dengan trabekula *Peripheral !nterior
Synehia atau P!S+ dilakukan bedah filtrasi.
b. Sudut terbuka - bedah filtrasi.
7. atarak komplikata
omplikasi ini sering dijumpai pada uveitis anterior kronis.
)erapi yang diperlukan adalah pembedahan, yang disesuaikan
dengan keadaan dan jenis katarak serta kemampuan ahli bedah.
. KOMPLIKASI
omplikasi dari uveitis dapat berupa -
a. ;lauoma, peninggian tekanan bola mata
15
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
16/25
Pada uveitis anterior dapat terjadi sinekia posterior sehingga
mengakibatkan hambatan aliran aEuos humor dari bilik posterior ke
bilik anterior. Penumpukan airan ini bersama&sama dengan sel
radang mengakibatkan tertutupnya jalur dari out flow aEuos humor
sehigga terjadi glauoma. Untuk menegahnya dapat diberikan
midriatika.
b. atarak
elainan polus anterior mata seperti iridosiklitis yang menahun dan
penggunaan terapi kortikosteroid pada terapi uveitis dapat
mengakibatkan gangguan metabolism lensa sehingga menimbulkan
katarak. (perasi katarak pada mata yang uveitis lebih komplek lebih
sering menimbulkan komplikasi post operasi jika tidak dikelola
dengan baik. Sehingga dibutuhkan perhatian jangka panjang terhadap
pre dan post operasi. (perasi dapat dilakukan setelah 7 bulan bebas
inflamasi. Penelitian menunjukan bahwa fakoemulsifikasi dengan
penanaman I(> pada bilik posterior dapat memperbaiki visualisasi
dan memiliki toleransi yang baik pada banyak mata dengan uveitis.
c" Sinekia posteriorperlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian
anterior akibat sel&sel radang, fibrin, dan fibroblas.
d" Sinekia anterior perlekatan iris dengan endotel kornea akibat sel&
sel radang, fibrin, dan fibroblas.
e" Seklusio pupilperlekatan pada bagian tepi pupil
(" (klusio pupilseluruh pupil tertutup oleh sel&sel radang
" 8ndoftalmitis peradangan supuratif berat dalam rongga mata dan
struktur di dalamnya dengan abses di dalam badan kaa akibat dari
peradangan yang meluas.
&" Panoftalmitisperadangan pada seluruh bola mata termasuk sklera
dan kapsul tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses.
i. !blasio retina
16
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
17/25
BAB III
LAPO"AN KASUS
A. IDENTITAS PENDE"ITA
:ama - :y. :
Umur - 95 )ahun
Fenis elamin - Perempuan
Suku$Bangsa - Fawa $ Indonesia
17
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
18/25
Pekerjaan - P:S
!gama - Islam
Pendidikan - Sarjana
Status - 'enikah
!lamat - Pandewetan, ;edangan
)anggal Pemeriksaan - "" Fanuari %"9
B. ANAMNESA
eluhan Utama -
mata kanan terasa merah minggu yang lalu
1iwayat Penyakit Sekarang -
Pasien datang ke poli mata 1SUD Sidoarjo dengan keluhan mata
kanan terasa merah, nerooh *G+, terasa ngeres seperti ada pasir *G+, silau
jika terkena ahaya *G+, nyeri saat ditekan maupun digerakkan *G+,
penglihatan terasa kabur *G+, sudah minggu ini
1iwayat Penakit Dahulu -
Sebelumnya pasien pernah sakit mata merah , berair, dan diberi
obat tetapi tidak ada perubahan pasien merasa matanya semakin
kabur.
)idak ada riwayat trauma pada mata
)idak ada riwayat diabetes mellitus
)idak ada riwayat hipertensi
)idak ada riwayat alergi
1iwayat Pengobatan -
Pasien menggunakan obat endo Hytrol pada saat sakit mata dibeli di
apotik tanpa resep dokter
18
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
19/25
1iwayat Penyakit eluarga -
)idak ada yang sakit seperti ini
C. PEME"IKSAAN !ISIK
". Status ;eneralis
& eadaan Umum - Baik
& esadaran - omposmentis
& ;i?i - @ukup
& )ekanan Darah - ""%$C% mm/g
. Status >okalis
OD OS
VISUS 7$5% 7$5%PALPEB"A
SUPE"IO" ET
IN!E"IO"
8dema *G+
8kimosis *&+
8dema *&+
8kimosis *&+
KON/UN#TIVA
TA"SUS SUPE"IO"
ET IN!E"IO"
/iperemi *G+
/ipertrofi papil dan
folikel *&+
8dema *&+
Seret *&+
/iperemi *&+
/ipertrofi papil dan
folikel *&+
8dema *&+
Seret *&+
19
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
20/25
KON/UNTIVA BULBI
@2I *&+
P@2I *G+
Pterygium *&+
Pingekula *&+
@2I *&+
P@2I *&+
Pterygium *&+
Pingekula *&+
SKLE"A /iperemi *&+ /iperemi *&+
KO"NEA
eruh *&+
Infiltrate *&+
Ulkus *&+
P *G+
eruh *&+
Infiltrate *&+
Ulkus *&+
P *&+
BILIK MATA DEPAN3lare *&+
/ipopion *G+
3lare *&+
/ipopion *&+
I"IS
8dema *G+
1eflek pupil *&+
Sinekia posterior *G+
8dema *&+
1eflek pupil *&+
Sinekia posterior *&+
LENSA atarak *&+ atarak *&+
TIO #$#.# #$#.#
PI BS! BS!
D. "ESUME
Pasien datang ke poli mata 1SUD Sidoarjo dengan keluhan mata kanan
terasa merah, nerooh *G+, terasa ngeres seperti ada pasir *G+, silau jika terkena
ahaya *G+, nyeri saat ditekan maupun digerakkan *G+, penglihatan terasa kabur
*G+, sudah minggu ini. Sebelumnya pasien pernah sakit mata merah , berair, dan
diberi obat tetapi tidak ada perubahan pasien merasa matanya semakin kabur.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan -
& (D 'idriasil " 0.6 slit lamp
/iperemi *G+, P@2I *G+
ornea - flare *&+, keratik presipitat *&+
20
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
21/25
Iris - tampak ireguler, pupil miosis, reflek terhadap ahaya *&+,
sinekia posterior *G+.
E. DIA#NOSA
(D U28I)IS !:)81I(1
!. PENATALAKSANAAN
1awat jalan
8dukasi - & pakai obat teratur& Pakai kaamata hitam
(D midriatil - sulfat atropine %,#A 7" (D
!nti Inflamasi
& >oal - itrol 8D 9 dd gtt " (D
& Sistemik - methylprednisolone 7 C mg$hari
!s.mefenamat 7 "
ontrol " minggu kemudian
BAB IV
PEMBAHASAN
Diagnosa pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik. Berdasarkan anamnesa didapatkan mata kanan terasa merah ,
ganjel, nrooh, silau, nyeri, dan terasa kabur sejak minggu yang lalu.
eluhan penglihatan kabur dapat disebabkan oleh pengendapan fibrin,
edem kornea, kekeruhan akuos humor, dan badan kaa depan karena eksudasi sel
radang dan fibrin. Pasien juga mengeluh mata merah, nrooh dan nyeri. 'ata
nrooh ini disebabkan oleh iritasi syaraf pada kornea dan badan siliar, jadi
21
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
22/25
berhubungan erat dengan fotofobia. eluhan nyeri disebabkan oleh iritasi syaraf
siliar bila melihat ahaya dan penekanan syaraf siliar bila melihat dekat, serta
adanya radang pada iris. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan penurunan
visus pada mata kanan yaitu $5%. Pada pasien ini didapatkan keratik presipitat
pada bilik mata depan. /al ini juga akan menyebabkan penglihatan kabur. Pada
pemeriksaan kornea juga ditemukan keratik presipitat yang terjadi karena
pengendapan sel radang dalam bilik mata depan pada endotel kornea, akibat aliran
konveksi humor akuos, gaya berat, dan perbedaan potensial listrik endotel kornea.
eluhan mata merah merupakan tanda patogonmik dan gejala dini. Bila
hebat hiperemi dapat meluas sampai pembuluh darah konjungtiva. Pupil yang
mengeil disebabkan edema dan pembengkakan stroma iris karena iritasi akibat
peradangan langsung pada stigfer pupil. 1eaksi pupil terhadap ahaya lambat
disertai nyeri.
Diagnosa uveitis anterior ini sudah dapat ditegakkan karena pada
pemeriksaan lain didapatkan tanda normal. Pemeriksaan penunjang yang
dianjurkan adalah pemeriksaan retinometri dan perimetri untuk melihat seberapa
besar dan luas kerusakan yang terjadi pada serabut syaraf nervus optikus agar
dapat menilai derajat keparahannya, serta dapat diperkirakan prognosis dari fungsi
penglihatan mata kanan pasien.
Penatalaksaan yang utama untuk uveitis anterior tergantung pada
keparahannya dan bagian organ yang terkena. Pengobatan topial maupun oral
bertujuan untuk mengurangi peradangan. )ujuan dari pengobatan untuk
memperbaiki tajam penglihatan, meredakan nyeri pada okuler, menegah
terjadinya sinekia, dan mengatur tekanan intraokuler.
)erapi medikamentosa yang diberikan adalah steroid yaitu ytrol
diberikan seara topial dan methylprednisolone yang diberikan seara oral.
Penggunaan anti inflamasi steroid harus hati&hati karena obat&obatan tersebut
mempunyai efek samping yang serius, seperti gagal ginjal, hipertensi, glauoma
dan katarak. Selain mengatasi radang terapi medikamentosa yang dapat diberikan
adalah midriatikum tetes mata yaitu atropine "A untuk mengatasi pupil yang
22
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
23/25
mengeil akibat radang pada iris. !ntibioti diberikan untuk menegah infeksi
sekunder.
Prognosis kasus uveitis anterior berepon baik jika dapat di diagnosa lbih
awal dan diberi pengobatan. Uveitis anterior mungkin berulang, terutama jika ada
penyakit sistemiknya,karena itu harus lebih waspada. Prognosis visual pada
uveitis akan pulih dengan baik, jika tanpa disertai dengan katarak, glauoma, atau
uveitis posterior.
BAB III
KESIMPULAN
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan traktus
uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid. lasifikasi
uveitis dibedakan menjadi empat kelompok utama, yaitu klasifikasi seara
anatomis, klinis, etiologis, dan patologis. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
faktor eksogen, endogen, infeksi maupun noninfeksi. )ujuan utama dari
23
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
24/25
pengobatan uveitis adalah untuk mengembalikan atau memperbaiki fungsi
penglihatan mata. !pabila sudah terlambat dan fungsi penglihatan tidak dapat lagi
dipulihkan seperti semula, pengobatan tetap perlu diberikan untuk menegah
memburuknya penyakit dan terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan.
DA!TA" PUSTAKA
". Ilyas, Sidarta - =!natomi dan 3isiologi mata= dalam =Ilmu Penyakit
'ata=. Fakarta - Balai Penerbit 3UI, 8disi 7, %%C. /al "&"
. /artono. 1ingkasan !natomi dan 3isiologi 'ata. U;'. ogyakarta. %%J
7. 1iordan Paul K 8va et al - =!natomi dan 8mbriologi 'ata= dalam -
1iordan Paul K 8va, et al - =2aughan L !sbury (ftalmologi Umum=.
Fakarta - 8;@, edisi "J, %%M
24
-
8/13/2019 referat uveitis dewiq
25/25
9. 2aughan, Dale. General Ophtalmology (terjemahan+, 8disi "9. Fakarta-
idya 'edika, %%%.
#. Ilyas, S, Penuntun Ilmu Penyakit 'ata 8disi ketiga. 3akultas edokteran
Universitas Indonesia. Fakarta - %%9
6" Department of (phthalmology and 2isual Sienes, )he @hinese
University of /ong ong Sept %%.
www.afv.org.hk$Uveitis$uveitisN7.jpg
J. ijaya,:ana. Ilmu Penyakit 'ata. @etakan ke&5. Semarang. Universitas
Diponegoro.
C. PDS'I. Ilmu Penyakit 'ata. PDS'I
25
http://www.afv.org.hk/Uveitis/uveitis_3.jpghttp://www.afv.org.hk/Uveitis/uveitis_3.jpg