Download - referrat gerd
ReferratGastroesophageal Reflux Disease
(GERD)
OlehSany agnia
10201110101016
PembimbingDr. Sugeng Sp. PD
SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSD dr. SOEBANDI JEMBERFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER2014
GERD adalah gangguan berupa regurgitasi isi lambung yang menyebabkan heartburn dan gejala lain
Pendahuluan
Di amerika di laporkan satu dari lima orang
dewasa mengalami gejala heartburn non-western prevalensinya lebih rendah (1,5%
di China dan 2,7% di Korea) Indonesia ( ?), usia dewasa 60-70 tahun usia yang seringkali
mengalami GERD Rasio laki-laki dan wanita untuk terjadinya
GERD adalah 2:1 sampai 3:1
Epidemiologi
GERD adalah gangguan berupa regurgitasi isi lambung yang menyebabkan heartburn dan gejala lainGastro-esophageal reflux disease (GERD):
gejala refluks dan kerusakan mukosa esofagus distal akibat refluks gastroesofageal
Non-erosive reflux disease (NERD): GERD dengan gejala gejala refluks tipikal
tanpa kerusakan mukosa esofagus saat pemeriksaan endoskopi saluran cerna
DefinisiDefinisi
Patofisiologi GERD multifaktorial faktor ofensif : - asam lambung dan pepsin - Duodenal agents - pengosongan lambung - tekanan abdomen faktor defensif : - Transient lower esophageal sphincter relaxation - Hipotensi sfingter bawah esofagus - Hiatal hernia Esophageal factors : - Esophageal clearance
Patofisiologi GERD
Impaired mucosal defence
.
salivary HCO3
Hiatus hernia
Impaired LOS (smoking, fat, alcohol)
– transient LOS relaxations
– basal toneH+
PepsinBile and
pancreatic enzymes
oesophageal clearance of acid (lying flat, alcohol, coffee)
acid output (smoking, coffee)
intragastric pressure (obesity, lying flat)
bile reflux gastric emptying (fat)
Pathophysiology of GERDPathophysiology of GERD
Heartburn Regurgitasi DisfagiaGejala Atypical extraesophageal Batuk atau mengi Serak Sakit Dada Non Cardiac Gejala atipikal tambahan paru-paru (misalnya, pneumonia, asma, idiopathic
pulmonary fibrosis), pita suara (misalnya, radang tenggorokan, kanker), telinga
(misalnya otitis media), dan gigi (misalnya, enamel pembusukan).
Gejala klinis
BB turun tanpa sebab jelas anemia hematemesis melena disfagia odinofagia riwayat keluarga dengan keganasan esofagus
atau lambung umur diatas 40 tahun
Gejala Alarm
DiagnosisANAMNESIS
PPI TEST
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoskopi Pemeriksaan histopatologi Pemeriksaan pH metri 24 jam Penunjang diagnostik lain: Esofagografi dengan barium, Manometri
esofagus
Pemeriksaan penunjang GERD:
ALGORITME TATA LAKSANA GERD PADA PELAYANAN KESEHATAN LINI PERTAMA
GEJALA KHAS GERD
Gejala alarmUmur > 40 th Tanpa gejala alarm
Terapi empirikTes PPI
Respon menetap Respon baik
Terapi min-4 minggu
On demand therapy
kambuh
Endoskopi
Hiatus hernia
Esophageal stricture
Esophageal cancer
Chest pain of cardiac origin
Functional dyspepsia
Differential diagnosis GERDDifferential diagnosis GERD
PPIs H2RAs
Lifestyle modifications
Prokinetic motility agents
Antacids
.
Approaches
Penatalaksanaan GERDPenatalaksanaan GERD
Reduce weight
Stop smoking
Avoid reflux-promoting agents (e.g. alcohol, coffee, some foods) (not evidence based)
Elevate headof bed
Modifications
Eat small meals,no late meals,
reduce fat
Lifestyle modifications for the management of GERD
Lifestyle modifications for the management of GERD
Menghilangkan gejala / keluhan Menyembuhkan lesi esofagus Mencegah kekambuhan Memperbaiki kualitas hidup Mencegah timbulnya komplikasi
PENGOBATAN GERD:
PPI : Cepat dalam menghilangkan keseluruhan gejala
Cepat dalam penyembuhan
Pendekatan Step-down
- Omeprazole : 2x20 mg - Lansoprazole: 2x30 mg - Pantoprazole: 2x40 mg - Rabeprazole : 2x10 mg - Esomeprazole: 2x40 mg
Pertimbangan terapi GERD
Fundoplikasi Nissen Terapi Endoskopi
Terapi bedah
Terdapat peningkatan prevalensi GERD Patofisiolgi multifaktor akibat peningkat an asam lambung, gangguan motilitas,dll Keluhan berupa heartburn , noncardiac chest-
pain, regurgutasi, disfagia, mual bahkan sampai suara serak karena mengiritasi laring, menyebabkan laringitis.
Terapi life style, medikamentosa dan terapi bedah
KESIMPULAN
TERIMA KASIH