REPRESENTASI GASTRONOMI INDONESIA PADA MASYARAKAT
MODERN DALAM NOVEL ARUNA DAN LIDAHNYA
KARYA LAKSMI PAMUNTJAK
SKRIPSI
OLEH:
YUSRIL FAHMI ROSYADI
NPM 216.01.07.1.071
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2020
REPRESENTASI GASTRONOMI INDONESIA PADA MASYARAKAT
MODERN DALAM NOVEL ARUNA DAN LIDAHNYA
KARYA LAKSMI PAMUNTJAK
SKRIPSI
Diajukan kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Malang
untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
OLEH:
YUSRIL FAHMI ROSYADI
NPM 216.01.07.1.071
UIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JULI 2020
ABSTRAK
Rosyadi, Yusril Fahmi. 2020. Representasi Gastronomi Indonesia pada
Masyarakat Modern dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak.
Skripsi Bidang Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang. Pembimbing I: Dr. Ari
Ambarwati, S.S., M.Pd.; Pembimbing II: Dr. Moh. Badrih, M.Pd.
Kata Kunci : gastronomi Indonesia, kajian gastro kritik dalam sastra, masyarakat
modern, novel Aruna dan Lidahnya
Indonesia sebagai negara majemuk yang kaya akan budaya tentunya
berpengaruh terhadap produk-produk kebudayaan salah satunya makanan.
Penelitian ini membahas perihal makanan yang termuat dalam karya sastra yang
dijadikan sebagai bahan perbincangan dalam cerita. Fenomena karya sastra
bernuansa kuliner akhir-akhir ini mulai bermunculan sehingga menjadikan bahan
kajian baru di khazanah kesusasteraan Indonesia. Perspektif gatro kritik
digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pembedah dalam memahami karya
sastra bernuansa kuliner perihal etika seseorang dalam menghargai makanan
dalam suatu karya sastra. Penelitian ini memuat dinamika multikultur Indonesia
berupa aneka ragam gastronomi lokal maupun global yang direpresentasikan
melalui perilaku para tokoh dalam menikmati beragam makanan yang
diekspresikan dalam novel Aruna dan Lidahnya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
menjelaskan jenis-jenis kuliner dalam novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi
Pamuntjak 2) menjelaskan makanan sebagai representasi identitas sosial dan
media perekat sosial dalam novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan
pendekatan perspektif gastro kritik dalam sastra dan jenis penelitian deskriptif.
Metode kualitatif tersebut melibatkan peneliti secara langsung sebab peneliti
sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data dengan menggunakan
perspektif gastro kritik berupa etika seseorang dalam menghargai makanan.
Selanjutnya data akan diolah dalam bentuk deskriptif berupa kata-kata. Sumber
data dalam penelitian ini menggunakan novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi
Pamuntjak. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah-
langkah berupa: menyeleksi dan menandai hasil pembacaan, mendeskripsikan
data-data, menginterpretasikan data-data, mengambil kesimpulan, serta
menentukan kelayakan dan relevansi novel Aruna dan Lidahnya terhadap
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Hasil penelitian ini memfokuskan pada 1) deskripsi jenis-jenis kuliner
berupa makanan berkuah dan makanan rijsttafel. 2) makanan sebagai representasi
identitas sosial dan media perekat sosial berupa: makanan kaum bangsawan,
makanan masyarakat biasa, makanan komunitas global, makanan untuk
merayakan pertemuan antar teman dekat, dan makanan untuk menjalin keakraban
dengan masyarakat sekitar. Melalui perspektif gastro kritik penelitian ini
memaparkan ragam jenis kuliner yang tidak hanya bertaut pada komponen suatu
makanan melainkan adanya filosofi dan relasi budaya. Beberapa makanan juga
dibahas perihal pergeseran pola konsumsi masyarakat dari makanan kaum
bangsawan menjadi makanan masyarakat biasa. Selanjutnya penelitian ini
memaparkan tentang bagaimana dinamika para tokoh dalam menyikapi
gastronomi lokal dibandingkan dengan gastronomi global yang mana dari aspek
latar belakang para tokoh sebagai masyarakat modern dengan faktor pendidikan
dan pekerjaan yang melatarbelakanginya tentu berpengaruh terhadap gaya
konsumsi mereka. Para tokoh berusaha mengangkat citra gastronomi lokal namun
di sisi lain terjadi kontradiksi bahwa makanan lokal yang dinilai memiliki mutu
rendah dan tidak dapat disandingkan dengan makanan global. Maka makanan
lokal disinyalir memiliki aksen kebersihan dan bahan-bahan pilihan. Hal tersebut
menjadikan adanya konstruksi identitas sosial suatu makanan dalam novel Aruna
dan Lidahnya yang memiliki strata kelas dalam narasi cerita.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab 1 ini akan diuraikan tentang (1) konteks penelitian, (2) rumusan
masalah, (3) tujuan penelitian, (4) kegunaan penelitian, (5) dan penegasan istilah.
Berikut dipaparkan kelima uraian tersebut.
1.1 Konteks Penelitian
Dunia sastra sebuah cakupan dimensi yang cukup unik dengan bahasa
sebagai media pengantarnya. Sastra saat ini sudah melekat dalam nadi para
masyarakat tidak hanya sebagai pendamping atau menjadi sarana hiburan saja
melainkan suatu kebutuhan yang mutlak tentang bagaimana sastra menjadi salah
satu suguhan yang mampu mengubah dunia bahkan sebagai sarana terapi
pembentuk karakter seseorang. Sastra merupakan sesuatu yang unik di samping
bagus karena sastra mengajak pembaca berpikir dan larut kedalamannya bahkan
menyelami hingga menirukanya. Tidak salah jika sastra digunakan sebagai salah
satu media berbicara lewat menulis. Banyak karya sastra di Indonesia hasil dari
para sastrawan Indonesia yang menyuarakan isi hatinya lewat sastra dan bahkan
menjadi gebrakan yang cukup fenomenal di masanya seperti halnya
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Buya Hamka, yang membekas di
benak masyarakat akan kisah cinta tak sampai antara Hayati dan Zainudin kisah
cerita tersebut di juga ada dalam kehidupan nyata perihal kisah cinta tak sampai.
Sastra tidaklah terlepas dari realitas kehidupan maka genre novel kebanyakan
mengangkat kompleksitas kehidupan dan merupakan salah satu karya sastra yang
tak asing khususnya di Indonesia yang memiliki beragam karya-karya terkenal
hingga fenomenal. Seiring perkembangan zaman perputaran dan kedinamisan
kehidupan yang berubah sastra juga mengalami perubahan-perubahan di setiap
waktu, kreativitas sastra saat ini sangatlah kompleks baik dari segi gaya bahasa,
makna, pemilihan kata, tipografinya dan lain sebagainya. Hal itu sangat sejalan
dengan konsep sastra yang paparkan oleh Badrih (2015:2) bahwasanya sastra
adalah suguhan bentuk ekspresi tulis yang bermuatan penghayatan dan penjiwaan
seorang sastrawan terhadap realitas kehidupan. Maka sastra menjadi dokumen
yang merekam segala hal yang dapat dirasakan, dilihat maupun yang dialami oleh
seorang sastrawan.
Peneliti mengambil objek penelitian berupa novel yang memiliki konsep
travel writing dikarenakan peneliti menyadari bahwa travel writing sebagai suatu
istilah sastra perjalanan masih belum banyak diteliti namun karya sastranya sudah
mulai banyak bermunculan di tanah air seperti gagasan yang dikemukakan oleh
Thompson (dalam Nasution, 2015:23) bahwa travel writing sebagai bentuk
catatan merekam perjalanan namun tidak hanya berhubungan tentang perjalanan
saja melainkan sebuah bentuk dokumen yang berhubungan dengan artefak
kebudayaan. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu hal yang menarik adalah
novel karya Laksmi Pamuntjak yang berjudul Aruna dan Lidahnya, novel tersebut
berkonsep travel writing yang mampu mengajak pembaca menyelami dan
menjelajah berbagai tempat yang ada di dalam cerita. Hal tersebut tentunya kan
menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap novel tersebut dan
menambah wawasan bagi para pembaca new knwoladge (pengetahuan baru)
maupun new experience (pengalaman baru) sehingga membuat peneliti tertantang
untuk membahas sekaligus mengkaji penelitian yang berkaitan dengan gastronomi
dalam sastra, karena novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak bukan
sekadar membahas perihal makan melainkan memabahas dari segi relasi budaya
dengan mengaitkan kultur maupun historis daerah setempat guna eksplorasi
terhadap keberagaman Indonesia dari potret makanan.
Kreativitas Laksmi Pamuntjak tergambar dalam isi novel tersebut yang
menyuguhkan gastronomi kekayaan Indonesia dipadukan dalam sastra. Peneliti
merasa tertarik untuk meneliti Novel Aruna dan Lidahnya memuat sisi
gastronomi-gastronomi yang memaknainya sebagai sebuah seni atau ilmu akan
yang baik, dan sejalan dengan pendapat Ambarwati (dalam alif.Id , 2019) yang
menyatakan bahwa gastronomi sebuah studi yang menjelaskan tentang relasi
antara makanan serta budaya karena novel Aruna dan Lidahnya banyak
menghidangkan jelajah kuliner Indonesia. Hal tersebut tentunya menjadi alasan
untuk penelitian ini karena novel tersebut di dalamnya tidak hanya membahas
proses dan bahan-bahan tentang makanan atau cara memasak saja, tetapi juga
berbicara tentang relasi budaya yang melatarbelakangi kehadiran makanan
tersebut, serta keindahan jalinan cerita yang berkelindan dengan kuliner.
Kehidupan masyarakat modern yang mengkastakan makanan lokal dengan
makanan global kentara dalam novel tersebut. Laku para tokoh novel yang
dinarasikan tercermin dalam kehidupan sehari-hari tentang kasus percintaan,
perselingkuhan, politik, ekonomi, budaya terekspos baik secara implist maupun
eksplisit di dalam novel Aruna dan Lidahnya.
Gastronomi dijadikan titik tolak untuk memahami atau mengkaji dari
sudut efisiensi penggunaan dalam situasi-situasi tertentu lebih memusatkan pada
tata (kultur). Peneliti menyadari bahwa gastronomi lokal sebagai sarana
pemertahanan eksistensi budaya bangsa melalui makanan dan cita rasa khasnya,
yang saat ini bertarung dengan arus globalisasi. Makanan lokal menandai dan
memengaruhi perubahan zaman, baik dari segi konsumenya, bahan-bahan, alat,
cara pemasaranya, serta yang paling penting dari makanan lokal tidak mengurangi
cita rasa dan nilai-nilai sejarah yang terdapat dari sebuah makanan tersebut.
Sejalan dengan pernyataan perihal gastronomi tersebut Ambarwati (dalam alif.id,
2019) juga berpendapat bahwa literasi pangan yang rendah akan berefek terhadap
krisis identitas suatu bangsa.
Penghadiran makanan dalam sebuah karya sastra atau sastra kuliner
(Culinnary studies) makanan digunakan sebagai sebuah metafora jalanya cerita
dan sebagai medium penggambaran untuk membangun karakterisasi tokoh Artika
(2017: 2). Perihal tersebut digunakan untuk mengkaji dan mengapresiasi sastra
berwawasan kuliner peneliti menggunakan pendekatan gastro kritik. Banyak yang
masih rancu dan asing dengan istilah tersebut karena gastro kritik berawal dari
lumbungnya gastronomi dipadukan dengan kritik sastra. Bahwa gastro kritik
digunakan sebagai alat pembedah sastra yang berwawasan kuliner (gastronomi
sastra). Sejalan dengan pernyataan tersebut maka dalam maka penelitian ini
menggunkan perspektif gastro kritik sebagai pembedah makanan bernuansa
kuliner seperti yang dipaparkan oleh Kiptiyah (2018:3) bahwa gastro kritik
menjadi sebuah paradigma pendekatan baru dalam kesusasteraan Indonesia,
karena berangkat dari lumbung besarnya yaitu gastronomi sebagai multidisiplin
ilmu antara antropologi, sosiologi, sejarah, semiotika dan sastra. Pendekatan sastra
berwawasan kuliner melalui gastro kritik relatif baru dan pengkajian sastra
melalui lensa gastronomi masih minim.
Fenomena-fenomena sastra berwawasan kuliner akhir-akhir ini sudah
mulai bermunculan yang akan menambah pembendaharaan kekayaan sastra
Indonesia dengan adanya pendekatan gastro kritik kita tidak hanya mengkaji
gastronomi sastra melainkan mengenalkan sekaligus melestarikan kuliner
Indonesia lewat sastra. Gastro kritik berperan dalam mengapresiasi atau
memberikan penilaian terhadapa sastra berwawasan kuliner menilai baik
buruknya suatu karya sastra tersebu, perihal etika seseorang dalam menghargai
makanan dalam suatu karya sastra. Penelitian gastronomi sastra dengan
pendekatan gastro kritik di Indonesia sangatlah minim dikaji karena keterbatasan
bahan-bahan objek penelitian tentang makanan dalam sebuah karya sastra yang
dijadikan bahan untuk diteliti serta literatur-literatur yang masih minim sehingga
peneliti merasa tertarik untuk lebih dalam mengkaji sastra berwawasan kuliner
contoh penelitian yang membahas menggunakan perspektif gastro kritik adalah
novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak dengan Perspektif
Gastrocritism karya Artika (2017) dan Gastro Kritik: kajian Sastra Berwawasan
Kuliner Sebagai Wahana Pengenalan dan PelestarIan Kuliner Nusantara Karya
Kiptiyah (2018). Penelitian teresbut membahas kuliner dalam karya sastra
berdasarkan perspektif gastro kritik.
Kekayaan kuliner Indonesia yang tercermin dalam suatu karya sastra
sangatlah tepat sebagai bentuk pengenalan kemajemukan negara Indonesia, karena
keminiman dan keunikan bentuk karya sastra yang membahas tentang kuliner di
Indonesia dan sudah saatnya kearifan lokal budaya Indonesia maupun budaya
yang mengalami akulturasi khususnya kuliner Indonesia atau nusantara dipertajam
untuk dihadirkan dan dinarasikan dalam sebuah karya sastra. Membahas tentang
dunia kuliner tentunya makanan bukan hanya sekadar memenuhi hasrat kebutuhan
biologis mengenyangkan perut, memilih bahan-bahan yang akan dikonsumsi
tetapi lebih dari itu, bahwa spektrum dari dunia kuliner sangatlah luas. Hal
tersebut tentunya berimbas tentang bagaimana perilaku budaya masyarakat dalam
mengkonsumsi, mengolah, mengelola kuliner setempat merawat tradisi yang telah
disuguhkan oleh nenek moyang pendahulu. Jika sebuah makanan sudah lenyap
tidak dilestarikan maka bahan-bahan, kosakata dan lain sebagainya juga akan
lenyap.
Novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak turut andil
mengambil peran dalam mengembangkan niali-nilai luhur budaya bangsa yang
diekspresikan melalui teks-teks dalam novel tersebut. Sekaligus novel tersebut
bisa dijadikan sebagai sarana dalam membuat multiteks bagi siswa dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia seperti : teks deskripsi, narasi, prosedur
dan lain sebagainya. Serta mengulik legenda atau dongeng dalam suatu makanan
yang ada di dalam novel. Oleh sebab itu peneliti mengambil penelitian berjudul
REPRESENTASI GASTRONOMI INDONESIA PADA MASYARAKAT
MODERN DALAM NOVEL ARUNA DAN LIDAHNYA KARYA LAKSMI
PAMUNTJAK.
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian ini, fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan jenis-jenis kuliner dalam novel Aruna dan Lidahnya Karya
Laksmi Pamuntjak.
2) Mendeskripsikan makanan sebagai representasi identitas sosial dan media
perekat sosial dalam novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas maka penelitian yang dilakukan akan
menghasilkan beberapa tujuan sebagai berikut:
1) Menjelaskan jenis-jenis kuliner dalam novel Aruna dan Lidahnya Karya
Laksmi Pamuntjak.
2) Menjelaskan makanan sebagai representasi identitas sosial dan media perekat
sosial dalam novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian berjudul "Representasi Gastronomi Indonesia pada Masyarakat
Modern dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak" memiliki
manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis, sebagai berikut:.
1) Manfaat secara teoritis
Secara teorotis penelitian ini memiliki beberapa manfaat khsusunya bidang
ilmu sastra secara tidak langsung memberikan sumbangsih pemikiran terhadap
terhadap kajian gastronomi dalam sastra.
a) Memberikan sumbangan pemikiran terhadap kesusasteraan Indonesia dan
penelitian sastra khususnya analisis terhadap novel Aruna dan Lidahnya
b) Memberikan sumbangan pemikiran terhadap kajian sastra bernuansa kuliner
(kajian gastronomi dalam sastra) dengan pendekatan kritik gastronomi dalam
sastra atau nama lainya gastro kritik yang masih minim dikaji sebagai bagian
kritik sastra berwawasan kuliner untuk pembendaharaan kajian di khazanah
kesusasteraan Indonesia.
2) Manfaat secara praktis
a) Bagi Pembaca
Dapat memperluas wawasan dan membantu pembaca untuk memahami
tentang keberagaman kuliner Indonesia sebagai petunjuk mengidentifikasi
dinamika multikultur Indonesia, sekaligus membuka pandangan tentang kehadiran
makanan lokal di tengah dunia global, yang menjadi penguat identitas
kebangsaan.
b) Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi baru bagi guru
sehingga dapat dijadikan bahan ajar untuk pembelajaran yang berhubungan
dengan karya sastra dalam upaya meningkatkan mutu bahan ajar bahasa dan
sastra Indonesia, khususnya novel berwawasan kuliner, yang bisa dijadikan
referensi belajar gatrokritik.
c) Bagi Siswa
Sebagai bahan informasi tentang keberagaman gastronomi Indonesia
melalui novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak untuk memperkaya
sekaligus meningkatkan wawasan siswa terhadap karya sastra Indonesia
berwawasan kuliner yang masih jarang ditulis serta sebagai bahan bacaan yang
berguna untuk sarana pendidikan karakter multikultur terhadap siswa melalui
kritik kajian gastronomi dalam sastra.
d) Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya agar
menjadi referensi dalam meneliti skripsi, jurnal maupun penelitian lainya yang
berkaitan dengan dunia kuliner/gastronomi, khususnya mengenai representasi
gastronomi dalam novel Indonesia.
1.5 Penegasan Istilah
1) Novel adalah sebuah karangan fiksi yang dikemas membentuk rangkaIan
kronologis cerita dan berisi realitas kehidupan dan menampilkan konflik
sekaligus tokoh dengan watak yang berbeda-beda
2) Gastronomi studi yang menjelaskan tentang relasi antara makanan serta
budaya.
3) Gastronomi dalam Sastra adalah kajian memahami karya sastra yang bernuansa
makanan yang berusaha untuk menggali realitas kehidupan melalui konteks
makanan dan sastra baik berupa filosofi, histori, taste, dan natural.
4) Kritik Sastra adalah penilaian terhadap baik buruknya suatu karya sastra
(penghakiman).
5) Gastro kritik merupakan bagian dari pendekatan kritik sastra untuk menyambut
fenomena sastra kuliner dan menilai tentang etika seseorang dalam menghargai
makanan dalam karya sastra.
6. Masyarakat Modern adalah masyarakat yang sejatinya sudah tidak terlalu
terikat pada suatu tata aturan adat-istidat.
BAB V
PENUTUP
Pada bab V, dalam penelitian yang berjudul “Representasi Gastronomi Indonesia
pada Masyarakat Modern dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi
Pamuntjak ”, ini akan dipaparkan bagian penutup dalam skripsi ini, yang meliputi
tentang (1) simpulan dan (2) saran.
5.1 Simpulan
Dalam penelitian terhadap objek novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi
Pamuntjak dengan judul “Representasi Gastronomi Indonesia pada Masyarakat
Modern dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak”, bahwa
berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
Deskripsi jenis-jenis kuliner yang terdapat pada novel Aruna dan
Lidahnya terdiri dari dua kategori antara makanan berkuah dan makanan rijsttafel
selanjutnya setelah melakukan analisis dengan perspektif gastro kritik atau kritik
gastronomi sastra peneliti menemukan bahwa dari perjalanan kuliner antara tokoh
Aruna, Bono, Nadezhda dan Farish dari berbagai tempat tepatnya delapan kota
yang mereka singgahi terdapat jalinan cerita yangr digerakan oleh makanan
dengan berbagai konflik sehingga ditemukan makanan-makanan sebagai
representasi identitas sosial dan media perekat sosial yang mana dalam gaya hidup
masyarakat modern seperti adanya pengkastaan makanan terhadap strata sosial
antara makanan lokal dan global maupun makanan bangsawan yang disinyalir
memiliki perbedaan-perbedaan, sehingga dalam novel Aruna dan Lidahnya
terlihat antara menyukai makanan lokal namun tidak memiliki kesamaan derajat
antara makanan global. Kehidupan para tokoh sebagai masyarakat modern
sekaligus mereka adalah komunitas global dengan latar belakang faktor gaya
hidup membuat mereka memiliki inferiortas terhadap makanan lokal yang dinilai
kurang prestise daripada makanan global maupun makanan kelas bangsawan.
Selain itu kuliner juga dinilai sebagai wahana atau media dalam
mempererat antar sesama sehingga dalam menyantap makanan terjadi relasi sosial
maupun budaya ditemukan dalam novel Aruna dan Lidahnya karya laksmi
Pamuntjak dari makanan yang disantap memberikan pengaruh untuk saling
berinterkasi antar sesama baik dengan teman dekat maupun keakraban dengan
masyarakat dimana tempat untuk menyantapnya. Kuliner yang tersaji dalam novel
Aruna dan Lidahnya menjadi suguhan kekhasan delapan Kota yang
direpresentasikan melaui teks-teks dalam novel sehingga menguak sejarah dari
hidangan yang disajikan serta unsur filosofi yang terkandung maupun kultur yang
terdapat dalam sebuah makanan dari segi fungsional penggunaan dalam acara atau
upacara ritual adat.
5.2 Saran
Peneliti telah melakukan penelitian terhadap novel Aruna dan Lidahnya
karya laksmi Pmuntjak dengan judul penelitian “Representasi gastronomi
Indonesia pada Masyarakat Modern dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya
Lakmsi Pamuntjak” secara maksimal.
Peneliti memaparkan saran kepada : (1) pembaca, (2) guru bahasa dan Sastra
Indonesia, (3) siswa, dan (4) peneliti selanjutnya, sebagai berikut:
1) Kepada Pembaca
Dapat memperluas wawasan dan membantu pembaca untuk memahami
tentang keberagaman kuliner Indonesia sebagai petunjuk mengidentifikasi
dinamika multikultur Indonesia. Oleh karenanya masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang majemuk dengan beragam etnis yang ada di dalamnya. Tentunya
penelitian ini diharapkan membuka pandangan terhadap pengkastaan yang terjadi
dalam kehidupan bermasyarakat yang cenderung berkonotasi buruk dan
mendiskriminasikan terhadap satu golongan, sehingga membuka pandangan agar
hidup saling menghargai dan berperilaku adil. Selanjutnya agar pembaca
khususnya masyarakat Indonesia wajib untuk turut lebih mencintai makanan lokal
dibanding makanan non-lokal dan lebih menghargai kekayaan budaya sendiri
karena sebagai subjek dalam merawat budaya yang ada.
2) Kepada Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi baru bagi guru
sehingga dapat dijadikan bahan ajar untuk pembelajaran yang berhubungan
dengan karya sastra berwawasan kuliner. Maka guru bahasa dan sastra Indonesia
harus mampu menjadi ladang kreatif sebagai fasilitator cakrawala pengetahuan
dengan menjadikan karya sastra sebagai salah satu media yang disukai bagi
pelajar. Maka hasil penelitian ini bisa dijadikan alternatif untuk melihat
bagaimana bentuk gastronomi Indonesia guna memberikan pembelajaran karya
sastra khususnya terhadap novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak
yang sarat akan nilai toleransi sebagai pembentukan karakter siswa.
3) Kepada Siswa
Sebagai bahan informasi tentang keberagaman gastronomi Indonesia
melalui novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak untuk memperkaya
sekaligus meningkatkan wawasan siswa terhadap karya sastra Indonesia
berwawasan kuliner. Maka siswa harus menjadi pionir sebagai generasi yang
intelektual yang cinta terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Bentuk kecintaan
terhadap bahasa dan sastra Indonesia dapat diekspresikan melalui penghargaan
untuk mengapresiasi terhadap suatu karya sastra seperti dalam bentuk novel
Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak yang diciptakan sebagai bentuk
eksplorasi dan bentuk pemertahanan gastronomi Indonesia, sehingga membuka
pandangan siswa untuk turut merawat kebudayaan Indonesia melalui makanan
yang dikonsumsi serta menjadi pelopor dalam pemertahanan kebudayaan,
sehingga siswa menjadi agent of change (agen perubahan) dalam memberikan
dampak-dampak positif terhadap bangsa melalui pola pikir dan tingkah laku
seperti penikmatan terhadap karya sastra sebagai salah satu cara mencintai bangsa
sendiri.
4) Kepada Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan acuan refernsi terhadap penelitan gastronomi
sastra perpektif gastrocirtism/gastro kritik untuk meneliti sumber data penelitian
novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak. Diharapkan bisa menggali
lebih dalam dan menghubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan isu-
isu hangat yang sedang diperbincangkan sekaligus mengaitkan dengan
perkembangan teknologi saat itu.
DAFTAR RUJUKAN
Ambarwati, Ari. 2019. Nusantara dalam Piringku. Malang: PT Gramedia Pustaka
________________.Gastronomi dan Upaya MemulIakan Pangan, (online),
(http://alif.id/read/ari-ambarwati/gastronomi-dan-upaya-memulIakan-pangan-
b224244p/ , diakses pada 2 Desember 2019).
Aminuddin. (2015). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Amiruruddin. 2010. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Andri Wicaksono, dkk. 2015. Teori pembelajaran Bahasa Suatu (Catatan
Singkat). Yogyakarta: Garudawacha.
Anggraini, Dwi Puspa. 2019. Novel Sweet Nothings Denganmu, Tanpamu Karya
Sefryana Khairil Kajian Gastrocritism. Jurnal Sapala. Vol 6 (1)
Artika, M., D. 2017. Novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak:
Perspektif Gastrocriticism. Gastrocriticism, (01) 01: 0-216.
Badrih, Moh.2015. Dimensi Asre Tuturan Kejhung sebagai Ekspresi Pendidikan Karakter Warisan Madura-Melayu. Makalah disajikan di Seminar
Internasional Pendidikan, di Universitas Islam Malang. (Online).
(http://sinta.ristekbrin.go.id/authors/detail?id=5998412&view=overview,
diakses pada 8 Mei 2020).
Badrih, Moh. 2018. Sastra Lisan (Kejhung) Sebagai Transformasi Simbol
Pendidikan Berkarakter Budaya Daerah. Makalah disajikan di Seminar
Internasional Bahasa dan Sastra Indonesia, di Universitas Islam Malang.)
(https://www.researchgate.net/profile/Moh_Badrih/publication/331530816
_Hasil_Cek_Plagiasi_Prosiding_Sementer_Unej/links/5c7e92f2299bf1268
d3a90ac/Hasil-Cek-Plagiasi-Prosiding-Sementer-Unej.pdf, diakses pada 8
Mei 2020).
Bodgan dan Taylor. 2012. Prosedur Penelitian. Dalam Moleong, Pendektan
Kualittaif . (him.4). Jakarta: Rineka Cipta.
Bramantio. 2017. Sastra dan Kuliner: Evolusi Gastronomi ke Gastrosofi dalam
Tiga Cerpen Indonesia. (Online). (http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.
go.id/jurnal/index.php/jentera/article/view/391, diakses pada 7 November
2017).
Budiyanto, A., & Latifah, E. (2018). Ambiguitas aruna dan paradoks citarasa
lidahnya poskolonialitas novel kuliner Laksmi Pamuntjak. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra, 18(2),doi:10.17509/bs_jpbsp.v18i2.15510.
(Online).
(https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/15510, diakses
pada 25 desember 2019).
Chandra, N.E. 2013. Perancangan Game Pengenalan Kuliner Indonesia Berbasis
Android dengan Memanfaatkan Teknologi Augmented Reality. Salatiga: TI
Universitas Kristen Satya Wacana.
Dayamana, G.P. 2015. Resensi buku: Aruna danLidahnya Karangan Laksmi
Pamuntjak. (Online). (https://gitaputridamayana.wordpres
s.com/2015/01/12/resensi-buku- aruna-dan-lidahnya-karangan-laksmi-
pamuntjak, diakses pada 15 Desember 2019).
Detik Food. 2017. 9 Trend makanan Paling nYentrik di Tahun 2017. (online) .
(https://food.detik.com/foto-kuliner/d-3753517/9-tren-makanan-paling-
nyentrik-di-tahun-2017, diakses pada 10 Mei 2020).
Endraswara, Suwardi, 2018.Metodologi Penelitian Gastronomi Sastra.
Yogyakarta: Textilium.
Ensiklopedi dapur Rakyat. 2018. Apem Bekuwa (Apem Banyu/ Apem Cukit).
(online). (http://ensiklopedi.dapurrakyat.id/ensiklopedi/detail/2401,
diakses pada 4
Februari 2020).
Fajar, Yusri. 2013. Sastra dan Kuliner. Malang: Koran kompas.
Fitriani, Media Lely Ari. 2018. Citraan Perlawanan Simbolis Terhadap
Hegemoni PatrIarki pada Novel Karya Sastrawan Laki-Laki (Analisis
wacana Kritis Feminisme Model Sara Mils pada Novel Trilogi Rara
Mendut Karya Y.B Mangunwijaya dan Ronggeng Dukuh Paruk Karya
Ahmad Tohari. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Sarjana
Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasfi,N. 2011. Analisis Framing Pemberitaan Malinda Dee di detik.com, Majalah
Tempo, dan Metro TV. Diperoleh dari (http://www.eprints.undip.ac.id/,
diakses pada 20 desember 2019).
Hodariyah, dkk. 2019. Makna Kultural Tradisi Lemas dalam Selamatan Kematian
Masyarakat Aeng Tong-Tong, Saronggi, Sumenep: Kajian Etnolinguistik.
Prosiding Seminar Nasional Linguistiks dan Sastra (SEMANTIK). Hal:
303-304.
Humaedi, A.M dan Purwaningsih, S.S. Migrasi Penduduk dan Pembentukan
Hibriditas Budaya Kuliner Tradisional Pengkang. 2019. Hal:268-270.
Jawapos. (2014). Sastra Kuliner. (Online), (http://www2.jawapos.com/baca/
artikel/9181/sastra-kuliner , diakses pada 20 November 2019).
Khafid, Supriyanto. 2012. Magnet Lain Lombok: Ayam Taliwang. (Online).
(https://travel.tempo.co/read/376860/magnet-lain-lombok-ayam-taliwang,
diakses pada 30 Maret 2020)
Kiptiyah, Binti Mariatul. 2018. Gastro Kritik : kajian Sastra Berwawasan Kuliner
Sebagai Wahana Pengenalan PelestarIan Kuliner Nusantara. Malang:
Universitas Negeri Malang .(Online),
(http://kbi.kemdikbud.go.id/kbi_back/file/dokum_makalah/dokumen_makal
ah_1540518693.pdf , diakses pada 2 Desember 2019).
Larasati, Nuraini. 2018. Representasi Kuliner dalam Kehidupan Posmodern pada
Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak. Yogyakarta:
Universitas Negri Yogyakarta. (Online).
(http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/bsi/article/view/11468,
diakses pada 15 November 2019)
Nasution , Arie Azhari, 2015. Gambaran Diri Andrea Hirata dalam novel
Edensor Konsep Travel Writtig Carl Thompson, (online), Jurnal Poetika
Vol. III NO.1, Juli 2015.
Nitami, Noviana. 2015. Obsesi Terhadap Makanan dalam Novel Aruna dan
Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak dan Implikasi Terhadap Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
9idayatullah. (Online). (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/1234
56789/29011, diakses pada 20 Desember 2018).
Nurgiyantoro, B. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nusantara, Rizky. 2019. Rujak Soto Banyuwangi, Kuliner Tabrakan yang
Menggoda. (online). (https://travelingyuk.com/rujak-soto-
banyuwangi/150634?utm_source=idle&utm_medium=dekstop&utm_cam
paign=reload?utm_source=idle&utm_medium=dekstop&utm_campaign=r
eload, diakses pada 8 Januari 2020).
Manalu, M.B.F. 2009. Memperkenalkan Naniura Makanan Khas Batak Sebagai
Hidangan Appetizer. Majalah Ilmiah Panorama Nusantara. 8:52-61
Pamuntjak, Laksmi. 2014. Aruna dan Lidahnya.Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Pradopo, Djoko Rahmat.2015. Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Puspita, Putri. 2018. Asal Usul Pangsit. (online).
(https://bobo.grid.id/read/08905525/asal-usul-pangsit-ternyata-dulunya-
tidak- ada-pangsit-goreng?page=all, diakses pada 7 januari 2020)
Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Rahman, F. 2011. Rijattafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-
1942. Jakarta: Kompas.
Rahardjo, Mudjia. 2017. Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan
Prosedurnya. (online) Tersedia: (http://repository.uin-
malang.ac.id/1104/1Studi-kasusdalam-penelitian-kualitatif.pdf , diakses
pada 11 Februari 2020).
Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Retno. 2015. 6 Kuliner Paris yang Tak Boleh Terlewatkan. (Online)
(http://eropa.panduanwisata.id/perancis/6-kuliner-paris-yang-tak-boleh-
terlewatkan/7/ , diakses pada 20 Februari 2020).
Sari, W.R. (2015). Citra kuliner lokal dalam novel Aruna dan Lidahnya karya
Laksmi Pamuntjak: tinjauan sosiologi sastra. Skripsi tidak diterbitkan.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Sayuti, Suminto A. 2014. Pengantar kritik Sastra.Jakarta: Universitas Terbuka.
(Online) Tersedia. (http://repository.ut.ac.id/id/eprint/4838, diakses 4 Mei
2020).
Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Cetakan, 1.
Sitisarihusada.co.id. 2018. Tekwan Makanan Palembang. (Online)
(http://sitisarihusada.co.id/2018/tekwan_makanan_palembang).
Site, Rizky Hidayat. 2016. Kuliner Lezat Sate Lalat Khas Pamekasan. (Online).
(https://www.pulaumadura.com/2016/10/sate-lalat-khas-pamekasan.html).
Sukanto, Soerjono.2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukada, Made. 2013. Pembinaan Kritik Sastra Indonesia Edisi Revisi. Bandung:
CV Angkasa .
Suparman, Febry Wicaksono. 2013. Representasi Sikap Korban Semburan
Lumpur Sidoarjo dalam Novel Di Antara Lumpur, Mainanku Hilang
Karya Panca Javalandalasta dan Kelayakanya Sebagai Alternatif Sumber
Belajar Sastra di SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Lampung: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Wijaya, Febrian Tri. 2019. Pandangan Masyarakat Modern terhadap Coffe Shop.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.