Download - respirasi printtttt
-
7/30/2019 respirasi printtttt
1/60
SISTEM RESPIRASI
ASFIKSIA
Disusun Oleh Kelompok 1 :
1. Patar Dolly A. (201111084)
2. Sari Novi Anggraini (201111095)
3. Tofiah (20111109)
4.
Trimita Ningsih H (20111110)
5. Rosiana Veronika (201111091)
6. Khristina Damayanti(20111065)
7. Rangga Sandy S ()
8. Marieta (201111075)
9. Pinanda Erna (201111086)
S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN SANTA ELISABETH
SEMARANG
2012/2013
-
7/30/2019 respirasi printtttt
2/60
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Asfiksia.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SISTEM RESPIRASI.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami berusaha menyusun dengan baik.Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan untuk kesempurnaan
makalah ini kami mengharapkan kritikan dan saran-saran yang bersifat membangun.
Semarang,
Penyusun
-
7/30/2019 respirasi printtttt
3/60
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
1.2Tujuan
BAB II PENYAKIT ASFIKSIA
2.1Proses pembentukan dan perkembangan organ respirasi pada janin trisemester I, II, III
2.2Struktur organ respirasi
2.3Anatomi jalan nafas atas, jalan nafas bawah, rongga thoraks
2.4Sistem respirasi fetal maternal
2.5Sistem respirasi ekstrauteri
2.6Patofisiolgi Asfiksia
2.7Farmakologi Asfiksia
2.8Penatalaksanaan medis Asfiksia
2.9Giziyang tepat pada klien Asfiksia
2.10 Askep klien dengan Asfiksia
2.11 keterampilan pemeriksaan fisik pernafasan pada bayi
2.12 keterampilan menghitung apgar score
-
7/30/2019 respirasi printtttt
4/60
2.13 keterampilan melakukan RJP pada bayi
2.14 keterampilan memberikan oksigenasi head box
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
ISI
2.1Proses perkembangan dan pembentukan respirasi pada trimester I, II dan III
Minggu ke-1 :
Ini adalah minggu permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh
bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal
genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23 jenis kromosom manusia.
Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi
matahari Sel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan
sekitar 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat
banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Minggu ke-2 :
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah
dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang
falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang
ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium
Minggu 3:
-
7/30/2019 respirasi printtttt
5/60
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada
dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke-4 :
Hasil Pembuahan mulai memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin -
HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah
lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang
seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm
berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang
dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan
membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 :
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong.
Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar,
jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai
dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai
tampak
Minggu ke-7:
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan
yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan
saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Minggu ke 8:
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika
Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula
telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai
bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya
dalam 6 minggu setelah pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya
pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan
berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk
walaupun belum sempurna
-
7/30/2019 respirasi printtttt
6/60
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari
kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya.
Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar
22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh
dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan
yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu ke-12 :
Panjang fetus 6-7 cm (crown rump length), dengan berat sekitar 14 gram Pusat pertumbuhan tulang mulai timbul pada seluruh tulang janin
Jari-jari dan kaki mulai terbentuk
Kulit dan kuku mulai terbentuk
Janin mulai bergerak spontan
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki
yang mungil terpisah penuh.
Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa
millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan
kelopak mata.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen ,
nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata
yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
-
7/30/2019 respirasi printtttt
7/60
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin
membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram.
Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh
dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki
berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.
Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan
lemak
Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi
Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi
masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan.
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih
tertutup
Minggu ke-16 :
Panjang fetus 12 cm dengan berat 110 g
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan
ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak
kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak
cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ?
Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai
terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk
Minggu ke-18 :
-
7/30/2019 respirasi printtttt
8/60
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun
bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui
adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14
cm dan beratnya 140 gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon
Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit
dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat
gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20 :
Berat janin mencapai sekitar 300 g panjangnya 14-16 cm dan tumbuh secara
linier
kulit janin sedikit transparan rambut kepala mulai terbentuk Setengah perjalanan telah dilalui. . Dibawah
lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan
subcutaneous.
Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan
gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi
semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap
minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh
semakin proporsional
Minggu ke-23 :
-
7/30/2019 respirasi printtttt
9/60
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur
sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia
memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan
kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24 :
- berat janin mencapai sekitar 630 g
- Kulit terlihat mulai keriput dan ada deposit lemak
- Kepala masih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai tampak
- Periode perkembangan paru, bronchus dan brochiolus melebar dan duktus alveolus
mulai terbentuk mendekati sempurna
- Janin yang lahir pada minggu ini akan dapat bernafas tetapi kemudian mati karena
kantong terminal untuk pertukaran gas belum terbentuk.
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari
plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan
surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang
Kulit bayi mulai menebal
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas.
Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat.
Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah
mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi
sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai
terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya
sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba
untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan
-
7/30/2019 respirasi printtttt
10/60
kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38
cm.
Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih
harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air
ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi
badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :
panjang janin 25 cm dengan berat 1100 g. Kulit tipis, merah diliputi oleh vernix
kaseosa. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin
berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat
cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya
belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telahdapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen.
Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat
kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu
badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat
badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar
1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasaMata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai
-
7/30/2019 respirasi printtttt
11/60
belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk
menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa
mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim
bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan
bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di
dalam air ketuban
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32
- Panjang fetus 28 cm, berat 1800 g
- Permukaan kulit kemerahan dan keriput
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut
di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi
sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. kemampuan untuk bertahan hidup
di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah
terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap
dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa
bermimpi, .
Minggu ke-33 :
-
7/30/2019 respirasi printtttt
12/60
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi
semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi
antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-
tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi
sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila
bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan
bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah ibu ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem
kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat
bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46
cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah
mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk
memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai
memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah
sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36 :
Panjang janin sekitar 32 cm, berat 2500 g
- Tubuh kelihatan lebih gemuk karena penumpukan lemak sub kutan, kulit keriput pada
wajah telah menghilang Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah
bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi
sudah bekerja baik.
Minggu ke-37 :
-
7/30/2019 respirasi printtttt
13/60
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan
sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang
belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan
pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di
minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
PERKEMBANGAN SISTEM ORGAN FETUS
Sekitar 1 bulan setelah fertilisasi ovum, semua organ fetus telah terbentuk sebagian
(minimal) dan selama dua tiga bulan berikutnya organ telah terbentuk. Selanjutnya, setelah
bulan keempat organ-organ fetus sama denganorgan neonatus. Perkembangan struktur
organ yang lebih kecil (stuktur sel) lebih baik dan memerlukan lima bulan kehamilan sisanya
untuk menyempurnakan perkembangan. Bahkan ketika lahir, beberapa struktur tertentu
(sistem saraf, ginjal, dan hati) belum sempurna.
Sistem Pernapasan
Pergerakan pernapasan berlangsung mulai pada akhir trimester pertama kehamilan
di mana kehadiran alveoli mulai minggu ke-25 kehamilan, dan diisi dengan cairan paru-paru.
Pergerakan pernapasan sekejap ada sekejap tidak ada pada fetus pertukaran gas berlaku
antara tubuh janin dan plasenta.
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari faring yang bercabang,
kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus. Proses ini
berlanjut setelah kelahiran sampai usia sekitar delapan tahun hingga jumlah bronkiolus dan
alveolus akan sepenuhnya berkembang, meskipun gerakan napas janin mulai terlihat mulai
trimester kedua dan ketiga.
Pengaruh kelahiran yang paling nyata pada bayi adalah putusnya hubungan plasenta
dengan ibu dan terhentinya cara untuk mendukung metabolisme. Hal yang paling penting
adalah terhentinya suplai oksigen dan ekskresi O2 plasenta. Penyesuaian plasenta yang
pertama diperlukan bayi adalah mulainya pernapasan.
-
7/30/2019 respirasi printtttt
14/60
Biasanya anak mulai bernapas segera dan mempunyai irama pernapasan yang
normal. Kecepatan fetus mulai bernapas menunjukkan bahwa bernapas dimulai oleh
terpaparnya bayi secara mendadak ke dunia luar, mungkin akibat dari keadaan asfiksia
ringan karena proses kelahiran, tetapi juga akibat impuls sensori yang berasal dari kulit yang
mendadak dingin.
Upaya pernapasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan
dalam paru-paru dan mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali. Produksi
surfaktan dimulai pada minggu ke-20 kehamilan, jumlahnya meningkat sampai paru-paru
matang pada minggu ke-30-40 kehamilan. Surfaktan berfungsi mengurangi tekanan
permukaan paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps
pada akhir pernapasan. Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir
pernapasan sehingga dapat menyebabkan sulit bernapas.
Ketika lahir, dinding alveoli disatukan oleh tegangan permukaan cairan kental yang
melapisinya. Diperlukan lebih dari 25 mmHg ke tekanan negatif untuk melawan pengaruh
tegangan permukaan tersebut dan untuk membuka alveoli pertama kalinya. Sekali alveoli
terbuka, pernapasan tersebut dapat dilakukan oleh pergerakan pernapasan yang relatif
lemah. Infrinasi baru lahir sangat kuat, biasanya mampu menimbulkan tekanan negatif
sebesar 50 mmHg dalam ruangan intrapluera. Frekuensi napas bayi yang normal 40-60
kali/menit yang cenderung dangkal dan jika bayi tidak sedang tidur, kecepatan irama dan
kedalamannya tidak teratur.
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di dalam paru. Pada waktu persalinan, sekitar
cairan ini diperas keluar paru. Dengan beberapa kali tarikan napas pertama, udara
memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru
dikeluarkan dari paru dan diserap oleh pembuluh limfe darah.
Dua faktor yang berperan pada perangsangan napas pertama bayi baru lahir adalah
sebagai berikut.
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim
akanmerangsang pusat pernapasan di otak.
2.
Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
-
7/30/2019 respirasi printtttt
15/60
persalinan akan merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
2.2Struktur organ respirasi
Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organisme
hidup yang dgunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan
karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setiap
makluk hidup melakukan pernafasan untuk memperoleh oksigen O2 yang digunakan untuk
pembakaran zat makanan di dalam sel-sel tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk tidaklah
sama, pada hewan invertebrata memiliki alat pernafasan dan mekanisme pernafasan yang
berbeda dengan hewan vertebrata.
2.2.1 Sistem Pernafasan Pada Manusia
Organ-Organ Pernafasan Pada Manusia organ-organ pernafasan yang dimiliki oleh
manusiameliputi semua struktur yang menghubungkan udara dari dan ke paru-paru. Organ
tersebut antara lain:
1)
Hidung
Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga
hidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang
dihasilkan oleh mukosa. Didalam hidung udara disaring dari benda-benda asing yang
tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru. Selain itu udara juga disesuaikan
suhunya agar sesuai dengan suhu tubuh.
2)
Faring
-
7/30/2019 respirasi printtttt
16/60
Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan jalan masuknya
udara dsri ronggs hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep (epiglotis) yang bertugas
mengatur pergantian perjalanan udara pernafasan dan makanan.
3) Laring Laring/pangkal batang tenggorokan / kotak suara.
Laring terdiri atas tulang rawan, yaitu jakun, epiglotis, (tulang rawan penutup) dan
tulang rawan trikoid (cincin stempel) yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak
di dinding laring bagian dalam.
4) Trakhea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos dan
tulang rawan yang berbentuk hurup C pada jarak yang sangat teratur. Dinding trakea
tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat menghasilkan lendir yang
berguna untuk menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke hulu saluran
pernafasan sebelum masuk ke paru-paru bersama udara penafasan.
5) Bronkus
Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju
ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding bronkus terdiri
atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan cincin tulang rawan.
Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih mendatar dari pada ke kanan. Hal ini
merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang
penyakit.
6)
Bronkiolus
Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya
lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.
7) Alveolus
Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung udara.
Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan kapiler-
kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan
-
7/30/2019 respirasi printtttt
17/60
yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi
pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan perukaran CO2
dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.
8) Paru-paru
Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang rusuk, pada
bagian bawah dibatasi oleh otot dafragma yang kuat. Paru-paru merupakan
himpunana dari bronkeulus, saccus alveolaris dan alveolus. Diantara selaput dan paru-
paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paruparu pada saat
mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru
disebabkan karena adanya perubahan tekana rongga dada.
Paru-paru kanan berlobus tiga Bronkus kanan bercabang tiga. Sedangkan paru-paru
kiri berlobus dua Bronkuis kiri bercabang dua Posisinya lebih mendatar Dibungkus
oleh lapisan pleura yang berfungsi menghindari gesekan saat bernafas
2.2.2 Mekanisme Pernafasan Manusia.
Pada saat bernafas terjadi kegiatang inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah
pemasukan gas O2 dan udara atmosfer ke dalam paru-paru, sedangkan espirasi adalah
pengeluaran gas CO2 dan uap air dari paru-paru ke luar tubuh.setiap menitnya kita
melakukan kegiatang inspirasi dan espitrasi kurang lebih 16-18 kali. Pernafasan pada
manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1) Pernafasan dada.
Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk. Otottulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan
dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi
menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot antar tulang
rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga volume dada
bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan tekanan dalam rongga dada
lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar. Karena tekanan uada kecil pada
rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk ke dalam
tubuh, proses ini disebut proses inspirasi Sedangkan pada proses espirasi terjadi
-
7/30/2019 respirasi printtttt
18/60
apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk kembali ke posisi semuladan
menyebabkan tekanan udara didalam tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-
paru tertekan dalam rongga dada, dan aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini
disebut espirasi.
2) Pernafasan perut.
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot dinding
rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal
itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan udaranya
semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan mengembangnya paru-paru,
sehingga udara mengalir masuk ke paruparu(inspirasi). Bila otot diafragma bereaksidan otot dinding perut berkontraksi, isi rongga perut akan terdesak ke diafragma
sehingga diafragma cekung ke arah rongga dada. Sehingga volume rongga dada
mengecil dan tekanannya meningkat. Meningkatnya tekanan rongga dada
menyebabkan isi rongga paru-paru terdesak ke luar dan terjadilah proses ekspirasi.
2.3Anatomi jalan nafas atas dan bawah, dan rongga thoraks
Sistem respirasi dibedakan menjadi dua
saluran yaitu, saluran nafas bagian atas dan
saluran nafas bagian bawah. Saluran nafas
bagian atas terdiri dari: rongga hidung, faring
dan laring. Saluran nafas bagias bawah terdiri
dari trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-
paru.
1. Saluran Nafas Bagian Atas
-
7/30/2019 respirasi printtttt
19/60
a. Hidung
Hidung atau naso adalah saluran pernafasan yang pertama. Ketika proses pernafasan
berlangsung, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung akan menjalani tiga proses
yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan pelembaban. Hidung terdiri atas
bagian- bagian sebagai berikut:
- Bagian luar dinding terdiri dari kulit.
- Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.
- Lapisan dalam terdiri dari selaput lender yang berlipat-lipat yang dinamakan
karang hidung ( konka nasalis ), yang berjumlah 3 buah yaitu: konka nasalis
inferior, konka nasalis media, dan konka nasalis superior.
Diantara konka nasalis terdapat 3 buah lekukan meatus, yaitu: meatus superior,
meatus inferior dan meatus media. Meatus-meatus ini yang dilewati oleh udara
pernafasan , sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak yang
disebut koana.
Dasar rongga hidung dibentuk oleh rahang atas ke atas rongga hidung berhubungan
dengan rongga yang disebut sinus paranasalis yaitu sinus maksilaris pada rahang atas,
sinus frontalis pada tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang baji, dan sinus
etmoidalis pada rongga tulang tapis.
Pada sinus etmoidalis keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka
nasalis . Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman , sel tersebut terutama terdapat
pada di bagian atas. Pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut saraf atau reseptor
dari saraf penciuman ( nervus olfaktorius ).
Di sebelah konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu
lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran
-
7/30/2019 respirasi printtttt
20/60
tengah . Saluran ini disebut tuba auditiva eustachi yang menghubungkan telinga
tengah dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata
atau tuba lakrimalis.
Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung
vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh
sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke
nasofaring oleh gerakan silia.
b. Faring Merupakan pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya
dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Nasofaring (terdapat
pharyngeal tonsildan Tuba Eustachius).
- Nasofaring terletak tepat di belakang cavum nasi , di bawah basis crania dan di
depan vertebrae cervicalis I dan II. Nasofaring membuka bagian depan ke dalam
cavum nasi dan ke bawah ke dalam orofaring. Tuba eusthacius membuka ke
dalam didnding lateralnya pada setiap sisi. Pharyngeal tonsil (tonsil nasofaring)
adalah bantalan jaringan limfe pada dinding posteriosuperior nasofaring.
-
OrofaringMerupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah).
Orofaring adalah gabungan sistem respirasi dan pencernaan , makanan masuk
dari mulut dan udara masuk dari nasofaring dan paru.
- Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)
Laringofaring merupakan bagian dari faring yang terletak tepat di belakang
laring, dan dengan ujung atas esofagus.
c. Laring (tenggorok) Saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara. Pada bagian pangkal ditutup
oleh sebuanh empang tenggorok yang disebut epiglottis, yang terdiri dari tulang-
tulanng rawan yang berfungsi ketika menelan makanan dengan menutup laring.
Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea,
dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.
Cartilago / tulang rawan pada laring ada 5 buah, terdiri dari sebagai berikut:
-
7/30/2019 respirasi printtttt
21/60
- Cartilago thyroidea 1 buah di depan jakun ( Adams apple) dan sangat jelas
terlihat pada pria. Berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun.
Ujung batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya
ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat
beratikulasi dengan bagian luar cartilago cricoidea.
- Cartilago epiglottis 1 buah. Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas
dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini melekat pada bagian belakang V cartilago
thyroideum. Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping
epiglottis menuju cartilago arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring.
- Cartilago cricoidea 1 buah yang berbentuk cincin. Cartilago berbentuk cincin
signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah cartilago tyroidea,
dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea. Cornu
inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap
sisi. Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin
trachea I.
- Cartilago arytenoidea 2 buah yang berbentuk beker. Dua cartilago kecil berbentuk
piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica vokalis pada tiap sisi
melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan
Laring dilapisi oleh selaput lender , kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang
dilapisi olehsel epithelium berlapis.
2. Saluran Nafas Bagian Bawah
-
7/30/2019 respirasi printtttt
22/60
a. Trachea atau Batang tenggorok Merupakan tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm.
trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan
dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium
dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima
dan di tempat ini bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi).
Trachea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap yang berupan cincin tulang
rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran
disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.
b. Bronchus Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira
vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi
oleh.jenis sel yang sama.
Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru.
Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri,
sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utamalewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah.
Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan berjalan di
bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan
kelobus atas dan bawah.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan
kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi
bronchus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolusterminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong
udara).
Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak
diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga
ukurannya dapat berubah.
Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut
saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara
-
7/30/2019 respirasi printtttt
23/60
ke tempat pertukaran gas paru-paru.
yaitu alveolus.
c. Paru-Paru
Merupakan sebuah alat tubuh
yang sebagian besar terdiri atas
gelembung-gelembung kecil ( alveoli ).
Alveolus yaitu tempat pertukaran gas
assinus terdiri dari bronkhiolus dan
respiratorius yang terkadang memiliki
kantong udara kecil atau alveoli pada
dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya
dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris
terminalis merupakan akhir paru-paru,
asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm.
Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris.
Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
Paru-paru dibagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang terdiri dari 3
lobus ( lobus pulmo dekstra superior, lobus pulmo dekstra media, lobus pulmo
dekstra inferior) dan paru-paru kiri yang terdiri dari 2 lobus ( lobus sinistra superior
dan lobus sinistra inferior).
Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil yang bernama segmen. Paru-
paru kiri memiliki 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior dan lima
lobus inferior. Paru-paru kiri juga memiliki 10 segmen, yaitu 5 buah segmen pada
lobus superior, 2 buah segmen pada lobus medialis, dan 3 segmen pada lobus
inferior. Tiap-tiap segmen masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang
bernama lobulus.
Letak paru-paru di rongga dada datarnya menghadap ke tengah rongga dada /
kavum mediastinum.. Pada bagian tengah terdapat tampuk paru-paru atau hilus.
Pada mediastinum depan terletak jantung.
Paru-paru dibungkus oleh selapus tipis yang pernama pleura . Pleura dibagi menjadi
dua yaitu pleura visceral ( selaput dada pembungkus) yaitu selaput paru yang
-
7/30/2019 respirasi printtttt
24/60
langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu selaput yang melapisi
rongga dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat rongga kavum yang
disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum/ hampa
udara.
Suplai Darah
Setiap arteria pulmonalis, membawa darah deoksigenasi dari ventrikel kanan
jantung, memecah bersama dengan setiap bronkus menjadi cabang-cabang untuk
lobus, segmen dan lobules. Cabang-cabang terminal berakhir dalam sebuah jaringan
kapiler pada permukaan setiap alveolus. Jaringan kapiler ini mengalir ke dalam
vena yang secara progresif makin besar, yang akhirnya membentuk vena
pulmonalis, dua pada setiap sisi, yang dilalui oleh darah yang teroksigenasi ke
dalam atrium kiri jantung. Artheria bronchiale yang lebih kecil dari aorta menyuplai
jaringan paru dengan darah yang teoksigenasi.
A. Fisiologi Sistem Pernafasan
Respirasi dibagi menjadi 2 bagian , yaitu respirasi eksternal dimana proses pertukaran
O2 & CO2 ke dan dari paru ke dalam O2 masuk ke dalam darah dan CO2 + H2O masuk
ke paru paru darah. kemudian dikeluarkan dari tubuh dan respirasi internal/respirasi sel
dimana proses pertukaran O2 & peristiwaCO2 di tingkat sel biokimiawi untuk proses
kehidupan.
-
7/30/2019 respirasi printtttt
25/60
Proses pernafasan terdiri dari 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
- Ventilasi pulmonal yaitu masuk dan keluarnya aliran udara antara atmosfir dan
alveoli paru yang terjadi melalui proses bernafas (inspirasi dan ekspirasi) sehingga
terjadi disfusi gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveoli dan kapiler
pulmonal serta ransport O2 & CO2 melalui darah ke dan dari sel jaringan.
- Mekanik pernafasan
Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam paru-paru dimungkinkan olen
peristiwa mekanik pernafasan yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi (inhalasi)
adalah masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke dlm jalan nafas.
Dalam inspirasi pernafasan perut, otot difragma akan berkontraksi dan kubah
difragma turun ( posisi diafragma datar ), selanjutnya ruang otot intercostalis
externa menarik dinding dada agak keluar, sehingga volume paru-paru membesar,
tekanan dalam paru-paru akan menurun dan lebih rendah dari lingkungan luar
sehingga udara dari luar akan masuk ke dalam paru-paru. Ekspirasi (exhalasi)
adalah keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir melalui jalan nafas. Apabila terjadi
-
7/30/2019 respirasi printtttt
26/60
pernafasan perut, otot difragma naik kembali ke posisi semula ( melengkung ) dan
muskulus intercotalis interna relaksasi. Akibatnya tekanan dan ruang didalam
dada mengecil sehingga dinding dada masuk ke dalam udara keluar dari paru-paru
karena tekanan paru-paru meningkat.
Transportasi gas pernafasan
a. Ventilasi
Selama inspirasi udara mengalir dari atmosfir ke alveoli. Selama ekspirasi
sebaliknya yaitu udara keluar dari paru-paru. Udara yg masuk ke dalam alveoli
mempunyai suhu dan kelembaban atmosfir. Udara yg dihembuskan jenuh dengan
uap air dan mempunyai suhu sama dengan tubuh.
b. Difusi
Yaitu proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 pada pertemuan udara dengan
darah. Tempat difusi yg ideal yaitu di membran alveolar-kapilar karena
permukaannya luas dan tipis. Pertukaran gas antara alveoli dan darah terjadi secara
difusi. Tekanan parsial O2 (PaO2) dalam alveolus lebih tinggi dari pada dalam
darah O2 dari alveolus ke dalam darah. Sebaliknya (PaCO2) darah > (PaCO2)
alveolus sehingga perpindahan gas tergantung pada luas permukaan dan ketebalan
dinding alveolus. Transportasi gas dalam darah O2 perlu ditrasport dari paru-paru
ke jaringan dan CO2 harus ditransport kembali dari jaringan ke paru-paru.
Beberapa faktor yg mempengaruhi dari paru ke jaringan , yaitu:
o Cardiac out put.
o Jumlah eritrosit.
o Exercise
o Hematokrot darah, akan meningkatkan vikositas darah
mengurangi transport O2 menurunkan CO.
c. Perfusi pulmonal
Merupakan aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal dimana O2 diangkut
dalam darah membentuk ikatan (oksi Hb) / Oksihaemoglobin (98,5%) sedangkan
dalam eritrosit bergabung dgn Hb dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma
(1,5%). CO2 dalam darah ditrasportasikan sebagai bikarbonat, alam eritosit
sebagai natrium bikarbonat, dalam plasma sebagai kalium bikarbonat , dalam
larutan bergabung dengan Hb dan protein plasma. C02 larut dalam plasma sebesar
-
7/30/2019 respirasi printtttt
27/60
5 7 % , HbNHCO3 Carbamoni Hb (carbamate) sebesar 15 20 % , Hb + CO2
HbC0 bikarbonat sebesar 6080% .
Pengukuran volume paru
Fungsi paru, yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas
paru. Volume paru dibagi menjadi :
o Volume tidal (TV) yaitu volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap
kali bernafas.
o Volume cadangan inspirasi (IRV) , yaitu volume udara maksimal yg dapat
dihirup setelah inhalasi normal.
o Volume Cadangan Ekspirasi (ERV), volume udara maksimal yang dapat
dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normal.
o Volume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah
ekhalasi maksimal.
Kapasitas Paru
o Kapasitas vital (VC), volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimal.
o Kapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi
normal.
o Kapasitas residual fungsiunal (FRC), volume udara yang tersisa dalam paru-
paru setelah ekspirasi normal.
o Kapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi
maksimal.
Pengaturan pernafasan
Sistem kendali memiliki 2 mekanismne saraf yang terpisah yang mengatur
pernafasan. Satu system berperan mengatur pernafasan volunter dan system yang lain
berperan mengatur pernafasan otomatis.
1. Pengendalian Oleh saraf Pusat ritminitas di medula oblongata langsung
mengatur otot otot pernafasan. Aktivitas medulla dipengaruhi pusat
apneuistik dan pnemotaksis. Kesadaran bernafas dikontrol oleh korteks
serebri. Pusat Respirasi terdapat pada Medullary Rhythmicity Area yaitu
area inspirasi & ekspirasi, mengatur ritme dasar respirasi , Pneumotaxic
Area terletak di bagian atas pons dan berfungsi untuk membantu koordinasi
-
7/30/2019 respirasi printtttt
28/60
transisi antara inspirasi & ekspirasi, mengirim impuls inhibisi ke area
inspirasi paru-paru terlalu mengembang, dan Apneustic Area yang
berfungsi membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi dan mengirim impuls ekshibisi ke area inspirasi.
2. Pengendalian secara kimia pernafasan dipengaruhi oleh : PaO2, pH, dan
PaCO2. Pusat khemoreseptor : medula, bersepon terhadap perubahan kimia
pd CSF akibat perub kimia dalam darah.
Kemoreseptor perifer : pada arkus aortik dan arteri karotis
2.4Sistem Respirasi fetalmaternalFetus: Dari minggu ke-8 hingga kelahiran, organ-organ mengalami permatangan
untuk menyokong kehidupan luar. Sirkulasi fetus: Sirkulasi umbilikal-plasenta
melalui tali pusat. Sirkulasi terjadi secara bypass
2.5Sistem respirasi ekstrauteri2.5.1 Pernafasan dan sirkulasi neonatus
Terdapat dua kejadian yang sangat penting yang terjadi segera setelah bayi lahir, yaitu
terjadinya pernafasan bayi pertama kali dan putusnya hubungan neonatus dengan
plasenta. Dengan dua kejadian ini maka akan terjadi perubahan sirkulasi pada neonatus
secara drastis yang tidak sama dengan sirkulasi orang dewasa sehingga disebut sirkulasi
neonatus.
Perubahan kardiovaskular yang terjadi segera setelah lahir berupa penurunan resistensi
vaskular paru, peningkatan aliran darah paru, peningkatan resistensi sistemik, pengaliran
darah melalui duktus arteriosus dari kiri ke kanan dan penutupan foramen ovale.
Setelah proses pernafasan berlangsung, udara yang masuk ke dalam paru menyebabkan
turunnya resistensi pembuluh darah pulmonal. Dengan adanya perubahan ini, aliran darah
ke atrium kiri melalui vena pulmonalis menjadi meningkat sehingga tekanan dalam
atrium kiri lebih tinggi dari atrium kanan dan hal ini akan menyebabkan penutupan
foramen ovale.
Jika resistensi pembuluh darah pulmonal turun sampai rendah dari tekanan pembuluh
darah sistemik maka duktus arteriosus akan menutup. Duktus arteriosus menutup secara
fungsional pada 1015 jamsetelah lahir dan menutup permanen pada usia 23 minggu.
Segera setelah bayi lahir, terjadi perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi neonatus.
Sirkulasi neonatus adalah darah dari tubuh bagian bawah yang masuk melalui vena kava
superior masuk ke dalam atrium kanan dan melalui katup trikuspidalis masuk ke dalam
-
7/30/2019 respirasi printtttt
29/60
ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah dengan kandungan CO2 yang tinggi melalui
arteri pulmonalis masuk ke dalam paru paru dan mengalami oksigenasi. Dari paru
paru melalui vena pulmonalis darah yang mengandung oksigen tinggi akan masuk ke
atrium kiri dan selanjutnya ke ventrikel kiri kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh
melalui aorta.
Setelah membahas tentang sirkulasi maka penulis akan membahas pernafasan neonatus.
Pada saat bayi melewati jalan lahir , dinding dada tertekan sehingga sebagian cairan paru
paru akan keluar. Setelah itu terjadi pengembangan dinding dada, kira kira 40 cc
udara akan menggantikan cairan yang keluar. Kemudian pada sebagian bayi , otot otot
glossofaringeus akan berkontraksi dan memasukkan sekitar 5 10 cc udara ke dalam
trakea. Sebelum nafas pertama tekanan intra pleura akan sama dengan tekanan
atmosfir.Hal ini menunjukkan bahwa dada tidak mengembang sampai setelah lahir.
Mekanisme yang pasti terjadinya penambahan volume rongga dada akibat pernafasan
pertama tidak diketahui.Pada waktu pernafasan pertama tekanan intra pleura turun sekitar
40 cm H2O selama 0,5 detik atau lebih. Dengan keluarnya cairan dari saluran nafas,
tahanan saluran nafas dan tekanan intra pleura menurun. Sebagian cairan yang masih
tersisa , pada sebagian bayi akan dibatukkan. Selain mekanisme di atas, pada bayi yang
dilahirkan melalui seksio sesarea, pengeluaran cairan paru paru dilakukan seluruhnya
dengan reabsorbsi oleh pembuluh darah dan limfe.
Bagan pernafasan dan sirkulasi neonatus.
Bayi melewati jalan lahir
Dinding dada tertekan sehingga cairan paruparu akan keluar
Pengembangan dinding dada kira kira 40 cc akan menggantikan cairan yang keluar.
Sebagian bayi otototot glossofaringeus kontraksi dan memasukkan 5 10 cc udara
kedalam trakea.
Tekanan atmosfir = tekanan intrapleura
-
7/30/2019 respirasi printtttt
30/60
pemotongan tali pusat
tekanan perifer meningkat sirkulasi plasenta (-)
asfiksia PO2 turun dan PCO2 meningkat
rangsang dingin (kulit dan otot)
menangis ( tarik nafas ,
kontraksi otototot pernafasan )
bradikinin paruparu mengembang(PO2 naik)
vasodilatasi resistensi paru turun
tekanan aorta naik tekanan pulmonalis turun
aliran balik duktus arteriosus
aliran balik vena sistemik ke vena kava inferior
volume atrium kiri > volume atrium kanan
konstriksi duktus venosus
tekanan atrium kiri > tekanan atrium kanan
1 - 4 bulan
fibrosis oklusi foramen ovale menutup
-
7/30/2019 respirasi printtttt
31/60
darah dari bgn bawah tubuh masuk ke vena kava inferior
bagian tubuh atas vena kava superior
atrium kanan
katup trikuspid
ventrikel kanan atrium kiri
darah CO2 tinggi ventrikel kiri
A.pulmonalis
paruparu
(oksigenasi, darah O2 tinggi)
tubuh
2.6Patofisiologi asfiksi
-
7/30/2019 respirasi printtttt
32/60
2.6.1 Bayi dapat berada pada fase antara apnu primer dan apnu dan seringkalikeadaan yang membahayakan ini dimulai sebelum atau selama persalinan.
Akibatnya saat lahir, sulit untuk menilai berapa lama bayi telah berada
dalam keadaan membahayakan. Pemeriksaan fisik tidak dapat
membedakan antara apnu primer dan sekunder, namun respon pernapasan
yang ditunjukkan akan dapat memperkirakan kapan mulai terjadi keadaan
yang membahayakan itu.
Definisi
Beberapa sumber mendefinisikan asfiksia neonatorum dengan berbeda :
- Ikatan Dokter Anak Indonesia
-
7/30/2019 respirasi printtttt
33/60
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada
saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai dengan
hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis.
- WHO
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir.
- ACOG dan AAP
Seorang neonatus disebut mengalami asfiksia bila memenuhi kondisi
sebagai
berikut:
o Nilai Apgar menit kelima 0-3
o Adanya asidosis pada pemeriksaan darah tali pusat (pH
-
7/30/2019 respirasi printtttt
34/60
kelahiran memiliki hubungan yang bermakna terhadap peningkatan risiko
kematian akibat asfiksia neonatorum. Gejala-gejala tersebut adalah demam
selama kehamilan (RR: 3.30; 95%KI: 2.155.07); perdarahan pervaginam
(RR: 2.00; 95%KI: 1.233.27); pembengkakan tangan,wajah atau kaki (RR:
1.78; 95%KI: 1.332.37); kejang (RR: 4.74; 95%KI: 1.8012.46);
kehamilan ganda juga berhubungan kuat dengan mortalitas asfiksia
neonatorum (RR: 5.73; 95%KI: 3.389.72). Bayi yang lahir dari wanita
primipara memiliki risiko mortalitas asfiksia neonatorum yang lebih tinggi
(RR: 1.74; 95%KI:1.33-2.28) sedangkan adanya riwayat kematian bayi
sebelumnya tidak bermakna dalam memperkirakan kematian akibat asfiksia
neonatorum (RR: 0.99; 95%KI: 0.701.40). Partus lama (RR: 1.31, 95%KI
1.00-1.73) dan ketuban pecah dini (RR:1.83; 95%KI 1.22-1.76) juga
meningkatkan risiko asfiksia neonatorum secara bermakna. Pada
penelitiannya, Lee tidak mendapatkan bahwa pewarnaan mekoneum pada
air ketuban memiliki risiko lebih besar terhadap terjadinya asfiksia
neonatorum.
Prematuritas memiliki risiko yang lebih besar terhadap kematian akibat
asfiksia
neonatorum. Risiko tersebut meningkat 1.61 kali lipat pada usia kehamilan 34-
37 minggu dan meningkat 14.33 kali lipat pada usia kehamilan < 34
minggu.Kortikosteroid perlu diberikan 7 hari sebelum kelahiran hingga paling
lambat 24 jam sebelum bayi lahir untuk meningkatkan maturasi paru fetus.
Pada suatu studi kohort dikatakan bahwa penggunaan kortikosteroid
antenatal adalah faktor protektif terhadap sindroma distres respirasi (OR:
0.278; 95%KI: 0.177-0.437). Dikatakan pula bahwa kemungkinan seorang
neonatus pada populasi studi dari ibu yang tidak melakukan pemeriksaan
antenatal untuk meninggal di rumah sakit adalah 1.98 kali lebih tinggi
daripada anak dari ibu yang melakukan pemeriksan antenatal empat kali atau
lebih.
Hasil studi kasus-kontrol yang dilakukan secara retrospektif oleh Oswyn
G, dkk.
(2000) menyatakan bahwa riwayat lahir-mati berhubungan kuat dengan
terjadinya asfiksia neonatorum. Bayi preterm dan posterm ditemukan lebih
banyak pada kelompok kasus daripada kontrol. Usia terlalu muda (
-
7/30/2019 respirasi printtttt
35/60
tahun) dan terlalu tua (> 40 tahun), anemia (Hb< 8 g/dL), perdarahan
antepartum dan demam selama kehamilan berhubungan kuat dengan asfiksia
neonatorum. Tanda-tanda gawat janin seperti denyut jantung janin abnormal,
pewarnaan mekoneum dan partus lama juga memiliki hubungan yang kuat
dengan timbulnya asfiksia neonatorum.
Berglund, dkk.(2008) melakukan studi deskriptif terhadap 177 kasus
asfiksia berat
yang berhubungan dengan kelahiran dan diduga akibat malpraktik. Dari
177 kasus tersebut, terjadi pengabaian pemantauan kesejahteraan janin pada
98% kehamilan. Pada 71% kehamilan, staf tidak bertindak tepat pada
waktunya dalam menangani hasil kardiotokografi yang abnormal. Seratus
lima puluh tujuh orang mendapatkan infus oksitosin (89%), 28%
penggunaannya tanpa indikasi dan 39% diberikan overdosis tanpa pengawasan
kardiotokografi yang sesuai. Penggunaan oksitosin tersebut menstimulasi
kontraksi uterus dan meningkatkan risiko skor Apgar rendah. Pada 126
kelahiran, sejak ditemukan kelainan KTG hingga kelahiran membutuhkan
waktu lebih dari 45 menit, menandakan tenaga obstetri tidak bertindak tepat
waktu dalam menangani tanda-tanda asfiksia fetal. Terdapat 92 kejadian
malpraktik seputar kelahiran, 48 subyek pada kejadian malpraktik tersebut
melahirkan pervaginam dengan rekaman kardiotokografi
patologis atau sulit diinterpretasi sedangkan 44 lainnya lahir dengan bantuan
instrumen.
3.3 Patofisiologi
3.3.1 Cara bayi memperoleh oksigen sebelum dan setelah lahir
Sebelum lahir, paru janin tidak berfungsi sebagai sumber
oksigen atau jalan untuk mengeluarkan karbondioksida. Pembuluh
arteriol yang ada di dalam paru janin dalam keadaan konstriksi
sehingga tekanan oksigen (pO2) parsial rendah. Hampir seluruh
darah dari jantung kanan tidak dapat melalui paru karena
konstriksi pembuluh darah janin, sehingga darah dialirkan melalui
pembuluh yang bertekanan lebih rendah yaitu duktus arteriosus
kemudian masuk ke aorta.
-
7/30/2019 respirasi printtttt
36/60
Setelah lahir, bayi akan segera bergantung pada paru-paru
sebagai sumber utama oksigen. Cairan yang mengisi alveoli akan
diserap ke dalam jaringan paru, dan alveoli akan berisi udara.
Pengisian alveoli oleh udara akan memungkinkan oksigen mengalir ke
dalam pembuluh darah di sekitar alveoli.
Arteri dan vena umbilikalis akan menutup sehingga
menurunkan tahanan pada sirkulasi plasenta dan meningkatkan
tekanan darah sistemik. Akibat tekanan udara dan peningkatan kadar
oksigen di alveoli, pembuluh darah paru akan mengalami relaksasi
sehingga tahanan terhadap aliran darah bekurang. Keadaan relaksasi
tersebut dan peningkatan tekanan darah sistemik, menyebabkan
tekanan pada arteri pulmonalis lebih rendah dibandingkan tekanan
sistemik sehingga aliran darah paru meningkat sedangkan aliran pada
duktus arteriosus menurun. Oksigen yang diabsorbsi di alveoli oleh
pembuluh darah di vena pulmonalis dan darah yang banyak
mengandung oksigen kembali ke bagian jantung kiri, kemudian
dipompakan ke seluruh tubuh bayi baru lahir. Pada kebanyakan
keadaan, udara menyediakan oksigen (21%) untuk menginisiasi
relaksasi pembuluh darah paru. Pada saat kadar oksigen meningkat
dan pembuluh paru mengalami relaksasi, duktus arteriosus mulai
menyempit. Darah yang sebelumnya melalui duktus arteriosus
sekarang melalui paru-paru, akan mengambil banyak oksigen untuk
dialirkan ke seluruh jaringan tubuh.
Pada akhir masa transisi normal, bayi menghirup udara dan
menggunakan paru- parunya untuk mendapatkan oksigen. Tangisan
pertama dan tarikan napas yang dalam akan mendorong cairan dari
jalan napasnya. Oksigen dan pengembangan paru merupakan
rangsang utama relaksasi pembuluh darah paru. Pada saat oksigen
masuk adekuat dalam pembuluh darah, warna kulit bayi akan berubah
dari abu-abu/biru menjadi kemerahan.
3.3.2 Kesulitan yang dialami bayi selama masa transisi
-
7/30/2019 respirasi printtttt
37/60
Bayi dapat mengalami kesulitan sebelum lahir, selama persalinan atau
setelah lahir. Kesulitan yang terjadi dalam kandungan, baik sebelum atau
selama persalinan, biasanya akan menimbulkan gangguan pada aliran darah di
plasenta atau tali pusat. Tanda klinis awal dapat berupa deselerasi frekuensi
jantung janin. Masalah yang dihadapi setelah persalinan lebih banyak
berkaitan dengan jalan nafas dan atau paru-paru, misalnya sulit menyingkirkan
cairan atau benda asing seperti mekonium dari alveolus, sehingga akan
menghambat udara masuk ke dalam paru mengakibatkan hipoksia.
Bradikardia akibat hipoksia dan iskemia akan menghambat peningkatan
tekanan darah (hipotensi sistemik).
Selain itu kekurangan oksigen atau kegagalan peningkatan tekanan
udara di paru-paru akan mengakibatkan arteriol di paru-paru tetap konstriksi
sehingga terjadi penurunan aliran darah ke paru-paru dan pasokan oksigen
ke jaringan. Pada beberapa kasus, arteriol di paru-paru gagal untuk
berelaksasi walaupun paru-paru sudah terisi dengan udara atau oksigen
(Persisten Pulmonary Hypertension Newborn, disingkat menjadi PPHN).
3.3.3 Reaksi bayi terhadap kesulitan selama masa transisi normal
Bayi baru lahir akan melakukan usaha untuk menghirup udara ke
dalam paru- parunya yang mengakibatkan cairan paru keluar dari alveoli
ke jaringan insterstitial di paru sehingga oksigen dapat dihantarkan ke
arteriol pulmonal dan menyebabkan arteriol berelaksasi. Jika keadaan ini
terganggu maka arteriol pulmonal akan tetap kontriksi, alveoli tetap terisi
cairan dan pembuluh darah arteri sistemik tidak mendapat oksigen.
Pada saat pasokan oksigen berkurang, akan terjadi konstriksi arteriol pada
organ seperti usus, ginjal, otot dan kulit, namun demikian aliran darah ke
jantung dan otak tetap stabil atau meningkat untuk mempertahankan pasokan
oksigen. Penyesuaian distribusi aliran darah akan menolong kelangsungan
fungsi organ-organ vital. Walaupun demikian jika kekurangan oksigen
berlangsung terus maka terjadi kegagalan fungsi miokardium dan kegagalan
peningkatan curah jantung, penurunan tekanan darah, yang mengkibatkan
aliran darah ke seluruh organ akan berkurang. Sebagai akibat dari
kekurangan perfusi oksigen dan oksigenasi jaringan, akan menimbulkan
-
7/30/2019 respirasi printtttt
38/60
kerusakan jaringan otak yang irreversible, kerusakan organ tubuh lain, atau
kematian. Keadaan bayi yang membahayakan akan memperlihatkan satu
atau lebih tanda-tanda klinis seperti tonus otot buruk karena kekurangan
oksigen pada otak, otot dan organ lain; depresi pernapasan karena otak
kekurangan oksigen; bradikardia (penurunan frekuensi jantung) karena
kekurangan oksigen pada otot jantung atau sel otak; tekanan darah rendah
karena kekurangan oksigen pada otot jantung, kehilangan darah atau
kekurangan aliran darah yang kembali ke plasenta sebelum dan selama
proses persalinan; takipnu (pernapasan cepat) karena kegagalan absorbsi
cairan paru-paru; dan sianosis karena kekurangan oksigen di dalam darah.
3.3.4 Mekanisme yang terjadi pada bayi baru lahir mengalami gangguan di
dalam kandungan atau pada masa perinatal
Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa pernapasan adalah
tanda vital pertama yang berhenti ketika bayi baru lahir kekurangan oksigen.
Setelah periode awal pernapasan yang cepat maka periode selanjutnya
disebut apnu primer . Rangsangan seperti mengeringkan atau menepuk
telapak kaki akan menimbulkan pernapasan. Walaupun demikian bila
kekurangan oksigen terus berlangsung, bayi akan melakukan beberapa usaha
bernapas megap-megap dan kemudian terjadi apnu sekunder, rangsangan
saja tidak akan menimbulkan kembali usaha pernapasan bayi baru lahir.
Bantuan pernapasan harus diberikan untuk mengatasi masalah akibat
kekurangan oksigen.
Frekuensi jantung mulai menurun pada saat bayi mengalami apnu
primer. Tekanan darah akan tetap bertahan sampai dimulainya apnu sekunder
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar di bawah ini (kecuali jika terjadi
kehilangan darah pada saat memasuki periode hipotensi). Bayi dapat
berada pada fase antara apnu primer dan apnu dan seringkali keadaan
yang membahayakan ini dimulai sebelum atau selama persalinan.
Akibatnya saat lahir, sulit untuk menilai berapa lama bayi telah berada
dalam keadaan membahayakan. Pemeriksaan fisik tidak dapat
membedakan antara apnu primer dan sekunder, namun respon pernapasan
yang ditunjukkan akan dapat memperkirakan kapan mulai terjadi keadaan
yang membahayakan itu.
-
7/30/2019 respirasi printtttt
39/60
Jika bayi menunjukkan tanda pernapasan segera setelah dirangsang, itu
adalah apnu primer. Jika tidak menunjukkan perbaikan apa-apa, ia dalam
keadaan apnu sekunder. Sebagai gambaran umum, semakin lama seorang
bayi dalam keadaan apnu sekunder, semakin lama pula dia bereaksi untuk
dapat memulai pernapasan. Walau demikian, segera setelah ventilasi yang
adekuat, hampir sebagian besar bayi baru lahir akan memperlihatkan
gambaran reaksi yang sangat cepat dalam hal peningkatan frekuensi
jantung.
Jika setelah pemberian ventilasi tekanan positif yang adekuat,
ternyata tidak memberikan respons peningkatan frekuensi jantung maka
keadaan yang membahayakan ini seperti gangguan fungsi miokardium dan
tekanan darah, telah jatuh pada keadaan kritis. Pada keadaan seperti ini,
pemberian kompresi dada dan obat-obatan mungkin diperlukan untuk
resusitasi.
2.7 Farmakologi asfiksia
Epinefrin 1:10.000 (0,1 mg/ml)3 ml atau ampul 10 ml
Kristaloid isotonik (NaCl 0.9% atau Ringer Laktat) untuk penambah volume
100 atau 250 ml.
Natrium bikarbonat 4,2% (5 mEq/10 ml)ampul 10 ml.
Naloxon hidroklorida 0,4 mg/ml atau 1,0 mg/ml
Dextrose 10%, 250 ml
Kateter umbilikal
1) Epinefrin
Indikasi : Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan
ventilasi adekuat dan pemijatan dada dan
Asistolik....Dosis : 0,1-0,3 ml/kg BB dalam larutan 1 : 10.000 (0,01 mg-0,03
mg/kg BB) Cara : i.v atau endotrakeal (ET). Dapat diulang setiap 3-5 menit bila
perlu.
2) Volume ekspander
Indikasi : Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami hipovolemia dan
tidak ada respon dengan resusitasi dan Hipovolemia kemungkinan akibat adanya
perdarahan atau syok. Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi
-
7/30/2019 respirasi printtttt
40/60
kecil/lemah, dan pada resusitasi tidak memberikan respon yang adekuat. Cara
pemberian i.v.
Jenis cairan : Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer Laktat) dan t
ransfusi darah golongan O negatif jika diduga kehilangan darah banyak.
Dosis : Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5-10 menit. Dapat diulang
sampai menunjukkan respon klinis.
3) Bikarbonat
Indikasi : Asidosis metabolik, bayi-bayi baru lahir yang mendapatkan resusitasi.
Diberikan bila ventilasi dan sirkulasi sudah baik. Penggunaan bikarbonat pada
keadaan asidosis metabolik dan hiperkalemia harus disertai dengan pemeriksaan
analisa gas darah dan kimiawi. Dosis : 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/Kg BB (4,2%)
atau 1 ml/kg bb (8,4%). Cara : Diencerkan dengan aquabides atau dekstrose 5%
sama banyak diberikan secara intravena dengan kecepatan minimal 2 menit.
Efek samping : Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari
bikarbonat merusak fungsi miokardium dan otak.
4) Nalokson
Nalokson hidrochlorida adalah antagonis narkotik yang tidak menyebabkan
depresi pernafasan. Sebelum diberikan nalakson ventilasi harus adekuat dan stabil.
Indikasi : Depresi pernafasan pada bayi baru lahir yang ibunya menggunakan
narkotik 4 jam sebelum persalinan. Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang
ibunya baru dicurigai sebagai pemakai obat narkotika sebab akan menyebabkan
tanda with drawltiba-tiba pada sebagian bayi. Dosis : 0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml
atau 1 mg/ml). Cara : Intravena, endotrakeal atau bila perpusi baik diberikan i.m
atau s.c.
2.7Penatalaksanaan medis asfiksiaTindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC
resusitasi, yaitu :
1) Memastikan saluran terbuka
a) Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi bahu diganjal 2-3 cm.
b)Menghisap mulut, hidung dan kadang trachea.
c) Bila perlu masukkan pipa endo trachel (pipa ET) untuk memastikan saluran
pernafasan terbuka.
2) Memulai pernafasan
-
7/30/2019 respirasi printtttt
41/60
a)Memakai rangsangan taksil untuk memulai pernafasan
b) Memakai VTP bila perlu seperti : sungkup dan balon pipa ETdan balon atau mulut
ke mulut (hindari paparan infeksi).
3) Mempertahankan sirkulasi
a) Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara
b) Kompresi dada.
4) Pengobatan
2.8Gizi yang tepat pada klien Asfiksia1. Makanan terbaik untuk bayi dan mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi.
2. Mengandung zat gizi berkualitas tinggi, berguna untuk kecerdasan dan pertumbuhan.
3. Mengandung asam amino essensial yang sangat penting untuk meningkatkan jumlah
sel otak bayi (berkaitan dengan kecerdasan bayi), terutama sampai usia bayi 6 bulan.
Bila pada periode tersebut terjadi kekurangan gizi, akan terjadi penurunan jumlah sel
otak sebanyak 15-20%.
4. Mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
5. ASI selalu aman, bersih, tidak pernah basi.
6. Mempunyai suhu yang tepat, sehingga dapat langsung diberikan kepada bayi setiap
saat.
7. Mengandung zat antibodi sehingga menghindarkan bayi dari alergi dan diare
2.9Pengkajian asfiksia
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk
dianalisis sehingga tergambar masalah kesehatan dan keperawatan baik fisik, mental, sosial
dan spiritual. Tahap ini mencakup tiga kegiatan yaitu : pengumpulan data, analisa data dan
penentuan masalah kesehatan.
Ada dua tipe data pada pengkajian yaitu : data subjektif dan data objektif. Data
subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan klien dan keluarga,
sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh dari pengukuran, pemeriksaan dan
pengamatan.(Ali, hal 74, 2002).
Metode yang digunakan dalam pengumpulan pada tahap pengkajian yaitu,
komunikasi yang efektif, observasi dan pemeriksaan fisik.Tehnik ini sangat bermanfaat bagi
-
7/30/2019 respirasi printtttt
42/60
perawat dalam pendekatan kepada klien secara rasional, sistematik dalam pengumpulan data,
merumuskan diagnosa keperawatan dan merencanakannya. (Nursalam, hal 25, 2001)
Untuk kasus asfiksia pengkajian meliputi :
a. Identitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, tempat tanggal lahir, nama orangtua,
pendidikan dan pekerjaan.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Data ini tidak dikaji karena klien masih bayi
c. Riwayat kehamilan dan persalinan ibu
Kehamilan dengan gawat janin, diabetes melitus, malnutrisi, intra uteri, infeksi
intra-natal, persalinan dengan ada komplikasi, persalinan dengan tindakan karena
ada komplikasi penolong persalinan. (Sacharin, 1996)
d. Riwayat kesehatan sekarang
Ikterik fisiologis atau patologis, lemah, pucat, minum ASI kurang, gangguan
kesadaran dan pernapasan, kejang, urine warna kuning. (Sacharin, 1996)
e. Riwayat penyakit keluarga
Ada atau tidaknya riwayat asfiksia dikeluarga
f. Riwayat alergi
Riwayat alergi juga penting karena dapat juga menjadi indikator penyakit
terutama obat.
g. Riwayat pemberian imunisasi
Imunisasi lengkap atau tidak (Satroasmoro, 1996)
h. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan sistematis dari kepala-kaki.Keadaan umum, TTV,
kepala, wajah, mata, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru-paru,
jantung, abdomen, genetalia, rektum, ekstremitas dan punggung. (Nursalam, hal
33)
i. Pola fungsi kesehatan
Pola fungsi kesehatan dapat dikaji melalui pola gordon dimana pendekatan ini
memungkinkan perawat untuk mengumpulkan data secara sistematis dengan cara
mengevaluasi pola fungsi kesehatan dan memfokuskan pengkajian fisik pada
masalah khusus
i.
Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
-
7/30/2019 respirasi printtttt
43/60
Kaji persepsi keluarga terhadap kesehatan dan upaya-upaya keluarga untuk
mempertahankan kesehatan.Termasuk juga penyakit anak sekarang ini dan upaya
yang diharapkan.
k. Pola nutrisi metabolic
Kaji pola nutrisi anak dan bagaimana dengan pemberian ASI
l. Pola eliminasi
Kaji pola eliminasi feces, berapa frekuensinya dan bagaimana sifatnya.Pola eliminasi
urine, berapa frekuensinya dan sifatnya pada bayi dapat ditanyakan dengan keluarga.
m. Pola tidur / istirahat
Kaji pola istirahat dan tanyakan dengan keluarga apakah ada perubahan bayi dalam
pola tidurnya, tapi hal ini memang sulit dikaji.
n. Pola kognitif perseptual
Pola ini sulit dan tak bisa dikaji / dilakukan
o. Pola peran dan hubungan
Kaji siapa yang mengasuh bayi
p. Pola aktifitas / latihan
Kaji tingkat perkembangan atau tumbuh kembang sesuai dengan usia
q. Pola reproduksi
Tidak bisa dikaji pada bayi
r. Pola koping / toleransi stress
Untuk mengkaji pola toleransi stress pada bayi juga sulit karena bahasa untuk bayi
tidak dimengerti (menangis)
s. Pola keyakinan
Pola keyakinan klien juga tidak dapat dikaji karena klien masih bayi
2.10 Askep klien dengan Asfiksia
Kasus
Bayi Dino ( 1hari) lahir dengan SC atas indikasi partus macet dan ketuban pecah dini
dirawat di NICU dengan diagnosa medis asfiksia. Hasil APGAR skor 5-4-3, tonus
otot buruk, sianosis berat, reflek iritabilitas tidak ada. Keadaan umum bayi koma,
lemah, akral dingin, capilary refill 2 detik , klien saat ini berada di infant warmer. Ada
pun HR 90 x/mnt, RR 36 x/mnt , dan suhu 370
c . Klien di bantu O2 4 l/mnt, ter
pasang infus umbilikalis. Dengan cairan D10%, 10 tts/mnt. Hasil pemeriksaan darah
-
7/30/2019 respirasi printtttt
44/60
meliputi Hb 15,3gr%, Ht 45,2 % , leukosit 17100 mg/dl, trombosit 214.000 mg/dl.
Adapun pemeriksaan GDA menunjukknan asidosis respiratorik.
Data Problem Etiologi
DS :
DO :
- lahir dengan SC atas
indikasi Partus pacet
dan ketuban pecah
dini
- Sianosis berat
- Reflek iritabilitas
tidak ada
- Lemah
- Apgar skor 5-4-3
- Tonus otot buruk
- Akral dingin
- Capillary refill 2
detik
- HR:90x/menit
- RR: 36x/menit
hasil GDA asidosis
respiratorik
Gangguan pertukaran gas perfusi ventilasi
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi perfusi ditandai dengan lahir dengan
SC atas indikasi Partus pacet dan ketuban pecah dini,Sianosis berat,Reflek iritabilitas tidak
ada,Lemah,Apgar skor 5-4-3,Tonus otot buruk,Akral dingin,Capillary refill 2
detik,HR:90x/menit,RR: 36x/menit,hasil GDA asidosis respiratorik
perencanaan
-
7/30/2019 respirasi printtttt
45/60
Tgl/jam no Tujuan dan kriteria
hasil
intervensi Rasional
1 Gangguan pertukaran
gas dapat teratasi
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x24jam,
dengan kriteria hasil:
- Tonus otot
membaik
- Reflek
iritabilitas ada
- Bayi
composmentis
- Akral teraba
hangat
- Klien tidak
lemah
- Cf
-
7/30/2019 respirasi printtttt
46/60
4liter/menit
melalui binasal
12.Lanjutkan
pemberian terapi
infus D10%, jam
08.00;16.00;24.0
0
13.Kolaborasi
dengan dokter
dalam kompresi
RJP
neonates
6. Memberikan rasa
nyaman dan
mengantisipasi
fleksi leher yang
dapat
mengurangi
kelacaran jalan
nafas
7. Menilai
keberhasilan
resusitasi bayi
baru lahir
8. Mencegah
terjadinya
aspirasi
9. Mencegah
terjadinya
sianosis
10.Memudahkan
klien untuk
bernafas
11.Menunjukkan
peningkatan
kapasitas
ventilasi dan
pertukaran gas
12.Memperbaiki
sirkulasi darah
bayi bila terjadi
gangguan
pemberian
oksigen
-
7/30/2019 respirasi printtttt
47/60
13.Memperbaiki
asidosis yang
terjadi
2.11 keterampilan pemeriksaan fisik pernafasan pada bayi
Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan untuk
memastikan normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.
Pengkajian ini dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian
terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan.
Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda
apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.
1. PRINSIP PEMERIKSAAN PADA BAYI BARU LAHIR
Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan
Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan
Pastikan pencahayaan baik
Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi
telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan
cepat
Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
a) Kapas
b) Senter
c) Termometer
d) Stetoskop
e) selimut bayi
f) bengkok
g) timbangan bayi
h) pita ukur/metlin
i) pengukur panjang badan
3.PROSEDUR
Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan
Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan, sosial,faktor
ibu (maternal),faktor perinatal, intranatal, dan neonatal
-
7/30/2019 respirasi printtttt
48/60
Susun alat secara ergonomis
Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
Memakai sarung tangan
Letakkan bayi pada tempat yang rata
2
4. PENGUKURAN ANTHOPOMETRI
a). Penimbangan berat badan
Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum
penimbangan.Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayi
b).Pengukuran panjang badan
Letakkan bayi di tempat yang datar.Ukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan
kaki/badan bayi diluruskan.Alat ukur harus terbuat dari bahan yang tidak lentur.
c). Ukur lingkar kepala
Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi.
d). Ukur lingkar dada
ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan
melalui kedua puting susu)
5. PEMERIKSAAN FISIK
a). Kepala
Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya normal. Sutura
yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm,moulding yang buruk atau hidrosefalus.
Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang
disebut moulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-
ubun mudah diraba.Perhatikan ukuran dan ketegangannya.Fontanel anterior harus diraba,
fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang
terlalu kecil terjadi pada mikrosefali.Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan
tekanan intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi. Terkadang teraba
fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi 21
Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan
subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak
Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan
sebagainya
-
7/30/2019 respirasi printtttt
49/60
b). wajah
wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan
posisi bayi di intrauteri.Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau
sindrom piere robin.Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi
N.fasialis.
3
c).Mata
Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.
Periksa jumlah, posisi atau letak mata
Perksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna
Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian
sebagai kekeruhan pada kornea
Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat.
Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan
adanya defek retina
Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina
Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi
panoftalmia dan menyebabkan kebutaan
Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down
d). Hidung
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.
Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada
obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel
yang menonjol ke nasofaring
Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan
adanya sifilis kongenital
Perksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan
adanya gangguan pernapasan
e). Mulut
Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Ketidaksimetrisan bibir
menunjukkan adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan mikrognatia
Periksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar
mulut)
Periksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunak
-
7/30/2019 respirasi printtttt
50/60
Perhatika adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi akibatvEpisteins
pearl atau gigi
Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema otak atau tekanan
intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk (tanda foote)
4
f).Telinga
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya
Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang
Dauntelinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagia atas
Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada
bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin)
Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan
abnormalitas ginjal
g). Leher
Leher bayibiasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya. Pergerakannya harus baik.
Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher
Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis
Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa adanya pembesaran
kelenjar tyroid dan vena jugularis
Adanya lipata kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya
kemungkinan trisomi 21.
h). Klavikula
Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan
presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur
i). Tangan
Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah
Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan
neurologis atau fraktur
Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili
Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan
abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21
Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga
menimbulkan luka dan perdarahan
-
7/30/2019 respirasi printtttt
51/60
j). Dada
Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi
mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang
normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.Tarikan sternum atau
interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan
Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris
Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal
5
k).Abdomen
Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat
bernapas. Kaji adanya pembengkakan
Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika
Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya
Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus
omfaloentriskus persisten
l). Genetalia
Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi lubang uretra.
Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis
Periksa adanya hipospadia dan epispadia
Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua
Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora
Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina
Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh
hormon ibu (withdrawl bedding)
m). Anus dan rectum
Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya
Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar
kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan
n). Tungkai
Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan
keduanya dan bandingkan
Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas.Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya
trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.
Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki
-
7/30/2019 respirasi printtttt
52/60
p). Spinal
Periksa psina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas
seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat
menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra
q). Kulit
Perhatikan kondisi kuli bayi.
Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir
Periksa adanya pembekakan
Perhatinan adanya vernik kaseosa
Perhati