Download - Ringkasan Komunitas TIK
RINGKASAN KOMUNITAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Oleh :
Rinda Cahyana, MT
RELAWAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
CABANG KABUPATEN GARUT
2013
1
DAFTAR ISI
Pengertian Relawan TIK....................................................................... 3
Basis Relawan TIK ................................................................................ 3
Wilyah Operasi Relawan TIK ................................................................ 4
Jenis Aktivitas Relawan TIK .................................................................. 4
Kelompok Relawan TIK ........................................................................ 6
Infrastruktur Relawan TIK .................................................................... 7
Komunitas TIK ..................................................................................... 8
Pencapaian Relawan TIK...................................................................... 9
Kaderisasi Relawan TIK ...................................................................... 11
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kolaborasi off-line dan on-line Relawan TIK Garut .............. 5
Gambar 2. Infrastruktur yang diperlukan Relawan TIK ......................... 8
Gambar 3. Aktivitas masyarakat informasi........................................... 9
Gambar 4. Tahap pencapaian Relawan TIK ........................................ 10
Gambar 5. Kerangka kerja kaderisasi Relawan TIK ............................. 12
3
Pengertian Relawan TIK
Di dalam AD/ART Relawan TIK Indonesia dijelaskan bahwa
Relawan TIK adalah individu atau satuan reaksi cepat yang dibentuk
melalui proses edukasi, yang dapat bekerja secara kolaboratif dan
sukarela membangun masyarakat informasi Indonesia. Masyarakat
informasi sendiri terbentuk dari usaha mendapatkan manfaat
informasi dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Manfaat
informasi ini diharapkan dapat dicapai bukan hanya oleh masyarakat
perkotaan saja tetapi juga oleh masyarakat pedesaan dan di daerah
bencana.
Basis Relawan TIK
Tempat di mana Relawan TIK melaksanakan kerja
pengembangan masyarakat informasi disebut pangkalan atau basis
Relawan TIK. Untuk membangun masyarakat informasi Indonesia,
maka basis Relawan TIK harus tersebar di daerah pedesaan dan
perkotaan, baik di daerah bencana, ataupun di sekolah dan instansi
pemerintahan atau unit-unit kerja di dalamnya. Oleh karenanya
pembangunan basis-basis Relawan TIK perlu dilakukan secara terus
menerus hingga menjangkau seluruh wilayah yang sudah atau dapat
terhubung dengan internet. Hal tersebut diperlukan mengingat peran
Relawan TIK sebagai pendamping masyarakat yang menghantarkan,
meningkatkan, atau mempertahankan manfaat informasi bagi
masyarakat yang dilayaninya. Agar efisien, maka pembangunan basis-
basis Relawan TIK ini harus dilaksanakan secara kolaboratif, di mana
pembangunan tersebut menjadi tanggung jawab bersama dan
4
dilaksanakan dalam kerjasama antar Relawan TIK atau antara Relawan
TIK dengan masyarakat yang perduli akan pemanfaatan informasi
menggunakan TIK.
Wilyah Operasi Relawan TIK
Relawan TIK melayani masyarakat internal dan eksternal.
Masyarakat internal ini adalah seluruh individu Relawan TIK dalam
basisnya. Sementara masyarakat eksternal adalah masyarakat di
sekitar basis Relawan TIK yang tersebar dalam batas wilayah tertentu,
baik batas provinsi, kota atau kabupaten, kecamatan, atau desa.
Apabila terdapat wilayah yang belum memiliki basis Relawan TIK,
maka wajib bagi basis Relawan TIK yang mampu dan atau yang berada
di sekitar wilayah tersebut untuk membangun basis Relawan TIK, baik
sendiri atau bekerjasama dengan basis Relawan TIK lainnya. Salah satu
yang harus tersedia dalam basis Relawan TIK baru adalah calon
Relawan TIK yang akan mengoperasikan basis tersebut. Calon ini
direkrut dari masyarakat eksternal yang perduli akan pemanfaatan
informasi menggunakan TIK.
Jenis Aktivitas Relawan TIK
Dengan memperhatikan pengertian dan peran Relawan TIK dalam
basis dan wilayah operasinya, maka jenis aktivitas sukarela yang harus
dilakukan Relawan TIK antara lain sebagai berikut:
1. Pengelolaan data dan informasi, untuk memberikan manfaat
informasi bagi masyarakat dan untuk pencapaian basisnya;
5
2. Pendidikan dan pelatihan TIK, untuk membentuk Relawan TIK
yang dapat menjalankan fungsi pendampingan serta untuk
mewujudkan hasil pendampingan masyarakat dan dampak
positif dari padanya;
3. Pengelolaan platform TIK, yang menyediakan platform TIK
seperti perangkat lunak, perangkat keras, dan jaringan untuk
mendukung dua aktivitas Relawan TIK; dan
4. Kolaborasi, yakni kerjasama dalam pelaksanaan tiga aktivitas
tersebut antar Relawan TIK dan antara Relawan TIK dengan
masyarakat yang perduli akan pemanfaatan informasi
menggunakan TIK, baik di dalam atau diluar wilayah
operasinya, yang melibatkan usaha berbagi sumber daya
untuk mencapai tujuan yang sama.
Gambar 1. Kolaborasi off-line dan on-line Relawan TIK Garut
6
Dalam usaha mendapatkan manfaat informasi dengan TIK,
Relawan TIK atau masyarakat yang didampinginya menggunakan
platform TIK seperti komputer dan jaringan berikut program
aplikasinya. Keahlian menggunakan platform TIK tersebut diperoleh
melalui Diklat (pendidikan dan pelatihan) TIK. Sementara kerja
informasi dan Diklat TIK bergantung kepada pengelolaan platform TIK
dan kolaborasi. Gambar 1 menunjukan kerjasama Relawan TIK baik
secara fisik atau maya melalui sambungan internet. Dalam kondisi
belum terlatihnya calon Relawan TIK menggunakan aplikasi internet,
atau tidak tersedianya platform TIK, maka kolaborasi yang terjadi
adalah kolaborasi off-line atau bekerjasama secara fisik di lokasi.
Kelompok Relawan TIK
Relawan TIK yang mendidik dan melatih masyarakat sehingga
dapat menggunakan program aplikasi dalam pemrosesan data, atau
yang melatih dan mendidik calon Relawan TIK, masuk dalam Kelompok
Penggerak. Sementara Relawan TIK yang mengadakan (dalam
pengertian membuat atau memasang) serta memelihara komputer
dan jaringan berikut program aplikasinya, masuk dalam Kelompok
Pengembang. Dan setiap individu dari kelompok-kelompok tersebut
atau calon Relawan TIK yang menggunakan perangkat TIK tersebut
dalam melaksanakan aktivitasnya, masuk dalam kelompok pengguna.
Semua kelompok tersebut disebut personel TIK.
7
Infrastruktur Relawan TIK
Karena masyarakat informasi ini terbentuk dari usaha
mendapatkan manfaat informasi dengan TIK, maka infrastruktur yang
diperlukan Relawan TIK adalah infrastruktur TIK. Dengan
memperhatikan pendapat Rainer dan Cegielski (2011:12) tentang
organisasi infrastruktur teknologi informasi, maka tiga bagian
infrastruktur yang dibutuhkan oleh Relawan TIK adalah sebagai
berikut:
1. Platform TIK, seperti perangkat lunak dan perangkat keras
komputer, dan jaringan komputer baik local area network
(LAN) atau internet;
2. Personel TIK, yang menggunakan platform TIK untuk
menghasilkan layanan TIK; dan
3. Layanan TIK, seperti pengelolaan data dan informasi,
pendidikan dan pelathan TIK, dan platform TIK.
Dengan memperhatikan kelompok personel TIK yang
melaksanakan aktivitas Relawan TIK, dan platform TIK yang digunakan
dalam aktivitasnya, maka gambaran infrastruktur yang dibutuhkan
oleh Relawan TIK adalah sebagaimana tampak pada gambar 2. Setiap
bagian dari infrastruktur Relawan TIK tersebut saling bergantung satu
sama lainnya. Setiap basis Relawan TIK dapat memiliki seluruh
bagiannya, atau hanya beberapa bagian saja di mana bagian yang tidak
dimiliki dipenuhi oleh basis Relawan TIK lainnya.
8
Gambar 2. Infrastruktur yang diperlukan Relawan TIK
Pemenuhan bagian infrastruktur oleh basis Relawan TIK
lainnya dimungkinkan mengingat Relawan TIK memiliki kewajiban
bekerja sama. Misalnya dalam pembangunan basis Relawan TIK baru,
basis Relawan TIK lainnya membagikan sumber daya manusia
(Relawan TIK Perintis) dan mungkin sumber daya TIK (misalnya
platform TIK yang diperlukan dalam Diklat TIK) sampai terlahir
Relawan TIK Kelompok Penggerak.
Komunitas TIK
Dengan memperhatikan infrastruktur Relawan TIK dan
pengertian komunitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka
Komunitas TIK dapat difahami sebagai kumpulan personal TIK yang
berinteraksi satu sama lainnya, baik di dalam ataupun di luar basisnya,
9
melalui layanan TIK dengan menggunakan platform TIK. Interaksi antar
personal TIK dalam komunitas TIK dan hasil-hasilnya dapat ditata
untuk mewujudkan masyarakat informasi sebagaimana tampak pada
gambar 3.
Gambar 3. Aktivitas masyarakat informasi
Pencapaian Relawan TIK
Prof Dr. Renaldas Gudauskas (2011:1) mengatakan bahwa
maksud masyarakat informasi adalah untuk memperoleh keuntungan
kompetitif internasional, melalui penggunaan teknologi informasi
dengan cara kreatif dan produktif. Maksud seperti ini hendak dicapai
oleh pemerintah Indonesia salah satunya melalui Wardes (Warung
Internet Pedesaan). Di dalam leaflet Wardes disebutkan manfaat yang
diharapkan dari Wardes sebagai berikut :
10
1. Mengenal dan belajar tentang komputer dan internet;
2. Memperkaya informasi, data dan fakta dari berbagai
peristiwa;
3. Memperluas wawasan dan cakrawala ilmu dan pengetahuan;
4. Menyambungkan silaturahmi teman dan kerabat dari berbagai
penjuru dunia;
5. Meningkatkan daya pemikiran dan kemampuan menelaah
secara kritis;
6. Meningkatkan taraf kehidupan, bidang ekonomi, sosial dan
budaya.
Manfaat poin 1 tidak dapat tercapai kecuali pengguna
menguasai komputer dan internet. Sementara manfaat poin 2 sampai
4 tidak dapat tercapai kecuali pengguna dapat menggunakan
komputer dan internet untuk mencari informasi serta menjalin
pertemanan. Dan manfaat poin 5 dan 6 tidak tercapai apabila
pengguna tidak memiliki cara kreatif dan produktif untuk
menggunakan data yang penting dan berharga serta memanfaatkan
pertemanan dengan orang yang berkepentingan sama.
Gambar 4. Tahap pencapaian Relawan TIK
11
Dengan demikian untuk mencapai maksud masyarakat
informasi, pengguna harus mencapai tiga tahap, di mana pada setiap
tahapnya pengguna memiliki kondisi yang sama, yakni berawal dari
kondisi buta / tidak mengetahui, kemudian melek / mengetahui, dan
menuntaskan setiap tahap dengan cerdas / memanfaatkannya secara
baik dan benar atau efektif dan efisien. Relawan TIK harus dapat
menghantarkan masyarakat hingga tahap akhir. Tahapan tersebut
meliputi :
1. Tahap penguasaan keahlian dasar TIK dari perangkat
teknologi komputer hingga aplikasi internet;
2. Tahap penguasaan informasi dan komunikasi dengan
perangkat teknologi; dan
3. Tahap penguasaan manfaat masyarakat informasi dengan
memanfaatkan informasi dan komunikasi yang diperoleh
dengan perangkat teknologi.
Kaderisasi Relawan TIK
Adalah hal yang mungkin apabila jumlah personal TIK di dalam
basis Relawan TIK menjadi berkurang, atau Relawan TIK yang ada tidak
mampu mendampingi masyarakat. Hal ini disebabkan karena
lemahnya pemeliharaan. Kaderisasi merupakan cara pemeliharaan
untuk menjaga agar basis Relawan TIK tetap ada dengan tersedianya
Relawan TIK yang dapat melaksanakan seluruh aktivitasnya.
Minimalnya di dalam basis Relawan TIK terdapat satu orang Relawan
TIK yang dapat mengelola Diklat TIK yang diselenggarakan bagi
masyarakat dalam wilayah operasinya, sekaligus menjadi
12
instrukturnya, serta mengelola platform TIK yang digunakan di dalam
Diklat TIK dan kerja informasinya. Hal tersebut dapat dipenuhi melalui
Diklat TIK yang diselenggarakan oleh Relawan TIK Perintis yang
merupakan Relawan TIK jenjang ketiga (Pengelola) atau Relawan TIK
jenjang kedua (Pelatih). Walau demikian, menghantarkan Relawan TIK
kepada kondisi Serba Guna akan menunjang pembangunan
masyarakat informasi.
Gambar 5. Kerangka kerja kaderisasi Relawan TIK
Kerangka kerja kaderisasi Relawan TIK sebagaimana tampak
pada gambar 5 mendefinisikan detail aktivitas Relawan TIK untuk
setiap jenjangnya. Aktivitas mewakili pertanyaan “apa”. Jenjang
mewakili pertanyaan “kapan” waktu pelaksanaan, dan “siapa” yang
melaksanakan. “Siapa” yang menjadi objek aktivitas adalah Relawan
jenjang sebelumnya dan masyarakat. Tempat dalam detail aktivitas
mewakili pertanyaan “kapan”, dan tempat dalam detail aktivitas
mewakili pertanyaan “di mana”. Kerangka kerja tersebut digunakan
untuk merumuskan “bagaimana” aktivitas Relawan TIK akan
13
dilaksanakan. Kerangka kerja ini dapat digunakan sebagai alat ukur
kinerja Relawan TIK.
Berikut ini adalah alasan yang mewakili pertanyaan “kenapa”
aktivitas Relawan TIK perlu dilaksanakan dengan detail seperti itu:
1. Jenjang Calon diadakan agar basis senantiasa memiliki
Relawan TIK yang dapat menjalankan fungsi Kelompok
Penggerak, sehingga basis Relawan TIK tetap ada.
2. Jenjang Pelatih diadakan agar ada kemandirian dalam
penyediaan Relawan Kelompok Penggerak ini. Calon Relawan
TIK harus menjadi Pelatih agar memiliki pengalaman mengajar
yang diperlukan dalam tugas pendampingan masyarakat.
3. Jenjang Pengelola diadakan agar seluruh aktivitas yang
dilaksanakan Relawan TIK terarah dan terukur. Relawan
jenjang Pelatih harus menjadi Pengelola agar Relawan
memiliki pengalaman berorganisasi yang menunjang usaha
penyelenggaraan Diklat TIK untuk calon Relawan TIK dan
masyarakat.
4. Jenjang Serba Guna diadakan agar Relawan TIK dapat
menghantarkan masyarakat kepada manfaat informasi dengan
TIK.
Walau demikian sangat mungkin bagi Relawan TIK untuk langsung dan hanya menjadi Pelatih, Pengelola, atau Serba Guna.