Transcript
Page 1: SAP Terapi Bermain FINIS

SAP DAN LAPORAN HASIL TERAPI BERMAIN

DI BANGSAL CENDANA 4 INSTALASI RAWAT INAP I

RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak II

Disusun oleh :

Dita Amanda Sakti (P07120111008)

Feri Suhindra (P07120111015)

Fery Agustina (P07120111016)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2013

Page 2: SAP Terapi Bermain FINIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan

yang ditimbulkannya dan dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan

atau tekanan dari luar atau kewajiban serta tidak tergantung usia tetapi

tergantung kepada kesehatan dan kesenangan yang diperoleh (Hurlock,

1998). Menurut Hughes (1999), bermain merupakan hal yang berbeda

dengan belajar dan bekerja. Selain itu bermain juga dapat bermakna sebagai

kegiatan anak yang menyenangkan dan dinikmati. Dengan, demikian, pada

dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan

kesenangan dan kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk

relaksasi dan menyegarkan kembali kondisi fisik dan mental yang berada

pada ambang keteganagan (Andang, 2009).

Hospitalisasi adalah suatu proses oleh karena suatu alasan yang

berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit,

menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah.

Anak yang sakit dan harus dirawat di rumah sakit akan mengalami masa sulit

karena tidak dapat melakukan kebiasaan seperti biasanya. Lingkungan dan

orang- orang asing , perawatan, dan berbagai prosedur yang dijalani oleh

anak merupakan sumber utama stres, kecewa dan cemas, terutama untuk

anak yang pertama kali dirawat di rumah sakit.

Terapi bermain adalah salah satu terapi yang menggunakan segala

kemampuan bermain dan alat permainan, anak bebas memilih permainan

yang ia sukai dan perawat ikut serta dalam permainan tersebut.dan berusaha

agar anak bebas mengungkapkan perasaannya sehingga ia merasa puas,

aman dan dihargai (Fortinash & Warrel, 1995).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan therapy bermain selama 1 x 30 menit. Anak dapat

memahami pentingnya bermain dan anak paham terhadap maksud dan

tujuan perawatan yang diberikan selama ini.

Page 3: SAP Terapi Bermain FINIS

2. Tujuan Khusus

a. Anak dapat menikmati permainan yang diberikan

b. Anak dapat mengungkapkan perasaannya secara verbal

c. Sebagai media rekreasi dan sosialisasi

d. Anak dapat mengetahui cara perawatan diri

C. Manfaat

1. Membuang ekstra energi.

2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot

dan organ-organ.

3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.

4. Anak belajar mengontrol diri.

5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang

hidupnya.

6. Meningkatnya daya kreativitas.

7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada

disekitar anak.

8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan

kedukaan.

9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.

10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.

11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

Page 4: SAP Terapi Bermain FINIS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Terapi Bermain

1. Pengertian Bermain

Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik

dalam dirinya yang tidak disadari.(wholey and Wong,1991). Bermain

adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk

memperoleh kesenangan.(Foster,1989) Bermain adalah kegiatan yang

dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan

hasil akhir (Hurlock). Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk

memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

2. Kategori Bermain

a. Bermain aktif

Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.

Contoh : bermain sepak bola.

b. Bermain pasif

Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas

(hanya melihat).

Contoh : memberikan support.

3. Ciri-Ciri Bermain

a. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda

b. Selalu ada timbal balik interaksi

c. Selalu dinamis

d. Ada aturan tertentu

e. Menuntut ruangan tertentu

4. Klasifikasi Bermain

a. Menurut Isi

1) Social affective play

Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan

oleh lingkungan dalam bentuk permainan,misalnya orang tua

Page 5: SAP Terapi Bermain FINIS

berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain

anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.

2) Sense of pleasure play

Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada

disekitarnya,dengan bermain dapat merangsang perabaan

alat,misalnya bermain air atau pasir.

3) Skill play

Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh

ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-

ulang misalnya mengendarai sepeda.

4) Dramatika play role play

Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi

ayah atau ibu

b. Menurut Karakteristik Sosial

1) Solitary play

Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada

beberapa orang lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan

oleh anak balita Todler.

2) Paralel play

Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-

masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan

yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,

biasanya dilakukan oleh anak preischool

Contoh : bermain balok

3) Asosiatif play

Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas

yangsma tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada

pembagian tugas,anak bermain sesukanya.

4) Kooperatif play

Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang

terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Bissanya

dilakukan oleh anak usia sekolah.

Page 6: SAP Terapi Bermain FINIS

5) Fungsi Bermain

Anak dapat melangsungkan perkembangannya:

a) Perkembangan Sensori Motor

Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek

tertentu,misalnya meraih pensil.

b) Perkembangan Kognitif

Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)

c) Kreatifitas

Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya

menyusun balok.

d) Perkembangan Sosial

Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan

mempelajari belajar dalam kelompok.

e) Kesadaran diri (self awareness)

Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan

tingkah laku terhadap orang lain.

f) Perkembangan Moral

Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan

teman menyesuaikan dengan aturan kelompok.

Contoh : dapat menerapkan kejujuran.

g) Terapi

Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan

perasaan yang tidak enak misalnya : marah,takut,benci.

h) Komunikasi

Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang

belum dapat mengatakan secara verbal, misalnya :

melukis,menggambar,bermain peran.

6) Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain

a) Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai

potensi/keterbatasan

b) Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor

kognitif terganggu

c) Jenis kelamin

Page 7: SAP Terapi Bermain FINIS

d) Lingkungan → lokasi,negara,kultur.

e) Alat permainan → senang dapat menggunakan

f) Intelegensia dan status social ekonomi

7) Tahap perkembangan bermain

a) Tahap eksplorasi

Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain

b) Tahap permainan

Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap

perminan.

c) Tahap bermin sungguhan

Anak sudah ikut dalam perminan.

d) Tahap melamun

Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan

berikutnya.

5. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan

a. usia 1 Bulan:

1) Visual

melihat dengan jarak dekat, contohnya menggantungkan benda

yang terang dan menyolok

2) Auditori

Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam

3) Taktil

Memeluk,menggendong,memberi kesenangan

4) Kinetik

Mengayun,naik kereta dorong

b. 2-3 bulan:

1) Visual

Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok kemudian

bawa bayi ke ruangan lain dan letakkan bayi agar dapat

memandang disekitar

2) Auditori

Bicara dengan bayi,beri mainan yang berbunyi,ikut sertakan

dalam pertemuan keluarga.

Page 8: SAP Terapi Bermain FINIS

3) Taktil

Memandikan ,mengganti popok, menyisir rambut dengan

lembut,gosok dengan lotion/bedak

4) Kinetik

Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

c. 4-6 bulan:

1) Visual

Bermain cermin, menonton tivi, beri mainan dengan warna terang

2) Auditori

Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama, berikan

mainan berbunyi.

3) taktil

Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur

4) Kinetik

Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

d. 6-9 Bulan:

1) Visual

Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”. Berikan

kertas untuk dirobek-robek.

2) auditori

Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh.

Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri

perintah sederhana.

3) taktil

Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air

mengalir, Berenang

4) kinetik

Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.

e. 9-12 bulan:

1) visual

Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat,

bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.

2) auditori

Page 9: SAP Terapi Bermain FINIS

Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, kenalkan dengan suara

binatang

3) taktil

Beri makanan yang dapat dipegang, Kenalkan dingin,panas dan

hangat.

6. Bentuk- bentuk permainan

a. Usia 0 – 12 bulan

Tujuannya adalah :

1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya

mengisap, msenggenggam.

2) Melatih kerjasama mata dan tangan.

3) Melatih kerjasama mata dan telinga.

4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.

5) Melatih mengenal sumber asal suara.

6) Melatih kepekaan perabaan.

7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :

1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau

dipegang.

2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.

b. Usia 13 – 24 bulan

Tujuannya adalah :

1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.

2) Memperkenalkan sumber suara.

3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

4) Melatih imajinasinya.

5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam

bentuk kegiatan yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

Page 10: SAP Terapi Bermain FINIS

2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal:

cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember,

waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku

bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

c. Usia 25 – 36 bulan

Tujuannya adalah ;

1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.

3) Melatih motorik halus dan kasar.

4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung,

mengenal dan membedakan warna).

5) Melatih kerjasama mata dan tangan.

6) Melatih daya imajinansi.

7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :

1) Alat-alat untuk menggambar.

2) Lilin yang dapat dibentuk

3) Pasel (puzzel) sederhana.

4) Manik-manik ukuran besar.

5) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang

berbeda.

6) Bola.

d. Usia 32 – 72 bulan

Tujuannya adalah :

1)Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.

2)Mengembangkan kemampuan berbahasa.

3)Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,

mengurangi.

4)Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-

pura (sandiwara).

5)Membedakan benda dengan permukaan.

6)Menumbuhkan sportivitas.

Page 11: SAP Terapi Bermain FINIS

7)Mengembangkan kepercayaan diri.

8)Mengembangkan kreativitas.

9)Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).

10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus

dan kasar.

11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang

diluar rumahnya.

12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan,

misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.

13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

Alat permainan yang dianjurkan :

1)Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-

anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting,

air, dll.

2)Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar

rumah.

e. Usia Prasekolah

Alat permainan yang dianjurkan :

1) Alat olah raga.

2) Alat masak

3) Alat menghitung

4) Sepeda roda tiga

5) Benda berbagai macam ukuran.

6) Boneka tangan.

7) Mobil.

8) Kapal terbang.

9) Kapal laut dsb

f. Usia sekolah

Jenis permainan yang dianjurkan :

1) Pada anak laki-laki : mekanik.

2) Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

g. Usia Praremaja

Page 12: SAP Terapi Bermain FINIS

Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca,

seni, mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan

masalah.

h. Usia remaja

Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

B. Bermain Di Rumah Sakit

1. Tujuan

a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan

b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat

c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat

2. Prinsip

a. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana

b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang

c. Kelompok umur sama

d. Melibatkan keluarga/orang tua.

3. Upaya perawatan dlm pelaksanaan bermain

a. Lakukan saat tindakan keperawatan

b. Sengaja mencari kesempatan khusus

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

a. Alat bermain

b. Tempat bermain

5. Pelaksanaan bermain di rs dipengaruhi oleh :

a. Faktor pendukung

Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan rs,kerjasama tim dan

keluarga

b. Faktor penghambat

Tidak semua rs mempunyai fasilitas bermain.

Page 13: SAP Terapi Bermain FINIS

DAFTAR PUSTAKA

Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children.

WB sauders Company, Philadelpia USA.

Hurlock E B, 1991, Perkembangan anak, jilid I, Erlangga Jakarta.

Markum dkk, 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, IDI Jakarta.

Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.

Whaley and Wong, 1991, Nursing Care infants and children. Fourth

Edition,Mosby Year Book,Toronto Canada.

Page 14: SAP Terapi Bermain FINIS

BAB II

SAP TERAPI BERMAIN

A. Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

B. Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Pra Sekolah (3-6 tahun)

C. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan Mengoptimalkan

tingkat perkembangan anak

D. Tempat : Bangsal Cendana 4 RSUP Dr. Sardjito

E. Tanggal : Kamis, 26 september 2013

F. Waktu : 30 menit (Jam 13.00 s.d 13. 40).

G. Sasaran :1. Klien An ”A”

2. Klien An ”H”

3. Klien An ”F”

4. Klien An ”U”

H. Pelaksana : Pemandu : Dita Amanda S

Observer : Fery Agustina

Fasilitator : Feri Suhindra

I. Biodata Anak Peserta Terapi Bermain

1. Nama pasien : Abi Saniafa

No. RM : 01.62.23.26

Jenis kelamin : perempuan

Usia : 4 tahun 7 bulan

Alamat : Ngasem RT 17/2 Krajan Batealit

Karakteristik : ceria

2. Nama Pasien : Franda

No RM : 01.64.95.54

Jenis kelamin : Laki laki

usia : 3 tahun

Alamat : Legundi RT 06/03 Planjan Sapto

Diagnosa medis : keloid di telinga

Karakteristik : Ceria

Page 15: SAP Terapi Bermain FINIS

3. Nama Pasien : Usman

No RM : 01.65.10.86

Jenis kelamin : laki-laki

usia : 8 tahun

Alamat : Bibis DK XII RT 4 Bangunjiwo Bantul

Diagnosa medis : megacolon kongenital

Karakteristik : ceria

4. Nama Pasien : Hermawan

No RM : 01.64.50.98

Jenis kelamin : laki-laki

usia : 8 tahun

Alamat : Kalinegoro RT 5/9 Jonggrangan

Diagnosa medis : Konstipasi kronis

Tanggal masuk : Ceria

J. Rencana Pelaksanaan :

No Terapis Waktu Subjek terapi

1 Persiapan

a. Menyiapkan ruangan.

b. Menyiapkan alat-alat.

c. Menyiapkan anak dan keluarga

10 menit Menunjang keberhasilan

kegiatan

2 Proses :

a. Membuka proses terapi

bermain dengan mengucapkan

salam, memperkenalkan diri.

b. Menjelaskan pada anak dan

keluarga tentang tujuan dan

manfaat bermain, menjelaskan

cara permainan.

c. Mengajak anak bermain .

d. Mengevaluasi respon anak dan

keluarga.

2 menit

3 menit

20 menit

3 menit

Menjawab salam,

Memperkenalkan diri,

Memperhatikan

Bermain bersama dengan

antusias dan

mengungkapkan

Page 16: SAP Terapi Bermain FINIS

perasaannya

3 Penutup (1 menit).

Menyimpulkan, mengucapkan

salam

2 menit Memperhatikan dan

menjawab salam

K. Skenario Pelaksanaan Terapi Bermain

1. Permainan untuk melatih personal sosial,

Permainan perkenalan dilakukan dengan menggunakan balok berwarna

merah. Permainannya dengan cara sebagai berikut :

a. Anak duduk membentuk lingkaran, kemudian anak diajak bernyannyi

balonku bersama- sama sambil memutarkan balok merah.

b. Anak yang membawa balok merah saat selesai bernyanyi diminta

untuk memperkenalkan nama lengkap dan panggilan, umur, dan cita-

cita.

c. pada saat terapi bermain berlangsung, pasien diminta untuk

menyebut nama-nama temannya.

2. Permainan untuk melatih motorik halus,

Anak dapat membangun menara dari 9-10 balok dan merangkai puzzle

sederhana.

3. Permainan untuk melatih bahasa,

a. anak dapat menyebutkan berbagai jenis warna, belajar berhitung,

menyebutkan berbagai kegiatan, menyebutkan berbagai kegunaan

benda, menceritakan dan menyebutkan gambar dari miniatur hewan.

d. Permainan health education

a. Mengajarkan peserta mencuci tangan dengan diiringi nyanyian,

selanjutnya anak diminta untuk mempraktekkannya.

b. mengajarkan peserta untuk memotong kuku dan membersihkannya.

L. METODE : bermain bersama

M. MEDIA

1. balok

2. puzzle

3. boneka

4. balok susun

Page 17: SAP Terapi Bermain FINIS

5. miniatur binatang

N. EVALUASI

1. Persiapan

a. klien yang diajak bermain kurang sesuai dengan yang telah

direncanakan karena hanya terdapat 2 pasien pre school yang dapat

diajak bermain, sehingga kami mengajak dua pasien selain usia

preschool.

b. kontrak waktu telah disampaikan sebelum terapi bermain.

2. Pelaksanaan

a. Masalah yang muncul selama bermain

1) Secara keseluruhan proses terapi bermain berjalan dengan baik,

anak-anak terlihat senang dan bisa mengikuti terapi bermain

namun ada 1 anak yang kurang aktif mengikuti terapi bermain dan

tidak mau turun dari tempat tidur.

2) terapi bermain dilaksanakan waktu jam tidur siang, sehingga ada

pasien yang baru bangun tidur dan belum tidur.

b. Ada/tidak jalinan kerjasama antara orang tua,anak dan perawat

Jalinan kerjasama antara orangtua, anak, dan perawat sudah baik.

Orangtua anak semua menemani dan membantu anak pada saat

proses terapi bermain. Perawat dan orangtua anak bekerjasama

dalam menstimulasi keaktifan anak selama proses terapi bermain.

c. Respon anak terhadap kegiatan

1) An abi

a) personal sosial : klien dapat mengenalkan dirinya dan

menyebutkan umurnya, klien dapat mengingat satu nama

teman bermainnya.

b) motorik halus : klien dapat menyusun puzzle sederhana

secara mandiri dan dapat menyusun 10 balok.

c) bahasa : klien dapat menyebutkan 5 warna, menyebutkan dua

kegunaan benda yaitu kursi dan bulpen, klien juga dapat

menyebutkan nama-nama hewan.

2) An Franda

Page 18: SAP Terapi Bermain FINIS

a) personal sosial : klien malu dan tidak mau untuk

memperkenalkan dirinnya.

b) motorik halus : klien dapat menyusun puzzle sederhana

dengan bantuan orang tuannya.

c) bahasa : klien dapat menyebutkan 2 warna dan menyebutkan

nama-nama hewan.

3) An Usman

a) personal sosial : klien dapat mengenalkan dirinya dan

menyebutkan umurnya, klien dapat mengingat tiga nama

teman bermainnaya.

b) motorik halus : klien dapat menyusun puzzle sederhana

secara mandiri dan dapat menyusun 10 balok.

c) bahasa : klien dapat menyebutkan 5 warna, berhitung sampai

dengan 15, menyebutkan berbagai kegunaan benda, klien

juga dapat menyebutkan nama-nama hewan.

4) An Hermawan

a) personal sosial : klien dapat mengenalkan dirinya,

menyebutkan cita-citannaya dan menyebutkan umurnya, klien

dapat mengingat dua nama teman bermainnaya.

b) motorik halus : klien dapat menyusun puzzle sederhana

secara mandiri dan dapat menyusun 10 balok.

c) bahasa : klien dapat menyebutkan 2 warna yaitu kuning dan

hijau, berhitung sampai dengan 5, menyebutkan berbagai

kegunaan benda, klien juga dapat menyebutkan nama-nama

hewan yang umum seperti ayam, bebek, dan gajah .

Page 19: SAP Terapi Bermain FINIS

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi

anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak

mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik,

intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak

saat sakit.

Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan

perkembangan yang normal, mengekspresikan dan mengalihkan

keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas dan

kemampuan memecahkan masalah dan membantu anak untuk

beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di

Rumah Sakit.

B. Saran

Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit.

Jadi sebaiknya di RS juga disediakan fasilitas bermain bagi anak-anak

yang di rawat di rumah sakit. Mensosialisasikan terapi bermain pada

orang tua sehingga orang tua dapat menerapkan terapi di rumah dan di

rumah sakit.


Top Related