PENGARUH SISTEM ZONASI DALAM PENERIMAAN PESERTA
DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MURID SD NEGERI
LABBAKKANG KECAMATAN BAJENG
KEBUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ASRIANTI AHMAD
105401108616
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ASRIANTI AHMAD
Nim : 1054 011086 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta
DidikTerhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri
Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan TIM
Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun .
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Pernyataan
Asrianti Ahmad
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Asrianti Ahmad
NIM : 1054 011086 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Perjanjian
Asrianti Ahmad
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa
Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan
Tapi jadikanlah pelajaran atau motivasi diri
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan itu ada kemudahan, maka
apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguhnya
(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
(Al-Insyiroh: 6-8)
Skripsi ini kupersembahkan sebagai wujud kasih sayang, bakti dan
terimakasihku kepada orang tuaku yang senangtiasa memberikan limpahan
kasih sayang, do’a yang tulus, pengorbanan dan dukungan, serta adik-adikku
tercinta.
vii
ABSTRAK
Ahmad Asrianti. 2020. Pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik
Terhadap Hasil Belajar SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Rosleny
Babo, dan Pembimbing II Muhammad Basri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem zonasi dalam
penerimaan peserta didik terhadap hasil belajar SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan analisis yang digunakan korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa sebanyak 26 murid. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah angket dan hasil belajar yang diambil dari nilai ulangan tengan semester.
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif dan inferensial. Hasil analisis statistic deskriptif menunjukkan (1) data
sistem zonasi penerimaan peserta didik berada pada kategori “baik” dengan rata-
rata skor 49 dari skor ideal yang mungkin dicapai yakni 50 dengan standar deviasi
5,80. (2) hasil belajar juga berada pada kategori “sedang” dengan skor rata-rata
78,9 dari skor ideal yang mungkin dicapai 80 dengan standar deviasi 4,87.
Demikian pula hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis statistik
inferensial menunjukkan bahwa nilai rhit sebesar 0,4944 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0,400-0,600 dengan kategori interpretasi “cukup”. Nilai
rhitung > rtabel atau 0,4944 > 0,388 maka Ha yang berbunyi “ada Pengaruh Sistem
Zonasi Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri
Labbakkang” (diterima) dan Ho yang berbunyi “tidak ada Pengaruh Sistem
Zonasi Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri
Labbakkang” (ditolak). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat
pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar
SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Kata kunci : sistem zonasi & hasil belajar
viii
KATA PENGANTAR
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik
terhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.” dirampung dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada ayahanda Ahmad & Ibunda Milawati yang
senantiasa memberikan semangat motivasi dan selalu mendoakan dalam berbagai
kondisi. Terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikann kepada:
1.) Dr. Hj. Rosleny Babo, M.Si. pembimbing I & Dr. H. Muhammad Basri, M.Si
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian.
2.) Prof. Dr. H. Ambo Asse.,M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
3.) Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4.) Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
5.) Drs. H. Natsir Selaku kepala SD Negeri Labbakkang yang telah memberikan
ijin penulis untuk meneliti
6.) Enny Setiawati, S.Pd Selaku wali kelas II SD Negeri Labbakkang yang telah
berkorban memberi bantuan, informasi, dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian.
7.) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
“Wassalamu Alaikum Wr.Wb.”
Makassar, Oktober 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
ABSTAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 6
A. Kajian Pustaka ....................................................................... 6
1. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 6
2. Penerimaan Peserta Didik Baru ........................................ 7
3. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru ............................. 13
xi
4. Sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ....... 14
5. Hasil Belajar ..................................................................... 16
B. Kerangka Pikir ....................................................................... 21
C. Hipotesis Penelitian ................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 23
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................. 23
B. Variabel dan Desain Penelitian ............................................... 24
C. Definisi Operasional Variabel ................................................ 25
D. Populasi dan Sampel .............................................................. 26
E. Instrumen Penelitian ............................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 29
H. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 31
I. Analisis Uji Validitas dan Reabilitas Angket .......................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 38
A. Penyajian Hasil Penelitian ....................................................... 38
B. Pembahasan ............................................................................ 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 45
A. Simpulan ................................................................................. 45
B. Saran ....................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 47
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jumlah Murid SD Negeri Labbakkang..................................................... 26
3.2 Interpensi Nilai r𝑥𝑦 ................................................................................. 31
3.3 Standar Kategori Presentasi Statistik ....................................................... 31
3.4 Uji Validitas Instrumen Angket Sistem Zonasi PPD ................................ 34
3.5 Distribusi Antara Item Ganjil (X) Dengan Item Genap (Y) ...................... 35
3.7 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Sistem Zonasi .............. 37
4.1 Statistik Skor Sistem Zonasi Penerimaan Pserta Didik Murid Kelas II .... 38
4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Variabel Murid Kelas II ......... 39
4.3 Statistik Skor Hasil Belajar Kelas II ........................................................ 40
4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar Murid Kelas II .. 40
4.5 Interprestasi Nilai r𝑥𝑦 ............................................................................. 44
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangkah Fikir Pengaruh Sistem Zonasi PPD Terhadap Hasil Belajar ... 21
3.1 Bagan Desain Penelitian ......................................................................... 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian Integral dalam pembangunan. Proses
pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa , khususnya bagi negara yang
sedang membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan. Hal ini
membuat peran pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa.
Didalam sistem pendidikan saat ini sedang mengalami berbagai
perubahan yang cukup mendasar berkaitan dengan Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional, manajemen dan kurikulum, yang diikuti oleh perubahan-
perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan pada
gilirannya dapat menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan, baik
masalah konvensional maupun kontenporer serta mampu menciptakan iklim
yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan
sumber daya manusia untuk mempersiapkan bangsa Indonesia untuk
memasuki era kesejagatan dalam persaingan global, terutama dalam bidang
pendidikan.
Indonesia telah membuat kemajuan yang baik dalam membangun
fondasi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar.
Kemajuan yang baik telah menciptakan guru yang berkualitas dan penyediaan
2
ruang kelas dan regional dalam akses pelajar maupun pendidik. Meskipun
adanya kemajuan yang pesat dan bahan ajar diseluruh negeri, namun masih
ada beberapa kesenjangan kebanyakan siswa telah menerima pendidikan
dasar, pemerataan akses dan penyediaan layanan pendidikan, akan tetapi
masih ada isu penting yang muncul. Masih ada variasi dalam kualitas
pembelajaran yang diterima siswa di seluruh penjuru negeri dan hasilnya
secara keseluruhan masih dikatakan rendah. Tantangannya adalah untuk terus
berupaya meningkatkan kualitas yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan di Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyatakan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Upaya Pemerintah dalam pemerataan pendidikan salah satunya adalah
mengeluarkan kebijakan baru dalam penerimaan peserta didik baru melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 17 Tahun 2017 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang didalamnya mengatur mengenai
sistem zonasi (Adri Zakwan, 2019:126).
Pengertian sistem zonasi adalah sebuah sistem yang mengacu pada
lokasi atau jarak tempat tinggal (Domisili) baik itu pendidik ataupun peserta
didik dengan lokasi sekolah dengan tujuan untuk percepatan pemerataan akses
dan kualitas pendidikan di Indonesia. Penerimaan calon peserta didik yang
3
berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah paling sedikit sebesar 90
persen dari total jumlah peserta didik yang diterima. Domisili calon peserta
didik tersebut berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling
lambat enam bulan sebelum pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
(PPDB). Dengan adanya sistem zonasi ini diharapkan penerimaan peserta
didik baru dapat berjalan tanpa diskriminasi dan mampu memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap peserta didik untuk mengeyam pendidikan
formal, terlepas dari kemampuan kognitif ataupun ekonomi yang rendah.
Hasil belajar merupakan suatu bentuk laporan yang dibuat untuk
mengetahui sampai dimana perkembangan atau hasil yang telah dicapai oleh
seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria atau patokan yang mengacu
pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar
pengaruh strategi belajar-mengajar terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
Upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya.Dalam hal ini, adalah dengan adanya
pendidikan Berbasis Zonasi yang diterapkan oleh Kemendikbud, namun masih
terkendala beberapa hal teknis maupun nonteknis seperti penyebaran sekolah
negeri yang tidak merata ataupun sosialisasi sistem Pembelajaran Bebasis
zonasi yang masih minim.
Sesuai dengan hasil observasi yang saya lakukan terdapat beberapa
fenomena yang muncul seperti perbedaan karakteristik peserta didik,
4
kemampuan mengajar guru serta aturan-aturan yang berlaku di sekolah yang
menjadi tolak ukur dalam proses pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, penulis tertarik untuk
mengkaji permasalahan-permasalahan tersebut dengan mengangkat suatu
judul penelitian yaitu “Pengaruh Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik
Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang dan identifikasi
masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut “Apakah ada pengaruh sistem zonasi dalam penerimaan
peserta didik terhadap hasil belajar murid di SD Negeri labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik terhadap
hasil belajar murid di SD Negeri labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Peningkatan Hasil belajar dengan menggunakan sistem zonasi
penerimaan peserta didik ini diharapakan dapat memberikan kontribusi
sebagai berikut:
5
1. Dengan pembelajaran berbasis zonasi dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik di sekolah.
2. Pembelajaran berbasis zonasi akan meningkatkan kinerja atau motivasi
bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Hasil penelitian yang relevan
Asri Ulfah (2016) jurnal efektivitas penerimaan peserta didik baru
(PPDB) melalui sistem penerimaan peserta didik online. Penelitian ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya bagi wali
peserta didik dan calon peserta didik untuk melaksanakan pendaftaran ke
sekolah-sekolah dengan aman dan tertib dengan meyediakan fitur otomotis
proses PPDB online secara langsung menggunakan media internet. Mulai
dari proses pendaftaran, proses seleksi hingga pengumuman hasil peserta
didik secara langsung nyata melalui internet.
Desi Wulandari (2017) jurnal pengaruh penerimaan peserta didik
baru melalui sistem zonasi terhadap prestasi belajara siswa. Kesimpulan
dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara
penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi terhadap prestasi
belajar siswa, semakin baik pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
maka proses belajar dan prestasi didik akan semakin baik.
7
2. Penerimaan peserta didik baru
2.1 Pengertian Peserta didik
Peserta didik merupakan salah satu komponen pendidik yang tidak
bisa ditinggalkan, karena tanpa adanya peserta didik tidak akan mungkin
proses pembelajaran akan berjalan. Peserta didik merupakan komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin
meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara
optimal.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal
maupun pendidikan non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan
Agustina (Danim, 2010:1) bahwa Peserta didik merupakan sumber
utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa
belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya
peserta didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan
dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan
menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Agustina (Danim, 2010:3) adapun hal-hal yang esensial mengenai
hakikat peserta didik yaitu sebagai berikut:
8
Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiansi
potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif dan psikomotorik.
Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensial
periodesasi perkembangan dan pertumbuhan. Meski memiliki pola
yang relative sama.
Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi dan dunianya sendiri
bukan sekedar miniature orang dewasa.
Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi
kebutuhan yang harus dipenuhi baik jasmani maupun rohani, meski
dalam hal-ha tertentu banyak kesamaannya.
Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan serta
individual dan kelompok, serta mengharapkan perlakuan yang
manusiawi dari orang dewasa termasuk gurunya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah seseorang
yang mengambangkan potensi dalam dirinya melalui proses
pendidikan dan pembelajaran pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Peserta didik bertindak sebagai pelaku pencari,
penerima dan penyimpan dari proses pembelajaran, dan untuk
mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan seorang
pendidik atau guru.
2.2 Kebutuhan Dan Karakteristik Peserta Didik
Agustina (Danim, 2010:6) peserta didik merupakan insan yang
memiliki aneka kebutuhan. Kebutuhan ini selalu bertambah dan
9
berkembang sesuai dengan sifat dan karakteristiknya sebagai manusia.
Asosiasi Nasional Sekolah Menengah (National Association of High
School) Amerika Serikat (1995) mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
peserta didikdilihat dari dimensi perkembangannya, yaitu sebagai berikut:
1. kebutuhan intelektual yaitu peserta didik memiliki rasa ingin tahu,
termotivasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berfikir
untuk memecahan masalah-masalah yang kompleks.
2. Kebutuhan sosial yaitu peserta didik mempunyai harapan yang kuat
memiliki dan dapat diterima rekannya.
3. Kebutuhan fisik yaitu peserta didik mengalami suatu perkembangan
dan pertumbuhan pada tingkat yang berbeda.
4. Kebutuhan emosional dan psikologis yaitu peserta didik sering
mengalami sadar diri dan mood swings yang tidak terduga.
5. Kebutuhan moral yaitu peserta didik ingin memiliki kemauan yang
kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia luar dirinya menjadi
tempat yang lebih baik.
6. Kebutuhan homodivinous yaitu peserta didik mengakui dirinya sebagi
mahluk yang berkebutuhan atau mahluk homoriligius atau insan yang
beragama.
Peserta didik memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan peserta didik tumbuh dan berkembang mencapai kematangan
pisik dan psikis. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pendidik
diantaranya:
10
1. Kebutuhan jasmani
Hal ini menyangkut dengan tuntutan peserta didik yang bersifat
jasmaniah, maupun yang menyangkut kesehatan jasmani yang dalam
hal ini olahraga menjadi materi utama, disamping itu kebutuhan-
kebutuhan lain seperti: makan, minum, tidur, pakaian dan sebagainya,
perlu mendapat perhatian.
2. Kebutuhan sosial
Pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesamapeserta didik dan
guru serta orang lain, merupakan salah satu upaya untuk memenuhi
kebutuhan sosial peserta didik. Dalam hal ini sekolah harus dipandang
sebagai lembaga tempat para peserta didik belajar, bergaul dan
beradaptasi dengan lingkungan seperti bergaul sesama teman yang
berbeda jenis kelamin, suku, bangsa, agama, status sosial dan
kecakapan. Guru dalam hal ini harus dapat mencipatakan suasana
kerjasama antar peserta didik dengan suaru harapan dapat melahirkan
suatu pengalaman belajar yang lebih baik.
3. Kebutuhan intelektual
Semua peserta didik tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari
suatu ilmu pengetahuan, mungkin ada yang lebih berminat belajar
ekonomi, sejarah, biologi atau yang lain-lain. Minat semacam ini tidak
dapat dipaksakan kalua ingin mencapai hasil belajar yang optimal.oleh
karena itu yang penting, bagaimana guru dapat menciptakan program
yang dapat menyalurkan minat masing-masing.
11
Karakteristik peserta didik yaitu totalitas kemampuan dan perilaku
yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara
pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola
aktivitas dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita.
Agustina (Capra, 2004:106) ada 4 hal dominan dari karakteristik
peserta didik yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan dasar yaitu misalnya kemampuan kognitif atau
intelektual, afektif dan psikomotorik.
2. Latar belakang cultural local, status sosial, status ekonomi, agama
dll.
3. Perbedaan kepribadianseperti sikap, perasaan, minat, dll.
4. Cita-cita, pandangan kedepan, keyakinan diri, daya tahan, dll.
2.3 Penerimaan Peserta Didik
Asri Ulfa, dkk (2016:44) menyatakan “Penerimaan peserta didik
baru adalah salah satu kegiatan pertama kali dilakukan dalam sebuah
lembaga pendidikan,yang tentunya penerimaan peserta didik baru tersebut
melalui penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga
pendidikan kepada calon peserta didik baru”. Penerimaan peserta didik
dalam sebuah lembaga pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat
penting, karena dengan adanya penerimaan peserta didik yang dikelolah
secara professional akan memberikan keuntungan sekolah dalam bidang
pendaftaran yang nantinya akan menjadi peserta didik pada lembaga
pendidikan tersebut. Dengan adanya peserta didik yang masuk menjadi
12
peserta didik yang baru secara otomatis operasional sekolah akan
memberikan keuntungan, dan proses belajar mengajar yang akan
dilaksanakan akan berjalan dengan lancar karena pembelajaran merupakan
satu kesatuan antara peserta didik dan tenaga pendidik.
Penerimaan peserta didik baru menurut Prihatin, 2014 (jurnal
evektivitas penerimaan peserta didik baru memalui sistem penerimaan
peserta didik online, Asri ulfa: 2016) “merupakan salah satu kegiatan
manajemen peserta didik yang sangat penting karena bila tidak ada peserta
didik yang diterima, maka di sekolah tidak ada yang harus ditangani atau
diatur”. Penerimaan peserta didik baru adalah suatu hal yang perlu
ditentukan secara cepat dan tepat. Dalam hal penentuan calon peserta didik
baru menurut Imron, 2012 (jurnal evektivitas penerimaan peserta didik
baru memalui sistem penerimaan peserta didik online, Asri ulfa: 2016)
“diperlukan beberapa pertimbangan yang cukup banyak dan rumit yaitu
standarisasi persyaratan masuk sekolah serta kebijakan-kebijakan dari
pemerintah dan lembaga pendidikan yang sering berubah setiap tahunnya.
Kebijakan penerimaan peserta didik baru sebenarnya menggunakan dasar-
dasar manajemen peserta didik. Peserta didik dapat diterima disuatu
lembaga pendidikan seperti sekolah, haruslah memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagaimana yng telah ditentukan.
Mengkaji dari beberapa pendapat mengenai pengertian penerimaan
peserta didik baru, dapat diambil kesimpulan bahwa penerimaan peserta
didik baru adalah satu kegiatan manajemen peserta didik yang pertama
13
kali dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan untuk menyeleksi
peserta didik yang akan diterima disuatu sekolah. Dalam penyeleksian ini
terdapat beberapa pertimbangan atau kriteria yang harus dipenuhi calon
peserta didik agarbisa diterima disuatu sekolah.
3. Sistem penerimaan peserta didik baru
Sistem yang dimaksud pada penerimaan peserta didik baru
menunjuk pada acara. Hal ini sesuai dengan penuturan imron, 2012 (jurnal
evektivitas penerimaan peserta didik baru memalui sistem penerimaan
peserta didik online, Asri ulfa: 2016) bahwa “sistem penerimaan peserta
didik adalah cara penerimaan peserta didik baru. Ada dua sistem dalam
sistem penerimaan peserta didik baru yaitu: pertama, dengan
menggunakan sistem promosi. Sistem promosi adalah penerimaan peserta
didik yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Peserta didik yang
mendaftar disuatu sekolah, diterima tanpa ada penyeleksi terlebih dahulu
sehingga yang mendaftar menjadi peserta didik tidak ada yang ditolak.
Sistem promosi demikian secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang
pendaftaannya kurang dari daya tampung yang ditentukan. Kedua, dengan
menggunakan system seleksi. Sistem seleksi ini dapat digolongkan
menjadi tiga macam yaitu: seleksi berdasarkan daftar nilai, seleksi
berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan, dan seleksi berdasarkan
hasil tes masuk.
14
4. Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Pesert Didik Baru
4.1 Pengertian Zonasi
Istilah Zonasi mulai digunakan pada tahun 2017 dalam penataan
sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mengacu pada
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,
Sekolah Menengah Kejuruan atau bentuk lain yang sederajat.
Pengertian “Zonasi” dimaknai sebagai pembagian atau pemecahan
suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan
pengelolaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
4.2 Zonasi Peneriman Peserta Didik
Sesuai dengan permendikbud Nomor 14 tahun 2018 Sistem zonasi
PPDB merupakan suatu dari bagian untuk melakaukan pemerataan di
sektor pendidikan yaitu dengan cara Pemerintah Daerah diwajibakan oleh
Pemerintah Pusat menerima calon peserta didik yang berdomisili pada
radius zona terdekat dari sekolah yang paling sedikit sebesar 90%
(Sembilan puluh persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang
belum diterima dengan radius zona terdekat ditetapkan Pemerintah Daerah
sesuai dengan ketersediaan anak usia sekolah di daerah tersebut dan daya
tampung rombongan belajar pada setiap sekolah.
15
Fokus Administrasi Publik adalah kegiatan pemerintah yang
mampu menerapkan dan menjalankan kebijaksanaan dan program-
program kegiatan pemerintahan untuk mecapai tujuan yang telah
ditetapkan mulai darikegiatan merencanakan, mengatur, mengatasi hingga
evaluasi untuk kepentingan publik.
Lokus Administrasi Publik merupakan bagaimana pengelolaan
pemerintah terhadap ketepatan dan kecermatan mengutamakan
kepentingan masyarakat (public) dan sesegera memutuskan kebijakan
publik jika terdapatmasalah dalam masyarakat.
Dalam Fokusnya pemerintah memberlakukan sistem pembelajaran
berbasis zonasi Sebagian besar sekolah belum dapat menerapkan seleksi
jarak antara sekolah dengan tempat tinggal peserta didik sesuai dengan
prinsip zonasi. Selain itu, masih banyak sekolah menerapkan kuota zonasi,
prestasi, dan perpindahan domisili tidak sesuai dengan Permendikbud
Nomor 14 Tahun 2018.
Kebijakan zonasi adalah kebijakan yang utuh dan terintegrasi.
Pembelajaran berbasis zonasi hanyalah salah satu aspek saja, namun
kebijakan ini memiliki kaitan dengan guru dan tenaga kependidikan,
sekolah, penguatan pendidikan karakter, bantuan-bantuan pendidikan,
serta anggaran pendidikan.
Untuk mendukung perbaikan fasilitas pendidikan, dari hasil
analisis kebijakan zonasi Kemendikbud akan fokus pada titik-titik yang
16
akan dibenahi. Kemendikbud telah melakukan perombakan anggaran
afirmasi pendidikan untuk tujuan tersebut.
Kebijakan zonasi ini sebagai kebijakan yang sudah tepat, dan perlu
didukung semua pihak. Dengan titik tolak sistem zonasi maka pemerintah
dan Kemendikbud harus mampu melakukan peningkatan kualitas
pendidikan secara merata, dan fasilitas pendidikan secara merata. Karena
itu pelaksanaan sistem zonasi membutuhkan komitmen yang tinggi dari
pemerintah pusat dan daerah.
Pemerataan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) dalam dunia
pendidikan khususnya,kemampuan guru menjadi bagian yang harus
ditingkatkan secara bertahap dan merata di seluruh Indonesia.
5. Hasil Belajar
5.1 Pengertian Hasil Belajar
Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan realisasi atau perkara
dari kecakapan-kacakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang.Belajar menurut Hammalik (dalam Sajidan, 2018: 43)
didefinisikan sebagai “belajar mengandung pengertian terjadinya
perubahan dari persepsi dan perilaku termasuk juga perbaikan perilaku”.
Pengertian belajar menurut Nasution (dalam Sajidan, 2018: 43)belajar
adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui
jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah)
yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak
17
termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja
bukan termasuk hasil belajar.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang
telah belajar jika terdapat perubahan tingkah laku melalui pengalaman atau
latihan dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik
perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotorik), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Perubahan tersebut terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya, tidak
terjadi karena perubahan fisik ataupun kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit ataupun karena obat-obatan. Kecuali itu perubahan
tersebut relative bersifat lama atau permanen dan menetap.
Hasil adalah capaian dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok Sanjaya (dalam
Syafaruddin dkk, 2019: 79). Sedangkan menurut Sanjaya (dalam
Syafaruddin dkk, 2019: 79) bahwa hasil adalah apa yang telah dapat
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati diperoleh
dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian yang telah dikemukakan
diatas, jelas terlihat perbedaan antara kata-kata tertentu sebagai penekanan,
namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk
itu, dapat dipahami bahwa hasil adalah capaian dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara
kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
18
Menurut Sadirman (dalam Syafaruddin, 2019: 79) bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tangkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sediri dari interaksi dengan lingkungannya. Secara
sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan
pendapat tersebut, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakikat dari
aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.
Menurut Nurhadi (dalam Syafaruddin, 2019: 80) mengemukakan
bahwa hasil belajar adalah prestasi yang telah dicapai atau yang diperoleh
anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa hasil belajar
merupakan prestasi yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Berdasarka beberapa pendapat diatas menggambarkan bahwa hasil
belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas
belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat
dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat
penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan.
5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor mempengaruhi hasil
19
belajar itu sendiri. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
yaitu sebagai berikut (Suhihartono dkk, 2007: 76-77) :
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang terjadi dari dalam diri peserta
didik.Beberapa faktor yang terdapat dalam diri setiap siswa peserta
didikmempengaruhi hasil belajar.diantaranya faktor yang mampu
mempengaruhi hasil belajar berupa sikap terhadap belajar, kebiasaan
belajar yang keurang baik, dan rasa percaya diri seorang peserta didik.
Hal-hal seperti ini perlu diperatikan oleh seorang pendidik agar
mampu mendorong siswa lebih baik lagi belajar. Terdapat beberapa
faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu sikap terhadap
belajar, motovasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar,
kemampuan berprestasi, rasa percaya diri peserta didik, intelegensi dan
keberhasilan peserta didik, kebiasaan belajar, dan cita-cita peserta
didik. Beberapa hal tersebut yang sering mempengaruhi hasil belajar
peserta didik.Oleh karena itu guru harus membimbing peserta
didikdengan baik.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar
seorang peserta didikyang terjadi dari luar diri peserta didik.Banyak
hal yang terjadi dari luar diri setiap peserta didikseperti lingkungan
sosial siswa. Lingkungan sangat berperan aktif terhadap cara dan
proses belajar peserta didik. Lingkungan sekolah tentunya harus
20
didukung oleh guru yang baik serta sarana dan prasarana yang
memadai atau yang cukup sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh
karena itu, guru sebagai fasilitator yang meyediakan sarana dan
prasarana tersebut. Terdapat beberapa faktor eksternal yang mampu
mempengaruhi hasil belajar peserta didikyaitu: guru sebagai Pembina,
sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian lingkungan
sosial peserta didik, dan kebijakan sekolah.
Menurut Djamarah (dalam Syafaruddin, 2019: 80) faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi tiga kelompok
yaitu sebagai berikut:
1) Faktor stimulasi
Yang dimaksud dengan faktor stimulasi adalah sebagal hal diluar
individu yang merangsang untuk mengadakan reaksi atau perubahan,
penegasan serta suasana lingkungan eksternal yang diterima.
2) Faktor metode mengajar
Metode mengajar guru sangat mempengaruhi terhadap belajar peserta
didik, dengan kata lain metode yang dipakai guru sangat menentukan
dalam mencapai hasil belajar peserta didik. Metode adalah cara, yang
dalam fungsinya merupakan alat tujuan. Jadi jelas bahwa metode
menentukan pencapaian tujuan pengajaran.
3) Faktor individual
Selain kedua faktor diatas, faktor individual sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap kegiatan belajar peserta didik, bahwa
21
pertumbuhan dan usia seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Semakin dewasa individu semakin meningkat pula
kematangannya sebagai fungsi fisiologisnya.
Dengan demikian proses belajar-mengajar atau proses pengajaran
merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga
pendidikan, agar dapat mempengaruhi para peserta didikmencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya
mengantarkan para peserta didikmenuju pada perubahan-perubahan
tingkah laku bak intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup
mandiri sebagai individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai tujuan
tersebut peserta didikberinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur
guru melalui proses pengajaran
B. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pengaruh Sistem Zonasi Peserta Didik
Terhadap Hasil Belajar
Sistem Zonasi Peserta Didik Hasil Belajar
22
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, teori dan kerangka pikir, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0: Tidak ada pengaruh dalam penerimaan peserta didik baru melalui sistem
Zonasi terhadap hasil belajar murid di SD Negeri Labbakkang
H1: Ada pengaruh dalam penerimaan peserta didik baru melalui sistem Zonasi
terhadap hasil belajar murid di SD Negeri Labbakkang
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau yang digunakan dalam pelaksanaan
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriftif. Menurut Nazir (Rukajat,
2018: 1) pendekatan deskriptif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriftif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Berdasarkan pendapat Nazir diatas, maka penulis berpendapat jenis
penelitian deskriftif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena
yang teradi secara nyata, realistik, aktual, nyata dan pada saat ini.
Pendekatan ini dipilih untuk mendeskripsikan pengaruh sistem zonasi
dalam peneriamaan peserta didik terhadap hasil belajar murid SD Negeri
Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
2. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah ex-post facto yang bersifat korelasional.
Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulan sudah ada sebelumnya, dan
bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan antara variabel.
24
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel
Vairiabel peneilitian pada dasarnya adalah suatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel adalah
gejala yang menjadi focus penelitian dalam suatu penelitian.
Variabel penelitian adalah “sistem zonasi penerimaan peserta didik”
sebagai variabel bebas yang disimbolkan dengan X, “Hasil Belajar” sebagai
variabel terikat yang disimbolkan dengan Y.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda, yaitu variabel bebas yaitu
sistem zonasi penerimaan peserta didik dengan simbol (X) dan variabel terikat
yaitu hasil belajar (Y). Adapun tata hubungan antara variabel penelitian digambar
dengan skema sebagai berikut:
Gambar 3.1: Bagan Desain Penelitian
Keterangan:
X : Variabel Bebas (Sistem zonasi penerimaan peserta didik)
Y : Variabel terikat (Hasil Belajar murid)
X Y
25
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca agar
lebih memudahkan terhadap makna yang terkandung dalam topik penelitian ini,
maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel bebas (x) adalah sistem zonasi penerimaan peserta didik
dan variabel terikat (y) adalah hasil belajar murid yang penjelasannya sebagai
berikut:
1. Variabel Bebas (X) Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik
Sistem zonasi penerimaan peserta didik adalah sebuah sistem pengaturan
proses penerimaan siswa baru sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya
dimana penulis mengambil subjek penelitian di Kabupaten Gowa tepatnya di
berada di SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten pada tahun
ajaran 2020/2021.
2. Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku kemampuan secara keseluruhan yang
dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan
kognitif, efektif, dan psikomotorik yang disebabkan oleh pengalaman, dimana
penulis mengambil subjek penelitian hasil belajar peserta didik yaitu murid
Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada
tahun ajaran 2020/2021.
26
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan
sumber data dan informasi untuk kepentingan penelitian atau sekelompok subjek,
baik manusia, nilai, tes, benda atau peristiwa. Noor (2011: 147) mengutarakan
bahwa populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu
wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek
penelitian.
Adapun populasi dalam penelitian ini:
Seluruh MuridSD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tahun
ajaran 2020-2021.
Tabel 3.1 Jumlah Murid SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa Tahun Ajaran 2020/2021
Sumber Data : Kantor Tata Usaha SD Negeri Labbakkang Kecamatan
Bajeng Kabupaten Gowa
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Sukardi,
2013:57). Menurut Sugiono (2010: 118) “Sampel adalah bagian dari
Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Laki-laki Perempuan
I 8 8 16
II 16 10 26
III 20 14 34
IV 10 10 20
V 5 18 23
VI 18 10 28
Jumlah 77 70 147
27
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel
merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, bila populasi tersebut dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua populasi yang ada, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi (Sugiono, 2010: 81). Sampel dalam peneliti ini
adalah siswa kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupateng Gowa tahun ajaran 2020-2021 yang berjumlah 26 siswa.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling .
Purposive Sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai
dengan persyaratan sampel yang diperlukan berupa sifat-sifat, karakteristik,
ciri dan kriteria sampel dengan tujuan tertentu yang mencerminkan
populasi
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yaitu keseluruhan data yang diperlukan untuk
menjelaskan keseluruhan sumber darimana data diperoleh, dalam hal ini penulis
menggunakan dua instrument pengumpulan data yaitu:
1. Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
28
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus dari tulisan buku dan sebagainya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiono, 2015: 308). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu:
1. Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Dengan maksud untuk menjaring data dan
informasi langsung dari responden yang bersangkutan. Angket yang berisi
daftar pertanyaan yang secara tertulis teridiri dari item-item pertanyaan yang
berkaitan dengan penelitian.
Sasaran angket adalah siswa kelas II yang diterima melalui sistem zonasi di
SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupateng Gowa pada tahun
ajaran 2020-2021. Responden memilih jawaban yang telah disediakan dari
tiga alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor bobot yang
bervariasi. Berikut ini skor untuk alternatif jawaban pada angket:
a. Untuk jawaban yang sesuai harapan diberikan nilai 4
b. Untuk jawaban yang mendekati harapan diberikan nilai 3
c. Untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan diberikan nilai 2
29
d. Untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan diberikan nilai 1
Selanjutnya untuk mengolah nilai dalam tiap kelompok variabel maka
diadakan kategorian nilai yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk yang
penskoran nilainya ditentukan oleh banyaknya item.
2. Dokumentasi
Tehnik pengumpulan data untuk hasil belajar adalah dokumentasi. Arikunto
(2010:274) mengemukakan bahwa dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar,majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini
penggunaan tehnik dokumentasi adalah sebagai bukti yang mendukung
keterangan-keterangan dan fakta-fakta yang berhubungan dengan objek.
G. Teknik Analisis Data
Tehnik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan,
apakah diterima atau ditolak. Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan melalui berbagai tehnik pengumpulan data.Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan untuk
mencari kebenaran data tersebut dan mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan.
Dalam penulisan ini proposal ini, yang menjadi pokok permasalahan
adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan, apakah
30
diterima atau ditolak. Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan melalui berbagai t eknik pengumpulan data.
Setelah terkumpulnya data tersebut maka diubah dengan statistik
inferensial dengan koefisien product moment. Dalam statistik dikenal adanya dua
jenis rumus dalam mencari korelasi yakni, rumus deviasi asli dan rumus deviasi
singkat (rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar.
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan,
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel, adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika.
rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
∑X = Jumlah nilai data sistem zonasi
∑Y = Jumlah nilai hasil UTS
Untuk mengetahui konstribusi variabel X terhadap Y dengan rumus
koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = r2 x 100% (Sunarto, 2009: 83)
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
31
Tabel 3.2 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0.80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nllai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi), rendah, agak rendah,
cukup, dan korelasi tinggi.
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 3.3 Standar Kategoris Prensentasi Statistik
Penguasaan Kategori
0 – 54 Sangat Rendah
55 – 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 – 89 Tinggi
90 – 100 Sangat Tinggi
H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Sugiono (2008: 363) “validitas adalah derajat ketepatan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang tepat dilaporkan oleh
peneliti.
32
Pada penelitian ini yang digunakan adalah validitas logis (logical
validity). Untuk mengetahui validitas logis maka pembuatan alat ukur dalam
penelitian ini mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen berdasarkan
pada konsep-konsep teoritis yang ada untuk selanjutnya dikonsultasikan
kepada para ahli atau dosen pembimbing.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 160) “reliabilitas menunjukkan
bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Untuk membuktikan kemantapan data maka akan diadakan uji coba
angket reabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk
dipergunakan sebagai alat pengumpulan data instrumen tersebut sudah baik.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Menyebarkan angket uji coba kepada 10 orang diluar responden.
b. Hasil uji coba dikelompokkan dalam item genap dan item ganjil.
c. Selanjutnya mengkorelasikan kelompok genap dan kelompok ganjil dengan
menggunakan rumus product moment yaitu:
rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)
Keterangan :
r𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara x dan y
x = variabel bebas
33
y = variabel terikat
N = jumlah populasi
1. kemudian untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus
Sperman Brown sebagai berikut:
r𝑥𝑦 = 2 (𝑟𝑔𝑔)
1 + 𝑟𝑔𝑔
Keterangan:
r𝑥𝑦 = reliabilitas instrumen
𝑟𝑔𝑔 = koefisien korelasi item ganjil dan item genap
2. Hasil analisis pengolahan data kemudian dibandingkan dengan tingkat
reliabilitas menurut Arikunto (2008: 75) dengan kriteria sebagai berikut:
0,80 – 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi
0,60 – 0,80 = Reliabilitas tinggi
0,40 – 0,60 = Reliabilitas cukup
0,20 – 0,40 = Reliabilitas rendah
0,00 – 0,20 = Reliabilitas sangat rendah
I. Analisis Uji Validitas dan Reabilitas Angket
1. Analisis Validitas Angket
Sebelum melakukan uji coba angket untuk mengetaui validitas angket
peneliti melakukan konsultasi, untuk mengetaui validitas angket yang akan
digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan uji coba angket
kepada 10 orang diluar sampel. Uji instrumen dinyatakan valid jika rhitung
˃ rtabel, dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka dinyatakan tidak valid atau
34
gugur, dimana nilai rtabel dengan taraf siknifikansi 5% untuk menyatakan
apakah rumus tersebut valid atau tidak.
Adapun validitas angket Sistem Zonasi Penerimaan Peserta didik di SD
Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan taraf
kesalahan 5% sebesar 0,549 sebagai berikut.
Tabel. 3.4 Uji Validitas Instrumen Angket Sistem Zonasi
Penerimaan Peserta Didik
Butir Soal 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 Status
1 0,6054 Valid
2 0,6437 Valid
3 0,6704 Valid
4 0,6161 Valid
5 0,6153 Valid
6 0,3191 Tidak Valid
7 0,6589 Valid
8 0,6940 Valid
9 0,6109 Valid
10 0,5636 Valid
11 0,3794 Tidak Valid
12 0,5652 Valid
13 0,3478 Tidak Valid
14 0,6498 Valid
15 0,6088 Valid
16 0,3478 Tidak Valid
17 0,8877 Valid
18 0,6104 Valid
19 0,3236 Tidak Valid
20 0,6770 Valid
Dari tabel diatas, dapat dibaca bahwa dari 20 (dua puluh) item soal
terdapat 5 soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid yaitu nomor 6, 11,
13, 16 dan 19 sedangkan soalyang valid yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14,
15, 17, 18, dan 20. Selanjutnya item soal yang tidak valid dibuang atau tidak
35
diikut sertakan dalam instrumen atau proses perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 6.
2. Analisis Reliabilitas Angket
Sebuah alat ukur dapat dapat dinyatakan baik apabila mempunyai
realibilitas yang baik pula, yaitu ketepatan suatu alat ukur. Hal ini
dimaksudkan bahwa ketepatan alat ukur ini sangat berpengaruh dalam
menentukan layak tidaknya suatu alat ukur untuk dipergunakan sebagai alat
untuk pengumpulan data. Untuk mengetahui reliabilitas angket yang akan
digunakan maka peneliti mengadakan uji coba angket kepada 10 orang diluar
sampel. Pengolahan data menggunakan rumus Product Moment, yang
kemudian dilanjutkan dengan rumus Sperman Brown.
Tabel. 3.5 Distribusi antara Item Ganjil (X) dengan Item Genap (Y)
No X Y X² Y² XY
1 32 39 1024 1521 1248
2 34 38 1156 1444 1292
3 32 32 1024 1024 1024
4 33 30 1089 900 990
5 23 27 529 729 621
6 25 30 625 900 750
7 34 33 1156 1087 1122
8 27 27 729 729 729
9 30 29 900 841 870
10 31 31 961 961 961
Jumlah 301 316 9193 10136 9607
Sumber: Analisis Uji Coba Angket
Dari tabel diatas merupakan hasil dari penggabungan skor dari uji coba
angeket kepada 10 orang diluar sampel dengan indikator item ganjil (X) dan
item genap (Y). Hasil keseluruhandari tabel kerja uji coba angket antara item
36
ganjil (X) dengan item genap (Y) akan dikorelasikan menggunakan rumus
Product Moment untuk mengetahui besar koefisien korelasi instrumen
penelitian.
Berdasarkan data yang diproses diatas, maka untuk mengetaui
reliabilitas selanjutnya dikorelasikan dan diolah dengan rumus Product
Moment sebagai berikut:
rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)
Diketahui:
∑ X = 301 ∑ X2 = 9193 (∑X)2 = 90.601
∑ Y = 316 ∑ Y2 = 10136 (∑Y)2 = 99.856
∑ XY = 9607 N = 10
Dengan rumus diatas, maka data yang telah diketahui dimasukkan
untuk membuktikan reliabilitas dalam rumus sebagai berikut:
rxy = (10)(9607) − (301)(316)
√{(10)(9193) − (90601)} {(10)(10136) − (99856)}
rxy = 954
141
rxy = 0,67
Maka untuk mengetahui koefisien reliabilitasnya digunakan rumus
Sperman Brown sebagai berikut:
rxy = 2 (𝑟𝑔𝑔)
1 + 𝑟𝑔𝑔
rxy = 2 (0,67)
1 + 0,67
37
rxy = 0,80
Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas
menurut Arikunto (2008: 75) dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Realiabilitas Instrumen Angket Sistem
Zonasi Penerimaan Peserta Didik
Realiabilitas Interprestasi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0.80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Hasil perhitungan tersebut diketahui 𝑟𝑥𝑦 = 0,80. Selanjutnya indeks
reliabilitasnya termasuk dalam kriteria 0,60 – 0,80, berarti angket yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas “tinggi”. Dengan demikian
angket mengenai sistem zonasi peserimaan peserta didik di SD Negeri
Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat digunakan dalam
penelitian ini memenuhi syarat.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif sebagai berikut:
a. Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel sistem zonasi dapat
dilihat pada lampiran 7 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Statistik Skor Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik
Murid Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa
Statistik Nilai statistic
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
26
59
40
19
49
33,6
5,80
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 59 skor dan skor terendah adalah 40, skor rata-rata yang
diperoleh adalah 49 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 50 dengan
standar deviasi 5,80.
39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Variabel Murid
Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa
.
Tabe 4.2 menunjukkan hasil pengujian dari data variabel x yaitu
sistem zonasi penerimaan peserta didik dalam kategori baik sekali (38%)
dengan skor 51 - 60, kategori baik (50%) dengan skor 41 - 50, kategori
sedang (12%) dengan skor 31 - 40, kategori rendah (0%) dengan skor 21 -
30, dan dalam kategori sangat rendah (0%) dengan skor 0 – 20.
Jika pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 diselaraskan maka skor rata-rata
49 berada dalam kategori “baik”. Dengan demikian, data hasil uji sistem
zonasi penerimaan peserta didik murid kelas II SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dalam kategori baik.
b. Hasil Belajar
Hasil analisis deskriptif tentang hasil belajard kelas II SD Negeri
Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat dilihat pada
lampiran dan disajikan pada tabel berikut:
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-20 Rendah Sekali 0 0%
21-30 Rendah 0 0%
31-40 Sedang 3 12%
41-50 Baik 13 50%
51- 60 Baik Sekali 10 38%
Jumlah 26 100%
40
Tabel 4.3 Statistik Skor Hasil Belajar kelas II SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
Statistik Nilai statistic
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
26
88
72
16
78,9
23,7
4,87
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 88 skor dan skor terendah adalah 72, skor rata-rata yang diperoleh
adalah 78,9 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 80 dengan standar
deviasi 4,87
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar
Murid Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0%
55 – 64 Rendah 0 0%
65 – 79 Sedang 12 46%
80 – 89 Baik 14 54%
90 – 100 Baik Sekali 0 0%
Jumlah 26 100%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa murid yang memiliki nilai hasil
belajar dalam kategori baik sekali (0%) dengan skor 90 – 100, kategori
baik (54%) dengan skor 80 - 89, kategori sedang (46%) dengan skor 65 -
79, kategori rendah (0%) dengan skor 55 - 64, dan dalam kategori sangat
rendah (0%) dengan skor 0 – 54.
41
Pada tabel 4.3 dikatakan bahwa skor rata-rata penilaian sistem
zonasi adalah 78,9 jika diselaraskan dengan tabel 4.4 maka skor rata-rata
tersebut berada dalam kategori “sedang” dengan demikian dapat
dinayatakan bahwa nilai hasi l belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tergolong sedang.
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis
yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment.
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0,4944 berarti berada pada kategori korelasi “cukup”. Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
5%. Dari tabel 26 diperoleh rtabel = 0,388. Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0,4944 > 0,388 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak). Sehingga dapat dinyatakan bahwa “terdapat pengaruh sistem
zonasi penerimaan peserta didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD
Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”.
Koefisien determinasi r2 (0,4944)2 % didapatkan hasil 2,4 – 24%
pengaruh sistem zonasi penerimaan peserta didik baru terhadap hasil
belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
42
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Pada pasal 16 Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 menyebutkan bahwa
“Domisili calon peserta didik yang termasuk dalam zonasi sekolah
didasarkan pada alamat KK yang diterbitkan paling lambat 6 bulan
sebelum pelaksanaan PPDB”. Berdasarkan hasil pengujian data sistem
zonasi penerimaan peserta didik murid kelas II SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa diperoleh Skor rata-rata 49 dan skor
ideal yang mungkin dicapai 50 dengan standar deviasi 5,80. Sedangkan
hasil belajar adalah diperoleh skor rata-rata 78,9 dari skor ideal yang
mungkin dicapai yaitu 80 dengan standar deviasi 4,87.
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa sistem zonasi peserimaan
peserta didik pada murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan
Bajeng Kabupaten Gowa tergolong baik, begitu juga dengan Hasil belajar
tergolong “sedang”.
2. Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh sistem zonasi penerimaan peserta
didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, peneliti menganalisis data dengan
menggunakan rumus product moment dengan rincian sebagai berikut:
rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
43
= (26)(100405)− (1276)(2053)
√(26) (63464)−(1628176) (20) (162703)−(4214809)
= 2610530−2619628
√(1650064 −1628176) (4230278 − 4214809)
= 9098
√(21888) (15469)
= 9098
147,9 ×124,4
= 9098
18398,7
= 0,4944
Selanjutnya untuk mengetahui sumbangan variabel X (sistem zonasi)
terhadap variabel Y (hasil belajar) yaitu:
1. Sumbangan variabel X (sistem zonasi)
KD = r2 x 100%
= 0,49442 x 100%
= 24,44%
Jadi, sumbangan sistem zonasi terhadap hasil belajar sebesar 24,44%.
Sisanya, angka 75,56% adalah pengaruh terhadap hasil belajar yang belum
diketahui melalui penelitian ini.
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0,4944.
Apabila dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah
sampel n = 26, pada taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,388. Jika rhitung <
rtabel maka Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung >rtabel
maka Ha (diterima) dan Ho (ditolak).
44
Hasil yang diperoleh peneliti, rhitung (0,4944) lebih besar dari rtabel
(0,388). Hal ini menunjukkan bahwa Ho (diterima) dan Ha (ditolak) dengan
artian ada pengaruh yang “cukup” dari sistem zonasi penerimaan peserta
didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan
Bajeng Kabupaten Gowa.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya, maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut:
Tabel 4.5. Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0,810 – 1.000
0,610 – 0.800
0,410 – 0.600
0,210 – 0.400
0,000 – 0,200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah (takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai r, maka
rhitung = 0,4944. Dengan demikian, pengaruh dari sistem zonasi penerimaan
peserta didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa berada pada interval 0,400 – 0,600,
dianggap memiliki pengaruh yang “cukup”.
45
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Pengaruh Sistem Zonasi
Dalam Peserimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri
Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sata- rata pengaruh hasil pengujian data sistem zonasi penerimaan peserta
didik murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
adalah 49 dengan standar deviasi 5,80. Kemudian rata-rata hasil belajar murid
kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa adalah 78,9
dengan standar deviasi 4,87. Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan rumus product moment maka hasilnya adalah nilai rhitung >rtabel atau
0,4944 > 0,388, maka Ha (diterima) dan Ho (ditolak). Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang “cukup” signifikan sistem zonasi dalam
penerimaan peserta didik terhadap hasil belajar murid SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tahun ajaran 2020/2021.
46
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat diberikan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Sekolah
Kepada pihak sekolah hendaknya memberikan sumber-sumber yang
menunjang kegiatan pembelajaran serta memberikan berbagai informasi yang
berkaitan dengan penerimaan peserta didik baru sehingga prinsip-prinsip
dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru dapat dijalankan dengan
lebih maksimal.
2. Guru
Kepada guru SD Negeri Labbakkang agar memiliki kesadaran di untuk dapat
lebih giat dalam melaksanakan tugas mengajar agar proses belajar mengajar
yang terjadi dapat lebih maksimal. Mencoba berbagai strategi, model dan
sumber belajar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga menjadi
lebih menarik. Menggalih berbagai informasi yang terkait dengan pendidikan.
Menunaikan kewajiban sebagai pendidik yang profesional.
3. Siswa
Siswa diharapkan dapat meningktakan motovasi belajar dan sikap aktif ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini akan mendukung jalannya
proses belajar dengan lebih sehinga hasil belajar yang dicapai akan lebih
maksimal.
47
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Wisnu. 2018. Budaya Tertib Siswa di Sekolah. Sukabumi: CV Jejak
Adri, Zakwan. 2019. Usia Ideal Masuk SD Sebuah Pendekatan Psikologi.
Yogyakarta: Gre Publishing
Agustin, Nora. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Deepublisht.
Anarani, Luthfi. 2017. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Pada Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Terhadap Hasil Belajar Kelas IV SDN 2 Rulung
Raya Natar Lampung Selatan. Lampung Selatan: Universitas Negeri
Radeng Lampung. (http://repository.radenintan.ac.id). Diakses Tanggal
20 Februari 2020
Arikunto., Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Dermawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Faizah., dkk. 2017. Psikologi Pendidikan Aplikasi Teori di Indonesia. Malang.:
UB Media
Fitrah, Muh., Luthfiyah. 2017. Metode Penelitian. Sukabumi: CV Jejak
Ridwan., Sunarto. 2009. Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan,
Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfa Beta
Ridwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfa Beta
Ropnarine, Jaipul., James, Johnson. 2015. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam
Berbagai Pendekatan. Jakarta: Premadamedia Group
Sajidan. 2018. Jurnal Penelitian Forum Komunikasi Pengembangan Profesi
Pendidikan. Surakarta: Forum Komunikasi Guru Pengawas Surakarta
Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:
Prenadamedia Group
Sugihartono., dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara
48
Surya, Muhammad. 2003. Bina Keluarga. Semarang: Aneka Ilmu
Syafaruddin., dkk. 2019. Guru Mari Kita Menulis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Yogyakarta: CV Budi Utama
Ulfah, Asri. Dkk. 2016. Jurnal Evektivitas Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) Melalui Sistem Penerimaan Peserta Didik Online. Malang:
Universitas Negeri Malang.
(http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php) Diakses Tanggal 20
Februari 2020.
Wulandari, Desi. Dkk. Jurnal Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru Melalui
Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Lampung Timur:
Universitas Negeri Lampung.
(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JKD/article/view/15181) Diakses
Tanggal 20 Februari 2020.
49
LAMPIRAN
50
LAMPIRAN 1
Kisi-Kisi Instrumen Angket Sistem Zonasi
NAMA :
KELAS :
SEKOLAH :
Petunjuk Pengisian:
1. Mulai mengisi dengan membaca al-basmalah
2. Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c dan d yang paling sesuai
dengan kondisi yang anda alami.
3. Pastikan tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan dijawab.
4. Hasil jawaban anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai rapor anda.
5. Akhiri pengisian dengan membaca basmalah
1. Apakah saya berjalan kaki ke sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
2. Apakah saya diantar oleh orang tua ke sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
3. Apakah saya sampai ke sekolah tepat waktu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
4. Apakah saya terkena macet saat di jalan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
5. Apakah saya belajar dengan menggunakan fasilitas sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
6. Apakah guru mampu menggunakan media pembelajaran?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
7. Apakah saya mampu memahami pembelajaran di sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
8. Apakah guru saya mampu menggunakan teknologi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
9. Apakah guru saya mampu meningkatkan motivasi belajar saya di sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
10. Apakah saya mampu bersosialisasi di sekolah?
51
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
11. Apakah saya senang dengan lingkungan sekolah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
12. Apakah guru memberikan PR?
a. Selalu b. Sering c.Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
13. Apakah saya mengerjakan tugas di rumah?
a. Selalu b.Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
14. Apakah saya pernah tidak mengerjakan PR?
a. Selalu b.Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
15. Apakah guru dan orang tua saya mengontrol pembelajaran saya di rumah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah
52
LAMPIRAN 2
Soal Instrumen Angket Sistem Zonasi
No Indikator Pertanyaan
Positif
Pertanyaan
Negatif
No.
Item
1 Fasilitas Belajar
a. Belajar menggunakan fasilitas
sekolah
5 0 5
2 Keluarga
a. Mengerjakan tugas di rumah
b. Orang tua mengontrol
pembelajarn di rumah
c. Tidak mengerjakan PR
13, 15 14 13, 14,
15
3 Jarak (lingkungan)
a. Berjalan kaki ke sekolah
b. Diantar oleh orang ke sekolah
c. Senang dengan lingkungan
sekolah
d. Sampai di sekolah tepat waktu
e. Terkena macet saat di jalan
f. Bersosialisasi di sekolah
1, 2, 11 3, 4, 10
1, 2, 3,
4, 10,
11
4 Kualitas Pendidik (motivasi belajar
dari guru)
a. Guru memberikan PR
b. Guru mampu menggunakan
media pembelajaran
c. Pemahaman pembelajaran
d. Mampu menggunakan
teknologi
e. Mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa
12 6, 7, 8, 9 6, 7, 8,
9, 12
53
LAMPIRAN 3
Rekapitulasi Hasil Nilai Angket Sitem Zonasi
NO NAMA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total
1 ABD. RAHMAN NUR 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 57
2 SULJALALI WALIQ 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
3 DANISY HUSNA 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 55
4 LATIFA FAJRIYAH 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 46
5 MUH. IMRAN JAYA 2 2 3 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 46
6 NURANNISA KAFA 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 40
7 JUNAEDI 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 51
8 ABD. RAHMAN NUR 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 40
9 MUH. IMAM BATARA 2 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 2 2 45
10 RAMZY SANGJAYA 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 53
11 NURUL JIHAN FADHILA 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 54
12 DZAKIYYA AZAHRA 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 53
13 RAISANINGTIA NINGSI 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 44
14 ZAUFKIL YUSAN ALVARO 4 2 2 4 3 2 2 4 3 2 2 4 3 3 3 43
15 ANDARA APRILIA SUPAR 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 3 50
16 MUH. FAIZ ATAILLAH 2 2 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 2 2 45
17 ADITYA SYIRA PRATAMA 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 50
18 M. QABIL 3 2 4 2 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 45
19 MUHAMMAD FAJAR 2 2 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 47
20 FRISQILA BUNGA 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 48
21 ULIL AMRI YUSUF 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
22 NUR YASMIN 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
23 M. WILDAN RAFA RAJAYA 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 50
24 NURAZKADINA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
25 NURFAQIH HAFIZ 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 2 40
26 ANDRIAS MAULANA 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 54
54
LAMPIRAN 4
Rekapitulasi Hasil Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
NO Nama Siswa Nilai KKM
Nilai UTS
1 ABD. RAHMAN NUR 70 78
2 SULJALALI WALIQ 70 72
3 DANISY HUSNA 70 75
4 LATIFA FAJRIYAH 70 80
5 MUH. IMRAN JAYA 70 80
6 NURANNISA KAFA 70 85
7 JUNAEDI 70 75
8 ABD. RAHMAN NUR 70 86
9 MUH. IMAM BATARA 70 85
10 RAMZY SANGJAYA 70 80
11 NURUL JIHAN FADHILA 70 73
12 DZAKIYYA AZAHRA 70 80
13 RAISANINGTIA NINGSI 70 75
14 ZAUFKIL YUSAN ALVARO 70 85
15 ANDARA APRILIA SUPAR 70 75
16 MUH. FAIZ ATAILLAH 70 88
17 ADITYA SYIRA PRATAMA 70 75
18 M. QABIL 70 80
19 MUHAMMAD FAJAR 70 73
20 FRISQILA BUNGA 70 80
21 ULIL AMRI YUSUF 70 80
22 NUR YASMIN 70 72
23 M. WILDAN RAFA RAJAYA 70 88
24 NURAZKADINA 70 80
25 NURFAQIH HAFIZ 70 75
26 ANDRIAS MAULANA 70 78
55
LAMPIRAN 5
Daftar Hadir Siswa
NO NAMA SISWA HADIR
1 ABD. RAHMAN NUR
2 SULJALALI WALIQ
3 DANISY HUSNA
4 LATIFA FAJRIYAH
5 MUH. IMRAN JAYA
6 NURANNISA KAFA
7 JUNAEDI
8 ABD. RAHMAN NUR
9 MUH. IMAM BATARA
10 RAMZY SANGJAYA
11 NURUL JIHAN FADHILA
12 DZAKIYYA AZAHRA
13 RAISANINGTIA NINGSI
14 ZAUFKIL YUSAN ALVARO
15 ANDARA APRILIA SUPAR
16 MUH. FAIZ ATAILLAH
17 ADITYA SYIRA PRATAMA
18 M. QABIL
19 MUHAMMAD FAJAR
20 FRISQILA BUNGA
21 ULIL AMRI YUSUF
22 NUR YASMIN
23 M. WILDAN RAFA RAJAYA
24 NURAZKADINA
25 NURFAQIH HAFIZ
26 ANDRIAS MAULANA
56
LAMPIRAN 6
Uji Validitas Angket Sistem Zonasi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 71
2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 72
3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 64
4 4 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 63
5 2 2 1 3 1 4 2 2 1 3 4 3 4 2 3 4 1 2 4 2 50
6 2 2 2 4 2 4 2 3 1 4 2 4 4 1 3 4 3 2 4 2 55
7 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 67
8 3 3 3 2 3 4 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 54
9 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 3 2 2 4 3 3 59
10 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 62
r H 0,6 0,6 0,7 0,6 0,6 0 0,7 0,7 0,6 0,6 0 0,6 0 0,6 0,6 0 0,9 0,6 0 0,7
r T 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
V/T V V V V V T V V V V T V T V V T V V T V
57
LAMPIRAN 7
Hasil Uji Variabel Sitem Zonasi
Statistics
Variabel Sistem Zonasi
N Valid 26
Missing 0
Mean 49,0769
Median 49,0000
Mode 45,00
Std. Deviation 5,80292
Variance 33,674
Range 19,00
Sum 1276,00
Variabel Sistem Zonasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 40,00 3 11,5 11,5 11,5
43,00 1 3,8 3,8 15,4
44,00 1 3,8 3,8 19,2
45,00 4 15,4 15,4 34,6
46,00 2 7,7 7,7 42,3
47,00 1 3,8 3,8 46,2
48,00 1 3,8 3,8 50,0
50,00 3 11,5 11,5 61,5
51,00 1 3,8 3,8 65,4
53,00 2 7,7 7,7 73,1
54,00 2 7,7 7,7 80,8
55,00 1 3,8 3,8 84,6
57,00 1 3,8 3,8 88,5
58,00 2 7,7 7,7 96,2
59,00 1 3,8 3,8 100,0
Total 26 100,0 100,0
58
59
LAMPIRAN 8
Hasil Uji Variabel Hasil Belajar
Variabel Hasil Belajar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 72,00 2 7,7 7,7 7,7
73,00 2 7,7 7,7 15,4
75,00 6 23,1 23,1 38,5
78,00 2 7,7 7,7 46,2
80,00 8 30,8 30,8 76,9
85,00 3 11,5 11,5 88,5
86,00 1 3,8 3,8 92,3
88,00 2 7,7 7,7 100,0
Total 26 100,0 100,0
Statistics
Variabel Hasil Belajar
N Valid 26
Missing 0
Mean 78,9615
Median 80,0000
Mode 80,00
Std. Deviation 4,87837
Variance 23,798
Range 16,00
Sum 2053,00
60
61
Lampiran 9
DOKUMENTASI
(Proses Pembangian Angket Sistem Zonasi Kepada Siwa)
(Memberikan Pengarahan Pengisian Kusioner)
62
(Siswa Mengisi Angket Sistem Zonasi)
(Pengumpulan Kusioner Yang Telah Diisi Oleh Siswa)
63
(Foto Bersama Walikelas II SD Negeri Labbakkang)
64
Lampiran 10 Lembar Kontrol Pelaksanaan Penelitian
65
Lampiran 11 Kartu Kontrol Pengbimbing 1
66
Lampiran 12 Kartu Kontrol Pembimbing 2
67
Lampiran 12 Berita Acara Ujian Proposal
68
Lampiran 13 Surat Dinas Penanaman Modal Kabupaten
69
Lampiran 14 Surat Dinas Penanaman Modal Provinsi
70
Lampiran 15 Surat Tembusan LP3M Unismuh Makassar
71
RIWAYAT HIDUP
Asrianti Ahmad. Dilahirkan di Sungguminasa pada
tanggal 01 Juni 1998 dari pasangan Ayahanda Ahmad
dan Ibunda Milawati. Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2004 di SD Negeri Labbakkang
Kabupaten Gowa, tamat sekolah menengah pertama
di SMP Negeri 4 Pallangga Kabupaten Gowa pada
tahun 2013, dan tamat sekolah menengah atas di SMA
Negeri 1 Gowa, Kabupaten Gowa pada tahun 2016.
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar. Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A). Selain itu, masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Zonasi Dalam
Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri Labbakkang
Kecamatan Bajeng Kabupateng Gowa”.