perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA
BUDAYA DI SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Oleh :
RIANA FAJAR RINI
C9407055
DIII USAHA PERJALANAN WISATA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI
ATRAKSI WISATA BUDAYA DI
SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini
NIM : C9407055
MENYETUJUI
Disetujui, Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Bambang Ary Wibowo, SH Dra. Sawitri PriPrabawati, M.Pd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI
Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI
ATRAKSI WISATA BUDAYA DI
SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini
NIM : C9407055
Tanggal Ujian : 27 Januari 2011
DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI
Dra. Hj. Isnaini Wijaya W. M.Pd (…………………….)
Ketua
Insiwi Febriary Setiasih, SS,MA (…………………….)
Sekretaris
Bambang Ary Wibowo, SH (…………………….)
Penguji I
Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd (…………………….)
Penguji II
Dekan
Drs.Sudarno ,MA
NIP .195303141985061001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Success is a journey, not a destination.
( Ben Sweetland )
Jangan tetap tinggal di masa lalu, ataupun bermimpi tentang masa depan, namun
fokuskan perhatian Anda pada masa sekarang.
( Anonym )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini aku persembahkan kepada :
1. Ayah dan ibu tercinta yang senantiasa membimbing
dalam hidup.
2. Kakak-kakakku yang selalu menjadi teman dekatku.
3. Sandhy yang selalu memberikan dukungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang melimpahkan
Rahmat dan Hidayahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan sesuai waktu
dengan waktu yang ditentukan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat
akhir studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata UNS Surakarta.
Selama penelitian dan penyusunan laporan ini banyak masukan serta
bantuan dari pihak berupa sumbangan pemikiran maupun bimbingan. Oleh karena
itu dalam kesempatanini penulis megucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sudarno M.A selaku Dekan Fakultas Satra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Drs.Suharyana,M.Pd Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan
Wisata yang selama ini telah memberikan banyak pengarahan yang berharga
bagi penulis.
3. Bapak Bambang AryWibowo ,SH selaku Pembimbing I yang telah banyak
memberikan petunjuk, saran-saran dan pengarahan yang berharga sehingga
memperlancar penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Dra.Sawitri Pri Prabawati,M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang turut
pula memberikan bimbingan dan pengarahannya sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Heru Prasetya selaku Pimpinan Event Organaizer Mataya Art and
Heritage yang telah berkenan memberikan izin dan membantu pelaksanaan
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Seluruh staff Mataya Art and Heritage yang membantu dalam penelitian.
7. Sahabatku Oky, Ria, Ika, Santi, Mieke dan Anggit terima kasih atas dukungan
dan kenangan suka duka selama ini.
8. Kekasihku Sandhy Irvany terima kash atas motivasinya.
9. Teman-teman DIII UPW angkatan 2007 atas kekompakan dan motivasinya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut
membantu dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon pembaca
sudi memberikan masukan,saran dan kritik demi kesempurnan laporan penelitian
ini.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini dapat berguna bagi ilmu
pengetahuan.
Surakarta, Januari 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Riana Fajar Rini, C9407055.2011. Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi
Wisata Budaya di Surakarta.Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan
Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari Solo
Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3.
(3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam
penyelenggaraan Solo Batik Carnival.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan pengumpulan
data melalui observasi,wawancara dan studi dokumen sehingga dapat diketahui
tentang perkembangan batik dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo
Batik Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan ,persiapan
kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ,serta solusi
untuk menangani kendala yang dihadapi.
Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan salah satu
event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan event-
event budaya yang lain. Solo Batik Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa
menjadi potensi wisata budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan
tema yang berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan.
Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa (1)Solo Batik Carnival
mempunyai potensi wisata yang sangat besar yang dapat menjadi aset wisata di
kota Solo(2) Ada perkembangan event Solo Batik Carnival meningkat dari tahun
ke tahunnya dapat dilihat dari beberapa segi,yaitu:dari segi peserta yang banyak
berpartisipasi dalam penyelenggaran Solo Batik Carnival dan partisipasi
masyarakat kota Solo yang menyaksikan event tersebut,ada pula kendala yang
harus dibenahi agar Solo Batik Carnival ini jadi lebih menarik lagi dan dapat
menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN .................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
KATAPENGANTAR ......................................................................................
.......................................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................
.......................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
.......................................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
.......................................................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
E. Metode Penelitan .................................................................................. 6
1. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 6
2. Teknik pengumpulan data ............................................................ 6
a) Observasi ................................................................................ 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
b) Studi dokumen ....................................................................... 6
c) Wawancara ............................................................................ 7
F. Teknik Analisis .................................................................................... 7
G. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8
H. Sistematika Penulisan ..........................................................................
.............................................................................................................. 12
BAB II : GAMBARAN UMUM KOTA SOLO ..............................................
.......................................................................................................................... 13
A. Sekilas Tentang Kota Solo ...................................................................
.............................................................................................................. 13
B. Kondisi Geografis Kota Solo ...............................................................
.............................................................................................................. 14
C. Potensi Wisata Kota Solo ....................................................................
.............................................................................................................. 15
D. Sejarah Perkembangan Batik ...............................................................
.............................................................................................................. 18
E. Perkembangan Batik di Kota Solo .......................................................
.............................................................................................................. 23
F. Pemasaran Batik di Kota Solo..............................................................
.............................................................................................................. 24
G. Motif –motif Batik ...............................................................................
.............................................................................................................. 29
BAB III: SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI
WISATA BUDAYA .......................................................................................
.......................................................................................................................... 33
A. Latar Belakang Solo Batik Carnival ....................................................
.............................................................................................................. 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. Sekilas Tentang Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ...................................
.............................................................................................................. 34
C. Tujuan dan Manfaat Solo Batik Carnival.............................................
.............................................................................................................. 38
D. Perkembangan Solo Batik Carnival .....................................................
.............................................................................................................. 39
E. Perbedaan Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ............................................
.............................................................................................................. 41
F. Pelaksaan dan Persiapan Solo Batik Carnival 3 ...................................
.............................................................................................................. 41
G. Kendala Dalam Penyelenggaran Solo Batik Carnival3 ......................
.............................................................................................................. 47
H. Analisis SWOT dalam Solo Batik Carnival .........................................
.............................................................................................................. 48
I. Daya Tarik Solo Batik Carnival dalam Analisis 4A ............................
.............................................................................................................. 52
BAB IV : PENUTUP .......................................................................................
.......................................................................................................................... 58
A. Kesimpulan .........................................................................................
.............................................................................................................. 58
B. Saran .....................................................................................................
.............................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
.......................................................................................................................... 61
DAFTAR TABEL ............................................................................................
.......................................................................................................................... 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
LAMPIRAN .....................................................................................................
.......................................................................................................................... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Perkembangan SBC ............................................................... 40
Tabel 2Jadwal Workshop SBC ....................................................................... 44
Tabel 3 Peserta Solo Batik Carnival 3Anak-anak ............................................ 63
Tabel 4 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Putih .......................................... 67
Tabel 5 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Merah ........................................ 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Tabel 6 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Kuning dan Coklat .................... 70
Tabel 7 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Hijau .......................................... 72
Tabel 8 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Biru dan Ungu ........................... 74
Tabel 9 Peserta Solo Batik Carnival 3Fauna Udara ......................................... 76
Tabel 10 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Darat ....................................... 79
Tabel 11 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Air .......................................... 81
Tabel 12 Daftar Kunjungan Wisata Kota Solo ................................................ 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Informan .......................................................................... 85
Lampiran 2: Surat Permohonan ijin Mataya ................................................... 86
Lampiran 3: Surat Permohonan ijin Disparbud .............................................. 87
Lampiran 4: Surat Permohonan ijin Kesbangpolimas ................................... 88
Lampiran 5: Solo City Map............................................................................. 89
Lampiran 6: Peta Kota Surakarta .................................................................... 90
Lampiran 7: Peta Pengalihan Arus SBC 3 ..................................................... 91
Lampiran 8: Peta Jalur Perserta SBC 3 ........................................................... 92
Lampiran 9: Cover Solo Batik Carnival 3....................................................... 93
Lampiran 10: Dokumentasi Persiapan SBC 3 ................................................. 94
Lampiran 11 : Dokumentasi Pembukaan SBC 3 ............................................ 95
Lampiran 12: Dokumentasi Atraksi Perserta SBC3 ....................................... 96
Lampiran 13: Dokumentasi Iring-iringan Walikota………………………… 97
Lampiran 14: Dokumentasi Iring-iringan Kereta Kencana ............................. 98
Lampiran 15 : DokumentasiPeserta Kategori Biru dan Ungu ........................ 99
Lampiran 16 : DokumentasiPeserta Kategori Putih dan Merah...................... 10
Lampiran 17 : DokumentasiPeserta Kategori Kuning dan Coklat ................... 101
Lampiran 18 : DokumentasiPeserta Kategori Flora Hijau ............................... 102
Lampiran 19 : DokumentasiPeserta Kategori Fauna Udar .............................. 103
Lampiran 20 : Dokumentasi Peserta Kategori Darat dan Air……………… 104
Lampiran 21: Dokumentasi Keramaian Warga Solo……………………….. 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA
BUDAYA DI SURAKARTA
Riana Fajar Rini1
Bambang Ary Wibowo, SH2 Dra. Sawitri PriPrabawati, M.Pd
3
ABSTRAK
2011. Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan Fakultas
Sastra Dan Seni Rupa UNS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari
Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik
Carnival 1, 2 dan 3. (3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan
bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan
pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan studi
dokumen sehingga dapat diketahui tentang perkembangan batik
dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo Batik
Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan
,persiapan kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival
1,2 dan 3 ,serta solusi untuk menangani kendala yang dihadapi.
Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan
salah satu event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika
dibandingkan dengan event-event budaya yang lain. Solo Batik
Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa menjadi potensi wisata
budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan tema yang
berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan.
Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa (1)Solo Batik Carnival
mempunyai potensi wisata yang sangat besar yang dapat menjadi
aset wisata di kota Solo(2) Ada perkembangan event Solo Batik
Carnival meningkat dari tahun ke tahunnya dapat dilihat dari
beberapa segi,yaitu:dari segi peserta yang banyak berpartisipasi
1 Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata dengan NIM
C9407055 2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
dalam penyelenggaran Solo Batik Carnival dan partisipasi
masyarakat kota Solo yang menyaksikan event tersebut,ada pula
kendala yang harus dibenahi agar Solo Batik Carnival ini jadi lebih
menarik lagi dan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke
kota Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahaan alam dan
keanekaragamaan kebudayaan yang dapat memberikan devisa yang cukup besar
dari dunia pariwisata. Secara umum pariwisata dipandang sebagai sector yang
dapat mentoring dan meningkatkan pembangunan ,membuka lapangan usaha serta
dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Indonesia sendiri merupakan salah
satu Negara berkembang yang kehidupanya bisa dikatakan stabil. Banyak negara
berkembang yang mengembangkan industri pariwisata,seperti Malaysia dan
Singapura.
Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya,adat istiadat dan juga
tradisi. Di Indonesia sendiri budaya merupakan jantung dari suatu daerah , budaya
juga sebagai pembeda antar suku satu dengan suku yang lainnya. Manusia sangat
erat kaitanya dengan budaya karena budaya budaya sendiri bisa menjadi suatu
identitas diri , tingkah laku dan pandangan hidup mereka dalam bermasyakat. Hal
ini disebabkan oleh kebudayaan mencakup ruang lingkup dimana manusia sebagai
mahluk Tuhan , selain hidup secara individual tapi juga sebagai mahluk sosial
yang hidup seimbang dengan masyakat , lingkungan serta alam. Dalam
perkembangannya budaya Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat
terutama masyakat jawa. Budaya local yang masih menjunjung dan diwarisakan
keseniaan yang masih tetap dijaga menjadi kunci utama masyakat jawa agar tetap
terjaga didunia pariwisata nasional atau internasional.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Keseniaan di Jawa sangat beragam seperti wayang, topeng, seni tari, dan
batik. Batik adalah salah satu warisan generasi pendahulu kita sebagai ekspresi
keahlian leluhur sebagai simbol dan mempunyai makna yang sangat berperan
penting membawa bangsa Indonesia ke mata dunia.
Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang terus
dijaga kelestariaanya. Batik pada jaman dahulunya hanya digunakan hanya untuk
kalangan raja-raja dan para bangsawan Kraton. Tapi dengan berjalan seiringnya
jaman sekarang dapat digunakan oleh semua kalangan termasuk masyakat umum.
Batik salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa
mengacu pada dua hal , yang pertama adalah tehnik perwarnaan kain dengan
menggunakan malam sebagai bagian dari kain. Dalam literature internasional ,
tehnik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertiaan kedua adalah kain atau
busana dibuat dengan tehnik tersebut , termasuk penggunaan motif-motif tertentu
yang memiliki kekhasan tersendiri. Batik Indonesia sebagai keseluruhan tehnik,
teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.
Tradisi membatik ini dahulunya dilakukan oleh perempuan-perempuan
Jawa pada masa lampau , membatik dijadikan sebagai pekerjaan eksklusif oleh
perempuan jawa ,karena sebagai identitas kecantiakn wanita mengingat pada masa
kerajaan Jawa ,kecantikan wanita pada masa itu diukur dari kepandainya
membatik. Awalnya batik hanya di kerjakan oleh kalangan terbatas dalam kraton
dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarganya serta para pengikut-pengikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Pada masa itu , bahan yang digunakan merupakan hasil tenunan sendiri.
Batik Jawa memiliki 2 macam jenis yaitu batik tuis dan batik cap. Batik cap
adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap,
dengan lama proses pembuatan 2-3 hari , sedangkan batik tulis adalah kain yang
dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakn tangan dengan lama proses
pembuatan 2-3 bulan.(www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November
2010,jam 20.00 WIB)
Solo adalah sebuah nama kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota
ini terletak pada jalur yang strategis , yaitu pertemuan jalur dari Semarang dan
dari Jogjakarta menuju Surabaya dan Bali. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang
terabadikan dalam salah satu nyanyian keroncong, Bengawan Solo. Kota solo
memiliki semboyan"BERSERI" yang merupakan akronim dari bersih,sehat,rapi
dan indah. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata Solo mengambil slogan
pariwisata″Solo,the Spirit of Java″ yang diharapakn citra kota Solo sebagai pusat
kebudayaan jawa.
Citra Solo sebagai salah satu wisata dan kota budaya di Indonesia salah
satunya batik. Pada perjalanan kulturnya, batik Solo sebagi satu akar tradisi batik
nusantara.Pemerintah Surakarta melalui Disparbud berkerjasama dengan pihak-
pihak terkait telah mengemas event ″Solo Batik Carnival″ sebagai event tahuan
yang bertarap nasional.
Solo Batik Carnival adalah suatu karnaval yang berbasis masyarakat yang
lintas etnik,usia dan profesi ,batik sebagai tema utamanya. Batik merupakan
kreatifitas yang tidak akan pernah selesaidan punya latar belakang sejarah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
panjang di Indonesia, baik dari filosofinya,desain motif dan masyarkat
pemdukungnya. Solo Batik Carnival tafsiran masyarakat Solo dalam menyikapi
batik sebagai kerja kreatif masyarakat Solo. Cipta ,mandiri dan kreatif dengan
batik merupakan spirit Solo Batik Carnival.
Bekerjasama dengan Solo Center Point ,pemerintah Kota Surakarta dan
Solo Batik Carnival Community menyelenggarakan Solo Batik Carnival setiap
tahunnyadengan tema yang berbeda sejak pertama kali diadakan pada tahun 2008.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis
mengambil judul "Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi Wisata Budaya di
Surakarta "
B. Rumusan Masalah
Perumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah :
1. Apa perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3?
2. Bagaimana perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3 ?
3. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam
penyelenggaraan Solo Batik Carnival?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3.
2. Untuk mengetahui perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana
solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain :
1. Manfaat Akademis
a. Adanya penelitian ini,diharapakan dapat bermanfaat bagi kepentingan
semua pihak yang memerlukan refrensi sebagai bahan penelitian.
b. Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan
perbandingan dengan melakukan penelitian yang sama.
c. Dikalangan akademis dapat dijadikan refrensi tambahan dalam melakukan
penelitian sejenis atau penelitian dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Menambah pengetahuan penulis mengenai khasah kebudayaan Jawa.Dan
kemungkinan pengembangan aset wisata bagi kesejahteraan masyarakat di
Surakarta.
b. Sebagai upaya pengenalan kebudayaan yang ada di kota Solo kepada
masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung ke Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Surakata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Surakarta dan Mataya Event Organiezer.
2. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek
penelitian. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas
dan maka kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam
kejadian yang diamati tersebut. ( Afifuddin, 2009 : 134 ).
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas
masyarakat dan wisatawan kota Solo dalam mendukung Event Solo Batik
Carnival dan melakukan pengamatan tentang pelaksanan Event Solo Batik
Carnival. Observasi dilaksanakan di Disparbud Surakarta dan Mataya Event
Orgenazer.
b. Studi Dokumentasi.
Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan
informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini
merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber nonmanusia.
Dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu interpretasi data. Selain
itu, dokumen dan data-data literer dapat membantu dalam menyusun analisis dan
melakukan validitas data. ( Afifuddin, 2009 : 141 ).
Dalam penyusunan tugas akhir ini memanfatkan arsip data peserta Solo
Batik Carnival 2010, sedangkan dokumentasi menggunakan foto-foto peserta Solo
Batik Carnival untuk memperjelas gambaran tentang pelaksanaan Solo Batik
Carnival.
c. Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah
dengan bercakap-cakap secara tatap muka ( Afifuddin, 2009 : 131 ).
Penulis mencari data yang dibutuhkan melalui wawancara dan tanya
jawab langsung dengan pihak yang berkompetensi dengan masalah yang dikaji.
Dalam hal ini penulis mewawancarai pihak yang terkait yaitu Heru Prasetyo(
pemilik Mataya Event Organaizer ) dan Reyhan ( sekretaris Mataya Event
Organaizer .
F. Teknik Analisis
Data pengumpulan data dalam penelitian ini memggunakan analisis
deskriptif yaitu pengumpulkan data yang di dapat dari hasil penelitian penelitian
dengan memberikan gambaran menurut apa adanya sesuai dengan kenyataan pada
waktu penelitian. ( Saifuddin Azwar, 2010 : 7 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
G. Tinjauan Pustaka
Berkaitan dengan penulisan tugas ahkir ini,penulis melakukan studi
kepustakaan yang merupakan langkah pendahuluan yang memiliki tujuan untuk
membaca,mencari data yang berhubungan dengan masalah penelitian untuk acuan
penelitian.
1. Pengertian Pariwisata
Adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan
keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin ,keluar dari tempat kediamanya.Aktivitas
dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan mereka yang dituju dan fasilitas dibuat memenuhi
kebutuhan mereka.Pelajaran pariwisata adalah suatu pelajaran untuk keluar dari
keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,fisik dan
kesejahteran sosial wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata.Harapan dan
penyesuaian dibuat oleh penduduk yang menerima mereka dan terdapat peran
perantara dan istansi pengelola perjalanan wisata menjadi penengah antara
wisatawan dan penduduk didaerah tujuan wisata.(Happy Marpaung,2000:13)
Sedangkan menurut UU Kepariwisataan yang terbaru Nomor 10 Tahun
2009 Bab 1 ketentuan umum pasal 1,secara jelas menyatakan bahwa
Kepariwisataan adalah keseluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan sifat
multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Pengertian Budaya
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yang berarti hal-hal
yang bersangkutan dengan budi dan akal. Dalam pengertian bahasa Inggris
budaya adalah culture, yang berasal dari bahasa Latin Colere yang berarti
mengolah atau mengubah atau mengolah alam. Budaya juga dapat diartikan
sebagai pemikiran, akal budi atau sesuatu yang sudah berkembang dan menjadi
suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah.
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah sistem ide yang dimiliki
oleh masyarakat pendukung yang meliputi kepercayaan, pengetahuan,
keseluruhan nilai mengenai apa yang dianggap baik untuk dilakukan, diusahakan
dan ditaatinya norma berbagai jenis hubungan antara individu dalam masyarakat
di keseluruhan cara mengungkap perasaan dengan bahasa lisan, bahasa tulisan,
nyanyian, tari tarian, musik, lukisan dan penggunaan lambang. Wujud kebudayaan
menurut Koentjaraningrat meliputi 3 hal, yaitu :
a. Wujud kebudayaan sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma dan peraturan. Kebudayaan ideal disebut juga tata kelakuan (
sistem budaya )
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat ( sistem sosial ) yang menyangkut tindakan
dan kelakuan berpola dan manusia itu sendiri.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda peninggalan manusia
(Koentjaraningrat, 1990 : 186 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Sedangkan kebudayaan menurut ilmu Antropologi adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,
1990 : 180 )
3. Pengertian Batik
Batik adalah tehnik menghiasi kain dengan proses menutup dan mencelup
dalam dalam zat warna. Maksudnya menutup ialah agar bagian yang tertutup tidak
terkena zat perwarna sehingga memiliki warna dari kain itu. Pada batik bahan
penutupnya ialah lilin yang keadaan cair karena dipanaskan digambarkan pada
kain dengan alat yang disebut canting (www.google/batik.com.Tanggal akses 20
November 2010)
4. Jenis Pariwisata
Dalam dunia pariwisata tidak biasa lepas dari jenis-jenis pariwisata . Adapun
beberapa jenis pariwisata menurut Nyoman S.Pendit adalah :
a. Wisata Budaya
Adalah suatu perjalanan untuk mempelajari tentang keadaan masyarakat
,kebiasaan, adat istiadat, budaya dan seni. Jenis wisata ini banyak dijumpai di
Indonesia karena berbagai budaya dan adat istiadat merupakan ciri khas Indonesia
yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
b. Wisata Kesehatan
Perjalanan yang di lakukan untuk tujuan berobat ataupun berwisata dengan
tujuan proses penyembuhan.Biasanya ini dilakukan oleh orang-orang yang
berobat keluar negeri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Wisata Olaharaga
Perjalanan yang dilakukan kesuatu daerah atau wilayah dalam rangka
untuk melakukan pertandingan antara lain : Sea Games dan Olimpiade.
d. Wisata Pilgrim
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama,sejarah,adat istiadat
dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak
dilakukan oleh perorangan atau rombongan ketempat suci, makam-makam orang
besar atau pimpinan yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap
keramat tempat pemakaman tokoh.
e. Wisata Komersil
Kunjungan yang bersifat bisnis atau komersil, antara lain:Pameran.
f. Wisata Industri
Kunjungan ke suatu industry.Biasanya dilakukan oleh rombongan pelajar
atau mahasiswa ke suatu komplek pabrik atau komplek industry untuk tujuan
tertentu.
5. Pengertian Wisata Budaya
Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri,mempelajari keadaan
rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka,cara hidup mereka,budaya dan seni
mereka. Jenis wisata budaya ini adalah penting popular bagi tanah air
kita.(Nyoman.S.Pendit 1986:38)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
H. Sitematika Penulisan
Bab 1 berisi tentang latar belakang ,identifikasi masalah,tujuan penelitian
,manfaat penelitian ,metode penelitian ,tehnik analisis,tinjauan pustaka serta
sistematika penulisan
Bab II berisi tentang Gambaraan umum kota Solo yang mencakup sekilas
tentang sejarah kota Solo kondisi geografis kota Solo,potensi wisata kota Solo
,filosofi batik , di kota Solo dan motif-motif batik.
Bab III berisi tentang hasil laporan penelitian mengenai Solo Batik
Carnival serta kendala yang dihadapi.
Bab IV berisi merupakan bab terahkir berisi tentang kesimpulan yang
merupakan garis besar permasalahan yang telah dibahas pada bab-bab
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK
A. Sekilas Tentang Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo.
Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan
kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat
perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton.
Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan
Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan
dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah
berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan,
Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah
Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di
Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS,
maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan
menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status
Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di
masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya
Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang
membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah
5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950,
Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak
berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi
pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)
B. Kondisi Geografis Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo
terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas
permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan
permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa
sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di
Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara
110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang
Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah
penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama
lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo.
Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwa tersebar di
lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06%
yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka
ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Jika wilayah penyangga Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura,
Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya
lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)
C. Potensi Wisata Kota Solo
Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh
wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta
dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.
Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton
Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi
wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi
untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya
Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya
yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
a. Keraton Kasunanan Solo
b. Pura Mangkunegaran
c. Monumen Pers Nasional
d. Museum Radya Pustaka
e. Museum Sangiran
f. Kampung Batik Kauman
g. Kampung Batik Laweyan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi
Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi
yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.
Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut :
a. Taman Satwa Jurug
b. Taman Balekambang
c. Taman Sriwedari
3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja
Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga
terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan
tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo
sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:
a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo
b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo
c. Pasar Klewer Solo
d. Pasar Malam Ngarsopura
e. Pusat Grosir Solo
f. Pasar Antik Triwindu Jenar
g. Benteng Trade Center
h. Solo Grand Mall dan Solo Square
4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat
Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa
dalam kehidupan sehari-hari. Event-event budaya yang berakar dari Keraton Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk
disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:
a. Atraksi wisata Kota Solo
1. Solo Batik Carnival
2. Wayang Kulit
3. Wayang Orang
4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA)
5. Solo International Ethnic Music (SIEM)
b. Upacara Adat Kota Solo
1. Upacara Sekatenan
2. Upacara Kirab 1 Suro
3. Grebeg Mulud
4. Grebeg Sudiro
5. Daya Tarik Wisata Kuliner
Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga
terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:
a. Tengkleng Solo
b. Cambuk Rambak
c. Pecel Ndeso
d. Srabi Notosuman
e. Timlo Solo
f. Nasi Liwet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong
maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di
Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo.
Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat
istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi
adalah:
a. Andong
b. Becak
c. Trans Batik Solo. (Ratna Titi Sari 2010:147)
D. Sejarah Perkembangan Batik
Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga
mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.
Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini
Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum
bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik".
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik Indonesia.
Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia
meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada
sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa
dampak terhadap perkembangan batik di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan
tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan
pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo
batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees
wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin
batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin
dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan
ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut
kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula
kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja
sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang
batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi
batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk
mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan
produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)
Filosofi Batik
Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu
hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai
setiap tahapan dalam daur hidup manusia.
Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah
yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa,
dari saat dilahirkan hingga maut menjemput.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut
kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu
diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau
neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur
panjang.
b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid
pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor
dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang
untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian
mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan
yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat
terkait (lekas mendapat jodoh).
c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang
terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang
indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda
mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan
memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan
pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau
diikat dalam pernikahan.
d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna
mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari
pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan
permohonan agar putra putri pengantin kelak di beri kemudahan dalam mencari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola
Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi
pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang
disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah
ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu
dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam
(=nyantri)dan mengenakan batik santri.
e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua
mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar
selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih
dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang
tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya
ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik
berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran
dengan dodot alas alasan yang diprada emas.
f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama.
Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik
batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada
peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang
dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),
Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung
harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong
putranya, satu potong lurik dengan pola Yuyu Sekandhang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai
dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari
kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya
agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi
mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah
SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di
pergunakan dalam upacara melayat.
Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar
sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau
harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik
visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik
selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari
kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan,
seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra
batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung
makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.
(www.google/filosofibatik.com. Tanggal akses 20 November 2010,jam 19.00
WIB)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
E. Perkembangan Batik di Kota Solo
Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan
Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa
sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal
dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di
dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada
juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut
pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan
demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada
umumnya. Batik di Indonesia sudah ada pada kerajaan majapahit. Batik dahulu
hanya diperuntukan untuk keluarga raja-raja saja. Seiring dengan perkembangan
zaman, batik di Indonesia pun ikut berkembang menjadi kesenian yang hampir
ada di seluruh wilayah Indonesia. (www.googel/batik.com.Tanggal akses 20
November 2010,jam 20.00)
Perkembangan pembatikan di daerah-daerah luar selain dari Yogyakarta
dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan
Solo. Meluasnya pembatikan keluar kraton setelah berahkirnya perang
Diponegoro dan kebanyakan keluarga kraton yang pindah kedarah-daerah luar
Yogja dan Solo karena tidak mau kerjasama dengan pemerintah colonial .
Keluarga kraton membawa para pengikut-pengikutnya kedarah baru itu dan
ditempat itu kerajinan it uterus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk
pencaharian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Kota Solo merupakan kota budaya yang penuh akan makna adat istiadat
dan kental akan kebudayaan Jawannya. Kota Solo akan terus menjaga dan
melestarikan kebudayaan jawa Kota Solo merupakan salah satu tempat wisata
batik yang terkenal di Nusantara,antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan
dan Kampung Batik Kauman yang merupakan daerah pembuat batik khas Solo.
Batik Solo terkenal dengan corak tradisionalnya batik diproses cap
ataupun batik tulis. Bahan-bahan yang digunakan yang dipergunakan untuk
perwarnaan batik masih menggunakan bahan-bahan dalam negeri seperti soga
Jawa yang cukup terkenal sejak dulu.
F. Pemasaran Batik di Kota Solo
Di kota Solo terkenal dengan kekhasan batiknya. Di Solo juga bisa
ditemukan beberapa centra pembuataan batik tulis maupun batik cap dan tempat-
tempat atau grosir penjualaan batik antara lain:
1. Kampung Batik Kauman
Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,
kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung
berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga karaton.
Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung kauman dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk batik, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis),
batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif
pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik Karaton Kasunanan merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung batik
Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, dan katun jenis
primisima. Kampung yang memiliki 20-30 an home industry ini menjadi
langganan para pembeli secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang,
Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat). Di sini wisatawan bisa berbelanja
sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan bisa juga
mencoba sendiri kegiatan membatik.
Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga dilingkupi
bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial, dan
perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang
tetap kokoh menjulang di tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga
keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat di
sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar
Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan bagi segenap
wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar
batik.
2. Kampung Batik Laweyan
Laweyan adalah salah satu sentra Batik di Solo. Kampung ini tentunya ada
banyak sekali sejarah yang tertinggal di kampung ini dan menjadi ikon Batik
Solo. Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni
masyarakat Laweyan.Sejak abad-19.Kampung ini sudah terkenal sebagai
kampung batik. Itulah sebabnya kampong Laweyan pernah dikenal sebagai
kampung juragan batik. Kawasan sentra industri batik ini sudah ada sejak zaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak
didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang
masih terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang.Sebagai langkah
strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai
kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang
terdiri dari 3 blok.
Konsep pengembangan ini untuk memunculkan nuansa batik yang
dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada
keindahan seni batik. Di antara ratusan motif batik yang dapat ditemukan di
Kampung Batik Laweyan, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntum jadi ciri
khan Batik Laweyan. Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk
menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku".
Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah
produksi.
Keroncong, karawitan, dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional
yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat
ditemukan Di kawasan ini,mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan
berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik.
Kawasan Laweyan dilewati jalan Dr. Rajiman, yang berada di poros Keraton
Kasunanan Surakarta – bekas Keraton Mataram di Kartosura. Di jalan Rajiman ini
banyak terliat tembok-tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar ,dengan
pintu gerbangnya besar yang terbuat dari kayu atau sering disebut regol. Sepintas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
tak terlalu menarik bahkan terkaesan kusam,tapi begitu regol dibuka barulah
tampak bangunan rumah besar dan megah dengan arsitektur yang sangat indah.
Biasanya terdiri dari bangunan utama di tengah ,bangunan sayap di kanan-kirinya
dan bangunan pendukung di belakangnya,serta halaman depan yang luas.
Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik
yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam.
Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang
menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town
Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut
membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi
pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).
3. Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah pasar tradisional textile dan garment terbesar di
Jawa Tengah. Pasar Klewer merupakan aset Kota Surakarta yang berdiri diatas
tanah seluas 12.950 m2, di Pasar Klewer bisa kita dapatkan beragam produk
textile dan garment dari harga yang paling murah sampai yang jutaan. Pasar
Klewer dibangun dalam 2 (dua) tahap :
Tahap pertama : Pasar Klewer bagian barat terdiri dari dua lantai,
selesai dibangun dan diresmikan pada tgl 9 Juni 1971 oleh Presiden RI
Soeharto. Tahap kedua : Pasar Klewer bagian timur terdiri dari 1 (satu) lantai,
selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 27 Desember 1986 oleh Gubernur
Jawa Tengah H. Ismail . (www.wikipedia.com,Tanggal akses 21 Desember 2010
jam 23.00 WIB)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
G. Motif-motif Batik
1. Motif SidoMukti (batik tulis)
Gb. 1 Motif batik "Sido Mukti"
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Motif Garuda
Filosofi :Diharapkan selalu dalmkecukapan dan kebahagiaan
2. Motif Pamiluto (batik tulis)
Gb. 2 Motif Pamiluto
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Parang ,Ceplok,Truntum
Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”,berarti perakat
dalam bahasa jawa bisa berarti kepilut atau tertarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3. Motif batik Parang Kusuma(batik tulis)
Gb. 3 Motif batik Parang Kusuma
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Naptol
Unsur Motif : Parang,Mlinjo,cirri khas:Kerokan
Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar,diharapkan
yang memakainya terliat indah.
4. Motif batik Cuwiri(batik tulis)
Gb. 4 Motif batik Cuwiri
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Meru,Garuda
Filosofi : Cuwiri artinya kecil-kecil,diharapakan pemakainya
terlihat pantas dan dihormati.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5. Motif batik Karawitan(batik tulis)
Gb. 5 Motif batik Karawitan
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Ceplok
Filosofi :Diharapkan orang yang memakainya terlihat
bijaksana .
6. Motif batik Ceplok Kasatriya(Batik Tulis)
Gb. 6 Motif batik Ceplok Kasatriya
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Garuda,Parang
Filosofi : Dipakai oleh golongan menengah kebawah agar
terlihat gagah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
7. Motif batik Truntum(batik tulis)
Gb. 7 Motif batik Truntum
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Filosofi :Truntum artinya menuntun,diharapkan
orang tua dapat menutun calon pengantin.
8. Motif batik Udan Liris(batik tulis)
Gb. 8 Motif batik Udan Liris
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Kombinasi Geometris dan Suluran
Filosofi : Artinya udan gerimis,lambang kesuburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
9. Motif batik Slobog(batik tulis)
Gb. 9 Motif batik Slobog
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Naptol
Unsur motif : Ceplok
Filosofi :Slobog artinya”lobok”atau longgar,kain ini
biasanya dipakai untuk melayat agar yang
meninggalkan tidak mengalami menghadap Yang
Kuasa.
10. Motif batik Parang Rusak Barong(Batik tulis)
Gb. 10 Motif batik Parang Barong Rusak
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat Perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Parang ,Mlinjo
Filosofi :Parang menggambarkan senjata ,kekuasaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK
A. Sekilas Tentang Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo.
Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan
kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat
perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton.
Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan
Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan
dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah
berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan,
Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah
Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di
Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS,
maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan
menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status
Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di
masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya
Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang
membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah
5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950,
Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak
berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi
pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010
B. Kondisi Geografis Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo
terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas
permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan
permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa
sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di
Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara
110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang
Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah
penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama
lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo.
Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwa tersebar di
lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06%
yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka
ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Jika wilayah penyangga Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura,
Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya
lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)
C. Potensi Wisata Kota Solo
Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh
wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta
dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.
Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton
Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi
wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi
untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya
Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya
yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
a. Keraton Kasunanan Solo
b. Pura Mangkunegaran
c. Monumen Pers Nasional
d. Museum Radya Pustaka
e. Museum Sangiran
f. Kampung Batik Kauman
g. Kampung Batik Laweyan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi
Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi
yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.
Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut :
a. Taman Satwa Jurug
b. Taman Balekambang
c. Taman Sriwedari
3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja
Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga
terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan
tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo
sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:
a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo
b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo
c. Pasar Klewer Solo
d. Pasar Malam Ngarsopura
e. Pusat Grosir Solo
f. Pasar Antik Triwindu Jenar
g. Benteng Trade Center
h. Solo Grand Mall dan Solo Square
4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat
Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa
dalam kehidupan sehari-hari. Event-event budaya yang berakar dari Keraton Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk
disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:
a. Atraksi wisata Kota Solo
1. Solo Batik Carnival
2. Wayang Kulit
3. Wayang Orang
4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA)
5. Solo International Ethnic Music (SIEM)
b. Upacara Adat Kota Solo
1. Upacara Sekatenan
2. Upacara Kirab 1 Suro
3. Grebeg Mulud
4. Grebeg Sudiro
5. Daya Tarik Wisata Kuliner
Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga
terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:
a. Tengkleng Solo
b. Cambuk Rambak
c. Pecel Ndeso
d. Srabi Notosuman
e. Timlo Solo
f. Nasi Liwet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong
maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di
Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo.
Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat
istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi
adalah:
a. Andong
b. Becak
c. Trans Batik Solo(Ratna Titi Sari 2010:147)
D. Sejarah Perkembangan Batik
Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga
mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.
Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini
Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum
bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik".
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik Indonesia.
Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia
meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada
sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa
dampak terhadap perkembangan batik di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan
tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan
pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo
batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees
wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin
batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin
dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan
ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut
kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula
kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja
sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang
batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi
batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk
mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan
produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)
Filosofi Batik
Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu
hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai
setiap tahapan dalam daur hidup manusia.
Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah
yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa,
dari saat dilahirkan hingga maut menjemput.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut
kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu
diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau
neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur
panjang.
b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid
pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor
dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang
untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian
mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan
yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat
terkait (lekas mendapat jodoh).
c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang
terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang
indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda
mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan
memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan
pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau
diikat dalam pernikahan.
d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna
mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari
pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan
permohonan agar putra putri pengantin kelak di beri kemudahan dalam mencari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola
Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi
pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang
disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah
ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu
dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam
(=nyantri)dan mengenakan batik santri.
e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua
mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar
selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih
dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang
tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya
ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik
berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran
dengan dodot alas alasan yang diprada emas.
f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama.
Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik
batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada
peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang
dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),
Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung
harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong
putranya, satu potong lurik dengan pola Yuyu Sekandhang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai
dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari
kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya
agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi
mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah
SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di
pergunakan dalam upacara melayat.
Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar
sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau
harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik
visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik
selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari
kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan,
seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra
batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung
makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.
(www.google/filosofibatik.com. Tanggal akses 20 November 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
E. Perkembangan Batik di Kota Solo
Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan
Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa
sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal
dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di
dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada
juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut
pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan
demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada
umumnya. Batik di Indonesia sudah ada pada kerajaan majapahit. Batik dahulu
hanya diperuntukan untuk keluarga raja-raja saja. Seiring dengan perkembangan
zaman, batik di Indonesia pun ikut berkembang menjadi kesenian yang hampir
ada di seluruh wilayah Indonesia. (www.googel/batik.com.Tanggal akses 20
November 2010,jam 20.00)
Perkembangan pembatikan di daerah-daerah luar selain dari Yogyakarta
dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan
Solo. Meluasnya pembatikan keluar kraton setelah berahkirnya perang
Diponegoro dan kebanyakan keluarga kraton yang pindah kedarah-daerah luar
Yogja dan Solo karena tidak mau kerjasama dengan pemerintah colonial .
Keluarga kraton membawa para pengikut-pengikutnya kedarah baru itu dan
ditempat itu kerajinan it uterus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk
pencaharian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Kota Solo merupakan kota budaya yang penuh akan makna adat istiadat
dan kental akan kebudayaan Jawannya. Kota Solo akan terus menjaga dan
melestarikan kebudayaan jawa Kota Solo merupakan salah satu tempat wisata
batik yang terkenal di Nusantara,antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan
dan Kampung Batik Kauman yang merupakan daerah pembuat batik khas Solo.
Batik Solo terkenal dengan corak tradisionalnya batik diproses cap
ataupun batik tulis. Bahan-bahan yang digunakan yang dipergunakan untuk
perwarnaan batik masih menggunakan bahan-bahan dalam negeri seperti soga
Jawa yang cukup terkenal sejak dulu.
F. Pemasaran Batik di Kota Solo
Di kota Solo terkenal dengan kekhasan batiknya. Di Solo juga bisa
ditemukan beberapa centra pembuataan batik tulis maupun batik cap dan tempat-
tempat atau grosir penjualaan batik antara lain:
1. Kampung Batik Kauman
Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,
kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung
berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga karaton.
Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung kauman dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk batik, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis),
batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif
pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik Karaton Kasunanan merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung batik
Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, dan katun jenis
primisima. Kampung yang memiliki 20-30 an home industry ini menjadi
langganan para pembeli secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang,
Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat). Di sini wisatawan bisa berbelanja
sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan bisa juga
mencoba sendiri kegiatan membatik.
Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga dilingkupi
bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial, dan
perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang
tetap kokoh menjulang di tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga
keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat di
sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar
Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan bagi segenap
wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar
batik.
2. Kampung Batik Laweyan
Laweyan adalah salah satu sentra Batik di Solo. Kampung ini tentunya ada
banyak sekali sejarah yang tertinggal di kampung ini dan menjadi ikon Batik
Solo. Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni
masyarakat Laweyan.Sejak abad-19.Kampung ini sudah terkenal sebagai
kampung batik. Itulah sebabnya kampong Laweyan pernah dikenal sebagai
kampung juragan batik. Kawasan sentra industri batik ini sudah ada sejak zaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak
didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang
masih terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang.Sebagai langkah
strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai
kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang
terdiri dari 3 blok.
Konsep pengembangan ini untuk memunculkan nuansa batik yang
dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada
keindahan seni batik. Di antara ratusan motif batik yang dapat ditemukan di
Kampung Batik Laweyan, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntum jadi ciri
khan Batik Laweyan. Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk
menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku".
Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah
produksi.
Keroncong, karawitan, dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional
yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat
ditemukan Di kawasan ini,mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan
berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik.
Kawasan Laweyan dilewati jalan Dr. Rajiman, yang berada di poros Keraton
Kasunanan Surakarta – bekas Keraton Mataram di Kartosura. Di jalan Rajiman ini
banyak terliat tembok-tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar ,dengan
pintu gerbangnya besar yang terbuat dari kayu atau sering disebut regol. Sepintas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
tak terlalu menarik bahkan terkaesan kusam,tapi begitu regol dibuka barulah
tampak bangunan rumah besar dan megah dengan arsitektur yang sangat indah.
Biasanya terdiri dari bangunan utama di tengah ,bangunan sayap di kanan-kirinya
dan bangunan pendukung di belakangnya,serta halaman depan yang luas.
Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik
yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam. Bangunan-
bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang
menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town
Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut
membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi
pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).
3. Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah pasar tradisional textile dan garment terbesar di
Jawa Tengah. Pasar Klewer merupakan aset Kota Surakarta yang berdiri diatas
tanah seluas 12.950 m2, di Pasar Klewer bisa kita dapatkan beragam produk
textile dan garment dari harga yang paling murah sampai yang jutaan. Pasar
Klewer dibangun dalam 2 (dua) tahap :
Tahap pertama : Pasar Klewer bagian barat terdiri dari dua lantai,
selesai dibangun dan diresmikan pada tgl 9 Juni 1971 oleh Presiden RI
Soeharto. Tahap kedua : Pasar Klewer bagian timur terdiri dari 1 (satu) lantai,
selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 27 Desember 1986 oleh Gubernur
Jawa Tengah H. Ismail . (www.wikipedia.com,Tanggal akses 21 Desember 2010
jam 23.00 WIB)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
G. Motif-motif Batik
1. Motif SidoMukti (batik tulis)
Gb. 1 Motif batik "Sido Mukti"
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Motif Garuda
Filosofi :Diharapkan selalu dalmkecukapan dan kebahagiaan
2. Motif Pamiluto (batik tulis)
Gb. 2 Motif Pamiluto
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Parang ,Ceplok,Truntum
Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”,berarti perakat
dalam bahasa jawa bisa berarti kepilut atau tertarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3. Motif batik Parang Kusuma(batik tulis)
Gb. 3 Motif batik Parang Kusuma
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Naptol
Unsur Motif : Parang,Mlinjo,cirri khas:Kerokan
Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar,diharapkan
yang memakainya terliat indah.
4. Motif batik Cuwiri(batik tulis)
Gb. 4 Motif batik Cuwiri
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Meru,Garuda
Filosofi : Cuwiri artinya kecil-kecil,diharapakan pemakainya
terlihat pantas dan dihormati.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5. Motif batik Karawitan(batik tulis)
Gb. 5 Motif batik Karawitan
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Ceplok
Filosofi :Diharapkan orang yang memakainya terlihat
bijaksana .
6. Motif batik Ceplok Kasatriya(Batik Tulis)
Gb. 6 Motif batik Ceplok Kasatriya
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Garuda,Parang
Filosofi : Dipakai oleh golongan menengah kebawah agar
terlihat gagah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
7. Motif batik Truntum(batik tulis)
Gb. 7 Motif batik Truntum
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Filosofi :Truntum artinya menuntun,diharapkan
orang tua dapat menutun calon pengantin.
8. Motif batik Udan Liris(batik tulis)
Gb. 8 Motif batik Udan Liris
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Kombinasi Geometris dan Suluran
Filosofi : Artinya udan gerimis,lambang kesuburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
9. Motif batik Slobog(batik tulis)
Gb. 9 Motif batik Slobog
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Naptol
Unsur motif : Ceplok
Filosofi :Slobog artinya”lobok”atau longgar,kain ini
biasanya dipakai untuk melayat agar yang
meninggalkan tidak mengalami menghadap Yang
Kuasa.
10. Motif batik Parang Rusak Barong(Batik tulis)
Gb. 10 Motif batik Parang Barong Rusak
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat Perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Parang ,Mlinjo
Filosofi :Parang menggambarkan senjata ,kekuasaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB III
SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA
BUDAYA
Kota Solo Kota Solo berkembang pesat dalam kebudayaan yang memiliki
potensi wisata sangat besar terutama dalm atraksi budaya. Potensi lokal dapat
menumbuh kembangkan energi imajinasi dan kreatifitas masyarakatnya adalah
suatu kerja kreatif yang tidak selesai seperti menyikapi tentang batik. Batik
merupakan kreatifitas yang tak akan pernah mati. Salah satu agenda tahunan kota
Solo adalah Solo Batik Carnival.
A. Latar Belakang Solo Batik Carnival
Solo Batik Carnival adalah sebuah karnaval yang berbasis masyarakat
yang lintas etnik,usia dan profesi dan batik sebagai tema utamanya. Batik
merupakan suatu kreativitas yang tidak pernah selesai dan punya latar belakang
sejarah yang panjang di Indonesia dari segi filosofinya,desain motif dan
masyarakat pendukungnya. Solo Batik Carnival adalah tafsir baru masyarakat
Solo dalam menyikapi batik sebagai kerja kreatif masyarakat Solo. Cipta,mandiri
dan kreatifitas dengan Batik merupakan Spirit Solo Batik Carnival.
Solo Batik Carnival juga sebagai suatu karnaval yang berbasis masyarakat
dengan menggunakan batik,sebagai ide dasar dan semangat masyarakat yang
selaras dengan kota Solo ″Solo,the Spirit of Java″ .Dengan adanya karnaval ini
diharapakan bisa mendekatkan masyarakat kota Solo terhadap kearifan lokal
kotanya dan menumbuhkan rasa cinta terhadap batik khususnya batik dari
Solo.(wawancara : Reyhand,7 Februari 2011)
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
B. Sekilas Solo Batik Carnival 1,2 dan 3
1. Solo Batik Carnival 1
Solo Batik Carnival yang pertama kali diadakan di kota Solo bertemakan
wayang yang dilaksanakan pada tanggal 12-13 April 2008. Solo Batik Carnival
yang pertama ini merupakan acara akbar bagi masyarakat Solo. Solo Batik
Carnival ini dilaksanakan tanggal 13 April 2008 pukul 14.00-17.00 WIB
disepanjang Jalan Slamet Riyadi. Start dimulai dari Purwosari sampai Balaikota
dengan jarak tempuh 6,5 km. Solo Batik Carnival ini dibuka oleh Menteri
Pedagangan Mari Elka Pangestu dan di dukung oleh Dynand Fariz dari Jember
Fasion Carnival dan dimeriahkan oleh Gilang Ramadhan. (wawancara dengan
Reyhand, 7 Februari 2011). Acara Solo Batik Carnival 1 meliputi beberapa
rangkaian acara yaitu:
a) Royal Dinner
Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 April 2008 pukul 18.00-21.00
WIB di Pura Mangkunegaran ,Solo. Acara tersebut makan malam bersama para
pejabat daerah kota Solo,tokoh masyarakat dan para pemilik galeri batik,toko
batik,mahsiswa dan pers. Para undangan wajib memakai batik serta membawa
undangan.(wawancara : Reyhand,7 Februari 2011)
b) Srawung Batik
Acara Srawung Batik diadakan pada tanggal 13 April 2008 pukul 08.00-
16.00 WIB disepanjang Jalan Slamet Riyadi (Gendengan-Purwosari). Dalam
acara Srawung Batik masyarakat kota Solo dapat melihat secara langsung proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
membatik dan disini masyarakat juga dapat membeli souvenir maupun pernak-
pernik dari batik.(wawancara : Reyhand,7 Februari 2011)
Solo Batik Carnival 1 mengangkat tema wayang karena kota Solo khas
dengan wayang oleh karena itu Mataya art and heritage mengarahkan Solo Batik
Carnival 1 sebagai tema utama ,selain menarik tema yang diambil dan
mengangkat budaya wayang di Solo yang ahkir-ahkir ini mulai pudar.
(www.solobatikcarnival2008.com. Tanggal akses 14 November 2010, jam 20.00
WIB)
2. Solo Batik Carnival 2
Pada tahun 2009, tepatnya tahun kedua bagi penyelanggaran Solo Batik
Carnival, Solo Batik Carnival 2 ini mengangkat tema topeng tradisi yang
dijadikan sebagai tema utama. Topeng dijadikan tema dalam Solo Batik Carnival
2 kali ini karena ingin melestarikan topeng dan topeng juga merupakan salah satu
warisan budaya selain wayang dan keris. Di samping itu kota Solo khas dengan
topeng,karena banyak bangunan-bangunan,jalan serta tempat-tempat wisata
diSolo menggunakan asesoris topeng. Topeng telah menjadi inspirasi karya khas
Solo Batik Carnival 2.( wawancara :Reyhand,7 Februari 2011)
Solo Batik Carnival 2 ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2009 pukul
14.00 WIB dengan rute Solo Center Point sampai Balaikota dengan jarak tempuh
6,5 km. Solo Batik Carnival 2 ini diikuti kurang lebih 300 peserta yang ingin
berpartisipasi dalam Solo Batik Carnival 2 mulai dari anak-anak sampai
dewasa,dari muda sampai tua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Para peserta Solo Batik Carnival ini wajib mengikuti wokshop. Peserta
dibekali materi tentang karnaval yang meliputi runway,dance,pembuatan kostum
dan make up.
Workshop Solo Batik Carnival 2 dilakukan sejak bulan April dengan
jadwal 1 minggu sekali, pada hari minggu di Balaikota Surakarta pada pukul
13.00-17.00 WIB.(wawancara : Reyhand 8 Februari 2011)
3. Solo Batik Carnival 3
Tahun 2010 merupakan tahun ketiga bagi Solo Batik Carnival, setelah
sukses menggelar Solo Batik Carnival 1 dan 2. Kali ini Solo Batik Carnival 3 ini
mengambil tema sekar jagad. Karnaval kali ini dirancang sebagai sebuah karnaval
batik yang ramah lingkungan. Selain mengeksplorasi ide-ide tentang flora dan
fauna dalam rancangan kostum bebbahan utama batik,serta penggunaaan barang-
barang bekas secara kreatif, juga dalam karnaval ini melibatkan alat-alat
transportasi yang ramah lingkungan seperti: becak,sepeda dan andong.
Solo Batik Carnival 3 dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2010 pukul 15.00
WIB, dengan rute Solo Center Point sampai Ngarsopura jarak tempuh 3 km. Solo
Batik Carnival 3 berbeda dengan Solo Batik Carnival sebelumnya,rute yang
diambil lebih singkat daripada sebelum-sebelumnya. Ada alasan tersendiri
pengambilan rute lebih singkat,karena ingin menyuguhkan atraksi tersebut bisa
optimal dengan mengurangi jarak tempuh jalannya karnaval. (wawancara
:Reyhand,7 Februari 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Adapun pembagian tema dalam Solo Batik Carnival 3 ini,yaitu:
1. Flora(menggambarkan keindahan tumbuh-tumbuhan dan warna-warni
bunga yang menghiasi alam), yang terdiri dari :
a) Flora Merah
b) Flora Kuning dan Coklat
c) Flora Hijau
d) Flora Putih
e) Flora Biru dan Ungu
2. Fauna(menggambarkan keindahan dari binatang yang
berlarian,berterbangan dan menari dengan warna-warna yang indah yang
menghiasi alam)
a) Fauna Darat
b) Fauna Air
c) Fauna Udara
3. Anak-anak ( untuk kostum anak-anak akan lebih berwarna dan imajinatif
karena semua keindahan alam raya akn bergabung dan mejadi kesatuan yang
sangat indah). Anak-anak dalam hal ini menggunakan kostum gabungan antara
Fauna dan Flora. (www.solobatikcarnival.com,tanggal akses 12 November
2010,jam 20.00 WIB)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
C. Tujuan dan Manfaat dari Event Solo Batik Carnival
Dalam setiap pelaksanan event atau suatu kegiatan pasti memiliki tujuan
dan manfaat bagi peserta.
1. Tujuan Event Solo Batik Carnival
a) Membangun kreativitas masyarakat dengan batik sebagai media.
b) Merespon Tahun Industri Kreatif dalam langkah nyata bahwa Solo Batik
Carnival mampu menjadi instrument cultural marketing kota Solo di
tingakat Nasional maupun Internasional.
c) Meningkatkan citra kota Solo sebagai kota budaya dan peduli pada
pelestarian heritage tingkat Nasional maupun Internasional.
d) Mempertegas icon Kota Solo sebagai kota batik melalui event
ini.(wawancara : Reyahnd,7 Februari 2011)
2. Manfaat dari event Solo Batik Carnival
Manfaat Solo Batik Carnival 1 , 2 maupun 3:
a) Manfaat bagi perserta :
1) Melatih kemandirian peserta
2) Meningkatkan daya kreatifitas peserta dalam mengolah kostum
yang mereka kenakan dalam karnaval.
3) Meningkatkan rasa kecintaan terhadap batik dan peserta dapat
belajar memahami batik dari proses pembuatanya sampai menjadi
kain sampai produk batik yang siap jual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b) Manfaat bagi Masyarakat :
1) Memperkenalkan lebih dekat batik kepada masyarakat agar
masyarakat lebih bangga menggunakan batik.
2) Solo Batik Carnival juga sebagai sarana edukasi dimana
masyarakat dapat belajar proses dalam pembuatan batik dan dapat
belajar berbagai motif.
c) Manfaat bagi Pemerintah kota Solo
1) Mempromosikan kota Solo kekalayak umum melalui Solo Batik
Carnival juga.
2) Memperkuat batik sebagai identitas kota Solo sebagai kota
Batik.(wawancara : Reyhand,7 Februari 2011)
D. Perkembangan Solo Batik Carnival
Solo Batik Carnival sudah tidak asing lagi dimata masyarakat kota Solo
dan Mancanegara karena Solo Batik Carnival ini karena mengangkat tema dasar
batik, dimana batik sebagai salah satu warisan dunia yang harus dijaga
pelestariannya.
Solo Batik Carnival ini adalah hiburan masyarakat yang sangat murah.
Antusiasnya masyarakat terutama masyarakat Solo pun sangat besar untuk
menyaksikan event tahuan ini. Solo Batik Carnival ini menyajikan tema yang
berbeda-beda disetiap tahunnya dengan konsep dasar batik.
Perkembangan tahun ke tahun partisipasinya masyarakat untuk acara ini
sangat besar,bisa dilihat dari pertambahan peserta dari tahun ke tahun. Ini bisa di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
lihat dari jumlah peserta yang berpartisipasi dalam event Solo Batik Carnival ini.
Dibawah ini adalah grafik peningkatan SBC:
Table .1 Data Peserta Solo Batik Carnival 1 sampai 3
Solo Batik Carnival 1 Solo Batik Carnival 2 Solo Batik Carnival 3
27 6 peserta 208 peserta 323 peserta
Sumber:Mataya art and Heritage
Di lihat dari table di atas pada peserta Solo Batik Carnival 1 lebih banyak
dari Solo Batik Carnival 2. Dari data yang didapat daftar peserta Solo Batik
Carnival 1 sebanyak 276 tapi pada penyelenggaranya jumlah peserta Solo Batik
Carnival 1 menyusut menjadi 158 orang sedangkan daftar peserta Solo Batik
Carnival 2 yang semula berjumlah 208 orang meningkat menjadi 240 orang. Dan
Solo Batik Carnival 3 semula berjumlah 323 peserta meningkat menjadi 361
orang.
Gab.1 Grafik perkembangan Solo Batik Carnival
0
50
100
150
200
250
300
350
solo batik carniaval1
solo batik carnival 2
solo batik carnival 3
Series1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
E. Perbedaan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3
Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3 memiliki beberapa perbedaan dilihat dari
segi tema, dan dari jumlah peserta. Dalam Solo Batik Carnival 1 bertema
wayang,yang kedua bertema topeng dan yang ketiga bertema sekar jagad.
Jumlah peserta Solo Batik Carnival 1 sebanyak 158 peserta, Solo Batik
Carnival yang kedua sebanyak 240 peserta sedangkan Solo Batik Carnival yang
ketiga berjumlah 361peserta. Jalur yang ditempuh juga berbeda Solo Batik
Carnival 1 dan 2 berjarak 6,5 km sedangkan Solo Batik Carnival 3 jarak yang
ditempuh 3 km lebih singkat dari jarak yang ditempuh Solo Batik Carnival
sebelumnya.
Dilihat dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa Solo Batik Carnival 3
lebih berpontensi mendatangkan wisatawan jika dilihat dari banyaknya jumlah
peserta dan tema.
F. Pelaksanaan dan Persiapan Solo Batik Carnival 3
1. Waktu yang diperlukan untuk persiapan Solo Batik Carnival
Solo Batik Carnival 3 ini dipersiapkan kurang lebih 2,5 sampai 3 bulan
sebelum hari pelaksanaanya(bulan April-Juni 2010) dengan jadwal latihan peserta
2 kali dalam seminggu. Sebenarnya dalam waktu tiga bulan merupakan waktu
yang singkat dalam mempersiapakan karnaval yang matang,tapi kota Solo mampu
mengadakan karnaval ini karena kota Solo bisa menghasilkan karya yang
bagus.(wawancara: Reyhand,8 Februari 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Persiapan sarana dan prasarana penyelenggaran Solo Batik Carnival 3
a) Penyusunan Panitia
Penyusunan panitia Solo Batik Carnival 3 ini merupakan gabungan antara
tim Solo Batik Carnival 1, 2 dan ditambah anggota baru dari Mataya Art and
Heritage yang kemudian digabungkan antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Surakarta dan Solo Center Point. (wawancara : Heru Prasetya, 8 Februari 2011)
Dibawah ini adalah susunan panitia Solo Batik Carnival 3:
Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta
Direktur Artistik : Bambang Suryono
Koordinator Umum : Heru Prasetya
Koordinator Peserta : Reyhand Tanjung
Koordinator Musik : Dwi Priyo Sumarso
Koordinator Wokshop : Quintanova Rizkino
Instruktur:
Instruktur Tari : Ning Wiyarti
Ika Novani
Instruktur Kostum : Ning Hadiati
Aneke Selvia
Instruktur Make up : Januar Pribadi
Yustyana Rosemarry
Fashion Runaway : Wahyu Jatmiko
Atik Wijayani
Teater : Pandu Kumara
Danang Bagus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
(wawancara : Heru Prasetya, 8 Februari 2011)
b) Pendaftaran Peserta
Pendaftran peserta dimulai dari tanggal 4 Maret 2010 sampai 4 April 2010.
Calon peserta dapat langsung mendaftar ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Surakarta,atau melalui Ibu Ina bagian kasi promosi. Nomor hotline yang dapat
dihubungi (0271)711435.
Calon peserta juga bisa langsung mendaftar ke Mataya art and Heritage di
Jalan Jawa No.18 Timuran Banjarsari Solo. Informasi melalui nomor hotline
(0271)3020255 selain melalui telepon calon peserta bisa mendaftar melalui pesen
elektronik,email/facebook : [email protected](wawancara
: Heru Prasetya,21 Desember 2010)
c) Pemilihan Peserta
Semua orang dapat ikut serta dalam Solo Batik Carnival 3 ini karena Solo
Batik Carnival ini tidak membeda-bedakan para pesertanya. Pada dasarnya
karnaval ini adalah karnaval lintas etnik dapat di ikuti dari anak-anak sampai
dewasa. Syarat utama untuk menjadi peserta Solo Batik Carnival adalah sehat
jasmani dan rohani karena karnaval ini adalah runway yang berate berjalan jauh.
Di sini para calon peserta diharapkan memiliki fisik yang kuat,sehat dan disiplin
yang tinggi. Para calon peserta pun dituntut benar-benar serius dan memiliki jiwa
seni dan kreativitas yang tinggi.( wawancara: Heru Prasetya,8 Februari 2011)
d) Workshop
Workshop Solo Batik Carnival 3 dimulai dari bulan April. Tempat
pelaksanaan Solo Batik Carnival 3 ini berbeda dengan Solo Batik Carnival 1 dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2. Untuk Solo Batik Carnival 2010 workshop dilaksanakan di beberapa tempat:
Taman Balekambang dan Pendopo Balalikota.
Berikut jadwal workshop Solo Batik Carnival 3:
Table. 2 Jadwal Workshop Solo Batik Carnival 3
Hari Tanggal Waktu Tempat Materi
Minggu 02 Mei 2010 09.00 WIB Pendopo Balaikota Kostum
Rabu 05Mei 2010 15.00 WIB Taman Balekambang Runway,Kostum
Minggu 09 Mei 2010 09.00 WIB Pendopo Balaikota Kostum,Make up
Rabu 12 Mei 2010 15.00 WIB Taman Balekambang Runway,Kostum
Minggu 16 Mei 2010 09.00 WIB Pendopo Balaikota Kostum, Make up
Rabu 19 Mei 2010 15.00 WIB Taman Balekambang Runway,Kostum
Minggu 23 Mei 2010 09.00 WIB Pendopo Balaikota Make up
Rabu 26 Mei 2010 15.00 WIB Taman Balekambang Runway, Make up
Minggu 30Mei 2010 09.00 WIB Pendopo Balaikota Kostum,Makeup,
Runway.
(sumber :Mataya art and heritage)
e) Make up dan Busana
Dalam pembuatan kostum Solo Batik Carnival 3 peserta dituntut kreatif
dalam pembuatan kostum. Tidak hanya membuat kreatif membuat kostum tapi
peserta harus pandai merias diri mereka sendiri dengan semenarik
mungkin.(wawancara dengan Heru Prasetya,22 November 2010)
Kostum-kostum yang dikenakan oleh peserta Solo Batik Carnival 3
merupakan hasil karya kreasi mereka sendiri. Tema dalam Solo Batik Carnival 3
adalah Sekar Jagad. Sekar Jagad sendiri diambil sebagai tema Solo Batik
Carnival 3 karena dimunculkan untuk inspirasi dalam gerakan langkah menuju
hidup ramah lingkungan, sebuah gerakan peduli terhadap pemanasan Global.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tema Sekar Jagad ini menggamabrkan keanekaragaman dunia bunga,tumbuhan
dan melukiskan keseimbangan antara Flora dan Fauna di sekitar kita.
Bukan hanya kostum saja yang ditonjolkan dalam Solo Batik Carnival
namun juga make up. Perpaduan kostum dan make up adalah sebuah kombinasi
yang sempurna. Peserta Solo Batik Carnival selain dituntut bisa membuat kostum
juga diharapakan mampu merias diri.(wawancara: Januar Pribadi, 21 Desember
2010)
Peserta Solo Batik Carnival sendiri telah dipersiapkan dalam workshop-
workshopnya untuk membuat make up yang sesuai dengan karakter yang mereka
angkat dari kostumnya. (wawancara: Januar Pribadi, 21 Desember 2010)
f) Pelaksanaan Solo Batik Carnival 3
Solo Batik Carnival 3 ini dipersiapkan kurang lebih2 -3 bulan sebelum hari
pelaksaannya. Solo Batik Carnival 3 diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2010
pada pukul 15.00 WIB.
Unptuk mulai perhelatan Solo Batik Carnival ini diawali pemukulan Jimbe
yang dilakukan oleh Bapak Joko Widodo selaku Walikota Solo yang didampingi
oleh FX Hadi Rudyatmo selaku Wakil Walikota Solo berserta Menteri Perumahan
Rakyat Suharso Monoarfa. Pukulan ketiga pejabat pemerintah tersebut sekaligus
membuka secara resmi penyelenggaran Solo Batik Carnival 3.
Selepas pemukulan jimbe langsung dsambutdengan penampilan peserta
Solo Batik Carnival 3 kelompok anak-anak,yang menari dhadapan para tamu
undangan dengan iringan musik dari Temperente Percussion. Selanjutnya giliran
para instruktur yang berlenggak-lenggok diatas Red Carpet. Para instruktur yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
dalam setiap workshop mendampingan para peserta Solo Batik Carnival ini
merupakan pemain lama dari Solo Batik Carnival 1 dan 2.
Pada Solo Batik Carnival 3 peserta akan berjalan dengan menggunakan
kostum sejauh 3 kilometer ,dengan mengambil start dari Solo Center Point
menuju Ngarsopura. Dalam perjalanan menuju Ngarsopura juga disediakan
beberapa panggung musik yang akan dimainkan saat peserta Solo Batik Carnival
3 di sepanjang jalan Slamet Riyadi.
Saat sampai di Ngarsopura pun para peserta Solo Batik Carnival di
hadapkan pada peserta APMCHUD( The Asia Pacific Ministerial Conference on
Housing and Urban Development)
Adapun urutan jalannya Solo Batik Carnival 3 :
a. Prajurit Solo dan Jogja merupakan gabungan antara Prajurit Solo dan
Jogja.
b. Prajurit Sapu Jagad merupakan prajurit dari Pemadam Kebakaran.
c. Prajurit Pokdarwis merupakan Prajurit Kelompok Sadar Wisata
Surakarta.
d. Iring-iringan kuda Walikota dan Wakil Walikota Surakarta (Jokowi
dan FX Hadi Rudyatmo).
e. Iringan kereta kencana dari para tamu peserta AMPCUD(The Asia
Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development)
f. Barisan tamu batik atau delegasi yang memperkenalkan hasil karya
produk batik.
g. Marhcingband dari UNS merupakan musik pembuka acara tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
h. Atraksi rombongan dari peserta Solo Batik Carnival.
Disajikan secara kolosal yang diikuti oleh 60-70 orang pengiring musik.
Pada pukul 18.00 rombongan Solo Batik Carnival 3 sampai di
Ngarsopuran , sesampainya disana para peserta unjuk kebolehannya dengan
menari dihadapan para peserta AMPCUD(The Asia Pacific Ministerial
Conference on Housing and Urban Development).
G. Kendala Dalam Penyelenggaran Solo Batik Carnival 3
Pengaturan Penonton
Di lihat dari event SBC 1 sampai SBC 3 di lihat dari segi manajemen
penonton kurang terkoordinasi secara maksimal sehingga menjadikan penonton
tak beraturan. Di ketahui dari pihak penyelenggara pun tidak bisa mengkoordinasi
penonton kurang optimal. Seperti contoh manajemen penonton di Solo Batik
Carnival 3 yang baru diselenggarakan pada bulan Juni kemarin 2010. Satu minggu
menjelang pelaksanaan Solo Batik Carnival yang ke -3 manajemen pengelolaan
penonton menjadi kendala utama. Panitia mengakui banyaknya penonton yang
berjubel dipinggir jalan menyebabkan semuanya tidak mendapatkan akses untuk
melihat acara secara keseluruhan. Untuk mengatasi persoalan itu ,rencananya
dibentuk panitia khusus. Semakin pendeknya masa pementasan persiapan sudah
80 %. Hal ini meliputi peserta, kostum, dan beragam gerakan yang akan
diperlihatkan,yang belum siap adalah manajemen penonton.(sumber:
Joglosemar,edisi 14 juni 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Pengaturan penonton dalam pertunjukan event Solo Batik Carnival
menjadi kendala utama dalam pelaksaan event tersebut karena peserta SBC tidak
bisa unjuk kebolehan secara maksimal. Untuk mengatasi manajemen penonton
panitia menurunkan personil pramuka sebanyak 200 personil lengkap dengan
tongkat , selain itu pula panitia telah berkoordinasi dengan Satpol PP dan anggota
binaraga.
Seharusnya pengaturan penonton untuk tahun berikutnya lebih bagus lagi.
Bisa dibuat tribun-tribun untuk penonton dan disediakan tempat bagi para pers
untuk mengambil gambar,mungkin dengan pengaturan penonton yang bagus bisa
menambah bagus event tersebut dan semua itu tidak lepas dari peran serta
penonton sendiri untuk bisa berlaku dengan tertib atau tidak. ( Kompas ,edisi 11
juni 2010)
H. Analisis SWOT dalam Solo Batik Carnival
kompnen S W O T
Peserta Kesehatan badan
peserta kurang
optimal dan
menyebabkan
peserta lemah dan
pingsan
Menjadikan peserta
yang mengikuti event
tersebut menjadi
kreatif ,mandiri dan
memiliki rasa cinta
terhadap budaya.
Terutama kecintaan
terhadap batik.
Penonton Dapat menjadi
penyemangat
dalam event
tersebut.
Adanya sikap
saling dorong dan
saling sikut antara
penonton.
Lokasi Tempat
pelaksaan
event sangat
strategis
dipusat kota
Penyebabkan
macetan dan
pemindahan jalur
yang tidak
terkoordinasi.
Dapat merusak taman kota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Panitia Menjadikan orang
mandiri dan mampu
bersosialisasi terhadap
lingkungan yang luas.
ketertiban Kurang adanya
pemanajemenan
dalam
penonton.Penonton
saling berebut
mengambil foto
dan aksi saling
dorong.
Banyaknya penjual
asongan disela-sela
event tersebut
Sepanjang
jalan utama
kotor karena
banyaknya
penonton
membuang
sampah/bung
kus makanan
dijalan dan
merusak
taman kota.
Informasi
Kurangnya
informasi tentang
event tersebut.dari
waktu
pelaksananya pun
molor dari waktu
yang dijadwalkan.
Akan
mengurangi
jumlah
wisatawan
yang akan
mengunjungi
kota Solo dan
menyaksikan
event
tersebut.
Keterangan:
1. Strength (kekuatan)
Dari setiap event Solo Batik Carnival 1 sampai yang 3 memiliki strength
atau kekuatan terdapat dalam segi penonton dan lokasi. Kekuatan dalam segi
penonton yaitu :
a) Solo Batik Carnival ini adalah sebuah event tahunan yang menghibur bagi
masyarakat Solo khususnya, disamping hiburan murah meriah bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
masyarakat solo juga menujukan kreatifitas masyarakat kota solo dan
menjunjung tinggi nama kota Solo dimata Internasional bahwa masyarakat
kota Solo kreatif. Selain itu kota Solo terkenal dengan kulinernya yang
menjadikan nilai tambah bagi wisatawan. Secara tidak langsung masyarakat
kota solo ikut berpartisipasi dan ikut mempromosikan Solo akan kebudayaan
dan obyeknya.
b) Event tahuan Solo Batik Carnival ini selalu dilaksanakan di jalan utama kota
Solo yaitu jalan Slamet Riyadi karena jalan utama tersebut terletak dipusat
kota sehinnga dapat menarik perhatian masyarakat. Selain itu juga jalan utama
Solo berdekatan dengan obyek wisata lainnya dan pusat belanja di kota Solo.
2. Weakness ( Kelemahan )
Solo Batik Carnival selain memiliki kekuatan Solo Batik Carnival juga
memiliki kelemahan dalam persiapan maupun penyenggaran antara lain :
a) Dari Solo Batik Carnival 1 sampai 3 kendala utama adalah pemanajemenan
penonton yang tidak terkoordinasi secara baik. Bisa diketahui setiap
berlangsungnya acara penonton menghabiskan jalan sehingga para peserta
tidak dapat beraktraksi secara maksimal karena terganggu oleh para penonton
yang ingin berfoto dengan peserta carnaval. Penyelenggara kurang mampu
menghadapi ulah para penonton yang tidak tertib.
b) Kesiapan peserta pun kurang optimal sehingga menganggu jalannya event
tersebut. Karena banyak perserta yang tidak mampu menyelesaikan jalannya
acara sampai akhir disebabkan ada perserta yang pingsan. Tapi dari pihak
penyelenggara sudah mengantisipasi dengan kejadian tersebut dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
menyediakan ambulans dan tenaga medis sehinnga carnaval dapat berjalan
dengan lancar.
c) Kelemahan yang lain terdapat pada promosi. Promosi yang dilakukan dari
Solo Batik Carnival 1 dan 2 kurang dan dalam Solo Batik Carnival 3 ini
penyelenggarakan lebih keras. Pemasaranya pun tidak melalui media massa
saja tapi terjun langsung di ruang public sehingga banyak masyarakat yang
tahu. Tapi informasi lainnya tentang waktu pelaksanaannya tidak tepat waktu.
3. Oppurtinity( Peluang )
Ada beberapa peluang dari event tersebut yaitu :
a) Dengan adanya event ini pemerintah dapat meningkatkan pendapatan daerah ,
karena dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dan menyaksikan event
tersebut.
b) Peluang yang lain adalah membuat peserta menjadi mandiri dan kreatif.
Dalam Solo Batik Carnival ini peserta dituntut untuk mampu menuangaknan
ide-ide kreatif dengan tema yang berbeda-beda dalam setiap pelaksanannya.
c) Bagi panitia juga diharapkan menjadi panitia mampu bersosailisai dengan
khalayak umum dan menjadikan pribadi yang kreatif , kuat dan mandiri.
Panitia juga dituntut untuk mampu membuat ide-ide yang cemerlang dengan
tema yang menarik dan berbeda dengan tema-tema yang lalu. Dan panitia
harus sanggup menyajikan Solo Batik Carnival ini menjadi lebih baik lagi dan
tontonan yang menarik bagi masyarakat.
4. Threat ( Ancaman)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Ancaman bagi Solo Batik Carnival yaitu :
a) Banyaknya event-event budaya yang lebih menarik dari Solo Batik Carnival
ini sehingga masyarakat lebih menyukai event budaya yang lain itu.
Disamping itu Solo Batik Carnival sudah kehilangan gregetnya banyak
masyarakat jenuh pada event tersebut , karena penyelenggara tidak mampu
untuk menyajikannya dengan apik.
b) Kurangnya kesadaran dari masyarakat saat menyaksikan jalannya carnaval
tidak tertib. Dan juga kurangnya pemahaman terhadap budaya batik oleh
masyarakat kita terutama masyarakat kota Solo sendiri. Ancaman tersebut
dapat mengurangi icon kota Solo sebagai kota budaya dan untuk
mengantisipasinya lebih baik dikembangkan lagi tentang budaya membatik
dikalangan pelajar sehingga generasi saat ini sampai generasi berikutnya
memahami batik sebagai warisan budaya yang perlu dijaga dan
dikembangkan.
Analisis SWOT ini diharapakan mampu memperoleh solusi untuk
pengembangan budaya kota Solo. Harapan penulis Solo Batik Carnival ini bisa
menjadi aset budaya kota Solo yang banyak diminati oleh wisatawan domestik
maupun wisatawan asing.
I. Daya Tarik Solo Batik Carnival Melalui Analisis 4A
Pengembangkan daya tarik wisata dalam rangka meningkatkan kunjungan
wisatawan dan mempermudah pelaksanaan program yang telah direncanakan
dan mencapai target yang telah ditentukan memperlukan suatu analisis yang tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode pengembangan objek wisata
dengan analisis 4A ( Atraksi, Aksesbilitas, Amenitas, Aktifitas )
Adapun hasil dari analisis penulis selama penelitian dan pengamatan Solo
Batik Carnival berdasarkan analisis 4A adalah sebagai berikut :
1. Atraksi
Atraksi merupakan daya tarik dari suatu objek wisata atau hasil kesenian
suatu daerah yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata
tersebut. Solo Batik Carnival memiliki daya tarik dalam bidang budaya karena
dalam rangkaian acara Solo Batik Carnival menyajikan tarian-tarian dalam parade
dari Center Point sampai Ngarsopuro yang mana peserta menggunakan kostum
dan pernak pernik yang semuanya bernuansa batik ( Observasi, 23 Juni 2010 ).
2. Aksesbilitas
Aksesbilitas adalah unsur penting dalam menganalisis suatu objek atau
daya tarik wisata agar objek atau daya tarik wisata tersebut dapat dijangkau
dengan mudah oleh wisatawan baik dari sarana transportasi darat ataupun udara.
Aksebilitas tidak hanya menyangkut kemudahan transportasi bagi wisatawan
tetapi juga menyangkut tentang waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke objek
atau daya tarik wisata.
Adapun penulis memberikan uraian-uraian mengenai segi aksesbilitas di
Solo sebagai berikut :
a) Kondisi Jalan.
Kondisi jalan di sepanjang kota Solo ini sudah bagus dan sudah
beraspal ( Observasi, 30 Januari 2011 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
b) Sarana Transportasi.
Untuk mencapai tempat pusat acara Solo Batik Carnival tepatnya di
Center Point dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi pribadi maupun
transportasi umum.
(1) Dari Bandara
Kota Surakarta memiliki bandar udara internasional Adi Sumarmo
yang melayani penerbangan nasional maupun internasional. Lokasi bandara Adi
Sumarmo dengan pusat kota cukup jauh. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
pusat kota ± 30 menit dengan jarak 15 km. Transportasi yang digunakan dengan
taksi bandara Rp.50.000 atau wisatawan bisa melakukan pendaratan dan
pemberangkatan dari bandara Adi Sucipta Jogja,karena antara Solo dan Jogja
telah terhubung oleh moda transportasi kereta api komuter yaitu Prambanan
Ekspres,Madiun Jaya dan Joglo Semar. ( Observasi,30 Januari 2011)
(2) Dari Stasiun
Ada banyak sarana transportasi yang siap mengantar wisatawan
menuju Center Point yaitu Stasiun Puwosari yang jaraknya ke Center Point cukup
dekat. Wisatwan tidak perlu menggunakan alat transportasi lainnya,karena cukup
berjalan kaki sudah sampai ke Center Point. ( Observasi,30 Januari 2011)
(3) Dari Terminal
Menuju Center Point wisatwan yang menggunakan bus harus transit
menggunkan bus kota ,taksi atau ojek jarak yang ditempuh juga tidak cukup jauh
± 10-15 menit. . ( Observasi,30 Januari 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
c) Papan Petunjuk.
Sarana pelengkap berupa papan penunjuk menuju Center Point
maupun Ngarsopuro sudah ada dan terdapat di setiap titik jalan di Solo. Papan
penunjuk terbuat dari pelat besi yang terpajang di pinggir jalan sehingga
memudahkan bagi para wisatawan yang belum pernah berkunjung ke Solo. (
Observasi, 30 Januari 2011 )
3. Amenitas.
Amenitas adalah fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan
pariwisata yang juga ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada
wisatawan.
Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di Solo yang membantu
kelancaran Solo Batik Carnival, antara lain :
a) Akomodasi
Letak Kota Solo sangatlah startegis sehingga banyak dijumpai hotel-
hotel di kota ini, antara lain : Hotel Lor Inn ( Jl.Adi Sucipto No.47 ), Hotel Sahid
Kusuma ( Jl.Sugiyopranoto No.20 ), Hotel Novotel ( Jl.Slamet Riyadi No.274 ),
Hotel Agas (Jl.Muwardi No.44 ), Hotel Cakra ( Jl. Slamet Riyadi No.201 ), Hotel
Solo Inn ( Jl. Slamet Riyadi No.365 ), Hotel Dana ( Jl. Slamet Riyadi No.287 ),
Hotel Asia ( Jl.Monginsidi No.1 ). ( Observasi, 30 Januari 2011 )
b) Rumah Makan
Rumah makan atau warung yang ada di Solo yaitu Diamond
Internasional Restaurant(Jl.Slamet Riyadi 394), Orient Internasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Resturat(Jl.Slamet Riyadi 397),Rumah makan Adem Anyem(Jl.Slamet Riyadi). (
Observasi, 30 Januari 2011 )
c) Tempat Ibadah
Tempat ibadah di Solo yaitu: Klenteng Tri Dharma Avakitesvara, Vihara
Dharmma Sundara, GKJ Margoyudan SoloGereja Katolik St.Petrus, Masjid
Agung Solo. ( Observasi, 30 Januari 2011 )
d) TIC
TIC (Tourism Information Center) Solo beralamat di Jl. Slamet Riyadi
275 Solo 57141, telepon +62 271 711435.
e) Jasa Komunikasi
Sistem komunikasi di kota Solo sangatlah memadai. Seperti jasa telepon,
internet dan kantor pos.
f) Penerangan
Fasilitas penerangan dan jaringan listrik di kota Solo sudah ada dan
sangat memadai.
g) Pos Keamanan
Pos keamanan di kota Solo sangat memadai. Di sepanjang jalan Slamet
Riyadi terdapat pos-pos keamanan yang cukup lengkap.
4. Aktifitas
Aktifitas adalah segala sesuatu yang bisa dilakukan di tempat tujuan
wisata. Kegiatan yang beraneka ragam bagi wisatawan dapat menyebabkan lama
tinggal wisatawan lebih panjang yang dapat meningkatkan pengeluaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
wisatawan. Adapun aktifitas yang bisa dilakukan selama pelaksanaan Solo Batik
Carnival :
a) Wisatawan
Wisatawan yang ikut berpartisipasi dalam acara Solo Batik Carnival ini
beraneka ragam dari kalangan TK hingga mahasiswa. Wisatawan bisa
menyaksikan parade peserta Solo Batik Carnival sepanjang Center Point
(Purwosari) hingga Ngarsopuro. Kebanyakan wisatawan sangat antusias dalam
menyaksikan acara Solo Batik Carnival ini. ″ Saya sangat tertarik dengan acara ini
karena dengan adanya Solo Batik Carnival ini kita secara langsung ikut serta
menjaga dan melestarikan budaya bangsa yaitu batik dan kita bisa
memperkenalkan batik kepada generasi muda bahkan ke seluruh dunia” (
Wawancara, Suharso 23 Juni 2010 )
b) Penduduk
Penduduk setempat merupakan salah satu faktor penting dalam industri
pariwisata karena penduduk memiliki peran utama dalam melayani dan
memperlakukan wisatawan selama berada di objek atau daya tarik wisata.
Penduduk sekitar sangat menyambut baik dengan diadakannya Solo Batik
Carnival ini selain berguna meningkatkan rasa cinta terhadap batik dan
menambah wawasan dan bagi pengunjungnya, acara Solo Batik Carnival ini juga
bermanfaat bagi masyarakat sendiri yaitu dapat meningkatkan pendapatan, dengan
berjualan makanan dan minuman selama acara berlangsung ( Observasi, 23 Juni
2010 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kota Solo merupakan suatu kawasan yang memiliki potensi wisata
budayanya salah satu budayanya adalah batik. Banyak wisatawan yang
berkunjung ke Solo hanya ingin tahu tentang batik. Kawasan Solo banyak sekali
daerah-derah penghasil batik seperti : Kampung batik Kauman , Kampung batik
Laweyan dan Pasar Klewer. Selain daerah-daerah penghasil batik banyak juga
outlet-outlet penjual batik dan grosiran batik seperti di PGS , itu menjadi daya
tarik tersendiri kota Solo yang sering dijuluki sebagai kota budaya dan kota batik.
Pemkot Solo, Solo Center Point dan dibantu oleh Mataya art and heritage juga
masyarakat kota Solo mengadakan suatau event tahunan yang berhubungan
dengan batik Solo Batik Carnival agar budaya kita tidak pudar.
Solo Batik Carnival diadakan pertama kali pada tahun 2008 tepatnya
tanggal 12-13 April 2008 dengan wayang. Respon masyarakat Solo terhadap
event tersebut sangat bagus,maka Solo Batik Carnival 2 pun diadakan lagi pada
tanggal 28 Juni 2009 dengan tema topeng sedangkan Solo Batik Carnival 3
diadakan pada tanggal 23 Juni 2010 dengan tema sekar jagad.
Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 hampir sama,hanya terletak dalam
tema,jumlah perserta dan rute. Solo Batik Carnival yang pertama bertema wayang
dengan jumlah peserta 158, Solo Batik Carnival 2 bertema topeng dengan jumlah
peserta 240 sedangkan Solo Batik Carnival 3 bertema sekar jagad dengan jumlah
peserta 361. Rute yang ditempuh pun berbeda Solo Batik Carnival 1 dan 2 Center
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Point sampai Balaikota sedangkan Solo Batik Carnival 3 Center Point sampai
Balaikota.
Persiapan Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 hampir sama,waktu yang
dibutuhkan untuk persipan sarana dan prasarananya. Solo Batik Carnival 3
perencananya lebih matang jika dibandingkan dengan Solo Batik Carnival 1 dan
Solo Batik Carnival 2.
Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaran Solo Batik Carnival 1,2 dan
Solo Batik Carnival 3 hampir sama juga,yaitu pengaturan penononton. Antusias
penonton karnaval tersebut sangat besar sehingga banyak warga yang ingin
menyaksikan karnaval tersebut secara langsung. Sebaiknya panitia menyediakan
tribun-tribun untuk penonton dan para jurnalis agar tidak menggangu jalannya
karnaval tersebut.
Semua kesimpulan di atas diharapakan Solo Batik Carnival ini dapat
menjadi sebuah event budaya untuk kota Solo yang menjadikan kota Solo bisa
bersaing di dalam maupun di luar negeri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,penulis memberikan saran sebagai masukkan bagi
pihak terkait event Solo Batik Carnival sebagai berikut:
1. Memberikan promosi yang maksimal melalui siaran di radio, membuat
brosur tentang event tersebut ,di jalan-jalan utama kota Solo dibuat
balliho dan mengiklankan lewat televisi.
2. Penambahan fasilitas-fasiltas bagi para peserta pada persiapan Event
Solo Batik Carnival seperti,toilet yang memadai. Agar para peserta bisa
nyaman.
3. Penyedian tempat bagi para jurnalis dengan membuatkan tribun-tribun
agar para jurnalis mudah untuk mengambil gambar sehingga tidak
menganggu jalannya karnaval.
4. Panitia Solo Batik Carnival 3 agar lebih meningkatkan kerjasamanya
dengan pers,peserta,masyarakat serta wisatawan agar mendapatkan hasil
yang lebih baik lagi dari tahun-tahun kemarin.
5. Keamanan dan pengamanan para peserta dan penonton lebih diperhatikan
lagi,agar karnaval bisa berjalan dengan lancar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin MM. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Pustaka Setia
Gamal Suwantoro .1997.Dasar-dasarPariwisata.Yogyakarta:Andi
Happy Marpaung.2000.Pengetahuan Kepariwisataan.Bandung:Altabeta
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta
Nyoman S.Pendit.1986. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar
Perdana.Jakarta.Pradya Paramita
Oka A.Yoeti.2001.Ilmu Pariwisata .Jakarta:Pertja
--------------------.1967.Pengantar Ilmu Pariwisata.Jakarta.Pradya Paramita
R.M. Wiryo Suparto 1964.Teknik Membuat Batik Tradisional dan Modern.
Yogyakarta.Departemen Perindustrian
Saifuddin Azwar, MA. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Titi S.Ratna.2010.Panduan Lengkap Keliling Jogja dan Solo: Atma Media Press
www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010,jam 20.00 WIB
www.google/filosofibatik.com. Tanggal akses 20 November 2010 ,jam 20.00
WIB
www.wikipedia.com.Tanggal akses 21 Desember 2010 jam 23.00 WIB
www.solobatikcarnival.com.Tanggal akses 12 November 2010,jam 20.00 WIB
61