DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PUNCAK JAYA
SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN : Pembangunan PLTMH Distrik Ilu
PEKERJAAN : Pembangunan PLTMH Distrik Ilu
LOKASI : Distrik Ilu Kabupaten Puncak Jaya
TAHUN ANGGARAN 2015
SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN DAK BIDANG LISTRIK PERDESAAN
Pekerjaan : Pembangunan PLTMH Distrik Ilu
Lokasi : Distrik Ilu
I. PERSYARATAN UMUM
Kegiatan DAK Bidang Listrik Perdesaan yang dilaksanakan harus dapat memberikan
informasi umum mengenai jenis kegiatan dan uraiannya, sebagai berikut :
a. telah mempunyai dokumen perencanaan yang mengangkut gambaran lokasi,
kapasitas, dan layout lokasi kegiatan.
b. tersedianya lahan untuk kegiatan pembangunan pembangkit listrik dan instalasi
penunjang, dengan status lahan bukan merupakan kawasan terlarang atau konflik
kepentingan.
c. adanya kesiapan masyarakat selaku calon pengguna untuk mengoperasikan unit
pembangkit dan membayar biaya pemakaian tenaga listrik pada tingkat harga yang
disepakati bersama sesuai kemampuan masyarakat setempat, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. kapasitas terpasang dari pembangkit/ pekerjaan rehabilitasi/ perluasan pelayanan.
e. semaksimal mungkin memanfaatkan barang/peralatan produksi dalam negeri/lokal
sesuai sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
f. rencana kegiatan harus dilengkapi informasi umum yang meliputi:
1) nama kegiatan;
2) letak lokasi yang meliputi : desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi;
3) potensi dan analisis ketersediaan sumber energi primer;
4) daya listrik yang dibangkitkan dalam satuan Kilo Watt (kW);
5) jenis alat konversi Jenis turbin atau jenis modul surya);
6) sarana distribusi tenaga listrik;
7) beban konsumen listrik Jumlah rumah, fasilitas umum, kegiatan produktif, dan
lain-lain;
8) nama lembaga pengelola;
9) kelengkapan gambar dan spesifikasi teknis;
10) rencana anggaran biaya.
II. PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
(PLTMH)
Bangunan sipil terdiri dari bangunan intake dan pengalih aliran, saluran pembawa, bangunan
forebay, bangunan rumah pembangkit (rumah pembangkit) dan bangunan tailrace. Aksesoris
bangunan sipil seperti peralatan hidro mekanik juga merupakan bagian tidak terlepaskan dari
komponen sipil suatu PLTMH.
Persyaratan-persyaratan dan uraian dalam spesifikasi teknis berikut ini berisi pedoman
penting dan pokok-pokok yang harus ditaati oleh calon penyedia barang/jasa.
Ketidaksesuaian atau kurang lengkapnya dokumen–dokumen (lampiran-lampiran) seperti
yang dipersyaratkan pada Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus Komponen, dapat
menyebabkan calon penyedia barang/jasa digugurkan dalam tahapan evaluasi teknis. Oleh
karena itu, calon penyedia barang/jasa diharapkan untuk dapat mencermati dan memahami
persyaratan-persyaratan dan uraian dalam spesifikasi teknis ini dengan sebaik-baiknya.
A. Informasi Umum
1) Provinsi : Papua
2) Kabupaten : Puncak Jaya
3) Distrik : Ilu
4) Kampung : Yimbe
5) Sungai : Yimbe
B. Gambaran Lokasi
1) Lokasi
Terletak di Kampung Yimbe, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua. Distrik ini
mempunyai ----- (-----) kampung dan berbatasan dengan Distrik Mulia dan Distrik Nioga
Kabupaten Puncak Jaya, merupakan distrik pertama yang akan dilewati bila kita akan menuju
ke Kabupaten Jayawijaya (Wamena) dari arah Kota Mulia ibukota Kabupaten Puncak Jaya.
Keberadaan serta posisi Distrik Ilu menjadi sangat penting dan strategis karena memiliki
bandara udara ukuran pesawat kecil dan berada di jalur jalan trans papua. Lokasi rencana
PLTMH Ilu memiliki kondisi topografi kemiringan bantaran yang relatif landai.
2) Aksesbilitas
Secara umum lokasi rencana pembangkit mikrohidro Sungai Ilu adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Aksesbilitas Pembangkit Mikrohidro Sungai Ilu
Akses Jarak (km) Waktu Tempuh
(jam)
transportasi Kondisi Jalan
Kota Mulia –
Distrik Ilu 58 2 jam
Kendaraan roda
empat Tanah berbatu
Kantor Distrik
Ilu - PLTMH 1 - - -
C. Kondisi Kelistrikan
Kondisi kelistrikan Kabupaten Puncak Jaya masih memprihatinkan. Pada saat ini, pasokan
listrik di daerah ini belum ada dan sebagian masih menggunakan genset dengan daya terbatas.
Tetapi akibat dari keterbatasan tersebut, maka tidak semua rumah yang berada di setiap
distrik di kabupaten ini sudah mempunyai sambungan listrik. Masyarakat yang tidak
mempunyai sambungan listrik akan menggunakan pelita yang berbahan bakar minyak tanah,
sedangkan sebagian lainnya sama sekali tidak menggunakan sarana penerangan apapun.
Bila upaya pembangunan PLTMH sungai Ilu berhasil dilakukan, maka diharapkan seluruh
masyarakat di Ilu dapat mendapatkan pasokan listrik yang memadai.
D. Kapasitas Pembangkit
Tabel 2. Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Distrik Ilu
No Uraian Simbol Unit Nilai
1 Head kotor Hg M 27,73
2 Head bersih Hn M 25,76
3 Debit terukur Q M3/detik 1,92
4 Debit desain Qd M3/detik 1
5 Effisiensi Turbin t % 0,75
6 Effisiensi Generator g % 0,90
7 Kapasitas Daya Pembangkit Pt KW 175
E. Spesifikasi Teknis Umum
Calon penyedia barang/jasa wajib melampirkan dokumen-dokumen berikut ini di dalam
penawarannya :
1. Brosur/katalog dan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh produsen/agen
tunggal/representatif barang untuk turbin, generator, Electronic Load Controller
(ELC), bearing, kabel, Remote Monitoring System, dan trafo (jika ada)
2. Surat-surat pernyataan yang dibutuhkan sebagaimana berikut ini:
Surat Pernyataan Dukungan dari pabrikan atau agen tunggal Turbin, Generator,
ELC, dan trafo (jika ada) dan pernyataan barang 100% baru kepada penyedia
Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Layanan Paska Konstruksi
3. Melampirkan Gambar Teknis PLTMH
F. Spesifikasi Teknis Khusus Komponen
1) Pekerjaan Sipil
Fasilitas utama bangunan sipil pembangkit Mikro hidro terdiri dari : bangunan bendung
(weir), bangunan penyadap air (intake), saluran pembawa (headrace), bak penenang
(forebay), pipa pesat (penstock), rumah pembangkit (power house) dan saluran pembuang
(tail race).
Berikut adalah spesifikasi Bangunan Sipil Pembangkit Mikro hidro
(Dimensi untuk masing-masing spesifikasi terdapat dalam Tabel 3 dan Gambar Teknis) :
a) Bendung (weir)
Bendung berfungsi untuk menaikkan/mengontrol tinggi air sungai sehingga air dapat
dialihkan ke dalam intake pembangkit PLTMH.
b) Saluran Penyadap (Intake)
Intake berfungsi untuk mengalihkan air dari sungai dan dialirkan ke dalam saluran pembawa
ataupun struktur sipil pembangkit Mikro hidro lainnya.
Bukaan intake (intake orifice) harus tenggelam di bawah permukaan air setiap kondisi
aliran.
Pintu intake diperlukan dalam rangka mengosongkan bangunan pembawa air dan
untuk perawatan atau perbaikan.
Trash rack harus dipasang di intake khususnya untuk berukuran besar.
Penggalian tanah harus dilakukan secara hati-hati dan tanah galian ditempatkan pada
sisi yang stabil atau diberikan penahan dari kayu dengan kedalaman maksimal galian
tanpa penahan dinding adalah 1,3 (satu koma tiga) meter.
Diameter besi beton biasa tidak boleh kurang dari 15 (lima belas) mm dan ketebalan
beton bertulang tidak boleh kurang dari 10 (sepuluh) cm dengan ketentuan ketebalan
dinding disesuaikan dengan beban yang ditahan.
Adukan semen untuk bagian yang terkena air disarankan 1 (satu) bagian semen dan 2
(dua) bagian pasir dan jika tidak bersentuhan dengan air maka 1 (satu) bagian semen
dan 4 (empat) bagian pasir.
Beton untuk bangunan struktur, misalnya beton bertulang, lebih baik menggunakan
campuran 1 (satu) bagian semen, 2 (dua) bagian pasir, dan 3 (tiga) bagian kerikil,
sedangkan untuk beton lain dipakai perbandingan 1 :3:5.
Beton bertulang paling tidak menggunakan tulangan dengan ukuran paling sedikit 8
(delapan) mm dan jarak antar tulangan maksimal 200 (dua ratus) mm.
c) Saluran Pembawa (Headrace)
Saluran pembawa (headrace) berfungsi menyalurkan air dari intake sampai ke bak penenang.
Saluran pembawa harus mampu menampung debit air 10 % (sepuluh persen) lebih
tinggi dari debit rancangan, hal ini dimaksudkan agar pada saat operasi maksimal
muka air di forebay tidak turun dari ketinggian biasanya dan untuk tinggi jagaan agar
terhindar dari pelimpasan apabila terjadi kelebihan debit.
Penguatan slope tanah perlu dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan lokasi
d) Bak Penenang (Forebay)
Struktur bak penenang terdiri dari: Saluran pelimpah untuk air yang berlebih; Lubang untuk
menguras bak dan sedimen; saringan untuk mencegah masuknya sampah yang mengapung.
Ujung atas jalan masuk pipa pesat harus tenggelam (kurang lebih 2 kali diameter pipa)
dibawah permukaan air normal untuk menghindari pusaran air. Lubang masuk pipa penstock
sekurang-kurangnya harus berjarak 20 cm dari dasar bak. Sebagai finishing adalah lapisan
plester semen dan acian untuk mencegah rembesan.
Jika air yang dipakai adalah mata air yang tidak membawa material sedimen, maka
bak pengendap tidak diperlukan.
Jika kualitas air yang biasanya buruk dan banyak membawa material sedimen, maka
setelah bangunan intake harus dilengkapi dengan bak pengendap.
Bak pengendap harus mampu mengendapkan material sedimen seperti tanah, pasir
dan bebatuan.
Aliran air harus tidak menimbulkan turbulensi di dalam bak pengendap sehingga
material sedimen bisa dengan mudah diendapkan.
Mekanisme pembuangan endapan harus ada dan dapat berupa pintu air atau jenis lain.
Kemiringan lantai bak pengendap paling tidak 1 :20 (satu berbanding dua puluh)
untuk intake lateral atau 1: 10 (satu berbanding sepuluh) untuk intake tipe drop (river
bed intake).
Bentuk bak harus sedemikian rupa sehingga endapan terkumpul diujung bak dan
mendekati katup atau pintu penguras.
forebay dibuat dari pasangan batu, atau beton bertulang dengan ketentuan ketebalan
beton paling sedikit mempunyai diameter 25 (dua puluh lima) cm.
forebay harus dibuat dari konstruksi kedap air dan tahan bocor.
forebay menghubungkan saluran pembawa dan pipa pesat.
forebay harus dilengkapi dengan:
1) trash rack;
2) saluran pelimpah (spill way) dengan kapasitas 120% (seratus dua puluh persen)
dari debit rancangan.
pipa pesat (penstock) harus terendam air dalam kedalaman paling sedikit 2 (dua) kali
diameter pip a pesat, jarak pipa pesat dari dasar forebay paling sedikit 30 (tiga puluh)
cm.
endapan direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak masuk ke pipa pesat.
trash rack tidak boleh terbuat dari bambu atau kayu dan trash rack harus dibuat
dengan menggunakan besi pejal dengan diameter paling sedikit 4 (empat) mm atau
besi plat dengan ketebalan paling sedikit 3 (tiga) mm dan pengelasan harus kuat dan
rapi dengan menggunakan las listrik.
trash rack harus dilindungi dari korosi dengan melakukan pengecatan.
trash rack harus mampu menahan tekanan air karena adanya penyumbatan pada
kondisi air penuh.
trash rack dipasang dengan kemiringan sekitar 70 (tujuh puluh derajat) dari garis
horisontal.
trash rack harus dapat dilepas dari struktur sipil untuk akses perbaikan dan
pembersihan. untuk pabrikasi trash rack, dapat mengacu kepada bagian pabrikasi
peralatan hidro mekanik.
trash rack untuk intake dan saluran pembawa paling tidak memiliki celah selebar 5
(lima) cm atau lebih lebar, trash rack untuk inlet pipa pesat harus memiliki celah yang
lebih kecil dari trash rack di intake dengan ukuran celah tidak boleh lebih besar dari
1/2 (setengah) kali jarak antar runner blades (baik propeller maupun cross flow) atau
1/2 (setengah) kali diameter nozzle untuk pelton sedangkan untuk turbin tipe lain
disesuaikan dengan ukuran sampah kecil yang sering terbawa dalam air.
e) Pipa Pesat (Penstock)
Pipa pesat yang diperlukan pada perencanaan pembangkit Mikro hidro dipasang sepanjang
Permukaan tanah. Pipa pesat akan diperkuat struktur pondasi (support block). Pada bagian
ujung pipa terdapat pipa reducer. Sebagai finishing, permukaan luar pipa dicat sebagai
perlindungan terhadap karat.
pipa pesat dapat terbuat dari mild steel, HOPE atau PVC dan harus dalam kondisi
baru dan baik.
ketebalan bahan pipa pesat dari bahan besi harus disesuaikan dengan head, paling
sedikit ketebalan adalah 3,2 (tiga koma dua) mm.
pipa pesat harus dirancang sedemkian agar kehilangan tekanan (head losses) di dalam
pipa pesat tidak lebih 10% (sepuluh persen) dari head total.
pipa pesat yang amat panjang (5xhead) maksimal kehilangan tekanan 15% (lima belas
persen) masih bisa ditoleransi.
pipa pesat harus mampu menahan tekanan akibat water hammer.
mis-alignment, atau ketidaktepatan bibir antar pipa, pada sambungan antar pipa yang
dilas hanya diberi toleransi sebesar maksimal 3 (tiga) mm, kecuali jika pipa
disambung dengan menggunakan flange.
pembuatan sambungan flange harus selalu sepasang sehingga tidak ada mis-alignment
pada saat pemasangan.
pipa pesat harus dilindungi dari korosi dengan pengecatan bahan cat khusus anti karat.
pengecatan bagian luar dilakukan paling sedikit dua kali dengan pengecatan dasar
terlebih dahulu dan jika material besi masih tampak, maka pengecatan harus diulang
kembali.
expansion joint atau flange harus dipersiapkan di pabrik dan tidak di lokasi dengan
ketentuan komponen ini harus dilindungi dari karat sebelum dipasang.
mur dan baut untuk sambungan flange harus disediakan dan diperlakukan
perlindungan karat padanya.
sliding support pipa pesat harus dipersiapkan untuk setiap penyangga pipa pesat yang
direncanakan.
seal dan packing bagi sambungan flange harus dipersiapkan di pabrik.
sebaiknya dipersiapkan paling sedikit 1 (satu) buah expansion joint bagi sebuah pipa
pesat.
di antara dua anchor block harus dilengkapi 1 (satu) buah expansion joint.
penyangga pipa pesat dan anchor block harus dibangun sehingga tidak tergelincir dan
anchor block harus mampu menyalurkan gaya lateral dan longitudinal pipa pesat ke
tanah dengan kedalaman pondasi paling sedikit adalah 50 (lima puluh) cm di bawah
permukaan tanah.
penyangga pipa pesat dapat dibuat dari pasangan batu atau beton bertulang dan
anchor block dibuat dari beton bertulang.
penyangga pipa pesat harus dilengkapi dengan saddle yang memberikan kebebasan
bagi pipa pesat untuk memuai atau sebaliknya.
penyangga pipa pesat dari kayu hanya dapat dipakai untuk kapasitas PLTMH kurang
dari 5 (lima) kW.
f) Rumah Pembangkit (power house)
Rumah pembangkit merupakan tempat peralatan elektrikal-mekanikal terpasang. Dinding
menggunakan pasangan batu bata, lantai rumah pembangkit diperkuat struktur coran beton
bertulang sekaligus sebagai pondasi dudukan unit turbin. Lantai rumah yang tidak
berhubungan dengan areal turbin dicor dengan finishing acian semen.
rumah pembangkit harus mampu melindungi peralatan elektrikal-mekanikal dan
instrumentasi kontrol dari cuaca yang buruk serta akses dari orang yang tidak
memiliki hak untuk masuk ke rumah pembangkit.
rumah pembangkit harus berada pada posisi yang lebih tinggi dari ketinggian banjir
tahunan (misalnya banjir 25 tahunan atau 50 tahunan).
layout peralatan di dalam rumah pembangkit harus mengindahkan kemudahan
pergerakan operator di dalamnya termasuk saat perbaikan turbin atau instrumen
lainnya.
luas rumah pembangkit harus disesuaikan dengan besarnya turbin dan kubikel
kontrol.
jika dimungkinkan, rumah pembangkit memiliki rel gantung (hoist) sebagai alat bantu
kerja perbaikan.
pondasi rumah turbin dibuat dari konstruksi beton bertulang yang mampu menahan
gaya dan tekanan dari turbin maupun dari pipa pesat. .
anchor block harus dipasang sehingga tekanan dari pipa pesat tidak dibebankan
kepada turbine housing namun disalurkan ke tanah di luar rumah pembangkit.
saluran kabel di dalam rumah pembangkit harus dirancang agar tidak mudah terendam
air (misalnya jika ada kebocoran).
tinggi atap atau plafon paling sedikit adalah 2,5 (dua koma lima) meter atau tanpa
plafon.
rumah pembangkit harus memiliki :
1) pintu yang cukup lebar untuk memasukkan peralatan termasuk turbin dan kubikel
kontrol dan pintu tersebut dapat terbuat dari kayu atau besi dan harus bisa dikunci;
2) jendeia yang memberikan cahaya alami dan ventilasi udara yang cukup ke dalam
ruangan dan rangka jendela dapat terbuat dari kayu atau aluminum;
3) saluran pembuangan air baik di dalam maupun di sekitar rumah pembangkit dan
saluran harus diarahkan ke saluran air alami;
4) ventilasi yang cukup sehingga panas dari mesin dapat dikeluarkan dari ruangan
dan ventilasi harus mampu menjaga supaya serangga tidak masuk ke ruangan;
5) lemari penyimpanan alat kerja dan catatan (log book) operator dan lemari dapat
terbuat dari kayu maupun besi.
lantai rumah pembangkit, khususnya pada bagian base frame turbin dan generator
harus terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan lantai pada bagian tersebut
disesuaikan dengan besar turbin.
ballast pemanas udara ditempatkan pada lokasi yang terlindung dari akses tak
bertanggungjawab dan mendapat ventilasi baik.
pembumian proteksi dalam rumah pembangkit :
1) semua barang terbuat dari metal di dalam rumah pembangkit harus diberi
pembumian sebagai proteksi;
2) pembumian dari semua peralatan tersebut dijadikan satu;
3) batang untuk pembumian paling sedikit berukuran 10 (sepuluh) mm2 dan terbuat
dari tembaga dan ditanam cukup dalam ke dalam tanah;
4) proteksi untuk peralatan lain disesuaikan dengan spesifikasi dan petunjuk dari
pabrikan.
g) Saluran pembuang (Tail Race)
Saluran pembuangan mengalirkan air dari turbin kembali ke sungai. Saluran pembuang perlu
di desain cukup luas agar air buangan turbin dapat mengalir dengan aman. Saluran buangan
ini dapat berupa saluran atau terjunan dengan struktur konstruksi yang meredam energi.
2) Peralatan Mekanikal-Elektrikal
a) Turbin
Turbin wajib menyertakan kurva efisien hasil uji model turbin yang menunjukan tingkat
fisiensi turbin terhadap berbagai perubahan kondisi debit operasional. Kurva efisien
setidaknya menunjukkan range operasional turbin yang masih dapat beroperasi pada debit
40% sampai 120% dari debit desain. Turbin yang direncanakan untuk pembangkit mikrohidro
Distrik Ilu adalah turbin buatan dalam negeri.
b) Transmisi Mekanik
Elemen-elemen transmisi daya yang digunakan terdiri dari : sabuk (belt), pulley, kopling dan
bantalan (bearing).
Jika turbin memerlukan transmisi mekanik maka :
1) ukuran puli harus disesuaikan dengan kapasitas dan kecepatan putaran turbin dan
generator;
2) puli harus seimbang sehingga beroperasi dengan baik;
3) puli dan belt harus dilindungi oleh sangkar;
4) disarankan menggunakan flat belt.
c) Generator
Pembangkit mikrohidro diharuskan menggunakan generator sinkron tanpa sikat arang
brushless) dan dilengkapi dengan AVR. Generator yang dipakai harus sesuai dengan SNI.
Generator yang digunakan adalah jenis generator sinkron dengan data teknis sebagaimana
dalam matriks mekanikal elektrikal.
d) Sistem Kontrol dan Pengaman
Sistem kontrol bertugas untuk melindungi generator dan turbin dari run away speed apabila
terjadi beban putus atau drop.
Sebagai pelengkap, digunakan Ballast load dan sistem ketenagalistrikan PLTMH diproteksi
dengan penggunaan Lightning Arrester dan sistem arde.
e) Panel Kontrol
Panel kontrol listrik harus terbuat dari pelat besi yang dicat dengan baik dan diperuntukkan
untuk penggunaan panel listrik. Panel harus memiliki minimal informasi sebagai berikut :
• Amperemeter beban tiap fasa,
• Voltmeter generator
• Frekuensi meter analog,
• Hourmeter (pengukur jam operasional),
• Kwh meter untuk mengukur energi listrik yang dihasilkan
• PLTMH dan jumlah energi yang dialirkan ke konsumen, panel listrik harus dilengkapi
pembatas arus dan pengaman hubungan singkat jenis, MCCB (Moulded case circuit
breaker) dengan nilai breaking capacity minimum 10 kA.
• Terminal sambungan kabel pada panel harus diberi label/nama sesuai dengan
peruntukan untuk memudahkan instalasi dan identifikasi.
Panel listrik harus dilengkapi dengan manual operasi dan diagram rangkaian listrik (wiring
diagram) untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan. Kabel yang digunakan untuk
sambungan generator ke kontrol panel adalah jenis NYYHY (serabut fleksibel). Semua
sambungan kabel pada generator dan panel harus menggunakan sepatu kabel/ skun dengan
ukuran yang sesuai diameter kabel. Kabel harus diletakkan pada saluran kabel atau Pipa PVC
dan dipasang dengan rapih dan teratur. Semua sambungan listrik dilakukan pada terminal
yang disediakan dan di dalam panel kontrol.
G. Remote Monitoring System.
1. RMS berupa sistem yang menggunakan power meter yang mampu diakses secara
local remote melalui komputer PC/ laptop.
2. Power meter yang dipersyaratkan berupa alat ukur digital yang memiliki layar
tampilan (display) dan mampu menampilkan sekurang-kurangnya informasi
pengukuran daya 3 phasa sebagai berikut: voltase tiap phasa, arus tiap phasa, daya
tiap phasa, arus ke konsumen/beban , daya ke konsumen/beban, energi (kWh meter),
frekuensi, waktu operasi (hour meter) dan alarm apabila terdapat gangguan.
3. Power meter harus mampu menampilkan sekurang-kurangnya tiga baris informasi
pada layar tampilannya (display)
4. Pemasangan harus dilakukan pada panel kontrol (panel-mounted)
Pada saat uji operasi/komisioning PLTMH, penyedia harus mendemonstrasikan/menunjukkan
bahwa power meter mampu diakses secara local remote melalui komputer PC/ laptop.
Apabila dalam mengakses power meter membutuhkan hardware dan software tambahan,
maka hardware dan software yang dibutuhkan wajib ditawarkan dalam penawaran.
Sedangkan komputer PC/ laptop tidak perlu ditawarkan.
H. Persyaratan lain yang wajib dipenuhi
Setiap produk yang dipasang harus disertai dengan dokumentasi yang memadai. Buku
pengoperasian harus selalu disertakan pada setiap penyerahan peralatan. Buku tersebut harus
menyediakan data-data:
1. Kontak supplier, alamat jelas dan nomor telepon,
2. Gambar susunan layout di PLTMH
3. Gambar komponen utama lengkap dengan daftar spare part,
4. Penjelasan mengenai langkah-langkah perawatan peralatan (turbin, bearing, belt,
generator, kontroler, dll),
5. Daftar atau jadwal perawatan, pemasangan, atau instalasi
6. Semua turbin, generator, dan kontroler harus disertai dengan garansi penuh selama 1
(satu) tahun yang termasuk pergantian spare part dan ongkos kerja.
7. Semua bagian atau komponen yang bergerak atau berputar harus diberi sangkar
pelindung. Pergunakan insulasi dan grounding untuk menghindari bahaya sengatan
listrik. Sediakan selalu petunjuk atau tanda-tanda keselamatan yang memadai.
8. Semua bagian yang terbuat dari logam seperti generator, panel kontrol, turbin dan
landasan turbin generator harus ditanahkan (grounding). Kabel pentanahan
(grounding) terbuat dari bahan tembaga dengan ukuran minimum adalah 10 mm2 atau
lebih. Batang pentanahan terbuat dari tembaga atau pipa besi galvanis dengan panjang
minimal 1.5 meter. Batang pentanahan ditanam disekitar rumah pembangkit pada
tanah basah (bukan tanah berbatu) minimal dua buah dan digabungkan menjadi satu.
I. Pelatihan Pengoperasian dan Perawatan Pembangkit Mikrohidro
Penyedia barang/ jasa harus menyelenggarakan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan
kepada masyarakat setempat yang ditunjuk (berdasarkan persetujuan kepala desa), serta
menyusun dan menyediakan buku panduan pengoperasian, pemeliharaan dan
keberlangsungan pembangkit mikrohidro yang meliputi:
a. Panduan cara pengoperasian pembangkit mikrohidro;
b. Panduan perawatan pembangkit mikrohidro sehingga masyarakat yang ditunjuk mampu
mengatasi persoalan-persoalan teknis yang timbul selama pengoperasian pembangkit
mikrohidro;
c. Panduan biaya perawatan rutin seperti pembelian grease, penggunaan spare parts aus,
perbaikan kecil bangunan sipil, dll.,
d. Panduan pengelolaan dana untuk perbaikan keperluan besar seperti; Kerusakan bangunan
sipil, peralatan elektrikal-mekanikal, jaringan transmisi dll;
e. Panduan biaya iuran masyarakat setempat agar masyarakat setempat dapat memperoleh
nilai ekonomi dari pengoperasian dan keberlangsungan pembangkit mikrohidro: operator,
biaya overhead pengelolaan, dan administrasi.
Tabel 3 Spesifikasi Teknis
No SPESIFIKASI TEKNIS
I. BENDUNG
1. Debit Disain 1 m3/det
2. Konstruksi Bendung Pas. Batu kali camp. 1 sm : 4 psr, beton bertulang
camp. 1 sm:2 psr:3 krl, dan pas. bronjong batu kali
3. Dimensi Bendung
- Bentang bendung 7,8 m
- Lebar Tapak 2 m
- Tinggi bendung 0,5 m
4. Dimensi Sayap Bendung
- Lebar sayap upstream 0,6 m
- Lebar sayap downstream 2 m
5. Pintu air penguras
- Jumlah 2 bh
- Konstruksi pintu Konstruksi plat baja 2 mm dlengkapi rangka baja siku
dan baja profil C
- Ukuran pintu 1,21 m x 0,8 m
- Ukuran lubang pintu 1,12 m x 1,05 m
6. Finishing Plester dan siar mata sapi camp. 1 sm : 2 psr
II. INTAKE
1. Tipe Side Intake
2. Konstruksi Pas. Batu kali 1 sm : 4 psr diperkuat dengan struktur
beton bertulang
3. Dimensi Lebar isi 5 m, panjang isi 9 m
4. ascsesoris
- Lubang intake Teralis besi dia 12 mm
- Pintu intake Plat baja 2 mm
- Pintu pembilas Plat baja 2 mm
5. Finishing Plester camp. 1 sm : 2 psr bagian dalam dinding luar
siar mata sapi camp. 1 sm: 2 psr
III. SALURAN PEMBUANG/PEMBILAS
1. Konstruksi dinding Pas. Batu kali 1:4
2. Konstruksi lantai Cor beton camp. 1 sm : 2 psr : 3 krl
3. Dimensi Lebar saluran 1,12 m dalam saluran 0,65 m
4. finishing Plester camp. 1 sm:4 psr
IV. SALURAN PEMBAWA
1. Konstruksi dinding Pas. Batu kali 1:4
2. Konstruksi lantai Cor beton camp. 1 sm : 2 psr : 3 krl
3. Debit disain 1,2 m3/det
4. Dimensi saluran
- Panjang saluran 15,2 m
- Tinggi saluran 0,65 m
- Lebar saluran 1,12 m
- Kemiringan dasar
saluran
0,02
5. finishing Plester camp. 1 sm:2 psr
V. BAK PENENANG DAN PENGENDAP
1. Konstruksi dinding Pas. Batu kali 1:4
2. Konstruksi lantai Cor beton camp. 1 sm : 2 psr : 3 krl
3. Konstruksi kolom dan balok Beton bertulang
4. Dimensi Bak (isi dalam)
- Panjang saluran 11,5 m
- Tinggi saluran 2,36 m
- Lebar saluran 3 m
- Tebal lantai 15 cm
5. Saringan Trash rack 2,98 m x 1,8 m
6. Material Trash rack Teralis besi beton dia 12 mm dan rangka besi siku
50.50.5
7. Panjang saluran pelimpah 8 m
8. Saluran pembilas Pipa GIP 8 inchi panjang 6 m + penutup pipa
9. finishing Plester camp. 1 sm:2 psr
VI. BETON PENYANGGA DAN BLOK ANGKER
1. Jumlah beton penyangga 87 bh
2. Jumlah blok angker 2 bh
3. Jumlah klem sadel 4 bh ( 2 bh untuk 1 bh beton penyangga)
4. Konstruksi beton penyangga Pas. Batu kali camp. 1 sm: 4 psr
5. Konstruksi blok angker Pas. Batu kali + beton bertulang camp. 1:2:3
VII. PIPA PENSTOK
1. Material pipa penstok Welded Roll pipe mild steel ST 37
2, Tebal pipa 4 mm
3. Panjang pipa 1 bh 1,22 m
4. Jumlah pipa 296 bh
5. Diameter pipa 76 cm
6. Penyambungan Pipa
- Pengelasan Las listrik
- Pas. Flange joint 4 set
- Pas. Expantion joint 2 set
VIII. RUMAH TURBIN
1. Konstruksi rumah turbin Kolom kayu 10/10, dinding pas. Batu kali 1:4+ pas.
Batako 1:4
2. Dimensi rumah turbin
- Panjang 5 m
- Lebar 7 m
- tinggi 3 m
- luas 35 m2
3. Material atap Seng BJLS 0.20
4. Lantai Acian semen
5. Finishing dinding Plester camp 1 : 4 dan siar mata sapi
6. Pengecatan :
- Kosen, tiang kayu, dan
lisplank
Cat kayu warna coklat tua
- Daun pintu dan jendela Cat kayu warna merah maron
- Teralis jendela Cat besi warna silver
- Dinding tembok Cat minyak warna krem
- Plafond tripleks Cat tembok warna putih
- Atap seng Cat atap warna merah
- Siar mata sapi Cat minyak warna hitam dan putih
7. Panjang saluran pembuang 10 m
8. Finishing saluran pembuang Plester camp. 1 sm : 2 psr
IX. TURBIN
1. Jenis turbin Cross Flow T 15
2. Daya poros turbin 187 kW
3. Diameter Runner 500 mm
4. Jenis Transmisi mekanik Extremulus Siegling
5. Debit Design 1 m3/s
6. Net head 25,76 m
7. Efisiensi 0,75%
X. GENERATOR
1. Jenis generator Sinkron tanpa sikat arang
2. Rating Daya 175 kVa
3. Jumlah Phasa 3 Phasa
4. Kecepatan putaran 1500 rpm
5. Tegangan 220/380 V
6. Frekwensi 50 Hz
7. Efisiensi 90%
8. Kelengkapan AVR
XI. SISTEM KONTROL DAN METER
1. ELC
Rating Power 175 kW
2. Ballast Load
3. Rating Power 175 kW
4. Kelengkapan
- Tombol Panik On/Off Ada
- Lampu Indikator Phasa Ada
- Meter arus per phasa Ada
- Meter Tegangan Ada
- Meter Frekwensi Ada
- Hour meter Ada
- kWh meter Ada
XII. REMOTE MONITORING SYSTEM
1. Metering Power meter yang dipersyaratkan berupa alat
ukur digital yang memiliki layar tampilan
(display) dan mampu menampilkan sekurang-
kurangnya
informasi pengukuran daya 3 phasa
2. Fitur voltase tiap phasa, arus tiap phasa, daya tiap
phasa, arus ke konsumen/beban, daya ke
konsumen/beban, energi (kWh meter),
frekuensi, waktu operasi (hour meter) dan
alarm apabila terdapat gangguan. Power meter
harus mampu menampilkan sekurangkurangnya
tiga baris informasi pada layar
tampilannya (display).
3. Brosur dilampirkan