Download - Statist i k Dae Rah Aceh 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
1/52
STATISTIK DAERAH
PROVINSI ACEH
2011
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI ACEH
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
2/52
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, publikasi Statistik Daerah Provinsi Aceh
2011telah dapat diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh.
Selama ini, statistik selalu diidentikan dengan informasi berupa tabel dan grafik yang membosankan,
tampilan yang kurang menarik dan analisis yang rumit sehingga statistik kurang diminati secara luas.
Oleh karenanya, publikasi Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011 hadir untuk memberikan informasi
yang ringkas, sederhana dan menarik dari berbagai indikator statistik terpilih.
Kami tujukan publikasi Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011ini bagi semua pengguna data dan para
pelaku pembangunan di Provinsi Aceh termasuk masyarakat yang belum mengenal statistik
sebelumnya, sehingga diharapkan publikasi ini dapat mendorong agar statistik dapat semakin luas
digunakan sebagai referensi dan informasi dasar dalam perencanaan, monitor dan evaluasi
pembangunan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini, kami ucapkan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.
Banda Aceh, Oktober 2011
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh,
Syech Suhaimi, SE, M.Si
Syech Suhaimi
Kepala BPS Provinsi AcehSalah Satu Ruas Jalan di Aceh Barat
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
3/52
Bab Hal
Geografi dan Iklim
Pemerintahan
Penduduk
Ketenagakerjaan
Pendidikan
Kesehatan
Perumahan dan Lingkungan
Pembangunan Manusia
Pertanian
Pertambangan dan Energi
Industri
Konstruksi
Hotel dan Pariwisata
Transportasi dan Komunikasi
Perbankan dan Investasi
Harga-Harga
Pengeluaran Penduduk
Perdagangan
Pendapatan Regional
Perbandingan Regional
1-2
3-5
6-8
9-10
11-12
13-14
15-16
17-18
19-21
22-23
24-25
26-27
28-29
30-32
33-34
35-36
37-38
39-40
41-43
44-48
Daftar Isi
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
4/52
STATISTIK DAERAH PROVINSI ACEH 2011
Katalog BPS : 1101002.11
ISSN : 2088-9291
No. Publikasi : 11000.1119
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 48 halaman
Naskah:
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Bidang Statistik Sosial
Bidang Statistik Distribusi
Bidang Statistik Produksi
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Penyelaras Akhir:
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit:
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
5/52
1
GEOGRAFI DAN IKLIM 1
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
>>> Diperkirakan sekitar 1,5 milyar ton gas karbondihasilkan oleh hutan Leuser sebagai penyeimbang
cuaca dunia.
Strategis dan Kaya Akan Potensi Kekayaan Alam
Letak geografis yang strategis, panjang garis pantai sepanjang 1.660 km
danluas perairan laut hingga 15.264,06 km2serta kawasan hutan hingga
2.291.080 ha.
2,07
3,60
4,05
5,4917,63
0,07
40,36
3,63
23,10
Permukiman Perairan Darat Padang Rumput
Persawahan Perkebunan Industri
Hutan Pertambangan Lainnya
Grafik 1.1Komposisi Wilayah Menurut Fungsi
(persen), 2010
Tabel 1.1Statistik Geografis, 2010
Uraian Satuan 2010
Luas Daratan dan Laut km2 72 034,87
Luas Daratan km2 56 770,81
Luas Laut km2 15 264,06
Garis Pantai km 1 660
Pulau pulau 119
Gunung gunung 35
Sungai Penting sungai 73
Rata-rata Ketinggian (dpl) m 125
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011 dan Bappeda Aceh
Aceh merupakan provinsi yang terletak di
ujung barat Pulau Sumatera sebagai batas paling
barat negara Indonesia. Batas-batas wilayah
Provinsi Aceh yaitu sebelah utara dan timur
berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan
dengan Provinsi Sumatera Utara dan sebelah barat
dengan Samudera Indonesia.
Luas daratan Aceh mencapai
56.770,81 km2 yang didominasi oleh daratan dan
sebagian kecil berupa pulau sebanyak 119 pulau
dengan keseluruhan garis pantai sepanjang
1.660 km dan luas perairan laut hingga
15.264,06 km2. Mayoritas daratan Aceh dengan
rata-rata ketinggian mencapai 125 m di atas
permukaan laut merupakan kawasan hutan seluas
40,36 persen dari wilayah Aceh. Didalamnya
mengalir 199 sungai penting dan terdapat
35 gunung termasuk kawasan Pegunungan dan
Taman Nasional Gunung Leuser. Sedangkan wilayah
terkecil ialah kawasan industri yang hanya seluas
0,07 persen dari wilayah Aceh.
Tahukah Anda?
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Peta GIS Provinsi Aceh
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
6/52
2
GEOGRAFI DAN IKLIM1
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
>>> Rata-rata sebanyak empat kali gempa bumi
per hari tercatat di wilayah Aceh pada tahun 2009 dan
lima kali per hari pada tahun 2010.
Wilayah yang Rawan Gempa Bumi
Total intensitas gempa di Aceh tahun 2010 mencapai 1.631 kali,
meningkat dibanding tahun 2009 yang mencapai 1.545 kali.
Luasnya wilayah penguapan air yang
bersumber pada lautan dan sungai-sungai
besar menjadikan curah hujan di Aceh
tergolong tinggi. Tercatat, bahwa curah hujan
dan hari hujan meningkat masing-masing
menjadi 165,5 mm/bulan dan 14,8 hari/bulan
pada tahun 2010. Diiringi dengan intensitas
penyinaran matahari yang menurun menjadi 43
persen dan rata-rata suhu udara yang relatif
stabil menyebabkan kelembaban udara di Aceh
meningkat menjadi 81,4 persen. Sedangkan
kecepatan angin masih stabil yaitu mencapai
4,8 m/s.
Grafik 1.2
Banyaknya Gempa Bumi yang Tercatat, 2009-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tabel 1.2Statistik Iklim, 2009-2010
Uraian Satuan 2009 2010
Kecepatan angin m/s 4,8 4,8
Suhu udara rata-rata 0 C 22,9-32,5 22,6-32,8
Kelembaban rata-rata % 78,7 81,4
Hari hujan hari/bulan 13,2 14,8
Curah hujan mm/bulan 131,4 165,5
Penyinaran Matahari % 51,2 43,1
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Aceh Dalam Angka 2010
Tahukah Anda?
180
112
152
134
97
107
146
147
117
116
120
1179
4
104
114
236
194
285
140
124 1
01
111
69
59
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2009
2010
Aceh menjadi daerah yang rawan gempa
bumi karena berada pada pertemuan dua lempeng
bumi yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-
Australia. Total intensitas gempa di Aceh tahun
2010 mencapai 1.631 kali, meningkat dibanding
tahun 2009 yang mencapai 1.545 kali. Menurut
titik pusat gempa, 1.520 kali berasal dari gempa
yang berpusat di wilayah Aceh dan 111 kali
berada di luar wilayah Aceh.
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
7/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011 3
PEMERINTAHAN 2Empat Kecamatan Baru Dimekarkan
Telah terjadi pemekaran wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan
dan Kabupaten Nagan Raya masing-masing sebanyak dua kecamatan
baru pada tahun 2010.
Tabel 2.1Jumlah Kecamatan, Mukim dan Desa Menurut
Kabupaten/Kota, 2010
Kabupaten/Kota Kecamatan Mukim Desa
Simeulue 8 29 137
Aceh Singkil 10 16 116
Aceh Selatan 18 43 248
Aceh Tenggara 16 51 385
Aceh Timur 24 45 511
Aceh Tengah 14 18 268
Aceh Barat 12 33 321
Aceh Besar 23 68 604
Pidie 23 94 727
Bireuen 17 75 609
Aceh Utara 27 67 852
Aceh Barat Daya 9 20 132
Gayo Lues 11 25 136
Aceh Tamiang 12 27 213
Nagan Raya 10 30 222
Aceh Jaya 6 21 172
Bener Meriah 7 12 232
Pidie Jaya 8 34 222
Banda Aceh 9 17 90
Sabang 2 7 18
Langsa 5 6 66
Lhokseumawe 4 9 68
Subulussalam 5 8 74
Aceh 280 755 6 423
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 2.1Jumlah PNS Daerah di Pemerintah Provinsi Aceh
Menurut Golongan, 2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Wilayah Administrasi
Tuntutan untuk menjalankan
pembangunan yang terjangkau dan merata
menjadikan Aceh masih mengalami pemekaran
wilayah administrasi. Dari 276 kecamatan pada
tahun 2009 telah bertambah sebanyak masing-
masing dua kecamatan di Kabupaten Aceh
Selatan dan Nagan Raya sehingga berjumlah
280 kecamatan pada tahun 2010. Sedangkan
jumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh tetap
sebanyak 23 kabupaten/kota. Begitupun, wilayah
mukim masih sebanyak 755 mukim dan wilayah
desa sebanyak 6.423 desa.
Kabupaten Aceh Utara merupakan
kabupaten/kota yang memiliki wilayah
administrasi terbanyak yaitu 27 kecamatan dan
852 desa. Sebaliknya, Kota Sabang hanya
memiliki dua kecamatan dan 18 desa.
Aparatur Pemerintah
Jumlah PNS di Satuan Kerja Perangkat
Aceh pada tahun 2010 sebanyak 8.980 pegawai
dengan mayoritas 56,68 persen merupakan
golongan III dan 32,17 persen golongan II.
Sisanya sebesar 1,80 persen persen golongan I
dan sebesar 9,34 persen golongan IV.
>>> Terdapat 42 Satuan Kerja Perangkat Aceh dengan
jumlah PNS sebanyak 8.980 pegawai.
Tahukah Anda?
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
8/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 20114
PEMERINTAHAN2Satu Dari Tiga Anggota DPRA Berpendidikan SMA
Anggota DPR Aceh periode 2009-2014 yang berpendidikan SMA
mencapai 37,68 persen, meningkat dari periode sebelumnya
sebesar 23,19 persen.
>>> Keempat anggota DPRA berjenis kelamin
perempuan berasal dari Partai Golkar sebanyak tiga
orang dan PAN sebanyak satu orang.
23,19
4,35
69,57
2,90
1,45
37,68
2,90
46,38
11,59
< SMASederajat
SMASederajat
DI-DIII S1 S2/S3
2004-2009
2009-2014
Dari 69 anggota DPR Aceh (DPRA),
keterwakilan perempuan sebagai anggota pada
periode 2009-2014 hanya sebanyak empat orang
(5,8 persen), tidak mengalami perubahan
dibanding periode 2004-2009.
Namun, jika dilihat menurut pendidikan
yang ditamatkan terjadi perubahan komposisi.
Persentase anggota DPRA yang berpendidikan
SMA sederajat menjadi 37,68 persen dari
23,19 persen, yang berpendidikan S2/S3 menjadi
11,59 persen dari 2,90 persen. Sebaliknya,
anggota DPRA yang berpendidikan S1 mengalami
penurunan signifikan dari 69,57 persen menjadi
46,38 persen pada periode 2009-2014. Persentase
terkecil ialah anggota DPRA berpendidikan DI-DIII
sebesar 2,90 persen dan kurang dari SMA
sederajat sebesar 1,45 persen.
Jika dilihat menurut kelompok umur,
terjadi peningkatan anggota DPRA yang berumur
36-49 tahun dari 42,03 persen (29 orang) menjadi
60,49 persen (42 orang). Sedangkan ketiga
kelompok umur lainnya menurun. Persentase
terkecil ialah anggota DPRA berumur 21-35 tahun
yaitu 4,35 persen (tiga orang).
Grafik 2.2Persentase Anggota DPRA Periode 2009-2014
dan 2009-2014 menurut Jenis Kelamin
Sumber : Statistik Politik dan Keamanan Aceh 2010
Laki-laki ; 94,2 %
Perempuan ; 5,8 %
Grafik 2.3Persentase Anggota DPRA Periode 2004-2009dan 2009-2014 menurut Pendidikan Terakhir
< SMASederajat
Sumber : Statistik Politik dan Keamanan Aceh 2010
Grafik 2.4
Persentase Anggota DPRA Periode 2004-2009dan 2009-2014 menurut Kelompok Umur
21,74
28,99
42,03
7,25
8,70
26,09
60,87
4,35
60+ 50-59 36-49 21-35
2004-2009
2009-2014
Sumber : Statistik Politik dan Keamanan Aceh 2010
Tahukah Anda?
SMA
Sederajat
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
9/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011 5
PEMERINTAHAN 2APBA 2010 Andalkan Pendapatan Transfer
APBA 2010 disumbang dari dana otonomi khusus sebesar 55,25 persen,
bagi hasil minyak dan gas sebesar 18,42 persen, dan Dana Alokasi
Umum sebesar 8,91 persen.
BelanjaPegawai
13,76%
BelanjaBarang21,30%
BelanjaLainnya17,38%
BelanjaModal
43,41%
Transfer
keKabupa-ten/Kota4,15%
>>> PAD Aceh pada tahun 2010 dari sumber zakat
mencapai Rp 23,45 milyar.
Grafik 2.5Realisasi Pendapatan APBA (triliun rupiah),
2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 2.6
Realisasi Belanja APBA (triliun rupiah), 2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Realisasi pendapatan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2010
mencapai 6,968 triliun rupiah. Rincian
pendapatan itu, sebesar 6,140 triliun rupiah atau
88 persen diantaranya merupakan pendapatan
transfer, terutama dana otonomi khusus sebesar
3,850 triliun rupiah atau 55,25 persen dari total
APBA dan tambahan bagi hasil migas sebesar
1,284 triliun rupiah atau 18,42 persen dari total
APBA serta Dana Alokasi Umum sebesar 0,621
triliun atau 8,91 persen dari total APBA.
Sedangkan, Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Aceh pada tahun 2010 mencapai 0,797
triliun rupiah atau 11,44 persen dari total APBA.
Sumber utama PAD ini masih berupa pajak
daerah sebesar 0,521 triliun rupiah.
Pada tahun 2010, realisasi belanja APBA
mencapai 7,529 triliun rupiah dengan rincian
pada belanja modal sebesar 3,628 triliun rupiah
atau 43,41 persen dari total realisasi APBA,
belanja barang sebesar sebesar 1,604 triliun
rupiah atau 21,30 persen, belanja lainnya
(belanja subsidi, hibah, bantuan sosial, tidak
terduga) sebesar 1,308 triliun rupiah atau 7,38
persen. Berikutnya ialah belanja pegawai sebesar
13,76 persen serta transfer ke kabupaten/kota
sebesar 312,47 miliar atau 4,15 persen. Transfer
ke kabupaten/kota ini berupa bagi hasil pajak dan
bagi hasil pendapatan lainnya.
Total Realisasi Pendapatan= Rp 6,968 trilliun
Total Realisasi Belanja = Rp 7,529 trilliun
Tahukah Anda?
Penda-patan
Transfer88%
PAD
11,44% Penda-patanLain
0,45%
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
10/52
6
PENDUDUK3
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Laju Pertumbuhan Penduduk Aceh Terus Mengecil
Laju pertumbuhan penduduk Aceh bergerak dari laju pertumbuhan dua
persen per tahun ke atas pada 1961-1980 mendekati satu persen
per tahun sejak tahun 1990-2010.
>>> Di Aceh, terdapat 13 suku asli yaitu Aceh, Gayo,
Aneuk Jamee, Singkil, Alas, Tamiang, Kluet, Devayan,
Sigulai,Pakpak, Haloban, Lekon danNias.(wikipedia.org)
1.629
2.009
2.611
3.416
4.073 4.032
4.494
1961 1971 1980 1990 2000 2005* 2010**
Grafik 3.1
Jumlah Penduduk Aceh (ribu jiwa), 1981-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
* : Kondisi September 2005
** : Kondisi Mei 2010
Populasi penduduk Aceh sejak kali
pertama Sensus Penduduk dilaksanakan pada
tahun 1961 berjumlah 1.629 ribu jiwa, kemudian
meningkat menjadi 2.009 ribu jiwa pada tahun
1971 dan 2.611 ribu jiwa pada tahun 1980.
Selama tahun 1971-1980 tercatat laju
pertumbuhan penduduk terbesar yaitu
2,93 persen per tahun. Selanjutnya pada tahun
1990, penduduk berjumlah 3.416 ribu jiwa
dengan laju pertumbuhan selama 1980-1990
sebesar 2,72 persen per tahun. Laju
pertumbuhan semakin mengecil pada periode
1990-2000 yaitu 1,46 persen per tahun dengan
jumlah penduduk pada tahun 2000 sebanyak
4.073 ribu jiwa.
Setelah dilaksanakan Sensus Penduduk
2010, diketahui populasi penduduk Aceh pada
tahun 2010 mencapai 4.494 ribu jiwa. Sehingga
ini meningkat dengan laju pertumbuhan
1,32 persen per tahun terhadap tahun 2000.
Atau meningkat dengan laju pertumbuhan
sebesar 2,35 persen per tahun dibandingkan
dengan tahun 2005 sebesar 4.032 ribu jiwa.
Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Aceh
selama tahun 2000-2005 merupakan yang
terkecil yaitu minus 0,20 persen per tahun. Hal
ini dapat terkait dengan adanya tingginya angka
kematian akibat konflik pada tahun 2000-2002
dan bencana tsunami ada akhir tahun 2004.
Tahukah Anda?
Tabel 3.1Laju Pertumbuhan Penduduk (persen), 1961-2010
Periode Laju Pertumbuhan
1961-1971 2,14
1971-1980 2,93
1980-1990 2,72
1990-2000 1,46
2000-2010 1,32
2000-2005 -0,20
2005-2010 2,35
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Gayohttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aneuk_Jameehttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Singkilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Alashttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tamianghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Kluethttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Devayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sigulaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Halobanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Lekonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Niashttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Niashttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Lekonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Halobanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sigulaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Devayanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Kluethttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tamianghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Alashttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Singkilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aneuk_Jameehttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Gayohttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh -
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
11/52
7
PENDUDUK 3
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Jumlah Laki-laki dan Perempuan Seimbang
Rasio penduduk laki-laki dan perempuan di Aceh pada tahun 2010
sebesar 100.
>>> 100 jiwa penduduk Aceh usia produktif (15-64 tahun)
menanggung 56 jiwa penduduk Aceh belum dan tidak
produktif (0-14 tahun dan 65+ tahun).
253.712
243.660
241.286
223.321
214.391
206.555
181.093
164.744
134.996
111.812
90.675
65.745
43.374
31.645
21.381
20.562
Grafik 3.2
Piramida Penduduk Aceh (jiwa), 2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Penduduk Aceh pada tahun 2010 terdiri
dari 2.248.952 jiwa laki-laki dan 2.245.458 jiwa
perempuan sehingga mempunyai rasio jenis
kelamin (sex ratio) sebesar 100. Rasio ini lebih
besar (lebih banyak laki-laki daripada perempuan)
pada kelompok umur 0-14 tahun yaitu 106 dan
relatif mengecil (lebih banyak perempuan daripada
laki-laki) pada kelompok umur yang semakin tua
yaitu (secara agregat) kelompok umur 15-64
tahun sebesar 99 dan kelompok umur 65 tahun ke
atas sebesar 76.
Komposisi penduduk Aceh juga tergolong
berstruktur muda dengan penduduk usia di bawah
15 tahun mendekati 40 persen dari jumlah seluruh
penduduk sedangkan penduduk 65 tahun ke atas
hanya empat persen dari jumlah seluruh
penduduk.
Tahukah Anda?
Laki-laki
Tabel 3.2SexRatio dan Komposisi Penduduk Menurut
Kelompok Umur, 2010
Uraian Laki-laki PerempuanSex
Ratio%
0-14 738 658 699 372 106 32,00
15-64 1 436 703 1 448 615 99 64,20
65+ 73 591 97 471 76 3,80
Jumlah 2 248 952 2 245 458 100* 100
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011* : bukan jumlah
239.717
230.550
229.002
219.159
224.005
211.272
183.800
162.205
134.606
113.412
88.268
62.404
49.589
37.031
29.206
31.232
0 - 45 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 5960 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
Perempuan
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
12/52
8
PENDUDUK3
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Mayoritas Penduduk di Kawasan Timur Utara
Populasi dan kepadatan penduduk terbesar mengelompok di kawasan
timur-utara Aceh yaitu Kab. Aceh Utara sebesar 529.751 jiwa dan
Kota Banda Aceh sebesar 3.642 jiwa/km2.
Tabel 3.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota, 2010
Kab/KotaJumlah(jiwa)
Kepadatan(jiwa/km
2)
Aceh Jaya 76 782 20
Aceh Barat 173 558 59
Nagan Raya 139 663 42
Aceh Barat Daya 126 036 54
Aceh Selatan 202 251 53
Aceh Singkil 102 509 39
Subulussalam 67 446 48
Simeulue 80 674 48
Aceh Tengah 175 527 41
Bener Meriah 122 277 84
Gayo Lues 79 560 14
Aceh Tenggara 179 010 42
Aceh Tamiang 251 914 130
Aceh Timur 360 475 60
Langsa 148 945 568
Lhokseumawe 171 163 668
Aceh Utara 529 751 161
Bireuen 389 288 200
Pi d i e 379 108 133
Pidie Jaya 132 956 303
Aceh Besar 351 418 118
Banda Aceh 223 446 3 642Sabang 30 653 129
Aceh 4 494 410 78
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Luasnya wilayah Aceh dan
pembangunan yang belum merata menjadi
salah satu faktor persebaran penduduk Aceh
mengelompok pada kabupaten/kota
di kawasan timur-utara. Dari Kab. Aceh
Tamiang hingga Kota Sabang merupakan
kawasan dengan populasi dan kepadatan
penduduk terbesar. Tiga kabupaten dengan
populasi terbesar berada di kawasan ini yaitu
Kab. Aceh Utara sejumlah 529.751 jiwa, lalu
Kab. Bireuen sejumlah 389.288 jiwa,
Pidie sejumlah 379.108. Begitu pun tiga
kabupaten/kota dengan kepadatan penduduk
terbesar yaitu Kota Banda Aceh sebanyak
3.642 jiwa/km
2
, Kota Lhokseumawe sebanyak
668 jiwa/km2 dan Kota Langsa sebanyak
568 jiwa/km2. Namun demikian, di kawasan ini
terdapat Kota Sabang dengan populasi terkecil
yaitu 30.653 jiwa.
Sedangkan kawasan barat-selatan
dan tengah-tenggara mempunyai populasi dan
kepadatan penduduk yang lebih sedikit. Di
kedua kawasan ini, populasi terbesar hanya di
Kab. Aceh Selatan yaitu sebesar 202.251 jiwa,
selainnya di bawah 200 ribu jiwa. Begitu juga
sebagian besar kepadatan penduduk
kabupaten/kota berada di bawah rata-rata
kepadatan penduduk Aceh (78 jiwa/km2)
bahkan di Kab. Gayo Lues hanya 14 jiwa/km2.
Gambar 3.1Peta Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota, 2010
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
13/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011 9
KETENAGAKERJAAN 4Pengangguran Aceh Menurun
Tingkat Pengangguran Terbuka di Aceh menunjukkan tren
menurun selama 2008-2010 dari 9,56 persen menjadi 8,37 persen.
7,52
10,74
9,50
8,36
7,31
10,129,54
7,85
Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
2009 2010
Sumber: Indikator Kesejahateraan Masyarakat Aceh 2011
Tabel 4.1Indikator Ketenagakerjaan, 2008-2010
Uraian 2008 2009 2010
Angkatan Kerja (juta) 1,793 1,898 1,939
> Bekerja (juta) 1,622 1,733 1,776
> Pengangguran (ribu) 171 165 162
Bukan Angkatan Kerja (juta) 1,180 1,139 1,130
TPAK (%) 60,32 62,50 63,17
TPT (%) 9,56 8,71 8,37
Grafik 4.1Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurutJenis Kelamin dan Daerah (persen), 2009-2010
Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2008 , 2009 dan 2010
Tabel 4.2TPT menurut Pendidikan yang Ditamatkan
(persen), 2009-2010
Pendidikan yangDitamatkan
2009 2010
1. Tamat SD ke Bawah 4,13 4,00
2. SMP/Sederajat 8,03 6,65
3. SMU/Sederajat 15,57 14,51
4. SMU ke Atas 8,61 10,15
Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2009 dan 2010
Kondisi ketenagakerjaan di Aceh
menunjukkan perkembangan yang membaik. Hal ini
diketahui dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
yang semakin menurun dari 9,56 persen menjadi
8,71 persen lalu menjadi 8,37 persen dan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang semakin
meningkat dari 60,32 persen menjadi 63,17 persen
selama 2008-2010. Peningkatan TPAK ini didukung
oleh peningkatan angkatan kerja di Aceh pada tahun
2010 berjumlah 1,939 juta orang, meningkat dari
1,793 juta orang dan 1,898 juta orang pada tahun
2008 dan 2009. Sedangkan penduduk Aceh yang
bukan angkatan kerja cenderung menurun dari
1,180 juta orang pada tahun 2008 menjadi 1,130
juta orang pada tahun 2010.
Lebih lanjut lagi, selama tahun 2009-2010,
meskipun TPT perempuan masih lebih tinggi
daripada laki-laki tetapi penurunan TPT lebih besar
terjadi pada penduduk perempuan yaitu dari 10,74
persen menjadi 10,12 persen. Ini mungkin saling
berkaitan dengan penurunan TPT yang terjadi di
perdesaan dari 8,36 persen menjadi 7,85 persen
dimana sektor pertanian dengan pekerja perempuan
lebih dominan.
Menurut pendidikan, TPT mengalami
penurunan pada penduduk yang tamat di tingkat
SMU/sederajat, SMP/sederajat dan SD ke bawah.
Tetapi, pada tingkat SMU ke atas (DI/DIII, S1 dan
S2/S3) malah mengalami peningkatan dari 8,61
persen menjadi 10,15 persen.
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
14/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 201110
4 KETENAGAKERJAAN
>>> Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh pada tahun 2010
mencapai 1,3 juta rupiah per bulan merupakan UMP
tertinggi se Indonesia.
Tenaga Kerja Aceh Meningkat di Kelompok Tersier
Selama 2008-2010, tren peningkatan tenaga kerja Aceh terjadi di
kelompok sektor tersier dari 39,08 persen menjadi 43,04 persen.
Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2010
Tabel 4.3Persentase Penduduk yang Bekerja menurut
Lapangan Usaha (persen), 2008-2010
Kelompok Umur 2008 2009 2010
1. Pertanian,Perkebunan,Kehutanan,dan Perikanan
48,47 48,89 45,59
2. Pertambangandan Penggalian
0,53 0,62 0,65
Kelompok Primer 49,00 49,51 46,24
3. IndustriPengolahan
5,35 4,66 4,38
4. Listrik dan AirBersih 0,17 0,23 0,20
5. Konstruksi 6,40 6,09 6,14
Kelompok Sekunder 11,92 10,98 10,72
6. Perdagangan,Hotel danRestauran
15,59 15,26 17,70
7. Pengangkutandan Komunikasi
5,48 4,50 4,19
8. Keuangan,Real Estate, danJasa Perusahaan
0,58 0,62 0,77
9. Jasa -jasa 17,43 19,13 20,38
Kelompok Tersier 39,08 39,51 43,04
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2008, 2009 dan 2010
Grafik 4.2
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah
Jam Kerja dalam Seminggu, 2010
35+ jam56,35%
15-34 jam34,75%
1-14 jam6,53%
SementaraTidak
Bekerja
2,37%
Struktur Ketenagakerjaan
Struktur ketenagakerjaan di Aceh selama
tahun 2008-2010 masih didominasi oleh kelompok
primer yaitu sektor pertanian, perkebunan,
kehutanan dan perikanan (1) dan sektor
pertambangan dan penggalian (2). Namun demikian,
persentase penduduk yang bekerja di kelompok ini
cenderung menurun dari 49,00 persen menjadi 46,24
persen. Penurunan juga terjadi pada kelompok
sekunder yaitu sektor industri pengolahan (3), sektor
listrik dan air bersih (4) dan sektor konstruksi (5)
dari 11,92 persen dan 10,72 persen. Sebaliknya,
penduduk yang bekerja di kelompok tersier yaitu
sektor perdagangan, hotel dan restauran (6), sektor
pengangkutan dan transportasi (7), sektor keuangan,
real estate (8) dan sektor jasa-jasa (9) mengalami
kenaikan dari 39,08 persen menjadi 43,04 persen
selama tahun 2008-2009.
Jam Kerja
Mayoritas tenaga kerja di Aceh mempunyai
jam kerja di atas 35 jam seminggu. Kelompok
terbesar berikutnya yaitu 34,75 persen bekerja
selama 15-34 jam seminggu. Hanya 6,35 persen
pekerja di Aceh yang bekerja selama 1-14 jam
seminggu dan 2,37 persen sementara tidak bekerja.
Tahukah Anda?
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
15/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011 11
PENDIDIKAN 5Mayoritas Masyarakat Aceh Bebas Buta Huruf
Hanya 3,12 persen dari penduduk Aceh yang tidak dapat menulis dan
membaca.
>>> Di Aceh, terdapat 1.376 pesantren, 251.185 santri
dan 14.806 tengku (guru mengaji).
96,20 96,3996,88
92,19 92,5892,91
2008 2009 2010
Series1 Series2
Grafik 5.1
Angka Melek Huruf Aceh dan Indonesia
(persen), 2008-2010*
* : Angka SementaraSumber : BPS, 2011
Tabel 5.1Rasio Fasilitas Pendidikan, 2008-2010
Uraian Murid/Guru Murid/Kelas Guru/Kelas
SD 10 24 2
SMP 10 29 3
SMA 11 31 3
SMK 8 28 3
MI 11 27 3
MTS 11 38 3
MA 9 32 3
Rata-rata 8 26 3
Tahukah Anda?
*: Angka Sementara
Sumber : Statistik Kesra Aceh 2010 dan BPS, 2011
Grafik 5.2
Rata-rata Lama Sekolah Aceh dan Indonesia
(tahun), 2008-2010*
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Untuk menilai kualitas pendidikan di Aceh
secara lebih terukur salah satunya dengan
menghitung indikator input pendidikan yaitu dari
rasio jumlah sarana dan prasarana. Dari seluruh
tingkat dan penyelenggara pendidikan (madrasah-
sekolah umum dan swasta-negeri) di Aceh, rata-
rata setiap kelas terdapat 26 murid dan 3 orang
guru dimana setiap guru mempunyai beban
mengajar sebanyak 8 murid. Hanya saja, rasio-
rasio ini cenderung lebih baik kondisinya pada
sekolah umum dibanding sekolah madrasah.
Selanjutnya, kondisi output pendidikan
dapat dilihat dari persentase penduduk Aceh yang
mampu membaca dan menulis (angka melek
huruf). AMH penduduk Aceh terus mengalami
peningkatan dari 96,20 persen hingga 96,88
persen selama 2008- 2010. Bahkan angka ini
telah melebihi capaian angka melek huruf
Indonesia sebesar 92,19 - 92,91 persen.
Indikator output lainnya ialah rata-rata
lama sekolah (RRLS). RRLS penduduk Aceh
hampir mencapai target wajib belajar 9 tahun
yaitu 8,81 tahun pada tahun 2010. Angka ini juga
melebihi capaian rata-rata lama sekolah Indonesia
sebesar 7,92 tahun.
8,508,63
8,81
7,527,72
7,92
2008 2009 2010
Series1 Series2
Aceh Indonesia
Aceh Indonesia
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
16/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 201112
PENDIDIKAN5Penduduk Aceh yang Tamat Sarjana di Bawah Lima Persen
Persentase penduduk Aceh berumur 10 tahun ke atas yang menamatkan
pendidikan sarjana hanya 3,81 persen dan paskasarjana hanya 0,19 persen.
>>>Universitas Syiah Kuala dibuka oleh Presiden
Soekarno pada 2 September 1959, selanjutnya
tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Pendidikan
Daerah Aceh.
Tabel 5.2Angka Partisipasi Sekolah (APS) Aceh dan
Indonesia (persen), 2008-2010
Kel.Usia
Indikator 2008 2009 2010
7-12Aceh 99,06 99,07 99,19
Indonesia 97,88 97,95 98,02
13-15Aceh 94,12 94,31 94,99
Indonesia 84,89 85,47 86,24
16-18Aceh 72,32 72,72 73,53
Indonesia 55,50 55,16 56,01
Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Aceh 2010
Tahukah Anda?
Tingkat penduduk Aceh berusia sekolah
yang memanfaatkan fasilitas pendidikan baik pada
tingkat SD, SLTP maupun SLTA sederajat (Angka
Partisipasi Sekolah-APS) meningkat pada tahun
2010 dan lebih tinggi daripada rata-rata angka
Indonesia. Pada kelompok usia 7-12, APS mencapai
99,19 persen yang berarti hanya satu persen
penduduk usia 7-12 tahun yang tidak bersekolah SD
sederajat. Berikutnya, sebesar 94,99 persen
penduduk usia 13-15 tahun telah berpartisipasi di
SMP sederajat dan sebesar 73,53 persen penduduk
usia 16-18 tahun berpartisipasi di SMA sederajat.
Ketiga capaian APS tersebut telah mengungguli
capaian rata-rata APS secara nasional.
Selain daripada itu, peningkatan output
pendidikan Aceh tercermin dari persentase
penduduk berusia 10 tahun ke atas menurut ijazah
tertinggi yang dimiliki. Secara umum, terdapat
peningkatan persentase penduduk 10 tahun ke atas
yang mempunyai ijazah SLTA menjadi 23,10 persen
dan perguruan tinggi yaitu diploma- sarjana menjadi
7,69 persen dan pascasarjana (S2-S3) menjadi 0,23
persen.
Seiring dengan hal itu, terdapat penurunan
persentase penduduk 10 tahun ke atas yang hanya
mempunyai ijazah SLTP sederajat yaitu menjadi
21,11 persen, lalu SD sederajat menjadi 26,18
persen dan tidak atau belum tamat SD menjadi
21,68 persen.
24,20 22,51 21,68
26,8426,40 26,18
21,0521,65 21,11
21,65 22,70 23,10
6,09 6,56 7,69
0,17 0,18 0,23
2008 2009 2010
S2/S3
D I-IV dan S1
SLTA
Sederajat
SLTPSederajat
SD Sederajat
Tdk/BlmTamat SD
Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Aceh 2010
Grafik 5.3
Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas
Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki
(persen), 2008-2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarnohttp://id.wikipedia.org/wiki/2_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1959http://id.wikipedia.org/wiki/1959http://id.wikipedia.org/wiki/2_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno -
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
17/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011 13
6KESEHATANAngka Harapan Hidup (AHH) Masih Rendah
AHH penduduk Aceh pada tahun 2010 meningkat 0,10 tahun dibanding
tahun 2009 menjadi 68,70 tahun, tetapi masih di bawah AHH Indonesia
sebesar 69,43 tahun.
>>> Angka Harapan Hidup se-Aceh tertinggi pada
penduduk Kab. Bireuen (72,35 tahun) dan
terendah pada penduduk Kab. Simeulue
(62,98 tahun).
Tabel 6.1Jumlah Rumah Sakit (RS) dan Dokter, 2010
Rincian 2009 2010
Fasilitas Kesehatan
Rumah Sakit 47 49
Puskesmas 307 316
Puskesmas Pembantu 931 951
Polindes 1 418 1 661
Puskesmas Keliling
> Mobil 325 325
> Perahu Bermotor 14 11
Tenaga Kesehatan*
Dokter Umum 660 830
Dokter Spesialis 126 302Dokter Gigi 133 173
*: termasuk dokter di Puskesmas
Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011
69,00
69,21
69,43
68,50
68,60
68,70
2008 2009 2010
Indonesia Aceh
Grafik 6.1Angka Harapan Hidup Aceh dan Indonesia
(tahun), 2008-2010*
* : Angka SementaraSumber : BPS, 2011
Tahukah Anda?
Sarana dan Prasarana Kesehatan
Jumlah berbagai sarana kesehatan di Aceh
mengalami peningkatan. Sarana berupa rumah
sakit pada tahun 2010 bertambah dua unit di Kab.
Bener Meriah dan Pidie Jaya sehingga hanya Kab.
Aceh Jaya dan Kota Subulussalam yang belum
tersedia rumah sakit. Begitupun sarana berupa
puskesmas bertambah menjadi sebanyak 316 unit,
puskesmas pembantu (pustu) sebanyak 951 unit,
dan polindes sebanyak 1.661 unit. Hanya
puskesmas keliling berupa perahu bermotor yang
mengalami penurunan.
Peningkatan dukungan pelayanan
kesehatan terdapat juga pada jumlah tenaga
kesehatan yang meningkat menjadi 830 dokter
umum, 302 dokter spesialis dan 173 dokter gigi.
Angka Harapan Hidup
Kualitas kesehatan penduduk Aceh yang
dilihat menurut angka harapan hidup (AHH)
menunjukkan peningkatan. Penduduk Aceh
berumur 0 tahun pada tahun 2010 diperkirakan
akan mencapai usia 68,70 tahun, meningkat
sebesar 0,10 tahun dibanding dengan perkiraan
tahun 2008 dan 2008 yang mencapai masing-
masing 68,50 tahun dan 68,60 tahun. Namun
demikian, capaian angka ini masih dibawah rata-
rata AHH penduduk Indonesia berusia 0 tahun pada
tahun 2010 yang diperkirakan akan mencapai usia
69,43 tahun.
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
18/52
14
KESEHATAN6
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Pelayanan dan Kesadaran Masyarakat Meningkat
Angka kesakitan menurun menjadi 35,09 persen dan persentase penolong
kelahiran bayi oleh tenaga kesehatan meningkat menjadi 87,17 persen.
22,2624,24
27,58
34,88 33,90
37,36
2008 2009 2010
Indonesia Aceh
Grafik 6.3Persentase Penduduk yang Menggunakan
Obat Tradisional (persen), 2008-2010
Sumber :www.bps.go.id dan Statistik Kesra Aceh 2010
Tabel 6.2Persentase Penolong Kelahiran Bayi
(persen), 2008-2010
Penolong Kelahiran Bayi 2008 2009 2010
Tenaga Kesehatan 93,08 85,85 87,17
Dokter 9,38 8,78 11,45
Bidan 73,09 76,49 75,16
Tenaga Paramedis Lain 0,61 0,58 0,56
Bukan Tenaga Kesehatan 6,92 14,15 12,83
Dukun Tradisional 6,03 13,31 12,56
Famili/Lainnya 0,89 0,84 0,27
Sumber :www.bps.go.id dan Statistik Kesra Aceh 2010
Angka Kesakitan
Peningkatan pelayanan kesehatan di Aceh
terlihat dari persentase penduduk Aceh yang
mengalami keluhan kesehatan (sehingga
menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari
selama sebulan sebelum pencacahan) menurun
dari 35,28 persen menjadi 35,09 persen pada
tahun 2010. Meskipun demikian, angka ini masih
lebih besar daripada rata-rata angka kesakitan
Indonesia sebesar 30,97 persen.
Persentase Penggunaan Obat Tradisional
Kesadaran masyarakat Aceh dan akses
pelayanan kesehatan modern masih minim. Hal ini
dibuktikan dengan masih tingginya persentase
penduduk yang menggunakan pengobatan
tradisional yaitu sebesar 37,36 persen pada tahun
2010. Persentase ini juga lebih tinggi dari
persentase Nasional yang mencapai 27,58 persen
pada tahun 2010.
Persentase Penolong Kelahiran Bayi
Peningkatan tenaga kesehatan dan
kesadaran masyarakat terhadap tenaga penolong
kelahiran bayi di Aceh sudah semakin baik. Pada
tahun 2010, persentase kelahiran bayi yang
dibantu oleh tenaga kesehatan meningkat menjadi
87,17 persen. Kenaikan ini khususnya pada
tenaga dokter yaitu menjadi 11,45 persen.
Grafik 6.2Angka Kesakitan Aceh dan Indonesia
(persen), 2008-2010
Sumber :www.bps.go.id dan Statistik Kesra Aceh 2010
33,24 33,68
30,97
36,80
35,28 35,09
2008 2009 2010
Indonesia Aceh
http://www.bps.go.id/http://www.bps.go.id/http://www.bps.go.id/http://www.bps.go.id/http://www.bps.go.id/http://www.bps.go.id/ -
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
19/52
15Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN 7
Konsumsi Air Kemasan dan Isi Ulang Meningkat
Persentase rumah tangga di Aceh yang memilih sumber air
minumnya dari air dalam kemasan dan air isi ulang meningkat
menjadi 25,48 persen.
Tabel 7.1Persentase Kepemilikan Rumah
(persen), 2008-2010
Status Kepemilikan Rumah 2008 2009 2010
Milik sendiri 77,95 77,27 76,59
Kontrak/sewa 6,82 6,60 7,34
Milik orang tua/keluarga 9,03 10,45 10,07
Lainnya 6,20 5,68 6,00
Sumber : Statistik Kesra Aceh 2008, 2009 dan 2010
Kepemilikan Rumah
Pada tahun 2010, persentase rumah
tangga yang tinggal pada rumah kontrak/sewa
meningkat menjadi 7,34 persen. Hal ini seiring
dengan penurunan rumah tangga menempati
rumah milik sendiri dan milik orang tua/keluarga
masing-masing menjadi 76,59 persen dan
10,07 persen.
Fasilitas Fisik Rumah
Kualitas kesehatan tempat tinggal rumah
tangga di Aceh meningkat. Hal ini terlihat dari
persentase rumah tangga yang mempunyai rumah
dengan atap terluas bukan ijuk meningkat menjadi
88,08 persen, kemudian lantai terluas bukan
tanah/bambu menjadi 10,22 persen serta dinding
terluas berupa tembok menjadi 43,54 persen.
Sumber Air Minum
Peningkatan akses layanan air swasta dan
pemerintah, kemampuan daya beli dan kesadaran
masyarakat telah menggeser penyediaan air minum
rumah tangga di Aceh. Selama tahun 2009-2010,
mayoritas rumah tangga yang mengambil air
minum dari sumur bor/pompa, sumur terlindung
dan mata air terlindung menurun menjadi 46,24
persen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan rumah
tangga yang memilih air dalam kemasan dan air isi
ulang menjadi 25,48 persen.
Grafik 7.1Persentase Rumah Tangga Fasilitas Atap, Lantai
dan Dinding Terluas (persen), 2009-2010
85,5
9,51
39,63
88,08
10,22
43,54
Atap Terluas Bukan
Ijuk
Lantai Terluas Bukan
Tanah/ Bambu
Dinding Terluas
Tembok
2009 2010
18,93
9,87
51,25
25,48
8,48
46,24
1 2 3
Sumber : Statistik Kesra Aceh 2009 dan 2010
Grafik 7.2Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber
Air Minum (persen), 2009-2010
Sumber : Statistik Kesra Aceh 2009 dan 2010
Keterangan :1. Air Dalam Kemasan dan Air Isi Ulang
2. Ledeng Meteran dan Ledeng Eceran
3. Sumur bor/pompa, Sumur Terlindung dan Mata Air
Terlindung.
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
20/52
16 Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN7
>>> Rumah adat Aceh bernama Rumoh Aceh bertipe
rumah panggung dengan 3 bagian serambi (depan,
tengah, dan belakang) dan 1 bagian tambahan (dapur).
Mayoritas Rumah Tangga Aceh Terang Terus
Sebanyak 90,98 persen rumah tangga di Aceh pada
tahun 2010 telah menggunakan listrik PLN sebagai sumber
penerangan utama.
Tahukah Anda?
Sanitasi
Tingkat kesehatan lingkungan
perumahan di Aceh terus menunjukkan
peningkatan selama tahun 2008-2010.
Peningkatan ini terlihat dari persentase rumah
tangga yang mempunyai tempat buang air besar
sendiri sebesar 59,21 persen, meski masih
terdapat sebanyak 27,64 persen lainnya tidak
memilikinya. Selanjutnya peningkatan juga
terjadi pada persentase rumah tangga dengan
fasilitas kloset berjenis kloset angsa sebesar
69,12 persen, dan tempat pembuangan akhir
tinja berjenis septik tank sebesar 56,68 persen
pada tahun 2010.
Fasilitas Penerangan
Peningkatan layanan PLN untuk
memperluas akses listrik dan kemampuan
ekonomi rumah tangga di Aceh menjadikan
peningkatan rumah tangga yang menggunakan
listrik PLN sebagai penerangan utama selama
tahun 2008-2010. Persentase rumah tangga ini
pada tahun 2008 mencapai 88,46 persen,
kemudian menjadi 89,24 persen pada tahun 2009
dan 90,98 persen pada tahun 2010.
Peningkatan persentase rumah tangga
berlistrik PLN di Aceh ini juga mencapai di atas
rata-rata persentase rumah tangga berlistrik PLN
di Indonesia yang masih mencapai 89,47 persen
pada tahun 2010.
88,
46 8
9,
24
90,
98
89,
46
89,
29
89,
47
2008 2009 2010
Aceh Indonesia
Grafik 7.4Persentase Rumah Tangga Aceh dan Indonesia
Menurut Sumber Penerangan Utama PLN(persen), 2008-2010
Sumber : Statistik Kesejahteraan Aceh 2008, 2009, dan 2010
56,
05
65,
72
48,
82
56,
62
66,
01
51,
79
59,
21
69,
12
56,
68
Tempat Buang Air
Besar Sendiri
Kloset Angsa Tempat Pembuangan
Akhir Tinja SeptikTank
2008 2009 2010
Sumber : Statistik Kesejahteraan Aceh 2008, 2009, dan 2010
Grafik 7.3Persentase Fasilitas Rumah Tangga Menurut
Tempat Buang Air Besar Sendiri, Kloset Angsa
dan TPA Tinja Septik Tank (persen), 2008-2010
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
21/52
17
PEMBANGUNAN MANUSIA 8IPM Antar Wilayah di Aceh Timpang
Nilai IPM tertinggi di Aceh pada tahun 2010 mencapai 77,45 di Kota
Banda Aceh, sedangkan terendah sebesar 67,86 di Kab. Gayo Lues.
>>> IPM Indonesia pada tahun 2010 berada pada
urutan ke 108 dari 169 negara di dunia (Human
Development Report 2010, UNDP).
AHH 69,43 tahun
AMH 92,91 persen
RRLS 7,92 tahun
PPD Rp 633,64 ribu
AHH 68,70 tahun
AMH 96,88 persen
RRLS 8,81 tahun
PPD Rp 611.42 ribu
Grafik 8.1
IPM Aceh dan Indonesia, 2008-2010*
* : Angka SementaraSumber : BPS, 2011
Tabel 8.1IPM dan Komponen Penyusun IPM
Kabupaten/Kota Tertinggi dan Terendah,2010*
Urutan Tertinggi Urutan Terendah
Kab./Kota IPM Kab./Kota IPM
Banda Aceh 77,45 Gayo Lues 67,86
Lhokseumawe 76,10 Aceh Singkil 68,58
Sabang 75,98 Nagan Raya 69,18
Langsa 73,85 Subulussalam 69,26
Aceh Tengah 73,69 Simeulue 69,28
Indikator Tertinggi Terendah
AHH (thn) Bireuen (72,35) Simeulue (62,98)
AMH (%) Lhokseumawe(99,62) Gayo Lues (87,27)
RRLS (thn) Banda Aceh (12,09) Nagan Raya (7,57)
PPD (000) Lhokseumawe(634,07) Aceh Timur (588,15)
ReduksiShortfall
Langsa (2,43) Aceh Jaya (0,75)
* : Angka Sementara
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tahukah Anda?
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM Aceh mengalami tren peningkatan
yaitu dari 70,76 pada tahun 2008 hingga 71,70
tahun 2010. Namun demikian, capaian IPM Aceh
masih di bawah IPM Indonesia pada tahun 2010
yaitu 72,27.
Secara lebih rinci, capaian di Aceh yang
lebih rendah yaitu pada Angka Harapan Hidup
(AHH) dan Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan
(PPD) masing-masing yaitu 68,70 tahun dan
611,42 ribu rupiah per tahun. Sedangkan capaian
yang lebih tinggi di Aceh pada Angka Melek Huruf
(AMH) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS)
masing-masing yaitu 96,88 persen dan 8,81 tahun.
IPM Kabupaten/Kota
Nilai IPM kabupaten/kota di Aceh masih
terdapat ketimpangan signifikan antar daerah. IPM
tertinggi dicapai oleh Kota Banda Aceh yaitu
sebesar 77,45. Sedangkan terendah yaitu Kab.
Gayo Lues sebesar 67,86. Secara lebih rinci
menurut komponen maka nilai tertinggi tiga
komponen berada di daerah perkotaan yaitu Kota
Banda Aceh, Lhokseumawe dan komponen AHH
dicapai oleh Kab. Bireuen. Sedangkan nilai
terendah berada di daerah kabupaten yaitu
Simeulue, Gayo Lues, Nagan Raya, Aceh Timur dan
Aceh Jaya. Begitu juga dengan nilai reduksi
shortfall (persentase percepatan suatu daerah
untuk mencapai angka IPM ideal sebesar 100)
tertinggi dicapai Kota Langsa sedangkan terendah
di Kab. Aceh Jaya.
70,76
71,31
71,70
70,59
71,7672,27
2008 2009 2010
Aceh
Indonesia
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
22/52
18
PEMBANGUNAN MANUSIA8Perdesaan, Kantong Kemiskinan Aceh
Hampir 80 persen kemiskinan di Aceh berada di daerah perdesaan
selama tahun 2008-2010.
195,8 182,2 173,4
763,9 710,7 688,5
2008 2009 2010
Kota Desa
>>> IPM dikembangkan pertama kali di dunia oleh
UNDP pada tahun 1990, sedangkan di Indonesia oleh
BPS dan UNDP Indonesia pada tahun 1996.
Grafik 8.4Persentase Penduduk Miskin Aceh dan
Indonesia (persen), 2008-2010
Grafik 8.5Jumlah Penduduk Miskin Menurut Daerah
(000 jiwa), 2008-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Gambar 8.1Persentase Penduduk Miskin Menurut
Kabupaten/Kota (persen), 2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Kemiskinan Aceh
Tingkat kemiskinan di Aceh pada tahun
2010 menurun hingga 20,98 persen dari 21,80
persen pada tahun 2009 dan 23,53 persen pada
tahun 2008. Penurunan ini sejalan dengan
penurunan tingkat kemiskinan secara nasional,
meskipun tren tingkat kemiskinan Indonesia
jauh lebih rendah yaitu menjadi 13,33 persen
pada tahun 2010.
Berdasarkan populasi, penduduk
miskin Aceh menurun dari 959,7 ribu jiwa pada
tahun 2008 menjadi sebanyak 861,9 ribu jiwa
pad tahun 2010, dimana sebagian besar dari
mereka berada di daerah perdesaan yaitu
menjadi 688,5 ribu jiwa (79,88 persen).
Kemiskinan Kabupaten/Kota
Terdapat 10 kabupaten/kota di Aceh
yang mempunyai tingkat kemiskinan di atas
kemiskinan Aceh (20,98 persen) dengan angka
tertinggi terdapat di Kab. Bener Meriah sebesar
26,23 persen. Sedangkan 13 kabupaten/kota
mempunyai tingkat kemiskinan di bawah
kemiskinan Aceh dengan angka terendah pada
Kota Banda Aceh sebesar 9,19 persen.
959,7 892,9 861,9
23,53
21,80 20,98
15,4214,15 13,33
2008 2009 2010 Aceh Indonesia
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tahukah Anda?
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
23/52
19
PERTANIAN 9
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Tanaman Bahan Makanan Andalan Pertanian Aceh
Subsektor tanaman bahan makanan menyumbang 9-10 persen terhadap PDRB
Aceh selama tahun 2008-2010, sedangkan subsektor lainnya di bawah lima persen.
Tahun 2008 2009 2010
ADHB 26,37 28,48 28,34
ADHK 2000 24,12 26,18 26,78
Peranan Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang
memberikan kontribusi yang terus meningkat dan
terbesar bagi PDRB Aceh. Dengan memperhitungkan
harga berlaku, kontribusi sektor ini terhadap PDRB
Aceh mencapai 26,37 persen hingga 28,34 persen
selama 2008-2010.
Besaran dan kenaikan sektor ini didukung
oleh kenaikan subsektor tanaman bahan makanan
seperti padi, jagung, kedelai, dsb sebesar
9,06 10,07 persen. Selanjutnya tiga subsektor
mempunyai nilai fluktuatif yaitu subsektor
perkebunan dan hasilnya dengan kontribusi sebesar
5,92-6,08 persen dan subsektor peternakan dan
hasilnya seperti telur dan susu sebesar
4,70-5,41 persen serta subsektor perikanan
menyumbang 4,28 4,65 persen. Sedangkan,
subsektor kehutanan merupakan subsektor dengan
kontribusi terkecil yaitu 2,30 2,56 persen dan
nilainya cenderung menurun.
Produksi Padi
Produksi padi sawah dan padi ladang Aceh
mengalami pasang surut seiring dengan luas panen.
Namun, demikian produktivitasnya meningkat dari
4,33 ton/ha pada tahun 2009 menjadi 4,49 ton/ha
pada tahun 2010. Luas panen Aceh pada tahun 2010
mencapai 352,28 ribu hektar dengan produksi
sebanyak 1,58 juta ton.
Sentra produksi padi Aceh berada di Kab.
Aceh Utara, Bireuen dan Aceh Besar. Hanya Kota
Sabang yang tidak menghasilkan padi.
320,79 360,72 329,11 359,38 352,28
1,35
1,53
1,40
1,57 1,58
1,2
1,25
1,3
1,35
1,4
1,45
1,5
1,55
1,6
1,65
300
310
320
330
340
350
360
370
2006 2007 2008 2009 2010
Luas Panen Produksi
Grafik 9.1Peranan Sektor Pertanian Terhadap PDRBDengan Migas ADHB (persen), 2009-2010
Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha 2007-2010
Grafik 9.2Luas Panen (000 hektar) dan Produksi Padi
(juta ton), 2009-2010
2,30
4,65
5,41
5,92
10,07
2,49
4,69
5,40
6,08
9,82
2,56
4,28
4,70
5,77
9,06
2008 2009 2010
Perkebunan
Tanaman
Bahan Makanan
Kehutanan
Peternakan dan hasilnya
Perikanan
Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
24/52
20
PERTANIAN9
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Bireuen Sentra Produksi Buah dan Sayuran Andalan Aceh
Berbagai komoditas buah dan sayuran andalan Aceh seperti pisang, mangga,
jeruk, ketimun, dan kacang panjang banyak dihasilkan oleh Kab. Bireuen.
704.074
212.526
135.186
212.251
611.328
224.212
208.630
192.422
Pisang
Mangga
Rambutan
Jeruk 2009
2010
181.634
63.603
56.875
50.190
160.352
58.507
45.869
49.861
KelapaSawit
Karet
Kelapa
Kopi2010
2009
Grafik 9.3Produksi Perkebunan Menurut Jenis Komoditas
(ton), 2009-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011
Grafik 9.4Produksi Buah-buahan Menurut Jenis
Komoditas (kuintal), 2009-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011
Produksi Perkebunan
Komoditas hasil perkebunan terbanyak
di Aceh pada tahun 2010 ialah kelapa sawit
dengan produksi sebanyak 181.634 ton. Kelapa
sawit ini banyak dihasilkan di Kab. Aceh Singkil
dan Aceh Timur. Selanjutnya ialah karet sebanyak
63.603 ton dengan sentra produksi di Kab. Aceh
Timur dan Aceh Barat. Lalu kelapa sebanyak
56.875 ton di Kab. Bireuen dan Aceh Utara serta
bijih kopi di daerah Kab. Aceh Tengah dan Bener
Meriah.
Produksi Tanaman Buah-buahan
Komoditas hasil buah-buahan terbanyak
di Aceh pada tahun 2010 ialah pisang dengan
produksi sebanyak 704.074 kuintal. Pisang ini
banyak dihasilkan di Kab. Pidie dan Bireuen.
Selanjutnya ialah mangga sebanyak
212.526 kuintal dengan sentra produksi di Kab.
Bireuen dan Aceh Besar. Buah rambutan sebanyak
135.186 kuintal di Kab. Bireuen dan Aceh Utara
serta jeruk sebanyak 212.251 kuintal di daerah
Kab. Bireuen dan Aceh Tengah.
Produksi Tanaman Sayuran
Komoditas hasil tanaman sayuran
terbanyak di Aceh pada tahun 2010 ialah cabai
dengan produksi sebanyak 639.621 kuintal. Cabai
ini banyak dihasilkan di Kab. Bener Meriah dan
Aceh Tengah. Selanjutnya ialah tomat sebanyak
244.894 kuintal dengan sentra produksi di Kab.
Bener Meriah. Buah ketimun serta kacang panjang
masing-masing sebanyak 220.224 kuintal dan
183.427 kuintal di Kab. Bireuen dan Aceh Utara.
Grafik 9.5Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis
Komoditas (kuintal), 2009-2010
639.621
244.894
220.224
183.427
348.199
126.444
166.163
128.669
Cabai
Tomat
Ketimun
KacangPanjang
2009
2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
25/52
21
PERTANIAN 9
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Perikanan Aceh Terus Meningkat
Produksi perikanan Aceh baik darat dan laut terus meningkat dari
162,45 ribu ton menjadi 189,39 ribu ton selama tahun 2007-2010.
>>> Asal muasal sapi Aceh dari bos indicus (banteng)dan persilangan sapi India yang didatangkan
kira-kira pada tahun 847 M.
127,84
129,33
140,40142,70
34,61 34,76 38,0846,69
2007 2008 2009 2010Laut Darat
Grafik 9.6Jumlah Produksi Perikanan Darat dan Laut
(ribu ton), 2006-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tahukah Anda?
Perikanan Darat dan Laut
Produksi perikanan Aceh terus meningkat
selama 2007-2010 dengan hasil perikanan laut yang
lebih banyak daripada perikanan darat. Pada tahun
2010, produksi perikanan laut mencapai 142,70 ribu
ton dengan penghasil terbanyak dari Kab. Bireuen,
dan Aceh Timur. Dari perikanan darat/budidaya
terutama di Kab. Aceh Tamiang, Aceh Utara dan
Aceh Tenggara dihasilkan sebanyak 46,69 ribu ton.
Populasi Ternak
Populasi ternak besar di Aceh pada tahun
2010 didominasi oleh ternak kambing sebanyak
746.475 ekor dan ternak sapi sebanyak 671.086
ekor dengan sentra lokasi di Kab. Aceh Utara dan
Aceh Besar. Kemudian ternak kerbau sebanyak
306.212 ekor di Kab. Aceh Timur dan Simeulue serta
ternak domba sebanyak 164.251 ekor juga di Kab.
Aceh Utara dan Aceh Besar. Sedangkan populasi
ternak paling sedikit ialah ternak babi sebanyak 414
ekor di Kab. Aceh Singkil dan Kota Subulussalam
serta ternak sapi perah sebanyak 41 ekor di Kab.
Aceh Besar.
Populasi unggas di Aceh pada tahun 2010
paling banyak berupa ayam buras sebanyak
7,80 juta ekor dengan sentra lokasi di Kab. Pidie
Jaya. Berikutnya ialah ayam pedaging dan itik
masing-masing sebanyak 3,00 juta ekor di Kab.
Nagan Raya dan sebanyak 2,70 juta ekor di Kab.
Pidie dan Bireuen. Sedangkan populasi unggas
terkecil ialah jenis ayam petelur sebanyak 306.380
ekor di Kab. Bireuen dan burung puyuh sebanyak
29.213 ekor di Kab. Aceh Besar.
Tabel 9.1
Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak (ekor),2009-2010
Jenis 2009 2010
Ternak Besar
Kuda 3 362 3 366
Sapi 669 996 671 086
Sapi Perah 35 41
Kerbau 290 772 306 212
Kambing 807 506 746 475
Domba 193 852 164 251
Babi 302 414
Unggas
Ayam Buras 7 999 580 7 799 480
Ayam Petelur 232 364 306 380
Ayam Pedaging 1 836 413 3 011 946
Itik 2 709 545 2 670 611
Puyuh 8 489 29 213
Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
26/52
BelumDiganti
Total intensitasgempa di Aceh tahun 2010mencapai 1.631 kali,
meningkatdibandingtahun 2009 yang mencapai1.545 kali.
22
PERTAMBANGAN DAN ENERGI10
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Rumah Tangga, Mayoritas Pelanggan PLN dan PDAM
Lebih dari 90 persen pelanggan PLN dan PDAM di Aceh ialah
rumah tangga, sisanya kelompok bisnis, publik dan industri.
>>> Peranan sektor listrik, gas dan air minum terhadap
PDRB Aceh tahun 2010 mencapai 0,43 persen dengan
nilai ADHB sebesar Rp 336,83 miliar rupiah.
90,52
7,710,03 1,74
87,40
8,900,06
3,64
Rumah Tangga Bisnis Industri Lainnya
Pelanggan
Air Minum Terjual
90,69
5,880,09
3,34
64,03
18,15
3,00
14,82
Rumah Tangga Bisnis Industri Publik
Pelanggan
Energi Terjual
Grafik 10.1
Jumlah Energi Terjual (Mega WH) dan
Pelanggan PT PLN, 2005-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 10.2
Komposisi Energi Terjual dan Jumlah
Pelanggan PT PLN (persen), 2010
Sumber :Aceh Dalam Angka 2011
Tahukah Anda?
Listrik PLN
Pada tahun 2010, penjualan PT PLN
sebanyak 1.491.936 Mega WH atau meningkat 14
persen. Peningkatan ini seiring dengan peningkatan
jumlah pelanggan PLN sebesar lima persen menjadi
987.027 pelanggan pada tahun 2010 dari 938.994
pelanggan pada tahun 2009. Atau meningkat
hingga mendekati 26 persen jika dibandingkan
terhadap tahun 2006 dengan jumlah sebanyak
726.001 pelanggan. Sebagian besar pelanggan PLN
ini merupakan kelompok rumah tangga sebesar
90,69 persen. Kelompok lainnya ialah bisnis
sebesar 5,88 persen, kelompok publik sebesar
3,34 persen dan kelompok industri sebesar
0,09 persen.
Air Minum PDAM
Pada tahun 2010, PDAM se-Aceh telah
menjual air minum sebanyak 9.153.118 m3.
Penjualan ini mencakup 56.546 pelanggan yang
sebagian besar (90,52 persen) merupakan
kelompok rumah tangga dan sisanya merupakan
kelompok bisnis (7,71 persen), serta kelompok
lainnya (khusus-sosial) dan industri.
Grafik 10.3
Komposisi Air Minum Terjual dan JumlahPelanggan PDAM (persen), 2010
Sumber :Aceh Dalam Angka 2011
839.233
997.357
1.149.698
1.276.452
1.491.936
726.001819.919
900.042 938.994987.027
2006 2007 2008 2009 2010
KWH Terjual JumlahPelanggan
= 56.546
= 9.153.118 m3
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
27/52
23
PERTAMBANGAN DAN ENERGI 10
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Produksi Migas Aceh Terus Menurun
Total produksi LNG dan LPG Aceh rata-rata menurun
10 persen tiap tahun selama 2008-2010.
>>> Pada tahun 2010, jumlah tenaga kerja PT. Arun NGL Co
sebanyak 1.305 orang dan PT. Iskandar Muda sebanyak
1.331 orang.
507,2
626,5 614,6
1.090,2
923,0
785,2
2008 2009 2010
Aceh Di Luar Aceh
5,1934,791
4,213
2,5122,068 1,908
2008 2009 2010
LNG LPG
0,275
0,4470,399
0,2760,318
0,285
2008 2009 2010
Pupuk Urea Amonia
Grafik 10.4
Realisasi Produksi LNG dan LPG PT Arun NGL CO
(juta m3), 2008-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 10.5
Realisasi Produksi Pupuk Urea dan Ammonia
PT. PIM (juta ton), 2008-2010
Sumber :Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 10.6
Realisasi Pemasaran Semen PT LafargeCement Indonesia (ton), 2008-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tahukah Anda?
Hasil pertambangan di Aceh yang mampu
diolah dalam industri besar berupa LPG, LNG,
ammonia, pupuk urea dan semen.
Dari kelima jenis tambang tersebut, LNG
dan LPG merupakan komoditas yang terus
mengalami penurunan realisasi produksi dengan laju
penurunan 10 persen per tahun selama tahun 2008-
2010. Realisasi produksi LNG dan LPG oleh PT. Arun
NGL Co masing-masing sebesar 5,193 juta m3 dan
2,512 juta m3 pada tahun 2008, kemudian menurun
menjadi 4,791 juta m3dan 2,068 juta m3pada tahun
2009 dan menurun kembali menjadi 4,213 juta m3
dan 1,908 juta m3.
Sebaliknya, realisasi produksi pupuk urea
dan ammonia oleh PT. Pupuk Iskandar Muda serta
semen oleh PT. Lafarge Cement Indonesia cenderung
mengalami kenaikan. Realisasi produksi pupuk urea
dan ammonia masing-masing meningkat dari 0,275
juta ton dan 0,276 juta ton pada tahun 2008 menjadi
0,399 juta ton dan 0,285 juta ton pada tahun 2010.
Begitu juga dengan realisasi produksi (pemasaran)
semen masing-masing meningkat dari 507,2 ton dan
1090,2 ton pada tahun 2008 menjadi 614,6 ton dan
785,2 ton pada tahun 2010.
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
28/52
24 Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
INDUSTRI11
33 36
9275
49
5.397
5.604
9.546
8.116
6.905
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja
Grafik 11. 1Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja
Industri Besar/Sedang, 2006-2010
Tabel 11.1
Jumlah Perusahaan dan Tenaga KerjaIndustri Besar/Sedang, 2010
Kabupaten/Kota
Jumlah
Perusahaan
Jumlah
TenagaKerja
Simeulue 1 24
Aceh Singkil 4 1 036
Aceh Selatan 1 20
Aceh Tenggara - -
Aceh Timur - -
Aceh Tengah - -
Aceh Barat 1 925
Aceh Besar 2 58
Pidie 2 55
Bireuen 3 112
Aceh Utara 5 1 390Aceh Barat Daya - -
Gayo Lues - -
Aceh Tamiang 13 1 812
Nagan Raya 4 1 064
Aceh Jaya 1 44
Bener Meriah - -
Pidie Jaya 1 20
Banda Aceh 3 91
Sabang 2 61
Langsa 3 72
Lhokseumawe 2 101
Subulussalam 1 20
ACEH 49 6 905
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Potensi industri besar/sedang di Aceh
menunjukkan tren meningkat selama periode
2006-2008. Sebaliknya, sejak tahun 2009 hingga
tahun 2010 terus mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan semakin berkurangnya jumlah industri
besar/sedang yang aktif berproduksi sehingga
berdampak pada menurunnya jumlah tenaga kerja
di sektor industri. Pada tahun 2006, terdapat
33 industri besar/sedang dengan 5.397 tenaga
kerja. Kemudian meningkat hingga mencapai
92 industri besar dan sedang dengan 9.546 tenaga
kerja pada tahun 2008. Namun, terjadi penurunan
sejak tahun 2009 hingga pada tahun 2010 menjadi
hanya 49 industri besar/sedang dengan
6.905 tenaga kerja.
Dari sebanyak 49 industri besar/sedang,
13 industri diantaranya berlokasi di Kabupaten
Aceh Tamiang. Empat hingga lima industri
diantaranya masing/masing berlokasi di Kabupaten
Aceh Utara, Nagan Raya dan Aceh Singkil.
Sedangkan sebanyak 1-2 industri tersebar di 14
kab/kota selain Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh
Timur, Aceh Tengah, Aceh Barat Daya, dan Gayo
Lues yang tidak memiliki industri besar/sedang.
Tahukah Anda?
>>> Mayoritas industri besar-sedang di Aceh bergerak
di sektor pertanian khususnya perkebunan kelapa
sawit.
Industri Besar/Sedang Aceh Menurun
Jumlah industri besar/ sedang pada tahun 2010 menurun 25 persen
dibandingkan tahun 2009.
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
29/52
25
INDUSTRI 11
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Aceh Utara1390
21,46%
Lainnya678
10,47%
Aceh Tamiang1812
27,97%
Nagan Raya1064
16,42%
Aceh Singkil925
14,28%
Aceh Barat609
9,40%
Makanan70,25%
Industri
logam dasar19,25%
lainnya
10,50%
Tabel 11.2Produktivitas Sektor Industri Besar/Sedang,
2008-2010
Uraian 2008 2009 2010
Total Nilai Tambahpada PDRB(miliar rupiah)
8 189,8 7 926,3 7 512,5
Jumlah Tenaga Kerja
(orang)86 762 80 772 77 828
ProduktivitasTenaga Kerja(Juta rupiah/orang/thn)
94,39 98,13 96,53
Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha 2007-2010Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2010
Grafik 11. 2Distribusi Tenaga Kerja Industri
Besar/Sedang Menurut Lokasi, 2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 11.3Distribusi Tenaga Kerja
Industri Besar/Sedang Menurut Sektor, 2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tenaga Kerja Industri Besar-Sedang
Sebanyak 28 persen tenaga kerja sektor
industri di Aceh berlokasi pada industri di Kabupaten
Aceh Tamiang. Kemudian di Kabupaten Aceh Utara
sebanyak 21 persen, Nagan Raya sebanyak 16 persen,
Aceh Singkil sebanyak 14,28 persen dan Aceh Barat
sebanyk 9,40 persen serta kabupaten/kota lainnya
sebanyak 10,47 persen.
Mayoritas tenaga kerja sektor industri
bergerak di subsektor industri makanan, yaitu
sebanyak 70 persen, kemudian subsektor industri
logam dasar sebanyak 19 persen. Sisanya pada
subsektor selain keduanya yaitu sebanyak 11 persen.
Produktivitas Industri Besar-Sedang
Menurunnya jumlah tenaga kerja dan jumlah
industri besar-sedang di Aceh berpengaruh terhadap
menurunnya nilai tambah sektor industri pada PDRB
tahun 2010 sebesar 5,22 persen yaitu dari 7.926,3
miliar rupiah pada tahun 2009 menjadi 7.512,5 miliar
rupiah pada tahun 2010. Sehingga rasio produktivitas
tenaga kerja di sektor industri besar-sedang di Aceh
juga turun dibandingkan tahun 2009 yaitu dari 98,13
juta rupiah/orang/tahun menjadi sebesar 96,53 juta
rupiah/orang/tahun.
Tahukah Anda?
>>> Sejak tahun 2009 terjadi perubahan Klasifikasi BakuLapangan Usaha Indonesia (KBLI) dimana perusahaan es
batu tidak termasuk dalam kategori industri.
Industri Aceh Bergantung pada Subsektor Bahan Makanan
70 persen pekerja di sektor industri bekerja pada subsektor makanan,
19 persen pada industri logam dasar, sedangkan 11 persen sisanya
pada industri lainnya.
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
30/52
26
12 KONSTRUKSI
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Sektor Konstruksi Terus Tumbuh
Nilai tambah sektor konstruksi terus tumbuh dari 5,42 triliun
rupiah hingga 7,75 triliun rupiah selama tahun 2007-2010.
Pembangunan di sektor konstruksi
menunjukkan perkembangan yang terus
meningkat. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya nilai tambah bruto sektor
konstruksi. Dengan memperhitungkan harga
berlaku, nilai PDRB sektor konstruksi pada
tahun 2007 sebesar 5,42 triliun rupiah
kemudian meningkat pada angka 6 triliunan
rupiah pada tahun 2008 dan 2008 hingga
mencapai 7,75 triliun rupiah pada tahun 2010.
Kontribusi sektor ini terhadap PDRB Aceh juga
terus meningkat dari 7,62 persen pada tahun
2007 hingga 10,00 persen pada tahun 2010.
Namun demikian, laju pertumbuhan nilai
tambah sektor konstruksi pada tahun 2008
melambat secara signifikan menjadi 0,69 persen
setelah pada tahun 2007 berada pada angka
13,93 persen. Perlambatan laju pertumbuhan
ini terkait dengan masa kerja dari program
rekonstruksi oleh Badan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi (BRR) di Aceh yang mulai
berkurang dari puncaknya pada tahun 2005.
Namun, pada tahun 2009 dan 2010, laju
pertumbuhan kembali meningkat hingga 5,11
persen sebagai indikasi dari peningkatan
penyelesaian banyak proyek fisik di akhir masa
kerja BRR dan peningkatan realisasi belanja
fisik APBD Provinsi Aceh dan pembangunan fisik
oleh masyarakat dan pelaku usaha.
5,42
6,266,84
7,75
2007 2008 2009 2010
Grafik 12.1Nilai PDRB Dengan Migas ADHB SektorKonstruksi (triliun rupiah), 2007-2010
Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha 2007-2010
7,62
8,52
9,54
10,00
2007 2008 2009 2010
Grafik 12.2Peranan Sektor Konstruksi Terhadap PDRB
ADHB (persen), 2007-2010
Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha 2007-2010
Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha 2007-2010
Grafik 12.3Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Sektor
Konstruksi (persen), 2007-2010
13,93
0,69
3,13
5,11
2007 2008 2009 2010
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
31/52
27
KONSTRUKSI 12
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Tenaga Kerja di Sektor Konstruksi Meningkat
Jumlah tenaga sektor konstruksi meningkat dari 102.350
orang hingga 109.023 orang selama tahun 2008-2010.
Grafik 12.4Jumlah Pekerja di Sektor Konstruksi (orang),
2007-2010
Sumber : Innaker Aceh 2007, 2008, 2009 dan 2010
Tenaga Kerja
Pertumbuhan sektor konstruksi
mendorong peningkatan terhadap penyerapan
tenaga kerja. Pada tahun 2007, jumlah tenaga
kerja di sektor konstruksi berjumlah 103.288
orang, kemudian menurun menjadi 102.350 orang
pada tahun 2008, seiring dengan penurunan
aktivitas sektor konstruksi. Namun, penyerapan
tenaga kerja mengalami kenaikan kembali pada
tahun 2009 menjadi 105.567 orang dan 109.023
orang pada tahun 2010.
Perusahaan
Jumlah perusahaan sektor konstruksi yang
terdaftar di Aceh sebesar 8.097 perusahaan.
Perusahaan ini terdiri dari 7.069 perusahaan kelas
kecil, 871 perusahaan kelas menengah dan 157
perusahaan kelas besar.
Persebaran perusahaan sektor konstruksi
paling banyak berada di Kota Banda Aceh yaitu
1.585 perusahaan atau sebesar 20 persen dan
Kabupaten Aceh Utara yaitu 697 perusahaan atau
sebesar 9 persen dan Kabupaten Aceh Besar yaitu
672 perusahaan atau sebesar 8 persen.
Khusus untuk perusahaan konstruksi kelas
besar hanya ada di 17 kabupaten/kota dengan
jumlah paling banyak tetap di Kota Banda Aceh
sebanyak 63 perusahaan dan Kota Lhokseumawe
sebanyak 26 perusahaan.
103.288
102.350
105.567
109.023
2007 2008 2009 2010
Tabel 12.1Banyaknya Perusahan Konstruksi Menurut Jenis
dan Kabupaten/Kota, 2010
Kabupaten/Kota Kecil Menengah Besar Jumlah
Simeulue 104 11 3 118
Aceh Singkil 249 10 1 260
Aceh Selatan 233 18 0 251
Aceh Tenggara 150 17 1 168
Aceh Timur 167 18 1 186
Aceh Tengah 252 22 4 278
Aceh Barat 369 59 10 438
Aceh Besar 595 65 12 672
Pidie 378 46 9 433
Bireuen 377 40 7 424
Aceh Utara 603 81 13 697
Aceh Barat Daya 321 24 0 345
Gayo Lues 200 11 1 212
Aceh Tamiang 246 13 1 260
Nagan Raya 186 24 0 210
Aceh Jaya 232 14 2 248
Bener Meriah 190 6 0 196
Pidie Jaya 54 1 0 55
Banda Aceh 1 279 243 63 1 585
Sabang 124 6 1 131
Langsa 353 34 2 389
Lhokseumawe 345 103 26 474
Subulussalam 62 5 0 67
ACEH 7 069 871 157 8 097
Sumber : BPS, 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
32/52
28
13 HOTEL DAN PARIWISATA
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Tingkat Hunian Hotel Terus Menurun
Tingkat hunian hotel di Aceh terus menurun baik hotel
berbintang maupun akomodasi lainnya selama tahun 2008-2010.
Fasilitas Akomodasi
Sektor pariwisata Aceh belum didukung
oleh fasilitas akomodasi yang memadai. Hotel
berbintang satu hingga empat yang ada masih
berjumlah 20 hotel dimana 12 hotel diantaranya
berada di Kota Banda Aceh dan 8 hotel tersebar
di 7 kabupaten/kota lainnya. Untuk hotel melati
dan fasilitas akomodasi lain berjumlah 191 buah
yang terdapat di 20 kabupaten/kota sedangkan
tiga kabupaten yaitu Aceh Utara, Bener Meriah,
dan Pidie Jaya bahkan belum mempunyai fasilitas
akomodasi.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK)
Tingkat hunian kamar hotel dan
akomodasi lainnya di Aceh masih tergolong
rendah, yaitu masih di bawah 50 persen. Selain
itu, sejak tahun 2008, TPK menunjukkan tren
yang terus menurun baik pada hotel berbintang
yaitu dari 49,19 persen pada tahun 2008 menjadi
37,35 persen pada tahun 2010 maupun fasilitas
akomodasi lainnya yaitu dari 40,85 persen pada
tahun 2008 menjadi 29,51 persen pada tahun
2010. Hanya saja, tingkat hunian kamar hotel
berbintang selalu lebih tinggi jika dibandingkan
tingkat hunian kamar fasilitas akomodasi lainnya.
Selama tahun 2010 sendiri, TPK
tertinggi terjadi pada bulan Januari, Maret, April
dan Agustus 2010.
48,95
49,19
46,97 3
7,35
42,82
40,85
35,34
29,51
2007 2008 2009 2010
Hotel Berbintang Akomodasi Lainnya
Grafik 13.1Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
(persen), 2007-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tabel 13.1Banyaknya Hotel Bintang dan Akomodasi
Lainnya, 2010
Kabupaten/Kota HotelBerbintang
AkomodasiLainnya
Simeulue - 20
Aceh Singkil - 10
Aceh Selatan - 14
Aceh Tenggara - 14
Aceh Timur - 2
Aceh Tengah 1 14
Aceh Barat 1 10
Aceh Besar 1 3
Pidie - 7
Bireuen - 6
Aceh Utara -
Aceh Barat Daya - 3
Gayo Lues - 7
Aceh Tamiang - 2
Nagan Raya - 1
Aceh Jaya - 5
Bener Meriah - -
Pidie Jaya - -
Banda Aceh 12 25
Sabang - 14
Langsa 2 15
Lhokseumawe 2 16
Subulussalam 1 3
ACEH 20 191
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
33/52
29
HOTEL DAN PARIWISATA 13
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
4,133,76 3,86
2,06 2,10 1,95
2008 2009 2010
Mancanegara Nusantara
Kunjungan ke Aceh Meningkat
Jumlah tamu nusantara dan mancanegara yang datang
ke Aceh terus meningkat selama tahun 2007-2010.
Grafik 13.2Persentase Wisatawan yang Menginap pada
Hotel Berbintang (persen), 2007-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 13.3Rata-rata Lama Menginap
pada Hotel Berbintang (hari), 2008-2010
Jumlah Wisatawan
Jumlah tamu nusantara dan mancanegara
yang datang ke Aceh selama tahun 2007-2010
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010,
total wisatawan yang datang sebanyak 740.727
orang -atau meningkat sekitar 1,30 persen
terhadap tahun 2009- yang terdiri dari tamu
nusantara berjumlah 720.079 orang dan tamu
mancanegara berjumlah 20.648 orang.
Namun demikian, laju pertumbuhan
kedatangan tamu secara rata-rata mulai menurun
dari sekitar 20 persen selama 2006-2007 hingga
menjadi 0,53 persen selama 2008-2009.
Tamu Hotel Berbintang
Selama tahun 2007-2010, sebanyak
46,95 persen dari tamu mancanegara yang datang
ke Aceh menginap di hotel berbintang. Sebaliknya,
tamu nusantara yang menginap di hotel
berbintang cenderung mengalami penurunan dari
20,72 persen hingga hanya mencapai 5,50 persen
pada tahun 2009.
Rata-rata Lama Menginap Hotel Berbintang
Selama periode 2008-2010, tamu
mancanegara memiliki rata-rata lama menginap di
hotel berbintang lebih lama jika dibandingkan
tamu nusantara. Tamu mancanegara mempunyai
rata-rata lama menginap berkisar antara 3-4 hari
hari. Sedangkan tamu nusantara menginap selama
selama 2 hari. Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
42,6540,52
21,26
46,95
20,72
13,90
5,508,80
2007 2008 2009 2010
Mancanegara Nusantara
Tabel 7.1Jumlah Tamu Nusantara dan Mancanegara
ke Aceh (orang), 2007-2010
Tahun Nusantara Mancanegara Total
2007 595 546 13 835 609 381
2008 710 081 17 282 727 363
2009 712 630 18 589 731 219
2010 720 079 20 648 740 727
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
34/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 201130
14 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Baik62.13
%
Sedang
32.87%
RusakBerat
5,00%
Baik
17.73%
Rusak
Berat
30.41%
26,72 Persen Jalan di Aceh Rusak Berat
Sebesar 26,72 persen jalan di Aceh dalam kondisi rusak
dengan kerusakan terbanyak pada jalan kabupaten
hingga 30,41 persen.Total panjang jalan di Provinsi Aceh
sepanjang 17.198,28 kilometer. Mayoritas jalan
ini terdiri dari jalan kabupaten/kota sepanjang
13.581 kilometer atau sebesar 78,97 persen
lalu sisanya ialah jalan provinsi sepanjang
1.813 kilometer atau sebesar 10,54 persen dan
jalan negara sepanjang 1.803 kilometer atau
sebesar 10,49 persen.
Secara keseluruhan, sebanyak
26,72 persen jalan di Aceh dalam kondisi rusak.
Kondisi jalan rusak ini terutama terdapat pada
jalan kabupaten/kota dimana sebesar
30,41 persen jalan dalam kondisi rusak berat
dan hanya 17,73 persen dalam kondisi baik,
lalu 51,86 persen dalam kondisi sedang. Hal ini
tergambar dari jenis material jalan
kabupaten/kota yang didominasi oleh jalan
arteri sebesar 53,21 persen, sisanya jalan
kerikil sebesar 33,74 persen dan jalan tanah
sebesar 13,05 persen. Sedangkan kondisi jalan
provinsi dan jalan negara di Aceh relatif lebih
baik. Hal ini ditunjukkan dengan persentase
jalan negara dalam kondisi baik sebesar
62,13 persen dan dalam kondisi rusak berat
hanya lima persen. Untuk jalan provinsi,
sebesar 45,23 persen dalam kondisi baik,
sebesar 30,20 persen dalam kondisi sedang,
lalu sisanya dalam kondisi rusak berat sebesar
20,71 persen dan masih belum tembus sebesar
3,86 persen.
Arteri53.21
%
Kerikil
33.74%
Tanah13.05
%
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 14.1Persentase Panjang Jalan Menurut Status, 2010
JalanKabupaten;
78,97 %
Jalan Provinsi;10,54 %
Jalan Negara;10,49 %
Jalan NegaraMenurut Kondisi
Jalan Kabupaten/KotaMenurut Kondisi
Jalan Kabupaten/Kotamenurut Jenis Material
Grafik 14.2Persentase Panjang Jalan Menurut Jenis Jalan,
2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Baik
45,23%
Sedang
30,20% Rusak
Berat
20,71%
BelumTembus
3,86%
Sedang51,86 %
Jalan ProvinsiMenurut Kondisi
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
35/52
31
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 14
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
2.391
2.516
2.773
3.091
2.882
2.39
0
2.52
1
2.77
5
3.08
8
2.88
6
2006 2007 2008 2009 2010
Pesawat Datang Pesawat Berangkat
234.927
253.937
282.512289.351
278.976
241.460
259.531
287.872
294.980289.144
2006 2007 2008 2009 2010
Penumpang Datang
Penumpang Berangkat
Jumlah Penumpang Pesawat Menurun
Pada tahun 2009-2010, jumlah penumpang pesawat
menurun dari 584.331 orang menjadi 568.120 orang.
>>> Terdapat 6 maskapai penerbangan yang
beroperasi di Bandara Sultan Iskandar Muda
dengan jumlah penerbangan sebanyak 193 kali tiap
bulan selama tahun 2010.
Grafik 14.4
Jumlah Penumpang pada Bandara Sultan
Iskandar Muda, 2006-2010
Grafik 14.3Frekuensi Penerbangan Pesawat pada Bandara
Sultan Iskandar Muda, 2006-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Sejak tahun 2006 hingga tahun 2009,
frekuensi pesawat yang datang ke dan berangkat
dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh
mengalami peningkatan tetapi kemudian menurun
pada tahun 2010. Pada tahun 2009, mencapai
3.091 kali kedatangan dan 3.088 kali
keberangkatan. Lalu pada tahun 2010, terjadi
penurunan frekuensi pesawat datang sebesar 6,76
persen sehingga menjadi 2.882 kali kedatangan,
sedangkan pesawat berangkat sebesar 6,54 persen
sehingga menjadi 2.886 kali keberangkatan.
Penurunan frekuensi pesawat datang dan
berangkat ini menyebabkan terjadinya penurunan
jumlah penumpang di Bandara Sultan Iskandar
Muda. Pada tahun 2010, jumlah penumpang yang
datang mencapai 278.976 orang, menurun dari
289.351 orang pada tahun 2009. Selanjutnya,
jumlah penumpang yang berangkat mencapai
289.144 orang, menurun dari 294.980 orang pada
tahun 2009.
Terlihat juga bahwa jumlah penumpang
berangkat selalu lebih banyak berkisar 5-6 ribu
penumpang atau 2-3 persen dibandingkan
penumpang datang. Bahkan pada tahun 2010,
terdapat selisih hingga 10.168 penumpang
berangkat atau 3,6 persen terhadap penumpang
datan. Hal ini bisa dimungkinkan bahwa
masyarakat lebih memilih pesawat ketika
meninggalkan Aceh, namun ketika kembali ke
Aceh, tidak lagi menggunakan pesawat.
Tahukah Anda?
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
36/52
Statistik Daerah Provinsi Aceh 201132
14 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Jenis Alat yangDimiliki/Kuasai
Kota Desa
2009 2010 2009 2010
Telepon 11,27 10,12 1,96 2,46
Telepon Selular 81,53 89,42 51,88 65,66
PC / Laptop 20,06 27,45 3,88 4,03
Internet 19,24 17,57*) 3,24 4,64*)
4,54
60,09
8,36 7,684,60
72,30
10,578,26*)
Telepon Telepon Seluler PC / Laptop Internet
2009
2010
Pemakai Telepon Seluler Meningkat
Persentase rumah tangga yang menguasai telepon seluler
meningkat dari 60,09 persen menjadi 72,30 persen.
Transportasi Penyeberangan
Perkembangan frekuensi kapal feri di
pelabuhan Balohan dan Sinabang menunjukkan
kondisi yang berbeda, dimana pada tahun 2010
frekuensi kapal yang datang dan berangkat di
pelabuhan Balohan mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2009. Sebaliknya, frekuensi
kapal feri yang datang dan berangkat di
pelabuhan Sinabang mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2009. Hal ini terkait dengan
potensi wisata Kota Sabang yang sedang
digalakkan oleh pemerintah setempat.
Akses Media Informasi dan Komunikasi
Perkembangan teknologi dan sarana
komunikasi berdampak pada meningkatnya
penguasaan terhadap berbagai media informasi
dan komunikasi. Persentase rumah tangga di
Aceh yang memiliki dan menguasai baik telepon,
telepon seluler, komputer/laptop, maupun
internet mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2009. Kenaikan ini terutama pada penguasaan
telepon seluler hingga mencapai 72,30 persen
dari 60,09 persen.
Selain itu, peningkatan kepemilikan
semua alat ini terjadi secara merata baik di
perkotaan maupun di perdesaan. Terkecuali, alat
telepon yang digunakan semakin sedikit oleh
masyarakat di perkotaan.
Tabel 14.1Frekuensi Penyeberangan Kapal Feri
di Pelabuhan Balohan dan Sinabang, 2008-2010
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Tabel 14.2Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Media
Informasi dan Komunikasi Menurut Daerah,2009-2010
TahunFrekuensi Kapal Penumpang
Datang Berangkat Datang Berangkat
Balohan
2008 1 006 1 006 122 417 113 557
2009 519 517 148 011 136 607
2010 528 529 152 828 140 780
Sinabang
2008 138 139 35 371 38 328
2009 241 244 37 053 31 077
2010 144 146 30 410 26 199
Catatan : *) = Persentase penduduk 5 tahun ke atas yangmengakses internet 3 bulan terakhir.
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
Grafik 14.5Persentase Rumah Tangga yang Memiliki MediaInformasi dan Komunikasi (persen), 2009-2010
Catatan : *) = Persentase penduduk 5 tahun ke atas yang
mengakses internet 3 bulan terakhir.
Sumber : Aceh Dalam Angka 2011
-
5/26/2018 Statist i k Dae Rah Aceh 2011
37/52
33
15PERBANKAN DAN INVESTASI
Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011
Bank Pemerintah dan BPD Paling Banyak
Memberikan Pinjaman
Pinjaman kepada masyarakat sebanyak 13,23 triliun rupiah dari
16,48 triliun rupiah berasal dari Bank Pemerintah dan BPD.
6,54
4,60 3
,4
6
4,69
4,89
5,70
7,06
7,95
9,21
2008 2009 2010
Giro Simpanan Berjangka Tabungan
8,89
10,95
13,23
1,71
1,98
3,14
0,02
0,09
0,03
0,06
0,09
0,08
2008 2009 2010
Bank Pemerintah dan BPD Bank Swasta Nasional
Bank Asing dan Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Grafik 15.1.Posisi Simpanan Masyarakat dalam Rupiah dan
Valuta Asing menurut Jenis Simpanan
(triliun rupiah), 2008-2010
Grafik 15.2Posisi Pinjaman dalam Rupiah dan Valuta Asing
menurut Kelompok Bank Debitur(triliun rupiah), 2008-2010
Posisi Simpanan
Posisi simpanan masyarakat di bank
lebih besar nilainya dalam bentuk tabungan
dibandingkan giro maupun simpanan berjangka.
Posisi nilai simpanan jenis tabungan juga terus
mengalami peningkatan seiring dengan
peningkatan simpanan berjangka. Pada tahun
2010, jumlah simpanan jenis tabungan mencapai
9,21 triliun rupiah, meningkat hingga 16 persen
dibandingkan terhadap tahun 2009 atau 13
persen terhadap tahun 2008. Selanjutnya
tabungan jenis simpanan berjangka mencapai
5,70 triliun rupiah, meningkat 17 persen dari
tahun 2009 dan 4 persen dibanding tahun 2008.
Sebaliknya, tabungan jenis giro terus mengalami
penurunan dari 6,54 triliun rupiah menjadi 3,46
triliun rupiah.
Posisi Pinjaman
Bank Pemerintah dan BPD menyalurkan
pinjaman dana dengan nilai paling besar dan
terus meningkat. Pada tahun 2010, nilai
pinjaman yang disalurkan mencapai 13,23 triliun
rupiah, meningkat 10,95 triliun rupiah dan
8,89 triliun rupiah