Download - T1_202009118_BAB III.pdf
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mlowo Karangtalun
04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. SDN Mlowo Karangtalun 04
terletak di Dusun Krajan, Kelurahan Mlowo Karangtalun, Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan. Sekolah ini dikelilingi persawahan, dan
jauh dari keramaian kota. Suasana pegunungan begitu kental menyelimuti.
Subjek penelitian penerapan Problem Based Learning yakni siswa kelas
V. Siswa kelas V berjumlah sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-
laki dan 10 siswa perempuan. Karakteristik siswa yaitu kesadaran siswa
akan pentingnya belajar masih sangat kurang, rendahnya pendidikan orang
tua dan tingkat kesejahteraan masyarakat masih rendah sehingga bantuan
terhadap belajar siswa tidak dapat mereka berikan, orang tua siswa lebih
mengutamakan siswa membantu pekerjaan dirumah atau disawah
dibandingkan bersekolah.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yakni Problem Based
Learning dan kemampuan pemecahan masalah. Problem Based Learning
merupakan variabel bebas, hal ini disebabkan karena Problem Based
Learning nantinya bebas untuk dimanipulasi dalam rangka untuk
melaksanakan pembelajaran. Problem Based Learning adalah metode
pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik
dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
mengembangkan inquiri, keterampilan dan percaya diri (Arend dalam
Trianto, 2009)
Kemampuan pemecahan masalah merupakan variabel terikat karena
hasil dari kemampuan pemecahan masalah sangat dipengaruhi oleh proses
pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan Problem Based Learning.
Polya (Nuralam, 2009) mengemukakan pendapatnya bahwa pemecahan
masalah adalah merupakan suatu usaha untuk menemukan jalan keluar
dari suatu kesulitan dan mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai dengan
segera.
32
C. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
yang dapat dilakukan oleh calon guru atau mahasiswa yang tengah
dalam penyelesaian tugas akhir program yang berupa skripsi (Sutama,
2010).
2. Desain Penelitian
Penelian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model
spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005) dengan siklus
yang berisi tahapan-tahapan tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan
dan observasi, serta refleksi. Tahapan-tahapan dalam siklus tersebut
terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Rangkaian langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart
Refleksi
Pelaksanaan
Observasi
Identifikasi masalah
Perencanaan I
Hasil Refleksi
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Perencanaan II
Dst
Siklus I
Siklus II
Keterangan : kegiatan
: hasil kegiatan
: kegiatan yang berlangsung secara bersamaan : urutan pelaksanaan kegiatan
33
Rincian langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang digunakan
dalam penelitian ini :
a. Perencanaan
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), merancang
pembelajaran, mempersiapkan instrument penelitian,
mengajukan solusi alternatif.
b. Pelaksanaan dan Observasi
Pelaksanaan penelitian dan observasi dilakukan secara bersamaan.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru
dengan pembelajaran yang sudah dirancang di perencanaan.
Observasi dilaksanakan oleh observer yang merupakan guru kelas
V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten
Grobogan. Observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas
siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.
c. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil pelaksanaan dan
observasi, sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu
diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari
hasil penarikan kesimpulan dapat diketahui berhasil atau tidaknya
penelitian yang dilakukan.
D. Data dan Cara Pengumpulannya
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Hasil tes evaluasi kemampuan pemecahan masalah operasi
hitung bilangan pecahan
b. Data Kualitatif
Hasil observasi aktivitas guru dan siswa, foto dokumentasi
selama pembelajaran berlangsung.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber, yaitu
guru dan siswa.
a. Guru
Peneliti akan mendapatkan sumber data yang berasal dari
guru kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon
Kabupaten Grobogan dari lembar observasi aktivitas guru dalam
pembelajaran matematika, untuk meningkatkan kemampuan
34
pemecahan masalah operasi hitung bilangan pecahan melalui
penerapan Problem Based Learning.
b. Siswa
Peneliti mendapatkan informasi data dan nara sumber yang
berasal dari siswa kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan melalui observasi secara
sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus
kedua dan dari hasil tes kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini
adalah observasi, tes, dokumentasi.
a. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah operasi hitung bilangan
pecahan. Tes pada penelitian ini diberikan kepada siswa kelas V
SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten
Grobogan yang berjumlah 23 siswa.
b. Observasi
Observasi dimaksudkan untuk mengamati kegiatan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui
apakah proses pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dijadikan sebagai bukti bahwa penelitian ini
benar dilakukan. Segala sesuatu yang dianggap penting dalam
penelitian ini maka akan dijadikan sebagai dokumentasi.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes
Tes yang diberikan yakni tes tertulis berbentuk uraian yang
diberikan pada akhir siklus. Adapun kisi-kisi tes evaluasi
kemampuan pemecahan masalah operasi hitung bilangan
pecahan dapat dilihat pada tabel 3.1.
35
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah
Operasi Hitung Bilangan Pecahan Kompetensi
Dasar Indikator Bentuk
Soal
Jumlah item
Skor
Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.
Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan bentuk pecahan biasa dengan pecahan pecahan campuran yang berpenyebut sama maupun berpenyebut tidak sama Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan bentuk pecahan desimal dengan persen Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan bentuk pecahan desimal dengan pecahan biasa maupun pecahan campuran Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan dengan bilangan asli
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
1
1
1
1
4
4
4
4
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.
Siswa mampu mengalikan dan membagi bentuk pecahan biasa dengan pecahan campuran Siswa mampu mengalikan dan membagi bentuk pecahan desimal dengan pecahan biasa maupun pecahan campuran Siswa mampu mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan dengan bilangan asli
Uraian
Uraian
Uraian
1
1
1
4
4
4
Adapun tes tersebut harus memenuhi validitas. Penelitian ini
menggunakan validitas ahli, yaitu validitas yang didasarkan pada
36
pertimbangan para ahli. Soal tes yang diberikan pada siswa
sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing
dan guru kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan.
Terkait dengan penilaian, dalam penelitian ini menggunakan
rubrik penilaian yang dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah
No Kriteria Skor Item Penilaian
1 Memahami Masalah
20
Siswa membaca soal dengan teliti
Siswa menuliskan hal-hal yang diketahui dalam soal
Siswa menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal
2 Merencanakan Penyelesaian Masalah
25 Siswa mengubah soal cerita dalam bentuk operasi matematika
3 Menyelesaikan Masalah
30
Siswa memahami bentuk operasi matematika yang telah dibuat
Siswa dapat memasukkan hal yang diketahui dalam soal ke dalam operasi
Siswa melakukan perhitungan untuk menyelesaikan soal hingga akhir jawaban
4 Melakukan pengecekan kembali
25 Siswa mengkoreksi hasil jawaban
Siswa mengintepretasikan hasil jawaban dalam bentuk verbal
b. Lembar Observasi
Kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
No Indikator Aspek yang diamati dari siswa
Aspek yang diamati dari guru
1 Perencanaan, yang mencakup beberapa hal seperti mempersiapkan siswa untuk dapat berperan self-directed problem solvers yang dapat berkolaborasi dengan pihak lain,
Perpindahan siswa ke kelompok yang telah ditentukan Siswa dapat memahami permasalahan
Memberikan masalah utama kepada siswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus Mengorganisasi siswa dalam
37
menghadapkan siswa pada suatu situasi yang dapat mendorong mereka untuk mampu menemukan masalahnya, dan meneliti hakikat permasalahan yang dipersiapkan sambil mengajukan dugaan-dugaan serta rencana penyelesaian masalah
kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan Memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan maslah yang diberikan
2 Penyelidikan, meliputi kegiatan mengeksplorasi berbagai cara menjelaskan kejadian serta implikasinya dan mengumpulkan serta mendistribusikan informasi
Siswa dapat menentukkan alternatif-alternatif penyelesaian Siswa dapat mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian masalah sehingga didapatkan solusi yang paling tepat Siswa dapat menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian masalah yang dipilih
Mengarahkan siswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah Mengarahkan siswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah
3 Penyajian hasil yaitu menyajikan temuan –temuan
Siswa mampu membuat laporan bahan persentasi
Mendampingi siswa dalam kelompok memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama
4 Tanya jawab/diskusi yang meliputi
Siswa mampu bertanggungjawab
Meminta perwakilan
38
kegiatan menguji kelemahan dan keunggulan solusi yang dihasilkan, dan melakukan refleksi atas efektivitas seluruh pendekatan yang telah digunakan dalam penyelesaian masalah
atas laporan bahan presentasi yang telah dibuat Keikutsertaan siswa dalam membuat kesimpulan
kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah dan meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan Membimbing siswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari.
c. Dokumentasi
Dokumen yang dikumpulkan diantaranya foto saat
pembelajaran, Kisi-kisi soal, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
daftar nilai kemampuan siswa dalam pemecahan masalah operasi
hitung bilangan pecahan siswa kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04
Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebelum dan setelah
penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning.
F. Teknik Analisis Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
yang berupa hasil tes evaluasi kemampuan pemecahan masalah pada siswa
disetiap akhir siklus dan data kualitatif yang berupa hasil observasi aktivitas
guru dan siswa. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskripsi komparatif. Teknik ini dilakukan dengan cara
membandingkan hasil penelitian pra siklus dan tiap siklus yang telah
dilakukan.
Setelah memperoleh data, langkah selanjutnya adalah mengolah data
dan menganalisis data hasil tes evaluasi kemampuan pemecahan masalah
dan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.
1. Data Hasil Tes Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah
Rata-rata kelas setiap siklus dihitung dengan rumus :
39
Keterangan:
x = rata-rata kelas
= jumlah seluruh skor
N = Banyaknya siswa
2. Data Hasil Observasi
Analisis lembar observasi dilakukan dalam beberapa tahap :
a. Mereduksi data : proses menyeleksi, memperhatikan atau fokus,
menyederhanakan, meringkas dan mengubah data mentah ke
dalam tulisan atau catatan.
b. Menunjukkan data : menganalisis aktivitas dengan menunjukkan
kumpulan informasi, yang memungkinkan dapat menggambarkan
kesimpulan dan verifikasi atau pembuktian data, agar kebenaran
dapat dipertanggungjawabkan.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus, namun
apabila setelah siklus 2 dilaksanakan dan hasilnya belum mencapai
indikator keberhasilan maka akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya hingga
indikator keberhasilan tercapai. Kompetensi dasar yang digunakan dalam
siklus 1 yakni menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan,
sedangkan siklus 2 menggunakan kompetensi dasar mengalikan dan
membagi berbagai bentuk pecahan. Prosedur yang diterapkan pada
penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Perencanaan
1) Permintaan ijin
Permintaan ijin di SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan.
2) Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk
mendapatkan gambaran awal tentang keadaan proses
belajar mengajar mata pelajaran matematika di kelas V SDN
Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten
Grobogan.
3) Identifikasi masalah
4) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
standar kompetensi menggunakan pecahan dalam
40
pemecahan masalah, dan kompetensi dasar menjumlahkan
dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.
5) Merancang pembelajaran dengan Problem Based Learning.
6) Membuat lembar pengamatan atau lembar observasi selama
berlangsung proses pembelajaran guru dan siswa.
7) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan,
antara lain lembar kerja kelompok, kapur tulis, dan lain-lain.
8) Menyusun alat evaluasi (soal evaluasi) pada akhir siklus.
b. Pelaksanaan dan Observasi
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan siklus 1 pada
penelitian ini adalah:
1) Guru menerapkan metode pembelajaran Problem Based
Learning pada pembelajaran matematika materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk
bilangan pecahan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dengan membagi siswa secara
kelompok.
2) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.
Kemudian siswa bersama kelompok membagi tugas pada
masing-masing anggota kelompok untuk mengumpulkan
data, informasi dan berdiskusi memecahkan masalah operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk
bilangan pecahan.
3) Guru berkeliling membimbing, mengawasi, memfasilitasi dan
memotivasi siswa yang kesulitan menyelesaikan masalah.
4) Guru melakukan evaluasi terhadap hasil diskusi kelompok
5) Guru membimbing siswa melakukan refleksi diri terkait
dengan materi dan kebermanfaatan materi pelajaran dengan
kehidupan mereka sehari-hari
6) Pada akhir siklus diadakan tes evaluasi kemampuan
pemecahan masalah.
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan.
Observasi meliputi pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas
peneliti sebagai guru selama pembelajaran berupa lembar
observasi dalam proses pembelajaran.
1) Observasi aktivitas siswa
Pengamatan aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama
penerapan pembelajaran Matematika dengan metode
41
pembelajaran Problem Based Learning pada operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk bilangan
pecahan, yang nantinya apakah dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan
atas kemampuan siswa dalam memahami masalah,
merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah,
melakukan pengecekan kembali.
2) Observasi aktivitas peneliti sebagai guru
Pengamatan aktivitas guru berdasarkan atas
kemampuan guru menerapkan Problem Based Learning
dalam pembelajaran, seperti memberikan masalah
mengorganisasikan siswa untuk memahami masalah,
mengarahkan siswa dalam kelompok, membimbing siswa
dalam diskusi, membimbing siswa dalam menarik kesimpulan
dan kemampuan dalam melaksanakan evaluasi.
c. Refleksi
Data yang yang berkaitan dengan proses dan hasil yang
diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan dianalisis dan dikaji
keberhasilan dan kekurangannya. Hasil refleksi siklus 1
merupakan bahan penyusunan rencana tindakan pada siklus 2.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi data dan informasi dari hasil refleksi pada
siklus 1.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
standar kompetensi menggunakan pecahan dalam
pemecahan masalah, dan kompetensi dasar mengalikan dan
membagi berbagai bentuk pecahan.
3) Merancang pembelajaran dengan Problem Based Learning.
4) Membuat lembar pengamatan atau lembar observasi selama
berlangsung proses pembelajaran guru dan siswa.
5) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan,
antara lain lembar kerja kelompok, kapur tulis, dan lain-lain.
6) Menyusun alat evaluasi (soal evaluasi) pada akhir siklus.
42
b. Pelaksanaan dan Observasi
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah:
1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
2) Guru menerapkan metode pembelajaran Problem Based
Learning pada pembelajaran matematika materi operasi
hitung perkalian dan pembagian berbagai bentuk bilangan
pecahan, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dengan membagi siswa secara kelompok.
3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.
Kemudian siswa bersama kelompok membagi tugas pada
masing-masing anggota kelompok untuk mengumpulkan
data, informasi dan berdiskusi memecahkan masalah operasi
hitung perkalian dan pembagian berbagai bentuk bilangan
pecahan.
4) Guru memantau perkembangan kemampuan siswa
memecahkan masalah operasi hitung perkalian dan
pembagian berbagai bentuk bilangan pecahan.
5) Guru melakukan evaluasi terhadap hasil diskusi kelompok.
6) Pada akhir siklus diadakan tes evaluasi kemampuan
pemecahan masalah siklus 2.
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan.
Observasi meliputi pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas
peneliti sebagai guru selama pembelajaran berupa lembar
observasi dalam proses pembelajaran.
1) Observasi aktivitas siswa
Pengamatan aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama
penerapan pembelajaran Matematika dengan metode
pembelajaran Problem Based Learning pada operasi hitung
perkalian dan pembagian berbagai bentuk bilangan pecahan,
yang nantinya apakah dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan atas
kemampuan siswa dalam memahami masalah,
merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah,
melakukan pengecekan kembali.
43
2) Observasi aktivitas peneliti sebagai guru
Pengamatan aktivitas guru berdasarkan atas
kemampuan guru menerapkan Problem Based Learning
dalam pembelajaran, seperti memberikan masalah
mengorganisasikan siswa untuk memahami masalah,
mengarahkan siswa dalam kelompok, membimbing siswa
dalam diskusi, membimbing siswa dalam menarik
kesimpulan.
c. Refleksi
Data yang yang berkaitan dengan proses dan hasil yang
diperoleh dari siklus 2 yang telah dilakukan dianalisis dan dikaji
keberhasilan dan kekurangannya. Apabila belum memenuhi
indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka hasil refleksi
merupakan bahan penyusunan rencana tindakan pada siklus
selanjutnya, sampai pada akhirnya akan mencapai hasil maksimal
untuk menentukan kesimpulan dari hasil penelitian tindakan kelas
yang telah dilaksanakan.
H. Indikator Kinerja
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, maka
dipergunakan indikator sebagai berikut:
1. Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator
ketercapaian dalam proses pembelajaran terhadap penerapan
Problem Based Learning. Penelitian ini memberikan patokan 85% dari
jumlah keseluruhan kegiatan dari kegiatan pembelajaran Problem
Based Learning.
2. Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketercapaian KKM pada
hasil tes kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, dimana KKM
di sekolah adalah 63 dan KKM yang akan diberikan dalam penelitian ini
adalah 65. Pemberian patokan keberhasilan 85% dari jumlah
keseluruhan siswa dengan mencapai nilai ≥ 65 berdasarkan hasil
evaluasi tertulis siswa sebagai pencapaian indikator hasil. Batas tuntas
belajar 85% mengacu pada ketetapan pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator adalah 85%.
44