TEKNIK PENGAMBILAN DATA AGRONOMIS TANAMAN PADI DAN JAGUNG SERTA
ANALISANYA
Disampaikan pada Temu Tugas Peneliti-Penyuluh Balitbangtan-Pemda Sulteng, 18 Februari 2020
Suatu penelitian baik yang dilakukan di lapangan maupun di
laboratorium bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah atau
menjawab suatu pertanyaan atau hipotesis yang dibuat.
KAJIAN/ PENELITIAN
penetapan maksud dan tujuan, penggunaan rancangan percobaaan
(jenis rancangan, jumlah perlakuan dan jumlah ulangan), peubah
yang akan diamati, instrument analisis, menginterpretasikan data
serta menarik suatu kesimpulan.
TAHAPAN PERANCANGAN PERCOBAAN
Sebagai contoh apakah penerapan varietas unggul baru dapat
meningkatkan produktivtas dibandingkan dengan varietas yang
telah berkembang di wilayah tersebut. Pertanyaan lain misalnya
apakah varietas unggul baru (VUB) yang dirakit oleh para pemulia
memiliki potensi hasil tinggi dapat beradaptasi dengan kondisi
iklim yang berbeda? Oleh sebab itu perlu dilakukan uji adaptasi
dalam bentuk percobaan pada wilayah-wilayah yang berbeda.
Teknik Pengambilan Sampel Pada Tanaman Padi
Fase Vegetatif
• Bentuk rumpun tanaman, Penilaian dilakukan secara visual
terhadap tipe tanaman dilihat dari kompak/berseraknya
pertunasan, tegak atau terkulainya daun, vigor ketegapan
tanaman pada umur 45 hari setelah tanam (hst). Berilah skoring
(Skor 1= tegak, skor 3= agak tegak dan skor 5= terkulai)
• Anakan maksimum, dihitung seluruh jumlah batang anakan pada
rumpun (umur 45 hst)
Fase Generatif
• Umur berbunga 50%, yang dihitung adalah saat umur tanaman padi
telah mengeluarkan bunga sebanyak 50% dari total populasi yang
ditanam. (dihitung dari tanggal sebar)
• Jumlah malai/m2, dihitung jumlah malai seluas 1 m2 yang berada
ditengah petakan percobaan (diukur menjelang panen)
• Tinggi tanaman, diukur dari pangkal batang sampai ujung malai
tertinggi diukur bersamaan dengan menghitung jumlah anakan
produktif (diukur menjelang panen)
• Anakan Produktif, dihitung jumlah batang anakan yang
menghasilkan malai (diukur menjelang panen)
• Kerebahan tanaman, diamati secara visual, penilaian dilakukan
dengan metode skoring (skor 1 = tanaman tidak rebah/tegak, skor 3
= agak rebah, skor 5 = rebah)
Pasca Panen
• Panjang malai, diukur dari leher hingga ujung malai menggunakan
mistar (minimal 3 rumpun)
• Jumlah bulir per malai, dihitung seluruh gabah yang terdapat dalam
satu malai (minimal 3 rumpun)
• Jumlah gabah isi per malai, dihitung jumlah gabah bernas dalam
satu malai (minimal 3 rumpun)
• Jumlah gabah hampa per malai, dihitung jumlah gabah hampa
dalam satu malai (minimal 3 rumpun)
• Bobot 1000 butir, dihitung sebanyak 1000 butir gabah lalu ditimbang
pada kadar air 14%
• Produktivitas (ton/ha), dihitung menggunakan ubinan 2.5 m x 2.5 m
selanjutnya hasil ubinan dikonversi ke hektar.
Teknik Pengambilan Sampel Pada Tanaman Jagung
Fase Vegetatif
• Daya tumbuh benih, dihitung jumlah tanaman yang hidup dalam satu
plot pengamatan dilakukan 1 minggu setelah penanaman
• Umur berbunga jantan (hari), dihitung 50% tanaman jagung dari
jumlah populasi dalam satu plot telah mengeluarkan bunga
jantan/malai
• Umur berbunga betina (hari), dihitung 50% tanaman jagung dari
jumlah populasi dalam satu plot telah mengeluarkan bunga
betina/tongkol
Fase Generatif
• Tinggi tanaman, diukur dari pangkal batang tanaman hingga titik
tumbuh terakhir (pangkal malai)
• Letak tinggi tongkol, diukur dari pangkal batang tanaman hingga ruas
kedudukan tongkol
• Penutupan klobot, diskoring (skor 1 = tertutup sempurna, skor 3 =
agak terbuka, skor 5 = terbuka)
• Kerebahan tanaman, diskoring (skor 1 = tanaman tegak, skor 3 = agak
rebah, skor 5 = rebah)
Pasca Panen
• Panjang tongkol, diukur dari pangkal hingga ujung tongkol
menggunakan mistar
• Diameter tongkol, diukur pada bagian tengah tongkol
• Jumlah baris dalam tongkol
• Jumlah biji dalam satu baris
• Berat 5 tongkol terpilih
• Berat biji dari 5 tongkol terpilih pada kadar air 15%
• Berat 250 butir pada kadar air 15%
Form Pengamatan Lapangan
Perlakuan Ulangan
I II III
Perlakuan Sampel Batang anakan
.............
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Rerata
Contoh Tabel Pengamatan Ulangan I.. Contoh Tabel Tabulasi Data Pengamatan
PRINSIP PERANCANGAN PERCOBAAN
• Ulangan (replication) Ulangan berarti perlakuan yang dicobakan lebih dari sekali. Ulangan dimaksudkan untuk menduga adanya kesalahan percobaan (error). Makin banyak ulangan yang diberikan maka akan semakin teliti, tetapi konsekuensiya biaya untuk percobaan juga mening¬kat. Ulangan diperlukan karena jarang atau tidak ada kejadian yang muncul/terjadi persis sama.
• Pengacakan (randomization) Penempatan perlakuan percobaan dilakukan secara acak (ran¬dom). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya bias. Atau untuk menghindari adanya kesalahan sistematis. Sehingga semua unit percobaan itu memperoleh kesempatan yang sama untuk menerima perlakuan yang dicobakan. Tujuan dari pengacakan ini untuk menjamin agar pendugaan pengaruh perlakuan dan galat (error) percobaan menjadi tak berbias.
• Pengendalian tempat percobaan (local control) Dalam melaksanakan percobaan harus diperhatikan faktor-faktor (perlakuan) lain diluar faktor yang dicobakan. Sehingga pendugaan pengaruh perlakuan dapat dipisahkan dari pengaruh faktor lain tadi yang mungkin dapat terlibat di dalam percobaan.
SUMBER SUMBER KERAGAMAN
• Tempat percobaan:
- Bekas pertanaman sebelumnya
- Bekas pematang/galengan
- Bekas percobaan pemupukan
- Keragaman di dalam plot percobaan
• Adanya sebagian petak yang ternaungi
• Alat ukur yang digunakan
Proses untuk mendapatkan data
hasil pengukuran menggunakan
bantuan peralatan yang tidak sama Misalnya : Timbangan yg tidak sama untuk
mengukur berat antar unit percobaan
• Perlakuan percobaan
• Pemberian perlakuan cekaman (stress)
• Varietas yang diuji memiliki viabilitas benih yang berbeda
Viabilitas benih/bibit tidak baik, terdapat missing hill. variasi antar satuan percobaan
PEMILIHAN RANCANGAN PERCOBAAN
• rancangan percobaan seyogyanya sederhana dengan mempertimbangkan tujuan dari penelitian
• keragaman bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan
RANCANGAN PERLAKUAN
• Satu faktor
• Dua faktor atau lebih (kombinasi antar faktor/factorial, sebagian/fractional)
RANCANGAN LINGKUNGAN • Rancangan Acak Lengkap (RAL)
• Rancangan Acak Kelompok (RAK)
• Rancang Bujursangkar Latin
• Rancangan Split Plot
• Rancangan augmented
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
B A E
A E D
A B C
D C B
E C D
Layout percobaan:
Rancangan Acak Lengkap /One way
Perlakuan : varietas A, B, C, D, E, 3 ulangan
RAK (Rancangan Acak Kelompok)
A B D
C A C
B D E
E C A
D E B
Blok I II III
Rancangan Acak Kelompok /two way
Perlakuan : varietas A, B, C, D, E, 3 ulangan
Percobaan 2 faktor dalam RAK
• Percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok bila:
kedua faktor dan interaksinya semua penting
• 2 faktor :
1. varietas (V1, V2, V3) dan
2. perlakuan stress (S0, S1)
• Perlakuan ada 6 kombinasi: 1. V1S0, 2. V1S1, 3. V2S0, 4. V2S1, 5.
V3S0, 6. V3S1
1 5 4 4 5 3
6 2 3 1 4 2
2 6 6 3 1 5
1 4 2 6 5 3 Blok I
6 2 3 1 4 5 Blok II
2 6 4 3 1 5 Blok III
Lay out percobaan RAL
RAK
Perlakuan 6 kombinasi dan 3 ulangan
Uji beda rata-rata antar perlakuan
Uji Dunnet : perbandingan terhadap perlakuan kontrol
LSD/BNT : perbandingan berpasangan antar perlakuan (paling banyak 5 perlakuan)
DMRTdan Tukey (HSD/BNJ) : perbandingan untuk semua kemungkinan pasangan
Terima kasih