Download - Tgs Komunitas Temu 2
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Pada Kelompok yang dikategorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process. Ilmu yang mempelajari
fenomena penuaan meliputi proses menua dan degenerasi sel termasuk masalah-masalah
yang ditemui dan harapan lansia disebut gerontology. Pengertian lain mengatakan bahwa
gerontology adalah ilmu yang mempelajari , membahas, meneliti segala bidang yang
terkait dengan lanjut usia, bukan saja mengenai kesehatan namun juga mencakup soal
kesejahteraan, pemukiman, lingkungan hidup, pendidikan, perundang-undangan dan
sebagainya.Lanjut usia adalah dimana indiidu yang berusia di atas !" tahun yang pada
umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis,
sosial, ekonomi. #edangkan menurut definisi dari $epkes %I & lanjut usia adalah suatu
proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor
biologik yang terdiri dari tiga fase yaitu fase progresif, fase stabil dan fase regresif.
$alam fase regresif mekanisme lebih kearah kemunduran yang dimulai dalam sel,
komponen terkecil dalam tubuh manusia. 'egitu pula pada tahap perkembangan yang
lain, maka pada lansia terjadi perubahan fungsi fisik, emosi, kognitif, sosial, spiritual, dan
ekonomi.#edangkan menurut (ndang-undang )o. * +ahun ! pasal , merumuskan
bahwa seseorang dapat dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur tahun, tidak memupunyai atau tidak berdaya mencari
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 2/26
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang
lain.#eiring dengan memasuki fase lansia maka, fungsi organ tubuh juga akan
menurun, hal ini akan berdampak terhadap metabolisme dan kekebalan tubuh lansia,
sehingga akan rentan terhadap penyakit.
B. Rumusan Masalah
. 'agaimana konsep menua sehat /the healthy aging concept01
2. 'agaimana penurunan 3rgan fisik pada lansia1
&. Apa saja kebutuhan lansia terhadap perawatan kesehatan, fisik,social,aspek
psikologis, mental dan spiritual1
C. Tujuan Penulisan
. 4engidentifikasikan konsep menua sehat /the healthy aging concept0.
2. 4engidentifikasikan penurunan organ fisik pada lansia.&. 4engidentifikasikan kebutuhan lansia terhadap perawatan kesehatan,
fisik,social,aspek psikologis, mental dan spiritual.
BAB II
PEMBAHASAN
A. !nse" menua sehat #the health$ aging %!n%e"t&.
4enua #ehat /'ritish 5nglish6 healthy ageing 0 adalah istilah yang sering
digunakan oleh para ahli dan praktisi gerontologi untuk mengkampanyekan,
mempromosikan dan mendidik masyarakat untuk dapat menjalani kehidupan yang sehat
pada masa tua. 4enua sehat merupakan salah satu dari tiga program pokok dari lembaga-
lembaga pemerhati hak-hak lansia /lanjut usia0 untuk menghadapi tren penuaan penduduk
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 3/26
yang terjadi di sejumlah negara. $ua program pokok lainnya dalah menua aktif /active
ageing 0 dan menua produktif / produktive ageing 0. Tujuan hidup manusia adalah
menjadi tua, tetapi tetap sehat (healthy aging).Healthy aging artinya menjadi
tua dalam keadaan sehat. Dalam hal ini, yang terpenting adalah promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit yang juga harus dimulai sedini mungkin
dengan cara dan gaya hidup sehat. Prevensi yang dimaksudkan adalah
mencegah agar proses menua tadi tidak disertai dengan proses patologik.
Konsep menua sehat pertama kali diperkenalkan secara luas oleh 783 pada
tahun 92 yang dicanangkan sebagai +ahun (sia Lanjut, melalui slogan yang berbunyi
: Do not put years into life, but life into years; Long life without continous usefulness,
productivity and good quality of life is not a blessing ;. Inti dari slogan dan kampanye
783 tersebut adalah umur panjang mesti didukung dengan kualitas hidup.#alah satu
kriteria untuk mengukur kualitas hidup adalah kesehatan sebagai pilar utama untuk tetap
dapat menjalani hidup yang produktif, berguna dan tentu bahagia.Para pemerhati
gerontologi sadar bahwa para lansia sangat rentan terhadap berbagai penyakit, karena itu
para lansia perlu dibekali dengan managemen hidup sehat agar dapat menjalani sisa hidup
mereka dengan baik.
Healthy ageing dipengaruhi oleh 2 faktor utama 6
. 5ndogenic factor, yakni berhubungan dengan proses penuaan organ-organ tubuh yang
terjadi secara alamiah yang dimulai dengan dengan penuaan sel, jaringan hingga organ
tubuh. Perawatan organ tubuh dengan baik dapat memperlambat proses penuaan
tersebut.
2. Exogenic factor , yakni lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya. #eorang lansia
akan lebih mudah menjalani hidup yang sehat jika ditempatkan dilingkungan yang
sehat, aman dan di tengah masyarakat yang sesuai dengan budaya dan kepribadiannya.
(ntuk membantu para lansia menjalani hidup sehat para pemerhati gerontologi
menganjurkan langkah-langkah berikut6
. 4emberikan pendidikan dan pelatihan bagi kaum lanjut usia tentang managemen
hidup sehat
2. Pencegahan dan penurunan beban kecacatan, penyakit kronis dan penuaan dini.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 4/26
&. 4eminimalisir risiko terhadap penyakit kronis yang sering dialami oleh lanjut usia
pada umumnya dan meningkatkan faktor determinan yang membantu peningkatan
kesehatan.
*. 4elaksanakan pelayanan kesehatan yang ramah terhadap lanjut usia dengan
memperhatikan hak dan kebutuhan mereka /perempuan dan laki-laki0
B. Penurunan !rgan 'isik "a(a lansia
. Perubahan #istem Imun
#istem Imun +ubuh memiliki fungsi yaitu membantu perbaikan $)A manusia<
mencegah infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, irus, dan organisme lain<
serta menghasilkan antibodi /sejenis protein yang disebut imunoglobulin0 untuk
memerangi serangan bakteri dan irus asing ke dalam tubuh. +ugas sistem imun
adalah mencari dan merusak inader /penyerbu0 yang membahayakan tubuh manusia.
=ungsi sistem imunitas tubuh /immunocompetence0 menurun sesuai umur.
Kemampuan imunitas tubuh melawan infeksi menurun termasuk kecepatan respons
imun dengan peningkatan usia. 8al ini bukan berarti manusia lebih sering terserang
penyakit, tetapi saat menginjak usia tua maka resiko kesakitan meningkat seperti
penyakit infeksi, kanker, kelainan autoimun, atau penyakit kronik. 8al ini disebabkan
oleh perjalanan alamiah penyakit yang berkembang secara lambat dan gejala-
gejalanya tidak terlihat sampai beberapa tahun kemudian. $i samping itu, produksi
immunoglobulin yang dihasilkan oleh tubuh orang tua juga berkurang jumlahnya
sehingga aksinasi yang diberikan pada kelompok lansia kurang efektif melawan
penyakit.
#alah satu perubahan besar yang terjadi seiring pertambahan usia adalah proses
thymic inolution &. +hymus yang terletak di atas jantung di belakang tulang dada
adalah organ tempat sel + menjadi matang. #el + sangat penting sebagai limfosit
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 5/26
untuk membunuh bakteri dan membantu tipe sel lain dalam sistem imun. #eiring
perjalanan usia, maka banyak sel + atau limfosit + kehilangan fungsi dan
kemampuannya melawan penyakit. >olume jaringan timus kurang dari ? daripada
saat lahir. #aat itu tubuh mengandung jumlah sel + yang lebih rendah dibandingkan
sebelumnya /saat usia muda0, dan juga tubuh kurang mampu mengontrol penyakit
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. @ika hal ini terjadi, maka dapat
mengarah pada penyakit autoimun yaitu sistem imun tidak dapat mengidentifikasi dan
melawan kanker atau sel-sel jahat. Inilah alasan mengapa resiko penyakit kanker
meningkat sejalan dengan usia.#alah satu komponen utama sistem kekebalan tubuh adalah sel +, suatu bentuk sel
darah putih /limfosit0 yang berfungsi mencari jenis penyakit pathogen lalu
merusaknya. Limfosit dihasilkan oleh kelenjar limfe yang penting bagi tubuh untuk
menghasilkan antibodi melawan infeksi. #ecara umum, limfosit tidak berubah banyak
pada usia tua, tetapi konfigurasi limfosit dan reaksinya melawan infeksi berkurang.
4anusia memiliki jumlah + sel yang banyak dalam tubuhnya, namun seiring
peningkatan usia maka jumlahnya akan berkurang yang ditunjukkan dengan
rentannya tubuh terhadap serangan penyakit.Kelompok lansia kurang mampu menghasilkan limfosit untuk sistem imun. #el
perlawanan infeksi yang dihasilkan kurang cepat bereaksi dan kurang efektif daripada
sel yang ditemukan pada kelompok dewasa muda. Ketika antibody dihasilkan, durasi
respons kelompok lansia lebih singkat dan lebih sedikit sel yang dihasilkan. #istem
imun kelompok dewasa muda termasuk limfosit dan sel lain bereaksi lebih kuat dan
cepat terhadap infeksi daripada kelompok dewasa tua. $i samping itu, kelompok
dewasa tua khususnya berusia di atas " tahun cenderung menghasilkan autoantibody
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 6/26
yaitu antibodi yang melawan antigennya sendiri dan mengarah pada penyakit
autoimmune. Autoantibodi adalah factor penyebab rheumatoid arthritis dan
atherosklerosis. 8ilangnya efektiitas sistem imun pada orang tua biasanya
disebabkan oleh perubahan kompartemen sel + yang terjadi sebagai hasil inolusi
timus untuk menghasilkan interleukin " /IL-"0. Perubahan substansial pada
fungsional dan fenotip profil sel + dilaporkan sesuai dengan peningkatan usia.
=enotip resiko imun dikenalkan oleh $r. Anders 7ikby yang melaksanakan suatu
studi imunologi longitudinal untuk mengembangkan faktor-faktor prediktif bagi usia
lanjut. =enotip resiko imun ditandai dengan ratio B$*6B$9 C , lemahnya proliferasi
sel + in itro, peningkatan jumlah sel-sel B$9DB$29-, sedikitnya jumlah sel ', dan
keberadaan sel-sel B$9+ adalah B4> /Bytomegaloirus0. 5fek infeksi B4> pada
sistem imun lansia juga didiskusikan oleh Prof. Paul 4oss dengan sel + clonal
eEpansion /B$9+0.
#ecara khusus jumlah sel B$9 + berkurang pada usia lanjut. #el B$9 +
mempunyai 2 fungsi yaitu6 untuk mengenali dan merusak sel yang terinfeksi atau sel
abnormal, serta untuk menekan aktiitas sel darah putih lain dalam rangka
perlindungan jaringan normal. Para ahli percaya bahwa tubuh akan meningkatkan
produksi berbagai jenis sel B$9 + sejalan dengan bertambahnya usia. #el ini disebut
+B5 /+ cell clonal eEpansion0 yang kurang efektif dalam melawan penyakit. +B5
mampu berakumulasi secara cepat karena memiliki rentang hidup yang panjang dan
dapat mencegah hilangnya populasi +B5 secara normal dalam organisme. #el-sel
+B5 dapat tumbuh lebih banyak 9"? dari total populasi B$9. Perbanyakan populasi
sel +B5 memakan ruang lebih banyak daripada sel lainnya, yang ditunjukkan dengan
penurunan efektifitas sistem imunitas dalam memerangi bakteri patogen. 8al itu telah
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 7/26
dibuktikan dengan suatu studi yang dilakukan terhadap tikus karena hewan ini
memiliki fungsi sistem imunitas mirip manusia. Ilmuwan menemukan tikus berusia
lanjut mempunyai tingkat +B5 lebih besar daripada tikus normal, populasi sel B$9 +
yang kurang beragam, dan penurunan kemampuan melawan penyakit. Peningkatan
sel +B5 pada tikus normal menggambarkan berkurangnya kemampuan melawan
penyakit. Ilmuwan menyimpulkan bahwa jika produksi +B5 dapat ditekan pada saat
terjadi proses penuaan, maka efektifitas sistem imunitas tubuh dapat ditingkatkan dan
kemampuan melawan penyakit lebih baik lagi. Aging juga mempengaruhi aktiitas
leukosit termasuk makrofag, monosit, neutrofil, dan eosinofil. )amun hanya sedikit
data yang tersedia menjelaskan efek penuaan terhadap sel-sel tersebut.
2. =ungsi 4ental dan #omatomotorik=ungsi mental san somatomotorik pada lansia mengalamii penurunan. 8al ini
bisa dilihat dari bagaimana daya kognisi mereka / kecerdasan, kemampuan berhitung,
dan penguasaan ruang0 yang sudah mulai berkurang. 'ahkan di beberapa kasus,
banyak orang lansia yang memiliki daya ingat tidak bagus sehingga membuat meraka
sering lupa. Kemampuan mereka dalam belajar dan mengambil keputusan juga akan
berkurang. Peluang kemunduran fungsi mental ini akan semakin besar jika orang
yang telah lansia tersebut sudah jarang mengasah otak dan pikirannya. Ketiga,
penurunan fungsi sensomotorik juga banyak dialami oleh orang yang telah lansia.
'iasanya ini ditandai dengan kemampuan meraka dalam melakuakn pergerakan yang
semakin menurun.
4ereka pun juga akan kesulitan dalam melakukan pekerjaan yang kompleks.
(ntuk bisa mengatasi masalah yang satu ini biasanya orang yang telah lansia
menggunakan bantuan berbagai macam alat untuk bisa bergerak dengan lebih mudah
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 8/26
seperti kursi roda dan juga tongkat untuk berjalan dan melakukan aktiitas lainnya.
Keempat, orang yang telah lansia juga akan mengalami penurunan neurofisiologis.
Penurunan kemampuan ini meliputi penghantaran pada bagian saraf otot. 8al inilah
yang menyebabkan meraka gampang sekali mengalami capek dan kelelahan.
$isamping itu kemampuan metabolisme tubuh yang berkurang juga menjadi alasan
mengapa banyak dari orang yang lansia tidak bisa melakuakan aktiitas mereka
dengan performa yang terbaik. Produksi hormone bagi orang yang lansia juga akan
semakin menurun kualitasnya.
&. Kemunduran 4otiasi dan +emperamenKemunduran juga terjadi pada kepribadian orang yang lansia. 4ereka akan
memiliki motiasi dan tempramen yang kurang. )amun ada beberapa hal positif yang
bisa diperoleh dari hal ini diantaranya adalah rasa tanggung jawab dan juga
pengendalian diri yang semakin membaik dari waktu ke waktu. 'ahkan mereka akan
menjadi pribadi yang sopan dan perhatian terhadap masyarakat sekitar. #emakin tua
umur mereka, maka akan semakin besar rasa sosialisasi yang dimilikinya. Itulah
beberapa penurunan yang dialami oleh orang yang sudah memasukai tahap lansia,
dimana semua orang pasti akan mengalaminya.*. Penurunan organ fisik pada lansia
Pada masa lansia kulit tidak lagi mampu meregang elastis. Lapisan luar atau
epidermal kulit mulai menipis karena lapisan dalam dermis menjadi lebih berserabut.
+erjadi pengeriputan, kerja kelenjar peluh dan kelenjar minyak dalam kulit yang
berfungsi melumasi, memelihara, dan memperlancar kelenturan kulit menjadi kurang
efisien. Kelembaban kulit mulai berkurang. Kasus yang terjadi adalah mudahnya
lansia terkena penyakit kulit.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 9/26
Penurunan fungsi internal terjadi pada umumnya pada sistem Kardioascular,
pernapasan, saraf, sensori dan muskuloskeletal. Pada sistem pembuluh jantung,
tekanan darah menurun dan efisiensi kerja jantung tinggal 9"?. @antung mulai
kehilangan otot serabutnya dan pembuluh darah menjadi semakin kaku dan kurang
elastis. @aringan mengalami atropi, arteri mengeras dan menciut. Kekuatan otot
jantung melemah, ukuran sel oto jantung mengecil dan kaluaran jantung juga
mengecil. Kasus yang sering terjadi adalah terganggunya sistem jantung dan peredaran
darah.
Kapasitas pernapasan turun menjadi ? /dibandingkan dengan kapasitas
optimum ""?0. #truktur paru-paru mulai kehilangan sebagian dari sifat elastisitanya.
)apas mulai tidak teratur dan sering mengalami sesak karena suplai oksigen
berkurang. Kecepatan syaraf dalam merespons perintah dari otak ke serabut otot
menurun sampai "?. +erjadi redukasi aliran darah ke otak, penurunan konsumsi
oksigen dan glukosa, terjadi juga atropi celebral dan penyusutan berat otak sehingga
daya ingat semakin melemah dan pikun /alzeier 0 karena beban pekerjaan yang
tinggi.
Kemampuan sensori pada masa lansia mengalami serangkaian kemunduran
sejalan dengan berkurangnya fungsi organ internal tubuh. Penglihatan sudah
mengalami penurunan sehingga umumnya sudah membutuhkan kaca mata sebagai alat
bantu. =ungsi pendengaran juga mengalami kemunduran. Kekuatan dan daya otot,
masa otot dan elastisitasnya menurun. Pada wanita biasanya terjadi tulang melemah
dan densitasnya menurun /osteoporosis0. $eposit garam mineral pada tulang
meningkat sehingga menimbulkan sakit dan linu pada persendian penggul dan lutut.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 10/26
'iasanya orang yang memiliki berat badan berlebih beresiko mengalami berbagai
penyakit degeneratif.. Perubahan Anatomik pada #istem 4uskuloskeletal
4assa tulang kontinu sampai mencapai puncak pada usia &"-& tahun setelah itu
akan menurun karena disebabkan berkuFrangFnya aktiitas osteoblas sedangkan aktiitas
osteoklas tetap normal. #ecara teratur tulang mengalami turn oer yang dilaksanaFkan
melalui 2 proses yaitu< modeling dan remodeling, pada keFadaan normal jumlah tulang
yang dibentuk remodeling sebanding dengan tulang yang dirusak. Ini disebut positiely
coupled jadi masa tulang yang hilang nol. 'ila tulang yang dirusak lebih banyak terjadi
kehilangan masa tulang ini disebut negatiely coupled yang terjadi pada usia lanjut.$engan bertambahnya usia terdapat penurunan masa tulang secara linier yang
disebabkan kenaikan turn oer pada tulang sehingga tulang lebih pourus. Pengurangan ini
lebih nyata pada wanita, tulang yang hilang kurang lebih ", sampai ? per tahun dari
berat tulang pada wanita pasca menopouse dan pada pria diatas 9" tahun, pengurangan
tulang lebih mengenai bagian trabekula dibanding dengan kortek. Pada pemeriksaan
histologi wanita pasca menopouse dengan osteoporosis spinal hanya mempunyai
trabekula kurang dari *?. #elama kehidupan laki-laki kehilangan 2"-&"? dan wanita
&"-*"? dari puncak massa tulang.Pada sinofial sendi terjadi perubahan berupa tidak ratanya permukaan sendi
terjadi celah dan lekukan dipermukaan tulang rawan. 5rosi tulang rawan hialin
menyebabkan pembentukan kista di rongga sub kondral. Ligamen dan jaringan peri
artikuler mengaFlami degenerasi #emuanya ini menyebabkan penurunan fungsi sendi,
elastisitas dan mobilitas hilang sehingga sendi kaku, kesuFlitan dalam gerak yang rumit.
Perubahan yang jelas pada sistem otot adalah berkurangnya masa otot terutama
mengenai serabut otot tipe II. Penurunan ini disebabkan karena otropi dan kehilangan
serabut otot. Perubahan ini menyebabkan laju metabolik basal dan laju komsumsi oksigen
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 11/26
maksimal berkurang. 3tot menjadi mudah lelah dan kecepatan laju kontraksi melambat.
#elain penurunan masa otot juga dijumpai berkurangnya rasio otot dan jaringan lemak.
!. Perubahan anatomik pada sistema kardiovaskuler
a. @antung /Bor0.5lastisitas dinding aorta menurun dengan bertambahnya usia. $isertai dengan
bertambahnya kaliber aorta. Perubahan ini terjadi akibat adanya perubahan pada
dinding media aorta dan bukan merupakan akibat dari perubahan intima karena
aterosklerosis. Perubahan aorta ini menjadi sebab apa yang disebut isolated aortic
incompetence dan terdengarnya bising pada apeE cordis.
Penambahan usia tidak menyebabkan jantung mengecil /atrofi0 seperti organ
tubuh lain, tetapi malahan terjadi hipertropi. Pada umur &"-" tahun massa jantung
bertambah /G gramHtahun pada laki-laki dan G , gramHtahun pada wanita0.Pada
daun dan cincin katup aorta perubahan utama terdiri dari berkurangnya jumlah inti sel
dari jaringan fibrosa stroma katup, penumpukan lipid, degenerasi kolagen dan
kalsifikasi jaringan fibrosa katup tersebut. $aun katup menjadi kaku, perubahan ini
menyebabkan terdengarnya bising sistolik ejeksi pada usia lanjut.
(kuran katup jantung tampak bertambah. Pada orang muda katup
antrioentrikular lebih luas dari katup semilunar. $engan bertambahnya usia terdapat
penambahan circumferensi katup, katup aorta paling cepat sehingga pada usia lanjut
menyamai katup mitral, juga menyebabkan penebalan katup mitral dan
aorta. Perubahan ini disebabkan degenerasi jaringan kalogen, pengecilan ukuran,
penimbunan lemak dan kalsifikasi. Kalsifikasi sering terjadi pada anulus katup mitral
yang sering ditemukan pada wanita. Perubahan pada katup aorta terjadi pada daun
atau cincin katup. Katup menjadi kaku dan terdengar bising sistolik ejeksi
b. Pembuluh $arah 3tak
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 12/26
3tak mendapat suplai darah utama dari Arteria Karotis Interna dan a.ertebralis.
Pembentukan plak ateroma sering dijumpai didaerah bifurkatio kususnya pada
pangkal a.karotis interna, #irkulus willisii dapat pula terganggu dengan adanya plak
ateroma juga arteri-arteri kecil mengalami perubahan ateromatus termasuk fibrosis
tunika media hialinisasi dan kalsifikasi. 7alaupun berat otak hanya 2? dari berat
badan tetapi mengkomsumsi 2"? dari total kebutuhan oksigen komsumsion. Aliran
darah serebral pada orang dewasa kurang lebih "ccH""gmHmenit pada usia lanjut
menurun menjadi &"ccH""gmHmenit.
Perubahan degeneratif yang dapat mempengaruhi fungsi sistem ertebrobasiler
adalah degenerasi discus eterbralis /kadar air sangat menurun, fibrokartilago
meningkat dan perubahan pada mukopoliskharid0. Akibatnya diskus ini menonjol ke
perifer mendorong periost yang meliputinya dan lig.interertebrale menjauh dari
corpus ertebrae. 'agian periost yang terdorong ini akan mengalami klasifikasi dan
membentuk osteofit. Keadaan seperti ini dikenal dengan nama spondilosis serikalis.
$iscus interertebralis total merupakan 2? dari seluruh collumna ertebralis
sehingga degenerasi diskus dapat mengakibatkan pengurangan tinggi badan pada usia
lanjut. #pondilosis serikalis berakibat 2 hal pada a.ertebralis, yaitu60 3steofit sepanjang pinggir corpus etebrales dan pada posisi tertentu bahkan
dapatmengakibatkan oklusi pembuluh arteri ini.
20 'erkurangnya panjang kolum serikal berakiabat a.erterbalies menjadi berkelok-
kelok.
Pada posisi tertentu pembuluh ini dapat tertekuk sehingga terjadi oklusi. $engan
adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia lanjut seperti telah
diuraikan diatas, dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 13/26
terhadap peruFbahan-perubahan, baik perubahan posisi tubuh maupun fungsi jantung
dan bahkan fungsi otak
c. Pembuluh Darah Perifer
Arterosclerosis yang berat akan menyebabkan penyumbatan arteriaperifer yang menyebabkan pasokan darah ke otototot tungkai ba!ah
menurun hal ini menyebabkan iskimia jaringan otot yang menyebabkan
keluhan kladikasio.
. Perubahan Anatomik pada "istem Pernafasan ("ystem #espiratorius)a. $inding dada6 +ulang-tulang mengalami osteoporosis, rawan mengalami osifikasi
sehingga terjadi perubahan bentuk dan ukuran dada. #udut epigastrik relatif
mengecil dan olume rongga dada mengecil. b. 3tot-otot pernafasan6 4usuculus interkostal dan aksesori mengalami kelemahan
akibat atrofi.
c. #aluran nafas6 Akibat kelemahan otot, berkurangnya jaringan elastis bronkus dan
aeoli menyebabkan lumen bronkus mengecil. Bicin rawan bronkus mengalami
pengapuran.
d. #truktur jaringan parenkim paru6 'ronkiolus, duktus aleoris dan aleolus membesar
secara progresip, terjadi emfisema senilis. #truktur kolagen dan elastin dinding
saluran nafas perifer kualitasnya mengurang sehingga menyebabkan elastisitas
jaringan parenkim paru berkurang. Penurunan elastisitas jaringan parenkim paru
pada usia lanjut dapat karena menurunnya tegangan permukaan akibat pengurangan
daerah permukaan aleolus. Perubahan anatomi tersebut menyebabkan gangguan
fisiologi pernapasan sebagai berikut6
0 erak pernafasan6 adanya perubahan bentuk, ukuran dada, maupun olume
rongga dada akan merubah mekanika pernafasan menjadi dangkal, timbul
gangguan sesak nafas, lebih-lebih apabila terdapat deformitas rangka dada akibat
penuaan.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 14/26
20 $istribusi gas6 perubahan struktur anatomik saluran nafas akan menimbulkan
penimbulkan penumpukan udara dalam aleolus /air trapping0 ataupun gangguan
pendistribusian gangguan udara nafas dalam cabang bronkus.
&0 >olume dan kapasitas paru menurun6 hal ini disebabkan karena beberapa faktor6
/0 kelemahan otot nafas, /20 elastisitas jaringan parenkim paru menurun, /&0
resistensi saluaran nafas /menurun sedikit0. #ecara umum dikatakan bahwa pada
usia lanjut terjadi pengurangan entilasi paru. angguan transport gas pada usia
lanjut terjadi penurunan Pa32 secara bertahap, penyebabnya terutama
disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan entilasi-perfusi. #elain itu diketahui
bahwa pengambilan 32 oleh darah dari aleoli /difusi0 dan transport 32 ke
jaringan berkurang, terutama terjadi pada saat melakukan olahraga. Penurunan
pengambilan 32 maksimal disebabkan antara lain karena6 /0 berbagi perubahan
pada jaringan paru yang menghambat difusi gas, dan /20 kerena bertkurangnya
aliran darah ke paru akibat turunnyan curah jantung.*0 angguan perubahan entilasi paru6 pada usia lanjut terjadi gangguan
pengaturan entilasi paru, akibat adanya penurunan kepekaan kemoreseptor
perifer, kemoreseptor sentral atupun pusat-pusat pernafasan di medulla oblongata
dan pons terhadap rangsangan berupa penurunan Pa32, peninggian PaB32,
Perubahan p8 darah arteri dan sebagainya.
9. Perubahan Anatomik pada "istem Pencernaan ("ystem Digestivus)
a. %ongga 4ulut /Baum 3ris0
0 igi /$entes0
a0 Atrial6 8ilangnya jaringan gigi akibat fungsi pengunyah yang terus menerus.
$imensi ertikal wajah menjadi lebih pendek sehingga merubah
penampilan Hestetik fungsi pengunyah.
b0 4eningkatkan insiden karies terutama bagian leher gigi dan akar, karies
sekunder di bawah tambalan lama.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 15/26
c0 @aringan penyangga gigi mengalami kemunduran sehingga gigi goyang dan
tanggal.20 4uskulus Koordinasi dan kekuatan muskulus menurun sehingga terjadi
pergerakan yang tidak terkontrol dari bibir, lidah dan rahang orafacial dyskinesis.&0 4ukosa @aringan mukosa mengalami atrofi dengan tanda-tanda tipis, merah,
mengkilap, dan kering.*0 Lidah /Lingua0 4anifestasi yang sering terlihat adalah atrofi papil lidah dan
terjadinya fisura-fisura. #ehubungan dengan ini maka terjadi perubahan persepsi
terhadap pengecapan. Akibatnya orang tua sering mengeluh tentang kelainan yang
dirasakan terhadap rasa tertentu misalnya pahit dan asin. $imensi lidah biasanya
membesar dan akibat kehilangan sebagian besar gigi, lidah besentuhan dengan
pipi waktu mengunyah, menelan dan berbicara.
0 Kelenjar liur /landula #aliarius0 +erjadi degenerasi kelenjar liur, yang
mengakibatkan sekresi dan iskositas salia menurun.
!0 #endi +emporo 4andibular /Art +emporo 4andibularis0 Perubahan pada sendi
+emporo 4andibularis sering sudah terjadi pada usia &"-" tahun. Perubahan
pada sendi +emporo 4andibularis ini akibat dari proses degenerasi. $engan
manifestasi adanya +4 joint sound, melemahnya otot-otot mengunyah sendi,
sehingga sukar membuka mulut secara lebar.0 +ulang %ahang /3s 4aEilare dan 3s 4andibulare0 +erdapat resorbsi dan aleolar
crest sampai setinggi cm terutama pada rahang tanpa gigi atau setetelah
pencabutan.
b. Lambung />entriculus0 +erjadi atrofi mukosa, atrofi sel kelenjar dan ini
menyebabkan sekresi asam lambung, pepsin dan faktor intrinsik berkurang. (kuran
lambung pada lansia menjadi lebih kecil, sehingga daya tampung makanan
berkurang. Proses pengubahan protein menjadi pepton terganggu. Karena sekresi
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 16/26
asam lambung berkurang rangsang rasa lapar juga berkurang. Absobsi kobalamin
menurun sehingga konsentrasi kobalamin lebih rendah.c. (sus halus /Intestinum +enue0 4ukosa usus halus mengalami atrofi, sehingga luas
permukaan berkurang jumlah ili berkurang yang menyebebabkan penurunan proses
absorbsi. $i daerah duodenum enJim yang dihasilkan oleh pancreas dan empedu
menurun, sehingga metabolisme karbohidrat, protein dan lemak menjadi tidak sebaik
sewaktu muda. Keadaan seperti ini menyebabkan gangguan yang disebut sebagai
maldigesti dan mal absorbsi.
d. Pankreas /Pancreas Produksi ensim amylase, tripsin dan lipase menurun sehingga
kapasitas metabolisme karbohidrat, protein dan lemak juga menurun. Pada lansia
sering terjadi pankreatitis yang dihubungFkan dengan batu empedu. 'atu empedu
yang menyumbat ampula ateri menyebabkan oto-digesti parenkim pankreas oleh
ensim elastase dan fosfolipase-A yang diaktifkan oleh tripsin danHatau asam empedu.
e. 8ati /8epar0 (kuran hati mengecil dan sirkulasi portal juga menurun pada usia
kurang dari *" tahun *" mlHmenit, pada usia diatas " tahun menjadi mlHmenit.
8ati berfungsi sangat penting dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak. $isamping juga memegang peranan besar dalam proses detoksikasi, sirkulasi,
penyimpanan itamin, konyugasi, bilirubin dan lain sebagainya. $engan
meningkatnya usia secara histologik dan anatomik akan terjadi perubahan akibat
atrofi sebagian besar sel, berubah bentuk menjadi jaringan fibrous sehingga
menyebabkan penurunan fungsi hati. 8al ini harus di ingat terutama dalam
pemberian obat-obatan.
f. (sus 'esar dan %ektum /Bolon dan %ectum0 Pada colon pembuluh darah menjadi
ber kelok-kelok yang menyebabkan motilitas colon menurun, berakibat absobsi air
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 17/26
dan elektrolit meningkat sehingga faeses menjadi lebih keras sering terjadi
konstipasi.
. Perubahan Anatomik pada #istema (rinarius
a. injal /%en0. #etelah umur &" tahun mulai terjadi penurunan kemampuan ginjal dan
pada usia !" tahun kemampuan tingggal "? dari umur &" tahun, ini disebabkan
berkurangnya populasi nefron dan tidak adanya kemampuan regenerasi. $engan
menurunnya jumlah populasi nefron akan terjadi penurunan kadar renin yang
menyebabkan hipertensi. +erjadi penebalan membrana basalis kapsula 'owman dan
terganggunya permeabilitas, perubahan degeneratif tubuli, perubahan askuler
pembuluh darah kecil sampai hialinisasi arterioler dan hiperplasia intima arteri
menyebabkan disfungsi endotel yang berlanjut pada pembentukan berbagai sitokin
yang menyebabkan resobsi natrium ditubulus ginjal. 5fisien ginjal dalam
pembuangan sisa metabolisme terganggu dengan menurunnya massa dan fungsi
ginjal0 jumlah neufron tinggal "? pada akhir rentang hidup rata-rata
20 aliran darah ginjal tinggal "? pada usia tahun
&0 tingkat filtrasi glomerlusdan kapasitas ekskresi maksimum menurun.
b. $andung $emih (%esica &rinarius). Dengan bertambahnya usia kapasitas
kandung kemih menu'run, sisa urin setelah selesai berkemih cenderung
meningkat dan kontraksi otot kandung kemih yang tidak teratur sering
terjadi keadaan ini menyebabkan sering berkemih dan kesulitan menahan
keluarnya urin. Pada !anita pasca menopouse karena menipisnya mukosa
disertai dengan menurunnya kapasitas, kandung kemih lebih rentan dan
sensitif terhadap rangsangan urine, sehingga akan berkontraksi tanpa
dapat dikendalikan keaadan ini disebut over active bladder. angguan ini
mengenai sekurangkurangnya * juta orang di negara yang
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 18/26
berkembang. +ormal berkemih seorang sehat dalam !aktu - jam
adalah //**/0** cc, frekuensi kurang 0 kali, nokturna kurang kali,
volume berkemih ratarata **-** cc, dan volume maksi'mum
berkemih -**1** cc.
". Perubahan Anatomik pada sistema #yaraf Pusat /#ystema )erosum Bentrale0.a. 3tak 'erat otak kurang lebih &" gram pada saat kelahiran kemudian meningkat
menjadi ,& gram pada usia 2" tahun, berat otak mulai menurun pada usia *-"
tahun penurunan ini kurang lebih ? dari berat maksimal. 'erat dan olume otak
berkurang rata-rata -"? selama umur 2"-" tahun. 3tak mengandung lebih ""
million sel termasuk diantarnya sel neuron yang berfungsi menyalurkan impuls listrik
dari susunan saraf pusat. pada penuaan otak kehilangan "".""" neuron Htahun.
)euron dapat mengirim signal kepada beribu-ribu sel lain dengan kecepatan 2""
milHjam. Pada orang tua #ulci pada permukaan otak melebar sedangFkan girus akan
mengecil. Pada orang muda rasio antara subtansia grisea dan substansia alba 6 29,
pada orang tua menurun menjadi 6 &. +erjadi penebalan meningeal, atropi cerebral
/berat otak menurun "? antara usia &"-" tahun. #ecara berangsur-angsur tonjolan
dendrit dineuron hilang disusul membengkaknya batang dendrit dan batang sel. #ecara
progresif terjadi fragmentasi dan kematian sel. Pada semua sel terdapat deposit
lipofusin /pigment wear tear yang terbentuk di sitoplasma, kemungkinan berasal dari
lisosom atau mitokondria0. %)A, 4itokondria dan enJym sitoplasma menghilang,
inklusi dialin eosinofil dan badan Ley, neurofibriler menjadi kurus dan degenerasi
granuloakuole. korpora amilasea terdapat dimana-mana dijaringan otak.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 19/26
'erbagai perubahan degeneratif ini meningkat pada indiidu lebih dari !" tahun dan
menyebabkan gangguan persepsi, analisis dan integrasi, input sensorik menurun
menyebabkan gangguan kesadaran sensorik /nyeri sentuh, panas, dingin posisi sendi0.
+ampilan sensori motor untuk menghasilkan ketepatan melambat. angguan
mekanisme mengontrol postur tubuh dan daya anti grafitasi menurun, keseimbangan
dan gerakan menurun. $aya pemikiran abstrak menghilang, memori jangka pendek
dan kemampuan belajar menurun, lebih kaku dalam memandang persoalan, lebih egois
dan introet.
b. #araf 3tonom Pusat pengendali saraf otonom adalah hipotalamus. Penelitian tentang
berbagai gangguan fungsi hipotalamus pada usia lanjut saat ini sedang secara intensif
dilakukan di berbagai senter, yang antara lain diharapkan bisa mengungkap berbagai
penyebab terjadiFnya gangguan otonom pada lansia. 'eberapa hal yang dikatakan
sebagai penyebab terjadinya gangguan otonom pada usia lanjut adalah penurunan
asetilkolin, atekolamin, dopamin, noradrenalin.0 Perubahan pada neurotransmisi; pada ganglion otonom yang berupa penurunan
pembentukan asetil-kolin yang disebabkan terutama oleh penurunan enJim utama
kolin-asetilase.
20 +erdapat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor
kolin 8al ini menyebabkan predeposisi terjadinya hipotensi postural, regulasi
suhu sebagai tanggapan atas panasHdingin terganggu, otoregulasi disirkulasi
cerebral rusak sehingga mudah terjatuh.
C. e)utuhan lansia terha(a" "era*atan kesehatan+ 'isik+ s!%ial+ as"ek "sik!l!gis+
mental (an s"iritual
,. Pendekatan =isik
Perawatan pada lansia juga dapat dilakukan dengan pendekatan fisik melalui
perhatian terhadap kesehatan, kebutuhan, kejadianyang dialami klien lanjut usia
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 20/26
semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih
bisa dicapai dan dikembangkan, dan penyakitnya yang dapat dicegah atau
progresiitasnya. Perawatan fisik umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua
bagian, yaitu6
a. Klien lanjut usia yang masih aktif dan memiliki keadaan fisik yang masih
mampu bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga dalam kebutuhannya sehari-
hari ia masih mampu melakukannya sendiri.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun, keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar perawatan
klien lanjut usia ini, terutama tentang hal yang terhubung dengan kebersihan
perseorangan untuk mempertahankan kesehatannya.2. Pendekatan #osial
'erdiskusi serta bertukar pikiran dan cerita merupakan salah satu upaya perawat
dalam melakukan pendekatan sosial. 4emberi kesempatan untuk berkumpul bersama
sesame klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. @adi, pendekatan
sosial ini merupakan pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. $alam pelaksanaannya, perawat
dapat menciptakan hubungan sosial, baik antara lanjut usia maupun lanjut usia
dengan perawat.
Perawat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada lanjut usia untuk
mengadakan komunikasi, melakukan rekreasi. Lansia prlu dirangsang untuk
membaca surat kabar dan majalah.
$engan demikian, perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi, baik dengan
sesama mereka maupun petugas yang secara lansung berkaitan dengan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi lanjut usia, termasuk asuhan keperawatan lansia dipanti
sosial tresna wherda.
Tugas Perawat dalam Teori Psikologi Pera!at mempunyai peranan
penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lansia, pera!at
dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 21/26
asing sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang
akrab.Pera!at hendaknya memiki kesabaran dan ketelitian dalam
memberikan kesempatan dan !aktu yang cukup banyak untuk menerima
berbagai bentuk keluhan agar mereka merasa puas.Pada dasarnya klien
lansia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih dari lingkungannya termasuk
pera!at yang memberikan pera!atan.&ntuk itu pera!at harus menciptakan
suasana yang aman, tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan
dalam batas kemampuan dan hobby yang dimilikinya.
$onsep $ebutuhan Dasar "piritual
/. Pengertian kebutuhan dasar spiritual
$ebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan rnemenuhi ke!ajiban agamas serta
kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai,
menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan.
$ebutuhan spiritual adalah kebutuhan mencari arti dan tujuan hidup,
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, serta kebutuhan untuk memberikan
dan mendapatkan maaf ($o2ier, **-).
$ebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi ke!ajiban agama, serta
kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai,
menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan.dapat disimpulkan
kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan
hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan dan
kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf. (3amid, ***)
4enginventarisasi /* butir kebutuhan dasar spiritual manusia (5linebell
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 22/26
dalam 3a!ari, **), yaitu
a. $ebutuhan akan kepercayaan dasar (basic trust), kebutuhan ini secara
terusmenerus diulang guna membangkitkan kesadaran bah!a hidup ini
adalah ibadah.
b. $ebutuhan akan makna dan tujuan hidup, kebutuhan untuk menemukan
makna hidup dalam membangun hubungan yang selaras dengan Tuhannya
(vertikal) dan sesama manusia (horisontat) serta alam sekitaraya
c. $ebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dengan
keseharian, pengalaman agama integratif antara ritual peribadatan dengan
pengalaman dalam kehidupan seharihari.
d. $ebutuhan akan pengisian keimanan dengan secara teratur mengadakan
hubungan dengan Tuhan, tujuannya agar keimanan seseorang tidak
melemah.
e. $ebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa. rasa bersaiah dan
berdosa ini merupakan beban mental bagi seseorang dan tidak baik bagi
kesehatan ji!a seseorang. $ebutuhan ini mencakup dua hal yaitu pertama
secara vertikal adalah kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah, dan berdosa
kepada Tuhan. $edua secara horisontal yaitu bebas dari rasa bersalah kepada
orang lain
f. $ebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri 6self acceptance dan self
esteem), setiap orang ingin dihargai, diterima, dan diakui oleh
lingkungannya.
g. $ebutuhan akan rasa aman, terjamin dan keselamatan terhadap harapan
masa depan. 7agi orang beriman hidup ini ada dua tahap yaitu jangka
pendek (hidup di dunia) dan jangka panjang (hidup di akhirat).3idup di dunia
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 23/26
sifatnya sementara yang merupakan persiapan bagi kehidupan yang kekal di
akhirat nanti.
h. $ebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin tinggi
sebagai pribadi yang utuh. Di hadapan Tuhan, derajat atau kedudukan
manusia didasarkan pada tingkat keimanan seseorang.Apabila seseorang
ingin agar derajatnya lebih tinggi dihadapan Tuhan maka dia senantiasa
menjaga dan meningkatkan keimanannya.
"ecara ringkas dapat dinyatakan bah!a seseorang terpenuhi kebutuhan
spiritualnya apabila mampu (3amid, ***)
/. 4erumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di
dunia8kehidupan.
. 4engembangkan arti penderitaan dan meyakini hikmah dari suatu
kejadian atau penderitaan.
9. 4enjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya
dan cinta.
-. 4embina integritas personal dan merasa diri berharga.
. 4erasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan.
1. 4engembangkan hubungan antar manusia yang positif.
4asalah mental spritual
4asalah mental spiritual yang dialami lansia diantaranya 6
• Ingatan jangka pendek, mudah lupa, sering bingung dan linglung
• 4asalah-masalah perilaku yang berhubungan dengan dimensia akibat
penyakit-penyakit parkinson, huntington, alJeimer dan stroke, depresi, dangangguan kejiwaan lainnya.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 24/26
'A' III
P5)(+(P
A. #impulanProses menua disebabkan oleh faktor intrinsik,
yang berarti terjadi perubahan struktur anatomik
dan fungsi sel maupun jaringan disebabkan oleh
penyimpangan didalam sel8jaringan dan bukan oleh
faktor luar (penyakit) di mana hal tersebut terjadi
secara alami dan tidak dapat dihindari. Terjadinya
perubahan anatomik pada sel maupun jaringan tiap
saat dalam tahapan kehidupan menjadi ilmu yang
bermanfaat untuk menangani pasien geriatri.
Dengan mengetahui adanya penurunan struktur
anatomi dan fungsi tubuh pada lansia atau geriatri,
maka akan disesuaikanlah segala macam pea!atan
dan pengobatan maupun perilaku sesuai dengan
proporsinya.
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 25/26
DA:TA# P&"TA$A
'est '. 2""!. 4echanism of Aging6HHwysiwyg HfileHeHmechanism of Aging htm.'rain Aging, 2""!. http6HHwww.biorap.orgHrgHrgagebrainaging. html
Barola %, 8arley @P, )oback, ". 8uman Anatomy and Physiology. 4craw-8ill Publishing
Bompany. Barmel %, . Bobalamin, #tomach, and Aging. Am @ Blin )utr < !!6 "-.$armojo %', 2"". A >isit to eriatric 8eart $isease /#ukaman Lecture0. 4edika no. ! +ahunMM>II,
@uni 2"".
$armojo %', 2""2. Penatalaksanaan Penderita Lanjut (sia secara +erpadu. 4edika no. tahunMM>III, juni 2""2.
$armojo %', et al, 2""*. 'uku Ajar eriatri.'alai Penerbit =K (I @akarta.
$juwantoro $, 2""!. 3eractie 'ladder. Patofisiologi dan Penatalaksanaan. 4edika no.! +ahun MMMI,
juni 2""!.uttman 4. +he Aging 'rain. http6HHwww.usc.eduHhscHinfo HprHhmmH"springHbrain.html
Laksmiasanti, 9. +he Pathophysiology of 'rain Ischaemia. eriatrics #ymposium on $ementia and
'rain Ischaemia%eiman 5, 2""!. 7hat Physical Bhanges 8appen to +he 'rain1
%ussell %4, 2. Bhanges in astrointestinal =unction Attributed to Aging. Am @ Blin )utr 2<
62"&s-s.#oejono B8, 2""*. Pasien eriatri dan Permasalahannya. 4edika no. tahun MMM, 4ei 2""*.
+aslim 8, 2"". angguan 4uskuloskeletal pada (sia Lanjut. 4edika no. +ahun MM>II, @uli 2"".
http6HHnerssociety.blogspot.co.idH2"H"Hmodel-pelayanan-perawatan-lansia.html
http6HHbersamainonk.blogspot.co.idH2"2H"Hkonsep-dasar-keperawatan-gerontik.html
ovier. (***). "piritual care in nursing A systematic approach. +ursing standard,
/, (/), diambil pada tanggal * "eptember **; dari http88!!!.nursing
standard.co.uk8archives8ns8vol/-/;8pdfs8res.pdf.
3enderson, %. (**1).The concepts of nursing.<ournal of advance nursing, 9, (/),
9/. Diambil pada - Desember **= dari jam *.** >?7 dari
http88!!!.journalofadvancednursing.com8docs8jan@/=;0.pdf.
4akhija (**)."piritual nursing.+ursing journal of ?ndia. (<une, **). Diambil pada
tanggal /* :ebruari **0 dari http88ndarticles.com8p8articles8mi@Ba-*918is@
***18ai@n=/*9;-.
Cs!ald (**-).+urses perceptions of spirituality and spiritual care.Diambil pada ;
8/17/2019 Tgs Komunitas Temu 2
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-komunitas-temu-2 26/26
Desember **0 jam /-.* >?7 dari http88proBuest.umi.com8pBd!eb
#ankin E DeFashmutt (**1). :inding spirituality and nursing presence The
students challenge. <ournal of holistic nursing.(%ol -G number -). December **1.
Diambil pada tanggal / "eptember **; dari
http88jhn.sagepub.com8cgi8content8abstract8-8-80
#ieg, 4ason E Preston (**1). "piritual care Practical guidelines for rehabilitation
nurses. +ov8Dec **1. %ol. 9/.Diambil pada tanggal / :ebruari **0 dari
http88proBuest.umi.com8pBd!ebH
indeIJ/EdidJ//11--9-/E"rch4odeJ/EsidJE:mtJ9E%?nstJP#CDE%TypeJPK
DE#KTJ9*=E%+ameJPKDET"J//=*91-Eclient?dJ-1.
Taylor, Filis E Fe4one. (/==;). :undamentals of nursing The art and science of
nursing care. (9rd Ld.). Philadelphia Fippincott.
Miaohan, F. (4aret **). 7asic concepts in nursing science. 5hina "chool of
+ursing 5hina 4edical &niversity. Diambil pada 1 Desember **= jam /./; >?7
dari !!!.cmu.edu.cn8course8upl@les8/;8**;1//*--/=/.doc.