TUGAS AKHIR
ANALISIS PEMESANAN BAHAN BAKU OPTIMAL
PERCETAKAN MERBABU DENGAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen Bisnis
Oleh: Sarwi Endah Ana
F3509065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir ini dengan Judul :
ANALISIS PEMESANAN BAHAN BAKU OPTIMAL
PERCETAKAN MERBABU DENGAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY
Surakarta, 2012
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Sarwoto, SE, M.Sc
NIP. 350700001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini dengan Judul :
ANALISIS PEMESANAN BAHAN BAKU OPTIMAL
PERCETAKAN MERBABU DENGAN METODE
ECONOMIC ORDER CUANTITY
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma 3 Manajemen Bisnis
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Tim Penguji Tugas Akhir :
1. Adnan Efendi, SE. Penguji
NIP. 350800001 (…………………….)
2. Sarwoto, SE. M.Sc. Dosen Pembimbing
NIP. 350700001 (…………………….)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“ Do all the goods you can, All the best you can, In all time you can,
In all places you can, For all the creatures you can!!“
“ Stop your dream, and begin to make it happen. It’s your key to a successful
your FUTURE!! “
Karya ini penulis persembahkan untuk :
1. Bapak dan ibu tercinta.
2. Keluargaku tersayang.
3. Teman-temanku MB 2009.
4. Sahabat-sahabatku dirumah.
5. Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya pada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-NYA sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“ANALISIS PEMESANAN BAHAN BAKU OPTIMAL PERCETAKAN
MERBABU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY . Tugas
Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya
Fakultas Ekonomi Univertas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak dukungan ,
bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku ketua jurusan Manajemen Bisnis Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Muh. Juan Suam Toro, SE, M.Si. selaku dosen Pembimbing Akademik
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Sarwoto, SE, M.Sc. selaku Pembimbing Tugas Akhir yang tidak pernah
berhenti memberikan saran serta tambahan dalam membimbing peneliti.
5. Bapak, Ibu dosen serta seluruh staff karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Bapak Riyanto selaku Kepala Unit Percetakan Merbabu Perusahaan
Daerah Aneka Karya Boyolali, yang selama ini memberikan banyak
pengalaman dan pembelajaran selama melakukan magang kerja dan
penelitian.
7. Mbak Hesty, Mbak Siti, Pak Slamet, Mas Anton, Mas Yudi dan seluruh
staff Percetakan Merbabu Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
selama ini sudah menjadi seperti keluarga dalam membimbing penulis
selama magang dan penelitian.
8. Ayah dan Ibu tercinta, terimakasih atas cinta, do’a dan dukungan kalian
selama ini tidak pernah putus hingga penulis bisa menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
9. Keluarga tersayang, Mas Taslikhul, Mas Sarwo, Mas Arafad, Mbak
Palupi, Mbak Hima serta keponakan-keponakanku yang lucu Mas
Raychan, Mas Abithah, dan Dek Farra. Terimakasih atas kasih sayang
kalian selama ini.
10. Mas Dhidhik, terimakasih atas dukungan dan motivasi selama ini.
11. Teman-temanku Santy, Rachmani, Yeni, Radith, Rizky dan semua teman-
teman MB 2009. Terimakasih atas pertemanan kalian selama ini.
12. Teman-temanku Atika dan Metalia, terimakasih atas pertemanan kalian
selama ini.
13. Almamater yang selama ini membantu penulis dalam memperoleh ilmu
dan pengetahuan hingga mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan oleh karena itu penulis merasa dukungan dan bimbingan yang
penulis dapat selama ini sangat berarti, hingga penulis mampu menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
ABSTRAK …………………………………………………………………… ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………….. iii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………... v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………... vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 3
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 4
E. Metode Penelitian …………………………………………………. 5
1. Desain Penelitian ………………………………………………. 5
2. Obyek dan Lokasi Penelitian …………………………………... 5
3. Sumber Data …………………………………………………… 5
4. Teknik Pengumpulan Data …………………………………... 6
a. Teknik Wawancara ………………………………………. 6
b. Metode Observasi ………………………………………... 6
5. Teknik Analisis ………………………………………………. 6
a. Metode Kualitatif ………………………………………… 7
b. Metode Kuantitatif ……………………………………….. 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Kerangka Pemikiran …………………………………………………. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persediaan ……………………………………………. 11
B. Fungsi Persediaan ………………………………………………... 11
C. Jenis Persediaan …………………………………………………. 13
1. Bahan Mentah ………………………………………………... 13
2. Komponen ……………………………………………………. 14
3. Barang Setengah Jadi ………………………………………… 14
4. Barang Jadi …………………………………………………… 14
5. Bahan Pembantu ……………………………………………… 14
D. Biaya Persediaan …………………………………………………. 14
1. Biaya Pembelian ……………………………………………… 15
2. Biaya Pengadaan ……………………………………………… 15
a. Biaya Pemesanan …………………………………………. 15
b. Biaya Pembuatan ……………………………………….… 15
3. Biaya Penyimpanan ………………………………………....... 15
E. Pengendalian Persediaan Bahan Baku ………………………….… 18
F. Metode Analisis EOQ (Economic Order Quantity) …………….… 18
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ………………………………………………….. 22
1. Sejarah Perusahaan …………………………………………...... 22
2. Lokasi Perusahaan …………………………………………...… 23
3. Struktur Organisasi …………………………………………...... 24
4. Aspek Personalia ………………………………………………. 33
5. Kesejahteraan Karyawan ………………………………………. 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Aspek Pemasaran ……………………………………………… 36
7. Aspek Produksi ……………………………………………...… 36
B. Proses Produksi …………………………………………………… 38
1. Proses Penerimaan Pesanan …………………………………... 38
2. Proses Mendesain …………………………………………...… 39
3. Proses Printing Desain ………………………………………... 39
4. Menunggu Bahan Baku ……………………………………….. 39
5. Proses Cetak …………………………………………………... 39
6. Proses Pemotongan dan Sampul ……………………………… 40
7. Proses Finishing ……………………………………………….. 40
C. Laporan Magang Kerja ………………………………………….… 40
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja ……………..… 40
2. Kegiatan Magang Kerja ………………………………………... 41
D. Pembahasan ………………………………………………………… 42
1. Penghitungan biaya Pesan dan Biaya Simpan …………………. 43
a. Biaya Pesan ……………………………………………....... 44
b. Biaya Simpan ………………………………………………. 44
c. Kebijakan Perusahaan ……………………………………… 44
1. Pembelian Bahan Baku ………………………………… 44
2. Total Biaya Persediaan ………………………………… 45
2. Metode EOQ …………………………………………………… 45
a. Pembelian Bahan Baku Ekonomis ………………………… 45
b. Frekuensi Pemesanan Bahan Baku ………………………… 46
c. Total Biaya Persediaan …………………………………….. 47
d. Persediaan Pengaman ……………………………………… 49
e. Titik Pemesanan Kembali …………………………………. 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Perbandingan Kebijakan Perusahaan
dengan Metode EOQ ................................................................... . 50
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 53
B. Saran …………………………………………………………….… 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kegiatan Harian Kuliah Magang Kerja …………………………...… 41
Tabel 3.2 Kebutuhan Bahan Baku Kertas
Percetakan Merbabu Tahun 2011 …………………………………... 42
Tabel 3.3 Data Pengeluaran Percetakan Merbabu Tahun 2011 ……………..… 43
Tabel 3.4 Perhitungan Standar Deviasi
Percetakan Merbabu Tahun 2011 ………………………………….. 48
Tabel 3.5 Perbandingan Kebijakan Perusahaan
Dengan Metode EOQ ………………………………………………. 51
Tabel 3.6 Perhitungan Persediaan Bahan Baku
Percetakan Merbabu Tahun 2011
Dengan Menggunakan POM ………………………………………. 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………………… 9
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Perusahaan Daerah Aneka Karya
Kabupaten Boyolali ………………………………………………. 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PEMESANAN BAHAN BAKU OPTIMAL PERCETAKAN MERBABU
DENGAN METODE EOQ
SARWI ENDAH ANA F3509065
Setiap perusahaan yang kegiatan utamanya menghasilkan produk akan memerlukan persediaan bahan baku guna menunjang kelancaran proses produksi.
Percetakan Merbabu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industry percetakan. Latar belakang penelitian ini untuk meningkatkan efisiensi perusahaan khususnya dalam penyediaan bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sudah optimal atau belum persediaan bahan baku pada Percetakan Merbabu selama ini dengan cara membandingkan antara kebijakan perusahaan dengan metode EOQ.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan membandingkan kebijakan perusahaan dengan metode EOQ dengan pengadaan bahan baku, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode EOQ hasilnya lebih efisien.
Jumlah kebutuhan baku selama setahun sebesar 563,5 Rim dengan jumlah waktu pemesanan 48 kali, dengan perhitungan metode EOQ diperoleh dari pembelian total bahan baku sebesar 563,5 Rim dengan rata-rata pemesanan sebanyak 9 kali dalam satu tahun. Pembelian rata-rata bahan baku perusahaan sebesar 12 Rim, sedangkan dengan metode EOQ sebanyak 41,16 Rim. Dalam perhitungan EOQ juga diperoleh biaya persediaan yang lebih efisien yaitu sebesar Rp. 1.518.498 dibandingkan dengan biaya persediaan perusahaan sebelumnya yaitu sebesar Rp. 2.824.515. untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bekaitan dengan persediaan bahan baku, metode EOQ memberikan saran kepada perusahaan untuk menyediakan persediaan pengaman sebesar 57 Rim, dan melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan bahan baku perusahaan berjumlah 7,8 Rim atau bisa dibulatkan menjadi 8 Rim.
Dengan adanya penentuan persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ, pengeluaran persediaan bahan baku dapat ditekan pada tingkat yang lebih efisien, sehingga menguntungkan bagi perusahaan. Ketersediaan bahan baku dapat dipastikan konstan dan sesuai dengan waktu tunggu. Maka dari itu, perusahaan disarankan untuk memakai penghitungan dengan metode EOQ.
Kata Kunci : Efisiensi Perusahaan, Persediaan Bahan Baku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PEMESANAN BAHAN BAKU OPTIMAL PERCETAKAN MERBABU
DENGAN METODE EOQ
SARWI ENDAH ANA F3509065
Ecery company whose main activities are producing a product will require a supply af raw materials to support the smooth procces of production.
Percetakan Merbabu is a company engaged in the printing industry. Background research to improve the efficiency of enterprises, especially in the supply of raw materials. This study was to determine the optimal or not Percetakan Merbabu supplies raw materials for this by comparing the company’s policy with EOQ method.
From rhe calculation was done by comparing the company’s plicy with EOQ method of procurements of raw materials, it can be concluded that by using the EOQ method is more efficient result.
Total demand for raw materials for one year at 563,5 rim by the time the order 48 times, EOQ calculations obtained from the total purchases of raw materials at 563,5 rim with an average of 9 time a year. Average purchase of raw materials with the company for 12 rim, while the EOQ method as much as 41,16 rim. EOQ method calculations also obtained a more efficient inventory cost in the amount of Rp. 1.518.498 compared with the previous company’s inventory costs Rp. 2.824.515. to anticipate things that are associated with unwanted inventories of raw materials, EOQ method provides advice to companies to provide a safety stock of 57 rim, and place an order again when the company’s raw material inventory amounted to 7,8 rim or rounded 8 rim.
With the determination of raw material inventory by using the EOQ method, raw material inventory expenses could be reduced at a more efficient, making it profitable for the company. Availability of raw materials to ensure a constant and in accordance with the waiting time. Therefore, companies are advised to use calculations with EOQ method.
Key Word : Efficiency Of Enterprises, Material Inventory
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang bisnis sangatlah pesat.
Sistem pelayanan, manajemen yang baik, disiplin dan kompetitif adalah beberapa
factor-faktor penting penunjang perusahaan agar mampu bersaing dan tetap
bertahan dalam persaingan pasar yang kompetitif.
Secara umum semua perusahaan mempunyai tujuan atau sasaran yang
sama satu dengan yang lainnya, yaitu agar perusahaan dapat bertahan hidup
bersaing dalam dunia bisnis, mampu mendapatkan keuntungan dan dapat
berkembang mengikuti perkembangan pasar yang terjadi. Pada perusahaan
manufaktur, kegiatan utamanya adalah memproduksi suatu barang yang akan
dijual. Pengelolaan berkaitan langsung dengan persediaan yang nantinya dapat
diolah dan dimanfaatkan untuk menghasilkan produk. Masalah utama persediaan
bahan baku adalah menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis yang
bisa menentukan berapa jumlah bahan baku optimal dan kapan waktu pemesanan
itu dapat dilakukan.
Metode EOQ (Economic Order Quantity) menurut Render dan Heizer
(2005:68) adalah salah satu tehnik pengendalian persediaan yang dikenal secara
luas. Tehnik ini dikenal mudah untuk digunakan yang didasarkan pada berbagai
asumsi seperti jumlah permintaan diketahui, waktu tunggu yaitu waktu antara
pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan, penerimaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
persediaan bersifat seketika dan lengkap, diskon (potongan harga) karena
kuantitas tidak memungkinkan, kosongnya persediaan (kekurangan) dapat
dihindari sepenuhnya jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
Perhitungan EOQ juga dibutuhkan oleh percetakan Merbabu, dimana
perusahaan ini bergerak dibidang percetakan, yang kegiatan utamanya adalah
memproduksi produk cetakan, seperti blangko-blangko, undangan, amplop-
amplop gaji dinas-dinas. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
percetakan ini adalah kertas, dan dalam pelaksanaan proses produksinya, bahan
baku tersebut harus selalu tersedia untuk kelancaran proses produksi. Perusahaan
sejauh ini seringkali mengalami keterlambatan pesanan bahan baku yang
berakibat pada keterlambatan pemenuhan produk jadi pesanan konsumen, oleh
sebab itu seringkali konsumen mengeluhkan rasa ketidakpuasan mereka karena
barang pesanan mereka belum bisa diambil sesuai tanggal jadi pesanan.
Oleh sebab itu perlu dijalankan perencanaan dan pengendalian bahan
baku yang lebih efisien, karena perhitungan ini meliputi pengaturan dalam
pengambilan keputusan kapan pemesanan bahan baku dapat dilakukan, kapan
waktu tunggu antar pemesanan bahan baku dilakukan, berapa total biaya produksi
yang optimal. Apabila proses produksi berjalan lancar serta memberikan kepuasan
bagi pelanggan maka tujuan perusahaan akan lebih tercapai yaitu salah satunya
meningkatkan keuntungan perusahaan.
Atas dasar latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil tema : “ANALISIS PEMESANAN BAHAN BAKU OPTIMAL
PERCETAKAN MERBABU DENGAN METODE EOQ”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian Latar Belakang diatas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Berapa kali frekuensi dalam satu periode pengadaan bahan baku dilakukan,
bila perusahaan Percetakan Merbabu menetapkan metode Economic Order
Quantity (EOQ)?
2. Berapa total biaya persediaan bahan baku bila perusahaan menerapkan
kebijakan Economic Order Quantity (EOQ)?
3. Berapakah persediaan pengaman dan kapan diadakan pemesanan kembali
Percetakan Merbabu pada perhitungan Metode EOQ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung :
1. Berapa Frekuensi pembelian bahan baku dan jumlah kebutuhan bahan baku
yang optimal pada Percetakan Merbabu.
2. Total biaya persediaan Percetakan Merbabu.
3. Persediaan Pengaman dan Titik Pemesanan Kembali Percetakan Merbabu pada
perhitungan Metode EOQ.
4. Perbandingan antara total biaya persediaan menggunakan kebijakan
perusahaan dengan kebijakan menggunakan Metode EOQ.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Dari pelaksanaan praktek kerja lapangan diharapkan dapat dirasakan dan
dimanfaatkan oleh semua pihak, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
1. Memperoleh ilmu pengetahuan baik praktek maupun teori yang
khususnya dibidang analisis manajemen persediaan bahan baku.
2. Memperoleh pengalaman tentang lingkungan dunia kerja yang
sesungguhnya.
3. Memperoleh kesempatan untuk menganalisis permasalahan persediaan
bahan baku di suatu perusahaan.
b. Bagi Akademis
1. Memberikan tambahan informasi khususnya mengenai pengendalian
bahan baku dengan menggunakan Metode EOQ.
2. Sebagai salah satu referensi keilmuan bagi kepentingan penulis dan
peneliti yang lain dalam masalah yang sama atau yang terkait dengan
manajemen dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
terutama dalam hal pengendalian persediaan bahan baku di perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan
metode EOQ yang merupakan penerapan persediaan dan prinsip manajemen
persediaan, yaitu mengambil suatu masalah kemudian menganalisanya,
penelitian dilakukan pada Percetakan Merbabu.
2. Obyek dan Lokasi Penelitian
Obyek dan penelitian dilakukan di Percetakan Merbabu yang
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang percetakan.
Perusahaan berlokasi di Jl. Merbabu No. 2A Boyolali.
3. Sumber Data
Menurut Prawirosentono (2007:84) terdapat 2 jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
responden / objek penelitian yang dikumpulkan seorang peneliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua,
seperti dari laporan Biro Pusat Statistik, Departemen Perdagangan.
Dalam penelitian ini data yang digunakan penulis adalah data primer
dan data sekunder. Data primer dari penelitian penulis adalah data yang penulis
catat dari pengamatan selama mengikuti kegiatan magang kerja pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
percetakan Merbabu, dan menggunakan data sekunder yang penulis peroleh
dari data Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali.
4. Tehnik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2005:617) teknik wawancara yaitu
mengadakan wawancara secara langsung dengan narasumber, antara lain
dengan kepala bagian atau karyawan bagian untuk mengetahui kegiatan
kerja proses produksi.
Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan secara langsung
atau menggunakan wawancara personal dengan menemui KA Unit
Percetakan atau bagian produksi dan karyawan di perusahaan Percetakan
Merbabu untuk mendapatkan informasi.
b. Metode Observasi
Metode observasi merupakan prosedur yang sistematis dan
standar pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
observasi langsung ke Percetakan Merbabu dan mencatat hal-hal penting
serta mengamati secara langsung terkait dengan yang diteliti sebagai bahan
pendukung dalam penelitian ini.
5. Teknik Analisis
Menurut Prawirosentono (2007:83) teknik analisis dapat dikelompokkan
menjadi 2 golongan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Metode kualitatif
Yaitu ananlisis data dengan cara menggambarkan data yang telah
terkumpul bukan dalam bentuk angka-angka meskipun dapat diukur.
b. Metode kuantitatif
Yaitu analisis dengan menggunakan data yang dikualifikasikan
dalam bentuk bilangan atau angka. Metode yang dipergunakan dalam
penulisan proposal ini adalah Economic Order Quantity (EOQ) :
1. (EOQ) Economic Order Quantity
EOQ merupakan suatu jumlah pembelian bahan yang dapt
mencapai biaya persdiaan yang paling minimal. Menurut Render dan
Heizer (2005:72) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Q = Jumlah unit per tahun
Q* = Jumlah pesananan yang ekonomis
D = Jumlah kebutuhan bahan dalam satuan (unit) per tahun
S = Biaya pemesanan untuk setiap kali pesan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
2. Menentukan Total Biaya Persediaan (TC)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan :
TC = total biaya persediaan
D = Permintaan tahunan barang persediaan
Q = Jumlah barang setiap pemesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
S=Biaya pemesanan untuk setiap pemesanan
3. Menentukan Persediaan Pengaman
Keterangan :
= Standar Deviasi
X = Pemakaian Sebenarnya
= Perkiraan Sebenarnya
N = Jumlah periode pemesanan
4. Menentukan besarnya titik pemesanan kembali (ROP)
ROP = (Penggunaan rata-rata x waktu tunggu) + persediaan pengaman
5. Frekuensi Pemesanan Bahan Baku
Dengan menggunakan metode EOQ dapat dihitung jumlah
frekuensi pemesanan dalam satu tahun atau sering disebut frekuensi
pembelian, yang dapat dihitung dengan cara berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan :
F = Frekuensi pemesanan bahan baku
D = Total kebutuhan bahan baku
Q* = Pembelian bahan baku ekonomis
6. Analisis tentang perbandingan EOQ dengan kebijakan perusahaan :
a. Kuantitas pembelian bahan baku yang optimal
b. Total biaya persediaan
c. Persediaan pengamanan
d. Titik pemesanan kembali
e. Frekuensi pemesanan bahan baku
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Biaya pemesanan
Biaya penyimpanan
Waktu tunggu
Metode EOQ
Persediaan Bahan Baku Yang Optimal
Menghitung total biaya persediaan
Menentukan Safety Stock
Kebutuhan bahan baku
Menetukan Re Order Point
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku, perusahaan melakukan
pemesanan atau pembelian ke pemasok terlebih dahulu. Dalam penggunaan
kebutuhan bahan baku maka perusahaan dapat memperkirakan jumlah pembelian
bahan baku, selanjutnya dilakukan penghitungan dengan biaya persediaan yang
dikeluarkan. Perusahaan dapat menggunakan metode kebijakan perusahaan
maupun dengan menggunakan Metode EOQ. Dalam penggunaan metode EOQ
akan dipengaruhi beberapa faktor seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan,
harga bahan baku maupun waktu tunggu. Sehingga dari metode EOQ akan dapat
diketahui jumlah persediaan bahan baku yang optimal. Selain itu, perusahaan juga
harus melakukan pengadaan persediaan pengaman dengan tujuan untuk
menghindari masalah kekurangan bahan baku sebelum pemesanan atau pembelian
bahan baku tersebut dilakukan. Dalam rangka mengatasi permasalahan
kekurangan bahan baku maupun kehabisan bahan baku, perusahaan harus terlebih
dahulu menentukan waktu pemesanan kembali supaya masalah tersebut tidak
terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan sesuatu yang harus ada untuk melancarkan proses
produksi. Setiap perusahaan harus selalu ada persediaan untuk menjalankan
operasinya, karena persediaan merupakan salah satu faktor yang memegang peran
aktif dalam perusahaan yang secara kontinyu diperoleh, diolah, dan selanjutnya
untuk dijual.
Menurut Nasution (2003:103) Persediaan adalah sumber daya
menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Proses lebih lanjut tersebut
berupa kegiatan produksi manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi
ataupun kegiatan konsumsi pada sistem rumah tangga.
Sedangkan menurut (Riggs dalam Baroto, 2002:52) Persediaan adalah
bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan pembantu, bahan
pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan
permintaan bahan baku.
B. Fungsi Persediaan
Menurut Render dan Heizer (2005:60) Persediaan dapat melayani
beberapa fungsi yang dapat menambah fleksibilitas operasi perusahaan.
Empat fungsi persediaan adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Untuk memisahkan beragam bagian proses produksi. Sebagai contoh, jika
pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan
tambahan untuk memisahkan proses produksi dari para pemasok.
2. Untuk memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan
persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan.
Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada perdagangan eceran.
3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah
lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.
4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.
Sedang menurut Baroto (2002:53) Mengemukakan bahwa efisiensi
produksi (salah satu muaranya adalah penurunan biaya produksi) dapat
ditingkatkan melalu pengendalian sistem persediaan. Efisiensi ini dapat dicapai
bila fungsi persediaan dapat dioptimalkan. Beberapa fungsi persediaan adalah
sebagai berikut :
1. Fungsi independensi
Persediaan bahan diadakan agar departemen-departemen dan proses
individual terjaga kebebasannya. Permintaan pasar tidak dapat diduga dengan
tepat, ditambah terjadinya seringkali pasokan dari pemasok yang meleset dari
perkiraan, agar proses produksi dapat berjalan tanpa tergantung pada kedua hal
ini, maka persediaan haruslah mencukupi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Fungsi ekonomis
Seringkali dalam beberapa kondisi tertentu, memproduksi dengan
jumlah produk tertentu akan lebih ekonomis daripada memproduksi secara
berulang atau sesuai permintaan.
3. Fungsi antisipasi
Fungsi ini diperlukan untuk mengantisipasi perubahan permintaan atau
pasokan. Seringkali perusahaan mengalami kenaikan permintaan setelah
diadakan program promosi. Dalam hal ini maka dibutuhkan persediaan produk
jadi agar tidak terjadi kekurangan persediaan.
4. Fungsi fleksibilitas
Bila dalam proses produksi terdiri atas beberapa tahapan proses operasi
dan kemudian terjadi kerusakan pada suatu tahapan proses operasi, maka akan
diperlukan waktu untuk melakukan perbaikan.
C. Jenis Persediaan
Menurut Baroto (2002:54) Persediaan diklasifikasikan berdasarkan
keadaan tahapan dalam proses produksi. Atas dasar proses produksi ini, jenis
persediaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bahan mentah
Yaitu barang-barang berwujud seperto baja, kayu, tanah liat, atau bahan-
bahan mentah lainnya yang diperoleh dari sumber-sumber alam, atau dibeli
dari pemasok, atau diolah sendiri oleh perusahaan untuk digunakan
perusahaan dalam proses produksinya sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Komponen
Yaitu barang-barang yang terdiri atas bagian-bagian yang diperoleh dari
perusahaan lain atau hasil produksi sendiri untuk digunakan dalam pembuatan
barang jadi atau barang setengah jadi.
3. Barang setengah jadi
Yaitu barang-barang keluaran dari tiap operasi produksi atau perakitan yang
telah memiliki bentuk lebih kompleks daripada komponen, namun masih
perlu proses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.
4. Barang jadi
Adalah barang-barang yang telah selesai diproses dan siap untuk
didistribusikan ke konsumen.
5. Bahan pembantu
Adalah barang-barang yang diperlukan dalam proses pembuatan atau
perakitan barang, namun bukan merupakan komponen barang jadi. Termasuk
dahan penolong adalah bahan bakar, pelumas, minyak, listrik.
D. Biaya Persediaan
Menurut Nasution (2003:105) Biaya persediaan adalah semua
pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya persediaan.
Biaya persediaan terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Biaya Pembelian
Biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang.
Besarnya pembelian ini tergantung pada besarnya jumlah barang yang dibeli
dan harga satuan barang. Biaya pembelian menjadi faktor penting ketika harga
barang yang dibeli tergantung pada ukuran pembelian.
2. Biaya Pengadaan
Biaya pengadaan dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan asal-usul
barang, yaitu :
a. Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul untuk
mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi biaya untuk menentukan
pemasok, pengetikan pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan,
biaya penerimaan, dan lain-lain. Biaya ini diasumsikan konstan untuk setiap
kali pesan.
b. Biaya Pembuatan
Biaya pembuatan adalah semua pengeluaran yang timbul dalam
mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya ini timbul di dalam pabrik
yang meliputi biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin,
mempersiapkan gambar kerja dan seterusnya.
3. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat
menyimpan barang. Biaya ini meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Biaya Memiliki Persediaan Modal
Pengumpulan barang di gudang berarti penumpukan modal,
dimana modal perusahaan mempunyai ongkos yang dapat diukur dengan
suatu bunga bank.
b. Biaya Gudang
Barang yang disimpan memerlukan tempat penyimpanan sehingga
timbul biaya gudang. Bila gudang dan peralatannya disewakan maka biaya
gudang merupakan biaya sewa. Sedangkan bila perusahaan mempunyai
gudang sendiri , maka biaya gudang merupakan biaya depresiasi.
c. Biaya Kerusakan dan Penyusutan
Barang yang disimpan dapat mengalami kerusakan dan
penyusutan, karena beratnya berkurang ataupun jumlahnya berkurang
karena hilang. Biaya kerusakan dan penyusutan diukur dari pengalaman
sesuai dengan persentasenya.
d. Biaya Kadaluwarsa
Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai karena
mengalami penurunan teknologi dan model seperti barang-barang
elektronik. Biaya kadaluarsa diukur dengan besarnya penurunan nilai jual
dari barang tersebut.
e. Biaya Asuransi
Barang yang disimpan diasuransikan untuk menjaga hal-hal yang
tidak diinginkan seperti kebakaran. Biaya asuransi tergantung jenis barang
yang diasumsi dan perjanjian dengan perusahaan asuransi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
f. Biaya Administrasi dan Pemindahan
Biaya ini dikeluarkan untuk mengadministrasi persediaan barang
yang ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan barang maupun
penyimpanan dan biaya peralatan handling.
4. Biaya Kekurangan Persediaan
a. Biaya Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi
Batasnya diukur dari keuntungan yang hilang karena tidak dapat
memenuhi permintaan atau dari kerugian akibat terhentinya proses
produksi. Kondisi ini diistilahkan sebagai biaya penalty atau hukuman
kerugian bagi perusahaan dengan satuan, misal Rp/ unit.
b. Biaya Waktu Pemenuhan
Biaya waktu pemenuhan diukur berdasarkan waktu yang
diperlukan untuk memenuhi gudang dengan satuan, misal Rp/ satuan
waktu.
c. Biaya Pengadaan Darurat
Supaya konsumen tidak kecewa maka dapat dilakukan pengadaan
darurat yang biasanya menimbulkan biaya yang lebih besar dari pengadaan
normal. Biaya ini diukur dengan satuan, misal Rp/setiap kali kekurangan.
Menurut Render dan Heizer (2005:67) dalam pembuatan setiap keputusan
yang akan mempengaruhi jumlah persediaan, biaya-biaya variabel yang harus
dipertimbangkan meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Biaya Penyimpanan
Yaitu terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi langsung terhadap
kuantitas persediasan. Biaya persediaan per periode yang akan semakibn
besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak.
b. Biaya Pemesanan
Yaitu biaya yang ditimbulkan dari aktrifitas pemesanan.
c. Biaya Penyiapan
Yaitu biaya yang timbul untuk menyiapkan mesin atau proses untuk
memproduksi pesanan.
E. Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Pengendalian Persediaan Bahan Baku merupakan serangkaian aktivitas
yang diawali dengan merencanakan kebutuhan bahan baku.
Menurut Prawirosentono (2007:84), bahwa jumlah dan mutu bahan
harus tersedia sesuai dengan kebutuhan sehingga proses produksi terjamin
kelancarannya. Dalam hubungan ini, arti perencanaan dan pengendalian bahan
baku tidak terlepas dari peranannya dalam menunjang proses operasi perusahaan
secara keseluruhan.
F. Metode Analisis EOQ (Economic Order Quantity)
Menurut Render dan Heizer (2005:68), EOQ adalah salah satu tehnik
pengendalian persediaan yang paling tua dan dikenal secara luas. Tehnik ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dikenal mudah untuk digunakan tetapi didasarkan pada berbagai asumsi sebagai
berikut :
1. Permintaan diketahui, tetap dan bebas.
2. Waktu tunggu, yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan
diketahui dan konstan.
3. Penerimaan persediaan bersifat seketika dan lengkap. Dengan kata lain,
persediaan dari sebuah pesanan tiba dalam satu batch sekaligus.
4. Diskon (potongan harga), karena kuantitas tidak memungkinkan.
5. Biaya variabel yang ada hanyalah biaya pengaturan atau pemesanan dan
biaya menahan atau biaya menyimpan persediaan dari waktu ke waktu (biaya
penyimpanan atau penggudangan).
6. Kosongnya persediaan (kekurangan) dapat dihindari sepenuhnya jika
pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
Tujuan dari perhitungan menggunakan EOQ untuk mengetahui :
a. Biaya Pemesanan tahunan
b. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan merupakan biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan didalam
perusahaan. Adapun rumus biaya penyimpanan adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan :
Q = Jumlah barang setiap pemesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
c. Kuantitas Pemesanan Optimal
Kuantitas pemesanan optimal didapatkan ketika biaya setup tahunan
sama dengan biaya penyimpanan tahunan, yakni :
Keterangan :
Q = Jumlah barang setiap pemesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
D = Permintaan tahunan barang persediaan
S = Biaya pemesanan untuk setiap pemesanan
d. Total persediaan
Biaya persediaan yang diberi notasi TC, merupakan penjumlahan dari
biaya pesan dan biaya simpan. TC minimum ini, akan tercapai pada saat
biaya simpan sama dengan biaya pesan. Pada TC minimum, maka pada
jumlah pemesanan tersebut dikatakan jumlah yang paling ekonomis (EOQ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan :
TC = total biaya persediaan
Q = Jumlah barang setiap pemesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
D = Permintaan tahunan barang persediaan
S = Biaya pemesanan untuk setiap pemesanan
Sedangkan untuk menentukan jumlah pesananan yang ekonomis
(EOQ) menurut Heizer (2005) adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Q* = Jumlah pesananan yang ekonomis
D = Jumlah kebutuhan bahan dalam satuan (unit) per tahun
S = Biaya pemesanan untuk setiap kali pesan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan Daerah Aneka Karya Kabupaten Boyolali didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1968 pada Tahun 1983
diperbaharui dengan Perda Nomor 4 dan sesuai dengan perkembangan
keadaan telah diperbaharui dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003
tentang Perusahaan Daerah Aneka Karya Kabupaten Boyolali yang terdiri
dari 4 (empat) unit usaha yaitu, Unit Apotik, Unit Percetakan, Unit Toko dan
Unit Perbengkelan. Tujuan didirikannya Perusahaan Daerah Aneka Karya
Boyolali secara umum adalah untuk merningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
Unit Percetakan didirikan dalam rangka melengkapi kebutuhan
dibidang percetakan bagi perkantoran-perkantoran, lembaga-lembaga
pemerintah seperti menyediakan buku-buku SSP (Surat Setoran Pajak).
Seiring dengan perkembangan Percetakan Merbabu berusaha terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara luas, mulai menyediakan kebutuhan
masyarakat pada umumnya dalam bidang percetakan seperti : melayani
pemesanan cetak undangan pernikahan, cetak slip-slip penarikan, penyetoran
Bank. Hal ini menjadi titik awal bersaing seiring dengan pesatnya perusahaan
penyedia jasa percetakan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Lokasi Perusahaan
Perusahaan Daerah Aneka Karya Unit Percetakan Kabupaten Boyolali
terletak di Jalan Merbabu 2A Boyolali Telp/Fax.(0276) 321 421. Merupakan
tempat yang sangat strategis karena terletak dipusat kota Boyolali.
GAMBAR 3.1
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA KARYA
KABUPATEN BOYOLALI
KETUA : BUPATI BOYOLALI
ANGGOTA : WAKIL BUPATI BOYOLALI
Direktur Utama: Ir. Luluk Murdianto
Direktur : Junaeni Windarsih SH
Ketua : Yulius Bagus. T , Sip. Mt. Ma.
Sekretaris : D. Suparno
Anggota : Agung Joko. P, SE. DIREKSI
BADAN PENGAWAS
KABAG. KEUANGAN
Maryono, SE. Supono, SE.
KABAG. UMUM KASUBAG. UMUM
Dini Kurniasih, Sp, Si.
KA. UNIT APOTIK
Robiyati
KASI PENGADAAN
Ngatini
KASI KEUANGAN
S. Hesty Pangestuti, SE.
KASI PELAYANAN
KASI KEUANGAN
Yustina Nunuk
KA. UNIT PERCETAKAN
Rianto
Wahyudi, Amd.
KASI PRODUKSI
KA. UNIT PERTOKOAN Supar
KASI KEUANGAN
PEMBINA
Sutatno Dodo Suranto, SE. KA. UNIT BENGKEL
Ambyah Setia K, SE.
KASI PELAYANAN
KASI PELAYANAN
KASI PELAYANAN
Istiyani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali ini
dibawahi langsung oleh Bupati Boyolali, yang memberikan wewenang
langsung kepada bawahan-bawahannya sesuai dengan bidangnya masing-
masing.Adapun struktur organisasi ini guna memperjelas tugas-tugas,
wewenang dan tanggung jawab baik pimpinan maupun para staff yang
terlibat didalamnya, untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
menjalankan tugasnya masing-masing.
Berikut tugas dari masing-masing bagian :
a. Pembina
Bupati Boyolali selaku ketua yang membina langsung
Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali dibantu oleh Wakil Bupati.
b. Pengawas
Tugas pengawas langsung ditunjuk oleh Bupati dibantu oleh
wakilnya, tugasnya mengawasi langsung kinerja perusahaan secara
periodik.
c. Direksi
Adapun tugas-tugas pokok dari Direksi adalah sebagai berikut :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegtiatan Perusahaan Daerah
Aneka Karya Boyolali
2. Melaksanakan pengelolaan managemen umum dan keuangan
Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali
3. Memimpin bawahan dan segenap devisi yang ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Mengendalikan, mengkoordinir, membina, merencanakan dan
mengadakan evaluasi dan pengawasan atas kegiatan-kegiatan
masing-masing Unit Kerja.
5. Menandatangani kerja sama dengan pihak ketiga dengan
persetujuan Badan Pengawas.
d. Kabag. Keuangan
1. Melaksanakan pembayaran maupun penerimaan keuangan umum
untuk Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali
2. Menyelenggarakan administrasi keuangan yang berkaitan dengan
tugas tersebut dalam point 1.
3. Membuat laporan berkala, keadaan keuangan Perusahaan
4. Merencanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perusahaan.
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
6. Menerima laporan keuangan dari masing-masing Unit untuk
disampaikan kepada Direksi dalam laporan keuangan Perusahaan
setiap Bulan, Tribulan, Semester dan akhir tahun buku.
e. Kabag. Umum
1. Mengurus administrasi kantor.
2. Membuat dan menyediakan absensi apel pagi dan apel siang dan
gerak jalan.
3. Menerima dan mendistribusikan surat-surat
4. Mengurus pelaksanaan penjualan barang-barang bekas pakai yang
menjadi milik Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Menyusun ketatalaksanaan dan mempersiapkan naskah peraturan-
peraturan, instruksi dan peraturan perundang-undangan
6. Mengurus administrasi kepegawaian.
7. Menyusun rencana kebutuhan pegawai Perusahaan
f. KA. Unit Apotik
Kepala unit Apotik melaksanakan sebagian tugas dari Direksi,
bergerak dalam bidang Apotik.
Unit Apotik sendiri dibagi menjadi 2 devisi, dengan tugas
masing-masing devisi sebagai berikut :
1. Kasi Keuangan
Kepala seksi keuangan Apotik melaksanakan sebagian
tugas dari Kepala Unit Apotik dalam bidang Keuangan Apotik.
Penjabaran tugas pokok Kepala Seksi Keuangan Apotik adalah
sebagai berikut :
a. Melakukan administrasi keuangan.
b. Membuat laporan keuangan neraca dan laba/rugi setiap
bulannya.
c. Menyusun rencana anggaran Apotik.
d. Melakukan fungsi bendahara (menerima dan mengeluarkan
uang serta mempertanggung jawabkannya).
e. Meneliti kebenaran laporan kas harian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
f. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-
langkah dan atau tindakan yang perlu diambil dalam bidangnya
kepada Kepala Unit maupun kepada Direksi.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Unit dan Direrksi.
2. Kasi Pengadaan Apotik
Kepala Seksi Pengadaan Apotik melaksanakan sebagian
tugas dari Kepala Unit Apotik dalam bidang pengadaan Apotik.
Penjabaran tugas pokok Kepala Seksi Pengadaan Apotik adalah
sebagai berikut :
a. Melakukan pengadaan barang-barang dagangan obat-obatan ke
PBF dengan selektif.
b. Mengurus administrasi gudang.
c. Menyusun rencana kebutuhan barang dagangan.
d. Memasukkan faktur pembelian kedalam computer.
e. Mengontrol harga pembelian obat.
f. Membuat laporan keadaan stock barang dagangan setiap bulan.
g. Menyusun rencana kegiatan pengadaan barang.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Unit dan Direksi.
g. K.A Unit Percetakan
Kepala unit Percetakan melaksanakan sebagian tugas dari
Direksi, bergerak dalam bidang pelayanan cetak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Unit Percetakan sendiri dibagi menjadi 2 devisi, dengan tugas
masing-masing devisi sebagai berikut :
1. Kasi Keuangan Percetakan
Kepala seksi keuangan Percetakan melaksanakan sebagian
tugas dari Kepala Unit Percetakan dalam bidang Keuangan
Percetakan.
Penjabaran tugas pokok Kepala Seksi Keuangan Percetakan
adalah sebagai berikut :
a. Melakukan administrasi keuangan.
b. Membuat laporan neraca laba/rugi setiap bulan.
c. Menyusun anggaran percetakan.
d. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan barang bahan
cetakan.
e. Membuat taguhan piutang kepada pelanggan setiap bulan.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Unit dan Direksi.
2. Kasi Produksi Percetakan
Kepala Seksi Produksi Percetakan melaksanakan sebagian
tugas dari Kepala Unit Percetakan dalam bidang Produksi
Percetakan.
Penjabaran tugas pokok Kepala Seksi Produksi Percetakan
adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Merencanakan pengembangan produksi dan pengendaliam atas
kualitas dan kuantitas produksi.
b. Mengatur jadwal pelaksanaan kegiatan produksi.
c. Melaksanakan setting/ merancang/ desain cetak.
d. Meneliti dan mengevaluasi hasil setting/ rancangan/ desain
cetak sebelum menuju prose produksi.
e. Meneliti dan mengevaluasi barang-barang yang telah
diproduksi.
f. Melakukanh pengawasan dan pengendalian terhadap proses
produksi.
g. Melakukan perbaikan serta perawatan terhadap peralatan dan
mesin produksi yang menjadi milik perusahaan.
h. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan produksi.
i. Menyusun rencana kegiatan produksi.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Unit dan Direksi.
h. K.A Unit Pertokoan
Kepala Unit Pertokoan melaksanakan sebagian tugas dari
Direksi di bidang pelayanan kebutuhan alat tulis kantor, buku-buku
pelajaran sekolah dan peralatan sekolah lainnya.
Unit Pertokoan sendiri dibagi menjadi 2 devisi, dengan tugas
masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Kasi Pelayanan Pertokoan
Kepala Seksi Pelayanan Pertokoan melaksanakan sebagian
tugas dari Kepala Unit Pertokoan dalam bidang pelayanan toko.
Adapun penjabaran tugas pokok Seksi Pelayanan Pertokoan
adalah sebagai berikut :
a. Mempromosikan jasa pemenuhan alat-alat tulis, buku-buku
pelajaran sekolah serta peralatan sekolah lainnya kepada
masyarakat, instansi, atau lembaga lainnya.
b. Mencari dan menerima pesanan alat-alat tulis, dan buku-buku
pelajaran sekolah.
c. Melakukan pengadaan barang-barang persediaan toko.
d. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan dalam
rangka menarik simpati dinas/ instansi/ masyarakat umumnya
dan pelanggan pada khususnya.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepla Unit dan
Direksi.
2. Kasi Keuangan Pertokoan
Kepala Seksi Keuangan Pertokoan melaksanakan sebagian
tugas dari Kepala Unit Pertokoan dalam bidang Keuangan
Pertokoan.
Adapun penjabaran tugas pokok dari Kepala Seksi Keuangan
Pertokoan adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Melakukan administrasi keuangan.
b. Membuat laporan keuangan dan barang.
c. Membuat laporan dan neraca laba/ rugi setiap bulan.
d. Menyusun anggaran Unit Pertokoan.
e. Membuat tagihan piutang kepada pelanggan tiap bulannya.
f. Melakukan fungsi bendahara (menerima dan mengeluarkan uang
serta mempertanggungjawabkannya).
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Unit
Pertokoan dan Direksi.
i. K.A Unit Perbengkelan
Kepala Unit Perbengkelan melaksanakan sebagian tugas dari
direksi, bergerak dalam bidang pelayanan bengkel.Mengkoordinir,
mengontrol, mengurus dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas
bawahan/ karyawan bengkel.
Unit Perbengkelan sendiri dibagi menjadi 2 devisi, dengan tugas
masing-masing devisi adalah sebagai berikut :
1. Kasi Keuangan Perbengkelan
Kepala Seksi Keuangan Unit Perbengkelan memiliki tugas
hamper sama dengan kepala unit yang lainnya.
Adapun penjabaran tugas-tugas Kepala Seksi Keuangan
Perbengkelan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan administrasi keuangan
b. Membuat laporan keuangan dan neraca laba/ rugi setiap bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Menyusun rencana anggaran.
d. Melakukan fungsi bendahara (menerima dan mengeluarkan uang
serta mempertanggungjawabkannya).
e. Meneliti kebenaran laporan kas harian Unit Perbengkelan.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Unit
Perbengkelan dan Direksi.
2. Kasi Pelayanan Perbengkelan
Kepala Seksi Pelayanan Perbengkelan melaksanakan
sebagian tugas yang diberikan oleh Kepala Unit Perbengkelan
dibidang pelayanan Bengkel.
Adapun penjabaran tugas-tugas pokok Kepala Seksi
Pelayanan Perbengkelan adalah sebagai berikut :
a. Memberikan informasi tentang hal-hal yang perlu diketahui
masyarakat/ pelanggan tentang proses pelayanan bengkel.
b. Menerima dan mencatat permintaan pesanan pelanggan
bengkel.
c. Menyusun rencana kegiatan perbengkelan.
d. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya dalam rangka menarik
minat masyarakat/ pelanggan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Unit
Perbengkelan dan Direksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Aspek Personalia
Sebuah keberhasilan yang diperoleh Perusahaan tidak lepas dari
sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Perusahaan.Disini Perusahaan
Daerah Aneka Karya Boyolali melakukan perekrutan karyawan wilayah
sekitar Kabupaten Boyolali.Secara tidak langsung Perusahaan Daerah
Aneka Karya Boyolali telah ikut berpartisipasi dalam menciptakan
lapangan kerja baru bagi masyarakat daerah Kabupaten Boyolali.
a. Jumlah Karyawan
Dalam melaksanakan kelancaran aktivitas perusahaan dan
untuk menjamin kelancaran kegiatan Perusahaan Daerah Aneka Karya
Boyolali memerlukan karyawan yang terbagi dalam beberapa devisi
sebagai berikut :
1. Karyawan Direksi
a. Laki-laki : 1 orang
b. Perempuan : 1 orang
2. Karyawan Kerjasama
a. Laki-laki : 5 orang
3. Karyawan Kantor Bagian Umum
a. Laki-laki : 8 orang
b. Perempuan : 3 orang
4. Karyawan Unit Apotik
a. Laki-laki : 3 orang
b. Perempuan : 13 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Karyawan Unit Percetakan
a. Laki-laki : 12 orang
b. Perempuan : 3 orang
6. Karyawan Unit Pertokoan
a. Laki-laki : 7 orang
b. Perempuan : 1 orang
7. Karyawan Unit Perbengkelan
a. Laki-laki : 6 orang
b. Perempuan : 2 orang
b. Hak dan Kewajiban Karyawan
Demi kelancaran aktivitas dan keberhasilan perusahaan,
karyawan dan perusahaan memiliki kesepakatan kerja sebagai
penunjang keberhasilan Perusahaan. Adapun hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh karyawan adalah sebagai berikut :
1. Setiap karyawan harus menjalankan dan mentaati apa saja yang
menjadi peraturan perusahaan dan menjalankan tugas-tugas sesuai
dengan porsi kerja masing-masing karyawan.
2. Setiap karyawan mendapatkan upah sesuai dengan aturan
perusahaan.
c. Sistem Kerja Karyawan
Sistem kerja karyawan Perusahaan Daerah Aneka Karya
Boyolali :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Jam kerja : 07.00 - 15.00 WIB.
Hari masuk : Senin – Sabtu.
d. Sistem Pengupahan/ Gaji Karyawan
Pada perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali melakukan
pelaksanaan pengupahaan berdasarkan :
1. Pengupahan diberikan setiap 1 bulan sekali pada semua karyawan
Perusahaan.
2. Pengupahan diatur langsung oleh Peraturan Daerah Kabupaten
Boyolali.
5. Kesejahteraan Karyawan
a. Fasilitas Kerja
1. Sarana Ibadah
Perusahaan menyediakan fasilitas mushola untuk beribadah
bagi karyawan yang beragama muslim di lingkungan Perusahaan.
2. Seragam Kerja
Perusahaan memberikan seragam kerja untuk seluruh
karyawan dari mulai direksi sampai karyawan biasa.
Adapun jenis seragam yang dipakai karyawan adalah :
a. Hari kerja senin : Seragam warna abu-abu
b. Hari Kerja Selasa : Seragam keki
c. Hari Kerja Rabu : Seragam warna biru
d. Hari Kerja Kamis : Seragam warna hitam
e. Hari Kerja Jumat : Seragam bebas ( untuk senam )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
f. Hari Kerja Sabtu : Seragam Batik
b. Jaminan Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan juga memberikan asuransi jamsostek antara lain :
1. Jaminan layanan kesehatan dari Askes.
2. Jaminan layanan kesehatan dari Astek.
6. Aspek Pemasaran
Perusahaan Daerah Aneka KaryaBoyolali mampu menghasilkan
produk barang-barang yang berkualitas, khususnya pada unit
percetakan.Meski unit percetakan masih terbilang Perusahaan Unit
Percetakan kecil, namun Unit Percetakan pada Perusahaan Daerah Aneka
Karya Boyolali mampu bersaing dipasaran.Dimana persaingan dalam
pemasaran itu sendiri memiliki peranan penting untuk meningkatkan
kualitas cetakan.
7. Aspek Produksi
a. Beberapa jenis cetakan yang telah diproduksi oleh Perusahaan Daerah
Aneka Karya Boyolali antara lain :
1. SSP ( Surat Storan Pajak )
2. Surat Keterangan
3. Surat Kendali Masuk
4. Surat Kendali Keluar
5. D5
6. Slip Setoran Bank
7. Undangan pernikahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Biasanya pelanggan-pelanggan yang memesan banyak berasal
dari dinas-dinas, lembaga dan instansi.
b. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses percetakan buku-buku
Unit Percetakan pada Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali
adalah :
1. Mesin Komputer
Komputer sendiri digunakan untuk mengedit, mendesain pesanan
yang akan dicetak.
2. Mesin Print A3
Mesin print A3 berfungsi untuk mencetak contoh desain yang
telah dikerjakan menggunakan mesin komputer.
3. Mesin Cetak
Mesin cetak sendiri Percetakan Merbabu menggunakan beberapa
mesin cetakan antara lain :
a. Mesin cetak Hamada no.800
b. Mesin cetak toko no.82
c. Mesin cetak Oliver no.52
4. Mesin Potong Kertas
Mesin potong kertas sendiri berfungsi untuk memotong kertas-
kertas yang telah dicetak.
5. Mesin Porpurasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Mesin Numerator
Mesin numerator yang digunakan oleh Percetakan Merbabu
menggunakan mesin Header Berg.
B. Proses Produksi
Perusahaan Percetakan pada Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali
merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang percetakan yang memproduksi
segala macam yang berkaitan dengan cetakan.bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan buku-buku cetakan adalah kertas, seperti kertas HVS dan kertas NCR.
Proses pembuatan buku-buku cetakan seperti SSP (Surat Setoran Pajak),
Surat Kendali Masuk atau Surat Kendali Keluar ada bermacam-macam proses,
tergantung pada bahan baku yang diproses, namun pada prinsipnya sebenarnya
sama yaitu sebagai berikut :
1. Proses penerimaan Pesanan
Pertama pesanan diterima dari pelanggan sesuai dengan keinginan
pelanggan, padda saat penerimaan pesanan, pelanggan diberi Nota
Pesanan.Nota pesanan berisikan jumlah pesanan, tanggal pesan dan tanggal
jadi pesanan. Biasanya pesanan yang ada sudah bias dikira-kira kapan waktu
jadi pesanan, berdasarkan lama proses pembuatan, berapa lama waktu untuk
mengerjakan pekerjaan yang sebelumnya dan persediaan bahan baku cetakan
itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Proses Mendesain
Proses mendesain pesanan cetakan itu sendiri dikerjakan menggunakan
komputer, waktu pendesainan sendiri tergantung tingkat kesulitan desain
pesananan cetakan itu sendiri, tentunya semakin rumit desain akan cukup
memakan waktu. Seperti halnya memesan cetakan undangan perikahan.
3. Proses Printing Desain
Setelah desain jadi, kemudian contoh desain dicetak menggunakan mesin
printer A3 dalam bentuk film.Kemudian diserahkan kepada Kepala Unit
Percetakan.Untuk mengetahui apakah desain sudah benar dan sesuai atau
masih ada yang perlu diperbaiki.
4. Menunggu Bahan Baku
Dalamn proses menunggu bahan baku yang digunakan, contoh film dari
cetakan diserahkan ke bagian kepala gudang untuk menunggu bahan baku
yang akan digunakan datang.
5. Proses Cetak
Selanjutnya setelah bahan baku yang akan digunakan datang, proses
selanjutnya adalah proses mencetak. Dalam proses cetak ini, mesin yang
digunakan berbeda-beda tergantung bahan yang akan digunakan. Misalnya
mencetak slip setoran bank, maka bahan yang digunakan adalah kertas NCR.
Biasanya rangkap 2 misalnya NCR warna putih dan dirangkap dengan warna
kuning.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Mesin yang digunakan untuk mencetak adalah mesin cetak Hammada No.
800. Dalam proses cetak slip setoran Bank biasanya menggunakan penomoran
pada slip yang diurutkan. Pada proses penomoran dilakukan setelah proses
cetak.
6. Proses Pemotongan dan Sampul
Setelah cetakan selesasi diproses, kemudian hasil cetakan dipotong
menggunakan mesin pemotong kertas.Kemudian cetakan disusun biasanya
@50 lembar dan disampul.
7. Proses Finishing
Selanjutnya masuk proses finishing. Pada proses finishing hasil cetakan
sudah dianggap selesai, karena pada proses finishing cetakan sudah berupa
buku-buku. Untuk selanjutnya di pak kedalam kardus-kardus dan siap untuk
diambil oleh pelanggan/ pemesan.
C. Laporan Magang Kerja
Pelaksanaan magang kerja
1. Tempat dan Waktu pelaksanaan magang kerja :
Tempat : Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali
Waktu : 25 Januari – 20 Februari 2012
Alasan memilih Perusahaan Daerah Aneka Karya Boyolali sebagai
tempat magang kerja adalah :
a. Perusahaan tersebut peduli terhadap pendidikan dengan memberikan
kesempatan magang kerja bagi mahasiswa dan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Data yang dibutuhkan diperoleh dengan mudah.
c. Perusahaan dalam bentuk Perusahaan Daerah.
2. Kegiatan Magang Kerja
Tabel 3.1
Kegiatan Harian Kuliah Magang Kerja
No. Hari Jam Magang Kerja Uraian Pekerjaan Devisi
1 Senin 08.00-14.00 WIB Membantu mencatat pemesanan barang dan memfaktur
Percetakan
Istirahat 12.00-12.30 WIB
2 Selasa 08.00-14.00 WIB Membantu mencatat pemesanan barang dan memfaktur
Percetakan
Istirahat 12.00-12.30 WIB
3 Rabu 08.00-14.00 WIB Membantu mencatat pemesanan barang dan memfaktur
Percetakan
Istirahat 12.00-12.30 WIB
4 Kamis 08.00-14.00 WIB Membantu mencatat pemesanan barang dan memfaktur
Percetakan
Istirahat 12.00-12.30 WIB
5 Jumat 08.00-14.00 WIB Membantu mencatat pemesanan barang dan memfaktur
Percetakan
6 Sabtu 08.00-13.00 WIB Membantu mencatat pemesanan barang dan memfaktur
Percetakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Pembahasan Masalah
Peneliti menggunakan metode EOQ karena perusahaan mampu melakukan
penghematan biaya total persediaan bahan baku.
Keterangan : 1 Rim = Rp. 39.500, 00
Tabel 3.2 Kebutuhan Bahan Baku Kertas Tahun 2011
Pada Unit Percetakan Perusahaan Daerah Aneka Karya
Sumber : Diperoleh dari Kepala Unit Percetakan Merbabu, 2011.
Bulan
Jumlah kebutuhan
(Rim)
Harga @ Rim Jumlah harga
Januari 83 Rp. 39. 500,00 Rp. 3. 278. 500,00
Februari 32 Rp. 39. 500,00 Rp. 1. 264. 000,00
Maret 140,5 Rp. 39. 500,00 Rp. 5. 549. 750,00
April 17,5 Rp. 39. 500,00 Rp. 691. 250,00
Mei 47,5 Rp. 39. 500,00 Rp. 1. 876. 250,00
Juni 33 Rp. 39. 500,00 Rp. 1. 303. 500,00
Juli 27 Rp. 39. 500,00 Rp. 1. 066. 500, 00
Agustus 40 Rp. 39. 500,00 Rp. 1. 580. 000, 00
September 20,5 Rp. 39. 500,00 Rp. 809. 750, 00
Oktober 28,5 Rp. 39. 500,00 Rp. 1. 125. 750, 00
November 21 Rp. 39. 500,00 Rp. 829. 500, 00
Desember 73 Rp. 39. 500,00 Rp. 2. 883. 500, 00
Total 563,5 Rp.22. 258. 250,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Penghitungan Biaya Pesan dan Biaya Simpan Bahan Baku Tahun 2011
Tabel 3.3 Data Pengeluaran Percetakan Merbabu Tahun 2011
a. Biaya Pemesanan
Yaitu biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan
bahan baku atau barang dari luar.rincian biaya yang dibutuhkan adalah :
1. Biaya telepon Rp. 1. 734. 212
2. Biaya administrasi Rp. 926. 750
Total Rp. 2. 660. 962
b. Biaya Simpan
1. Biaya listrik Rp. 2.482.420
2. Biaya tenaga kerja gudang
(1 org X Rp. 1.500. 000 X 12) Rp. 18. 000.000
3. Biaya pemeliharaan gudang Rp. 300.000
Total Rp. 20. 782. 420
Item Biaya Judul
Total Gudang Pelayanan Produksi RTA Promosi Sragam
B.Listrik Rp.2.482.42
0 Rp.673.450 Rp.4.328.35
0 - - - Rp.7.484.220
B.Telepon Rp.1.734.21
2 Rp.2.192.03
0 - - - - Rp.3.926.24
2
B.Administrasi - - -
Rp. 926.750
Rp.796.500
Rp.3.189.500
Rp.4.913.750
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dan penghitungan biaya pesan dan biaya simpan adalah sebagai berikut :
Biaya pemesanan dalam sekali pesan ( S)
Biaya penyimpanan persatuan bahan baku ( H )
c. Kebijakan Perusahaan
Percetakan Merbabu melakukan pemesanan bahan baku 4 kali
dalam satu bulan atau sama dengan 48 kali dalam satu tahun.
1. Pembelian bahan baku (Q)
Dapat dihitung dengan kebijakan yang dilakukan perusahaan
setiap kali pesan, maka dapat diketahui dari perhitungan :
dibulatkan 12 Rim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Jadi besar jumlah pembelian bahan baku Percetakan Merbabu
dalam sekali pemesanan adalah sebesar 12 Rim.
2. Total biaya persediaan
Agar dapat menghitung biaya persediaan yang diperlukan oleh
perusahaan maka diketahui :
D= 563,5 Rim
Q= 12 Rim
S= 55.437 Rim
H= 36.881 Rim
Total biaya persediaan (TIC) sebagai berikut :
Jadi total persediaan yang harus ditanggung oleh perusahaan
adalah sebesar Rp.2.824.515
2. Metode EOQ
a. Pembelian bahan baku yang ekonomis
Dapat dilihat berdasarkan pada :
D = 563,5
S = 55.437 Rim
H = 36.881 Rim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Maka diperoleh jumlah pembelian bahan baku dengan menggunakan
metode EOQ sebagai berikut :
Jadi jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis dengan
menggunakan metode EOQ adalah sebesar 41,16 Rim.
Dengan pembelian bahan baku yang lebih banyak dari pembeliaan
perusahaan sebelumnya, tentunya juga akan berpengaruh dengan
persediaan di gudang yang semakin bertambah.
Perusahaan sebenarnya memiliki cukup gudang yang sekarang ini
masih dibiarkan kosong dan tidak memiliki fungsi, dengan persediaan
pembelian bahan baku yang menjadi banyak tersebut, perusahaan bisa
memanfaatkan gudang yang telah ada namun kurang memiliki fungsi
tersebut.
b. Frekuensi pemesanan bahan baku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dengan menggunakan metode EOQ diatas dapat dihitung jumlah
frekuensi pemesanan bahan baku dalam setahun atau sering disebut
frekuensi pembelian. Dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
c. Total biaya persediaan
Agar dapat menghitung biaya persediaan maka terlebih dahulu
diketahui :
D = 563,5
S = 55.437
H =36.881
Q*= 41,16
Maka dapat dihitung dengan cara :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Jadi total biaya persediaan yang harus ditanggung oleh Percetakan
Merbabu dengan menggunakan perhitungan metode EOQ adalah sebesar
Rp.1.518.680,-
Tabel 3.3 Perhitungan Standar Deviasi Percetakan Merbabu Tahun 2011
\
Sumber : Dari data yang diolah
Bulan Jumlah
kebutuhan kertas (Rim)
Januari 83 46,96 36,04 1298,88
Februari 32 46,96 -14,96 223,80
Maret 140,5 46,96 93,54 8749,73
April 17,5 46,96 -29,46 867,89
Mei 47,5 46,96 0,54 0,292
Juni 33 46,96 -13,96 194,88
Juli 27 46,96 -19,96 398,40
Agustus 40 46,96 -6,96 48,44
September 20,5 46,96 -26,46 700,13
Oktober 28,5 46,96 -18,46 340,77
November 21 46,96 -25,96 673,92
Desember 73 46,96 26,04 678,08
Total 14.175,212
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perhitungan Standar Deviasi dapat dihitung dari rumus:
d. Persediaan pengaman
Dengan menggunakan asumsi atau perkiraan bahwa perusahaan
memenuhi permintaasn pesanan sebanyak 95% dan mentolelir kesalahan
sebanyak 5%, serta menggunakan sisi kurve normal (yang mempunyai
nilai 1,65). Persediaan pengaman adalah sama dengan nilai dari standar
penyimpangan dikalikan dengan nilai penyimpangan itu sendiri, adalah
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Titik pemesanan kembali
Titik pemesanan kembali atau Re Order Point adalah saat
dimana perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali agar
bahan baku bias datang tepat pada waktunya. Percetakan Merbabu akan
menerima dalam waktu 4 hari setelah pemesanan dilakukan, sehingga lead
time (L) untuk menunggu datangnya pesanan bahan baku adalah 4 hari,
dengan rata-rata jumlah hari kerja (t) dalam satu tahun adalah 288 hari
(dari 6hari kerja seminggu). Sebelum melakukan perhitungan ROP maka
terlebih dahulu dicari tingkat penggunaan bahan baku per hari dengan cara
Maka dapat dihitung ROP dengan perhitungan :
= 1,95 x 4
= 7,8 Rim
Jadi perusahaan harus melakukan pemesanan kembali pada saat
persediaan dalam jumlah 7,8 Rim.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Perbandingan Kebijakan Perusahaan dengan Menggunakan Metode EOQ
Hasil penghitungan dengan menggunakan kebijakan perusahaan dan dengan menggunakan metode EOQ telah diketahui, maka perbandingan dapat dilakukan untuk memperole
Tabel 3.4
Perbandingan Kebijakan Perusahaan Dengan Metode EOQ
Dari table diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Pembelian bahan baku dalam sekali pesan menurut kebijakan perusahaan
adalah sebesar 12 Rim, sedang menurut penghitungan dengan
No. Keterangan Kebijakan Perusahaan Metode EOQ
1. Pembelian rata-rata bahan baku setiap kali pesan dalam 1 tahun.
12 Rim 41,16 Rim
2. Total biaya persediaan Rp 2.824.515 Rp. 1.518.498
3. Frekuensi pemesanan 48 kali 14 kali
4. Persediaan pengaman 57 Rim
5. Pemesanan kembali 7,8 Rim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menggunakan metode EOQ pembelian bahan baku dalam sekali pesan
adalah sebesar 41,16 Rim.
b. Total biaya persediaan (TIC) menurut kebijakan perusahaan adalah sebesar
Rp. 2.824.515, sedang menurut penghitungan dengan menggunakan
metode EOQ didapatkan total biaya persediaan (TIC) yang lebih kecil
yaitu sebesar Rp. 1.518.498. Sehingga selisihnya adalah sebesar Rp.
1.306.017.
c. Frekuensi pembelian bahan baku dilakukan oleh perusahaan sebanyak 48
kali, sedang menurut perhitungan dengan metode EOQ frekuensi
pemesanan pembelian bahan baku dilakukan sebanyak 14 kali.
d. Perusahaan tidak mengadakan persediaan pengaman, sedang menurut
penghitungan dengan metode EOQ perusahaan harus mengadakan
persediaan pengaman sebesar 57 Rim.
e. Perusahaan tidak mencatat secara pasti kapan harus mengadakan
pemesanan kembali karena alas an bahan baku yang mudah didapat.namun
menurut metode EOQ perusahaan harus melakukan pemesanan kembali
saat persediaan bahan baku kertas tinggal 7,8 Rim atau dapat dibulatkan
menjadi 8 Rim saja.
Tabel 3.4
Perhitungan Persediaan Bahan Baku Kertas Dengan Metode EOQ
Tahun 2011
Percetakan Merbabu
DATA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PERCETAKAN MERBABU TAHUN 2011 Solution
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Parameter Value
Parameter Results using EOQ
Results using 12
Demand rate(D) 563.5
Optimal order quantity (Q*)
41.16
Setup/Ordering cost(S) 55437
Maximum Inventory Level (Imax)
41.16 12
Holding cost(H) 36881 Average inventory 20.58 6
Unit cost 39500 Orders per period(year) 13.69 46.96
Annual Setup cost 758984.9 2603229
Annual Holding cost 758984.9 221286
Unit costs (PD) 22258250 22258250
Total Cost 23776220 25082760
Sumber : POM-QM for Windows
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pengadaan bahan baku
yang dilakukan oleh Percetakan Merbabu selama ini belum optimal. Secara inti
kesimpulan dari pembahasan adalah sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode EOQ, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
kertas selama satu tahun sebanyak 563,5 Rim, perusahaan melakukan
pemesanan sebanyak 14 kali dengan kuantitas pemesanan yang optimal untuk
sekali pesan sebanyak 41,16 Rim.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Total biaya persediaan (TIC) bila perusahaan menerapkan metode EOQ
diperoleh diperoleh total biaya persediaan bahan baku sebesar Rp. 1.518.498.
3. Dengan menggunakan asumsi atau perkiraan bahwa perusahaan memenuhi
permintaan pesanan sebanyak 95% dan mentolelir kesalahan sebanyak 5%,
serta menggunakan sisi kurve normal (mempunyai nilai 1,65). Persediaan
pengaman adalah sama dengan nilai dari standar penyimpangan dikalikan
dengan nilai penyimpangan itu sendiri. Perusahaan sebelumnya belum
mengadakan persediaan pengaman, seddangkan menurut perhitungan dengan
metode EOQ perusahaan harus mengadakan persediaan pengaman sebesar 57
Rim.
4. Sebelumnya perusahaan tidak mencatat secara pasti kapan harus mengadakan
pemesanan kembali karena alas an bahan baku yang mudah didapat. Namun
menurut metode EOQ perusahaan harus melakukan pemesanan kembali pada
saat persediaan bahan baku kertas tinggal 7,8 Rim atau dapat dibulatkan
menjadi 8Rim.
5. Total biaya persediaan yang dikeluarkan Percetakan Merbabu untuk
pengadaan bahan baku kertas berdasarkan kebijakan perusahaan sebesar Rp.
2.824.515,- apabila perusahaan menggunakan metode EOQ biaya yang
harusnya dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 1.518.498,- sehingga
dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp.1.306.017,- Dengan demikian
total biaya persediaan bahan baku kertas dengan menggunakan metode EOQ
lebih ekonomis dengan menggunakan kebijakan perusahaan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Saran
Berdasarkan analisis dan simpulan penelitian, maka dibagian ini penulis
mencoba untuk memberikan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi
perusahaan di masa yang akan datang.
Adapun secara inti saran yang diajukan berdasarkan simpulan diatas adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan dapat membandingkan pemesanan bahan baku yang optimal
antara kebijakan perusahaan sebelumnya dengan jika menerapkan metode
EOQ, yang hasilnya metode EOQ pemenuhan pemesanan bahan baku lebih
efisien.
2. Salah satu metode yang bisa digunakan sebagai masukan dalam mencapai
tingkat pembelian bahan baku yang ekonomis adalah metode EOQ
(Economic Order Quantity), karena dengan menggunakan metode EOQ
perusahaan akan mendapatkan kuantitas pembelian bahan baku yang optimal
dengan biaya yang lebih minimum dibandingkan dengan kebijakan
perusahaan sebelumnya.
3. Perusahaan sebaiknya mengadakan persediaan pengaman sebagai salah satu
solusi permasalahan terkait keterlambatan pemenuhan kebutuhan bahan baku
untuk proses produksi. Dan sebaiknya perusahaan menentukan jadwal
pemesanan kebutuhan bahan baku secara rutin, agar pemenuhan kebutuhan
bahan baku untuk proses produksi berjalan dengan lancar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user