Local Area Network
TUGAS JARINGAN KOMPUTER (EL 442)
Chapter 6 LOCAL AREA NETWORK (LAN)
Disusun Oleh:
Kelompok 6 :
Ganiar Oktaviansyah NRP. 24010078
Tarwipin NRP. 24010090
Asep Rouzzy Sugara NRP. 24010091
Kelompok 7 :
Kemsit M. Simanjutak NRP. 24010017
Dhani Setyawan NRP. 24010070
Tri Kusuma Aji NRP. 24010081
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2005
Local Area Network
BAB VI
LOKAL AREA NETWORK
Pendahuluan
Jaringan data local area, yang biasanya sering disebut dengan Local Area
Network atau LAN, digunakan untuk menginterkoneksikan kumpulan dari
berbagai terminal computer dengan DTE (Data Terminal Equipment) untuk
mendistribusikan aliran data dalam sebuah gedung atau beberapa gedung.
Contohnya, Kita mungkin menggunakan jaringan LAN untuk
menginterkoneksikan ruangan kerja di sekitar perkantoran dalam sebuah gedung
atau beberapa gedung, seperti Universitas atau Campus, untuk interkoneksi dalam
sebuah pabrik, atau dalam sebuah rumah sakit. Walau bagaimanapun, pendirian
sebuah jaringan LAN diperlukan instalasi dan maintenance (perawatan) dalam
sebuah organisasi. Selanjutnya mereka akan menentukannya dalam Private Data
Network.
Perbedaan utama antara pendirian jalur komunikasi menggunakan LAN
dan koneksi membuat setiap public data network tersebut menawarkan banyak
pentransmisian data yang sangat cepat karena melibatkan phisik yang relative
pendek. Dalam konteks model referensi ISO untuk OSI, perbedaaan yang nyata
untuk model ini, hanya terjadi pada jaringan yang terbatas. Dalam beberapa
instansi , protocol layer dalam model referensi sama untuk kedua jaringan
tersebut. Dalam bab ini menjelaskan type perbedaan dari LAN dan fungsi serta
operasi dalam kumpulan jaringan protocol layer yang terbatas.
Dua perbedaan dari jenis LAN adalah, LAN dengan kawat dan LAN tanpa
kawat. Adalah sebagai berikut: Untuk LAN kabel digunakan kabel seperti twisted
pair atau kabel tembaga dalam media transmisinya sedang untuk LAN tanpa kabel
menggunakan transmisi radio atau gelombang cahaya, dalam media transmisinya.
Local Area Network
6.1 Wired LAN (LAN Kabel)
Sebelum menjelaskan tentang struktur dan operasi type LAN (Local Area
Network) dengan kabel, mari kita pertimbangkan dan identifikasi secara sama –
sama. Ringkasan tentang penjelasan akan hal ini diterangkan dalam gambar 6.1.
Catatan akan masalah ini, dalam gambar tersebut menjelaskan banyaknya
kemungkinan link dalam cabang yang ditunjukan dalam gambar. Kita juga harus
mempertimbangkan setiap permasalahan secara mendetail.
6.1.1 Topologi.
Banyak WAN seperti PSTN, menggunakan sebuah topologi sebagai
bentuk hubungan komunikasi (yang ditunjukan dalam sebuah jaringan). Walau
bagaimanapun, dengan LAN, pemisahan batas physical dalam sebuah Subscriber
DTE menggunakan topologi yang sederhana. Ada empat jenis topologi LAN yang
sering digunakan dan diterangkan dalam gambar 6.2 seperti topologi Star, Bus,
Ring dan hub.
Barangkali contoh yang sangat umum dalam sebuah LAN yang utama
menggunakan topologi star adalah ( PABX ). Sebuah hubungan komunikasi
seperti PABX analog memiliki kesamaan seperti dalam sebuah koneksi dalam
PSTN analog, yang didesain dalam sebuah jaringan untuk membawa batas
bandwidth pembicaraan, kemudian digunakan untuk membawa data, maka
dibutuhkan sebuah modem, yang diterangkan dalam bab 2. Bagaimanapun,
banyak modem PABX digunakan sebagai teknik switching digital dalam
pertukaran data informasi, dan dapat ditunjukan juga dalam (PDXs) Private
Digital Exchange). Dan banyak lagi, ketersediaan IC dibutuhkan untuk menunjang
dalam membantu mengkonversi analog ke digital atau digital ke analog. Artinya
dalam pensaklaran 64 kbps, yang biasanya digunakan dalam bit rate system
digital, digunakan juga untuk voice digital, yang disediakan dalam jalur subscriber
dan karena itu akan digunakan oleh keduanya dalam pentransmisian data dan
suara.
Local Area Network
Walau bagaimanapun, kegunaan pokok dari PDXs adalah untuk
menyediakan jalur switching komunikasi dalam sebuah komunitas terminal data
dan suara, kemudian untuk pertukaran email dan pertukaran dukumen elektronik
dll, dalam komunikasi suara. Teknik digital dengan PDXs tersedia dalam
pelayanan , seperti pelayanan suara (store and forward) seperti jalur komunikasi
pesan suara dalam teleconferensi.
Pemilihan topologi yang digunakan untuk LAN dirancang berdasarkan
fungsi data dan komunikasi sub jaringan sebagai hubungan interkoneksi dalam
sebuah computer local dengan data peralatan dalam topologi bus (linier) atau
dalam ring bus. Praktisnya, biasanya jaringan dengan topologi bus, digunakan
untuk interkoneksi set of bus dan penutup uprooted tree. Keistimewaan jaringan
ini (jaringan bus) dalam sebuah jaringan kabel adalah dalam pemilihan jalurnya di
Local Area Network
dalam sebuah perkantoran yang memiliki DTE untuk digunakan dalam koneksi
dan hubungan dengan jaringan yang lainnya, point utama sebuah hubungan
physical (tap) telah membuat kabel digunakan oleh pengguna DTE untuk
mendukung pelayanan jaringan yang dibutuhkan. Ketersediaan media akses
control circuit dan algoritma adalah untuk digunakan dalam penggunaan secara
bersamaan (sharing) yang tersedia dalam transmisi bandwidth, dalam komunitas
DTE (Data Terminal Equipment).
Local Area Network
Gambar 6.2 Topologi LAN (a). Star, (b). Ring (c). Bus. (d). Hub/tree
Dengan topologi ring, jaringan kabel dari satu DTE ke yang lainnya akan
saling menginterkoneksikannya dalam bentuk sebuah loop atau ring.
Keistimewaan dari topologi ring adalah langsung terhubung ke link point-to-point
antara setiap DTE yang berdekatan secara tidak langsung dalam
pengoperasiannya. Ketepatan dengan algoritma MAC akan memastikannya
digunakan dalam topologi ring secara bersama sama antara suatu komunitas
pelanggan (user).
Dasar dalam pentransmisian data menggunakan topologi kedua jaringan
ring dan bus (khusus dari 1 sampai 10 Mbps) yang maksudnya sederetan untuk
interkoneksi komunitas local dari computer – ke peralatan suatu pabrik, seperti
wilayah kerja dalam suatu lingkungan perkantoran yang dikendalikan oleh sebuah
proses hubungan komunikasi.
Local Area Network
6.1.2 Media Transmisi
Twisted Pair, kabel koaksial dan fiber optic adalah tiga bentuk contoh
utama dari nedia transmisi yang digunakan untuk LAN.
Kedua kabel Twised pair yaitu UTP dan STP sering digunakan dalam
topologi star network karena kabel tersebut lebih keras dibandingkan dengan
kabel koaksial dan serat optic, twisted pair sangt tersedia dan cepat, mudah dalam
pemasangannya. Pemasangan untuk saluran kabel twisted pair sudah lama tersedia
di setiap perkantoran yang sering digunakan seperti untuk telepon, akan sangat
mahal jika melakukan pemasangan baru untuk kabel serat optic dibandingkan
dengan kabel koaksial dan twisted pair yang lebih dahulu tersedia, yang
digunakan untuk komunikasi data, dan secara umum dijelaskan dalam gambar 6.3.
Dalam bab 2, diterangkan batas maksimum untuk panjang kabel twisted
pair yang penggunaannya sangat tergantung terhadap bit ratenya. Batas minimum
untuk kabel twisted pair adalah 100 m untuk 1Mbps, atau dengan menambahkan
rangkaian pembantu untuk menghilangkan crosstalk, dan 100 m untuk 10 Mbps.
Twisted pair dapat digunakan juga untuk antenna dalam DTE dan pemasangan/
instalasi kabel dalam sebuah lantai gedung serta kabel koaksial untuk link dan
pada pemasangan melalui hub dalam sebuah gedung. Untuk instalasi/pemasangan
yang melibatkan beberapa gedung, serat biasanya yang digunakan, untuk link
dalam setiap hub gedung dalam setiap central hub utama. Biasanya bekerja
dengan bit rate yang lebih tinggi dan konfigurasi nyatanya adalah jaringan link
network. Type ini pernah ditunjukan dalam struktur pemasangan kabel.
Kabel koaksial juga sangat luas penggunannya dalam LAN, khususnya
digunakan dalam bus network, pengoperasiannya dengan salah satu baseband atau
broadband transmisi. Akan kita diskusikan pengoperasian dasar ini dalam bab.2.
Dua type dari kabel adalah dengan menggunakan baseband yaitu thin wire dan
thick wire. Thin wire berdiameter 0,25 inci dan thick wire berdiameter 0,5 inchi,
biasanya pengoperasian keduanya sama sama dalam bit rate 10 Mbps tetapi thin
wire dihasilkan dalam atenuasi sinyal yang besar. Panjang maksimum dari kabel
thin wire antara 200 m bandingkan dengan thick wire dengan panjang 500 m.
Penghubung sebuah repeater digunakan untuk regenerasi sinyal penerima dari
Local Area Network
bentuk sinyal yang asli. Dua mode operasi thick dan thin wire kabel akan
diketahui dan sering ditemukan dalam 10 Base2 -10 Mnps, baseband, dan dari
200 m panjang maksimum serta 10 Base 5.
Gambar 6.3 Media Transmisi
(a). Twisted Pair, (b). Baseband Coaxial Cable
Kabel koaksial thin wire digunakan untuk interkoneksi jaringan kerja yang
sama dalam lingkungan perkantoran atau laboratorium. Konektor physical untuk
kabel koaksial secara langsung ditemukan dalam Interface Card dalam sebuah
jaringan kerja.
Dalam perbedaannya, kabel coaxial thin wire, disebabkan oleh struktur
kabelnya yang sangat besar dan luas, biasanya dalam penginstalannya
membutuhkan akses dari jaringan kerja seperti contohnya untuk menghubungkan
dua gedung yang berdekatan, penambahan pemasangan kabel dapat diketahui dari
Local Area Network
sebuah drop kabel – pengirim dan penerima elektronik, seperti diketahui oleh
transceiver harus digunakan antara kabel koaksial yang utama dan koneksinya
dapat diketahui dari attachment unit Interface (AUI) dan penomoran dari setiap
jaringan kerja. Yang diilustrasikan dalam gambar 6.3 (b).
Akan kita jabarkandalam bab.2, dengan broadband transmisi , malahan
dengan transmisi inormasi dalam kabel dalam bentuk pembicaraan, dua level
pembicaraan dalam transmisi baseband dan total bandwidth yang tersedia
(frekuensi range) dari kabel. Setiap sub frekuensi kabel yang digunakan dengan
menggunakan bantuan modem untuk menyediakan kanal pemisah dalam
komunikasi data. Jenis ini bekerja untuk mengetahui FDM dan frekuensi yang
digerakan dalam komunikasi radio, dan sebuah range frekuensi modem. Prinsip
ini diketahui dari sebuah jaringan broadband, juga digunakan dalam
pengaplikasian CATV untuk multiplexing dari TV Channel dengan menggunakan
media transmisi kabel koaksial tunggal.
Kekhasan system CATV, ditunjukan dalam gambar 6.4. Setiap Channel
TV mengalokasikan pita frekuensi sedikitnya 6 Mhz bandwidthnya untuk antenna
penerima sinyal video yang digunakan untuk memodulasi frekuensi pembawa
dalam pemilihan pita frekuensi. Sinyal modulasi pembawa ditransmisikan melalui
jaringan kabel dan ketersediaanya dalam setiap jalur keluaraanya. Subscriber
memilih TV Channel untuk mengalokasikan poita frekuensi.
Sesuai dengan jalurnya, kita akan memperoleh level data transmisi dari
single kabel ubntuk mengalokasikan untuk setiap bagian level dari total
bandwidth, setiap level BW akan menentukan kebutuhan data rate yang
diperlukannya, walau bagaimanapun, komunikasi data duplex akan sangat
diperlukan kemampuannya, kita akan mengetahui jenis ini antara lain :
1. Sistem kabel Tunggal : Mentransmisikan dan menerima jalur yang
diberikan oleh kedua frekuensi yang berbeda dari kabel yang sama.
2. Sistem Kabel Ganda : Dua pemisahan kabel yang digunakan, satu untuk
transmisi jalur dan yang lainnya untuk jalur receiver.
Schema dari bentuk system ini ditunjukan dalam gambar 6.4. Perbedaan utama
antara system system kabel ganda diperlukan keduanya untuk instalasi. Dengan
Local Area Network
system ini total bandwidth kabel (khususnya 5 sampai 450 Mhz)harus tersedia.
Peralatan kabel headend akan lebih sederhana dengan sebuah amplifier, dalam
peralatan system kabel tunggal.
Local Area Network
Gambar 6.4 System Broadband Coaxial Cable
(a). Komponen dasar System CATV (b). Alternatif Jaringan Data (c). Frekuensi Usage
Sinyal sinusoidal memilih band frekuensi sebagai kebalikan dari sebuah
modulasi yang pertama dari data yang akan digunakan dalam trasnmisi rf modem.
Sinyal ini digunakan dalam kabel khususnya directional Coupler atau tap yang
dirancang untuk arus transmisi sinyal sebagai kebalikan untuk kabel headend,
sebuah translator frekuensi akan digunakan untuk mengkonversi sinyal pengirim
ke frekuensi band penerima yang berbeda fekuensinya untuk setiap pembicaraan.
Demikian juga dengan sinyal penerima modulasi sebagai pengubah frekuensi dari
HE., dan kumpulan rf modem dengan penerima DTE yang sesuai dengan band
frekuensi. Transmisi data demodulasi dari sinyal penerima dengan receiver
modem dalam jalur terminal DTE.
Kita dapat menyimpulkan bahwa frekwensi tunggal itu hanya
menyediakan jalur simplex ( searah) untuk alur data antara kedua DTEs. Sebagai
konsekwensi, dua frekwensi yang terpisah harus digunakan untuk mendukung
komunikasi rangkap. Meskipun demikian, sekitar 9,6 kbps simplex saluran data
diperlukan dalam sebagian 20 kHz bandwidth dari total luas bidang tersedia yang
tersedia. Maka sebesar 6 mhz sub frequency pembawa dapat menggunakannya
untuk menyediakan 300 kanal saluran atau 150 kanal duplex. Semakin tinggi data
yang diperlukan memerlukan lebih banyak luas bidang bandwidthnya, sebagai
Local Area Network
contoh, dua 6 Mhz band untuk suatu 5 Mbps saluran full duplex atau tiga 6 Mhz
band untuk suatu 10 Mbps saluran full duplex.
Harga yang harus kita bayar untuk menurunkan berbagai jenis data yang
berbeda yang didapatkan dari kabel tunggal yang mahal dari tiap kabel rf modem.
Walau bagaimanapun sebuah broadband kabel koaksial akan digunakan untuk
jarak yang lebih panjang dari baseband kabel. Oleh karena itu, kegunaan pokok
dari broadband koaksial kabel cenderung menjadi fleksibel dalam
pentransmisiannya yang digunakan untuk industri manufacture atau ditempatkan
dari beberapa gedung, terutama ketika dipisahkan oleh sebuah gedung yang sangat
besar dan luas (mencapai sekitar 10 kilometer). Ketika jalur ini digunakan, untuk
jenis layanan yang lain, seperti rangkaian closet televise dan suara, akan disiapkan
untuk mengintegrasikan dalam kabel yang digunakan untuk komunikasi data. Dan
karenanya broadban adalah alternative utama untuk baseband dalam penyedia
layanan jaringan.
Serat optic (dijelaskan dalam bab 2) adalah terbuat dari kaca atau plastic
dan akan mengoperasikan akses data yang sangat baik dengan kemungkinannya
dibandingkan dengan kabel twisted pair atau Coaksial cable. Sejak data
ditransmisikan melalui kecepatan cahaya, sinyal tidak akan terpengaruh oleh
interferensi electromagnet. Dengan serat optic akan sangat cocok untuk
pengaplikasian kecepatan data yang sangat tinggi yang tidak terpengaruh oleh
interferensi elektromagnetik, seperti sebuah perusahaan elektronik yang sagat
besar. Dan juga serat optic tidak menimbulkan radiasi electromagnet.
Karena menggunakan kecepatan cahaya untuk pentransmisiannya,
khususnya mengirim dalam bentuk konversi electrical to optical dan optical to
electric dalam transceiver dan receivernya. Dan juga konektor fisiknya
menggunakan serat optic untuk digunakan dengan twister pair atau koaksial kabel,
dan juga banyak sekali perbedan yang ditimbulkan oleh kabel serat optic. Untuk
mempertimbangkannya, kita menggunakan serat optic dalam konfigurasi ring
berkecepatan tinggi dan jaringan yang lainnya. Dua contohnya adalah jaringan
FDDI ( Fiber Distribusi Data Interace ) dan DQDB ( Distribution Queue, Dual
Bus), yang dijabarkan dalam Bab 7.
Local Area Network
6.1.3 Metode Media Akses Control
Ketka sebuah bagian komunikasi dibangun antara dua DTE dalam
topologi star network, pusat pengendalian elemen (seperti contohnya, sebuah
PDX) yang merupakan bagian transmisi antara dua DTEs yang memberikan
sinyal dari durasi panggilan tetapi dengan hubungan antar telepon dan topologi
bus itu hanya satu trtansmisi dari semua ambungan DTEs. Konsekuensinya
keteraturan harus diterapkan dalam menghubungkan semua DTE ke jaringan
untuk meyakinkan bahwa media transmisi dapat mengakses dan digunakan
dengan baik. Terdapat dua teknik yang digunakan untuk mengoperasikan CSMA
Untuk topologi jaringan bus dan control token, untuk salah satu bus atau ring
network. Sebuah metode yang mendasari “sloted ring” juga dapat digunakan
menggunakan jaringan topologi ring.
CSMA/CD
Metode CDMA dapat mengunakan jaringan bus, dengan topologi jaringan
tersebut, semua DTEs dapat langsung disambungkan dalam kabel yang sama,
yang mana pneggunan semua transmisi data, antara DTEs yang ber pasangan.
Kabel mengirimkan sinyal kepada operator dalam modem Multiple Access (MA).
DTE mengirimkan transmisi data dalam sebuah kerangka yang diterima/
dibutuhkan oleh DTE. Frame kemudian memindahkannya ( broadcast) ke dalam
kabel. Semua DTE telah tersambung kedalam kabel untuk kapan saja. Sebuah
frame tersebut mentransmisikan data. Ketika tujuan yang diperlukan DTE
mendeteksi frame yang dipancarkan mempunyai alamat sendiri yang
berkedudukan frame utama, selanjutnya data akan dibaca dan dimasukkan di
dalam frame dan menjawab menurut protokol link jaringan yang digambarkan.
Sumber pengalamatan DTE meliputi bagian dari frame utama yang dapat
menerima DTE dan mengarahkan tanggapannya kepada DTE tersebut.
Dengan bentuk operasi ini, dua DTE akan berusaha untuk
mentransmisikan sebuah frame melaui kabel dalam waktu yang sama, dan dapat
menyebabkan kedua data dari sumber akan terkorup. Untuk mengurangi
kemungkinan ini, sebelum mentransmisikan frame sumber, DTE yang pertama
kali mendengarkan secara elektronis kedalam kabel untuk mendeteksi apakah
Local Area Network
sebuah frame yang sekarang ini ditransmisikan. Jika suatu sinyal pembawat
dirasakan, DTE menunda transmisi nya sampai frame telah dipancarkan, dan baru
setelah itu frame baru memancarkannya. Meskipun demikian, Dua DTE
mengharapkan untuk mentransmisikan sebuah frame mungkin secara simultan dan
menentukan tidak adanya aktivitas dalam bus, dan keduanya memulai untuk
mentrnsmisikan frame tersebut secara simultan. Penjelasan ini diterangkan dalam
gambar 6.5
Sebuah DTE yang bekerja secara simultan dapat memonitor sinyal data
dalam kabel ketika data tersebut ditransmisikan oleh frame melalui sebuah kabel.
Jika dalam mentransmisikannya perbedaan sinyal akan dimonitor, sebuah
tabrakan diasumsikan untuk dapat menyimpan – collision detected (CD). Untuk
memastikan bahwa DTE melibatkan benturan bahwa suatu benturan telah terjadi,
DTE yang pertama menguatkan benturan itu dan berkelanjutan untuk
mengirimkan suatu pola acak untuk suatu periode yang pendek/singkat. Hal ini
dapat diketahi oleh jam sequence. Dua DTEs yang dilibatkan kemudian
menantikan suatu interval waktu secara acak dan pendek/singkat sebelum
berusaha lebih lanjut dipancarkan kembali oleh frame. Kita dapat menyimpulkan
itu untuk suatu CSMA/CD bus dalam probabilistic dan tergantung pada jaringan
tersebut. Catatan bahwa tingkat tarip bit menggunakan kabel adalah sangat tinggi
(sampai dengan 10 Mbps), jaringan yang memuat cenderung menjadi rendah. Juga
karena transmisi suatu frame diaktifkan hanya jika kabel adalah non-aktif,
kemungkinan terjadinya benturan dalam prakteknya akan sangat rendah.
Local Area Network
Gambar 6.5
CSMA/CD Collision Schema
Pengendali Token
Jalan lain untuk mengontrol akses itu melalui media transmisi dari control
token. Token ini dipandang dari salah satu DTE ke yang lainnya menurut definisi
jalur pemahman tempat dan melekat pada semua bagian DTE yang dihubungkan
pada media. Sebuah DTE mungkin hanya dapat mentransmisikan fame ketika
diposisikan pada medium token. Setelah itu baru akan ditransmisikan pada frame,
lalu dilanjutkan kea rah token sampai dapat melalui DTE yang lain untuk diakses
ke medium transmisi. Rangkaian rangkaian operasi itu dapat dilalui dari :
- Logika Ring yang pertama dapat mendirikan semua jaringan kerja dari
DTEs, yang langsung dihubungkan dlam medium fisik, dan control token
tunggal yang dihasilkan.
Local Area Network
- Token itu dapat dilalui ari DTE ke DTE yang berada disekeliling ring
logika sampai dapat diterima oleh DTE sampai menunggu untuk
mengirimkan frame.
- Penunggunan DTE sampai pada ke pengirim memerlukan proses
penantian frame dengan mengunakan medium fisik setelah itu baru akan
dihubungkan/ dialirkan pada control token. Sampai DTE selanjutnya pada
ring logika.
Fungsi monitoring dilihat dari dalam keaktifan DTEs dapat
dihubungkan pada medium yang menghasilkan bagian dasar dari huruf awal dan
penemuan kembali keduanya yang menghubungkan ring secara logis dan dari
kerugian token; meskipun fungsi monitoring adalah secara normal peniruan dari
semua DTEs pada medium, hanya satu DTE yang pada waktunya memiliki
pertanggungjawaban untuk menemukan kembali dari pengawalan huruf dasar.
Medium fisik membutuhkan ada tidaknya topologi ring . token juga dapat
digunakan untuk mengontrolakses pada bus network. Pendirian dari logika ring
ada 2 type dari jaringan yang ditunjukan dalam gambar 6.6.
Dengan Ring fisical struktur logis dari token melalui ring sama halnya
dengan struktur dari ring physical, dengan perintah dari token sama halnya dari
perintah physical yang dihubungkan dari DTEs.Walau bagaimanapun dengna bus
network perintah itu dilanjutkan pada logika ring yang membutuhkan ada
tidaknya persamaaan perintah fisik dari kabel DETs pada bus network, semua
DTEs yang ada tidak membutuhkan logika secara langsung yang dapat
dihubungkan sampai pada logika ring. Contohnya DTE H bukan bagian dari
logical ring yang digambarkan pada gambar 6.6, artinya bahwa DTE H dapat
dioperasikan hanya dari penerimaan model, sejak itu tidak akan pernah
mengontrol token itu sendiri.
Local Area Network
Gambar 6.6 Control Token MAC (a). Token Ring, (b) Token Bus
Metode lain yang dapat mengakses bentuk ini adalah dengan prioritas yang dapat
dihubungkan dengan token, dengan demikian dengan membiarkan prioritas yang
lebih tinggi pada frame dapat dipancarkan kemudian. Kita akan bahasa mengenai
aspek ini dalam bagian 6.22 dan 6.2.3.
Slotted Ring Slotted ring digunakan untuk mengontrol akses ke sebuah ring network.
Ring pada awalnya digunakan untuk memperbaiki nomor bit oleh node utama
pada jaringan yaitu monitor. Aliran dari bit ini terus bersirkulasi mengelilingi ring
dari satu DTE kepada DTE yang lainnya. Lalu, setiap bit diterima oleh DTE, jarak
antar DTE membaca setiap bit dan melanjutkannya kepada DTE yang lainnya dan
seterusnya. Monitor memastikan di jaringan (ring) perputaran bit selalu konstan,
dan masing-masing DTEs membuat jaringan ini. Pada akhirnya jaringan ini
menyusun nomor (bit) yang telah diperbaiki di slot. Masing-masing dari dari set
nomor bit-bit dan mampu untuk membawa satu, perbaikan ukuran frame dari
informasi. Format dari slot frame digambarkan pada gambar 6.7(a).
Local Area Network
Pada mulanya semua slot berisi dengan tanda kosong ketika monitor
menset bit kosong atau penuh perawalan (head) dari slot adalah dengan keadaan
kosong. Ketika DTE akan mentransmit sebuah frame maka harus menunggu
sampai slot terdeteksi. DTE menandai slot menjadi penuh dan memproses untuk
memasukan proses frame kedalam slot dengan diantara tujuan permintaan alamat
DTE dan tujuan alamat DTE pada bagian atas (head) frame dan antara bit-bit
respon pada ujung frame yaitu diset 1. Slot yang berisi frame ini berputar pada
ring dari satu DTE kepada DTE yang lainnya. Setiap DTE dalam ring mencek
alamat tujuan pada awal setiap slot yang diberi tanda penuh dan apabila ini
terdeteksi maka frame akan menerima dan memproses, pembacaan frame
dilaksanakan dari slot walaupun pada saat bersamaan akan mengulang frame yang
belum termodifikasi diseputar ring. Setelah pembacaan frame, perubahan tujuan
dari DTE pasangan dari respon bitpada ujung slot memberi tanda bahwa ini sudah
dibaca pada proses frame atau alternatif lain apabila salah satu alamat DTE sibuk
atau tidak dapat digunakan, bit respon akan memutuskan untuk tidak dapat
digunakan (error).
Tujuan dari DTE, setelah pada mulanya mentransmisikan frame,
menunggu sampai fame telah bersirkulasi di ring dengan memperhitungkan nomor
yang telah dikoreksi oleh slot diulang kembali pada ring interface. Pada awal
penerimaan bit pada slot yang digunakan untuk mentrasmit frame, ini diputuskan
bahwa slot kosong satu kali lagi dan menunggu untuk membaca respon bit-bit
pada ujung slot untuk menentukan tindakan apa selanjutnya yang akan dilakukan
selanjutnya.
Pemantauan bit yang lolos ini digunakan pada monitor untuk mendeteksi
apakah DTE meloloskan slot setelah mentransmisikan frame. Bit ini dipasang
kembali oleh tujuan DTE sebagai transmit frame pada ring. Monitor selanjutnya
menset tiap bit yang dutandai dengan slot penuh sebagai pengulangan di ring
interface. Apabila monitor mendeteksi adanya adanya pelolosan bit maka bit ini
akan di set dengan tanda slot penuh, ini dianggap tujuan dari DTE telah gagal
untuk menandai slot dengan kosong dan oleh karena ini pengulangan penuh atau
kosong pada bit di slot.
Local Area Network
Catatan: apabila dengan slotted ring dengan motode akses medium setiap
DTE hanya dapat satu kali single frame dalam mentransit pada ring pada satu
waktu. Juga ini slot harus dilepaskan digunakan untuk mentransmisikan sebuah
frame sebelum mencoba untuk mengirim frame lainnya. Dengan ini akses ke ring
dapat berjalan dengan wajar diantara macam interkoneksi DTE-DTE. Berikut ini
yaitu faktor utama kerugian pada slotted ring, yaitu:
1. Pengutamaan node monitor dibutuhkan untuik memelihara dasar struktur
ring.
2. Setiap kali mentransmisikan komplit frame link-level normal dibutuhkan
multiple slot.
Tentu saja dengan tekoen ring sekali DTE menerima tanda control ini
bisa saja mentransmisikan complit frame yang berisi multiple bit dari informasi
sebagai single unit.
6.1.4 Standars
Perkembangan sistem LAN terjadi pada akhir tahun 1970-an sampai
dengan awal 1980-an, sebuah perluasan dari perbedaan tipe jaringan telah
diimplementasikan. Bagaimanapun, karena perbedaan yang kecil antara ini seperti
jaringan dapat digunakan untuk menginterkoneksikan sau komputer atau work
station dibuat oleh suplier LAN. Seperti kita ketahui jaringan adalah sistem
tertutup (closed system).
Untuk mengurangi beban situasi ini sebagian besar menginisiatif
meluncurkan berbagai standar nasional ukuran dengan formula tujuan yang
disepakati standar LAN. Sebagian besar penyumbang aktivitas ini yaitu IEEE
yang formula IEEE 802 seri standar dan diambil alih atau diganti dengan ISO
sebagai standar internasional. Seperti yang pernah kita lihat tidak hanya satu tipe
dari kabel/kawat LAN. Agaknya ini terdapat perbedaan tipe setiap kali pada
jaringan kita, metode MAC, dan kewenangan pengaplikasian.
Local Area Network
6.2 Wired LAN type
Dua tipe utama dari wired LAN telah dibuat untuk interkoneksi lokal komunikasi
komunitas kebutuhan dasar komputer yaitu: bus dan ring. Saat sekarang terdapat
nermacam bentuk dari keduannya, meskipun beberapa tidak megikuti standar dari
LANs. Tiga tipe dalam dokumen standar adalah CSNA/CD bus, token ring, dan
token bus.
6.2.1 CSMA/CD bus
CSMA/CD bus network digunakan secara luas didalam penteknisian dan
lingkungan kantor. Ini juga dapat disebut ethernet. Pada kondisi normal ini
digunakan pada 10 Mbps pada kabel koaksial network atau pada kabel dua kawat.
meskipun kabel kabel media lain mendukung. Ini meliputi:
10 Base 2 Thin-wire (0.25 inch diameter) koaksial kabel dengan
maksimum lebar segment 200m
10 base 5 Thick-wire (0.5 inch diameter) koaksial kabel dengan
maksimum lebar segment 500 m
10 base T Hub (star) topology dengan twisted-pair drop kabel (kabel dua
kawat)
10 base F Hub (star) topology dengan kabel fiber optic
Meskipun digunakan perbedaan media tetapi digunakan sistem metode
yang sama yaitu MAC. Dengan kabel koaksial perbedaan terbesar terdapat pada
transceiver elektronik. Kabel ditempatkan ditempat yang sama dengan cable tap.
Dengan begitu terdapat integrated tap dan transceiver unit. Dengan ini dapat
langsung dengan tepat mengkoneksikan ke inteface board di DTE dan oleh sebab
itu transceiver dilokasikan sebelumnya. Thin-wire coak dikenal juga sebagai
cheapernets sejak berhargamurah untuk mengaplikasikannya dari pada thick-wire
network.
Perbedaan komponen yang beasosiasi dengan konfigurasi thick-wire
digambarkan pada gambar 6.8. Tap digunakan untuk membuat nonintrusiveleh
karena itu kabeltidak usah dipotong apabila akan disambungkan dengan kabel
yang lain. Ini terdiri dari skrup mekanik yang menembus pelindung kabel dan
Local Area Network
membuat kontak dengan konduktor dalam. Bagian dari skrup membuat kontak
dengan permukaan kabel dengan lalu meneruskan pembentukan koneksi.
Transceiver dibutuhkan elektronik untuk:
• Mengirim dan menerima data kepada dan dari kabel
• Mendeteksi collisions pada medium kabel
• Melindungi kabel dari kegagalan pada pada transceiver atau pengiriman
pada DTE
Fungsi sering berkaitan dengan jabber control sejak tidak di
utamakannya pengaman elektronik, apabila kesalahan terjadi pada peroduksi
transceiver atau DTE bisa saja bekelanjutan mengirimkan data acak (jabber)
kedalam medium kabel dan selanjutnya menggagalkan semua pengiriman yang
lain. Jabber control mengisolasi pengiriman data dari kabel apabila tidak
memenuhi batas waktu.
Kontrol komunikasi dalam DTE terdiri dari:
• Sebuah unit Medium Access Conrol (MAC), yang bertanggung jawab
untuk fungsi encapsulation dan de-encapsulation frame pada transmisi dan
penerimaan di kabel, deteksi error, implementasi algoritma MAC.
• RAM mengikuti MAC untuk menerima dan mentransmisikan frame pada
bit rate link yang tinggi dan host komputer untuk membaca dan menulis
informasi pada frame
Frame Format dan Parameter Operasi
Setiap frame pada kabel mempunyai delapan tempat. Semua tempat
menerima masukan yang telah diperbaiki kecuali data lapisan tempat.
Tempat yang utama berada di depan semua frame. Ini berfungsi untuk
mengijinkan menerima elektronik pada setiap MAC untuk mencapai bit
synchronizaion sebelum isi frame diterima. Pola utama berturut-turut dalam tujuf
octets, dan semuanya sama dengan pola binary 10101010. Semua frame
ditransmisikan di kabel dengan menggunakan Manchester encoding. Start-of-
Frame Delimeter (SFD) adalah single octet 10101011 dengan segera mengikuti
frame utama dan sinyal awal dari frame yang benar ke receiver.
Local Area Network
Frame Transmission
Untuk menghindar bentrokan dengan transmisi yang lain pada medium,
MAC pertama memantau signal carrier dan apabila ini perlu maka ditangguhkan
kepada frame yang lain. Setelah delay tambahan (gap interframe) untuk
mengijinkan frame untuk diterima dan diproses oleh alamat DTE(s), lalu transmisi
frame dimulai.
Sesaat sebelum bit stream ditransmisikan maka transceiver akan
mendeteksi received signal mengenali adanya bentrokan. Apabila tidak ada
bentrokan maka frame ditransmisikan, setelah tempat FCS selagi ditransmisikan,
unit MAC menunggu kedatangan frame baru salah satu dari kabel atau kontrol
mikroprocessor. Apabila ada transceiver segera memfungsikan collision detect
signal. Lalu unit MAC mendeteksi pula adanya collision ini lalu MAC
mengeluarkan daya untuk melebur collision ini.
Frame Reception
Pertama bit-bit yang belum diterima ditahan disea batas-batas frame.
Alama tujuan memproses untuk menentukan frame mana yang harus diterima
oleh DTE. Penerimaan FCS membandingkan dimana dengan MAC akan
menentukan selama penerimaan fame dan apabila ini sama pemulaian alamat di
buffer berisi received frame lolos dan kepada layer protokol selanjutnya yang
lebih tinggi.
6.2.2 Token Ring
Apabila DTE akan mengerimkan frame maka terlebih dahulu untuk
memberi tanda (token). Tanda ini merupakan permulaan dari pengiriman frame
yang termasuk didalamnya terdapat alamat Dalam penambahan untuk mengulang
frame tujuan recepient yaitu mencopy frame dan mengindikasikan bahwa ini telah
selesai oleh setingan respon bit pada ujung frame.
Typical token ring network dijelaskan pada gambar bawah! Trunk
medium kabel yaitu kabel dua kawat, sejak setiap segment berputar di ring
Local Area Network
membentuk point to point link, dan bit rate berkisar antara 4 sampai dengan 16
Mbps.
Pada gambar token ringkomponen concentrator dapat kontak langsung
dengan main trunk kabel dan menghasilkan direct drop connection nomor DTEs.
Concentrator sering digunakan untuk menulis didalam. Direct drop connection
berhubungan langsung dengan DTE pada office ke concentrator. Ini juga dikenal
sebagai writing concentrator; umumnya instalasi bisa saja menggunkan beberapa
peralatan.
Ring Interface
Trunk Coupling Unit (TCU) bentuk fisiknya adalah kabel medium. Ini
terdapat relayset dan perlatan elektronik lainnya untuk mengatur dan menerima
signal kepada dan dari kabel. Relay akan teratur apabila DTE dimatikan, TCU
adalah bypass state dan terusan transmisi melewati TCU dan ini (TCU) yang
mengaturnya. Pemasukan DTE ke transmisi dikontrol oleh MAC unit dalam kartu
kontrol komunikasi. Mac memulai pemasukan DTE dengan mengaktifkan
pasangan relay pada TCU. Ketika dimasukan ini akan tersusun karena penerima
signal akan berputar melewati MAC.
Token (tanda) mempunyai 24 bit, jadi ketika DTE mengaktifkan
ringmonitor, MAC yang menghasilkan 24 bit buffer, keefektifan menjamin
operasi yangbenar dibawah segala kondisi. Meskipun signal data utama bekerja
megelilingi ini dikontrol oleh single master clock dalam pemantauan aktif
penggunaan tersendiri DOLL circuit pada setiap MAC berarti signal yang
sebenarnya mungkin sangat mudah diseputar ring. Worst-case variasi adalah
ketika maksimum nomor di DTEs(250) semua active, yang sama dengan plus
atau minus bit tiga. Kecuali keterlambatan I ring berjalan konstan, bagaimanapun
bit-bit akan rusak sebagai pemotongn dari keterlambatan (latencly). Untuk
menanggulangi agar keterlambatan berjalan dengan konstan tambahan elastic
(variable) buffer dengan dengan lebar 6 bit dimasukan untuk memperbaiki buffer
24-bit . Hasilnya buffer 30-bit diawali 27-bit. Apabila penerimaan signal di master
utama MAC cepat daripada master osilator, buffer mengembangkan dengan single
bit. Jalan pintas apabila signal penerima lambat, buffer mengurangi atau
Local Area Network
menurunkan dengan bit single. Dengan ini ring selalu terdapat bit yang cukup
untuk mengijinkan token (tanda) untuk berputar terus seputar ring pada keadaan
diam.
Frame formats
Dua format dasar digunakan token ring : satu untuk control token dan satu
lagi untuk frame control. Control token maksudnya adalah dimana arah transmisi
kekanan (berlawanan arah pada proses pengulangan normal) melalui satu DTE ke
DTE lain, frame normal digunakan sebuah DTE mengirim data atau informasi
MAC mengelilingi ring. Format dua tipe frame diperlihatkan pada gambar 6.14
bersama-sama dengan rangkaian bit yang digunakan untuk setiap medan.
Medan starat delimiter (SD) dan end delimiter (ED) adalah rangkaian bit
khusus yang digunakan dalam mencapai data yang lemah, data itu diusahakan
dengan metoda symbol encoding yang digunakan pada medium kabel, semua
informasi bit ditransmisikan dalam medium dengan encoded Manchester, kecuali
untuk seleksi bit dalam medan SD dan ED. Dalam perbedaan symbol j dan k dari
aturan encoding normal, digunakan untuk menggambarkan perbedaan level untuk
perioda bit sell yang lengkap. Symbol j mempunyai polaritas yang sama dengan
symbol terdahulu, sedangkan symbol k mempunyai polaritas sebaliknya dengan
symbol terdahulu. Dengan cara ini penerima diandalkan mendeteksi awal dana
akhir setiap trasnmisi token atau frame tanpa tergantung dengan content atau
panjang. Catatan , bagaimana pun hanya eanam symbol pertama (JKIJKI dalam
gambar 614 c) digunakan untuk menandai sebuah frame sah untuk berhenti. Dua
bit lainnya I dan E punya fungsi lain
pada token I dan E kedua bitnya 0
dalam frame bit I digunakan untuk menandai apakah frame adalah frame
pertama dalam deretan bit atau frame terakhir ( I = 0 )
bit E digunakan untuk mendeteksi error . Ini diset 0 oleh permulaan DTE
tapi jika beberapa DTE mendeteksi error pada penerima atau repeater
frame. Bit E diset 0 pada permulaan sinyal DTE dideteksi error.
Medan akses control (AC) terdiri atas bit prioritas token dan monitor bit,
dan reservasi bit. Itu secara tidak langsung menyatakan medan AC menggunakan
Local Area Network
control akses pada ring. Ketika bagian token, menandai prioritas bit sebagai
prioritas token dan oleh sebab itu frame DTE mungkin ditransmisikan sebagai
tanda pada token. Token bit membedakan antara sebuah token dan frame biasa ( 0
menandai token , 1 frame). Monitor bit (M) digunakan oleh monitor aktif untuk
menjaga sebuah frame dari sirkulasi mengelilingi ring secara terus menerus.
Akhirnya reserasi bit (R) menyediakan DTE untuk menyimpan prioritas frame
yang tinggi sesuai permintaan (dalam repeater frame atau token). Token
berikutnya hasil prioritas dari permintaan.
Medan frame control (FC) didefinisikan sebagai tipe frame (MAC atau
informasi)dan fungsi control. Jika tipe bit frame (F) menandai sebuah frame MAC
, semua DTE dalam ring diinterpretasikan, dan jika perlu tindakan dalam control
bit (Z). jika sebuah frame I diterjemahkan hanya oleh penandaan DTE dalam
destination address field.
Source address (SA) dan destination address field bisa terdiri atas 16 bit
atau 48 bit panjangnya, tapi untuk beberapa LAN yang spesipik sama untuk
semua DTE. Medan DA mengenalkan DTE untuk menentukan frame mana yang
diharapkan. Bit pertama dari field menandai pengalamatan apapun dalam
individual address (0) atau sebuah group address (1). Individual address
memeperkenalkan DTE secara spesifik dalam ring saat group address digunakan
mengirim frame untuk multiple destination DTE. SA selalu individual address dan
memperkenalkan permulaan frame DTE. Pada penambahan DA terdiri dari
semua 1s adalah penandaan broadcast address yang diharapkan frame untuk
semua DTE dalam ring.
Medan Informasi bit (INFO) digunakan membawa data pengguna atau
penambahan control informasi ketika dimasukan dalam frame MAC. Meskipun
tidak ada panjang maksimum yang spesifik untuk medan informasi, dalam
prakteknya terbatas oleh waktu maksimal yang disediakan oleh DTE untuk
trasmisi ketika pemilikan control token. Panjang tipikal maksimumnya 5000
ontet.
Frame cek sequence (FCS) field adalah 32 bit CRC. Akhirnya frame status
medan terdiri atas dua medan: bit address yang dikenali (A) dan copy frame bit
Local Area Network
(C). Keduanya diset 0 oleh penandaan frame DTE. Jika frame dikenali oleh satu
atau lebih DTE dalam ring , DTE menset bit A 1. pada kondisi ini penandaan DTE
bisa ditentukan apakah pengalamatan DTE adalah non existing atau switch off.,
ini aktif tapi tidak mengcopy frame atau aktif dan copy frame.
Frame transmission
Pada penerima permintaan pelayanan transmisi message data (termasuk
prioritas data sebagai parameter). Data di encapsulated oleh unit MAC dalam
standar format diperlihatkan pada gambar 6.14 . Unit MAC menunggu
penerimaam token dengan sedikit prioritas atau sama prioritas pembangunan
frame. Akhirnya dalam system memakai prioritas multiple, prosedur haurs diikuti
untuk menjamin semua DTE agar punya kesempatan untuk transmisi frame dalam
prioritas permintaan yang benar. Prosedur kerja ini harus diikuti.
Setelah format frame diterima terlebih dahulu dengan tepat oleh token
(satu dengan sedikit prioritas atau sama dengan prioritas frame tunggu). Setiap
waktu frame atau token dengan prioritas tinggi diulang dalam interface, unit MAC
membaca harga dari bit yang menempati medan AC. Jika ini sama atau lebih
tinggi daripada prioritas frame penunggu, dalam pengulangan bit sederhana tidak
berubah. Jika lebih rendah unit MAC menempati harga current dengan prioritas
frame tunggu. Asumsi bahwa tidak ada tidak ada prioritas yang lebih tinggi saat
transmisi dalam ring. Token passed on oleh currentnya (pengguna) dengan
prioritas ini. Dalam penerimaan token unit MAC menunggu deteksi prioritas
token sama dengan prioritas frame tunggu untuk ditransmisikan. Jika diterima
token perubahan token bit dalam medan AC ke 1, sebelum pengulangan bit ini
merubah secara efektif token start of frame sequence untuk frame normal. Unit
MAC berhenti mengulang snyal incoming dan mengikuti perubahan start of frame
sequence kapasitas preformatted frame saat kapasitas frame ditransmisikan FCS
dihiotung dan sub sequently setelah kapsitas frame, sebelum transmisi end frame
sequence
Trasmisi pertama frame tunggu dimulai unit MAC berhenti mengulang ,
jadi transmisi frame digeser setelah itu bersikulasi diring. Pada penambahan unit
Local Area Network
MAC mencatat keadaan bit A dan C di FS field mengikuti frame untuk
menentukan apa frame dicopi atau diabaikan. Itu merupakan generasi baru token
dan forward dalam ring mengijinkan DTE tunggu lain memperkuat akses ring
lebih dari satu frame mungkin disediakan pengiriman untuk dihitung, pertama
prioritas frame tunggu lain lebih besar atau sama untuk prioritas token dan kedua
total waktu yang dibutuhkan untuk transmisi dengan frame lain. Jadi limit
didefinisikan sebagai token holding time kesalahan setimh belakangan adalah 10
ms. Flowchart untuk transmisi frame dan reception operation diperlihatkan pada
gambar 6.15
Local Area Network
Frame reception
Penambahan pengulangan signal incoming stream (bit), unit MAC dalam
setiap DTE aktif diring mendeteksi awal setiap frame oleh start of frame bit
sequencekhusus. Pada saat itu ditentukan apakah frame secara sederhana akan
diulang atau dicopi. Jika bit F menandai frame MAC, frame dicopy dan bit C
diterjemahkan dan jika perlutindakan lain. Bagaimanpun jika frame membawa
data frame normal dan DA cocok antara DTE individual address atau relevant
group address. Frame berisi copy dari frame buffer dan langsung proses lebih
lanjut. Dalam kedua kasus itu bit A dan C dalam medan status frame mengikuti
frame yang diset sesuai dengan yang diulang terlebih dahulu. Flowchart reception
operation diperlihatkan pada gambar 6.15 b
Priority operation
Penentuan prioritas token oleh unit MAC setelah transmisi beberapa frame
tunggu komplet ditentukan oleh mekanisme usaha yang dijamin keduanya
menurut
a. frame dengan prioritas tinggi daripada prioritas pelayanan current
ring selalu ditransmisikan dalam ring pertama.
b. Semua frame DTE menyimpan dengan prioritas yang sama dan
mempunyai persamaan akses kekanan dalam ring.
Ini penyempurnaan penggunaan keduan bitnya P dan R. pada medan AC
setiap frame bergandengan dengan mekanisme yang menjamin bahwa DTE
menaikkan level pelayanan prioritas ring ke ring adalah penandaan level setelah
prioritas frame yang lebih tinggi ditransmisikan.
Implementasi skema ini, setiap unit MAC memelihara dua set harga : set
pertama terdiri atas tiga variable Pm, Pr, dan Rr. Pm secara spesifik mengandung
harga prioritas lebih tinggi dalam beberapa frame saat menuggu transmisi pada
DTE. Pr dan Rr diketahui sebagai register prioritas dan berisi berturut-turut
prioritas dan syarat harga yang disimpan dalam medan AC baru-baru ini dalam
pengulangan token atau frame keduanya diset terdiri atas 2 harga stack yang
diketahui yaitu Sr dan Sx stack yang digunakan untk dikuti.
Local Area Network
Semua frame ditransmisikan oleh DTE dipenerima usable token
ditentukan harga prioritas dimedan AC sama untuk pelayanan prioritas ring
sekarang Pr dan syaratnya nol. Setelah semua frame tunggu lebih besar daripada
current ring prioritas yang ditransmisikan atau sejak transmisi frame lain tidak
bisa komplet sebelum token holding time berakhir. Unit MAS dibangkitkan
dengan token baru:
a. P = Pr dan R = lebih besar dari Rr dan Pm
Jika DTE tidak mempunyai frame tunggu dengan prioritas (berisi register Pm)
sama atau lebih besar daripada prioritas pelayanan current ring (berisi register Pr)
atau tidak punya syarat permintaan (berisi register Rr) lebih besar daripada
prioritas current
b. P = lebih besar dari Pr dan Pm dan R = 0
Jika DTE punya frame tunggu lain dengan prioritas (berisi Pm) lebih besar dari
prioritas current Pr atau jika current content Rr lebih besar dari prioritas current.
Sejak kasus terakhir kenaikan efektif DTE pada level prioritas pelayanan
ring itu diketahui menjadi stacking station (DTE) dan seperti stores value pada
pelayana prioritas ring yang dulu (Pr) di stack Sr dan prioritas pelayanan ring baru
(P) di stack Sx. Harga ini disimpan sebagai tanggung jawab DTE, bahwa station
stacking menjadi lebih rendah level prioritas pelayanan ring ketika tidak ada
frame yang siap untuk transmisi dibeberapa point pada ring dengan prioritas sama
atau lebih besar dari P stack di Sx. Stack juga digunakan pada single register
karena station stacking memerlukan kenaikan prioritas pelayanan ring lebih dari
satu kali sebelum prioritas pelayanan kembali ke level prioritas yang lebih rendah.
Perbedaan penetuan harga bit token P dan R dan performa di 2 stack dirangkai
pada gambar 6.16 a
Menjadi station stacking unit MAC mengklaim setiap token bahwa
penerima dengan prioritas sama stack di Sx. Unit MAC memeriksa harga di bit R
medan AC untuk menentukan jika prioritas pelayanan pada ring naik, tetap atau
turun. Token baru ditransmiskina dengan
P = Rr dan R = 0
Local Area Network
Jika harga bit R (current content register Rr) lebih besar dari Sr. prioritas
pelayanan baru (P) stack (pushed) ke Sx dan DTE melanjutkan peranannya di
stacking station.
P = Sr dan R = Rr (tidak berubah)
Jika harga bit R lebih kecil atau sama dengan Sr , harga keduanya sekarang berada
di top stack SX dan Sr POPped dari stack dan jika kedua stack kosong DTE tidak
melanjutkan peranannya distacking station. Dua operasi tiu disimpulkan pada
gambar 6.16 b
Gambar 6.16 token generation dan modifikasi stack
a. token generation (catatan Sx = 0 jika stack kosong )
b. modifikasi stack
Local Area Network
contoh 6.1
Jaringan token ring mempunyai konfigurasi operasi dengan 4 class prioritas 0, 2,
4, dan 8 dengan 8 prioritas tertinggi setelah perioda ketidak aktifan ketika tidak
ada transmisi terjadi rotasi berturut-turut ditoken, 4 station menghasilakn frame
untuk dikirim sebagai berikut:
Station 1 1 frame prioritas 2
Station 7 1 frame prioritas 2
Station 15 1 frame prioritas 4
Station 17 1 frame prioritas 4
Asumsikan urutan station diring bertambah urutan numeriknya dan statiom
1 menerima token pertama kali dengan prioritas 0 dan syarat medan diperoleh dan
diperlihatkan di table kondisi transmisi yang dibuat start on untuk delapan rotasi
berikutnya ditoken. Ditabel termasuk harga prioritas dan syarat medan keduanya
setiap menghasilkan token baru dan setiap rotasi frame sekitar ring. Juga termasuk
tindakan yang dilakukan oleh station stacking.
Transmisi yang dibuat oleh setiap station untuk delapan rotasi berikutnya
ditoken diperlihatkan di table 6.1
Pada rotasi token pertama, station 1 menangkap token dan menginisialisasi
transmisi pada frame tunggu. Juga pada rotasi reservasi medan di frame naik
pertama kali oleh station 7 ke 2 dan kemudian oleh station 15 ke 4.
Pada rotasi kedua , station 1 membaca medan reservasi dari frame dan
ditetapkan harus dilepas token dengan prioritas 4. Sejak prioritas ring naik, itu
harus menjadi stacking station. Token kemudian berotasi dan ditangkap oleh
station 15. juga pada rotasi station 17 kenaikan medan reservasi dari 0 ke 4.
Pada rotasi ketiga , station 15 melepas token dengan prioritas dan bidang
reservasi 4. Oleh karena itu station 17 menangkap token dan permulaan transmisi
frame tunggu.
Pada rotasi keempat, station 7 memperbaharui bidang reservasi dari 0 ke 2
dan karena ini token dilepas oleh station 17 dengan prioritas sama tapi harga
reservasi 2
Local Area Network
Pada rotasi kelima, sejak station1 stacking station, mendeteksi Rr lebih
besar dari pada Sr dan karena itu menurunnya prioritas token/ring dari 4 ke 0 dan
penurunan prioritas disimpan di stack. Oleh karena itu station 7 mampu
mentransmisikan frame tunggu.
Pada rotasi keenam , station 7 melepas token dengan prioritas yang sama
sejak tidak ada reservasi yang dibuat.
Pada rotasi ketujuh, station 1 mendeteksi medan reservasi di token lebih
sedikit dari pada mkedan prioritas dan karenanya mengurangi prioritas untuk 0
dan dengan demikian berhenti menjadi stacking station. Token dikembalikan
seperti kondisi awal dan dilanjutkan perutaran sampai frame selanjutnya
dibangkitkan.
Ring management
Yang terkait terutama dengan transmisi frame dan token selama operasi
normal di ring. Bagaiamanpun ring harus di set up sebelum operasi normal bisa
mengambil tempat. Jika DTE telah bergabung pada ring operasional yang
diharapkanm, pertama DTE harus melaui menginisialisasi prosedur untuk
menjamin bahwa tidak ada interferensi dengan koreksi penetapan ring. Pada
penambahan, selama beroperasi normal diperlukan untuk setiap DTE dalam ring
untuk memonitor terus menerus koreksi operasional dan jika kesalahan
berkembang , untuk mengambil tindakan koreksi untuk mencoba menetapkan
kembali koreksi fungsi ring. Fungsi ini ddiketahui secara bersama-sama sebagai
ring management. Daftar bernacam-macam tipe frame MAC yang dihubungkan
dengan fungsi ini diberikan pada gambar 6.17
Inisialisasi
Ketika DTE diharapkan menjadi bagian ring setelah juga menjadi switched
on atau reset. Ini memasukan inisialisai sequence untuk menjamin bahwa tidak
ada DTE lain dalam ring yang menggunakan alamat yang sama dan informasi
segera ke downstream neighbor bahwa itu kembali dimasukan ke ring.
Prosedur inisialisasi dimulai dengan transmisi duplicate address test
(DAT) frame MAC oleh DTE dengan bit A pada ring pemeriksa medan DA dan
Local Area Network
jika ditentukan bahwa medan DA sama alamatnya, bit A diset 1informasi awal
sublayer manajemen jaringan dan kembali untuk kondisi bypass. Sublayer
manajemen jaringan kemudian menentukan apakah itu akan dicoba lagi menjadi
bagian ring. Alternatifnya jika bit A masih 0 ketika frame DAT kembali ke
semula, DTE melanjutkan inisialisasi sequence oleh transmisi stanby monitor
present (SMP) frame MAC.
DTE menerima bahwa frame SMP dengan bit A dan C diset 0 regard
frame semula segera upstream neighbor dan karenanya merekam SA sebagai
upstream neighbor’s address (UNA). UNA diperlukan untuk deteksi kesalahan
dan monitoring fungsi. Pase inisilalisai kemudian lengkap.
Tipe frame fungsi
Duplicate address test (DAT) digunakan selama inisialisasi prosedur untuk
memungkinkan station menetukan bahwa
tidak ada station lain pada ring yang
menggunakan alamatnya.
Standby monitor present (SMP) digunakan pada prosedur inisialisasi untuk
memungkinkan station menetukan alamat
upstream neighbor (successor) di ring.
Active monitor present (AMP) tipe frame ini ditransmisikan pada interval
regular oleh monitor aktif dan setiap station
memonitor bagiannya.
Claim token (CT) digunakan pada prosedur penetuan monitor
aktif baru . jika satu arus gagal
Purge (PRG) digunakan monitor aktif baru untuk
inisialisasi semua station dalam kondisi idle.
Beacon (BCN) digunakan dalam prosedur perambuan
Gambar 6.17 token ring management MAC frame type
Standby monitor
Ketika penyelesaian inisilalisasi urutan, DTE bisa mulai untuk transmisi
dan menerima frame normal dan token. Penambahan masukan DTE kondisi
Local Area Network
monitor standby memonitor terus menerus koreksi operasi di ring. Memonitor
jalan lintas token dan active monitor present (AMP) frame MAC khusus, yang
mana secara periodic ditransmisikan oleh monitor aktif sekarang, diulang pada
ring interface. Jika token atau frame AMP tidak dideteksi secara periodik monitor
standby monitor time out dan masukan klaim kondisi token.
Pada pengklaiman kondisi token DTE terus menerus mentransmisikan
klaim token (CT)frame MAC dan memeriksa SA di beberapa frame CT diterima.
Masing-masing frame CT berisi transmisi pada penambahan untuk SA DTE
semula yang disimpan UNA belakangan. Jika frame CT menerima dengan SA
matches dengan alamtnya dan UNA matches dengan UNA yang disimpan, ini
artinya bahwa frame CT berhasil mengelilingi seluruh ring. Sebagai konsekwensi
DTE menjadi monitor aktif baru. Alternativenya jika frame CT diterima dengan
SA lebih besar dari alamtnya sendiri maksudnya bahwa DTE lain menawar lebih
awal untuk menjadi monitor baru. Pada kasus ini DTE secara efektif melepaskan
penawaran oleh pengulangan untuk kondisi monitor standby.
Monitor aktif
Jika DTE berhasil dalam penawaran untuk menjadi monitor aktif baru
masukan pertama latency buffer dalam ring dan memungkinkan clocknya (catatan
bahwa disana hanya satu monitor aktif di ring setiap waktu). Kemudian inisialisasi
transmisi pembersihan frame MAC untuk menjamin bahwa disana tidak ada frame
atau token lain pada ring sebelum inisialisasi transmisi token baru. Ketika DTE
menerima frame PRG yang berisi SA sama alamatnya, ini menandai bahwa ring
telah berhasil dibersihkan. Inisialisasi DTE memproses pemberitahuan neighbor
oleh broadcasting AMP frame MAC. Setelah delay singkat ini diikuti ileh
transmisi token control baru.
DTE seketika downstream monitor aktif mendeteksi bahwa bit A di frame
AMP 0 dan karenanya UNA membaca dari dalam frame dan mengupdate variable
UNA yang ada. Bit A dan C diset 1 dan frame diulang. DTE berikutnya
mengelilingi ring mendeteksi bahwa bit A bukan nol dan hanya merekam jalan
lintas frame AMP oleh reset timer AMP.
Local Area Network
DTE seketika downstream dari monitor aktif, setelah pengulangan frame
AMP dilanjutkan proses pemberitahuan neighboroleh broadcasting similar frame
SMP. Putaran DTE downstream berikutnya mendeteksi bahwa bit A diset 0 di
frame ini variable UNA diupdate bit A dan C diset 1 dan ulang frame. Dilanjutkan
proses oleh broadcasting frame SMP baru dengan bit diset lagi 0. Prusedur ini
dilaksanakan oleh masing-masing DTE mengelilingi ring dan sesudah itu
diaktifkan kembali oleh monitor aktif mentransmisikan frame AMP baru di
regular interval. Dengan cara ini masing-masing DTEaktif di ring bias mendeteksi
kegagalan jabbering DTE (untuk contoh pengbiriman token terus menerus)
ketidak hadiran frame AMP mengalir mengelilingi ring artinya bahwa timer AMP
di semua DTE lain akan berakhir seperti pemicu transmisi mengikuti frame CT,
jika kesalahan masih adaoleh semua masukan DTE kegagalan prosedur diagnosa
diketahui sebagai beaconing.
Beaconing
Jika kegagalan serius seperti adanya kerusakan kabel di ring prosedur
diketahui sebagai beaconig informasi masing-masing DTE pada ring bahwa token
passing protocol telah disuspended (sampai daerah kegagalan dipengaruhi lokasi
dan perbaikan). Kegagalan daerah berisi diikuti:
DTE melaporkan kegagalan yang menunjukkan sebagai
station beaconing.
DTE upstream beaconig station
Meium ring antaranya
Contoh gambar 6.18 a menilustrasikan daerah kegagalan asumsi retakan
yang terjadi di medium ring antara DTEs F dan G. pada contoh ini G beaconig
station dan F upstream neighbor. Secara normal kondisi beaconing masuk jika
waktu yang dihubungkan dengan AM atau prosedur token-passing berakhir.
Ketika kondisi ini beacon (BCN) frame mengawasi terus menerus transmisi
samapi frame beacon diterima atau waktu berakhir. Jika belakangan terjadi
sublayer manajemen jaringan diberitahu dan transmisi berhenti. Alternatifnya jika
frame beacon diterima oleh DTE dengan SA sama untuk alamatnyakegagalan
Local Area Network
diasumsikan bersih dan masukan DTE kondisi klaim token atau jika frame beacon
diterima dengan SA berbeda dari alamat DTE, masukan DTE kondisi standby
monitor.
Jika jaringan hanya meliputi satu ring pada peristiwa kegagalan kesalahan
segmen harus diperbaiki sebelum transmisi jaringan bias dilanjutkan. Corak
opsional dengan token ring menggunakan kedua transmisi ring redundant di arah
kebalikan ring pertama. Konfigurasi jaringan diperlihatkan gambar 6.18 b.
Seperti jaringan TCU tidak hanya mendukung fungsi yang lebih awal
diuraikan tapi juga bias digunakan untuk bypass cacat segmen ring atau DTE.
Contohnya gambar 6.18 c memperlihatkan bagaimana cacat segmen ring (daerah
kegagalan) diilustrasikan pada gambar 6.18 a bypassed. Yang utama satu daerah
kegagalan lokasinya dan dilaporkan penyiaran ulang di TCU F dan G aktif untuk
menetapkan kembali ring selanjutnya. Pengasingan cacat segmen.tidak
dipindahkan kesalahannya tahap senjutnya menandai pengasingan DTE G dengan
sepenuhnya diperlihatkan gambar 6.18 d. catatan dari figure ini bahwa redundant
ring tidak punya alur langsung untuk unit MAC dan hanya menyediakan arti
membypass ring section. Pesanan DTE untuk ring dibentuk kembali sama dengan
ring mula.
Kita bisa melihat prosedur MAC digunakan dengan jaringan token ring
yang rumit dibandingkan dengan CSMA/CD bus untuk contoh. Ingat bagaimana
kebanyakan prosedur diimplementasikan pada Integrated Circuit controller khusus
dalam unit MAC sehiingga oprasinya transparan bagi pengguna. Lebih dari itu
banyak prosedur manajemen ring ini yang dilibatkan hanya ketika berkembang
kesalahan dan hingga hubungan overhead dengan utuh.
Local Area Network
Gambar 6.18
Deteksi kesalahan ring dan isolasi:
a. deteksi kesalahan b. konfigurasi redundant ring c. segmen isolasi d. DTE (station) isolasi
Token bus
Tipe LAN ketiga yang mendukung standar dokumen adalah jaringan tokrn
bus. Karena determinictic alami metode token MAC dan kemampuan prioritas
transmisi frame, jaringan token bus digunakan pada industri manufajtur (untuk
otmasi pabrik ) dan daerah yang terkait seperti prosos control industri. Kondisi
dibawah normal (bebas error) operasi tipe jaringan ini similar untuk jaringan
token ring. Bagaimanapun karena perbedaan pada dua metoda akses medium
(broadcast untuk bus, sequensial untuk ring) prosedur digunakan untuk
manajermen penanganan logical ring, seperti inisialisasi dan token hilang
perbedaan ini tidak bisa dibiarkan. Untuk menghindari pengulangan kita akan
berkonsentrasi sepenuhnya pada hubungan prosedur manajemen dengan jaringan
token bus.
Bermacam-macam aspek hubungan operasi dan komponen dengan
jaringan token bus diperlihatkan pada gambar6.19. Jaringan oken bus secara
normal digunakan kabel coaxial sebagai medium transmisi dan operasinya pada
Local Area Network
broadband mode atau modifikasi baseband mode diketahu sebagai carrierband.
Modulasi dan interface control circuit diilustrasikan pada gambar 6.19 a
pelaksanaannya mengikuti fungsi:
Transmisi data encoding (modulasi)
Penerima data decoding (demodulasi)
Clock generasi
Disana standar interface antara physical interface module (PIM) dan
dipasang DTE. Pada beberapa kasus PIM yang terintegrasi dalam papan
komunikasi di DTE.
Prinsip operasi carrier band mode diperlihatkan pada gambar 6.19 b.
meskipun carrierband mode sama dengan baseband di masing-masing transmisi
menduduki bandwidth kabel lengkap, di carrier band mode semua data dimodulasi
pertama sebelum transmisi menggunakan phase coherent FSK. Kita bias melihat
binary 1 ditransmisikan sebagai siklus tunggal sinyal sinusoidal dengan frekeunsi
sama untuk bit rate, secara normal antara 1 dan 5 Mbps saat binary 0
ditransmisikan sebagai dua siklussignal kedua bit rate frekuensi. Pesan tidak
berubah phase batasan batasan bit cell karena istilah phase coherent.
Mengingat dari bab 2 bahwa beberapa tambahan sinyal noise yang diambil
di table terdir atas jumlah tanpa batas komponen frekuensi. Dasar sinyal baseband
(bentuk gelombang) juga dibuat memungkinkan jumlah tanpa batas komponen
frekuensi. Bentuk gelombang carrierband hanay mempunyai dua komponen
frekuensi. Oleh karena itu mungkin digunakan filter pada penerima yang lewat
dua frekuensi, secara efektif kebanyakan blocking sinyal noise dan secara
signifikan menigkatkan imunitas noise system. Ini tidak bias dilakukan dengan
baseband sejak filter juga akan mempengaruhi sinyal data.
Format frame digunakan dengan jaringan token bus diperlihatkan pada
gambar 6.19 c. ini hamper serupa dengan yang digunakan jaringan token ring.
Bagaimanapun J dan K bit tanpa data digunakan pada medan SD dan ED token
ring mencapai data transparan menggantikan mode carrierband oleh pasangan
symbol data khusus.
Local Area Network
Gambar 6.20. prinsip operasi jaringan token bus
Operasi dasar
Gambar 6.20 mengilustrasikan operasi dasar jaringan token bus. Disana
ada satu control token dan hanya yang menguasasai token bias mentransmisi
frame. Semua DTE bias memulai transmisi frame yang dihubungkan pada format
logical ring. Token secara fisik lewat menggunakan sekeliling bus logical ring.
Seperti untuk penerima token dari pendahulu (upstream neighbor) pada ring.
DTE boleh mentransmisikan beberapa frame tunggu atas untuk didefinisikan
maksimum. Kemudian melewati token untuk diketahui sebagai pengganti
(downstream) pada ring.
Sebelum kita uraikan macam-macam prosedur ring manajemen, mari kita
nyatakan kembali dua dasar properties jaringan bus. Pertama dengan jaringan bus
semua DTE secara langsung dikoneksikan pada transmisi medium. Karenanya
ketika transmisi DTE (broadcast) frane pada medium diterima (atau didengar)
oleh semua DTE aktif di jaringan. Kedua ada waktu maksimum yang dibutuhkan
DTE tunggu untuk respon frame transmisi sebelum itu bias diasumsikan juga
bahwa frame transmisi rusak atau tujuan yang ditetapkan DTE tiodak bias
dioperasikan. Waktu ini diketahui sebagai time slot (tidak sam dengan yang
digunakan bus CSMA/CD) dan bias didefinisikan mengikuti:
Time Slot = 2 x (transmisi path delay) + proses delay
Local Area Network
Dimana transmisi path delay adalah kasus paling buruk propagasi delay
pergi dari transmisi manapun untuk penerima manapun dalam jaringan dan proses
delay waktunya maksimum untuk unit MAC didalam DTE untuk proses
penerimaan frame dan dibangkitkan respon yang sesuai. Garis tepi keselamatan
kemudian ditambahkan dan harga time slot menyatakan pembulatan waktu bit
untuk berbagai nomor octet.
Dibawah operasi normal token lewat dari satu DTE di logical ring untuk
penggunaan frame token yang pendek. Oleh karena itu masing-masing DTE hanya
mengetahui kebutuhan pengalamatan selanjutnya (downstream neighbor atau
pengganti) DTE di logical ring. Jika DTE gagal menerima token, pengiriman DTE
menggunakan prosedur rangkaian recovery untuk menemukan pengganti baru,
prosedur ini secara progresif dapat lebih drastic jika kegagalan DTE menimbulakn
respon dari DTE neighbor. Prosedur lain terkait dengan inisialisai ring dan
pemeliharan operasi pengkoreksian ring sebagai masukan DTE dan meninggalkan
ring. Meskipun kemungkinan prioritas token dengan token ring, kita hanya akan
mempertimbangkan satu prioritas inisialisasi ring. Tipe MAC frame digunakan
dengan berbagai prosedur manajemen ring bersama-sama dengan meringkas
penjelasan penggunaannya diperlihatkan pada gambar 6.21. kita akan memberikan
lebih detail penjelasan sebagai prosedur yang didiskusikan.
Tipe frame fungsi
Claim token digunakan selama inisialisasi sequence
logical ring.
Solicit pengganti digunakan selama kedua prosedur recovery
ketika station meninggalkan ring dan
prosedur mengijinkan station masuk ke ring.
Who follow me digunakan selama prosedur memungkinkan
station menetukan alamt stationbahwa itu
pengganti di ring
Resolve contention digunakan selama prosedur memungkinkan
station baru masuk ring.
Local Area Network
Set successor memungkinkan station baru memasuki ring
untuk informasi pendahulu baru bergabung
dengan ring
Token token control frame
Gambar 6.21 token bus ring management of MAC frame types
• TOKEN PASSING
Sesudah menerima token frame, suatu DTE boleh memancarkan frame
yang sudah menunggu. Kemudian token itu dilewatkan ke successor. Setelah
mengirimkan token, DTE melihat aktivitas berikutnya pada bus untuk
meyakinkan successor aktif dan telah menerima token. Jika frame sudah
dipancarkan dengan baik dan benar, successor menerima token dengan tepat. Jika
frame tidak dipancarkan setelah interval time slot, maka harus mengambil
tindakan korektif.
Setelah mengirimkan token, DTE mendeteksi noise atau frame yang
mengganggu dengan FCS yang salah, dilanjutkan mendengarkan lebih dari empat
time slot. Jika tidak ada, DTE berasumsi bahwa token mengalami gangguan
transmisi dan diulangi mentransmisikan token. Sebagai alternatif, jika suatu frame
sudah terdengar sepanjang empat time slot, DTE berasumsi bahwa successor
menerima token. Jika noise kedua terdengar interval ini, DTE sudah menerima
frame yang dipancarkan oleh successor dan diasumsikan bahwa token telah
dilewatkan.
Setelah operasi pengulangan token-passing dan monitoring prosedur,
successor tidak bereaksi terhadap token frame yang kedua, DTE berasumsi bahwa
successor telah gagal dan menetapkan successor baru. Sesudah menerima frame
yang baru , masing-masing DTE mengalamatkan data frame dengan alamat
masing-masing. DTE yang sama sebagai successor jawaban frame dengan
pengiriman alamat sendiri dalam frame set-successor. DTE yang menerima token
telah menetapkan successor baru dan memperbaiki DTE yang salah.
Jika DTE tidak menerima tanggapan suatu frame yang datang, frame akan
mengulanginya. Tetap tidak ada tanggapan, frame mengambil tindakan dengan
Local Area Network
pengiriman suatu frame solicit-successor. Bila operasional DTEs mendengar
frame, akan dijawab dengan ring yang logis yaitu penggunaan kembali suatu
prosedur dikenal sebagai Response Window. Sebagai alternatif, jika tidak ada
tanggapan diterima, DTE berasumsi bahwa suatu kesalahan telah terjadi, sebagai
contoh, semua DTEs gagal, medium rusak, atau penerima DTE's telah rusak (
sehingga tidak bisa mendengar tanggapan dari DTEs lainnya). Kondisi-kondisi
ini, DTE menjadi diam tetapi tetap menjalankan transmisi DTE's yang lainnya.
• RESPONSE WINDOW
Prosedur ini diikuti secara acak pada interval waktu dengan DTEs baru
untuk operasional ring yang logis. Response window adalah interval di mana
suatu DTE memerlukan suatu tanggapan setelah pemancaran suatu frame, sama
halnya dengan slot time jaringan. Masing-Masing frame solicit-successor yang
dipancarkan oleh suatu DTE ditetapkan SA dan DA; frame dijawab oleh suatu
DTE yang diharapkan masuk ring dan mempunyai suatu alamat antara kedua
alamat yang ditetapkan. masing-masing, DTE mengirimkan suatu frame solicit-
successor dengan interval acak sebagai token.
Ketika DTE mengirimkan frame solicit-successor, dikatakan membuka
response window, setelah pengiriman frame , DTE menunggu tanggapan selama
periode response window. Jika DTE dengan suatu alamat menunggu frame solicit-
successor masuk dalam ring, dijawab dengan pengiriman suatu permintaan kepada
frame pengirim untuk menjadi successor baru dalam ring yang logis. Jika
pengirim menanggapi,dan menghubungi suatu frame set-successor, supaya DTE
yang baru masuk ring dengan successor yang baru dapat melewatkan token.
Alamat yang ditetapkan boleh berisi berbagai DTEs untuk masuk ring dimana
tanggapan frame oleh masing-masing DTE akan rusak.
Setelah memastikan lebih dari satu DTE dalam cakupan alamat yang
ditetapkan untuk masuk ring, DTE start dengan pengiriman suatu frame resolve-
contention, prosedur ini dilanjutkan sampai DTE menerima jawaban yang positif.
DTEs menjawab frame solicit-successor yang lebih awal menerima token.
Selanjutnya bus mengatur jumlah slot tme. Jika DTE selama waktu transmisi
Local Area Network
mengalami keterlambatan permintaan maka akan menunggu kesempatan lain
ketika response window berikutnya dibuka.
• INITIALISASI
Prosedur Initialisasi adalah membangun suatu prosedur response window
yang baik. Masing-masing DTE dalam jaringan memonitor semua transmisi pada
bus dan, kapan saja suatu transmisi, memasang suatu pengatur waktu, mengenali
ketidakaktifan pengaturan waktu, dan meresetnya. Jika suatu DTE kehilangan
token selama operasi normal, pengatur waktu ketidakaktifan mati dan DTE masuk
tahap initialisasi, di mana dikirimkan suatu frame claim-token. Sejumlah DTEs
mencoba untuk mengirimkan suatu frame claim-token bersama-sama, sehingga
prosedur berikutnya memastikan bahwa hanya satu token dihasilkan.
Initializer mengirimkan suatu frame claim-token dengan suatu panjang
informasi yaitu suatu integer jumlah time slot. Integer itu adalah 0, 2, 4, atau 6,
pilihan pertama dibasekan pada dua bit dalam pengalamatan jaringan DTE's.
Setelah pengiriman frame claim-token, DTE menunggu slot time sebelum
ditransmisikan medium. Setelah transmisi, DTE(s) yang lain mengetahui frame
claim-token telah dikirim dan DTE itu berusaha untuk memiliki token. Jika
transmisi tidak ada, DTE mengulangi proses di atas menggunakan dua bit
berikutnya. Lagi, jika tidak ada transmisi dideteksi, diulangi lagi dengan deretan
bit berikutnya sampai terdeteksi.. Jika medium diam, DTE telah keberhasilan
memiliki token itu.
Walaupun DTE tidak bisa berpindah dari ring yang logis pada setiap
waktu dengantidak menjawab token yang datang, suatu metoda DTE untuk
menunggu token dan kemudian mengirimkan frame set-successor dengan alamat
successor untuk informasi. DTE kemudian mengirimkan token ke successor,
diketahui bahwa tidak lagi bagian dari ring yang logis.
Local Area Network
PRIORITAS OPERASI
Dengan suatu token pada jaringan, mekanisme prioritas dapat diterapkan
dengan suatu token bus jaringan. Bagaimanapun, akses menggunakan metode
token bus dengan empat level prioritas, yaitu kelas 0, 2, 4, dan 6, dengan 6
sebagai prioritas yang paling tinggi. Pemakaian keempat kelas akses itu adalah
sebagai berikut:
• Kelas 6: pesan urgen seperti kondisi-kondisi yang berhubungan dengan
alarm genting dan pengendalian fungsi.
• Kelas 4: pesan yang berhubungan dengan pengendalian tindakan normal
dan manajemen fungsi ring.
• Kelas 2: pesan yang berhubungan dengan routing data untuk data logging.
• Kelas 0: pesan yang berhubungan dengan downloading program dan
perpindahan file, yaitu pesan dengan prioritas yang panjang.
Masing-Masing DTE mempunyai dua pengatur waktu pengendali
transmisi frame: Token Hold Timer ( THT) dan High-Prioras Token Hold Timer
(HP-THT). Kendali transmisi frame high-prioritas untuk memastikan bahwa
kapasitas ring yang tersedia antara semua DTES. Dengan begitu ketika DTE
menerima token, pertama mengirimkan frame high-prioras sambil menunggu
suatu ketetapan maksimum oleh HP-THT. Umpamakan DTE menggunakan
mekanisme prioritas dan penyediaan THT belum berakhir, DTE mulai
memancarkan frame prioritas lebih rendah dengan kendali algoritma.
PERFORMANCE
Menggambarkan performance yang relatif dari tiga metode akses medium
yang akan dibahas, pada gambar 6.23. Dalam simulasi semua segmen LAN yang
panjangnya sama 2.5 km dan beroperasi pada bit rate 10 Mbps. Grafik addresskan
rata-rata waktu suatu frame untuk ditransfer ke LAN yang lain sebagai fungsi
beban yang ditawarkan. Beban dinyatakan sebagai tingkat tarif bit yang tersedia
dan dikenal sebagai normalized throughput. Dalam figur 6.23(a) semua frame
Local Area Network
dengan panjang 512 bit dan pada bagian (b) adalah 12000 bit. Dalam kasus frame
lebih kecil, hanya satu frame dipancarkan sesudah menerima token.
frame secara acak dihasilkan pada masing-masing station dan waktu
perpindahan digambarkan sebagai waktu pembuatan frame dan ketika tiba di
sublayer MAC masuk dengan antrian- dengan keberhasilan diterima di tujuan.
Meliputi waktu frame sedang menunggu dalam sublayer MAC untuk masuk
antrian, penundaan dengan MAC digunakan metoda tertentu, dan waktu
memancarkan frame.
Dari grafik, rata-rata throughput lebih tinggi dari ukuran frame yang lebih
besar dengan masing-masing jenis LAN. Karena hubungan biaya dengan indeks
frame masing-masing adalah lebih sedikit dengan ukuran frame yang lebih besar.
Pesan dengan suatu token ring LAN, throughput lebih sensitif pada frame yang
lebih kecil dibanding token bus LAN. Sebab ukuran token hanya 24 bit dengan
satu token ring, bandingkan dengan 152 bit suatu token bus. Juga, biaya
pengolahan suatu token bus lebih tinggi dibanding dengan suatu token ring.
Dengan satuan grafik setelah throughput dinormalisir, untuk mencapai
throughput tertentu, jumlah frame akan lebih besar dihasilkan dengan ukuran
frame lebih kecil. Karena dengan metode akses CSMA/CD, kemungkinan
collision pada throughput tertentu adalah lebih tinggi dengan ukuran frame yang
lebih kecil. Kesimpulannya, perbedaan dalam throughput hanya untuk beban yang
ditawarkan lebih dari, separuh kapasitas total throughput. Karena beban yang
ditawarkan kurang dari, rata-rata waktu pemindahan tiga LANs adalah sama.
Dalam praktek,
Local Area Network
WIRELESS LANs
Jenis LAN sudah dibahas penggunaannya baik pemasangan kawat
twisted-pair atau kabel coaxial sebagai media transmisi. Berhubungan dengan
biaya besar. seperti LANs diterapkan kabel kawat phisik. Selain itu, jika tataruang
komputer yang saling behubungan diubah, kemudian biaya yang sama dengan
biaya instalasi awal pada rencana pemasangan kawat diubah. Ini adalah salah satu
pertimbangan mengapa wireless LANS, yaitu LANs manakah tidak menggunakan
kawat phisik sebagai medium transmisi. ..
Alasan kedua untuk handheld kedatangan pada terminal dan komputer
portable. Mempercepat teknologi berarti alat dengan cepat dapat diperbandingkan
dengan banyak komputer statis. Walaupun alasan utama menggunakan alat ini
adalah portabilitas, harus sering berkomunikasi dengan komputer lain. Mungkin
Local Area Network
komputer lain portable atau, mungkin, komputer (server) dihubungkan dengan
suatu wired LAN. Contoh suatu handheld terminal suatu toko eceran
memberitahukan suatu komputer back-of-store untuk membaharui dokumen atau,
dalam rumah sakit, suatu perawat dengan suatu komputer portable mengakses
database pasien dalam suatu komputer mainframe.
Diagram kedua aplikasi wireless LANs diperlihatkan dalam figur 6.24(a).
Dalam aplikasi yang pertama, untuk mengakses suatu server komputer dengan
wired LAN, alat intermediate digunakan sebagai Portable Access Unit ( PAU).
Daerah cakupan PAU antara 50 dan 100 m dan dalam instalasi besar ada banyak
pembagian unit di sekitarnya.
Local Area Network
Secara bersama, disediakan akses pada site LAN dan server komputer dengan
handheld terminal, portable komputer, atau komputer statis, masing-masing
mungkin ditempatkan di sekitar lokasi itu. Aplikasi ini dikenal sebagai
infrastruktur wireless LAN.
Dalam aplikasi yang kedua , satu set portable komputer dapat
berkomunikasi dengan yang lain melalui LAN. Sebagai contoh, dalam suatu
konferensi atau pertemuan, atau pada bandar udara. Sejak jaringan ini diciptakan,
sering dikenal dengan wireless LANs khusus. Seperti wired LANS, ada point-
point yang harus dipertimbangkan ketika operasi wireless LANs, seperti Gambar
6.24(b). Dalam praktek, ada banyak hubungan antara isu yang dikenali tetapi
diuraikan masing-masing dengan pertimbangan bebas.
Local Area Network
Media Wireless
Dua tipe media yang digunakan untuk wireless LANs adalah gelombang
frekuensi radio dan sinyal optik inframerah. Akan dibahas karakteristik dari
masing-masing tipe.
Radio Gelombang frekuensi radio adalah digunakan secara ektensif untuk
berbagai aplikasi. Meliputi radio dan siaran televisi, dan jaringan telepon seluler.
Sejak gelombang radio dapat menyebarkan propagasi objek seperti dinding dan
pintu, busur kendali lingkungan perlu untuk spektrum radio. Luas cakupan
aplikasi juga menentukan besar bandwidth yang jarang. Karena aplikasi tertentu ,
suatu band frekwensi yang spesifik harus dialokasikan.
Kebutuhan untuk membatasi pemancar radio suatu band frekwensi
spesifik dan penerima untuk memilih sinyal dalam band, secara umum, sitem
radio-based lebih bagus dibanding system optik inframerah. Meskipun demikian,
pengguna radio yang tersebar luas dengan volume konsumen tinggi berarti
jaringan radio dapat diterapkan dengan pertimbangan biaya yang dapat dijangkau.
Path loss. Semua penerima radio dirancang untuk beroperasi mendapatkan
spesifikasi ratio signal-to-noise atau SNR, yaitu perbandingan sinyal yang masuk
terhadap noise tidak melebihi nilai yang ditetapkan. Secara umum, kompleksitas
penerima meningkat sehingga SNR berkurang. Kekurangan biaya portable
komputer, bagaimanapun, berarti biaya diterima untuk menghubungkan unit
jaringan radio harus dapat dibandingkan dengan ongkos portable computer. Oleh
karena itu, SNR radio penerima harus disesuaikan sama besar.
Dalam praktek, SNR tergantung jumlah parameter yang saling
berhubungan dan masing-masing harus dipertimbangkan pada perancangan radio
penerima. Telah diuraikan noise penerima suatu fungsi dari suhu lingkungan dapat
memberi kenaikan noise karena panas dan bandwidth sinyal yang diterima;
Local Area Network
bandwidth yang lebih besar atau temperatur, maka noise semakin besar.
Karenanya untuk suatu aplikasi yang spesifik, noise perlu dihilangkan.
Daya signal di penerima berfungsi tidak hanya daya signal yang
dipancarkan tetapi juga jarak antara pemancar dan menerima. Dalam ruang
kosong, daya signal radiomerupakan kebalikan dari jarak dari sumber. Ini
kombinasi untuk menghasilkan path loss dari kanal radio.
Interferensi kanal bersebelahan. Karena propagasi radio kebanyakan objek
dengan attenuasi rendah, dimungkinkan mendapatkan interferensi dari pemancar
yang beroperasi dalam band frekwensi yang sama, yang terletak dalam satu
ruangan atau berbeda ruangan. Dengan LANs khusus, LANs mungkin disediakan
ruang bersebelahan, teknik ini diijinkan diadopsi para pemakai band frekwensi
yang sama dan pada waktu sama.
Dalam infrastruktur wireless LAN, sejak topologinya diketahui dan luas
area cakupan dari jaringan wireless lebih besar - efektifitas wired LAN-
bandwidth yang tersedia dapat dibagi menjadi sejumlah sub-band sehingga
pemenuhan area sub-band bersebelahan menggunakan frekwensi berbeda. Seperti
ditunjukkan gambar 6.25(a). Skema itu dikenal sebagai three-cell repeat pattern
walaupun pola itu mungkin lebih besar. Bandwidth yang tersedia pada setiap sel
dapat menyediakan pelayanan untuk para pemakai dalam area itu. Sehingga
pemamfaatan bandwidth lebih luas dan, sel bersebelahan menggunakan frekwensi
berbeda, level dari interferensi kanal bersebelahan banyak berkurang.
Multipath. Sinyal radio, seperti sinyal optik dipengaruhi oleh multipath, pada
banyak point waktu penerima menerima berbagai sinyal dari pemancar yang
sama, masing-masing mengikuti suatu alur berbeda antara pemancar dan
penerima. Ini dikenal sebagai dispersi multipath atau delay speread dan
menyebabkan sinyal bit/symbol berbeda dengan sinyal bit/symbol yang
berikutnya. Ini dikenal sebagai intersymbol interference (ISI) yang ditunjukkan
gambar 6.25(b).
Local Area Network
Suatu perusakan/pelemahan dikenal sebagai frequency-selective fading
yang disebabkan oleh variasi panjang gelombang dari sinyal berbeda. Sehingga
phasa relatif naik, pada frekwensi radio, dapat disebabkan sinyal yang langsung
masuk dan, dalam batas, dibatalkan satu sama lain ke luar. Ini dikenal sebagai
Rayleigh fading yang ditunjukkan gambar 6.25(c). Dimana, amplitudo panjang
gelombang suatu gelombang yang langsung, jumlah attenuasinya ditentukan oleh
refleksi material. Satu solusi pada masalah ini adalah untuk memanfaatkan
panjang gelombang dengan sinyal frekwensi radio yang sangat pendek - ukuran
dalam meter – sehingga penempatan antenna sensitif. Antena menerima sinyal
yang dikombinasikan dan digabungkan di penerima. Teknik ini dikenal sebagai
space diversity.
Local Area Network
Inframerah
Emiter dan detektor Inframerah telah digunakan selama bertahun-tahun
dalam berbagai aplikasi. Meliputi sistem transmisi fiber optik dan berbagai
aplikasi remote control yang digunakan pada pesawat televisi, CD player, dan
VCRs. Emisi inframerah dengan frekwensi yang lebih tinggi dibanding
gelombang frekwensi radio - lebih besar dari 1014 Hz, panjang gelombang adalah
kecepatan sinyal inframerah dipancarkan dan dibandingkan dengan frekwensinya.
Satuan anjang gelombang adalah nanometers ( nm), dimana 1 nm = 10-9 m,
dirumuskan sebagai berikut :
Panjang gelombang, = fc
Dimana : c = kecepatan cahaya (3 x 108 ms-1)
f = frekuensi dalam Hz. Dua yang digunakan inframerah mempunyai panjang gelombang 800 nm
dan 1300 nm. Keuntungan inframerah dari radio adalah relasi penghubung yang
dipakai. Inframerah mempunyai suatu panjang gelombang sama dengan cahaya
dan karenanya mempunyai karakteristik sama. Karena emisi inframerah terbatas
pada satu ruang tunggal, dalam aplikasi wireless LAN, mengurangi interferensi
kanal bersebelahan.
Point yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan inframerah
sebagai medium phisik adalah interferensi sebab adanya cahaya. Cahaya matahari
dan cahaya oleh filament dan lampu semua mempengaruhi inframerah. Ini
diterima detektor bersama-sama dengan inframerah dari emiter. Sehingga dapat
menyebebkan noise tinggi, dimana dapat menyebabkan daya sinyal tinggi
terhadap perbandingan signal-to-noise. Dalam praktek, kerugian dengan
inframerah dapat tinggi. Juga, emiter inframerah mempunyaiefesiensi daya
electrical-to-optic rendah. Untuk mengurangi noise, secara umum sinyal yang
Local Area Network
diterima digabungkan dalam optical bandpass filter dimana sinyal inframerah di
luar band frekwensi yang dipancarkan.
Device. Untuk aplikasi wireless LAN, mode operasional adalah untuk
memodulasi intensitas keluaran emiter inframerah dengan sinyal yang diatur.
Variasi intensitas sinyal inframerah yang diterima detektor secara langsung
dikonversi ke dalam sinyal listrik. Mode operasi ini dikenal sebagai intensity
modulation with direct detection (IMDD).
Ada dua macam emiter inframerah: laser diodes dan light-emitting
diodes. Laser diodes digunakan dalam sistem transmisi fiber optik. Dengan
menghasilkan suatu cahaya yang koheren, dengan batasan band frekwensi (antara
1 dan 5 nm), ketika dalam area kecil didapat daya sinyal tinggi. Dalam aplikasi
wireless LAN, cahaya tidak dibatasi propagasi dari fiber optik, sumber cahaya
laser harus dihamburkan jika tidak kerusakan dapat dihasilkan. Light emitting
diodes (LEDs) dihasilkan suatu sumber cahaya band frekwensi antara 25 dan 100
mm dan, dengan menggunakan keluaran daya yang rendah. Modulasi bandwidth
yang tersedia pada LEDs sekitar 20 MHZ dengan batas maksimum bit rate yang
digunakan kurang dari 10 Mbps. Oleh karena biayanya rendah, secara normal
penggunaan LEDs dengan bit rate pada level ini.
Untuk bit rate lebih besar dari 10 Mbps harus menggunakan diode laser.
Modulasi bandwidth yang tersedia dengan diode laser adalah beratus-ratus MHZ.
Lebar band frekwensi – width spectral – hubungannya dengan LEDs, pada
penerima, filter optik dengan lebar passband tertentu digunakan untuk mendeteksi
semua sinyal yang dipancarkan. Bagaimanapun, ini meningkatkan noise penerima,
pada bit rate tinggi, sehingga sulit mendesain penerima.
Topologi
Inframerah dapat digunakan pada salah satu dari dua mode: point to point
dan difuse. Didalam mode point to point pada emiter ditunjuk secara langsung di
detektor- suatu photodiode dalam praktek- karena banyak emiter menjadi lebih
rendah dan lebih sedikit detektor yang dapat digunakan. Pada modeini disesuaikan
Local Area Network
untuk menyediakan suatu link tanpa kawat antara dua bagian peralatan, sebagai
contoh, untuk memungkinkan suatu komputer mendownload file ke komputer
lain.
Untuk aplikasi LAN, suatu mode operasi yang diperlukan. Untuk
mencapai ini, keluaran inframerah menurut ilmu optika dihamburkan sedemikian
rupa sehingga cahaya akan tersebar di atas suatu area dengan sudut yang lebar /
luas. Ini adalah mode yang dihamburkan: pada mode ini ada tiga alternatif yang
beroperasi, seperti ditunjukkan pada gambar 6.26. Di dalam mode basis base-
pada bagian (a)- ada suatu sudut lebar detektor dan emiter terhubung dengan
komputer yang lain. Sinyal keluaran inframerah oleh suatu emiter diterima oleh
semua detektor setelah pantulan berulang di dalam ruang itu. Efek dari mode ini
adalah bahwa semua sumber sinyal yang sama tiba di detektor masing-masing
dengan bermacam-macam interval waktu dari bagian sinyal yang diikuti oleh tiap-
tiap sinyal. Seperti ditandai lebih awal, ini adalah multipath tersebar dan efek nya
penundaan tersebar sejak sinyal yang mewakili bit di dalam arus bit yang
dipancarkan secara menyebar atau melebar. Seperti dengan gelombang radio,
berbagai sinyal amplitudo saling dipantulkan sehubungan dengan itu dapat
mengarahkan sinyal sebagai fungsi alur sinyal yang saling berurutan dan
penguatan yang terjadi. Di dalam suatu ruangan, berarti sinyal penuh dapat
diterima dengan waktu tunda tersebar setinggi 100 nanoseconds. Pada mode ini
bekerja hanya pada bit yang mempunyai nilai diatas 1 Mbps.
Dengan inframerah dan radio, sebagai tambahan terhadap persamaan, kita
dapat mengurangi efek tunda yang tersebar dengan menggunakan berbagai
detektor dan emiter directional- antena terarah dengan radio- seperti ditunjukkan
figur 6.26(b). dengan pendekatan, semua emiter dan detektor diorientasikan untuk
suatu arah yang sudah ditetapkan, dan dikenal sebagai suatu satelit. Untuk
memaksimalkan tenaga yang diterima dan memperkecil pantulan, sumber sinyal
menurut ilmu optika dipusatkan untuk membentuk suatu pantulan sempit. Bentuk
satelit yang seperti kubah di pilih untuk memastikan semua sinyal yang
dipancarkan diterima oleh semua detektor. Untuk mengurangi efek multipath,
Local Area Network
lubang bidik kamera detektor dibuat kecil sedemikian rupa sehingga mereka
menerima hanya sinyal yang langsung dari satelitte itu.
Gambar 6.26
Skema satelit yang dijelaskan / diuraikan hanya sebagai reflektor cahaya.
Oleh karena itu untuk memperoleh suatu tingkatan daya yang bisa diterima
detektor, daya yang dipancarkan harus relatif tinggi. Dengan alat yang dapat
memperoleh daya dari baterei, ini adalah kerugian dan karenanya suatu perbaikan
rencana basis base lebih lanjut adalah untuk menggunakan suatu satelit aktip
seperti ditunjukkan figur 6.26(c). dengan skema suatu detektor array-
photodiodes- dipancarkan di sekitar kubah bersama-sama dengan satu set
inframerah emiter. Semua sinyal yang diterima oleh satu atau lebih detektor
kemudian diulangi oleh emiter. Ini berarti semua daya dari sinyal emitter
dipancarkan oleh masing-masing alat akan dapat menjadi lebih rendah karena itu
memerlukan suatu alur langsung pada satelit.
Local Area Network
6.4.2 Skema Transmisi
karakteristik propagasi yang berbeda dari inframerah dan radio memberi
kenaikan pada transmisi berbeda. Kita akan mendiskusikan skema itu dengan jenis
media masing-masing secara terpisah.
Radio
Ada empat transmisi menggunakan dengan radio yang tanpa kawat LAN:
direct sequence spread spectrum, frequency hopping spread spectrum, single
carrier modulation dan multi sub carrier modulation.
direct sequence spread spectrum. yang dibandingkan dengan hampir
semua aplikasi spektrum radio, LAN secara baru. Walaupun ada spektrum radio
tersedia bebas, pada umumnya secara relatif frekwensi tinggi di dalam cakupan 10
gigahertz. Pada frekwensi, komponen yang diperlukan adalah baru dan biaya
mereka secara relatif tinggi. Ini adalah suatu kerugian beda untuk aplikasi LAN
tanpa kawat sejak biaya jaringan dapat bandingkan untuk menghubungkan kartu
yang ditetapkan untuk wairing LAN jenis kini sangat rendah. Lebih dari itu,
seperti biaya komputer telah jatuh, sehingga yang bisa diterima oleh suatu LAN
tanpa kawat alat penghubung telah jatuh juga. Karena pertimbangan ini LAN
radio-based menggunakan suatu bidang frekwensi di mana komponen siap
tersedia. Ini adalah salah satu dari bidang frekwensi yang menyimpan untuk
ilmiah umum, dan aplikasi medis (ISM) dan dikenal sebagai ISM band. Operator
radio amatir diberi hak untuk menggunakan band ini juga, dan pada transmisi
tingkat tinggi. Dalam waktu yang sama dengan aplikasi, adalah penting bahwa
skema transmisi yang yang terpilih mempunyai co-channel penolakan interferensi
yang lebih tinggi. Untuk aplikasi LAN, dicapai penggunaan suatu teknik yang
dikenal sebagai spektrum tersebar. Ada dua format dari spektrum tersebar, direct
sequence dan frequency hopping. Kita akan mendiskusikan yang terdahulu bagian
ini dan yang lain pada sesi yang berikutnya.
Prinsip operasi dari urutan spektrum tersebar ditunjukkan format menurut
bagan 6.27. data sumber untuk dipancarkan exclusive-OR yang pertama dengan
suatu pseudorandom urutan biner adalah, bit yang menyusun urutan secara acak
tetapi urutan yang sama dibuat banyak lebih besar dari tingkat sumber data.
Local Area Network
Ketika sinyal exlusive-OR diatur dan dipancarkan, akan menduduki dan dikatakan
tersebar di atas suatu bidang frekwensi yang lebih luas dibanding luas bidang
sumber data yang asli, yang membuat sinyal itu tampak seperti menyiarkan bagi
para pemakai bidang frekwensi yang sama .
Gambar 6.27
Semua anggota LAN tanpa kawat yang sama mengetahui pseudorandom
itu adalah urutan biner yang digunakan. Semua frame data dipancarkan adalah
Local Area Network
proses suatu urutan sinyal yang diikuti oleh suatu start-of-frame yang
membatasinya. Setelah demodulating sinyal yang dipancarkan, semua penerima
yang pertama mencari sinyal pembuka yang dikenal dengan sequence-normally
suatu rangkaian dari biner yang pertama, ketika urutan telah ditemukan, penerima
memulai untuk menginterpretasikan arus bit yang diterima pada sumber data. Bit
data kemudian melakukan start-of-frame untuk diterima dan kemudian mulai
menerima isi frame itu. Yang diharapkan adalah ditentukan oleh tujuan yang
berkedudukan utama frame secara normal.
Dengan jelas ,sejak semua stasiun LAN tanpa kawat yang sama
menduduki bidang frekwensi dialokasikan yang sama dan menggunakan
pseudorandom yang sama pada urutan biner, transmisi mereka akan bertentangan
dengan satu sama lain. Karenanya suatu metoda APPOPRIATE MAC harus
digunakan untuk memastikan hanya satu transmisi berlangsung pada waktu yang
sama.
Dalam praktek,urutan kode biner pseudorandom secara relatif lurus
kedepan sejak dapat dihasilkan secara digital hanya menggunakan sejumlah daftar
pergeseran dan sejumlah gerbang logika exlusive-OR yang menghubungkan suatu
perulangan umpan balik. Prinsip ditunjukkan figur 6.28(a). di dalam contoh ini 3
bit tunggal bergeser dan gerbang exlusive-OR tunggal digunakan dan ini akan
menghasilkan 7 pseudorandom 3 kode bit- juga dikenal sebagai ( shift register)
sebelum diulangi. Catat bahwa status 000 tidaklah menggambarkan shift register
kemudian akan diganti setelah masing-masing pulsa berurutan. Secara umum, ada
untuk maksimum 2n- 1 untuk suatu n-bit shift register dan jika kombinasi umpan
balik menghasilkan semua 2n- 1, itu dikenal sebagai suatu pergeseran yang
panjangnya maksimal keluaran dari yang paling penting unsur shift register
digunakan sebagai urutan biner pseudorandom yang mana, di dalam kasus,sama
dengan yang 7 bit biner mempunyai pola biner 1110010.
Urutan pseudorandom digunakan dengan melakukan suatu operasi
exlusive-OR antar urutan dan masing-masing data untuk dipancarkan. Sebagai
contoh, jika kita mengasumsikan pola 7bit pseudorandom didapat pada figur
6.28(a), kemudian memisahkan bagian(b) menggambarkan pola bit yang
Local Area Network
dipancarkan yang sesuai dengan satu set empat bit data. Catatan untuk data
masing-masing pola 7 bit dipancarkan. Biner pseudorandom sequenceis juga
dikenal sebagai sebagai spreading sequence, masing-masing bit di dalam urutan
sebagai chip.
Gambar 6.28
Faktor penyebaran menentukan kinerja suatu sistem spektrum tersebar.
Secara normal, itu dinyatakan desibel ( db) dan kemudian dikenal sebagai
processing gain. Sebagai contoh, suatu sistem spektrum tersebar dengan faktor 10:
1 mempunyai suatu proseccing gain 10 dB. Dalam kaitan dengan signal-to-
noise(SNR) yang dinyatakan dB- processing gain secara efektif substract dari
suatu spektrum. Karenanya untuk suatu bukan sistem spektrum tersebar yang
meminta suatu SNR, katakan, 10 dB itu adalah, sinyal daya harus 10 kali daya
derau untuk operasi spektrum yang sama dengan spektrum tersebar dan
Local Area Network
memprosesgain 10 dB, sistem akan beroperasi dengan maksimal bahkan ketika
daya memadai;sama dengan daya derau itu.
Suatu diagram yang menurut bagan suatu penerima dan pemancar radio
urutan secara langsung ditunjukkan figur 6.28(c). setelah data masing-masing bit
telah menjadi exclusive-OR dengan urutan pseudorandom, menghasilkan sinyal
biner data bit yang tinggi akan dipancarkan dengan pengaturan suatu sinyal
pembawa. Frekwensi menghasilkan sinyal adalah increased-using suatu sirkuitt
mixer- sedemikian rupa sehingga sinyal yang dipancarkan di dalam bidang
frekwensi yang disebutkan itu skema Modulasi yang digunakan adalah binary
phase shift keying( BPSK) dan quadrature phase shift keying (QPSK).
Kita dapat menyimpulkan bahwa penerima harus beroperasi synchronism
dengan sinyal yang diterima sedemikian rupa sehingga hasil dari operasi exlusive-
OR ditafsirkan pada bit data yang benar(symbol). Untuk mencapai ini, suatu pola
biner yang dikenal dipancarkan pada awal masing-masing pembukaan framedan
penerima menggunakan ini untuk mencapai keduanya,lock bit dan sinkronisasi
pulsa. Suatu diagram yang menurut modul sinkronisasi ditunjukkan figur 6.28(d).
Untuk mencapai sinkronisasi pulsa, masing-masing frame dipancarkan dan
didahului oleh suatu permulaan yang meliputi suatu digit biner 1 pulsa ( bit data).
Ketika permulaan bit tersebar diterima, akan dilewati oleh suatu n-bit shift
register di mana n adalah banyaknya bit di dalam urutan dan bandingkan pada
suatu chip-by-chip basis dengan urutan yang dikenal dengan suatu pola 1 data.
Jika keduanya mempunyai posisi chip tertentu adalah sama, dibanding suatu
pernyataan ( A) dikatakan untuk terjadi, sedangkan jika berbeda, suatu
ketidaksamaan pernyataan ( D) terjadi. Suatu ukuran yang berbeda antara kedua
pulsa adalah dihitung dengan substracting banyaknya D dan ini adalah dikenal
sebagai autocorrelation fungsi. Yang dengan jelas, ketika pulsa yang dikenal
ditempatkan kemudian autocorrelation fungsi akan menempatkan suatu nilai
positif maksimum yang sepadan dengan banyaknya chip di dalam urutan
penerima di dalam sinkronisasi pulsa. Keandalan proses sinkronisasi ditentukan
oleh autocorrelation antara yang terpilih urutan tersebar dan versi lain tentang
urutan pulsa. Hal itu digambarkan oleh contoh 6.2.
Local Area Network
Contoh 6.2
Suatu tipe penyebaran menggunakan urutan system spread sprectrum
adalah 11-bit binary-sequence 10110111000. itu adalah suatu contoh suatu Barker
Sequence. Menentukan dan merencanakan autocorrelation urutan ini untuk 10 bit
pada sisi yang lain.
Solusinya digambarkan pada 6.29. pada bagian (a) bit penerima (chip)
urutan ditunjukkan dengan analisa yang bersamaan waktunya dengan Urutan
Pulsa Sinkronisasi yang tersebar bersama-sama dengan suatu urutan tambahan
pada sisi lain. Dengan jelas memposisikan, semua posisi bit akan setuju dan
autocorrelation sepadan dengan + 11. Dua contoh lain sesuai dengan situasi itu
yang lebih atau kurang 1 bit urutan tersebar dan, ketika kita dapat lihat, ini
menghasilkan suatu autocorrelation - 1. Sesungguhnya, dengan urutan
pseudorandom semua bit memposisikan yang manapun sisi tentangnya
menghasilkan suatu autocorrelation- 1. Autocorrelation Alur cerita dengan begitu
ditunjukkan Gambar 6.29 (b), ketika kita dapat lihat, keluaran sinyal oleh modul
sinkronisasi akan jadi positif hanya ketika pulsa sinkronisasi diterima.
Gambar 6.29
Local Area Network
Frequency-Hopping spektrum tersebar. Prinsip operasi frequency-
hopping spektrum tersebar ditunjukkan Gambar 6.30 (a). Bidang frekwensi yang
dialokasikan adalah dibagi menjadi sejumlah lower-frequency sub-bands dikenal
sebagai saluran. Masing-Masing saluran sama dengan luas bidang dan ditentukan
oleh tingkat bit data dan metoda modulasi yang digunakan. Suatu pemancar
kemudian menggunakan saluran masing-masing untuk suatu jangka pendek waktu
sebelum digerakkan / meloncat ke suatu saluran berbeda. Ketika suatu saluran
digunakan, suatu freknensi pembawa di pusat saluran diatur dengan bit
dipancarkan pada waktu itu. Pola pemakaian saluran adalah pseudorandom dan
dikenal sebagai hopping sequence, waktunya mengalokasikan pada saluran
masing-masing sebagai periode chip.
Ada dua mode operasi frequency-hopping yang ditentukan oleh
perbandingan memotong tingkat bit kepada data sumber. Ini ditunjukkan Gambar
6.30 (b) dan (c). ketika memotong tingkat bit lebih tinggi dibanding data mode
yang operasional dikenal sebagai fast frequency-hopping,sedang jika memotong
tingkat bit adalah lebih rendah dari tingkat bit itu adalah slow frequency-hopping.
Di dalam kasus keduanya, suatu freknensi pembawa digunakan pusat dari tiap
saluran.
Suatu keuntungan frequency-hopping di atas urutan langsung adalah
kemampuan nya untuk menghindari penggunaan ( narrowband) saluran di dalam
keseluruhan bidang frekwensi yang dialokasikan. Ini dapat terutama sekali
bermanfaat dengan band ISM oleh karena kehadiran yang mungkin satu atau lebih
high-power narrowband sumber gangguan interferensi di dalam bidang
pemenuhan LAN. Ketika kita membahas lebih awal, walaupun dengan urutan
langsung sinyal gangguan interferensi tersebar di atas bidang frekwensi yang
ditugaskan, dengan high-power sumber ini masih dapat mengakibatkan suatu
tingkatan gangguan interferensi yang penting, di dalam batas, dapat memandang
band tertentu tak dapat dipakai. Bagaimanapun, dengan frequency-hopping, jika
suatu sumber gangguan interferensi yang beroperasi pada suatu frekwensi
spesifik. kemudian adalah mungkin untuk menghapuskan penggunaan frekwensi
itu dari frekuensi hopping.
Local Area Network
Teknik ini bermanfaat dengan slow frequency-hopping karena dengan fast
frequency-hopping, berbagai frekwensi meloncat setiap bit data digunakan dan
karenanya hanya chip tunggal akan menjadi terpengaruh. Suatu mayoritas
keputusan kemudian bisa digunakan untuk menentukan bit data yang hampir bisa
dipastikan memancarkan, 0 atau 1. Bagaimanapun, fast frequency-hopping sistem
jadi lebih mahal dibanding slow frequency-hopping sistem. karena pemancar
keduanya dan penerima harus di dalam synchronism itu adalah, harus meloncat
bersama-sama, slow frequency-hopping sistem adalah lebih mudah untuk
mensinkronkan. Oleh karena itu slow frequency-hopping sistem menyediakan
suatu alternatif biaya lebih rendah untuk yang tanpa kawat LAN.
Gambar 6.30
Single-Carrier modulasi. Dengan pendekatan ini suatu single-frequency
sinyal pembawa yang ditempatkan, terletak di dalam pusat bidang frekwensi yang
Local Area Network
di dialokasikan - diatur dengan data untuk dipancarkan dengan menggunakan
suatu sirkuit modulasi yang sesuai. Pada prinsipnya, itu hanya suatu perluasan
skema modulasi yang dijelaskan pada bagian 2.5.1 untuk memancarkan data di
atas suatu jaringan telepon switch analog, kecuali tanpa kawat LAN tingkat bit
data yang diperlukan karenanya luas bidang adalah lebih besar.
Ingat bahwa ada banyak skema modulasi berbeda yang menyertakan
amplitudo, frekwensi, dan tahap atau kombinasi. Bagaimanapun, luas bidang yang
tinggi memerlukan tanpa kawat LAN untuk mengurangi radiasi terhadap yang
skema modulasi yang melibatkan variasi amplitudo karena amplifier yang
digunakan adalah linier di atas keduanya luas bidang lebar / luas adalah mahal dan
mengkonsumsi data yang penting. Yang secara normal skema modulasi berbase
pada variasi tahap tunggal, constant-amplitude pembawa digunakan, seperti
pergeseran fasa kwadratur variasi ini. Sebagai tambahan, ketika kita menandai
lebih awal, untuk tingkat bit data lebih dari 1-2 Mbps, multipath memberi
kenaikan untuk tingkat tinggi ISI dan karenanya persamaan canggih sirkuit harus
pula digunakan.
Multi-Subcarrier modulasi. Prinsip operasi pendekatan ini yang pertama
untuk membagi tingkat bit data yang tinggi sinyal biner untuk dipancarkan ke
dalam sejumlah arus tingkat bit data yang lebih rendah. Masing-Masing
menurunkan tingkat bit data terhadap arus kemudian digunakan untuk mengatur
suatu terpisah subcarrier dari bidang frekwensi yang dialokasikan seperti dengan
suatu single-carrier modulasi. Bagaimanapun, dalam hal ini bit yang relatif
rendah menilai sinyal pembawa, tingkatan ISI banyak dikurangi, yang
memindahkan kebutuhan akan equaliser. Walaupun frequency-selective memudar
masih terjadi, ada kemungkinan bahwa hanya satu ( atau suatu nomor;jumlah
kecil) tentang subcarriers akan jadi terpengaruh. Teknik koreksi kesalahan arah
depan seperti convolutional kode, diuraikan Penjelasan A dapat digunakan untuk
meningkatkan BER saluran itu. Dalam praktek, subcarriers digunakan adalah
bilangan bulat berbagai yang pertama subcarrier 1, 2 1, 3 1, dll dan karenanya
skema dikenal juga sebagai orthogonal divisi frekwensi yang terdiri dari banyak
bagian 9OFDM).
Local Area Network
Sebelum transmisi, modulasi mengatur subcarriers yang dikombinasikan
ke dalam sinyal gabungan tunggal yang menggunakan suatu mathematical teknik
mengenal sebagai fast Fourier transform ( FFT). Hasil ini adalah suatu time-
domain sinyal keluaran yang mempunyai suatu luas bidang serupa yang
diperlukan untuk suatu skema single-carrier. Dalam hal ini, di penerima sinyal
diubah kembali ke multi-subcarrier format yang menggunakan kebalikan dari
operasi FFT. Tingkat Bit data rendah yang demodulated Arus kemudian adalah
mengkombinasikan kembali untuk membentuk tingkat bit data yang tinggi arus
keluaran biner.
Antara kedua skema modulasi adalah biaya dan kebutuhan day, tentang
proses daya diperlukan untuk melaksanakan operasi persamaan untuk
melaksanakan FFT operasi.
inframerah
Ada sejumlah cara yang digunakan untuk memancarkan data dengan
menggunakan suatu sinyal inframerah, mencakup modul langsung dan modulasi
pembawa.
Modulasi langsung. Tidak sama dengan radio, yang harus beroperasi
adalah suatu bidang frekwensi spesifik, inframerah secara alami dibatasi ke ruang
tunggal, oleh karena itu adalah mungkin untuk mengatur sinyal inframerah
sumber secara langsung, suatu biner akan memutar emiter itu pada posisi on dan
suatu biner 0 memutari tu pada posisi off. Modulasi jenis ini dikenal sebagai
system on-off (OOK) dan secara luas digunakan sistem transmisi optic. Itu adalah
yang paling sederhana jenis modulasi dan memerlukan elektronika secara relatif
secara langsung untuk implementasi nya. Seperti ditunjukkan Gambar 6.31 ( a).
Seperti dengan baseband transmisi di atas jaringan fixed-wire, untuk
penerima untuk mencapai clock / bit sinkronisasi, sumber arus harus disandikan di
pemancar sebelum modulasi yang menggunakan salah satu dari clock yang
baku.dan dijelaskan pada bagian 3.3.1. Secara khas, ini adalah kode sandi
Manchester atau NRZI dengan sisipannol bit dan suatu DPLL.
Local Area Network
Gambar 6.31
Sebagai tambahan, suatu teknik mengenal sebagai pulse-position modulasi
( PPM) digunakan sistem berhubung dengan link untuk mengurangi kebutuhan
daya yang terhubung dengan link DPC [DIODE PEMANCAR CAHAYA]
inframerah. Prinsip operasi PPM ditunjukkan Gambar 6.31 (b). Dengan skema
arus bit ini dipancarkan yang pertama menjadi satuan n-bit symbol. Karena
masing-masing pulsa tunggal dimasukkan salah satu dari posisi 2n
timeslots.systems dengan 4 bit setiap pulsa dan posisi 16 pulse juga digunakan
sistem tingkat bit data tinggi pada 1-2 Mbps. Ini adalah ukuran pulsa maksimum
yang dapat digunakan dengan device. penambahan yang tersedia, pada bit lebih
tinggi menilai rangkaian persamaan secara normal diperlukan untuk mengurangi
efek multipath.
Sebagai bagian 6.4.1 ditandai, suatu lapisan optic digunakan untuk
mengurangi gangguan interferensi yang disebabkan oleh cahaya matahari dan
Local Area Network
cahaya tiruan. Efek tentang interferensi untuk menaikkan pada sinyal photodiode
dan di dalam batas yang dapat menyebabkan detektor itu untuk salah menafsir
sinyal yang diterima. Ini adalah faktor yang membatasi tingkat bit data yang dapat
dicapai dengan OOK ke sekitar 2 Mbps.
Modulasi Pembawa. Untuk mencapai tingkat bit data yang lebih tinggi,
kita harus menggunakan teknik modulasi pembawa yang serupa bagi radio
system.sejak seperti itu skema data biner yang dipancarkan adalah suatu pengatur
frekwensi atau sinyal pembawa, di penerima adalah mungkin untuk lewat sinyal
output dari detektor inframerah, trought adalah suatu saringan additional
electronic sebelum demulation. Efek ini adalah sebagai kelanjutan saringan ke
luar manapun untuk sinyal alat penghubung ke sana dengan memberi ditingkatkan
di atas suatu sistem modul langsung. Tingkat Bit data dari 2-4 Mbps siap
terjangkau.
Pada tingkat bit data yang lebih tinggi, ISI disebabkan oleh multipath akan
membatasi faktor karenanya teknik untuk mengalahkan ini harus digunakan. Satu
pendekatan lain adalah untuk menggunakan multi sub modulasi pembawa.
Dengan luas bidang tersedia ini adalah devided ke dalam sejumlah subbands dan
masing-masing digunakan untuk memancarkan suatu bagian dari arus bit. yang
dengan jelas meningkatkan periode sinyal yang diperoleh dengan kompleksitas
dengan penambahan di dalam pemancar dan elektronika penerima
6.4.3 Media Akses metoda kendali
Keduanya, radio dan inframerah beroperasi pada suatu medium siaran,
yaitu adalah, semua tansmissions diterima oleh semua penerima di dalam bidang
pemenuhan pemancar. Sebagai hasilnya, dengan cara yang sama bahwa kita perlu
menggunakan suatu MAC metoda dengan medium bersama LAN wired-
CSMA/CD mengendalikan tanda untuk memastikan hanya satu pemancar sedang
menggunakan medium itu, maka suatu MAC metoda adalah juga diperlukan
dengan LAN tanpa kawat.
Local Area Network
CDMA
CDMA digunakan secara rinci dengan jaringan spektrum radio tersebar.
Seperti diuraikan bagian 6.4.2, keduanya mengarahkan urutan dan frekwensi yang
meloncatdalam penggunaan pseudorandom secara tersebar / urutan meloncat
sebagai basis dari mode operasi. Dalam suatu sistem, suatu urutan pseudorandom
yang berbeda dapat dialokasikan untuk masing-masing node dan urutan
lengkap,mungkin dikenal oleh semua node. Untuk berkomunikasi dengan
pemancar lain yang hanya memilih dan menggunakan urutan pseudorandom itu
penerima yang diharapkan.
X
Y
B
A
Gambar 6.32
Dalam praktek, dapat digambarkan seperti gambar6.32, ini hanya sistem
frekwensi yang meloncat dengan urutan berbeda, peristiwa itu dikenal dengan
fenomena near far. Ini adalah pengalaman ketika suatu pemancar, sebagai contoh
node X di dalam figur sedang operasi dengan phsycally yang lebih dekat kepada
node penerima yang diharapkan adalah suatu perbandingan untuk komunikasi
node B. walaupun transmisi itu berasal dari node X ditekan oleh dispreading
proses di dalam node A, oleh semakin dekat nya gangguan interferensi yang
tersebar mungkin lebih menggerakkan dibanding sinyal yang diperlukan dari node
B, menyebabkan penerima itu di dalam node adalah suatu kehilangan
transmission. juga dikeenal sebagai efek terminal yang tersembunyi.
Di dalam kontras frekwensi sejak dua pemancar constan mengubah
frekwensi, kemungkinan keduanya beroperasi dalam saluran yang sama pada
Local Area Network
waktu yang sama adalah sangat rendah. Ini dapat dikurangi bahkan lebih lanjut
oleh perencanaan yang saksama juga mengharapkan urutan. kerugian-kerugian
dari skema keduanya adalah kebutuhan akan semua node untuk mengetahui
urutan pseudorandom dari semua node yang lain.
CSMA/CD
Bagian 6.1.3 menjelaskan bagaimana CSMA/CD (Carrier sense multiple access
with collision detection) apakah digunakan secara luas di dalam wired LAN
sebagai methoda MAC. Di dalam wireless LAN, CSMA juga mengijinkan suatu
node penantian untuk menggantikan node yang lain yang mungkin sedang di
broadcast (radio atau inframerah medium). Dengan radio dan inframerah,
bagaimanapun, tidaklah mungkin untuk memancarkan dan menerima secara
serempak dan karenanya pendeteksian collision dalam format basis base nya
tidak bisa digunakan. Bagaimanapun, suatu variasi yang menyangkut fungsi
pendeteksian collision telah diusulkan untuk menggunakan wireless LAN yang
dikenal dengan collision detection (comb).
Dengan skema ini, kapan suatu node mentarnsmisikan suatu frame,
pertama menghasilkan suatu pseudorandom pendek dengan biner sequence yang
dikenal dengan comb dan menambahkan front pembuka untuk frame tersebut.
Node ini kemudian berlanjut dengan operasi carrier dengan cara normal dan,
mengumpamakan medium adalah quiet, ini proses mentransmisikan comb
sequence. Dari biner 1 dalam sequence node memancarkan suatu sinyal untuk
suatu interval waktu pendek tetapi untuk suatu biner 0 dalam sequence, switch
node untuk receive mode, kemudian memeriksa semua channel dan menunda
sampai yang lain memancarkan node yang mempunyai transmisi frame. Skema
prinsip operasi ini ditunjukan digambar 6.33.
Local Area Network
Gambar 6.33 Wireless MAC CSMA/CD comb.
Di contoh ini, tiga node A, B, dan C adalah gambaran dari suatu channel
dan masing-masing kode pseudorandom yang dihasilkan akan diperlihatkan.
Sejak bit pertama dalam urutan adalah suatu biner 1 untuk semua node, tidak ada
node sedang mendengarkan dan karenanya transmisi pergi tanpa diketahui.
Sepanjang interval comb kedua, node A dan C masih memancarkan tetapi node B
adalah receive mode dan karenanya akan mendeteksi suatu sinyal dan memeriksa
channel dalam posisi ini. Sepanjang interval ketiga, sejak node B non-aktip dan
kedua-duanya node A dan node C adalah receive mode, A maupun C akan
mendeteksi suatu sinyal. Sepanjang interval keempat, node A sedang
memancarkan dan node C adalah receive mode dan karenanya node C akan
mendeteksi suatu sinyal dan memeriksannya. Node A kemudian meninggalkan
dan, setelah lengkap maka proses telah berhasil, mulailah memancarkan frame
penantian nya.
Rencana efisiensi ditentukan oleh banyaknya bit dalam pseudorandom
sequence dan karenanya comb jika dua node menghasilkan urutan sama,
kemudian suatu collision mungkin terjadi. Dalam Praktek, banyaknya node yang
menyatakan setiap waktu adalah kelihatannya rendah dan karenanya panjangnya
Local Area Network
comb dapat secara relatif pendek . Karena ada suatu batas maksimum pada
tingkat di mana suatu radio (inframerah) transceiver dapat switch antara
memancarkan dan receive mode secara khas satu microsecond suatu panjangnya
comb lebih pendek mengurangi jangka waktu menyangkut resolusi pendeteksian
collision periode.
CSMA/CA
Adaptasi CSMA/CD sama dengan CSMA with collision avoidance (CSMA/CA).
Prinsip operasi ditunjukan di gambar 6.34.
Kita dapat melihat, sebagai ganti pemicu transmisi dari suatu frame
dengan seketika medium menjadi quiet, node masa penantian pertama suatu
interval waktu acak pendek lebih lanjut , dan hanya jika medium masih
menenangan setelah interval ini mengerjakan start untuk mentransmisikan.
Dengan Cara Ini, jika node lain adalah juga menunggu kemudian node yang
menghitung waktu paling pendek akan memperoleh akses yang pertama dan node
sisa akan mengalah. Lagi, skema efisiensi adalah suatu fungsi yang menyangkut
banyaknya kenaikan waktu dan karenanya menghasilkan pseudorandom sequence
dalam periode waktu penghindaran collision yang maksimum.
Local Area Network
Gambar 6.34 Wireless MAC : CSMA/CA protocol
Isu yang lain yang harus ditujukan manakala penggunaan radio (dan
inframerah) sebab tidak ada jaminan yang suatu mitra komunikasi yang
diharapkan (node) apakah di dalam radio menghubungi dengan node sumber.
Karenanya walaupun CSMA/CA atau CSMA/CD algoritma memastikan suatu
keuntungan node mengakses kepada medium, recipients yang diharapkan
menyangkut frame mungkin tidak pernah menerimanya sebab adalah ke luar dari
kontak radio. Oleh Karena Itu, tambahan handshake memeriksa prosedur
disamping, tambahan pula metoda basis base MAC disatukan ke dalam MAC
protokol. Karena diharapkan bahwa ini harus digunakan di jenis metoda MAC
yang berbeda , dikenal sebagai distributed foundation wireless MAC (DFW
MAC) protokol. Empat cara memeriksa prosedur ditunjukkan di Gambar
6.35. dimaksudkan untuk digunakan di kedua-duanya infrastruktur dan aplikasi
khusus.
Kapan saja suatu unit portable harus mengirimkan suatu frame, pertama
mengirimkan pendek request to send (RTS) mengontrol message/frame untuk
salah satu PAU nya atau unit portable yang lain yang menggunakan salah satu
dari metoda MAC, baru saja uraikan CSMA/CD atau CSMA/CA. RTS yang berisi
kntrol message alamat MAC kedua-duanya unit tujuan dan sumber, sesudah
menerima ini, menyediakan tujuan diharapkan menerima permintaan dan adalah
mempersiapkan untuk menerima suatu frame, broadcast clear to send (CTS)
menjawab message/frame dengan penghembus sama address tetapi dengan
pesanan mereka dibalikkan di dalam itu. Sebagai Alternatif, jika tujuan adalah
tidak disiapkan untuk menerima suatu frame, itu jawaban kembali receiver-busy
(Rxbusy). Jika jawaban hal positif, kemudian unit permintaan memancarkan
frame penantian (DATA) dan, jika ini diterima dengan tepat, tujuan kembali ke
message postif acknowledgment (ACK). Bagaimanapun, jika frame rusak,
kemudian negative acknowldgement (NAK) mengirimkan pesan ulang dan
sumber mencoba untuk mengirimkannya lagi. Prosedur ini akan mengulangi
sampai suatu digambarkan jumlah mengerjakan secara beranting. Ingatlah bahwa
Local Area Network
semua pesan kendali dikenali dikirim menggunakan methoda MAC tertentu yang
diadopsi.
Gambar 6.35 Wireless MAC : 4-way handshake procedure in DFW MAC
protocol
Status diagram transisi yang berhubungan dengan protokol adalah juga
ditunjukkan di gambar 6.35. Mengulang kembali bagian 4.2.2 bahwa di samping
menggambarkan operasi yang menyangkut protokol di bawah kondisi-kondisi
error-free, operasi nya harus pula digambarkan manakala frames/control pesan
dirusak. Figur addresskan bahwa dalam hal yang belakangan itu, suatu pengatur
waktu digunakan untuk permulaan retransmission frame/message yang rusak.
Local Area Network
Secara Normal, suatu digambarkan mengerjakan secara beranting batas akan
digunakan pada setiap kasus.
TDMA
Prinsip operasi Time Division Multiple Access (TDMA) dalam konteks
Wireless LAN ditunjukkan digambar 6.36. Dengan metoda ini , masing-masing
pemancar (node) mempunyai suatu waktu interval/slot spesifik dan, sekali ketika
time slotdari suatu pemancar dicapai, mentransmisikan dalam keadaan bandwidth
penuh untuk (menetapkan) jangka waktu dari time slot. Secara
Normal, jangka waktu dari tiap time slot adalah pendek/singkat dan dipilih
sedemikian sehingga kemungkinan kesalahan transmisi yang terjadi di dalam itu
rendah. Frame/Cycle periode ditentukan pada saat itu jangka waktu dari tiap slot
dan banyaknya transmissions slot yang didukung.
Gambar 6.36 Wireless MAC-TDMA
Secara Normal, TDMA digunakan manakala stasiun tunggal (base) dengan
semua transmisi terjadi. Sebagai Contoh, aplikasi pergantian pada fixed-wire
PAU lihat gambar 6.24 tindakan sebagai base station dan adalah ini yang
menetapkan struktur slot/timing itu. Masing-Masing computer/terminal portable
di dalam bidang pemenuhan yang menyangkut coverage base station sebagai
alokasi dari time slot atau , lebih pada umumnya, suatu terpisah (persinyalan)
time slot disajikan untuk memungkinkan masing-masing alat portable untuk
Local Area Network
membuat suatu permintaan kepada base station untuk (free) time slot kapan saja
mempunyai suatu frame untuk ditransmisikan. Transmisi dari base stasion kepada
portable berlangsung salah satu di dalam suatu gaya siaran yang menggunakan
suatu time slot spesifik dengan alamat penerima diharapkan berkedudukan utama
frame dipancarkan atau di dalam suatu time slot spesifik penggunaan yang
disediakan saluran pemberian sinyal. Mode operasi ini adalah juga dikenal
sebagai slotted Aloha dengan demand assignment. Sebagai Alternatif, penggunaan
dari tiap time slot dapat dikendalikan oleh suatu pemberian sinyal terpisah sub slot
di dalam itu.
Gambar 6.36 diperlihatkan, ada suatu guard band dan suatu sync sequence
di start dari tiap slot waktu. Guard band mempertimbangkan keterlambatan
perkembangbiakan berbeda antara dibagi-bagikan satuan portable dan base
stasion, interval sinkronisasi mengijinkan penerima yang portable atau
menbasekan setasiun untuk menyetel ke dalam pemancar sebelum menerima
slot.
FDMA
Prinsip operasi frequency division multiple access (FDMA) adalah
ditunjukan digambar 6.37. FDMA digunakan sebagian besar di (dalam) jaringan
radio dan, seperti TDMA, memerlukanlah suatu base stasion untuk
mengendalikan operasi nya. Menggunakan FDMA total luas bidang frekwensi
dialokasikan adalah dibagi menjadi sejumlah frekwensi sub band atau menggali
serupa pada prinsipnya ke frekwensi yang meloncat spektrum yang tersebar.
Dengan FDMA, bagaimanapun, sekali ketika menugaskan, frekwensi tertentu
menggali digunakan untuk total jangka waktu dari suatu transmisi frame. Secara
Normal, frekwensi menggali ditugaskan atas permintaan menggunakan suatu
saluran pemberian sinyal terpisah.
Local Area Network
Gambar 6.37 Wireless MAC : FDMA
Secara Umum, base stasion di sistem FDMA adalah lebih kompleks dibanding
menggunakan dengan suatu sistem TDMA dan karenanya yang belakangan
jadilah lebih secara luas digunakan. Skema hibrid adalah juga digunakan FDMA
untuk menurunkan berbagai frekwensi menggali masing-masing di antaranya
kemudian adalah menggunakan dengan TDMA.
Kemampuan tambahan
Seperti akan kita lihat di bagian 6.5 manakala LAN protokol diuraikan,
walaupun ada MAC protokol berbeda yang yang digunakan kedua-duanya untuk
wired LANS dan wireless LAN, lapisan MAC menawarkan suatu standard
melayani primitif kepada lapisan di atas itu. Dalam kasus wireless LAN, alat-alat
lapisan MAC, di samping menyelenggarakan fungsi MAC, melaksanakanlah
beberapa fungsi lebih lanjut . Ini memasukkan fragmentation, flow control, dan
multiple rate handling.
Fragmentation adalah perlu oleh karena BER lebih tinggi dengan radio
dan inframerah. Ukuran frame besar menggunakan wireless LAN berbeda
mengetik adalah mungkin oleh karena BER sangat rendah yang menyangkut
media transmisi kabel coaxial, dan lain lain menilai dalam cakupan 10-9 untuk 10-
11. Di kontras, multipath dan efek interferensi dengan radio dan inframerah dapat
Local Area Network
meningkatkan, menilailah dalam cakupan 10-3 untuk 10-5. Alat-Alat ini yang suatu
ukuran frame lebih kecil harus digunakan manakala pemancaran atas media ini
mengetik. Jika MAC lapisan adalah untuk menyediakan suatu layanan serupa
yang melengkapi dengan wired LANS, MAC lapisan harus membagi-bagi
masing-masing frame disampaikan ke dalam berbagai lebih kecil sub frame untuk
transmisi atas medium wireless. Dengan Cara Yang Sama, sesudah menerima
masing-masing fragmen, itu harus mengumpulkan kembali ke frame asli
sebelum penyerahan nya.
Adalah mungkin untuk menyertakan suatu skema control error ke dalam
DFW MAC protokol. Jika tidak ada kesalahan yang dilakukan control error oleh
MAC lapisan, bagaimanapun, kemudian manapun frame dikumpulkan kembali
dengan kesalahan sederhananya dibuang. Meskipun Demikian, adalah penting
bagi MAC lapisan untuk melaksanakan suatu arus mengendalikan fungsi. Seperti
masing-masing fragmen diberikan kepada lapisan phisik, MAC lapisan harus
menunggu sampai ini telah dipancarkan sebelum meluncurkan fragmen
berikutnya. Secara Normal, arus frame antara kedua lapisan dikendalikan oleh
bentuk kendali lebih awal yang ditunjukkan di figur 6.35.
Berbagai fungsi multiple rate adalah perlu sebab lapisan phisik dapat
beroperasi pada sejumlah tingkat alternatif rate. Sebagai Contoh, dengan rate
spectrum direct sequence 1 dan 2 Mbps digunakan dengan inframerah ini dapat 1,
2, 4 atau 10 Mbps. Secara Normal, tingkat rate operasional ditetapkan oleh MAC
lapisan didalam parameter dihubungkan dengan lapisan phisik melayani primitif.
Tingkat rate ditentukan oleh mutu layanan yang sedang disajikan oleh lapisan
phisik, sebagai contoh, jika suatu perbandingan frame tinggi dirusak kemudian
suatu bit yang lebih rendah terpilih, selagi tidak ada korupsi diperoleh tingkat
rate mungkin ditingkatkan. Lapisan phisik yang menerima harus tentu saja
beroperasi sama menempatkan dan metoda modulasi ke kelas khusus lapisan
pemancaran dan karenanya ini harus disetujui oleh kedua-duanya pesta yang
berkomunikasi jika ini untuk diubah. Secara Khas, ini terpenuhi oleh pertukaran
Local Area Network
parameter kendali tambahan dalam permintaan untuk mengirimkan dan bersihkan
untuk mengirimkan frame. Pertukaran ini dilaksanakan di tingkat rate paling
rendah dan hanya jika penerima kembali suatu tanggapan positif mengerjakan
pemancar bergerak naik ke untuk suatu tingkat rate lebih tinggi. Secara normal
operasi sekarang menilai dengan tujuan berbeda disimpan suatu tabel atas untuk
menghindari renegotiation menyangkut tingkat rate sebelum masing-masing
transmisi.
Standard
Ada produk bidang wireless LAN yang tersedia. Bagaimanapun, semua
ini telah dikembangkan ke kelas khusus dengan perusahaan tunggal dan mereka
berbeda dengan mantap satu dari yang lain. Kebutuhan akan standard
internasional kini diakui dan sekarang ini dua standard untuk produk wireless
LAN adalah di bawah pengembangan. Di Amerika Serikat, standard sedang
dikembangkan di bawah panji IEEE dan dikenal sebagai IEEE 802.11. Di
Eropa, standard yang dikembangkan oleh European Telecommunication
Standards Institute (ETSI) dan dikenal sebagai HiperLAN. Kedua standard
menggunakan banyak feauture yang diuraikan di bagian sebelumnya.
Dengan wired LANs, ada tidak hanya standard tunggal. Sebagai Contoh,
IEEE 802.11 mempertimbangkan bidang standard lapisan phisik Yang memiliki
perbedaan tipe media transmisi . Ini meliputi yang berikut:
1 dan 2 Mbps menggunakan frequency hopping spread spectrum radio
1 dan 2 Mbps menggunakan direct sequence spread spectrum radio
1 dan 2 Mbps menggunakan direct modulated infrared
4 Mbps menggunakan carrier modulated infrared
10 Mbps menggunakan multi-subcarrier modulated infrared
Local Area Network
Standar HiperLAN dimaksudkan untuk digunakan di kedua infrastruktur
dan aplikasi khusus. Sebagian dari parameter operasional yang masih sedang
diselesaikan tetapi spesifikasi sekarang sebagai berikut:
User bit rate 10 – 20 Mbps
Operation range 50 m
Single carrier modulation using a modified version of quadrature phase shift
keying known as offset QPSK and an equalizer
CSMA/CD or CSMA/CA MAC method
Untuk memenuhi media dan modulasi berbeda mengetik, lapisan phisik
berisikan dua sub lapisan: Physical layer convergence (PLC) sub lapisan dan
Physical medium dependent (PMD) sub lapisan. PMD sub lapisan adalah berbeda
perbedaan modulasi dan tipe media dan layanan menyediakan ditentukan oleh ini.
PLC sub lapisan menyelesaikan pemusatan berfungsi peta diperlukan untuk
layanan standard yang yang ditawarkan di lapisan phisik menghubung disajikan
itu oleh PMD tertentu sub lapisan yang sedang digunakan.
Protokol
Berbagai standard protokol untuk LANs, yang berhubungan dengan phisik dan
lapisan link dalam konteks model referensi ISO, adalah digambarkan di dalam
IEEE 802. Standard ini menggambarkan suatu keluarga protokol, masing-masing
berkenaan dengan jenis MAC metoda tertentu . Berbagai standard IEEE dan
hubungan mereka untuk menggunakan ISO acuan model ditunjukkan di gambar
6.38.
Ke Tiga standard MAC bersama-sama dengan spesifikasi media phisik
dihubungkan mereka adalah terdapat di standard dokumen IEEE berikut :
IEEE 802.3 : CSMA/CD bus
Local Area Network
IEEE 802.4 : Token bus
IEEE 802.5 : Token ring
IEEE 802.11 : Wireless
Relevan standard ISO adalah sama kecuali suatu tambahan 8 digunakan: ISO
8802.3, dan lain lain
Uraian yang memperkenalkan sejauh ini telah terkait dengan MAC dan
lapisan phisik terdapat empat standar. Walaupun masing-masing adalah berbeda
dalam operasi internal nya , mereka semua menyajikan suatu standard satuan
layanan kepada logical link control (LLC), yang mana dimaksudkan untuk
digunakan bersama dengan standar MAC. Secara Umum, seperti tersebut di
bagian 6.2, berbagai MAC dan lapisan phisik secara normal diterapkan didalam
firmware integrated sirkit tujuan khusus. Di bagian ini, oleh karena itu, kita
akan berkonsentrasi hanya LLC dan lapisan jaringan dan sederhananya
menggambarkan alat penghubung antara LLC dan lapisan MAC. Catatlah bahwa
dengan suatu jaringan LAN itu, LLC dan lapisan MAC adalah panutan protokol,
karena tidak ada intermediate yang menswitch node di dalam jaringan dirinya
sendiri serupa, sebagai contoh, untuk suatu paket yang menswitch pertukaran di
(dalam) suatu jaringan data publik ( lihat bagian 8.1)
Gambar 6.38 IEEE protocol set
Local Area Network
Ketika kita dapat melihat gambar 6.38, dalam konteks model referensi
ISO MAC dan lapisan LLC secara bersama melaksanakan fungsi yang
menyangkut ISO lapisan link data. Di dalam konteks ini, MAC dan lapisan LLC
dikenal sebagai sub lapisan bukannya lapisan. Mengingat kembali dari Bab 5
bahwa fungsi data menghubungkan lapisan sedang memframe ( pemberian
sinyal akhir dan start dari tiap frame) dan pendeteksian kesalahan. Juga, untuk
suatu yang dapat dipercaya ( koneksi) , error control, flow control, dan link
managemen. Demikian MAC sub lapisan melaksanakan komponen pendeteksian
kesalahan dan penyusunan bersama-sama dengan MAC operasi LLC sub lapisan
melaksanakan fungsi nya.
Layanan MAC sublayer
Tanpa tergantung dengan mode operasi yang menyangkut garisbawah MAC sub
lapisan CSMA/CD, token ring, token bus, wireless, suatu standard satuan
layanan pemakai digambarkan untuk penggunaan oleh LLC sub lapisan untuk
memindahkan LLC PDUs untuk suatu lapisan wartawan/penulis surat. Pemakai
melayani primitif didukung adalah:
MA_UNITDATA.request
MA_UNITDATA.indication
MA_UNITDATA.confirm
Suatu diagram urutan waktu menggambarkan penggunaan mereka ditunjukkan di
gambar 6.39. Karena suatu CSMA/CD LAN, mengkonfirmasikan primitif
addresskan bahwa permintaan telah dengan keberhasilan yang dipancarkan
untuk suatu tanda LAN addresskan bahwa permintaan dengan keberhasilan
mengirimkannya.
Local Area Network
Gambar 6.39 MAC user service primitives : (a) CSMA/CD : (b) token ring/bus
Masing-Masing layanan yang primitif telah berhubungan parameter.
Tercakup di primitif MA_UNITDATA.request adalah alamat tujuan yang
diperlukan ini mungkin adalah suatu individu, kelompok, atau menyiarkan
alamat , suatu unit data layanan (yang berisi data untuk ditrasnfer adalah,
LLC PDU), dan kelas layanan diperlukan dihubungkan dengan PDU itu. Terakhir
digunakanlah jaringan token ring dan token bus, sebagai contoh, kapan suatu
MAC protokol diprioritaskan sedang digunakan.
MA_UNITDATA.confirm yang primitif memasukkan suatu parameter
yang menetapkan kegagalan atau keberhasilan yang menyangkut Primitif
MA_UNITDATA.request. Bagaimanapun, Gambar 6.39 memperlihatkan
konfirmasi primitif tidak dihasilkan sebagai hasil tanggapan dari LLC remote
sub lapisan tetapi lebih oleh MAC kesatuan lokal. Jika parameter menandai
adanya keberhasilan, ini sederhananya addresskan bahwa MAC kesatuan
protokol adalah keberhasilan di pemancaran unit data ke medium jaringan.
Jika dengan tidak berhasil, parameter menandai adanya transmisi yang gagal.
Local Area Network
Sebagai suatu contoh, jika jaringan adalah suatu CSMA/CD bus, collision
berlebihan mungkin adalah suatu parameter kegagalan yang khas.
LLC sublayer
Operasi dan Layanan pemakai LLC sub lapisan dibahas di Bab 5 manakala
data menghubungkan protokol kendali. Mengulang kembali bahwa LLC
protokol di basekan di high-level data link control (HDLC) protokol, dan bahwa
dua jenis pemakai melayani dan protokol yang dihubungkan didukung:
connectionless dan connection-oriented. Bagaimanapun, di hampir semua
instalasi LAN, dan terutama dalam techinal dan lingkungan kantor, hanya send-
data-with-no-acknowledge (SDN) protokol connectionless digunakan. Satu-
Satunya pemakai melayani primitif demikian kemudian L-DATA.request dan,
sebab ini adalah suatu protokol usaha terbaik, semua data ditransfer menggunakan
informasi tak terhitung jumlahnya (UI) frame. Interaksi antara LLC dan MAC
sub lapisan adalah yang manapun seperti ditunjukkan di gambar 6.40.
Gambar 6.40 LLC/MAC sublayer interactions
Primitif L-DATA.request telah berhubungan parameter. Ini adalah suatu
spesifikasi menyangkut sumber (lokal) dan tujuan (remote) address dan data
pemakai (service data unit). Yang belakangan adalah network-layer protocol
data unit (NPDU). Tujuan dan Sumber address adalah masing-masing suatu
Local Area Network
penggabungan MAC sub alamat lapisan DTE dan suatu layanan tambahan
service access point (SAP) interlayer address- LLC SAP. Ini digunakan untuk
interlayer yang menjadi tujuan di dalam DTE, seperti akan kita lihat di (dalam)
bagian 8,2,3.
Gambar 6.42 Network layer services: (a) time sequence diagram : (b) service
parameters
Suatu lebih terperinci ilustrasi interaksi antara LLC dan MAC sub lapisan
ditunjukkan di gambar 6.41. LLC sub lapisan membaca sumber dan tujuan LLC
melayani akses address alamat (DSAP dan SSAP) dari dua parameter alamat
Local Area Network
dihubungkan dengan L-DATA.request yang primitif dan memasukkan ke
LLC PDU. Itu kemudian menambahkan network layer protocol data unit
(NPDU) pada ini dan ketinggalan jaman menghasilkan LLC PDU kepada MAC
sub lapisan parameter data pemakai dari suatu MAC MA_UNITDATA.request
primitif. Parameter lain berhubungan dengan primitif ini memasukkan MAC sub
alamat sumber dan tujuan lapisan (DA dan SA), kelas layanan yang diinginkan,
dan banyaknya komposisi music 8 suara (indikator panjangnya) dalam bidang
data pemakai. Secara Khas, kelas layanan digunakan oleh MAC sub kesatuan
protokol lapisan untuk menentukan prioritas untuk dihubungkan dengan frame
jika suatu jaringan tanda sedang digunakan.
Sesudah menerima permintaan, MAC kesatuan protokol menciptakan
suatu frame yang siap untuk transmisi pada link itu. Dalam kasus dari suatu
CSMA/CD bus jaringan, menciptakan suatu frame yang berisi mukadimah dan
SFD field, DA dan SA field, suatu I-Field, dan FCS bidang [yang] sesuai. Frame
lengkap dipancarkan bit berturutan ke medium kabel telegram yang
menggunakan metoda MAC yang sesuai.
Suatu prosedur serupa diikuti dalam tujuan DTE kalau tidak bidang yang
bersesuaian pada setiap PDU dibaca dan ditafsirkan oleh masing-masing lapisan.
Bidang data pemakai pada setiap PDU kemudian adalah melalaikan kepada
lapisan berikutnya bersama-sama dengan parameter alamat yang sesuai. Kita akan
mendiskusikan interaksi lapisan lebih lanjut di dalam Bab 14, setelah aplikasi
yang mempertimbangkan mengorientasikan protokol.
Network Layer
Peran utama lapisan jaringan adalah untuk mengarahkan pesan dihubungkan
dengan lapisan protokol lebih tinggi di atasnya dalam konteks model referensi
ISO ke seberang network link itu masyarakat DTEs dibagi-bagikan. Seperti
dengan data menghubungkan lapisan, lapisan jaringan dapat beroperasi salah satu
di suatu gaya connectionless atau di dalam suatu koneksi gaya yang
diorientasikan. Dalam kasus LANs, pesan ( frame) ditujukan dan ditaklukkan
Local Area Network
antara DTEs yang terikat kasih sayang dengan LAN sama point-of-attachment
(MAC sublayer) address. Lebih Dari Itu, karena LANs menggunakan bit tinggi
dengan media transmisi yang mempunyai BER sangat rendah, DTE ke DTE
transit-delay dihubungkan dengan memindahkan masing-masing pesan dan
kemungkinan rusaknya pesan adalah kedua-duanya sangat rendah. Sebagai
Konsekwensi, suatu lapisan jaringan connectionless melayani dan protokol yang
dihubungkan secara normal digunakan manakala semua DTES dihubungkan ke
LAN. Beberapa Error dan flow control yang diperlukan kemudian adalah
ditinggalkan kepada protokol lapisan pengangkutan di atas itu.
Oleh karena ketiadaan kemampuan nya di LANs, lapisan jaringan adalah
sering dikenal sebagai inactive or null layer. Pemakai melayani yang dihubungkan
primitif dengan jaringan melayani dan parameter mereka ditunjukkan di gambar
6.42.
Layanan mentransfer message basic adalah N_UNITDATA.request dan
indikasi yang mana suatu usaha terbaik dalam pelayanan. DA dan SA parameter
berhubungan dengan concatenations MAC sublayer point of attachment DTE
(tujuan atau sumber) dan LLC SAP interlayer address perluasan. Suatu network
service access point (NSAP) interlayer address perluasan adalah juga digunakan.
Peran nya sama halnya LLC SAP dan mengijinkan pesan untuk menjadi
ditaklukkan melalui berbagai lapisan protokol ke APs berbeda (program) di
dalam DTE yang sama itu. Suatu contoh adalah suatu server jaringan DTE yang
mendukung berbagai aplikasi seperti pos elektronik dan memfile perpindahan.
Secara Umum, quality of sevice (QOS) parameter memasukkan bidang
untuk transit delay, message priority, dan parameter jaringan lain untuk menjadi
penetapan. Dalam kasus single LAN, hanya bidang prioritas mempunyai arti.
Akhirnya, parameter data pemakai address kepada data pesan untuk
ditransmisikan.
N-REPORT.Indication yang primitif digunakan oleh penyedia jaringan
LLC dan MAC sub lapisan untuk melaporkan manapun kondisi-kondisi kesalahan
yang mungkin terjadi berkenaan dengan perpindahan. Dalam kasus LANs, suatu
contoh adalah collision berlebihan jika suatu CSMA/CD LAN sedang digunakan.
Local Area Network
Kita dapat menyimpulkan bahwa protokol dihubungkan dengan lapisan
jaringan minimal. Itu melibatkan penciptaan suatu NPDU dari parameter
dihubungkan dengan primitif N_UNITDATA.request yang datang berikutnya
menghantar dan LLC sub lapisan dalam parameter data pemakai dari suatu L-
DATA.Request. Dengan cara yang Sama, sesudah menerima suatu NPDU dari
LLC sub lapisan dalam parameter data pemakai dihubungkan dengan suatu
L_DATA.Indication protokol mengambil jaringan tujuan dan sumber address dari
NPDU dan ketinggalan jaman ini, bersama-sama dengan data pemakai, kepada
pemakai (transport) lapisan dengan menggunakan suatu
N_UNITDATA.Indication primitif.
Kesimpulannya, catatlah bahwa jika jaringan berisikan sejumlah jaringan
saling behubungan dibanding LAN tunggal, kemudian protokol lapisan jaringan
adalah lebih jauh lebih rumit. Total jaringan kemudian adalah mengenal sebagai
suatu inter jaringan atau internet dan jaringan individu ini sebagai sub jaringan
atau subnets. Kita akan mempertimbangkan lapisan jaringan lebih lanjut di
dalam bab 9 internetworking .