Download - tugas laporan penyuluhan
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
1/22
MAKALAH TENTANG
PERANAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI
MATA KULIAHDASAR PENYULUHAN
DAN
KOMUNIKASI
Disusun Oleh:
FURQON RINO SETIO
NPM : 12110034
RUDI HERMAWAN
NPM : 12110067
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN (STIPER)
DHARMA WACANA METRO
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
2/22
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil allamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayahnya penulis telah menyelesaikan makalah Dasar Penyuluhan dan
Komunikasi pertanian tentang Peranan Penyuluh Pertanian Terhadap Hama dan
Penyakit Pada Tanaman Padi. Tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah ikut serta dalam menyelesaikan makalah ini, dan kepada Bapak
Ir. Zulkarnaen AW selaku Dosen yang telah membimbing penulis membuat laporan
makalah yang sangat sederhana ini. Penulis menyadari bahawa laporan ini masih
memiliki keterbatasan dan beberapa kelemahan dalam kualitas data dan informasi yang
dihasilkan serta dalam interpretasinya. Serta meminta maaf dan mohon pemakluman
bila mana isi dari tugas ini ada kekurangan dan ada tulisan yang dibuat kurang tepat.
Untuk perbaikan kedepan penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar lebih baik. Dengan ini penulis mempersembahkan
tugas makalah yang sangat sederhana ini dengan rasa terima kasih. Semoga tugas
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
30 mei 2013
Penyusun.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
3/22
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 4
1.2. Tujuan ...................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5
2.1. Ciri-ciri Umum .......................................................................................... 5
2.2. Reproduksi .......................................................................................... 5
2.3. Keanekaragaman Budaya .................................................................. 5
2.4. Keanekaragaman Tipe Beras/Nasi ...................................................... 6
BAB III METODE TEKNIK PENYULUHAN ...................................................... 7
3.1. Teknik Penyuluhan .............................................................................. 7
3.2. Kondisi Umum Wilayah .................................................................. 8
3.3. Karakteristik Tanah dan Air .................................................................. 9
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................ 10
4.1. Jenis-jenis Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi ........................... 10
4.2. Cara-cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi .... 18
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 22
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 22
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
4/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangPadi berasal dari bahasa latin yaitu (Oryza Sativa L.) adalah salah satu tanaman
budaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman
budaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus)
yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi mampu menghasilkan beras yang
merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Sehingga tanaman padi merupakan salah
satu bidang pertanian yang digalakkan di Indonesia. Pada tanaman padi terdapat banyak
hama dan penyakit yang menyerang, sehingga dapat mengakibatkan penurunan
produksi padi tersebut. Sedangkan didaerah daerah pelosok Indonesia masih banyak
petani yang belum mengetahui jenis jenis hama dan penyakit yang menyerang
tanaman padi. Selain itu juga mereka belum mengetahui cara cara pengendalian yang
tepat terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Berdasarkan keadaan
tersebut, pada makalah ini kami mengangkat judul peranan Penyuluh terhadap Hama
dan Penyakit.
1.2TujuanBertujuan untuk mengetahui jenis jenis hama dan penyakit yang menyerang
tanaman padi dan cara cara pengendaliannya, untuk menumbuhkan minat petani agar
mengendalikan hama dan penyakit menggunakan pestisida yang baik dan benar untuk
budidaya tanaman padi, untuk mendorong petani agar mampu melakukan
pemberantasan hama dan penhyakit untuk budidaya tanaman padi.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
5/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ciriciri Umum
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae (sinonim : Graminae atau
Glumiflorae). Padi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, memiliki batang
sangat pendek, strukturserupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling
menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, dan berurat daun sejajar.
2.2 Reproduksi
Padi merupakan tanaman yang memiliki proses penyerbukan sendiri, karena
95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan
terjadi zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri. Zigot berkembang
membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperma. Pada akhir perkembangan,
sebagian besar bulir padi mengandung pati dibagian endosperma. Bagi tanaman muda,
pati berfungsi sebagai cadangan makanan. Sedangkan bagi manusia, pati dimanfaatkan
sebagai sumber gizi.
2.3 Keanekaragaman Budaya
Adapun jenis-jenis padi yang ada diIndonesia, diantaranya :
Padi gogoDi beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi
lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti disawah. Di Lampung
Selatan dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan
dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.
Padi rawaPadi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudayakan didaerah rawa-
rawa. Selain diKalimantan, padi tipe ini ditemukan dilembah sungai Gangga. Padi
rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan
kedalaman air yang ekstrim musiman.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
6/22
2.4 Keanekaragaman Tipe Beras/Nasi
Padi PeraPadi pera adalah padi dengan kadar Amilosa pada pati lebih dari 20% pada
berasnya butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera
adalah padi pulen, sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan
berbagai jenis beras dijual dipasar Indonesia tergolong padi pulen. Penggolongan
ini dilihat dari konsistensi nasinya.
KetanKetan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak dulu.
Padi ketan memiliki kadar amilosa dibawah 1% pada pati berasnya. Patinya
didominasi oleh amilopektin, sehingga jika ditanak sangat lekat.
Padi WangiPadi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang
beberapa tempat diAsia yang dikenal adalah ras Cianjur Pandan
wangi (sekarang telah menjadi kulrivar unggul) dan rojolele
kedua kultivar ini adalah varietas Javanica yang berumur
panjang.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
7/22
BAB III
METODE TEKNIK PENYULUHAN
Pada dasarnya Metode Penyuluhan yang paling tepat adalah disesuaikan dengan
kebutuhan sasaran yaitu Penyuluh harus dapat mempertimbangkan tempat yang paling
baik adalah di tempat kegiatan sasaran baik itu di sawah atau rumah, Sehingga petani
biasa nyaman dengan kegiatan Penyuluhan. Mereka biasa Sharing, diskusi tentang
permasalan yang dihadapi petani, serta Pertimbangan yang tidak kalah penting yaitu
waktu. Penyesuaian waktu perlu dipertimbangkan, dipilih yang tidak menggangu
kegiatan rutin yang dilakukan petani. Oleh karena itu penyuluh harus dapat menciptakan
hubungan yang baik dengan sasaran. Agar Penyuluh dan Petani merasa sama-sama
saling menjadi bagian dari diri masing-masing, Sehingga akan dapat memberikan
sesuatu yang baru atau inovasi baru sehingga dapat menciptakan suatu perubahan, baik
perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode penyuluhan dengan
menggunakan media cetak yaitu folder dan dilakukan secara lisan. Alasan pemilihan
metode ini adalah penyuluh dapat berkomunikasi secara langsung dengan kelompok
sasaran yakni petani dapat memberikan Feedback atau pertanyaan secara langsung dan
bisa langsung dijelaskan oleh penyuluh dalam kegiatan penyuluhannya Sehingga
penyuluhan dapat berlangsung efektif dan efisien. Penyuluh juga menggunakan
pendekatan kelompok, dimana penyuluhan dilakukan dalam satu kelompok dengan
menyampaikan penjelasan mengenai materi serta dengan pembagian folder yang
disiapkan oleh penyuluh agar materi lebih cepat diterima sasaran (petani).
3.1 Teknik Penyuluhan Pemberantasan Hama dan Penyakit Dalam Budidaya
Tanaman padi Di Desa Liman Benawi Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.Teknik penyuluhan adalah cara yang digunakan oleh penyuluh untuk
mendekatkan materi pada sasaran atau petani. Ada berbagai macam teknik yang bisa
digunakan penyuluh dalam kegiatan penyuluhannya. Dalam penyuluhan ini penyuluh
menggunakan tiga macam teknik penyuluhan.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
8/22
Teknik penyuluhan yang digunakan berupa teknik demontrasi cara (demoplot,
ceramah dan dengan menggunakan media cetak. Demonstrasi cara yaitu lebih
menonjolkan pada upaya menunjukkan atau mempraktekkan kepada sasaran
penyuluhan tentang cara kerja yang benar.
Pada teknik ceramah penyuluh memegang peranan untuk menyampaikan dan
menjelaskan materi dengan langsung memberikan kesempatan sasaran untuk
menyampaikan tanggapannya. Penyuluhan dengan menggunakan media cetak adalah
penyuluhan yang menggunakan media cetak berupa folder yang dibagikan saat
penyuluhan berlangsung. Alasan menggunakan ketiga teknik ini yaitu agar selain petani
cepat mengerti materi yang disampaikan juga bisa mempraktekkan materi. Jadi melihat
dari tujuan tersebut ketiga teknik diatas sangat efektif dan tepat digunakan.
3.2 Kondisi Umum Wilayah
Dilaksanakan dipersawahan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.
Kecamatan Trimurjo meliputi 11 Kampung dan 3 Kelurahan yang mempunyai luas
areal 5.782,51 Ha, dan berbatasan dengan :
- Sebelah Utara dengan Kecamatan Punggur- Sebelah Selatan dengan Natar- Sebelah Timur dengan Kecamatan Metro Barat- Sebelah Barat dengan Bumi Ratu Nuban
http://nasa88.files.wordpress.com/2013/03/padi.jpg -
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
9/22
Ibu kota Kecamatan Trimurjo dikelurahan Simbarwaringin secara Geografis Kabupaten
Lampung Tengah terletak pada posisi :
a. TimurBarat : 105.10 Bujur Timur115. 15 Bujur Timurb. UtaraSelatan : 05. 05 Lintang Selatan05. 10 Lintang Selatan.
Kecamatan Trimurjo terbagi atas 14 wkpp atau wilayah binaan Penyuluh Pertanian
dalam 11 Kampung dan 3 Kelurahan serta memiliki sawah teknis 4.209 Ha,
ladang/tegalan 161,642 Ha, pekarangan 1.205,64 Ha, tanah lainlain seluas 206.53 Ha.
Tinggi dari permukaan laut (dpl)/tinggi tempat 56m, dengan Topografi sebagian besar
(90%) datar dan sebagian kecil (10%) miring, dengan kemiringan 8% sampai dengan
14%.
3.3Karakteristik Tanah dan Air
Jenis tanah diwilayah Kecamatan Trimurjo adalah sebagian besar (90%)
podselik merah kuning dengan drainase cukup baik sampai sedang,keadaan lapisan
tanah kedalamannya antara 15cm sampai dengan 20cm, tekstur tanah lempung, struktur
tanah remah sampai gempal, reaksi tanah masam dengan PH berkisar antara 4,8 sampai
dengan 5,6. Kesuburan tanah rendah sampai dengan sedang, bahan organik 2,0.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
10/22
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Jenis-jenis Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi
Hama dan Penyakit pada tanaman padi merupakan kendala bagi pertumbuhan
dan perkembangan padi itu sendiri. DiIndonesia, kehilangan hasil padi akibat serangan
Hama dan Penyakit diperkirakan mencapai 200.000 300.000 Ton per tahun. Adapun
macam-macam hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi diantaranya adalah :
Hama pada tanaman Padi :
1.
Penggerek batang/sundep beluk
Penggerek batang merupakan hama paling menakutkan pada pertanaman padi,
karena sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil yang tinggi.
Dilapangan, kehadiran hama ini ditandai oleh datangnya ngengat (kupu-kupu)
dan kematian tunas padi, kematian malai, dan ulat penggerek batang. Hama ini
merusak tanaman pada semua fase tumbuh, baik pada saat pembibitan fase
anakan, maupun fase berbunga. Bila serangan terjadi pada pembibitan sampai
fase anakan, hama ini disebut sundep, dan jika terjadi pada saat berbunga,
disebut beluk.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
11/22
2. Wereng hijau
Peran wereng hijau (WH) dalam sistem pertanaman padi menjadi penting oleh
karena WH merupakan vektor penyakit tungro, yang merupakan salah satu
penyakit virus terpenting diIndonesia. Kemampuan WH sebagai penghambat
dalam sistem pertanian padi sangat tergantung pada penyakit virus tungro.
Sebagai hama, WH banyak ditemukan pada sistem sawah irigasi teknis,
ekosistem tadah hujan, tetapi tidak lazim pada ekosistem padi gogo.
WH menghisap cairan dari dalam daun bagian pinggir, tidak menyukai pelepah,
atau daun-daun bagian tengah. Gejala padi terkena WH yaitu daun-daun padi
berwarna kuning sampai kuning orange, penurunan jumlah anakan, dan
pertumbuhan tanaman yang terhambat (memendek), dan pemupukan unsur
Nitrogen (urea/ZA) yang tinggi sangat memicu perkembangan WH.
3. Wereng coklat
Wereng coklat menyebabkan daun berubah kuning orange sebelum menjadi
coklat dan mati.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
12/22
Dalam keadaan populasi wereng tinggi dan varietas yang ditanam rentan
wereng coklat, dapat mengakibatkan tanaman seperti terbakar atau hopper
burn.
wereng coklat juga dapat menularkan penyakit virus kerdil rumput, dua
penyakit yang merusak. Ledakan wereng coklat biasanya terjadi akibat
penggunaan pestisida yang tidak tepat, dan kondisi lingkungan yang cocok
untuk wereng coklat (lembab, panas).
4. Walang sangit
Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada fase
pemasakan. Mekanisme merusaknya yaitu menghisap butiran gabah yang
sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga akan mempertahankan diri dengan
mengeluarkan bau.
Selain sebagai mekanisme mempertahankan diri, bau yang dikeluarkan juga
untuk menarik walang sangit lain dari spesies yang sama. Walang sangit
merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu.
Kerusakan yang ditimbulkannya menyebabkan beras berubah warna dan
mengapur, serta gabah menjadi hampa.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
13/22
5. Hama putih palsu
Hama Daun Putih Palsu (Cnaphalocrosis Medinalis) serangan hama putih palsu
terjadi pada saat tanaman masih dalam fase vegetative (tanaman muda) walaupun
tidak menutup kemungkinan juga kadang terjadi saat tanaman sudah keluar malai.
Dan biasanya menjadi serangan yang berarti bila kerusakan pada daun terjadi saat
padi memasuki fase anakan maksimum dan fase pematangan mencapai >50%.
Dalam artian hama ini menyerang tanaman sekitar umur 10 hari, jika pada tanaman
padi. Sebelum terjadi serangan hama putih palsu biasanya diawali dengan
kehadiran ngengat/kupu-kupu berwarna kuning coklat yang memiliki tiga buah pita
hitam dengan garis lengkap atau terputus pada bagian sayap depan.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
14/22
Penyakit pada tanaman Padi
1. Hawar Daun Bakteri
Hawar daun bakteri (HBD) merupakan penyakit bakteri yang tersebar luas dan
menurunkan hasil panen sampai 36%. Penyakit terjadi pada saat musim hujan
atau kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang, dan
dipupuk N tinggi (>250 kg Urea/ha).Penyakit HBD menghasilkan dua gejala
khas, yaitu kresek dan hawar. Kresek adalah gejala yang terjadi pada tanaman
berumur >30 hari (persemaian atau yang baru pindah). Daun daun berwarna
hijau kelabu, melipat, dan menggulung. Dalam keadaan parah keadaan daun
menggulung, layu, dan mati, mirip tanaman yang terserang penggerek batang
atau terkena air panas (lodoh), sementara hawar merupakan gejala yang paling
umum pada tanaman yang telah mencapai fase tumbuh anakan sampai fase
pemasakan.
Gejala diawali dengan timbulnya bercak abuabu (kekuningan) umumnya pada
tepi daun dalam perkembangannya gejala akan meluas, membentuk hawar, dan
akhirnya daun mengering. Dalam keadaan lembab (terutama pagi hari),
kelompok bakteri berupa butiran berwarna kuning keemasan, dapat dengan
mudah ditemukan pada daun-daun yang menunjukkan gejala hawar, dengan
bantuan angin gesekan antar daun, dan percikan air hujan, massa bakteri ini
berfungsi sebagai alat penyebar penyakit HBD.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
15/22
2. Busuk Batang
Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi bagian tanaman dalam
kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah. Untuk mengamati
penyakit ini, kanopi pertanaman perlu di buka. Perlu di waspadai apabila terjadi
kerebahan pada pertanaman, tanpa sebelumnya terjadi hujan dengan angin yang
kencang.
Gejala awal berupa bercak berwarna kehitaman, bentuknya tidak teratur pada
sisi luar pelepah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya, cendawan
menembus batang padi yang kemudian menjadi lemah, lalu anakan mati, dan
akibatnya tanaman menjadi rebah.
3. Bercak ( Cerospora )
Bercak cerospaora di sebabkan oleh jamur Cerospora Oryzae. Penyakit ini
menyebabkan kerusakan yang serius pada pertanaman di lahan yang kurang
subur. Penyakit ini menghasilkan gejala lurus sempit berwarna coklat pada
helaian daun bendera, pada fase tumbuh pemasakan. Gejala juga dapat terjadi
pada pelepah dan kulit gabah.
http://nasa88.files.wordpress.com/2013/03/busuk-batang-padi.jpghttp://nasa88.files.wordpress.com/2013/03/busuk-batang-padi.jpg -
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
16/22
4. Penyakit Blast
Penyakit Blas disebabkan oleh meluasnya serangan jamurPyricularia oryzae(P.
grisea). Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan
gejala blas daun (leaf blast) dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada
daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar,
berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna
putih atau kelabu dengan bagian tepi kecoklatan. Serangan pada fase generatif
menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah
(busuk leher). Penyakit blas merupakan salah satu kendala utama dalam
budidaya padi karena bila terserang jamur Pyricularia oryzaeini bila tidak
diwaspadai sejak awal akan mengakibatkan penurunan produksi hingga 70
%.Blas akan segera menyebar apabila didukung oleh kelembapan dan suhu
optimum yaitu antara 24 C - 28 C.blas menyerap nutrisi tanaman padi untuk
memperbanyak diri dan mempertahankan hidup. Bila menyerang pada daun
muda, menyebabkan proses pertumbuhan tidak normal, beberapa daun menjadi
kering dan mati. Blas pada daun banyak menyebabkan kerusakan antara fase
pertumbuhan hingga fase anakan maksimum. Infeksi pada daun setelah fase
anakan maksimum biasanya tidak menyebabkan kehilangan hasil yang terlalu
besar, namun infeksi pada awal pertumbuhan sering menyebabkan puso
terutama varietas yang rentan. Penggunaan fungisida pada fase vegetatif sangat
dianjurkan apabila guna menekan tingkat intensitas serangan blas daun dan juga
dapat mengurangi infeksi pada tangkai malai (blas leher).
Pemupukan unsur Nitrogen dimusim penghujan yang tinggi juga akan memicu
pertumbuhan blas.
Pemupukan nitrogen yang tinggi menyebabkan ketersediaan nutrisi yang ideal
dan lemahnya jaringan daun, sehingga spora blas pada awal pertumbuhan dapat
menginfeksi optimal dan menyebabkan kerusakan serius pada tanaman padi.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
17/22
Penanaman padi terutama pada musim tanam rendengan/hujan haruslah ekstra
hati-hati.
Dengan curah hujan yang tinggi serta adanya faktor angin memicu
perkembangan blas dapat meluas dengan cepat. Pengelolaan jarak tanam yang
terlalu rapat juga mempengaruhi kecepatan perluasan penyakit ini.
5. Penyakit Tungro
Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus bentuk batang, Rice tungro
bacilliform virus (RTBV) dan virus bentuk bulat Rice tungro spherical virus
(RTSV) yang dapat menginfeksi satu sel tanaman secara bersama-sama tanpa
mengakibatkan proteksi silang antar keduanya. Virus tungro hanya disebarkan
oleh wereng hijau sebagai vektornya, tidak terjadi multiplikasi dalam tubuh
wereng dan tidak terbawa pada keturunannya. Penularan virus tungro dapat
terjadi apabila vektor memperoleh virus setelah mengisap tanaman yang
terinfeksi virus kemudian berpindah dan menghisap tanaman lain yang sehat.
Gejala serangan tungro yang menonjol adalah perubahan warna daun dan
tanaman tumbuh kerdil. Warna daun tanaman sakit bervariasi dari sedikit
menguning sampai jingga, perubahan warna daun dimulai dari bagian ujung,
meluas ke bagian pangkal. Tingkat kekerdilan tanaman juga bervariasi dari
sedikit kerdil sampai sangat kerdil. Jumlah anakan sedikit dan sebagian besar
gabah hampa. Infeksi virus tungro juga menurunkan jumlah malai per rumpun,
malai pendek sehingga jumlah gabah per malai rendah.Serangan yang terjadi
pada tanaman yang sudah mengeluarkan malai umumnya tidak menimbulkan
kerusakan fatal. Tinggi rendahnya intensitas serangan tungro ditentukan oleh
beberapa faktor diantaranya: ketersediaan sumber inokulum (tanaman terserang),
adanya vektor (penular),
http://2.bp.blogspot.com/-3z1cwcqRyX4/US_DpYBnHAI/AAAAAAAAAF4/Q6f4UfhUcTY/s1600/DSC06151.JPG -
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
18/22
adanya varietas peka dan kondisi lingkungan yang memungkinkan, namun
keberadaan vektor yang mengandung virus adalah faktor yang terpenting.
Intensitas penyalit tungro juga dipengaruhi oleh tingkat ketahanan varietas dan
stadia tanaman. Tanaman stadia muda, sumber inokulum tersedia dan populasi
vektor tinggi menyebabkan tingginya intesitas serangan tungro. Ledakan tungro
biasanya terjadi dari sumber infeksi yang berkembang pada pertanaman yang
tidak serempak.
4.2 Caracara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi
Hama dan penyakit dapat menghambat pertumbuhan, dan dapat menyebabkankerugian besar, diIndonesia kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit. Untuk
mengurangi kerugian kerugian dari hama dan penyakit tersebut, perlu ada strategi
pengendalian Hama dan Penyakit yang betul-betul tepat dan terencana. Antara lain :
1. Hama Penggerek BatangPengendaliannya
- Pola Tanam- Cara fisik/mekanis- Eradikasi/sanitasi- Pemanfaatan Musuh Alami- Penggunaan Insektisida korektif2. Walang Sangit- Pengendalian dengan sanitasi lingkungan- Pengendalian secara kultur teknik- Pengendalian secara biologi- Pengendalian berdasarkan perilaku serangga- Pengendalian dengan bahan tanaman yang menghasilkan bau penolak Walang
sangit
- Pengendalian dengan bahan kimia pestisida.
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
19/22
3. Wereng Coklat ( WCK )Cara pengendaliannya :
Melakukan pemantauan secara rutin dan terjadual yang di lakukan dengan caramengamati areal tanaman padi dalam interval waktu tertentu ( misalnya
seminggu sekali ), sejak awal persemaian, penanaman sampai panen.
Memusnahkan singgang ( sisa tanaman ) yang terserang virus kerdil rumput dankerdil hampa dengan cara mengolah tanah sesegera mungkin setelah tanaman
padi di panen. Dengan kita membiarkan lahan tersebut, maka kemungkinana
timbulnya serangan virus akan lebih besar saat kita memulai penanaman
kembali.
Menanamn padi varietas unggul tahan hama. Penanaman varietas tahan hamaterbukti mampu dan efektif mengurangi serangan wereng coklat.
Melakukan pemusnahan selektif terhadap tanaman padi yang terserang ringan.Artinya memilih tanaman padi yang terserang dengan cara mengambilnya untuk
kemudian di buang / di bakar di tempat lain. Bila terjadi serangna berat, maka
perlu di lakukan pemusnahan ( eradikasi ) total.
Pemupukan yang teratur dengan menyeimbangkan unsur makro maupun mikroyang di perlukan tanaman padi.
Pemakaian Pestisida dari awal tanam sangat efektif untuk mencegah hamasundep, beluk tersebut.
4. Walang Sangit Pengendalian secara kultur teknik
Pengendalian secara biologis Pengendalian dengan menggunakan perilaku serangga Pengendalian kimiawi.5. Hawar Daun Bakteri
Pengendaliannya :
- Penerapan jarak tanam yang tidak terlalu rapat terutama pada musimpenghujan, jarak tanam bisa menggunakanmetode jajar legowo
- Hindari pemberian berlebihan pupuk Urea (N)
http://sampulpertanian.blogspot.com/2013/05/mengenal-metode-jajar-legowo.htmlhttp://sampulpertanian.blogspot.com/2013/05/mengenal-metode-jajar-legowo.html -
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
20/22
- Pemberian air yang intermiten atau berselang- Pemberian Bakterisida dapat membantu pengendalian penyakit ini- Bila sudah berselang pemberian air dibatasi sampai keadaan air kering (tidak
retak) lalu berikan Bakterisida
6. Busuk BatangPengendalian dengan teknik pengelolaan lingkungan yang dilaporkan dapat
menekan penyakit busuk batang diantaranya adalah: jerami dan tunggul dari
tanaman yang terinfeksi diangkut keluar petakan sawah dan dibakar,
pengeringan sawah secara berkala, pemupukan komplit dan nitrogen diberikan
sesuai kebutuh tanaman, jarak tanam tidak terlalu rapat, dan memilih varietaspadi yang tidak mudah rebah. Serta Pengendaliannya dengan menggunakan
fungisida berbahan aktif difenoconazol dianjurkan untuk mengendalikan
penyakit busuk batang.
7. Bercak CerosporaPengendalian dengan penanaman varietas tahan dan perbaikan kondisi tanaman.
Pemupukan N, P, dan K yang mencukup kebutuhan tanaman sangat efektif
menekan perkembangan penyakit. Penyemprotan fungisida difenoconazol satu
kali dengan dosis 1 cc per satu liter air volume semprot 400-500 l /ha pada
stadium anakan maksimum, menekan perkembangan penyakit bercak daun
cercospora hingga 32,10%.
8. Hama Daun Putih Palsu Serangan hama putih palsu jika dibiarkan biasanya akan berhenti dengan
sendirinya dan jarang yang mengakibatkan gagal panen. Tanaman padi yang
terserang hama ini dapat pulih apabila air dan pupuk dikelola dengan baik.
Untuk mengurangi akibat serangan upayakan pemeliharaan tanaman sebaikmungkin agar tanaman bisa tumbuh secara baik, sehat, dan seragam.
Lakukan pengeringan untuk mengurangi kelembaban udara sekitar padi Gunakan insektisida (bila diperlukan) berbahan aktif fipronil atau dimehipo
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
21/22
9. Penyakit Blast Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada tanaman padi. Penggunaan varietas tahan & pembenaman jerami Penggunaan varietas baru yang tahan terhadap blast sangat dianjurkan bagi
daerah yang endemi terhadap blast.
Pemupukan berimbang Penggunaan pupuk Nitrogen yang tidak berlebihan, sertamenggunakan kalium
untuk mempertebal lapisan epidermis daun
Waktu tanam yang tepat Penggunaan Fungisida Kimia & Nabati.
10.Penyakit Tungro waktu tanam tepat Menanam varietas tahan Eradikasi tanaman terserang Pemupukan N yang tepat
Penggunaan Pestisida
-
5/26/2018 tugas laporan penyuluhan
22/22
BAB V
PENUTUP
5.1KesimpulanPadi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, memiliki batang sangatpendek, struktur serupa, batang, terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling
menopang, daun sempurna dengan pelepah tegak, dan berurat daun sejajar. Hama dan
Penyakit pada tanaman padi merupakan kendala bagi pertumbuhan dan perkembangan
padi itu sendiri. Adapun macammacam Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman
padi yaitu penggerek batang, wereng hijau, wereng coklat, walang sangit, hama putih
palsu, penyakit busuk batang, penyakit bercak, penyakit blas, dan penyakit tungro.
Disini hanya sebagian kecil dari Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman padi.
Hama dan Penyakit tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi pada
tanaman padi, sehingga diperlukan berbagai cara untuk mengendalikannya.